Ha ha..... kalo berita itu bener, berarti selama ini kt semua ketipu atau 
kita salah interpretasi dengan pemberitaan media
Kalo hanya arengger ya gak terkait dengan fundamental CP Prima

Wah..? ngalamat pak Frendy  Lopster-nya kembali ke Laptop jd Eby lg
atu bahkan jd Benur
untung kemarin cpro udh sy CL balik modal

>salam

-----------Gempuir--------


----- Pesan Asli ----
Dari: Frendy Chandra <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 16 Juni, 2007 4:08:36
Topik: Re: [obrolan-bandar] CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena

wah....apa artinya nih ?
 
"CP Prima tidak ikut membeli. Mereka hanya sebagai arranger karena harus ada 
pihak yang punya keahlian di bidang tambak udang, menangani kegiatan 
operasional. 
Ada agreement [kesepakatan] seperti itu, mereka tidak ikut beli," tuturnya 
kepada pers, kemarin. 
 
jadi CP Prima apakah cuma menangani kegiatan operasional aja ?
 
udangnya batal donk jadi lobster ?  :p

 
 
----- Original Message ----- 
From: aris 
To: junior_Trader@ yahoogroups. com ; [EMAIL PROTECTED] com ; obrolan-bandar@ 
yahoogroups. com 
Sent: Saturday, June 16, 2007 12:24 PM
Subject: [obrolan-bandar] CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena


Jumat, 15/06/2007
Menjadi pemimpin konsorsium Neptune
CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena
Cetak 
JAKARTA: Meskipun menjadi pemimpin konsorsium Neptune,  PT Centra Proteinaprima 
Tbk (CP Prima) diketahui tidak ikut mengakuisisi 100% saham PT Dipasena Citra 
Darmaja yang nilainya mencapai Rp688,12 miliar.

Sebagai pemimpin konsorsium  CP Prima memberikan deposit Rp25 miliar seperti 
ditetapkan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai syarat pendaftaran calon 
pemilik Dipasena. 

Dalam laporannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan 
(Bapepam-LK) , emiten tambak udang terintegrasi itu mengaku CP Prima hanya 
menjadi pengatur dan tidak menyetorkan dana sepersenpun untuk mencaplok 
perusahaan udang tersebut. 

Dalam penjelasannya kepada Kepala Divisi Pencatatan BEJ Ignatius Girendroheru 
pada 23 Mei 2007 dengan surat No: 24/CPP-JKT/CS/ 07, CP Prima mengaku sebagai 
pemimpin konsorsium Neptune dengan anggota PT Pertiwi Indonesia dan Blue Lion 
Grup. 

Selanjutnya pada 24 Mei 2007 melalui surat No: 25/CPP-JKT/CS/ 07 CP Prima 
memaparkan PPA melalui surat no: S-1370/PPA/D- PAKP/0507 telah menyatakan 
Neptune sebagai pemenang.

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan (PKP) Sektor Riil Bapepam-LK Nurhaida 
mengatakan CP Prima membeli sebagian aset Dipasena pasca akuisisi, bukannya 
membeli saham perseroan melalui konsorsium Neptune. Terkait working interest 
(porsi kepemilikan) CP Prima di konsorsium Neptune, Nurhaida tidak menjelaskan 
lebih detil. 

"CP Prima tidak ikut membeli. Mereka hanya sebagai arranger karena harus ada 
pihak yang punya keahlian di bidang tambak udang, menangani kegiatan 
operasional. Ada agreement [kesepakatan] seperti itu, mereka tidak ikut beli," 
tuturnya kepada pers, kemarin. 

Karenanya, otoritas pasar modal menganggap transaksi tersebut tidak material, 
sehingga tidak perlu persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 
sebagaimana ditegaskan dalam peraturan No.IX.E.2 tentang transaksi material. 

Nurhaida menambahkan pihaknya telah menerima laporan CP Prima tentang rencana 
RUPSLB yang mengagendakan persetujuan publik pemegang saham atas  rencana 
pembelian aset Dipasena dan beberapa perusahaan afiliasi Sjamsul Nursalim itu. 

"Untuk detil agendanya, mereka harus menyampaikan dalam 28 hari sebelum RUPLSB. 
Ini yang mesti dilihat nanti, yakni detil nilai aset yang mereka beli," ujarnya.

Terhadap transaksi itu, otoritas pasar modal akan melakukan penilaian pembelian 
aset, bukan penilaian pembelian saham. 

CP Prima telah melibatkan Barclays Capital dan BNP Paribas sebagai penasihat 
keuangan untuk mengakuisisi Dipasena.

Dalam perdagangan kemarin, harga saham berkode CPRO ini ditutup pada posisi 
Rp610 per saham, tak berubah dibandingkan posisi perdagangan sehari sebelumnya. 

Komitmen jelas

Sekretaris Perusahaan PPA Renny O. Rorong ketika dikonfirmasi mengatakan 
konsorsium Neptune telah menunjukkan kemampuan keuangan untuk membeli Dipasena 
dan menjalankan oeprasional perusahaan pertambakan tersebut. 

"Mereka mempunyai komitmen yang jelas dalam mengembangkan Dipasena," ujarnya 
kemarin.

Sekretaris Perusahaan CP Prima Hendrik Silalahi menjelaskan perseroan akan 
menjelaskan secara detail transaksi pembelian Dipasena dalam rapat umum 
pemegang saham (RUPS) perseroan. 

"Kami sampaikan sesuai dengan ketentuan dan UU maupun persyaratan yang 
ditetapkan oleh BEJ, Bapepam & LK maupun otoritas terkait lainnya," paparnya 
tadi malam.

Neptune membeli 100% saham Dipasena dengan nilai jual Rp688,12 miliar. 

Nilai buku perusahaan tambak tersebut ketika diserahkan ke BPPN sebagai 
Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Sjamsul Nursalim yang mencapai 
Rp28 triliun ditetapkan Rp19,9 triliun. (arif.gunawan@ bisnis.co.id/ 
munir.haikal@ bisnis.co. id)

Oleh Arif Gunawan S. & M. Munir Haikal
Bisnis Indonesia


-- 
============ ========= ======
Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma história 
nova. 
If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new 
history. 



      
________________________________________________________ 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

Kirim email ke