Wady Afriadi wrote:

Apokah kito andak mematikan raso, mambutokan mato, mamakakkan
talingo thd tando2 nan mungkin balain jo nan awak yakini?

Adalah konyol sekali beralasan seperti ini untuk 'menyajikan' pendapat seenaknya. Apakah boleh seseorang bersikeras bahwa dalam perhitungan aritmetika basis 10 2+2 bukan 4 dan merendahkan orang-orang yang menyalahkannya dengan alasan bahwa mereka buta dan tuli terhadap sesuatu yang berbeda? Akan berbeda jika ia dapat menyajikan bukti yang kuat dan benar akan pendapatnya tersebut.


Yang dibutakan, ditulikan adalah mereka mengaku beriman namun hanya di lidah saja.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (yang artinya)

"Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)" (QS. al-Baqarah 2:18).


Manga indak turun wahyu sekalian ka kito pado maso itu? Dek di
tanah Arab sajo turunnyo, sadangkan Tuanalah (kan iyo baitu
urang Minang manyabuik Allah SWT, Mak? Ambo indak marandahkan
do) indak tau manau jo kito maso itu do?

Apakah anda lebih memilih nenek moyang anda daripada yang diturunkan Allah? Ketahuilah bahwa perilaku seperti itu telah disinggung dalam al-Qur'an.


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (yang artinya):

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti" (QS. al-Baqarah 2:171-172).


Suko atau indak suko, rela atau indak rela, tarimo atau indak
tarimo, agamo kito adolah IMPORT mak.

Saya pribadi masih merasa manusia sehingga walaupun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang Arab saya tetap merasa berkewajiban menerima risalah yang dibawanya.


"(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Aali Imraan 3:138).

"Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk" (QS. al-A'raaf 7:158).


Apo salah niniak moyang kito inyo indak tau manau jo bangso
Arab, inyo indak pandai mangaji jo mambaco hadis, inyo indak
basumbayang bapuaso, sahinggo inyo masuak NARAKO kasadonyo
sasuai jo kayakinan kito?


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman (yang artinya):

"Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya." (QS. Yunus 10:47)

Jika telah sampai risalah utusan Allah kepada mereka dan mereka beriman maka sungguh mereka telah ber-Islam. Sebagaimana agama yang dibawa Ibrahim pun adalah agama Islam.

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. al-Baqarah 2:132)

"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Aali Imraan 3:19)

Namun jika mereka ingkar maka sebagaimana disampaikan oleh Allah sungguh mereka termasuk orang-orang yang merugi.

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Aali Imraan 3:85)

"Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." (QS. ar-Ra'd 13:31)

Jika tidak sampai kepada mereka risalah maka kita serahkan kepada Allah.

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus 10:107)

Jangankan nenek moyang, kalau memang orang tua atau anak tidak beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala maka sungguh mereka akan merugi (ingat kejadian anak Nabi Nuh 'alahi salam, bapak Nabi Ibrahim 'alaihi salam dan istri Nabi Luth 'alaihi salam).

Kalau baitu Mak, ambo tantu maanjuang tinggi mahamba gadang.
Ibaraiknyo kampuang bapangulu, nagari baandiko, negara
ba-presiden, milis bamoderator sarato ba-owner. Ambo salaku
urang nan datang tantu manyasuaikan. Sungguahpun bandua lah
didagam, daham lah kuhua-kan, urang nan lalu tantu indak berhak
maatua sipangka, nan duduak baselo diateh tingkah, rumah gadang
banamo Rantau Net ko.

Jika anda menghormati pemilik milis ini, bagaimanakah sikap anda kepada Pemilik alam semesta ini?


"Kepunyaan-Nya lah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. az-Zumar 39:63)

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki," (QS. asy-Suraa 42:49)

Mohon maaf jika ada kesalahan. Segala kebaikan hanyalah dari Allah sedangkan kesalahan datang dari diri saya sendiri.

Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus kepada kita dan menjauhkan kita dari jalan selain jalan-Nya.

Allahu a'lam.

NB: apakah perbedaan dalam masalah ini masih termasuk perbedaan yang perlu dibiarkan/dihormati dan tetap bekerja sama dalam 'perjuangan Islam'?

Wassalaamu 'alaikum,

Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamin (mohon maklum, namo ambo impor)
(l. 1400 H/1980 M)


____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke