On 2/22/07, Rehza <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> waduh pak ridha....
> bukankan peradaban ini lahir krn bertanya-tanya? dan seuluruh
> pertanyaan itu diajukan thd ciptaan tuhan. bagaimana pula dengan ini
> pak? apakah kita hrs berenti bertanya mulai dari skrg?
>

Silakan baca firman Allah Ta'ala tersebut. Jelas sekali bahwa tidak
pantas manusia mempertanyakan perbuatan-Nya atau menduga-duga
tentang-Nya tanpa ilmu. Telah jelas dan terang bahwa Allah menurunkan
adzab dan rahmat serta tidaklah sesuatu terjadi kecuali dengan
Kehendak-Nya maka apa pula perlunya dugaan tersebut.

"Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan
merekalah yang akan ditanyai." (QS. Al-Anbyaa' 21:23)

Hendaknya manusia sadar diri akan kedudukan dan batasan dirinya.
Sungguh ada banyak hal yang tidak dapat kita bertanya-tanya
tentangnya. Simak saja ayat berikut.

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit"."  (QS. Al-Israa' 17:85)

Sudah selesailah urusan bertanya-tanya urusan ruh karena itu urusan
ghaib yang hanya dapat diketahui dari Allah dan Rasul-Nya.

Ada contoh lain godaan bertanya-tanya ini:

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda (yang artinya):

"Sesungguhnya salah seorang kamu akan didatangi syetan, lalu bertanya
: "Siapakah yang menciptakan kamu?" Lalu dia mejawab : "Allah". Syetan
berkata : "Kemudian siapa yang menciptakan Allah?". Jika salah seorang
kamu menemukan demikian, maka hendaklah dia membaca "amantu billahi wa
rasulih" (aku beriman kepada Allah dan RasulNya), maka (godaan) yang
demikian itu akan segera hilang darinya"" (HR. Ahmad).

Apa akan dituruti seluruh dugaan dan tanya itu?

Sayangnya justru dugaan itu bertambah pula dengan pernyataan berikut:

"dan tak terlanjur lebih kafir lagi dari kacamata pak ridha."

Mohon dijelaskan maksudnya.

Sebagai panduan dalam menyelesaikan perselisihan:

"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisaa'
4:59)

Jadi hendaknya dalam berdiskusi mengenai Islam membawakan bukti-bukti
dari Al-Qur'an dan as-Sunnah.

Allahu Ta'ala a'lam.

-- 
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke