tolong dibaca lagi, ada nggak kata "SEBAGIAN".
Saya cuma ingin bilang, bahwa selama ini ada yang salah di system dan
orang-orang kita.
Sebagai orang muda kami menginginkan perubahan yang proportional, dan
tentunya untuk kepentingan jangka panjang kita. Kita khan menginginkan
Indonesia yang kuat dalam jangka panjanng, ya salah satu kondisinya
adalah dibutuhkan keseimbangan. Thus kita perlu saling membuka diri
bahwa ini untuk kepentingan kita bersama, sudah saatnya kita
masing-masing saling koreksi. Persis seperti yang dikatakan Bung
Pattiwael.

thank


>From [EMAIL PROTECTED] Wed Dec 30 08:04:04 1998
>Received: from mailer (128.230.20.20) by mailer.syr.edu (LSMTP for
Windows NT v1.1a) with SMTP id <[EMAIL PROTECTED]>; Wed, 30 Dec
1998 10:47:32 -0500
>Received: from LISTSERV.SYR.EDU by LISTSERV.SYR.EDU (LISTSERV-TCP/IP
release
>          1.8c) with spool id 365272 for [EMAIL PROTECTED]; Wed,
30 Dec
>          1998 10:47:20 -0500
>Received: from manado.regex.com by listserv.syr.edu (LSMTP Lite for
Windows NT
>          v1.1a) with SMTP id <[EMAIL PROTECTED]>; Wed, 30
Dec 1998
>          10:47:17 -0500
>Received: (qmail 21190 invoked by uid 2048); 30 Dec 1998 13:45:00 -0000
>X-Sender: [EMAIL PROTECTED]
>MIME-Version: 1.0
>Content-Type: TEXT/PLAIN; charset=US-ASCII
>Message-ID:
<[EMAIL PROTECTED]>
>Date:         Wed, 30 Dec 1998 08:45:00 -0500
>Reply-To:     Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>Sender:       Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From:         Okki Senobroto <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:      Re: Nasib Kawin Dengan Peranakan
>To:           [EMAIL PROTECTED]
>In-Reply-To:  <[EMAIL PROTECTED]>
>
>Saya rasa bung Frans benar mengenai pemberitaan Chinese di news/media
>Indonesia.  Tidak seimbang dan kelihatan sekali digunakan untuk
>kepentingan-kepentingan pihak tertentu.  Agak sedih juga sih melihat
>perkembangan pers Indonesia.  Dahulu dijadikan alat pemerintah untuk
>'brainwashing' masyarakat, sekarang oleh berbagai pihak untuk
>kepentingannya masing-masing (partai politik, agama, dll).  Well, I
guess
>there's no such a thing that is really independent, eh ?
>
>Untuk bung Djoko, ini namanya stereotyping.  Kalau yang muncul di TV
itu
>kebanyakan orang Chinese, bukan berarti semua orang Chinese koruptor,
dll.
>Sama seperti kalau ada teroris yang kebetulan orang Arab, bukan berarti
>semua orang Arab teroris kan ?  BTW, korupsi yang ditayangkan di TV itu
>jumlahnya termasuk kelas 'teri'. Palingan 1-2 milyar kebawah.  Malah
saya
>pernah lihat yang Rp. 12 juta or something around that range.  Padahal,
>yang 'kakap'-nya: WOW.
>
>Salam dan Selamat Tahun Baru,
>______________________
>Okki Senobroto
>[EMAIL PROTECTED]
>http://www.nawala.com
>
>
>On Tue, 29 Dec 1998, Frans G. Wijaya wrote:
>
>> soal banyaknya orang cina yg korupsi and licik di koran/TV di
>> Indonesia.....  mas djokor pernah pikir nggak kalo di Indonesia tuh
lucu
>> kalo ada berita mengenai etnis cina di Indonesia kalo ada berita yg
baik
>> baik/bagus, maka jarang sekali di bilang dia itu etnis cina, atau
nama
>> cinanya nggak di sebut.... (susi susanti, rudy hartono, dll)  kalo
ada
>> berita jelek/kejahatan/ maka "hebatnya" pers di INdonesia, pas kalo
>> pelakunya etnis cina, kalo nggak nama cinanya keluar, ciri ciri
etniknya
>> di sebutin...  (eddy Tanzil, dst)  nggak heran sih benernya kalo jadi
>> banyak orang yg benci cina......  kalo tiap hari selama 30 tahun
>> pikiranya di kasih input yg jelek jelek mengenai etnis cina....
>
>> In a message dated 12/29/98 10:29:17 AM Pacific Standard Time,
>> [EMAIL PROTECTED] writes:
>>
>>  ada konflik. Cuma saya sering kecewa dengan sebagian dari mereka
yang
>>  kalau korupsi tidak tanggung-tanggung. Coba saja perhatikan waktu
wajah
>>  koruptor kakap ditayangkan di TV, siapa kebanyakan yang nongol.
>                                     ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
>
>


______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke