Bayangkan, Mesjid Agung terbesar di Indonesia (Bahkan di Asia Tenggara)
bisa dibom begitu saja, Mesjid yang adalah kebanggaan Bangsa dan wujud
dari persaudaraan antar umat beragama dalam hal ini adalah kembaran
tempat beribadah yang saling berseberangan yaitu Gereja Katedral.
Peristiwa ini adalah suatu penghinaan yang luar biasa bagi para Kristiani
Indonesia.
         Masih ingat tentu pada saat-saat Natal dan Paskah, dimana
Mesjid agung Istiqlal ini selalu menyiapkan tempat untuk para umat
kristiani memarkir kendaraannya, begitu juga pada saat Idul Fitri atau
Idul Adha dimana para umat muslimin juga dapat memarkir kendaraannya di
gereja Katedral.
        Dua situs yang saling berdekatan ini, dibangun untuk menjadi sebuah makna
persaudaraan antar umat Islam dan umat Kristen. Dua situs ini bagaikan
dua buah tangan yang saling bersalam-salam dan berangkul-rangkulan yang
merupakan lukisan cita-cita luhur bangsa yang memandang persatuan dan
kesatuan diatas segala-galanya.
        Oleh karena itu, saya meminta semua lapisan umat Kristen untuk
Mengutuk Peristiwa yang Keji dan Kejam ini, Minta ketegasan dan kesigapan
aparat untuk melindungi tempat-tempat peribadatan diseluruh Indonesia.
        Dan sebagai seorang Rakyat, kita harus mengingatkan Bapak Menpangab
Panglima TNI Jendral Wiranto, untuk dapat bersikap lebih tegas dan
mengambil tindakan yang secepatnya untuk menuntaskan peristiwa laknat ini.
Ini adalah tugas yang harus diemban sebagai aparat keamanan (termasuk
Polri) dan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, dalam hal ini Rakyat
Indonesia, mempunyai batas-batas dimana kesabaran itu bisa habis
(mengutip pernyataan Gus Dur di Detik) dan akan meminta pertanggung
jawaban mereka selaku yang ditugasi.
        Perkuat pengamanan setiap rumah-rumah ibadat, lindungi ketenangan
para rakyat untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan, bukankah ini telah
dicantumkan dalam UUD 1945?
        Untuk peristiwa pembalasan di Ujung Pandang, semoga Pemerintah
Daerah, Kodam dan Polda, serta para sesepuh agama dapat menenangkan
situasi disana. Ingat, kita belum tahu siapa pelaku pemboman di Jakarta.
Bahkan mungkin bisa jadi mereka adalah dari umat beragama yang sudah
tidak peduli lagi tempat ibadah nya dibom, demi untuk memancing amarah
dan perseteruan antar umat beragama. Pelaku pemboman ini adalah pelaku
yang ingin bermain di air kotor dan tidak peduli siapa yang akan menjadi
korbannya. Semoga Tuhan mengampuni mereka di Akhiret nanti.
        Jangan Terpancing, jangan terpancing. Sudah cukup mesjid dan gereja
yang rusak dan terbakar oleh kejadian akhir-akhir ini. Sudah cukup
persaudaran antar Umat Islam dan Kristen dikoyak-koyakan oleh
setan-setan atau iblis-iblis yang tidak ingin melihat perdamaian.
Jangan sampai kita sendiri yang mengaku ber-Tuhan bertindak gegabah dan
tanpa dipikirkan, oleh karena telah demikian emosinya, sehingga
berkelakuan seperti setan-setan dan iblis-iblis tersebut.


Mesjid Istiqlal dan Gereja Katedral, akan selalu menjadi lambang
persaudaraan antar umat beragama di Indonesia.



Andrew Pattiwael

Kirim email ke