Hehehe.... iya deh minta maaf. Sebetulnya sejak semalam
mau kirim email masalah penyogok dan yang disogok. Kebetulan
postingnya Bung YW agak pas. Berhubung mata masih susah
dibuka ya hajar bleh aja...

Jadi gini, selama ini yang selalu kita salahkan adalah orang yang
terima sogok, suap, semir dan lain sebagainya. Padahal ini kan
kerjaan dua pihak ya.... jadi ada yang terima dan yg ngasih.
Mungkin untuk kasus money politics agak susah berhubung
yang terima sogok jumlahnya banyak. Tetapi pada intinya ini
adalah kasus suap dalam skala kecil. Besar-kecilnya skala tidak
penting, yang lebih penting ini adalah keduanya mestinya dapat
digolongkan tindak suap.

Untuk kasus Ghalib, dia adalah pihak penerima (dg asumsi emang
benar disuap), sedangkan Prayogo yang menyuap. Bisa saja paryogo
ngaku diperas, atau apa lah... Yang namanya ngeles kan bisa saja
alasannya. Cuma kalau di sini kan yang menyuap dan yang disuap
hukumannya sama. Mestinya di masa depan, pelaksanaan hukuman
di Indonesia juga mesti demikian. Ini cerita temen nih, barusan di Albany
sini baik penyuap dan penerima suap dihukum 5 tahun penjara untuk
suapan $10,000 (Cuman 80 juta relatif thd 9 milyar). Di Indonesia,
selama ini yang menerima suap saja yang dikejar-kejar. Yang menyuap
dapat dengan mudah berlenggang kangkung. Habis itu kalau diperiksa
ngakunya karena tidak dapat menolak permintaan, kalo makin dipepet
ngakunya diperas, makin dipepet bilangnya diancam.... Enak amat ngeles-nya.....

Cuma kita tidak konsisten ya... Pada saat kita berbicara pejabat yang
terima suap, kita sibuk dengan yg NERIMA DOANG, pada saat kita bicara
money politics, kita sibuk dengan yg NGASIH DOANG. Seperti yang saya
bilang memang yg terakhir ini sulit untuk ngejar yang nerima, apa lagi
cuman Rp10-25 ribu. Tapi untuk kasus pertama kan lain. Rupanya kita
masih jauh dari sikap adil.... jauuuuh sekali.....


'-----------------
Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> Hahahaha...bung Jaya, ati2 makanya baca tulisan
> bung Yusuf. Wong dia bilang dua2nya termasuk
> money politics, makanya dia tulis money politics itu
> ada dua jenis.
> Trus lagi, dia juga bilang bahwa dua2nya itu salah,
> cuma aja menurut dia pelanggaran nomor dua itu
> lebih berat ketimbang nomor satu.
> Gue sengaja kutip ulang dah tulisannya biar ngga repot
> cari2 posting terdahulu.
>
> Baca ulang lagi deh. Abis itu, kalau anda sudah lihat
> apa yg saya lihat, jangan lupa minta maaf tuh sama
> bung Yusuf atas kekurangtelitian anda membaca
> komentarnya .....:)
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu
>
> In a message dated 6/10/99 6:41:44 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
> writes:
>
> > ni namanya udah mulai udur-uduran. Mau menang sendiri....
> >  Money politics ya money politics. Tinggal dipegang orang yg melakukannya.
> >  Pimpinannya perlu menjelaskan itu uang dari mana? Bisa dikejar lagi, bila
> >  milik organisasi berarti sudah ada restu partaikah?
> >
> >  Kalo caranya kayak anda yg di bawah, lama-lama kita boleh
> >  nyolong ayam, toh ayam tetangga pribadi. Bukan ayam negara.
> >  Weleh..weleh....nama rakyat dicatut lagi.....tobat...tobat....
> >
> >  Kalo mau gitu cara mainnya, entar ada yg bilang Ghalib terima uang kan
> >  uang pribadi dari Prayogo dan The Ning King, bukan uang rakyat. Kalo
> >  kita minta duit lalu dikasih apa salahnya? Toh bukan uang rakyat?
> >  Mau gini nih narik kesimpulannya?
> >
> >  Ini namanya bukan salah kaprah, tapi salah kabeh....
> >
> >
> >  '---------------
> >  Yusuf-Wibisono wrote:
> >
> >  > Yw: Wah, ini salah kaprah...
> >  >     Pengertian money politics itu ada dua jenis:
> >  >
> >  >     1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri
> >  >        Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit
> >  >        mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek,
> >  >        apa kek... suka-suka aja.
> >  >
> >  >     2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS,
> >  >        fasilitas milik negara, anggaran negara, etc,
> >  >        baik sumber sendiri maupun sumber hutang).
> >  >        Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal.
> >  >        Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie.
> >  >        milik rakyat),...
> >  >
> >  >     Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat
> >  >     dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh...
> >  >
> >  >     ;-)
> >  >

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
    defend to death your right to say it. - Voltaire

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke