Ini hanya perasaan saya atau gimana ya, tapi beberapa bulan terakhir ini terasa banget suasana di Permias ini penuh tulisan-tulisan yang prejudice dan saling menjelek- jelekan agama. Apalagi terasa dari tulisan kalau sudah menyangkut PDI-P. Sekarang soal ayam yang kagak tahu datang dari mana; langsung dimasukkan juga seksi-seksi keagamaannya. Hebat, bisa-bisanya kepikir, ya... dari segi ayam yang harusnya isu kemiskinan mendadak bisa ke isu agama. Enggak salah nih tinggal di Amerika? Saya yakin pasti saya dapat banyak flame dengan ajakan saya ini yakni coba tolong masalah agama sekali-kali dipisahkan dari rasionalitas perdebatan. Kalau sudah debat agama seperti Islam VS Kristen ginian, 1000 tahun juga enggak akan selesainya. Kalau PDI jelek, ya sudah, bilang aja jelek. Tapi alasannya juga yang beres donk; misalnya kandidatnya koruptor semua, antek Cendana, dsb. JIka kita masukkan soal agama beginian, akhirnya rasional kita tak bekerja, yang bekerja hanya emosi dan akan semakin memecah kaum mahasiswa. Saya tak ingat tahun lalu semua orang demonstrasi menjatuhkan sang babeh agar sekarang kita bisa ribut soal agama.... Anyway, saya harap tolong diskusi yang soal agama ini direm dulu agar semuanya bisa tenang dan bisa berpikir lebih kritis. Saat habis pemilu ini memang saat paling panas dan masih untung di Indonesia belum terjadi kerusuhan besar-besaran. Satu lagi; buat Dayang Sumbi (kalau enggak salah), tolong kalau nulis pakai nama aslinya, enggak usah takut sama anak-anak Permias. Rasanya ada guidelinesnya juga soal hal ini khan di Permias untuk tak memakai nama samaran. Entar disangka ninja kesasar. Habis sama-sama nyamar. YS
Agama? Ayam? Enggak bosan nih?
Yohanes Sulaiman, University of Wisconsin-Madison, WI Fri, 9 Jul 1999 13:35:27 -0700