...
>Dasar pemikiran saya hanyalah bahwa pelajar sekolah
>akan melakukan tawuran bila pada waktu mereka
>berangkat/pulang sekolah bertemu dengan siswa
>lainnya yang memakai baju " PUTIH ABU-ABU".....
Yw: Dasar pemikiran saya (yg lagi ngawur): tawuran
pelajar itu terjadi karena adanya pelajar!
Nah, jadi (supaya makin ancur), utk mencegah
tawuran pelajar, di seluruh Indonesia ini tidak
boleh ada pelajar! Ha, ha, ha... pasti langsung
solve (urusan tawuran)(tapi timbul masalah lain
yg jauh lebih besar ;-).
Solusi kedua: kalo benar triggernya itu adalah
seragam putih abu-abu. Dirombak aja. Pelajar-
pelajar ganti seragam dg seragam marinir!
Ini juga akan menyelesaikan masalah tawuran
pelajar (tapi menimbulkan masalah lainnya yg
lebih besar, khususnya di kemiliteran banyak
orang yg jadi 'gerah' ;-).
>Coba bayangkan jika mereka ketemu di bioskop, toko
>buku, toko kue, warung tenda atau mall, jika mereka
>memakai pakaian bebas, pasti mereka tidak akan
>bertawuran. Iya kan ?
Yw: Belum tentu juga. Siapa tahu yg menjadi inceran
(para penawur) adalah 'segerombolan ABG lain yg
yg umurnya kira-kira sebaya, dan menurut mereka
bertingkah'. Bisa aja, kan? Kalo ternyata ini
masalahnya. Ya, biarpun seragamnya diganti koteka
sekalipun, tawuran akan tetap ada. Karena udah
jadi kodratnya kalo anak ABG (yg normal) itu seneng
bergerombol (otherwise disebut ABG stress berat),
dan kodratnya ABG itu cenderung bertingkah
(otherwise, kalo komat-kamit, jalannya gemeteran,
ngomongnya gemeteran, itu namanya kakek nenek
jompo).
Jadi (menurut saya): 'deregulasi' seragam itu
cuma bisa utk mengurangi, tapi tdk bisa utk
mencegah dan apalagi menghapuskan. Memang tdk
ada salahnya dicoba; tapi perlu juga diingat
usaha-usaha lain yg lebih sistematis dan efektif.
>Ide ini muncul setelah saya melihat kurang berhasilnya
>pihak yg berwenang meredam masalah Tawuran ini. Bahkan
>terkesan semakin menjadi-jadi. Hampir setiap hari !
Yw: Ya, itu sih di Jakarta doang barangkali.
Kalo di Ambon enggak, tuh. Di sana, yg tawuran malah
orang-orang tua-muda pokoknya semua... Apakah mungkin
penanganan tawuran ambon: semua orang Ambon disuruh
pake baju abu-abu putih?
Di kota-kota lain juga (yg tdk seaneh Ambon dan Jkt)
kayaknya juga pelajar jarang banget tawuran.
Nah, kalo dari (fakta) ini bisa timbul pertanyaan:
sebetulnya ada apa dg anak-anak Jakarta?
>Jangan tunggu korabn menjadi lebih banyak lagi.
>Jangan tunggu samapi adik/kakak/saudar/tetangga kita
>yang akan menjadi korabn berikutnya.
>
>Salam,
>bRidWaN
Yw: ;-)