UNSUSCRIBE!
Tolong email saya di hapus dari [EMAIL PROTECTED]
igg
----------------------------------------------------------------
Igg Adiwijaya ph: 973 353 1608 (5003 fx)
Research Associate - CIMIC Em: [EMAIL PROTECTED]
Rutgers University, NJ http://cimic.rutgers.edu/~gusadi
----------------------------------------------------------------
On Sat, 15 Jan 2000, Nasrullah Idris wrote:
> From: Sehat Nauli <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Saturday, January 15, 2000 07:42
> Subject: Re: Hutang Peradaban Eropa kepada Dunia Islam
>
>
> Saya ingin mengkoreksi anda sedikit dalam hal ini. Ibnu Sina yang memang
> terkenal sebagai salah satu pemikir Islam yang jenius, tidak begitu saja
> mendapatkan ilmunya.
>
> Nasrullah Idris
> ------------------
> Suatu peradaban tidak akan muncul dalam suatu komunitas tanpa wahyu
> yang turun dari langit, yang menjadi pedoman dan petunjuk bagi manusia.
> Artinya, apa pun bentuk peradaban, kalau dilihat ke belakan, yakinlah,
> ujung2nya adalah wahyu dari Allah SWT kepada RasulNya.
>
> Sehat Nauli
> ---------------
> Bagi saya, sebaiknya kita tidak mengunggulkan satu pihak, baik Eropa,
> Cina, Islam, atau siapapun juga.
>
> Nasrullah Idris
> ------------------
> Dalam Islam ada anjuran untuk menuntut ilmu walaupun ke negeri Cina.
> Artinya, tuntutlah ilmu kepada seseorang, meskipun etnisnya berbeda,
> negaranya berbeda, sampai agamanya berbeda.
> Karena ajaran inilah sehingga memotivasi ummat Islam mempelajari kertas
> di mana penemunya adalah Tsa Lun dari Cina.
> Hasilnya apalagi kalau bukan produktivitas kitab Al-Qur'an. Apalagi
> setelah Johann Guttenberg menemukan mesin cetak.
> Saya pun bisa internet ini tidak terlepas dari kalangan Cina.
>
> Anda katakan bahwa Ibnu Sina banyak mempelajari karya Aristoteles, yang
> orang Eropa juga. Kalau mau dilihat contoh yang lain, di Cina daratan, orang
> sudah menulis menggunakan kertas 1000 tahun sebelum orang Eropa mulai.
> Bukankan ini pun manifestasi daripada anjuran Islam tersebut.
>
> Sehat Nauli
> ---------------
> Tapi pada dasarnya semua manusia adalah sama.
>
> Nasrullah Idris
> -------------------
> Dalam Al-Qur'an saja itu sudah kental kok. Di sana dikatakan bahwa
> Allah menciptakan manusia dari berbagai ras. Tiada lain untuk saling kenal.
> Hanya orang yang bertaqwa kepadaNya lah yang akan diterima di sisiNya di
> akhirat nanti.
> Coba anda tanya kepada bangsa Negro muslim di Amerika Serikat. Tanyakan
> tentang ini. Umumnya mereka tahu.
> Karena itu saya kecewa dengan mereka merendahkan hidung pesek sambing
> menyanjung hidung mancung.
> Apalagi ditinjau dari arsitektur wajah, bagus tidaknya hidung bukan
> karena pesek-mancung. Tetapi karena letaknya di wajah. Soalnya kalau
> dipanggul bukan lagi hidung namanya. Tetapi sudah tumor.
>
>
> Sehat Sauli
> --------------
> Bila perkembangan teknologi tidak seragam di seluruh dunia, itu
> dikarenakan adanya faktor-faktor lingkungan misalnya iklim, ekonomi, dan
> sosial. Bukan karena "ras" ini atau "agama" itu jauh lebih pintar dibanding
> yang lain. Bila anda tinjau berbagai konflik di dunia, semuanya berasal dari
> argumen bahwa satu agama, bangsa, ras jauh lebih baik dari yang lain.
>
>
> Nasrullah Idris
> ------------------
> Teknologi itu ibarat mata rantai. Yang satu merupakan kelanjutan,
> inovasi, dan pengembangan yang lain. Di sana terkumpul berbagai nama
> penemunya. Jadi ia ibarat klasemen medali olimpiade.
> Nah, siapa pun, termasuk anda, akan bertanya kalau dalam klasemen
> tersebut tidak ada nama yang mewakili bangsa. Itu sih sah-sah saja selama
> dalam kontek persamaan derajat kemampuan ummat manusia.
> Jadi saya menulis posting ini tiada lain untuk menegaskan kepada bangsa
> Indonesia bahwa mereka pun mempunyai peluang untuk menyangi supremasi Eropa
> di bidang Teknologi.
> Jadi kalau ada orang Indonesia yang tidak mempunyai keyakinan tersebut,
> maka secara langsung ia telah melakukan diskriminasi terhadap rasnya
> sendiri.
> Sekaligus menerangkan bahwa di Eropa telah terjadi upaya penyelidikan
> (oleh ilmuwan Barat) secara benar tentang sejarah kontribusi Dunia Islam
> pada peradaban Eropa. Ini dengan kenyataan, sejarah itu telah
> diputarbalikkan oleh mereka yang ingin menenggelamkan kejayaan Islam. Juga
> oleh mereka yanng menganggap bangsa kulit berwarna itu adalah bangsa kelas
> bawah. Siapa mereka? Anda tahu sendiri, kan!
>
>
>
>
> Salam,
>
> Nasrullah Idris
> -------------------
>