Hehehehe....perlu juga sih rangkumannya bang Lukman biar kagak 
bingung.

Hal yang menarik ketika mengikuti diskusi semacam ini, selain wawasan 
kita bertambah, juga kemampuan untuk bisa mengemukakan pendapat dan 
bisa mempertahankan konsistensinya. Soal benar atau salah itu nomor 
dua. Yang lebih utama lagi, yah ini mempererat tali silaturohmi. jadi 
online terus kan? hahahaha....

Ada hal yang sangat memalukan ketika salah seorang member yang aktif 
membuat tulisan di milis ini, tulisannya waktu itu agak ngawur tapi 
lumayan pas karna nggak berdasar referensi yang jelas, masih soal 
wanita cantik yang dihubungkan sama reporter wanita stasion televisi 
di india ini, mungkin waktu itu penulisnya lagi kesepian kali ya. 

ketika dikomentari dan ditunjukkan referensinya, bahwa argumentnya 
yang menghubung2kan antara naiknya harga saham perusahaan tersebut 
dengan strategi perusahaan itu nggak sesuai dengan aturan bisnis dan 
investasi, dia justru nggak berkomentar dan ngasih tau ke member 
gini, hey, jangan salah, artikel soal ini saya posting di milis 
tetangga sebelah ternyata banyak respondennya lho terutama ibu2 
ehm..ehm... knapa harus bohong demi menutupi malu..?, 
hehehehe....lucunya dia kagak nyadar bahwa member disini banyak yang 
jadi member tetangga sebelah hahahaha....

smoga kagak terulang lagi, dan kembali ke tujuan semula, silaturohmi 
dan nambah wawasan.

regards,

fachim

--- In ppi-india@yahoogroups.com, The Judge <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> EhmmÂ… 
> 
> Seems like our discussion is becoming more and more 
interesting..nih.
> 
> First of all I'd like to appreciate Mbak Tylla, A'Fachim, Bang 
Juber, kang fadlan, etc for the active discussion, it shows your 
critical way of thinking, despite the content. 
> 
> And I was wondering if there're more people participate in 
discussion... I think it'll be a lot more interesting.
> 
>  
> 
> 
> 
> Mencoba kembali ke pokok kasus kita, mengenai rombongan kesenian 
yang mendapatkan screening dari remaja masjid (remas) satu daerah di 
Aceh. Aku mencoba mengomentari dengan pendekatan hukum dan etika. 
Jujur aku sendiri belum jelas akan beberapa hal : 
> 
>  
> 
> 1. Apakah ada hukum dan PARAMETER yang jelas mengenai yang manakah 
pakaian yang diperbolehkan dan yang mana yang tidak boleh? Yang jelas 
berarti yang kongkrit dan terukur. Misalkan baju harus gamis, harus 
menutup tangan sampai mata kaki, dst.
> 
> 2. Jika memang sudah ada peraturan yang jelas, maka SIAPAKAH yang 
berhak menerapkan peraturan tersebut? Polisi? Remas? Atau semua 
elemen masyarakat?
> 
> 3. Oke, misalkan semua elemen masyarakat. Trus apakah ada aturan 
main mengenai BAGAIMANAKAH CARA PENERAPAN hukum tersebut?
> 
> 4. Apakah hukum ini telah TERSOSIALISASIKAN dengan baik?
> 
> 
> 
>  
> 
> Jika misalkan jawaban no 1 adalah belum ada peraturan mengenai hal 
itu, maka remas tidak berhak melakukan screening tsb. Dan jika sudah 
ada tapi belum konkrit parameternya, misalkan peraturan cuma 
mengatakan `setiap wanita harus mengenakan pakaian yang Islami" dan 
hal itu menimbulkan perbedaan persepsi, maka peraturannya yang harus 
dikonkritkan.
> 
>  
> 
> 
> 
> Jika sudah ada peraturan dan konkrit parameternya, dan peraturan 
mengatakan yg boleh menscreening adalah polisi, maka remas tidak 
berhak, tapi jika semua elemen masyarakat boleh melakukannya maka 
remas berhak melakukan screening.
> 
>  
> 
> 
> 
> Nah, kalo yang terakhir pendekatannya bukan hukum tapi etika. Kita 
semua tidak ada yang secara jelas menjadi saksi peristiwa tersebut, 
bisa aja si Mbak itu hiperbola, dikatakan dibentak padahal tidak, 
dlsb. Tapi bisa juga dia benar2 diperlakukan kasar. Yang pasti untuk 
penerapan hukum seperti ini menurutku sebaiknya dilakukan dengan 
elegan. Cara penerapan yang kasar hanya menimbulkan ketidak 
simpatian, mungkin awalnya tidak simpati dengan oknum penerap hukum, 
tapi jeleknya kalo sampe digeneralisasi bahwa ini adalah tata cara 
penerapan hukum Islam, kan berabe, gara2 oknum nanti Agama yang 
kebawa jelek. Sekali lagi CARANYA harus dengan baik. 
> 
>  
> 
> Satu lagi yang penting, apakah hukum ini sudah tersosialisasi 
dengan baik? Menjadi tidak fair kalo hukumnya belum tersosialisasi 
trus kita nyalahin orang yang melanggar hukum tersebut. Sebenarnya 
ini bisa jadi debatable juga, sejauh mana parameter sebuah peraturan 
telah tersosialisasi? Menurutku jika sudah ada upaya optimal, 
misalkan sudah muncul disemua media baik cetak maupun elektronik, ada 
penyuluhan dari tingkat provinsi sampai tingkat RT, dlsb, maka baru 
sebuah peraturan bisa diterapkan.
> 
> 
> 
>  
> 
> Tot ziens....
> 
> 
> 
> 
> tylla subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Aduuuuhh
>  
> kan udah dijelasin, kalu tanggapan personal itu erat keterkaitannya 
sama didikan sosial 
> (social being determines social consiousness..)
>  
> Aku coba jelasin kalao yang dibilang personal itu sebenrnya didikan 
sosial dan ujung ujungnya jadinya political..
>  
> Terus siapa bilang perempuan lebih bagus nggak pake baju ?? kamu 
bisa baca nggak sih ?? apa bahasaku terlalu bodoh dan rendah buat 
orang pinter seperti kamu ?? Apa hubungannya gajah pake baju sama 
perempuan nggak pake baju ?? Kan situ sendiri yang pengen perempuan 
nggak pake baju ??
>  
> aduh, mungkin biar bisa faham maksudku, buka link ini aja deh :
> http://womensissues.about.com/od/feministtheory/
>  
> Standar pantas atau tidak pantas itu biasanya terangkum dalam 
sistem norma yang diejewantahkan dalam hidup sehari hari..waktu SMA 
pernah belajar sosiologi kan ?? 
> biarpun tidak ditulis, norma itu berjalan dan dianggap sebagai 
hukum tak tertulis yang sangsinya bisanya berupa sanksi sosial, gitu 
lho.
> KArena tidak tertulis, biasnya norma ini berevolusi sesuai dengan 
perkembangan sejarah masyarakat.gituu..
>  
> Satu lagi, kayaknya otak anda perlu di up grade deh, biar nggak 
kebiasaany ngejadiin perempuan laughing object, apalagi ngebandingin 
perempuan sama gajah punjabi !!!
> 
> Aku nggak Anti Jilbab.Aku nggak anti orang nghargai kultur orang 
lain seperti yang anda contohkan di Iran.Tapi aku juga ngagk anti 
sama pendapat bahwa p[ersoalan apa yang mau dipakai perempuan, adalah 
keputusannya perempuan itu sendiri, bukan paksaan orang lain..mau 
pake jilbab kek, nggak kek, terserah perempuan dong ah !!! itu intinya
>  
> Soal logika orang kaya coba lagi liat didata, ada berapa banyak 
rumah dengan istem keaman canggih, kerampokan juga..
> Tahun 2003,Rumah saya punya penjaga malem, plus Anjing 
doberman.Mobil saya ilang aja tuh..satpam saya dihajar sampe 
pingsan !! Datanya mana ?? kalau rumah bersatpam nggak pernah 
kemalingan ??wong bank bersatpamn aja bisa kebobolan kok..
>  
> intinyaaa..MALING YA TETET MALING...RAMPOK YA TETEP RAMPOK..
>  
> Soal UNIFEM
> Anda udah buka situs UNIFEM belum sih ??coba buka deh, jadi ngerti 
UNIFEM itu apa, adan apa relevansinya sama obrolan ini.Aku jadi nggak 
ngerti, apa hubungannya UNIFEM sama pekerja jalan tol ??
>  gila ya !!! aku nggak wawancara korban perkosaan pak !!! Karena 
sebagaian besar korban perkosaan terlalu terguncang jiwanya untuk 
diperkosa !! Dan Data itu bukan dara temporer atau kasuistik 
temporer !! Tapi data komprehensif tahunan.Anda sepakat dong, kalau 
para researcher PBB adalah researcher yang punya pengalaman research 
mumpuni dan pastinya lebih dari anda ??Dan just For the record, Aku 
NGGAK PERNAH PAKE BLAZER di UNIFEM
> aku pake celana jeans, rok batik kaos gombrong, apapun yang aku 
suka..pernah coba datengin UNDP atau UNICEF nggak ??biar bisa liat 
perbandingannya
> bosku aja pake sleeveless tuh !!
> Nggak cuma di UNIFEM aku ngurusin persoalan perempuan.Di 
kalyanamitra, LBH APIK dan koalisi perempuan,aku kenyang betul sama 
data soal perkosaan !!Termasuk perkosaan massal 1998 yang nggak 
dianggep sama negara. and believe me, nggak sesederhana itu 
persoalannya !! 
>  
> Tau nggak, dari seluruh prosentase kasus perkosaan, orang orang 
yang anda bilang itu nggak nyampe 10% dari seluruh korban perkosaan 
yang ada !! sisanya, orang baik baik yang bahkan nggak kenal apa itu 
lipstik !!!!!
> 
> soal hukum rimba..nah..baca deh kenapa patriarki sekarang jadi 
hukum yang dominan..(kuat) sehingga keluar komentar komentar 
misoginis yang nggak anda sadari sebagai komentar pelecehan.. :D 
hehehe
>  
> Kayaknya nggak efektif kalo saya ngoceh ngalor ngidul soal ini ke 
anda, berhubung anda terlalu pintar dan intelek, sementara saya cuma 
pekerja lapangan yang bodoh.
> mendingan baca aja buku matinya gender ivan illich atau the origin 
of the Familynya Engels,atau  menggugat patriarkinya Bhasin, atau 
buka aja situs situsnya jurnal perempuan..biar rada nyambung dikit 
logikanya, itu juga kalau sempet...hehehehe
>  
> Soal pendatang nggak tau adat, apa kemudian berarti Islam 
mengajarkan umatnya untuk menegur dengan kekerasan dan pelecehan 
macam itu..:D ?hehehehe..
> aku pernah dua bulan di Aceh, jadi volunteer Tsunami relief, aku 
bisa bebas kemana mana tanpa gamis, awalnya aku nggak pake Jilbab, 
terus dikasih tau baik baik, ya aku pake nggak ada masalah.Yang aku 
masalahin kan caranya itu yang nindes dan jumawa..coba liat lagi dehhh
>  
> hehehe
> sekali lagi, nothing personal bung..have a nice day..
> Cheers..:D
> Btw, mana yang nggak nyambung neh? awalnya ana kasih trigger 
> Ok deh, klo fakta yang terakhir dari UNIFEM sih, saya yakin pada 
saat 
> ditanya untuk memberikan kesaksian pasti nggak pake pakean sexy 
> hahahahaha....malu atuh sama situ yang pake blaster rapih, toh jam 
> kerjanya beda, biasanya mereka kerja pada jam2 malam jam 1 lewat 
dan 
> pulang pagi, terutama di pintu keluar tol dalam kota menteng, 
> hehehehe....bukan pelanggan lho...tapi ana sering lewat klo pulang 
> dari sepupu ana malem dari pisangan lama dan ipar ana ngasih tau 
> hahahaha.....
>   
> Klo soal ngerusak, kata berita2 yang ana tau di tv itu kriminal 
> namanya. jadi hukum kriminal yang berlaku. Jadi pertegas aja 
> hukumnya.Klo emang ada, ya alhamdulillah.
> 
> Wah akhirnya kembali lg ke bahasan awal, soal penindasan, bukannya 
> itu kayak hukum rimba aja, yang kuat menindas yang lemah dan tetap 
> berlangsung sampai di gedung putih jg. Saya jadi inget hukum 
Newton : 
> Ada aksi, maka ada reaksi (besarnya sebanding). Sepertinya hukum 
ini 
> berlaku juga di rimba. ada yang jual, ada yang beli. ada yang kuat, 
> pasti ada yang lemah. ada kesempatan, maka ada aksi. ada razia 
> jilbab, sepertinya karna pendatangnya nggak tau gmana menyikapi 
warga 
> lokal dan maksakan kehendaknya sendiri. Skali lg tanggapan ana yang 
> pertama hanya, ngasih tau mungkin itu salah satu akar 
permasalahannya 
> kenapa sampai jadi nggak kekontrol seperti itu.
> 
> Klo wanita jadi korban lelaki, tentunya ada hukumnya, tuh kan ada 
> undang2nya. trus klo perempuan menarik birahi lelaki belom ada 
> hukumnya ya? nggak adil donk.....!!! 
> 
> Kayaknya mirip seperti debat Intelectual Rightnya Microsoft dan 
> konco2nya dengan Freesoftware-nya Richard Stallman. Logikanya 
> sederhana, klo Gates bilang, kalo saya buat software dan itu hak 
> intelektual saya dan nggak boleh orang niru, kecuali izin saya dulu 
> dan saya bebas2 aja ngejualnya, klo ada yang mo beli, ane jug butuh 
> duit buat ngebiayain software architect dan engineer saya. tapi 
kata 
> Stallman, saya buat software juga nyontek berbagai algorithm dari 
> pendahulu saya, dan itu free, so saya juga nggak berhak ngelarang 
> orang lain nyontek punya saya. Masalahnya sederhana, klo mr. Gates 
> buat software dan di jual buat keuntungan sendiri, terang2an neh 
pake 
> copyright tapi Stallman, ngasih ke orang lain seperti Macintosh 
(yang 
> komersil) dan Linux ato lainnya yang katanya gratis. Apa kita 
ngerti 
> Stallman punya aggreement yang bersifat komersil, alias bagi hasil 
> penjualan sama Macintosh dan beberapa distributor Linux yang 
komersil 
> itu? Sepertinya nggak akan selesai, sampai terakhir pun saya kesel 
> denger ocehan Stallman mengedepankan kebebasan tapi nggak 
bertanggung 
> jawab. Klo mau ngasih ya kasih aja yang ikhlas tuh free software, 
> tapi jangan ngelarang orang lain ngejualnya. kan itu beda lagi 
> namanya....
> 
> 
> smoga bermanfaat,
> 
> fachim
> 
> --- In ppi-india@yahoogroups.com, tylla subiyantoro 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Mas Fachim tersayang..:)
> >  
> > Personally, aku sih sama sekali nggak tersinggung, ini bukan 
urusan 
> personal kok he he ehhh
> > Eyang, tante, dan sepupuku banak yang berjilbab kok. Mamaku juga 
> kayaknya sekrang pake jilbab deh..hehehe..kata papa, aku kalao pake 
> jilbab juga cantik, tapi papa ngga pernah tuh maksain aku p[ake 
> jilbab, karena dia sadar betul, sebagai individu aku punya hak, 
untuk 
> menentuka apa apa yang ingin akau pakai dan tanggalkan..Karena 
> didikan papa yang moderat ini kali ya, aku jadinya begajul;an 
> begini...hehehehe
> >  
> > kenpa kemudian aku pengen ngobrolin ni masalah sama temen temen, 
> karena sebenernya dibalik masalah ini..ada persoalan ideologis 
> mengenai bagaimana masyarakat yang patriarkis memandang, menilai 
dan 
> merasa berhak menentukan apoa apa yang berkenaan dengan perilaku 
dan 
> standar pantas tidk pantasnya perempuan.
> >  
> > Soal ketelanjangan yang mas bahas, justu iru intinya, kalau laki 
> laki pengen perempuan telanjang bisa idjadiin analogi..aduh gimana 
> ya..kayaknya jadi jaka sembung bawa golok neeh :D
> > Nggak ada  hubungannya dong ah..
> >  
> > inti dari pembicaraan ini  justru soal bagaimana masyarakat bisa 
> menghargai apa apa yang jadi hak individua l perempuan yang dalam 
> sistem sosial kita sering dilupakan.Salah satu contoh kecilnya 
adalah 
> apa yang ingin mereka pakai, tanpa melanggar norma kesusilaan yang 
> masuk akal..gitu lho mas.
> >  
> > Ini sama sekali bukan soal kebebasan yang kebabalasan atau apa 
> kok.Tapi soal Ide adalah tanggung jawab(baca ; kesalahan ) 
perempuan 
> kalau dia di lecehkan, karena dia nbggak pake baju yang bener, ini 
> equal nggak sih sama adalah kesalahan orang yang dirampok karena 
dia 
> kaya, sehingga menarik perampok untuk membobol rumahnya ?
> >  
> > Soal UNIFEM, berhubung itu badannyta PBB, dan saya pernah magang 
> disitu, dan dia juga berkantor di UN quarter di Thamrin, ya jelas 
ada 
> doooonnngg catetannya diseluruh dunia..;)kalao nggak salah sih sama 
> seperti WHO, WTO, UNICEF,UNDP, datanya sih considerably Accurate..:D
> >  
> > angka perkosaan di Indonesia emang tinggi, siapa bilang nggak ? 
> mah, itu berkenaan dengan apa ahayao ? pakaian ?? jangan salah mas, 
> hampir 70 % perkosaan di Indonesia terjadi diantara orang orang 
yang 
> saling mengenal bo' dan kalau mau diliat lagi presentasinya, lebih 
> dari 80 % data memunculkan fakta bahwaa..yang diperkosa nggak ada 
> yang pake baju sexy tuhh..hue he he ..he..
> >  
> > Saya sepakat sama pendapat mas, kalau laki laki emang punya 
nafsu. 
> Di Belanda atau di Antartika, laki laki mana sih yang nggak ngiler 
> ngeliat betis bagus, dada penuh, perut rata, kulit mulus ? 
masalahnya 
> adalah bagaimana seorang individu mengontrol will nya sehingga 
nggak 
> ngerusak..gitu lho mas..Saya sih nggak bermaksud menyinggug mas 
> lho..asli sumpeeh..:D semua laki laki termasuk bapak saya juga 
begitu 
> pastinya..bedanya sama para pemerkosa kan, mas dan bapak saya punya 
> moral yang cukup untuk bisa ngerem ledakan itu, tul nggak ?
> >  
> > Trus soal peragkat hukum belanda yag ketat, jangan salah jangan 
> sangka..:D Indonesia juga udah punya UU no 25 Tahun 2004 
lhoo..dibaca 
> dah disitu...kita juga punya perangkat kookk...nah, jangan jangan 
> yang kejadian di aceh itu bisa dikategorikan sebagai...PELECEHAN, 
> bisa dipenjara lho mas..
> >  
> > Jadii sekali lagi, bukan soal penafian kebutuhan laki laki dan 
pro 
> buka bukaan..saya juga sepakat kok, kalau meihat konteks masyarakat 
> pada umumnya, perempuan sebaikanya melindungi diri dengan berbagai 
> cara sehingga sexualitasnnya nggak di ttindas dan dilecehkan.Salah 
> satunya dengan menutup aurat.Salah duanya..perempuan bisa prevent 
by  
> membekali diri dengan kemampuan bela diri, tear gas, spice spray, 
> kalau perlu senjata api..hehehehe
> >  
> > Soal Korba perkosaan dibelahan dunia manapun termasuk 
> Arab..Nahh..juatru itu ..mas seniri menjawab persoalan 
> perkosaan..nggak tergantung sam apa yang dipakai perempuan, tapi 
orak 
> kotor dan mntak nindesnya laki laki kan..hue he..he..ini 
mengingatkan 
> kembali soal; awal pembicaraan kita soal razia jilbab dan tanggapan 
> mas lho mas..:)
> >  
> >  Tapi inti dari ocehan ngalor ngidul saya adalah..kayaknya nggak 
> adil deh, kalau peremuan jadi objek kekuasaan dan karenanya semua 
> pohak berhak menetukan apa apa yang bleh dan tidak boleh dilakukan 
> sama mereka..Lebih kejam lagi, kalu perempuan yang sebenarnya jadi 
> korban malah diposisikan menjadi penjahat karena mereka menarik 
> birahi pihak pihak yang tidak mampu menjaga adabnya..
> >  
> > bang Napi boleh aja bilang begitu , tapi nyatanya, namnya maling 
> tetep harus dihukum ...sebelum dibawa kekentor poisi kalu ditangkep 
> pasti dihajar dan dijambak bahkan ada yang dibakar massa.burkak'dan 
> nggak ada pembenaran atas perampokan, pencuruian, penjambretan dll 
> dsb..nggak ada orang yang nyalahin orang kaya karena dia kaya 
kan ? ;)
> Sayangnya dalam kasus perkosaan, yang justru merupakan bentuk 
> perampokan terkejam terhadap kemanusiaan,(gile man, hal yang paling 
> personal dirampok !!)kadang malah korbannya disalahin karna 'nggak 
> pake burkak'..coba..bisa dilihat perbedaan dan bias patriarkisnya 
> kan ??
> >  
> > Pengen banget deh ngobrol lebih lanjut, tapi sayangnya aku lagi 
> dikejat research papaer dua biji nih, mungkin kapan kapan kita bisa 
> ketemu dan ngobrol bayak hal..kangen lho mas..
> >  
> > PS : kalau ocehan saya terlalu berantakan untuk menjelaskan ide 
yag 
> ada dikepala saya,. Ms bisa baca bukunya Kamla Bhasin, "Menggugat 
> patriarki", kalau mau, saya bisa pinjemin,atau lebih praktis, 
> silahkan buka links dibawah ini :
> >  
> > http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/
> > http://www.rahima.or.id/Index.htm
> > http://www.mail-archive.com/keluarga-
> [EMAIL PROTECTED]/msg00702.html 
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/30/swara/1870086.htm
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. 
> 
> 
______________________________________________________________________
___
> Mhs/Masy. indoindia diharapkan untuk selalu melihat diskusi harian 
di http://dear.to/ppi dan situs resmi PPI http://www.ppi-india.org 
======================================================================
====
> Catatan penting:
> 1- Harap tdk. memposting berita, kecuali yg  berkenaan dg 
masyarakat/mahasiswa/alumni India
> 2- Arsip milis: http://groups.yahoo.com/group/ppi-india ; 
> 3- HP Ketua PPI (Mukhlis): 09871815229 ; Sek. PPI(Herman): 
09897160536
> 4- KBRI Delhi(11)26110693;26118642; 26118647
> 5- KJRI Mumbai (022)3868678;3800940;3891255 
> 
> 
> 
> SPONSORED LINKS 
> Charity organization Organization development Organization 
structure Charitable organizations School education Nonprofit 
organizations 
> 
> ---------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
>     Visit your group "ppi-india" on the web.
>   
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>   
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
> 
> 
> ---------------------------------
> 
> 
> 
> 
>               
> ---------------------------------
>  Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/igXolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

_________________________________________________________________________
Mhs/Masy. indoindia diharapkan untuk selalu melihat diskusi harian di 
http://dear.to/ppi dan situs resmi PPI http://www.ppi-india.org 
==========================================================================
Catatan penting:
1- Harap tdk. memposting berita, kecuali yg  berkenaan dg 
masyarakat/mahasiswa/alumni India
2- Arsip milis: http://groups.yahoo.com/group/ppi-india ; 
3- HP Ketua PPI (Mukhlis): 09871815229 ; Sek. PPI(Herman): 09897160536
4- KBRI Delhi(11)26110693;26118642; 26118647
5- KJRI Mumbai (022)3868678;3800940;3891255  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppi-india/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke