dear Eyang Danar, i think if indonesian muslims want to know abt the life in arabs countries, i think they should ask n listen emphatically to those TKW indo (all of them re moslem) abt fair treatment, moreover humane treatment.
there're too many TKW killed brutaly, raped, beaten until paralyse. they re moslem too rite?. re those TKW just only statistic without a soul, family, and dignity? did u see any justice served on behalf of those victims? did u see or heard any fundies condems arabs for those horrible acts and killings? did u see any fundies demos in front of arabs embassy and demands justice? but still many of these fundies worship arabs as if its their idol. dear Eyang, did u see any logic in this? or even a tiny bit of humanity left for this? ----- Original Message ---- From: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 29, 2007 11:34:45 AM Subject: Bls: [ppiindia] Re: Kelompok minoritas muslim mengalami diskriminasi (saya juga sangat sedih) You're absolutely right mas Hakim. Di tataran atas masyarakat Saudi, adalag sangat CIVILIZED. mereka rata rata lulusan US atau UK. Kami selalu di treat excellently, dan seringkali yang memimpin negotiations adalah masih prince. Ini sama dengan di Emirat Emirat Arab, sangat menyenangkan. Merekapun kami perlakukan istimewa kalau datang ke Head Office kami. Yang mbak Carla singgung, pasti juga bagian dari kenyataan se-hari hari yang pahit. yang menyangkut tataran menengah kebawah. Kita jangan lupa, Saudi adalah kerajaan yang berkonstitusi absolut, jadi semua tergantung ditangan raja. Jadi hukum yang diberlakukan keluarga raja yang berlaku. Pemberlakuan hukum, terutama dalam masalah keimigrasian adalah amat sangat ketat. Dan ini seringkali berdampak kurang manusiawi bagi para pekerja migran. Seorang sahabat wanita dari istri saya, orang Manado mempunyai suami yang bertugas sebagai pliot untu Air Saudi (ex pilot Garuda). Mereka tinggal sangat menyenangkan di sebuah komplex (dinamakan compound) untu Non Saudi. Mewah sekali, dan disana hukum Saudi tak diberlakukan ketat. Wanita boleh mengemudi mobil, memakai baju bebas, dsb. TETAPI diluar compound, wanita dilarang keluar sendiri apalagi mengemudi kendaraan. Seringkali wanita wanita tingkat atas yang supermewah Saudi datang bertamu, kepada penghuni compound (isinya hampir semua keluarga US, Europe, jepang Korea, dll). Wanita wanita, yang rata rata cantik ini, datang dengan busana Mulsim yang sangat traditional, demikian mereka masuk appartment di compund mereka buka, dan muncul busana Eropa atau US yang paling mutakhir, paling mahal dan paling sexy. tak ada lengan panjang, rata rata tanpa lengan atau malah top, seperti lazim di Beverly Hills atau Hollywood. rambut mereka yang hitam lebat terurai bebas menutupi pundak, mereka berenang dengan baju renang yang paling mutahkir dan mode terakhir. bahan bahannya, jangan tanya, Dior, Chanel, Hermes... mereka merokok rokok yang paling mahal, dan minum alkohol kelas teratas.. Mudah mudahan mbak Salma dapat kesempatan menengok kehidupan wanita Saudi kelas atas, dan para anggauta keluarga raja... dia akan melek, bahwa yang katanya dibagikan bagi rakyat tak ada seper seper seper trilyun dari yang dinikmati golongan atas.. Salam danardono --- In [EMAIL PROTECTED] s.com, "hakim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Dear Ibu Carla > > Why they still come..? Tentunya banyak alasan dan sebab mengapa mereka > masih terus berdatangan ke negara-negara maju. Salah satunya bisa jadi > ada "gula" ada "semut". Adanya gula bisa membuat orang berspekulasi > menantang bahaya di negara tujuan. Jangankan negara damai yang aturan dan > hukumnya jelas, lha di negara yang kacau balau saja banyak orang berdatangan > untuk mengadu nasib. > Bisa juga karena, imigran tersebut merupakan pelarian politik yang tidak "sreg" > dengan penguasa mereka. > Ibu Carla jangan salah, dari contoh saya di bawah jelas terlihat bahwa tidak > semua tempat/negara memperlakukan umat muslim dengan buruk. Hal ini > klop dengan contoh yang Ibu utarakan. > > Ibu mau contoh jelas? > I'll give you the proof. Pls, look at mbah Danar. He is not a second class. > He is an international banker. > Dari postingan mbah Danar, berkali-kali beliau sampaikan kalau sering > berbisnis dengan orang Arab di negara-negara Timur Tengah. Coba tanyakan > pengalaman mbah Danar dengan timnya di Middle East. > Apakah mbah Danar diperlakukan dengan baik? atau sebaliknya? > Pripun mbah Danar? sae to mbah? > > Salam sae > > Hakim > > ____________________________________________________________________________________ Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your homepage. http://www.yahoo.com/r/hs [Non-text portions of this message have been removed]