Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut 
adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?

Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah 
mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini 
pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana, dibawah 
kememimpinan seorang yang 'kuat'.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> di milis ini.
> 
> edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> 
> dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> bukan sesuatu yang impossible.
> 
> latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> siapapun di tanah palestina.
> 
> maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> tinggal bersama.
> 
> ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> yang sudah menjadi tanah air kedua.
> 
> tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> santunan.
> 
> tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> 
> biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
> negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.
> 
> 
> 
> 
> At 02:50 AM 12/13/2007 +0000, you wrote:
> 
> >Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
> >mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
> >
> >Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
> >Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah 
asal'nya...kemanakah
> >seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
> >
> >wassalam,
> >--- In <mailto:ppiindia%
40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
> >Nugroho Dewanto <ndewanto@>
> >wrote:
> > >
> > >
> > > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> > >
> > > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> > >
> > > beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> > > indonesia juga berkunjung kesana.
> > >
> > > nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> > > israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika 
pemimpin
> > > arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> > >
> > > abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> > > sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> > > (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara 
tentang
> > > pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> > >
> > > saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> > > cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> > > cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
> > > untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin 
jauh
> > > dari realitas.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:
> > >
> > > >Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
> > > >
> > > ><<http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-
>http://w 
> > ww.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-
> >libforall-indonesia-temui-shimon-peres-
> >yerusalem.htm><http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-
lima->http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-
> >anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
> > > >
> > > >tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang
> >menjadi
> > > >salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar.
> >Ada
> > > >beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke 
Israel.
> >Saya
> > > >juga sempat menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-
kawan
> > > >libforall akan tenar karena kawan-kawan yang bersebrangan 
dengan
> >anda
> > > >gencar sekali melakukan serangan ke libForAll.
> > > >
> > > >Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan
> >diterjemahkannya buku
> > > >Two Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan,
> >seandainya
> > > >berjalan mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup
> > > >kontroversial dan di cekal di beberapa Negara berpenduduk
> >mayoritas
> > > >muslim. Dan saya ingat, ketika itu beberapa penerbit yang
> >biasanya juga
> > > >berani menerbitkan buku-buku dari garis liberal, untuk buku 
yang
> >satu ini
> > > >cukup ketakutan.
> > > >
> > > >Salam,
> > > >
> > > >Asnawi Ihsan
> > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke