http://hariansib.com/?p=111398

Boediono Tolak Mundur
 Redaksi on Februari 15th, 2010 
Jakarta (SIB)
Wakil Presiden (Wapres) Boediono saat menerima Ketua Presidium ICMI Azyumardi 
Azra mengatakan tidak akan mundur dari jabatan karena ia dipilih rakyat. 
Azyumardi kepada Boediono mengklarifikasi rumor bahwa dirinya hendak 
mengundurkan diri dari jabatannya. Namun kepada Azyumardi Azra. Boediono malah 
balik bertanya dari mana datangnya rumor tersebut. "Saya dipilih rakyat, jadi 
tidak semudah itu untuk mundur," kata Boediono seperti ditirukan Azyumardi Azra 
di Kantor Wakil Presiden, Jumat (12/2).


Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, tidak ada 
pertemuan antara petinggi Partai Golkar dengan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono seusai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengumpulkan para 
menteri dan gubernur dari Partai Golkar di ruang fraksi Partai Golkar DPR. 
"Tidak ada itu. Kalaupun kita mengkritik Presiden, itu biasa saja dan saya 
yakin Presiden akan terima semua itu," kata Setya Novanto. Ketua DPP Partai 
Golkar Priyo Budisantoso sebelumnya mengatakan, sejumlah petinggi Partai Golkar 
bertemu dengan Presiden di kediamannya di Puri Cikeas, Jawa Barat, Rabu (10/2) 
lalu. Namun, ia tidak mengetahui isi pertemuan tersebut. Namun, semua itu 
dibantah Setya Novanto. "Tidak ada pertemuan itu," katanya.


Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Muhkamad Misbakhun mengatakan, 
semua pihak jangan mencampuradukkan urusan pribadi dengan apa yang sedang 
dilakukan panitia angket DPR. "Semua harus berpikir jernih. Kita lihat saja 
bagaimana hasil akhir dari kerja pansus DPR nanti," katanya. Menyangkut peluang 
Boediono untuk lolos dari masalah hukum, ia mengatakan semua pihak sudah bisa 
mengambil kesimpulan sendiri sebab semua proses yang dilakukan oleh panitia 
angket berlangsung terbuka.


Sementara itu, seorang petinggi partai koalisi pendukung pemerintah, Jumat 
(12/2) malam, mengatakan, yang ditunggu banyak pihak saat ini adalah apakah 
benar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mengetahui persoalan dana 
talangan Bank Century atau tidak. "Sekarang tinggal tunggu waktu kalau Pak 
Boediono. Kalau saja waktu itu mereka mau mundur dari jabatan, tensi politik 
bisa mereda. Sekarang sudah tak bisa lagi. There is no point to return," 
katanya.
Diperkirakan nasib jabatan Boediono ditentukan tanggal 8 Maret 2010. Namun, 
sebetulnya sudah bisa terbaca Rabu (17/2) pekan ini saat panitia angket 
mengambil kesimpulan seusai menjalankan kunjungan lapangan.


SBY-Boediono Jogging Bareng di Monas

Di tengah isu pemakzulan terkait kasus Century, Presiden SBY dan Wapres 
Boediono tetap bisa santai dan tertawa bersama. Keduanya bersama Gubernur DKI 
dan para pejabat pemerintahan melakukan jogging di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Jogging SBY-Boediono digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) sekitar pukul 
07.00 WIB, Jumat (12/10). SBY mengenakan training abu-abu dan kaos warna biru. 
Sedangkan Boediono mengenakan kaos putih dan celana pendek warna biru.


Ikut dalam jogging ini, sejumlah pejabat negara, seperti Menneg Pora Andi 
Mallarangeng. Para staf khusus SBY, seperti Denny Indrayana, Heru Lelono, dan 
para ajudan Presiden juga ikut dalam olahraga ini. Ibu negara Ani Yudhoyono 
juga ikut.
SBY dan Boediono melakukan jogging mengitari Monas selama sekitar 1 jam. 
SBY-Boediono tampak ceria, meski beberapa hari terakhir ada upaya dari berbagai 
pihak untuk memisahkan keduanya. Muncul gerakan yang meminta Boediono mundur 
dari Wapres karena bertanggung jawab dalam kasus Bank Century. (SH/detikcom/d)








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke