Waalaikumsalam.Wr.Wb. Makasih atas kebaikannya untuk tidak bersuudzhan sama saya mak Bandaro Labiah,semoga begitu juga dengan netter yang lain.
Saya paling takut kalau ada yang kirim mail ke japri,lantas saya ngak balas,rasanya,sesibuk apapun,kalau permintaan itu tidak begitu memberatkan ,InsyaAllah saya balas.( Itu yang selama ini saya lakukan ). Tapi seminggu terakhir ini saya kaget,karena ada beberapa netter yang kirim ke japri dua tiga kali,ngak ada balasan dari saya,sampai akhirnya sampai juga,beliau-beliau itu bilang,ini sudah yang kesekian kali..( wah..saya kaget banget,..kapan saya terimanya..? , yang pasti saya ngak ingin menyakiti hati siapapun dalam hal sekecil apapun,kecuali kalau mereka sendiri merasa saya sakiti,.hmmm..ini saya ngak bisa bilang lagi. Tapi saya percaya sekali,semua kita biasa berhusnu dzan,..karena selama ini kita banyak membaca,mendengar hubungan sesama muslim itu bagaimana,semoga semua itu tidak sekedar teori,yang paling penting dari semua itu adalah pengamalan,meski sedikit yang kita ketahui dari kebaikan itu,kalau di laksanakan,akan sangat berharga dan berpahala juga di sisi Allah. Mengenai kuliyah,..kalau masternya,mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini selesai,tapi saya ingin melanjutkan lagi InsyaAllah sampai S3 ( kalau bisa ).Tanggung rasanya,sekali menyelam minum air saja langsung,sekali berenang di lautan luas,kalau ada kesempatan untuk menyelam lebih dalam lagi untuk mencapai mutiara yang lebih murni dan banyak lagi,apa salahnya.Belajar itu kan dari buayaian hingga keliang lahat kan mak Bandaro? Mengenai kembali ke ranah Minang,InsayaAllah,saya sudah bertekad untuk itu.Lagian untuk saat ini nama saya sebagai PNS kan terdaftar di Kanwil Padang.Jadi ngak usah ragu deh.Mudah-mudahan aja,orang Jakarta ngak keras menyuruh saya di jakarta.Karena biasanya,sudah menjadi kebiasaan IAIN Ciputat Jakarta,mengambil orang-orang Al Azhar yang S2,apalagi S3,untuk mengajar di Jakarta itu.Lihat sajalah,betapa banyaknya doktoral tammatan Timeteng disana,tapi coba kkita lihat di IAIN Padang,sedikit sekali yang S2-S3 Tammatan Al Azhar .Kecuali S1 cukup lumayan disana. Kalau dari segi karier jabatan tinggi cepat menanjak,memang di jakarta tempatnya,kita akan sering ke LN,jabatan cepat naik .Tapi dari awal saya sudah bertekad bahwa saya mengajar ini bukan jabatan dan materi yang saya cari. Dan jangan heran,itu sebabnya dari sekarang kami sudah menabung.gaji suami saya sebagai lokal staff,lumayan untuk tabungan hari tua kelak,karena jelas,gaji LN,ngak sama dengan gaji yang ada di DN. Saya perhatikan,kenapa banyaknya para pejabat yang koruptor di Indo itu.Tidak lain dan tidak bukan karena selain kurang qanaah terhadap apa yang ada,tapi rasa tamak,juga kebutuhan ekonomi,sekolah,kuliah anak dan sebagainya itu yang membuat mereka berbuat itu. Padahal pada hakikatnya semua itu dapat diatasi,kalau iman didada kita ada.Tapi sayangnya kebanyakan dari mereka,ingin ambil jalan pintas dan cepat,untuk jadi kaya,dan pejabat tinggi.Mudah-mudahan kelak,saya ngak seperti itu.Inilah salah satu sebab,kenapa kami masih di LN,selain untuk menyelesaikan kuliyah saya,juga untuk menabung,agar kelak nantik kita ngak terlalu jatuh,atau berkekurangan sekali. Tapi secepatnya,saya akan kembali ke indonesia ( Sumbar ).Saya ngak mau orang beranggapan,bahwa Ummat Islam,terutama para ulama,ustadz,muballighnya dianggap miskin lagi.Islam itu bisa kaya,paling tidak kaya hati. Lihatlah hampir kebanyakan semua kegiatan,keinginan maju terlantar,akibat apa..? Salah satu sebabnya adalah masalah Dana.Jadi bagaimanapun ekonomi itu cukup perlu menjadi pemikiran dan perhatian. Dan nantik bila saya sudah terjun langsung ke masyarakat,saya paling tidak mau mengharapkan materi dari masyarakat,semoga,saya bisa mencukupkan dengan gaji yang saya terima.Tidak sampai hati saya menguras duit masyarakat ,apalgi masyarakat miskin dan berkekurangan,karena mereka ingin belajar pada saya,lantas saya ambil kesempatan itu untuk mereguk materi sebanyak-banyaknya ( Naudzubillahimindzalik ). Sekali lagi itu sebabnya dari sekarang kami menabung,paling tidak rumah sudah ada,sedikit modal untuk usaha ,sekolah anak sudah ada.Sudah cukup,saya ngak pernah kebayang akan menjadi orang kaya raya ( tapi bertekad menjadi orang yang kaya hati ).Saya cuman bercita-cita jadi Intelektual Muslimah yang sejati,bermanfaat bagi masyarakat,terutama masyarakat yang tak mampu.Saya siap,dan memang tidak mau untuk tidak mendapat materi dari orang miskin yang berkekurangan.Kasihan mereka.Suatu saat kelak,saya kan mengajar mereka tanpa imbalan apapun dari mereka kecuali doa saja.Ngak lebih dari itu. Memang banyak yang akan kerjakan nantiknya.Selain memberikan siraman rohani,mengajarkan bhs.Arab pada masyarakat dimana saya mengajar kelak, tafsir,hadist, dan AlQur'an ( ini yang terpenting )secara mendetail,sebagaimana yang sering dilakukan ulama di mesir ini pada masyarakat di mesjid-mesjid.Juga akan tetap menulis. Ini hanyalah cita-cita ringan saya,ngak muluk-muluk koq,ngak pernah berkhayal jadi pejabat tinggi .Santai,tapi serius.Kalau Allah memberi kesempatan bagi saya untuk itu.( Dan saat ini saya melakukan nya baru dikalangan ibu-ibu di Kairo saja ,saya sering juga mengajari mereka agama,Al Qur'an,Tajuid,tafsir dan sebagainya itu ). Mungkin ini sekedar pandangan saja,moga-moga ada juga diantara kita yang melakukan hal serupa,mana tahu kan hidup kita tidak bisa kita ketahui,kapan kita mati ,cita-cita saya ini ada yang melakukannya.Dan saya percaya itu.Allah tidakkan mungkin membiarkan hambaNya. Salah satu wujud dari iman seseorang adalah cinta tanah air,dan wujud cinta tanah air tercinta,dimana tumpah darah kita di lahirkan,yaitu Indonesia,yah,.setelah selesai sekolah,kembali ke tanah airlah,..kemana lagi memang,..?,ada langit,air angin, atau planet lain yang menerima saya ngak,.. ( hehehehe,.sorry cuman canda doank,tapi meski canda makna nya dalam lho , moga-moga bagi mereka yang belajar di LN,segera kembali keanah air juga membaktikan diri mereka ke Indonesia secepatnya juga ). Wassalam.Rahima. --- Bandaro Labiah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum w.w. > > "Rangkayo" Rahima > > Alhamdulillah, ambo lai indak Suudzhon doh tahadok > "Rangkayo", tapi sabaliakno maanggap sadang > bakuhampeh mahadok-i sakola, jadi kok indak sampai, > kaba a li, indak dapek diawak, nan jaleh kini ko kan > alah dapek, walaupun indak "Rangkayo" nan > mangirimkan baliak, tapi asano kan dari "Rangkayo" > juo, itulah gunono kito basamo-samo, Sarupo nan ambo > sampaikan di surek nan tadahulu, kiriman alah ambo > tarimo dari Tuan Parpatiah, bak kato baliau, > untuang-untuang sabagai ibadah sadaqah handakno. > > "Rangkayo" Rahima ! > Lamo lai sakola di rantau tu ? kalau dapek go eh, > kalaulah salasai sikola, iyo tolong baktikan baliak > di Ranah Minangkabau, nampakno, iyo indak urang lain > nan ka mambangkik batang tarandam doh, tapi > awak-awak nan urang Minangkabau ko juo no. > > Sakitolah dari ambo, . salam untuak kaluarga > > Wassalmua'alikum ______________________________________________________________________ Post your free ad now! http://personals.yahoo.ca ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________