Bismillah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim

Saya sedikit "geleng-geleng kepala" dengan kelakuan para peserta milis 
Indonesia termasuk milis yang terhormat ini.

Mengapa ?

+ Karena mereka mudah terhasut oleh berita !

Siapa bilang, kami ini bukannya orang-orang bodoh ?

+ Karena jika ada sebuah berita yang menyangkut seseorang dan orang 
tersebut yang menjadi
berita misalnya, maka yang langsung disalahkan atau dipuji adalah "orang 
yang menjadi berita" itu sendiri.

Kan wajar kita salahkan, bila misalnya Si Gus Dur itu kata-katanya asal 
mengucap saja ?

+ Ya, sepertinya Anda memang benar, karena begitulah yang tertulis di koran 
atau yang terdengar di radio atau yang terlihat di tivi. Tapi coba jawab 
pertanyaan ini "Anda mengikuti perbincangan mereka dari awal nggak ?", 
karena bila berita yang disampaikan hanya sepotong-sepotong maka hasilnya 
akan berbeda dengan bila kita mengikutinya dari awal sehingga konteknya 
bisa jelas dan jelas juga kemana arahnya.

Ya, masak koran atau radio atau tivi itu berbohong. Kalau berbohong kan 
nanti nggak laku.

+ Siapa bisa menjamin mereka selalu jujur dalam memberitakan. Paling tidak, 
bila mereka tidak memberitakan sesuai konteks-nya karena menutupi sebagian 
beritanya dan membeberkan bagian berita tertentu saja sehingga dapat 
memberikan pemahaman tertentu, mereka sudah dapat dikatakan tidak jujur. 
Jika penyampai berita yang "berbuat dosa" kok orang yang di dalam berita 
itu yang kita salahkan dengan "menghukumnya melakukan dosa" ? Dalam hal ini 
kita sudah melakukan sebuah dosa karena mengabaikan peringatan Allah pada 
Al-Qur'an Surat Al-Hujuraat ayat 6:

***49:6***
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik [maksudnya 
orang yang sering berbuat dosa - penulis] membawa suatu berita [termasuk 
pembawa berita adalah koran, siaran berita radio, siaran berita tivi - 
penulis], maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu 
musibah kepada suatu kaum [misalnya orang yang diberitakan - penulis] tanpa 
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu 
[karena kita kemudian menjadi penggunjing dan menghukum orang itu secara 
salah].

+ Kalau begitu yang menjadi korban berita ?
Yang menjadi korban adalah pertama, orang yang diberitakan dan kedua orang 
yang membaca beritanya karena membeli berita yang menyebabkan dia 
berdosa.  Sedangkan si pembawa berita kesenangan menikmati oplah korannya 
yang melimpah dengan hasil penjualan yang lumayan.

Jika Anda termasuk orang yang paling suka dihasut oleh berita, semoga Anda 
dapat menyadarinya mulai sekarang ini. Jangan korbankan diri Anda dan 
keluarga Anda ke dalam api neraka untuk membela orang fasik !

Siapa mau menjadi korban berita ?

Coba saja, nanti akan dapat bermimpi ketemu setan yang berpesta pora 
menjamu Anda. Mau ?

Mohon maaf dan terima kasih.
As-Salaamun alaikum
Syaifuddin Ma'rifatullah


RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke