Ass. Wr. Wb. Ambo forwardkan dari milis UGM Club, ambo salut jo kiprah sanak kito Uda Revrisond...ambo doakan kiprah uda dapek mamulai bangkiknyo pemikir minang baliak da, sarupo pemikir lamo "Hamka, Syahrir, M. Natsir dll Is, 32
Revrisond: UGM Sumber Masalah Yogya, Bernas (Jumat, 15 Februari 2002) Di tengah hiruk-pikuk proses pemilihan rektor UGM, muncul kalimat menggelitik yang cukup membuat orang terhenyak. Hebatnya, pernyataan ini muncul justru bukan dari orang luar, melainkan berasal dari kalangan dalam UGM sendiri, yaitu Revrisond Baswir MBA. Revrisond adalah dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Menurut dia, dalam konteks kehidupan bernegara, UGM terbukti belum bisa menjadi bagian dari solusi. Sebaliknya, apa yang dilakukan keluarga besar UGM selama ini, mengindikasikan bahwa kampus tertua di Indonesia ini merupakan bagian dari masalah dan bahkan sumber masalah. "Kita sebagai warga kampus seharusnya jujur mengakui hal itu," ungkap Revrisond terang-terangan, dalam forum "Debat Publik Otonomi dan Demokrasi Kampus", yang diadakan berbagai elemen yang tergabung dalam Jaringan Pilar Demokrasi Kampus, di Gelanggang Mahasiswa UGM, Kamis (14/2). Seharusnya, acara itu akan menghadirkan sejumlah tokoh yang sangat relevan dengan tema yang diangkat, antara lain Prof Dr Ichlasul Amal dan Prof Dr Ir Boma Wikantyoso. Hanya saja, karena bertabrakan dengan acara atau kepentingan lain, keduanya yang kebetulan dikabarkan akan bersaing ketat dalam pemilihan rektor baru UGM, berhalangan hadir. Selain Revrisond, tampil sebagai pembicara dalam kesempatan itu Prof Dr Suryoguritno mewakili Senat Akademik Sementara (SAS) UGM, Hendrie Adji Kusworo mewakili Forum Peduli UGM, dan Willy Aditya dari Forum Mahasiswa Nasional (FMN). Bertindak sebagai moderator, Arie Sujito. Dalam analisa Revrisond, UGM bertanggung jawab terhadap kekerasan yang dilakukan negara dan keserakahan oleh pasar. Mengapa? Karena UGM seringkali menempatkan orang-orang yang berperan dalam pengambilan kebijakan pada tingkat negara dan pasar. Sehingga, katanya, UGM tidak seharusnya bersikap sok suci di depan masyarakat. Kaitannya dengan pemilihan rektor yang lagi ramai dan mengundang kontroversi, Revrisond menilai hal itu bukanlah aneh. "Karena pemilihan rektor itu tidak lepas dari konflik kepentingan, baik yang berorientasi pasar maupun kekuasaan," katanya disambut tepuk tangan hadirin yang sebagian besar mahasiswa. Sementara itu, Willy Aditya menyatakan UGM saat ini sudah bergeser dari misi awal pendiriannya. UGM tidak lagi mampu menjalankan misi dan agenda kerakyatan. Apalagi dengan masuknya penetrasi modal yang mengarah kepada industrialisasi kampus. Dalam kondisi seperti itu, posisi mahasiswa sebagai bagian terbesar kampus akan mengalami marginalisasi. Begitu pun dengan kalangan dosen dan karyawan. Adji Koesworo menambahkan, otonomisasi seharusnya bermakna desentralisasi dan demokratisasi. Dalam konteks UGM, otonomisasi kampus bermakna desentralisasi dan demokratisasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat demi memanusiakan manusia melalui pengembangan budaya akademik. KM UGM mendesak Sementara itu, berkaitan perkembangan pemilihan Rektor UGM, Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM) kemarin mendesak Senat Akademik Sementara UGM (SAS UGM) untuk mengulang seluruh proses pemilihan Rektor UGM, yang kini telah menyelesaikan tahapan seleksi administrasi. Dalam hal ini, KM UGM meminta SAS UGM untuk memformulasikan kembali sebuah proses pemilihan yang dikehendaki publik UGM, dengan terlebih dulu menggelar hearing dengan seluruh sivitas akademika Desakan tersebut kembali disuarakan KM UGM, mengingat SAS UGM yang memposisikan PP 153/2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN-dengan segala kekurangsempurnaannya-sebagai landasan berpijak bagi proses otonomi UGM, ternyata bersikap tidak konsisten dalam melaksanakan peraturan tersebut. "Kita memang mensinyalir ada kesengajaan SAS untuk tidak melaksanakan PP 153/2000. Dalam pembentukan kepanitiaan pemilihan rektor misalnya, jika dalam Pasal 20 PP 153/2000 dibentuk oleh Majelis Wali Amanat (MWA) ternyata malah dibentuk oleh SAS. Apakah ini bukan berarti SAS bersikap inkonsistensi dengan dasar hukumnya sendiri?" papar Nur Mukhlis selaku Koordinator Aksi Otonomi Kampus UGM, di Kampus UGM, Kamis (14/2). Dalam penilaian Ketua KM UGM Rahmantoha, kekurangsempurnaan PP 153/2000 akhirnya memang memberi peluang munculnya benih-benih "kekisruhan" dalam operasional UGM. "PP tersebut ternyata belum beres sama sekali. Akibatnya, setiap orang bisa dengan bebas menafsirkannya, sesuai dengan keinginannya. PP tersebut akhirnya, sangat rentan dengan manipulasi," katanya. Padahal, tambah Mukhlis, jika sikap ketidakkonsistenan tersebut benar-benar menjadi pilihan SAS UGM dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, maka seluruh proses yang selama ini telah berjalan maupun produk yang telah dihasilkan dapat dikategorikan, cacat hukum. "Kita ini ingin hasil yang terbaik untuk UGM, bukan dengan proses yang terkesan asal-asalan. Jadi, lebih baik seluruh proses tersebut diulang dan memakan waktu lama. Ya, daripada kita mengkhianati hati nurani sendiri dengan mengatakan, proses tidak demokratis dan produk yang dihasilkan adalah cacat hukum," papar Toha, sapaan akrab Rahmantoha. Mengulang Dengan demikian, lanjutnya, pilihan yang terbaik untuk menyelesaikan problem taktis-termasuk soal pemilihan rektor-adalah dengan mengulang seluruh proses dari awal. Caranya, dengan mengadakan terlebih dahulu dialog terbuka untuk menentukan segala mekanisme yang dianggap paling layak dan demokratis untuk pemilihan rektor tersebut. Menanggapi tudingan inkonsistensi dalam melaksanakan PP 153/2000, salah satu anggota SAS UGM Dr Marsudi Triatmojo, SH menegaskan, pemilihan Rektor UGM sepenuhnya menjadi tugas MWA UGM. Hal tersebut seperti telah diatur dalam Pasal 10 PP 153/2000. Adapun PAH Pemilihan Rektor UGM yang dibentuk SAS UGM hanya bertugas, menyerahkan calon Rektor UGM kepada MWA UGM. "SAS-melalui PAH-hanya membantu MWA. Mereka hanya menyerahkan calon rektor kepada MWA, bukan rektor. Jadi, SAS tidak memilih rektor karena hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan MWA. Tapi, mungkin saja nanti, dalam proses pemilihan rektor, MWA dengan kewenangan yang dimilikinya, akan meminta PAH untuk membantunya. Atau, bisa saja MWA malah membentuk kepanitiaan baru dalam pemilihan rektor, ya monggo- monggo saja," jelasnya. Dengan demikian, lanjut Marsudi, adalah tidak benar jika SAS UGM melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam PP No 153/2000. Jika dirunut, seluruh tugas yang dibebankan kepada PAH Pemilihan Rektor UGM sebenarnya mengacu pada SK Rektor No 44/P/SK/HKTL/2001 tentang Pembentukan SAS UGM. Seperti telah dijelaskan Ketua Badan Pekerja (BP) SAS UGM, Prof Dr Sofian Efendi MPA, dalam pertemuan dengan wartawan, di Ruang Sidang Senat UGM, 19 November 2001, bahwa untuk menyusun peraturan pelaksanaan PP No 153/200 dan mempersiapkan pembentukan MWA, Dewan Audit, Pemilihan Rektor Masa Bakti 2002-2007, Majelis Guru Besar dan Senat Akademik UGM, SAS UGM memutuskan membentuk BP SAS UGM. Pembentukan tersebut disahkan melalui SK No 68/P/SK/HKTL/2001. Dalam menjalankan tugasnya, BP SAS telah berhasil menyelesaikan dua Keputusan SAS UGM dan tiga Rancangan Keputusan SAS UGM. Salah satu keputusan tersebut, yakni Keputusan SAS UGM No 180/SK/SAS/2001, mengatur tentang Pedoman Pemilihan, Pembentukan dan Pelaksanaan Tugas Pimpinan Universitas Masa Bakti 2002-2007. Selanjutnya, dalam rangka melaksanakan keputusan tersebut, SAS UGM membentuk PAH Pemilihan Rektor UGM Masa Bakti 2002 -2007, dengan Keputusan SAS UGM No 183/SK/SAS/2001. (cr9/idt) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~--> Get your FREE credit report with a FREE CreditCheck Monitoring Service trial http://us.click.yahoo.com/ACHqaB/bQ8CAA/ySSFAA/1MXolB/TM ---------------------------------------------------------------------~-> *** Santai boleh, serius dianjurkan, dilarang protes ! *** HP 1 : http://ugm-club.n3.net - HP 2 : http://kampusndeso.port5.com/ Bergabung, email : [EMAIL PROTECTED] Berhenti, email : [EMAIL PROTECTED] Motto : Persaudaraan, Persahabatan dan Perdamaian Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ Check out Cupid School where you will learn from Matchmaker's best and brightest. Good Luck! http://ecard.matchmaker.com/cupid0202/cupid0202.html RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================