Uni Evi .. itulah yang juga membuat saya kadang-kadang begitu takjub dengan
"kehebatan" orang minang.  Sepertinya apapun bisa dilakonin.  Sampai menggorok
leher ibunya pun bisa terjadi (tapi kalau yang ini rasanya ada kelainan jiwa
dech).  Atau mungkin kisah durhaka kepada ortu ini memang kisah biasa dan cerita
usang di minang??? soalnya kok kisah Malin Kundang mesti berasal dari
Minangkabau.  Tapi percaya dech Uni, kisah Oma malang itu benar-benar terjadi di
bumi yang katanya basandi syarak dan kitabullah.  Mereka 100% orang minang dan
sudah pasti beragama Islam Uni.  Saya mengenal mereka kok.  Gak tau dech,
kekejamannya karena pengaruh istri dia atau memang anaknya yang "keblinger".
Mudah-mudahan keluarga kita tidak akan pernah mengalami nasib serupa (amin)..

Mengenai kepedulian orang kristen terhadap orang susah juga harus saya akui
lebih baik dari kita.  Di kantor saya juga punya teman-teman kristen yang setiap
sabtu malam mau mengurusi anak-anak jalanan dan mengajar mereka.  Kalau Uni
pernah perhatikan, anak muda kristen sangat menyenangi aktifitas di gereja.
Mereka betah berkumpul di gereja sampai larut malam.  Mereka juga mau sabtu -
minggu nongkrong di gereja membuat macam-macam program.  Kadang saya iri sama
mereka.  Mereka begitu kompak dan sangat peduli satu sama lain.  (Kata Uni Evi,
iri tanda tidak mampu ... ada benarnya juga .. kok kita sulit seperti mereka
ya????) ....

Saya juga sering bertanya-tanya sendiri  .. kok ya anak-anak muda kristen bisa
betah banget nongkrong di gereja sementara anak muda muslim rasanya sulit banget
untuk mau datang ke mesjid.  Bahkan dari email-email di milis inipun dikatakan
di minang saat ini surau hanya diisi oleh urang gaek.  Jadi .. kesalahannya ada
di mana ya ..?????

Mungkinkah ini semua ada hubungannya??? ...

Itu dulu aja Ni .. saya mo kerja lagi ya ...

Salam,
Iraf




Iraf, masih muda kok pikirannya tuek banget sih? Tahu nggak, daku sampai pengen
nangis membaca kisah si Oma yang pernah melahirkan orang Islam tersebut. Eh,
agama anaknya pasti Islam kan ya? Kok ada sih orang Minang dan islam (lagi) yang
punya kurenah al kafirun begitu? Bukannya orang Minang itu seratus persen
baek-baek semua? Postulat hidup mereka adat basandi syarak syarak basandi
kitabulllah lho. Iraf, salah kali, si Oma itu keturunan Yahudi 'ngkali?

Saya juga punya kisah. Tidak jauh dari tempat tinggal saya ada sekelompok remaja
"kafir" (maksudnya agama mereka kristen) yang rajin menjambangi pinggir jalan
dan kolong jembatan tiap hari. Tiap hari lho Iraf, nggak pas bulan ramadhan
doang. Diantara mereka ada yang menjadi kakak asuh tetap untuk beberapa orang
anak. Menjadi sukarelawan dengan mengajar membaca dan matematika. Mereka pernah
mendatangi rumah-rumah warga untuk menanyakan kalau-kalau ada diantara kami yang
mempunyai buku bacaan anak-anak yang bersedia di sumbangkan, majalah2 bekas yang
sudah tidak dibaca lagi oleh anak-anak kami. Terus secara berkala mereka juga
menerbitkan semacam brosur (foto kopian) bahwa mereka punya posko di suatu
rumah, kalau ada yang terketuk hatinya untuk ikut terjun atau punya kelebihan
rejeki bisa menghubungi mereka di posko tersebut. Kalaupun tidak ada yang akan
di berikan, setiap minggu malam remaja-remaja tersebut tetap rajin mengunjungi
adik2 asuh mereka dengan membawa gitar, seruling atau alat-alat musik sederhana
lainnya. Dengan alat-alat itu lah mereka bernyanyi dan  memuji Yesus.

Terus terang saya memang suka "sebel" dengan kegiatan mereka.
Hehehe...Biasalah...psikologi orang  tidak mampu....

Salam

GM

Tambahan:
Saya juga mengenal beberapa orang manula minang yang tinggal dengan anak
perempuannya tapi hidup "terlantar", Iraf.





RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke