Sungguh disayangkan padahal multiflier effect dari angkutan kereta api
terhadap ekonomi regional cukup signifikan ( menurut teorinya )

Kalau PT KAI mau menutup usahanya , bagaimana kalau pemda sumbar saja yg
meneruskan , buat perusahaan kereta api sendiri , misal PT KA Sumbar
sebagai BUMD.

Menurut teori ekonomi , KA adalah moda transportasi yg paling efisien, bisa
dilihat dari ukuran cost bahan bakar per kilometer per penumpang, sehingga
ketika terjadi kenaikan BBM sebenarnya angkutan KA paling kecil terkena
efeknya dibanding angkutan bisa misalnya.

Rel KA Pulau Penang - Singapura yg legendaris di semenanjung malaysia ,
memberikan efek ekonomi yg cukup signifikan.
di negara maju, panjang rel kA adalah salah satu indikator kemajuan
regional nya.

Belanda dulu membangun jaringan kereta yg sangat lengkap di tanah jawa ,
dengan perhitungan jangka panjang yg cukup matang dan terbukti cukup bisa
diterima. Bisa jadi dulu Belanda membangun rel KA di Sumbar karena Belanda
melihat pula bahwa Sumbar , adalah daerah yg cukup potensial berkembang
kelak. Bisa jadi salah satu mengapa Sumbar cukup berkembang awal abad 20
karena ada jalur KA , siapa tahu ?

Mungkin kalau impian si Urpas ,tentang Sumatera merdeka, atau Sumbar
merdeka bisa terwujud mungkin rel KA tsb telah berkembang jauh . Jalur nya
bertambah jauh , ke timur dari Bukittinggi menyambung ke pekanbaru sampai
Dumai. Dari Padang ke utara sampai Pariaman- Pasaman - Sibolga bahkan
mungkin sampai banda aceh , menyusur pantai sumatera. Ke selatan menyambung
sampai bengkulu dan lampung - bakauheni , bersambung dg lintasan rel KA di
Palembang. wah hebat sekali kalau pulau sumatera bisa punya rel KA yg
menyambung mengelilingi pulau Sumatera, bisa lah awak pulang kampuang naik
kereta api dari stasiun Cibatu di Garut sampai ka stasiun Tanjung alam di
Bukittinggi.

Di Bandara internasional Ketaping ada stasiun kereta api khusus yg masuk
dalam lintasan rel tsb , sehingga penumpang yg baru turun pesawat , misal
mak Boes yg baru tibo dari Kanada , bisa langsuang naik kereta api ka
kampuang halaman baliau.

yah itulah sekedar mimpi di siang bolong .....

hm



                                                                                       
                       
                      Rinaldi Munir                                                    
                       
                      <rinaldi@informatik         To:      [EMAIL PROTECTED]    
                       
                      a.org>                      cc:      (bcc: Hendra 
MESSA/IDJKT01/TDE/ALSTOM)             
                      Sent by:                    Subject: [RantauNet.Com] Selamat 
tinggal kereta api di      
                      rantau-net-owner@ra         Sumbar                               
                       
                      ntaunet.com                                                      
                       
                                                                                       
                       
                                                                                       
                       
                      01/15/03 01:05 PM                                                
                       
                      Please respond to                                                
                       
                      rantau-net                                                       
                       
                                                                                       
                       
                                                                                       
                       





Anak cucu kita di ranah minang tidak akan melihat lagi kereta api lalu
lalang
di sumatera barat. Menurut berita yang dilansir dari Harian Republika 2
hari
lalu da Mimbar Minang minggu lalu, seluruh gerbong dan loko kereta api di
sumbar akan diangkut ke Jawa. Para pegawai PT KAI Sumbar diberi 2 pilihan:
pensiun dini atau dimutasi ke Jawa atau Sumatera Selatan.

Apa sebabnya kereta api ditarik dari Sumbar? Karena produksi batubara dari
ombilin sudah menurun bahkan tidak ada penambangan lagi. Jadi, apa lagi
yang
akan dibawa oleh kereta api dari ombilin ke Indarung dan Teluk Bayur?
Membawa
penumpang juga tidak karena kereta api di sumbar kalah dengan angkutan bus.

Rel kereta api di sumbar akan tinggal kenangan saja. Warisan Belanda sejak
125
tahun lalu hanya akan menjadi saksi bisu sejarah perkeretaapian di Sumbar.


Wassalam
Rin






RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke