Walaikum salam wr.wb.,
 
Hukum terjadi karena manusia bisa berfikir, pengalaman pergulatan manusia mencari dan menegakkan kebenaran dalam sejarah tidak pernah bisa lepas dari sejarah peradaban itu sendiri. Termasuk dalam sejarah peradaban itu hukum-hukum yang dklaim berasal dari Tuhan, penerapannya memerlukan perangkat yang bisa disebut adat, hukum positif, undang-undang dan sebagainya. Termasuk pada masa Rasulullah SAW penerapan hukum itu tetap mengambil adat istiadat bangsa Arab pada waktu itu, sehingga jadilah negeri2 Islam menjadi mercu-suar sampai 500 tahun kemudian, salah satu kelebihan sistim hukum Islam pada waktu itu ialah menghargai manusia sebagai manusia, dicontohkan langsung oleh Rasululah SAW. Setelah kejayaan negeri2 Islam yang penuh dengan fiqih yang ruwet dalam perkembangannya yang dipengaruhi oleh budaya lokal justru kembali menghilangkan keistimewaan Islam pada awalnya. Pasang surut itu masih berlangsung sampai sekarang, apalagi dengan semangat mau menegakkan syariat Islam persis pada zaman Rasullah SAW hidup, artinya mengingkari sunatullah alam yang patuh berubah sesuai kodratnya. Manusia sebagai bagian dari alam dalam tingkah lakunya juga mengalami perubahan, bagi yang tidak mau memahami perubahan jaman akan digilas oleh jaman itu sendiri (AL-Asr). Semua hukum alam adalah sunatullah, ada memang bagian hukum-hukum antar manusia yang diwahyukan pada mereka2 yang terpilih sebagai Rasul dan Nabi, namun penerapanya dalam keseharian tetap saja memerlukan kecerdasan yang kontekstual, bukan seperti menghalalkan membunuh manusia tak berdosa dengan bom bunuh diri. Karena penerapan hukum apapun sangat terkait dengan tingkat pendidikan (pendidikan yang benar "memuliakan manusia") dan tingkat ekonomi, lebih naik memulai dengan yang terakhir ini daripada sekedar menghujat perubahan jaman.
Salam
 
SBN   
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 01, 2003 3:14 PM
Subject: Re: [RantauNet.Com] Renungan Minggu pagi

Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
Kalau hukum tidak dikawal (kata orang Malaysia), dianya tidak akan berkuat kuasa. Jadilah dia semacam macan ompong. Jadi harus dikawal. Harus dipaksakan. Harus ditegakkan.  Bagaimana menegakkannya? Dengan teori siapa mau ditegakkan? Dengan pendapat siapa mau dijalankan? Itu yang jadi masalah.
 
Kalau dengan cara 'hak azazi ala barat' ya seperti itu, seorang ibu yang melarang anaknya bersamen leven dengan laki-laki lain malahan jadi terpidana, jadi tertuduh, jadi yang dikenai sangsi.
 
Kalau mau dipakai ala Jepang, jangan coba-coba mengganggu gugat orang yang tiap malam pulang mabuk sesudah menenggak sake, selama dia tidak menabrak orang dijalan kalau dia masih menyetir pulang.
 
Kalau mau dipakai cara Indonesia ya itu lagi. Boleh ditawar-tawar. Semuanya konon serba praduga tak bersalah. Sudah jelas-jelas di hamboknya uang rakyat, tapi karena tidak 'terbukti' secara hukum, karena dia pandai, karena pengacaranya pandai membuktikan lain, ya jangan coba-coba. Maka dia aman tenteram karta raharja saja.
 
Jadi terserahlah.
 
Hanya kalau mau menoleh, agak sedikit, tanpa prasangka, tanpa ketakutan yang tidak beralasan, tanpa berniat ngeyel, coba balik-balik pula al Quran. Mau hukum yang mana yang akan dibahas. Al Quran, yang laa raiba fiihi (tidak ada keragu-raguan di dalamnya), ada juga sedikit sebanyak bercerita tentang hukum. Tapi sayangnya, orang kan alergi saja. Orang kan takut saja. Orang kan langsung tidak percaya saja. Orang nanti merasa macam-macam saja. Orang jadi mencap barbar saja.
 
Saya mau memilih yang mana? Saya memilih takut akan hukum dan hukuman Allah.
 
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
 
Lembang Alam

Darul Makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assl. Ww
 
Mak Lembang, tapi masih ado diantaro awak nan mangecekkan bahaso kesadaran hukum atau agamo tu indak buliah dipasokan ......... ateh kesadaran sendiri. Kalau dituntuik kesadaran sendiri nak sadar-sadarnyo.
 
Kalau suruah piliah, nan nama awak piliah mungkin ........
1. Keteraturan harus dipaksakan atau
2. Kesadaran keteraturan tidak bisa dipaksakan.
 
Kalau saja di voting anda pilih yang mana/
 
Wass. Ww



St. Lembang Alam


Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Kirim email ke