Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assalamualaikum.Wr.Wb.

=> Wa'alaikum salam Wr. Wb.

Rasulullah SAW bersabda di dalam H.R Bukhari Muslim :
" Satu bulan itu ada yang 29 hari.Maka janganlah kamu
puasa,sampai kamu melihatnya ( Bulan Hilal ).Apabila
kamu tidak melihat bulan Hilal,maka sempurnakanlah
sampai satu bulan itu menjadi 30 hari.

=> hmmmm, berarti melihat bulan (hilal) tetap menjadi prioritas utama.., 
   
Dari Ibnu Abbas R.A. Datang seorang sahabat kepada
Rasulullah SAW.ia berkata " Wahai Rasulullah
SAW,Sungguh aku melihat bulan Hilal.Rasulullah pun
bertanya," Apakah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah ? " , Lelaki itu menjawab. :" Ia ".
Rasul bertanya lagi," Dan kamu bersaksi bahwa Muhammad
itu utusan Allah ? ".Lelaki itu menjawab lagi " Ia
".Rasulullah SAW pun langsung bersabda : " wahai Bilal
serulah pada manusia sekalian,untuk berpuasa esok
hari."

=> berarti "jika ada seorang muslim yang telah melihat bulan (hilal) dan mau
     diambil kesaksiannya maka wajib bagi muslim lainnya untuk berpuasa" 

     Dan ini tentunya berlaku untuk penentuan awal dan akhir ramadhan.    
     Begitukah Uni Ima???

=>  Ngga susah ternyata..., tapi kenyataannya (hampir) selalu saja ada perbedaan waktu penentuan awal & akhir Ramdhan. Umat jadi bingung...
Karena sebagian kita telah dikotak2an dengan "kelompok2", shg suli..t sekali menerima yg bukan dari klpnya. (padahal kan cuma klp ya..)

=> kadang keluar statement yg kelihatannya  terlalu menggampangkan + dilengkapi hadist  "bahwa perbedaan itu rahmat". (lucu..aja..)


Namun Hadist lemah,bisa tetap diamalkan,bila ia
mencakup perihal memperbanyak ibadah,asalkan tidak
mencakup masalah aqidah,dan lemahnyapun tidak terlalu
keras,dengan arti kata Hadistnya ganjil,menyalahi dari
Hadist shahih,atau ayat Al Qur'an,atau tidak masuk
akal kata-katanya,cacatnya banyak dan lain sebagainya.

=> Uni Ima minta jelasin lagi  dong kalimat "dengan arti kata Hadistnya ganjil,menyalahi dari Hadist shahih,atau ayat Al Qur'an,atau tidak masuk
akal kata-katanya,cacatnya banyak dan lain sebagainya"

=>  Lili pernah dengar suatu hadist yang kira2 intinya begini (tolong
     dibenarin klo salah ya..) :"mengada2kan/menambah seseuatu yang tidak
     aku (rasul) contohnya adalah bid'ah, dan bid'ah itu adalah sesat, dan sesat
      masuk neraka", 
      Lili jg ngga tau kedudukan hadist ini gimaan, klo seandainya shahih , bagaimana hubungannnya dgn pernyataan Uni Ima di atas???

Wassalam.( Rahima.cairo malam Nisf As Sya'ban 1424 H )
Sebemnya makasih Uni Ima atas penjelasan puasa di bulan Sya,ban..


Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Kirim email ke