Ambo manyimak pak.
Tantu tanah sumatera barat indak ingin takah itu doh. 
Bak kato mamanda Saaf...apo langkah kongkrit e.

Ambo bisa memahami perbedaan mendasar pemikiran pak BM vs pak ZD. Pak BM mengutamakan upaya penyelamatan dan saving untuak generasi selanjutnyo. Sementaro Pak ZD lebih pado teori2 ekonomi nan mancubo maliek permasalahan investasi sebagai fenomena biaso.

Antah kok indak...manyalang istilah Mak Zultan.

Rahyussalim L/43

From: Bakhtiar Muin PhD
Sent: Sunday, December 1, 2013 13:11
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: bmsa...@gmail.com
Subject: [R@ntau-Net] Ta gilo2 jo investor

 

Assalamualaikum:

Angku Dunil Zaid Yg budiman.

Tidak usahlah angku menutup mata mem bela2 Lippo dengan menjual sahamnya di bursa semua orang juga tahu.

Coba angku jawab dengan tegas.

1.       Betul ngak puluhan ribuan ha yg dikuasai Lippo adalah kebun karet negara?

Tolong dijawab ya atu tidak?

2.       Betul ngak Bumi Serpong Damai, puluhan ribuan ha, adalah kebun karet negara?

Tolong dijawab ya atau tidak?

Kekhawatiran masyarakat Minang, kristenisasi, beralasan, Angku pernah ngak ikut kebaktian bersama antara ummat Kristen dan Katolik, siapa yg mengkoordinirnya. Coba angku datang2 ke kantor2 di Sulut, atau didaerah Kristen lainnya, atau ikut kebaktian bersama, pendetanya dari mana?

Dari Evangelist atau bukan? Cobalah angku ikut kebaktian di sentul.

Coba angku lihat 600 trilliun uang BLBI, kemana mengalirnya?

Angku tinggal di Jakarta, coba jalan kaki, kiri kanan toll Jakarta Cikampek, kunjungi rumah2 penduduk disepanjang 60 km tsb, bagaimana tanah2 di situ sudah berpindah tangan, kapan berpindah tangannya.

Coba angku, datangi sentul city, sia nan tingga di sana, cubo tanya ka satpam dan pembantu disana?

Cubo, angku lihat, konglomerat yg punya harta ratusan trilliun, dari mana asal datang kekayaannya?

Angku sudah menutup mata, dari kenyataan yg ada, bagaimana praktek2 kolusi di negara ini, segelintir orang kaya raya dengan cara yg tidak wajar. 

Ambo tanyo sama angku Dunil Zaid, bagaimana caranya segelintir orang mengusai jutaan ha kebun sawit, milyaran ton deposit batu bara, freeport mengusai tambang emas dan tembaga?

Mau angku Sumbar di kuasai oleh segelintir orang, seperti halnya Jabotabek? Dibeli 10 ribu per meter2 kebun karet negara, dijual 5-20 juta per meter2, ke anak dan cucu angku Zaid?

Ambo terlibat dalam sebagai konsultan, mega2 proyek di nagari ko, mangarati bana ambo, bagaimana nagari ko, kehilangan revenue ribuan triliiun pertahun.

Coba angku bandingkan, berapa trilliun pemerintah India dan Australia terima dari tambang batu bara, bandingkan dengan Indonesia. Angku akan manangih, ba urai mato melihat angko2nyo.

Salam                                                                                                                                                                                                                                            

BakhtiarM

 

 

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke