assalamualaikum...
pak Zaid dunil nah...
Kekhawatiran pak BM ambo raso beralasan.
Kekhawatiran pak BM dan ambo juo adolah bahwa investasi tidak memberikan keuntungan pada masyarakat setempat. 
Persoalannyo bukan meniadakan investasi, tetapi bagaimana secara cerdas bersikap dan membuat regulasi yang memberikan keuntungan pada masyarakat setempat. Konsep, strategi dan implementasinya tentu ada pada pemkot. 

Ambo tertarik dan sangat setuju dengan pernyataan pak Adrinov Chaniago di republika beberpa waktu lalu  tentang investasi jalan tol dan pengembanagan pulau Sumatera. Beliau mengatakan bahwa seharusnya pengerjaaan projek tersebut dilakukan oleh putra bangsa (pribumi) dan dengan memperhatikan ekonomi masyarakat setempat. Barangkali Pak Adrinov bisa menjabarkan ini karena beliau kan peserta milist rn juo.

banyak maaf.

rahyussalim L43
From: Zorion Anas
Sent: Saturday, December 21, 2013 09:07
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: SV: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh
oligarki.

Sanak Palanta,
Pembangunan infrastruktur dan industri diperlukan suatu daerah, krn faktor jumlah manusia bertambah banyak. Kalau kita mau pilih2 investors maka akselerasi pembangunan akan mandeg, krn Sumbar tidak sebagus provinsi lain. Kalau investor mau menanam modal maka Sumbar bukan tetmasuk primadona pilihan. Masalah tanah dan kemudahan akses menjadi hambatan. Kalau investor pariwisata mau invest, itu adalah modal nekad lbh utama. Bukan faktor output input ratio. Jadi kalau mau nolak investasi krn kuatir tidak bisa masuk sorga, tinggal pilih saja, kemiskinan bertambah dan beban pemda jg nambah atau ramai2 masuk sorga ( kalau tidak bikin dosa yg lain). Kegagalan investasi besar juga akan menyurutkan minat investor lain. Sumbar butuh Rp.1000 triliyun utk mengangkat income perkapita masyarakat sama dgn income perkapita rata2 Indonesia (kira2). Salam.

Pada 2013 12 21 05:52, "Zaid Dunil" <zdu...@gmail.com> menulis:
Mengikuti kecemasan sanak BM itu mudah saja solusinya.
Tidak usah bangun jalan toll, tidak usah bangun industri dan pembangunan berskala besar lainnya. , Juga jangan bangun jalan jalan baru, nanti sepanjang jalan baru itu Oligarki itu juga akan membeli tanah tanah rakyat disitu..Tenaga kerja kita yang tiap tahun bertambah itu suruh cari kerja ke Malaysia di kebun kebun sawit atau kerja ke proyek proyek pembangunan di propinsi lain.
Insya Allah kita akan melihat Sumbar 50 tahun yang akan datang sama keadaannya dengan Sumbar saat ini.karena ekonomi kita tumbuh negatiaf atau masimal stagnan dan pendapatan masyarakat tidak meningkat, ingflasi tiap tahun tetap terjadi dan masyarakat .semakin miskin.  
Rakyat propinsi lain sdh makmur sebagai hasil pembangunan ekonomi mereka,,daerah kita telah menjadi daerah terbelakang yang dibalut problem pengangguran dan kemiskinan.. Masa depan kita, kitalah yang menentukan dan membuat kebijakan. Kareananya Ingatkanlah anggota angota DPRD , Pejabat publik di Sumbar, seperti GUbernur, Walikota, Bupati agar memelihara daerah ini dengan tidak melakukan pembangunan pembangunan Toll, Jalan non toll , Industri ,Mall ,RS dan sebagainya karena semuanya itu dikuasi oligarki. 
Wassalam.
Dunil Zaid. &0 +10/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di Jkt. 


2013/12/20 Dr. Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
Sanak Bakhtiar Muin jo para sanak sapalanta, apo cukuik masalah iko sekedar diketahui sajo? Apo garak nan disarankan dan paralu kito karajokan ? Kini kan era otonomi daerah ?

Wassalam ,
SB, 77, Sby. 

Sent from my iPad

On 20 Des 2013, at 14.39, "payakumbuh2...@yahoo.com" <payakumbuh2...@yahoo.com> wrote:

Terima kasih mengingatkan pembaca perantau. Buka mata hati dng jernih. Wass


Sent from Samsung Mobile

-------- Original message -------- Subject: [R@ntau-Net] Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki. From: Bakhtiar Muin PhD To: mus-...@milis.isnet.org,rantaunet@googlegroups.com CC: bmsa...@gmail.com

Assalamualaimum:

 

Episode kedua dalam menguasai Sumbar oleh oligarki.

Dalam Episode pertama menguasai Sumbar adalah penguasaan SBLG, Reklamasi pantai sebagai pusat bisnis, bekas2 tangsi tentara di Padang Panjang, dan Bukit Tinggi sebagai Superblok.

Episode kedua, adalah kuasai lahan2 strategis di Sumatera Barat. Cara menguasainya, methodenya sama dengan penguasaan tanah sepanjang toll Jakarta Cikampek, dan sepanjang Toll Jakarta Bogor, yang sudah terjadi. Tidak percaya, saksikan sendiri dengan mata kepala dunsanak.

Desakan membuat jalan Toll, Padang Bukit tinggi yg bakal di bangun oleh Jasa Marga, didukung oleh pemerintah daerah, sangat didukung oleh oligarki.

Urang Minang sudah tidak sabar lagi, macet ingin jalan toll dibangun cepat2.

Oligarki juga sudah siap untuk menguasai tanah2 sepanjang jalan, kiri kanan toll dibeli dengan murah.

Jangan kira, selesainya jalan toll, tanah kiri kanan toll akan menjadi mahal. Tanah2 sepanjang jalan toll, akan tetap atau turun harganya, karena tanah tsb terkurung, tidak punya akses ke jalan toll. Dengan kolusi dengan pejabat2, oligarki mengusahakan, jangan sampai pemda membikin frontage road. Anda mengerti frontage road? Frontage road, adalah jalan lokal yg dibangun di kiri kanan jalan toll, yg seharusnya jadi kewajiban pengembang jalan toll untuk membangunnya, bila disekitar jalan toll tidak ada jalan lokal.

Kewajiban membangun frontage road ini yg disyaratkan oleh UU, tidak pernah dilaksanakan. Tragedi kemanusiaan!!! Kenapa?

Yg terjadi adalah oligarki berkolusi dengan pemda, agar tanah2 disekitar jalan toll tetap terkurung, sehingga harganya tetap murah.

Jadi oligarki, akan membeli tanah2 yg terkurung sepangan jalan toll dalam puluhan ribu ha, di belinya pelan2 melalui pihak ketiga. Ada orang tua yg meninggal, bagi harta dibelinya. Ada yg mau naik haji dibelinya, ada yg perlu uang dibelinya. Tanah2 terkurung itu dibeli dengan harga murah. Setelah semuanya dibeli, puluhan ribu ha, berikutnya oligarki cincai dengan pejabat daerah. Disuruhnya bupati, walikota, membikin akses jalan dengan uang APBD/APBN.

Tanah yg sudah di kuasai ribuan ha tsb, kemudian dibangun pelan2 jadi pusat wisata, daerah industri, setelah bonekanya membangun akses road, dari APBD/APBN yg nota bene adalah uang rakyat.

Pada waktu itu orang Minang sudah miskin, tanah sudah dijual, jadi sudah siap jadi buruh pabrik dengan gaji murah. Jadi episode pertama menguasai sentral2 business, rumah sakit, sekolah, episode kedua, kuasai lahan, bangun industri, buruh sudah siap, karena sudah makin banyak urang Minang yg miskin seperti di Jawa.

Jadi pusat Finansial, di daerah reklamasi, pusat perdagangan sudah dikuasai, tanah2 sudah dikuasai.

Yang tersisa, bagi urang Minang di kampung sendiri adalah otot untuk jadi buruh pertanian modern, buruh di superblog, buruh di pusat2 industri.

Aduhai, pejabat2 yg menekan tombol dimulainya proyek Lippo, anda2 akan tercatat disepanjang sejarah Minang, sebagai orang2 yg memotori proses pemiskinan urang Minang, 20-30 tahun lagi, anda2 akan melihat cucu anda, jadi jongos dikampung sendiri. Kalau anda2 sakit, cucu2 anda tidak akan sanggup membiayai anda2 masuk rumah sakit, yang anda tekan tombol peresmiannya.

Gemas, melihat Minang, dipimpin oleh orang2 yg cakrawalanya pemikirannya tidak jauh kedepan. Amplop sesaat membahagiakan anda sejenak, memikiskan anak cucu se lama2nya, ber abad2 yang akan datang.

 

Salam

Bakhtiar Muin

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke