Pak ZD nah, Setuju ambo bahaso kealpaan oknum nan mamarentah nan indak mampu maurus kesehatan untuk rakyatnyo akan dilihat sebagai 'peluang' manangguk kepaeang dek pihak swasta. Tentunya pihak swasta tuw nan alah maetoang galang galang urang nan mamarentah tau bana dima bana malatak an umpan sahinggo pengusaha ko dapek babisnis leluasa. Bukankah begitu kurang lebih nan tajadi di kampuang wak kini pak? Dan umumnyo di Indonesia. Urang nan mamarentah indak amuah manggunoan kekuasaaanyo untuak mambangun infra dan ultra struktur puskesmas dan rsud di wilayahnya. Bahkan puskesmas dan rsud seringkali dieksploitasi untuk kepentingan kelompok yang sedang berkuasa. Tantu se lah basilemak pelayanan kesehatan di duo tampek nan ambo sabuik barusan sahinggo tabantuak citra negatif pelayanan di wilayah tuw. Alhasil babondoang bondoanglah urang ka dukun bagi ekonomi lamah jo ka lua nagari bagi nan bakepeang. Pengusaha nan santiang lalu masuak menawarkan seoah 'solusi' kesehatan bak panoloang. Jadi pertanyaannyo mau dibawa kemana pelayanan kesehatan publik? Swastanisasi ataukah pemerintahisasi. Rahyussalim L43jkt
Dokter idealis sebagaimana sanak Rahyussalim sangat diperlukan keberadaannya , setidaknya sebagai penyeimbang. Kesehatan dilihat sebagai peluang bisnis terjadi karena Pemerintah tidak mampu menangani seluruhnya. Ada aspek yang tidak tertangani. Keburuhan (Demand) melebihi supplay. Disitulah pebisnis itu masuk . Itu kenyataan , dan kita tidak bisa menghindar dari kenyataan. Kesenjangan antara kebutuhan dan kesanggupan Pemerintah akan selalu ada , dan suka atau tidak suka sah saja kalau orang bisnis melihatnya sebagai kesempatan.. Orang swasta tidak akan mau menanamkan modalnya pada Rumah Rumah sakit kalau tidak menguntungfkan. Kenyataan pula bahwa biaya yang dikeluarkan seorang dokter untuk sampai pada tingkatr keahlian tertentu tidaklah murah. Maka klop saja kalau dia juga punya pandangan yang sama dengan RS Swasta tempatnya bekerja . Yang baik tentu saja RS dan dokternya lebih mengutamakan pemulihan kesehatan pasien dan suksesnya dalam memenuhi fungsi itu juga berbuah kesejahteraan bagi dokter dan pegawai RS pada umumnya. Wassalam. Dunil Zaid. 2014/1/1 <rahyussa...@rantaunet.org>
. * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. |
- [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan rahyussalim
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang mempri... Zorion Anas
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang me... fashridjalmnoor
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yan... rahyussalim
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit... Zaid Dunil
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah ... rahyussalim
- Re: [R@ntau-Net] kondisi ru... Zaid Dunil
- Re: [R@ntau-Net] kondis... anwardjambak
- Re: [R@ntau-Net] kondis... rahyussalim
- Re: [R@ntau-Net] kondis... Asmardi Arbi
- Re: [R@ntau-Net] kondis... Zaid Dunil
- Re: [R@ntau-Net] kondis... Hayatun Nismah Rumzy
- Re: [R@ntau-Net] kondis... rahyussalim
- Re: [R@ntau-Net] kondis... Zaid Dunil
- Re: [R@ntau-Net] kondis... Maturidi Donsan
- Bls: Re: [R@ntau-Net] k... Zulharbi Salim
- Re: Re: [R@ntau-Net] ko... Maturidi Donsan
- Re: [R@ntau-Net] kondisi ru... Zorion Anas
- Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang mempri... Zorion Anas