Pak ZD nah, 
Setuju ambo bahaso kealpaan oknum nan mamarentah nan indak mampu maurus kesehatan untuk rakyatnyo akan dilihat sebagai 'peluang' manangguk kepaeang dek pihak swasta. Tentunya pihak swasta tuw nan alah maetoang galang galang urang nan mamarentah tau bana dima bana malatak an umpan sahinggo pengusaha ko dapek babisnis leluasa.

Bukankah begitu kurang lebih nan tajadi di kampuang wak kini pak? Dan umumnyo di Indonesia.

Urang nan mamarentah indak amuah manggunoan kekuasaaanyo untuak mambangun infra dan ultra struktur puskesmas dan rsud di wilayahnya. Bahkan  puskesmas dan rsud seringkali dieksploitasi untuk kepentingan kelompok yang sedang berkuasa.

Tantu se lah basilemak pelayanan kesehatan di duo tampek nan ambo sabuik barusan sahinggo tabantuak citra negatif pelayanan di wilayah tuw. Alhasil babondoang bondoanglah urang ka dukun bagi ekonomi lamah  jo ka lua nagari bagi nan bakepeang.

Pengusaha nan santiang lalu masuak menawarkan seoah 'solusi' kesehatan bak panoloang.

Jadi pertanyaannyo mau dibawa kemana pelayanan kesehatan publik? Swastanisasi ataukah pemerintahisasi.

Rahyussalim L43jkt

From: Zaid Dunil
Sent: Wednesday, January 1, 2014 13:09
To: Rantaunet
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan

Dokter idealis sebagaimana sanak Rahyussalim sangat diperlukan keberadaannya , setidaknya sebagai penyeimbang. Kesehatan dilihat sebagai peluang bisnis terjadi karena Pemerintah tidak mampu menangani seluruhnya. Ada aspek yang tidak tertangani. Keburuhan (Demand) melebihi supplay. Disitulah pebisnis itu masuk . Itu kenyataan , dan kita tidak bisa menghindar dari kenyataan. Kesenjangan antara kebutuhan  dan kesanggupan Pemerintah akan selalu ada , dan suka atau tidak suka sah saja kalau orang bisnis melihatnya sebagai kesempatan.. Orang swasta tidak akan mau menanamkan modalnya pada Rumah Rumah sakit kalau tidak menguntungfkan. Kenyataan pula bahwa biaya yang dikeluarkan seorang dokter untuk sampai pada tingkatr keahlian tertentu tidaklah murah. Maka klop saja kalau dia juga punya pandangan yang sama dengan RS Swasta tempatnya bekerja . Yang baik tentu saja RS dan dokternya lebih mengutamakan pemulihan kesehatan pasien dan suksesnya dalam memenuhi fungsi itu juga berbuah kesejahteraan bagi dokter dan pegawai RS pada umumnya. 

Wassalam.
Dunil Zaid. 


2014/1/1 <rahyussa...@rantaunet.org>
Pak ZD nan ambo hormati,
'....kesehatan menjadi ajang bisnis (murni)....' 
Seperti yang dilihat JTR di Padang dengan proyek siloamnya ambo raso sangat tidak tepat. Seyogyanya pendirian rumah sakit adalah dengan tujuan mengentaskan penyakit, bukan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya seperti yang dipraktekkan oleh banyak pengusaha dengan mendirikan 'monopoli' bisnis kesehatan yang menguasai perusahaan alkes, asuransi, rs dan karyawannya. 

Memasukkan teori bisnis dibidang kesehatan justru akan 'memunculkan' penyakit sosial baru. 

Ambo maliek urusan kesehatan biarlah 100% diatur pemerintah, kalau pun swasta mau mengurus maka sebaiknya dalam bentuk charity. Dengan demikian ketika seorang datang ke rumah sakit maka para petugs kesehatan bekerja tanpa beban dan memberikan pelayanan terbaiknya bagi penderita. 

rahyussalim L43 jkt
From: Zaid Dunil
Sent: Wednesday, January 1, 2014 11:01
To: Rantaunet
Subject: Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan

Sanak Rahyussalim  n a h

Soal penyediaan tenaga dokter ahli, itu seharusnya bisa diatur oleh Pemerintah. Selain masalah ketidak tersediaan dokter ahli itu, RS Pemerintah perlu pula memikirkan hal sbb:

Bagi pebisnis, kesehatan itu adalah bisnis. Dia memang melihat Puskesmas dan RS sakit itu dari segi bisnis, beda dengan sudut pandang dokter. 

Rumah sakit hebat itu terbentuk karena dokter dokternya hebat. Dokter yang hebat hebat di RS Pemerintah itu juga menjadi Dokter di Rumah Sakit Swasta, dan karena dia maka RS Swasta itu juga menjadi RS yang hebat. Dengan demikian  yang menjadikan RS Swasta itu lebih baik dari RS Pemerintah adalah ‘pelayanan’ . Pelayanan itu adalah bisnis. Termasuk dalam bisnis adalah keramah tamahan para dokter sampai petugas kebersihan , perhatian dokter dan para medis baik kepada pasien maupun keluarga pasien , komunikasi , senyum dan seterusnya. Semua itu bisa di ‘pasarkan’ melalui teknik teknik bisnis.marketing.  Itulah yang menjadi penyebab kenapa banyak orang kita berobat sampai Singapura, ke KL atau ke Penang di Malaysia, mereka puas mendapat pelayanan pelayanan itu.  Sense of business itu yang kebanyakan kurang di RS Pemerintah. Berilah RS Pemerintah itu sentuhan bisnis (pelayanan) , maka perlahan lahan RS Pemerintah akan lebih unggul dari RS Swasta, karena dari segi lainnya RS Pemerintah memang sudah unggul. 


Wassalam

Dunil Zaid, 70+10/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg.Tingga sdi Jkt. 



2014/1/1 <rahyussa...@rantaunet.org>
Assalamualaikum, 
Pak Fashridjalmnoor dan pak Zorion Anas sarato adiak dunsanak dan tuo tuo nah,

Salah ambo nan indak mancantumkan umua jo jk jadi pak ZA saah kiro.

Ambo raso issue kesehatan menjadi makin menarik di tahun 2014 ko lantaran adoh pemilu. Ambo mangatoan baso 2014 mungkin tahun kebangkitan kesehatan rakyat Indonesia talapeh banyak kekurangannyo. 

Namun sayang sarupo nan pak FMNS sabuik bahaso seharusnyo infrastruktur kesehatan takah puskesmas, rs mulai dari tipe d,c,b dan a dibenahi dulu baru sistem pembiayaaannyo.

Babarapo pengusaha lah lamo ambo amati mancaliak peluang iko bahkan disinyalir 'talibat' dalam memperburuk citra pelyanan kesehatan di Indonesia, untuk maambiak peluang  dan mambangun jaringan pelayanan kesehatan sekelas puskesmas dan rs tipe D. Tidak lain tujuannya adalah mengambil keuntungan dari dengan diluncurkannya program bpjs kesehatan.
Ketidak siapan pelayanan kesehatan pemerintah pada level pelayann primer tentu akan menguntungkan swasta ditambah pemko /pemda yang tidak punya visi membangun kesehatan primer.

Dengan adanya triliunan dana bpjs ambo raso pemkot padang dan pemda sumbar seharusnya memperkuat puskesmas dan rsudnya untuk menarik dana bpjs kes sebanyak2nya tidak dibiarkan lari ke swasta.

rahyussalim/L/43

Sent: Wednesday, January 1, 2014 09:19
To: Rantaunet
Cc: Zorion Anas; Rahyussalim
Subject: Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan

Hehe....nampaknyo sanak Zorion indak mamparatikan posting2 nan alah dulu. Doto Rahyussalim iko laki2 tulen...ahli bedah tulang

Ambo kutip pandapek sanak Zorion:
"Semoga rs pemerintah  akan baik dgn adanya bpjs"

Komentar:
Kelihatannya pemerintah agak gegabah/kesusu/ter-buru2 menerapkan BPJS pada kondisi RS pemerintah dan Puskesmas yg memprihatinkan itu.
Mungkin terpaksa dilakukan krn tahun 2014 ini tahun pemilu dan pilpres.

Permintaan pelayanan kesehatan akan meningkat drastis dg adanya BPJS padahal RS Pemerintah dan Puskesmas belum disiapkan utk memenuhi permintaan itu. Dikuatirkan nanti banyak rakyat yg kecewa.

Salam
FMNS/L/65/bdg


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Zorion Anas <zori...@gmail.com>
Date: Wed, 1 Jan 2014 09:02:42 +0700
Subject: Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan

Bu Rahayu,
Buruknya rs pemerintah krn management yg jg buruk. Rs cipto termasuk bagus. Dgn adanya bpjs, rs akan mempunyai income pasti dari apbn, seharuanya akan bagus. Di negara maju rs pemerintah termasuk bagus krn dpt income dari bpjs. Rs swasta murni incomenya dari customer. Semoga rs pemerintah  akan baik dgn adanya bpjs

Salam,
Zorion Anas, 58, Padang

Pada 2014 1 1 07:51, <rahyussa...@rantaunet.org> menulis:

Tidak juga ranah minang. Ambo raso kondisi rumah sakit pemerintah di ranah minang pun juo samo memprihatinkan.
Inilah salah satu alasan rumah sakit pemerintah harus berbenah dan berkompetisi dengan rumah sakit swasta. Apa bila rumah sakit pemerintah di ranah minang 'memble' maka kesempatan pelayanan kesehatan yang dibiayai oleh bpjs kesehatan akan diambil alih oleh rs swasta (JTR jelas sedang ambil ancang2). Karena kalau kita perhatikan arah politik yang mulai menerapkan jaminan kesehatan nasional yang tidak membedakan rs pemerintah dan swasta maka apabila rumah sakit pemerintah tidak berbenah maka rs pemerintah akan tergerus, dan lagi lagi 'pemerintah' kecolongan.

rahyussalim


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke