mungkin wakatu paja tu lahia indak di azankan oleh apak nyo agak nyo lah HD St Barbanso KL
2014-09-08 7:45 GMT+08:00 Syafruddin Syaiyar <syafru...@gmail.com>: > Emangnya siapa dia pak pejabat.. panitia berhak mengusirnya kalo berlaku > kurang ajar..awak dinagari awak.. apolo yang ditakuikkan ka pajabat > tuu..pejabat bukan penjajah tapi pegawai..pelayan yang dibaia > masyarakat..mambaco see sakit hati apolai kalo mengalami lansuang. Iyooo > saba panitia.. > > Wass > Sfd > > On 7 Sep 2014 18:54, "Nofend St. Mudo" <nof...@rantaunet.org> wrote: > > > > Oleh : Musfi Yendra > > > > > > INI saya tulis agar menjadi pelajaran dalam kehidupan berbangsa. Tentang > etika dan sikap seseorang yang pada dirinya melekat jabatan negara. > Kejadiannya di kampus yang notabene-nya adalah tempat pembentukan > kompetensi dan karakter generasi. > > > > Bukan tanpa alasan saya diundang menghadiri acara pembukaan Musyawarah > Forum Silaturahim Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD) se-Sumatera Barat di > Politeknik Pertanian Universitas Andalas di Tanjung Pati Payakumbuh, Kamis > (4/9) kemarin. > > > > Bersama pengurus FSLDKD Sumbar ini saya dari Dompet Dhuafa Singgalang > menggagas sebuah edukasi yang kami sebut "Gerakan Sedekah Mingguan". Ide > ini lahir dari kondisi banyaknya mahasiswa kurang mampu selama ini > mengajukan bantuan pendidikan ke Dompet Dhuafa Singgalang. Selain itu > menyikapi keterbatasan pendanaan kegiatan keislaman di kampus yang > dijalankan oleh mahasiswa. > > > > Gerakan "Sedekah Mingguan" ini dilakukan dalam bentuk mahasiswa > bersedekah Rp5000 setiap hari Jumat secara bersama. Ada pengelola yang > mereka sepakati di masing-masing kampus. Untuk tahap awal gerakan ini > menargetkan diikuti oleh 1000 orang mahasiswa dari berbagai kampus di > Sumatera Barat. Sehingga sebulan bisa mengumpulkan dana Rp20.000.000. > Setahunnya jika gerakan ini konsisten mencapai Rp240.000.000. > > > > Begini kami mengajarkan mahasiswa, agar mampu peduli sesama mereka. > "Gerakan Sedekah Mingguan" ini di-launching pada hari itu bersama dengan > Asisten III Pemko Payakumbuh, Kabag Kesra Pemko Payakumbuh, Pembina LDK dan > Direktur Politani Unand. Mereka men-support gerakan sederhana ini. > > > > Setelah rangkaian acara pembukaan selesai sekitar jam 10.45 Wib datang > ulama dan sesepuh Sumatera Barat, Buya Masoed Abidin. Beliau akan mengisi > seminar untuk mahasiswa. Siapa yang tak kenal Buya. Dalam usia memasuki 80 > tahun beliau sangat bersemangat datang dari Padang untuk memberikan ilmu > dan nasehat kepada mahasiswa. > > > > Sejumlah pejabat yang menghadiri acara pembukaan kegiatan pamitan kepada > Buya. Sehingga tinggallah saya dan istri, Buya, panitia dan seratusan > peserta dalam ruangan itu. Saya menunggu giliran presentasi sekitar 15 > menit tentang "Gerakan Sedekah Mingguan" sekaligus mendampingi Buya. Buya > Masoed Abidin merupakan penasehat di Dompet Dhuafa Singgalang. Karena > terjadi kemoloran waktu, panitia mengklarifikasi ke saya presentasi diundur > setelah zuhur. > > > > Sekitar jam 11.00 wib acara seminar langsung dimulai. Harusnya pembicara > ada dua orang; Buya Masoed Abidin dan Adib Alfikri (Ketua KNPI Sumbar). > Namun Adib Alfikri tidak hadir. Buya Masoed memberikan materi seminar > sekitar 30 menit. Beliau menjelaskan hubungan antara wahyu Allah, iman, > ibadah dan karakter umat kepada mahasiswa. Ada 14 poin nasehat yang akan > disampaikan beliau. Namun baru dipoin keempat, panitia menyampaikan waktu > bicara Buya sudah habis. Moderator seminar melanjutkan untuk panitia > bertanya. Satu orang bertanya kepada Buya. > > > > Namun sebelum menanggapi, moderator menunda Buya menjawab pertanyaan > tersebut. Si moderator menyebutkan telah hadir pembicara dari Kementerian > Pemuda dan Olahraga. Namanya "IH". Langsung dari Jakarta. Agak lama > menunggu, kemudian pembicara ini masuk. > > > > Ketika micropon diberikan kepada beliau, ia langsung marah-marah kepada > panitia di hadapan peserta, saya dan Buya Masoed Abidin. "Panitia kurang > ajar, kalau angkatkan acara dengan benar dong. Saya ini pejabat dari > Kementerian Pemuda dan Olahraga. Datang ke sini. Saya diminta bicara dari > jam 10, baru dikasih waktu sekarang. Sudah jam setengah dua belas ini. Saya > ini harus bicara dua jam dalam seminar ini. Hari ini saya harusnya ditemui > sejumlah gubernur, termasuk Irwan Prayitno, gubernur Sumbar. Anda pikir > baru sekali ini saya ke Sumbar. Kurang ajar....". Ia tampak begitu emosi. > Di depan peserta saat bicara, dua kali telponnya berbunyi dan ia pun > mengangkatnya dengan cara yang kurang baik menurut saya. > > > > Buya yang masih duduk di kursi pembicara, senyum-senyum ke saya. > Moderator sudah mulai cemas. Peserta terdiam. Entah apa yang mereka > pikirkan. Saya merasa tak nyaman, tapi tetap duduk di kursi tamu paling > depan peserta. Saya meng-google di gadget, siapa sebenarnya orang ini. > Saya temukan jawaban, ia adalah Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas > Pemuda Kemenegpora. ( > http://bantenraya.com/banten-raya/serang/5885-kemenpora-gelar-sosialisasi-iptek-. > 24 Mei 2014) > > > > Saya kian tak nyaman, tapi juga tak keluar dari ruangan itu. Walau ingin > meninggalkan seminar, tapi saya segan sama Buya dan panitia. Si pejabat itu > tetap memaki-maki panitia. Beberapa kalimat dari lisannya yang saya ingat. > > > > "Saya ini pernah dibina oleh Yahudi. Saya waktu mahasiswa pernah > dipenjara sembilan kali. Sekarang saya masih aktif di sebuah organisasi > dunia, pengurusnya hanya 4 orang. Tiga orang dari Yahudi dan tambah saya. > Kami bisa menggulingkan presiden di negara lain.... Sekarang saya sedang > memfitnah ketuanya, agar saya bisa jadi ketua. Ha ha ha... Katanya kalian > mau hadirkan gubernur ke sini, tapi nyatanya tak ada... Saya bisa telpon > gubernur kalian sekarang. Saya telpon si Adib Ketua KNPI, katanya tak tahu > dia acara ini...Maaf Pak saya marah sama mereka". Kalimat terakhir ia > tujukan ke Buya Masoed. Hampir 30 menit ia bicara. Buya Masoed masih tetap > di kursi pembicara. > > > > Ia menghadap ke Buya Masoed, dan bicara "kalau Bapak mau duluan silahkan > saja. Saya mau bicara di sini sampai jam 1. Ini baru jatah saya 15 menit. > Bicara apa saya waktu segitu". Padahal ia sudah bicara sekitar 30 menit. > Tak tahan akhirnya saya mengangkat tangan minta izin bicara pada moderator. > Saya mengingatkan, bahwa sebaiknya sebelum diskusi dengan Ibnu Hasan, > dituntaskan dulu pertanyaan ke Buya Masoed. Saya bilang juga ke "IH", > tolong hargai Buya. > > > > "Beliau ini sesepuh dan ulama kami di Sumatera Barat, datang ke sini > untuk memberikan ilmu. Beliau datang dari Padang untuk menemui mahasiswa. > Tadi sebelum bapak masuk, ada pertanyaan kepada Buya dan belum beliau > jawab. Terpending karena bapak langsung bicara. Tolong dituntaskan dulu > ini, mungkin Buya juga ada agenda lain". > > > > Ketika saya sampaikan begitu, dia emosi kepada saya dan menjawab, "Bapak > mau juga bicara, silahkan ini mic-nya..." sambil ia berikan ke tangan saya. > Ia langsung keluar, kemudian masuk lagi sambil menggerutu. Moderator > memberikan kesempatan kepada Buya sesaat untuk menjawab pertanyaan > sebelumnya. Terakhir Buya berpesan kepada panitia. > > > > "Sebagai ilmu untuk ananda semua, tolong diprint makalah Buya sejumlah > 14 halaman dan dibagikan kepada peserta. Buya buatkan itu dua hari lamanya, > Buya datang menemui ananda juga baru pulang dari Malaysia". Setelah itu > saya, istri dan Buya pamit meninggalkan ruangan seminar. > > > > Di luar ruangan saya bertanya pada panitia apa yang terjadi. Dari > penjelasan panitia, sejak jam 10.00 wib pejabat kementerian itu sudah > memarah-marahi panitia karena terjadi kemoloran waktu di acara pembukaan. > Pengakuan panitia mereka sudah maksimal menyiapkan kegiatan. Namun pejabat > dari pihak Pemko juga terlambat datang membuka acara tersebut. Ke saya dan > Buya mahasiswa berjanji akan belajar dari masalah itu. Mereka minta maaf ke > saya dan Buya. > > > > Saya mengingatkan para pejabat negara agar jangan arogan kepada rakyat. > Kalau ada sesuatu yang salah dengan orang lain sampaikanlah dengan cara > yang baik. Anda harus tahu sedang dimana bicara dan bersama siapa. Anda > oknum pejabat tapi berkata-kata layaknya orang tak terdidik. Pantas banyak > generasi kita kurang ajar, karena anda memakinya dengan kata "kurang ajar". > > > > Apa pentingnya anda menyebut diri sebagai mantan binaan Yahudi? Kemudian > mempertontonkan tentang sebuah kewengan dan kekuasaan saat emosi. Apa yang > disampaikan saudara "IH" mungkin saja tujuannya baik. Ada pesan yang ia > sampaikan, tapi caranya tak sesuai norma dan kearifan lokal. > > > > Atas nama masyarakat Sumatera Barat saya meminta Menteri Pemuda dan > Olahraga, Roy Suryo untuk memberikan sanksi lisan maupun tertulis kepada > anak buahnya "IH". Kemudian meminta saudara "IH" agar mengklarifikasi > maksud ucapan-ucapan dan makian yang disampaikannya dengan sangat emosional > di acara itu. Juga meminta yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka > kepada masyarakat Minangkabau, atas perkataan yang tidak pantas kepada anak > kemenakan kita di kampus tersebut. > > > > Ini menjadi catatan juga bagi presiden terpilih agar memperhatikan > penempatan pejabat di berbagai kementerian ke depan. Pelajaran bagi semua > kepala daerah. Mari kita sudahi kebiasan buruk. Kompetensi saja tak cukup > sebagai dasar penempatan pejabat. Karakter juga penting agar tak > semena-mena kepada rakyat. > > > > *) Pegiat Sosial Sumatera Barat > > > > Sabtu, 06 September 2014 > > > > http://m.sumbaronline.com/berita-19977-arogansi-oknum-pejabat.html > > > > > > -- > > > > Wassalam > > > > Nofend St. Mudo > > 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan > > Tweet: @nofend | YM: rankmarola > > > > -- > > . > > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > > =========================================================== > > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > > * DILARANG: > > 1. Email besar dari 200KB; > > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > > 3. Email One Liner. > > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > > =========================================================== > > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan > di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > --- > > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.