Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
Mohon maaf kalau ada nan salah.
Wasalam,

Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
 
Faizah Fauzan  
19 Sep 2014 | 21:17
Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
(Dilengkapi  dokumentasi foto)
Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media 
dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 
orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi 
Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia 
dianggap punya pengalaman “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio 
ini dimuat di Majalah Societa edisi 3 tahun 2014).
Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan lembaga 
keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan guru. 
Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus 
Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta 
(cerita ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 
2006 berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam 
bulan berikutnya, tepatnya tanggal 1 Mei 2007 resmi beroperasi dengan 
badan hukum koperasi bernomor 149/BH/DKPPPI/IX/2007. Untuk mengumpulkan 
modal awal, LKMA Prima Tani melakukan right issue atau 
menerbitkan saham seharga Rp 100.000 per lembar saham yang dibeli oleh 
para petani. Kemudian juga ada simpanan pokok dan simpanan suka rela 
dari anggota. Dari situ terkumpullah dana awal sebesar Rp 19.475.000. 
Ini menjadi modal awal kegiatan usaha LKMA Prima Tani.
Jerih payah Albersio dan kawan-kawan mendapat perhatian dari Pemkab Agam, 
bahkan kabar ini tersiar sampai ke tingkat pusat dan dunia 
internasional. Di bulan Juni 2007, pakar ekonomi Faisal Basri mendatangi LKMA 
Prima Tani dan memberikan penyertaan modal sebesar Rp 25 juta. 
Pada 24 September 2007, Menteri Pertanian masa itu Anton Apriantono 
mengunjungi LKMA Prima Tani dan meresmikan pengoperasiannya. Tanggal 21 
November 2007, giliran konsultan Bank Dunia Matt Zurstrassen yang 
bertamu ke LKMA ini.
Di tangan Albersio dan 
kawan-kawannya, LKMA PrimaTani ini berkembang dengan baik, anggotanya 
terus bertambah dan asetnya terus meningkat. Per 31 Maret 2014 
anggotanya sudah mencapai 700 orang dan asetnya berjumlah Rp 
244.147.000. Selain memberikan peminjaman modal usaha, LKMA juga 
mengadakan usaha pembiayaan, misalkan untuk keperluan berkurban ketika 
Idul Adha, biaya sekolah anak, dan untuk keperluan melahirkan.
Sementara Albersio didampuk oleh Kementerian Pertanian, melalui Dinas tentunya, 
sebagai instruktur yang memberikan pelatihan kepada kelompok tani di 
berbagai wilayah Indonesia, khusus mengenai pendirian LKMA. Nama 
Albersio tercatat di Kementan sebagai instruktur golongan IV A yang 
menandakan levelnya sudah skala nasional.
Lantas dimana posisi Masril Koto? Masril bergabung dengan LKMA Prima Tani 
tahun 2008 sebagai karyawan yang ditugaskan di bagian penagihan. Namun 
Masril hanya setahun bertugas. Karena tidak amanah dan merugikan nasabah maupun 
LKMA, Masril Koto diberhentikan dengan TIDAK HORMAT oleh dewan 
pengurus LKMA. (Albersio memperlihat bukti pemberhentikan Masril Koto 
kepada saya). Tapi entah bagaimana setelah itu, tahu-tahu di tahun 2010 
nama Masril Koto melambung. Ia hadir di acara Kick Andy sebagai penerima 
Damanon Award tahun 2010 dengan prestasi sebagai pendiri LKMA Prima 
Tani, banknya petani.
Albersio dan kawan-kawan 
tidak ambil pusing. Mereka menilai, mungkin Masril melakukannya untuk 
mendapatkan uang. Tapi Albersio dan kawan-kawannya mulai gerah ketika 
Masril menyampaikan di media massa kalau LKMA Prima Tani sudah tutup 
karena salah urus. Mereka lantas melayangkan surat keberatan kepada 
salah satu stasiun televisi yang menayangkan wawancara dengan Masril 
Koto, tapi tidak digubris. Kenyataannya, LKMA Prima Tani masih eksis dan saya 
melihat sendiri laporan neraca keuangannya per Maret 2014, berikut pula dengan 
akte-akte legal perkembangan stastus LKAM yang bertanda 
tangan tahun 2010, dimana di tahun itu Masril Koto sudah tidak lagi 
berada di LKMA Prima Tani.
Sampai sekarang 
profil Masril Koto masih terus menghiasi media massa-media massa 
nasional sebagai pendiri LKMA Prima Tani. Ia tampil menjadi seorang hero. Hari 
ini, secara tidak sengaja saya membaca di bagian headline detik finance 
menampilkan sosoknya. Saya yang secara kebetulan 
menemukan fakta yang berbeda dengan cerita yang diumbar Masril Koto, 
tergerak untuk membuka fakta ini ke publik.
Satu hal yang menjadi pertanyaan saya, apakah ketika Danamon Award menetapkan 
Masril Koto sebagai seorang hero, pihak panitia tidak melakukan cross check 
atau investigasi secara diam-diam ke lapangan? Bukan hanya sekadar menerima 
masukan dari orang lalu dibuat settingan yang bisa dipersiapkan untuk 
kepentingan syuting televisi. Kalau ya, pastilah menemukan cerita yang sama 
seperti saya dapatkan.Ini riil temuan lapangan tanpasettingan. Maka maaf, saya 
jadi meragukan kredibilitas Danamon Award.
Persoalannya, kalau Masril berbohong lalu dapat keuntungan dari kebohongannya 
itu, 
biarlah dosa ditanggungnya sendiri. Tapi kalau sampai memfitnah dan 
menjelekan institusi yang justru menjadi batu pijakan baginya untuk 
melambung namanya ke publik (dengan mengatakan LKMA Prima Tani ditutup 
karena salah urus), saya rasa itu sudah menyalahi hukum.
Saya jadi teringat dengan kasus Eko Ramaditya Adikara, blogger tunanetra yang 
sempat tersohor karena mengaku menciptakan musik games 
Jepang, sampai suatu saat ada yang meragukan ceritanya dan akhirnya Rama 
mengakui bahwa ia telah berbohong. Dia bukanlah orang yang menciptakan 
musik games tersebut. Rama terkenal melalui acara show Kick Andy, dan 
lewat kick Andy pula ia mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada 
publik.
Dalam hal ini, saya berharap Danamon 
Award mengkaji kembali anugerah yang diberikannya kepada Masril Koto, 
karena ada pihak yang dirugikan di sini, yakni para pendiri LKMA Prima 
tani yang sesungguhnya. Merekalah yang berhak mendapatkan penghargaan 
itu. Silahkan lakukan investigasi untuk membutikan siapa yang benar. Jika hasil 
investigasi pihak Danamon Award ternyata sama dengan cerita saya, maka 
selayaknyalah Danamon Award melakukan klarifikasi kehadapan 
publik, seperti yang dilakukan Kick Andy terhadap Eko Ramaditya Adikara 
yang pada akhirnya memberikan kelegaan pada yang bersangkutan. Karena ini akan 
menjadi benan dunia akhirat.
Semoga paparan ini membawa hikmah bagi kita semua. Saya pun menyampaikan maaf 
yang mendalam, bila pihak-pihak tertentu tidak nyaman dengan tulisan 
ini. Tidak ada maksud selain hanya ingin menguakkan sisi lain dari 
cerita Masril Koto yang saya percayai kebenarannya. Semoga Allah SWT 
melindungi kita semua dari segala kealfaan. Amiin.
Jakarta, 19 September 2014
Faizah Fauzan
Sumber: Surat Izin Tempat Usaha, tadinya LKMA berlokasi di kantor Kecamatan 
Sumber: Bukti LKMA Prima Tani tidak tutup
Sumber: Surat Keberatan LKAM Prima Tani  yang ditujuan kepada stasiun TV yang 
menya
Sumber: Pernyataan Masril Koto diberhentikan dengan tidak hormat

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke