Batuah pak Reza. Pilihan logisnyo adolah memekarkan nagari. Sabananyo ado caro mudah memekarkan nagari ko dengan cara menjadikan korong (dulunya desa) menjadi nagari. Dan rencana iko alah sadang diterapkan di Padang Pariaman. Setelah berjalan 5 tahun labiah, nagari asal maraso kesulitan mengelola wilayah yg lumayan gadang dan laweh. Sehingga rencana pemekaran indak ado yg menghambat.
Pada tahun 2013 alah tabik perda 43 nagari baru. Sayangnyo indak dapek restu dari Mendagri sehingga indak kalua No. Registernyo sehingga 43 Nagari baru tu sampai kini alun defenitif. Kota Pariaman desanyo banyak, kalau ndak salah 72. Padahal kecamatannyo hanyo 4 dan penduduknyo sekitar 75.000 jiwa. Coba bandingkan Padang Pariaman yg punya 60 nagari, 17 kecamatan dan 415.000 jiwa. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.