*Jakarta, CNN Indonesia* ‐‐ Perusahaan konsorsium pelat merah, PT Pilar
Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) bersama China Railway International Co. Ltd
secara resmi menyetujui pembentukan *joint venture* (JV) untuk
penyelenggaran jasa kereta cepat (*High Speed Railway*/HSR) jurusan
Jakarta-Bandung.

Adapun porsi pemilikan PSBI atas anak usaha yang rencananya akan diberi
nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini adalah 60 persen sedangkan
40 persen sisanya dipegang oleh perusahaan China.

Chairman PSBI merangkap Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumbangaol
mengungkapkan model bisnis proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan
contoh pembangunan infrastruktur melalui aksi korporasi yang
mempertimbangkan segi komersial. Proyek berskema *busines to business*(B to
B) ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan
tidak mendapatkan jaminan dari pemerintah.

“Jadi saya sampaikan suatu episode baru, di masa depan pembangunan
infrastruktur tidak selalu lagi bebani APBN tapi kalau pembangunan
infrastruktur bisa komersialisasi,” ujar Sahala dalam acara penandatangan
persetujuan joint venture di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (16/10).

Ke depannya, Sahala berharap model bisnis kereta cepat Jakarta-Bandung bisa
ditiru oleh pembangunan infrastruktur lain di Tanah Air seperti pelabuhan
maupun untuk pembangunan jalan tol.

“Dengan demikian pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti pelabuhan
jalan, tol, dan lain-lain yang bisa dikomersialisasi enggak perlu ditunda,
karena bisa dijalankan dengan B to B (*business to business*), dilakukan
BUMN, BUMN kerjasama dengan *local private*, atau kerjasama BUMN dengan
perusahaan asing atau gabungan ketiganya," ujar Sahala.

Selain itu, lanjut Sahala, anak usaha baru ini juga akan dikembangkan untuk
bisa mencari peluang dan proyek kereta cepat di luar negeri seperti di
Timur Tengah (Middle East) dan Asia Tenggara.

"Perusahaan yang baru juga nantinya ikut bertanding di luar Indonesia yang
terkait HSR. Kami harapkan PT Kereta Cepat Indonesia China terbentuk ambil
peran HSR di Middle East dan Asia Tenggara," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng
mengungkapkan kerjasama keduabelah pihak dilakukan dengan prinsip saling
menguntungkan.

“Kedua pihak bersama-sama membangun dan mengelola kereta cepat, sehingga
menikmati keuntungan bersama dan menanggung risiko bersama. Ini benar-benar
adalah komunitas senasib sepenanggungan,” tutur Xie Feng dalam sambutannya.

Pilihan Redaksi

*Garap Kereta Cepat, Jokowi Izinkan Konsorsium BUMN Berutang*
<http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151013101807-92-84620/garap-kereta-cepat-jokowi-izinkan-konsorsium-bumn-berutang/>

*Wijaya Karya Jamin Tak Gunakan PMN Untuk Kereta Cepat*
<http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151013110236-92-84627/wijaya-karya-jamin-tak-gunakan-pmn-untuk-kereta-cepat/>

*Kasus Insider Trading Saham Danamon, BEI Temui UBS Indonesia*
<http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151016132758-92-85309/kasus-insider-trading-saham-danamon-bei-temui-ubs-indonesia/>

Selain itu, lanjut Xie Feng, perusahaan konsorsium baru akan semaksimal
mungkin memanfaatkan bahan baku maupun tenaga kerja Indonesia dalam proses
pembangunan proyek senilai US$5,5 miliar ini. Hal itu diikuti dengan
kegiatan pelatihan, lokalisasi produksi, dan transfer teknologi.

“Pihak China akan membantu Indonesia untuk melatih tim teknis kereta cepat
supaya Indonesia memiliki kapasitas perakitan perlengkapan kereta cepat pad
hari mendatang,” ujarnya.

Sebagai informasi, PSBI baru dibentuk pada 2 Oktober lalu dengan modal
Rp4,5 miliar. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan dari PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk dengan porsi kepemilikan 38 persen, PT Kereta API
Indonesia (KAI) dengan porsi kepemilikan 25 persen, PT Perkebunan Nusantara
VIII dengan porsi kepemilikan 25 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk
dengan porsi kepemilikan.
Pada tanggal 26 Okt 2015 08:51 AM, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com>
menulis:

> Sanak dipalanta n.a.h
>
>
>
> Supayo diskusi awak dilapau bajalan elok sebaiknyo:
>
>
>
> Kalau ado satu topik nan dikamukokan kawan, dan itu kiro kiro
> manguntuangkan/marugikan ka awak atau grup awak, tak usah pemberi topik
> diserang frontal apalagi lansung menegatifkan.
>
>
>
> Akan lebih baik berikanlah referensi lain yang berkenaan dengan topik
> tersebut seperti:
>
>
>
> “ SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO
>
> (KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)”
>
>
>
> Topik diatas dihadapkan  dengan tulisan Rhenald Kasali, itu jauh lebih
> baik dari pada penanggap berhadapan batikuak kato walaupun diruang maya
> dengan pemberi topik yang kadang-kadang sulit mengendalikan emosi.
>
>
>
> Kecuali sekedar  untuk menanya sepatah dua kepada pemberi topik setelah
> itu  dilanjutkan saja dengan referensi.
>
>
>
> Kalau terdapat perbedaan pendapat stelah dikemukakan beberapa referensi,
> langkah yang baik adalah  kita cease fire dalam perbedaan itu.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke