OOOO ia pak tadi saya juga mendapat apresiasi dari mak dang... tentang nilai 
sejarah di tulisan saya yang katanya mengingatkan akan amas muda beliau menjadi 
pejuang di masa PRRI. Nagari kita ini memeng kaya kan nilai sejarah jadi pantas 
di promosikan. Semoga dapat mengobato rasa rindu kampung halaman....
http://irwansetiawan81.blogspot.com/

--- Pada Ming, 22/3/09, h...@rantaunet.org <h...@rantaunet.org> menulis:


Dari: h...@rantaunet.org <h...@rantaunet.org>
Topik: [...@ntau-net] Re: KAMANG MUDIAK (BERWISATA KE “NAGARI PAHLAWAN”)
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Tanggal: Minggu, 22 Maret, 2009, 10:11 PM


Assalaamualikum wr wb
Apresiasi yang sangat tinggi buat pak Irwan Setiawan, penuturan yg sangat baik 
untuk mengajak kita semua mengunjungi Kamang Mudiak. 
Sayapun jadi ingin berbagi sedikit. 
Ibu saya lahir di jorong Durian, dalam ingatan saya tempat ini hanyalah sebuah 
kampung kecil yg walaupun bernama Durian tapi saat ini sudah tidak menyisakan 
satu batang pohon Durian pun yg bisa dipetik. Durian Kamang hanya tersisa 
dinagari Magek yang lebih dekat keBukittinggi. 
Sebelum mencapai ngalau Kamang pun, kita bisa melihat aktifitas penambangan 
batu kapur secara tradisional. Diseberang bukit ngalau Kamang tersebut dahulu 
ada hutan Jambu (Batu), entah sekarang masih ada atau tidak. 30 tahun yang 
biasanya kami mengarungi hutan jambu tersebut menggunakan rakit batang pisang. 
Dimusim hujan, hutan tersebut pasti terendam sampai dada orang dewasa. 
Menjelang magrib kami sudah pasti bergegas pulang, karena telat sedikit saja 
pastilah akan bertemu bayangan 'Inyiak' disela-sela bukit kapur. Kabarnya 
Inyiak suka turun kebawah bukit malam malam, apalagi saat musim durian. Jadi 
kamipun tidak berani mengejar durian jatuh disaat malam tiba. Kata orang-orang 
tua, itu rasaki inyiak, ijan pulo kalian ambiak. 
Puncak bukit itu juga tempat kami belajar silat. Gurunya bernama mak Indih. 
Beliau juga yang suka mengantar tamu kedalam ngalau. Biasanya mak Indih membawa 
lampu  strongkeng dan senter enam batre buatan Cina yg sebesar pangkal lengan. 
Mak Indih orangnya gagah, berjambang dan jenggot putih. Kata orang wajahnya 
tidak pernah berubah sejak dahulu. Tidak ada yg tau pasti umurnya berapa. Yang 
jelas, nenek, ibu, dan kami sama-sama memanggil beliau mamak. 
Abang-abang yg lebih tua dari kami selalu bicara tentang ujian silat dari 
Inyiak. Kabarnya kami setelah belajar silat dengan mak Indih, kelulusannya akan 
ditentukan oleh sebuah pertarungan dengan Inyiak. Inyiak lah yg menentukan 
kelulusan itu. Entah benar entah tidak, tapi saya dan beberapa teman salapiak 
sakatiduran tidak sempat membuktikannya karena sebelum pelajaran silat selesai, 
kami sudah merantau ke Jawa. 
Wassalam
ET Hadi Saputra Katik Sati
Dikomplek Kompas Ciputat

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: IRWAN <irwan_setiawa...@yahoo.co.id>

Date: Sun, 22 Mar 2009 07:14:32 
To: RantauNet<RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] KAMANG MUDIAK (BERWISATA KE “NAGARI P
AHLAWAN”)



BERWISATA KE “NAGARI PAHLAWAN”
Oleh :Irwan Setiawan

Perubahan cara kepemimpinan yang bersifat sentralistik ke sistem
otonomi di Indonesia membawa dan melibatkan daerah-daerah untuk mampu
memenuhi dan mencukupi keuangan masing-masing. Otonomi daerah juga
memunculkan berbagai ide untuk pengembangan dan usaha memajukan
daerah. Bagi daerah-daerah penghasil tambang, dan potensi kekayaan
bumi lainnya akan lebih mudah mengatisipasi perubahan ini, karena
mereka umumnya mampu memenuhi keuangan daerah sendiri. Tapi masalah
akan terasa bagi daerah-daerah yang dasarnya memerlukan dana dari
pemerintah pusat karena keterbatasan potensi kekayaan alam.
Agam adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat yang tak memiliki
potensi tambang untuk skala besar. Tapi pada sebenarnya Agam mempunyai
berbagai potensi wisata yang seharusnya bisa dikembangkan dan di
promosikan untuk skala lokal, nasional bahkan internasional. Hal ini
dapat dijadikan sebagai koreksi atas perkembangan dunia wisata Agam
yang tertinggal dibanding Bukittinggi sebagai tetangga terdekatnya.
Selama ini potensi wisata Agam lebih diarahkan ke daerah Maninjau dan
sekitarnya dengan panorama danau dan keindahan alam di Puncak Lawang.
Salah satu daerah wisata di Agam yang jarang disinggung dan masih
kurang di promosikan adalah objek wisata di Nagari Kamang Mudiak.
Sebagai sebuah nagari bersejarah, daerah ini sebenarnya adalah daerah
yang menjanjikan untuk dunia wisata Kabupaten Agam. Dengan jarak
sekitar 12 km dari Bukittinggi atau hanya memerlukan waktu perjalanan
20 menit dari Bukittinggi kita dapat langsung sampai di nagari yang
unik ini.
Dalam tinjauan historis Sumatera Barat tentu semua orang tahu tentang
peristiwa Perang Paderi yang bergejolak tahun 1820-an sampai tahun
1830-an dan salah satu tokoh pentingnya adalah Tuanku Nan Renceh yang
berdomisili di Jorong Bansa, Kamang Mudiak yang makamnya sampai
sekarang masih terawat dengan baik. Peristiwa penting lain yang pernah
terjadi adalah Perang Kamang yang meletus tahun 1908 dengan tokoh-
tokoh pahlawan dari Kamang Mudiak dan Kamang Hilir. Perang Kamang
sebagai sebuah usaha menentang tindak pemerasan oleh Kolonial Belanda
yang terjadi dengan pemungutan pajak (blasting) yang memberatkan bagi
masyarakat, perjuangan ini dipimpin oleh H. Abdul Manan yang berasal
dari dusun Kampuang Budi, Pakan Sinayan. Untuk mengenangnya kita dapat
melihat dan berziarah ke makam-makam para pahlawan tersebut di Jorong
Pakan Sinayan, Kamang Mudiak.
Selain menyajikan objek wisata sejarah, daerah Kamang Mudiak juga
memberi pesona wisata alam yang semua objeknya dapat dilewati dalam
satu rute perjalanan. Apabila kita datang ke Kamang Mudiak melewati
jalur Bukittinggi, Pakan Kamis ,dan sampai di Pakan Sinayan, maka kita
akan disambut oleh Tugu Perang Kamang 1908 di daerah Pakan Sinayan
kemudian perjalanan dapat di lanjutkan ke Ngalau Tarang Batu Biaro di
jorong yang sama. Ngalau Tarang adalah sebuah sebuah panorama goa yang
terdapat di kaki bukit dengan pesona yang mengagumkan dengan stalagtit
dan stalagmit yang terdapat di dalam gua. Masyarakat sekitar memahami
tempat ini sebagai sebuah legenda yang dahulunya berasal dari sebuah
kapal, kemudian dikutuk hingga menjadi batu. Tiap sudut gua disebut-
sebut memiliki spesifikasi dan penamaan-penamaan batu tersendiri. Ada
batu kaki menggantung, batu kepala raja, batu singa, batu gajah, batu
buaya, batu kain bersusun, batu ibu menyesui. dan berbagai penamaan
lainnya. Dibagian depan Ngalau Tarang Batu Biaro terdapat sebuah batu
besar dan di lewati oleh sebuah bandar (sungai kecil).
Setelah dari Jorong Pakan Sinayan, kita akan memasuki Jorong Bansa,
disini kita dapat singgah ke makam Tuanku Nan Renceh sebagai pahlawan
Perang Paderi. Kemudian perjalanan wisata akan memasuki Jorong Babukit
dan Halalang. Disini kita bisa menikmati keidahan alam, yaitu
terdapatnya sebuah danau mini yang disebut masyarakata dengan Tarusan.
Tarusan dikelilingi oleh Bukit Barisan yang menambah pesona daerah
yang asri. Bagi pecandu pancing ikan dapat langsung membawa pancingan
atau kailnya. Kita bisa memancing dengan leluasa karena penduduk
setempat menyediakan rakit yang dapat dipinjam untuk memancing dan
kita tak perlu membayar retribusi untuk memancing. Berbagai jenis ikan
air tawar terdapat di danau mini ini. Tapi ikan spesifik yang jarang
ditemukan di daerah lain yaitu Pantau. Pantau merupakan ikan dengan
ukuran tubuh yang kecil, tapi kalau dari rasa dan enaknya tak kan
tertinggal dari rasa enak, gurih ikan-ikan air tawar lainnya.
Keunikan dari Tarusan adalah airnya yang sering pasang-surut dalam
waktu yang tak dapat diperhitungkan. Terkadang air Tarusan penuh dan
terisi dengan ikan yang tak diketahui asalnya secara pasti. Dan dimasa
berikutnya air Tarusan akan surut dan habis, hingga ikan-ikan biasanya
tertinggal di taman-taman (kolam-kolam) yang dibuat penduduk sebagai
penampung ikan disaat air surut. Kemudian di dalam Tarusan tersebut
masyarakat sekitar akan bersawah hingga airnya terisi lagi.
Melanjutkan perjalanan dari Jorong Halalang kita menelusuri kaki Bukit
Barisan, sesampainya di daerah Jorong Kapecong dan Padang Kunyik kita
juga dapat berhenti melepas lelah di bawah pohon-pohon di tepi jalan.
Kita dapat melihat pemandangan yang indah di Panorama Lengkok. Lukisan
alam yang dapat kita saksikan adalah aggun dan kokohnya Gunung Merapi
dan Singgalang yang berdampingan dengan lantang dan jelas, serta
dibagian bawah lereng bukit kita dapat menyaksikan padi nan menguning.
Sebuah pemandangan yang mengagumkan.
Dari Jorong Padang Kinyik wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke
Jorong Durian yang menyediakan sebuah objek wisata Ngalau Kamang.
Ngalau ini adalah sebuah goa yang curam, bila ditelusuri kita akan
terbawa masuk kedalam perut Bukit Durian dengan panjang rute lebih
kurang 1 km. Untuk masuk kedalam gua ini kita harus menggunakan
penerangan yang lengkap karena gelapnya suasana di dalam ngalau. Bagi
yang tidak membawa penerangan sendiri bisa meminjam lampu petromaks
dari penduduk setempat dengan biaya ganti minyak Rp 10.000,-. Sesampai
di dalam gua kita akan disuguhkan dengan bebatuan yang meneteskan air-
air yang jernih. Disana sini kita bisa melihat stalagmit dan stalagtit
beserta sebuah sungai kecil yang mengalir didalamnya yang menambah
keindahan pesona Ngalau Kamang. Menurut tuturan sejarah masyarakat
sekitar, goa ini pernah dijadikan tempat persembunyian para pejuang,
bahkan dalam sebuah buku yang pernah penulis baca bahwa di Ngalau
Kamang pernah ditemukan alat serpih yang merupakan peninggalan
masyarakat Pra Sejarah Indonesia. Semua objek yang kita kunjungi tadi
dapat didatangi tampa harus membayar retribusi.
Begitulah sepintas perjalanan wisata yang bisa kita nikmati di Kamang
Mudiak. Namun ada tips yang dapat penulis beri bila akan berwisata ke
“Nagari Pahlawan” itu. Sebaiknya anda menggunakan transportasi pribadi
baik motor maupun mobil karena bila menggunakan kendaraan pribadi anda
akan mudah mencapai tempat-tempat menarik tadi dalam satu rute
perjalanan. Dan objek-objek wisata tadi jaraknya pun tak jauh dari
jalan-jalan kabupaten sehingga ketika anda meninggalkan kendaraan
pribadi pasti akan tetap aman. Tips ini diberikan juga dikarenakan
belum adanya mobil umum yang langsung mengitari Nagari kamang Mudiak,
sehingga akan butuh waktu untuk melihat objek-objek tadi. Bagi yang
pergi ke Kamang Mudiak dengan kendaraan umum dapat menaiki mobil K-01
yang ngetem di sekitar Pasar Bawah atau di Aur Kuning, Bukittinggi.
Dan untuk mempermudah perjalanan di Kamang Mudiak kita juga bisa
menggunakan jasa ojek yang mangkal di Pakan Sinayan, atau di jorong
Durian. Dan jangan lupa membawa kamera karena kalau sampai terlupakan
kita tak bisa mengabadikan perjalanan menarik ini.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seperti makan, makanan ringan dan
minuman anda tak perlu cemas karena di daerah ini anda dapat menukan
warung-wurung yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Kedatangan anda
di Kamang Mudiak akan makin menarik bila kita berkunjung di hari Senin
atau Jumat, karena di hari itu akan ada pasar (hari balai). Dengan
menu makanan di pasar seperti katupek (ketupat), cindua (cendol), dan
makanan tradisional lainnya.
Setelah kita melewatkan hari di Kamang Mudiak, anda dapat membawa oleh-
oleh berupa karupuak kamang (Kerupuk Kamang) yang dibuat masyarakat
setempat. Kerupuk ini dapat dibeli langsung ke rumah-rumah pembuatnya
atau di beli di sekitar Pakan Sinayan. Saat membelinya kerupuk ini
masih dalam keadaan mentah, sehingga sesampainya dirumah kita dapat
langsung menggoreng dan menyantapnya bersama keluarga. Kriuk,,,kriuk
dan gurihnya akan terus lengket dilidah. Hal ini menjadikan perjalanan
wisata kita akan makin berkesan.
BUKIT BARISAN
Rute wisata Kamang Mudiak 6
ket:
1. Tugu Perang kamang 7 5
2. Ngalau Tarang 2
3. Makam pahlawan perang kamang 4 2
4. Makam Tuanku Nan renceh 3 11
5. Tarusan. 1
6. Panorama Lengkok
7. Ngalau kamang.
http://irwansetiawan81.blogspot.com/ 






      Sikap Peduli Lingkungan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke