it's the best opinion i've ever wrote in this egroup bravo mr sutan mantari keep up good work, u r the best i like it
alec On May 25, 8:38 am, Mantari Sutan <mantari_su...@yahoo.com> wrote: > Saya pernah menjalani sebuah laku. Di tahun 2003, saya pernah memutuskan cuti > selama satu bulan dari kantor. Lalu dompet lengkap dengan segala kartunya > saya tinggalkan ke pacar. Setelah itu saya mengarahkan perjalanan menuju > timur. Tujuan saya adalah Jogja atau Solo. Sebuah tempat yang diyakini oleh > Sultan Agung adalah area pusat kosmik tanah jawa. Tempat pertemuan kekuatan > gunung dan laut. Uang di kantong waktu itu hanya lima ribu rupiah. > Alhamdulillah, saya sampai juga di Jogja. Bertahan selama 24 hari. Apa dan > bagaimana detailnya perjalanan ini, biarlah saya dan yang Maha Di Atas yang > tahu. > > Saat ini banyak sekali beredar rumor tentang Boediono yang katanya adalah > seorang islam abangan alias kejawen. Konon katanya baru hari-hari ini, > Boediono ditemui wartawan menunaikan Shalat Jumat. Banyak yang curiga, ini > lebih kepada pemolesan citra belaka. Kejawenan Boediono banyak digugat. Dan > dijadikan celah untuk menyerang yang bersangkutan. > > Menjadi kejawen buat saya bukanlah sebuah kesalahan. Laku spiritual adalah > hak setiap individu. Harus kita hormati preferensi seseorang dalam proses > penyucian batin. Umar Kayam pernah membahas dalam Novel Para Priyayinya, > tentang seorang kakek yang menganggap puasa ngarab itu cemen. Kurang banyak > tantangannya. Si kakek lebih memilih puasa yang lebih berat. Mungkin > disitulah ia menemui puncak spiritualitasnya dalam berhubungan dengan Sang > Pencipta. Ketika lapar dan letih itu pada puncaknya. > > Menurut saya, kalau memang Boediono seorang kejawen, ia tak perlu bersusah > payah menunjukkan sisi sebaliknya. Lawan politiknya juga tidak perlu menjadi > kejawenan ini sebagai sebuah celah yang harus terus diserang. Lihatlah ia > sebagai seorang makhluk Tuhan dalam hubungannya dengan manusia lain. > Habluminannas. Kejawenan tidak pernah mengajarkan kepada orang lain aturan > semisal: dilarang mengganggu isteri orang, kecual suka sama suka. Kejawen > juga tidak mengajarkan untuk mencuri kecuali terpaksa. Jadi, orang yang > berlaku kejawen tak perlu kita jadi bahan penjatuhan karakter. > > Mari kita kritisi Boediono dalam rekam jejaknya terhadap umat manusia warga > negara Indonesia. Semisal kiprahnya dalam aturan BLBI. Atau, soal privatisasi > dan kebijakan subsidinya. Kejawen atau tidak, bukanlah sebuah soal. > > Wassalam, > > MS/30/Sijunjung/Kampai/Jakarta --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---