SURYADI DARI LEIDEN : Dokumen Emas Pagaruyung Ditelusuri ke Den Haag

http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=6031
Selasa, 03 Mei 2011

Padang, Singgalang. Isu tentang adanya utang emas oleh Malaysia kepada
Kerajaan Pagaruyung sebesar RM 125 miliar (setara dengan Rp350 triliun)
cukup menyita perhatian masyarakat, khususnya di Sumbar. Hal ini karena
sejarah Sumatra Barat tidak bisa dilepaskan dengan Kerajaan Pagaruyung
tersebut. 

Sampai tadi malam, masih banyak warga yang menanyakan kepastian kabar itu
kepada Singgalang. Para sejarawan dari Sumbar, tidak ketinggalan pula untuk
ikut berkomentar. 

Sejarahwan sekaligus Ahli Filologi Minang, Suryadi mengatakan ia akan segera
meneliti kebenaran isu ini. Jika terbukti benar, katanya, hal ini akan
menjadi warna baru bagi sejarah Indonesia-Malaysia, yang selama ini tidak
terungkap. 
"Ini adalah wacana yang menarik. Wacana seperti ini perlu dikaji dengan
pende-katan sejarah yang lebih komprehensif," ujar peniliti yang saat ini
mengajar di Leiden University, Belanda itu kepada Singgalang, dari Leiden,
Senin (2/5).

Untuk membuktikan hal ini, Suryadi berencana menelusuri data dan dokumen
transaksi di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda. Seperti yang
diberitakan oleh suratkabar Kontan Edisi Minggu, 2 Mei, seorang WNI bernama
E.Suharto mengaku mengetahui dokumen-dokumen tersebut disimpan di Mahkamah
Internasional di Den Haag di Belanda. 
"Saya berharap dokumen-dokumennya bisa diakses, karena sejarah Indonesia
masih banyak yang belum terungkap dengan benar," ujar Suryadi.

Diragukan

Di lain pihak, sejarahwan dari Universitas Negeri Padang, Mestika Zed
meragukan kebenaran isu tersebut. Yang meragukan baginya adalah lalu lintas
transaksi antar dua negara tersebut tidak jelas. 
"Jika utang itu memang ada, siapakah yang menerimanya? Pemerintah atau
keturunan Pagaruyung?" ujar Mestika mempertanyakan. Meski demikian, Mestika
berargumen, isu seperti ini berkembang karena masyarakat terbiasa
membayangkan adanya harta karun di saat negara sedang dilanda krisis. 
"Dalam pembelajaran sejarah, kita mengenal adanya fenomena ratu adil.
Orang-orang yang terjepit dalam kesusahan suka membayangkan kemunculan ratu
adil ini. Peninggalan Pagaruyung ini salah satu contoh yang cukup relevan
untuk hal ini," ujarnya. 
Walaupun meragukan kebenaran wacana ini, Mestika mengatakan hal ini perlu
dibuktikan oleh yang lebih berkompeten di bidang sejarah Indonesia dan
Malaysia.

Soal utang-piutang ini diberitakan Kontan Minggu dan dikutip Singgalang
keesokan harinya. Malaysia dikabarkan berhutang emas kepada Kerajaan
Pagaruyung dari 1955 hingga saat ini. Utang tersebut diberikan dengan
jaminan senilai RM125 miliar (sekitar Rp350 triliun dengan kurs saat ini). 
Upaya penukaran ringgit ini heboh, karena diduga melibatkan pejabat tinggi
Malaysia dan Indonesia, bahkan ada fee 15 persen. Namun upaya repatriasi ini
belum kunjung berhasil.

Ahli waris Kerajaan Pagaruyung, Raudha Thaib yang dikontak sama-sekali tidak
mengenal nama E. Suharto. "Saya tidak kenal, apa itu nama asli atau
samaran," kata dia. Raudha juga belum tahu soal Malaysia meminjam uang pada
Pagaruyung. Namun, ikatan kekeluargaan antara Pagaruyung dan Malaysia,
terutama Kerajaan Negeri Sembilan memang erat.

Utang Malaysia pada Pagaruyung terjadi pada 1955. Saat itu pemimpin pertama
Malaysia Tuanku Abdul Rahman bertemu dengan Presiden RI Soekarno. Kedua
pemimpin, kata Kontan dalam laporan utamanya, membicarakan soal kemerdekaan
penuh Malaysia dari Inggris. Salah satu yang dibicarakan keinginan Malaysia
untuk mencetak uang. Namun, saat itu Malaysia tidak memiliki jaminan atau
kolateral berupa emas sebelum menerbitkan uang kertas. Singkatnya, Malaysia
mendapatkan pinjaman emas dari Pagaruyung. (arif)

-----Original Message-----
From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of sjamsir_sjarif
Sent: 02 Mei 2011 22:24
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Malaysia Berutang Emas pada Pagaruyung

Hmmm..., Cerita  Koyok?
--Nyit Sungut

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofendri T. Lare" <nofend@...> wrote:
>
> Mmmnnn..... banyak mah...
> -------------------------
> 
> Senin, 02 Mei 2011
> nilainya mencapai RP350 TRILIUN
> ARIF RIZKI 
> 
> PADANG - SINGGALANG Malaysia dikabarkan berhutang emas kepada Kerajaan
> Pagaruyung dari 1955 hingga saat ini. Bila dikonversi dengan kurs saat
ini,
> jaminan utang tersebut senilai Rp350 triliun (RM125 miliar). 
> Upaya penukaran ringgit (1 RM = Rp2.800) ini heboh, karena diduga
melibatkan
> pejabat tinggi Malaysia dan Indonesia, ...


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke