[wanita-muslimah] Seri 672. Mengapa ke Turki?
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 672. Mengapa ke Turki? Kalau Seri 670 ditimba dari Pidato Sambutan Gubernur Sulsel dalam Upacara Pembukaan Kongres III Ummat Islam, maka Seri 672 ini ditimba dari Pidato Ketua Lajnah Tanfidziyah KPPSI Sulsel, Abd. Aziz Qahhar Mudzakkar. Ia menyinggung bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan anggaran, sekitar Rp250-juta, untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam ke berbagai negara antara lain seperti Pakistan dan Turki. Menurut Abd Aziz lebih baik dana itu dialihkan saja untuk membiayai kajian-kajian tentang berbagai problema sosial dalam masyarakat yang dilakukan oleh lembaga NGO independen seperti UMI dan KPPSI sendiri. Ia juga mempertanyakan mengapa Turki yang dipilih untuk studi banding tersebut. Dalam Seri ini difokuskan seperti pada judul: Mengapa ke Turki?. Ya, mengapa untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam terpilih antara lain direncanakan ke Turki? Apa alasan para penasihat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih Turki? *** Sultan Abdul Hamid II dilahirkan pada hari Rabu, 16 Sya'ban 1258 (21 September 1842). Pada 11 Sya'ban 1293 H [31 Agustus 1876 M] Sultan Hamid diangkat menjadi Khalifah. Dia menjadi pemimpin dari Khilafah dengan wilayah yang sangat luas dalam situasi yang tegang dan genting, baik di dalam maupun di luar negeri. Khalifah mempunyai visi sejarah yang mendalam. Dia melewatkan waktu tiga puluh tahun yang penuh dengan tantangan konspirasi ke dalam dan keluar, peperangan, revolusi, dan perubahan-perubahan. Khalifah Abdul Hamid mempunyai visi membangkitkan rasa kesatuan dalam kalangan negeri-negeri Islam di seluruh dunia. Untuk itu Khalifah membangun jaringan transportasi, yaitu jalur kereta api Hijaz dari Dimasyk ke Madinah, dari Aqabah ke Maan. Untuk memperlancar komunikasi, Khalifah juga membangun sistem telegraf dalam jalur Yaman, Hijaz, Syria, Iraq and Turki. Lalu kemudian Khalifah menghubungkannya dengan sistem telegraf Iran dan India. Biaya proyek itu telah dapat ditebus hanya dalam jangka 2 tahun, karena sistem transportasi dan komunikasi itu dipakai secara intensif oleh para jama'ah haji. Khalifah melakukan kampanye gagasan tentang kesatuan ummat Islam meliputi bagian selatan Rusia, India dan Afrika. Khalifah juga mengundang para terpelajar dari Indonesia, India dan Afrika untuk datang menuntut ilmu dalam wilayah Khilafah Islamiyah. Melihat itu konspirasi negeri-negeri barat bereaksi dengan cepat mengepung dan mengoyak Khilafah Islamiyah. Konspirasi itu menghasut dan membantu pemberontakan Tunisia (1877), empat tahun kemudian (1881) Tunisia diduduki Perancis, dalam tahun 1882 Inggris menduduki Mesir lalu meluas ke India dan Sudan dan Rusia menduduki Asia Tengah. Khilafah Islamiyah tinggal menunggu waktu saja dihabisi oleh konspirasi negeri barat. Akhirnya tiba jualah waktu itu. Gerakan Turki Muda sudah demikian kuat, sehingga dapat menekan Majelis Syura untuk mencopot Khalifah Abdul Hamid dari kedudukannya. Hari Selasa 6 Rabiul Akhir 1327 (27 April 1909) Majelis Syura memutuskan untuk menurunkan Khalifah Abdul Hamid dari tahtanya. Empat orang diutus kepadanya untuk menyampaikan keputusan itu: Arif Hikmat, Aram Affandi (orang Armenia), As'ad Tabtani dan Qrasow (Yahudi). Kehadiran Qrasow dalam utusan itu menunjukkan, bahwa dalam konspirasi itu, aktif pula peranan Yahudi. Setelah PD-I wilayah Khilafah Islamiyah tercabik-cabik. Orang Arab di Hijaz memberontak dibantu oleh Inggris dan Perancis, terulang peristiwa Tunisia, orang Arab dikhianati dan diduduki oleh Inggris, dan memberikan Palestina kepada orang Yahudi. Andaikata saja mereka mendengarkan Abdul Hamid. Hingga akhir Perang Kemerdekaan Turki melawan negeri-negeri Eropa yang menduduki negeri Ottoman setelah PD I, Mustafa Kemal dari Gerakan Turki Muda kelihatannya seperti seorang Muslim yang taat. Dia shalat bersama-sama ummat Islam di masjid-masjid. Bahkan diapun juga membaca khuthbah Jum'at di beberapa masjid. Dia bersumpah akan berperang untuk menyelamatkan Khilafah. Dia memuji-muji Allah, Islam dan Nabi Muhammad SAW sepanjang waktu. Dia menyebutkan Al Quran sebagai Kitab Suci yang sempurna. Dia berkata Al Quran itu adalah konstitusi. Dan dia juga mengatakan itu semuanya pada pembukaan Majelis Agung Nasional (National Grand Assembly) di Ankara sewaktu Perang Kemerdekaan. Sehingga ummat Islam mempercayainya. Dan dia mendapatkan kekuasaan penuh selama Perang Kemerdekaan. Setelah Turki memperoleh kemerdekaannya, dia dipilih oleh Majelis sebagai Presiden Turki. Gerakan Turki Muda memperoleh kekuasaan. Pada mulanya Mustafa Kemal hanya memotong debat dalam Majelis dan mengatakan Khalifah hanya sekadar sebagai figur saja yang tidak punya kekuasaan. Namun setelah ia merasa kuat, ia membatalkan Khilafah pada 3 Maret 1924. Maka berakhirlah sudah kesatuan kepemimpinan bagi ummat Islam yang telah berlangsung selama 1300 tahun. Tidak selang
Re: [wanita-muslimah] Seri 672. Mengapa ke Turki?
Lah banyak yang bisa dipelajari, seperti iklannya mastercard: bisa liat Topkapi palace, bisa belajar bagaimana pusat pemerintahan itu dibangun plus dengan haremnya, bisa belajar bagaimana suksesi kekalifahan otoman dilakukan. (Nggak pake 4 model suksesi yang pak uztads sudah sebutkan). masuk istana topkapi bayar 12 euro, kalo mau masuk kompleks haremnya harus nambah 5 euro. kalo mau pake electronic guide juga mesti sewa lagi bisa ke haga sofia atau ke blue mousqe. Kalau Ke Haga Sofia bisa belajar bahwa arsitektur masjid itu sebenarnya mencontek arsitektur gereja, dan disana juga bisa belajar bagaimana mengubah bangunan gereja menjadi masjid. tiket masuk 10 euro bisa belajar membangun jembatan yang menghubungkan dua benua (asia eropa), minimal menyeberanginya. Biayanya mah tergantung seberapa pintar nego sama sopir taksi Bisa belajar tentang budaya jaman kekhalifahan ottoman, terutama tari perut (makan malam sambil berlayar di selat bhosporus disuguhi tarian perut yang mbaknya minta saweran ditempelkan dibelahan dadanya seharga 85 euro) Tapi belajar untuk bisa menyadari bahwa kekhalifahan adalah sebuah masa lalu.. priceless :D :D On Jul 13, 2010, at 6:39 PM, H. M. Nur Abdurahman wrote: BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 672. Mengapa ke Turki? Kalau Seri 670 ditimba dari Pidato Sambutan Gubernur Sulsel dalam Upacara Pembukaan Kongres III Ummat Islam, maka Seri 672 ini ditimba dari Pidato Ketua Lajnah Tanfidziyah KPPSI Sulsel, Abd. Aziz Qahhar Mudzakkar. Ia menyinggung bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan anggaran, sekitar Rp250-juta, untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam ke berbagai negara antara lain seperti Pakistan dan Turki. Menurut Abd Aziz lebih baik dana itu dialihkan saja untuk membiayai kajian-kajian tentang berbagai problema sosial dalam masyarakat yang dilakukan oleh lembaga NGO independen seperti UMI dan KPPSI sendiri. Ia juga mempertanyakan mengapa Turki yang dipilih untuk studi banding tersebut. Dalam Seri ini difokuskan seperti pada judul: Mengapa ke Turki?. Ya, mengapa untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam terpilih antara lain direncanakan ke Turki? Apa alasan para penasihat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih Turki? *** Sultan Abdul Hamid II dilahirkan pada hari Rabu, 16 Sya'ban 1258 (21 September 1842). Pada 11 Sya'ban 1293 H [31 Agustus 1876 M] Sultan Hamid diangkat menjadi Khalifah. Dia menjadi pemimpin dari Khilafah dengan wilayah yang sangat luas dalam situasi yang tegang dan genting, baik di dalam maupun di luar negeri. Khalifah mempunyai visi sejarah yang mendalam. Dia melewatkan waktu tiga puluh tahun yang penuh dengan tantangan konspirasi ke dalam dan keluar, peperangan, revolusi, dan perubahan-perubahan. Khalifah Abdul Hamid mempunyai visi membangkitkan rasa kesatuan dalam kalangan negeri-negeri Islam di seluruh dunia. Untuk itu Khalifah membangun jaringan transportasi, yaitu jalur kereta api Hijaz dari Dimasyk ke Madinah, dari Aqabah ke Maan. Untuk memperlancar komunikasi, Khalifah juga membangun sistem telegraf dalam jalur Yaman, Hijaz, Syria, Iraq and Turki. Lalu kemudian Khalifah menghubungkannya dengan sistem telegraf Iran dan India. Biaya proyek itu telah dapat ditebus hanya dalam jangka 2 tahun, karena sistem transportasi dan komunikasi itu dipakai secara intensif oleh para jama'ah haji. Khalifah melakukan kampanye gagasan tentang kesatuan ummat Islam meliputi bagian selatan Rusia, India dan Afrika. Khalifah juga mengundang para terpelajar dari Indonesia, India dan Afrika untuk datang menuntut ilmu dalam wilayah Khilafah Islamiyah. Melihat itu konspirasi negeri-negeri barat bereaksi dengan cepat mengepung dan mengoyak Khilafah Islamiyah. Konspirasi itu menghasut dan membantu pemberontakan Tunisia (1877), empat tahun kemudian (1881) Tunisia diduduki Perancis, dalam tahun 1882 Inggris menduduki Mesir lalu meluas ke India dan Sudan dan Rusia menduduki Asia Tengah. Khilafah Islamiyah tinggal menunggu waktu saja dihabisi oleh konspirasi negeri barat. Akhirnya tiba jualah waktu itu. Gerakan Turki Muda sudah demikian kuat, sehingga dapat menekan Majelis Syura untuk mencopot Khalifah Abdul Hamid dari kedudukannya. Hari Selasa 6 Rabiul Akhir 1327 (27 April 1909) Majelis Syura memutuskan untuk menurunkan Khalifah Abdul Hamid dari tahtanya. Empat orang diutus kepadanya untuk menyampaikan keputusan itu: Arif Hikmat, Aram Affandi (orang Armenia), As'ad Tabtani dan Qrasow (Yahudi). Kehadiran Qrasow dalam utusan itu menunjukkan, bahwa dalam konspirasi itu, aktif pula peranan Yahudi. Setelah PD-I wilayah Khilafah Islamiyah tercabik-cabik. Orang Arab di Hijaz memberontak dibantu oleh Inggris dan Perancis, terulang peristiwa Tunisia, orang Arab dikhianati dan diduduki oleh Inggris, dan memberikan Palestina kepada orang Yahudi. Andaikata saja mereka
Re: [wanita-muslimah] Seri 672. Mengapa ke Turki?
saya mau tanya 1. Apakah Pak Nur mau jadi khalifah? 2. Kalau Pak Nur jadi khalifah, kira2 nanti bakalan kayak Mustafa Kemal gak ya? salam, -- Wikan 2010/7/13 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 672. Mengapa ke Turki? Kalau Seri 670 ditimba dari Pidato Sambutan Gubernur Sulsel dalam Upacara Pembukaan Kongres III Ummat Islam, maka Seri 672 ini ditimba dari Pidato Ketua Lajnah Tanfidziyah KPPSI Sulsel, Abd. Aziz Qahhar Mudzakkar. Ia menyinggung bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan anggaran, sekitar Rp250-juta, untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam ke berbagai negara antara lain seperti Pakistan dan Turki. Menurut Abd Aziz lebih baik dana itu dialihkan saja untuk membiayai kajian-kajian tentang berbagai problema sosial dalam masyarakat yang dilakukan oleh lembaga NGO independen seperti UMI dan KPPSI sendiri. Ia juga mempertanyakan mengapa Turki yang dipilih untuk studi banding tersebut. Dalam Seri ini difokuskan seperti pada judul: Mengapa ke Turki?. Ya, mengapa untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam terpilih antara lain direncanakan ke Turki? Apa alasan para penasihat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih Turki?
Re: [wanita-muslimah] Seri 672. Mengapa ke Turki?
Tambahan: 1. Kelupaan = http://waii-hmna.blogspot.com/2005/04/672-mengapa-ke-turki.html 2. The Fatwa of the Otoman senate: On Tuesday the 27th of April 1909, the 240 members of the Otoman senate agreed under the pressure of the National Young Turks to remove Abdul Hameed from power. Senator Sheikh Hamdi Afandi Mali wrote the Fatwa of the removal. The Otoman Senate approved it. Here is the translation of that Fatwa: If the Imam of the Muslims took the important religous issues from the legislative books and collected those books, wasted the money of the state and engaed in agreements that contradicted the Islamic Law, killed, arrested, exiled the people for no reason, then promised not to do it again and still did it to harm the conditions of muslims all around the Islamic world then this leader is to be removed from office. If his removal will bring better conditions than his staying, then he has the choice of resigning or being removed from office. Afterwards the Head Of The Ministers Council, Tawfiq Pasha was called to tell Abdul Hameed about the decision. He refused to do so. So they sent him a group of four people : Aref Hikmat, Aram Afandi (Armenian), As'ad Tobatani and Emanuel Qrasow (Jewish). As they entered his office, they found him standing calmly, Aref Hikmat read the Fatwa to him, then As'ad Tobatani came forward and said The nation has removed you from your office., Abdul Hameed became angry and said The nation has removed me from my office, that is okay ... but why did you bring the Jew to the Quarters of the Khilafa? and he pointed to Qrasow. Obviously that was the point of payback, Abdul Hameed rejected selling Palestine to the Jews, and now they show him that they were a part of his removal. A chalenge in the face of Abdul Hameed and the face of the Islamic Nation. *** Black campaign on Sultan Abdul Hameed II: After Abdul Hameed's removal from office many writers started attacking him and his person, one of these people was John Haslib, his book The Red Sultan became very famous, and was translated into many languages such as Arabic and Turkish. A Turkish book titled iki me vrin perde arkasi - yazan : nafiz tansu by Ararat Yayinevi was also a part of hateful propaganda that drawes the Ottoman state sinking deeper and deeper only to be saved by the Young Turks who removed Abdul Hameed. Another one is by the famous Arab Christian writter Georgy Zaydan in his book Stories Of The Islamic History - The Ottoman revolution. These books are nothing but a bunch of lies written by people who hate Islam and muslims deeply. It presents Sultan Abdul Hameed as a man sunk into pleasures of life such as women and alcohol, and a vicious merciless tyrant towards his political enemies and his people. These lies did not stand because the truth always prevails. Sheikh Of Islam Mohammad Dia' Aldin Afandi's commentary: The Fatwa is very strange and any person can see that the conditions set in it do not fit Abdul Hameed's deeds and actions. Such an achivement of Abdul Hameed would give the impression that he could not spend on development, but that is untrue. Abdul Hameed established fax lines between Yemen, Hijaz, Great Syria, Iraq and Turkey. Then he connected it to the fax lines of Iran and India. He managaed to earn back the cost of the project withen only two years because of the extensive use of these lines by the Hujjaj (the people who go to Mecca to do the pilgramage). It is important to mention that the debts of the Ottoman state, when Abdul Hameed came to power, were 2,528 Million Ottoman golden Leeras. When he was removed from power they were only 106 Million Leera. Which means he cut the debt to about 1/20 of its original value. The Young Turks, who came after Abdul Hameed, raised it back by 1300%. We kindly ask the Muslim reader to read Alfatihah on the soul of Sultan Abdul Hameed and the Muslims who dedicated their lives for the well being of Islam and the whole Islamic Nation. We hope we have been able to present you with something that will make you see things more clearly and strengthen your belief in the Islamic Dream and remove any misunderstandings or misconceptions if you have had any. Unite to the bond of Islam, may God bless the Islamic Nation and have mercy on the soul of Sultan Abdul Hameed and the rest of the sincere Muslims. - Original Message - From: H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 14, 2010 00:39 Subject: [wanita-muslimah] Seri 672. Mengapa ke Turki? BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 672. Mengapa ke Turki? Kalau Seri 670 ditimba dari Pidato Sambutan Gubernur Sulsel dalam Upacara Pembukaan Kongres III Ummat Islam, maka Seri 672 ini ditimba dari Pidato Ketua Lajnah Tanfidziyah KPPSI Sulsel, Abd. Aziz Qahhar Mudzakkar. Ia menyinggung bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan