Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Inilah potret kurangnya penelitian dan analisa. Keputusan hanya didasarkan pada asumsi dan kira-kira. Kalau keputusan salah, baru ambil keputusan baru. Agak menjengkelkan melihat pemerintah yang punya segalanya, tapi aneh2 aja ulahnya. First simple step : Maksimalkan dan banyakin busway. Jaga kualitasnya, agar semua orang suka naik busway. Tidak ada waktu tunggu yang lama, dan antri berkepanjangan. Kalau busway nganggur, bisa di sinergikan dengan Waktu pagi/siang, busway bisa dialihkan sementara jadi bis sekolah. Research / Riset / Teliti / Analisa. Kayaknya harus banget jadi landasan keputusan. IMHO. Wbo. Sent from JJAA's Berry® -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati nuraninya agar mau mendengar suara hati nurani para murid, para guru dan pendidik, serta suara para orangtua murid. Kemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih awal di pagi hari, namun perlu suatu kebijakan yang komprehensif serta menyeluruh. Tidak bisa main tes dan coba. Kasihan karena anak sekolah dan para guru yang jadi korbannya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
sedikit banyak ini karena istilah sekolah unggulan akhirnya byk yg milih sekolah2 favorit walaupun jauh dari rumah. On 8/2/10, Wbo will_b...@yahoo.com wrote: Inilah potret kurangnya penelitian dan analisa. Keputusan hanya didasarkan pada asumsi dan kira-kira. Kalau keputusan salah, baru ambil keputusan baru. Agak menjengkelkan melihat pemerintah yang punya segalanya, tapi aneh2 aja ulahnya. First simple step : Maksimalkan dan banyakin busway. Jaga kualitasnya, agar semua orang suka naik busway. Tidak ada waktu tunggu yang lama, dan antri berkepanjangan. Kalau busway nganggur, bisa di sinergikan dengan Waktu pagi/siang, busway bisa dialihkan sementara jadi bis sekolah. Research / Riset / Teliti / Analisa. Kayaknya harus banget jadi landasan keputusan. IMHO. Wbo. Sent from JJAA's Berry® -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati nuraninya agar mau mendengar suara hati nurani para murid, para guru dan pendidik, serta suara para orangtua murid. Kemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih awal di pagi hari, namun perlu suatu kebijakan yang komprehensif serta menyeluruh. Tidak bisa main tes dan coba. Kasihan karena anak sekolah dan para guru yang jadi korbannya. [Non-text portions of this message have
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Yg membuat keputusan ini WaGub CMIIW, yg seperti pemimpin nomor 2 lainnya cenderung punya ambisi, utk tdk dilupakan. Makanya punya ide aneh, tapi karena punya kedudukan politik, bisa memaksakan. Akan tetapi seperti pemimpin kita yg lain, mengakui kesalahan tak akan dilakukan. Mengkoreksi kebijakan, hanya akan dilakukan penggantinya. Menyuruh anak masuk 06.30 adalah tindakan bodoh, kalo alasannya sekedar mensiasati kemacetan. Tetapi kalo alasannya mendidik kedisiplinan agar bangun lebih pagi dan tidur lebih awal saya kira baik. Untuk tidak terlambat masuk sekolah, maka anak harys bangun jam 04.30-05.00, jam 05.30 sdh harus berangkat. Artinya anak hrs tidur paling lambat jam 21.00...artinya anak hanya punya sedikit waktu atau bahkan tak punya untuk nonton TV, bukankah sesuatu yg baik. Memang kasian lihat anak2 dibonceng sepeda motor orang tuanya masih terkantuk2. Kemungkinan kurang tidur, kemungkinan tidur terlalu malam. Saya sendiri karena hrs mengantar anak sekolah pagi2, terpaksa hrs bangun dan siap lebih pagi juga. Ada untungnya sih, saya bisa ke gym tiap pagi. Back to laptop, kalopun evaluasi, bukan menggeser kembali jam sekolah ke jam 7, menurut saya. Tapi evaluasi pola dan startegi lalu lintas, secara keseluruhan. Solusi public transaportation adalah salah satunya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Wbo will_b...@yahoo.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 02:28:48 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Inilah potret kurangnya penelitian dan analisa. Keputusan hanya didasarkan pada asumsi dan kira-kira. Kalau keputusan salah, baru ambil keputusan baru. Agak menjengkelkan melihat pemerintah yang punya segalanya, tapi aneh2 aja ulahnya. First simple step : Maksimalkan dan banyakin busway. Jaga kualitasnya, agar semua orang suka naik busway. Tidak ada waktu tunggu yang lama, dan antri berkepanjangan. Kalau busway nganggur, bisa di sinergikan dengan Waktu pagi/siang, busway bisa dialihkan sementara jadi bis sekolah. Research / Riset / Teliti / Analisa. Kayaknya harus banget jadi landasan keputusan. IMHO. Wbo. Sent from JJAA's Berry® -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi -Original Message- From: heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 05:01:48 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Saya rasa akar permasalahannya satu yaitu selama Jakarta masih menjadi gabungan pusat bisnis dan pusat pemerintahan, maka kemacetan akan makin parah. Memindahkan ibu kota pemerintahan merupakn solusi utama yang perlu segera direalisasikan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Benar juga. Selama ini pendapat yg berkembang adalah memisahkan pusat pemerintah dengan pusat bisnis. Contoh2 yg beredar adalah negara2 dengan ibukota berbeda dengan pusat ekonomi. Tapi gak tau juga apakah kedua fungsi itu akan tetap bersatu sampai seterusnya. Mungkin bisa dipelajari pemindahan ibukota negara yg berhasil maupun yg gagal. Dody 2010/8/2 Hardi Darjoto hardi...@gmail.com Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
saya pns dan bapak dari seorang putra yang baru berumur 12 bulan... kemarin pada saat libur sekolah.. dunia terasa lebih indah. karena praktis jalan jalan dimana mana lancar..saya membawa motor bebek ke kantor dari sudut pandang saya yang belum diberi tanggung jawab mengantar anak ke sekolah.. justru saya mengusulkan jam masuk anak diganti menjadi jam 9 pagi .. selesai sampai jam 1 s/d jam 4 siang..dengan tetap pns/karyawan masuk di jam 07.30 kenapa? yaa biar gak bentrok antara karyawan mau ke kantor dengan pelajar bawa motor/mobilnya ke sekolah. karyawan dengan supir pribadi. yang membuat lambat suatu jalur pada saat mau parkir atau dropping majikan kecilnya ke sekolahnya. tetapi dari sudut pandang warga menengah yang pas pasan... saya melihat dan bergumam melihat kasus dimana seorang rekan dengan motor bebeknya harus nganterin dahulu 2 anaknya dengan motor sambil dia berangkat ke kantor di lapangan banteng.. dia dropping anaknya di cirendeu pada jam 6 - an, anaknya sekolah di smp cirendeu...untuk mengejar absensi elektronik jam 07.30 sedangkan bis untuk anak sekolah juga praktis gak jalan... jadi kebijakan pemerintah harus tegas mengorbankan salah satu golongan nya untuk saat ini.. masa iya motor yang mayoritas dipakai golongan bawah seperti saya menuju kantor mau dibatasin akses nya.sehingga kami harus ngalor ngidul muter jakarta menuju kantor sedang alphard-serena-fortuner yang gemuk dan makan jalan berisikan satu orang beserta dua joki three in onenya tetap boleh melanglang di jalan protokol??? saya rasa dengan mengorbankan anak sekolah masuk jam 09 wib. dengan pasti kritikan gak didik anak disiplin bangun pagi.. akan menyenangkan sebagian besar pengguna jalan di jakarta karena pasti akan lebih lancar bagi para karyawan yang menuju kantornya pada interval 06-08 wib. Oknum anggota dewannya diduga terima suap,Oknum Petugas pajaknya diduga mengemplang pajak, Oknum Pengacaranya diduga menyuap,Oknum Jaksanya diduga terima suap, Oknum Hakim nya diduga terima suap, Oknum Pegawai pertanahan diduga menghambat sertifikat, Oknum Imigrasi diduga Menghambat paspor cepat, Oknum Bea dan cukai diduga memalak Pengusaha importir, Oknum Polisinya diduga menjadi preman berseragam, Oknum Gurunya diduga korupsi Dana bantuan sekolah, Oknum Piutang lelang diduga meng KKn kan suatu lelang penghapusan, Oknum Bendaharanya DIduga Melakukan Mark up di indonesia diduga lebih banyak Oknum daripada yang Bukan Oknum. :D Agi Sardja PNs. golongan dua. --- Pada Sen, 2/8/10, Hardi Darjoto hardi...@gmail.com menulis: Dari: Hardi Darjoto hardi...@gmail.com Judul: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Kepada: Milis Keuangan AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 2 Agustus, 2010, 12:25 AM Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi -Original Message- From: heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 05:01:48 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Saya rasa akar permasalahannya satu yaitu selama Jakarta masih menjadi gabungan pusat bisnis dan pusat pemerintahan, maka kemacetan akan makin parah. Memindahkan ibu kota pemerintahan merupakn solusi utama yang perlu segera direalisasikan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Saya belum melihat ada yang gagal. Malah banyak yang sukses seperti di Amerika, Turki dan Australia. Bisa saja Jakarta sebagai Megapolitan sekaligus Ibu Kota. Pertanyaan dana raksasa dari mana yang harus disediakan untuk merombak Jakarta ini. Bangun monorail saja nggak jalan jalan. Solusi lebih murah ya memindahkan lokasi. Pilihan Kalimantan memang yang paling ideal, masalahnya biayanya juga sangat besar. Yang paling realistis ya Bogor yang sudah ada 3 istana di sana. Pilihan lain adalah Jonggol, Sentul atau Bogor Utara. Pemindahan ke daerah daerah tersebut relatif tidak sebesar merombak Jakarta atau memindahkan ke luar pulau Jawa. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Dody Dharma Hutabarat dody.hutaba...@... wrote: Benar juga. Selama ini pendapat yg berkembang adalah memisahkan pusat pemerintah dengan pusat bisnis. Contoh2 yg beredar adalah negara2 dengan ibukota berbeda dengan pusat ekonomi. Tapi gak tau juga apakah kedua fungsi itu akan tetap bersatu sampai seterusnya. Mungkin bisa dipelajari pemindahan ibukota negara yg berhasil maupun yg gagal. Dody 2010/8/2 Hardi Darjoto hardi...@... Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Saya kok melihatnya begini ya: 1. Angkutan massal rasanya dimanapun dibangun oleh pemerintah dari duit pajak atau utang publik. Operatornya bisa saja oleh swasta melalui tender setiap 3-5 thn. Untuk feeder Pemerintah seharusnya tidak hanya memberikan ijin trayek, trus sopir2 mencari setoran dijalan. Yang namanya angkutan umum mau MRT, busway, angkot, sopir tidak boleh cari uang dijalan tetapi digaji oleh operator (lecuali taksi n bajaj). Operator bisa saja disubsidi oleh pemerintah secara kompetitif, artinya ditenderkan siapa yg minta subsidi plg kecil dialah yg menang. 2. Suatu kota yang berfungsi baik harus punya zonasi yg jelas dan tegas. Diperlukan manajemn kota yg kredibel dan dipatuhi, baik oleh rakyat biasa maupun oleh yg punya uang. Zonasi yg baik bisa mengurangi hilir mudik warga kota yg tidak perlu. 3. Pemerintah seharusnya tidak boleh kesulitan mengadakan tanah / lahan untuk kepentingan umum. Lucu sekali kalo pemerintah sendiri kesulitan. Karena hal2 itulah saya kok tidak melihat pemindahan ibukota sebagai solusi, karena kalo hal2 itu tdk dipecahkan, maka penyakit itu akan berulang di tempat yang baru. Hardi -Original Message- From: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 02 Aug 2010 15:48:54 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Saya belum melihat ada yang gagal. Malah banyak yang sukses seperti di Amerika, Turki dan Australia. Bisa saja Jakarta sebagai Megapolitan sekaligus Ibu Kota. Pertanyaan dana raksasa dari mana yang harus disediakan untuk merombak Jakarta ini. Bangun monorail saja nggak jalan jalan. Solusi lebih murah ya memindahkan lokasi. Pilihan Kalimantan memang yang paling ideal, masalahnya biayanya juga sangat besar. Yang paling realistis ya Bogor yang sudah ada 3 istana di sana. Pilihan lain adalah Jonggol, Sentul atau Bogor Utara. Pemindahan ke daerah daerah tersebut relatif tidak sebesar merombak Jakarta atau memindahkan ke luar pulau Jawa. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Dody Dharma Hutabarat dody.hutaba...@... wrote: Benar juga. Selama ini pendapat yg berkembang adalah memisahkan pusat pemerintah dengan pusat bisnis. Contoh2 yg beredar adalah negara2 dengan ibukota berbeda dengan pusat ekonomi. Tapi gak tau juga apakah kedua fungsi itu akan tetap bersatu sampai seterusnya. Mungkin bisa dipelajari pemindahan ibukota negara yg berhasil maupun yg gagal. Dody 2010/8/2 Hardi Darjoto hardi...@... Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Sebetulnya tidak ada masalah apakah suatu kota memiliki fungsi tunggal atau ganda, kalau memang telah direncanakan dgn baik dan dipersiapkan dengan matang. Mungkin ibukota negara perlu dipindah, katakanlah, setiap 100 tahun. Seperti tetesan pasir, jumlah pasir terbanyak tepat berada di tengahnya. Sementara yang paling sedikit pasirnya adalah yang paling jauh dari titik jatuh pasir. Jadi, kalau ibukota negara dipindah setiap 100 tahun, bisa jadi pemerataan ekonomi buat daerah2. Dan gak perlu terjadi urbanisasi tiap tahun yg bikin pusing DKI. Dody 2010/8/2 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg Saya belum melihat ada yang gagal. Malah banyak yang sukses seperti di Amerika, Turki dan Australia. Bisa saja Jakarta sebagai Megapolitan sekaligus Ibu Kota. Pertanyaan dana raksasa dari mana yang harus disediakan untuk merombak Jakarta ini. Bangun monorail saja nggak jalan jalan. Solusi lebih murah ya memindahkan lokasi. Pilihan Kalimantan memang yang paling ideal, masalahnya biayanya juga sangat besar. Yang paling realistis ya Bogor yang sudah ada 3 istana di sana. Pilihan lain adalah Jonggol, Sentul atau Bogor Utara. Pemindahan ke daerah daerah tersebut relatif tidak sebesar merombak Jakarta atau memindahkan ke luar pulau Jawa. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
ga ush dipisah asal tata kotanya bagus ga akan jd masalah. yg jd masalah skrg adlh tata kota transportasi. On 8/2/10, Dody Dharma Hutabarat dody.hutaba...@gmail.com wrote: Benar juga. Selama ini pendapat yg berkembang adalah memisahkan pusat pemerintah dengan pusat bisnis. Contoh2 yg beredar adalah negara2 dengan ibukota berbeda dengan pusat ekonomi. Tapi gak tau juga apakah kedua fungsi itu akan tetap bersatu sampai seterusnya. Mungkin bisa dipelajari pemindahan ibukota negara yg berhasil maupun yg gagal. Dody 2010/8/2 Hardi Darjoto hardi...@gmail.com Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta. Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi [Non-text portions of this message have been removed] -- (^-^)v
[Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati nuraninya agar mau mendengar suara hati nurani para murid, para guru dan pendidik, serta suara para orangtua murid. Kemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih awal di pagi hari, namun perlu suatu kebijakan yang komprehensif serta menyeluruh. Tidak bisa main tes dan coba. Kasihan karena anak sekolah dan para guru yang jadi korbannya.
Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi?
Saya rasa akar permasalahannya satu yaitu selama Jakarta masih menjadi gabungan pusat bisnis dan pusat pemerintahan, maka kemacetan akan makin parah. Memindahkan ibu kota pemerintahan merupakn solusi utama yang perlu segera direalisasikan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati nuraninya agar mau mendengar suara hati nurani para murid, para guru dan pendidik, serta suara para orangtua murid. Kemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih awal di pagi hari, namun perlu suatu kebijakan yang komprehensif serta menyeluruh. Tidak bisa main tes dan coba. Kasihan karena anak sekolah dan para guru yang jadi korbannya. [Non-text portions of this message have been removed]