Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-15 Terurut Topik adi akhmadi
Orang Mukmin Tercipta Penuh Coba Sumber majalah As-Sunnah Edisi
07/Th.III/1419-1998

Sabda Rasullah Shallahualihi wa sallam:

*Sesungguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan*

*mufattah (penuh cobaan),*

*Tawwab (senang bertaubat), dan*

*nassaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera
ingat.*[1]http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn1

Ini hadits sifat-sifat orang mukmin, lengket, menyatu tiada pernah lepas,
hingga seolah *second skin*. Sifat seorang mukmin dengan keimanan yang
benar, dengan tauhid yang bersih dan dengan sikap iltizam (komitmen).

*Mufattan* artinya orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa
fitnah. Jadi waktu demi waktu mereka diuji Allah dengan balaa' (bencana) dan
dosa[2] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn2. Cobaan memperbaiki
keimanan, keyakinan dan semangat mengingat Allah *Subhanallahu wa taala*.
Kelemahan diri menyadarkan betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Rabb
semesta alam.

*Perumpamaan seorang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur
diombang-ambing angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan kadang
meluruskannya kembali. demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang.
Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat sebatang pokok yang kaku,
tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang, (tumbangnya)
sekaligus.*[3] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn3

Bertaubat, kemudian lupa. kemudian ingat, kemudian bertaubat* *(*Tawwab
Nasiyy*)[4] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn4. Bertaubat merupakan
implementasi konsekuensi salah satu sifat Allah Subhanallahu wa taala, yaitu
sifat yang terkandung dalam nama-Nya: Al-Ghafar (Dzat yang Maha Pengampun).

*Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat,
beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang
benar*[5]http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn5

Seorang mukmin bila diingatkan, segera ingat. Bergegas ketika diingatkan
tentang ketaatan dan kebenaran. Bertaubat ketika diingatkan tentang
kemaksiatan dan kekeliruan. Ia tidak sombong, besar kepala, congkak, tinggi
hati. Ia rendah hati, lemah lembut, ramah dalam pergaulan. Senantiasa merasa
dalam pengawasan Allah Azza wa Jalla membuatnya jujur, luhur, berperasaan
lembut, berahlak mulia, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alihi wa sallam.

*Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka[6] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftn6*
 --

[1] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref1 (Silsilah hadits shahih no.
2276).

[2] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref2 (Faidh al-Qadir 5/491).

[3] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref3 (Bukhari: Kitab al-Mardha,
bab I, hadits no. 5643; Muslim no. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027).

[4] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref4 (Faidh al-Qadir 5/491).

[5] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref5 (Q.S.Thaha: 82)

[6] http://adiakhmadi.wordpress.com/#_ftnref6 (Q.S. Ali-Imran: 159)

kalo bisa ndak disana (BI and perpajakan) lakukan

kalau ndak bisa semoga Allah memudahkan urusan kita untuk meraih Ridho-Nya,
dijauhkan dari neraka adzab-Nya, meraih Surga-Nya


Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-15 Terurut Topik agung riksana
Bismillah,

sebagai tambahan, BI adalah bank yang merupakan pemegang otoritas moneter 
tertinggi, di bawah pemerintah tentunya, dalam operasinya BI bertugas untuk 
menjaga kestabilan moneter dan mengontrol tingkat inflasi. tapi tingkat inflasi 
ini berhubungan dengan kekuatan nilai rupiah terhadap dollar. tingkat harga 
minyak dunia, dan lain-lain.
rasanya tetap tidak menjamin apabila semua pegawai BI muslim yang baik, akan 
otomatis membebaskan BI dari sistem ribawi, karena BI pun berhubungan dengan 
bank konvesional lain, lembaga keuangan ribawi selain bank, dan yang tersulit 
adalah sistem yang telah ada di dalam BI sendiri. pertanyaannya: apakah dengan 
kita bekerja di BI dapat berkontribusi ke arah perubahan sistem yang menjadi 
lebih islami?

pertanyaan akh hanif kemaren, tentang kekhawatiran BI dikuasai ahli korupsi, 
ana rasa kurang tepat. kita bisa lihat gubernur BI kemaren, beliau dijadikan 
tersangka dan diproses secara hukum. jadi semuanya akan dikontrol, apakah 
sesuai dengan standar atau tidak. Kasus terakhir, aliran dana BI ke DPR juga 
sama di proses secara hukum. jadi sebaiknya ya kita tidak perlu mengambil 
resiko bekerja di BI, jangan sampai seperti salah satu ustad su' terkenal di 
Bandung, yang mengatakan tidak apa2 bekerja di bank karena kan darurat, untuk 
mencari nafkah. dan riba sekarang berbeda dengan riba jahiliah dulu. ini fatwa 
menyesatkan, ustad ini terkenal sekali di bandung, dan mengeluarkan fatwa, dan 
disebar di koran yang paling terkenal di Bandung, yang punya oplah tertinggi. 
inilah bahaya laten lain. waspadalah


- Original Message 
From: agung riksana [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 13, 2008 11:20:03 AM
Subject: Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

Bismillah,

ini jadi mirip politik di indonesia, pertanyaannya, bagaimana kalau kekuasaan 
dikuasai oleh kafirin? sementara kita tidak terjun ke partai? ya mirip2 gini 
lah..

siapa yang menentukan nasib bangsa Indonesia? Alloh...
sadarlah, kalo kita berusaha untuk tidak terjun ke perbankan ribawi, dengan 
mengharap ridho Alloh
maka pertolongan Alloh sangat mudah...

masalahnya kan jelas, ketidakyakinan kita, jadi kalau pendapat akh hanif ini, 
gak apa-apa maksiat dikit, daripada dikuasai asing dan negara kita dikuasai 
kafir dan berdampak buruk pada masyarakat (padahal belum pasti akan 
begitu--malah yang pasti dosa tuh yang di dapet) lagipula dengan melawan 
kebijakan di bank tersebut dengan tujuan untuk menjaga kebijakan tidak 
merugikan rakyat, apakah ini akan berpahala? belum tentu akhi, karena kan 
tercampur pelanggaran. dan BI sekarang ini pun yang terdapat muslim didalamnya 
belum tentu dapat lepas dari cengkraman barat.

ini memilih melakukan kemaksiatan yang sudah pasti, dibanding meninggalkannya 
gara2 kekhawatiran dampak negatif yang belum pasti terjadi


- Original Message 
From: hanif hanif hanif230982@ gmail.com
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Monday, August 11, 2008 3:03:10 AM
Subject: Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

assalamu alaikum,

maaf tapi kalo orang2 BI dikuasai orang nggak berakhlak atau ahli korupsi kan 
yang rugi juga muslim indonesia sendiri karena BI adalah pengatur moneter 
indonesia yang efek kebijakan BI jelas langsung/nggak langsung dirasakan 
masyarakat. Contohnya adalah menjaga inflasi.

Hal ini memang nggak mudah tapi inilah kenyatannya. Bank central yang 
menggunakan sistem ribawi bukan hanya di Indonesia tapi saya yakin semua bank 
sentral di seluruh dunia, karena memang faktanya dunia islam masih di bawah 
bayang2 bahkan cengkeraman barat.

Masalah riba, semuanya sepakat haram. Tapi bagaimana dengan kondisi masyarakat 
yang diatur oleh bank sentral tersebut?

hanif
structural engineer
sharjah - uae


2008/8/7 agung riksana a_prambanan11@ yahoo.com

 Bismillah,

 Bank Indonesia memiliki Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang bisa kita beli
 apabila kita mau investasi dalam bentuk suku bunga bank Indonesia.
 Investasi dalam Bentuk Suku Bunga Bank Indonesia atau SBI ini adalah
 Investasi yang paling aman bagi para investor yang akan memutarkan uangnya.
 rata rata orang membeli saham perusahaan tertentu seperti saham telkom,
 gudang garam, garuda, indofood dan lain-lain, karena bunga yang ditawarkan
 relatif lebih tinggi. tapi ini terdapat resiko. apabila perusahaan bangkrut
 atau dilikuidasi, maka dana yang ditanam berpeluang untuk tidak dapat
 ditarik kembali. inilah yang membedakan saham perusahaan2 yang sudah IPO
 (initial public offering) atau go publik, sehingga masyarakat dapat
 berinvestasi dan mendapat bunga setiap bulannya. berbeda dengan saham-saham
 tersebut. dengan menanam modal dalam bentuk membeli Sertifikat Bank
 Indonesia, maka hal ini tidak terdapat resiko sama sekali. kita bisa lihat
 contoh di Irak yang sudah hancur perekonomiannya, tapi Bank sentralnya tetap
 ada (tidak bankrut). Inilah yang membuat Sertifikat Bank Indonesia adalah

Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-13 Terurut Topik agung riksana
Bismillah,

ini jadi mirip politik di indonesia, pertanyaannya, bagaimana kalau kekuasaan 
dikuasai oleh kafirin? sementara kita tidak terjun ke partai? ya mirip2 gini 
lah..

siapa yang menentukan nasib bangsa Indonesia? Alloh...
sadarlah, kalo kita berusaha untuk tidak terjun ke perbankan ribawi, dengan 
mengharap ridho Alloh
maka pertolongan Alloh sangat mudah...

masalahnya kan jelas, ketidakyakinan kita, jadi kalau pendapat akh hanif ini, 
gak apa-apa maksiat dikit, daripada dikuasai asing dan negara kita dikuasai 
kafir dan berdampak buruk pada masyarakat (padahal belum pasti akan 
begitu--malah yang pasti dosa tuh yang di dapet) lagipula dengan melawan 
kebijakan di bank tersebut dengan tujuan untuk menjaga kebijakan tidak 
merugikan rakyat, apakah ini akan berpahala? belum tentu akhi, karena kan 
tercampur pelanggaran. dan BI sekarang ini pun yang terdapat muslim didalamnya 
belum tentu dapat lepas dari cengkraman barat.

ini memilih melakukan kemaksiatan yang sudah pasti, dibanding meninggalkannya 
gara2 kekhawatiran dampak negatif yang belum pasti terjadi



- Original Message 
From: hanif hanif [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 11, 2008 3:03:10 AM
Subject: Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

assalamu alaikum,

maaf tapi kalo orang2 BI dikuasai orang nggak berakhlak atau ahli korupsi kan 
yang rugi juga muslim indonesia sendiri karena BI adalah pengatur moneter 
indonesia yang efek kebijakan BI jelas langsung/nggak langsung dirasakan 
masyarakat. Contohnya adalah menjaga inflasi.

Hal ini memang nggak mudah tapi inilah kenyatannya. Bank central yang 
menggunakan sistem ribawi bukan hanya di Indonesia tapi saya yakin semua bank 
sentral di seluruh dunia, karena memang faktanya dunia islam masih di bawah 
bayang2 bahkan cengkeraman barat.

Masalah riba, semuanya sepakat haram. Tapi bagaimana dengan kondisi masyarakat 
yang diatur oleh bank sentral tersebut?

hanif
structural engineer
sharjah - uae


2008/8/7 agung riksana a_prambanan11@ yahoo.com

 Bismillah,

 Bank Indonesia memiliki Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang bisa kita beli
 apabila kita mau investasi dalam bentuk suku bunga bank Indonesia.
 Investasi dalam Bentuk Suku Bunga Bank Indonesia atau SBI ini adalah
 Investasi yang paling aman bagi para investor yang akan memutarkan uangnya.
 rata rata orang membeli saham perusahaan tertentu seperti saham telkom,
 gudang garam, garuda, indofood dan lain-lain, karena bunga yang ditawarkan
 relatif lebih tinggi. tapi ini terdapat resiko. apabila perusahaan bangkrut
 atau dilikuidasi, maka dana yang ditanam berpeluang untuk tidak dapat
 ditarik kembali. inilah yang membedakan saham perusahaan2 yang sudah IPO
 (initial public offering) atau go publik, sehingga masyarakat dapat
 berinvestasi dan mendapat bunga setiap bulannya. berbeda dengan saham-saham
 tersebut. dengan menanam modal dalam bentuk membeli Sertifikat Bank
 Indonesia, maka hal ini tidak terdapat resiko sama sekali. kita bisa lihat
 contoh di Irak yang sudah hancur perekonomiannya, tapi Bank sentralnya tetap
 ada (tidak bankrut). Inilah yang membuat Sertifikat Bank Indonesia adalah
 investasi paling aman dan paling terjamin bagi mereka yang ingin
 berinvestasi, dengan jaminan uang kembali.

 Pertanyaannya, adakah unsur bunga dalam investasi tersebut? jawabannya
 jelas ada dong...kan invest. dengan skala besar (triliunan) maka tentunya
 bunga nya besar juga.

 catatan lain:

 BI adalah muara hampir seluruh transaksi keuangan perbankan di Indonesia.
 hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat
 mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB),
 transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing
 (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS
 (Real Time Gross Settlement). Pada tahun 2005, BI-RTGS melakukan transaksi
 sedikitnya Rp82,8 triliun per hari.
 Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu,
 nilai transaksinya hanya Rp4,7 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB
 (Lembaga Selain Bank).

 Kebijakan BI yang lain adalah BI berinisiatif dan akan terus mendorong
 untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai
 atau Less Cash Society (LCS). artinya, pembayaran menggunakan selain uang
 kartal, seperti kartu debit, kredit, dan lain-lain akan semakin di
 masyarakatkan. tentunya sistem bunga bungaan ini makin banyak. karena,
 hampir seluruh kartu (kecuali yang berbasis syariah) adalah kartu yang dalam
 penggunaannya terdapat konsekuensi bunga.

 memang terdapat perbedaan antara bank konvensional biasa dengan Bank
 Indonesia, tetapi pada prinsipnya Operasional Bank Indonesia, berhubungan
 erat dengan transaksi bank konvensional, lembaga transaksi valuta asing,
 mendorong penggunaan sistem pembayaran yang cukup sulit untuk menghindari
 sistem bunga. juga Bank Indonesia menjual sertifikat nya (sertifikat SBI)
 dengan

Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-12 Terurut Topik hanif hanif
assalamu alaikum,

maaf tapi kalo orang2 BI dikuasai orang nggak berakhlak atau ahli korupsi kan 
yang rugi juga muslim indonesia sendiri karena BI adalah pengatur moneter 
indonesia yang efek kebijakan BI jelas langsung/nggak langsung dirasakan 
masyarakat. Contohnya adalah menjaga inflasi.

Hal ini memang nggak mudah tapi inilah kenyatannya. Bank central yang 
menggunakan sistem ribawi bukan hanya di Indonesia tapi saya yakin semua bank 
sentral di seluruh dunia, karena memang faktanya dunia islam masih di bawah 
bayang2 bahkan cengkeraman barat.

Masalah riba, semuanya sepakat haram. Tapi bagaimana dengan kondisi masyarakat 
yang diatur oleh bank sentral tersebut?

hanif
structural engineer
sharjah - uae


2008/8/7 agung riksana [EMAIL PROTECTED]

 Bismillah,

 Bank Indonesia memiliki Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang bisa kita beli
 apabila kita mau investasi dalam bentuk suku bunga bank Indonesia.
 Investasi dalam Bentuk Suku Bunga Bank Indonesia atau SBI ini adalah
 Investasi yang paling aman bagi para investor yang akan memutarkan uangnya.
 rata rata orang membeli saham perusahaan tertentu seperti saham telkom,
 gudang garam, garuda, indofood dan lain-lain, karena bunga yang ditawarkan
 relatif lebih tinggi. tapi ini terdapat resiko. apabila perusahaan bangkrut
 atau dilikuidasi, maka dana yang ditanam berpeluang untuk tidak dapat
 ditarik kembali. inilah yang membedakan saham perusahaan2 yang sudah IPO
 (initial public offering) atau go publik, sehingga masyarakat dapat
 berinvestasi dan mendapat bunga setiap bulannya. berbeda dengan saham-saham
 tersebut. dengan menanam modal dalam bentuk membeli Sertifikat Bank
 Indonesia, maka hal ini tidak terdapat resiko sama sekali. kita bisa lihat
 contoh di Irak yang sudah hancur perekonomiannya, tapi Bank sentralnya tetap
 ada (tidak bankrut). Inilah yang membuat Sertifikat Bank Indonesia adalah
 investasi paling aman dan paling terjamin bagi mereka yang ingin
 berinvestasi, dengan jaminan uang kembali.

 Pertanyaannya, adakah unsur bunga dalam investasi tersebut? jawabannya
 jelas ada dong...kan invest. dengan skala besar (triliunan) maka tentunya
 bunga nya besar juga.

 catatan lain:

 BI adalah muara hampir seluruh transaksi keuangan perbankan di Indonesia.
 hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat
 mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB),
 transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing
 (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS
 (Real Time Gross Settlement). Pada tahun 2005, BI-RTGS melakukan transaksi
 sedikitnya Rp82,8 triliun per hari.
 Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu,
 nilai transaksinya hanya Rp4,7 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB
 (Lembaga Selain Bank).

 Kebijakan BI yang lain adalah BI berinisiatif dan akan terus mendorong
 untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai
 atau Less Cash Society (LCS). artinya, pembayaran menggunakan selain uang
 kartal, seperti kartu debit, kredit, dan lain-lain akan semakin di
 masyarakatkan. tentunya sistem bunga bungaan ini makin banyak. karena,
 hampir seluruh kartu (kecuali yang berbasis syariah) adalah kartu yang dalam
 penggunaannya terdapat konsekuensi bunga.

 memang terdapat perbedaan antara bank konvensional biasa dengan Bank
 Indonesia, tetapi pada prinsipnya Operasional Bank Indonesia, berhubungan
 erat dengan transaksi bank konvensional, lembaga transaksi valuta asing,
 mendorong penggunaan sistem pembayaran yang cukup sulit untuk menghindari
 sistem bunga. juga Bank Indonesia menjual sertifikat nya (sertifikat SBI)
 dengan sistem bunga ribawi juga.

 selebihnya, tidak perlu disimpulkan lagi kan kita dapat penjelasan dari
 paparan di atas, silakan kalau ada yang memiliki informasi lain.

 shukron.


 - Original Message 
 From: Fuad [EMAIL PROTECTED] fuadkiki%40yahoo.com
 To: assunnah@yahoogroups.com assunnah%40yahoogroups.com
 Sent: Monday, August 4, 2008 5:54:44 AM
 Subject: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

 Assalamualaikum,

 Mau tanya bagaimana hukum bekerja di instansi perpajakan? Saya pernah
 mendengar dari teman tentang keharaman nya tapi belum pernah membaca dalil
 nya secara langsung. Dan tentang bank indonesia apakah disamakan dengan
 hukum bekerja di bank konvensional yang lain (yang jelas haram).

 Ikhwah sekalian kalau bisa menjelaskan atau pernah baca, tolong di posting
 di milis ini, soalnya sekarang ana lagi nyari kerja dan dua instansi ini
 sedang buka lowongan.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email

Re: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-10 Terurut Topik agung riksana
Bismillah,

Bank Indonesia memiliki Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang bisa kita beli 
apabila kita mau investasi dalam bentuk suku bunga bank Indonesia.
Investasi dalam Bentuk Suku Bunga Bank Indonesia atau SBI ini adalah Investasi 
yang paling aman bagi para investor yang akan memutarkan uangnya. rata rata 
orang membeli saham perusahaan tertentu seperti saham telkom, gudang garam, 
garuda, indofood dan lain-lain, karena bunga yang ditawarkan relatif lebih 
tinggi. tapi ini terdapat resiko. apabila perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, 
maka dana yang ditanam berpeluang untuk tidak dapat ditarik kembali. inilah 
yang membedakan saham perusahaan2 yang sudah IPO (initial public offering) atau 
go publik, sehingga masyarakat dapat berinvestasi dan mendapat bunga setiap 
bulannya. berbeda dengan saham-saham tersebut. dengan menanam modal dalam 
bentuk membeli Sertifikat Bank Indonesia, maka hal ini tidak terdapat resiko 
sama sekali. kita bisa lihat contoh di Irak yang sudah hancur perekonomiannya, 
tapi Bank sentralnya tetap ada (tidak bankrut). Inilah yang membuat Sertifikat 
Bank Indonesia adalah investasi paling aman dan paling terjamin bagi mereka 
yang ingin berinvestasi, dengan jaminan uang kembali.

Pertanyaannya, adakah unsur bunga dalam investasi tersebut? jawabannya jelas 
ada dong...kan invest. dengan skala besar (triliunan) maka tentunya bunga nya 
besar juga.

catatan lain:

BI adalah muara hampir seluruh transaksi keuangan perbankan di Indonesia. 
hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat 
mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), transaksi 
di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing (valas) serta 
settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross 
Settlement). Pada tahun 2005, BI-RTGS melakukan transaksi sedikitnya Rp82,8 
triliun per hari.
Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu, nilai 
transaksinya hanya Rp4,7 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB (Lembaga 
Selain Bank).

Kebijakan BI yang lain adalah BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk 
membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less 
Cash Society (LCS). artinya, pembayaran menggunakan selain uang kartal, seperti 
kartu debit, kredit, dan lain-lain akan semakin di masyarakatkan. tentunya 
sistem bunga bungaan ini makin banyak. karena, hampir seluruh kartu (kecuali 
yang berbasis syariah) adalah kartu yang dalam penggunaannya terdapat 
konsekuensi bunga.

memang terdapat perbedaan antara bank konvensional biasa dengan Bank Indonesia, 
tetapi pada prinsipnya Operasional Bank Indonesia, berhubungan erat dengan 
transaksi bank konvensional, lembaga transaksi valuta asing, mendorong 
penggunaan sistem pembayaran yang cukup sulit untuk menghindari sistem bunga. 
juga Bank Indonesia menjual sertifikat nya (sertifikat SBI) dengan sistem bunga 
ribawi juga.

selebihnya, tidak perlu disimpulkan lagi kan kita dapat penjelasan dari paparan 
di atas, silakan kalau ada yang memiliki informasi lain.

shukron.



- Original Message 
From: Fuad [EMAIL PROTECTED]
To: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 4, 2008 5:54:44 AM
Subject: [assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

Assalamualaikum,

Mau tanya bagaimana hukum bekerja di instansi perpajakan? Saya pernah mendengar 
dari teman tentang keharaman nya tapi belum pernah membaca dalil nya secara 
langsung. Dan tentang bank indonesia apakah disamakan dengan hukum bekerja di 
bank konvensional yang lain (yang jelas haram).

Ikhwah sekalian kalau bisa menjelaskan atau pernah baca, tolong di posting di 
milis ini, soalnya sekarang ana lagi nyari kerja dan dua instansi ini sedang 
buka lowongan.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] Bekerja di Instansi Perpajakan dan Bank Indonesia

2008-08-06 Terurut Topik Fuad
Assalamualaikum,

Mau tanya bagaimana hukum bekerja di instansi perpajakan? Saya pernah mendengar 
dari teman tentang keharaman nya tapi belum pernah membaca dalil nya secara 
langsung. Dan tentang bank indonesia apakah disamakan dengan hukum bekerja di 
bank konvensional yang lain (yang jelas haram).

Ikhwah sekalian kalau bisa menjelaskan atau pernah baca, tolong di posting di 
milis ini, soalnya sekarang ana lagi nyari kerja dan dua instansi ini sedang 
buka lowongan.



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/