[bali] FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Popo Danes
Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,

Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga,
mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin
kita menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan
sebagainya. Karena keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness,
padahal ini kurikulum yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.

Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness
dengan sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang
yang bermukim di New York, dan bberapa pembicara menarik lainnya. Dari acara
dua hari terakhir, saya melihat, untuk future lifestyle banyak sekali yang
bisa kita create dari Bali. Kalau kita seriusin beberapa topik di Bali,
sembari mengurangi ajum-ajuman, bakalan banyak yang bisa kita angkat sebagai
sesuatu yang futuristik. Maklum, zaman semakin informal, dan semua orang
sudah ingin menjauhi stress.

Ada kabar baik, tadi sore saya ditelpon Dirjen Energy dan Sumber daya
Mineral, katanya besok malam saya mau dikasih penghargaan oleh pemerintah di
JCC, dihadiri pak SBY segala, karena dianggap sebagai undagi yang jemet,
yang mau concern untuk ikutan menghemat energy dalam design-design yang kita
buat. Nah, depang anake ngadanin. Karena saya masih nyangklek disini, besok
mau diwakili oleh kakak saya, Ciuk.

Oh iya, akhirnya saya jadi bawa foto-nya pak Wis, tapi sebelumnya sudah saya
maini di photoshop dan tak pasangin udeng. Cukup banyak tuh yang tertarik.

Salam dari Jepun,
pd


Working as an Architect in the Happiness Industry.doc
Description: Binary data


[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik CHPStar
Selamat Pak Popo,
   
  jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ? ?  
Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi ya ?. 
   
  Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model  
happiness yang bisa meluas dan menerus.
   
  Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu 
daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus ada 
Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.
   
  What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali 
tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi 
tingginya.. Misi Arsitek mohon dilanjutkan Pak.
   
  Salam, Tjahjo-
  

Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,

Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga, 
mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin kita 
menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan sebagainya. Karena 
keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness, padahal ini kurikulum 
yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.

Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness dengan 
sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang yang 
bermukim di New York, dan bberapa pembicara menarik lainnya. Dari acara dua 
hari terakhir, saya melihat, untuk future lifestyle banyak sekali yang bisa 
kita create dari Bali. Kalau kita seriusin beberapa topik di Bali, sembari 
mengurangi ajum-ajuman, bakalan banyak yang bisa kita angkat sebagai sesuatu 
yang futuristik. Maklum, zaman semakin informal, dan semua orang sudah ingin 
menjauhi stress.

Ada kabar baik, tadi sore saya ditelpon Dirjen Energy dan Sumber daya Mineral, 
katanya besok malam saya mau dikasih penghargaan oleh pemerintah di JCC, 
dihadiri pak SBY segala, karena dianggap sebagai undagi yang jemet, yang mau 
concern untuk ikutan menghemat energy dalam design-design yang kita buat. Nah, 
depang anake ngadanin. Karena saya masih nyangklek disini, besok mau diwakili 
oleh kakak saya, Ciuk.

Oh iya, akhirnya saya jadi bawa foto-nya pak Wis, tapi sebelumnya sudah saya 
maini di photoshop dan tak pasangin udeng. Cukup banyak tuh yang tertarik.

Salam dari Jepun,
pd 


  Back-up email for: [EMAIL PROTECTED]



 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Popo Danes
Terimakasih pak Tjahjo,

Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita
masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta yang
sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang sosial
yang berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang sosial,
saya pikir keduanya sama saja.

Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang
mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada
insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya
pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan
manusia, dan seterusnya.

Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya saya
yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa
melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta
diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat.
Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke
kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis
biasa.

Salam,
popo


On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Selamat Pak Popo,
   
  
   
 jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ? ?
 Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi ya ?.
   
  
   
 Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model
 happiness yang bisa meluas dan menerus.
   
  
   
 Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu
 daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus ada
 Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.
   
  
   
 What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali
 tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi
 tingginya.. Misi Arsitek mohon dilanjutkan Pak.
   
  
   
 Salam, Tjahjo-
   
 
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,
 
 Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga,
 mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin
 kita menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan sebagainya.
 Karena keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness, padahal ini
 kurikulum yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.
 
 Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness
 dengan sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang
 yang bermukim di New York, dan bberapa pembicara menarik lainnya. Dari acara
 dua hari terakhir, saya melihat, untuk future lifestyle banyak sekali yang
 bisa kita create dari Bali. Kalau kita seriusin beberapa topik di Bali,
 sembari mengurangi ajum-ajuman, bakalan banyak yang bisa kita angkat sebagai
 sesuatu yang futuristik. Maklum, zaman semakin informal, dan semua orang
 sudah ingin menjauhi stress.
 
 Ada kabar baik, tadi sore saya ditelpon Dirjen Energy dan Sumber daya
 Mineral, katanya besok malam saya mau dikasih penghargaan oleh pemerintah di
 JCC, dihadiri pak SBY segala, karena dianggap sebagai undagi yang jemet, yang
 mau concern untuk ikutan menghemat energy dalam design-design yang kita buat.
 Nah, depang anake ngadanin. Karena saya masih nyangklek disini, besok mau
 diwakili oleh kakak saya, Ciuk.
 
 Oh iya, akhirnya saya jadi bawa foto-nya pak Wis, tapi sebelumnya sudah saya
 maini di photoshop dan tak pasangin udeng. Cukup banyak tuh yang tertarik.
 
 Salam dari Jepun,
 pd 
 
 
 
   
 Back-up email for: [EMAIL PROTECTED]
 
  __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com




[bali] tes email baru

2007-11-04 Terurut Topik ngurah beni setiawan
silahkan abaikan pesan ini.
testing email...


salam,
ngurah beni setiawan

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik CHPStar

Selamat pagi Bali,

saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya, dan 
rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,

Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached
  Terimakasih pak Tjahjo,
 
 Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita 
masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta yang 
sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang sosial yang 
berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang sosial, saya 
pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan eksata apakah ada di 
pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar 1945? apabila ada, apakah ini 
GAP yang bagus untuk diisi sebagai new infrastructure?)
 
 Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang 
mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada 
insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya 
pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan manusia, 
dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat terus karena biasa 
kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner yang uangnya relatif 
terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa masyarakat lebih mengenal Project 
Management (PM) dari pada Construction Management (CM) ?)
 
 Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya saya 
yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa 
melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta 
diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat. 
Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke 
kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis biasa 
(apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses spt learning dan planning? 
pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau Perencanaan dan Kompetensi 
Perencana?) 
 
(maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di Bali, 
di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan GreenWar? )

 Salam,
 popo
 Tjahjo-
 
 On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Selamat Pak Popo,
   
  
   
 jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ? ?  
Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi ya ?. 
   
  
   
 Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model  
happiness yang bisa meluas dan menerus.
   
  
   
 Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu 
daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus ada 
Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.
   
  
   
 What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali 
tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi 
tingginya.. Misi Arsitek mohon dilanjutkan Pak.
   
  
   
 Salam, Tjahjo-
   
 
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,
 
 Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga, 
mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin kita 
menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan sebagainya. Karena 
keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness, padahal ini kurikulum 
yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.
 
 Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness dengan 
sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang yang 
bermukim di New York, dan bberapa pembicara menarik lainnya. Dari acara dua 
hari terakhir, saya melihat, untuk future lifestyle banyak sekali yang bisa 
kita create dari Bali. Kalau kita seriusin beberapa topik di Bali, sembari 
mengurangi ajum-ajuman, bakalan banyak yang bisa kita angkat sebagai sesuatu 
yang futuristik. Maklum, zaman semakin informal, dan semua orang sudah ingin 
menjauhi stress.
 
 Ada kabar baik, tadi sore saya ditelpon Dirjen Energy dan Sumber daya Mineral, 
katanya besok malam saya mau dikasih penghargaan oleh pemerintah di JCC, 
dihadiri pak SBY segala, karena dianggap sebagai undagi yang jemet, yang mau 
concern untuk ikutan menghemat energy dalam design-design yang kita buat. Nah, 
depang anake ngadanin. Karena saya masih nyangklek disini, besok mau diwakili 
oleh kakak saya, Ciuk.
 
 Oh iya, akhirnya saya jadi bawa foto-nya pak Wis, tapi sebelumnya sudah saya 
maini di photoshop dan tak pasangin udeng. Cukup banyak tuh yang tertarik.
 
 Salam dari Jepun,
 pd 
 
 
 
   
 Back-up email for: [EMAIL PROTECTED]
 
  __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 
  

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[bali] Re: tes email baru

2007-11-04 Terurut Topik Pan Bima
Ok, sudah masuk P. Ngurah Beni

On Nov 4, 2007 4:11 PM, ngurah beni setiawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 silahkan abaikan pesan ini.

 testing email...





 salam,

 ngurah beni setiawan

 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com




-- 
Gde Wisnaya Wisna
Jl.Dewi Sartika Utara 32A
Singaraja-Bali


[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Popo Danes

Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada
apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in
what I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah
duluan banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus
dipadamkan dulu di masyarakat kita.

Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik.
Kalau kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau
panen, ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
Gitu kan pak ?

Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok
sudah boleh makan tipat cantok.
pd


On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Selamat pagi Bali,
 
 saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya, dan
 rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
  
  Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita
 masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta yang
 sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang sosial
 yang berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang sosial,
 saya pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan eksata apakah ada di
 pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar 1945? apabila ada, apakah
 ini GAP yang bagus untuk diisi sebagai new infrastructure?)
  
  Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang
 mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada
 insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya
 pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan manusia,
 dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat terus karena biasa
 kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner yang uangnya relatif
 terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa masyarakat lebih mengenal
 Project Management (PM) dari pada Construction Management (CM) ?)
  
  Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya saya
 yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa
 melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta
 diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat.
 Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke
 kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis biasa
 (apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses spt learning dan
 planning? pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau Perencanaan dan
 Kompetensi Perencana?)
  
 (maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di
 Bali, di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan
 GreenWar? )
 
  Salam,
  popo
  Tjahjo-
  
  On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
 Selamat Pak Popo,

   

  jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ? ?
 Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi ya
 ?. 

   

  Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model
 happiness yang bisa meluas dan menerus.

   

  Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu
 daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus ada
 Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.

   

  What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali
 tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi
 tingginya.. Misi Arsitek mohon dilanjutkan Pak.

   

  Salam, Tjahjo-

  
  
  Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,
  
  Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga,
 mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin
 kita menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan
 sebagainya. Karena keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness,
 padahal ini kurikulum yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.
  
  Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness
 dengan sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang
 yang bermukim di New York, dan bberapa pembicara menarik lainnya. Dari
 acara dua hari terakhir, saya melihat, untuk future lifestyle banyak sekali
 yang bisa kita create dari Bali. Kalau kita seriusin beberapa topik di
 Bali, sembari mengurangi ajum-ajuman, bakalan banyak yang bisa kita angkat
 sebagai sesuatu yang futuristik. Maklum, zaman semakin informal, dan semua
 orang sudah ingin menjauhi stress.
  
  Ada kabar baik, tadi sore saya ditelpon Dirjen Energy dan Sumber daya
 Mineral, katanya besok malam saya mau dikasih penghargaan oleh pemerintah
 di JCC, dihadiri pak SBY segala, karena 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik ngurah beni setiawan
Om Suastiastu,

Bli Popo Danes, salam kenal, tyang sempat baca buku yang bli tulis (co-writer).
aduh! kalo bahas yang bli bahas sepertinya pemikiran luar biasa...otak ini blm 
sampe kesana.

tapi yang menarik, di akhir email ada kata tipat cantok
nah, ini yang paling nyangkut di hati...hehehe

selamat atas sukses nya misi di jepun..

salam kenal,
ngurah beni setiawan
 
pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 



- Original Message 
From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tuesday, November 6, 2007 12:32:11 PM
Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached


Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada 
apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in what 
I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah duluan 
banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus dipadamkan 
dulu di masyarakat kita.

Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik. Kalau 
kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau panen, 
ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
Gitu kan pak ?

Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok 
sudah boleh makan tipat cantok.
pd


On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:



Selamat pagi Bali,

saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya, dan 
rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,

Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:

Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
 
 Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita 
masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta yang 
sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang sosial yang 
berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang sosial, saya 
pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan eksata apakah ada di 
pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar 1945? apabila ada, apakah ini 
GAP yang bagus untuk diisi sebagai new infrastructure?)
 
 Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang 
mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada 
insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya 
pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan manusia, 
dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat terus karena biasa 
kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner yang uangnya relatif 
terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa masyarakat lebih mengenal Project 
Management (PM) dari pada Construction Management (CM) ?)
 
 Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya saya 
yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa 
melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta 
diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat. 
Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke 
kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis biasa 
(apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses spt learning dan planning? 
pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau Perencanaan dan Kompetensi 
Perencana?) 
 
(maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di Bali, 
di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan GreenWar? )

 Salam,
 popo
 Tjahjo-
 
 On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 

Selamat Pak Popo,
   
  
   
 jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ? ?  
Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi ya ?. 
   
  
   
 Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model  
happiness yang bisa meluas dan menerus.
   
  
   
 Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu 
daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus ada 
Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.
   
  
   
 What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali 
tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi 
tingginya.. Misi Arsitek mohon dilanjutkan Pak.
   
  
   
 Salam, Tjahjo-
   
 
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 

Hallo pak Wiw, Vieb, dan teman-teman yang lain,
 
 Tadi siang saya sudah kasih presentasi di Tokyo University. Menarik juga, 
mereka mulai scientific-kan banyak ilmu-ilmu yang mendengarkan saja bikin kita 
menyeringai. Ada program studi tentang hidup dan bangka, dan sebagainya. Karena 
keturunan dalang, saya ikutan bicara tentang Happiness, padahal ini kurikulum 
yang dijalankan dimana-mana di Bali sambil metuakan.
 
 Tadi juga ada Professor dari Seoul yang pesentasikan hubungan happiness dengan 
sustainability, ada komikus beken disini, jazz pianos orang Jepang yang 
bermukim di 

[bali] OOT -- kuliner 10rb

2007-11-04 Terurut Topik ngurah beni setiawan
Kalo begitu, mudah2an yang saya baca itu yang serius. tapi kalo seandainya 
pun itu bukan yang serius, wong yang ga serius aja tulisannya bagus, gimana 
kalo yang serius yah...

sip lah Bli Popo (tyang panggil begitu ngga pa pa kan?), nanti saya tunjukin 
juga kelas kuliner 10rb. kebetulan pecinta kuliner pasar juga nih...pasar 
sanglah, pasar badung sampe pasar seririt...

Pak De Wis, katanya dulu pernah membuat pernyataan akan menggalakkan subject 
kuliner nih...hehehe...*ngomporin*

rahajeng,
ngurah beni setiawan


*punten akang, teteh...numpang lewat bahas kuliner sedikit 
 
pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 



- Original Message 
From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tuesday, November 6, 2007 1:35:47 PM
Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached

Ini juga ngeri, buku yang mana ya yang pernah dibaca. Soalnya saya suka 
sembarang menulis. Ada yang serius, ada yang ngaco.
Ngomong-ngomong soal tipat cantok, saya memang konsultan kuliner, tapi 
spesialisasinya yang kelas warung saja, yang 10 ribuan sudah wareg.
Yang satu itu bisa dibahas di jalur lain.

Saya tumben rada rajin nulis disini, soalnya, pesawatnya delay . Ha ha ha 

pd


On 11/5/07 2:16 PM, ngurah beni setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:


Om Suastiastu,
 
Bli Popo Danes, salam kenal, tyang sempat baca buku yang bli tulis (co-writer).
aduh! kalo bahas yang bli bahas sepertinya pemikiran luar biasa...otak ini blm 
sampe kesana.
 
tapi yang menarik, di akhir email ada kata tipat cantok
nah, ini yang paling nyangkut di hati...hehehe
 
selamat atas sukses nya misi di jepun..
 
salam kenal,
ngurah beni setiawan
 
pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 


- Original Message 
From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tuesday, November 6, 2007 12:32:11 PM
Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached


Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada 
apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in what 
I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah duluan 
banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus dipadamkan 
dulu di masyarakat kita.

Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik. Kalau 
kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau panen, 
ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
Gitu kan pak ?

Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok 
sudah boleh makan tipat cantok.
pd


On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:



Selamat pagi Bali,

saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya, dan 
rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,

Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:

Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
 
 Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita 
masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta yang 
sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang sosial yang 
berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang sosial, saya 
pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan eksata apakah ada di 
pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar 1945? apabila ada, apakah ini 
GAP yang bagus untuk diisi sebagai new infrastructure?)
 
 Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang 
mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada 
insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya 
pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan manusia, 
dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat terus karena biasa 
kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner yang uangnya relatif 
terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa masyarakat lebih mengenal Project 
Management (PM) dari pada Construction Management (CM) ?)
 
 Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya saya 
yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa 
melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta 
diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat. 
Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke 
kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis biasa 
(apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses spt learning dan planning? 
pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau Perencanaan dan Kompetensi 
Perencana?) 
 
(maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di Bali, 
di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan GreenWar? )

 Salam,
 popo
 Tjahjo-
 
 On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 

Selamat Pak Popo,
   
  
   
 jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Agung
Pak Po
Melah de bes liu ngesop tipat cantok nyanan mencret
Sugre titiang 
alit


On 11/6/07 2:35 PM, Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ini juga ngeri, buku yang mana ya yang pernah dibaca. Soalnya saya suka
 sembarang menulis. Ada yang serius, ada yang ngaco.
 Ngomong-ngomong soal tipat cantok, saya memang konsultan kuliner, tapi
 spesialisasinya yang kelas warung saja, yang 10 ribuan sudah wareg.
 Yang satu itu bisa dibahas di jalur lain.
 
 Saya tumben rada rajin nulis disini, soalnya, pesawatnya delay . Ha ha ha
 
 pd
 
 
 On 11/5/07 2:16 PM, ngurah beni setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Om Suastiastu,
  
 Bli Popo Danes, salam kenal, tyang sempat baca buku yang bli tulis
 (co-writer).
 aduh! kalo bahas yang bli bahas sepertinya pemikiran luar biasa...otak ini
 blm sampe kesana.
  
 tapi yang menarik, di akhir email ada kata tipat cantok
 nah, ini yang paling nyangkut di hati...hehehe
  
 selamat atas sukses nya misi di jepun..
  
 salam kenal,
 ngurah beni setiawan
  
 pi = 3.14 
 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important
 
 
 - Original Message 
 From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
 To: bali@lp3b.or.id
 Sent: Tuesday, November 6, 2007 12:32:11 PM
 Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached
 
 
 Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada
 apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in
 what I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah
 duluan banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus
 dipadamkan dulu di masyarakat kita.
 
 Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik.
 Kalau kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau
 panen, ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
 Gitu kan pak ?
 
 Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok
 sudah boleh makan tipat cantok.
 pd
 
 
 On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Selamat pagi Bali,
 
 saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya,
 dan rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
  
  Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita
 masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta
 yang sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang
 sosial yang berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut dibidang
 sosial, saya pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan eksata
 apakah ada di pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar 1945?
 apabila ada, apakah ini GAP yang bagus untuk diisi sebagai new
 infrastructure?)
  
  Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede sekarang
 mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih daripada
 insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha ha ... Saya
 pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha memanusiakan
 manusia, dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat terus karena
 biasa kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner yang uangnya
 relatif terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa masyarakat lebih
 mengenal Project Management (PM) dari pada Construction Management (CM) ?)
  
  Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya
 saya yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa
 melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di Jakarta
 diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang dihemat.
 Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus pakai jas ke
 kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai pakaian tropis
 biasa (apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses spt learning dan
 planning? pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau Perencanaan dan
 Kompetensi Perencana?)
  
 (maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di
 Bali, di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan
 GreenWar? )
 
  Salam,
  popo
  Tjahjo-
  
  On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
 Selamat Pak Popo,

   

  jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science  ?
 ?  Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih tinggi
 ya ?. 

   

  Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model
 happiness yang bisa meluas dan menerus.

   

  Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu
 daripada memulai dengan membeli tekologi energi terbarukan ya? dan harus
 ada Arsitek, dan lain lain SDM yang kompeten.

   

  What next? UN Climate Change Conference benar benar menungu apa kata Bali
 tentang Art dan Hemat Energi dengan arti yang seluas luasnya dan setinggi
 tingginya.. Misi Arsitek 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Popo Danes
Beh, 
Memang perlu Mitra Bali supervisi warung-warung di Bali.
Pang suud ada wabah kolera di Bali, pang suud ada istilah bali belly.

Salam uli ne nyaga karcis di Wisnu.
Titiang taler sugra sane kaping kaping,
pd


On 11/5/07 2:53 PM, Agung [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Po
 Melah de bes liu ngesop tipat cantok nyanan mencret
 Sugre titiang 
 alit
 
 
 On 11/6/07 2:35 PM, Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ini juga ngeri, buku yang mana ya yang pernah dibaca. Soalnya saya suka
 sembarang menulis. Ada yang serius, ada yang ngaco.
 Ngomong-ngomong soal tipat cantok, saya memang konsultan kuliner, tapi
 spesialisasinya yang kelas warung saja, yang 10 ribuan sudah wareg.
 Yang satu itu bisa dibahas di jalur lain.
 
 Saya tumben rada rajin nulis disini, soalnya, pesawatnya delay . Ha ha ha
 
 pd
 
 
 On 11/5/07 2:16 PM, ngurah beni setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Om Suastiastu,
  
 Bli Popo Danes, salam kenal, tyang sempat baca buku yang bli tulis
 (co-writer).
 aduh! kalo bahas yang bli bahas sepertinya pemikiran luar biasa...otak ini
 blm sampe kesana.
  
 tapi yang menarik, di akhir email ada kata tipat cantok
 nah, ini yang paling nyangkut di hati...hehehe
  
 selamat atas sukses nya misi di jepun..
  
 salam kenal,
 ngurah beni setiawan
  
 pi = 3.14 
 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important
 
 
 - Original Message 
 From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
 To: bali@lp3b.or.id
 Sent: Tuesday, November 6, 2007 12:32:11 PM
 Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached
 
 
 Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada
 apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in
 what I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah
 duluan banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus
 dipadamkan dulu di masyarakat kita.
 
 Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik.
 Kalau kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau
 panen, ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
 Gitu kan pak ?
 
 Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok
 sudah boleh makan tipat cantok.
 pd
 
 
 On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Selamat pagi Bali,
 
 saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya,
 dan rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
  
  Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang kita
 masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang eksakta
 yang sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah orang
 sosial yang berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut
 dibidang sosial, saya pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan
 eksata apakah ada di pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar
 1945? apabila ada, apakah ini GAP yang bagus untuk diisi sebagai new
 infrastructure?)
  
  Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede
 sekarang mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih
 daripada insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha
 ha ... Saya pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha
 memanusiakan manusia, dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat
 terus karena biasa kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner
 yang uangnya relatif terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa
 masyarakat lebih mengenal Project Management (PM) dari pada Construction
 Management (CM) ?)
  
  Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya
 saya yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa
 melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di
 Jakarta diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang
 dihemat. Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus
 pakai jas ke kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai
 pakaian tropis biasa (apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses
 spt learning dan planning? pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru, atau
 Perencanaan dan Kompetensi Perencana?)
  
 (maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di
 Bali, di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan
 GreenWar? )
 
  Salam,
  popo
  Tjahjo-
  
  On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
 Selamat Pak Popo,

   

  jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science
 ? ?  Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih
 tinggi ya ?.

   

  Memang orang ornag energi seperti saya sedang mencari tempat dan model
 happiness yang bisa meluas dan menerus.

   

  Ternyata lebih efektif untuk memulai dengan Hemat Enegi terlebih dahulu
 daripada memulai dengan membeli 

[bali] Re: FW: Popo's text attached

2007-11-04 Terurut Topik Agung
Jeg inget sajan titiang sareng pak Marwan seorang undagi cerdas mengusir
dagang canang.
Slamet Pak Po Good luck and proud of you
Titiang 
Pak Marwan


On 11/6/07 3:04 PM, Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Beh, 
 Memang perlu Mitra Bali supervisi warung-warung di Bali.
 Pang suud ada wabah kolera di Bali, pang suud ada istilah bali belly.
 
 Salam uli ne nyaga karcis di Wisnu.
 Titiang taler sugra sane kaping kaping,
 pd
 
 
 On 11/5/07 2:53 PM, Agung [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Pak Po
 Melah de bes liu ngesop tipat cantok nyanan mencret
 Sugre titiang 
 alit
 
 
 On 11/6/07 2:35 PM, Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ini juga ngeri, buku yang mana ya yang pernah dibaca. Soalnya saya suka
 sembarang menulis. Ada yang serius, ada yang ngaco.
 Ngomong-ngomong soal tipat cantok, saya memang konsultan kuliner, tapi
 spesialisasinya yang kelas warung saja, yang 10 ribuan sudah wareg.
 Yang satu itu bisa dibahas di jalur lain.
 
 Saya tumben rada rajin nulis disini, soalnya, pesawatnya delay . Ha ha
 ha 
 pd
 
 
 On 11/5/07 2:16 PM, ngurah beni setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Om Suastiastu,
  
 Bli Popo Danes, salam kenal, tyang sempat baca buku yang bli tulis
 (co-writer).
 aduh! kalo bahas yang bli bahas sepertinya pemikiran luar biasa...otak ini
 blm sampe kesana.
  
 tapi yang menarik, di akhir email ada kata tipat cantok
 nah, ini yang paling nyangkut di hati...hehehe
  
 selamat atas sukses nya misi di jepun..
  
 salam kenal,
 ngurah beni setiawan
  
 pi = 3.14 
 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important
 
 
 - Original Message 
 From: Popo Danes [EMAIL PROTECTED]
 To: bali@lp3b.or.id
 Sent: Tuesday, November 6, 2007 12:32:11 PM
 Subject: [bali] Re: FW: Popo's text attached
 
 
 Kok saya mau dibedah. Gawat ini. Take it easy pak Tjahjo, saya nggak ada
 apa-apanya kok. Saya cuman melakoni apa yang saya bisa jalani. Believe in
 what I do, Do what I believe in. Maklum, karena kita gembar-gembor sudah
 duluan banyak yang jegal, hasut, dsb. Betul nggak ? Nah, itu yang harus
 dipadamkan dulu di masyarakat kita.
 
 Apa yang kita lakukan, pasti ada saja yang nggak suka dan merasa terusik.
 Kalau kita menanam sesuatu, jarang yang bantu. Memelihara, apa lagi. Kalau
 panen, ngajak-ngajak dong, masak teman sendiri dilupakan.
 Gitu kan pak ?
 
 Sekarang saya sudah di lounge di Narita, nanti malam sampai di Bali, besok
 sudah boleh makan tipat cantok.
 pd
 
 
 On 11/5/07 9:16 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Selamat pagi Bali,
 
 saya sendiri sedang mempelajari keberhasilan Pak Popo dan pakem pakem nya,
 dan rekan milis lain bantu ya membedah Popo Danes ini,
 
 Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Re: [bali] Re: FW: Popo's text attached  Terimakasih pak Tjahjo,
  
  Memang kalau saya lihat, selama ini kita terlalu mensakralkan bidang
 kita masing-masing dan enggan berkolaborasi. Apalagi masih ada orang
 eksakta yang sedikit memandang miring orang sosial. Saya kebetulan, entah
 orang sosial yang berjalan dijalur eksakta atau orang eksakta yang larut
 dibidang sosial, saya pikir keduanya sama saja. (kolaborasi sosisial dan
 eksata apakah ada di pendidikan nasional? adakah azas ini di UU Dasar
 1945? apabila ada, apakah ini GAP yang bagus untuk diisi sebagai new
 infrastructure?)
  
  Karena mulai concern sama ethnography, perusahaan-perusahaan gede
 sekarang mulai mempekerjakan antropolog, dan mereka sering dihargai lebih
 daripada insinyur, karena lebih berfilosofi, tidak cuma bertukang, ha ha
 ha ... Saya pikir ini sudah merupakan satu langkah maju dalam usaha
 memanusiakan manusia, dan seterusnya (saya yakin intuisi Pak Popo menguat
 terus karena biasa kerjasama dengan tukang tukang di lapangan dan Owner
 yang uangnya relatif terbatas kan? mungkin ada yang tahu, mengapa
 masyarakat lebih mengenal Project Management (PM) dari pada Construction
 Management (CM) ?)
  
  Di UN Climate Change Conference nanti rencananya ada juga display karya
 saya yang mendapatkan Asean Asean Energy Award 2004. Sebetulnya kita bisa
 melakukannya dari yang remeh-remeh. Coba saja kalau semua kantor di
 Jakarta diset temperaturnya 26 derajat C, instead of 22, berapa uang yang
 dihemat. Belum kalau kita menghitung ongkos laundry mereka yang harus
 pakai jas ke kantor karena kedinginan. Padahal seharusnya cukup pakai
 pakaian tropis biasa (apakah 2004 -2007 sudah menimbulkan berbagai proses
 spt learning dan planning? pentingkah Pendidikan dan Kompetensi Guru,
 atau Perencanaan dan Kompetensi Perencana?)
  
 (maksud saya ..untuk menyimpulkan apakah gerakan  koperasi di
 Bali, di Indonesia dan di ASEAN sudah punah? .butuh Gerakan
 GreenWar? )
 
  Salam,
  popo
  Tjahjo-
  
  On 11/5/07 2:08 AM, CHPStar [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
 Selamat Pak Popo,

   

  jadi Pak Popo berhasil memberikan landasan Art bagi masa depan Science
 ? ?  Text terlampir akan saya manfaatkan untuk kepentingan yang lebih
 tinggi ya ?.

   

  Memang orang ornag