Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
maksudku soal ngotot

cuma ini kok

kita adu pendapat udah abis argumentasi diteruskan

padahal gak kemana mana


bukan pada salah satu pihak

kalau kau nerusin ya aku ngotot aja


wong argumenku habis.

pada titik itu  ..sebaiknya simpulkan kirimkan
ke  yg berwenangambil kebijakan  ..kita omong lain lagi

soal implemntasi   .. saya pikir itu kelemahan negara inibukan pemda dki juga

banyak aturan yg bilangny a dikerjakanny ab

banayka rencana nyuruh 1 tapi gak jadi jadi



nah kita lgi yg harus jadi pengawasnya



contoh nya dlm soal Carre4  kami .. mungkin
selesaikan babak ke dua dgn akan munculnya juklak
dt Menteri Perdagngan yg mengatur lebih jelas  (
insya Allah Selasa pagi minggu depan)


tapi saya  jamin  tanpa ada yg
ngawasi   pastinya akan simpang siur juga jadinya


kami lagi mikir nih bgmn bmemuat badan yg mengontrol.


Konon kata Bung karno   perjuangan  .. itu " journey that never end."


tapi kalau omong terus muter muter ya ngapain

yg satu bilang   kok anak sekolah di korbankan

yg lain bilang kalau itu sbg salah satu solusi ya gak papa

lalu yg pertama bilang lg  ya tapi jangan di
korbankan dong yg kelihatan kan hanya satu solusi itu aja

lalujawaban  nya ada kok rencana lain


capeee dee

Hs







At 07:07 AM 19-12-08, you wrote:
>Tentang 'pengototan', ini emang sering dipake
>secara double standar. Para pendukung aturan
>bilang kalo kami ngotot karena terus menolak.
>Kami juga bisa bilang, para pendukung ngotot
>karena tidak mau mendengar. Jadi, siapa yang
>ngotot, tergantung siapa yang menilai. Walo
>mungkin secara lebih obyektif bisa dinilai.
>Mungkin mas Totot bisa menilai, karena emang selalu Totot.;)
>
>Saya juga yakin kok kalo pemprov pasti punya
>rencana tata kota, apalagi gubernurnya emang
>studi tentang itutapi yang saya pertanyakan,
>kekonsistensian pemprov mengaplikasikan plan
>itu. Coba lihat, mana yang jalan? Busway (saya
>termasuk pendukungnya) terbengkelai, subway ga
>usah dipikirin lagi deh, monorail ga jelas
>juntrungannya, pembatasan mobil dari dulu masih
>sbg wacana (nunggu macet total dl mungkin ya),
>pengaturan transportasi umum makin tak
>jelas.salah siapa ini? Masyarakat Jkt?
>Sepertinya sih iya, makanya solusinya adalah
>warga Jkt (terutama anak sekolah) dikorbankan.
>Managemen pemprov yang tdk profesional tetap aja
>merasa diri benar dan tidak merasa bersalah
>dengan aturan ini, padahal itu merupakan bukti
>ketidakmampuan pemprov menjalankan roda pemerintahan.
>
>riyanto
>
>
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mobil Mewah dan Korban Busung Lapar

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh KORNELIS KEWA AMA
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/19/0460/mobil.mewah.dan.korban.busung.lapar



Pejabat hidup dalam kemewahan, rakyat miskin menumpuk di tebing
sampah; mengais di antara jejal belatung. Kemiskinan enggan pergi di
antara jeritan hati yang memilukan. Generasi persadaku hilang satu per
satu, yang masih tersisa memandang kekeringan panjang dengan bola mata
yang redup. (Ises Pugel, Pesona Hati, 2008).

Provinsi NTT sering dipelesetkan merupakan akronim Nasib Tak Tentu,
Nanti Tuhan Tolong, Negeri Tak Terang, Nasib Tetap Tersangka, Numpang
Tanda Tangan, atau Neraka Tetap Terbuka. Berbagai akronim negatif itu
terungkap dalam seminar "50 Tahun Sunda Kecil Berlalu" di Kuta, Bali,
Rabu (10/12).

umlah rumah tangga miskin di NTT kini 623.137 keluarga. Jika setiap
rumah tangga beranggotakan lima orang (dengan asumsi setiap pasangan
memiliki tiga anak), ada 3.115.685 warga miskin dari total penduduk
NTT 4,4 juta jiwa. Ada 1.283.315 warga termasuk kelas menengah ke
atas, yaitu pejabat, pegawai badan usaha milik negara/daerah, elite
politik, pengusaha, dan wiraswasta.

Data Dinas Kesehatan NTT menyebutkan, jumlah anak balita per 13 Juni
2008 sebanyak 512.407 orang. Dari jumlah itu, 84.887 anak mengalami
masalah gizi. Rinciannya, gizi kurang 72.085 anak, gizi buruk
(12.680), busung lapar (112), dan meninggal dunia 25 orang. Data
terbaru, jumlah anak balita yang meninggal akibat gizi buruk bertambah
lima. Dinas Kesehatan NTT butuh dana Rp 50 miliar untuk mengatasi
kasus itu, tetapi yang tersedia hanya Rp 10 miliar.

Ironisnya, kasus gizi buruk cenderung meningkat dari tahun ke tahun
pada saat pemerintah daerah memperoleh dana alokasi umum (DAU), dana
alokasi khusus (DAK), APBN, dan tugas perbantuan yang terus meningkat.
Tahun 2007, total dana dari daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA)
Rp 9,262 triliun, tahun 2008 meningkat menjadi Rp 10,704 triliun,
belum termasuk bantuan luar negeri.

Dana sisa lebih perhitungan anggaran 2007 senilai Rp 300 miliar,
menurut pemerintah dan DPRD NTT, digunakan untuk menutup defisit
anggaran, investasi, dan bayar utang. Pertanyaannya, investasi di
bidang apa? Yang kelihatan, pemerintah membiarkan PT Semen Kupang
kolaps. Bukan persoalan mudah untuk menelusuri keberadaan dana
investasi. Tidak satu instansi pun di jajaran kantor gubernur bisa
memberi data.

Korupsi kronis

NTT terkesan sepi dari kasus korupsi karena tidak ada koruptor yang
ditangkap. Kalaupun ada yang ditangkap, mereka tidak diproses sampai
ke pengadilan. Jaksa dan polisi hanya membeberkan kasus awal, kemudian
diam, sampai mereka pindah tugas dari NTT atau pensiun.

Seorang pemakalah dalam nada bercanda bertanya, adakah tuyul pemangsa
dana rakyat NTT? Kalau tuyul itu menyengsarakan rakyat, mengapa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak menangkap dan membasminya?

Sungguh kontradiktif melihat kemiskinan yang menimpa 623.137 rumah
tangga miskin dengan gaya hidup pejabat dan elite politik di NTT.
Sebagian besar masyarakat hidup dalam gubuk reyot, hanya mampu
mengonsumsi makanan seadanya. Sementara mereka yang mengaku sebagai
pelayan masyarakat beserta keluarganya berkelimpahan harta.

Kemewahan hidup pribadi dan kelompok menjadi target dalam lima tahun
menduduki jabatan. Di tengah busung lapar dan kemiskinan, pejabat,
elite politik, dan anggota keluarga mereka berlomba-lomba memperkaya diri.

Mobil dinas jenis Kijang Innova seharga Rp 200 juta lebih di NTT
dinilai tidak layak setelah dipakai 2-3 tahun. Kijang pun diganti
dengan Nissan dan jenis mobil baru dan mahal lain yang mulai marak
menghiasi jalanan di NTT.

Bahkan, salah satu bupati di Flores membeli mobil dinas seharga Rp 1
miliar. Ada pula bupati yang memiliki mobil pribadi sampai lima unit.
Tidak hanya pimpinan instansi, kini hampir semua pejabat eselon II dan
III serta seluruh anggota DPRD mendapat mobil dinas. Satu-satunya
kabupaten yang tidak membeli mobil sejak tahun 2003 adalah Flores Timur.

Sulit mendata berapa pembelian mobil dinas per tahun di tiap
kabupaten. Sejumlah mobil memiliki dua pelat nomor polisi, yakni merah
dan hitam. Penggunaan pelat nomor sesuai kepentingan pejabat bersangkutan.

Belum puas dengan mobil mahal, sejumlah pejabat membangun rumah
pribadi dengan nilai miliaran rupiah. Di Ruteng, Manggarai, misalnya,
ada pejabat membangun rumah yang disebut menggunakan dana pribadi
senilai Rp 2 miliar. Rumah itu dibangun di tengah gubuk penduduk yang
didera busung lapar.

Di Kota Kupang, rumah dinas gubernur dibangun dengan dana Rp 15
miliar, rumah dinas wali kota Rp 14 miliar, dilengkapi lapangan tenis
dan kolam renang. Padahal, ribuan warga kota sedang kesulitan air
bersih dan terpaksa mengeluarkan biaya Rp 50.000 per tangki setiap
pekan untuk membeli air bersih.

Di Kefamenanu, pemerintah kabupaten dan DPRD membangun gedung DPRD
yang rampung awal Desember 2008 dengan nilai Rp 15 miliar. Padahal, di
kabupaten itu ada 8.750 anak balita yang mengalami gizi buruk tanpa
kelainan klinis dan gizi kurang.

Tidak hanya di

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Soal Pendidikan, Indonesia Kalah dari Kamboja

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Anggota Dewan Riset Nasional Prasetyo Sunaryo, Kamis (18/12),
mengatakan, angka partisipasi kotor (APK) pendidikan Kamboja pada
tahun 2007 sudah 20 persen—padahal negara itu mengalami perang saudara
tahun 1970-1993. Sampai tahun lalu, baru 17 persen penduduk usia
pendidikan tinggi di Indonesia yang kuliah. Adapun Filipina sudah 28
persen dan Malaysia sudah 41 persen. "China yang penduduknya lebih
dari satu miliar sudah mencapai 20 persen," ujarnya. Selain itu, APK
Indonesia juga tidak terdistribusi secara merata—didominasi Jakarta
dan Yogyakarta. Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas
Ciputra Surabaya Freddy H Istanto mengatakan, mahasiswa Indonesia juga
lemah dalam aplikasi ilmu. Mereka sering kebingungan menerapkan
pelajaran di bangku kuliah dalam kehidupan nyata. "Beberapa PT
menyiasati itu dengan praktik kerja. Namun, kadang itu belum cukup,"
ujarnya. (RAZ)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/19/00423820/langkan



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti Pemerintah Gagal

2008-12-18 Terurut Topik Martin Widjaja
Performance P Jumhur Hidayat  menambah keke
cewaan  saya pada para aktivis LSM yg jadi 
anggota2 komisi2 spt KPU, KPPU dll itu.
Kayaknya buang2 duit ngegaji anggauta2 komisi
yg mestinya terhormat tapi nggak beda hasilnya dengan
birokrat...

Salam , martin - jkt 





From: manneke budiman 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 19, 2008 8:27:55 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti 
Pemerintah Gagal

Setuju Bung Fajroel! Ini baru pikiran cerdas dan kritis. TKI kita itu sudah 
dieksploitasi tenaganya di negeri asing sana, di negeri sendiri pun mengalami 
eksploitasi politis. Didewa-dewakan dalam retorika, tapi dalam realitas 
dimanusiakan pun tidak.
 
manneke

--- On Thu, 12/18/08, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti Pemerintah 
Gagal
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, December 18, 2008, 5:32 PM






JAKARTA, KAMIS — Ketua Pedoman Indonesia yang juga capres independen,
Fajroel Rahman, menolak pernyataan Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat yang
menyatakan TKI sebagai aset bangsa karena dapat memberikan devisa
kepada negara. Fajroel malah menyatakan sebaliknya, banyaknya tenaga
kerja Indonesia (TKI) di luar negeri adalah sebagai bukti kegagalan
pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan.

"Apa yang dikatakan Jumhur Hidayat, Ketua BNP2TKI yang menyatakan TKI
adalah aset negara adalah salah besar. Keliru dan menyesatkan. TKI itu
adalah rakyat yang menjadi korban rezim yang sebenarnya tidak berpihak
kepada kesejahteraan rakyatnya sendiri," kata Fajroel Rahman, Kamis
(18/12).

Ia menyatakan, para TKI di luar negeri seakan menjadi sapi perah, kuli
bangsa, dan bukan harus dikatakan sebagai aset bangsa. "Harusnya,
rakyat bisa mencari nafkah sendiri di negaranya, tanpa harus ke luar
negeri. Harusnya lagi, pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja
sebanyak-banyaknya. Banyaknya TKI menjadi bukti kegagalan pemerintahan
SBY-JK, membuat para TKI bertaruh nyawa di luar negeri. Pemerintahan
ini telah menunjukkan bukti nyata, gagal membangun perekonomian
rakyatnya," ujar Fajroel Rahman.

YAT
Sumber : Persda Network

http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 12/18/19023942/ fajroel.tki. 
di.luar.negeri. bukti.pemerintah .gagal






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Jadi Politikus

2008-12-18 Terurut Topik iwan piliang
Alinea paling akhir kalimat Bung IJP ini yang kronis di masyarakat. Budaya 
ingin dilayani dan dihormati dalam arti sempit.  Entah bagaimana mengubahnya, 
bila kini mengental birokrat yang seakan menjadi raja. Semua harus 
difasilitasi, untuk itu harus dibeli.

  Salam

Indra Jaya Piliang  wrote:
  Pendapat RM ini terlalu simplistis. Mahalnya jadi politikus adalah bagian 
dari masalah yg lbh struktural, yakni pemahaman yg rendah atas demokrasi di 
hampir semua strata sosial. Politikus dianggap memiliki modal kampanye yg 
besar, sehingga yg terjadi adalah mereka diharuskan melakukan belanja politik.

Ada byk catatan saya sebetulnya, tetapi blm sempat menulis panjang. Sbg bukti, 
IJP 09 Center yg saya buat, dipenuhi oleh beragam proposal, tiap hari. 
Sekalipun begitu, saya sedikit sekali memenuhinya. Hari ini, bbrp kolomnis dan 
jurnalis lokal mengisi kegiatan latihan penulisan artikel dan karya ilmiah utk 
anak2 SMA. Biayanya tdk byk. Terobosan2 program spt ini bisa dilakukan oleh 
setiap politikus, apapun latar belakang pendidikannya. Ada transfer of 
knowledge, sekalipun tetap dlm bentuk komunikasi politik.

Politikus yg berakar juga belum tentu berakal. Ada kendala2 lain, misalnya 
sulit utk menempatkan diri sbg org biasa, maunya dilayani atau dpt panggung yg 
meriah dan riuh.

Ijp
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kurang dari 10 Persen Dosen yang Lakukan Penelitian

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Dosen kaya gini jangan diundang seminar lagi. Suruh aja makalah tunggalnya yang 
abadi itu dikasih pigura dan digantung di kamar. Kalo udah terkenal tukang 
jiplak makalahnya sendiri tapi ya masih terus diundangin ke seminar, yang kacau 
adalah panitianya.
�
manneke

--- On Thu, 12/18/08, halim hd  wrote:

From: halim hd 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kurang dari 10 Persen Dosen yang 
Lakukan Penelitian
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, December 18, 2008, 4:13 AM






di solo, ada cerita lucu yang bikin saya ngakak, karena komentar kaum muda 
kepada dosennya. ceritanya begini: saya tanya kepada beberapa rekan muda, 
gimana seminarnya? mereka jawab, "teh botol sosro". saya rada bingung juga. apa 
hubungannya seminar dengan teh botol? ternyata, yang dimaksuddkan, bahwa dosen 
fulan dan dosen pilon, menurut mereka, menyodorkan hal yang sama dari satu 
seminar ke seminar lainnya.
jadi, katanya, apapun seminarnya, itulah makalahnya, kayak, makan apapun teh 
botol minumnya.
hhd.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Asli

2008-12-18 Terurut Topik rzain

Menurut saya orang Indonesia asli ialah warga negara sejak dilahirkan,
apa nenek moyangnya sudah mukim di Indonesia seperti Melayu, Jawa Bugis
dll dan keturunan Arab, Cina, Belanda dll, menjadi warga negara kemudian
tidak masuk asli.


R. Zainuddin



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan"
 wrote:
>
> Oleh Samsudin Berlian
>
> http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/19/0045017/asli
>
> Kata Undang-Undang Dasar, presiden ialah orang Indonesia asli. Mari
> kita kaji asli menurut pemaknaan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
>
> Pertama, 'tidak ada campurannya, tulen, murni'. Bagaimana menilai
> kemurnian orang Indonesia? Yang murni itu badannyakah, atau jiwanya?
> Kalau jiwanya, manakah lebih murni Indonesia, si asing Multatuli
> pembela rakyat kecil atau si pribumi bupati penindas rakyat? Kalau
> badannya, seseorang dengan ayah warga negara Indonesia ibu bukan, tapi
> lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia, itu tulen atau
> campuran? Banyak sekali orang Indonesia mendukung Barack Hussein
> Obama, yang ayahnya orang Kenya tulen, jadi presiden Amerika. Akankah
> mereka juga mendukung orang Indo mata biru jadi presiden Indonesia?
>
> Kedua, 'bukan peranakan' alias 'pribumi'. KBBI yang sama bilang
> pribumi itu 'penghuni asli'. Ini definisi kepala kejar buntut yang
> tidak menjelaskan apa-apa. Peranakan diartikan 'keturunan anak negeri
> dengan orang asing'; anak negeri artinya 'penduduk suatu negeri'.
> Dengan definisi ini si Indo tidak bakalan jadi presiden. Di sini tidak
> tercakup definisi populer pribumi yang mengecualikan anak cucu cicit
> orang Tionghoa yang lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia,
> termasuk keturunan anak buah Laksamana Cheng Ho yang sudah ratusan
> tahun bermukim di Semarang, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.
>
> Keempat (makna ketiga, 'bukan salinan', tidak relevan), 'baik-baik';
> 'tidak diragukan asal-usulnya'. Mengapa hanya orang yang kita tahu
> asal-usulnya dianggap orang baik-baik? Wallahualam bissawab. Apakah
> ini berarti siapa pun, asal orang baik-baik, bisa jadi presiden
> Indonesia? Lalu, siapa yang berhak menentukan bahwa seseorang itu
> baik-baik? Siapa yang pantas jadi polisi moral di negeri ini?
>
> Kelima, 'yang dibawa sejak lahir (sifat perbawaan)'. Dari contoh yang
> diberikan, tampaknya yang dimaksud adalah karakter, sifat sejati yang
> bisa disembunyikan tapi pasti akan muncul pada saat-saat tertentu.
> Persoalannya sama dengan definisi keempat, bagaimana menentukan
> kriterianya. Mungkin bisa mencontoh negeri Obama. Masa lalu calon
> presiden dibongkar luar dalam habis-habisan oleh media massa sehingga
> rakyat lebih tahu siapa sebenarnya orang yang mereka pilih.
>
> Keenam, '(tempat) asal'. Ini agak mudah dipenuhi, kalau jelas yang
> dimaksudkan adalah asal dirinya sendiri. Seseorang yang lahir di
> Indonesia sebagai orang Indonesia dengan sendirinya asli. Namun, kalau
> yang dicari adalah asal-usul nenek moyangnya, rasisme membayang. Kalau
> asal-usul nenek moyang jadi perkara, bukankah semua orang Indonesia
> berasal dari tempat lain? Kata almarhum YB Mangunwijaya, kita semua
> adalah orang perahu, hanya waktu tibanya saja yang berbeda. Jadi,
> kapankah batas waktu masuk ke Nusantara ini untuk dianggap asli?
>
> Lebih ilmiah lagi, para pakar sekarang umumnya mengakui bahwa nenek
> moyang Homo sapiens sapiens berasal dari Afrika. Kita semua yang hidup
> di sini tidak ada yang asli.
>
> Samsudin Berlian Pemerhati Kata dan Maknanya
>





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk Samsidar S)

2008-12-18 Terurut Topik Hendra Farhadiansyah
Pa Fuad,

Saya adalah seorang perokok "berat" karena setiap hari rata-rata saya menghisap 
rokok 20 batang/hari dan mulai merokok sejak di Sekolah Dasar.(termasuk jika 
sakit flu atau batuk pun tetap merokok). Saya sependapat dengan Pa Fuad Baradja 
bahwa setiap orang yang merokok sebagian besar ingin berhenti. Hal itu pun 
terjadi dengan saya, sampai hari ini saya punya niat dan keinginan untuk 
berhenti merokok. Namun itu terasa sulit karena lingkungan lah yang mendukung 
saya untuk tetap merokok. Kalo boleh saya mau bertanya bagaimana cara yang 
efektif untuk berhenti merokok? saya minta advise-nya.
 
Terima Kasih.



  - Original Message - 
  From: Fuad Baradja 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ; anti tembakau ; tobacco control ; 
aliansi totalban ; Komnas Pengendalian tembakau 
  Cc: Tulus Abadi ; Tuti soerojo ; Kartono Mohamad ; lembaga emtiga ; 
Hendrayani LP2AM ; imam prasojo 
  Sent: Thursday, December 18, 2008 2:36 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk Samsidar S)


  Ibu Samsidar ,
   
  Sering saya tulis disini bahwa diseluruh dunia TIDAK ADA LARANGAN ORANG 
MEROKOK karena seperti yang anda bilang itu adalah pilihan , atau HAM atau apa 
lah.
  Yang dilarang adalah merokok ditempat umum , karena sudah terbukti secara 
klinis asap rokok yang terhisap oleh orang yang tidak merokok berefek sama 
dengan perokoknya.
  Dengan fatwa , saya yakin para perokok tidak akan merasa terjajah atau 
dijajah .
  Jangankan fatwa yang dikeluarkan oleh ulama , yang jelas jelas dilarang agama 
dan termaktub dalam kitab suci saja masih dilanggar .
  Buktinya , orang ke tempat pelacuran dengan membawa perasaan senang , happy .
  orang minum minuman keras , yang juga jelas jelas haram , ya fine fine aja 
tuh .
  Kalau ada satu dua orang ya wajar aja lah , gak bisa digeneralisir kan ?
   
  Anda meminta bukti klinis ? Banyak sekali bu .
  Ada 70.000 hasil penelitian yang membuktikan secara meyakinkan keterkaitan  
rokok dengan begitu banyak penyakit .
   
  Ttttaaapppiii .
  Industri rokok terus membantah , bahkan mereka membayar para ilmuwan untuk 
menolak atau membantah semua hasil penelitian itu. Ada bukti otentik berupa 
dokumen asli yang sudah bisa diakses di internet. 
  Semua kebusukan industri rokok itu sekarang sudah terbongkar dan bisa diakses 
oleh siapapun bu , karena pemerintah Amerika telah berhasil memaksa mereka 
mengeluarkan semua dokumen rahasia yang selama ini mereka sembunyikan.
   
  Anda juga mengatakan merokok itu pilihan , karena menurut anda para perokok 
tau pasti tentang bahaya merokok.
  Itu tidak benar bu , Ada hasil penelitian yang valid disini , dan juga saya 
pernah melihatnya di CNN , bahwa 82 % perokok itu ingin berhenti merokok ., 
tapi tidak bisa karena begitu kuatnya adiksi rokok. 
  Barangkali anda belum puas dengan jawaban itu ? Fine ...
  Di kota Malang Jawa timur , ada seorang anak balita bernama Maulana yang 
sudah kecanduan rokok sejak berumur 2,5 tahun !!! Sekarang umurnya 4 tahun dan 
merokok hingga 4 - 5 batang perhari !!! Mungkinkah dia tahu bahaya merokok ???
  Mungkinkah dia bisa membaca apalagi memahami health warning yang ada di 
bungkus rokok ?? Pasti anda tidak menontonnya di Trans TV yang menayangkannya 
beberapa kali. Jadi Ibu Samsidar , bila anda perokok , saran saya segeralah 
berhenti ,
  Bila anda bekerja di sektor rokok , please , buka website website dunia 
seperti tobaccofreedom.org , whyquit.com , quitnow.com , buttout.com atau 
ribuan yang lain.
  bila kesulitan , cari saja di google dengan kata kunci : tobacco  apa 
saja yang anda ingin ketahui . Misalnya : tobacco cancer , tobacco addiction , 
tobacco kids , tobacco lies atau apa saja .
  Kalau anda tidak juga bisa menerima itu semua , saya tidak yakin bahwa anda 
adalah orang yang cocok untuk saya ajak berdiskusi .
   
  Thanks a lot 

  Fuad Baradja 
  Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM-3) 
  Indonesian Smoking Control Foundation
  Jakarta.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk bung elrobama)

2008-12-18 Terurut Topik elrobama
Bung Fuad,

Sekali lagi saya katakan, saya setuju. Penjelasan anda tersebut bukan
untuk saya yang sudah jelas-jelas siap berhenti merokok. Pendapat anda
itu sangat tepat untuk penyelenggara negara ini, yang gak paham juga
akan bahaya merokok. Supaya mereka meneriakkan bahwa "merokok adalah
pelanggaran terhadap kepentingan nasional indonesia". Biar mereka
memastikan hal itu, agar kita (rakyat yang beragam kepentingannya)
tidak ribut terus-terusan.

Sebenarnya mekanisme tersebut bukan hanya untuk soal rokok merokok,
tapi seluruh permasalahan bangsa ini harus dituntaskan melalui
"kepentingan nasional" supaya didukung oleh seluruh kekuatan nasional.
Misalnya soal TKI yang makin hari semakin banyak yang disengsarakan,
soal eksplorasi pertambangan dan kehutanan yang entah untuk
kepentingan siapa, dan seterusnya termasuk pornografi, korupsi, HAM,
dan semua bidang kehidupan. Itu semua sudah menjadi UU, apakah benar
merupakan "kepentingan nasional"? Atau kepentingan siapa? Kita sudah
menjadi bangsa yang satu dan punya negara yang berdaulat, pastikan
saja "APA ITU" KEPENTINGAN NASIONAL KITA

Terima kasih mas Fuad, tetapi untuk sementara izinkanlah saya masih
merokok demi para penanam tembakau.
salam, robama.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Fuad Baradja
 wrote:
>
> Bung Robama ,
> anda mengutip kata kata bung Syahrir : Kita merdeka bukan untuk
ikutan dunia Internasional , tapi untuk menjadi laboratorium bangsa
bangsa .
> Oke ,
> bila kita mengikuti satu negara atau dua negara yang merasa baik dan
benar , saya sepakat . Tapi ketika 160 negara telah menyepakati hasil
hasil riset ilmiah para pakar kesehatan yang memastikan bahwa rokok
adalah benda yang berbahaya bagi kesehatan , kemudian mereka sepakat
menanggulangi masalah yang timbul dari rokok tersebut , tidak layakkah
kita menganggap mereka sebagai laboratorium ?
> haruskah kita menafikannya dan mengatakan bahwa kita sendiri yang
benar .
> Mereka juga mengatakan bahwa TIDAK ADA MASA DEPAN UNTUK INDUSTRI ROKOK.
> haruskah kita mengatakan bahwa mereka semua bodoh karena menolak
kebaikan yang datang dari industri rokok dan kita sendiri yang pintar ?
> Kebaikan yang datang dari Industri rokok adalah kebaikan yang semu
bung , mereka umumnya memberikan sesuatu karena mengharapkan
keuntungan yang berlipat ganda.
>  
> Kesalahan terbesar dari bangsa ini dalam hal olahraga adalah bahwa
Industri rokok sangat berperan dalam memajukan prestasi olahraga
disini , atau dengan bahasa anda : dan olahragawan kita yang nasib
prestasinya sangat tergantung dari industri rokok (iklan) .
> Kasihan sekali , coba tengok ke belakang ... adakah anda puas
melihat prestasi para atlit kita di berbagai arena kompetisi dunia ?
> Inikah kemajuan pembangunan olah raga dari negara dengan 230 juta
penduduk ?
> Very poor ...
>  
> Kemudian anda juga menyinggung tentang pembukaan UUD 45 dan
membicarakan tentang kemerdekaan , persatuan dan kedaulatan sebelum
keadilan dan kemakmuran ...
> Sampai kapan ?
>  
> Sudah terbukti selama puluhan tahun pemilik Industri rokok menjadi
orang orang terkaya di Indonesia dari hasil menjual racun kepada orang
orang termiskin dan itu dibiarkan oleh pemerintah tanpa aturan yang
jelas , yang menjadikan adiksi itu berlangsung secara turun temurun.
>  
> Saya juga boleh dong mengutip pembukaan UUD 45 :
> ." ..dan untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial  "
>  
> Memajukan kesejahteraan umum , salah satu caranya adalah membebaskan
orang orang yang kurang sejahtera dari belenggu adiksi nikotin yang
jelas jelas membuat mereka lebih miskin , karena harus membeli suatu
benda yang tidak bermanfaat dan mengabaikan kesejahteraan keluarganya
(tentu saja ini tidak berlaku untuk orang sekelas Anda, tapi untuk
mereka yang berada dibawah garis kemiskinan dan merokok).
>  
> Mencerdaskan kehidupan bangsa , salah satu caranya juga membebaskan
orang miskin yang merasa tidak mampu menyekolahkan anak anaknya , tapi
biaya beli rokoknya satu bulan jauh lebih besar dari SPP anaknya
setahun  . Dan yang seperti mereka ini ada puluhan juta orang . Salah
satunya saya jumpai di acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2006 ,
yang tanpa ragu ragu (dihadapan hampir seluruh pejabat
Depkes) mengatakan bahwa baginya lebih baik anaknya berhenti sekolah
daripada dia harus berhenti merokok.
> adakah anda tersentuh ?
>  
> Ikut melaksanakan ketertiban dunia , sudah jelas bung .
> Suatu undang undang yang diratifikasi oleh 160 negara dunia , sudah
pasti undang undang yang baik dan diciptakan untuk menertibkan dunia
dari hal hal yang tidak baik.
> Dan kalau pemerintah kita tidak meratifikasinya , itu artinya
pemerintah kita tidak mau melaksanakan ketertiban dunia .
> Bayangkan , iklan rokok di televisi , diseluruh dunia hanya ada di
Indonesia dan Zimbabwe. Inikah refleksi pelaksanaan ketertiban dunia.
> Seluruh negara melarang iklan rokok , sementara stasiu

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti Pemerintah Gagal

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Setuju Bung Fajroel! Ini baru pikiran cerdas dan kritis. TKI kita itu sudah 
dieksploitasi tenaganya di negeri asing sana, di negeri sendiri pun mengalami 
eksploitasi politis. Didewa-dewakan dalam retorika, tapi dalam realitas 
dimanusiakan pun tidak.
 
manneke

--- On Thu, 12/18/08, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti Pemerintah 
Gagal
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, December 18, 2008, 5:32 PM






JAKARTA, KAMIS — Ketua Pedoman Indonesia yang juga capres independen,
Fajroel Rahman, menolak pernyataan Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat yang
menyatakan TKI sebagai aset bangsa karena dapat memberikan devisa
kepada negara. Fajroel malah menyatakan sebaliknya, banyaknya tenaga
kerja Indonesia (TKI) di luar negeri adalah sebagai bukti kegagalan
pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan.

"Apa yang dikatakan Jumhur Hidayat, Ketua BNP2TKI yang menyatakan TKI
adalah aset negara adalah salah besar. Keliru dan menyesatkan. TKI itu
adalah rakyat yang menjadi korban rezim yang sebenarnya tidak berpihak
kepada kesejahteraan rakyatnya sendiri," kata Fajroel Rahman, Kamis
(18/12).

Ia menyatakan, para TKI di luar negeri seakan menjadi sapi perah, kuli
bangsa, dan bukan harus dikatakan sebagai aset bangsa. "Harusnya,
rakyat bisa mencari nafkah sendiri di negaranya, tanpa harus ke luar
negeri. Harusnya lagi, pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja
sebanyak-banyaknya. Banyaknya TKI menjadi bukti kegagalan pemerintahan
SBY-JK, membuat para TKI bertaruh nyawa di luar negeri. Pemerintahan
ini telah menunjukkan bukti nyata, gagal membangun perekonomian
rakyatnya," ujar Fajroel Rahman.

YAT
Sumber : Persda Network

http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 12/18/19023942/ fajroel.tki. 
di.luar.negeri. bukti.pemerintah .gagal

 














  __
Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! 
Answers and share what you know at http://ca.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Jadi Politikus

2008-12-18 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Pendapat RM ini terlalu simplistis. Mahalnya jadi politikus adalah bagian dari 
masalah yg lbh struktural, yakni pemahaman yg rendah atas demokrasi di hampir 
semua strata sosial. Politikus dianggap memiliki modal kampanye yg besar, 
sehingga yg terjadi adalah mereka diharuskan melakukan belanja politik. 

Ada byk catatan saya sebetulnya, tetapi blm sempat menulis panjang. Sbg bukti, 
IJP 09 Center yg saya buat, dipenuhi oleh beragam proposal, tiap hari. 
Sekalipun begitu, saya sedikit sekali memenuhinya. Hari ini, bbrp kolomnis dan 
jurnalis lokal mengisi kegiatan latihan penulisan artikel dan karya ilmiah utk 
anak2 SMA. Biayanya tdk byk. Terobosan2 program spt ini bisa dilakukan oleh 
setiap politikus, apapun latar belakang pendidikannya. Ada transfer of 
knowledge, sekalipun tetap dlm bentuk komunikasi politik. 

Politikus yg berakar juga belum tentu berakal. Ada kendala2 lain, misalnya 
sulit utk menempatkan diri sbg org biasa, maunya dilayani atau dpt panggung yg 
meriah dan riuh. 

Ijp
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Agus Hamonangan" 

Date: Thu, 18 Dec 2008 22:31:08 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Jadi Politikus




JAKARTA, KAMIS - Kata orang, untuk menjadi politikus di Indonesia,
memerlukan biaya yang cukup besar, dari politikus tingkat kabupaten
hingga nasional. Mengapa jadi politikus bisa semahal itu?

Sekjen Transparency International (TI) Indonesia, Rizal Malik,
mengatakan salah satu penyebab dari mahalnya 'modal' menjadi politikus
adalah budaya instan. Calon politikus cenderung tak mau berjuang dari
posisi paling bawah.

"Maunya langsung di atas. Padahal, dia belum memiliki integritas dan
ketenaran. Dia belum dikenal masyarakat. Untuk dikenal masyarakat itu,
mereka membayar orang untuk mendukung, konsultan politik, dan membayar
iklan di media massa. Ini membuktikan calon politikus kita tidak
berakar, tidak berjuang dari bawah," jelas Rizal saat ditemui dalam
peringatan Hari Antikorupsi dan HUT TI Indonesia ke-8 di Jakarta,
Kamis (18/12).

Ini, lanjutnya, akan berujung pada tindak pidana korupsi. Mahalnya
biaya menjadi politikus, membuat seseorang mencari suntikan dana dari
investor.

"Akhirnya, jika berhasil menjadi pemangku jabatan di ranah politik,
dia akan berusaha untuk balik modal, mengembalikan ke investor. Ini
berpotensi besar terjadi tindak pidana korupsi," jelasnya.

BOB

http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/2150271/mahalnya.jadi.politikus.




[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang

2008-12-18 Terurut Topik Y. B. Riyanto
Betul Pak, mesti didata berapa yang sudah njeblug. 
Jadi inget, minggu pagi yang lalu tetangga saya siap2 akan jalan mendorong 
gerobak baksonya di pinggir jalan depan rumah saya. Tiba2 seorang ibu depan 
rumah teriak2, asapasap Lalu mulai terjadi rame2. Saya keluar rumah, 
ternyata gas elpiji 3kg di dalam gerobak baksonya itu terlihat ada apinya. 
Beberapa menjauh karena takut meledak. Ada 2 bapak yang berusaha memadamkan api 
dengan diguyur pake air. Akhirnya api bisa padam. Ternyata ada kebocoran di 
katup atasnya.

Sudah beberapa kali kita dengar kebaran rumah yang disebabkan oleh meledaknya 
tabung gas kecil ini. Semoga jadi perhatian pemerintah.

riyanto


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "William T. Gunawan" 

Date: Thu, 18 Dec 2008 12:45:59 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji 
Kurang


Dan jangan lupa juga beritakan tabung gas 3 kg yg sering meledak, serta
bagaimana hasil penyelidikannya



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
Mas Uge  ini realistis juga


ytgaman ..kumpulkanaja  celeg potensi yg ada di
nomor urut atas  apapun  partainya


tapi saya tetap ingin kesplore  kemungkinanagak
lebih drai itu, yaitu apa mungkin ada kekuatan
hukum soal janji  ikuti suara terbanyak itu

tapi utk usul mas Uge masih ada satu pertanyaaan

KATANYA  KALAU PARTAINYA GAK SAMPAI SAPAT THRESH
HOLD NASIONAL , MAKA CALEG YG NO 1  DI DAPILNYA PUN AKAN GUGUR  ?

BETUL BGT  ??

Mohon pencerahan lagi  ? ( itu saya tangkap dr postingan mas IJP)





HS

At 02:37 PM 18-12-08, you wrote:

>Golkar akan berdasarkan suara terbanyak. itu kan
>katanya  Apa benar nih? ada kontraknya nggak?
>maklum lah kita kan pelupa, Pemilu lalu Nurul
>Arifin suaranya lebih banyak drpd yang No Urut
>1. tetap saja No Urut 1 yang jadi. Nurul Arifin cuma bisa mewek.
>
>Tapi prinsipnya bukan itu, waktu pengesahan UU
>Pemilu di DPR (Golkar juga ada di situ kan?)
>kenapa semua setuju dengan sistem No. Urut,
>giliran mau kampanye teriak-teriak akan
>menggunakan suara terbanyak. ini kan
>mencurigakan, tahu sendiri kepercayaan
>masyarakat kita pada soal politik sangat
>sensitif apalagi dengan yang namanya "akal-akalan".
>Mengenai akan memecat calon terpilih...he...he..
>apakah mungkin, memecat anggota, kan ada
>mekanismenya sendiri, apalagi Big Boss yang
>terpilih dan banyak nyumbang. Merecall calon
>terpilih juga kita nggak ngerti mekanismenya,
>keburu kita lupa kali. apalagi si Calon tsb menolak di-recall.
>Kalau saya sih cenderung memilih Caleg no Urut 1
>yang muka baru saja, tapi diselidiki dulu siapa
>orang tsb. partainya sih nggak penting. semua
>Partai kan sama berazaskan Pancasila. kalau
>milih muka lama kan sudah terbukti mengecewakan.
>saya lihat Caleg dari PDP dan Gerindra banyak
>yang menjanjikan, yang lain belum tahu.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik Suhaimi
Oooalaa.Pak'e, Pak'e ! ternyata selama ini Pak'e kampanye anti golput 
dimilis fpk ini so, padahal Pak'e Haniwar Syarif sendiri dhurung ngertos aturan 
pemilu itu sendiri toh ? eedan tenan rek !

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: Haniwar Syarif
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, December 18, 2008 12:28 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers


  maksudnya baru kalau dia dapat 30
  persen 133.333 atau 40 rb suara maka dia lolos
  sbg caleg , tapi kalau ada dua atau lebih ,
  maka yg lebih kecil normor urutnya yg dapat .

  misal dapat 3 kursi , maka dirutkan sesuai yg
  paling kecil diantar yg meliwati 30 persen BPP itu ?

  apa ini berarti jika yg nomor diatasnya gak dapat
  sampai 40.000 dia gak bisa terpilih ?

  ..
  pertama harus liwat 40 rb.

  lalu si partai dapat katakanlah 3 kursi

  maka yg terendah diantar yg liwat 30persen itu yg terpilih

  mas Indra.. ayo jelaskan terus .

  biar ngerti nih

  Kalau mau memilih dgn cerdas ya harus tahu aturna main dulu,,,

  jangan cuma tahu cara nyoblos.

  HS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Y. B. Riyanto
Tentang 'pengototan', ini emang sering dipake secara double standar. Para 
pendukung aturan bilang kalo kami ngotot karena terus menolak. Kami juga bisa 
bilang, para pendukung ngotot karena tidak mau mendengar. Jadi, siapa yang 
ngotot, tergantung siapa yang menilai. Walo mungkin secara lebih obyektif bisa 
dinilai. Mungkin mas Totot bisa menilai, karena emang selalu Totot.;)

Saya juga yakin kok kalo pemprov pasti punya rencana tata kota, apalagi 
gubernurnya emang studi tentang itutapi yang saya pertanyakan, 
kekonsistensian pemprov mengaplikasikan plan itu. Coba lihat, mana yang jalan? 
Busway (saya termasuk pendukungnya) terbengkelai, subway ga usah dipikirin lagi 
deh, monorail ga jelas juntrungannya, pembatasan mobil dari dulu masih sbg 
wacana (nunggu macet total dl mungkin ya), pengaturan transportasi umum makin 
tak jelas.salah siapa ini? Masyarakat Jkt? Sepertinya sih iya, makanya 
solusinya adalah warga Jkt (terutama anak sekolah) dikorbankan. Managemen 
pemprov yang tdk profesional tetap aja merasa diri benar dan tidak merasa 
bersalah dengan aturan ini, padahal itu merupakan bukti ketidakmampuan pemprov 
menjalankan roda pemerintahan. 

riyanto


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Haniwar Syarif 

Date: Thu, 18 Dec 2008 11:49:00 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re:  "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah


pusing pak diskusi dgn bapak ..smile

saya sap selalu berubah pendapat spt kata seorang sufi, "pendapat ku 
lah yg kuanggap paling benar tetapi jika ternyata ada pendapat  lain 
yg lebih benar maka  pednapat itulah yg akan jadi pendapatku "


aku gak bilang  mana yg lebih besar... antara korbanan dan hasil.. 
dlm soal  masuk pagian.. itu pelru dinalisa




yg aku berani bilang analisa pak Manneke ya belum  tentu betul juga

yg aku berani bila nggak ada hasil tanpa pengorbanan

yg aku berani bilang bhw pemda punya juga kok rencana lain 
selain  majukan jam sekolah


yang aku bilang...bagiku ulangi bagiku  ... masuk lebih pagi setengah 
jam not a big deal..

soalcarre4 sama aja bu.. ada debat antara   pro kontra


lalu aku coba yakinkanm pemerintah untuk berpihakkpd ku


pastilah ada dua pandnagan

seringnya pemrintah juga  kalau kita gak kasih info dapatnyalalu dr 
pihak yg berseberangan.. jadilahkeputusannya gaksesuai harapan kita


maka itu , orang pintar spt bapak sangat pamntas utk langsung 
memasukkan usulannya kpd pemd aatau pihak terkait misal dprd, dalam 
kasus uu app . aku saran masukkan ke   dpr


nah soal carre4  pak, kami sering bersama sama duduk di depan para 
pejabat pemerintah mendiskusikan ini , sampai 1 bulan yg lalu kamimasih bgt

saling tukar argumen


malah   debat disini cuma iseng aja.. kok anggap aja 
sosialisasi  pendapat kelompok saya


yg pelru di perhitungkan adalah   maju menyampaikan argumen itu ke 
pembuat kebijakan.

dan itu di muali dgn surat kami mohon didengaraspirasikami , baik 
kepenmrintah, ke pemda, ke dpr , ke dpd

perjalanan panjang .. dan dalam perjalanan panjang itu . kami saling 
take and give kok

gak  ngotot aja spt terkesan   di milis ini

begitu pak penjelasan saya


soal  carre4 keluar perpres 112, minggu inmi akan keluar 
pemrmendag   ttg juklaknya dan itu hasil dari kita coba saling mengerti ...


bukan ngotot aja


HS






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menkes: Liberalisasi Bidang Kedokteran Harus Dihentikan

2008-12-18 Terurut Topik nano
Wah ide untuk cari sensasi saja. Liberalisasi sudah lama berjalan,
bagaimana menghentikannya? Kita semua saja yang harus menyiapkan diri
untuk menghadapi liberalisasi, bukan menentang/menghentikannya.

salam
nano biak papua


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan"
 wrote:
>
> YOGYAKARTA, KAMIS — Liberalisasi yang merupakan sifat pembawaan khas
> dari kapitalisme khususnya di bidang kedokteran atau medis harus
> dihentikan karena tidak banyak segi positif yang diperoleh Indonesia.
> 




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.

2008-12-18 Terurut Topik Kartono Mohamad
Mas RBM, merokok atau berhenti merokok adalah kepentingan pribadi. Baik alasan 
kesehatan pribadi, kesehatan keluarga, atau ekonomi keluarga (kalau mau 
berhenti). Terlalu jauh kalau dikaitkan dg kepentingan nasional. Ini 
mengesankan seolah olah seseorang menjadi perokok karena demi kepentingan 
nasional. Seolah olah seorang perokok adalah patriot. Padahal yg diuntungkan 
hanyalah pemilik industri rokok. KM
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "elrobama" 

Date: Thu, 18 Dec 2008 05:23:53 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.


Yang saya tanggapi adalah "penanggulangan"-nya mas fuad, yang beda
dengan pencegahan-nya mbak rini. Semua orang pasti tahu bahwa
pencegahan lebih baik dari pengobatan/perbaikan. Nah kalau pencegahan
pasti berarti melawan dan melarang. Yah silakan bikin fatwa kalau
memang merokok adalah bertentangan dengan KEPENTINGAN NASIONAL.
Termasuk bagi para penyumbang lewat iklan-iklannya yang paling sosial
itu dan juga pajak untuk negara.

Saya bukan penentang para relawan anti-rokok. Percayalah, kalau ada
maklumat bahwa merokok itu bertentangan dengan kepentingan nasional
maka saat itu juga saya pasti berhenti merokok. Minimal saya sendiri
dan kerabat saya.

salam, robama.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Teknopreneur" Iskandar Alisjahbana Berpulang

2008-12-18 Terurut Topik bakri arbie
Yth Rekan milis,
�
Dalam seminar kecil Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia,dua minggu lalu,�Prof 
Iskandar Alisjahbana dengan berapi-api berbicara tentang pentingnya teknologi 
bagi bangsa Indonesia serta pentingnya sinergi Triple Helix ABG,Perguruan 
Tinggi, Pengusaha dan Pemerintah�untuk menciptakan produk dan jasa yang 
berdaya saing bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Selamat jalan Prof. Iskandar Alisjahbana.
�
Salam Hormat,
Bakri Arbie.

--- On Wed, 12/17/08, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Teknopreneur" Iskandar Alisjahbana Berpulang
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 6:53 PM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/18/ 01020753/ teknopreneur. 
iskandar. alisjahbana. berpulang

Bandung, Kompas - Rektor Institut Teknologi Bandung Periode 1977-1978
Prof Iskandar Alisjahbana meninggal dunia hari Selasa (16/12) pukul
23.08. Iskandar adalah pencetus teknopreneurship di ITB dan pengembang
Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa.

Ketua Majelis Wali Amanah ITB Periode 2001-2004 ini meninggal di Rumah
Sakit Boromeus, Bandung, dengan kondisi pendarahan di bagian perutnya.
Almarhum sempat dibawa ke RS Hasan Sadikin, Bandung, Selasa pagi.

Anna Alisjahbana, istri almarhum, mengaku terkejut dengan kepergian
suaminya. "Cepat sekali, hanya dalam kurun 21 jam dirawat," ucapnya.

Iskandar meninggalkan tiga anak, yakni Andi Alisjahbana, Rian
Alisjahbana, dan Bachti Alisjahbana, serta enam cucu, pada usia 77
tahun. Ia dimakamkan di dekat makam ayahnya, Sutan Takdir Alisjahbana,
di Desa Tugu, Bogor, Rabu (17/12).

Andi, putra sulung Iskandar, mengenang almarhum sebagai sosok yang
sangat menggemari inovasi teknologi. Almarhum sangat percaya, inovasi
teknologi mampu berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan daya saing
bangsa.

Semasa hayatnya, Iskandar sangat giat meneliti bidang teknologi
komunikasi. Percobaan-percobaan dalam skala kecil pun dilakukan di
rumahnya di Jalan Ranca Bentang 12A. Lulusan program doktor Departemen
Teknik Elektro TH Damstadt ini penggagas teleblackboard, teknologi
rekaman tulisan tangan di atas papan elektronik yang bisa dikirim ke
lokasi yang jauh lewat gelombang radio atau televisi. Puncak karyanya
adalah Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa yang diluncurkan 1976.

Prof Sudjana Sapiie, sahabat seangkatan Iskandar, mengenang almarhum
sebagai sosok visioner. "Yang selalu diinginkannya adalah
entrepreneurship dan teknologi modern," ucapnya.

Pada 1978, saat baru setahun menjabat Rektor ITB, Iskandar
diberhentikan dari jabatannya oleh pemerintah karena dianggap
membiarkan gelombang protes dan demonstrasi mahasiswa menentang Orde
Baru di ITB. "Atap rumahnya pun ditembaki pihak tidak dikenal. Ini
semua dilakukannya karena ia berpandangan mahasiswa pun perlu
diperlakukan secara adil," ujar Sudjana yang menggantikannya sebagai
rektor.

Dalam wawancara dengan Kompas, di sela-sela orasi ilmiah Arifin
Panigoro, akhir Oktober lalu, Iskandar berpesan, daya saing dan harga
diri bangsa bisa ditingkatkan lewat teknologi. Tentunya, yang bisa
berimplikasi pada ekonomi. "Jika ingin memperbaiki diri, kita, pribumi
(orang Indonesia), jangan gunakan tempeleng (otot), tetapi pakailah
intelektualitas, " tuturnya. (JON)


















[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] peredaran uang tak produktif [was] Suku Bunga Bank Amerika Serikat turun 0 - 0,25%.

2008-12-18 Terurut Topik Martin Widjaja
Benar tuh mas Eko analisanya, mestinya bisa menjawab
banyak pertanyaan kenapa suku bunga kita tetap tinggi.

Barangkali juga yang harus sangat  diperhatikan usulan
menggelontor kan uang ke masyarakat oleh pemerintah
[ juga di LN ] benar2 bisa produktif , bukan sekedar pada
yg konsumtif atau yg dicari2 yg tidak akan bisa memutar 
roda ekonomi atau mengurangi jobless rate.
Kalau saja pemerintah nggak sekedar menahan pengeluaran
hingga sisa anggaran baik di pemprov maupun pusat , tapi 
benar2 bisa mempercepat pelaksanaan proyek2 penting kayak
 sarana transportasi, pembangunan atau perawatan waduk2 
dan irigasinya [ sekalian mengamankan soal pangan, soal 
banjir, lingkungan dll ] maka dengan sendirinya kekuatan/
daya beli masyarakat akan bisa meningkat , roda ekonomi
akan bisa berputar lebih baik.
Hutang2 LN kalau dikelola dengan baik , produktif tidak 
di korup bisa juga menambah peredaran uang yg sangat 
diperlukan asal nggak menambah naiknya inflasi.

Salam , martin - jkt 







From: EKO KERTAJAYA 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 18, 2008 11:29:31 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suku Bunga Bank Amerika Serikat turun 0 - 
0,25%.


ikutan nimbrung neh pak.
kenapa beda terapy, tentunya krn beda kondisinya.
di us sono krn adanya krisis, kegiatan ekonomi jadi melambat.
penopang utama kegiatan ekonomi di us adalah konsumsi.
dng diturunkannya suku bunga acuan hingga 0%, diharapkan likuiditas
akan membanjir, banyak uang beredar, banyak konsumsi krn jika
uang disimpan justru nggak ada benefitnya.
itu dari sisi moneternya.
sedangkan dr sisi fiskal, utk menyelamatkan industri dari kolaps hal
yg sedang jadi polemik adalah meminta bail out. jika di bail out, industri
akan tetap jalan, pekerja dpt terus bekerja dst.  kombinasi ke2nya diharap
memulihkan kembali perekonomian us. simplenya seperti itu.
lain us lain indonesia.
kenapa suku bunga acuan masih 9.25% ,
krn inflasi kita masih tinggi, corenya aja hampir 11%.
klo suku bunga simpanan kurang dari 11% pemilik dana tentu akan lari ke luar 
negeri.
belum lagi masalah kesulitan likuiditas di perbankan, shg suku bunga 
simpanan bank
blom juga turun juga dari 12%. jadi klo suku bunga pinjaman kurang dari 17% 
bisa
bangkrut tuh bank. sisi moneter kurang lebihnya seperti itu.
gimana dng sisi fiskal.
yg ini jangan banyak diharap. buat bayar utang, plus pengeluaran rutin aja 
sudah 1/2 mati.
itupun sudah gali lubang tutup lubang. stimulus ekonomi dari fiskal mustinya 
dari hasil
surplus, bukan dari ngutang.
nah...dari yg sedikit ini aja sudah keliatan khan ruwetnya. makanya jangan 
banyak berharap.
solusinya gimana,
banyak sekali, tinggal mau pilih yg instant atau gradual. tentu dng berbagai 
konsekuensinya.
ekonomi itu masalah pilihan saja.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Juswan
>
>
> Beberapa catatan tambahan:
>
> 1.Gubernur tidak dapat membatasi penjualan mobil.  Juga tidak 
> bisa membatasi
>
> masuknya mobil yang dijual/dibeli dari kantong perifer Jakarta.  Tetapi
>
> Gubernur lewat stafnya dapat membatasi  jumlah trayek kendaraan umum
>
> dan membatasi masimal kendaraan per trayek.
>
> Gubernur dapat membatasi jumlah perusahaan taksi yang beroperasi di DKI
>
> dan membatasi jumlah taksi yang boleh dimiliki oleh setiap perusahaan 
> taksi.
>
> 2.   Gubernur dapat bertindak TEGAS terhadap siapa saja yang 
> mempersempit
>
> jalan umum dengan berjualan sembarangan sebagai PKL.  Bertindak tegas pula
>
> terhadap para sopir kendaraan umum yang NGETEM seenaknya di jalanan.
>
> 3.   Bagi rakyat tidak penting apakah dalam tubuh Pemda DKI dan 
> DTK ada berapa
>
> pakar transportasi.  Atau fakta adanya dissenting opinion dalam menetapkan
>
> suatu kebijakan transportasi.  Yang penting bagi rakyat ialah 
> transportasi umum
>
> banyak moda, lancar, terjangkau dan aman.  Soal dana pembiayaan dari mana
>
> sumbernya  itu bukan soal rakyat untuk memikirkankannya melainkan
>
>  soal pekerjaan rumah bagi para elit pemerintahan.
>
> 4.   Buang jenis subsidi yang tidak efektif.  Bila tarif busway 
> dinaikkan menjadi 7.500
>
> umpamanya otomatis penumpangnya berkurang sehingga tidak seperti ikan
>
> sardencis dalam kaleng dengan sejuta BO.  Makanya eksekutif [yang NB pakai
>
> kendaraan pribadi menjadi segan untuk naik busway].  Kalau subsidi tarif
>
> ditiadakan bahkan dinaikkan, maka tersedia dana untuk menambah jumlah bus
>
> yang beroperasi. Akibatnya  menjadi kuarng berjubel penumpangnya.
>
> 5.   Jumlah Bus Kuning khusus anak sekolah dapat ditambah dan 
> hendaknya juga
>
> diizinkan melintasi jalan khusus untuk busway sehingga juga menjadi
>
> school busway.  Ini akan sangat membantu anak-anak sekolah [dan 
> pendidikan]
>
> sekaligus mengurangi kepadatan jalan di pagi yang melayani anak-anak 
> sekolah.
>
> 6.   Gerbong kereta api eksekutif [tarif 7.500] dapat diperbanyak 
> sehingga mampu
>
> mengurangi jumlah pemakai kendaraan pribadi.  Ternyata kereta api semacam
>
> ini sering kali kosong.  Artinya sosialisasi oleh pihak PJKA dan DKI 
> minimal !!!
>
> 7.   Kami rakyat kecil hanya mampu sumbang saran [katakana saja 
> cuap-cuap] dan
>
> Memang urusan pemikiran kreatif dan pekasanaannya oleh para eksekutif. 
>
> Bukankah untuk tujuan itu kami memilih mereka setuiap kali ada Pilkada 
> atau
>
> anggota DPRD setiap berkala itu?  Kalau bukan begitu lalu apa fungsi 
> dan tugas
>
> mereka?  Buat studi banding keluar negeri ?  Buat D4 setiap kali 
> sidang parlemen?
>
> 8.   Maaf kalau ada kalimat-kalimat yang kurang tepat sasaran atau 
> kurang berkenan.
>
> Mang Iyus  
>
>  
>
>  
>
> Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah 
> 
>
> Posted by: "Harya Setyaka" harya.sety...@gmail.com 
> 
>   
> kokomarokosetyoko 
>
> Thu Dec 18, 2008 2:19 pm (PST)
>
> Pak Manneke,
>
> Sy kan sampaikan bahwa angka 14% itu tdk saya dukung.. artinya, saya pun
> meragukan asal-muasal angka tersebut.
> Kalau saja anda mampu menyimak dengan baik dan berpikir positif, mudah 
> anda
> simpulkan bahwa di dalam tubuh Pemda pun ada dinamika... ada disenting
> opinion.
> Anda harusnya cukup cerdas utk memahami bahwa kemajemukan itu adalah 
> hal yg
> bisa terjadi, biasa, dan wajar.
>
> Wacana pembatasan pertumbuhan kendaraan pribadi sudah lama dan usang.
> Mentok karena kebijakan tersebut ternyata tidak dimiliki oleh seorang
> Gubernur.
> Gubernur tidak bisa membatasi penjualan kendaraan. Apalagi membatasi
> produksi otomotif.
> Kalau pun registrasi kendaraan plat 'B' dibatasi, Gubernur tidak bisa
> melarang warga negara utk beli mobil di luar jakarta, plat F, D, dll, dan
> berdomisili di Jakarta. Karena anda baru akhir-2 ini menyulap diri jadi
> pakar transportasi bermodal insting dan hati yg tinggi, baru sekarang anda
> kepikiran hal yg sudah basi ini.
> Saya undang anda untuk mendukung pemberian kewenangan2 tersebut kepada
> Gubernur... baru kita sama-2 push spy ybs menggunakan kewenangan tersebut
> utk rakyatnya.
>
> Pembatasan penggunaan kendaraan bisa dilakukan.. makanya dibuat 3in1 yg
> diperpanjang waktu nya (sore).
> Busway pun adalah metode pembatasan kendaraan pribadi dengan cara 
> 'menarik'
> pengguna kendaraan pribadi ke busway.
> dan ini semua dilakukan sebelum pengubahan pola aktifitas dilakukan.
>
> Monorel... sy pun tdk mengamini..karena terlalu mahal..
> problem monorel ada di project governance.. &terbukti gagal.. sebelum sy
> masuk Dewan transportasi kota pun secara pribadi sy sudah menyatakan
> keberatan

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mandala Airlines Asuransikan Keterlambatan

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
jakarta, kompas - Maskapai Penerbangan Mandala Airlines memperluas
jaminan asuransi bagi penumpang. Jika sebelumnya jaminan asuransi
hanya untuk kecelakaan pesawat, pada masa mendatang jaminan asuransi
mencakup keterlambatan penerbangan akibat gangguan teknis, kemacetan
lalu lintas udara, dan gangguan cuaca.

Mandala Airlines maskapai kedua di Indonesia setelah Garuda Indonesia
yang menawarkan perluasan jaminan asuransi. Untuk itu, Mandala
Airlines bekerja sama dengan perusahaan asuransi PT Citra
International Underwriter (CIU).

"Ketika perusahaan asuransi mau bekerja sama dengan Mandala,
sebenarnya memperlihatkan kepercayaan terhadap kinerja Mandala dalam
aspek ketepatan waktu," kata Chief Executive Officer Mandala Warwick
Brady, Kamis (18/12), seusai penandatanganan kesepakatan dengan PT CIU.

Menurut Warwick, kompensasi atas penundaan penerbangan lebih dari dua
jam senilai Rp 200.000. Kompensasi akan digandakan untuk setiap dua
jam keterlambatan, dengan maksimum kompensasi Rp 4 juta untuk tiap
penerbangan.

"Kompensasi diberikan paling lama tujuh hari," ujar Presiden Komisaris
PT CIU Abdul Kadir Assegaf.

Menurut Brady, penumpang bebas memilih program asuransi yang
diikutinya, yang dijual terpisah saat pembelian tiket. "Animonya luar
biasa, dalam masa percobaan 10 hari, dibeli 20.000 polis asuransi yang
dinamai Mandala plusGuard," ujar dia.

Pemberlakuan asuransi ini, kata Brady, bukan mengabaikan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Angkutan Udara. Namun, memberi pelanggan kompensasi lebih besar dari
ketentuan yang ada.

Dalam Permenhub No 25 diatur, apabila keterlambatan akibat kesalahan
maskapai, diberikan kompensasi berupa makanan dan minuman ringan untuk
keterlambatan 30-90 menit, makanan berat atau mengalihkan ke
penerbangan atau maskapai lain jika terlambat 90-180 menit.

Jika keterlambatan lebih dari 180 menit dan tidak ada penerbangan atau
penerbangan dengan maskapai lain, harus diberikan kompensasi akomodasi.

Dalam sehari, Mandala menerbangkan sekitar 20.000 penumpang. Pada
tahun 2009, Mandala hanya mengoperasikan pesawat jenis Airbus. (RYO)


http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/19/00505030/mandala.airlines.asuransikan.keterlambatan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkes: Liberalisasi Bidang Kedokteran Harus Dihentikan

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
YOGYAKARTA, KAMIS — Liberalisasi yang merupakan sifat pembawaan khas
dari kapitalisme khususnya di bidang kedokteran atau medis harus
dihentikan karena tidak banyak segi positif yang diperoleh Indonesia.

"Kapitalisme sebagai dampak globalisasi memang tidak bisa dicegah,
tetapi tidak ada kompromi untuk liberalisasi yang terdapat di dalam
kapitalisasi," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari
dalam seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis.

Menurut Menkes, Indonesia harus berani mengambil sikap yaitu melawan
sistem yang sudah berakar tersebut dengan sistem yang lebih politis
dan strategis melalui jalur konstitusi.

Salah satu cara yang bisa digunakan khususnya di bidang medis adalah
mengubah status rumah sakit menjadi badan layanan umum (BLU) dan
merevitalisasi puskesmas untuk peningkatan mutu pelayanan.

Kapitalisme yang terus menekan rakyat miskin untuk mendapat pelayanan
kesehatan, kata Menkes, harus disikapi dengan memberikan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

"Ini untuk melindungi kepentingan rakyat memperoleh pelayanan
kesehatan, karena jika kapitalisasi di bidang kesehatan terjadi dengan
dibukanya satu pasar tunggal, maka hanya masyarakat mampu yang bisa
menikmati layanan kesehatan," katanya.

Menkes juga mengingatkan, terbukanya pasar bebas selama ini karena
Indonesia telah menandatangani kesepakatan dalam Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO), dan ini juga bisa merugikan di bidang kesehatan.

"Dokter dari Singapura bisa membuka praktik secara bebas di berbagai
daerah di Indonesia tanpa harus izin dari pihak terkait, sedangkan
rumah sakit asing bisa berdiri di Indonesia dengan mudah," ujarnya.

Tekanan dari negara-negara besar, lanjut Menkes, membuat Indonesia
bersikap tunduk dan hanya pasrah saat hanya dijadikan pasar dari
negara-negara adidaya.

"Berbagai model "penjajahan" di bidang kesehatan yang sudah terlihat
di antaranya banyak pasien Indonesia yang lari ke luar negeri untuk
berobat, atau didirikannya rumah sakit dengan modal asing di
Indonesia," katanya. 

ABD
Sumber : Antara

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/12/18/19180828/menkes.liberalisasi.bidang.kedokteran.harus.dihentikan



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] kemana konsumenmengadu

2008-12-18 Terurut Topik Ibnu A Sartono
yang utama yha ke Lembaga2 Konsumen, kalo di Semarang LP2K ditempat tempat lain 
sy kurang tahu atau ke induk pengawasan nya misal kalo obat2an jamu ke Balai 
Pengawasan Obat ,kalo pelayanan dokter yha ke IDI/polisi dsb dsb dsb





Dari: Haniwar Syarif 
Kepada: FPK 
Terkirim: Kamis, 18 Desember, 2008 00:16:07
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] kemana konsumenmengadu



UU no8 thn 1999 tentang perlindungan konsumen mengatur hak kita sbg konsumen

kalau kita diragukan kita bisa mengadu.

apa hak konsumen apakah pengaduandan kemana mengadu,

saya upload informasi ini berdasar penjelasan dr Depdag di site ini 
dgn judul :

http://web.syarif. com/index. php?option= com_docman& task=cat_ view&gid= 
49&Itemid= 54

Haniwar

 


  Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kurang dari 10 Persen Dosen yang Lakukan Penelitian

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
di solo, ada cerita lucu yang bikin saya ngakak, karena komentar kaum muda 
kepada dosennya. ceritanya begini: saya tanya kepada beberapa rekan muda, 
gimana seminarnya? mereka jawab, "teh botol sosro". saya rada bingung juga. apa 
hubungannya seminar dengan teh botol? ternyata, yang dimaksuddkan, bahwa dosen 
fulan dan dosen pilon, menurut mereka, menyodorkan hal yang sama dari satu 
seminar ke seminar lainnya.
jadi, katanya, apapun seminarnya, itulah makalahnya, kayak, makan apapun teh 
botol minumnya.
hhd.

--- On Wed, 12/17/08, manneke budiman  wrote:
From: manneke budiman 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kurang dari 10 Persen Dosen yang Lakukan 
Penelitian
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 6:22 PM











Bobot kum dibagi tiga: pengajaran, penelitian, pengabdian kepada 
masyarakat. Untuk komponen ketiga, bobotnya maks. 10 % dan bahkan boleh nol, 
tapi untuk dua komponen pertama harus kudu wajib dipenuhi.Inilah yang namanya 
Tri Darma Perguruan Tinggi itu.

�

Makalah yang diecer-ecer di berbagai seminar itu harusnya dibuat berdasar 
riset, bukan wangsit atau ngimpi di siang bolong. Kalo oleh panitia penilai 
dinilai layak dan diberi kum, berarti sudah memenuhi kaidah-kaidah riset. 
Makanya saya tanya, lha makalah/ publikasi/karya ilmiah yang dimasukkan sebagai 
kum penelitian itu "nasibnya"di kemanain? Kalo dibilang nggak mutu, dan yang 
representatif cuma 10%, teorinya mestinya si dosen kaga bisa naik pangkat sebab 
karya tulisnya tidak dianggap sebagai hasil riset tapi hasil ngelindur.

�

Surat jalan itu ada ceritanya sendiri. Dosen yang ikut seminar atau kegiatan 
lain di luar kota dengan izin resmi instansi akan dapet sangu alias biaya 
perjalanan dinas. Supaya betul dia ikut acara dimaksud, maka buktinya adalah 
stempel atau tekenan ketua penyelenggara/ penanggung jawab acara. Ini buat 
mencegah supaya dosen tak korupsi. Ngakunya ikut kegiatan di luar kota dan 
minta ongkos, tapi ternyata nginep di rumah perempuan simpenan.

�

Yang bisa dinilai masuk kum itu bukan surat jalan yang distempel Mas Halim, 
melainkan karya ilmiah yang dipresentasikan di acaranya Mas Halim. itu bisa 
diusulkan buat naik pangkat, dan kalo panitia penilai menyatakan karya itu laik 
sebagai karya ilmiah, maka dikasih kum yang bisa diperhitungkan dalam kenaikan 
pangkat.

�

manneke



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mahalnya Jadi Politikus

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan


JAKARTA, KAMIS - Kata orang, untuk menjadi politikus di Indonesia,
memerlukan biaya yang cukup besar, dari politikus tingkat kabupaten
hingga nasional. Mengapa jadi politikus bisa semahal itu?

Sekjen Transparency International (TI) Indonesia, Rizal Malik,
mengatakan salah satu penyebab dari mahalnya 'modal' menjadi politikus
adalah budaya instan. Calon politikus cenderung tak mau berjuang dari
posisi paling bawah.

"Maunya langsung di atas. Padahal, dia belum memiliki integritas dan
ketenaran. Dia belum dikenal masyarakat. Untuk dikenal masyarakat itu,
mereka membayar orang untuk mendukung, konsultan politik, dan membayar
iklan di media massa. Ini membuktikan calon politikus kita tidak
berakar, tidak berjuang dari bawah," jelas Rizal saat ditemui dalam
peringatan Hari Antikorupsi dan HUT TI Indonesia ke-8 di Jakarta,
Kamis (18/12).

Ini, lanjutnya, akan berujung pada tindak pidana korupsi. Mahalnya
biaya menjadi politikus, membuat seseorang mencari suntikan dana dari
investor.

"Akhirnya, jika berhasil menjadi pemangku jabatan di ranah politik,
dia akan berusaha untuk balik modal, mengembalikan ke investor. Ini
berpotensi besar terjadi tindak pidana korupsi," jelasnya.

BOB

http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/2150271/mahalnya.jadi.politikus.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mencetak Surat Kabar Masih Amat Menarik

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
MALANG, KAMIS - Menjadi wartawan, meski tidak sungguhan, lalu rapat
redaksi, menentukan topik tulisan, menulis lalu membuat lay out surat
kabar hingga mencetaknya sendiri, dan kemudian menyaksikan surat
kabarnya terbit, masih amat menarik.

Demikian itu pula yang ditunjukkan sekitar 50 mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) peserta Pendidikan dan Latihan Dasar
Jurnalistik yang berlangsung Senin (15/12) Kamis ( 18/12) di Malang.

Kegiatan pendidikan vokasional ini, kata Humas UMM Nasrullah yang
memimpin acara, sangat didambakan oleh mahasiswa. Ini karena mahasiswa
berkesempatan berinteraksi langsung dengan dunia kerja secara nyata,
yang menjadi tumpuan harapan mereka selepas menyelesaikan studi.
Panitia memutuskan melakukan seleksi karena peminat meningkat menjadi
70 mahasiswa, sementara daya tampung kegiatan hanya 50 mahasiswa.

"Bahkan ada pendaftar dari mahasiswa luar UMM, meski kami tidak pernah
membuat pengumuman. Informasinya merembet ke kalangan aktivis
mahasiswa pers kampus, hingga aktivis sekolah lain ikut mendaftar.
Dengan menyesal terpaksa kami tolak, karena keterbatasan sarana
belajar," ungkap Nasrullah.

Setelah dibuka hari Senin oleh Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy, kelas
dimulai dengan sejumlah pemaparan dari wartawan senior Kompas Max
Margono, Noertjahjo dan editor Kompas Online Marcus Sancuk Suprihadi.
Kegiatan praktek dibimbing oleh staf Diklat Kompas Santoso dan Cahyono
untuk teknik peliputan dan fotografi. Evaluasi dilakukan oleh Max
Margono dan Nopertjahjo.

Panitia mengembangkan teknik kompetisi. Mahasiswa dibagi dalam
kelompok, masing-masing beranggotakan delapan orang, yang hanya
memiliki waktu hanya sehari untuk merancang organisasi kerja,
menyiapkan liputan, meliput dan mengambil gambar (foto) dan
menyetorkan berita sore harinya. Hari ketiga diisi dengan pembuatan
layout halaman.

Delapan kelompok yang terbentuk, hanya enam yang berhasil
menyelesaikan tugas sesuai tenggat. Dua lainnya masih pontang-panting
menge-print, menempel dengan lem di kertas layout, ketika juri
evaluasi dengan tanpa ampun membuat penilaiaan. Tentu saja, dua
kelompok terakhir, meski tetap dipajang juga, tak mungkin dinilai.

Satu kelompok dinilai sebagai tim terbaik, dan berhak mendapat hadiah
berupa buku-buku, serta piagam penghargaan. Khusnul Amin ketua tim
yang memenangkan kompetisi dengan nama surat kabar BAROMETER mengaku
menemukan manfaat yang besar dengan kesempatan Diklat oleh Tim Kompas itu.

"Saya merasakan sendiri ketegangan nya, bagaimana rasanya bekerja di
lingkungan bisnis surat kabar, menjadi paham etos kerja dan idealisme
profesi jurnalis. Saya menyadari harus belajar lebih banyak untuk
lebih siap setelah lulus," kata Khusnul, mahasiswa semeter tujuh
Jurusan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, yang sudah setahun terakhir
aktif sebagai koordinator reporter pada penerbitan kampus UMM Bestari.

"Diklat di kampus dan sekolah menengah dipilih secara sadar sebagai
bagian dari proses regenerasi pembentukan masyarakat literasi. Bagi
Kompas dan bagi bangsa ini misi penting pencerdasan bangsa," kata
Santoso.  

 
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/20011145/Mencetak.Surat.Kabar.Masih.Amat.Menarik



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fajroel: TKI di Luar Negeri Bukti Pemerintah Gagal

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, KAMIS — Ketua Pedoman Indonesia yang juga capres independen,
Fajroel Rahman, menolak pernyataan Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat yang
menyatakan TKI sebagai aset bangsa karena dapat memberikan devisa
kepada negara. Fajroel malah menyatakan sebaliknya, banyaknya tenaga
kerja Indonesia (TKI) di luar negeri adalah sebagai bukti kegagalan
pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan.

"Apa yang dikatakan Jumhur Hidayat, Ketua BNP2TKI yang menyatakan TKI
adalah aset negara adalah salah besar. Keliru dan menyesatkan. TKI itu
adalah rakyat yang menjadi korban rezim yang sebenarnya tidak berpihak
kepada kesejahteraan rakyatnya sendiri," kata Fajroel Rahman, Kamis
(18/12).

Ia menyatakan, para TKI di luar negeri seakan menjadi sapi perah, kuli
bangsa, dan bukan harus dikatakan sebagai aset bangsa. "Harusnya,
rakyat bisa mencari nafkah sendiri di negaranya, tanpa harus ke luar
negeri. Harusnya lagi, pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja
sebanyak-banyaknya. Banyaknya TKI menjadi bukti kegagalan pemerintahan
SBY-JK, membuat para TKI bertaruh nyawa di luar negeri. Pemerintahan
ini telah menunjukkan bukti nyata, gagal membangun perekonomian
rakyatnya," ujar Fajroel Rahman.

YAT
Sumber : Persda Network

http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/19023942/fajroel.tki.di.luar.negeri.bukti.pemerintah.gagal



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Asli

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Samsudin Berlian

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/19/0045017/asli

Kata Undang-Undang Dasar, presiden ialah orang Indonesia asli. Mari
kita kaji asli menurut pemaknaan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pertama, 'tidak ada campurannya, tulen, murni'. Bagaimana menilai
kemurnian orang Indonesia? Yang murni itu badannyakah, atau jiwanya?
Kalau jiwanya, manakah lebih murni Indonesia, si asing Multatuli
pembela rakyat kecil atau si pribumi bupati penindas rakyat? Kalau
badannya, seseorang dengan ayah warga negara Indonesia ibu bukan, tapi
lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia, itu tulen atau
campuran? Banyak sekali orang Indonesia mendukung Barack Hussein
Obama, yang ayahnya orang Kenya tulen, jadi presiden Amerika. Akankah
mereka juga mendukung orang Indo mata biru jadi presiden Indonesia?

Kedua, 'bukan peranakan' alias 'pribumi'. KBBI yang sama bilang
pribumi itu 'penghuni asli'. Ini definisi kepala kejar buntut yang
tidak menjelaskan apa-apa. Peranakan diartikan 'keturunan anak negeri
dengan orang asing'; anak negeri artinya 'penduduk suatu negeri'.
Dengan definisi ini si Indo tidak bakalan jadi presiden. Di sini tidak
tercakup definisi populer pribumi yang mengecualikan anak cucu cicit
orang Tionghoa yang lahir di Indonesia sebagai warga negara Indonesia,
termasuk keturunan anak buah Laksamana Cheng Ho yang sudah ratusan
tahun bermukim di Semarang, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.

Keempat (makna ketiga, 'bukan salinan', tidak relevan), 'baik-baik';
'tidak diragukan asal-usulnya'. Mengapa hanya orang yang kita tahu
asal-usulnya dianggap orang baik-baik? Wallahualam bissawab. Apakah
ini berarti siapa pun, asal orang baik-baik, bisa jadi presiden
Indonesia? Lalu, siapa yang berhak menentukan bahwa seseorang itu
baik-baik? Siapa yang pantas jadi polisi moral di negeri ini?

Kelima, 'yang dibawa sejak lahir (sifat perbawaan)'. Dari contoh yang
diberikan, tampaknya yang dimaksud adalah karakter, sifat sejati yang
bisa disembunyikan tapi pasti akan muncul pada saat-saat tertentu.
Persoalannya sama dengan definisi keempat, bagaimana menentukan
kriterianya. Mungkin bisa mencontoh negeri Obama. Masa lalu calon
presiden dibongkar luar dalam habis-habisan oleh media massa sehingga
rakyat lebih tahu siapa sebenarnya orang yang mereka pilih.

Keenam, '(tempat) asal'. Ini agak mudah dipenuhi, kalau jelas yang
dimaksudkan adalah asal dirinya sendiri. Seseorang yang lahir di
Indonesia sebagai orang Indonesia dengan sendirinya asli. Namun, kalau
yang dicari adalah asal-usul nenek moyangnya, rasisme membayang. Kalau
asal-usul nenek moyang jadi perkara, bukankah semua orang Indonesia
berasal dari tempat lain? Kata almarhum YB Mangunwijaya, kita semua
adalah orang perahu, hanya waktu tibanya saja yang berbeda. Jadi,
kapankah batas waktu masuk ke Nusantara ini untuk dianggap asli?

Lebih ilmiah lagi, para pakar sekarang umumnya mengakui bahwa nenek
moyang Homo sapiens sapiens berasal dari Afrika. Kita semua yang hidup
di sini tidak ada yang asli.

Samsudin Berlian Pemerhati Kata dan Maknanya




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik cpatriawgmail
hal ini pula yang jadi perseteruan para pendiri bangsa. Konsep
Egalitarian itu sebenarnya sudah ada seperti katanya tan malaka, hatta
dll.di minangkabau dan atau di tanah batak , raja dipilih , raja
diawasi secara konsisten dan dapat dikritik. Tidak ada penghormatan
luar binasa terhadap pemimpin. Konflik antara individu dan state /
pemimpin merupakan hal yang luar biasa pula.

kalau dalam bahasanya pramoedya "Loyalitas extreme terhadap pemimpin
itu jang jadi akar masalah dan menciptakan pemimpin jang otoritas dan
fasis'. kalau fasis dan adil masih mungkin , tapi fasis + feudal +
kapitalisme liberal yah jadinya korupsi. mungkin benar dengan
pengawasan bisa dibendung hasrat untuk korupsi bagi pemimpinya , tapi
lalu  bagaimana dengan anak istrinya ? bagaimana dengan orang
orang disekitarnya, dst .. jadi pengawasan itu harus menyeluruh dalam
satu sistem yang egaliter tanpa pandang bulu.

carlos




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, halim hd 
wrote:
>
> dalam masyarakat kita, walaupun pendidikan sudah merebak di mana-
mana dan tidak sedikit justeru keluarga mampu dengan pendiddikan yang
tinggi, pendidikan formal, tapi sikap feodal dan primordialnya masih
melekat.saya setuju dengan anda, yang tentunya yang dimaksudkan adalah
pendidikan yang menciptakan karakter yang egaliter, terbuka,
menjunjung martabat. dengan sikap egaliter itulah, bisa dikembangkan
sikap kontrol dan kritis kepada kekuasaan yang cenderung korup.
> hhd.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlukah Diumumkan Nama-Nama Tukang Bolos di DPR?

2008-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/1215201/Perlukah.Diumumkan.Nama-Nama.Tukang.Bolos.di.DPR



JAKARTA, KAMIS — Usulan Ketua Fraksi PKB Effendi Choirie, agar
keaktifan anggota dewan di DPR diumumkan, menarik untuk
ditindaklanjuti. Mengingat, selama ini, baik rapat paripurna, rapat
komisi, maupun rapat pansus sering kali hanya dihadiri sedikit
anggotanya. Ke mana saja para anggota dewan itu?

Ketua Fraksi PDI-P Tjahjo Kumolo tak sepenuhnya sepakat dengan usulan
tersebut. Menurut Tjahjo, anggota DPR bukanlah karyawan DPR yang harus
selalu absen setiap hari. Anggota DPR, kata Tjahjo, mewakili partai
dan punya tugas lain, di luar tugas kedewanan.

"Biarkan itu urusan Badan Kehormatan (BK). Perlu diingat, anggota DPR
bukan karyawan DPR. Kami adalah petugas partai, bukan karyawan DPR
yang harus absen setiap hari. Ini kan lembaga politik," kata Tjahjo,
di sela-sela Rapat Paripurna DPR, Kamis (18/12).

Padahal, dalam tata tertib DPR disebutkan, para anggota yang 3 kali
mangkir dari rapat akan diberikan sanksi. Namun, selama ini tak pernah
terdengar ada anggota yang mendapatkan sanksi atas 'kemalasannya'.
"Kecuali ada voting, atau pengajuan hak DPR, ya harus hadir," ujarnya.

Menurut Tjahjo, tatib DPR jangan dimaknai terlalu kaku. Bagaimanapun,
dalam pandangan dia, anggota DPR harus mengutamakan konstituennya.
"Kadang-kadang, kami harus menemui konstituen yang jadwalnya
berbenturan dengan rapat di DPR. Kan harus mengutamakan konstituen,"
kata dia.

Ia mengusulkan, perlunya diubah mekanisme pengambilan keputusan agar
tidak lagi di level paripurna. Namun, cukup di komisi.

Demokrat dukung usulan Gus Choi

Berbeda dengan Tjahjo, Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan
justru menyatakan dukungannya atas usulan pengumuman keaktifan anggota
dewan. Dikatakan Syarif, sebagai representasi rakyat, anggota DPR
harus menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya.

"Bagus sekali usulan itu. Anggota DPR kan representasi rakyat. Maka,
anggotanya harus ikut dong semua program yang dijadwalkan. Terlepas,
jika ada halangan," kata Syarif.

Benturan jadwal antara rapat DPR dan acara di luar gedung dewan,
menurutnya, bukan alasan. Risiko seorang anggota dewan, untuk mengatur
time management-nya. "Kita transparan saja. Bisa ikut atau tidak,
tergantung bagaimana masing-masing anggota menjalankan kewajibannya
sebagai anggota legislatif dan menemui konstituennya," ujar Syarif.
Bagaimana menurut Anda?

Inggried Dwi Wedhaswary 



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masih Amankah kerahasiaan data nasabah di Bank BNI?

2008-12-18 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Saya sudah biasa dihubungi oleh perusahaan asuransi, credit card bahkan kredit 
mobil yang menawarkan jasa mereka  berdasarkan potensi finansial saya yang 
mereka bisa dapatkan dari BEBERAPA bank dimana saya menjadi nasabahnya.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 18/12/08, Wening K.  menulis:

Dari: Wening K. 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Masih Amankah kerahasiaan data nasabah di 
Bank BNI?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 18 Desember, 2008, 9:41 AM






Pak Nano,
mengenai kerahasiaan data nasabah, berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun
1998, pasal 1 angka 28, disebutkan bahwa:
"Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya"

Lalu, apakah karena definisi tersebut maka data nasabah debitur (yg menerima
fasilitas kredit) menjadi mudah beredar dan digunakan ya ? :-(

wening


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
dalam masyarakat kita, walaupun pendidikan sudah merebak di mana-mana dan tidak 
sedikit justeru keluarga mampu dengan pendiddikan yang tinggi, pendidikan 
formal, tapi sikap feodal dan primordialnya masih melekat.saya setuju dengan 
anda, yang tentunya yang dimaksudkan adalah pendidikan yang menciptakan 
karakter yang egaliter, terbuka, menjunjung martabat. dengan sikap egaliter 
itulah, bisa dikembangkan sikap kontrol dan kritis kepada kekuasaan yang 
cenderung korup.
hhd.




--- On Tue, 12/16/08, manneke budiman  wrote:
From: manneke budiman 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 16, 2008, 10:29 AM


















Saya tak yakin korupsi ada kaitannya dengan feodalisme, 
primordialisme, modernisme, liberalisme atau apalah namanya. Di segala bangsa, 
yang punya sejarah feudalisme maupun tidak, korupsi tetaplah menjadi ancaman 
utama, khususnya di sektor pelayanan publik dan pemerintahan.

 

Korupsi lebih terkait dengan cara bagaimana seseorang dididik dan dibesarkan, 
bagaimana dia memperoleh self esteem, bagaimana dia menghargai orang lain, dan 
sejauh mana komitmennya terhadap pekerjaan yang dibebankan di pundaknya.

 

Korupsi selalu melekat pada kekuasaan. semakin besar kuasa seseorang dan 
semakin kecil pengawasan terhadap orang itu, semakin besar kemungkinan dia akan 
menjadi korup. Seorang penguasa yang tak terkontrol dan absolut dalam sistem 
feudal bisa jadi sangat korup, tapi demikian pula para penguasa keuangan di 
sektor swasta yang tak terkontrol oleh negara seperti dalam sistem neoliberal.

 

Korupsi adalah musuh besar semua sistem. Masyarakat yang paling humanistik dan 
menempatkan manusia pada urutan tertinggi dalam tata nilainya, serta memiliki 
kejelasan hukum yang pasti dan tegas, adalah yang paling ampuh dalam menghadapi 
korupsi.

 

manneke



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Tak Lahir dari Iklan

2008-12-18 Terurut Topik Sulaeman_H .
Iklan dalam bentuk yang umum dikenal biasanya disampaikan lewat surat
kabar, poster, spanduk atau siaran iklan di  TV dan radio. Tapi
menyebarkan opini lewat tulisan, omongan dari mulut kemulut juga
iklan. Terbukti iklan tokoh lewat jalur bisik-bisik tetangga bisa
ampuh mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap seorang tokoh.

Pembentukan opini publik yang terus dicekokkan dari waktu-kewaktu
misalnya pandangan bahwa tokoh jawa atau tokoh dari militer yang cocok
jadi pemimpin RI walau Indonesia sudah jelas hancurnya bukan main
dibawah militer ataupun jawa.  Kenyataannya saat ini tak satu tokohpun
sebenarnya pantas diopinikan dengan begitu berlebihan dibandingkan
terhadap tokoh golongan lainnya karena semuanya punya banyak
keterbatasan apalagi kalau mengharap tokoh yang bisa mengangkat bangsa
ini sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih maju baik
secara regional maupun internasional.
Jangan harap ada lompatan perubahan kalau kita sendiri takut berubah.
SH

On 12/18/08, Agus Hamonangan  wrote:
> http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/17/00472265/tokoh.tak.lahir.dari.iklan
>
> Jakarta, Kompas - Dalam sistem demokrasi yang semakin terbuka, calon
> pemimpin lahir secara alami berdasarkan usaha yang dibangun secara
> konsisten. Kelahiran pemimpin tidak dapat didorong melalui iklan dan
> janji politik.
>
> Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia
> Perjuangan Pramono Anung dalam penobatan dirinya dan 14 tokoh lainnya
> sebagai Pemimpin Muda Berpengaruh 2008 di Jakarta, Selasa (16/12).
> Kondisi masa depan yang semakin berat membutuhkan pemimpin yang mampu
> bersikap rasional dan menyejahterakan rakyat.
>
> Selama 10 tahun terakhir, Indonesia sulit mencari pemimpin yang
> dipatuhi seluruh rakyatnya. Pemimpin yang ada justru tak mampu
> mengarahkan rakyat, terutama dalam menghadapi hal-hal genting seperti
> krisis keuangan global saat ini. Rakyat justru dibiarkan mencari arah
> dan berjalan sendiri-sendiri.
>
> "Kita butuh pemimpin yang bisa memberi inspirasi seperti Soekarno dan
> tegas seperti Soeharto," katanya.
>
> Selain Pramono, pemimpin muda berpengaruh versi majalah Biografi
> Politik itu adalah Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault,
> Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Wakil Ketua
> Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, mantan Pemimpin Redaksi Metro TV
> Andy F Noya, motivator Emotional Spiritual Quotient Ary Ginanjar
> Agustian, dan calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
>
> Selain itu, terdapat Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa- Bangsa
> Marty Natalegawa, sutradara Riri Riza, pengusaha muda Sandiaga S Uno,
> dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ada pula Presiden Partai Keadilan
> Sejahtera Tifatul Sembiring, Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban,
> Koordinator Kontras Usman Hamid, dan fungsionaris PBB Yusron Ihza.
>
> Menurut Denny, untuk melahirkan pemimpin baru tidak cukup hanya
> berdasarkan motivasi yang dimiliki serta kemampuan mewadahi aspirasi
> dan memiliki determinasi atau mampu menentukan sesuatu. Kehadiran
> pemimpin muda harus ditopang oleh insentif partai politik yang membuka
> kesempatan luas bagi munculnya tokoh baru serta dukungan pendanaan
> yang kuat.
>
> Disintegrasi
>
> Disintegrasi nasional merupakan masalah yang harus lebih dulu
> diperhatikan bangsa Indonesia. Namun, krisis sistem kepemimpinan dan
> krisis saling percaya antarelite politik membuat masalah ini menjadi
> lebih sulit diatasi.
>
> Pandangan itu disampaikan Taufik Abdullah dalam acara Refleksi Akhir
> Tahun 2009 yang diadakan Dewan Perwakilan Daerah, Selasa di Jakarta.
>
> Krisis saling percaya antarelite politik terlihat dari banyaknya
> partai yang berdiri secara tiba-tiba dan sulit dibedakan satu dengan
> yang lain. "Berapa banyak partai yang mengatakan dirinya 'Soekarnois'
> dan berapa banyak yang 'Islam' dan yang 'Pancasila'? Apa beda yang
> satu dengan yang lain, selain pribadi dan kemampuan keuangan?" paparnya.
>
> Menurut Taufik, ada tiga permasalahan integrasi nasional yang harus
> dilihat elite politik, yaitu ketegangan sosial-kultural dalam
> masyarakat, masalah regionalisme, dan hubungan masyarakat dan negara.
> (MZW/SUT)
>
>


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap DPP PAPERNAS Mengecam Aksi Pembakaran rumah petani Suluk Bongkal oleh pihak PT. AA

2008-12-18 Terurut Topik Rudi Hartono




PERNYATAAN SIKAP

006/DPP-Papernas/B-II/September/2008

 

CABUT SK MENTERI KEHUTANAN Nomor 743/Kpts-II/1996 DAN BEKUKAN AKTIFITAS 
PERUSAHAAN PT. ARARA ABADI

USUT TUNTAS, TANGKAP, DAN ADILI
SEBERAT-BERATNYA PELAKU PEMBAKARAN RATUSAN  RUMAH RAKYAT DI DUSUN SULUK BONGKAL

 

Hari ini(18/12/08), kurang lebih 1000-an orang preman
suruhan yang dibayar oleh pihak PT. ARARA ABADI dan dipimpin langsung oleh pihak
kepolisian, yaitu direskrim Polda Riau (Alex Mandalika), melakukan penyerangan,
penghancuran dan pembakaran rumah-rumah secara membabi buta terhadap masyarakat
dusun Suluk Bongkal KM 42-47 desa Beringing kec. Pinggir, Kab. Bengkalis. 
Penyerangan
ini dilakukan dengan dalih bahwa masyarakat yang ada di dusun tersebut adalah
masyarakat pendatang, dan untuk itu harus di singkirkan dari daerah tersebut,
selain itu masyarakat di dusun tersebut telah dituduh secara sepihak oleh 
PT.ARARA
ABADI bahwa masyarakat tersebut telah melakukan perambahan hutan milik Negara.

 

Berdasarkan data
yang kami peroleh, secara histories, dusun Suluk Bongkal termasuk dalam Belsuit
yang dipetakan sejak Belanda menjalin kerjasama dengan kerajaan Siak (sekirat
tahun 1940), dan sekitar tahun 1959 dibuatlah peta yang mempunyai kekuatan
pembagian wilayah memiliki hutan tanah ulayat batin (keabsahan suku Sakal)
termasuk di dalamnya wilayah Suluk Bongkal. Masyarakat sulut bongkal dapat
hidup berdampingan secara damai dengan penduduk maupun suku-suku di sekitarnya.


 

Kehidupan damai
masyarakat terhenti seketika, Takkala menteri kehutanan menerbitkan SK Nomor
743/Kpts-II/1996, yang memberikan hak penguasaan hutan tanam industri di atas
tanah hutan seluas ±299.975 kepada pihak PT Arara Abadai (AA). Pada saat itu,
dengan pendekatan kekerasan, premanisme, kekerasan senjata, pihak PT.AA mencoba
mengusir paksa masyarakat keluar dari tanah dan pemukimannya. Sejak itu,
konflik berkepanjangan antara pihak PT.AA dengan masyarakat berlansung tanpa
jeda, dan terkadang pihak pemerintah dan kepolisian berada diketiak PT. AA
untuk menindas masyarakat. 

 

Aksi penyerangan,
pembakaran terhadap ratusan rumah warga, yang menyebabkan seorang warga bernama
Fitri (2 Th) meninggal karena ketakutan melihat aksi kekerasan, yang dipimpin
oleh direktur reskrim POLDA Riau, Alex Mandalika. Tindakan ini berada diluar
batas kemanusiaan, tidak dapat ditoleransi oleh akal sehat, dan seharusnya
tidak didiamkan oleh pemerintah pusat dan DPR.

 

Beberapa hari
terakhir, kita rakyat Indonesia kembali dipertontonkan dengan aksi kekerasan
polisi di berbagai tempat; dimakasar mereka menyerbu mahasiswa yang menolak
komersialisasi, dan di Riau mereka menyokong pembakaran rumah warga dan
menangkap sejumlah aktifis yang membelah rakyat. Bagaimana mungkin KAPOLRI baru
berkampanye melawan premanisme, jikalau watak premanisme begitu kental di dalam
institusinya? OMONG KOSONG semuanya.

 

Kejadian di Riau
ini, semakin menegaskan kepada kita, kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa 
pemerintahan yang mengabdi kepada
pemodal, kepada imperialisme/neoliberalisme, hanya akan menyengsarakan
rakyatnya. Pemerintahan seperti SBY-JK tidak akan mau menyinsingkan lengan
bajunya untuk melayani rakyat, tapi mau melakukan apa saja untuk melayani
kepentingan pemodal, imperialisme-neoliberal. Bagaimana mungkin mereka dapat
menciptakan kesejahteraan, menjamin lapangan kerja, memberikan upah layak,
jaminan social, dan sebagainya, jika mempertahankan hak-hak hidup rakyat,
seperti hak hidup masyarakat sulut Bongkal, mereka tidak sanggup lakukan.

 

Di China, tokoh
besar Zhou Enlai, mantan pemau menyerahkan tanah kuburan leluhurnya untuk 
dijadikan
pertanian kepada rakyat, bahkan ia sendiri tak dikubur agar rakyat dapat 
menjadikan
tanah tersebut untuk berproduksi, tapi pemerintahan SBY-JK dan jajarannya di
Riau, justru mengusir rakyat dari tanah leluhurnya untuk memberi tempat kepada
pemodal untuk memperbuncit perutnya!

 

Berdasarkan Kejadian diatas, DPP Papernas menyatakan sikap sebagai
berikut;

 

Pecat,
 Tangkap, dan adili seberat-beratnya Direktur Reskrim Polda Riau, Alex 
Mandalika,
 karena telah dengan sengaja mengarahkan aksi pembakaran terhadap ratusan
 rumah rakyat, dan menyebabkan kematian seorang warga. Seluruh jajaran
 Polda riau yang terlibat dalam kejadian ini juga harus dipecat dari
 kepolisian;Cabut SK
 Menteri Kehutanan nomor 743/Kpts-II/1996 dan Bekukan sekarang juga
 aktifitas perusahaan PT.AA karena telah melakukan subversif 
ekonomi.Kembalikan
 seluruh tanah rakyat yang telah dirampas PT AA; serta program pembangunan
 rumah kembali warga yang telah dibakar secara gratis;Bebaskan kawan
 Fitra, Pengurus KPP-STR Riau dan 30-an warga suluk bongkal yang ditangkap,
 tanpa syarat.Bangun
 Politik Persatuan Nasional untuk menegaskan Kemandirian Bangsa saat ini. 

 

Demikia Pernyataan sikap ini kami buat. Atas kerjasamanya, kami
mengucapkan banyak terima kasih.

 

Jakarta, 18 Desember 2008

 

Cukup Sudah jadi Bangsa Kuli,
Bangki

Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik Sulaeman_H .
Masalahnya kemudian orang lebih sibuk dengan rutinitas urusan
ketakwaan ritual daripada sibuk dengan urusan ketakwaan sosial. Malah
lebih parah lagi kegiatan ritual terkadang dijadikan obat penenang
rasa bersalah setelah banyak melakukan pelanggaran sosial. Padahal
aktivitas ritual itu skopnya lebih kecil dari pada aktivitas sosial.
Pendidikan agama yang tidak dituntun dengan nalar yang betul akan
rancu. Contohnya orang sangat fanatik dengan daging babi tapi
hari-hari terima duit korupsi. Padahal kalau orang terima duit korupsi
apapun yang dibeli dan dimakan malah jadi haram semuanya. Makan daging
babi tidak merugikan orang lain dan menghancurkan ekonomi negara, tapi
korupsi merugikan masyarakat. Alhasil, karena daya nalar yang tidak
jalan maka yang resikonya besar dan meluas dianggap remeh sedangkan
yang resikonya terbatas dianggap besar.
SH

On 12/17/08, Wal Suparmo  wrote:
> Salam,
> Sebenarnya yang tetap saya sesalkan adalah peranan TEORI agama dalam SATU
> HAL SAJA  seperti korupsi ini ( tanpa menyingung kejahatan2 lain).Yang
> setelah ribuan TAHUN tetap hanya DAS SOLLEN  saja, bukan DAS SEIN. Yang
> dibesar2kan hanya ibadah dan/atau liturgi saja tanpa BUDI PEKERTI sehingga
> banyak kaum agama yang takwa dan MAYORITAS (dinegara manapun),TETAPI TAK
> BERMORAL.
> Wasalam,
> Wal Suparmo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Harya Setyaka
Mba Rini,,

Pola transportasi makro dibuat berdasarkan rencana tata ruang.

lagi-2 dua-duanya adalah dokumen rencana, tidak menjamin implementasi. sy
pun kecewa dengan keadaan ini.


Jadi Mba, kalau mau selamat dari kemacetan, ya harus berangkat/mulai
aktifitas lebih awal.
Coba saja sbb:
Misal, rumah di Lebak Bulus, kantor di Thamrin;
iterasi pertama
Berangkat dari rumah dari jam 6, catat waktu tiba di kantor/tempat
beraktifitas rutin:
iterasi kedua
Berangkat jam 5.30, catat waktu tiba di kantor.
bandingkan waktu tempuh. (jarak sama)
tarik kesimpulannya sendiri.

itu baru berpikir secara linier.

secara non-linier; melibatkan multi-agen (muliple agent modeling); strategi
optimal single-agen ditentukan oleh strategi yg diambil oleh seluruh agen
secara kolektif.

Jadi, ketika semua orang berangkat dari rumah jam 6 pagi sehingga jalan
mulai macet pada jam 7 pagi, mereka yg mau terbebas dari macet, ya berangkat
sebelum jam 6 pagi. atur sendiri waktu bangun pagi nya.
kalau anda tidak mau mengorbankan waktu bangun pagi anda, ya anda akan
terkena macet.. karena anda tidak

Pembatasan penggunaan kendaraan sudah dilakukan dengan 3in1, dan akan
ditingkatkan dengan congestion charging/ERP, dan tarif parkir progresif.
kewenangan pembatasan produksi otomotif& penjualan kendaraan tidak dimiliki
gubernur.
kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sebenarnya tidak menunjukkan empati
bagi mereka yg bersikeras menggunakan mobil/motor nya... tapi sy akui memang
sy lebih berempati bagi mereka yg tidak mampu beli mobil/motor dan bagi
mereka yg mampu tapi tetap mau naik angkutan umum.
membatasi produski & penjualan otomotif tentunya berdampak pada mereka yg
bekerja di sektor tsb.

Penataan angkutan umum, sudah dimulai dengan busway.
memang tidak mudah menata angkutan umum, karena pekerja di sektor itu pun
ternyata membutuhkan solusi..
kalau ada ide konkret, monggo lo...

Solusi paling efektif utk menyelamatkan pelajar dari kemacetan (selain
home-schooling) adalah menyekolahkan anak ke sekolah terdekat. Setahu saya
tiap kecamatan di Jakarta sudah ada sekolah.

Secara pribadi, sy lebih suka kalau pemprov DKI memperbaiki kualitas seluruh
sekolah sehingga kualitasnya tinggi-merata.
Sehingga bukan hanya menyelamatkan pelajar dari kemacetan..

Salam,
-K-




On 12/17/08, Rini  wrote:
>
>   Harya, bagaimana kalau menyelamatkan pelajar dari kemacetan itu dengan
> cara lain, misalnya pembatasan kendaraan, penataan angkutan umum, atau
> distribusi jam masuk juga boleh, tapi bukan mereka yang harus masuk lebih
> pagi? anda bilang menyelamatkan, tapi dengan cara mengorbankan?
>
> saya menyebut rencana tata ruang itu sebagai reaksi atas statement anda
> yang bilang bahwa DKI punya plan transportasi makro. saya kutipkan lagi di
> bawah:
> -
> Posted by: "Harya Setyaka" 
> harya.sety...@gmail.com��
> kokomarokosetyoko
> Ada Boss..
> DKI punya plan Transportasi Makro.. yg antara lain memuat pengembangan
> angkutan umum massal..(sdh dimulai dengan busway)
> dan pembatasan kendaraan. sebenarnya sih bukan rahasia... karena sy pun
> sering mendapati hal tsb di media massa..
> 
>
> FYI, ini merupakan reaksi anda atas pertanyaan kenapa harus dng langkah2
> parsial, bukan rencana yang terintegrasi. menurut anda rencana yg
> terintegrasi itu bukannya tidak ada.
>
> Makanya saya bilang rencana tata ruang juga ada, tapi tidak pernah
> dilaksanakan secara konsisten.
>
> yang saya maksud tidak cukup dng literatur tp harus disertai intuisi itu
> pengelola kota, bukan anak sekolah. tapi kok komentar anda anak sekolah yg
> mesti pake intuisi supaya gak kena macet harus bangun jam berapa sih? kalo
> bangun harus lebih pagi itu namanya bukan intuisi, tapi kepaksa. nggak
> nyambung banget komentar anda ini.
>
> memang tidak semua orang bisa melakukan penalaran secara non-linier. yang
> jelas anda tidak bisa melakukan penalaran secara non-linier. pengelola DKI
> juga tidak capable untuk melakukan penalaran secara non-linier, padahal
> mereka harusnya bisa. jadi untuk apa mereka dibayar oleh rakyat?
>
> rini


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib

2008-12-18 Terurut Topik Harya Setyaka
Wah.. sudah mulai pelajaran mengarang rupanya..

yg jelas sy selalu menolak kenaikan tarif busway, ketika diminta rekomendasi
oleh pemprov DKI.
kalau saya adalah (the so-called) 'orang dalam', mengapa saya tolak? ini
bukti sy tidak pernah membeo.
baca dulu perda 12/2003. jangan mulai mengarang ngomong soal gaji segala,
kalau anda tidak tahu apa-2...

Sy fokus dulu pada jalur sepeda;
Menurut anda ruang jalan itu milik siapa? milik warga negara? atau milik
pemilik kendaraan pribadi?
lalu kalau ada warga negara hanya mampu membeli sepeda, apakah dia otomatis
kehilangan hak atas ruang jalan?
jadi hanya orang kaya yg punya hak atas ruang jalan? yg miskin tidak punya
hak?

mana empati anda bagi mereka yg hanya mampu membeli sepeda?

jalur khusus sepeda adalah afirmasi bahwa setiap warga negara memiliki hak
atas ruang jalan, dan bukan hanya mereka yg beruntung memiliki kendaraan
pribadi.

kebijakan ini jelas berbeda dengan kebijakan subsidi premium...
yg hanya dinikmati oleh orang yg mampu membeli mobil/motor.
terbukti harga premium turun, tariff angkot tidak otomatis turun.

Bung, tidak semua orang menganggap DKI 100% busuk... sekurang-2nya ada 220
ribu pengguna busway tiap hari (sy ada data keras, bukan ngarang). Dari
survey, ternyata ada 15% pengguna busway yg memiliki kendaraan pribadi;
artinya mereka sebenarnya menggunakan busway karena pilihan bukan
keterpaksaan (choice rider).
memang ada kebijakan yg pas bagi semua orang 100%? tanpa satu cuil pun yg
tidak/kurang puas?

Bung, jujur ya.. Dewan transportasi kota secara kelembagaan (surat formal)
tidak pernah merekomendasikan kebijakan masuk sekolah lebih pagi. Pendapat
pribadi anggota-2 DTKJ adalah suatu hal yang wajar... karena setiap
orang/warga negara boleh berpendapat, dan koran/media massa berhak mengutip
atau tidak mengutip pendapat siapapun juga.
Anda pernah belajar soal hak-2 warga negara kan?

Menurut saya pribadi; jam masuk kantor flexible memang lebih efektif. dan
ini kan diskresi tiap bos perusahaan masing-2.
ga perlu komando dari Gubernur. jadi, tanpa di-putus kan oleh gubernur pun
silahkan.
Kalo ada yg mau masuk kantor lebih pagi, ga ditangkap polisi/sat-pol pp toh?
tidak kena denda toh?
kalau anda menyesuaikan jam masuk kantor, anda menyelamatkan diri dari
kemacetan dan sekaligus berpartisipasi aktif mengurangi beban jalan.

kalau anda sekarang menggunakan sepeda, dan nantinya akan lebih nyaman
ketika ada jalur sepeda, maka anda pun mengurangi beban ruang jalan.. karena
dengan luas ruang jalan yg sama, lebih banyak orang yg diangkut dengan
sepeda daripada dengan mobil pribadi. selain masalah keberadilan menggunakan
ruang jalan (konsep equitable use of road).

Makanya, perkaya lah literature anda soal transportasi... untung anda tahan
opini anda mengenai jalur sepeda..
bagus.. sudah ada improvement attitude.. keep it up!

Dalam kemacetan, kita semua sama... yg berbeda hanya mereka yg bermobil pake
pengawal, karena right-of-way (hak atas ruang jalan) dia dapatkan/rampas
dengan kekuasaan.
Kita semua yang korban kemacetan adalah pelaku kemacetan.
bedanya adalah strategi kita mengatasi kemacetan.. ada dulunya naik mobil,
sekarang naik motor; ada yg dulu naik mobil, sekarang naik busway, pindah
rumah/apartment lebih dekat sekolah/kerja, masuk kantor lebih awal.. dll.
itu lah yg saya lakukan dengan kawan-2 saya yg tidak saya kenal secara
pribadi, tapi juga anggota FPK.



salam,
-K-


On 12/18/08, manneke budiman  wrote:
>
>   Mailing list ya mailing list, tapi nama setiap pengirim posting selalu
> tercantum di atas postingan-nya. Apa kalo sekarang saya sedang menulis
> tanggapan ini, maka ini tidak ditujukan kepada Anda? Kok makin mbulet aja?
> Yang defensif itu Anda, Bung, sebab Anda punya andil dalam kebijakan
> sontoloyo ini. Makanya ketika dikritik, langsung spanning! Jangan
> dibolak-balik ah.
>
> Oooo tahun depan ada jalur sepeda? Menurut Anda ini akan mengurangi
> kemacetan lalu-lintas? Coba kita dengar apa kata sidang anggota FPK ini
> tentang kebijakan jalur sepeda yang supercerdas itu. Saya sendiri tahan diri
> sebelum komentar soal jalur sepeda, sebab Anda tidak kasih detilnya di sini,
> cuma lempar impian abstrak.
>
> Yang minta hasil instan juga siapa? Dan tak perlu kuliah Anda untuk
> menjelaskan bahwa sakit kanker tak ada obatnya yang instan. Yang saya
> persoalkan--buka mata dan isi kepala Anda baik-baik dan perhatikan--adalah
> apakah obatnya sesuai atau tidak untuk mengobati penyakit kanker itu? Jadi,
> lagi-lagi Anda meleset Bung. Saya berargumentasi soal keseusaian dan
> kemendesakan kebijakan jam sekolah, Anda bicara soal mie instan. Simak Bung!
>
> Orang waras di seluruh dunia kalo disuruh beli barang busuk ya pastinya tak
> akan puas. Dan selama jualan Anda dan kawan-kawan Anda di DKI tak bermutu,
> jangan paksa publik untuk puas. Sangat simpel dan jelas. Cuma orang yang
> kebiasaan otoriter yang tak mengerti prinsip sesederhana ini.
>
> Anda duduk di Dewan Transportasi Kota, bukan? Anda punya akses langsung ke
> Pemda DKI, buk

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Harya Setyaka
Pak Manneke,

Sy kan sampaikan bahwa angka 14% itu tdk saya dukung.. artinya, saya pun
meragukan asal-muasal angka tersebut.
Kalau saja anda mampu menyimak dengan baik dan berpikir positif, mudah anda
simpulkan bahwa di dalam tubuh Pemda pun ada dinamika... ada disenting
opinion.
Anda harusnya cukup cerdas utk memahami bahwa kemajemukan itu adalah hal yg
bisa terjadi, biasa, dan wajar.

Wacana pembatasan pertumbuhan kendaraan pribadi sudah lama dan usang.
Mentok karena kebijakan tersebut ternyata tidak dimiliki oleh seorang
Gubernur.
Gubernur tidak bisa membatasi penjualan kendaraan. Apalagi membatasi
produksi otomotif.
Kalau pun registrasi kendaraan plat 'B' dibatasi, Gubernur tidak bisa
melarang warga negara utk beli mobil di luar jakarta, plat F, D, dll, dan
berdomisili di Jakarta. Karena anda baru akhir-2 ini menyulap diri jadi
pakar transportasi bermodal insting dan hati yg tinggi, baru sekarang anda
kepikiran hal yg sudah basi ini.
Saya undang anda untuk mendukung pemberian kewenangan2 tersebut kepada
Gubernur... baru kita sama-2 push spy ybs menggunakan kewenangan tersebut
utk rakyatnya.


Pembatasan penggunaan kendaraan bisa dilakukan.. makanya dibuat 3in1 yg
diperpanjang waktu nya (sore).
Busway pun adalah metode pembatasan kendaraan pribadi dengan cara 'menarik'
pengguna kendaraan pribadi ke busway.
dan ini semua dilakukan sebelum pengubahan pola aktifitas dilakukan.

Monorel... sy pun tdk mengamini..karena terlalu mahal..
problem monorel ada di project governance.. &terbukti gagal.. sebelum sy
masuk Dewan transportasi kota pun secara pribadi sy sudah menyatakan
keberatan sy atas project monorail.
ini lah kelemahan kapasitas pemerintah..

Kemacetan butuh solusi multiple measures.. makanya, mengubah pola aktifitas
adalah salah satu dari measures tsb.
Sy sudah pernah sampaikan ibarat menyembuhkan kanker.. obat-nya banyak,
tidak hanya 1 jenis lalu sembuh.

Ngomong sih boleh dan ada gunanya.. sy ga pernah larang siapapun ngomong..
tapi kalo cuma ngomong doang mah kentut.. apa yg saya omong disini, mengenai
penggunaan busway, sepeda , dan masuk kantor jam 7 pagi, semunaya sudaah
saya lakukan. Jadi, bukan hanya setuju.. tapi lebih dari setuju, sudah saya
lakukan sendiri.
itu yg saya sampaikan dalam email sebelumnya.. teliti dong kalo nyimak.
kalau anda mau ngomong terus silakan ga pernah sy larang. Simak Bung!
Siapa yg membungkam anda ngomong.. mau mulai pelajaran mengarang?

Saya bahkan tidak mentabukan siapa pun ikut nimbrung.. wong ini kelebihan
diskusi dengan mailing list..
kalau mau diskusi berdua-an ya mending japri ajah... tahu kan bedanya japri
& mailing list?

Bung... sebelum anda pahami benar tupoksi Dewan Transportasi Kota, jangan
asbun. simak dulu perda 12/2003,
Emang menurut anda, motivasi saya apa jadi anggota DTK-J? mau mengarang
lagi?
Sy tidak pernah menuduh anda ngomong karena ada kepentingan. Ga usah ge-er
deh.
Aatau anda memang doyan pelajaran mengarang bebaas?

Coba simak juga posting lainnya.. yg sudah menempuh solusi pribadi utk
'menyelamatkan diri' dari kemacetan tanpa menimbulkan kerugian bagi orang
lain..
misal; cari rumah yg dekat sekolah, sehingga anaknya ga perlu jadi korban
kemacetan.
Ada pula yg selain ngomong, juga sudah mempraktekkan masuk kantor lebih pagi
dan ternyata banyak multiple benefit.

salam,
-K-





On Thu, Dec 18, 2008 at 10:34 AM, manneke budiman wrote:

>   Angka 14% itu sumbernya dari berita Kompas yang mengutip keterangan
> Pemda DKI. Dimuat kok di FPK ini waktu itu.Makanya lalu dipakai sebagai data
> diskusi. Entah Pemda DKI dapatnya dari mana, mestinya Anda tau sebagai
> anggota Dewan Transportasi Kota yang memberi nasihat kepada Gubernur.
>
> Tak pernah juga saya bilang pemajuan jam masuk sekolah ke 6.30 adalah hal
> luar biasa atau hal biasa-biasa. Justru yang paling banyak pake paradigma
> "luar biasa" dan "biasa-biasa" ini selalu adalah para pendukung kebijakan,
> dengn tujuan untuk menyerang argumen para penentang. Buat saya, pokok
> persoalan bukan terletak pada "luar biasa" atau "biasa-biasa saja",
> melainkan pada logika yang melandasi keluarnya kebijakan ini. Mengapa ini
> yang dijadikan PRIORITAS? Padahal jelas jam masuk sekolah bukan urusan
> genting (jika mengikuti argumen Anda nih). Lalu, kenapa orang-orang
> cerdik-pandai di Balai Kota sana beserta para penasihatnya malah menempuh
> cara yang "biasa-biasa saja" dalam upayanya menyelsaikan urusan kemacetan
> yang sudah sampai tahap KRITIS?
>
> Anda bilang ada kebijakan lain-lain. Ya ada. Ada busway, ada monorail
> setengah jadi yang terbengkalai, ada three-in-one, ada sepeda motor disuruh
> jalan sebelah kiri. Apakah semua ini menyentuh angka pertumbuhan kendaraan
> bermotor di jalan-jalan DKI? Menyentuh produksi industri otomotif? Menyentuh
> pengaturan usia pakai dan kelaikan kendaraan?
>
> Lihat, ngomong itu perlu lho ternyata, meski Anda sangat memandang rendah
> makna "ngomong". Tanpa ngomong, kekacauan pikiran Anda tak akan terungkapkan
> di sini dan Anda dengan leluasa akan bisa mem

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suku Bunga Bank Amerika Serikat turun 0 - 0,25%.

2008-12-18 Terurut Topik cpatriawgmail
pertanyaan anda persis dijawab Ha-Joon Chang dibukunya "bad
samaritan: the myth of free trade and capitalism".  cuplikanya ada
disini
http://kolomsejarah.wordpress.com/2008/09/25/high-interest-rate-and-
its-correlation-to-job-creation-and-growth/

dai dulu juga negara2 kaya itu menset interest ratenya kecil sekali ;
sementara negara2 berkembang ditekan untuk menggunakan high interest
rate agar negara berkembang sulit untuk berkembang dan "terpaksa"
mengikuti policy ekonominya negara maju.

kalau menurut saya sich, tjara oentoek "egaliter" dengan antara
negara berkembang dengan negara barat , tidak bisa dengan menggunakan
monetarist policy yang dipush oleh negara maju dan IMF (dengan
pendekatan interest rate,etc). Tapi dengan pengembangan Sumber Daya
Manusia dan penguasaan IPTEK, kayak yang dilakukan China dan India
sekarang. untuk itu pendidikan harus (almost) gratis dan berkualitas
tinggi , tapi politically-wise kebijakan politiknya juga sebaiknya
pro-protectionism ( lagi2 kayak di india dan china itu).


thanks,


carlos



> Sebagai orang awam saya bertanya kepada Bung Yanuar, kalau terapi
dinegeri
> sono,
> untuk memulihkan gairah ekonomi bunga bank diturunkan, mengapa
bunga bank di
> Indonesia kok tetap nemplok dipohon yang tinggi diatas 10%.
> Bagaimana para wirausahawan atau entrepreneur lokal bisa tumbuh ?
> Bakal susah dong mencapai cita-cita HIPMI 4 juta pengusaha UKM di
> Indonesia..
>
> Apa ilmu ekonomi disana beda dengan di Indonesia atau paradigma,
konsep atau
> cara berpikirnya yang berbeda ?
> Kapan ya kita jadi cerdas membangun bangsa ?
> Mohon pencerahan dari Bung Yanuar atau para ekonom lainnya.
>
> Salam Hormat,
> Bakri Arbie.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.

2008-12-18 Terurut Topik NA NA
Prevent is better than cure.  Memang benar, secara tidak langsung para
perokok itu membakar uangnya.

Kadang orang menjadi selfish, tidak peduli dengan kondisi orang lain yang
jadi perokok pasif.

Marilah kita mulai dari diri sendiri, untuk melakukan hal2 yang positive.

Lily

On Wed, Dec 17, 2008 at 7:45 PM, Rini  wrote:

>   Bikin rumah sakit korban rokok internasional? dimana-mana penanggulangan
> terbaik adalah dng pencegahan. bukankah mencegah lebih baik daripada
> mengobati? jika orang sudah terlanjur sakit berarti ada kualitas hidup yang
> turun, dan ini ujung-ujungnya berdampak pada produktivitas.
> Tambahan lagi dananya dari penduduk yg concern. wah... maaf ya, para
> perokok itu sudah membakar uang, membahayakan kesehatan bukan hanya dia tapi
> lingkungan sekitarnya, terus sekarang orang lain yang disuruh membiayai?
> plis dong ah...
>
> rini



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Undang - Undang Badan Hukum Pendidikan

2008-12-18 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Menurut saya yang akan bermasalah adalah yayasan pendidikan seperti
muhamadiah, tarakanita, dan lainnya,

jika harus menjadi bhp, maka sulit untuk kordinasi.

Sekedar informasi, sekolah yang bernaung dibawah yayasan seperti tarakanita,
memberlakukan subsidi silang yang
berlaku tidak hanya untuk anak yang satu sekolah, tapi untuk sekolah2x di
daerah minus seperti didaerah jawa disubsidi
oleh pemasukan sekolah dari daerah kota-kota besar, makanya tidak pernah
kedengaran sekolah tarakanita di jawa atapnya ambruk kan?

Salam prihatin :(

2008/12/18 sawung 

>   Sepeti dikutip pak maneke. Persoalan terbesar memang berada di
> pendidikan
> dasar dan menengah. Kalo pendidikan tinggi tidak terlalu banyak
> kesulitannya. Saya belum terbayang bagaimana repotnya menjadikan ribuan sd,
> smp dan sma menjadi bhp. Belum lagi nasib ribuan yayasan yang menanungi
> pendidikan swasta yang mau ga mau mesti berubah.
>
> regards


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inggit Garnasih Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

2008-12-18 Terurut Topik jajang c noer
salah satu kriteria untuk jadi pahlawan, adalah mengabdi sepanjang hidup pada 
negara. adakah yang bisa menceritakan berupa apa pengabdian ibu inggit pada 
negara? sebab di koran ditulis antara lain, beliau dengan setia mendampingi 
bung karno selama bung karno dalam penjara. hanya itu yang disebut. dan kalau 
hanya itu yang memang dimaksud, rasanya wajar biasa saja seorang istri yang 
mencintai suaminya, setia mendampingi. tidak ada hubungannya dengan negara. 
saya menanyakan ini, bukannya karena tidak untuk menjegal ibu inggit jadi 
pahlawan, tapi untuk menjaga martabat yang namanya pahlawan. tolong kompas 
lebih detail bercerita tentang jasa2 ibu inggit. ibu fat, misalnya, beliau 
menjahitkan bendera merah-putih kita.


--- On Wed, 12/17/08, Kartono Mohamad  wrote:

> From: Kartono Mohamad 
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inggit Garnasih Diusulkan Jadi Pahlawan 
> Nasional
> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, December 17, 2008, 8:53 PM
> Empat kriteria utk dpt disebutkan membuat Soeharto tidak
> dapat disebut sbg pahlawan nasional.
>
>
>
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "Agus Hamonangan"
> 
>
> Date: Thu, 18 Dec 2008 00:31:04
> To: 
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inggit Garnasih Diusulkan
> Jadi Pahlawan Nasional
>
>
> BANDUNG, RABU — Ketua Sejarawan Indonesia sekaligus Ketua
> Badan
> Pembina Pahlawan Daerah Jawa Barat, Nina Lubis, pada Rabu
> (17/12),
> mengatakan sudah menerima keinginan masyarakat terkait
> penetapan
> status pahlawan bagi Inggit Ganarsih, janda Presiden
> pertama
> Indonesia, Soekarno.
>
> Hal ini terkait usulan kelompok masyarakat yang digawangi
> Endang
> Karman Sastraprawira mengenai usulan Inggit Garnasih
> diberikan gelar
> pahlawan nasional.
>
> Akan tetapi, hal itu akan dikaji lebih lanjut, termasuk
> pelaksanaan
> dua kali seminar mengenai Inggit. Setidaknya ada tujuh
> kriteria
> seseorang yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar
> pahlawan
> nasional di antaranya pengabdian sepanjang hidup pada
> negara dan dalam
> riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela
> yang dapat
> merusak nilai perjuangannya.
>
> Bila Inggit dianggap pantas menjadi kandidat, ada empat
> orang asal
> Jawa Barat yang akan diajukan sebagai pahlawan nasional.
> Sebelumnya,
> Masyarakat Sejarawan Indonesia mengajukan tiga tokoh lain
> sebagai
> pahlawan nasional. Mereka adalah Syafrudin Prawiranegara,
> Ahmad
> Sanusi, dan Mustafa Kamil.
>
> Cornelius Helmy Herlambang
>
> http://kompas.com/read/xml/2008/12/17/20412474/inggit.garnasih.diusulkan.jadi.pahlawan.nasional
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lecehkan Bunda Maria, Playboy Minta Maaf

2008-12-18 Terurut Topik Jovin Rudi Atmanto
Gak juga sih pak, beritanya di FOX NEWS kan aslinya "The release was timed
for the day before Mexico's traditional Day of the Virgin of Guadalupe, a
celebration of an apparition of the Virgin in the town."
Apparition, atau Penampakan dalam bahasa Indonesia, jadi jauh sekali kalau
dibuat menjadi "peringatan kematian bunda Guadalupe".


-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Teguh Santoso
Sent: 17 Desember 2008 14:43
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Lecehkan Bunda Maria, Playboy Minta Maaf

Kalo gak salah di bawahnya tertulis:

SUMBER:
ONO
FOX NEWS

salam
teguh santoso



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HOW LOW Can You Go, SBY-JK

2008-12-18 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Jangan lupa bos kita yang sering njamu kita dalam acara copy darat juga orang 
itb, ya siapa lagi kalau bukan Pak KK.

Pertanyaannya, apa mungkin Pak KK ada model jadi presiden. Sebab, kebersahajaan 
penampilannya meragukan orang bahwa dia seorang pejabat Negara.

Ingat, saat mau uji coba sepeda di pameran lingkungan tempo hari. Pak KK hamper 
tidak dipercaya untuk uji coba sepeda keluar arena…..

Tapi, Allah Maha Kuasa. Rencana Nya berdimensi tak terkira. Dengan Kun fayakun, 
IA bisa membalikkan dunia dan hati manusia.

Tabik;

RnB



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of halim hd
Sent: Wednesday, December 17, 2008 4:18 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] HOW LOW Can You Go, SBY-JK



fadjroel rachman juga pernah di itb. yang dimaksudkan mungkin rizal ramli yang 
pernah jadi deputi dewan mahasiswa itb periode 1975-76 (?).
hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang

2008-12-18 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om teguh,
saya melihat acara peresmian viva tersebut,
dimana sempat faisal basri berdebat dengan om jk
om jk bilang bahwa harga bbm dunia turun,
karena bisnis derivative (dia bilang bubble) itu "berantakan"
jadi bukan karena stock sedikit,
dengan lucunya om jk kemudian "membenarkan" dirinya,
dan menyatakan bahwa faisal basri yang salah,
semua hadirin kemudian tepuk tangan,
saya ingin om faisal basri menjelaskan pada milis kita ini,
karena waktu itu , dia ingin bicara tapi enggak ada kesempatan lagi
salambambangsulistomo.

2008/12/18 Teguh Santoso 

>   Maksudnya gini kali pak : Beritakan juga tentang pupuk yang kuang,
> obat2an
> yang kurang, pelayanan masyarakat yang kurang, minyak tanah yang kurang,
> semen yang kurang, pestisida yang kurang, listrik yang kurang.
>
> jadi jangan diberitakan Elpiji doang yang kurang.
>
> salam
> teguh santoso


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Zizi tentang Bikini

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
jurinya, lelaki maupun wanita, pak, ingin ngasih tau kepada publik bahwa ukuran 
dada, pinggang dan pinggul itu memang bukan boongan, hehehe, makanya dikasih 
liat dengan pake bikini kepada publik lewat media. kira-kira gitu. tapi, 
sebenarnya, saya sendiri gak terlalu ngerti pak. yang saya ngerti kayak 
kebanyakan orang awam, yang namanya miss-miss-an itu yaaa buka-bukaan itu, yaaa 
pake bikini itu. kan itu yang bisa dilihat. kalou soal brain, beauty and 
behavior, mana bisa dilihat sama orang awam kayak saya yang cuma baca di koran, 
en sesekali di teve tetangga.hhd,


--- On Wed, 12/17/08, Tunjung Utomo  wrote:
From: Tunjung Utomo 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Zizi tentang Bikini
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 2:37 PM


















Loh ya sesuai fungsinya loh,klo wisuda tujuannya untuk menunjukkan 
klo

seseorang sudah lulus, karena emang hari itu acara wisuda yg membuat seorang

jd beda dengan yg bukan dari perguruan tinggi. Klo mantenan untuk

menunjukkan tradisi,karena mantenan dekat sekali dengan sisi kehidupan

back-end dari sebuah keluarga. Nah klo kontes kecantikan, dalam hal ini saya

ambil contoh Miss Universe yang jelas-jelas bersemboyan 3B,

Brain-Beauty- Behavior, brarti saya menyimpulkan klo acara showcase (yang

jalan dan pose diatas panggung itu) mulai dari babak penyisihan adalah untuk

menunjukkan hal itu, dengan asumsi itupun segala sesuatu yg bersifat atribut

fisik dan dipercantik (karena untuk melihat brain dan behavior rasanya satu

ulasan make up sekalipun tidak diperlukan) ada lah untuk menunjukkan sisi

B-Beauty-nya kan.



Kecuali memang ada maksud lain dari mata acara showcase yang diselenggarakan

selain untuk menunjukkan B-Beauty-nya. Sebagai pembanding saya sudah pernah

menyaksikan teman saya, yang cantik jelita, mendapat pujian dosen penguji

karena kecerdasannya ketika mempertahankan Tugas Akhir-nya yang brilyan,

padahal hari itu dia berpakaian standar mahasiswa, dengan mata kuyu karena

kurang tidur dan keringat yg bercucuran dikeningnya saking gugupnya, nah itu

B-Brain, tidak perlu pake pakaian tertentu (bikini misalnya). Saya juga

pernah mendengar ibu saya mengucapkan "wah temenmu itu lembut ya suaranya

sopan bicaranya,kayaknya baik deh anaknya" pada salah satu temen cewek saya

(yg dekat dengan saya waktu itu) setelah berbicara melalui telpon, nah

kayaknya sih itu B-Behavior, tidak perlu pake baju tertentu, bahkan ketemu

saja ga perlu.



Berarti setelah preposisi-preposisi 2B yang lain telah dapat kita temukan

pembandingnya. Oh iya,sbg pengingat Bandingan=ratio (dalam istilah logika

matematika), jadi kalo sudah dapat ditemukan pembandingnya dapat dikatakan

klo tadi kita telah berhasil mendapatkan rasionalisasi (rationalization) .

Dapatlah disimpulkan klo acara catwalk dan showcase (yang salah satunya

mengenakan bikini itu) tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah ekspresi B

yg terakhir yaitu B-Beauty. Nah berarti skrg sudah saatnya kita bicara dalam

soal konteks kontes kecantikan dimana didalamnya ingin ditunjukkan "iniloh

cewek2 ga cuma pinter en baik2 anaknya,tapi juga cakep en semlohe bodinya".

Kenapa saya juga mengutip kata "semlohe", soalnya inipun bisa dipisahkan

dari arti cantik lainnya deh, sebagai contoh, saya pernah kenalan dengan

seorang cewek (lagi2 cewek,bkn saya ini playboy,tapi karena kita sedang

bicara konteks penilaian cantik-ganteng, maka tidak ada contoh yg lebih

tepat) lewat chatting dia cuma bisa melihat fisik saya sebatas foto2 ukuran

pas (pas foto maksudnya), dan melalui webcam yg sudut pandangnya sempit dan

gambarnya ga seberapa jelas, eh gitu aja dia bisa bilang "mas cakep deh",

padahal dia kan ga tahu klo sbnrnya bodi saya waktu itu sedang overweight

(kata ibu saya "lehermu spt Mike Tyson"), nah brarti tidak butuh badan saya

untuk bilang saya ini handsome ("cakep"), cukup wajah saja, karena klo

tambah dengan badan pastilah ada tambahan "wah mas cakep dan tegap deh".

Jadi saya menarik kesimpulan klo gaun malam yg,ehem,"menarik" itu dan juga

BIKINI yang disampirkan pada tubuh Mbak-Mbak Sejagat (miss=mbak ;

universe=jagat ; jadi miss universe=mbak sejagat, hehehe - kapan2 klo ketemu

salah satu miss universe itu di surabaya akan tabilangin ke dia ah) tentulah

untuk menunjukkan sisi tubuh non-wajah dari si mbak.



Nah disini pertanyaan saya di email sebelumnya bertemu dengan alur

pemikiran, loh klo para juri merasa perlu menilai kecantikan dari sisi yang

satu ini, knapa juga kok nanggung-nanggung. Soal kenapa kita punya

preference tertentu terhadap bagaimana tubuh wanita yg ideal Kafi Kurnia

bilang "dalam pikiran kita sudah terbentuk vital statistic", nah itu berarti

sadar ato tidak kita juga berhitung atau memiliki ratio terhadap ukuran

tubuh wanita yg ideal kan, naah disini pertanyaannya semakin nyambung : loh

knapa kok nanggung, knapa cuma dari jauh aja,mbok ya sekalian aja dibuka dan

diukur dan dibandingkan dengan "vital statistic".



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang

2008-12-18 Terurut Topik William T. Gunawan
Dan jangan lupa juga beritakan tabung gas 3 kg yg sering meledak, serta
bagaimana hasil penyelidikannya


2008/12/18 Teguh Santoso 

>   Maksudnya gini kali pak : Beritakan juga tentang pupuk yang kuang,
> obat2an
> yang kurang, pelayanan masyarakat yang kurang, minyak tanah yang kurang,
> semen yang kurang, pestisida yang kurang, listrik yang kurang.
>
> jadi jangan diberitakan Elpiji doang yang kurang.
>
> salam
> teguh santoso


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Zizi tentang Bikini

2008-12-18 Terurut Topik bamboopinetrees
It's BEAUTY CONTEST, not intellectuality contest although wrapped as B3 
(BEAUTY, BEAUTY and BEAUTY).  Hi hi hi.



ED


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Yudi" 

Date: Thu, 18 Dec 2008 07:53:50 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Zizi tentang Bikini


Saya juga mikir, kenapa tak sekalian bugil ria ya, kan lebih mak nyuss 
mlototinnya hehe.. Soalnya memang benar, cuma pakai bikini kesannya nanggung 
banget, tak greget lagi. Wong jangankan bikini, bugil saja sudah jamak dilihat 
di situs. Semuanya standar lagi, indoor, plastic and wax LOL. Kalau berani 
naked di Central atawa forum terbuka, itu baru syur hehe.. Saya punya kenalan 
di jerman, model, yang melakukan nudity session in the crowds. Melihat foto 
yang ia attach di emailnya, waduh mak greng rasanya. Punya sensasi sendiri, 
bukan karena bugilnya, tapi karena keberaniannya naked di pusat keramaian kota.

Kembali ke topik, bagi saya bikini di kontes B3 ya wajar-wajar saja. Tak ada 
heboh-hebohnya. Namanya juga kontes beauty.

Regards,
Yudi 




[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fuad Baradja, Festival Kampoeng Ampel

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Apakah ini Pak Fuad Baradja anggota FPK yang gigih memperjuangkan pembatasan 
rokok itu? Jika ya, wah hebat! Tak dinyana ternyata tokoh Kampung Arab dan 
pekerja sinetron. Salut!
 
manneke

--- On Wed, 12/17/08, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fuad Baradja, Festival Kampoeng Ampel
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 17, 2008, 7:54 PM






Festival Kampoeng Ampel Surabaya yang baru pertama kali
diselenggarakan oleh komunitas keturunan Arab setempat setidaknya
menjadi oase tersendiri khususnya bagi generasi muda keturunan Arab di
kota tersebut. Itulah yang dirasakan Fuad Baradja, pemain sinetron
yang pernah tinggal di Kampung Ampel.

"Sebenarnya saya orang luar, tapi masa kecil hingga remaja saya
tinggal di Kampung Ampel," kata Fuad di Surabaya, beberapa waktu lalu.

"Mayoritas orang muda keturunan Arab Ampel sekarang sudah tidak lagi
menggunakan bahasa Arab dalam pergaulan. Mereka sehari-hari
menggunakan bahasa campuran Indonesia dan suroboyoan," kata pemain
sinetron Jin dan Jun ini.

Sebagai bagian dari komunitas keturunan Arab Ampel, bapak empat anak
yang tinggal di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, ini mengatakan, tahun
depan Festival Kampoeng Ampel harus lebih baik. Dalam festival yang
digelar pada 10-13 Desember lalu, pria kelahiran Solo, 27 Agustus
1960, ini didaulat menjadi pembawa acara.

Kata Fuad, masih banyak budaya yang bisa digali untuk mengangkat
kembali eksistensi komunitas Kampung Arab Ampel.

"Dilihat dari hasilnya, karena baru pertama diadakan, bolehlah berpuas
diri. Tapi tahun depan harus bisa lebih baik," kata Fuad yang baru
merampungkan sinetron komedi Gang Dangdut. (TIF)

http://cetak. kompas.com/ namaperistiwa

 














  __
Connect with friends from any web browser - no download required. Try the new 
Yahoo! Canada Messenger for the Web BETA at 
http://ca.messenger.yahoo.com/webmessengerpromo.php

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan dan Susunan Pasar Rakyat GLH-CM 2008

2008-12-18 Terurut Topik Isnu Handono
 *P a n i t i a  B e r s a m a*

*PASAR RAKYAT GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP*

*Warga Bukit Duri – Kampung Pulo*

*"Hijaulah Kampung-Ku!"***

* *

*UNDANGAN TERBUKA***

***
Hadirilah!!! *

*PASAR RAKYAT GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP: "Ekspresi Alternatif Pemberdayaan
untuk Tata Bangkit Lingkungan Hidup dan Ekonomi Komunitas Warga Miskin
Urban"
*

*
Apa itu* *PASAR RAKYAT GLH?*

Pasar Rakyat Gerakan Lingkungan Hidup (GLH) merupakan puncak dari upaya
bersama warga bantaran Sungai Ciliwung, khususnya warga Bukit Duri dan
Kampung Pulo, dalam bentuk bazar (pameran hasil/produk warga) sebagai sarana
peningkatan pemberdayaan ekonomi warga miskin urban yang difasilitasi dengan
sawung-sawung. Ikhtiar bersama warga ini juga merupakan pencerminan Gerakan
Lingkungan Hidup (GLH) yang dilakukan warga secara bersama-sama dan sadar,
dengan segala keterbatasannya sepanjang tahun 2008 ini. Menampilkan potensi
masyarakat kaum pinggiran melalui ekspresi atau pengalaman masyarakat yang
sudah dapat mengelola lingkungannya secara mandiri berdasarkan lima program
Gerakan LingH – CM (Program Pengolahan Sampah, Program Rumah Sehat, Program
Peningkatan Gizi, Program Air Bersih, dan Program Pendidikan Lingkungan
Hidup).**

Pasar Rakyat GLH ini diharapkan akan menjadi media perjuangan komunitas
warga miskin urban untuk mendapatkan hak-haknya, menyediakan ruang bagi
mereka untuk mengekspresikan diri di ruang publik masyarakat umum dengan
menampilkan rangkaian karya keberhasilian warga dalam proyek Gerakan
Lingkungan Hidup dan seni budaya yang berkarakteristik khas komunitas warga
miskin urban. **

Selain itu, Pasar Rakyat GLH ini juga akan menjadi media kampanye perkenalan
sekaligus mengajak publik sebagai bentuk perlawanan simbolis dan ideologis
warga miskin urban untuk memperoleh hak-hak asasinya.

*Kapan Acaranya?*

Sebagai upaya peneguhan dari Gerakan Lingkungan Hidup (GLH), yang telah
berlangsung selama setahun ini, *PASAR RAKYAT GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP WARGA
BUKIT DURI – KAMPUNG PULO* akan diselenggarakan pada:

Hari, Tanggal  : Jumat – Minggu, 19 - 21 Desember 2008* ***

Waktu   :* *tiap hari jam 09.00 – 21.00 WIB* *

Tempat : Pelataran Jalan RT. 05 – 08 / RW. 012 Bukit Duri, Jakarta
Selatan dan

Pelataran RT.10 / RW. 03 Kampung Pulo, Jakarta Timur (Depan Rumah Kompos –
Seberang Sanggar Ciliwung)

*
Ragam Acaranya?*

*1. **Pembukaan dan Dialog Lingkungan Hidup *

*Jumat, 19 Desember 2008, pukul 09°°-11°°*

Menciptakan Ruang Dialog antara Pemerintah dan Warga, sebagai upaya warga
untuk berbagi cerita kepada pemerintah, tentang usaha-usaha swadaya kolektif
berbasis lingkungan hidup dan partisipasi aktif warga dalam kehidupan
kotanya yang telah diselenggarakan selama ini. Mengundang para pejabat
Pemerintah Pusat dan Provinsi selaku pengambil kebijakan, seperti Menteri
Perindustrian dan Perdangangan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kesehatan,
dan Gubernur DKI Jakarta.

*2.   **Bazar *

*Jumat-Minggu, 19 – 21 Desember 2008*

Dengan fasilitas 30 sawung yang tersebar di sepanjang pelataran jalanan
RT.05, 06, 07 dan 08 RW 012 Bukit Duri dan RT. 010 RW 03 Kampung Pulo, Pasar
Rakyat akan menjadi sebuah ajang pameran, berjualan hasil/produk warga dan
sekaligus menampilkan potensi swadaya warga. Ide pembuatan sawung-sawung
dengan sistim bongkar-pasang yang efektif dan fleksibel dalam Pasar Rakyat,
merupakan wujud sumbangan fikiran dan gagasan warga yang kreativ dan
dialogis kepada Pemda DKI Jakarta, dalam ikut serta membahas penanganan
pedagang kaki lima secara rapi, nyaman dan manusiawi. Sehingga semuanya bisa
mendapatkan kepastian sebagai bagian dari warga negara.

*3.   **Pameran Program GLH *

*Jumat-Minggu, 19 – 21 Desember 2008  *

Melalui stand-stand pameran ini, warga dapat menunjukkan Program Gerakan
Lingkungan Hidup (GLH) yang dilakukannya sepanjang tahun 2008 ini, yaitu
Program Pengolahan Sampah, Program Rumah Sehat, Program Penambahan Gizi,
Program Air Bersih dan Program Pendidikan Lingkungan Hidup. Sebagai
upayamengajak masyarakat luas, bahwa penataan lingkungan hidup oleh
komunitas
warga miskin itu bukanlah sesuatu yang mustahil, namun sungguh dapat
dilaksanakan dan tidak hanya membuat hidup  Serta lingkungan mereka menjadi
sehat, melainkan secara ekonomi juga dapat memberikan keuntungan.

*4.   **Panggung Kreasi & Ekspresi  *

*Jumat-Minggu, 19 – 21 Desember 2008*

Dengan panggung ini, warga berkesempatan mengekspresikan diri dalam bentuk
olah seni, yang merupakan hasil refleksi pengalaman perjuangan hidup mereka.
Pentas seni budaya yang berkarakteristik khas komunitas warga miskin
urbaniniakan diramaikan
dengan 3 panggung di Pos RT 06 dan Pos RT 08 RW 012 Bukit Duri serta di Pos
RT 010 RW 03 Kampung Pulo, dengan ragam acara musik, teater dan tari. *Didukung
oleh Para Artis Pro Green, seperti Olga Lydia, Nugie*, Toni-Q*, Oppie
Andarista* dan Katon Bagaskara**

*5.   **Diskusi dan Pemutaran Film *

*Sabtu, 20 Desember 2008, pukul 19°°-21°°, di RT.05 RW.12 Bukit Duri *

Pemutaran film bertemakan lin

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib

2008-12-18 Terurut Topik jajang c noer
wah, pak manneke sounds pissed :). tapi lepas dari sikap dari the person yang 
pak manneke maksudkan (saya takut salah tunjuk), saya pun salah satu dari 
mereka2 yang menganggap anak sekolah masuk jam 6.30, is a stupid idea. yang 
jelas, anak sekolah sangat dirugikan karena mereka akan kehilangan setengah jam 
dari hak istirahat mereka. jangan lantas memaksakan mereka tidur setengah jam 
lebih awal dari biasanya. ini tidak fair. tentunya setengah jam yang sebelum 
mereka tidur itu, mereka punya kegiatan main, belajar, atau apalah. itu mau 
dirombak demi kemalasan atau kebuntuan berfikir dari para bapak yang tugasnya 
memikirkan kenyamanan dan kesejahteraan warga? tapi memang pemerintah dan pemda 
tidak pernah menghiraukan anak2 secara tulus dan tuntas. salah satu bukti nyata 
yang sangat buruk, adalah dibiarkannya mereka berkeliaran mengemis di jalan, 
dan sampai larut malam pula. kita lihatlah, apa betul teori asal ini akan 
memecahkan masalah kemacetan lalulintas
 pagi.

busway ternyata TIDAK berguna memecahkan soal ini. three-in-one juga tidak. dia 
hanya meMINDAHKAN kemacetan. dan sekarang, ada another stupid idea untuk 
memberi jalur khusus buat sepeda? mengatur motor2 saja belum, sudah mau 
'mengatur' sepeda. siapa yang naik sepeda di jakarta ini? hanya segelintir. dan 
itu kan orang2 yang memang kegemarannya dan kesadaran kesehatannya bersepeda. 
jangan diharapkan orang2 lainnya akan lalu tergerak untuk bersepeda. yogja saja 
(juga leiden, belanda) yang dikenal kota sepeda dulu, sudah kurang bersepada. 
apalagi di cuaca yang semakin panas saja. orang yang nggak biasa, bisa stroke 
di jalan.

yang kita perlukan adalah kreta bawah tanah! dan/atau kreta diatas tanah!
capek ah, gelap!

sori, jadi ikut2an pissed. (padahal saya udah nggak mau ikut2an komen tadi2nya) 
ah.


--- On Wed, 12/17/08, manneke budiman  wrote:

> From: manneke budiman 
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, December 17, 2008, 10:47 PM
> Mailing list ya mailing list, tapi nama setiap pengirim
> posting selalu tercantum di atas postingan-nya. Apa kalo
> sekarang saya sedang menulis tanggapan ini, maka ini tidak
> ditujukan kepada Anda? Kok makin mbulet aja? Yang defensif
> itu Anda, Bung, sebab Anda punya andil dalam kebijakan
> sontoloyo ini. Makanya ketika dikritik, langsung spanning!
> Jangan dibolak-balik ah.
>  
> Oooo tahun depan ada jalur sepeda? Menurut Anda ini akan
> mengurangi kemacetan lalu-lintas? Coba kita dengar apa kata
> sidang anggota FPK ini tentang kebijakan jalur sepeda yang
> supercerdas itu. Saya sendiri tahan diri sebelum komentar
> soal jalur sepeda, sebab Anda tidak kasih detilnya di sini,
> cuma lempar impian abstrak.
>  
> Yang minta hasil instan juga siapa? Dan tak perlu kuliah
> Anda untuk menjelaskan bahwa sakit kanker tak ada obatnya
> yang instan. Yang saya persoalkan--buka mata dan isi kepala
> Anda baik-baik dan perhatikan--adalah apakah obatnya sesuai
> atau tidak untuk mengobati penyakit kanker itu? Jadi,
> lagi-lagi Anda meleset Bung. Saya berargumentasi soal
> keseusaian dan kemendesakan kebijakan jam sekolah, Anda
> bicara soal mie instan. Simak Bung!
>  
> Orang waras di seluruh dunia kalo disuruh beli barang busuk
> ya pastinya tak akan puas. Dan selama jualan Anda dan
> kawan-kawan Anda di DKI tak bermutu, jangan paksa publik
> untuk puas. Sangat simpel dan jelas. Cuma orang yang
> kebiasaan otoriter yang tak mengerti prinsip sesederhana
> ini.
>  
> Anda duduk di Dewan Transportasi Kota, bukan? Anda punya
> akses langsung ke Pemda DKI, bukan? Jawab yang jujur ya
> Bung, sebab ini akan menentukan Anda masuk
> kategori "orang dalam" atau bukan.
>  
> Lalu, And asekarang mau katakan bahwa suara dan pemikiran
> Anda tentang manajemen lalu-lintas DKI ini TAK ADA
> HUBUNGANNYA dengan lembaga tempat Anda bekerja? Bung, siapa
> yang cukup naif hingga mau Anda kadalin di sini? Kalo sampai
> saya buat dikotomi antara Anda dkk dan saya dkk, itu
> sebabnya adalah karena sikap dan posisi yang Anda ambil
> sejalan dan senapas dengan kedudukan Anda dalam lembaga
> penasihat pemda DKI soal lalu-lintas itu. Saya faktual aja,
> Bung, nggak ngimpi di siang bolong kaya Anda. nanti kalo
> Anda bisa tegas menunjukkan bahwa skap pribadi Anda tidak
> membeo kedudukan Anda di lembaga yang digaji DKI itu, baru
> saya cabut dikotomi itu. OK?
>  
> manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Salam Perkenalan & Sharing Kasus Tanah Desa Cahaya Bati

2008-12-18 Terurut Topik abdul hadi
Kasus ibu menjadi kasus kesekian yang menggambarkan betapa mafia peradilan
masih bercokol di seluruh lembaga dan aparat hukum Indonesia.
Dan menghadapi mafia peradilan seperti yang ibu gambarkan tidak cukup hanya
dengan upaya hukum nasional akan tetapi juga dengan menggunakan instrumen
hukum HAM yang telah disahkan menjadi hukum nasional Indonesia. Untuk lebih
detailnya ibu mungkin dapat menghubungi teman-teman di PERHIMPUNAN BANTUAN
HUKUM & HAM INDONESIA JAKARTA (PBHI-JAKARTA). Karena setahu saya mereka
konsens menangani kasus hak atas perumahan (housing rights) dan hak atas
property (hak kepemilikan).

Demikian sedikit saran saya.

terima kasih.



Pada 16 Desember 2008 06:34, Diyana Mardianawaty menulis:

>   Dear Pak Agus Hamonangan
>
> Terimakasih atas kesempatan untuk bergabung di milis Pembaca Kompas ini.
> Nama saya Diyana, tinggal di kompleks TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara
>
> Sebelumnya saya mohon maaf apabila maksud saya bergabung di milis ini
> mungkin kurang tepat walaupun saya adalah pembaca setia Kompas. Tetapi saya
> sudah bingung kemana lagi saya harus share masalah saya ini. Saya sudah coba
> untuk masuk di surat pembaca Kompas sejak 3 Minggu yang lalu, tetapi sampai
> saat ini surat saya belum dimuat juga.
>
> Kasus yang mau share di Milis ini adalah sebagai berikut :
> 1. Ibu saya, Ibu Asnawati memiliki tanah di desa Cahaya Batin, Kabupaten
> Kaur, Bengkulu Selatan (6 jam dari Kota Bengkulu)
> 2. Tanah tersebut masuk ke dalam rencana Pemkab untuk membangun RSUD Kaur
> 3. Tetapi Ibu saya menolak pembayaran ganti rugi dengan alasan :
> 1. Harga yang ditawarkan tidak manusiawi : Rp 2000/m2 (pasaran tanah itu
> sekarang sekitar Rp 60 rb/m2)
> 2. Tanah Ibu saya yang kurang lebih 17.000 m2, diukur menjadi hanya sekitar
> 7.000 m2
> 3. 5000 m2 tanah Ibu saya dibeli oleh Pemkab dari orang lain menggunakan
> Surat Keterangan Kepemilikan palsu
> 4. Berdasarkan Perpres no 65 th 2006, RSUD bukan lagi pembangunan utk
> kepentingan umum, sehingga jual beli tanahnya merupakan proses jual beli
> biasa
> 5. Dari penetapan Pengadilan Negeri Manna maupun MA, sudah memenangkan
> pihak Ibu saya sebagai pemilik sah tanah tersebut
> 4. Sekarang ini Pemkab Kaur tetap berusaha menyerobot tanah Ibu saya dan
> sudah mulai membangun fondasi pagar di tanah Ibu saya, dengan dukungan
> satpol PP dan Polisi
> Jadi terlihat bahwa di daerah terpencil, ternyata masih terjadi praktek2
> penindasan Pemkab terhadap rakyatnya sendiri; kesalahan2 Pemkab Kaur menurut
> kami adalah :
> 1. Memaksakan penggantian tanah yg tidak manusiawi kepada masyarakat : Rp
> 1000/m2 (tanah kering) dan Rp 2000/m2 (tanah sawah)
> 2. Melakukan kecurangan dalam pengukuran : diukur 11 Ha, ternyata
> kenyataanya adalah 15 Ha! Hal ini sangat merugikan rakyat yang sudah
> dibebaskan tanahnya.
> 3. Melakukan transaksi berdasarkan surat pernyataan�kepemilikan
> tanah�palsu atas tanah Ibu saya
> 4. Mengabaikan semua peraturan maupun undang2 yang berlaku, bahkan
> mengabaikan keputusan MA!
> Kronologis lengkapnya mengenai kasus ini, beserta semua dokumen
> pendukungnya silakan lihat di :
> http://www.scribd.com/share/upload/5987267/16chz36t393uo20sfngq?from_email_13_share_upload=1
> �
> Kami mohon masukkan dari para anggota milis, bagaimana kami harus berbuat
> dan kemana harus melapor karena pihak Pengadilan Negeri, Polisi dan Pemkab
> selalu mencari alasan untuk dapat segera menggunakan tanah Ibu saya itu.
> �
> Mohon maaf apabila e-mail kami ini tidak pada tempatnya.
> �
> Terimakasih & salam,
> Diyana Mardianawaty



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pasar Rakyat Ciliwung Merdeka 19 -21 Des 2008

2008-12-18 Terurut Topik Isnu Handono
-- Forwarded message --
From: Isnu Handono 
Date: 2008/12/17
Subject: Pasar Rakyat Ciliwung Merdeka 19 -21 Des 2008
To:
Cc: Isnu Handono 


 *

P a n i t i a  B e r s a m a

PASAR RAKYAT

GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Warga Bukit Duri � Kampung Pulo

"Hijaulah Kampung-Ku!"
*

**

*UNDANGAN TERBUKA*

**

**

*Apa itu* *PASAR RAKYAT GLH?*

Pasar Rakyat Gerakan Lingkungan Hidup (GLH) merupakan puncak dari upaya
bersama warga bantaran Sungai Ciliwung, khususnya warga Bukit Duri dan
Kampung Pulo, dalam bentuk bazar (pameran hasil/produk warga) sebagai sarana
peningkatan pemberdayaan ekonomi warga miskin urban yang difasilitasi dengan
sawung-sawung. Ikhtiar bersama warga ini juga merupakan pencerminan Gerakan
Lingkungan Hidup (GLH) yang dilakukan warga secara bersama-sama dan sadar,
dengan segala keterbatasannya sepanjang tahun 2008 ini. Menampilkan potensi
masyarakat kaum pinggiran melalui ekspresi atau pengalaman masyarakat yang
sudah dapat mengelola lingkungannya secara mandiri berdasarkan lima program
Gerakan LingH � CM (Program Pengolahan Sampah, Program Rumah Sehat, Program
Peningkatan Gizi, Program Air Bersih, dan Program Pendidikan Lingkungan
Hidup).*   *

Pasar Rakyat GLH ini diharapkan akan menjadi media perjuangan komunitas
warga miskin urban untuk mendapatkan hak-haknya, menyediakan ruang bagi
mereka untuk mengekspresikan diri di ruang publik masyarakat umum dengan
menampilkan rangkaian karya keberhasilian warga dalam proyek Gerakan
Lingkungan Hidup dan seni budaya yang berkarakteristik khas komunitas warga
miskin urban. **

Selain itu, Pasar Rakyat GLH ini juga akan menjadi media kampanye perkenalan
sekaligus mengajak publik sebagai bentuk perlawanan simbolis dan ideologis
warga miskin urban untuk memperoleh hak-hak asasinya.

**

*Kapan Acaranya?*

Sebagai peneguhan dari Gerakan Lingkungan Hidup (GLH), yang telah
berlangsung selama setahun ini, *PASAR RAKYAT GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP WARGA
BUKIT DURI � KAMPUNG PULO* akan diselenggarakan pada tanggal *19** **-** **21
Desember 2008**, dari jam 09.00 � 21.00 WIB, di Pelataran Jalan RT. 05 � 08
/ RW. 012 Bukit Duri, Jakarta Selatan dan Pelataran RT.10 / RW. 03 Kampung
Pulo, Jakarta Timur (Depan Rumah Kompos � Sebrang Sanggar Ciliwung)*.

**

*Ragam Acaranya?*

**

***1. **Pembukaan dan Dialog Terbuka *

*Jumat, 19 Desember 2008, pukul 09��-11��*

Menciptakan Ruang Dialog antara Pemerintah dan Warga, sebagai upaya warga
untuk berbagi cerita kepada pemerintah, tentang usaha-usaha swadaya kolektif
berbasis lingkungan hidup dan partisipasi aktif warga dalam kehidupan
kotanya yang telah diselenggarakan selama ini. Mengundang para pejabat
Pemerintah Pusat dan Provinsi selaku pengambil kebijakan, seperti Menteri
Perindustrian dan Perdangangan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kesehatan,
dan Gubernur DKI Jakarta.



*2.   **Bazar *

*Jumat-Minggu, 19 � 21 Desember 2008*

Dengan fasilitas 30 sawung yang tersebar di sepanjang pelataran jalanan
RT.05, 06, 07 dan 08 RW 012 Bukit Duri dan RT. 010 RW 03 Kampung Pulo, Pasar
Rakyat akan menjadi sebuah ajang pameran, berjualan hasil/produk warga dan
sekaligus menampilkan potensi swadaya warga. Ide pembuatan sawung-sawung
dengan sistim bongkar-pasang yang efektif dan fleksibel dalam Pasar Rakyat,
merupakan wujud sumbangan fikiran dan gagasan warga yang kreativ dan
dialogis kepada Pemda DKI Jakarta, dalam ikut serta membahas penanganan
pedagang kaki lima secara rapi, nyaman dan manusiawi. Sehingga semuanya bisa
mendapatkan kepastian sebagai bagian dari warga negara.



*3.   **Pameran Program GLH *

*Jumat-Minggu, 19 � 21 Desember 2008  *

Melalui stand-stand pameran ini, warga dapat menunjukkan Program Gerakan
Lingkungan Hidup (GLH) yang dilakukannya sepanjang tahun 2008 ini, yaitu
Program Pengolahan Sampah, Program Rumah Sehat, Program Penambahan Gizi,
Program Air Bersih dan Program Pendidikan Lingkungan Hidup. Sebagai
upayamengajak masyarakat luas, bahwa penataan lingkungan hidup oleh
komunitas
warga miskin itu bukanlah sesuatu yang mustahil, namun sungguh dapat
dilaksanakan dan tidak hanya membuat hidup  Serta lingkungan mereka menjadi
sehat, melainkan secara ekonomi juga dapat memberikan keuntungan.



*4.   **Panggung Kreasi & Ekspresi  *

*Jumat-Minggu, 19 � 21 Desember 2008*

Dengan panggung ini, warga berkesempatan mengekspresikan diri dalam bentuk
olah seni, yang merupakan hasil refleksi pengalaman perjuangan hidup mereka.
Pentas seni budaya yang berkarakteristik khas komunitas warga miskin
urbaniniakan diramaikan
dengan 3 panggung di Pos RT 06 dan Pos RT 08 RW 012 Bukit Duri serta di Pos
RT 010 RW 03 Kampung Pulo, dengan ragam acara musik, teater dan tari. *Didukung
oleh Para Artis Pro Green, seperti Olga Lydia, Nugie*, Toni-Q*, Oppie
Andarista* dan Katon Bagaskara**



*5. Diskusi dan Pemutaran Film *

*Sabtu, 20 Desember 2008, pukul 19��-21��, di RT.05 RW.12 Bukit Duri *

Pemutaran film bertemakan lingkungan hidup menjadi media pendidikan
lingkungan hidup bag

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sepatu Dilemparkan ke Bush Ditawar Rp 1,1 Miliar

2008-12-18 Terurut Topik Golden Horde
Sesudah 5 tahun mengaduk-aduk  Irak, akhirnya Bush menemukan juga 
senjata rahasia pemusnah massal yang dituduhkannya itu.

Gautama Harsha


> In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
>
> BAGHDAD, RABU — Sepasang sepatu yang dilemparkan ke arah Presiden AS
> George W Bush rupanya menjadi barang berharga. Beberapa laporan koran
> lokal di Irak menyebut, mantan pelatih kesebelasan nasional Irak Adnan
> Hamad menawarkan harga 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk
> mendapatkan sepasang sepatu itu.
> ..dst..
>



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi perlu psikotest

2008-12-18 Terurut Topik Ibnu A Sartono
kalo saya sekali lagi mendukung tetap polisi perlu psikotest,boleh aja polisi 
membela diri,karena manusia polisi juga saya yakin banyak yang baik,tetapi ada 
pepatah nila setitik kan rusak susu sebelanga.Baca koran Kompas dan Suara 
Merdeka Semarang hari ini,polisi salah nembak,di daerah Pati kemudian masuk 
sebuah kamar mandi disebuah pompa bensin mungkin strees dan bunuh diri lewat 
pelipisnya dengan senjata yg sama.Masih koran yg sama, 2 polisi di Semarang 
disewa bos angkutan membantu dan mukuli pengemudi yg bermasalah diperusahaannya 
dan disekap di kamar mandi berhari hari,polisi tahu hukum nggak sih ? Saya 
kadang kadang iba ama polisi terutama lantas yg kepanasan kehujanan di 
jalan,pernah saat buka puasa polisi masih ada di gardu jaga pun saya beri botol 
minuman,karena saudara sy,ayah sy,teman2 sekolah sy pun polisi,tapi sy jengkel 
juga ama polisi yg suka cari "jebakan" baik itu di jalan maupun perkara,makanya 
kalo nggak mau ditest yg harus betul2
 jadikan pengayom dan pelindung masyarakat yg tulus,beneran dan tanpa pamrih 
nanti hidupnya gampang dan berberkah,tapi kalo udah arogan,mata duitan rakus 
lagi ya jangan tanya,caapek deh.Kapan polisi dielu elukan 
masyarakat. 




Dari: Bambang Riyanto 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 17 Desember, 2008 18:49:19
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi 
perlu psikotest


Onny ini bener2 lucubaru tahu saya kalo ternyata salah satu job desc nya 
wartawan itu mengadu domba...apa wartawan punya domba dan suka mengadu ya?? 
Pelecehan terhadap profesi wartawan. Buka mata Anda

Kalau dari kronologi yang ditulis ttg kisah wartawan itu, jelas dia tidak 
salah, lha sudah ada aba2 mundur dari satpam kok. Itu artinya, satpam sudah 
meminta mobil yang datang dari arah lain untuk memberi jalan. (ini juga banyak 
terjadi di Jakarta, satpam sudah meminta jalan untuk mobil yang akan keluar 
dari parkiran, tapi dicuekin dan banyak mobil tidak ngasih kesempatan.. .). 
Lalu melihat proses yang sudah dijalani, terlihat siapa yang arogan dan siapa 
yang punya niat baik.

riyanto



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Our Peacekeeping Journey: Berita-berita dari Lebanon dan penugasan UN peacekeeping

2008-12-18 Terurut Topik Luigi Pralangga
 Dear rekans,

Semoga update dari lapangan bisa menjadikan sapaan khabar baru buat
rekan-rekan di Bali.
Salam hangat dari afrika barat..
-- 
Luigi Pralangga
c/o. United Nations Mission in Liberia (UNMIL)
Procurement Section,  Via Diplomatic Mail
PO Box 4677 Grand Central Station
New York, NY 10163-4677, USA
Web - http://pralangga.org
-- Forwarded message --

   PRALANGGA.ORG - Our Peacekeeping Journey  [image:
Link to PRALANGGA.ORG - Articles] 

Jendral UNIFIL kagumi Kontingen
Indonesia

Posted: 17 Dec 2008 04:41 PM CST

Naqoura (16/12) – *Deputy Force Commander (DFC) Brigadier General Apurba
Kumar Bardalai* mengunjungi Sudirman Camp, Selasa (16/12) yang merupakan
tempat tinggal Satgas Kontingen Garuda XXVI-A di Lebanon.

DFC dalam amanatnya kepada para prajurit Konga XXVI-A mengatakan Kontingen
Garuda XXVI-A adalah prajurit yang membanggakan dan benar-benar tentara
profesional sesuai dengan bidangnya.UNIFIL merasa bangga bahwa tentara
Indonesia mengisi posisi FHQSU ini. " *Kalian sudah bisa membuktikan
profesionalitas itu dengan merespon berbagai macam bentuk permintaan dari
UNIFIL,* " tambahnya.

" *UNIFIL yakin dengan keberadaan kalian di sini kami akan merasa aman dan
permasalahan administrasi bisa berjalan dengan baik. Saya sebagai DFC atas
nama Force Commander berharap sekali bahwa aktivitas kedepan bisa
betul-betul dilaksanakan dengan baik,* " tambahnya.

Sebelumnya, DFC menerima paparan dari Komandan Satgas Konga XXVI-A Kolonel
Mar Saud Tamba Tua yang merupakan lulusan Akademi TNI Angkatan Laut (AAL)
tahun 1986 mengenai kondisi Force Head Quarters Support Unit (FHQSU) dan
Force Protection Company (FP Coy) mulai dari kedatangan sampai saat
sekarang. FHQSU membawahi FC Coy Unit yang berjumlah 150 personel yang
terdiri dari pasukan elite TNI seperti Kopassus, Denjaka, Kopaska dan
Denbravo. 50 prajurit lainnya menduduki jabatan di Department Logistic dan
Department Administration.

Selesai memberikan pengarahan, DFC menanam pohon cemara dan melaksanakan
foto bersama. Dilanjutkan dengan berkeliling Sudirman Camp yang ditemani
Dansatgas XXVI-A beserta staf. Acara tersebut diakhiri dengan makan siang
bersama.

Serah terima kesatrian UN Posn 7-3 Military
Police

Posted: 17 Dec 2008 11:31 AM CST

(Blate, Marjayoun UN Posn 7-3). Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kontingen
Garuda (Konga) XXV-A/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) lebih
dikenal dengan sebutan Indobatt (Indonesian Battalyon), Letkol Cpm Ujang
Martenis menerima serah terima tanggung jawab jaga kesatrian UN Posn 7-3
dari Komandan Batalyon Malaysia, Ltn. Colonel Ruslan Bin Muhammad Ali
bertempat di Blate Marjayoun Posn 7-3, Lebanon Sektor Timur, Selasa (16/12).
Upacara serah terima Kesatrian Satgas ini dihadiri Ltn. Colonel Jorge
(Kepala Kemanan Sektor Timur UNIFIL) dan Kapten Risco dari Spanyol.

 Pada upacara tersebut dilaksanakan pengibaran bendera Merah Putih serta
penurunan bendera Malaysia secara bersamaan. Bagi personel Satgas POM TNIKonga
XXV-A/Unifil, peristiwa ini merupakan kebanggaan tersendiri dimana baru
pertama kali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta pengibaran
Bendera Merah Putih secara formal di negeri orang.

Kepala Keamanan Sektor Timur mengungkapkan bahwa momen seperti ini sangat
mengesankan karena merupakan pengalaman bagi saya melihat tata upacara yang
tertib, dan juga menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih dengan penuh
hikmat dan kebanggan. Sementara itu, Dansatgas Konga XXV-A berpesan agar
para anggota Konga XXV-A yang akan melanjutkan tugas pada misi
UNIFILbersifat sabar serta menjaga nama baik bangsa dan negara.

Gurun kutempuh demi dikau
kekasihku……

Posted: 17 Dec 2008 10:59 AM CST

Perjalanan peralatan FPU yang sangat jauh dari Port Sudan ke Al Obeid yang
berjarak 2700 Km, sungguh suatu tantangan tersendiri bagi team advance
seperti saya, dengan segala tantangan baik cuaca maupun birokrasi yang
panjang… khususnya buat mendatangkan *"kekasih"* tercinta Armored Personal
Carrier (APC) dan belasan truk milik kami, seyogiyanya perjalanan itu semua
dari sudah di kontrakkan dengan perusahaan transportasi lokal….. dari Port
Sudan sampai ke *"final destination"* El Fasher….. namun perusahaan ini
menyerah pada sepertiga perjalanan, yaitu hanya sampai AL OBEID, *kenapa?*.

Karena sampai lokasi ini lah jalan aspal masih terjangkau, sisanya sepanjang
600 KM melewati gurun pasir, memang kalau dipaksakan bisa saja dilewati,
namun yang mereka takutkan adalah tidak terjaminnya keamanan selama melewati
sisa jalan ini, sudah ratusan kejadian berupa perampokan terjadi di
sepanjang jalan ini…. baik bantuan makanan World Food Program (WFP) mau

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Judicial Review Untuk Undang-Undang Kesejahteraan Sosial

2008-12-18 Terurut Topik CERDASS Sulsel


--- On Wed, 12/17/08, anti pemiskinan  wrote:

> From: anti pemiskinan 
> Subject: Judicial Review Untuk Undang-Undang Kesejahteraan Sosial
> Date: Wednesday, December 17, 2008, 11:51 PM
> Jakarta, 18 Desember 2008
> �
> Siaran Pers
> Gerakan Antipemiskinan Rakyat Indonesia
> �
> ��������������� Judicial Review untuk
> Undang-Undang Kesejahteraan Sosial!
> �
> �
> Hari ini, Kamis, 18 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat
> Republik Indonesia (DPR RI) mengesahkan Rancangan
> Undang-Undang Kesejahteraan Sosial menjadi Undang-Undang
> Kesejahteraan Sosial (UU Kesos). Pengesahan UU ini semakin
> memperkuat indikasi ketidakpahaman wakil rakyat terhadap
> substansi kesejahteraan.� Sekilas, UU Kesejahteraan Sosial
> seolah-olah akan mengatur dan memperbaiki kesejahteraan
> seluruh rakyat Indonesia. Padahal, jika ditelisik secara
> rinci, UU Kesos justru tumpang tindih dan berpotensi
> bertentangan dengan konstitusi dan Undang-Undang lain yang
> mengatur kesejahteraan rakyat.� Selain itu, dengan
> disahkannya UU Kesos pun tidak ada jaminan bahwa rakyat
> Indonesia akan menikmati kesejahteraan dengan lebih baik.�
> �
> Satu, Undang-Undang ini mengatur substansi yang sangat
> luas, seperti a) rehabilitasi sosial, b) jaminan sosial, c)
> pemberdayaan sosial, dan d) perlindungan sosial.� Bahkan,
> penanggulangan kemiskinan ditempatkan sendiri. Pendekatan
> ini terlalu luas dibandingkan cakupan yang biasa dipakai di
> banyak negara, yang fokus mencakup social insurance (telah
> diatur SJSN), social assistance (program targeting pada
> kelompok miskin) dan universal benefit (tunjangan yang
> dibiayai pajak pada seluruh warga negara). Cakupan yang
> sangat luas berimplikasi menghambat efektivitas perundangan
> karena membutuhkan peraturan pelaksanaan teknis yang beragam
> dan memakan waktu lama, serta cenderung berlebihan mengatur
> sesuatu yang sebenarnya tidak perlu diatur (over-rule).�
> �
> Dua, definisi-definisi kunci dalam Undang-Undang ini tidak
> konsisten dengan pendekatan hak. Sebagai contoh,
> rehabilitasi sosial didefinsikan sebagai proses
> refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan
> seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
> dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, DPR telah
> menyalahkan korban sekaligus membangun stigma. Contoh lain
> adalah dalam mendefinikan cakupan perlindungan sosial. Pasal
> 14 (2) menyebut perlindungan sosial akan dilaksanakan dengan
> a) bantuan sosial; b)� advokasi sosial, dan atau c) bantuan
> hukum.� Definisi ini sangat berbeda dengan konvesi umum
> yang lebih merujuk pada penyediaan instrumen fiskal (hibah
> tunai atau subsidi) dibandingkan instrumen non fiskal dalam
> perlindungan sosial. Definisi yang tidak baku ini
> cenderung� meluas, mengatur secara berlebihan (over rule).
> �
> Tiga, DPR mengabaikan hak partisipasi masyarakat dalam
> pembangunan. Definisi peran yang seluas-luasnya dalam UU ini
> sangat multitafsir, tak ada perincian secara khusus seperti
> hak terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
> monitoring evaluasi. Keterlibatan masyarakat dengan lembaga
> koordinasi kesejahteraan sosial nonpemerintah yang dapat
> dibentuk bukanlah hal strategis dan usulan yang efektif.
> Selain tugasnya terbatas, lembaga tersebut juga tidak
> memiliki kekuatan apa-apa. Kelembagaan yang semestinya
> dibentuk adalah Komisi Kesejahteraan.
> �
> Empat, Undang-Undang ini tidak mengatur proses transparansi
> dan akuntabilitas dari penyelenggara negara. Padahal hanya
> dengan informasi yang transparan dan akuntabel, publik dapat
> melakukan pengawasan dan pengawasan serta evaluasi.
> Sebaliknya UU ini justru mewajibkan pelaksana publik untuk
> memberikan laporan rutin kepada pemerintah.� Demikian
> halnya dengan sanksi hukum bagi pembiaran dan penelantaran
> hak oleh negara, sama sekali tidak diatur. Mekanisme
> tanggunggugat merupakan keharusan dalam pendekatan berbasis
> hak, terutama terhadap kelalaian dan pembiaran negara dalam
> pembangunan kesejahteraan sosial. Dan dalam UU Kesos ini,
> mekanisme tanggunggugat belum sama sekali diatur.
> �
> Lima, selain materi yang amburadul, proses pelibatan publik
> dalam proses penyusunan Rancangan Undang-Undang ini sangat
> sempit dan terbatas serta dilakukan dalam periode yang
> pendek.� Uji publik hanya dilakukan tiga hari. Namun, DPR
> memandang partisipasi hanyalah prosedur semata, dan bukan
> hal penting. Padahal, UU seperti Kesos merupakan UU yang
> sangat strategis dalam pemenuhan hak dasar warga sehingga
> partisipasi luas dari warga negara dan beragam kelompok
> masyarakat terkait penyediaan layanan dan jasa kesejahteraan
> sosial sangatlah diperlukan. Hasilnya, dengan partisipasi
> dan kesadaran publik yang terbatas menjadikan UU Kesos
> menjadi tidak komprehensif, tidak relevan dengan kebutuhan
> nyata serta mendapatkan dukungan publik yang rendah sehingga
> tidak efektif ketika diterapkan.
> �
> Enam, jika dibandi

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SURAT TERBUKA UNTUK DIRJEN PAJAK DAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PESERTA

2008-12-18 Terurut Topik Yudi
Saya juga kecewa dengan pajak yang makin membabi buta menjerat leher rakyat. 
Menurut saya ada 3 hal yang harus dirombak oleh rezim baru nanti terkait skema 
pajak saat ini. Yaitu:
1. Skema NPWP dikembalikan seperti era terdahulu, yakni NPWP hanya wajib bagi 
pengusaha dan profesional. Karena toh pegawai gajian sudah otomatis dipotong 
tiap bulan via kantor. Skema NPWP Orba ini akan menghemat sumber daya di Ditjen 
Pajak dan meminimalkan ruang pemerasan terhadap rakyat.
2. PTKP harus direvisi, karena PTKP 15jt/tahun amat tidak berperikemanusiaan.
3. Hapus pajak fiskal yang sungguh mengada-ada itu.

Demikian harapan saya pada kepemimpinan era baru nanti. Percayalah, kalau ada 
capres atau parpol yang bisa merealisasikan hal ini, tanpa diancam fatwa haram 
pun, saya akan dengan senang hati akan anti golput. Kalau tidak salah di FPK 
ada bung Budiman S. Halo..bung bud, gimana komentar anda tentang ini?

Regards,
Yudi

> From: Thomas Yanuar 
> Subject: Fwd: [Oil&Gas] Fwd: [OOT] SURAT TERBUKA UNTUK DIRJEN PAJAK DAN CALON 
ANGGOTA LEGISLATIF PESERTA PEMILU 2009
> Date: Monday, December 15, 2008, 11:14 AM

> Rekans,
> Mohon diforward ke semua yang dikenal, demi keadilan terhadap kita, rakyat 
> Indonesia 
pembayar pajak.
> Supaya para pemalak pajak yang dilegalkan lewat UU oleh anggota DPR  dan 
Pemerintah rakus uang yang getol mencekik rakyatnya sendiri bisa mendengar.
> Sedih hati saya melihat jumawa dan arogannya para pemegang kuasa kita ini 
> (terutama 
Dirjen Pajak dan anggotanya). Mereka (pemerintah, termasuk Dirjen Pajak dan 
anggotanya, dan anggota DPR) yang kita percaya dan kita gaji besar dari pajak 
yang kita 
bayar malah berbalik arah menikam kita.
> Yang saya tangkap dari saya sering baca statement dari si Darmin (dirjen 
> pajak) ini 
adalah bentuk kearoganan dan merasa orang orang ditjen pajak adalah yang 
terbaik 
dalam mengumpulkan uang tanpa peduli bagaimana caranya. Dan mengesankan bahwa 
sunset policy adalah kemurahan hati ditjen pajak. Samber gledek!!
> Terus apa bedanya dengan calo preman yang ngutip uang diterminal atau parkir 
> liar 
yang kemudian juga nyetor buat bosnya?
> Hallo..haloo orang-orang ditjen pajak (dan pemerintah plus anggota DPR yang 
menggolkan UU ini), punya moral nggak sih kalian?



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Judicial Review Untuk Undang-Undang Kesejahteraan Sosial

2008-12-18 Terurut Topik Imam Cahyono
Jakarta, 18 Desember 2008

Siaran Pers 
Gerakan Antipemiskinan Rakyat Indonesia

Judicial Review untuk Undang-Undang Kesejahteraan Sosial! 


Hari ini, Kamis, 18 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 
(DPR RI) mengesahkan Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Sosial menjadi 
Undang-Undang Kesejahteraan Sosial (UU Kesos). Pengesahan UU ini semakin 
memperkuat indikasi ketidakpahaman wakil rakyat terhadap substansi 
kesejahteraan.  Sekilas, UU Kesejahteraan Sosial seolah-olah akan mengatur dan 
memperbaiki kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Padahal, jika ditelisik 
secara rinci, UU Kesos justru tumpang tindih dan berpotensi bertentangan dengan 
konstitusi dan Undang-Undang lain yang mengatur kesejahteraan rakyat.  Selain 
itu, dengan disahkannya UU Kesos pun tidak ada jaminan bahwa rakyat Indonesia 
akan menikmati kesejahteraan dengan lebih baik.  

Satu, Undang-Undang ini mengatur substansi yang sangat luas, seperti a) 
rehabilitasi sosial, b) jaminan sosial, c) pemberdayaan sosial, dan d) 
perlindungan sosial.  Bahkan, penanggulangan kemiskinan ditempatkan sendiri. 
Pendekatan ini terlalu luas dibandingkan cakupan yang biasa dipakai di banyak 
negara, yang fokus mencakup social insurance (telah diatur SJSN), social 
assistance (program targeting pada kelompok miskin) dan universal benefit 
(tunjangan yang dibiayai pajak pada seluruh warga negara). Cakupan yang sangat 
luas berimplikasi menghambat efektivitas perundangan karena membutuhkan 
peraturan pelaksanaan teknis yang beragam dan memakan waktu lama, serta 
cenderung berlebihan mengatur sesuatu yang sebenarnya tidak perlu diatur 
(over-rule).  

Dua, definisi-definisi kunci dalam Undang-Undang ini tidak konsisten dengan 
pendekatan hak. Sebagai contoh, rehabilitasi sosial didefinsikan sebagai proses 
refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu 
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Dalam 
hal ini, DPR telah menyalahkan korban sekaligus membangun stigma. Contoh lain 
adalah dalam mendefinikan cakupan perlindungan sosial. Pasal 14 (2) menyebut 
perlindungan sosial akan dilaksanakan dengan a) bantuan sosial; b)  advokasi 
sosial, dan atau c) bantuan hukum.  Definisi ini sangat berbeda dengan konvesi 
umum yang lebih merujuk pada penyediaan instrumen fiskal (hibah tunai atau 
subsidi) dibandingkan instrumen non fiskal dalam perlindungan sosial. Definisi 
yang tidak baku ini cenderung  meluas, mengatur secara berlebihan (over rule). 

Tiga, DPR mengabaikan hak partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Definisi 
peran yang seluas-luasnya dalam UU ini sangat multitafsir, tak ada perincian 
secara khusus seperti hak terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan 
dan monitoring evaluasi. Keterlibatan masyarakat dengan lembaga koordinasi 
kesejahteraan sosial nonpemerintah yang dapat dibentuk bukanlah hal strategis 
dan usulan yang efektif. Selain tugasnya terbatas, lembaga tersebut juga tidak 
memiliki kekuatan apa-apa. Kelembagaan yang semestinya dibentuk adalah Komisi 
Kesejahteraan.

Empat, Undang-Undang ini tidak mengatur proses transparansi dan akuntabilitas 
dari penyelenggara negara. Padahal hanya dengan informasi yang transparan dan 
akuntabel, publik dapat melakukan pengawasan dan pengawasan serta evaluasi. 
Sebaliknya UU ini justru mewajibkan pelaksana publik untuk memberikan laporan 
rutin kepada pemerintah.  Demikian halnya dengan sanksi hukum bagi pembiaran 
dan penelantaran hak oleh negara, sama sekali tidak diatur. Mekanisme 
tanggunggugat merupakan keharusan dalam pendekatan berbasis hak, terutama 
terhadap kelalaian dan pembiaran negara dalam pembangunan kesejahteraan sosial. 
Dan dalam UU Kesos ini, mekanisme tanggunggugat belum sama sekali diatur.

Lima, selain materi yang amburadul, proses pelibatan publik dalam proses 
penyusunan Rancangan Undang-Undang ini sangat sempit dan terbatas serta 
dilakukan dalam periode yang pendek.  Uji publik hanya dilakukan tiga hari. 
Namun, DPR memandang partisipasi hanyalah prosedur semata, dan bukan hal 
penting. Padahal, UU seperti Kesos merupakan UU yang sangat strategis dalam 
pemenuhan hak dasar warga sehingga partisipasi luas dari warga negara dan 
beragam kelompok masyarakat terkait penyediaan layanan dan jasa kesejahteraan 
sosial sangatlah diperlukan. Hasilnya, dengan partisipasi dan kesadaran publik 
yang terbatas menjadikan UU Kesos menjadi tidak komprehensif, tidak relevan 
dengan kebutuhan nyata serta mendapatkan dukungan publik yang rendah sehingga 
tidak efektif ketika diterapkan. 

Enam, jika dibandingkan dengan Undang-Undang sebelumnya, UU Kesos ini merupakan 
langkah mundur bagi kebijakan sosial bagi pemenuhan hak sosial dan ekonomi 
seluruh warga negara guna mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial. UU Kesos 
ini tidak melihat masalah kebutuhan nyata, tapi  mencampuradukkan dan 
mengeneralisir 27 golongan yang dianggap Departemen Sosial sebagai penyandang 
masalah kesejahteraan sosi

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik uge basar
Jadi ingat Pak Nurcholis Madjid ikut konvensiGolkar untuk pencalonan
presiden, pertanyaan para peserta konvensi adalah mengenai "Vitamin"'
beliau jadi kapok tuh.

--- On Thu, 12/18/08, Indra Jaya Piliang  wrote:
From: Indra Jaya Piliang 
Subject: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers
To: "FPK" 
Date: Thursday, December 18, 2008, 10:21 AM











Kalau Penggagas Sekber Golput sami mawon dg Dewan Integritas 
Bangsa, lalu yg milih presiden dan wapresnya siapa, bang?



Ijp

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk Samsidar S)

2008-12-18 Terurut Topik Fuad Baradja
Ibu Samsidar ,
 
Sering saya tulis disini bahwa diseluruh dunia TIDAK ADA LARANGAN ORANG MEROKOK 
karena seperti yang anda bilang itu adalah pilihan , atau HAM atau apa lah.
Yang dilarang adalah merokok ditempat umum , karena sudah terbukti secara 
klinis asap rokok yang terhisap oleh orang yang tidak merokok berefek sama 
dengan perokoknya.
Dengan fatwa , saya yakin para perokok tidak akan merasa terjajah atau dijajah .
Jangankan fatwa yang dikeluarkan oleh ulama , yang jelas jelas dilarang agama 
dan termaktub dalam kitab suci saja masih dilanggar .
Buktinya , orang ke tempat pelacuran dengan membawa perasaan senang , happy .
orang minum minuman keras , yang juga jelas jelas haram , ya fine fine aja tuh .
Kalau ada satu dua orang ya wajar aja lah , gak bisa digeneralisir kan ?
 
Anda meminta bukti klinis ? Banyak sekali bu .
Ada 70.000 hasil penelitian yang membuktikan secara meyakinkan keterkaitan  
rokok dengan begitu banyak penyakit .
 
Ttttaaapppiii .
Industri rokok terus membantah , bahkan mereka membayar para ilmuwan untuk 
menolak atau membantah semua hasil penelitian itu. Ada bukti otentik berupa 
dokumen asli yang sudah bisa diakses di internet. 
Semua kebusukan industri rokok itu sekarang sudah terbongkar dan bisa diakses 
oleh siapapun bu , karena pemerintah Amerika telah berhasil memaksa mereka 
mengeluarkan semua dokumen rahasia yang selama ini mereka sembunyikan.
 
Anda juga mengatakan merokok itu pilihan , karena menurut anda para perokok tau 
pasti tentang bahaya merokok.
Itu tidak benar bu , Ada hasil penelitian yang valid disini , dan juga saya 
pernah melihatnya di CNN , bahwa 82 % perokok itu ingin berhenti merokok ., 
tapi tidak bisa karena begitu kuatnya adiksi rokok.
Barangkali anda belum puas dengan jawaban itu ? Fine ...
Di kota Malang Jawa timur , ada seorang anak balita bernama Maulana yang sudah 
kecanduan rokok sejak berumur 2,5 tahun !!! Sekarang umurnya 4 tahun dan 
merokok hingga 4 - 5 batang perhari !!! Mungkinkah dia tahu bahaya merokok ???
Mungkinkah dia bisa membaca apalagi memahami health warning yang ada di bungkus 
rokok ?? Pasti anda tidak menontonnya di Trans TV yang menayangkannya beberapa 
kali. Jadi Ibu Samsidar , bila anda perokok , saran saya segeralah berhenti ,
Bila anda bekerja di sektor rokok , please , buka website website dunia seperti 
tobaccofreedom.org , whyquit.com , quitnow.com , buttout.com atau ribuan yang 
lain.
bila kesulitan , cari saja di google dengan kata kunci : tobacco  apa 
saja yang anda ingin ketahui . Misalnya : tobacco cancer , tobacco addiction , 
tobacco kids , tobacco lies atau apa saja .
Kalau anda tidak juga bisa menerima itu semua , saya tidak yakin bahwa anda 
adalah orang yang cocok untuk saya ajak berdiskusi .
 
Thanks a lot 

Fuad Baradja
Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM-3)
Indonesian Smoking Control Foundation
Jakarta.

--- On Wed, 12/17/08, Samsidar Situmorang  wrote:

From: Samsidar Situmorang 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 11:17 PM






Bung Fuad
Anda mengatakan masalahnya bukan  Larangan Merokok, tapi larangan merokok di 
tempat umum. Memang apa bedanya?
Apa bedanya dengan memintakan fatwa haram? apakah fatwa ini akan menyentuh 
ranah itu saja? tentu tidak karena efeknya bakal luas. Mau tidak mau dengan 
adanya fatwa Haram yang didesakkan oleh beberapa rekan2 LSM para perokok akan 
dijajah.
Lantas soal merokok di tempat umum anda katakan terbukti membahayakan orang 
lain? buktinya seperti apa? apakah selama ini sudah ada publikasi secara luas 
secara klinis kandungan berbagai unsur yang memapar tubuh manusia di tempat 
dimana perokok ada?
bagaimana anda menjustifikasi bila hal itu belum dibuktikan?

Anda bilang pemerintah cuek bebek, sehingga masyarakat jadi bodoh soal rokok. 
Sekarang coba anda tanya ke mereka yang merokok, tau tidak mereka soal bahaya 
rokok. Saya yakin, semuanya tau. Semua tau kalo rokok itu berpengaruh terhadap 
kesehatan, tapi mengapa mereka merokok? karena itu pilihan. Anda tidak bisa 
memaksa orang untuk memilih.

Rokok memang tidak menyehatkan, tapi membelenggu perokok dengan pelbagai aturan 
dan 'larangan' semacam itu sama saja menjajah hak asasi. sebab merokok adalah 
pilihan...sama halnya anda minum minuman keras, makan babi, dan makan makanan 
lain yang tidak menyehatkan, dimana semuanya adalah pilihan masing-masing.

Sebenarnya yang justru perlu dilakukan adalah mengatur bagaimana agar bisa 
'merokok yang santun'. artinya, kalo ada anak kecil ya jangan merokok 
terang2an, atau hormati orang yang tidak merokok.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.

2008-12-18 Terurut Topik elrobama
Yang saya tanggapi adalah "penanggulangan"-nya mas fuad, yang beda
dengan pencegahan-nya mbak rini. Semua orang pasti tahu bahwa
pencegahan lebih baik dari pengobatan/perbaikan. Nah kalau pencegahan
pasti berarti melawan dan melarang. Yah silakan bikin fatwa kalau
memang merokok adalah bertentangan dengan KEPENTINGAN NASIONAL.
Termasuk bagi para penyumbang lewat iklan-iklannya yang paling sosial
itu dan juga pajak untuk negara.

Saya bukan penentang para relawan anti-rokok. Percayalah, kalau ada
maklumat bahwa merokok itu bertentangan dengan kepentingan nasional
maka saat itu juga saya pasti berhenti merokok. Minimal saya sendiri
dan kerabat saya.

salam, robama.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Rini  wrote:
>
> Bikin rumah sakit korban rokok internasional? dimana-mana
penanggulangan terbaik adalah dng pencegahan. bukankah mencegah lebih
baik daripada mengobati? jika orang sudah terlanjur sakit berarti ada
kualitas hidup yang turun, dan ini ujung-ujungnya berdampak pada
produktivitas.
> Tambahan lagi dananya dari penduduk yg concern. wah... maaf ya, para
perokok itu sudah membakar uang, membahayakan kesehatan bukan hanya
dia tapi lingkungan sekitarnya, terus sekarang orang lain yang disuruh
membiayai? plis dong ah...
>
> rini


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik Billy N.
halo...
Trims untuk komentarnya.
CMIIW, secara nyata, masyarakat sih menganggap ada/nggak ada negara
itu nggak berpengaruh, toh bisnis & hidup berjalan biasa tanpa campur
tangan negara, malah dianggap ada negara jadi banyak peraturan yang
buat susah/repot...
Rakyat sudah biasa kerja sama demi kepentingan bersama, baik untuk
bisnis atau sosial, sekarang malah negara ingin 'dapat bagian' dalam
itu, jadi tambah biaya.
Sedikit OOT, mau 'sunset policy' diperpanjang seterusnya pun rakyat
nggak akan mau buat NPWP & bayar pajak karena seperti nggak ada
gunanya, hanya untuk dikorupsi aja... :(
rgds
Billy

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, halim hd wrote:
> dulu, di jaman ditulisnya kitab negara kertagama tidak disebut
"korupsi", tapi, sejenis "susutante": sumbangan sukarela tanpa
tekanan; warga memberikan kelebihan kepada lingkungan dan penguasanya
berdasarkan kemampuannya. dan pihak penguasa memberikan perlindungan
sesuai dengan kebutuhan warga. sedangkan sekarang, penguasa meminta
kepada warganya, tapi penguasa tidak memberikan sesuai kebutuhan warga.
> hhd.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik Billy N.
halo...
Saya pikir salah satu faktor mengapa agama nggak berhasil dalam
pemberantasan korupsi karena agama sendiri sering dijadikan tempat
'cuci uang' atau 'pembenaran' bagi koruptor... Sementara di lain sisi,
pemuka agama sudah malas, nggak mau bina umat tapi lebih pilih pinjam
tangan negara untuk mengendalikan perilaku umat.
rgds
Billy

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "laesem" wrote:
> Betul pak, praktek agama di sini ternyata tidak berhasil. Pemahaman
religius ternyata
> hanya pada penampilannya saja sangat religius. tetapi ternyata iman
dan moralnya sangat
> tidak religius. Penjelasan untuk hal ini ada 2 yaitu:
> Pertama, munafik. Untuk menutupi tingkah lakunya yang bejat mereka
berpenampilan
> religius. Kedua, Sadar. Mereka sadar akan perbuatannya dan mencoba untuk
> mengurangi/menebus kesalahannya dengan lebih mendekatkan diri ke agama.
> Semoga hal kedua yang menjadi kenyataannya.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Reformasi Perlu Direformasi

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
mungkin ada baiknya ustadz hazim muzadi melakukan eksperimen di lingkungan NU, 
melakukan reformasi di kalangan elite NU yang rasa-rasanya selama satu dekade 
ini kian jauh dari warga; banyak kaum nahdliyin di pedesaan bingung dengan 
tingkah laku politik eelite NU yang syahwat kuasanya tak kenal arah. 
hhd.

--- On Wed, 12/17/08, Agus Hamonangan  wrote:
From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Reformasi Perlu Direformasi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 6:48 PM











http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/17/ 00423241/ 
reformasi. perlu.direformas i



Jakarta, Kompas - Reformasi yang sudah bergulir selama sepuluh tahun

terakhir ini tampaknya masih harus direformasi dengan kesiapan yang

lebih baik, di antaranya perlu memberikan landasan perekonomian yang

kuat bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia. Jika tidak cukup pangan,

bukan hanya demokrasi tidak bisa berjalan dengan baik, tetapi hanya

menjadi politik sembako.



Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH

Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (15/12) malam. "Kalau ekonomi

masyarakat kondisinya lebih baik dan pemerintah serius mau memberikan

kesejahteraan rakyat, kita tidak akan lagi melihat politik sembako

dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Atau, kita tak lagi melihat

politisi kebingungan mencari modal untuk menyediakan sembako bagi

konstituennya, " ujarnya lagi.



Secara terpisah, Selasa, saat diterima Pemimpin Umum Harian Kompas

Jakob Oetama, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta

mengakui, gerakan reformasi tidak memiliki narasi. Akibatnya, setelah

pemerintahan Orde Baru tumbang, tidak ada ide besar yang dilahirkan

dari bangsa ini.



"Undang-undang juga dibuat secara reaktif. Akibatnya, kita tak punya

kesempatan untuk melahirkan negarawan," kata Anis.



Pendidikan politik



Selain politisi, lanjut Hasyim, masyarakat Indonesia saat ini juga

perlu pendidikan politik yang baik. Namun, supaya pendidikan politik

itu masuk di kepala rakyat, tugas pemerintah untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat.



"Kita saksikan di sejumlah pilkada, orang yang berkualitas, namun

tidak punya modal sembako, tidak akan dipilih," katanya.



Direktur Eksekutif Pendidikan dan Pemberdayaan Anak Bangsa Santoso

Arief Prihandoyo sepakat, masyarakat membutuhkan pencerahan politik.

Namun, partai politik yang ada saat ini tampaknya lebih banyak

menyikapi secara pragmatis.



"Partai memang menghadapi dilema antara memberikan pendidikan politik

dan menyikapi dengan langkah pragmatis. Parpol khawatir, kalau tidak

mengikuti langgam masyarakat yang pragmatis, dukungan suaranya akan

berkurang," ujarnya.



Fungsionaris Partai Amanat Nasional, Nasrullah, menuturkan, partai

yang memiliki cita-cita idealis memang sering kali menghadapi dilema.

Namun, sekecil apa pun pendidikan politik kepada masyarakat, tetap

perlu dilakukan.



"Kita tidak bisa menyalahkan sikap masyarakat yang pragmatis,"

katanya. Apalagi, elite pemerintah tidak peduli. (mam/tra)




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara Menularkan Premanisme

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
di solo, surabaya, semarang, tegal, dan banyak kota lainnya termasuk di sulsel 
dan sulbar, preman banyak dipakai oleh partai. konon ada preman yang kasih 
sumbangan kepada partai, dan partai kasih perlindungan kepada preman. 
hhd.

--- On Wed, 12/17/08, Agus Hamonangan  wrote:
From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara Menularkan Premanisme
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 6:43 PM











Oleh Toto Suparto

http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/16/ 00150371/ negara.menularka 
n.premanisme



Pengujung 2008 diwarnai pembasmian premanisme. Siapa saja yang

dianggap preman akan disapu aparat keamanan untuk kemudian "dibina".



Seorang penganggur yang sehari-hari terpaksa memungut retribusi liar

dari toko ke toko mengaku tak luput dari razia preman itu. Penganggur

itu dianggap pemalak dan harus "dibina" beberapa hari di penjara milik

kepolisian.



Sebenarnya penganggur itu beruntung. Jika saja dia diciduk pada era

Orde Baru, dia sudah layak didor. Sebab, dia sudah memenuhi kategori

preman. Kesehariannya sebagai pemalak didukung tato di beberapa bagian

tubuh. Memang salah kaprah saat orang sudah mencirikan preman dengan

tato. Layakkah selebriti yang tergila-gila tato disebut preman?



Bawaan Orde Baru



Anggapan itu ditanamkan Orde Baru. Semasa Orba, orang-orang bertato

diburu pasukan khusus, lalu didor, dan dibungkus karung, dibuang.

Pasukan itu dikenal sebagai penembak misterius alias petrus. Maka,

sejumlah surat kabar acap memberitakan adanya mayat bertato.



Pada akhir 1983 dan awal 1984 mayat-mayat bertato ada di mana-mana.

Saat itu, mayat bertato diistilahkan preman, gali (gabungan anak liar)

atau centeng. Atas pembasmian preman ala petrus ini, Presiden Soeharto

menenangkan masyarakat bahwa langkah itu sekadar shock therapy untuk

menghentikan kejahatan karena kejahatan para preman telah mengganggu

stabilitas nasional.



Maksud pemerintahan Orba menghentikan kejahatan preman tak berbuah,

buktinya premanisme kembali tumbuh subur. Lantas muncul perbandingan,

"petrus" saja tidak mampu mematikan premanisme, apalagi jika sekadar

"dibina" seperti dilakukan sekarang.



Banyak yang beranggapan razia preman bakal sia-sia karena kategorisasi

yang keliru. Padahal, secara harfiah, preman tak kenal kategorisasi.

Preman adalah orang jahat. Sesungguhnya siapa pun yang berbuat jahat

layak dirazia. Namun, entah mengapa, kali ini yang disapu sekadar

kelas teri, para pengamen, pemalak jalanan, tukang parkir liar,

pengatur lalu lintas amatiran, calo penumpang di terminal, atau pemuda

bertato yang sedang nongkrong.



Saat kelas teri disapu, sementara kelas kakap dibiarkan hidup, maka

premanisme akan terus berputar. Ibarat virus ia akan menulari yang

lain. Premanisme yang menghalalkan kekerasan, melahirkan spiral

kekerasan. Semula negara menyapu premanisme dengan kekerasan, preman

pun menerapkan kekerasan untuk bertahan dari sapuan negara. Begitu

senantiasa terjadi, sebagaimana spiral.



Alat kekuasaan



Penularan kekerasan bisa dijelaskan dengan beberapa konsep. Sifat

orang jahat (preman) di antaranya memaksakan kehendak kepada orang

lain meski ada perlawanan. Agar kehendaknya dipertimbangkan orang

lain, preman menebar ketakutan. Di bawah ancaman ketakutan itulah

kehendak mereka dipenuhi.



Saat para preman memaksakan kehendak, mereka ingin menunjukkan

kekuasaan. Ini persis konsep Max Weber, kekuasaan merupakan kemampuan

seseorang atas sekelompok orang untuk memaksakan kehendak kepada pihak

lain, meski ada penolakan, diwujudkan dengan perlawanan. Weber

menambahkan kekuasaan manusia atas manusia lain berlandaskan instrumen

legitimasi, yakni kekerasan. Sejalan dengan konsep Weber, baik

ditengok prinsip Leviathan dari Hobbes, bahwa dalam suatu negara,

untuk mengendalikan manusia secara obyektif, tanggung jawab moral

tidak menjadi perhatian utama, yang terpenting bagaimana negara

membuat takut masyarakat.



Dalam keseharian, sulit dimungkiri, negara pun mengadopsi pemahaman

Weber dan Hobbes, menempatkan kekuasaan berdampingan dengan kekerasan.

Contoh yang paling sering muncul ke publik, negara menggunakan

kekerasan saat hendak menggusur kaum marjinal. Entah itu dibungkus

dengan satpol PP atau aparat lain, tetapi tetap saja ada praktik

kekerasan. Kesannya tak ada cara yang lembut manusiawi. Jika adopsi

itu berlanjut, mustahil menghentikan premanisme.



Artinya, selama negara masih mempraktikkan kekerasan, praktik ini

menular ke masyarakat, termasuk kalangan yang dikategorikan preman.

Maka, benar teori Hannah Arendt, kekerasan yang dilakukan masyarakat

sipil bukan sesuatu yang terpisah dari kekerasan oleh negara.

Masyarakat pun terbiasa menerapkan kekerasan dalam segala aspek

kehidupan. Preman mengedepankan kekerasan untuk menunjukkan

"kekuasaan" mereka.



Penguasa maupun calon penguasa negara mengadopsi kekerasan untuk

mencapai maupun memelihara kekuasaan. Lihat, elite politik

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib

2008-12-18 Terurut Topik Alfred Alinazar
Menurut saya aturan 3 in 1 itu adalah salah satu contoh buruk dari
pemda DKI mengatasi kemacetan di Jakarta.
Setelah ada 3 in 1, nyatanya Jakarta masih macet. Orang masih saja
lewat jalan 3 in 1. Yg membedakan adalah dulu naik sendiri, sementara
sekarang pake joki.
Apakah Jakarta berkurang macetnya? Jelas tidak. Jakarta malah makin
lama makin macet.

Saya setuju dengan Pak Manneke. Solusi mengubah jam sekolah anak itu
adalah solusi ngawur untuk mengatur kemacetan di Jkt.
Sudah ngawur, mengorbankan anak lagi.
Mbok ya sekalian aja anak disuruh sekolah di rumah, supaya Jakarta nggak macet.

salam,

-bank al-

On Wed, Nov 26, 2008 at 3:15 AM, Eric Soesilo  wrote:
> Ini aturan untuk mengatur aktifitas masyarakat agar tidak menumpuk di jam2 
> tertentu saja. Aturan apa itu kira2 pak ? Menurut bapak ? Bapak kan lebih 
> smart dari saya :)
>
> Misal aturan 3 in 1, apakah menyelesaikan masalah kemacetan ? Tidak kan.. 
> Wong masalah tetap di transportasi umumnya kan.. Kebetulan yang diatur adalah 
> jam masuk sekolah sekarang..
>
>
> Best Regards,
>
> Eric Soesilo
> ericsoes...@yahoo.com
>
> funBerry(R) powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: manneke budiman 
>
> Date: Tue, 25 Nov 2008 00:45:49
> To: 
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib
>
>
> Eh, Bung, Anda rupanya telminya kaga ketulungan ya? Kebijakan Pemkot DKI itu 
> kebijakan tentang aturan sekolah anak atau tentang aturan lalu-lintas? Bisa 
> jawab nggak pertanyaan gampang seperti ini? Atau mau masuk sekolah lagi 
> bareng anak-anak kecil itu biar ngerasain masuk kelas jam 6.30 pagi?
> �
> manneke


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Teknopreneur" Iskandar Alisjahbana Berpulang

2008-12-18 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Saya sangat setuju dengan pendapat Almarhum Prof Dr Ir Iskandar Alisyahbana 
tentang "mutlak pentingnya TECHNOPRENEUR". Miracle yang terjadi di China dan 
belakangan disusul oleh India merupakan bukti bahwa kombinasi dari kemampuan 
untuk memiliki dan mengembangkan teknologi "anak negeri" yang dipadukan dengan 
adanya jiwa dan semangat "kewirausaahaan" (entrepreneurship) thesis almarhum 
Iskandar Alisyahbana. Sayang dia tidak punya kesempatan menjadi Deng Tsiao Ping 
atau Zu Rong Jie Indonesia sehingga gagasan raksasa beliau hanya sampai ke 
benak Arifin Panigoro dan bbrp orang mahasiswa beliau di ITB. Ada ungkapan 
bijak bangsa Jepang yang mengatakan bahwa "ORANG BESAR ITU DILAHIRKAN ... . ; 
TETAPI MEREKA MEMBUTUHKAN KESEMPATAN!". Sayang Prof Dr Ir tidak banyak 
mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan gagasan dan pemikiran besarnya bagi 
bangsa Indonesia. Pesan bagi kita yang masih hidup ini adalah : " APAKAH KITA 
AKAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA ORANG-ORANG
 BESAR YANG DILAHIRKAN DIKALANGAN BANGSA INI . .., ATAU KITA BIARKAN SAJA 
MEREKA MENGHABISKAN KEHIDUPAN SEKEDAR MELINTAS  BAGAIKAN ANGIN LALU ?. Selamat 
jalan Cendekiawan Besar Prof Dr Ir Iskandar Alisyahbana! Semoga bangsa ini 
diberi hidayah oleh Allah SWT untuk tidak terus menerus "MEMBONSAIKAN 
PUTRA-PUTRA BESARNYA". Salam duka cita dan keprihatinan Tjuk KS

--- Pada Kam, 18/12/08, Agus Hamonangan  menulis:

Dari: Agus Hamonangan 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "Teknopreneur" Iskandar Alisjahbana Berpulang
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 18 Desember, 2008, 9:53 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/18/ 01020753/ teknopreneur. 
iskandar. alisjahbana. berpulang

Bandung, Kompas - Rektor Institut Teknologi Bandung Periode 1977-1978
Prof Iskandar Alisjahbana meninggal dunia hari Selasa (16/12) pukul
23.08. Iskandar adalah pencetus teknopreneurship di ITB dan pengembang
Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa.

Ketua Majelis Wali Amanah ITB Periode 2001-2004 ini meninggal di Rumah
Sakit Boromeus, Bandung, dengan kondisi pendarahan di bagian perutnya.
Almarhum sempat dibawa ke RS Hasan Sadikin, Bandung, Selasa pagi.

Anna Alisjahbana, istri almarhum, mengaku terkejut dengan kepergian
suaminya. "Cepat sekali, hanya dalam kurun 21 jam dirawat," ucapnya.

Iskandar meninggalkan tiga anak, yakni Andi Alisjahbana, Rian
Alisjahbana, dan Bachti Alisjahbana, serta enam cucu, pada usia 77
tahun. Ia dimakamkan di dekat makam ayahnya, Sutan Takdir Alisjahbana,
di Desa Tugu, Bogor, Rabu (17/12).

Andi, putra sulung Iskandar, mengenang almarhum sebagai sosok yang
sangat menggemari inovasi teknologi. Almarhum sangat percaya, inovasi
teknologi mampu berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan daya saing
bangsa.

Semasa hayatnya, Iskandar sangat giat meneliti bidang teknologi
komunikasi. Percobaan-percobaan dalam skala kecil pun dilakukan di
rumahnya di Jalan Ranca Bentang 12A. Lulusan program doktor Departemen
Teknik Elektro TH Damstadt ini penggagas teleblackboard, teknologi
rekaman tulisan tangan di atas papan elektronik yang bisa dikirim ke
lokasi yang jauh lewat gelombang radio atau televisi. Puncak karyanya
adalah Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa yang diluncurkan 1976.

Prof Sudjana Sapiie, sahabat seangkatan Iskandar, mengenang almarhum
sebagai sosok visioner. "Yang selalu diinginkannya adalah
entrepreneurship dan teknologi modern," ucapnya.

Pada 1978, saat baru setahun menjabat Rektor ITB, Iskandar
diberhentikan dari jabatannya oleh pemerintah karena dianggap
membiarkan gelombang protes dan demonstrasi mahasiswa menentang Orde
Baru di ITB. "Atap rumahnya pun ditembaki pihak tidak dikenal. Ini
semua dilakukannya karena ia berpandangan mahasiswa pun perlu
diperlakukan secara adil," ujar Sudjana yang menggantikannya sebagai
rektor.

Dalam wawancara dengan Kompas, di sela-sela orasi ilmiah Arifin
Panigoro, akhir Oktober lalu, Iskandar berpesan, daya saing dan harga
diri bangsa bisa ditingkatkan lewat teknologi. Tentunya, yang bisa
berimplikasi pada ekonomi. "Jika ingin memperbaiki diri, kita, pribumi
(orang Indonesia), jangan gunakan tempeleng (otot), tetapi pakailah
intelektualitas, " tuturnya. (JON)

 














  Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik w.kasman
mBak Rini, bagaimana kalau diusulkan agar Pemda DKI mengeluarkan kebijakan agar 
rayonisasi sekolah diperketat dan diusahakan agar transportasi anak sekolah 
tidak lebih dari satu kali naik kendaraan dan itupun tidak terlalu jauh. Dengan 
kebijakan ini maka anak sekolah yang berada di luar range rayonisasi harus 
dipindahkan ke sekolah yang dekat. Kebijakan ini akan mengurangi derajat 
pengorbanan bagi anak-anak sekolah dalam hal nanti sekolah masuk jam 06.30.
Tetapi kalaupun nanti kebijakan rayonisasi dilaksanakan secara ketat juga tidak 
urung pasti ada yang protes. Misalnya, demi mengejar sekolah favorit maka akan 
marah kalau rayonisasi diperketat. Lalu, yang mampu menyediakan fasilitas antar 
jemput pribadi - tentu juga akan marah kalau dipaksa melakukan rayonisasi. 
Kemudian, kalau tinggalnya di luar DKI tetapi memaksa sekolah di DKI pasti juga 
akan ribut.

Salam/WK

  - Original Message -
  From: Rini
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, December 17, 2008 10:26 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah


  Harya, bagaimana kalau menyelamatkan pelajar dari kemacetan itu dengan cara 
lain, misalnya pembatasan kendaraan, penataan angkutan umum, atau distribusi 
jam masuk juga boleh, tapi bukan mereka yang harus masuk lebih pagi? anda 
bilang menyelamatkan, tapi dengan cara mengorbankan?

  saya menyebut rencana tata ruang itu sebagai reaksi atas statement anda yang 
bilang bahwa DKI punya plan transportasi makro. saya kutipkan lagi di bawah:
  -
  Posted by: "Harya Setyaka" harya.sety...@gmail.com�� kokomarokosetyoko
  Ada Boss..
  DKI punya plan Transportasi Makro.. yg antara lain memuat pengembangan
  angkutan umum massal..(sdh dimulai dengan busway)
  dan pembatasan kendaraan. sebenarnya sih bukan rahasia... karena sy pun
  sering mendapati hal tsb di media massa..
  

  FYI, ini merupakan reaksi anda atas pertanyaan kenapa harus dng langkah2 
parsial, bukan rencana yang terintegrasi. menurut anda rencana yg terintegrasi 
itu bukannya tidak ada.

  Makanya saya bilang rencana tata ruang juga ada, tapi tidak pernah 
dilaksanakan secara konsisten.

  yang saya maksud tidak cukup dng literatur tp harus disertai intuisi itu 
pengelola kota, bukan anak sekolah. tapi kok komentar anda anak sekolah yg 
mesti pake intuisi supaya gak kena macet harus bangun jam berapa sih? kalo 
bangun harus lebih pagi itu namanya bukan intuisi, tapi kepaksa. nggak nyambung 
banget komentar anda ini.

  memang tidak semua orang bisa melakukan penalaran secara non-linier. yang 
jelas anda tidak bisa melakukan penalaran secara non-linier. pengelola DKI juga 
tidak capable untuk melakukan penalaran secara non-linier, padahal mereka 
harusnya bisa. jadi untuk apa mereka dibayar oleh rakyat?

  rini


  .


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik uge basar
Golkar akan berdasarkan suara terbanyak. itu kan katanya  Apa benar nih? ada 
kontraknya nggak? maklum lah kita kan pelupa, Pemilu lalu Nurul Arifin suaranya 
lebih banyak drpd yang No Urut 1. tetap saja No Urut 1 yang jadi. Nurul Arifin 
cuma bisa mewek.
 
Tapi prinsipnya bukan itu, waktu pengesahan UU Pemilu di DPR (Golkar juga ada 
di situ kan?) kenapa semua setuju dengan sistem No. Urut, giliran mau kampanye 
teriak-teriak akan menggunakan suara terbanyak. ini kan mencurigakan, tahu 
sendiri kepercayaan masyarakat kita pada soal politik sangat sensitif apalagi 
dengan yang namanya "akal-akalan".
Mengenai akan memecat calon terpilih...he...he.. apakah mungkin, memecat 
anggota, kan ada mekanismenya sendiri, apalagi Big Boss yang terpilih dan 
banyak nyumbang. Merecall calon terpilih juga kita nggak ngerti mekanismenya, 
keburu kita lupa kali. apalagi si Calon tsb menolak di-recall.
Kalau saya sih cenderung memilih Caleg no Urut 1 yang muka baru saja, tapi 
diselidiki dulu siapa orang tsb. partainya sih nggak penting. semua Partai kan 
sama berazaskan Pancasila. kalau milih muka lama kan sudah terbukti 
mengecewakan. saya lihat Caleg dari PDP dan Gerindra banyak yang menjanjikan, 
yang lain belum tahu.
 
 
 


--- On Thu, 12/18/08, Indra Jaya Piliang  wrote:

From: Indra Jaya Piliang 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers
To: "FPK" 
Date: Thursday, December 18, 2008, 7:15 AM

Yg bilang bohong kan mas Iryanto, Om. Penjelasannya tentu tdk sederhana. Dalam
Partai Golkar, ada berlembar2 surat keputusan DPP sbg hasil Rapimnas yg
menjelaskan duduk soal mekanisme suara terbanyak ini. Mas Iryanto sebetulnya
bisa minta ke saya, lalu menganalisisnya, tdk asal kasih komentar dg asumsi2
sendiri.

Penjelasan singkatnya:

1. Peserta pemilu adalah partai politik. Bukan perseorgan. Nah, apabila Parpol
memecat caleg terpilih dg alasan tdk mematuhi aturan main, KPU tentu tdk bisa
melantiknya.

2. UU Susduk juga bisa digunakan utk merecall anggota legislatif yg sudah
dilantik, tetapi tdk mendapat suara terbanyak.

3. Pemberlakuan suara terbanyak adalah upaya mendekatkan caleg dg rakyat, bukan
hanya dg pimpinan parpol yg memberinya nmr urut kecil.

Ijp
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.

2008-12-18 Terurut Topik Mohammad Isnadi
Buat Neng Rini
Kalau bicara penanggulangan itu ada 2
pertama melakukan pencegahan
kedua melakukan penangan terhadap penggunanya dari aspek psikhis dan biologisnya
karena itu yang belum merokok agar tidak merokok harus ada sosialisasi tentang 
bahaya merokok dari semua aspek.
dan yang sudah merokok juga sama disosialisasi aspek bahaya merekok, jika tidak 
bisa berhenti harus ada tempat untuk merokok(lokalisasi) sehingga tidak 
merugikan orang lain.
Dan industrinya harus juga ditata
jadi dalam menangani masalah tidak hanya
bilang "merokok itu bahaya uang ko dibakar"
tentu ini sangat tidak bijak dan tidak menyelesaikan masalah
yang ada menambah masalah baru
karena pemerintah harus keluar uang untuk sosialisasi program
dan masih banyal lagi yang lainya
darimana uangnya
tentu dari kita juga
Nah berpikirlah dalam kerangka perubahan
apa dampak baik buruknya
seberapa dampak buruk dan baiknya
selamat berpikir

salam

msugi

--- Pada Kam, 18/12/08, Rini  menulis:
Dari: Rini 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 18 Desember, 2008, 10:45 AM











Bikin rumah sakit korban rokok internasional? dimana-mana 
penanggulangan terbaik adalah dng pencegahan. bukankah mencegah lebih baik 
daripada mengobati? jika orang sudah terlanjur sakit berarti ada kualitas hidup 
yang turun, dan ini ujung-ujungnya berdampak pada produktivitas.

Tambahan lagi dananya dari penduduk yg concern. wah... maaf ya, para perokok 
itu sudah membakar uang, membahayakan kesehatan bukan hanya dia tapi lingkungan 
sekitarnya, terus sekarang orang lain yang disuruh membiayai? plis dong ah...



rini



[Forum-Pembaca-KOMPAS] kemana konsumenmengadu

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif

UU no8 thn 1999 tentang perlindungan konsumen   mengatur hak kita sbg konsumen


kalau kita diragukan kita bisa mengadu.

apa hak konsumen apakah pengaduandan kemana mengadu,

saya upload  informasi ini berdasar penjelasan dr Depdag di site  ini 
dgn judul :



http://web.syarif.com/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=49&Itemid=54

Haniwar





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Tak Lahir dari Iklan

2008-12-18 Terurut Topik uge basar
Memangnya sejalk kapan ada yang menganggap iklan bisa melahirkan pemipin, 
ngawur saja, iklan hanya mempercepat pengenalan masyarakat luas kepada seorang 
calon pemimpin, tentu saja pada ahirnya tergantung kualitas calon pemimpin tsb. 
dan memiliki alasan-alasan untuk dipilihlah yang menentukan dia akan dipilih 
atau tidaknya. Kalau sudah jelas-jelas tidak akan laku dijual kenapa harus 
diusung-usung lagi. kan hanya akan menguntungkan kompetitornya, ya kecuali yang 
mengusungnya juga agen rahasia kompetitor tsb.
 
 


--- On Thu, 12/18/08, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Tak Lahir dari Iklan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 18, 2008, 9:49 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/17/ 00472265/ tokoh.tak. 
lahir.dari. iklan

Jakarta, Kompas - Dalam sistem demokrasi yang semakin terbuka, calon
pemimpin lahir secara alami berdasarkan usaha yang dibangun secara
konsisten. Kelahiran pemimpin tidak dapat didorong melalui iklan dan
janji politik.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Pramono Anung dalam penobatan dirinya dan 14 tokoh lainnya
sebagai Pemimpin Muda Berpengaruh 2008 di Jakarta, Selasa (16/12).
Kondisi masa depan yang semakin berat membutuhkan pemimpin yang mampu
bersikap rasional dan menyejahterakan rakyat.

Selama 10 tahun terakhir, Indonesia sulit mencari pemimpin yang
dipatuhi seluruh rakyatnya. Pemimpin yang ada justru tak mampu
mengarahkan rakyat, terutama dalam menghadapi hal-hal genting seperti
krisis keuangan global saat ini. Rakyat justru dibiarkan mencari arah
dan berjalan sendiri-sendiri.

"Kita butuh pemimpin yang bisa memberi inspirasi seperti Soekarno dan
tegas seperti Soeharto," katanya.

Selain Pramono, pemimpin muda berpengaruh versi majalah Biografi
Politik itu adalah Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault,
Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Wakil Ketua
Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, mantan Pemimpin Redaksi Metro TV
Andy F Noya, motivator Emotional Spiritual Quotient Ary Ginanjar
Agustian, dan calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Selain itu, terdapat Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa- Bangsa
Marty Natalegawa, sutradara Riri Riza, pengusaha muda Sandiaga S Uno,
dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ada pula Presiden Partai Keadilan
Sejahtera Tifatul Sembiring, Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban,
Koordinator Kontras Usman Hamid, dan fungsionaris PBB Yusron Ihza.

Menurut Denny, untuk melahirkan pemimpin baru tidak cukup hanya
berdasarkan motivasi yang dimiliki serta kemampuan mewadahi aspirasi
dan memiliki determinasi atau mampu menentukan sesuatu. Kehadiran
pemimpin muda harus ditopang oleh insentif partai politik yang membuka
kesempatan luas bagi munculnya tokoh baru serta dukungan pendanaan
yang kuat.

Disintegrasi

Disintegrasi nasional merupakan masalah yang harus lebih dulu
diperhatikan bangsa Indonesia. Namun, krisis sistem kepemimpinan dan
krisis saling percaya antarelite politik membuat masalah ini menjadi
lebih sulit diatasi.

Pandangan itu disampaikan Taufik Abdullah dalam acara Refleksi Akhir
Tahun 2009 yang diadakan Dewan Perwakilan Daerah, Selasa di Jakarta.

Krisis saling percaya antarelite politik terlihat dari banyaknya
partai yang berdiri secara tiba-tiba dan sulit dibedakan satu dengan
yang lain. "Berapa banyak partai yang mengatakan dirinya 'Soekarnois'
dan berapa banyak yang 'Islam' dan yang 'Pancasila'? Apa beda yang
satu dengan yang lain, selain pribadi dan kemampuan keuangan?" paparnya.

Menurut Taufik, ada tiga permasalahan integrasi nasional yang harus
dilihat elite politik, yaitu ketegangan sosial-kultural dalam
masyarakat, masalah regionalisme, dan hubungan masyarakat dan negara.
(MZW/SUT)

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanah Sabrang

2008-12-18 Terurut Topik halim hd
dan itu, ironisnya, sekali lagi, produk belanda, produk jaman kolonial. kenapa 
kita gak belajar dari itu?
hhd.

--- On Wed, 12/17/08, Lasma siregar  wrote:
From: Lasma siregar 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanah Sabrang
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 7:55 PM











Selain transmigrasi ke Tanah Sabrang, buuaaanyak juga

orang dari pulau Jawa yang imigrasi!

Misalnya ke Suriname, New Caledonia, Malaya (sebelum

jadi Malaysia), Singapura dan sebagainya!

Menarik sekali kalau ada yang menulis tentang imigrasi

ke "rantau jauh" ini!

Banyak diantara mereka yang sukses dan terkenal atau

dikenal di negaranya yang baru...



Salam

Las



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kalau PNS masuk jam 06.30 wib

2008-12-18 Terurut Topik Alfred Alinazar
Jangan bilang Jakarta hanya macet pada jam2 tertentu. Terakhir kali
saya di Jakarta, yg terjadi adalah Jakarta selalu macet.
Yg membedakan hanyalah macet banget, macet sekali, dan macet bukan main

Menurut saya sumber kemacetan itu karena Jakarta sudah terlalu padat.
Jakarta sudah tak mampu lagi menampung mobil2 yg harus masuk ke Jakarta.
Jika mobil pribadi dilarang, maka ternyata angkutan umum juga tak
sanggup mengatasinya.
Mengubah jam beraktivitas, hanya akan menunda masalah, karena jika
pertumbuhan populasi transportasi ini tidak diatasi, maka suatu saat
nanti akan macet lagi.
Sementara kebijakan awur2an ini jelas mengorbankan masyarakat, yg
harus mengubah rutinitas dan berbagai efek samping lainnya.

Kalau pemerintah memang mau serius menangani kemacetan di Jakarta.
Maka ubah aktivitas masyarakat sehingga tak lagi berlalu-lalang di
Jakarta. Entah dengan memindahkan kantor2 ke luar Jakarta, pusat
perbelanjaan ke luar Jakarta, dan lain sebagainya sehingga kepadatan
Jakarta ini dikurangi sampai titik optimalnya.

salam,

-bank al-

2008/12/14 Harya Setyaka :
> Bung Manneke yg Budiman
>
> Yg bilang pelajar stres trus bunuh diri itu bukan saya...
> tentunya anda akan tahu itu kalau saja anda menyimak Mba Rima Salim berikut
> ini:
>
> Menurut anda penyebab/sumber kemacetan itu apa? kalau bukan aktivitas
> manusia..
> karena semua orang mau beraktifitas pada jam yg sama, maka beban lalu-lintas
> memuncak pada jam-2 aktifitas.
>
>
> salam,
> -K-


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TI: Parlemen Indonesia Paling Mudah Tergoda

2008-12-18 Terurut Topik Bambang Sulistomo
hebat sekali cak muhaimin ini,
bagaimana dia berani bantah, dpr memang sudah menjadi lembaga yang sangat
merosot kesannya,
ada enggak yang berani mencatat,
perubahan dan jumlah pemilikan kendaraan pribadi yang mereka gunakan,
atau jenis dan jumlah rumah tinggal yang mereka tempati,
semua itu dengan  menggunakan jasa akuntan biasa, kan bisa dinilai,
dari mana saja "dana lebih"yang diperoleh diluar pendapatan yang resmi,
mau enggak cak imin membersihkan kesan yang merosot itu,
kesan masyarakat, dikalangan orang-orang yang dekat kekuasan,korupsi itu
tidak memalukan lagi,
tapi tetap dicaci-maki oleh rakyat pinggiran,
jangan bicara , bahwa hal ini baru saja berlangsung,
padahal banyak anggota dpr yang mantan aktivis juga,
kok mereka tidak berkutik melihat lingkaran dalamnya berbuat hal yang
memalukan,
konspirasi eksekutif, legislatif dan yudikatif,
dalam melakukan tindakan buruk memperjual beli-kan hukum,
bisa secara terbuka kita baca dimedia,
makanya itu , tahun 2009 merupakan tahun yang amat sangat menentukan,
apakah negara kita ini akan tetap dikuasai para konspirator tersebut,
atau akan ada perubahan yang mendasar, dengan lahirnya pemimpin alternatif,,
yang selama ini selalu dihambat kelahirannya dengan berbagai macam
undang-undang politik,
yang tentunya und-und tsb buatannya partai politik yang sedang menikmati
ke-enakan-nya berkuasa,
lha wong sedang menikmati kekuasaan, kok mengijinkan lahirnya pemimpin
alternatif, .
undang-undang politik saat ini , ibaratnya adalah alat yang paling efektif,
untuk melakukan aborsi pada embrio "jabang bayi" kelahiran pemimpin
alternatif,
salambambangsulistomo

2008/12/18 Agus Hamonangan 

>   Transparansi Internasional (TI)
>
> -
>
> Lembaga di kawasan Asia yang dipandang paling mudah tergoda menerima
> suap adalah parlemen Indonesia. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
> Muhaimin Iskandar mengaku tidak terkejut dengan penilaian TI. TI
> menyebutkan bahwa DPR sebagai parlemen Indonesia termasuk yang paling
> mudah tergoda untuk melakukan korupsi.
>
> Penilaian itu muncul karena belakangan ini banyak terungkap kasus
> gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi yang melibatkan anggota
> Dewan dan hal itu banyak dipublikasikan media.
>
> "Penilaian TI ini harus jadi pemicu bagi DPR untuk menegakkan aturan.
> Kalau perlu, pengaturan soal kode etik itu dimasukkan dalam Tata
> Tertib atau dalam Undang-Undang Susduk DPR agar lebih kuat," kata
> Muhaimin.
>
> Meski demikian, Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan
> Bangsa menegaskan bahwa proses pembelajaran demokrasi di DPR baru
> berjalan sangat singkat, yaitu sekitar 10 tahun setelah reformasi.
>
> DPR masih terus menata sistem. Badan Kehormatan DPR, misalnya, baru
> dibentuk 2004. Adapun Tata Beracara Badan Kehormatan DPR baru
> diselesaikan satu tahun belakangan.
>
> Muhaimin tidak percaya bahwa korupsi merupakan budaya Indonesia.
> Dengan adanya aturan dan pelaksanaan yang tegas, dia yakin korupsi
> dapat diberantas. "Jadi, satu-satunya cara adalah mempercepat
> penegakan aturan untuk mengontrol perilaku," ucapnya.
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] UU Minerba: Partai Berkuasa Langgengkan Rezim Keruk Cepat Jual Murah

2008-12-18 Terurut Topik Luluk Uliyah
Siaran Pers JATAM, WALHI, HuMA, ICEL, KIARA, KAU, SPI - 18 Desember 2008

UU Minerba: Partai Berkuasa Langgengkan Rezim Keruk Cepat Jual Murah

Seperti ular berganti kulit, UU Minerba akan melanggengkan rejim keruk 
cepat dan jual murah masa Orde Baru hingga pemerintahan SBY. 
Undang-Undang ini dibungkus asas dan tujuan yang tampaknya lebih baik, 
manusiawi dan peduli terhadap lingkungan, dengan memuat asas seperti 
keadilan, partisipatif, transparansi, berkelanjutan dan berwawasan 
lingkungan. Tapi kenyataannya, pasal-pasalnya beresiko membahayakan 
keselamatan warga negara dan lingkungan sekitarnya.

UU Minerba disahkan dua hari lalu, diwarnai keluarnya 3 fraksi dari 
ruang Sidang Senayan, yang hanya memperkarakan pasal peralihan. Jelas 
pasal ini hasil kompromi partai-partai penguasa di Senayan, yang selama 
ini banyak mendapat manfaat dari sektor pertambangan. Pasal yang secara 
substansial kontradiktif satu sama lain dan dikhawatirkan tidak 
operasional pada akhirnya.

Celakanya, partai-partai penguasa Senayan sama sekali tak memperkarakan 
hal-hal mendasar. Pasal-pasal UU Minerba tidak menapak realita masalah 
pertambangan di Indonesia, yang telah berlangsung 4 dekade lebih. Jika 
dilihat cepat, ada beberapa hal krusial dalam UU Minerba.

Pertama. Tanpa tahapan kaji ulang dan renegosiasi Kontrak Karya (KK), 
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B ) dan Kuasa 
Pertambangan (KP), UU Minerba tak akan operasional. Sebab, di lapang 
konsesi tambang yang diberikan semasa rejim orde baru, meningkat pesat 
di rejim Otoda, sudah sedemikian luas. Dan sebagian besar konsesi telah 
dikuasai pemegang KK dan PKP2B. Sementara, di UU ini keduanya tak boleh 
disentuh.

Kedua. Di lapang, pasal-pasal UU Minerba akan menambah carut marut dan 
memperparah konflik agraria. UU ini menguatkan ego sektoral, melalui 
lahirnya Wilayah Pertambangan. Padahal di lapang, daratan kepulauan 
sudah di kapling-kapling peruntukan dan perijinan industri ekstraktif 
lainnya, macam kawasan lindung, penebangan hutan, perkebunan kelapa 
sawit dan pertambangan. Adanya Wilayah Ijin Pertambangan Khusus (WIPK) 
pada tahap kegiatan produksi seluas 25.000 Ha, tampak lebih maju 
dibanding ketentuan perundang-undangan yang lama. Namun perusahaan 
tambang bisa saja memiliki luas konsesi yang sama dengan Undang-undang 
sebelumnya, jika memiliki beberapa IUPK dalam sebuah Wilayah Pertambangan.

Ketiga. Kriminalisasi warga negara. Celaka bagi penduduk lokal, dalam 
penetapan wilayah pertambangan, ruang yang tersedia dalam UU Minerba 
paling jauh hanya diperhatikan, tapi tak memiliki kekuatan. Veto rakyat 
tak diakui, mereka hanya punya dua pilihan, ganti rugi sepihak atau 
memperkarakan ke pengadilan. Bahkan, mereka beresiko dipidana setahun 
dan denda 100 juta, jika menghambat kegiatan pertambangan. Ini lebih 
represif dibanding UU sebelumnya. Sementara konflik-konflik yang lahir 
dari penerapan UU sebelumnya tak disediakan ruang penyelesaian dalam UU 
Minerba.

Keempat. Kawasan-kawasan lindung dan hutan adat tersisa akan terancam. 
Sebab alih fungsi kawasan-kawasan ini bisa dilaksanakan setelah ada izin 
dari pemerintah.

Kelima. UU Minerba bias darat.  Ia tidak menempatkan urgensi menjaga dan 
melindungi perairan pesisir dan laut, baik sebagai ruang hidup 
masyarakat nelayan maupun untuk keberlanjutan lingkungan. Dalam banyak 
kasus, wilayah pesisir dan laut menjadi jamban  limbah dan kegiatan 
pertambangan. Hak masyarakat nelayan atas kualitas perairan yang sehat 
diabaikan.

Keenam. UU ini menggunakan pendekatan administratif dalam proses 
perijinannya. Hal ini dipastikan tidak akan dapat efektif dalam 
penanganan dampak pencemaran maupun kerusakan lingkungan yang berdimensi 
ekologis. Ambil contoh, pencemaran pertambangan di perairan laut, dapat 
meluas melampaui wilayah izin konsesi yang diberikan pemerintah.

Ketujuh. UU Minerba akan mempercepat perusakan prasarana dan sarana 
umum, dengan memperbolehkannya dimanfaatkan menjadi sarana pertambangan.

Kedelapan. UU Minerba kontradiktif dengan UU Lingkungan Hidup, yang 
mengakui legal standing organisasi lingkungan hidup mengajukan gugatan 
terhadap korporasi, mana kala terjadi perusakan lingkungan. 
Undang-undang ini menghadapkan rakyat ,di kawasan terisolir informasi 
dan keberdayaan hukum berhadapan dengan perusahaan tambang yang memiliki 
modal menyewa ahli hukum dan konsultan, juga membayar iklan di media.

UU ini tak menapak bumi dan abai terhadap situasi terkini dalam negeri, 
tak hanya dalam kehancuran lingkungan akibat kegiatan pertambangan yang 
marak terjadi. Tapi juga makin menipisnya cadangan, tingginya angka 
produksi dan melayani kebutuhan asing serta  konsumsi bahan mineral 
dalam negeri.

Partai-partai berkuasa di Senayan harus digugat keberadaannya, karena 
melanggengkan rejim keruk cepat jual murah bahan tambang Indonesia. Ini 
jelas bertentangan dengan asas dan tujuan yang ditetapkannya sendiri, 
dan bertentangan dengan UUD 1945, khususnya pasal 33. [ ]

Kont

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: masalah merokok.(untuk bung elrobama)

2008-12-18 Terurut Topik Fuad Baradja
Bung Robama ,
anda mengutip kata kata bung Syahrir : Kita merdeka bukan untuk ikutan dunia 
Internasional , tapi untuk menjadi laboratorium bangsa bangsa .
Oke ,
bila kita mengikuti satu negara atau dua negara yang merasa baik dan benar , 
saya sepakat . Tapi ketika 160 negara telah menyepakati hasil hasil riset 
ilmiah para pakar kesehatan yang memastikan bahwa rokok adalah benda yang 
berbahaya bagi kesehatan , kemudian mereka sepakat menanggulangi masalah yang 
timbul dari rokok tersebut , tidak layakkah kita menganggap mereka sebagai 
laboratorium ?
haruskah kita menafikannya dan mengatakan bahwa kita sendiri yang benar .
Mereka juga mengatakan bahwa TIDAK ADA MASA DEPAN UNTUK INDUSTRI ROKOK.
haruskah kita mengatakan bahwa mereka semua bodoh karena menolak kebaikan yang 
datang dari industri rokok dan kita sendiri yang pintar ?
Kebaikan yang datang dari Industri rokok adalah kebaikan yang semu bung , 
mereka umumnya memberikan sesuatu karena mengharapkan keuntungan yang berlipat 
ganda.
 
Kesalahan terbesar dari bangsa ini dalam hal olahraga adalah bahwa Industri 
rokok sangat berperan dalam memajukan prestasi olahraga disini , atau dengan 
bahasa anda : dan olahragawan kita yang nasib prestasinya sangat tergantung 
dari industri rokok (iklan) .
Kasihan sekali , coba tengok ke belakang ... adakah anda puas melihat prestasi 
para atlit kita di berbagai arena kompetisi dunia ?
Inikah kemajuan pembangunan olah raga dari negara dengan 230 juta penduduk ?
Very poor ...
 
Kemudian anda juga menyinggung tentang pembukaan UUD 45 dan membicarakan 
tentang kemerdekaan , persatuan dan kedaulatan sebelum keadilan dan kemakmuran 
...
Sampai kapan ?
 
Sudah terbukti selama puluhan tahun pemilik Industri rokok menjadi orang orang 
terkaya di Indonesia dari hasil menjual racun kepada orang orang termiskin dan 
itu dibiarkan oleh pemerintah tanpa aturan yang jelas , yang menjadikan adiksi 
itu berlangsung secara turun temurun.
 
Saya juga boleh dong mengutip pembukaan UUD 45 :
." ..dan untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan kehidupan bangsa 
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian 
abadi dan keadilan sosial  "
 
Memajukan kesejahteraan umum , salah satu caranya adalah membebaskan orang 
orang yang kurang sejahtera dari belenggu adiksi nikotin yang jelas jelas 
membuat mereka lebih miskin , karena harus membeli suatu benda yang tidak 
bermanfaat dan mengabaikan kesejahteraan keluarganya (tentu saja ini tidak 
berlaku untuk orang sekelas Anda, tapi untuk mereka yang berada dibawah garis 
kemiskinan dan merokok).
 
Mencerdaskan kehidupan bangsa , salah satu caranya juga membebaskan orang 
miskin yang merasa tidak mampu menyekolahkan anak anaknya , tapi biaya beli 
rokoknya satu bulan jauh lebih besar dari SPP anaknya setahun  . Dan yang 
seperti mereka ini ada puluhan juta orang . Salah satunya saya jumpai di acara 
Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2006 , yang tanpa ragu ragu (dihadapan hampir 
seluruh pejabat Depkes) mengatakan bahwa baginya lebih baik anaknya berhenti 
sekolah daripada dia harus berhenti merokok.
adakah anda tersentuh ?
 
Ikut melaksanakan ketertiban dunia , sudah jelas bung .
Suatu undang undang yang diratifikasi oleh 160 negara dunia , sudah pasti 
undang undang yang baik dan diciptakan untuk menertibkan dunia dari hal hal 
yang tidak baik.
Dan kalau pemerintah kita tidak meratifikasinya , itu artinya pemerintah kita 
tidak mau melaksanakan ketertiban dunia .
Bayangkan , iklan rokok di televisi , diseluruh dunia hanya ada di Indonesia 
dan Zimbabwe. Inikah refleksi pelaksanaan ketertiban dunia.
Seluruh negara melarang iklan rokok , sementara stasiun stasiun televisi kita 
"mengekspor" iklan rokok tersebut ke negara negara yang menangkap siaran dari 
stasiun televisi tersebut tanpa merasa bersalah sedikitpun . Saat ini mereka 
sedang menggodog undang undang penyiaran lintas negara yang salah satu 
bahasannya adalah melarang "ekspor" iklan rokok tersebut.
Inikah terjemahan dari ketertiban dunia yang mereka kumandangkan ?
Bangsa bangsa dunia sangat prihatin dan kasihan terhadap bangsa ini , yang 
belum mampu membebaskan diri dari penjajahan yang dilakukan oleh industri rokok.
Mr Bloomberg , mantan walikota New York bahkan menyumbangkan 125 juta dolar 
untuk membantu pembebasan tersebut , Dekes RI adalah salah satu pihak yang 
menerima bantuan itu.
Akhirnya , saya tegaskan sekali lagi , bahwa ratifikasi FCTC yang kami usahakan 
, termasuk salah satu caranya dengan menuntut Presiden SBY ke pengadilan adalah 
sesuatu yang baik dan sudah terbukti kebaikannya di 160 negara .
Bila anda tidak melihatnya demikian , saya merasa lebih baik mengikuti jalan 
pikiran milyaran orang di luar sana daripada jalan pikiran cupet pejabat 
pejabat disini yang rata rata sama dengan jalan pikiran Anda.
Thanks anyway atas atensi Anda terhadap tulisan saya.
 
Fuad Baradja.
Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM-3)
Indonesian Smoking Control Foundation
Jakarta

 
--- O

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik Ignas Iryanto
Bung Indra yb,

Mari kita lihat secara substantif. Pertama: Jika tidak setuju dengan aturan 
nomor urut, mengapa tidak secara bersama-sama menngubahnya dengan meminta 
judicial review ke MA ? Itu tentu lebih substantif daripada masing masing 
parpol mengutak atik aturan internalnya.

Kedua, katakanlah ada berlembar lembar kesepakatan yg ada yang senang juga 
kalau Indra bisa share ke kita, mari kita diskusikan dengan lebih tenang:

1. Siapa yang memutuskan caleg terpilih ? KPU atau Parpol.
2. Dengan dasar apa KPU menentukan caleg terpilih: UU Pemilu atau aturan 
internal Parpol ?
3. Jika parpol konsiten menerapkan aturan internalnya (??), apakah KPU 
harus menunggu keputusan Parpol baru dapat memutuskan caleg terpilih ? Berapa 
lama waktu menunggu dan adakah regulasi buat KPU untuk tahap ini ?
4. Jika Parpol memecat kader yang tidak taat pada mekanisme internal dan 
terjadi dispute di pengadilan: regulasi mana yang dirujuk oleh pengadilan: UU 
Permilu atau aturan internal parpol ? mana yang memiliki hirarki hukum lebih 
tinggi ?

Itulah sebabnya Indra, saya tidak atau katakanlah kurang percaya dengan jualan 
nomor urut. Namun kita bersama lihat nanti apa yang akan terjadi di April 2009. 
Buat Bung Indra, selamat berjuang sebagai caleg Golkarsemoga bisa memberi 
warna di dalam sana. Harus diakui bahwa berteriak dari luar sering 
diacuhin...semoga setelah didalam ada kesempatan untuki memperbaiki 
langsung.tentu dengan syarat idealisme tidak tergerus oleh mesin besar ini.

Salam saya, Ignas Iryanto





From: Indra Jaya Piliang 
To: FPK 
Sent: Thursday, December 18, 2008 7:15:41 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

Yg bilang bohong kan mas Iryanto, Om. Penjelasannya tentu tdk sederhana. Dalam 
Partai Golkar, ada berlembar2 surat keputusan DPP sbg hasil Rapimnas yg 
menjelaskan duduk soal mekanisme suara terbanyak ini. Mas Iryanto sebetulnya 
bisa minta ke saya, lalu menganalisisnya, tdk asal kasih komentar dg asumsi2 
sendiri.

Penjelasan singkatnya:

1. Peserta pemilu adalah partai politik. Bukan perseorgan. Nah, apabila Parpol 
memecat caleg terpilih dg alasan tdk mematuhi aturan main, KPU tentu tdk bisa 
melantiknya.

2. UU Susduk juga bisa digunakan utk merecall anggota legislatif yg sudah 
dilantik, tetapi tdk mendapat suara terbanyak.

3. Pemberlakuan suara terbanyak adalah upaya mendekatkan caleg dg rakyat, bukan 
hanya dg pimpinan parpol yg memberinya nmr urut kecil.

Ijp
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang

2008-12-18 Terurut Topik mukhotib md
udah dech, media kagak usah ngurusin JK.

salam,

mmd

mukhotib md
jl. raya sandon no. 52 secang, magelang, 56195
0293-714347/5531908
mukhotib...@yahoo.com
http://mmdnews.wordpress.com

--- Pada Kam, 18/12/08, abdul rohim  menulis:
Dari: abdul rohim 
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 18 Desember, 2008, 7:56 AM











Mungkin menurut JK media memberitakan secara global tentang harga

yang berlaku saat itu, seperti jaman orde baru dimana hal ini dilakukan

oleh mentri penerangan Harmoko.

Cabe Merah Rp.

Cabe Kriting Rp.

Bawang Merah Rp

Tepung Terigu Rp

Minyak Goreng Rp...

Dll.




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Emir Chairullah
Sebenarnya yang dilakukan Bung Harya sangat sederhana Bung Manneke,
yaitu membenarkan rencana memajukan jam sekolah yang digusung Pemda.
Karena rencana itu bagian dari juga plot yang dilakukan oleh Dewan
Transportasi Kota (DTK).

Saya tak setuju dengan Bung Harya yang mengatakan bahwa menggeser jam
aktivitas sekolah sebagai solusi pertama untuk membenahi transportasi
di DKI yang carut marut ini. Bung Harya dan DTK atau Pemprov DKI
hanya melihat aktivitas sekolah hanya sebagai bagian rutinitas
kegiatan manusia saja. Jadi tinggal geser saja waktunya.

Kenapa yang dipilih anak sekolah, karena mereka yang paling rentan
dan sulit untuk melawan. Apalagi sekolah di DKI di bawah kekuasaan
Pemprov. Jadi yang mau digunakan adalah cara represif. Beda PNS
Departemen atau karyawan swasta yang tentu kualitas akademiknya sama
bahkan lebih pintar dibandingkan penggusung ide ini.

Tapi para penggusung ide ini melupakan satu hal yaitu menggeser
aktivitas kerja atau sekolah seseorang berarti menggeser aktivitas
sosialnya juga. Dan argumen ini yang tidak pernah diungkapkan oleh
Bung Harya dan pendukung atau pun pengalih isu transportasi ini.
Mereka malah lari dengan argumen rezeki dipatok ayam lah, belajar
jadi lebih segar lah, meningkatkan keimanan lah, dan argumen lain
yang justru jauh dari persoalan utamanya.

Bung Harya hanya sibuk mengungkapkan asumsi yang diambil dari teks
book yang dia pelajari. Makanya ketika Bung Harya bilang solusi dari
kemacetan adalah tata ruang, saya hanya bertanya sederhana selama ini
konsisten nggak Pemprov nya dengan tata ruang. Jadi tak selamanya
teks book sesuai dengan kenyataan Bung.

Nanti lah kita bahas dalam diskusi yang DTK adakan di Hotel Borobudur
detailnya. Insya Allah saya datang ke sana. Bung Manneke dan para
penentang kebijakan ini sebaiknya datang juga. Biar mereka tahu yang
nentang kebijakan ini pun bukan TELMI.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman
 wrote:
>
> Angka 14% itu sumbernya dari berita Kompas yang mengutip keterangan
Pemda DKI. Dimuat kok di FPK ini waktu itu.Makanya lalu dipakai
sebagai data diskusi. Entah Pemda DKI dapatnya dari mana, mestinya
Anda tau sebagai anggota Dewan Transportasi Kota yang memberi nasihat
kepada Gubernur.
>  
> Tak pernah juga saya bilang pemajuan jam masuk sekolah ke 6.30
adalah hal luar biasa atau hal biasa-biasa. Justru yang paling banyak
pake paradigma "luar biasa" dan "biasa-biasa" ini selalu adalah para
pendukung kebijakan, dengn tujuan untuk menyerang argumen para
penentang. Buat saya, pokok persoalan bukan terletak pada "luar
biasa" atau "biasa-biasa saja", melainkan pada logika yang melandasi
keluarnya kebijakan ini. Mengapa ini yang dijadikan PRIORITAS?
Padahal jelas jam masuk sekolah bukan urusan genting (jika mengikuti
argumen Anda nih). Lalu, kenapa orang-orang cerdik-pandai di Balai
Kota sana beserta para penasihatnya malah menempuh cara yang "biasa-
biasa saja" dalam upayanya menyelsaikan urusan kemacetan yang sudah
sampai tahap KRITIS?
>  
> Anda bilang ada kebijakan lain-lain. Ya ada. Ada busway, ada
monorail setengah jadi yang terbengkalai, ada three-in-one, ada
sepeda motor disuruh jalan sebelah kiri. Apakah semua ini menyentuh
angka pertumbuhan kendaraan bermotor di jalan-jalan DKI? Menyentuh
produksi industri otomotif? Menyentuh pengaturan usia pakai dan
kelaikan kendaraan?
>  
> Lihat, ngomong itu perlu lho ternyata, meski Anda sangat memandang
rendah makna "ngomong". Tanpa ngomong, kekacauan pikiran Anda tak
akan terungkapkan di sini dan Anda dengan leluasa akan bisa membodohi
banyak orang tanpa perlawanan. Jadi, jangan bungkem orang yang mau
ngomong, Bung, kecuali kalo Anda moderator milis ini (saya bersyukur
pada Tuhan bukan Anda moderatornya).
>  
> Soal sekolah Muhammadiyah juga bukan saya yang usung tuh. Ngapain
saya repot-repot bicara soal sekolah Muhammadiyah kalo bukan untuk
menanggapi email orang. Buat saya, tabu untuk tidak menanggapi suatu
isu yang dilontarkan orang yang berdiskusi dengan saya.
>  
> Anda rupanya kain ngawur, dan ngawurnya sudah memfosil. Sudah saya
jawab bukan bahwa IYA, jam sekolah membentuk POLA aktifitas anak.
Tapi (nah ini yang Anda tak kunjung ngerti dan tak mampu tanggapi),
tidak serta-merta karena jam masuk sekolah membentuk pola aktifitas
anak, maka lalu untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas yang harus
diprioritaskan duluan adalah mengubah jam sekolah.
>  
> Jika logika Anda yang dipakai,maka bukankah mengubah jam masuk
pegawai di DKI juga akan mengubah pola aktifitas mereka (dan mestinya
makin bisa mengatasi kemacetan lalu-lintas, karena jumlah mereka
lebih banyak daripada anak sekolah)? Kok BUKAN ini yang ditempuh?
Bukankah mengatur lebih ketat pertumbuhan angka kendaraan bermotor di
DKI akan bisa mengubah pola aktifitas warga DKI? Kok BUKAN ini yang
diprioritaskan, padahal hasilnya lebih konkrit? Apa jawaban Anda,
Bung?
>  
> Simak, Bung, dan jangan asal simak, tapi fungsikan otak Anda saat
nyimak, biar nggak muter-muter, ngulang-ngulang argumen basi.
>  
>

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik fabian-helmi fabian
Untuk kita semua., diskusi kita tentang perubahan jam masuk sekolah 
di Jakarta memang sangat menarik dan bahkan seperti permen " Nano-Nano " yang 
punya rasa " manis, asem,bahkan pahit" sehingga rame rasanya.
 
Terlepas dari semua itu, sebenarnya konteks permasalahannya adalah penyelesaian 
masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta, bukannya jam masuk sekolah.
Sebab sebenarnya sekolah memiliki otonomi untuk melakukan pengaturan tentang 
jam masuk sekolah. Tapi otonomi tersebut nyatanya di kebiri oleh otoritas 
pendidikan di DKI Jakarta yaitu melalui Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi 
yang melalui suratnya tertanggal 26 Nopember 2008 telah menyampaikan ke sekolah 
tentang perubahan jam masuk sekolah menjadi 6.30 mulai tanggal 2 Januari 2008, 
bahkan disertai dengan transkrip wawancara Wakil Gubernur dengan Media Massa ( 
posting saya terdahulu )
 
Dari diskusi yang kita jalani selama ini nyatanya, kita belum sepenuhnya bisa 
memberikan solusi alternatif tentang bagaimana mengatasi kemacetan lalulintas 
di Jakarta, sehingga pembuat kebijakan bisa melihat dari diskusi yang kita 
lakukan ada sesuatu yang dapat mereka tindak lanjuti, sehingga tidak menjadikan 
perubahan jam masuk sekolah sebagai solusi mengatasi kemacetan di Jakarta.
 
Atau akan lebih baik kita mengadakan semacam diskusi publik dengan topik " 
Solusi Mengatasi Kemacetan Di Jakarta, tidak hanya dengan dengan merubah Jam 
Masuk Sekolah " , undanglah pejabat pembuat kebijakan transportasi di Jakarta, 
Dewan Transportasi Jakarta, Pejabat Pemda dan para pakar tentang transportasi, 
sehingga ada solusi alternatif atas kebijakan pemda dalam mengatasi kemacetan 
di Jakarta.
 
Tanggal 5 Januri 2009, adalah hari pertama Siswa dan Guru melaksanakan 
kebijakan ini, apakah jawaban yang disampaikan Wakil Gubernur pada wawancara di 
TV akan terbukti ???, atau bahkan terjadi naiknya jumlah Siswa  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Perlu Kultur Federal

2008-12-18 Terurut Topik Berthy B Rahawarin
�
Dear All, in particular Bg Rizal dan Bg Irry,
�
Beberapa catatan amat singkat dulu jawaban saya soal Konstitusi, Federasi dan 
Sejarah:
�
Pertama, adalah kewajaran sejarah bahwa Negara yang baru merdeka seperti 
Republik Indonesia, senantiasa berada dalam upaya "mencarai model" negara yang 
cocok dengan keadaan Negara Indonesia, terutama keadaan pluralitas kultur, 
sosial, ideologi, dll, yang menampung keadaan plural dan heterogen itu dalam 
satu negara.
�
Kedua, terutama Konstitusi RI UUD 1945, baru melewati babakan "tabo-isasi" dan 
"sacralisasi". Pembahasan alternatif bentuk negara, tidak lagi dalam psikologi 
depresi terancam isu subversi dan kegiatan makar. Negara dan bangsa Indonesia 
ini sedang bertumbuh menjadi "remaja" yang "mengeksplorasi" sebuah 
'bentuk-kendaraan' yang pas bagi semua. "Pas di bangsa-negara" dan "OK" di 
Konstitusi.
�
Ketiga, Langkah Amandemen Konstitusi 1945 pada tahap ke-empat senantiasa telah 
menjadi indikator kematangan memahami�Tata Negara yang 
beradab.�Kita�barusan mengamandemen untuk ke-empat kalinya.�Amerika 
Serikat, dengan�puluhan ribu sejarahwan dan ahli�Tata Negara (dibanding 
Indonesia, ahli sejarah tidak lebih dari 40 orang; ahli Tata Negara mungkin 
sekitaran�40-an),�karena itu, keadaan membahas Tata�Negara USA akan lebih 
efektif dan efisien dalam Konstitusi yang lebih bertahan lama. Meskipun begitu, 
AS�dalam usia negaranya di atas 200-an tahun, Konstitusinya 
telah�diamandemen empat-belas kali.
�
Keempat, bagi kalangan akademisi�umumnya istilah NKRI sebagai Harga mati, 
lebih merupakan bahasa yang cocok pada�jaman kita mencari-cari "nation and 
state building".�Tetapi, akhirnya disadari bahwa mono-interpretasi atas 
konstitusi dan sejarah RI, dengan kedewasaan di bahas dalam kerangka Wawasan 
Nusantara.��
�
Kelima, de facto kita telah menjalankan beberapa bentuk federalisme. Keputusan 
menerima Otonomi Daerah dan Otsus, sebenarnyalah bentuk de facto kita telah 
menjalankan bentuk negara federal, meski masih setengah. Adanya Dewan 
Perwakilan Daerah (DPD) - RI, sebagai bentuk bikameral (meskipun masih setengah 
hati), adalah upaya menampung aspirasi daerah.
Bahkan ketika NKRI begitu sakral, dan "menjadi harga mati", dalam kenyataannya, 
kebijakan lokal (local wisdom) seperti perbedaan mantan Gubernur Ben Mboi yang 
menjalankan kebijakan situasional dengan Mendagri ketika itu Soepardjo Roestam, 
akhirnya diterima sebagai sesuatu yang bersifat kebijakan berpikir federalisme, 
meskipun Soepardjo sebelumnya, menurut Ben Mboi, sangat berbeda sikapnya dengan 
policy �"kedaerahan" Ben Mboi. Soepardjo Rustam akhirnya menerima kebijakan 
"federalisme" Ben Mboi.
�
Keenam, akhirnya kita harus tetap kembali mengingat dasar2 pembentukan Negara 
sebagai FORMA (kendaraan) dan ideologi cita-cita bangsa (adil makmur gemah 
ripha-lohjinawi) sebagai SUBSTANSI negara merdeka. Konstitusi tidak memberikan 
kita hitam putih bentuk negara. Tapi, SUBSTANSI (ideologinya) adalah harga 
mati. Sesuai tradisi Romawi: "Ubi Bene, Ibi Patria" (di mana ada kebaikan, di 
situlah tanah air-ku), atau "Ubi Panis, ibi Patria" (di mana ada roti - 
kemakmuran, di situlah tanah air-ku).
Jika, negara dan bangsa keliru menempatkan hal "FORMA" (bentuk negara Kesatuan 
atau Federal) seolah yang utama, sementara SUBSTANSI terbiarkan atau 
dinomor-duakan, atau malah absen dalam kehidupan warga negara, apa pun bentuk 
negaranya, "Warga Negara sebagai pelaku KONTRAK SOSIAL, dapat memutuskan yang 
terbaik bagi dirinya".
�
Mohammad Hatta yang menomorsatukan kemerdekaan RI dan menjadi tokoh pelopor 
bingkai negara Federalis, "mengalah" ketika menerima bentuk negara kesatuan. 
Tetapi, kritik mendasar terhadap negara Kesatuan, 
sebenarnya�pada�pengadopsian negara integralistik�pemikir Mr. Soepomo.
�
"Wawasan Nusantara harga mati" itu OK saja, tapi "NKRI harga mati" perlu 
mendapat pembahasan dan studi sejarah lebih arif dan dewasa. Tanpa 
mono-interpretasi.
�
wassalam,
ex�toto corde,
Berthy B Rahawarin
brahawa...@yahoo.com
�
Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta.
(Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)




--- On Wed, 12/17/08, Ignas Iryanto  wrote:

From: Ignas Iryanto 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Perlu Kultur Federal
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 2:43 PM






Bung Rizal,

Yang saya herankan adalah munculnya tambahan utk pasal 37 di konstitusi kita 
itu. Itu yang harus dirubah...lewat amendemen yang lebik baik. (banyak kritik 
atas amendemen grusa grusu kemarin namun utk tidak memperlebar kita tidak perlu 
masuk kesana).

Kita sepakat bahwa Mukadimah tidak dirubah karena disitulah sebenarnya 
pernyataan kemerdekaan serta pernyataan tujuan negara serta konsensus 
bernegara. batang tubuh bisa dirubah karena disana menyangkut managemen, tata 
negara dll yang sejatinya sangat tergantung pada semangat jaman, tantangan 
jaman serta kondisi kondisi kontekstual 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Dalam sistem feudal, kawula tidak memiliki tanah, dan seluruh tanah adalah 
milik raja. Kawula sebagai hamba raja boleh mengolah tanah, tapi sebagian 
hasilnya diserahkan kepada raja. Ini namanya upeti. Bentuk upeti lain adalah 
jika ada kerajaan kecil ditundukkan kerajaan besar, maka sebagai pengakuan akan 
kekuasaan kerajaan besar itu, tiap tahun raja kecil kasih upeti kepada raja 
besar. Ini bukan korupsi. Cuma kita aja yang suka salah kaprah, mengistilahkan 
korupsi dengan metafora "kasih upeti."
�
Dalam sistem feudal, korupsi bisa terjadi via para pegawai kerajaan yang 
bertugas nagih upeti ke rakyat jelata. Dia suka minta bagian alias pungli, atau 
tidak menyetor keseluruhan upeti ke kas kerajaan tapi disunat dulu buat diri 
sendiri. Ini tak ada bedanya dengan sistem birokrasi modern yang korup. Mirip 
kaya praktik korupsi di Ditjen Pajak bebebrapa tahun lampau, atau praktik 
pungli KTP di kelurahan-kelurahan.
�
manneke

--- On Sat, 12/13/08, Papuan Diary  wrote:

From: Papuan Diary 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Korupsi: Kebudayaan Asli Indonesia?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: "Sulaeman_H." 
Received: Saturday, December 13, 2008, 4:32 PM






Bung SH,

Siapa yang bilang KORUPSI di Indonesia bukan BUDAYA? Pelajari kembali
silsilah kerajaan di Jawa, mulia dari jaman pra Majapahit hingga Kerajaan
Mataram Islam di Jawa Tengah.

Kebiasaan daerah vasal [bawahan] yang dikuasai suatu kerajaan tertentu
adalah setiap saat membawa upeti kepada raja dari suatu kerajaan induk,
sebagai contoh Kerajaan Mataram mendapat upeti dari wilayah-wilayah vasalnya
di Banyumas, Kedu, Bagelan, dll.

Ini suatu corak dari penghormatan dan penghambaan kepada pusat kekuasaannya.
Kebiasaan ini menjadi suatu "budaya" yang kemudian melembaga di NKRI hari
ini, jadi jika saat ini SBY dengan KIB-nya mempromosikan korupsi sebagai
suatu tindakan kriminil dan oleh karena itu para pelakunya harus
dipenjarakan, bagi saya, itu adalah sesuatu yang baru, sebuah wacana dan
tindakan politik yang baru.

Contoh lain, pemberian parsel atau hadiah bagi seorang pejabat tertentu, di
jaman orde baru itu suatu kebiasaan, dan itu wajib dilakukan oleh para
pejabat yang lebih rendah jabatannya. Itu sudah berlangsung seiring
berdirinya NKRI, karena ini suatu nilai atau adab yang berlaku, terutama di
Jawa.

Bung SH, mayoritas penduduk NKRI adalah Jawa, dan kebiasaan Jawa dimasukan
kedalam tata cara berbangsa dan bernegara dari sebuah negara bernama NKRI,
jadi kalau out put hari ini dari suatu negara bernama NKRI adalah out put
suatu nilai mayoritas, yaitu Jawa.

Maaf, saya bukan bicara mengenai kejelekan Jawa. Jawa dalam banyak hal juga
memberikan nilai positif dan bersinkronisasi dengan nilai-nilai dari
kebudayaan lain di Indonesia, sebagai contoh Minang, Makassar, atau yang
lainnya, termasuk tentu saja nilai-nilai tradisional Papua.

Kalau ada tulisan seseorang mengenai Korupsi adalah suatu Kebudayaan Asli
Indonesia, maka tentu saja hal itu dapat saya benarkan.

Salam dari Negeri Bintang Fajar!
PD



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi perlu psikotest

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Kalo menurut ceritanya sih, emang polisinya yang salah sih, Pak. Lha mosok demi 
sekali-sekali tak menyalahkan polisi, maka kita mesti menyalahkan wartawannya? 
Formalitas doang dong jadinya. Bapak punya nggak versi cerita polisi tentang 
kejadian itu? Jadi kan kita bisa bandingkan dengan versi cerita si wartawan?
 
manneke

--- On Wed, 12/17/08, cak.ma...@gmail.com  wrote:

From: cak.ma...@gmail.com 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi 
perlu psikotest
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 17, 2008, 8:04 PM

Kenapa sih polisi selalu disalahkan, tdk adakah kebaikan yang telah dilakukan
oleh polisi?
Apakah wartawan selalu benar?

Hanya karena ulah satu orang saja bisa menjadi bulan2an oleh rekan2 di milis
ini.

Cobalah berfikir secara jernih dan  dewasa dlm menyikapi suatu masalah, jangan
gampang terpengaruh pemberitaan oleh seorang oknum wartawan yg sdh merasa benar
tapi malah masih mencari dukungan, apalagi dari harian kompas yg terhormat.

Jangan terprofokasi lah, memang itu sdh kerjaan wartawan u mengadu domba,
namanya juga kuli tinta, lempar batu sembunyi tangan. 

Kalau memang dia mengerti aturan lalu lintas dijalan umum bahwa semua pengguna
jalan harus mendahulukan kendaraan yang berasal dari jalan yang lebih besar,
apalagi dari pekarangan rumah/kantor hal ini yg terlupakan oleh pelaku maupun
rekan2 yg mendukung si oknum wartawan.

Pekarangan/halaman kantor dan rumah itu memang milik anda pribadi, anda bisa
berbuat seenaknya,  tapi jalan umum itu milik pengguna jalan, milik orang
banyak, bukan milik anda sendiri. 

Memang oknum polisi tsb arogan tapi si wartawan lebih arogan lagi. Jangan2
simnya nembak juga. 

Justru siwartawan itu yg hrs menjalani psilkotest. Ajarin satpam tatakratama yg
baik, bagaimana caranya memarkir kendaraan yang baik dan benar, terutama dijalan
umum. Kasih contoh, Jangan menang sendiri. 

Sekali lagi berpikirlah yang jernih dan dewasa, jangan sok ikut2an asal
nyalahin, malah ngomporin.

Akhirnya kan ngrengek minta maaf juga. Memang penyesalan itu selalu datangnya
terlambat.

Makanya dulu orang tua pernah mengingatkan, jangan sekali kali berurusan dengan
polisi atau wartawan, dua duanya memiliki senjata. Polisi punya pistol, wartawan
punya alat tulis yg sama2 bisa mematikan, mencelakai atau membunuh yang semuanya
apabila timbul masalah  pembenarannya selalu berlindung dibalik aturan
hukum/kode etik  masing2. 

Moga2 permasalahannya dapat cepat diselesaikan dengan baik dan damai dan tdk
terulang kembali.

Terimakasih
Onny M
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--- On Wed, 12/17/08, Indonesia Police Watch
 wrote:

From: Indonesia Police Watch 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi
perlu psikotest
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 6:58 AM






ini medan Bung ! konon begitu ada nya. kata china medan polisi itu Kheng Chat,
jika diterjemahkan secara harfiah Kheng itu pilih dalam dialeg bahasa hokkian,
chat itu maling. anda asumsikan saja sendiri. kemudian, harus di ingat polisi
itu cuma penyidik, masih ada keterbatasannya, gak perlu takut. pengadilan juga
�yang akan memutuskan kasus tersebut.jadi, gak perlu mengemis-gemis damai pada
tuh polisi, memang setelah reformasi polri memiliki hak istimewa jika
dibandingkan dengan instansi lainnya. karena dia punya pistol, punya gari, punya
penjara, dan oleh kuhap polisi itu boleh merampas kemerdekaan siapa saja selama
satu kali 24 jam. makanya, tuh polisi medan merasa dirinya suprior




[Non-text portions of this message have been removed]




=
Pojok Milis Komunitas FPK [Forum Pembaca KOMPAS] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links






  __
Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! 

http://www.flickr.com/gift/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara Menularkan Premanisme

2008-12-18 Terurut Topik Bayu RA
Pak Toto,


Sesuai kodrat manusia, di muka bumi tidak ada kebaikan seluruhnya, namun 
ada juga kejahatan. Yang perlu dilakukan adalah ditekan seminimal 
mungkin, mustahil dapat dihilangkan, seperti juga premanisme...

Mungkinkah faktor penyebabnya adalah masalah ekonomi, tentu saja tidak. 
Karena orang yang ber'punya'-pun masih dapat melakukan kriminalitas dan 
sadisme diluar akal dan nalar mereka.

salam,

*Bayu RA
*"pembaca setia kompas cetak"

-- 
Bayu Rimbi A
--
PE MKT-PT.Penta Valent
021-5673891#72,08881701451,08176841998
m...@ptpv.co.id,bayu...@yahoo.com



Agus Hamonangan wrote:
>
> Oleh Toto Suparto
> http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/16/00150371/negara.menularkan.premanisme
>  
> 
>
> Pengujung 2008 diwarnai pembasmian premanisme. Siapa saja yang
> dianggap preman akan disapu aparat keamanan untuk kemudian "dibina".
>
> Seorang penganggur yang sehari-hari terpaksa memungut retribusi liar
> dari toko ke toko mengaku tak luput dari razia preman itu. Penganggur
> itu dianggap pemalak dan harus "dibina" beberapa hari di penjara milik
> kepolisian.
>
> Sebenarnya penganggur itu beruntung. Jika saja dia diciduk pada era
> Orde Baru, dia sudah layak didor. Sebab, dia sudah memenuhi kategori
> preman. Kesehariannya sebagai pemalak didukung tato di beberapa bagian
> tubuh. Memang salah kaprah saat orang sudah mencirikan preman dengan
> tato. Layakkah selebriti yang tergila-gila tato disebut preman?
>
> Bawaan Orde Baru
>
> Anggapan itu ditanamkan Orde Baru. Semasa Orba, orang-orang bertato
> diburu pasukan khusus, lalu didor, dan dibungkus karung, dibuang.
> Pasukan itu dikenal sebagai penembak misterius alias petrus. Maka,
> sejumlah surat kabar acap memberitakan adanya mayat bertato.
>
> Pada akhir 1983 dan awal 1984 mayat-mayat bertato ada di mana-mana.
> Saat itu, mayat bertato diistilahkan preman, gali (gabungan anak liar)
> atau centeng. Atas pembasmian preman ala petrus ini, Presiden Soeharto
> menenangkan masyarakat bahwa langkah itu sekadar shock therapy untuk
> menghentikan kejahatan karena kejahatan para preman telah mengganggu
> stabilitas nasional.
>
> Maksud pemerintahan Orba menghentikan kejahatan preman tak berbuah,
> buktinya premanisme kembali tumbuh subur. Lantas muncul perbandingan,
> "petrus" saja tidak mampu mematikan premanisme, apalagi jika sekadar
> "dibina" seperti dilakukan sekarang.
>
> Banyak yang beranggapan razia preman bakal sia-sia karena kategorisasi
> yang keliru. Padahal, secara harfiah, preman tak kenal kategorisasi.
> Preman adalah orang jahat. Sesungguhnya siapa pun yang berbuat jahat
> layak dirazia. Namun, entah mengapa, kali ini yang disapu sekadar
> kelas teri, para pengamen, pemalak jalanan, tukang parkir liar,
> pengatur lalu lintas amatiran, calo penumpang di terminal, atau pemuda
> bertato yang sedang nongkrong.
>
> Saat kelas teri disapu, sementara kelas kakap dibiarkan hidup, maka
> premanisme akan terus berputar. Ibarat virus ia akan menulari yang
> lain. Premanisme yang menghalalkan kekerasan, melahirkan spiral
> kekerasan. Semula negara menyapu premanisme dengan kekerasan, preman
> pun menerapkan kekerasan untuk bertahan dari sapuan negara. Begitu
> senantiasa terjadi, sebagaimana spiral.
>
> Alat kekuasaan
>
> Penularan kekerasan bisa dijelaskan dengan beberapa konsep. Sifat
> orang jahat (preman) di antaranya memaksakan kehendak kepada orang
> lain meski ada perlawanan. Agar kehendaknya dipertimbangkan orang
> lain, preman menebar ketakutan. Di bawah ancaman ketakutan itulah
> kehendak mereka dipenuhi.
>
> Saat para preman memaksakan kehendak, mereka ingin menunjukkan
> kekuasaan. Ini persis konsep Max Weber, kekuasaan merupakan kemampuan
> seseorang atas sekelompok orang untuk memaksakan kehendak kepada pihak
> lain, meski ada penolakan, diwujudkan dengan perlawanan. Weber
> menambahkan kekuasaan manusia atas manusia lain berlandaskan instrumen
> legitimasi, yakni kekerasan. Sejalan dengan konsep Weber, baik
> ditengok prinsip Leviathan dari Hobbes, bahwa dalam suatu negara,
> untuk mengendalikan manusia secara obyektif, tanggung jawab moral
> tidak menjadi perhatian utama, yang terpenting bagaimana negara
> membuat takut masyarakat.
>
> Dalam keseharian, sulit dimungkiri, negara pun mengadopsi pemahaman
> Weber dan Hobbes, menempatkan kekuasaan berdampingan dengan kekerasan.
> Contoh yang paling sering muncul ke publik, negara menggunakan
> kekerasan saat hendak menggusur kaum marjinal. Entah itu dibungkus
> dengan satpol PP atau aparat lain, tetapi tetap saja ada praktik
> kekerasan. Kesannya tak ada cara yang lembut manusiawi. Jika adopsi
> itu berlanjut, mustahil menghentikan premanisme.
>
> Artinya, selama negara masih mempraktikkan kekerasan, praktik ini
> menular ke masyarakat, termasuk kalangan yang dikategorikan preman.
> Maka, benar teori Hannah Arendt, kekerasan yang dilakukan masyarakat
> sipil bukan sesuatu yang terpisa

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: MEDIA Jangan Cuma Beritakan Elpiji Kurang

2008-12-18 Terurut Topik Adhie Massardi
Saya setuju dengan Pak JK.
Seharusnya memang media kita tidak hanya memberitakan Elpiji Langka. Tapi juga 
Minyak tanah langka. Lapangan kerja langka. Order untuk pengusaha kelas UKM 
langka...

Ada lagi.
Manajemen perhajian gak beres, persiapan pemilu gak beres, perbaikan 
infrasturktur gak beres, penanganan soal buruh gak beres, dan masih banyak lagi 
lainnya.

Jadi JK benar belaka. Jangan cuma bisa ngangkat Elpiji Langka...!

Hidup JK...!

Salam!


--- On Wed, 12/17/08, Bambang Riyanto  wrote:
From: Bambang Riyanto 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK: Media Jangan Cuma Beritakan Elpiji 
Kurang
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 7:01 PM











Biasa, kan pake bahasa2 ala Orba, supaya rakyat tetap tenang tak 
bergejolak. Lha para pedagang aja bingung cari gas elpiji mosok mesti dibilang 
kondisi baik2 saja.

Tetangga saya yang pedagang bakso dan mie ayam akhirnya dapat gas elpiji 
setelah muter2 di beberapa agen gas. Gak tahu, apakah biaya muter2nya masih 
bisa ditutup dari keuntungan yang didapat dari hasil jualan



Sempet ada becandaan dengan tetangga, kalo kondisi tidak adanya gas seperti ini 
berlangsung 2 minggu, makin banyak pedagang tidak jualan dan ibu2 rumah tangga 
pun jadi tidak bisa masak. Beli minyak, harganya melambung. Tapi tetap ada yang 
untung karena tambah laris, tukang satete sate.



riyanto



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kabar tentang NH Dini

2008-12-18 Terurut Topik elizabeth . fang
Dear allz,...

Saya baru dengar kabar soal NH Dini, salah satu novelis perempuan di era 70-an. 
saya pikir ini langkah bagus utk memulai CSR ala FPK.  
Di usia senja, beliau kini tinggal di Wisma Langen Werdhasih, Ungaran (Rumah 
Lansia) dan sedang mengalami kesulitan dana untuk membiayai kesehatannya. Oleh 
karena itu, beliau hendak menjual lukisannya yang bergaya dekoratif Tionghoa 
seharga 3-7 juta.

Nah, jika ada yang berminat, silakan hubungi Ariany Isnamurti di 08179883592. 
Jika belum berminat, tolong bantu sebarkan informasi ini saja. T

Nomor telepon yang ada dibawah ini saya peroleh melalui email yg dikirim pada 
saya. 
 
Cepat semnuh, bu ;-)

Terima kasih.


Liz 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: usulku buat Golputers

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
maksudnya  baru kalau dia dapat  30
persen   133.333 atau  40 rb suara maka dia lolos
sbg caleg ,   tapi kalau ada dua atau lebih ,
maka yg lebih kecil normor urutnya yg dapat .

misal dapat 3 kursi  , maka dirutkan sesuai yg
paling kecil diantar yg meliwati 30 persen BPP itu ?

apa ini berarti jika yg nomor diatasnya gak dapat
sampai 40.000 dia gak bisa terpilih ?




..
pertama harus liwat  40 rb.


lalu si partai  dapat  katakanlah 3 kursi


maka yg terendah diantar yg liwat 30persen itu yg terpilih


mas Indra.. ayo jelaskan terus  .


biar ngerti nih

Kalau mau memilih dgn cerdas ya harus tahu aturna main dulu,,,

jangan cuma tahu cara nyoblos.

HS








At 09:50 AM 12/18/2008, you wrote:
>Bilangan Pembagi Pemilih alias BPP dihitung dari
>jumlah suara sah di satu daerah pemilihan
>(dapil), dibagi dgn jmlh kursi yg tersedia.
>Misal, di Sumbar 2 ada 6 kursi DPR. Lalu ada 8
>parpol yg dpt melewati parliamentary threshold.
>Akumulasi suara 8 parpol itu katakan 800 ribu,
>krn suara parpol lain hangus utk DPR, dari
>potensi 1,3 Juta pemilih. Maka, BPPnya adalah
>800 : 6 sama dgn 133.333. Nah, sesuai UU, 30%
>dari 133.333 itu yg lolos, dg syarat ditentukan
>dulu perolehan kursi per parpol dan yg lewati
>angka 30 persen hanya 1 org. Kalau lbh dari 1
>org, yg nmr urut kecil yg dpt. Dst. Dst.
>
>Potensi 30 persen yg lbh dari 1 org ini bisa
>munculkan masalah. Dlm pemilu 2004, di bbrp
>dapil, lebih dari 50 persen pemilih memberikan
>suara kepada partai alias tanda gambar parpol.
>Di Golkar, suara parpol diberikan kpd suara
>terbanyak, bukan nmr urut atas atau kecil.
>
>Sekian dulu, om. Mumpung lg letih, tidur2an di posko.
>
>
>Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah, solusi perbanyak jalur dan jadwal KA

2008-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Nah, ternyata jalan yang bisa ditempuh Pemda DKI segudang dan semuanya konkrit 
serta bisa dilihat jelas hasilnya. Tapi kok lalu yang diprioritaskan perubahan 
jam sekolah? Terus, tak pernah ada jawaban dari para pendukung kebijakan 
ndhlewer itu apakah memajukan jam sekolah anak ini masuk dalam master plan 
penanganan lalin di DKI. Kok ujug-ujug mbrojol kaya bayi jin?
 
manneke

--- On Wed, 12/17/08, bc_inda...@wiratman.co.id  
wrote:

From: bc_inda...@wiratman.co.id 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah, solusi 
perbanyak jalur dan jadwal KA
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 17, 2008, 8:34 PM






Mungkin tambah satu lagi Pak, 
batasi lahan parkir di pusat perbelanjaan
dan perkantoran. .
Dijamin orang akan malas naik kendaran 
pribadi kalau cari parkirnya aja susah..
Bersamaan dengan itu tingkatkan kualitas
pelayanan transportasi umum..

Salam,
BCI

"muhammadjusuf2003"  
Sent by: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
12/17/2008 07:25 PM
Please respond to
Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com

To
Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
cc

Subject
[Forum-Pembaca- KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah, solusi 
perbanyak jalur dan jadwal KA

Solusinya:

Agar kemacetan semakin berkurang.
1. Perbanyak jalur Busway
2. Perbanyak jalur dan jadwal KA di Jabodetabek, kalau perlu buat
empat lintasan KA. Baik untuk kelas ekonomi, ekonomi AC maupun ekspres.
3. Untuk lokasi dan jalan tertentu, khusus kendaraan umum, bukan
pribadi, seperti taksi, bis, sepeda, bajaj.
4. Buat jalur khusus sepeda dan sepeda motor
5. Untuk kendaraan pribadi, masuk ke Ibukota, untuk jalur tertentu
hanya boleh Sabtu dan Minggu.
Semua program di atas harus dilakukan, direncanakan oleh
pemerintah, termasuk subsidinya, agar biaya transport terjangkau kelas
menengah ke bawah. Ini kewajiban pemerintah. Anggarannya bisa diambil
dari biaya pajak perpanjangan STNK, pembuatan SIM dan pajak lain.

Kalau di atas tidak dilakukan, 5 tahun lagi, kita menghabiskan 8 jam
di jalan, empat jam ke kantor, dan empat jam pulang. Dan siap-siap
karyawan pulang ke rumah dua kali seminggu.

Muhammad Jusuf
 














  __
Yahoo! Canada Toolbar: Search from anywhere on the web, and bookmark your 
favourite sites. Download it now at
http://ca.toolbar.yahoo.com.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Y. B. Riyanto
Setuju Pak Manneke,

Mestinya kita semua sudah capek dengan sistem Orba yang penuh proses 
pembungkaman. Atau jangan2 malah banyak yang terlena dengan pembungkaman itu 
sendiri jadi tidak sadar akan bahayanya

Kapan pulang ke Indonesia Pak? Siapa tahu bisa ngopi bareng.

riyanto



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: manneke budiman 

Date: Wed, 17 Dec 2008 19:14:41
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah


Penting bagi kita semua untuk memerangi kebodohan di manapun juga arenanya, 
termasuk di milis. Saya percaya bahwa milis punya kekuatan dahsyat membentuk 
opini publik dan menggiring orang ke suatu cara berpikir tertentu.
 
Untuk itu, saya lebih suka mengorbankan sopan-santun asal saya bisa menunjukkan 
di mana letak kebohoan suatu pemikiran, daripada saya harus bersantun ria tapi 
penuh kepalsuan serta kebobrokan. Kita sudah 30 tahun lebih di zaman Orba 
disuguhi pertunjukan kebodohan yang memuakkan, bahkan oleh banyak orang pinter 
sekalipun.
 
Kesantunan dikerdilkan dengan hanya dijadikan sandera untuk menutupi kelemahan 
pikiran dan rendahnya mutu argumentasi. Bahasa juga dibajak buat menutupi borok 
hingga bahasa jadi deretan jargon dan bunga-bunga yang tak lagi punya makna. 
Pada akhirnya, kesantunan dan bahasa cuma jadi alat pembungkaman dan pembunuhan 
terhadap sikap kritis.
 
Setelah Orba habis, rupanya hingga kini masih banyak penerusnya, dan mereka 
juga berkeliaran di milis-milis melanjutkan proyek pembodohan massal. Mereka 
ini harus dilawan. Kita tak perlu repot-repot membungkam atau memberangus 
mereka, cukup dilawan saja abis-abisan sampai borok-boroknya terungkap semua.
 
Sudah itu, biar publik yang menentukan mana yang mereka mau dengar dan 
percayai. Adanya orang seperti Pak Bambang Riyanto, dan kawan-kawan lain 
membesarkan hati saya dan menunjukkan bahwa saya tidak sendiri. Terima kasih 
atas dukungan Anda semua selama ini.
 
manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi perlu psikotest

2008-12-18 Terurut Topik cak . matae
Maaf pak riyanto, saya salah menulis, mohon kalimat adu domba ini dihilangkan. 
Tapi secara umum semuanya itu sdh tdk mau mengikuti aturan yg sdh baku. Apalagi 
kalau sdh menyangkut
lingkungan pribadi yang selalu menggap milik sendiri dan selalu benar. Mereka 
tdk menyadari bahwa keluar dari rumah itu adalah sarana umum dan u kepentingan 
bersama. Sebagai contoh dalam hal parkir dipinggir jalan, berhenti seenaknya, 
yang selalu mengganggu lalulintas.

Karena yang saya lihat dan alami pokoknya kalau tangan sdh diangkat/keluar, 
maka semua hrs berhenti/mengalah  tanpa memperhatikan kondisi sekitarnya.
Jadi maksud saya  terimalah semua itu dng pikiran jernih dan sadar bahwa tlh 
mengganggu dan membahayakan kepentingan umum. Kita ambil hikmahnya aja dan tdk 
mencontoh perbuatan tsb.

Moga2 permasalahan tersebut cepat dapat diselesaikan secara damai.

Terimakasih dan sekali lagi saya mohon maaf atas penulisan kalimat tsb.

Onny
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bambang Riyanto 

Date: Wed, 17 Dec 2008 18:49:19
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebuah Kisah Wartawan KOMPAS - Polisi 
perlu psikotest


Onny ini bener2 lucubaru tahu saya kalo ternyata salah satu job desc nya 
wartawan itu mengadu domba...apa wartawan punya domba dan suka mengadu ya?? 
Pelecehan terhadap profesi wartawan. Buka mata Anda

Kalau dari kronologi yang ditulis ttg kisah wartawan itu, jelas dia tidak 
salah, lha sudah ada aba2 mundur dari satpam kok. Itu artinya, satpam sudah 
meminta mobil yang datang dari arah lain untuk memberi jalan. (ini juga banyak 
terjadi di Jakarta, satpam sudah meminta jalan untuk mobil yang akan keluar 
dari parkiran, tapi dicuekin dan banyak mobil tidak ngasih kesempatan...). Lalu 
melihat proses yang sudah dijalani, terlihat siapa yang arogan dan siapa yang 
punya niat baik.

riyanto



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: "Rekor Dunia" Jam Masuk Sekolah

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
pusing pak diskusi dgn bapak ..smile

saya sap selalu berubah pendapat spt kata seorang sufi, "pendapat ku 
lah yg kuanggap paling benar tetapi jika ternyata ada pendapat  lain 
yg lebih benar maka  pednapat itulah yg akan jadi pendapatku "


aku gak bilang  mana yg lebih besar... antara korbanan dan hasil.. 
dlm soal  masuk pagian.. itu pelru dinalisa




yg aku berani bilang analisa pak Manneke ya belum  tentu betul juga

yg aku berani bila nggak ada hasil tanpa pengorbanan

yg aku berani bilang bhw pemda punya juga kok rencana lain 
selain  majukan jam sekolah


yang aku bilang...bagiku ulangi bagiku  ... masuk lebih pagi setengah 
jam not a big deal..

soalcarre4 sama aja bu.. ada debat antara   pro kontra


lalu aku coba yakinkanm pemerintah untuk berpihakkpd ku


pastilah ada dua pandnagan

seringnya pemrintah juga  kalau kita gak kasih info dapatnyalalu dr 
pihak yg berseberangan.. jadilahkeputusannya gaksesuai harapan kita


maka itu , orang pintar spt bapak sangat pamntas utk langsung 
memasukkan usulannya kpd pemd aatau pihak terkait misal dprd, dalam 
kasus uu app . aku saran masukkan ke   dpr


nah soal carre4  pak, kami sering bersama sama duduk di depan para 
pejabat pemerintah mendiskusikan ini , sampai 1 bulan yg lalu kamimasih bgt

saling tukar argumen


malah   debat disini cuma iseng aja.. kok anggap aja 
sosialisasi  pendapat kelompok saya


yg pelru di perhitungkan adalah   maju menyampaikan argumen itu ke 
pembuat kebijakan.

dan itu di muali dgn surat kami mohon didengaraspirasikami , baik 
kepenmrintah, ke pemda, ke dpr , ke dpd

perjalanan panjang .. dan dalam perjalanan panjang itu . kami saling 
take and give kok

gak  ngotot aja spt terkesan   di milis ini

begitu pak penjelasan saya


soal  carre4 keluar perpres 112, minggu inmi akan keluar 
pemrmendag   ttg juklaknya dan itu hasil dari kita coba saling mengerti ...


bukan ngotot aja


HS








At 08:57 AM 12/18/2008, you wrote:
>Lha hasilnya belum keliatan kok udah diasumsikan lebih gede daripada 
>pengorbanannya? Apa kalo nanti hasilnya ternyata kemacetan DKI tak 
>banyak terpengaruh oleh perubahan jam masuk sekolah itu, maka Pak 
>Haniwar berani menyatakan secara terbuka di sini bahwa Anda salah, 
>mencabut dukungan terhadap kebijakan itu, dan menyatakan penentangannya?
>
>Ngomong-ngomong, itu dulu soal pasar tradisional versus Carrefour 
>Anda bisa konsisten nggak? Jangan bilang pasar tradisional 
>dikorbankan demi Carrefour. Lha wong pada kenyataannya banyak orang 
>lebih suka belanja di Carrefour, kata Bung Sohib dulu. Hasilnya 
>orang seneng tuh belanja di Carrefour. Jadi boleh dong pasar 
>tradisional dikorbankan? Monggo Pak.
>
>Ngomong-ngomong soal jubir Pemda, Pak HS, Pak Harya itu anggota 
>lembaga think-thank Pemda DKi untuk urusan lalu-lintas. Jadi kurang 
>"jubir" yang kaya gimana lagi? Anda kan juga udah jadi "jubir tak 
>resmi" Pemda DKI toh selama ini? Nggak nyadar ya? Hehe.
>
>manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Undang - Undang Badan Hukum Pendidikan

2008-12-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
iya kalau dia jadi anak baik  bayar hutang

nanti nya kan yg ngutangin gak marah marah lalu nuduh uang utangan 
dulunya dikorup


jadi mendingan uang utangan di korup uamg utk sekolah spygratis di 
bayarkan ke pengutang


siiip laah

HS

At 09:44 AM 12/18/2008, you wrote:
>mimpi kale pak.
>pemerintah bokek kayak gini, apa saja dikomersialkan.
>apakah itu menyangkut hajat orang banyak, kagak peduli.
>yg penting banyak uang masuk, trus bayar utang.
>bangga kalo dipuji ' anak baik'