[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hijrah dari Korupsi
Oleh Zuhairi Misrawi http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/04391215/hijrah.dari.korupsi Momentum tahun baru 1431 Hijriah mempunyai makna yang amat mendalam bagi republik ini. Pasalnya, Pansus Bank Century dan KPK sedang menyelidiki adanya dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun. Hijrah secara etimologis berarti migrasi fisik dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan secara terminologis merupakan migrasi nilai dari ketertindasan menuju keadilan dan keadaban. Nabi Muhammad SAW yang semula tinggal bersama para pengikutnya di Mekkah memilih melakukan hijrah ke Yatsrib, terutama dalam rangka menyongsong kehidupan baru yang menjunjung tinggi moralitas dan kemaslahatan bersama. Dalam kurun waktu tidak lama, sekitar dua tahun, Nabi berhasil melakukan perubahan yang menggugah semua penduduk Yatsrib, baik kalangan Muslim, pagan, maupun Yahudi. Yastrib pun diganti menjadi al-Madinah, yaitu kota yang menjunjung tinggi peradaban dan keadaban publik. Piagam Madinah merupakan salah satu pencapaian politik yang sangat fantastik. Sebab, di dalamnya memuat kesepakatan politik yang menjunjung tinggi kesetaraan, keadilan, dan kedamaian di antara mereka yang terlibat dalam perjanjian. Piagam Madinah menjadi salah satu model untuk membangun demokrasi deliberatif, yaitu demokrasi yang sangat menjunjung tinggi partisipasi publik dan meletakkan kepentingan publik di atas segala-galanya. Keteladanan Pesan penting yang terdapat dalam hijrah adalah keteladanan seorang pemimpin. Tatkala membangun tempat tinggal di Madinah, Nabi memilih membangun rumah yang sangat sederhana sebagai bentuk keteladanan yang paling mulia. Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam Fiqh al-Sîrah menggambarkan rumah Nabi, lantainya dari kerikil dan atapnya dari daun kurma. Tempat tinggal yang dibangun Nabi bersebelahan dengan masjid bersejarah, yang sekarang dikenal dengan Masjid Nabawi. Dalam hal ini, hijrah bukanlah migrasi yang misinya ingin meraih kemewahan dan kemegahan hidup. Hijrah adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur bahwa seorang pemimpin mesti mempunyai kesungguhan untuk mendahulukan kepentingan umat daripada kepentingan dirinya sendiri. Kehidupan Nabi yang sederhana dan komitmennya yang begitu kuat terhadap orang-orang miskin telah menjadi kekuatan moral yang sangat ampuh untuk membangun sebuah tatanan sosial yang berkeadilan, berperikemanusiaan, dan berkeadaban. Konsekuensinya, hijrah yang dilakukan Nabi membawa transformasi sosial yang sangat luar biasa. Kalangan non-Muslim di Madinah pun berdecak kagum karena telah lahir seorang pemimpin yang tidak membangun istana. Seorang pemimpin yang merupakan manifestasi dari umat dan tidak suka menumpuk-numpuk harta. Sebab itu pula, penduduk Madinah menyambut beliau dengan ungkapan yang sangat indah, Telah terbit bulan purnama dari bukit Wada'. Dalam konteks keindonesiaan, fakta historis tersebut harus menjadi khazanah moral yang mestinya dapat mengatasi masalah korupsi yang makin lama makin mengkhawatirkan. Publik mulai hilang kepercayaan terhadap para pejabat publik. Persoalan korupsi pada hakikatnya adalah persoalan moral sekaligus mental. Selama ini, kepemimpinan dan pelayanan publik tidak diletakkan dalam konteks rakyat yang dipimpin. Dalam batasan tertentu, korupsi telah menjadi salah satu keahlian tersendiri bagi sebagian pemimpin dan elite di republik ini. Meskipun mereka berani bersumpah bahwa dirinya tidak melakukan korupsi, publik dapat menilai korupsi sudah mendarah daging dalam birokrasi. Korupsi sangat identik dalam birokrasi kita. Tanpa mengurangi mereka yang mempunyai anggapan bahwa sistem yang transparan dan akuntabel amatlah penting untuk mengatasi problem korupsi, faktanya, sistem tidak akan bermakna apa-apa jika tidak disertai dengan kesungguhan moral dari para pemimpin dan para elite lainnya untuk menjadikan keadilan dan kesejahteraan sebagai pintu masuk bagi kemajuan dan perubahan sosial. Momentum hijrah sejatinya dapat mendorong setiap pejabat publik untuk menjadikannya sebagai cermin, terutama dalam rangka mengedepankan kesederhanaan dan kesungguhan untuk memberikan pelayanan publik yang sebaik-baiknya. Kesederhanaan seorang pemimpin akan menimbulkan trust dari publik. Tingginya ketidakpercayaan publik terhadap elite politik disebabkan mereka yang menjadi pejabat pada umumnya hidup mewah dengan gelimang harta. Jika seandainya pembuktian terbalik dapat dijadikan cara untuk mendeteksi koruptor, hampir bisa dipastikan sebagian besar pejabat publik akan menggunakan seragam koruptor. Jika Pansus Bank Century dan KPK dapat mengungkap dugaan korupsi, akan menjadi kado yang indah bahwa bangsa ini benar- benar sedang hijrah dari korupsi menuju antikorupsi. Zuhairi Misrawi Ketua Moderate Muslim Society dan Penulis Buku Mekkah dan Madinah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sri Mulyani dan Boediono Dikriminalkan karena Bersih
partiturnya belum jadi, tetapi liriknya sudah dinyanyikan oleh si Poltak tuh... kpustaka wrote: Maaf kak Pudimartini, pimpinannya sedang mencari ilham untuk menulis lagu terbaru. Ssssttt... jangan diganggu yah Salam, anggi = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Pak Harahap, Horas! Menyimak perdebatan kita ini, saya takut bahwa segala adu argumentasi terkait UN hanya dianggap 'business as usual', ya..sesuatu yg rutin biasa terjadi bila UN menjelang. Saya mohon, janganlah menganggapnya seperti itu. Poin Bpk tentang lulusan SPMA (SLTA) yg dulu dpt menjadi direktur di PTN adalah fakta yg harus dimaknai dgn konteks. Tanpa kontekstualisasi, saya takut kita terjebak dalam romantisasi sistem masa pendidikan awal tahun 1960-an. Oya Pak, apakah dalam 2 atau 3 tahun terakhir ini Bapak pernah hadir ketika UN berlangsung? Apa yang Pak Harahap saksikan? Boleh berbagi Pak? Salam, Patrick Hutapea --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Zulkifli Harahap zulk_...@... wrote: Anda dan semua kita tahu bahwa -meningkatkan kualitas dan kuantitas gurunya - memberi fasilitas belajar yang layak - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah - memperbaiki manajemen sekolah - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini - dll merupakan sejumlah persyaratan untuk memajukan mutu lulusan sekolah. Mungkin yang Anda tidak tahu ialah sebelum 1969 seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke berhasil 99% UN dengan kondisi: - kualitas dan kuantitas gurunya (gurunya hanya lulusan setingkat di atas siswa yang diajar: guru SR lulusan SGB (setingkat SLTP) - memberi fasilitas belajar yang layak (sekolah batang pisang paling banter gedek dan di Sumatera atap seng tanpa plafon yang membuat teman saya mengorek telernya yang mulai meleleh dan dikeringkan dengan menggosok-gosokkan jari telunjuk, jempol, dan jari tengah di bawah lubang hidungnya; bayangkan . . . ) - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah (cuma dua buku kami SR produk Jakarta: Bahasaku dan Sendi Hitungan, selebihnya buku produk lokal dengan kerta semutu kertas stensil yang kami sebut kertas ubi karena kalau ditulisi tinta cair akan blobor.) - memperbaiki manajemen sekolah (dimanajemeni oleh guru godang (arti harfiahnya guru besar yang merupakan sebutan untuk kepsek lulusan SMP senior) - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar (bangku panjang untuk berdua yang sudah reot dan penuh cakaran di daun mejanya) - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah (dulu sekolah gratis, buku bacaan pinjaman dari sekolah, kadang-kadang dapat buku tulis gratisan dari Kementerian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan) - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini - dll Anda lihat, dibanding dengan dulu hanya sekolah gratislah yang menjadi keunggulan masa-masa kami, selebihnya Anda nilai sendiri. Dengan perbandingan itu, faktor terpenting ialah mutu guru. Masalahnya guru-guru sekarang yang lulusan SMA plus tidak setangguh dulu sehingga tidak mampu mendidik siswa yang berani bilang: UN, siapa takut? dan sekarang malah membuat segala macam alasan untuk meniadakan UN termasuk seperti yang Anda berikan di postingan ini. Belum lagi yang diajak beristogosah berjamaah, yang meneror anak didik. OLEH KARENA ITU, PEMERINTAH HARUS TETAP BERUSAHA UNTUK MEMAKETKAN UN/KELULUSAN untuk mengasapi para guru yang molor dan merokok-rokok. Kalau tidak, kita lihat saja. Dulu PTPN bisa didirekturi oleh lulusan SPMA (setingkat SLTA), perlahan melorot ke S1 seiring dengan dihapuskannya UN pada 1969. Indonesia berduka! Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!
Hmm,sekarang tiap negara makin mempertontonkan powernya yah. Udah gitu kemaren ada gosip kalo lingkaran itu dari ufo lah, time traveller lah. Makin ngaco aja orang2 Dikirim menggunakan Si Mutiara Diperkuat oleh Si Merah -Original Message- From: Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia! Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua (ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 pukul 8:00 waktu lokal. Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai sisa ledakan. Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan), namun pada ketinggian dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan sangat mudah dilihat. Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang. Salam, Ma'rufin
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Sudah byk bantahan metodologis menyangkut sangkut paut krisis 2008 dg krisis 97-98. Sudah byk juga yg menyebut bhw baru di Indonesia saja terjadi bailout utk 1 bank. Aspek psikologis pasar ini yg tdk ada metodenya. Tlsn Iman Sugema clear sekali hari ini di Kompas. IJP -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 02:28:44 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga ditutup. Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI? Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming? Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Kangmas Hendro and Udah IJP, 1. Apa saja bisa dijadikan alasan oleh si kalah untuk pembenaran atas dirinya kenapa ia kalah, maka ga heran orang bijak bilang banyak orang maju bertarung dalam posisi siap menang namun tidak siap kalah. 2. Mas Budiman Sudjatmiko, bisa menjadikan keprihatinan Udah IJP guna melakukan perubahan system dari dalam, agar rakyat kecil alias wong cilik tidak terus menerus menjadi santapan para kapitalis-borjuis tsb. 3. Oiya tadi malam saya sempat liat acara sidang Kabinet Indonesia Muda (KIM) so, sepertinya formatnya krang gitu dech...karena ga jelas apakah komedian politik ? ato apa ga jelas. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: hendr...@gmail.com To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 17, 2009 7:58 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Good point... Setuju banget Bung Indra. Pada awal tahun 2009 lalu, saya iseng membeli buku peruntungan shio-shio... Dan tepat saat membaca bab ramalan politik isinya tentang SBY melulu. Segera saja saya curiga dengan model kampanye terselubung semacam ini... Kecurigaanpun bertambah ketika beberapa buku tentang ramal-meramal 2009 memuat hal yang sama. Salam, Hendro. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Burhanuddun Abdullah dan Aulia Pohan cs tdk terima sesenpun uang YPPI sebesar Rp. 100 Milyar. Tp knp sampai Pak Burhanuddin bisa sampai nulis 4 buku skrg di penjara Suka Miskin? Krn memperkaya org lain, dll. IJP -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 02:11:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Silahkan saja diusut terus sampai tuntas. Dari 9 pelanggaran yang disebutkan belum satu pun yang mengarah atau sengaja dilakukan SMI dan Pak Boed. Kalaupun ada kebijakan yang salah itu disebabkan informasi yang salah: garbage in garbage out. Yang saya tidak setuju adalah adanya usaha utk mengkriminalkan SMI dan Pak Boed padahal penyelidikannya saja belum selesai. Saya tidak pernah mengatakan track record saya hebat, yang saya katakan adalah track record Pak Boediono dan Sri Mulyani yang telah terbukti bertahun-tahun dalam memajukan negara ini termasuk membenahi instansi yang dipimpinnya. Kalau mereka mau korupsi sudah dari dulu2. Track record mereka saya bandingkan dengan Bambang Susatyo dan anda yang memang belum pernah saya tahu prestasinya. Anda mengatakan saya tidak apa-apanya dan saya pun mengamininya. Jangan diputar balik. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Emosi
Salam, DUM SPIRO,SPERO Saya bernafas, saya berharap Selama ada penghidupan, masih ada harapan Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Sel, 15/12/09, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com menulis: Dari: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Emosi Kepada: sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 10:20 AM Emosi Walaupun tampak berapi-api, Akan menjadi manusiawi Emosi mengatakan, Manusia dari binatang. Cinta tidak bersalah Kadang-kadang kehilangan Seperti ada ketegangan Kepedihan berkesinambungan Menguntai rangkaian mata hati jernih Mengalir terus tanpa rasa resah Ketakutan adalah emosi utama, Diciptakan oleh imajinasi Ada gairah untuk menumpuk cedera Jiwa membakar berani Bekas luka ketidakpercayaan Menapak jejak kemerdekaan diri MiRa - Amsterdam, 15 Desember 2009 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/ http://sastrapembeb asan.wordpress. com/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Tidak Pencak Silat?
Mengapa Tidak Pencak Silat? Hari ini (17/12) di harian Kompas, terdapat foto anggota TNI AL yang sedang memeragakan keahlian bela diri karatenya (bela diri asal Jepang). Pada waktu kuliah di Surabaya, saya juga mendengar bahwa pelatih Taekwondo (Bela diri asal Korea) di kampus saya juga melatih para prajurit Marinir TNI AL. Di saat itu saya juga mendengar bahwa banyak prajurit kepolisian yang berlatih bela diri Judho (Bela diri asal Jepang). Saat di Jakarta, tak jarang saya melihat para prajurit TNI AD juga berlatih Karate di markasnya. Begitu pula dengan prajurit kepolisian. Namun, hingga saat ini saya belum pernah mendengar, melihat, membaca berita para prajurit TNI dan kepolisian memperagakan keahliannya dalam pencak silat (bela diri asal Indonesia), bisa jadi saya kurang baca sehingga tidak mengetahui hal itu. Namun sebagai warga negara Indonesia saya berharap para prajurit TNI dan kepolisian wajib menguasai bela diri asal Indonesia yaitu pencak silat. Setelah menguasai pencak silat, baru mereka dibebaskan untuk belajar bela diri import dari negara asing. Menurut saya gerakan pencak silat tidak kalah dengan gerakan bela diri import itu. Lantas mengapa tidak pencak silat? Bagaimana jadinya jika prajurit TNI yang bertugas membela kedaulatan negeri dari serangan pihak asing ini justru mengagumi bela diri import? Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/17/mengapa-tidak-pencak-silat/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siaran Media: Mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi akan mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya dalam persidangan
Siaran Media - Jakarta, 17 Januari 2009 Mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi akan mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya dalam persidangan Terkait kasus dugaan kerugian negara pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI), mantan Menteri Kesehatan dr. Achmad Sujudi telah menunjuk tim Penasihat Hukum yang diketuai oleh Humphrey R. Djemat, SH., L.LM. Achmad Sujudi telah menunjuk kami sebagai Penasihat Hukum untuk mendampingi beliau di persidangan nanti, tutur Humphrey Djemat dari Gani Djemat Partners. Selanjutnya Humphrey mengatakan siap untuk membela dan mendampingi kliennya dalam menjalani proses persidangan dari awal hingga akhir. Humphrey menerangkan, sidang perdana Achmad Sujudi berdasarkan ketetapan jadwal sidang dari Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Nomor : 29/Pid.B/TPK/2009/PN. JKT.PST akan digelar pada hari Kamis, 17 Desember 2009 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Mengenai kondisi kesiapan kliennya dalam menghadapi persidangan, Humphrey menjelaskan bahwa kliennya saat ini dalam keadaan sehat baik secara jasmani dan rohani. Klien kami juga siap menjalani proses persidangan, dan akan mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi pada persidangan nanti, jelas Humphrey. Terkait dengan pemberitaan yang simpang siur di media masa saat ini terkait kasus yang menimpa kliennya, Humphrey menjelaskan bahwa Kasus Dugaan Kerugian Negara Penyalahgunaan Dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dalam Pengadaan Alat Kesehatan Untuk Rumah Sakit Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun anggaran 2003, ini sebenarnya bukan tanggung jawab kliennya. Untuk itu ia berharap masyarakat dapat memahami asas praduga tak bersalah terhadap kliennya dan dapat menilai kasus ini secara proporsional. Selanjutnya Humphrey menjelaskan, Pengadaan alat kesehatan tersebut pada waktu itu dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan kondisi kesehatan dan taraf kesehatan pada umumnya dan juga kondisi fasilitas pelayanan kesehatan antara Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Hal ini terlihat dari angka kesakitan dan kematian yang lebih tinggi untuk beberapa jenis penyakit misalnya angka kematian ibu, angka kematian anak, dan bayi serta angka kesakitan untuk malaria, TBC, HIV dan lain-lain, dimana hal tersebut sudah berlangsung lama, dengan demikian diperlukan suatu tindakan keberpihakan untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). Terakhir, kami berharap dalam kasus ini klien kami mendapatkan kepastian hukum yang seadil-adilnya. pungkas Humphrey. Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi: Triana Dewi Seroja, S.H., M.Hum Gani Djemat Partners Plaza Gani Djemat lt. 7 Jl. Imam Bonjol 76-78, Jakarta 10310 Ph. 08156202888 Email : triana_dewi_ser...@yahoo.com __ Sekilas tentang Achmad Sujudi Achmad Sujudi lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 11 April 1941. Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini dikenal sebagai sosok yang santun, taat beribadah, berpembawaan sederhana dan gaya hidupnya tidak neko-neko (low profile). Pria yang akrab disapa Mas Cuk ini menikah dan dikaruniai 2 (dua) orang puteri yang memberinya 3 (tiga) orang cucu. Pendidikan dasar dan menengah ia selesaikan di Bondowoso, kemudian melanjutkan ke SMA di Malang, Jawa Timur. Lulus SMA, Sujudi meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Usai meraih gelar sarjana, ia lalu menempuh pendidikan Ahli Bedah FK UI, dan Master Program Health Services Management University of New South Wales Australia. Program pelatihan yang pernah ia ikuti diantaranya yaitu pendidikan penjenjangan sebagai Pegawai Negeri dan Advance Training for Administrator John Hopkins Hospital di Amerika Serikat. Dalam karier, pernah bekerja sebagai dokter di Pulau Buru Maluku pada tahun 1972. Sebagai Direktur dan dokter Ahli Bedah di RS. Persahabatan Jakarta, sebagai Direktur dan Ahli Bedah di RSU Bengkulu, sebagai Direktur RS. Sardjito Yogyakarta dan sebagai Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Depkes RI. Puncak kariernya dalam dunia kesehatan adalah saat ia ditunjuk oleh Presiden RI Abdurahman Wahid sebagai Menteri Kesehatan. Kala Abdurahman Wahid mundur dari jabatan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri selaku Presiden penggantinya mempercayakan Achmad Sujudi untuk tetap sebagai Menteri Kesehatan. Dengan berakhirnya jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI, kegiatan Achmad Sujudi diantaranya sebagai dosen tamu pada FK UGM, FK Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, anggota Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Penasihat Organisasi PPTI (Perhimpunan Tuberkolosis Indonesia), dan member of Advisory Board KNCV (organisasi TB) Denhaag Belanda. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Dampak sistemik sangat terasa, terutama secara psikologis. Likuiditas bank mengering, cadangan devisa merosot tajam. Bunga kredit, KPR, investasi dan modal kerja meningkat terus. Rupiah anjlok, dari 9000an ke 12.000 per dollar. Bursa saham anjlok. Index dari level 2500 jatuh ke 1100. Semua saham unggulan babak belur. Lehman Brothers ditutup, nasabah panik, menarik uang dari bank-bank. Harga emas menjulang pengganti deposito di bank. Singapore dan negara lain segera mengeluarkan blanket-guarantee, menjamin semua dana nasabah di bank. Indonesia cuma sanggup menjamin 2 milyar per nasabah. Dana kabur semua. Apakah krisis keuangan global tidak berdampak sistemik pada perekonomian Indonesia, dan perbankan nasional (Century)? Demi menyelamatkan saham sebuah perusahaan tambang, Wapres saat itu rela melanggar aturan dengan memerintahkan men-suspend saham. Mengapa panik padahal harga saham naik turun hal biasa di bursa dunia? Kecuali 1, situasi krisis dan berdampak sistemik. Ekspor andalan melemah, harga komoditas jatuh terus, termasuk batu bara dan sawit (dari 2000 ke 400). Banyak perusahaan mulai melakukan PHK. Krisis 1998 mulai membayang di depan mata. Setelah kita lalui sekarang, banyak yang pura-pura tidak tahu ada krisis. Hatta benar, mestinya kita beri penghargaan pada Boediono dan Sri. Wass, --- On Wed, 12/16/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 9:28 PM Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga ditutup. Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI? Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Saya sependapat dengan pak Godlip dalam tulisannya dialenia pertama. Betul sekali jika mau memperkaya diri mereka dari dulu sudah melakukannya, mereka berdua (ibu Sri Mulayani dan Pak Boed) sudah bekerja secara profesional. Yang saya heran serta bingung mengapa banyak sekali orang yang tidak menyukai cara kerja mereka? Mungkin karena kejujuran serta ketegasannya terhadap korupsi mereka akan disingkirkan karena menjadi hambatan bagi oknum2 or kelompok yang merasa dirugikan? Ini semua hanya pemikiran saya yang sederhana saja.(yang buta politik) - Original Message - From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 17, 2009 9:11 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani Silahkan saja diusut terus sampai tuntas. Dari 9 pelanggaran yang disebutkan belum satu pun yang mengarah atau sengaja dilakukan SMI dan Pak Boed. Kalaupun ada kebijakan yang salah itu disebabkan informasi yang salah: garbage in garbage out. Yang saya tidak setuju adalah adanya usaha utk mengkriminalkan SMI dan Pak Boed padahal penyelidikannya saja belum selesai. Saya tidak pernah mengatakan track record saya hebat, yang saya katakan adalah track record Pak Boediono dan Sri Mulyani yang telah terbukti bertahun-tahun dalam memajukan negara ini termasuk membenahi instansi yang dipimpinnya. Kalau mereka mau korupsi sudah dari dulu2. Track record mereka saya bandingkan dengan Bambang Susatyo dan anda yang memang belum pernah saya tahu prestasinya. Anda mengatakan saya tidak apa-apanya dan saya pun mengamininya. Jangan diputar balik. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli, Renungan tentang Pansus Century ....
Bung Yanuarselamat pagi.salam pembelajaran terima kasih atas segala sumbangsih pikiran Anda yang telah diberikan ke Negara (orang Pemerintah mungkin Marah dan Tidak Suka, Pemerintah adalah bagian dari Negara, bukan sebaliknya). Sesungguhnyalah, Negara masih sangat membutuhkan Tenaga dan Pikiran dari Anak-anak Muda seperti Bung Yanuar, entah mereka yang sedang berada untuk berkarya dan atau bertugas di Departemen2 maupun BUMN2, apalagi Pertamina, yang punya nyali dan perhatian, sehingga tidak takut sebagai Peniup Peluit. Anak-anak muda cuma terlihat galak saat masih berstatus mahasiswa (alat tawar menawar posisi). Begitu masuk dan bekerja, musnahlah nyalinya. Yang muncul adalah kenekadan berkorupsi, menghalalkan segala cara demi kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera. Kalau tindakan lompat bunuh diri bisa menular di kalangan muda, mengapa jiwa menyatakan yang benar buat Negara tidak mampu menular? Adakah psikolog kondang boleh memberikan penjelasannya? salam nyali meniup peluit menyatakan kebenaran From: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, December 16, 2009 9:30:52 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli, Renungan tentang Pansus Century Banyak yg nanya soal nama saya yang disebut2x akan dipanggil pansus CenturyGate.. Jujur aja saya ya belum tau karena saya belum ada kontak.. Bagi saya, kalau dipanggil ya datang dan bicara apa yg saya yakini berdasarkan data analisis yg berdasar dan telah saya yakini sbg apa seharusnya.. Sebagaimana juga saya telah menulis dan diskusi panjang di milis ini dari sebelum krisisnya saat pasar naik (September 2007-Juni 2008) saya bahkan nulis ingatkan di Kompas 27 Desember 2007 dan saya menyatakan di milis tentang hal2x itu saat krisis terjadi, bahkan sampai hari ini saya masih membuat market alerting ke depannya.. Jadi, bagi saya ini ya keyakinan atas apa yang saya liat, analisa secara lama (www.elrizky.net/artikel.php) .. Tentu, dasarnya data yang saya olah.. Saya hanyalah anak muda Indonesia biasa saja yang berinteraksi secara biasa pula, di milis ini salah satunya (I do my part as a concerned citizen)... Sebagai anak muda tentu saya punya harapan dari apa yang saya lakukan, yaitu saya berharap bangsa ini menegakkan hukum sbg budaya tanggungjawab, menindak yg ngerampok uangnya DAN publik dpt ilmu tentang apa virus ekonomi (disfungsi intermediasi keuangan karena pasar yg koruptif, bagaimanapun pilar pasar 3 hal wajar, teratur dan efisien) Itu saja, pro-kontra biasa, tapi mari kita selesaikan masalah dengan memetakannya dan dewasa dalam menyikapinya.. Semoga! Salam pembelajaran, -Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the net: www.elrizky.net] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Bener banget pak Zulkifli. Kakak kelas anak saya, tahun lalu dari IPS bisa diterima di kedokteran UI. Hebat dan lucky him :) Kicky send 10:28a Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 21:19:04 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL Dari dulu UI memang hebat. Alm. Mahar Marjono mempersilakan siswa lulusan sos/bud mengikuti Sipenmaru kedokteran. Hal-hal yang begini yang kita perlukan. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut!
Yang lebih konyol lagi waktu Ruhut Sitompul minta sidang diskors untuk makan siang. Waktu itu ketua sidang menanyakan ke BPK, apakah penjelasannya masih lama ? kalau bisa 30 menit, lebih baik dilanjutkan dulu, baru skors untuk makan siang. Pejabat BPK menjawab insya allah, 30 menit akan selesai eee, Bang Ruhut yang sopan, intelek, santun dan rendah hati mengatakan. Khan masih insya allah, berarti bisa mundur lagi, sudahlah kita skors sidang ini, daripada kita sakit maag --- Pada Kam, 17/12/09, bakri arbie daya...@yahoo.com menulis: Dari: bakri arbie daya...@yahoo.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut! Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, arbie bakri arbieba...@yahoo.com Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 7:38 AM Yth Rekan milis, Barangkali PANSUS perlu TOR (term of references) untuk bisa menyelesaikan masalah,sehingga tidak mudah terbawa kemana-mana. Be SMART= Synergetic,selalu bersifat sinergi,semua anggota saling mendukung untuk mencapai hasil;Motivated/ motivasi dan niat luhur untuk mencapai hasil;Achievement- oriented/ tujuan dan hasilnya jelas; Rapid/cepat tanggap,tidak mudah dibelokkan dari tujuan/hasil yang diinginkan,tidak buang waktu untuk hal yang tidak relevan;Technology powered/pakai teknologi yang makin canggih untuk mendapatkan info yang mantap dan soft power untuk mendapatkan hasil yang optimum. Salam Hormat, Bakri Arbie.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO
Oleh Dasman Djamaluddin Saya termasuk di antara undangan yang hadir dalam Seminar Draft Garis-Garis Besar Pengembangan Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Selasa, 15 Desember 2009 lalu di Jakarta. Meski undangan terbatas, tetapi di dalam seminar tersebut muncul gagasan-gagasan menarik yang patut dikembangkan dan dilaksanakan demi generasi penerus bangsa yang cinta akan sejarah bangsanya sendiri. Ada dua gagasan pokok yang dapat saya tarik dari seminar tersebut. Pertama, betapa bangsa ini banyak yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri. Seakan-akan bangsa ini ingin melupakan sejarahnya dan lebih suka membaca sejarah-sejarah bangsa dari luar. Sebagai bukti banyak di antara peserta tidak mengetahui bahwa bangunan gedung yang berada di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat yang di depannya berdiri megah rumah Dubes Amerika Serikat itu adalah Rumah Maeda, seorang Admiral Angkatan Laut Jepang yang mengizinkan para pendiri bangsa merumuskan naskah proklamasi, cikal bakal dari kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tentang gambaran rumah Maeda ini pada malam 17 Agustus 1945, Burhanudin Muhammad Diah atau lebih sering namanya disingkat B.M.Diah yang hadir dalam persitiwa bersejarah penting malam 17 Agustus 1945 sebagai satu-satunya seorang wartawan, di dalam buku yang saya tulis pada tahun 1992, halaman 57 /Butir-Butir Padi B.M.Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman, Diungkapkan kepada Dasman Djamaluddin (Jakarta: Pustaka Merdeka,1992), mengatakan: Kalau bolehlah saya katakan udara fajar di luar rumah kediaman Laksamana Maeda Angkatan Laut Jepang itu sangat cerah. Langit merona agak keputihan. Udara terang karena langit ditabur bintang. Dan orang berpuasa masih boleh makan sahur. Bung Hatta yang berada di tempat naskah proklamasi dibuat, telah memesan makanan untuk sahur. Hari itu kaum Muslimin sedang berada dalam waktu puasa yang telah berjalan beberapa hari. Saya keluar ke pekarangan rumah besar Laksamana Maeda yang memberikan, pejuang kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia sebuah ruangan untuk mempersiapkan satu proklamasi kemerdekaan Daerah kita itu orang asing yang menguasai. Kita tidak berhak untuk berkumpul dan bermusyawarah di mana saja kita kehendaki. Kita tidak merdeka. Kita tidak memiliki sesuatu kekuasaan. Rumah yang didiaminya (Rumah Maeda), suatu daerah extra-territorial (satu daerah bebas yang berdiri sendiri) bagi kami untuk melaksanakan suatu tindakan sejarah, ketika bangsa Indonesia harus menentukan sendiri hari depannya. Faktor kedua, menyoroti sejauh mana kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap benda-benda bernilai sejarah (museum). Mungkinkan bangsa ini diingatkan kembali agar Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah (Jas Merah)? Ketika kita melihat bangsa dan negara LAIN sangat menghargai sejarahnya, terbukti dengan berdirinya museum-museum megah yang sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di mana didukung penuh pemerintahnya masing-masing, ada di mana pemerintah kita ? Akhirnya seminar opini mengerucut kepada dua permasalahan pokok, di mana saya ikut mendukungnya: Pertama, banyak gagasan Bung Karno (Presiden Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI) di dalam rangka membuat bangunan-bangunan bersejarah tidak sesuai dengan rencana semula penggagasnya. Contoh konkrit yang dikemukakan adalah menganai bangunan Monumen Nasional (Monas). Kedua, menghimbau pemerintah agar rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur dibangun kembali, sehingga generasi penerus bangsa bisa mengenal lebih dekat dan mendalam tentang sejarahnya sendiri. Bahkan saya berkomentar: MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO LEBIH BAIK DARI PADA MEMBANGUN PATUNG OBAMA DI MENTENG. Memang bangunan ini sekitar tahun 60-an dibongkar atas perintah Bung Karno, sang pemilik. Peristiwa ini hingga kini masih menjadi misteri mengapa Bung Karno yang dikenal cinta budaya, cinta sejarah, cinta peninggalan sejarah itu justeru menghancurkan rumah yang amat bersejarah dan penuh kenangan itu. Dari suatu sumber menyatakan bahwa dalam Sidang Dewan Perancang Pembangunan Nasional (DEPERNAS), bulan Agustus 1960, Bung Karno mengatakan bahwa rumah proklamasi akan dibongkar dan di atasnya akan dibangun Gedung Pola. Sedangkan menurut Harian Merdeka (9 September 1993) ada oknum-oknum yang tidak masuk dalam sejarah proklamasi menginginkan rumah itu dibongkar. Nah, mana yang benar ? Sebelum gedung ini dibongkar Henk Ngantung, Wakil Gubernur DKI waktu itu menghadap Bung Karno untuk memohon agar rumah TIDAK dibongkar. Dengan nada tinggi Bung Karno berkata: Apakah kamu juga yang termasuk mereka yang ingin memamerkan celana kolorku ? (http://dasmandj.blogspot.com)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu Indonesia
Gimana mau mengendalikan barang2 China, wong mau free trade area (FTA) dengan China bea masuknya bisa 0%, yang terjadi malah bisa lebih gila lagi. Barang2 China akan menguasai tanah air, pengusaha kita dikondisikan hanya sebagai pedagang saja, sementara produk dalam negeri semakin hancur. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, erdi kusumo xpandwo...@... wrote: Memang tidak bisa dipungkiri bahwa barang2 china sudah sangat merajalela di negeri ini. Hampir di setiap toko dan pusat perbelanjaan ada barang dari china. Cara yang bisa ditempuh untuk mengendalikan peredaran barang2 china di pasaran yakni dengan meningkatkan pajak masuk barang impor tersebut sehingga harga barang2 impor tersebut menjadi tinggi dan orang akan enggan untuk membeli barang tersebut, selain itu juga diperlukan pengawasan yang ketat dalam peredaran barang impor tersebut
[Forum-Pembaca-KOMPAS] FTA ASEAN-China kerugian kita melebihi korupsi dana Bank Century
FTA ASEAN-CHINA Penerimaan Bakal Hilang Rp 15 Triliun Jakarta, Kompas - Perjanjian perdagangan bebas atau FTA, baik antarnegara ASEAN maupun FTA ASEAN dengan China, diperkirakan akan menghilangkan potensi penerimaan negara sekitar Rp 15 triliun pada tahun 2010. Itu dimungkinkan karena adanya penurunan tarif bea masuk untuk barang-barang yang diperdagangkan rata-rata 5 persen, yakni dari 5 persen menjadi nol. Hingga saat ini saya masih menerima penerimaan dari bea masuk sekitar Rp 16 triliun. Dengan adanya kesepakatan FTA, potensi penerimaan yang hilang bisa mencapai Rp 15 triliun, ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi di Jakarta, Rabu (16/12), seusai menghadiri rapat yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Rapat dihadiri semua eselon I (direktur jenderal atau inspektur jenderal) di lingkungan Departemen Keuangan terkait dengan perkembangan terakhir ekonomi dan APBN. Menurut Anwar, potensi kehilangan penerimaan itu terjadi karena banyaknya ketentuan FTA yang mulai aktif tahun 2010. Indonesia masih mempertahankan perlindungan khusus bagi perdagangan gula dan beras. Selebihnya sudah masuk FTA sehingga menjadi sumber hilangnya penerimaan negara dari kepabeanan. Dengan demikian, tugas utama saya tinggal melakukan pengawasan. Hingga saat ini belum ada perubahan target penerimaan dalam APBN 2010 sehingga nanti mungkin akan dibahas dalam APBN-P (APBN Perubahan) 2010, ungkap Anwar. Neraca perdagangan ASEAN dan China menunjukkan surplus 78 miliar dollar AS di pihak China. Neraca perdagangan untuk produk nonminyak dan gas antara Indonesia dan China per September 2009 juga mencatat defisit 3,157 miliar dollar AS di pihak Indonesia. Sepanjang tahun 2008, Indonesia mencatat defisit perdagangan 7,160 miliar dollar AS. Untuk produk migas, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 1,760 miliar dollar AS. Tahun 2008, Indonesia mencatat surplus perdagangan migas senilai 3,55 miliar dollar AS. Dengan berlakunya FTA ASEAN-China per 1 Januari 2010, banyak kalangan memastikan angka defisit perdagangan Indonesia ini kian membengkak. Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu menegaskan, turunnya penerimaan kepabeanan tersebut merupakan konsekuensi yang harus ditanggung saat suatu negara bergabung dalam FTA. Namun, hilangnya sumber penerimaan tersebut akan diikuti semakin ringannya beban ongkos berusaha di dalam negeri dan semakin rendahnya harga barang baku impor. Semuanya sudah diperhitungkan. Dampaknya nanti pada ekspor yang akan semakin meningkat, harga bahan baku impor semakin murah, dan industri di dalam negeri semakin berkembang, ujarnya. Anwar menyebutkan, realisasi penerimaan bea masuk hingga 13 Desember 2009 mencapai Rp 16,922 triliun atau 104,96 persen dari target APBN-P 2009, yakni Rp 16,123 triliun. Adapun realisasi penerimaan cukai hingga periode yang sama telah mencapai Rp 51,965 triliun atau 95,27 persen dari target APBN-P 2009, yakni Rp 54,545 triliun. Realisasi penerimaan bea keluar dilaporkan mencapai Rp 557,156 miliar. Ini jauh di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P 2009, yakni Rp 1,399 triliun. Dengan demikian, target bea masuk sudah terlampaui, sedangkan cukai tinggal sedikit lagi. Penerimaan bea keluar memang ada kekurangan dari targetnya. Namun, total penerimaannya masih lebih baik, ungkapnya.(oin/MAS) (Sumber: Kompas, Kamis, 17 Desember 2009) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/0449455/penerimaan.bakal.hilang.rp.15.triliun
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja
Lho, gimana to panitia konser ini? Koin terkumpul kok malah dipakai untuk pertunjukan? Bayar Rp. 50.000 untuk diserahkan ke bu Prita lagi? Bukankah memanfaatkan hasil pengumpulan koin saja belum tuntas, belum tahu akan diapakan karena gugatan perdata dicabut alias koin terkumpul tidak jadi digunakan untuk membayar denda, malah dipakai untuk konser, eh ditambah lagi dengan menarik Rp. 50.000 dari penonton konser. Mbok ya dipikir dengan bijak. Koin itu juga didapat dari sumbangan anak2 bahkan di sekolah2 yang amat sederhana. Ada banyak kasus warga miskin yang tak terlayani di rumah sakit secara layak, butuh bantuan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Kalau tidak ada relawan yang sanggup mengelola koin tsb., mengapa tidak dititpkan ke yayasan seperti Sekar Mlatti, atau Dana Kemanusiaan Kompas, untuk menyalurkan koin tsb. khusus dalam kasus2 warga yang teraniaya di Rumah Sakit. Setidaknya kedua contoh organisasi ini sudah berpengalaman dan terpercaya dalam mengelola bantuan untuk rakyat yang amat membutuhkan. Sebaiknya panitia konser (dari koin untuk Prita) mempertimbangkan lagi dengan bijak dan seksama menyangkut rencana mereka. Jangan sampai aksi kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial ini justru menjadi kontra produktif terhadap spirit juangnya. Salam, anggi
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Berpesan agar Blogger Indonesia Berkarakter
Betul. Kita terlalu biasa membuat kalimat bersayap dan tidak jelas serta ikut2an. Membuat pernyataan seperti BISA tapi tidak tuntas apanya yang bisa atau siapa yang bisa. Pembelajaran akan attitude positif akan mengajarkan kita kemana kita BISA. Salam Karakter. Sent from my BlackBerry® smartphone = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Saya kira motivasinya sama yaitu mengeruk uang, yang paling mungkin adalah,, harus ada seseorang yang punya banyak uang di Babnk Century, daripada uangnya hilang bila Bank tsb ditutup, maka lebih baik merelakan uangnya sebagian daripada hilang semua. apalagi ada yang namanya Antaboga, bisa saja investor ke Antaboga diubah jadi simpanan di Bank Century, bukan kah Antaboga juga proyeknya Century.. Mungkin Anda punya idea lain? --- On Thu, 12/17/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, December 17, 2009, 8:56 AM Setuju, bongkar saja kemana aliran dana tsb. Kalau kasus Bank Bali kan dari awal sudah jelas arah dan tujuan pencairan dananya? Bank Century agak beda Boss. Tetapi betul daripada kita ribut2, buka saja aliran dananya, siapa yang menikmatinya. Lalu siapa yang menikmati dana tsb., padahal bukan haknya diadili dan dihukum. Jangan belum ada bukti sudah dikriminalkan dan jangan dipolitisir, itu yang saya tidak setuju. Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN-IELTS
Menurut saya UN DITIADAKAN saja ! buat apa sih predikat lulus UN ? kalo mamang mau lanjut ke PERGURUAN TINGGI DALAM ato LUAR NEGERI kan tinggal ikut TES PERGURUAN TINGGI tersebut ! Lalu bagaimana tanda tamat belajar pada mekanisme UJIAN SEKOLAH MASING-MASING ! Lalu bagaimana jika sekolah cuma jadi tukang stempel ijasah ? Secara alamai masyarakat akan tahu dan sekolah tersebut akan dianggap sekolah ABAL-ABAL dan tidak akan dipilih orangtua siswa ! Lalu bagaiamana nasib pen ndidikan secara umum jika banyak yang abal-abal? Keadaan tersebut hanya sementara karena akan terjadi perbaikan mutu sekolah-sekolah swasta karena ingin bisa SECARA MINIMAL bersaing dengan sekolah negeri. Sementara sekolah swasta mapan seperti KANISIUS atau PENABUR atau IPEKA atau sekolah unggul lainnya tidak menjadikan UN sebagai target akhir. Target mereka adalah bisa tembus perguruan tinggi atau mempunyai karakter pemimpin di masyarkat atau dunia bisnis. UN kita ini hanya AJANG BISNIS dan AJANG UNJUK KEKUASAAN DEPDIKNAS ! We are forced consumers here ! Sadarlah ! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lilin Natal
Lilin dalam bahasa Inggris disebut Candle yang diserap dari bahasa Latin Cardere yang berarti Kelap-kelip. Lilin sudah dikenal oleh bangsa Mesir sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Orang Yahudi setiap Jumat sore 18 menit sebelum matahari terbenam selalu menyalakan lilin untuk menyambut dimulainya hari Sabat. Pada jaman Dinasti Sung (960-1279) mereka menggunakan lilin sebagai jam waktu. Dengan cara jam-lilin yang diikat dengan logam berat. Begitu lilin habis terbakar, benda berat itu terjatuh ke dalam wadah, yang serentak menghasilkan bunyi nyaring dan keras. Lilin selain bisa digunakan sebagai alat penerang bisa digunakan juga sebagai alat terapi (Candle Healing). Pada saat sekarang ini Lilin dan Natal sudah merupakan satu kesatuan yang sukar untuk bisa dipisah lagi. Rasanya kalau kita merayakan Natal tanpa adanya Lilin berarti ada sesuatu yang kurang. Maka tidaklah heran apabila omset penjualan Lilin di Eropa 45% dilakukan pada saat menjelang Natal. Sebenarnya tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang mengkaitkan antara Lilin dan Natal. Budaya Lilin ini diambil dari sejak jaman Rumawi ketika mereka merayakan pesta Saturnalia (penyembahan Dewa Saturn). Bagi umat Kristen, lilin itu merupakan simbol dari kelahiran Yesus yang membawakan terang ke dalam dunia ini. Yoh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya dan (9a) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, Disamping itu kehadiran malaikat membawa kabar gembira bagi para gembala di padang di mana kemuliaan Tuhan bersinar terang di tengah malam (Lukas 2:8-12) merupakan analogi terhadap peran Yesus sebagai terang dunia. Lilin dapat membawa terang untuk melawan kegelapan. Terang selalu menguasai kegelapan dan tidak pernah ditelan oleh kegelapan, betapapun kecilnya terang itu. Lilin itu ikhlas berkorban membakar dirinya sendiri agar dapat menjadi terang. Tanpa pengorbanan, sulit menjadi terang. Lilin melambangkan keberanian untuk memberikan terang. Dan mereka yang berada di dalam kegelapan pada suatu saat pasti akan membutuhkan terang. Umat Katolik sering menyalakan Lilin sambil berdoa. Lilin yang menyala melambangkan suatu kurban, yang dilakukan sekaligus dengan mempersembahkan doa dan menerima kehendak Tuhan. Sedangkan lilin liturgi misalnya untuk Paskah minimum 51% bahan dasarnya harus dari lilin lebah. Menurut St. Agustinus, lilin lebah merupakan lambang tubuh Kristus, lambang kemanusiaan-Nya yang lahir dari seorang perawan (seperti lilin lebah yang dihasilkan oleh lebah); sumbunya adalah jiwa Kristus; dan nyala api adalah pikiran-Nya. Lilin dalam dekorasi Advent Krans pada umumnya terdiri dari lima lilin. Setiap minggu yang dilewati dinyalakan satu lilin, selama empat minggu berturut-turut. Simbol warna lilin yang digunakan adalah tiga lilin warna ungu sebagai lambang penyesalan dan pertobatan. Satu lilin merah melambangkan sukacita. Sedangkan lilin besar yang ditengah berwarna putih melambangkan Lilin Kristus. Lilin ini baru dinyalakan pada hari Natal. Alkisah ada Empat Lilin yang sedang menyala dengan kelap-kelip kecil. Apabila kita datang dengan menghampirinya secara perlahan, kita akan bisa mendengar suara lilin itu berbicara dengan lembut. Lilin Pertama: Aku adalah Damai, hanya sayangnya tidak ada lagi membutuhkan sinarku. Aku merasa lelah Api lilin tersebut mulai mengecil dan akhirnya padam. Lilin Kedua: Aku adalah Kepercayaan, tetapi tidak ada lagi yang bisa dipercaya. Aku merasa sedih dan kecewa Setelah itu datanglah angin lembut yang menghembus padam Lilin tersebut. Setelah itu Lilin Ketiga pun turut berbicara: Aku adalah Harapan. Tetapi sekarang ini sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi. Mereka telah berubah menjadi egoist. Dimana mereka lebih saling mementingkan diri sendiri daripada sesamanya. Akhirnya padam pulalah Lilin yang ketiga ini. Setelah ketiga Lilin tersebut padam datanglah seorang anak kecil. Kenapa ketiga lilin ini padam? Melihat itu ia merasa bersedih hati. Berserulah Lilin yang ke empat: Aku adalah Kasih, selama aku masih menyala. Aku dapat membagikan api kasihku kepada mereka yang telah padam agar bisa menyala kembali. Setelah itu diambilah lilin yang ke empat oleh anak tersebut untuk menyalakan kembali, ketiga lilin yang telah padam. Dengan api kasih, kita dapat menghidupkan kembali rasa damai, kepercayaan maupun harapan yang telah padam. Agar mereka bisa menyala dan terang kembali. Tidak percaya? Cobalah, karena Natal adalah waktu yang tepat untuk saling berbagi kasih dan menyalakan kembali api yang telah padam. Selamat Hari Natal untuk para pembaca dan rekan-rekan yang budiman. Disamping itu dengan ini juga saya mohon maaf, apabila ada pembaca yang merasa tersinggung ataupun merasa kurang nyaman pada saat membaca oret-oretan saya. Artikel ini adalah tulisan Mang Ucup yang yang terakhir untuk tahun 2009, sebab saya akan pergi berlibur dahulu untuk beberapa hari yang mendatang ini. Sampai jumpa kembali di tahun 2010. Mang Ucup Email:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SIARAN PERS - KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja
Tempo doeloe ada Consert for Bangladesh di New York, USA yang diciptakan oleh George Harrison dan Ravi Shankar! George dan Ravi adalah musikus (bukan poliTIKUS) yang sangat terkenal di dunia waktu itu (1971). Orang tak banyak tahu apa itu Bangladesh dan dimana lantas apa persoalannya? Tapi karena konser yang bagus ini (penonton 40.000 orang dan mengumpulkan dana buat membantu rakyat Bangladesh sekitar 1/4 juta US dollar) dunia mendengar ratapan dan rintihan rakyat Bangladesh yang lagi perang buat kemerdekaannya. Mudah-mudahan konser KOIN UNTUK KEADILAN bisa membangkitan semangat solidaritas dimana saja, siapa saja, yang berhasrat agar keadilan selalu ada bersama kita! All the best buat Prita! Salam Las --- On Thu, 17/12/09, Mahdesi Iskandar mahd...@centrin.net.id wrote: From: Mahdesi Iskandar mahd...@centrin.net.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SIARAN PERS - KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Received: Thursday, 17 December, 2009, 3:11 AM SIARAN PERS Untuk disiarkan segera KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja Jakarta, 16 Desember 2009— Sejumlah musisi besar dan pengamat musik tanah air bergabung dalam konser amal tanggal 20 Desember 2009 yang bertempat di Hard Rock Café Jakarta, dalam rangka merayakan Hari Kesetiakawanan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Desember setiap tahunnya. Ide konser ini tercetus tak lama setelah Prita Mulyasari divonis harus membayar uang sejumlah Rp. 204.000.000, - kepada pihak Rumah Sakit Omni International atas tuntutan pencemaran nama baik. Sebagai bentuk kesetiakawanan dan solidaritas, maka dibentuklah tim panitia konser yang terdiri dari jajaran pencinta dan pengamat musik Indonesia dan menamakan diri sebagai KOIN UNTUK KEADILAN. Konser Koin Untuk adalah bentuk rasa kesetiakawanan dan pernyataan sikap untuk melawan ke tidakadilan agar tak ada lagi kasus semacam Prita yang lainnya. Nama KOIN sendiri terinspirasi dari gerakan masyarakat untuk mengumpulkan koin dalam rangka membantu Prita melunasi dendanya. KOIN juga bisa diartikan bebas sebagai akronim dari ‘Kepedulian Orang Indonesia’. Inilah simbol gerakan moral dari dunia hiburan tanah air untuk memberi himbauan kepada pemerintah sekaligus menyebarkan inspirasi kepada kaum muda bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budayanya. Musisi dan tokoh hiburan yang akan tampil dan ikut andil dalam menyatakan penolakan terhadap ketidakadilan ini adalah Slank, GIGI, Ari Lasso, Nidji, Cokelat, Sheila on 7, Titi DJ, Ada Band, Andra The Backbone, Padi, She, Sherina, Audy, Drive, Seringai, Pee Weegaskins, Funky Kopral, Kunci, Marvells, Drew, Saykoji, Ronaldisko, Endah N Rhesa, Black Star, Domino, Ika Putri, Gruvi, J-Flow, dan Patent. Konser akan digelar mulai pukul 15.00 – 21. 00 WIB. Masyarakat yang berminat untuk datang dan menonton diharapkan untuk menyumbang sebesar Rp. 50.000,- sebagai tanda solidaritas. “Seluruh sumbangan masyarakat di konser ini akan diberikan pada Prita sebagai simbol kesetiakawanan dan bentuk kepedulian kita sesama bangsa Indonesia. Berikutnya, beliau yang akan meneruskan ke pihak yang membutuhkan,” papar Adib Hidayat, Ketua Panitia Konser Koin untuk Keadilan, “dan bukan dalam bentuk koin. Itu hanya icon saja,” jelasnya lebih lanjut. Meskipun gugatan terhadap Prita telah dibatalkan oleh pihak Rumah Sakit, namun acara seperti ini penting untuk tetap diadakan agar suara masyarakat tak dianggap remeh dan kejadian serupa tak lagi terjadi di masa mendatang. Cukup satu Prita saja yang mengalami ketidakadilan. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Julisa Tambunan – 08129922410, julisa.tambunan@ gmail.com Adib Hidayat – 08121940640, adib.hidayat@ gmail.com -- YNWA! __ See what's on at the movies in your area. Find out now: http://au.movies.yahoo.com/session-times/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PARADOX KEPRIBADIAN
PARADOX KEPRIBADIAN. Setiap orang memperlihatkan kemungkinan pribadinya menjadi pahlawan atau pengkhianat bangsa, malaikat atau setan, jujur atau pembohong, keras atau lembut, jujur atau penipu, ya setiap orang memperlihatkan kepribadian paradox. Oleh karenanya, kita harus hati-hati menilai kepribadian seseorang. Dia bisa kelihatan keras seperti paku melaksanakan pimpinannya dalam pemerintahan, tapi paling lembut seperti burung merpati dalam memimpin hidup rumah tangganya. Namun, ke arah mana saja kepribadian seseorang itu berubah, yang kita harus catat adalah terjadinya perubahan itu sendiri dan kita seyogianya jangan terlalu cepat memberi penilaian, bila penilaian tsb didasarkan hanya pada salah satu saja dari kedua segi paradox tadi. Apakah demonstrasi rakyat di waktu yl keliru atau benar menuntut supaya Kapolri membebaskan dari tahanan Bibit-Chandra, yang seturut hati nurani dan rasa kebenaran serta keadilan rakyat, kedua tahanan tsb merupakan pimpinan yang jujur dan bebas dari korupsi? Kejujuran dan kebenaranlah satu-satunya takaran yang paling pokok bagi kita untuk menilai pembebasan Bibit-Chandra. Kejujuran dan kebenaran serta keadilan itulah yang ditekankan Mahfud MD dalam tayangannya yang memperagakan adanya Mafia Hukum mengkriminalisasi Bibit-Chandra, yang pada gilirannya dan akhirnya mempermalukan Kapolri, Jaksa Agung, Team 8 dan Presiden SBY sendiri karena melibatkan mereka dalam berlangsungnya rekayasa mengkriminalisasikan Bibit-Chandra melalui Anggodo, Ary Muladi dan Yulianto. Jadi, jabatan tertinggi apapun yang dipegang seseorang, itu bukan merupakan garansi kepemimpinan mereka jujur dan benar: 'one cannot take for granted their leadership' . Demikian pula jabatan tinggi serta kesarjanaan paling hebat apapun yang dipegang Boediono dan Sri Mulyani, dalam rangka paradox kepribadian mereka masing-masing sebagai otoritas moneter, masih belum jaminan bahwa mereka menjalankan tugas secara benar dan adil. Kenyataan memperlihatkan bahwa sama seperti dalam penyelewengan para otoritas penegak hukum dari kebenaran dan keadilan dalam kasus Bibit-Chandra, demikian juga penanganan Bank Century oleh otoritas moneter Boediono dan Sri Mulyani ternyata menyeleweng dari teori dan prinsip ekonomi moneter dan mereka berdua tidak jujur-ilmiah, tapi justru menzalimi rakyat sehubungan dengan keterlibatan mereka dalam konspirasi Mafioso-Moneter. Akhir-akhir ini photo-photo Sri Mulyani dan Budiono diinjak-injak dan dibakar oleh rakyat yang berdemonstrasi di mana-mana di tanah air. Apakah tindakan rakyat tsb salah dan keliru seolah-olah memfitnah Sri Mulyani dan Boediono? Bukan. Rakyat sama sekali bukan memfitnah atau menzalimi Boediono dan Sri Mulyani, tapi justru sebaliknya, rakyatlah yang merasa dizalimi -menurut nurani dan rasa keadilan rakyat dan menjadi alasan pokok bagi rakyat untuk membakar photo-photo Sri Mulyani dan Boediono. Rakyat dapat merasakan Boediono dan Sri Mulyani memperlihatkan kepribadian palsu belaka dalam menangani masalah Bank Century. Betapa tidak? Skandal Bank Century (BC) Diciptakan Skandal Sri Mulyani dan Boediono. Sri Mulyani dan Boediono, melakukan kebijaksanaan mem-bailout BC yang menyeleweng dari jabatan mereka sebagai otoritas moneter. Kebijaksanaan mem-bailout inilah yang merupakan skandal kunci dan menjadi sumber malapetaka skandal BC yang pada gilirannya menciptakan tindakan korupsi dana bailout yang diterima BC. Di sinilah letak paradox pribadi Sri Mulyani dan Boediono, apakah mereka jujur-ilmiah atau koruptor-intelektual . Di Negara mana saja, apapun alasannya, tidak pernah Bank Sentral atau Menteri Keuangan membailout bank swasta, apalagi bank gagal. Bank swasta di setiap negara merugi atau bangkrut, melulu merupakan risiko dan tanggung jawab CEO (manajemen-bank), tanpa campur tangan siapapun dari Pemerintah atau Bank Sentral. Manajemen bank swasta -sebagai entrepreneur- independen dan bebas sebebas-bebasnya melakukan policy dalam bank-miliknya. Sekiranya ada ketentuan dalam peraturan tertentu yang memberi Sri Mulyani wewenang untuk mem-bailout sebuah bank bermasalah, peraturan tsb otomatis cacat hukum luar biasa saja dan membuat bailout tadi batal demi hukum.. Uang bailout Rp 6.7 yang diberikan pada BC -menurut Sri Mulyani- dikumpulkan dari perbankan, namun tidak dijelaskan dalam bentuk apa dana tsb dikumpulkan. Sri Mulyani menyebutkan alasan mem-bailout bahwa BC menghadapi masalah sistemik, yang -katanya - akan menciptakan kepanikan-rush untuk mencairkan deposito mereka oleh para nasabah dari 23 bank lainnya - yang katanya pula- menghadapi kesulitan likuiditas yang sama seperti BC.Padahal alasan tsb hanya dibuat-buat (concocted) saja, karena gejala sistemik tsb tidak pernah ada dalam kamus moneter. Lagi pula, tidak pernah kita dapati adanya dampak kesulitan bank yang satu terhadap beberapa bank lain. Semua bank berdiri sendiri-sendiri saling
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saatnya Presiden Menengahi
Mengutip UU 28 thn 2007 pasal 34 KUP... (1) Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga terhadap tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk membantu dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (2a)Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah: a.pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang pengadilan; atau b.pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan Menteri Keuangan untuk memberikan keterangan kepada pejabat lembaga negara atau instansi Pemerintah yang berwenang melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan negara. (3)Untuk kepentingan negara, Menteri Keuangan berwenang memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2) supaya memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuk. (4)Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan Hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata, Menteri Keuangan dapat memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk memberikan dan memperlihatkan bukti tertulis dan keterangan Wajib Pajak yang ada padanya. (5)Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus menyebutkan nama tersangka atau nama tergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antara perkara pidana atau perdata yang bersangkutan dengan keterangan yang diminta. Pernyataan Dirjen Pajak mempublikasikan kasus Perusahaan Grup Bakrie jika tidak mendapat ijin tertulis dari Menkeu apakah termasuk melanggar pasal 34? Terima kasih atas pencerahannya --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indra J Piliang pi_li...@... wrote: Institusi pers juga didatangi utk kasus2 pajak. Andi Rahmat anggota Pansus menyampaikan kpd saya. Para anggota Pansus juga disebut2 memiliki masalah pajak. Kalau sy sih memandangnya, sbg wajib pajak yg juga punya NPWP, sebaiknya para pengemplang pajak itu diumumkan scr terbuka. Tdk satu pihak saja, apalagi datang ke para pemilik media, sambil ngancam2: Nih, pajak perusahaan anda di atas rp 20 Milyar. Mau negosiasi atau mau nagih pajak? Kalau semua dibuka, kan tdk ada gosip. Kalau perlu, siarkan juga scr live. IJP
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bincang di Woman Radio 93,4 FM;Profil Penulis Wanita NON FIKSI
Dear all yang baik, Sabtu jam 5 sore jika ada waktu luang silahkan tune in di Woman radio 93,4 FM. Ada bincang-bincang seputar Penulis buku non fiksi, prospek menulis dan seputar profesi penulis buku. Juga tentang buku Bahaya Alkohol dan proses menulis sebuah buku non fiksi. Tentu saja, bincang ini akan heboh jika Anda dapat berpartisipasi langsung di Woman Radio melalui sms dan telepon nantinya. Hari : Sabtu, 19 Desember 2009 Jam; 17.oo WIB (Jam 5 sore) Thanks all. Wassalam, Hartati Nurwijaya in Megara Greece http://bahaya-alkohol.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh merambah hutan
Pak HP, saya tidak bisa pastikan pertanyaan no.1. Karena koordinator rakyat pemilik tanah katanya bukan katolik. Pertanyaan 2-6 bikin saya jadi ketawa sendiri...! Tapi itulah perjuangan membela rakyat. Karena itu saya empati dengan seluruh upaya pastor itu. ss --- On Tue, 12/15/09, PH pahalahutaba...@yahoo.com wrote: From: PH pahalahutaba...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh merambah hutan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 9:12 PM Nanggap ah! 1. Birokrasi di Tapteng (daerah yang diperbincangkan !) tidak suka Katolik ?. 2. Bupati juga di dukung person berpengaruh di Jakarta ? 3. Pak Pastor tidak kirim 'upeti' kepda Muspida ?. 4. PT itu merupakan 'tabungan hari tua' Sang Bupati ? 5. Banyak pesero di PT itu merupakan 'orang kuat' Pemda atau Pusat ? 6. Mungkin para penegak hukum di Tapanuli Tengah sudah 'ditegakkan hukumnya' oleh manajemen PT itu ? Tau ah, gelap .
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Dari beberapa kejadian didunia perbankan, pada masa krisis-lah seringkali terungkap berbagai tindak kecurangan dan penyelewengan oleh para bankir2 nakal. kalau tidak terjadi krisis bank century, kita mgk tidak pernah tau RB sbg pemilik BC menggelapkan dana nasabah ratusan milyar. Seringkali kita menyalahkan krisis global sebagai kambing hitam, padahal akar persoalan kita adalah kecurangan para pengelola bank + lembaga pengawas (BI) . doli. - Original Message From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, December 17, 2009 9:28:44 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga ditutup. Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI? Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming? Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BPK Bohong! KK dan KSSK Ada Dalam UU PERPPU
Sepertinya ada jalinan konspirasi untuk meng-kriminalkan Sri dan Boediono. Berikut kutipan dari www.kompas.com yang dapat membuka mata hati kita semua sbb ini: Saya mempertanyakan pendapat BPK tentang legalitas KK dan KSSK. Menurut BPK harus ada UU dan SOP yang mengatur KK dan KSSK. Dasar argumentasi BPK apa? baik hukum maupun teori perundang-undangan BPK harus menjelaskan kepada masyarakat. Justru saya mempertanyakan posisi BPK apakah sebagai auditor atau pengacara? atau berperan seperti Susno yang kerjanya mencari-cari kesalahan orang dan merekayasa kasus? Saya paham kenapa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpendapat kalau Komite Koordinasi (KK) tidak memiliki dasar hukum bekerja? Jawabannya adalah karena ini celah hukum untuk mencari kesalahan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia. Saya juga mengerti kenapa BPK berpendapat kalau Perppu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sudah tidak berlaku sejak tanggal 18 Desember 2008 (kalau tidak salah)? karena tanpa Perppu JPSK semua tindakan Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak berdasarkan hukum. Tapi kenapa BPK lebih berat ke kedua masalah ini ya? Justru kesan yang muncul adalah delegitimasi peran Menteri Keuangan dan Gubernur BI dalam mengatasi krisis. Memangnya BPK berkeinginan, jika saat itu Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak mengambil peran di KK, pastinya akan disalahkan se-salah-salahnya oleh BPK maupun DPR. Karena dalam UU 24/2004 secara tegas mengatur KK yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI dan dalam Perppu juga mengatur KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Oleh karena itu menurut hemat saya alasan BPK tentang legalitas KK dan KSSK tidak bisa menempatkan kesalahan kepada Menteri Keuangan dan Gubernur BI saat itu. Kalau yang dipertanyakan BPK seperti itu, saya punya pendapat lain, yaitu: Pertama, Presidenlah yang seharusnya dipersalahkan karena kenapa tidak mengeluarkan Keputusan Presiden untuk menetapkan Menkeu dan Gubernur BI duduk dalam KK dan KSSK. Kedua seharusnya DPR dalam suasana yang genting saat krisis global melanda menyetujui Perppu JPSK dan memberikan ketegasan tentang nasib perppu tersebut. Perlu diingat bahwa dunia sedang krisis hebat. Ketiga, DPR sebagai pengawas kinerja pemerintah seharusnya mempertanyakan kenapa legalitas itu tidak ada, padahal UU 24 Tahun 2004 Tentang LPS sudah diberlakukan sejak tahun 2004 dimana seharusnya Komisi di DPR mendorong keberadaan KK. Keempat, KK dan KSSK adalah berbentuk komite, sifatnya koordinatif antar instansi pemerintah bukan lembaga baru. Berbeda dengan keberadaan komisi-komisi yang membutuhkan Keputusan Presiden dalam pengangkatan orang yang akan menjabat.Kalaupun belum ada SOP bukan berari KK dan KSSK tidak bisa bekerja. Kelima, jika belajar dari kasus 1998, berapa ribu triliun uang rakyat dibawa lari oleh para Taipan ke luar negeri. Tapi Presiden, menteri dan DPR-nya saat itu tidak satupun yang dijebloskan ke dalam penjara dan tidak ada hak angket. Sebagai saran saya kepada BPK, sebaiknya fokus saja pada audit keuangan apakah pengucuran dana baillout Bank Century telah sesuai dengan peruntukkannya. Juga saran saya kepada Pansus Angket DPR RI untuk tidak melanjutkan persoalan ini karena dalam tulisan saya sebelumnya bahwa kerja DPR adalah mengawasi kebijakan pemerintahan yang sedang berlangsung bukan kebijakan pemerintahan sebelumnya. Jadi saya ingin mengatakan Boediono dan Sri Mulyani tidak bersalah. Salam kebenaran, Ghaliza Blog Kompasiana | 17 Desember 2009 | 12:13
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Ribut terus orang-orang penting di negeri ini, kami rakyat merasa tidak diperhatikan, kalau sudah begini boro2 memikirkan rakyat, yang ada saling membela diri dan merasa paling benar ,,, salam, NAnda NDH (Peternak) http://3farm.wordpress.com/ --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman PAP liman_...@... wrote: Iya, aliran dana ke mana-mana lebih penting. Penyelamatan Century lebih seru disorot karena ada 6.7 t dibanding ngemplang pajak yang cuma 2.1 t. Apa kata dunia? Wass,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja
Setuju!!memang seharsunya gerakan ini tetap menjadi gerakan moral yg tdk komersial, apapun reasonnya... Salam, k_andhika Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com Date: Wed, 16 Dec 2009 16:50:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja Sungguh menggembirakan bahwa dukungan bagi Prita terus dilanjutkan, dan dengan diadakannya konser juga menunjukan betapa rakyat tetap ingin melawan hukum yang tidak berhati nurani. Pada mulanya dukungan Prita yang sangat bagus untuk mengumpulkan koin tersebut, dampaknya sangat dahsyat keseluruh Indonesia, dan saya bangga bahwa masih banyak bangsa Indonesiia ini yang tetap menomor satukan GOTONG ROYONG. Karena itulah sifat rakyat kecil di Indonesia, tidak mementing kedudukan ataupun keuntungan politik, tetapi gotong royong untuk mendukung kebersihan hati nuran. Saya pikir pada mulanya KONSER ini akan dihadiahkan kepada seluruh rakyat yang sudah ikut bekerja keras menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam mendukung kasus Prita, dan konser ini akan BEBAS BIAYA bagi SUKA RELAWAN yang sudah merelakan waktu dan tenaga dalam penghitungan dan pengiriman koin-koin untuk Prita tersebut, darimanapun dipelosok Indonesia in. Tetapi konser ini asih meminta sumbangan lagi bagi penonton-nya. Dan biayanya TIDAK RECHAN/KOIN lagi tetapi UANG KERTAS sebanak Rp. 50,000, yang dikatakan untuk menyumbang ke Prita lagi. Padahal koin-koin yang dikumpulakn sudah melebihi dari Rp204 juta. berilah pertunjukan bagi para PEMULUNG yang sudah menyumbangkan uang koin-nya secara bebas. Jadi kerja suka rela tersebut, berkesinambungan dan mendapatkan hadiah bagi par pendukung Prita. Saya meminta maaf jika pendapat saya ini kurang berkenan dihati para penyelenggara konser. Namun maksud saya, DUKUNGAN untuk Prita tersebut, jangan dikomersielkan ya? Salam, Yuli
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Doa Terindah
Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/15/doa-terindah/ ALKISAH ada seorang ibu yang gemar berdoa. Waktu doa senantiasa ditunggu-tunggu lantaran baginya berdoa itu menggembirakan hatinya. Ia mencintai Tuhan dengan segenap jiwa raganya. Ke manapun ia pergi, buku doa selalu dibawanya. Apabila waktu doa tiba dengan serta merta dan segera ia segera khusuk berdoa. Pada suatu hari ia bekerja di ladangnya. Ketika jadwal doa petang tiba barulah ia sadar bahwa buku doanya ketinggalan. Ia merasa panik. Akan tetapi setelah berpikir sejenak, ia mendapat gagasan cerdas dan mulai berdoa. Ya Tuhan Maha Pengasih, ampunilah hamba-Mu karena lupa membawa buku doa, padahal tanpa buku doa itu aku tidak bisa berdoa dengan baik. Namun aku akan mengucapkan huruf a sampai z. Kemudian dengan suara lirih perlahan dan penuh penghayatan diejanya susunan abjat: a, b, c, d, e, , z. Lantaran Engkau Maha Tahu ya Tuhan mohonlah kiranya menyusun sendiri huruf-huruf tadi menjadi untaian doa petang ini. Sesudah berterima kasih ia pun mengucapkan amin. Di surga, konon, Tuhan sangat gembira. Wahai para malaikat, seru Tuhan memanggil hamba-hamba surgawi itu, Lihat, inilah doa terindah yang naik hari ini karena datang dari hati yang penuh cinta dan diungkapkan dengan cerdas dan kreatif. Semua malaikat turut senang dengan doa yang unik dan cerdas itu . *** Cerita sufi di atas saya kutip dari karya Anthony De Mello, *Contact with God: Retreat Conferences* (Chicago: Loyola Press, 1991). Anthony De Mello, adalah seorang Romo Yesuit dan Direktur Institut Sidhana di Poona, India.Gayanya dalam menulis penuh dengan kekocakan, sindirian, dan satiris akan kehidupan keimanan seseorang (dalam hal ini keimanan Katolik). Namun demikian, cerita-ceritanya penuh dengan pesan moral tinggi. Karya-karya Tony demikian panggilan akrab Anthony De Mello yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, diantaranya: *Burung Berkicau* (*Song of the Bird*), *Berbasa Basi Sejenak 1 2* (*One Minute Nonsense*), *Dipanggil untuk Mencinta* (*Call to Love*), *Doa Sang Katak 1 2* (*The Prayer of The Frog 1 2*), *Hidup di Hadirat Allah* (*Contact with God: Retreat Conferences*) dan lain-lain. Apabila anda menghayati dan mencerna cerita di atas, sesungguhnya Tony De Mello tengah menyindir para pemeluk teguh agama (manapun). Bahwa banyak orang berdoa kepada Tuhan, namun hanya mengikuti proses ritual belaka. Tanpa seseorang menghayati makna terdalam akan doa yang dipanjatkannya itu. Banyak pula orang berdoa, namun ia ngebut dalam doanya. Tidak ada kekhusukan didalamnya. Seakan-akan dengannya, Tuhan pasti akan mengabulkan doa tersebut. Sebuah sindiran yang mengena. Dan mudah-mudahan, kita tidak termasuk dalam golongan pendoa semacam itu. * [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun Depan Aku Akan Tobat…
Tahun Depan Aku Akan Tobat… Malam kian larut. Lelaki itu tetap merenung di dalam kamarnya yang mewah. Dia adalah lelaki muda, pengusaha, mantan pejabat tinggi dan sekarang menjadi ketua umum partai besar. Waktu berlalu. Jam menunjukan pukul 12.00 malam. Bunyi terompet bersahutan. Pertanda tahun telah berganti. “Mulai besok pagi aku akan tobat,” ujar lelaki muda itu dalam hati, “Tanggal 2 Januari aku akan segera menyerahkan diri ke kepolisian,” ** 2 Januari. Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. “Silahkan tangkap saya!” ujar lelaki muda itu kepada seorang polisi di kantor kepolisian negara. “Lho apa salah bapak?” Tanya polisi itu. “Jangan pura-pura tidak tahu,” jawab lelaki muda itu, “Beberapa tahun yang lalu perusahaan tambang milik group perusahaan keluarga saya telah menyebabkan bencana ekologi,” “Akibat kecelakaan industri itu, ribuan warga harus mengungsi, menghirup udara beracun dan menggunakan air tercemar,” ungkap lalaki muda itu, “Dan pada saat saya menjadi pejabat tinggi, saya yang melobi agar pemerintah menyatakan bahwa kejadian itu adalah bencana alam bukan akibat kecelakaan industri. Dan sekarang saya merasa berdosa,” “Tapi Pak, kepolisian telah menghentikan kasus itu dan negara telah mengganti rugi warga sekitar,” ujar Pak Polisi, “Jadi anda tidak perlu merasa berdosa, anda tetap bisa menjadi ketua partai politik tanpa harus dibebani oleh kasus itu,” “Tidak! tangkap saya sekarang juga!” tegas lalaki muda itu, “Di tahun ini saya ingin bertobat!” Akhirnya dengan terpaksa, polisi menangkap lelaki muda itu dan memasukannya dalam penjara. ** “Happy ending!” ujarku sambil menutup novel yang barusan aku baca. Namun, tiba-tiba aku teringat sebuah kasus lingkungan hidup terbesar di negeri ini. Kasus itu adalah semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Entah mengapa tiba-tiba ingatanku tertuju ke kasus itu begitu membaca novel ini. “Hmm, semoga pihak-pihak yang bertanggungjawab atas semburan lumpur di Sidoarjo juga membaca novel ini, sehingga mereka segera bertobat dan menyerahkan diri ke kepolisian setempat,” ujarku, “Semoga pula harapan ini tidak terlalu berlebihan,” sumber: http://ekstra.kompasiana.com/group/fiksi/2009/12/17/tahun-depan-aku-akan-tobat/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada Duri di Balik Century, Mengapa Tetap Diselamatkan? (repost)
data dan fakta akan menunjukkan bahwa hipotesis penutupan bank centuri akan berdampak sistemik adalah false. - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 8:20 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada Duri di Balik Century, Mengapa Tetap Diselamatkan? (repost) sebagai bahan tambahan pak Sko , ini kutipan imil temanku Christiadi yg sedang ambil doktoral bidang ekonomi di Amrik Asslm,wR,wB. Dari awal saya termasuk yg tidak percaya bahwa resesi kemarin yg diawali di US akan berdampak besar di Indonesia, meski masyarakat Indonesia yg masih phobi dg kris-mon gampang ditakut-takuti. Betapa banyaknya saat itu beredar 'gosip' -- pake istilah keren lagi -- bahwa akan terjadi kris-mon gelombang kedua ... gosip yg sebenarnya malah memperburuk keadaan yg sebenarnya tidak terlalu buruk. The fundamentals between now and then were completely different. Terlepas dari 'good intention'-nya pak Budiono -- if any -- saya tidak percaya bahwa membiarkan Bank Century ambruk saat itu akan 'merusak' ekonomi Indonesia. Dampak ada, tapi not signifikan karena semua bank yg lain masih sehat2 saja. Budiono musti bisa menunjukkan bukti yg membantah pendapat main-stream bahwa yg menyelamatkan Indonesia dari krisis sebenarnya bukanlah bail-out Bank Century, tapi banyak hal2 lain yg lebih fundamental, utamanya adalah struktur industri Indonesia yg tidak terlalu tergantung thd pasar internasional, dan praktek2 lain dari BI dalam rangka meredam kepanikan masyarakat. Bail out yg dilakukan di US, meski menuai protes, ada justifikasinya. Ekonomi memang sudah sakit parah, dan at least ratusan bank, terutama bank2 lokal maupun state, sudah banyak yg (dibiarkan) gulung tikar saat itu. Kalau kemudian bank terbesar, Bank of America, dibiarkan ambruk akan mengikis drastis kepercayaan masyarakat thd kemampuan ekonomi untuk bangkit kembali (investasi). Last but not least, dalam proses bail-out itupun, prosesnya dilakukan secara transparan! Setahu saya, ini tidak terjadi saat kita membail-out Bank Century. Wallahu a'lam. wassalam Chris
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Hehehe, dari pernyataan pendek ini saja saya sudah bisa memastikan bahwa Pak Zul ini sama sekali tak ngerti apa itu PMDK. PMDK itu kaga pake kirim-kiriman, Pak. Semua siswa prestasinya ditelusuri sejak kelas satu, bukan cuma siswa-siswa tertentu saja. dari hasil penelusuran itu, universitas lalu memilih siswa-siswa mana saja yang mau ditawari masuk via jalur PMDK. Gitu lhooo, Pak. Saya jadi mau ikutan Pak Satria Dharma nih untuk tanya kepada Anda? Anda ini bicara pake fakta atau naluri doang sih? Kalo mau dibilang pake fakta, lha kok fakta-nya keliru semua gini? Tapi yang sangat menarik juga adalah keliatannya segudang persoalan kebobrokan pendidikan itu kok kejadiannya di daerahnya Pak Zul semua ya? Mungkin sebaiknya di daerah itu saja yang diharuskan ikut UN ya? manneke --- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote: From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, December 16, 2009, 6:22 AM Anda mungkin tidak tahu, yang dikirim mengikuti PMDK itu ialah siswa-siswa yang dikatrol oleh gerombolan guru yang ber-KKN. Setidaknya itu yang terjadi di daerah saya. Zul
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Hehehehe, tahun 60-an kalo mau sekolah duduk digedebok pisang dan nulis pake papan kayu, serta kalo gerimis kelasnya bubar, ya tentu saja kaga apa-apa Pak, ASALKAN memang merata di seluruh pelosok tanah air waktu itu seperti itu semua situasinya. Tapi kalo ada sekolah-sekolah yang kulaifikasinya gurunya sudah bagus, fasilitas belajar-mengajarnya sudah kumplit, dan perpustakaannya mak nyus, sementara di tempat lain masih ada yang pake pelepah pisang dan buku bacaannya cuma dua biji, ya jelas dong gak bisa dua-duanya dituntut UN dengan standar sama. Mbok bebaskan sedikit mindset Anda itu dari situasi tahun 60-an. Itu kejadiannya lebih dari 40 tahun lalu, Pak Zul. Soal takut, memang siswa tidak dididik untuk takut UN kok. makanya berani dilawan. kalo takut sama UN, mereka pasti mengkeret dan ngangguk-ngangguk saja nurut kaya kebo dicucuk idungnya waktu dusuruh bikin UN. Faktanya, mereka tidak takut, malah ditolak kok, hehehe. Atau konsep takut pada tahun 1960-an itu juga beda ya dari zaman sekarang? manneke --- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote: From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:56 AM Anda dan semua kita tahu bahwa -meningkatkan kualitas dan kuantitas gurunya - memberi fasilitas belajar yang layak - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah - memperbaiki manajemen sekolah - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini - dll merupakan sejumlah persyaratan untuk memajukan mutu lulusan sekolah. Mungkin yang Anda tidak tahu ialah sebelum 1969 seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke berhasil 99% UN dengan kondisi: - kualitas dan kuantitas gurunya (gurunya hanya lulusan setingkat di atas siswa yang diajar: guru SR lulusan SGB (setingkat SLTP) - memberi fasilitas belajar yang layak (sekolah batang pisang paling banter gedek dan di Sumatera atap seng tanpa plafon yang membuat teman saya mengorek telernya yang mulai meleleh dan dikeringkan dengan menggosok-gosokkan jari telunjuk, jempol, dan jari tengah di bawah lubang hidungnya; bayangkan . . . ) - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah (cuma dua buku kami SR produk Jakarta: Bahasaku dan Sendi Hitungan, selebihnya buku produk lokal dengan kerta semutu kertas stensil yang kami sebut kertas ubi karena kalau ditulisi tinta cair akan blobor.) - memperbaiki manajemen sekolah (dimanajemeni oleh guru godang (arti harfiahnya guru besar yang merupakan sebutan untuk kepsek lulusan SMP senior) - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar (bangku panjang untuk berdua yang sudah reot dan penuh cakaran di daun mejanya) - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah (dulu sekolah gratis, buku bacaan pinjaman dari sekolah, kadang-kadang dapat buku tulis gratisan dari Kementerian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan) - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini - dll Anda lihat, dibanding dengan dulu hanya sekolah gratislah yang menjadi keunggulan masa-masa kami, selebihnya Anda nilai sendiri. Dengan perbandingan itu, faktor terpenting ialah mutu guru. Masalahnya guru-guru sekarang yang lulusan SMA plus tidak setangguh dulu sehingga tidak mampu mendidik siswa yang berani bilang: UN, siapa takut? dan sekarang malah membuat segala macam alasan untuk meniadakan UN termasuk seperti yang Anda berikan di postingan ini. Belum lagi yang diajak beristogosah berjamaah, yang meneror anak didik. OLEH KARENA ITU, PEMERINTAH HARUS TETAP BERUSAHA UNTUK MEMAKETKAN UN/KELULUSAN untuk mengasapi para guru yang molor dan merokok-rokok. Kalau tidak, kita lihat saja. Dulu PTPN bisa didirekturi oleh lulusan SPMA (setingkat SLTA), perlahan melorot ke S1 seiring dengan dihapuskannya UN pada 1969. Indonesia berduka! Zul
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Hehehe, lagi-lagi keliru. EBTANAS yang dipakai sebelum UN itu ujian nasional lho, Pak. Kepanjangannya aja Evaluasi Belajar Tahap Akhir NASIONAL. Jadi kurang UN apanya? Repotnya, Anda ini tak ngerti seluk-beluk pendidikan, seperti UN, PMDK, EBTA dsb, tapi dengan begitu pedenya bikin pernyataan-pernyataan tentang itu semua, dan tidak mengherankan jika lalu keliru semua. Makanya persoalannya pun tak pernah jadi jernih dan selesai, lha membahasna saja tidak memakai pengertian yang betul kok. manneke --- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote: From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:24 AM Paket UN/kelulusan merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH. ORANG YANG LULUS SEBELUM PENGHAPUSAN UN 1969 TELAH MENIKMATI BERKAH ITU. Teori-teori yang dilontarkan para pakar pendidikan sekarang ini tiada lain karena ketidak-tegaan mereka untuk membuang semua guru yang molor dan merokok-rokok. SETELAH PENGHAPUSAN UN 1969, semuanya melorot: guru SD tidak bisa lagi lulusan SMP, dst. dan yang terparah, unggulan SMA di daerah hanya jadi jago kandang yang relatif berbeda jauh dari rekan-rekan di P. Jawa karena guru-guru sudah keenakan dengan ujian lokal dan 100% lulus. Zul
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PLTN Tetap Dibangun (status terakhir)
Sementara yang selalu dituduh jadi tukang bikin proposal buat cari duit adalah kelompok-kelompok anti-PLTN :) Lha ini malah tanpa sungkan-sungkan mau pake duitnya orang asing. Lalu kalo PLTN-nya udah jadi, siapa yang peunya, Pak? Hahahahahaha. manneke --- On Wed, 12/16/09, Iwan Kurniawan pltn...@yahoo.com wrote: From: Iwan Kurniawan pltn...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PLTN Tetap Dibangun (status terakhir) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:09 AM Pak Hussein, Rupanya punya teman mau jual PLTN, wajar semangat sekali mau pakai PLTN. Salam, Iwan Kurniawan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Lha yang suruh ngelepas juga siapa? Nilai UN itu mencerminkan level si anak ada di mana. Titik. Memang bukan buat menentukan untuk dilepas atau tidak dilepas. Kalo untuk menentukan lulus atau tidak, ya bukan pake UN. Bukankah itu yang diusulkan oleh teman-teman yang mengkritisi UN? Saya sih setuju saja lulusan SMP sekarang disuruh jadi guru SD, sama kayak tahun 1960-an waktu pak Zul duduk di SR dulu. Tapi gimana kalo proyek percontohannya di daerah Bapak aja dulu? Atau lebih afdol lagi di bekas sekolah Bapak yang dulu? lalu, buku teksnya juga cukup dua saja, seperti yang Bapak dulu pakai waktu tahun 1960-an. Setuju? Soal merokok sampe berasap-asap hingga perlu panggil branwir sih, menurut saya soal gampang. Tinggal Diknas aja bikin peraturan guru dilarang merokok selama dinas di sekolah. Jika masih merokok, akan ditindak keras. Nah, kenapa Diknas-ya tak mau ikut jejak gubernur DKi yang berani ngelarang orang jakarta ngerokok di tempat umum? Ayo dong Pak Zul, desak Diknasnya. kalo Diknas tak ngelarang, ya siapa yang bisa menyalahkan guru merokok? Ini persoalan sampingan yang tak ada korelasi langsung sama isu UN, tapi terus-menerus jadi distorsi dalam diskusi karena diulang-ulang, sementara fungsinya makin lama makin nggak jelas apa. Kalo mau meningkatkan mutu guru, Pak, gurunya aja yang suruh ikut UN, jadi mutunya langsung terlihat. Jangan gurunya yang dituding ngawur, murid-muridnya yang harus nanggung akibatnya. Bapak kalo gini cara mikirnya, ngelamar kerjaan di perusahaan susah masuknya lho Pak. Soalnya hubungan sebab - akibat tidak nyambung. Hayo, apa mau ikut UN lagi yang versi 2009? manneke --- On Tue, 12/15/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote: From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, December 15, 2009, 11:42 PM Terus, kalau SMA di tempat saya 99 persen bernilai 35 (dari seratus) dan mereka dilepas juga oleh sekolahnya, lalu apa guna UN model ini? Tetap saja gurunya molor dan merokok-rokok, yang korban siapa? UN yang dikaitkan dengan kelulusan adalah ibarat asap yang ditiupkan ke lubang tikus; tikusnya jadi melek dan berusaha untuk lari. Guru yang diasapi dengan UN/kelulusan mereka harus terkencing-kencing untuk belajar agar mutu mereka kembali ke mutu guru sebelum penghapusan UN pra-1969 yang mampu menghasilkan guru SR dari lulusan SGB (setingkat SLTP), lulusan SGA mengajar SMP, dan lulusan SMA (yang pintar-pintar) jadi guru bantu yang akhirnya guru menetap. Sekarang, buaaanyak guru bantu lestari yang merengek-rengek diangkat jadi guru tetap. Lulusan SGB mampu mengajari kami menghadapi UN dengan hanya bermodalkan buku Bahasaku dan Sendi Hitungan kumal warisan dari abang/kakak kami yang berbeda dengan buku-buku sekarang yang serba wah, tetapi takut sama UN. Apakah mentalitas seperti ini yang harus dilestarikan? Mengapa lulusan SMP tidak bisa jadi guru SD saat ini? Karena mereka dinina-bobokkan oleh nilai lokal/sekolah yang dimark-up agar ruang kelas I tersedia untuk menerima murid baru sehingga mereka dapat obyekan demi perut. Saya, bukan sombong, yang dalam beberapa hal bisa mengajadi guru SMA saya, ujian di USU hanya mampu memperoleh urutan ke-40 dalam stambuk (NIM kata anak sekarang). Apa itu artinya? SMA saya masih jauh ketinggalan dengan SMA yang ada di Medan dan kota-kota besar lainnya. Karena apa? Karena guru di SMA saya lebih banyak molor dan merokok-rokok daripada rekan mereka di Medan dan kota-kota besar lainnya di Sumut. Jadi semoga pemerintah berhasil PK agar guru-guru yang sebagian besar molor dan merokok-rokok kocar-kacir cari buku dan belajar. Kita belum bicara soal naskah buku pelajaran karangan guru-guru sekarang yang masih banyak buta ilmu dan kalau dilepas oleh editor yang molor dan merokok-rokok akan membodohi anak didik. Buku (modul) buatan pemerintah? Sami mawon. Menurut saya, dalam satu kasus, hanya karena tim (perhatikan kata tim universitas negeri terkemuka) pengarang tidak tahu rincian cara kerja suatu alat, alat yang seharusnya sejenis dibuat menjadi berlainan jenis. Mari kita asapi para guru dengan UN/kelulusan agar mutu guru kembali ke tahun pra-1969. Zul
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Angket Century itu Ilegal ??
Dikutip dari www.kompas.com Realita hari ini angket DPR telah berlaku untuk kasus Bank Century, dimana kasus ini terjadi pada periode pemerintah 2004-2009, masa dimana pemerintahan SBY-JK masih memerintah dan berkuasa. Belum ada pakar hukum tata negara yang membenarkan hak angket DPR boleh atau tidak boleh digunakan untuk kebijakan pemerintah masa lalu. Beberapa peraturan antara lain dalam UUD 1945, UU Susduk MPR, DPR, DPD, DPRD dan Tata Tertib DPR tidak menyebutkan secara spesifik tentang rentang waktu penyelidikan kebijakan pemerintah dimasa lalu melalui hak angket. Ketiga ketentuan tersebut hanya mengatur tentang hak-hak yang melekat pada anggota dewan, diantaranya hak interpelasi, hak angket dan hak pendapat. Tidak diatur secara tegas hak-hak tersebut, apakah hanya digunakan pada pemerintahan yang sedang berjalan ataukah boleh untuk kebijakan masa lalu. Merujuk pada yurisprudensi atau kebiasaan ketatanegaraan di Indonesia, belum pernah ada penggunaan hak angket untuk mengungkap kebijakan pemerintahan dimasa lalu. Saya menemukan, tidak ada Pansus Hak Angket DPR pada masa rejim orde baru untuk menyelidiki kebijakan-kebijakan pada masa Soekarno. Tidak ada Pansus Hak Angket DPR yang dilahirkan dari pemilu 1999 untuk menyelidiki kebijakan Soeharto dan Habibie dan tidak ada Pansus Hak Angket DPR tahun 2004 terhadap kebijakan Megawati Soekarno Putri. Pansus terjadi pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang hanya menyelidiki kebijakan Gus Dus pada saat itu, bukan menyelidiki kebijakan pemerintahan sebelumnya. Anggota DPR pada periode 2004-2009 pernah pula mengajukan Hak Angket kasus BBM pada masa kebijakan perminyakan SBY-JK dipertanyakan banyak pihak. Atas dasar kebiasaan ketatanegaraan yang diurai diatas, maka ada kebiasaan bahwa objek hak angket hanya terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat sedang berkuasa, tidak untuk kebijakan masa lalu. Dengan demikian apakah Hak Angket baillout Bank Century telah sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan? Jawabannya adalah belum karena: Pertama, kasus Bank Century terjadi pada pemerintahan SBY-JK, dimana November 2008 SBY-JK masih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Keputusan baillout Bank Century adalah final dari pemerintah SBY-JK dan tidak terjadi pada periode SBY-Boediono. Kedua, DPR hasil pemilu 2004-2009 tidak mempermasalahkan baillout Bank Century, yang dapat diartikan sebagai sikap setuju dengan cara pemerintah. DPR hanya melakukan penolakan terhadap Perppu JPSK, yang hanya mempermasalahkan persoalan hubungan antar lembaga dalam perppu. Artinya pada periode ini DPR telah merespon. Ketiga, DPR sekarang adalah orang-orang yang dipilih pada periode 2009-2014 maka seharusnya DPR saat sekarang bekerja pada periodesasi Presiden dan wakil Presiden terpilih untuk 2009-2014. Inilah realita ketatanegaraan di Indonesia, bagi siapapun wajib patuh dan tuntuk pada kebiasaan ini. Selama belum ada aturan yang mengatur lain maka secara teori kebiasaan ketatanegaraan berlaku untuk mengisi kekosongan hukum. Pansus Hak Angket jelas harus bekerja dengan ketentuan ini bukan bekerja atas dasar target kekuasaan untuk merebut kursi Wapres dan kursi Menkeu. Pansus Hak Angket Baillout Bank Century kembalilah kepada jalan yang benar dan lurus sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan kita. Salam kebenaran, Ghaliza Blog Kompasiana | 14 Desember 2009 | 18:20
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
telalu banyak alasan bukan membuat masyarakat lebih memahami kebenaran kebijakan,tetapi membuat masyarakat lebih curiga dan muak. Smi telah menyatakan bahwa data BI tidak valid sehingga kebijakan yang timbul pasti keliru. keterbukaan pemerintah tentu jadi harapan masyarakat,mungkin masih bisa ditoleransi,dari pada kelak harus ditelanjangi bulat bulat sudah pasti tiada ampun. (contoh : jika berbelit belit dalam persidangan akan menambah hukuman). Pada 17 Desember 2009 09:28, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis: Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga ditutup. Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI? Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi
Yak, tepat sekali. Apalagi soal tersebut datang dari kubu yang itu itu juga, yang berdampak pada kelangsungan situasi amburadul yang ada sudah puluhan tahun. Juga kalau yang bisa menengahi bahkan sudah ada yang mengatakan telah melanggar UUD 45 jadi apa itu tengah, apa itu dan siapa itu sisi sisi yang sedang berseteru? Sebagai sebuah masalah, layaknya tiba waktunya untuk semuanya bersama lengser keprabon saja kan? AS --- On Thu, 12/17/09, bimo_nugr...@yahoo.com bimo_nugr...@yahoo.com wrote: From: bimo_nugr...@yahoo.com bimo_nugr...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Thursday, December 17, 2009, 1:54 AM Saya pikir SBY tak perlu menengahi. Kalau tiap soal macam Ical vs Ani harus ditengahi presiden, kapan SBY punya waktu untuk merealisasikan rencana presiden sendiri? Soal baku pukul elit gini, biasa dalam demokrasi, tidak punya dampak sistemik!-) Baik kita kembali ke fokus asal soal: Bank Century. Ke mana dana mengalir? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Capres dan Wapres JK kalah ?
Dikutip dari www.kompas.com, analisa seorang blogger sbb ini : Setelah mengkaji lebih mendalam, ternyata Jusuf Kalla (JK) sang the Real President - kata Buya Ma’arif - yang pernah menjadi Wapres dari SBY mengalami sejumlah kekalahan. Berikut ini catatan saya tentang kekalahan JK selama menjadi Wapres, Ketum Golkar dan Wapres. Saat menjadi Wapres, JK pernah digugat oleh masyarakat yang menjadi korban Ujian Nasional (UN). Tidak tanggung-tanggung putusan pengadilan sudah sampai tingkat MA dan hakim menyatakan pemerintah lalai memenuhi hak asasi manusia terutama hak atas pendidikan dan hak-hak anak. Kita tahu bahwa JK adalah orang yang paling ngotot dengan penyelenggaraan UN dan mati-matian mempertahankan UN meskipun sudah diprotes kanan kiri. Bahkan beberapa waktu yang lalu, JK, meskipun sudah tidak menjadi Wapres tetap memerintahkan Mendiknas untuk mengajukan PK. Busyet deh…inget Pak, sudah tidak memerintah… Tanggal 30 November 2009 juga menjadi hari bersejarah dimana JK dihukum oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk membayar kerugian Panji Utomo sebesar 72 juta rupiah. Panji Utomo adalah aktivis Forak yang dicemarkan nama baiknya oleh JK karena tuduhan tidak waras. Hakim FX Jiwo Santoso telah menyatakan JK melakukan perbuatan melawan hukum. Putusan pengadilan adalah kekalahan telak JK melawan Panji Utomo di pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kekalahan dalam Pilpres 2009 adalah telak, dimana kita semua tidak menyangka JK-WIN akan berada pada posisi ketiga dibawah SBY-Boediono dan Mega-Prabowo. Menurut analisa dari Akbar Tanjung, kekalahan JK pada pilpres karena JK tidak mendengarkan arus bawah. Seharusnya pimpinan Golkar DPD II didengar oleh JK. Berdasarkan data peroleh suara pada pemilu legislatif Partai Golkar sebanyak 39 persen beralih ke pasangan SBY-Boediono termasuk juga Partai Hanura jumlah suaranya banyak beralih ke pasangan SBY-Boediono. Ini menunjukkan apa ya… Kekalahan Partai Golkar dalam pemilu legislatif menunjukkan JK gagal mengangkat suara partai Golkar. Hasil pemilu legislatif 2004 mencapai 21,58% sedangkan pada pemilu legislatif 2009 suara Partai Golkar diperoleh berkisar 14%. Berbeda dengan keberhasilan Akbar Tanjung yang berhasil memposisikan Partai Golkar sebagai pemenang pemilu legislatif pada tahun 2004. Selamat ya Bang Akbarrr. Kekalahan lain adalah saat calon yang diusung JK juga kalah dalam pertarungan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar antara Surya Paloh dan Aburizal Bakrie. Suara 296 untuk Aburizal Bakrie sedangkan Surya Paloh mendapatkan 240 suara. JK mendukung Surya Paloh sedangkan Akbar Tanjung mendukung penuh Aburizal Bakrie. Satu lagi kekalahan telak JK adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diklaim sebagai kebijakan populis. Ternyata pemerintah telah menghapus program BLT karena dianggap program ini tidak mendidik. Sebelum pemerintah menghapus program BLT sudah banyak kalangan juga tidak setuju dengan program ini. Rentetan kekalahan JK diatas jelas menunjukkan JK bukan The Real President tetapi justru sebaliknya. Kalau JK The Real Presiden tentu rakyat akan banyak memilihnya sebagai presiden. Tapi buktinya kan rakyat tidak memilih JK sebagai Presiden periode 2009-2014. Ini the real information..! Salam, Ghaliza Blog Kompasiana | 3 Desember 2009 | 11:14
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni: Perhatikan Juga Kepentingan Karyawan
Rasanya banyak orang tidak akan berobat ke rsoi bukan hanya karena seruan boikot, tetapi mereka tahu bahwa berobat ke rsoi akan mendapatkan pelayanan arogansi. Jika tidak puas, sulit mendapatkan service dari pihak rsoi karena sudah merasa arogan, bisa mengintimidasi, jadi untuk apa mengharapkan pelayanan dari sebuah rs yang demikian? DEM --- On Mon, 14/12/09, Dewono Siswardiyanto mi...@dewonosiswardiyanto.net wrote: From: Dewono Siswardiyanto mi...@dewonosiswardiyanto.net Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni: Perhatikan Juga Kepentingan Karyawan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, 14 December, 2009, 8:40 AM Kadang kita kalau melakukan sesuatu, tidak ingat sampai ke situ. Bagaimana nasib anak istri, bagaimana nasib karyawan, dan lain sebagainya. Tapi kalau sudah terpojok, baru deh teringat. Sebagai pelajaran bagi kita, sebelum bertindak, pikirkan nasib orang2 yang bergantung dengan kita. Jangan sampai karena ulah kita, mereka yg tidak secara langsung kena akibatnya. Ini yang akhirnya terjadi pada RSOI. Setelah mendapat kecaman dari berbagai pihak, hingga akhirnya diserukan aksi boikot, mereka 'berlindung' di balik orang2 kecil juga. Siapa lagi kalau bukan karyawannya yg notabene kebanyakan juga rakyat kecil. Salam, Dewono
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontes Century: Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie? Anda Pilih Siapa?
Dikutip dari www.kompas.com Salah satu yang menarik dari kasus Bail Out Bank Century ini adalah efek samping “Bakrie” yang dituding Ibu Menkeu -Sri Mulyani-, sebagai aktor pemicu dibalik pansus century di Senayan. Terakhir, Wimar Witoelar (WW) pun tampil sebagai moderator dalam jumpa pers di Kantor Menkeu kemarin. Ini juga tak kalah menariknya, karena WW juga pernah tampil menyoal SBY dalam hal penyelamatan Bakrie di bursa efek setahun lalu. WW pun memberi label “Orde Baru Sejati” kepada SBY: Dengan menyelamatkan Bakrie, SBY kelihatan Orde Baru sejati. Tujuannya hanya mempertahankan kekuasaan, yang dipakai untuk melindungi pengusaha yang mendukungnya. Segitiga SBY-Bakrie-Kalla menggelinding menuju Pilpres 2009 dan WW juga mencap perusahaan Bakrie sebagai asosial. Bakrie adalah pengusaha nasional tapi bukan nasionalis. Kebesaran usahanya dan statusnya sebagai orang terkaya dicapai melalui kolusi politik dengan SBY dan kolusi pasar dengan perusahaan luar negeri. Ketika krisis internasional menjatuhkan harga pasar Bakrie, dia lari minta perlindungan kepada Presiden. Sangat menyedihkan, bahwa orang-orang pandai di Indonesia membenarkan bantuan SBY kepada perusahaan yang antisosial ini. Sangat menyedihkan bahwa suara jernih Menko Sri Mulyani tidak didukung secara terbuka, hanya melalui bisik-bisik. Tampilnya WW dalam kontes Century ini tentu saja bukan sesuatu yang luar biasa, WW pun juga sudah menegaskan sikap yang tertuang dalam blog terakhirnya Polarisasi SMI-Bakrie adalah Hujan di Hari Panas : Polarisasi SMI-Bakrie adalah hujan di hari panas.Mudahmudahan hujan yang menyiramkan air penyejuk pada kita semua akan cepat mengakhiri kerusuhan yang dibuat-buat demi kepentingan politik dan harta. Menjelang ujung tulisan, WW mengajak kita untuk berpatisipasi dalam kontes Century ini: Perbedaan antara SMI dan Aburizal Bakrie mengembalikan perspektif kita pada pilihan sederhana dan murni. Tanpa mengubur masalah dalam penjelasan panjang-panjang, kita ramai-ramai dan sendiri-sendiri melakukan pilihan sendiri: SMI atau Bakrie? Ibarat kontes “Indonesian Idol”, silahkan anda menentukan pilihan, Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie? Silahkan text pilihan anda dengan SM atau AA, lalu kirim ke 9949, tapi jangan dengan kode GM ya! Salam Kompasiana, Sapri. Catatan: 9949 adalah alamat kotak pos yang dicanangkan SBY sebagai wadah pelaporan makelar kasus, Cantumkan Kode GM sebagai singkatan dari Ganyang Mafia ke kekotak pos 9949 Jakarta 1 Sapri Pamulu, Ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Pernah berdomisili bekerja/belajar di Makassar, Jakarta dan Melbourne. Kini sedang di Brisbane untuk belajar dan meneliti aspek manajemen strategik tentang kapabilitas dinamis yang menentukan keunggulan bersaing perusahaan pada suatu sektor bisnis di Indonesia. Konon dalam perubahan pasar dan teknologi yang kian dinamis, keberhasilan perusahaan secara jangka panjang akan tergantung pada kapasitasnya dalam menyensor dan mengadaptasi perubahan, dan lalu mentransformasi dan mengkonfigurasikan sumber dayanya dengan cara yang unik dan berbeda dengan pesaingnya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli, Renungan tentang Pansus Century ....
mereka berani ngomong (kwik dan drajat) tentu setelah mereka melihat dengan jelas letak kelirunya. matanya lebih jeli !!! ngak mudah dikadalin !!! mereka cepat,akurat,jelas,tegas,berani dan tidak mbebek. Pada 16 Desember 2009 08:44, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis: Yanuar walaupun punya kecurigaan tetapi relatip masih mau menunggu hasil penyelidikan belum langsung memvonnis bersalah. Beda dari Kwik dan Drajat Wibowo yang dari awal sudah yakin salah. Bagaimana mengharapkan mereka jadi wasit? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi
sangat setuju !!! masa masalah perseteruan antar pribadi harus jadi urusan pak Presiden ...bagus jadi wasit tinju saja deh Pada 17 Desember 2009 07:54, bimo_nugr...@yahoo.com menulis: Saya pikir SBY tak perlu menengahi. Kalau tiap soal macam Ical vs Ani harus ditengahi presiden, kapan SBY punya waktu untuk merealisasikan rencana presiden sendiri? Soal baku pukul elit gini, biasa dalam demokrasi, tidak punya dampak sistemik!-) Baik kita kembali ke fokus asal soal: Bank Century. Ke mana dana mengalir? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jika Wapresnya JK, Dunia Ora Gemblung ?
Dikutip dari www.kompas.com Pecahnya SBY-JK telah membawa warna lain di kancah perpolitikan Indonesia, Pemilu yang lalu Golkar yang perolehan suaranya merosot tajam harus menghadapi SBY yang memperoleh keunggulan perolehan suara partainya. Ditambah lagi koalisi pendukung SBY yang solid, JK harus membuat strategi dalam memenangkan Pilpres. Manuver politik JK sudah terlihat sejak masa akhir jabatannya, menohok SBY lewat Bank Century yang dipermasalahkan. Doninasi Golkar pada waktu Orde Baru diakhiri krisis moneter di Indonesia, perbankan disuntik BLBI yang sampai sekarang tidak ada penyelesian, siapa yang harus bertanggung jawab ?. Tidak ada. Suntikan dana untuk Bank Century tidak jauh berbeda alasannya dengan BLBI tetapi Rp 6,7 T jumlahnya tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan BLBI yang tidak jelas pertanggungan jawabannya. Dalam hal BLBI semua bebas, golkar yang berkuasa tidak perlu bertanggung jawab, semua kesalahan dilempar pada Suharto. Sekarang Golkar ingin didepan seperti pahlawan, BLBI yang lebih menyengsarakan negeri ini ditutup rapat, Bank Century yang jumlahnya tidak signifikan menjadi dosa besar SBY, SBY melanggar undang2, Boediono harus mundur, Sri Mulyani harus mundur. Publikpun ikut buka suara, SBY melanggar undang2, semua angkat bicara yang kurang meneliti latar belakang secara lengkap. Barangkali kalau kita dapat berpikir secara proporsional, memahami dunia politik atau mekanisme dalam pengmbilan keputusan, penyelamatan negara dapat diambil dengan keputusan politik. Kita tidak mau kembali pada zaman represive, kita sudah lebih maju dalam berdemokrasi tetapi kita harus memanfaatkan demokrasi secara benar. Begitu juga dalam Kompasiana, cerminan demokrasi sangat terlihat, terlihat dari ungkapan didalam artikel yang disampaikan. Namun, dengan adanya artikel yang membangun opini tidak proporsional dan tidak lengkap akan membelokkan makna berdemokrasi. Jika kondisi chaos akibat opini yang berkembang yang pada akhirnya membawa kerusuhan, tentunya militer akan turun menertibkan, ini yang tidak kita kehendaki. Militer pada saat ini berdiam diri, tidak terlibat dalam politik, sebagai penjaga keutuhan negeri tentunya tidak tinggal diam jika terjadi kerusuhan. Masyarakat yang kritis dalam mengawasi jalannya pemerintah adalah masyarakat yang paham situasi dan kondisi, bukan masyarakat yang berpikir pragmatis. Mbah Joko Sembung, adalah cerminan masyarakat yang keluar dari pakem, seorang jagoan yang kerjanya hanya memakai insting, insting mencari jodoh walaupun umur sudah uzur. Lihatlah diri kita, adakah manfaat yang telah kita perbuat dari pada mencela yang tidak jelas. Judul yang tidak nyambung, pikiran juga tidak nyambung. Joko Sembung Blog Kompasiana | 17 Desember 2009 | 15:09
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Angket Century itu Ilegal ??
Penulis blog ini selain tdk punya pengetahuan cukup, juga menyalahkan pakar. Yg lebih penting lagi adalah penulis bloq ini pemalasnya minta ampun. Sangat tdk pantas dijadikan referensi. Satu contoh kasus saja bisa membatalkan argumen menggebu tapi kosong ini: Hak Angket Penjualan Kapal Pertamina. Yg mengajukan DPR RI 2004-2009, yg diselidiki zaman Mega-Hamzah. Laksamana Sukardi yg paling disoroti sbg Meneg BUMN zaman Mega. Yg menulis blog ini pemalasnya minta ampun, bgmn yg memfwdnya? Tinggal anda search saja di google, bung. Semangat sih semangat, tp jgn lupa tengok kaca spion:)) IJP -Original Message- From: liman PAP liman_...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 01:28:29 To: FP KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Dikutip dari www.kompas.com Realita hari ini angket DPR telah berlaku untuk kasus Bank Century, dimana kasus ini terjadi pada periode pemerintah 2004-2009, masa dimana pemerintahan SBY-JK masih memerintah dan berkuasa. Belum ada pakar hukum tata negara yang membenarkan hak angket DPR boleh atau tidak boleh digunakan untuk kebijakan pemerintah masa lalu. Beberapa peraturan antara lain dalam UUD 1945, UU Susduk MPR, DPR, DPD, DPRD dan Tata Tertib DPR tidak menyebutkan secara spesifik tentang rentang waktu penyelidikan kebijakan pemerintah dimasa lalu melalui hak angket. Ketiga ketentuan tersebut hanya mengatur tentang hak-hak yang melekat pada anggota dewan, diantaranya hak interpelasi, hak angket dan hak pendapat. Tidak diatur secara tegas hak-hak tersebut, apakah hanya digunakan pada pemerintahan yang sedang berjalan ataukah boleh untuk kebijakan masa lalu. Merujuk pada yurisprudensi atau kebiasaan ketatanegaraan di Indonesia, belum pernah ada penggunaan hak angket untuk mengungkap kebijakan pemerintahan dimasa lalu. Saya menemukan, tidak ada Pansus Hak Angket DPR pada masa rejim orde baru untuk menyelidiki kebijakan-kebijakan pada masa Soekarno. Tidak ada Pansus Hak Angket DPR yang dilahirkan dari pemilu 1999 untuk menyelidiki kebijakan Soeharto dan Habibie dan tidak ada Pansus Hak Angket DPR tahun 2004 terhadap kebijakan Megawati Soekarno Putri. Pansus terjadi pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang hanya menyelidiki kebijakan Gus Dus pada saat itu, bukan menyelidiki kebijakan pemerintahan sebelumnya. Anggota DPR pada periode 2004-2009 pernah pula mengajukan Hak Angket kasus BBM pada masa kebijakan perminyakan SBY-JK dipertanyakan banyak pihak. Atas dasar kebiasaan ketatanegaraan yang diurai diatas, maka ada kebiasaan bahwa objek hak angket hanya terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat sedang berkuasa, tidak untuk kebijakan masa lalu. Dengan demikian apakah Hak Angket baillout Bank Century telah sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan? Jawabannya adalah belum karena: Pertama, kasus Bank Century terjadi pada pemerintahan SBY-JK, dimana November 2008 SBY-JK masih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Keputusan baillout Bank Century adalah final dari pemerintah SBY-JK dan tidak terjadi pada periode SBY-Boediono. Kedua, DPR hasil pemilu 2004-2009 tidak mempermasalahkan baillout Bank Century, yang dapat diartikan sebagai sikap setuju dengan cara pemerintah. DPR hanya melakukan penolakan terhadap Perppu JPSK, yang hanya mempermasalahkan persoalan hubungan antar lembaga dalam perppu. Artinya pada periode ini DPR telah merespon. Ketiga, DPR sekarang adalah orang-orang yang dipilih pada periode 2009-2014 maka seharusnya DPR saat sekarang bekerja pada periodesasi Presiden dan wakil Presiden terpilih untuk 2009-2014. Inilah realita ketatanegaraan di Indonesia, bagi siapapun wajib patuh dan tuntuk pada kebiasaan ini. Selama belum ada aturan yang mengatur lain maka secara teori kebiasaan ketatanegaraan berlaku untuk mengisi kekosongan hukum. Pansus Hak Angket jelas harus bekerja dengan ketentuan ini bukan bekerja atas dasar target kekuasaan untuk merebut kursi Wapres dan kursi Menkeu. Pansus Hak Angket Baillout Bank Century kembalilah kepada jalan yang benar dan lurus sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan kita. Salam kebenaran, Ghaliza Blog Kompasiana | 14 Desember 2009 | 18:20 = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Jika Wapresnya JK, Dunia Ora Gemblung ?
Ini lagi. Joko Sembung sudah koit di jaman Kumpeni juga disodorin ke sini. Apa kehabisan peluru bung Liman ini? Gak bisa mikir sendiri, ya? Jadi geregetan dgn penulis2 hantu spt ini. IJP -Original Message- From: liman PAP liman_...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 02:38:13 To: FP KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Dikutip dari www.kompas.com Pecahnya SBY-JK telah membawa warna lain di kancah perpolitikan Indonesia, Pemilu yang lalu Golkar yang perolehan suaranya merosot tajam harus menghadapi SBY yang memperoleh keunggulan perolehan suara partainya. Ditambah lagi koalisi pendukung SBY yang solid, JK harus membuat strategi dalam memenangkan Pilpres. Manuver politik JK sudah terlihat sejak masa akhir jabatannya, menohok SBY lewat Bank Century yang dipermasalahkan. Doninasi Golkar pada waktu Orde Baru diakhiri krisis moneter di Indonesia, perbankan disuntik BLBI yang sampai sekarang tidak ada penyelesian, siapa yang harus bertanggung jawab ?. Tidak ada. Suntikan dana untuk Bank Century tidak jauh berbeda alasannya dengan BLBI tetapi Rp 6,7 T jumlahnya tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan BLBI yang tidak jelas pertanggungan jawabannya. Dalam hal BLBI semua bebas, golkar yang berkuasa tidak perlu bertanggung jawab, semua kesalahan dilempar pada Suharto. Sekarang Golkar ingin didepan seperti pahlawan, BLBI yang lebih menyengsarakan negeri ini ditutup rapat, Bank Century yang jumlahnya tidak signifikan menjadi dosa besar SBY, SBY melanggar undang2, Boediono harus mundur, Sri Mulyani harus mundur. Publikpun ikut buka suara, SBY melanggar undang2, semua angkat bicara yang kurang meneliti latar belakang secara lengkap. Barangkali kalau kita dapat berpikir secara proporsional, memahami dunia politik atau mekanisme dalam pengmbilan keputusan, penyelamatan negara dapat diambil dengan keputusan politik. Kita tidak mau kembali pada zaman represive, kita sudah lebih maju dalam berdemokrasi tetapi kita harus memanfaatkan demokrasi secara benar. Begitu juga dalam Kompasiana, cerminan demokrasi sangat terlihat, terlihat dari ungkapan didalam artikel yang disampaikan. Namun, dengan adanya artikel yang membangun opini tidak proporsional dan tidak lengkap akan membelokkan makna berdemokrasi. Jika kondisi chaos akibat opini yang berkembang yang pada akhirnya membawa kerusuhan, tentunya militer akan turun menertibkan, ini yang tidak kita kehendaki. Militer pada saat ini berdiam diri, tidak terlibat dalam politik, sebagai penjaga keutuhan negeri tentunya tidak tinggal diam jika terjadi kerusuhan. Masyarakat yang kritis dalam mengawasi jalannya pemerintah adalah masyarakat yang paham situasi dan kondisi, bukan masyarakat yang berpikir pragmatis. Mbah Joko Sembung, adalah cerminan masyarakat yang keluar dari pakem, seorang jagoan yang kerjanya hanya memakai insting, insting mencari jodoh walaupun umur sudah uzur. Lihatlah diri kita, adakah manfaat yang telah kita perbuat dari pada mencela yang tidak jelas. Judul yang tidak nyambung, pikiran juga tidak nyambung. Joko Sembung Blog Kompasiana | 17 Desember 2009 | 15:09 = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Salam sejahtera putra putri NKRI, Merokok itu merupakan kebiasaan yang sangat buruk dalam mencerminkan etika yang buruk bagi pemuda pemudi NKRI yang baru tumbuh yang harus dibentuk, dididik dan dipacu kekesempurnaannya dan keutuhannya sehingga menjadi pemimpin yang penuh tanggung jawab, berdedikasi, beretika dan bermutu yang dapat dipertanggung jawabkan secara lahiriah dan bathiniah. Jadi guru guru yang merokok, pemabuk dan abusive harus diberikan tindakan yang tegas. Untuk masalah Ujian Nasional atau Ujian Negara seharusnya seluruh siswa siswi dan mahasiswa mahasiswi hrs siap krn ini merupakan kunci keberhasilan mutu pendidikan, moral dan tingkat pengetahuan serta kecerdasan bangsa NKRI. Tidak berati kalau sekolah di pedesaan jauh ketinggalan jika dibandingkan di perkotaan. Saya dan seluruh angkatan saya dan sekolah saya dari SD sampai perguruan tinggi dengan bangga saya katakan merupakan wadah pendidikan yang bertaraf internasional. Jadi kita yang di pedesaan jangan takut dan gentar mengikuti Ujian Nasional atau Ujian Negara karena kita bukan bangsa yang bodoh, malas belajar dan mutu pendidikan yang rendah. Wass Wr Wb, Aprinovita Nurfirdaus Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 21:24:37 -0800 (PST) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL Paket UN/kelulusan merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH. ORANG YANG LULUS SEBELUM PENGHAPUSAN UN 1969 TELAH MENIKMATI BERKAH ITU. Teori-teori yang dilontarkan para pakar pendidikan sekarang ini tiada lain karena ketidak-tegaan mereka untuk membuang semua guru yang molor dan merokok-rokok. SETELAH PENGHAPUSAN UN 1969, semuanya melorot: guru SD tidak bisa lagi lulusan SMP, dst. dan yang terparah, unggulan SMA di daerah hanya jadi jago kandang yang relatif berbeda jauh dari rekan-rekan di P. Jawa karena guru-guru sudah keenakan dengan ujian lokal dan 100% lulus. Zul
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Pertimbangkan Gugat Bambang Soesatyo
Lho, bukannya mestinya emang di penjara aja nunggunya Pak? Bukannya udah ketauan klo terjadi perampokan di BC sejak lama? JK yg dilapori saja sudah bisa berkesimpulan klo itu perampokan (dan terbukti di pengadilan) kok...rapat sepanjang malam hingga subuh tp kok tidak bisa menyimpulkan klo itu perampokan? Ada apa ya? riyanto -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Wed, 16 Dec 2009 23:45:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Pertimbangkan Gugat Bambang Soesatyo Nah mereka saja rapat semalam suntuk masa RT yang paling bertanggung jawab terhadap BC dan yang sedang menunggu nasibnya ditentukan nggak bisa nunggu? Sudah bagus nggak disuruh nunggu di penjara? Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Pendirian saya sudah jeals dan tidak perlu ditambah lagi atau dikompori. Ujian nasional untuk penentuan kelulusan adalah sebuah ketidak adilan. SH On 12/15/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote: (Kalaulah mau benar-benar seratus persen murni saya yakin banyak yang akan tidak lulus dua atau tiga kali UN yang berarti 2-3 tahun dia akan tersangut.) UN dulu diselenggarakan sebagai berikut: Siswa tetap ujian di sekolah masing-masing tetapi pengawas dan sekaligus akan menjadi penilai soal adalah guru-guru dari sekolah lain dan guru-guru di sekolah tersebut bertugas di sekolah lain. Apakah ini namanya UN ecek-ecekTeman-teman saya di SR yang tidak lulus 2 dari 35 orang, SMP 3 dari 6 kelas @ rata-rata 35 orang, SMA (Pas/pasl) 2 orang dari 2 kelas (@ 40 orang. Data membuktikan keyakinan Anda itu ngawur sengawur-ngawurnya. Guru SR saya (kecuali kepala sekolah) semuanya lulusan SGB (setingkat SMP), guru-guru SMP sebagian lulusan SGA dan sebagian kecil guru saya yang di SR mengikuti ujian khusus diangkat jadi guru SMP (kebetulan SR dan SMP saya letaknya bersebelahan, semuanya tentu telah lulus UN. Setelah UN dihapus? Guru SD harus lulus SGA (inflasi), guru SMP harus lulusan PGSLP (inflasi lagi). Apakah hal seperti ini yang akan dipertahankan terus, silakan hilangkan UN. Guru SMA saya cuma 3 orang Drs dari 20 orang, semuanya pasti sudah lulus UN pra-1969. Satu-satunya kesalahan UN ialah guru-guru tidak dapat lagi molor dan merokok-rokok. UN menjadi keharusan bagi kami siswa daerah yang kalau tidak para siswa di P. Jawa (khususnya) akan menguasai Indonesia dari Sabang sampai Merauke.(Sebab itu dari dulu para guru yang bijak selalu mererapkan distribusi normal untuk mengukur prestasi belajar siswa dan bukan nilai akhir ujian murni.) Distribusi normal?1) Kurva normal adalah obat tidur bagi guru. Dengan distribusi normal para guru molor semolor-molornya pun tidak menjadi masalah karena para siswa STM yang hanya mampu mengerjakan 1/3 + 3/4 = 4/7 akan menguasai kurva di tengah sumbu yang hasilnya 99,99 persen tamat belajar dengan mutu siswa seperti ini. Mau diapakan mereka yang mengisi BAGIAN TERBESAR kurva normal ini. 2) Kurva normal adalah PEMBUNUH KEJAM BAGI MAHASISWA DAERAH. Sebagian besar perti di P. Jawa telah menggunakan sistem ini tetapi masih sebagian besar perti daerah masih menggunakan sistem 0-100. Akibatnya, IP mahasiswa P. Jawa akan dari mahasiswa daerah (angkatan saya rata-rata 2,05) yang DIBUNUH OLEH PERUSAHAAN BESAR YANG MEMPERSYARATKAN IP di atas 2,5 bahkan belakangan di atas 3 (kasus yang saya lihat, syarat untuk editor penerbit buku)! Saya termasuk mahasiswa yang lulus perwakilan (angkatan) yang rata-rata 5-7 orang dalam kuliah Termodinamika, yang tahun depannya teman-teman saya lulus bandang (hampir 85%) setelah dosennya digantikan oleh lulusan ITB karyawan Mobil Oil yang mewabahkan sistem kurva normal ke perti saya. Itulah kebaikan sistem kurva normal yang pernah saya lihat. Ditambah nilai kehadiran akan semakin banyak mahasiswa menyelesaikan masa kuliahnya dengan cepat. Hasilnya, coba tanya pengalaman masing-masing. (Tidaklah mungkin dan tidak juga ada yang sudi orang yang kualitas pendidikannya sangat tinggi akan lari kedaerah.) Kasihan dikau, sang katak di bawah tempurung! Ada proyek nasional di daerah saya. Perusahaan itu sejak awal-awal telah menawarkan beasiswa (kl. 100 orang) kepada mahasiswa-mahasiswa di perti terkemuka di P. Jawa. Ada kasus, satu trainee dari perti saya berkumpul dengan mereka ini ditambah 1 senior lulusan Jerman. Pada akhir masa trainee teman sealmamater saya justru mendapat nilai tertinggi; perusahaan melirik ke perti saya dan berempat berhasil menerobos masuk. Sejak itulah baru semua kekurangan trainee mereka rekrut dari Sumut dan Sumbar. Yang dari Jawa ada beberapa yang sesumbar: Ya, kami kebetulan dibutuhkan daerah ini? Memang, siapa yang mau ke daerah, tetapi perusahaanlah yang menarik mereka ke daerah. MENGAPA? Tanya saja ke rumput yang bergoyang. (Dari pengalaman saya mengamati anak yang kurang sukses atau bermasalah dalam prestasi belajar, percuma saja menahan akan didik untuk tidak lulus. Ditahan bertahun-tahunpun tidak menjadi anak ini lebih pintar. Biarlah dia lulus dan toh akhirnya dia akan terganjal pula di testing masuk kerja atau perguruan tinggi kalau dia tidak keras berusaha memperbaiki diri.) Dari pengalaman saya, dengan UN pra-1969 siswa lulusan SLTP bersyarat untuk mengajar di Sekolah Rakyat, dst. INFLASI SATU TINGKAT sejak guru dibiarkan molor dan merokok-rokok. Siswa yang diajar sekenanya oleh guru-guru yang molor dan merokok-rokok bisa menjadi tulang punggung perusahaan asing asal dipoles. Siswa bernilai jelek di ujian saringan perusahaan adalah hasil guru molor dan merokok-rokok. Alangkah ruginya siswa daerah yang diuji oleh mahasiswa dari P. Jawa. Di tempat saya hampir saja usulan mereka (untuk merekrut STM dari Jawa) diluluskan oleh perusahaan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hidrogen; Sumber Energi Utama Masa Depan
Pada masa kita hidup sekarang ini, sebagai manusia hidup kita begitu tergantung pada mesin. Sekarang saat anda membaca tulisan saya ini dan melihat ke sekeliling anda, saya bisa pastikan tidak satu pun yang di sekeliling anda itu yang benar-benar lepas dari ketergantungan terhadap mesin, baik langsung maupun tidak. Bangunan tempat kita berteduh, jalan yang kita leati, pohon yang ditanam di halaman bahkan Cicak yang berjalan di dinding pun berjalan di dinding dengan bahan-bahan yang dibuat dengan mesin. Sekarang, nasi yang kita makan juga diproduksi dengan mesin, mulai dari pengolahan lahannya, pupuknya, proses pemisahan kulit dan bijinya semua dilakukan dengan mesin. Komputer yang kita pakai, AC yang mendinginkan ruangan kita, baju yang kita pakai, bahkan dua anak lelaki kembar saya yang masih dalam kandungan istri saya pun saya ketahui jenis kelaminnya menggunakan mesin. Mesin membuat jarak di muka bumi ini menjadi tidak lagi berarti. Berkat mesin kita dapat bertemu dengan orang di belahan manapun di planet ini dengan mudah, baik hanya secara virtual maupun fisik. Sementara itu, mesin sendiri hanyalah ALAT. Mesin hanya bisa berjalan kalau ada ENERGI, tanpa energi tidak ada mesin, tidak ada mesin tidak ada peradaban modern. Karena itulah dalam peradaban modern ini ENERGI menjadi isu yang paling besar yang penguasaannya diperebutkan dengan ketat oleh semua negara, perebutan kuasa atas sumber energi ini tidak jarang sampai menimbulkan perang. Selama bertahun-tahun belakangan ini, bahan bakar fosil yaris menjadi satu-satunya sumber energi di planet ini. Sehingga tidak heran kalau tahun-tahun belakangan ini pula kita pun menyaksikan bagaimana wajah dunia babak belur akibat perebutan kuasa atas sumber utama penghasil energi ini. Belakangan setelah penggunaan energi fosil dengan skala masif terutama dalam seabad terakhir ini, kita pun dihadapkan dengan berbagai masalah. Ketika dibakar untuk menghasilkan energi, bahan bakar fosil ini melepaskan karbon ke udara. Pelepasan karbon ini menyebabkan polusi dan merusak ozon, membuat bumi yang kita diami semakin panas. Meningkatnya produksi karbon hasil pembakaran bahan bakar fosil ini belakangan disinyalir telah menjebabkan fenomena pemanasan global (Global Warming). Meskipun fenomena pemanasan global masih didebat kesahihannya oleh beberapa ilmuwan, tapi tidak bisa tidak tetap saja fenomena ini menimbulkan kecemasan massif bagi warga dunia. Masalah dengan bahan bakar fosil ini tidak hanya sampai di situ. Masifnya konsumsi bahan bakar ini dalam seabad terakhir, membuat fakta menipisnya cadangan bahan bakar ini tidak bisa kita hindari. Sementara itu, ketika cadangan bahan bakar fosil semakin menipis, kebutuhan atas energi bukannya turun malah semakin hari semakin tinggi. Akibatnya sesuai prinsip ekonomi Suplai dan penawaran, maka tanpa bisa dihindari harga bahan bakar ini pun semakin hari semakin melambung tinggi. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena kalau sampai terjadi dan manusia belum menemukan alternatif lain sebagai sumber energi, peradaban medern pun akan segera berakhir bersamaan dengan habisnya cadangan bahan bakar fosil. Karena alasan itulah, belakangan kita lihat mulai banyak usaha umat manusia untuk mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan dengan lebih maksimal. Sumber energi terbarukan itu bisa berupa tenaga matahari, angin, air, panas bumi, bio massa bahkan gelombang laut. Sejauh ini, meskipun beberapa sumber energi itu terbukti efektif dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, tapi hampir semua sumber energi terbarukan itu tidak bisa menyaingi bahan bakar fosil dari segi kepraktisan. Bahan bakar fosil memiliki sifat yang mobil, gampang disimpan dan dipindah-pindahkan. Tidak statis seperti banyakan sumber energi terbarukan itu. Sebenarnya selain berbagai sumber energi terbarukan seperti yang saya sebut di atas, masih ada satu sumber energi lain yang sangat potensial menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil ini bernama Hidrogen. Dibandingkan semua energi terbarukan seperti yang saya sebut di atas Hidrogen memiliki beberapa keunggulan antara lain ; bahan bakar hidrogen bersifat mobil seperti bahan bakar fosil yang kita kenal selama ini. Bedanya, tidak seperti bahan bakar fosil, pembakaran hidrogen tidak menyebabkan polusi karbon. Ketika terbakar, hidrogen melepaskan energi berupa panas dan menghasilkan air sebagai bahan buangan (2H2 + O2 — 2H2O). Sama sekali tidak mengeluarkan karbon. Jadi penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sangat membantu mengurangi polusi Karbon Mioksida dan juga Karbon Monoksida sehingga sekaligus mengurangi efek rumah kaca (meskipun pembakaran hidrogen juga menghasilkan polutan berupa Nitrogen Oksida dalam jumlah kecil). Dibanding bahan bakar fosil yang umum kita gunakan selama ini, Bensin dan solar, pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar jauh lebih efektif dalam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Politik SBY
Betul itu point yang saya mau kemukakan. Gus Dur lengser karena tidak takut menghadapi resiko jabatannya akibat ucapannya atau pendiriannya terlepas apakah itu benar atau salah. Itu lebih apresiatif ketimbang orang yang clingak-clinguk ketika mau ngomong atau buat decision menunggu apa kata banyak orang dulu dan baru dia ngomong itupun dengan bahasa dan sikap yang tidak jelas dan dibuat ngambang supaya ada celah untuk nanti mengelak kalau ternyata pernyataannya salah atau ditentang. Kalau para pemimpinnya tidak berani tegas bersuara selalu lirik kiri-kanan dulu karena plin-plan ingin melihat arus dulu dalam mengemukakan pendiriannya maka niscaya negeri ini akan semakin penuh ketidak-pastian padahan ada beberapa hal yang juga menghendaki keputusan yang cepat tidak berlarut-larut. Jadi saya mau membandingkan dua situasi yang extrim, yang satu Pesiden yang gampang ngomong tanpa banyak berfikir apakah pendapatnya disukai atau tidak yang lain adalah yang kurang berani berpendirian harus clingak-clinguk kiri-kanan berbulan-bulan melihat arus karena takut kursinya dipertaruhkan dengan keputusannya. Tapi sebaliknya yang satu tidak terlalu mempedulikan kursinya digoyang yang lain sangat sayang terhadap kursinya. Yang dimaui adalah yang moderat berani membuat keputusan yang benar, tegas dan tidak buang waktu tidak menunggu segalanya sudah kacau balau baru turun kejalan. Jangan seperti cerita polisi dalam cerita-cerita film Holywood yang biasanya baru turun ketempat kejadian setelah kegaduhan sudah usai. SH On 12/15/09, Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com wrote: Makanya Gusdur lengser sebelum masanya, karena ceplas ceplos kurang mikir...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Saya awam tentang pendidikan. Tetapi akal sehat saya mengatakan bahwa dalam persaingan secara nasional, lembaga pencari bakat melihat lebih luas bakat bakat terpendam siswa yang tahan banting, pintar, emosi terkendali/tidak gugup dalam ujian, Hal ini karena mengingat siswa yang ujian sudah 18 dan 19 tahun, sudah dewasa dan bila perlu siap masuk bursa kerja dan karenanya penting bagi lembaga pencari bakat dan prestasi. Artinya mencari 100 diatara 1.000.000,- orang peserta UN, lebih baik dari mencari 100 diantara 1000 peserta. Secara pikiran sederhana saya pro UN. Jangan berpedoman pada siswa yang rentan, kalau gak lulus terus frustasi (contoh ekstrim/minoritas), tapi berpedoman yang rata rata yang tahan banting, tahan daya beban dan intelek lagi, biar cuma SMA tapi bisa survive, walaupun nilainya sedang sedang aja. Salam Rizal --- On Wed, 12/16/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 12:53 AM Pak Andidj, Bagaimana Anda mau melakukan standarisasi ujian ketika sekolah-sekolah itu mutunya belum merata standarnya? Untuk mewujudkan pemerataan itu, adalah tugas Diknas memastikan bahwa, misalnya fasilitas lab yang dimiliki sebuah SMA di Sumedang dan di Merauke dan di Kebayoran Baru adalah setara; bahwa perpustakaan dan isinya yang terdapat di sekolah di Bekasi dan di Loa Janan dan di Kendari sama bobotnya; bahwa kualifikasi guru di sekolah di Rawamangun dan di Cilegon dan di Pare-Pare sama standarnya, dll dsb. Baru sesudah itu UN bisa diterapkan secara fair pada tingkat nasional, BUKAN sebelumnya. Inilah inti persoalannya. Kenyataannya saat ini, ijazah SMA di Maumere memang tidak bisa disetarakan dengan ijazah SMA Lab School di Rawamangun, misalnya. Kenapa? ya karena berbagai macam perbedaan keadaan tadi, yang membuat kedua sekolah itu tak setara. Tugas siapa ini untuk memperkecil kesenjangan standar? Tugas Diknas. Caranya? Jelas bukan dengan UN, tapi dengan pembinaan dan pendampingan. Kalo itu sudah dilakukan, baru outputnya diuji dengan UN. Yang keliru sekarang ini adalah bahwa sebuah alat yang seharusnya baru dipakai pada tahap akhir proses, sudah keburu dipakai pada tahap awal. Inilah yang dilawan oleh para penentang UN, bukan UN-nya sendiri per se. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!
Salam, Teringat kepada benda yang mencebur dari langit di laur Mamuju. Yang ternyata bukan meteor tetapi rudal gagal dari negara mana? Bagaimana andaikata tidak jatuh di laut?Sampai sekarang persoalannya dianggap sepi padahal bisa dianggap agresi oleh negara asing. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Kam, 17/12/09, Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com menulis: Dari: Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia! Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua (ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 pukul 8:00 waktu lokal. Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai sisa ledakan. Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan) , namun pada ketinggian dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan sangat mudah dilihat. Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang. Salam, Ma'rufin
[Forum-Pembaca-KOMPAS] PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran
PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran (en) 16 Desember 2009 - 17:22 WIB Kurniawan Tri Yunanto VHRmedia, Jakarta – Perusahaan jasa pengiriman tenaga kerja Indonesia diduga menghambat pembahasan RUU Pekerja Rumah Tangga. Rancangan undang-undang ini gagal masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) tahun 2010. Menurut Koordinator Aliansi Rakyat untuk Ratifikasi Konvensi Migran 1990 (Arak 90), Thaufiek Zulbahary, agen PJTKI menyusup ke DPR dan mempengaruhi penyusunan prolegnas. “Kami mensinyalir ada beberapa pengusaha di belakang semua ini. Ada juga anggota Dewan yang mempunyai agen PJTKI,” kata Thaufiek, dalam diskusi memperingati Hari Buruh Migran Internasional, Rabu (16/12). Thaufiek mengatakan, desakan agar pemerintah meratifikasi Konvensi Migran sudah dilakukan sejak tahun 1993. Saat itu publik melalui media massa menyuarakan pentingnya perlindungan terhadap buruh migran dan pekerja rumah tangga. Thaufiek kecewa terhadap sikap Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, yang menganggap rativikasi Konvensi Migran belum penting karena negara tujuan pengriman BMI juga belum meratifikasi konvensi ini. ”Dalam kesempatan berikutnya, kami akan mengungkap para anggota DPR yang menjadi pengusaha PJTKI. Kami mencurigai ada di beberapa Komisi di DPR,” kata Thaufiek. Menurut Thaufiek, 42 negara telah meratifikasi Konvensi Migran. Salah satunya Meksiko, negara yang memiliki karakter mirip dengan Indonesia dan terbukti mampu memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. “Indonesia justru menginginkan amandemen UU Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri. Amandemen ini tidak akan efektif, sebelum ada ratifikasi konvensi,” kata Ali Akbar Tanjung, Program Officer Human Right Working Group (HRWG). Berdasarkan data Depnakertrans tahun 2008, jumlah buruh migran Indonesia yang memiliki dokumen mencapai 900.129 orang. Mereka menyumbangkan devisi sekitar Rp 82,4 triliun pertahun. (E1) Silahkan kunjungi website Peduli Buruh Migran: peduliburuhmigran.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : BPK Bohong! KK dan KSSK Ada Dalam UU PERPPU
Penulis itu tdk paham apa yg dia tulis. BPK itu bukan bawahan Presiden dan DPR. BPK itu sederajat dg DPR dan Presiden, tmsk kategori lembaga negara. Bukan lembaga pemerintah. Beda dg BPKP, beda juga dengan auditor swasta. Lubang2 kesalahan dan kelalaian penanganan krisis 97-98 (atas dasar letter of intent dg IMF) telah byk ditutupi oleh pemerintah sebelumnya. Dlm 97-98, pangkuan tangan Michel Chamdessus-lah yg menjadi barometer. Apa2 IMF, apa2 IMF. Knp IMF, pakai uang IMF lbh murah daripada pakai uang George Soros yg anti-IMF. Bank Century adalah bank swasta yg sedang mendapatkan pengawasan. Sedang di ICU. Herannya, pilihannya adalah dioperasi terus dan terus, sampai pendarahan di mana2. Bocorlah itu uang Rp. 6,7 T -- tdk seluruhnya--. BPK menyebut hampir Rp 1 T yg tdk dapat payung hukum. Burhanuddin Abdullah sudah menulis 4 buku di penjara Suka Miskin, Bandung. Tdk sesenpun uang Rp 100 M masuk kantongnya. Juga Aulia Pohan dan yg lain. Tp negara rugi, lalu ada yg diperkaya. Masuk prodeolah mrk. Juga Gub BI sebelumnya, Sjahril Sjabirin. Dulu, ada acara Pemegang Kunci yg pavorit betul. Kini, siapa pemegang kunci BC itu? Kalau bukan Boediono-Sri, siapa? Sebut saja. Knp harus takut, kalau gak salah. --- On Thu, 12/17/09, liman PAP liman_...@yahoo.com wrote: Sepertinya ada jalinan konspirasi untuk meng-kriminalkan Sri dan Boediono. Berikut kutipan dari www.kompas.com yang dapat membuka mata hati kita semua sbb ini: Saya mempertanyakan pendapat BPK tentang legalitas KK dan KSSK. Menurut BPK harus ada UU dan SOP yang mengatur KK dan KSSK. Dasar argumentasi BPK apa? baik hukum maupun teori perundang-undangan BPK harus menjelaskan kepada masyarakat. Justru saya mempertanyakan posisi BPK apakah sebagai auditor atau pengacara? atau berperan seperti Susno yang kerjanya mencari-cari kesalahan orang dan merekayasa kasus? Saya paham kenapa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpendapat kalau Komite Koordinasi (KK) tidak memiliki dasar hukum bekerja? Jawabannya adalah karena ini celah hukum untuk mencari kesalahan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia. Saya juga mengerti kenapa BPK berpendapat kalau Perppu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sudah tidak berlaku sejak tanggal 18 Desember 2008 (kalau tidak salah)? karena tanpa Perppu JPSK semua tindakan Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak berdasarkan hukum. Tapi kenapa BPK lebih berat ke kedua masalah ini ya? Justru kesan yang muncul adalah delegitimasi peran Menteri Keuangan dan Gubernur BI dalam mengatasi krisis. Memangnya BPK berkeinginan, jika saat itu Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak mengambil peran di KK, pastinya akan disalahkan se-salah-salahnya oleh BPK maupun DPR. Karena dalam UU 24/2004 secara tegas mengatur KK yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI dan dalam Perppu juga mengatur KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Oleh karena itu menurut hemat saya alasan BPK tentang legalitas KK dan KSSK tidak bisa menempatkan kesalahan kepada Menteri Keuangan dan Gubernur BI saat itu. Kalau yang dipertanyakan BPK seperti itu, saya punya pendapat lain, yaitu: Pertama, Presidenlah yang seharusnya dipersalahkan karena kenapa tidak mengeluarkan Keputusan Presiden untuk menetapkan Menkeu dan Gubernur BI duduk dalam KK dan KSSK. Kedua seharusnya DPR dalam suasana yang genting saat krisis global melanda menyetujui Perppu JPSK dan memberikan ketegasan tentang nasib perppu tersebut. Perlu diingat bahwa dunia sedang krisis hebat. Ketiga, DPR sebagai pengawas kinerja pemerintah seharusnya mempertanyakan kenapa legalitas itu tidak ada, padahal UU 24 Tahun 2004 Tentang LPS sudah diberlakukan sejak tahun 2004 dimana seharusnya Komisi di DPR mendorong keberadaan KK. Keempat, KK dan KSSK adalah berbentuk komite, sifatnya koordinatif antar instansi pemerintah bukan lembaga baru. Berbeda dengan keberadaan komisi-komisi yang membutuhkan Keputusan Presiden dalam pengangkatan orang yang akan menjabat.Kalaupun belum ada SOP bukan berari KK dan KSSK tidak bisa bekerja. Kelima, jika belajar dari kasus 1998, berapa ribu triliun uang rakyat dibawa lari oleh para Taipan ke luar negeri. Tapi Presiden, menteri dan DPR-nya saat itu tidak satupun yang dijebloskan ke dalam penjara dan tidak ada hak angket. Sebagai saran saya kepada BPK, sebaiknya fokus saja pada audit keuangan apakah pengucuran dana baillout Bank Century telah sesuai dengan peruntukkannya. Juga saran saya kepada Pansus Angket DPR RI untuk tidak melanjutkan persoalan ini karena dalam tulisan saya sebelumnya bahwa kerja DPR adalah mengawasi kebijakan pemerintahan yang sedang berlangsung bukan kebijakan pemerintahan sebelumnya. Jadi saya ingin mengatakan Boediono dan Sri Mulyani tidak bersalah. Salam kebenaran, Ghaliza Blog Kompasiana | 17 Desember 2009 | 12:13 = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca
[Forum-Pembaca-KOMPAS] selamat tahun baru
ass ww.. selamat tahun baru 1 muharam 1431 H ,semoga rezeki, kesehatan , ibadah kita dll lebih baik dari pada tahun ytl. terima kasih dan wassalam fahrizal sharing dari teman2 lainnya : 1.renungan akhir tahun. ternyata sifat kita dg sifat rasulullah saw beda sedikit. rasulullah sedikit tidurkita sedikit sedikit tidur. rasulullah sedikit makan..kita sedikit sedikit makan rasulullah sedikit marah..kita sedikit sedikit marah rasulullah panjang amal ..kita panjang angan angan rasulullah cinta kita sampai mana cinta kita kepada rasul SAW (dr A.Hasymi /FKUP 70) 2. Di Arsy ada menara dari cahaya dari cahaya.didalamnya ada orang2 yg wajahnya bercahaya.sehingga para nabi dan syuhada kagum kepada mereka.ketika ditanya oleh para sahabat rasulullah SAW menjawab : mereka adalah orang2 yg saling mencintai karena Allah.saling bersahabaa krn Allah dan saling memaafkan karena Allah semoga kita menjadi bagian dari mereka.( dr.h.hanny rono/fkup70/pdw73) [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri
Bagus pak Aryanto saya setuju dan mendukung.saya salut atas ide cemerlang dan pemikiran yang cerdas dari wong Kebumen ini,mungkin beliau lupa sy pernah ketemu di Polda Metro waktu beliau masih Letkol Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 16 Desember, 2009 05:37:21 Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Divisi Pembinaan Hukum atau Kadiv Binkum Polri, Inspektur Jenderal Aryanto Sutadi, menilai perlunya dibentuk suatu lembaga pengawas independen di tubuh Polri untuk mengawasi keberadaan dan pergerakan mafia hukum yang marak beredar di sana. Di Polri, itu (mafia hukum) banyak sekali. Harusnya dibuat saja lembaga pengawas polisi. Tapi sampai sekarang, Kapolri tidak berani membentuk lembaga pengawas itu. Belum ada satu pun Kapolri yang berani. Mungkin karena itu dapat membahayakan institusi, ungkapnya di Jakarta, Selasa (15/12/2009) . Aryanto menambahkan, lembaga pengawas itu nantinya harus diisi oleh para anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kredibel dan profesional. Aryanto beralasan hal itu harus dilakukan sebab kinerja pengawasan yang dimiliki Polri saat ini sangat lemah. Pengawasan harus ditingkatkan. Kalau ada pejabat yang salah, harus segera ditindak. Entah itu polisi, jaksa, atau yang lainnya, ujarnya. Menurut Aryanto, mafia hukum di tubuh Polri tumbuh subur dalam beberapa bentuk, mulai dari salah tangkap, melepaskan tersangka tanpa dasar, penanganan kasus yang tidak benar menurut aturan, hingga memanipulasi data-data penyelidikan dan penyidikan. Masih banyak lagi yang lain. Mafia yang paling besar dan tinggi ya dalam membuat undang-undang, menganalisis, hingga melaksanakan UU untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, ungkapnya. Motif dari mafia hukum di tubuh Polri, menurutnya, juga beragam. Itu mulai dari iming-iming imbalan berupa uang, pangkat dan jabatan, hingga nepotisme keluarga dan primordial kesukuan. Biasanya itu disebabkan faktor-faktor, mulai dari faktor utama, faktor pemaju, hingga faktor pendorong, timpalnya. Faktor utama adalah moral yang rendah dan mentalitas yang lemah. Untuk faktor pemaju, Aryanto menitikberatkan pada pengawasan yang lemah dan kondisi dari hukum atau UU yang dijadikan dasar operasional, yang dinilainya memiliki banyak celah dan multitafsir, hingga menyebabkan mafia hukum dapat leluasa masuk dan bermain di dalamnya. Faktor pendorong terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Untuk internal disebabkan dana operasional para penegak hukum, terutama Polri, yang sangat tidak memadai. Gaji dan sarana yang masih rendah. Sedangkan faktor eksternal berangkat dari keiirian Polri dan penegak hukum lainnya terhadap lembaga lain, paparnya. Aryanto memberi contoh dengan membandingkan dana operasional penanganan kasus besar di antara Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK. Di Polri hanya Rp 14,5 juta per kasus. Di Kejaksaan Agung Rp 15 juta, sedangkan di KPK Rp 80 juta. Jadi, pantas saja mafia hukum di KPK jauh lebih rendah dibandingkan dengan Polri, ujarnya. Itu menjadi tekanan yang besar yang tidak dapat direm, timpalnya. Contoh lain, ia mengungkapkan kesenjangan dana yang diperoleh para penasihat hukum terperkara dengan aparat kepolisian dalam penanganan sebuah kasus. Pengacara itu punya dana yang besar. Mereka bisa saja mendatangi klien dan meminta sejumlah dana untuk diberikan kepada aparat kepolisian agar kasus dapat dimanipulasi. Itu sudah termasuk mafia hukum, ujarnya. Untuk itu, Aryanto mendorong agar suatu ketentuan peraturan perundangan baru dibuat untuk mengatur batas pembayaran dana operasional pengacara. Misal, hanya maksimal Rp 100 juta. Atau boleh di atas Rp 100 juta, tapi yang 50 persennya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu, tandasnya. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/12/15/ 21200828/ mafia.hukum. marak.di. polri Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sedikit kenangan buat Soe Hok Gie
16/12/1969, 40 tahun yang lalu Soe Hok Gie tewas di puncak gunung Semeru. Waktu begitu cepat berlalu dan beberapa hari lagi tahun 2009 juga akan berlalu. Kita belum apa-apa, tiba-tiba bangun pagi tahunnya sudah jadi tahun yang baru (2010). Kemanakah Sang Waktu ini perginya? Dalam sebuah puisi berjudul MANDALAWANGI - PANGRANGO anatara lain Soe Hok Gie menulis : Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi kau datang kembali dan bicara padaku tentang kehampaan semua. Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya. Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah. Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu melampaui batas-batas jurangmu. Aku cinta padamu Pangrango karena aku cinta pada keberanian hidup Jakarta 19/7/1966 --- Keberanian hidup? Yes, Gie! Hidup hanya satu kali jadi jangan tanggung-tanggung deh! Salam Las __ See what's on at the movies in your area. Find out now: http://au.movies.yahoo.com/session-times/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berjuang Tanpa Batas (Refleksi Ibu Siti Musdah Mulia)
Acara kali ini dinamakan Tasyukuran dan Refleksi: Prof.Dr.Siti Musdah Mulia(51 tahun) , yang telah mendapatkan penghargaan sebagai Women of the year 2009. Penghargaan ini diberikan oleh The International Prize for the women of the year yang dibentuk tahun 1998 oleh Regional of Aosta Velley bekerjasama dengan pemerintahan Italy. Acara syukuran ini dilaksanakan oleh Yayasan Paramadina 17 Desember 2009 di Plaza I Pondok Indah Jakarta Selatan. Acara syukuran kali ini semuanya atas inisiasi Yayasan Paramadina dengan dukungan kerabat dari Ibu Musda. Mulai dari persiapan sampai susunan acara. Sehingga ibu Musda sendiri tidak banyak memberitahu kepada teman-teman sebagai bentuk maafnya. Acara dimulai dengan makan bersama, pemutaran film tentang Ibu Musda, pemotongan tumpeng, refleksi atau renungan dari Ibu Musda, testimoni dan diakhiri oleh doa. Sebelumnya Regional of Aosta Velley sejak tahun 1998 telah memberikan penghargaan kepada 11 perempuan diseluruh dunia yang telah mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan. Penghargaan ini diberikan untuk tokoh perempuan yang diakui kiprah dan kompetensi dalam profesinya yang telah memberikan sumbangan nyata dalam upaya pemberdayaan perempuan. Prof.Siti Musda Mulia juga sebelumnya pernah mendapatkan penghargaan antara lain; GTZ Award (Jerman), Tribute to the women Award, International women of courage Award (USA,2007), Yap Thiam Hien Human Rig(2008). Selama ini kiprah Siti Musda Mulia selain sebagai staff pengajar di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, ketua umum International Conference on Religion and Peace(ICRP) juga sebagai aktivis pejuang kemanusiaan digarda depan. Sudah banyak pemikiran-pemikirannya dituangkan dalam bentuk artikel maupun buku-buku. Minimal sampai sekarang sudah ada sekitar 16 buah buku dihasilkan dari pemikiran perempuan ini. Selain juga menulis puluhan ensiklopedia berkaitan dengan Islam. Kerja-kerja yang dilakukan Ibu Musda Mulia selain sebagai seorang pemikir juga sebagai aktivis yang getol mengkampanyekan pendidikan pluralisme dan multikulturalisme bagi masyarakat. Ibu Musda Mulia menikah dengan Prof. Ahmad Thib Raya dan telah dikaruniai dua orang putra, Albar dan Alham. Seperti yang terdapat dalam buku kecil yang dibagikan kepada para tamu, Ibu Musda bekerja untuk kemanusiaan telah melewati batas-batas / sekat kelompok dan primodialisme. Bukan hanya meyuarakan untuk hak-hak kebebasan beragama tetapi juga memperjuangkan penghormatan hak bagi kelompok homoseksual. Isu yang masih sangat kontroversi dikalangan pemuka agama maupun masyarakat. Keberanian Ibu Musda menjadi ulama perempuan yang terus mengkampanyekan bahwa kebebasan orientasi seksual seseorang adalah bagian dari hak asasi manusia. Mendiskriminasikan kelompok homoseksual, biseksual maupun waria justru telah mengingkari ajaran Islam itu sendiri. Pendapat ini banyak mendapatkan tantangan banyak pihak tetapi Ibu Musda Mulia menilai bahwa ini adalah konsekuensi dari sebuah perjuangan. Ibu Musda menegaskan bahwa inilah tugas saya yang diamanatkan kepada Allah SWT untuk berbuat kebaikan kepada manusia lainnya di muka bumi ini. Baik itu untuk kelompok homoseksual, pekerja sex, ODHA, kelompok Ahmadiyah maupun kelompok marginal lainnya. Pada acara itu dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai kelompok, mulai dari keberagaman agama,suku sampai pada orientasi seksual. Pada acara kali ini yang memberikan testimoni untuk ibu Musda bukan saja suaminya tetapi juga dari pandangan kelompok lain seperti perempuan maupun kelompok homoseksual. Ini menunjukkan bahwa ibu Musda berjuang tanpa pernah melihat latar belakang seseorang. Manusia yang lemah menjadi sebuah kewajiban untuk dibela. Dari hasil wawancara dengan ibu Musda ada keinginan dan cita-cita kedepan untuk membuat tafsir Alquran yang menggunakan pandangan perempuan. Karena menurut Ibu Musda Mulia tafsir Alquran yang ada sekarang ada masih sangat bercorak partriarki. Perempuan masih dianggap manusia yang tidak setara haknya dengan laki-laki. Sehingga tafsir yang saya cita-citakan adalah tafsir yang menggunakan pengalaman perempuan sebagai basis dalam menafsirkan teks-teks Alquran. Diharapkan kedepannya tafsir tersebut dapat dijadikan bahan kajian bagi setiap orang yang peduli terhadap hak perempuan dan kelompok marginal lainnya. Tuduhan sebagai orang yang meyimpang dari ajaran Islam sampai tuduhan kafir selalu ibu Musda terima. Tetapi Ibu Musda meyikapinya dengan mengatakan bahwa mungkin orang-orang tersebut tidak memahami dengan apa yang sedang saya perjuangkan, ungkapnya. Menurut suaminya( Prof. Ahmad Thib Raya ) bahwa Ibu Musda adalah orang yang selalu melaksanakan sholat tahajjud setiap malam dan juga melaksanakan sholat duha pada pagi hari sebelum berangkat kantor. Pada penghargaan ini Ibu Musda mendapatkan hadiah sebesar 50.000 euro yang diberikan dalam bentuk program kegiatan untuk kemanusiaan oleh panitia. Dalam orasinya ibu Musda menceritakan proses peyeleksian. Panitia mencari perempuan diseluruh dunia dari berbagai latar
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sri Mulyani dan Boediono Dikriminalkan karena Bersih
sama pak godlip .saya juga ngga dibayar dan tidak pernah meminta bayaran kepada siapapun,dalam kasus ibu sri dan pak bud ,emosi sih boleh tapi selama belum dinyatakan bersalah, ya jangan menyudutkan orang dulu .apalagi sampai dipojokkan secara keroyokan. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu marnagan2...@... wrote: Yang jelas saya tidak dan tidak akan pernah meminta bayaran kepada siapapun. Saya hanya ingin agar orang terutama yang ada di milis ini (kecuali yang punya kepentingan tertentu) jangan terkecoh oleh usaha2 busuk yang tega2nya mengkriminalkan orsag yang telah berjasa kepada negara ini khususnya dalam membenahi instansi2 pemerintahan. Dari dulu belum pernah ada seorang pun yang berhasil membenahi Depkeu termasuk Pajak dan Bea Cukai. Jadi masuk akal banyak yang dendam kepada Ibu SMI karena kepentingannya terganggu. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aksi Antinuklir di depan Reaktor Riset Kartini, Yogyakarta - 12 Desember 2009
Seperti MTPN versi anti nuklir yang menurut anda mudah dibentuk, demikian juga Anda yang begitu mudahnya menuding MPTN versi anti-nuklir jadi kuda tunggangan... hehehe 2009/12/17 Mohamad Ilmi Hussein tajungk...@gmail.com Rekan miliser Begitu mudahnya membentuk MPTN versi anti-nuklir, dengan 2 orang sudah bisa terbentuk tanpa ada prosedur yang dilalui, yang penting deklarasikan semaunya, terus berdemo ria, dapat ini, dapat itu. Selamat menjadi kuda tunggangan ya. Berbeda dengan Pemerintah yang akan membentuk MPTN yang asli harus melalui persetujuan berbagai pihak yang terkait, bagaimana mekanismenya, berapa orang yang akan duduk serta azas keterwakilan yang memang memerlukan pembahasan dan perdebatan panjang. Oh ya. latar belakang deklarasi cukup manis, tetapi begitu masuk deklarasi menolak... menolak. wah aneh. Tanyalah kepada ahli hukum tentang Concordance. M.I. Hussein Maju Terus Bersama PLTN
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut!
Setuju Bung Arbie, Dan jangan upa tetap STAY ON COURSE. Apa tujuan mulia sebenarnya dari PANSUS Bank Century tersebut, jangan sampai dipakai oleh PIHAK-PIHAK ataupun PARTAI tertentu dan DIBELOK-an untuk KEPENTINGAN mereka sendiri. Sudah jelas berbau politik, maka dari itu ada yang dengan segala tenaga mau MEMBELOK-an dari jalan utama tujuan pansus tersebut. Salam, Yuli --- On Wed, 12/16/09, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote: Yth Rekan milis, Barangkali PANSUS perlu TOR (term of references) untuk bisa menyelesaikan masalah,sehingga tidak mudah terbawa kemana-mana. Be SMART= Synergetic,selalu bersifat sinergi,semua anggota saling mendukung untuk mencapai hasil;Motivated/ motivasi dan niat luhur untuk mencapai hasil;Achievement- oriented/ tujuan dan hasilnya jelas; Rapid/cepat tanggap,tidak mudah dibelokkan dari tujuan/hasil yang diinginkan,tidak buang waktu untuk hal yang tidak relevan;Technology powered/pakai teknologi yang makin canggih untuk mendapatkan info yang mantap dan soft power untuk mendapatkan hasil yang optimum. Salam Hormat, Bakri Arbie.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri
Tapi kok anehnya KAPOLRI bilang sewaktu di TV beberapa hari yang lalu: Kami tidak mau menentukan keputusan karena dorongan opini rakyat. Lha yang bisa merasakan kesengsaraan dan dampak dari sepak terjang badan hukum satu ini, kan rakyat semua, bukan? Siapa yang terkena imbasnya oleh para MARKUS? Siapa yang menderita karena ditendangi dan digebuki tanpa ada bukti salah?? Berapa banyak rakyat yang dijerumuskan ke penjara, dan ternyata salah tangkap?? Jangan hanya bisa MENANGKAP RAKYAT YANG LEMAH dan Tidak sanggup Mendapatkan Bantuan Hukum, dong? Coba tangkap PARA KORUPTOR jika BERANI. Tidak akan ada pendapatan tambahan kotor, jika menangkap koruptor, kan?! Jadi Kepolisian ini minta digaji dengan uang rakyat (pajak-pajak kita) tetapi TIDAK MELAYANI dan MLINDUNGI rakyat? Apalagi mendengarkan OPINI RAKYAT??! Waduh...rupanya KEKUASAAN RAJA ya polisi di Indonesia ini? RAKYAT HANYALAH PELENGKAP PENDERITA saja. Jadi DEMOKRASI itu.. bersembunyi DIBAWAH KETIAK SIAPA YA? salam, Yuli --- On Tue, 12/15/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 11:49 PM Mafia Hukum marak di Polri? Lantas bagaimana Polri (yang bukan Mafia) menghadapi Polri (yang Mafia)? Mencemaskan juga kalau Polri yang mestinya memberantas Mafia Hukum malah jadi Mafianya.. .. Mudah-mudahan SBY tak menganggap ini sebagai fitnah! Salam Las
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Patung Obama
Salam, Patung Barack Obama di Taman Menteng sekarang memunculkan protes keberatan dari sebagian masyarakat Indonesia terutama dari kalangan orang Betawi. Menurut Barack Obama yang disampaikan kepada adiknya Maya dan akhirnya bocor ke pers di Amerika.Barack Obama mengatakan bahwa dari seluruh penghidupan yang telah dialaminya, adalah penghidupannya yang di Indonesia yang paling sulit. Pada waktu itu ia boleh dikatakan ditelantarkan karena ibunya lebih sering berada di GAMA Yogya untuk keperluan rsearch dan disertasinya. Dan baby sister yang ada, tentu saja lebih banyak mengurus adiknya sedang ayah tirinya sangat sibuk dengan pekerjaannya. Sering ia terpaksa minta makan kepada keluarga PATTIASINA( yang adalah kolega ayah tirinya), apalagi anak perempuannya adalah kawan sekelas dan rumahnya didepan rumah Obama.Hal ini telah disampaikan secara pribadi oleh Nyonya Pattiasina kepada saya sambil menambahkan bahwa ibu Obama memang tidak suka dan kurang bisa memasak.Dalam hatikecilnya Obama malah sebenarnya ingin melupakan kehidupannya di Indonesia. Tetapi secara formalitas ia tidak boleh mengatakan demikian, dan ia pernah mengatakan ingin melihat kembali Indonesia , yang telah 2 kali ia tunda meskipun telah berada di Singapura. Saya berani memastikan bahwa pendirian patungnya di Taman Menteng, tidak dengan izin Barack Obama. Wasalam, Wal Suparmo. Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Penartikan perkara Prita oleh RS Omni ditolak pnengadilan
Salam, Permintaan pencabutan atau penarikan kembali perkara oleh RS OMNI terhadap Prita, telah ditolak oleh Pengadilan. Dengan demikian maka, SECEPAT MUNGKIN, supaya tidak salah lagi hendaknya Prita menyerahkan uang denda 204 juta kepada RS OMNI.Dengan menyerahkan uang koin yang ada sekarang (AS IS ) dan biar RS OMNI yang menghitung sendiri kebenaran jumlahnya.Yang pokok adalah tanda terima. Sedari semula saya mengira bahwa persoalannya sekarang beralih antara Prita dan Jaksa/Hakim yang memang mempunyai agenda sendiri. Wasalam, Wal Suparmo Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Apa susahnya sih mengatrol mutu dan nilai bagi kaum gerombolan? Mereka sudah buktikan pada pembocoran UN yang memang HARUS MEREKA LAKUKAN yang jika tidak tentu akan menyumpal ruang kelas mereka. Mereka yang anti-UN membuat sekolah yang hampir 100% persen menjadi bukti kejahatan UN. Mereka tidak tahu, mungkin saja para siswa sekolah tersebut sudah secerdas (mungkin juga diarahkan oleh guru yang cerdas) kawan-kawan di almamaterku yang untuk menghadapi dosen killer perlu digoyang dengan tidak lulus bersama. Kasian nian dikau para anak mami . . . . Zul --- On Wed, 12/16/09, erdi kusumo xpandwo...@yahoo.co.id wrote: From: erdi kusumo xpandwo...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 6:32 PM Wah, apa memang seperti itu? Di tempat saya dahulu, yang mendapatkan PMDK memang siswa yang berkualitas dan nilainya memang bagus dari kelas 1 sampai kelas 3. Jadi berarti memang berbeda di tiap daerah ya dalam penerapan seleksi penerima PMDK
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Berpesan agar Blogger Indonesia Berkarakter
dengan inisiatip RPPPenyadapan tentu semakin jelas karakternya. Tindakanlah yang menggambarkan karakter seseorang,kalau omongan banyak tipu muslihatnya. Awas Srigala berbulu Domba. Pada 17 Desember 2009 08:13, Nursalam AR nursalam...@gmail.com menulis: Persoalannya sama seperti kata kualitas. Contoh: Barangnya berkualitas sering ditafsirkan sebagai barang yang bermutu bagus. Padahal kan ada kualitas bagus dan kualitas buruk. Kembali ke esensi pernyataan Menkominfo, perkataan seperti itu apakah tidak seperti mendulang air terpercik ke muka sendiri? Ketika sebagian orang yang melihat perubahan sikapnya setelah jadi Menkominfo -- yang terkesan membebek kepada kekuasaan, dan bahkan berinisiatif membuat RPP Penyadapan yang melemahkan KPK. Padahal, sebagai aktivis PKS, Tifatul dulu dikenal keras dan vokal terhadap tindak korupsi di kalangan pejabat dan pemerintahan. Apakah karena saat itu belum masuk ke pemerintahan? Lha, jika seperti itu, karakter baikkah yang demikian/ Rasanya seperti menunjuk keburukan orang lain dengan satu telunjuk sementara empat jari lain mengarah pada diri sendiri. Btw, Pak Mentri, blogger itu ukurannya minimal sekali punya blog. Kalau Twitter atau Facebook mah bukan blogger atuh namanya. Netter sih iya..Duh, Menkomifo kok ga paham sih yang beginian... Tabik, NS -yang menginginkan Onno W.Purbo jadi Menkominfo --
[Forum-Pembaca-KOMPAS] NUMPANG TANYA PLTN
Numpang tanya saya yang bodoh ini soal PLTN Kalau PLTN yang dibangun di Jepara itu, yang katanya njeblugnya 1000:1 itu, andai njeblug beneran; 1. Karena jarak, apakah kawasan Kep. Karimun Jawa dapat terkena radiasi? demikian juga kawasan Simpang Lima Semarang dapat terkena radiasi. 2. Lebih-lebih apakah juga bisa sampai ke komplek BATAN di Jogja? 3. Bisakah diatur teknologinya kalau njeblug misalnya Petinggi dan karyawan BATAN dan kelurganya, kantor Gubernur Jateng kena duluan. 4. Apakah kalau tidak ada PLTN rakyat dirugikan? misal tidak bisa makan? mudah-mudahan kita masih bisa makan, sudah 350 tahun terbiasa menderita karena dulu dilatih VOC atawa kumpeni, sekarang ada VOC atawa kumpeni gaya baru, saya yakin rakyat masih bisa tahan menderita, sudah terlatih apalagi dapat bonus tambahan menderita pasca 350 tahun Mohon penjelasan saya yang bodoh ini Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
Penyelewengan, kalau terbukti ada, MEMANG HARUS DIHUKUM, tetapi dalam sebagian besar yang ikut dalam perbincangan ini juga MENYELEWENGKAN kenyataan: Uang yang dicurahkan pada BC itu bukan uang rakyat atau pajak yang dipungut dari rakyat, TETAPI UANG LPS YANG MERUPAKAN URUNAN DARI SELURUH BANK DI INDONESIA. Dalam berbincang saja sudah seleweng-seleweng, bagaimana jadinya??? Yang salah harus disalahkan tetapi data jangan disalah-salahkan untuk kepentingan berbincang. Itu namanya menipu yang artinya sama dengan yang dituduhkan kepada masalah BC ini. Katakan, katakan sejujurnya . . . / dst. Oo, i do hape! Zul --- On Wed, 12/16/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote: From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 6:28 PM Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga ditutup. Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI? Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming? Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salam untuk Nugraha Besoes dan Nurdin Halid
Pertengahan 80 an Timnas Kita masih berimbang ketika melawan Thailand ,saling mengalahkan,kemudian di awal 90 an thailand sudah sangat sulit dikalahkan,kemudian di pertengahan tahun 90 an vietnam muncul menjadi kekuatan yang menakutkan Timnas,tidak jarang timnas dikalahkan oleh mereka,kemudian di awal tahun 2000 an singapura mulai menekuk timnas kita,diikuti oleh Myanmar.tahun ini Laos sudah mulai menghajar timnas. Tinggal Malaysia saja yang belum menggarap Timnas. Jadi bisa diambil kesimpulan kita dilewati oleh negara negara Asean satu persatu.Myanmar,dan Laos bukanlah negara yang punya kultur sepakbola yang kuat. Memang Kualitas persepakbolaan Menurun dibanding negara Asean. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Teguh Santoso tgh.s...@... wrote: Ada fenomena sangat aneh sehingga berfikirpun saya sudah tidak mampu melihat melalui berita TV yang memberitakan Tim PSSI dikalahkan Laos 0-2 dan dikalahkan Myanmar 1-3, serta hanya mampun imbang 2-2 melawan Singapura di penyisihan nomor sepakbola Sea Games Laos 2009. Itu adalah serangkaian kekalahan demi kekalahan yang dialami oleh Timnas Sepak Bola Indonesia. Ini pasti ada yang salah dalam tatakelola pembinaan, pembibitan dll, yang tentunya akan merujuk kepada pengurus PSSI. Ada nama pengurus, Nugraha Besoes yang sudah menjabat sejak saya SD di pertengahan 80 han sampai sekarang saya sudah beranak pinak. Dan tentunya Nugraha Besoes pun sudah semakin menjadi kakek-kakek. Kok ya masih betah saja ya menjadi pengurus PSSI bertahun-tahun tanpa Prestasi, atau lebih tepatnya kok gak malu?. Juga untuk Nurdin Halid, jika program2 pembinaan dan lain-lain sudah benar pasti hasilnya akan benar, jika hasilnya terus kalah, pasti sistemnya adalah salah salam prihatin Timnas PSSI teguh santoso
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL
jalan terus UN saya mengusulkan kepada mendiknas perubahan bagi wajib belajar 9 tahun harus ada unas, karena kalau setelah lulus sma atau smk tdk wajib siswa kuliah jadi mereka tidak perlu unas cukup ujian sekolah saja, sehingga anggaran untuk pelaksanaan unas dapat dialokasikan untuk bantuan peningkatan sarana prasarana sekolah saja. salam pendidikan DR. Nur Suhascaryo, MSc. --- On Wed, 12/16/09, - is nur - isnur_s...@yahoo.com wrote: From: - is nur - isnur_s...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL To: Milis FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 10:24 AM Mendiknas Terus Memaksakan Ujian Nasional, dan Seorang Teman yang memang berkecimpung di Pendidikan mengadu, Bahwa Mendiknas sudah meminta Pakar-Pakar Hukum untuk menjelaskan Bahwa Ujian Nasional Tidak Di Larang. menjadi Pertanyaan Besar, Mengapa? Muhamad Isnur Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta) Jl. Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Pusat (+62 21) 3145518 Fax (+62 21) 3912377 www.bantuanhukum. org
[Forum-Pembaca-KOMPAS] inteletual yang berjalan dengan hawa nafsu.
bukan bermaksud untuk menyudutkan kaum intelektual, namun tidak dapat dipungkiri ada beberapa oknum intelektual. entah itu secara sadar atau tidak sadar telah ditunggangi oleh hawa nafsunya. sebut saja namanya si fulan. fulan ini seringkali membuat dalil yang saya anggap keliru. satement yg di rilisnya selalu menyesakan dada. namun sesekali dia tampil manis dan mempesona. sewaktu bapak jusuf kalla mencalonkan diri sebagai presiden dengan yakinnya fulan mengatakan kalau bapak jk jadi presiden akan terjadi konflik kepentingan dengan kelompok usahanya. padahal pak jk bukan pengusaha lagi. suatu Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tragedi 15 Menit di Gereja Santo Albertus
BEKASI, KOMPAS.com Sebelum menghancurkan Gereja Santo Albertus di dalam Kompleks Harapan Indah, Kota Bekasi, massa yang terdiri dari ratusan orang terlebih dulu berkumpul di sekitar Patung Tiga Mojang yang letaknya sekitar 1,5 km dari Gereja. Massa yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, serta anak-anak berkumpul sekitar 22.30 dan mulai bergerak pukul 22.45. Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja St Albertus, Kristina Maria Rantetana, menceritakan hal itu kepada Kompas.com, Jumat (18/12/2009). Sebelum aksi perusakan terjadi, Kristina kebetulan melewati massa yang telah berkumpul di patung. Saat itu tidak ada kecurigaannya ketika melihat massa yang berkumpul. Tidak ada yang orasi. Mereka semua riang, ketawa-ketawa. Enggak ada curiga sama sekali, cerita dia, Jumat. Tidak lama kemudian, lanjut Kristina, massa bergerak dengan kendaraan masing-masing. Tentunya melewati Polsek Medan Satria yang jaraknya hanya 500 meter dari Gereja. Saya ikutin terus massa. Mereka terus berhenti di sekitar Gereja. Tiba-tiba langsung turun dari kendaraan lalu melempari Gereja dengan batu, katanya. Mereka teriak-teriak, 'Hancurkan..hancurkan' Ibu-ibu bawa anak-anak ikutan melempar. Terus mereka masuk ke dalam Gereja lalu mulai membakar. Saya langsung lapor ke Polsek. Beberapa polisi langsung ke Gereja tapi enggak sanggup hadapi massa, cerita dia. Aksi amuk massa berhasil dihentikan sekitar pukul 24.00, setelah ratusan polisi dari Polres Metro Bekasi tiba di lokasi. Ketika Kompas.com mencoba meminta keterangan terkait peristiwa itu dari pihak Polsek Medan Satria, tidak ada satu pun petugas yang bersedia berkomentar. Ke Polres (Bekasi) aja, ucap salah satu petugas. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/18/14222765/tragedi.15.menit.di.gereja.santo.albertus
[Forum-Pembaca-KOMPAS] lanjutan si fulan.
suatu ketika si fulan sempat menangis karena cawapres sby dianggap neolib. apakah di negeri ini tidak boleh orang berbeda pendapat dengan si fulan. apakah tangisan si fulan dapat menepis anggapan neolib. pada Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pangkat adalah Amanah dari Institusi TNI
JAKARTA, KOMPAS.com Pangkat selalu mengiringi jabatan, bukanlah sekadar penghargaan atau pengakuan, melainkan lebih substantif. Pangkat merupakan amanah dari institusi TNI, bangsa, dan negara. Demikian yang dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso saat memberikan wejangan dalam upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi TNI, di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2009). Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pangkat memiliki dimensi struktural sebagai lambang kepercayaan atas tugas dan kompetensi yang dipercayakan kepada personel. Sedangkan sebagai amanah, pangkat atau jabatan memiliki dimensi moral yang mencerminkan tanggung jawab yang lebih besar dan dalam lagi. Pesan moral terpenting dari setiap amanah adalah tanggung jawab yang mesti ditunaikan dengan lunas baik kepada diri sendiri, keluarga dan organisasi TNI, maupun kepada bangsa, negara, dan lebih utama lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya berharap kepada para jenderal, laksamana, dan marsekal mampu meningkatkan komitmen tugas dan pengabdian sesuai dengan tanggung jawab pangkat yang disandang. Lebih dari pada itu, dengan jabatan yang dipangku bisa menjadikan lebih solid, profesional serta dapat menyukseskan tugas pokok TNI, tambahnya. Adapun 19 perwira tinggi (Pati) yang diterima laporan kenaikan pangkatnya oleh Panglima TNI terdiri dari 11 orang Pati TNI AD, 5 orang Pati TNI AL, dan 3 orang Pati TNI AU. Pelaporan kenaikan pangkat tersebut dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI George Toisutta, Kasau Marsdya TNI Imam Sufaat, Kasum TNI Laksdya TNI Y Didik Heru Purnomo, Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, Irjen TNI Letjen TNI Liliek AS Sumaryo, SIP, Dansesko TNI Marsdya TNI Edy Harjoko, Kapuspen TNI Marsda TNI Sagom Tamboen, SIP, para Asisten Panglima TNI serta pejabat tinggi di lingkungan Mabes TNI dan masing-masing Angkatan. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/18/10404474/pangkat.adalah.amanah.dari.institusi.tni
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkominfo: Pemerintah sedang Digoyang Habis-habisan
PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengajak masyarakat untuk berpikir rasional dan profesional dalam menghadapi dilema politik yang sedang berkembang dalam negeri saat ini. Pemerintahan sekarang sedang digoyang habis-habisan oleh lawan politik yang belum mau mengakui kekalahannya pada Pemilu 2009 lalu, kata Tifatul Sembiring, saat menyampaikan kata sambutannya pada acara malam ramah tamah dengan kader PKS di Pontianak, Kamis malam. Tifatul mencontohkan, seperti polemik Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penyadapan yang hingga kini masih terjadi pro dan kontra. RPP Penyadapan bukan hanya saya yang menggagas, tetapi sudah satu tahun lalu dipersiapkan oleh KPK, katanya. Ia mengatakan, dirinya baru satu setengah bulan menjadi Menkominfo. RPP Penyadapan dirancang untuk mengantisipasi saling sadap-menyadap antar empat instansi yang berwenang dalam hal itu, sepeti KPK, kepolisian, kejaksaan dan BIN. Sehingga diharapkan tidak patut terjadi sadap-menyadap antar empat instansi tersebut. Saya melihat saat ini sudah menyimpang dan tidak profesional antar instansi tersebut dalam polemik RPP Penyadapan, ujarnya. Ia menyarankan, polemik elite politik dalam negeri saat ini segera berhenti karena belajar dari pengalaman bangsa Indoensia harus membayar dengan mahal setiap polemik yang berujung melemahnya nilai tukar rupiah. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/18/0058570/menkominfo.pemerintah.sedang.digoyang.habis-habisan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Program Penciptaan Kerja Presiden Roosevelt,New Deal 1933.
Yth Rekan milis, Sekedar membaca bagaimana Amerika Serikat mengatasi pengangguran di tahun 1930-an,Presiden Roosevelt yang dilantik ditahun 1933,mulai dengan Program New Deal. Program ini menciptakan pekerjaan bagi jutaan penganggur,dengan membuat sarana untuk bendungan yang menghasilkan listrik dan sekaligus bisa membuat pengairan bagi petani dan peternak,jalan,pelabuhan,daerah kumuh dibangun dan dimanusiakan,pembuatan kapal perang/kapal induk,kanal untuk mengatasi banjir,sekolah dibangun dan ditingkatkan kwalitasnya. Team dari New Deal disusun mulai dari perencanaan terpadu sehingga pemantauan agar semua berjalan dengan baik,dibawah beberapa menteri penting. Untuk mendapatkan gambaran sekilas mohon klik www.googlebooks.com, dan lihat majalah LIFE,edisi 4 Januari 1937,tentang Presiden Roosevelt dengan New Deal-nya. Sudah tentu para ahli dan elit Indonesia,baik dari pemerintah,akademisi maupun pe-bisnis,bisa mempelajari nuansa dan tekad mereka untuk menyelamatkan Amerika Serikat sewaktu mengalami krisis ekonomi dikenal dengan masa malaise. Pengangguran dimana-mana,infrastruktur tidak sempurna, saham pada jatuh,kriminal seperti Al Capone merajalela. Untung ada orang-orang mempunyai karakter dan cerdas,yang merasa terpanggil untuk membangun Amerika untuk bangkit kembali dari keruntuhan ekonominya. Kompak dan terpadu membangun bangsa. Salam Hormat, Bakri Arbie. Democracy is not merey a governmental system,but a way of life. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/12/18/e174638/ironis.pwi.jaya.dan.pengelola.infotainment.gunakan.uu.ite.sikapi.luna.. JAKARTA, KOMPAS.com Sejumlah kalangan mengaku sangat terkejut, menyesalkan, dan sekaligus mengecam tindakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya beserta sejumlah awak pekerja infotainment, yang menggunakan sejumlah pasal kontroversial dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik untuk mengadukan artis Luna Maya, terkait curhatnya di microblogging twitter. Seperti diwartakan Kompas.com, Ketua PWI Jaya Kamsul Hasan mendampingi sejumlah kru infotainment melaporkan Luna Maya ke pihak kepolisian dengan sangkaan, salah satunya melanggar Pasal 27 ayat 3 UU ITE, menyusul pesan pribadi yang dituliskan kekasih Ariel Peterpan itu di akun Twitter, yang dianggap menghujat para pekerja infotainment. Pasal serupa juga pernah digunakan dalam kasus perseteruan antara RS Omni Internasional Alam Sutera dengan seorang ibu rumah tangga, Prita Mulyasari, yang sampai sekarang masih terus berjalan dan memicu kontroversi besar-besaran serta memancing solidaritas dari kalangan masyarakat terhadap Prita. Saya yakin mereka (pekerja infotainment dan PWI Jaya) sama sekali tidak paham bahayanya UU ITE itu. Seharusnya mereka tahu, sejak awal kami di Dewan Pers sudah menolak keras dan bahkan menyerukan ke pemerintah dan DPR kalau sejumlah pasal dalam UU ITE, seperti Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 45 ayat 1, adalah musuh kemerdekaan pers dan berekspresi, ujar Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara di Jakarta, Jumat (18/12/2009). Menurut Leo, dengan pasal dan UU itu lah seorang ibu rumah tangga seperti Prita bisa langsung ditahan dan dituntut enam tahun penjara hanya karena menuliskan keluhannya atas pelayanan RS Omni Internasional Alam Sutera dan mengirimkannya lewat surat elektronik pribadi ke sejumlah rekannya. Leo juga menambahkan, akun jejaring sosial seperti Twitter atau Facebook memang tidak termasuk dalam kategori media massa berbadan hukum. Akan tetapi jika mengacu pada Pasal 1 ayat 1 UU Pers disebutkan, pers merupakan hasil kegiatan jurnalistik yang menggunakan media cetak, elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. Secara substantif, walau tidak berbadan hukum, (produk tulisan) seperti di Twitter, Facebook, atau internet itu ada kaitannya dengan UU Pers. Oleh karenanya kemarin kita bela Prita Mulyasari. Seharusnya para pekerja infotainment itu kalau merasa dirugikan nara sumbernya, gunakan saja hak jawab atau kalau perlu ajukan ke Dewan Pers, ujar Leo. Leo menegaskan, kalau tetap nekat menggunakan UU ITE dalam kasus itu, hal itu sama artinya baik pekerja infotainment maupun PWI Jaya setuju dan mendukung UU ITE, yang juga berarti mendukung upaya mengkriminalisasi pers sendiri. Hal seperti itu teramat ironis dan memprihatinkan. Nanti pemerintah kan juga senang, ternyata ada wartawan infotainment setuju kebijakan yang bisa menjadi produk aturan yang represif bagi pers sendiri. Yang seperti itu malah jadi preseden di masa mendatang. Padahal kita berjuang agar dua pasal itu dicabut. Kami akan undang PWI Jaya supaya mereka paham apa itu kemerdekaan pers, ujar Leo. (DWA)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Santo Albertus Tetap Selenggarakan Misa Malam Natal
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengurus Gereja Santo Albertus di dalam Kompleks Harapan Indah Kota Bekasi tetap akan menyelenggarakan misa pada Malam Natal tanggal 24 Desember nanti. Aksi pengrusakan gereja oleh seribuan orang pada Kamis malam tadi tidak mengubah rencana jadwal ibadah di gereja yang masih dalam proses pembangunan itu. Kita tetap akan melaksanakan misa Malam Natal. Misa itu sudah kita rencanakan sejak awal, kata Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja Santo Albertus, Kristina Maria Rantetana, Jumat (18/12/2009). Kristina menjelaskan, meski saat ini pembangunan gereja baru mencapai 60 persen sejak dimulai pada Mei 2008, pengurus gereja tetap akan menggelar ibadah perdana pada Malam Natal nanti. Malam Natal ibadah pertama kita. Setelah itu, ibadah akan terus dilakukan. Tanpa dinding di samping ngga apa-apa. Kita pake bangku plastik seadanya nanti, jelas dia. Para pengurus gereja serta sekitar 5.000 umat tidak takut aksi pengrusakan akan terulang pada Natal nanti, karena pihak kepolisian telah berjanji akan mengamankan lokasi selama Natal. Tidak perlu takut. Kepolisian telah berjanji akan mengamankan. Kita percaya lah sama polisi, kata dia. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/18/18043243/Gereja.Santo.Albertus.Tetap.Selenggarakan.Misa.Malam.Natal
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kotak Hitam Bank Century
Oleh Iman Sugema http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/03560838/.kotak.hitam.bank.century Membuka lembar demi lembar hasil audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan terhadap berbagai lembaga yang terlibat dalam kasus Bank Century ibarat membaca hasil analisis terhadap kotak hitam sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan. Berdasarkan kotak hitam tersebut, saya berkeyakinan bahwa mungkin Bank Indonesia salah baca situasi. Berikut uraiannya. Cerita mengenai penjarahan oleh pemilik bank dan pihak-pihak terkait selama lima tahun terakhir bisa pembaca simak dalam laporan BPK. Singkatnya, melalui berbagai modus operandi, jumlah uang yang dijarah oleh pemilik bank, yakni komplotan HAW dan RAR, mencapai Rp 3,115 triliun serta oleh gerombolan RT mencapai Rp 2,753 triliun. Cerdasnya mereka, justru pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) menciptakan kesempatan untuk menggondol uang lebih banyak. Saya juga memiliki keyakinan, masalah likuiditas yang dihadapi Bank Century pada akhir Oktober 2008 bukan karena rush oleh nasabah. Jumlah dana nasabah pada bulan itu mencapai Rp 10,76 triliun yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Januari yang mencapai Rp 10,64 triliun. Kesulitan likuiditas lebih disebabkan memburuknya kualitas aset. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan macetnya aset surat berharga valas sebesar 11 juta dollar AS. Tidak ada rush Pada 29 Oktober 2008, BI mengeluarkan PBI Nomor 10/26/PBI/2008 yang memberikan peluang penarikan FPJP bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Cerdasnya, sehari kemudian Bank Century mengajukan penarikan FPJP sebesar Rp 1 triliun kepada BI. Kebetulan posisi rasio kecukupan modal (CAR) berada di bawah 8 persen sehingga Bank Century tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan FPJP. Sejak saat itu, mestinya BI sudah mencurigai bahwa dana talangan kemungkinan akan digerogoti oleh para pemilik bank, seperti yang terjadi dalam kasus BLBI sebelas tahun yang lalu. Menurut Akerlof (1998), yang juga merupakan pemenang Nobel Ekonomi, penyaluran dana talangan akan memicu upaya penjarahan oleh pengurus bank dalam skala yang lebih besar. Sayangnya, kemudian pada 14 November melalui PBI Nomor 10/30/PBI/ 2008 BI melonggarkan syarat CAR menjadi positif sehingga Bank Century memenuhi syarat untuk mengunduh likuiditas dari bank sentral. Antara tanggal 14 sampai 18 November total uang yang disuntikkan BI sebesar Rp 689,4 miliar. Ini sama saja dengan menyerahkan kunci brankas penuh uang kepada maling. Catatan BPK tidak menunjukkan adanya rush oleh nasabah sampai pertengahan November 2008 sehingga kesulitan likuiditas yang dialami Bank Century pada waktu itu patut diduga telah direkayasa oleh pemiliknya. Tujuannya adalah supaya FPJP segera keluar. Pada 3 November, surat berharga valas yang dikuasai HAW ternyata macet sebesar 45 juta dollar AS sehingga arus kas Bank Century tambah parah dan ini kemudian menyebabkan BI menetapkan bank itu dalam status pengawasan khusus sejak 6 November. Anehnya, antara tanggal 6 sampai 13 November terjadi pencairan dana oleh pihak terkait sebanyak Rp 344 miliar. Karena penarikan itu, likuiditas bank tersebut makin buruk dan pada hari berikutnya BI memberikan FPJP tahap pertama. Penarikan oleh pihak terkait terus berlangsung sampai 21 November dan kali ini jumlah uang yang digondol sebesar Rp 273,8 miliar. Mestinya, dalam status pengawasan khusus penarikan seperti itu tidak dimungkinkan karena sama saja dengan memberi peluang terjadinya penjarahan. Bukan sistemik Kalau uraian di atas benar adanya, bisa dipastikan bahwa bank itu kekurangan likuiditas dan kemudian insolvent tidak ada kaitannya dengan krisis keuangan global ataupun karena hilangnya kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Ini menjadi penting untuk dipahami karena BI dalam analisis mengenai risiko sistemik menyebutkan bahwa ada 18 peer bank yang berpotensi untuk mengalami rush kalau Bank Century ditutup. Yang dimaksud dengan peer bank adalah bank yang mengalami penurunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana mereka beralih ke bank-bank yang dianggap aman (flight to safety). Saya tak bisa memahami apa dasar dari analisis itu. Di antara 18 bank itu, pada bulan Oktober malahan ada 10 bank yang DPK-nya justru bertambah, bukan menurun seperti yang diperkirakan BI. Lagi pula, pengalaman pada tahun 1997 dan 1998, rush terjadi tanpa pilih-pilih bank. Bank kecil atau besar, bank yang kondisi keuangannya baik ataupun buruk, waktu itu sama-sama kena rush. Pengalaman di negara lain pun menunjukkan bahwa rush selalu tanpa pandang bulu. Systemic run biasanya tidak timbul akibat hilangnya kepercayaan terhadap salah satu bank, tetapi karena hilangnya kepercayaan terhadap ketahanan sistem perbankan. Keanehan berikutnya dalam analisis sistemik yang dibuat BI adalah mengelompokkan lima BPD yang asetnya mirip dengan Bank Century sebagai kelompok bank yang juga berpotensi bermasalah kalau Bak Century ditutup. Di mata deposan pasti
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H
Slamat tahun baru juga. Smoga masih tetap ada semangat baru :-) Sent from my BlueBerry® :-) -Original Message- From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com Date: Fri, 18 Dec 2009 07:36:51 To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H Kawan-kawan, Selamat Tahun Baru 1431H Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin Selamat menikmati the long week-end. Jabat erat, KK [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja
Salam Kenal 4all milisters, Permisi..kalau boleh ikutan nimbrung dan pula ingin bertanya, bagaimanakah kelanjutan penanganan kasus Ibu Prita? Sehubungan dengan pendapat Mbak Yuli cocok banget bahwa dukungan konser buat Prita supaya tidak di komersialkan...atau janganlah konser tsb ditujukan buat keuntungan golongan tertentu... Sehubungan dengan kasus Ibu Prita yang kena vonis denda 204 juta..bukankah pihak rumah sakit sudah menarik kembali vonis dendanya? Ataukah berita di koran yang baru lalu itu hanya berupa kabar angin sepoi-sepoi buat meredam kepedulian rakyatnya saja? Karena memang vonis tsb tidaklah adil bila kasus medical malah dibebankan ke alamat sang korban, yaitu Ibu Prita...bahkan tuntutan bisa dilanjutkan melalui proses hukum peradilan..bahwasanya Rumah sakit OMNI seharusnya membayar ganti rugi atas kesalahan diagnose terhadap Ibu Prita, yang bukan sakit demam berdarah. Juga, rakyat berhak mendapat kepercayaannya kembali atas rumah sakit OMNI, dengan cara menuntut departemen kesehatan supaya turun tangan melakukan inspeksi jaminan pemulihan kesehatan pasien melalui penelitian ulang pada kompetensi dari fungsi Rumah sakit OMNI atas peranannya melayani service kesehatan pasien sebagai konsumen orang2 yang sakit. Pernah ada kasus yang sama dengan apa yang dialamai Ibu Prita di suatu rumah sakit di Hoorn - Belanda. Bedanya yang dialami di R.S belanda itu adalah bayi yang lahir, meninggal dunia akibat kesalahan mediche team secara keseluruhannya. Silahkan click: http://andijker.wordpress.com/2009/09/10/baby-overleden-door-fouten-ziekenhuis/ Salam, MiRa --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... wrote: Sungguh menggembirakan bahwa dukungan bagi Prita terus dilanjutkan, dan dengan diadakannya konser juga menunjukan betapa rakyat tetap ingin melawan hukum yang tidak berhati nurani. Pada mulanya dukungan Prita yang sangat bagus untuk mengumpulkan koin tersebut, dampaknya sangat dahsyat keseluruh Indonesia, dan saya bangga bahwa masih banyak bangsa Indonesiia ini yang tetap menomor satukan GOTONG ROYONG. Karena itulah sifat rakyat kecil di Indonesia, tidak mementing kedudukan ataupun keuntungan politik, tetapi gotong royong untuk mendukung kebersihan hati nuran.  Saya pikir pada mulanya KONSER ini akan dihadiahkan kepada seluruh rakyat yang sudah ikut bekerja keras menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam mendukung kasus Prita, dan konser ini akan BEBAS BIAYA bagi SUKA RELAWAN yang sudah merelakan waktu dan tenaga dalam penghitungan dan pengiriman koin-koin untuk Prita tersebut, darimanapun dipelosok Indonesia in.  Tetapi konser ini asih meminta sumbangan lagi bagi penonton-nya. Dan biayanya TIDAK RECHAN/KOIN lagi tetapi UANG KERTAS sebanak Rp. 50,000, yang dikatakan untuk menyumbang ke Prita lagi. Padahal koin-koin yang dikumpulakn sudah melebihi dari Rp204 juta. berilah pertunjukan bagi para PEMULUNG yang sudah menyumbangkan uang koin-nya secara bebas. Jadi kerja suka rela tersebut, berkesinambungan dan mendapatkan hadiah bagi par pendukung Prita.  Saya meminta maaf jika pendapat saya ini kurang berkenan dihati para penyelenggara konser. Namun maksud saya, DUKUNGAN untuk Prita tersebut, jangan dikomersielkan ya?  Salam, Yuli
[Forum-Pembaca-KOMPAS] 14 Hari dalam Jeruji Sabun dan Kacang Hijau
Oleh Siwi Yunita Cahyaningrum Hukum telah berubah menjadi jaring laba-laba. Hanya menjerat yang kecil, tetapi tak kuasa meringkus yang besar dan berkuasa. Inilah yang dialami kakek berusia 77 tahun dari Cirebon, Jawa Barat. Ini pula yang pada pengujung tahun ini terus terjadi di negeri ini: keadilan yang njomplang! Demi menebus kesalahannya, mencuri dua sabun dan setengah kilogram kacang hijau di minimarket, Sardjo bin Raswad harus merasakan dinginnya sel tahanan selama 14 hari. Dengan tubuh rentanya, ia harus menjalani sidang bolak-balik dari Tegal ke Cirebon untuk menebus kesalahannya. Sardjo akhirnya bisa menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Sumber di Cirebon setelah dua kali sidang itu ditunda tanpa kehadirannya. Pada Kamis lalu, ia mencoba datang sendirian dari rumahnya di Blok Kemuren, RT 06 RW 01, Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ke Pengadilan Negeri Sumber tanpa pendamping. Ia menggunakan angkutan umum. Namun, bukannya sampai di Cirebon, ia justru tersesat hingga ke Ciracas, Kuningan, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari tempat seharusnya ia disidang. Jauhnya jarak rumah dan pengadilan membuat tubuh rentanya tak bisa berkompromi. Senin (14/12), ia jatuh sakit dan terpaksa harus beristirahat dan tak bisa menghadiri sidang. Akhirnya, kakek yang hidup sebatang kara itu dijemput oleh polisi dari rumahnya untuk diantar mengikuti sidang ke pengadilan ke Cirebon, Rabu. Di depan hakim dan jaksa di pengadilan, Sardjo terus terang mengaku bersalah. Saya khilaf, Pak, pengin beli tetapi tak punya uang, aku Sardjo sambil menunduk. Ia mengaku mengambil dua batang sabun dan setengah kilogram kacang hijau pada 19 November lalu tanpa membayar di kasir sebuah minimarket di Desa Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Sardjo memang ingin membawakan oleh-oleh bagi mantan istri dan keluarganya yang tinggal di Indramayu. Namun, belum sampai ia melangkah meninggalkan minimarket, salah seorang karyawan toko yang memergokinya mengambil barang tanpa membayar menggeledahnya. Nasib Kakek Sardjo pun akhirnya berakhir di kantor polisi. Seseorang dari desanya, ujar sang kakek itu, mau menanggung biaya kerugian yang diderita minimarket tersebut. Uang yang harus dibayar 10 kali lipat dari nilai barang, yakni Rp 135.000. Namun, apa daya, proses hukum tetap jalan terus. Selama menjalani pemeriksaan, kakek yang berpakaian lusuh itu terpaksa meringkuk di tahanan Kepolisian Sektor Losari selama lima hari. Setelah itu, ia dipindahkan ke Rumah Tahanan Cirebon dan ditahan selama sembilan hari. Dasar yang membuat kakek tersebut ditahan, menurut Kepala Kepolisian Resor Cirebon Ajun Komisaris Besar Sufyan Syarif, adalah ketidakjelasan identitas sang kakek. Kartu tanda penduduk yang ia bawa tidak bisa meyakinkan penegak hukum bahwa ia memang warga Tegal yang bertempat tinggal jelas dan tetap. Selain itu, kami sudah upayakan mediasi, tetapi kakek menolak. Di sisi lain memang ada tuntutan dari toko untuk melanjutkan kasus itu, kata Sufyan. Linglung dan selalu menunduk, seperti itulah gambaran Sardjo saat hadir di meja hijau. Tanpa didampingi pengacara karena miskin dan buta hukum, ia berusaha menjelaskan satu per satu apa yang ia perbuat. Akhirnya majelis hakim memvonisnya 12 hari masa percobaan dan membebaninya biaya perkara Rp 1.000. Bapak dihukum 12 hari percobaan. Pak Sardjo ora perlu ngaloki hukuman ning penjara, mergo pernah ditahan (Pak Sardjo tidak perlu menjalani hukuman di penjara karena pernah ditahan), kata hakim ketua, Sulasdiyanto, yang mencoba menerjemahkan putusan vonis dalam bahasa Jawa agar Sardjo mengerti. Vonis itu pun dijawab Sardjo dengan anggukan dan perkataan lirih bahwa ia setuju. Hukum telah bicara dengan memenjarakan kakek Sardjo selama 14 hari ketika masih disangka mencuri sabun dan kacang hijau. Namun, hukum buta terhadap para pencuri uang rakyat. Meski berstatus sama, mereka dibiarkan bebas, tak juga dipenjara. Bandingkan dengan kasus lain di Cirebon ini. Sebanyak 10 anggota DPRD Cirebon periode 1999-2004, yang saat itu terlibat kasus korupsi yang terkenal dengan nama APBD Gate 2001, tak pernah masuk bui. Bahkan, Mahkamah Agung akhirnya mengeluarkan keputusan untuk meloloskan pengajuan kasasi jaksa. Proses eksekusi tidak pernah dilakukan terhadap mereka, dengan alasan pertimbangan situasi dan kondisi daerah yang tak mendukung jika mereka ditahan: kalau 10 anggota DPRD ditahan, DPRD bisa kolaps. Para terdakwa pun akhirnya melenggang bebas karena memperoleh hasil peninjauan kembali yang membebaskan mereka dari tuduhan korupsi tahun 2007. Kasus serupa terulang tahun 2004. Kasus dugaan penyelewengan dana APBDmelibatkan 16 anggota DPRD dan Wali Kota Cirebon periode 1999- 2004dan dikenal dengan APBD Gate 2004 pun lolos dari pengadilan. Mereka awalnya dijerat hukum karena penggelembungan anggaran DPRD Rp 1,3 miliar. Namun, Kejaksaan Negeri Cirebon pada pertengahan 2008 mengeluarkan surat perintah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres: Kami Bukan Malaikat
Perumpamaan itu tidak bicara masalah derajat tapi bicara masalah sifat atau tabiat. SH On 12/15/09, soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com wrote: Mohon koreksinya. Mana derajad yang tinggi antara manusia dan malaikat? Apa benar derajad manusia lebih tinggi dari malaikat?. Mohon maaf, hindarkan polemik SARA, sekedar untuk mengingatkan diri saya, yang terkadang saya direndahkan derajad saya bahwa saya bukan malaikat... Dardjo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bagian pertama dari dua tulisan: RASIONALITAS ABU-ABU
Artikel ini merupakan bagian pertama dari dua tulisan yang diikhtiarkan oleh Saudara Jack Yanda Zaihifni Ishak.SH, MSc, PhD; seorang Pemerhati Kebijakan Hukum (LPSPKN) Rasa keadilan publik mulai terusik. Ini karena dengan mudah publik mendapatkan gambaran perbandingan ketidakadilan, seperti kasus Ibu Mina (mencuri tiga biji coklat, jika dibandingkan dengan kasus Anggodo ( kasus penyuapan PT Masaro) yang diperdengarkan di Mahkamah konstitusi dan kasus Bank Century yang konon melibatkan banyak petinggi negara. Dari kasus-kasus itu, publik mendapat momentum cukup untuk menekan Pemerintah untuk memperbaiki sistim penegakan hukum dan pelayanan publik. Tetapi nampaknya momentum tersebut telah dimaknai dengan ide People Power, dengan agenda menurunkan pemerintahan. Lazimnya di banyak negara, momentum ini akan dipergunakan dengan baik untuk menyeimbangkan Tri Matra Kebijakan Negara (Pembangunan Ekonomi - Politik - Hukum). Reformasi menuju keseimbangan (keadilan) antara ekonomi-politik-hukum ini agar negara berjalan sesuai tujuan, bukan berjalan masing masing sebagai panglima dan saling bertabrakan atau saling mengorbankan. Juga perlu adanya term of reference (TOR) dari road map penegakan hukum dan sistim pelayanan publik. Ini penting karena perlindungan hukum terhadap pembuat dan pelaksana kebijakan, masyarakat sipil dalam arti luas dan khususnya (pengusaha) yang sebenarnya merupakan pilar ekonomi utama yang dibutuhkan sebagai entrepreneur, tapi sering jadi korban dari hukum dan politik. Pengalaman Indonesia dan Malaysia nampaknya ada kesamaan, karena kedua negara pernah mengalami peristiwa kerusuhan. Di Malaysia, korban dari kerusuhan etnis menimpa keturunan (Tionghoa), tetapi isu perkauman itu di Malaysia cepat diantisipasi dengan mencegah isu SARA tersebut. Pemerintah Malaysia memahami masalah substansi timbulnya kerusuhan adalah faktor kesempatan dalam bidang ekonomi, politik, dan hukum. Dari sini, mereka memunculkan konsep jalan tengah ( Dasar Ekonomi Baru, konsep ini justru berasal dari anak bangsa sendiri yaitu Profesor Dr. Soemitro Joyohadikusumo. Pengalaman Malaysia dengan konsep New Economic Policy sudah berhasil mendudukkan ketiga bidang (Ekonomi-Politik-Hukum) ini secara proporsional yang output-nya adalah kepentingan negara. Di Indonesia, kerusuhan Mei lalu, tidak mampu mendorong perubahaan sistem secara besar-besaran, kecuali jatuhnya Orde Baru, banyak energi terkuras karena hal-hal yang tidak substantive, sebaliknya justru, reformasi telah melahirkan generasi yang mudah marah, menghakimi siapa saja yang berbeda pendapat atau berbeda aliran. Setiap orang merasa berhak menjadi hakim, di samping itu istilah mengadili dan menghakimi sekarang ini sudah berkonotasi law enforcement oleh pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah (tidak punya bargaining). Ada apa dengan semua ini? Jika kita simak, akan terlihat dengan jelas isu utamasebenarnya tidaklah terwakilinya rasa keadilan rakyat dan di pihak lainnya khawatir kebijakan penegakan hukum yang diduga menyimpang dari format road map penegakan hukum . Yang parahnya lagi, nyatanya belum ada Term of Reference ( TOR )sampai saat ini dan tidak adanya konsitensi rule of law yang benar. Nah kalau kita tidak hati-hati memetakan maksud baik tersebut, maka kita akan mendapatkan kembali kekuasaan otoriter seperti pada masa Orde Baru atau menuju tirani masyarakat sipil. Rule of Law Apa yang dimaksud dengan konsisten dengan prinsip rule of law itu? Pertama adalah Perlindungan terhadap Pembuat dan Pelaksana Kebijakan : Bahwa kebijakan tidaklah dapat diintervensi hukum lainnya, maksudnya para pembuat kebijakan tidaklah dapat dipidana sekenanya, maka perlu dipertegas kriteria dan batasan siapa saja yang mesti dilindungi hukum karena kebijakannya (Presiden, wakil Presiden dan Para Menteri, ketua lembaga tinggi Negara, Pimpinan Bank sentral, Ketua badan misalnya PPATK,Pemimpin Komisi misalnya pimpinan KPK, Pimpinan Komisi Pimpinan Yudisial, Pimpinan KPPU, Gubernur, Walikota atau Bupati , Jaksa Agung, Kepala Polri). Kedua, Perlindungan terhadap Birokrasi: Khusus untuk aparat Birokrasi (Sekjen, Dirjen, direktur, Sekda Propinsi, Sekretaris Daerah, Sekretaris kota, Kepala Dinas, Kepala Biro) tidaklah dapat serta merta dikenakan pasal korupsi sebelum hukuman Administasi Negara diberlakukan, mengingat kerugian Negara adalah lebih penting dari hukuman pidana itu sendiri. Ketiga, Perlindungan Staf Birokrasi terhadap Perintah Atasannya: Kkeadaan ini sering terjadi, karena bawahan sering ditekan, maka perlulah format perlindungan. Di Negara maju, bawahan terebut adalah professional dan mereka outsourching dari organisasi pekerja mandiri, dimana atasan tidak dapat melakukan tindakan semena-mena, serta perlu adanya lembaga peradilan administrasi di bawah MK dengan demikian menjadi jelas beda antara pidana dan administrasi yang ujungnya adalah menanamkan adanya kepastian
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bagian kedua dari dua tulisan: RASIONALITAS PENEGAKAN HUKUM DILEMMA KEBIJAKAN
Artikel ini merupakan bagian kedua dari dua tulisan yang diikhtiarkan oleh Saudara Jack Yanda Zaihifni Ishak.SH, MSc, PhD; seorang Pemerhati Kebijakan Hukum (LPSPKN) Penegakan hukum sangatlah penting, tetapi yang lebih penting adalah Subtansi Hukum itu sendiri, yakni; Penegakan Azas Keadilan dalam Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum terhadap Pengambil Kebijakan, jika sesuatu Kebijakan dapat diintervensi oleh penegak hukum, tentunya terlalu banyak pengambil kebijakan saat ini dapat dipenjarakan Penahanan demi penahanan telah dilakukan oleh Kejaksaan agung, Kepolisian maupun KPK terhadap Politikus, Pejabat, Mantan Pejabat Negara dan Pengusaha dalam kasus-kasus dugaan penyuapan dan penyimpangan keuangan Negara. Mereka diperiksa dan ditahan dalam kaitan dengan jabatannya masa kini dan masa lalu. Korban pertama Kebijakan adalah Akbar Tanjung, ia ditahan dalam kasus dugaan penyimpangan dana non bujeter Bulog semasa menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) di masa pemerintahan Presiden BJ Habibie (kemudian dinyatakan tidak bersalah di MA dan putusan ini merupakan Yurisprudensi pertama tentang kebijakan). Sedangkan korban berikutnya adalah Syahril Syabirin, Burhannudin Abdulah (mantan Gubernur BI) dan Aulia Pohan (deputy Gubernur BI). Jika memandang kembali ke masa lalu, pada masa pemerintahan Bung Karno, Pak Harto dan B. J. Habibie, penangkapan dan penahanan Pejabat Tinggi Negara, karena kebijakan yang diambilnya semasa bersangkutan menjabat tidaklah pernah terjadi, apalagi sampai disidangkan di pengadilan. Barulah pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, nuansa penegakan hukum yang kontroversial itu dimulai dengan menekan mundur dan mengizinkan pemeriksaan oleh kejaksaan terhadap Jenderal Wiranto yang pada saat menjabat Menko Polkam atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur dan kasus HAM lainnya. Pemeriksaan, penahanan, dan bahkan vonis juga terjadi pada Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin. Dia juga dipaksa mundur dari jabatannya dan ditahan. Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri proses penegakan hukum tambah diintensifkan. Ketua DPR Akbar Tandjung ditahan. Sedangkan Syahril Sabirin dijatuhi hukuman penjara tiga tahun. Dari sisi ini, terkesan bahwa hukum telah ditegakkan dan tidak satu pun warga negara yang kebal hukum. Substansi hukum Penegakan hukum sangat penting. Tetapi, yang lebih penting adalah subtansi hukum itu sendiri; Yakni Penegakan Azas Keadilan dalam kepastian hukum dan Perlindungan Hukum terhadap Pengambil Kebijakan. Penegakan hukum tanpa memedulikan substansi hukum akan berakibat hukum menjadi alat politik untuk saling menjatuhkan. Presiden dan menteri-menterinya apakah dapat di hukum karena kebijakan yang mereka ambil? Jika mereka dapat dihukum maka Presiden setiap saat dapat jatuh dan diganti dan anggota kabinet menjadi korban kebijakan? Presiden Megawati Soekarnoputri yang terus mengikuti perintah IMF, di antaranya menaikkan harga bahan bakar minyak atau menjual 51 % saham BCA ke PT. Farallon, yang merugikan kepentingan bangsa dapatkah dihukum karena kebijakannya itu? Apakah Menteri Negara BUMN dapat dihukum karena menjual aset BUMN kepada pihak asing tanpa menunggu harga sahamnya tinggi? Begitu juga dengan kebijakan pengentasan kemiskinan. Dalam kondisi rakyat rawan pangan karena hantaman krisis, Presiden BJ Habibie dalam rapat kabinet tanggal 15 Januari 1999 memutuskan untuk membantu rakyat miskin itu dengan mengeluarkan dana non bujeter Bulog sebesar lebih dari Rp 40 miliar. Dalam sidang kabinet berikutnya 10 Februari 1999, Habibie menunjuk Mensesneg Akbar Tandjung untuk melaksanakan hasil rapat tersebut. Menindak lanjuti perintah sidang kabinet itu, Mensesneg menunjuk Yayasan Raudatul Jannah yang diketuai Oadang Sukandar dan Winfried Simatupang sebagai kontraktor pelaksana penyalur bantuan sembako. Belakangan di antaranya karena tekanan publik Akbar dinyatakan sebagai tersangka penyalahgunaan dana nonbujeter dan ditahan Kejaksaan Agung. Posisi Akbar ketika itu sebagai Mensesneg. Awalnya bersama presiden, Menseneg mengambil kebijakan untuk membantu orang miskin. Namun Jika terjadi penyalahgunaan dana nonbujeter maka penyalahgunaan bukan pada pengambil kebijakan melainkan pada pelaksana teknis. Ketua Yayasan Raudatul Jannah dan Winfried Simatupang sebagai kontraktor penyalur bantuan. Keduanya harus lebih dahulu diajukan ke pengadilan. Katakanlah, ada bukti Akbar melakukan penyelewengan, maka yang diadili adalah Akbar selaku pribadi, bukan Mensesneg karena posisi Mensesneg adalah pengambil kebijakan. Sebagai pembantu presiden, mekanisme pertanggungjawaban diambil alih oleh presiden yang disampaikan dalam Sidang MPR. Parlemen tidak bisa menganulir kebijakan yang diambil pemerintah apalagi melakukan intervensi, yang dapat dilakukan parlemen adalah menolak atau menerima pertanggungjawaban presiden, tetapi yang menjadi masalah setelah perubahan UUD 45 Presiden bukan lagi Mandataris
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mie Aceh
*Mie Aceh* Oleh Diu Oktora Mie Aceh dibuat dengan rempah-rempah yang khas dan termashyur. Inilah jenis kuliner yang mampu menggedor imajinasi Anda pada makanan. Di Banda Aceh, salah satu tempat jempolan yang menjual mie kepiting adalah di kedai Mie Razali. Kedai yang terletak di Jalan Panglima Polim ini setiap harinya ramai dikunjungi pembeli. Di sini orang tidak hanya memburu mie kepiting, tetapi juga versi lain, seperti mie udang, daging, atau seafood. Mie Aceh dapat dicicipi dengan dua cara, yakni digoreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa, Anda bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Mie kepiting biasanya disantap ketika masih hangat, tentu dengan tak melupakan emping dan acar bawang merah sebagai pendamping santapan. Dengan menyantap mie kepiting, Anda akan merasakan rempah-rempah khas Aceh secara kental. Rempah-rempah ini tidak hanya terasa di setiap helai mie, tetapi juga saat Anda menyantap daging kepitingnya. Selengkapnya klik *di sini http://wisataloka.com/boga/mie-aceh/*. Salam, TM. Dhani Iqbal [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H
Pak KK, Amin, dan kami juga mengucapkan Selamat tahun Baru 1431H. Semoga kita semua diberi kesehatan dan ketentraman jiwa dalam menjalankan tugas-tugas keseharian, dan juga tetap bersyukur kepada kemurahan yang diberikan Allah. Salam, Yuli --- On Thu, 12/17/09, Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com wrote: From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, December 17, 2009, 7:36 PM Kawan-kawan, Selamat Tahun Baru 1431H Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin Selamat menikmati the long week-end. Jabat erat, KK [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY : Boed-SMI tidak perlu non-aktif
Pernyataan Presiden, yang mencerminkan sikap seorang kenegarawaan, yang selalu berlandaskan pada UUD 45 dan peraturan resmi negara RI. Intinya, Selama Wapres dan Menkeu sanggup memenuhi tugasnya, tidak perlu mundur. Belum ada yang terbukti bersalah. Lagipula di dalam UU, tidak dikenal Wapres non-aktif. Dan Menkeu juga bukan dalam sidang peradilan, jadi tidak perlu non-aktif. Mantap Pak SBY. Lebih mantap dari pidato kemaren tentang rekomendasi team 8! Wass, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H
Salam sejahtera putra putri NKRI, Seseorang yang berhijrah adalah seseorang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah SWT, jadi bagi seluruh putra putri NKRI yang merayakan tahun baru Hijriah, marilah kita membuka lembaran kehidupan baru yang penuh bertanggung jawab, berdedikasi, beretika dan yang diridhoi Allah SWT sehingga kita dapat bersinerji didalam memupuk hubungan vertical dan horizontal di tahun yang baru ini. Wass, Aprinovita Nurfirdaus From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 7:36:51 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H Kawan-kawan, Selamat Tahun Baru 1431H Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin Selamat menikmati the long week-end. Jabat erat, KK
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H
Dear Pak KK, dan segenap sahabat di FPK yang merayakannya, Selamat Tahun Baru 1431H. Salam sejahtera bagi kita semua, dan semoga kita masih dapat berbagi dan sharing dalam segala bidang bagi sesama kita yang membutuhkan. Semoga kita semua masih dapat berfikir positif dan selamanya berprinsip tangan diatas dibandingkan mental tangan dibawah. Dan semoga Tuhan YME yang akan memberikan jalan serta kelancaran dalam melaksanakan semuanya dalam dunia ini, dan menjalani dalam waktu yang masih disediakanNya untuk kita. Salam kompak selalu, dan salam untuk keluarga, DBE/D.Budi Eman 3 D : Dian,Ditya,Diarta 2009/12/18 Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com Kawan-kawan, Selamat Tahun Baru 1431H Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin Selamat menikmati the long week-end. Jabat erat, KK
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
Kebutuhan pulsa itu adalah kebutuhan budaya desa: Cari dan makan kutu secara berjejer-jejer sambil bergunjing. Kebutuhan ini semakin besar demi pamer kepada sebelah menyebelah di dalam bis, angkot, tanpa memperhatikan keselamatan sendiri: menjadi incaran copet. Dan yang paling parah, pulsa dibutuhkan untuk memantabkan diri menjadi orang terjajah: bisa dijangkau oleh siapapun dan di mana pun. Sama seperti kawan sebangsanya di desa, para mahasiswa pun lebih mementingkan pulsa daripada beli buku. Jadi dari segi perpulsaan, uong deso tidak kalah pintarnya dari mahasiswa di pekotaan. Suatu kemajuan bukan Zul --- On Wed, 12/16/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id wrote: From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 5:48 PM soal pulsa ini menarik sudah harus diperhatikan di negara yg realtip miskin ini dbaru rokok aja yg diributkan.. ., padahal duit rakyat kecil sebenarnya banyak di habiskan secara kurang manfaat thd dua hal ini ..rokok...dan pulsa apalagi yg regreg an itu..wah itu kan judi terselubung atau penipuan terang terangan mesti pilihbeli telor drpd pulsa ... kala duit terbatas.. kalau rokok bnisa ngecer sebatang.., maka puls abisa beli Rp.5.000 dan jangan jangan ada pulsa Rp.1.000 dan siapapun yg pernah jualan puls atentu tahu yg laku ya yg Rp.5.000 dan Rp.10.000 itu HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
Anda tidak membaca postingan saya secara menyeluruh. UN/kelulusan merupakan alat untuk mengasapi para guru tetapi saya juga menyebutkan UN/kelulusan akan menyumbat ruang kelas mereka yang terbatas sehingga ada kemungkinan sekolah mereka tidak bisa menerima murid baru. Bagaimana nasib sekolah yang tidak bisa menerima murid baru??? Anda juga tidak memperhatikan contoh katak dalam tempurung dalam postingan saya. Dengan guru yang molor, para siswa tidak menyadari bahwa rekan-rekan mereka di sekolah yang gurunya tidak molor telah meninggalkan mereka. Si katak ini baru sadar setelah berkompetisi di luar daerahnya. Terlambat, mereka telah lama dinina-bobokkan oleh guru yang molor. Zaman saya, bimbingan belajar belum ada; yang ada hanya sebatas bimbel yang dilakukan beberapa pekan sebelum ujian masuk perti yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa. Bagaimana kami yang di daerah? Karena ingin lulus dan sudah melihat akibat penghapusan UN bagi kami yang di daerah, terpaksa saya dan beberapa rekan membentuk biumbel sendiri dengan memanfaatkan guru yang memang sudah agak longgar waktunya menjelang pengumuman hasil ujian. Begitu pun, si katak tetap saja harus berjuang mati-matian mengerjakan soal ilmu alam modern yang TIDAK SEMPAT KAMI PELAJARI di sekolah dengan guru yang molor. Dengan memahami paragraf terakhir ini, Anda (jika berpikiran jernih) akan melihat UN/kelulusan itu merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH karena mereka disadarkan bahwa mereka telah ditaruh di bawah tempurung oleh guru-guru yang molor. Kesadaran ini akan membuat mereka lebih terpacu untuk bergiat belajar, kalau perlu membentuk kelompok belajar sehingga tidak ada waktu untuk tawuran. Sekedar informasi dan bukan pamer: Keinginan untuk menjadi insinyur mesin (karena terkagum-kagum dengan lukisan asap putih yang dibuat oleh roket (menurut pikiran si katak) di langit kota kami) semua penyelesaian soal Widagdo, dan soal-soal seluruh buku teks harus saya kerjakan. Kapan? Satu jam setelah pulang sekolah (14.00) hingga pukul 17.30 dan disambung lagi malam harinya. Kami juga melahap soal-soal ujian masuk perti yang dikirim oleh kakak-kakak kelas kami. Hanya karena sudah terlalu lama ditinggal si UN/kelulusanlah yang membuat banyak orang berpendapat si UNk itu membantai siswa. Tidak sodara-sodara bagi kami orang desa. Bagi kami guru selamanya harus diasapi agar kami mendapat bekal yang memadai untuk memasuki kancah kehidupan berikutnya. Kakak-kakak kelas kami telah membuktikan belajar di ruangan yang membuat teler teman kami meleleh tidak menghalangi mereka untuk memperoleh ilmu dari guru-guru yang lulusannya hanya setingkat di atas mereka. Mengapa bisa? Jawabannya tiada lain: Guru-guru mereka belum diberi kesempatan untuk molor dan merokok-rokok karena mereka harus membekali murid-murid mereka untuk menghadapi UNk. Mereka dibayar oleh murid? POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru) yang mengaruskan siswa memberi upeti kepada guru lahir pada 1962 yaitu ketika saya masih kelas 3 SR; sebelumnya . . . gratuiit bahkan dapat buku pembagian dari Kementerian PP dan K. Kakak-kakak kelas kami tidak membutuhkan teori-teori prof Arief Rahman; besok UN, siapa taku Atau inikah yang membedakan siswa desa dan siswa kota atau siswa si anak mami? Antalah yuang . . . . Zul --- On Wed, 12/16/09, Satria D satriadharma2...@yahoo.com wrote: From: Satria D satriadharma2...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:36 PM Pak Zul, Jika Anda ingin 'mengasapi' guru-guru yang suka merokok-rokok dan molor, mohon jangan siswanya yang justru terkena akibatnya. Maksud saya, UN itu biar pun diterapkan seketat-ketatnya dan 100% siswanya tidak lulus juga TIDAK AKAN membuat para guru yang merokok-rokok dan molor tersebut berubah. Yang mau diperbaiki gurunya tapi yang kena akibatnya justru siswa. Gimana tuh...?! Bagaimana kalau saya tawarkan UN KHUSUS UNTUK GURU. :-) jadi gurunya dulu yang diUN-kan dan kalau tidak lulus, silakan mereka 'diasapi' supaya tidak molor dan merokok-rokok lagi. :-) Salam Satria
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO
Membangun patung Obama memang sudah menjadi keharusan bagi bangsa bekas jajahan: Bersyahwat tinggi untuk tetap dekat dengan tuannya. Dari beberapa bacaan, rumah Bung Karno dibongkar olehnya sendiri karena saat itu Bung Karno sedang mabuk citra diri sebagai salah seorang pemimpin Nefos, jadi semua harus gagah. Bung Karno merencang Tugu Monas yang hampir seratus persen dapat disandingkan dengan yang ada di Independence Drive: tugu tanpa pedestal, kolam pantul tanpa lampu bernyanyi, dll. Zul --- On Wed, 12/16/09, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com wrote: From: dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:02 PM Oleh Dasman Djamaluddin Saya termasuk di antara undangan yang hadir dalam Seminar Draft Garis-Garis Besar Pengembangan Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Selasa, 15 Desember 2009 lalu di Jakarta. Meski undangan terbatas, tetapi di dalam seminar tersebut muncul gagasan-gagasan menarik yang patut dikembangkan dan dilaksanakan demi generasi penerus bangsa yang cinta akan sejarah bangsanya sendiri. Ada dua gagasan pokok yang dapat saya tarik dari seminar tersebut. Pertama, betapa bangsa ini banyak yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri. Seakan-akan bangsa ini ingin melupakan sejarahnya dan lebih suka membaca sejarah-sejarah bangsa dari luar. Sebagai bukti banyak di antara peserta tidak mengetahui bahwa bangunan gedung yang berada di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat yang di depannya berdiri megah rumah Dubes Amerika Serikat itu adalah Rumah Maeda, seorang Admiral Angkatan Laut Jepang yang mengizinkan para pendiri bangsa merumuskan naskah proklamasi, cikal bakal dari kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tentang gambaran rumah Maeda ini pada malam 17 Agustus 1945, Burhanudin Muhammad Diah atau lebih sering namanya disingkat B.M.Diah yang hadir dalam persitiwa bersejarah penting malam 17 Agustus 1945 sebagai satu-satunya seorang wartawan, di dalam buku yang saya tulis pada tahun 1992, halaman 57 /Butir-Butir Padi B.M.Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman, Diungkapkan kepada Dasman Djamaluddin (Jakarta: Pustaka Merdeka,1992) , mengatakan: “Kalau bolehlah saya katakan udara fajar di luar rumah kediaman Laksamana Maeda Angkatan Laut Jepang itu sangat cerah. Langit merona agak keputihan. Udara terang karena langit ditabur bintang. Dan orang berpuasa masih boleh makan sahur. Bung Hatta yang berada di tempat naskah proklamasi dibuat, telah memesan makanan untuk sahur. Hari itu kaum Muslimin sedang berada dalam waktu puasa yang telah berjalan beberapa hari. Saya keluar ke pekarangan rumah besar Laksamana Maeda yang memberikan, pejuang kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia sebuah ruangan untuk mempersiapkan satu proklamasi kemerdekaan…Daerah kita itu orang asing yang menguasai. Kita tidak berhak untuk berkumpul dan bermusyawarah di mana saja kita kehendaki. Kita tidak merdeka. Kita tidak memiliki sesuatu kekuasaan. Rumah yang didiaminya (Rumah Maeda), suatu daerah extra-territorial (satu daerah bebas yang berdiri sendiri) bagi kami untuk melaksanakan suatu tindakan sejarah, ketika bangsa Indonesia harus menentukan sendiri hari depannya.” Faktor kedua, menyoroti sejauh mana kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap benda-benda bernilai sejarah (museum). Mungkinkan bangsa ini diingatkan kembali agar “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah (Jas Merah)”? Ketika kita melihat bangsa dan negara LAIN sangat menghargai sejarahnya, terbukti dengan berdirinya museum-museum megah yang sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di mana didukung penuh pemerintahnya masing-masing, ada di mana pemerintah kita ? Akhirnya seminar opini mengerucut kepada dua permasalahan pokok, di mana saya ikut mendukungnya: Pertama, banyak gagasan Bung Karno (Presiden Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI) di dalam rangka membuat bangunan-bangunan bersejarah tidak sesuai dengan rencana semula penggagasnya. Contoh konkrit yang dikemukakan adalah menganai bangunan Monumen Nasional (Monas). Kedua, menghimbau pemerintah agar rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur dibangun kembali, sehingga generasi penerus bangsa bisa mengenal lebih dekat dan mendalam tentang sejarahnya sendiri. Bahkan saya berkomentar: “MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO LEBIH BAIK DARI PADA MEMBANGUN PATUNG OBAMA DI MENTENG. Memang bangunan ini sekitar tahun 60-an dibongkar atas perintah Bung Karno, sang pemilik. Peristiwa ini hingga kini masih menjadi misteri mengapa Bung Karno yang dikenal cinta budaya, cinta sejarah, cinta peninggalan sejarah itu justeru menghancurkan rumah yang amat bersejarah dan penuh kenangan itu. Dari suatu sumber menyatakan bahwa dalam Sidang Dewan Perancang Pembangunan Nasional (DEPERNAS), bulan Agustus 1960, Bung Karno mengatakan bahwa rumah proklamasi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono, Puntadewa atau Prabu Baka?
Ya, itulah yang menjadi kejengkelan orang luar Jawa: Emangnya bekas wilayah Hindia Belanda ini perluasan Mataram? Alangkah menghinanya pemerintah pusat yang membangun balai desa yang berarsitektur Jawa, kampung dijawakan menjadi desa, buku-buku pelajaran bahasa daerah harus dikeluarkan dari lemari sekolah untuk dijadikan pembungkus kacang, dll. yang masih banyak lagi untuk disebutkan di sini. Untunglah Allah Maha Mendengar, si Raja Mataram itu akhirnya terohok-ohok juga. Syukur alhamdulillah. Zul --- On Wed, 12/16/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote: From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono, Puntadewa atau Prabu Baka? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:19 PM Wayang memang selalu ditayangkan sejak jaman Suharto, jika ada suatu masalah yang sedang dihadapi pemerintahan. Ingat sewaktu Keluarga Berencana dimana setiap keluarga hanya boleh mempunyai 2 orang anak saja? Sering ditayangkan wayang yang terkait dengan keluarga berencana, dan lakon lainnya yang menyangkut suasana politik pada saat itu. Salam, Yuli