[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hijrah dari Korupsi

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Zuhairi Misrawi
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/04391215/hijrah.dari.korupsi



Momentum tahun baru 1431 Hijriah mempunyai makna yang amat mendalam bagi 
republik ini. Pasalnya, Pansus Bank Century dan KPK sedang menyelidiki adanya 
dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun.

Hijrah secara etimologis berarti migrasi fisik dari satu tempat ke tempat yang 
lain, sedangkan secara terminologis merupakan migrasi nilai dari ketertindasan 
menuju keadilan dan keadaban. Nabi Muhammad SAW yang semula tinggal bersama 
para pengikutnya di Mekkah memilih melakukan hijrah ke Yatsrib, terutama dalam 
rangka menyongsong kehidupan baru yang menjunjung tinggi moralitas dan 
kemaslahatan bersama.

Dalam kurun waktu tidak lama, sekitar dua tahun, Nabi berhasil melakukan 
perubahan yang menggugah semua penduduk Yatsrib, baik kalangan Muslim, pagan, 
maupun Yahudi. Yastrib pun diganti menjadi al-Madinah, yaitu kota yang 
menjunjung tinggi peradaban dan keadaban publik.

Piagam Madinah merupakan salah satu pencapaian politik yang sangat fantastik. 
Sebab, di dalamnya memuat kesepakatan politik yang menjunjung tinggi 
kesetaraan, keadilan, dan kedamaian di antara mereka yang terlibat dalam 
perjanjian.

Piagam Madinah menjadi salah satu model untuk membangun demokrasi deliberatif, 
yaitu demokrasi yang sangat menjunjung tinggi partisipasi publik dan meletakkan 
kepentingan publik di atas segala-galanya.

Keteladanan

Pesan penting yang terdapat dalam hijrah adalah keteladanan seorang pemimpin. 
Tatkala membangun tempat tinggal di Madinah, Nabi memilih membangun rumah yang 
sangat sederhana sebagai bentuk keteladanan yang paling mulia.

Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam Fiqh al-Sîrah menggambarkan rumah Nabi, 
lantainya dari kerikil dan atapnya dari daun kurma. Tempat tinggal yang 
dibangun Nabi bersebelahan dengan masjid bersejarah, yang sekarang dikenal 
dengan Masjid Nabawi.

Dalam hal ini, hijrah bukanlah migrasi yang misinya ingin meraih kemewahan dan 
kemegahan hidup. Hijrah adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur bahwa 
seorang pemimpin mesti mempunyai kesungguhan untuk mendahulukan kepentingan 
umat daripada kepentingan dirinya sendiri.

Kehidupan Nabi yang sederhana dan komitmennya yang begitu kuat terhadap 
orang-orang miskin telah menjadi kekuatan moral yang sangat ampuh untuk 
membangun sebuah tatanan sosial yang berkeadilan, berperikemanusiaan, dan 
berkeadaban. Konsekuensinya, hijrah yang dilakukan Nabi membawa transformasi 
sosial yang sangat luar biasa.

Kalangan non-Muslim di Madinah pun berdecak kagum karena telah lahir seorang 
pemimpin yang tidak membangun istana. Seorang pemimpin yang merupakan 
manifestasi dari umat dan tidak suka menumpuk-numpuk harta. Sebab itu pula, 
penduduk Madinah menyambut beliau dengan ungkapan yang sangat indah, Telah 
terbit bulan purnama dari bukit Wada'.

Dalam konteks keindonesiaan, fakta historis tersebut harus menjadi khazanah 
moral yang mestinya dapat mengatasi masalah korupsi yang makin lama makin 
mengkhawatirkan. Publik mulai hilang kepercayaan terhadap para pejabat publik.

Persoalan korupsi pada hakikatnya adalah persoalan moral sekaligus mental. 
Selama ini, kepemimpinan dan pelayanan publik tidak diletakkan dalam konteks 
rakyat yang dipimpin.

Dalam batasan tertentu, korupsi telah menjadi salah satu keahlian tersendiri 
bagi sebagian pemimpin dan elite di republik ini. Meskipun mereka berani 
bersumpah bahwa dirinya tidak melakukan korupsi, publik dapat menilai korupsi 
sudah mendarah daging dalam birokrasi. Korupsi sangat identik dalam birokrasi 
kita.

Tanpa mengurangi mereka yang mempunyai anggapan bahwa sistem yang transparan 
dan akuntabel amatlah penting untuk mengatasi problem korupsi, faktanya, sistem 
tidak akan bermakna apa-apa jika tidak disertai dengan kesungguhan moral dari 
para pemimpin dan para elite lainnya untuk menjadikan keadilan dan 
kesejahteraan sebagai pintu masuk bagi kemajuan dan perubahan sosial.

Momentum hijrah sejatinya dapat mendorong setiap pejabat publik untuk 
menjadikannya sebagai cermin, terutama dalam rangka mengedepankan kesederhanaan 
dan kesungguhan untuk memberikan pelayanan publik yang sebaik-baiknya. 
Kesederhanaan seorang pemimpin akan menimbulkan trust dari publik.

Tingginya ketidakpercayaan publik terhadap elite politik disebabkan mereka yang 
menjadi pejabat pada umumnya hidup mewah dengan gelimang harta. Jika seandainya 
pembuktian terbalik dapat dijadikan cara untuk mendeteksi koruptor, hampir bisa 
dipastikan sebagian besar pejabat publik akan menggunakan seragam koruptor.

Jika Pansus Bank Century dan KPK dapat mengungkap dugaan korupsi, akan menjadi 
kado yang indah bahwa bangsa ini benar- benar sedang hijrah dari korupsi menuju 
antikorupsi.

Zuhairi Misrawi Ketua Moderate Muslim Society dan Penulis Buku Mekkah dan 
Madinah 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sri Mulyani dan Boediono Dikriminalkan karena Bersih

2009-12-18 Terurut Topik pudimartini
partiturnya belum jadi,
tetapi liriknya sudah
dinyanyikan oleh si Poltak tuh...



kpustaka wrote:

 Maaf kak Pudimartini, pimpinannya sedang mencari ilham untuk menulis 
 lagu terbaru. Ssssttt... jangan diganggu yah

 Salam,
 anggi




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik Patrick Hutapea

Pak Harahap,

Horas!
Menyimak perdebatan kita ini, saya takut bahwa segala adu argumentasi terkait 
UN hanya dianggap 'business as usual', ya..sesuatu yg rutin  biasa terjadi 
bila UN menjelang. Saya mohon, janganlah menganggapnya seperti itu. 

Poin Bpk tentang lulusan SPMA (SLTA) yg dulu dpt menjadi direktur di PTN adalah 
fakta yg harus dimaknai dgn konteks. Tanpa kontekstualisasi, saya takut kita 
terjebak dalam romantisasi sistem  masa pendidikan awal tahun 1960-an.

Oya Pak, apakah dalam 2 atau 3 tahun terakhir ini Bapak pernah hadir ketika UN 
berlangsung? Apa yang Pak Harahap saksikan? Boleh berbagi Pak?

Salam,

Patrick Hutapea 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Zulkifli Harahap zulk_...@... 
wrote:

  Anda dan semua kita tahu bahwa
 -meningkatkan kualitas dan kuantitas gurunya
 
 - memberi fasilitas belajar yang layak
 
 - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah
 
 - memperbaiki manajemen sekolah
 
 - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa 
 untuk belajar
 
 - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah
 
 - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini
 
 - dll
 merupakan sejumlah persyaratan untuk memajukan mutu lulusan sekolah. Mungkin 
 yang Anda tidak tahu ialah sebelum 1969 seluruh rakyat Indonesia dari Sabang 
 sampai Merauke berhasil 99% UN dengan kondisi:
 
  - kualitas dan kuantitas gurunya (gurunya hanya lulusan setingkat di atas 
 siswa yang diajar: guru SR lulusan SGB (setingkat SLTP)
 
 - memberi fasilitas belajar yang layak (sekolah batang pisang paling banter 
 gedek dan di Sumatera atap seng tanpa plafon yang membuat teman saya mengorek 
 telernya yang mulai meleleh dan dikeringkan dengan  menggosok-gosokkan jari 
 telunjuk, jempol, dan jari tengah di bawah lubang hidungnya; bayangkan . . . )
 
 - memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah (cuma dua buku 
 kami SR produk Jakarta: Bahasaku dan Sendi Hitungan, selebihnya buku produk 
 lokal dengan kerta semutu kertas stensil yang kami sebut kertas ubi karena 
 kalau ditulisi tinta cair akan blobor.)
 
 - memperbaiki manajemen sekolah (dimanajemeni oleh guru godang (arti 
 harfiahnya guru besar yang merupakan sebutan untuk kepsek lulusan SMP 
 senior)
 
 - membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa 
 untuk belajar (bangku panjang untuk berdua yang sudah reot dan penuh 
 cakaran di daun mejanya)
 
 - memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah 
 (dulu sekolah gratis, buku bacaan pinjaman dari sekolah, kadang-kadang dapat 
 buku tulis gratisan dari Kementerian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan)
 
 - mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini
 
 - dll
 Anda lihat, dibanding dengan dulu hanya sekolah gratislah yang menjadi 
 keunggulan masa-masa kami, selebihnya Anda nilai sendiri.
 
 Dengan perbandingan itu, faktor terpenting ialah mutu guru. Masalahnya 
 guru-guru sekarang yang lulusan SMA plus tidak setangguh dulu sehingga tidak 
 mampu mendidik siswa yang berani bilang: UN, siapa takut? dan sekarang 
 malah membuat segala macam alasan untuk meniadakan UN termasuk seperti yang 
 Anda berikan di postingan ini. Belum lagi yang diajak beristogosah berjamaah, 
 yang meneror anak didik.
 
 OLEH KARENA ITU, PEMERINTAH HARUS TETAP BERUSAHA UNTUK MEMAKETKAN 
 UN/KELULUSAN untuk mengasapi para guru yang molor dan merokok-rokok. Kalau 
 tidak, kita lihat saja. Dulu PTPN bisa didirekturi oleh lulusan SPMA 
 (setingkat SLTA), perlahan melorot ke S1 seiring dengan dihapuskannya UN pada 
 1969. Indonesia berduka!
 
 Zul
 




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

2009-12-18 Terurut Topik erdi kusumo
Hmm,sekarang tiap negara makin mempertontonkan powernya yah.
Udah gitu kemaren ada gosip kalo lingkaran itu dari ufo lah, time traveller lah.
Makin ngaco aja orang2


Dikirim menggunakan Si Mutiara
Diperkuat oleh Si Merah


-Original Message-
From: Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua 
(ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh 
kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang 
menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 
pukul 8:00 waktu lokal.

Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly 
alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang 
berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat 
tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah 
sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik 
sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar 
sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan 
secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak 
berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai 
sisa ledakan.

Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di 
lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol 
di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan), namun pada ketinggian 
dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas 
horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar 
melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan 
sangat mudah dilihat.

Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan 
disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang.

Salam,


Ma'rufin





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-18 Terurut Topik Indra J Piliang
Sudah byk bantahan metodologis menyangkut sangkut paut krisis 2008 dg krisis 
97-98. Sudah byk juga yg menyebut bhw baru di Indonesia saja terjadi bailout 
utk 1 bank. 

Aspek psikologis pasar ini yg tdk ada metodenya. Tlsn Iman Sugema clear sekali 
hari ini di Kompas.

IJP
-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 02:28:44 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan 
Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T.  Justru 
itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga 
membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis 
global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global 
mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga 
ditutup.

Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi 
kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan 
SMI?  Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan 
RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam 
Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming?
Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik Suhaimi
Kangmas Hendro and Udah IJP,

1. Apa saja bisa dijadikan alasan oleh si kalah untuk pembenaran atas 
dirinya kenapa ia kalah, maka ga heran orang bijak bilang banyak orang maju 
bertarung dalam posisi siap menang namun tidak siap kalah.
2. Mas Budiman  Sudjatmiko, bisa menjadikan keprihatinan Udah IJP guna 
melakukan perubahan system dari dalam, agar rakyat kecil alias wong cilik 
tidak terus menerus menjadi santapan para kapitalis-borjuis tsb.
3. Oiya tadi malam saya sempat liat acara sidang Kabinet Indonesia Muda 
(KIM) so, sepertinya formatnya krang gitu dech...karena ga jelas apakah 
komedian politik ? ato apa ga jelas.

Salam hangat,
Suhaimi





- Original Message - 
From: hendr...@gmail.com
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 17, 2009 7:58 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri 
Mulyani


Good point... Setuju banget Bung Indra. Pada awal tahun 2009 lalu, saya 
iseng membeli buku peruntungan shio-shio... Dan tepat saat membaca bab 
ramalan politik isinya tentang SBY melulu. Segera saja saya curiga dengan 
model kampanye terselubung semacam ini... Kecurigaanpun bertambah ketika 
beberapa buku tentang ramal-meramal 2009 memuat hal yang sama.

Salam,
Hendro.


Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik Indra J Piliang
Burhanuddun Abdullah dan Aulia Pohan cs tdk terima sesenpun uang YPPI sebesar 
Rp. 100 Milyar. Tp knp sampai Pak Burhanuddin bisa sampai nulis 4 buku skrg di 
penjara Suka Miskin? Krn memperkaya org lain, dll. 

IJP
-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 02:11:21 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri 
Mulyani

Silahkan saja diusut terus sampai tuntas. Dari 9 pelanggaran yang disebutkan 
belum satu pun yang mengarah atau sengaja dilakukan SMI dan Pak Boed. Kalaupun 
ada kebijakan yang salah itu disebabkan informasi yang salah: garbage in 
garbage out.  Yang saya tidak setuju adalah adanya usaha utk mengkriminalkan 
SMI dan Pak Boed padahal penyelidikannya saja belum selesai. 

Saya tidak pernah mengatakan track record saya hebat, yang saya katakan adalah 
track record Pak Boediono dan Sri Mulyani yang telah terbukti bertahun-tahun 
dalam memajukan negara ini termasuk membenahi instansi yang dipimpinnya. Kalau 
mereka mau korupsi sudah dari dulu2. Track record mereka saya bandingkan dengan 
Bambang Susatyo dan anda yang memang belum pernah saya tahu prestasinya. Anda 
mengatakan saya tidak apa-apanya dan saya pun mengamininya. Jangan diputar 
balik.


Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Emosi

2009-12-18 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
DUM SPIRO,SPERO
Saya bernafas, saya berharap
Selama ada penghidupan, masih ada harapan

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Sel, 15/12/09, Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com menulis:


Dari: Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Emosi
Kepada: sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 10:20 AM


 




Emosi

Walaupun tampak berapi-api,
Akan menjadi manusiawi

Emosi mengatakan,
Manusia dari binatang.

Cinta tidak bersalah
Kadang-kadang kehilangan

Seperti ada ketegangan
Kepedihan berkesinambungan

Menguntai rangkaian mata hati jernih
Mengalir terus tanpa rasa resah

Ketakutan adalah emosi utama,
Diciptakan oleh imajinasi

Ada gairah untuk menumpuk cedera
Jiwa membakar berani

Bekas luka ketidakpercayaan
Menapak jejak kemerdekaan diri

MiRa - Amsterdam, 15 Desember 2009

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind. net/  
http://sastrapembeb asan.wordpress. com/


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Tidak Pencak Silat?

2009-12-18 Terurut Topik firdaus cahyadi
Mengapa Tidak Pencak Silat?


Hari ini (17/12) di harian Kompas, terdapat foto anggota TNI AL yang
sedang memeragakan keahlian bela diri karatenya (bela diri asal
Jepang). Pada waktu kuliah di Surabaya, saya juga mendengar bahwa
pelatih Taekwondo (Bela diri asal Korea) di kampus saya juga melatih
para prajurit Marinir TNI AL. Di saat itu saya juga mendengar bahwa
banyak prajurit kepolisian yang berlatih bela diri Judho (Bela diri
asal Jepang).


Saat di Jakarta, tak jarang saya melihat para prajurit TNI AD juga
berlatih Karate di markasnya. Begitu pula dengan prajurit kepolisian.

Namun, hingga saat ini saya belum pernah mendengar, melihat, membaca
berita para prajurit TNI dan kepolisian memperagakan keahliannya dalam
pencak silat (bela diri asal Indonesia), bisa jadi saya kurang baca
sehingga tidak mengetahui hal itu.

Namun sebagai warga negara Indonesia saya berharap para prajurit TNI
dan kepolisian wajib menguasai bela diri asal Indonesia yaitu pencak
silat. Setelah menguasai pencak silat, baru mereka dibebaskan untuk
belajar bela diri import dari negara asing.

Menurut saya gerakan pencak silat tidak kalah dengan gerakan bela
diri import itu. Lantas mengapa tidak pencak silat? Bagaimana jadinya
jika prajurit TNI yang bertugas membela kedaulatan negeri dari serangan
pihak asing ini justru mengagumi bela diri import?
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/17/mengapa-tidak-pencak-silat/






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Siaran Media: Mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi akan mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya dalam persidangan

2009-12-18 Terurut Topik mediacare
Siaran Media - Jakarta, 17 Januari 2009

Mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi akan mengungkapkan fakta-fakta yang 
sebenarnya dalam persidangan

Terkait  kasus dugaan kerugian negara pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk 
Kawasan Timur Indonesia (KTI), mantan Menteri Kesehatan  dr. Achmad Sujudi 
telah menunjuk tim Penasihat Hukum yang diketuai oleh Humphrey R. Djemat, SH., 
L.LM.  Achmad Sujudi telah menunjuk kami sebagai Penasihat Hukum untuk 
mendampingi beliau di persidangan nanti, tutur Humphrey Djemat dari Gani 
Djemat  Partners.  Selanjutnya Humphrey mengatakan siap untuk membela dan 
mendampingi kliennya dalam menjalani proses persidangan dari awal hingga akhir. 

Humphrey menerangkan, sidang perdana Achmad Sujudi berdasarkan ketetapan jadwal 
sidang dari Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Nomor : 
29/Pid.B/TPK/2009/PN. JKT.PST akan digelar pada hari Kamis, 17 Desember 2009 di 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 
Selatan. 

Mengenai kondisi kesiapan kliennya dalam menghadapi persidangan, Humphrey 
menjelaskan bahwa kliennya saat ini dalam keadaan sehat baik secara jasmani dan 
rohani. Klien kami juga siap menjalani proses persidangan, dan akan 
mengungkapkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi pada persidangan nanti, 
jelas Humphrey.

Terkait dengan pemberitaan yang simpang siur di media masa saat ini terkait 
kasus  yang menimpa kliennya, Humphrey menjelaskan bahwa Kasus Dugaan Kerugian 
Negara Penyalahgunaan Dana Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dalam Pengadaan Alat 
Kesehatan Untuk Rumah Sakit Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Palang Merah 
Indonesia (PMI) oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan 
RI tahun anggaran 2003, ini sebenarnya bukan tanggung jawab kliennya. Untuk itu 
ia  berharap masyarakat dapat memahami asas praduga tak bersalah terhadap 
kliennya dan dapat menilai kasus ini secara proporsional. 

Selanjutnya Humphrey menjelaskan, Pengadaan alat kesehatan tersebut pada waktu 
itu dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan kondisi kesehatan dan taraf 
kesehatan pada umumnya dan juga kondisi fasilitas pelayanan kesehatan antara 
Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Hal ini 
terlihat dari angka kesakitan dan kematian yang lebih tinggi untuk beberapa 
jenis penyakit misalnya angka kematian ibu, angka kematian anak, dan bayi serta 
angka kesakitan untuk malaria, TBC, HIV dan lain-lain, dimana hal tersebut 
sudah berlangsung lama, dengan demikian diperlukan suatu tindakan keberpihakan 
untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). 

Terakhir, kami berharap dalam kasus ini klien kami mendapatkan kepastian hukum 
yang seadil-adilnya. pungkas Humphrey.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi:
Triana Dewi Seroja, S.H., M.Hum
Gani Djemat  Partners
Plaza Gani Djemat lt. 7
Jl. Imam Bonjol 76-78, Jakarta 10310
Ph. 08156202888
Email : triana_dewi_ser...@yahoo.com

__


Sekilas tentang Achmad Sujudi

Achmad Sujudi lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 11 April 1941. Mantan 
Menteri Kesehatan Republik Indonesia ini dikenal sebagai sosok yang santun, 
taat beribadah, berpembawaan sederhana dan gaya hidupnya tidak neko-neko (low 
profile). Pria yang akrab disapa Mas Cuk ini menikah dan dikaruniai 2 (dua) 
orang puteri yang memberinya 3 (tiga) orang cucu.

Pendidikan dasar dan menengah ia selesaikan di Bondowoso, kemudian melanjutkan 
ke SMA di Malang, Jawa Timur. Lulus SMA, Sujudi meneruskan kuliah di Fakultas 
Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Usai meraih gelar sarjana, ia 
lalu menempuh pendidikan Ahli Bedah FK UI, dan Master Program Health Services 
Management University of New South Wales Australia. Program pelatihan yang 
pernah ia ikuti diantaranya yaitu pendidikan penjenjangan sebagai Pegawai 
Negeri dan Advance Training for Administrator John Hopkins Hospital di Amerika 
Serikat.

Dalam karier, pernah bekerja sebagai dokter di  Pulau Buru Maluku pada tahun 
1972. Sebagai Direktur dan dokter Ahli Bedah di RS. Persahabatan Jakarta, 
sebagai Direktur dan Ahli Bedah di RSU Bengkulu, sebagai Direktur RS. Sardjito 
Yogyakarta dan sebagai Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Depkes 
RI. 

Puncak kariernya dalam dunia kesehatan adalah saat ia ditunjuk oleh Presiden RI 
 Abdurahman Wahid sebagai Menteri Kesehatan. Kala Abdurahman Wahid mundur dari 
jabatan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri selaku Presiden penggantinya 
mempercayakan Achmad Sujudi untuk tetap sebagai Menteri Kesehatan. 

Dengan berakhirnya jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI, kegiatan Achmad Sujudi 
diantaranya sebagai dosen tamu pada FK UGM, FK Universitas Muhamadiyah 
Yogyakarta, anggota Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta,  
Penasihat Organisasi PPTI (Perhimpunan Tuberkolosis Indonesia), dan member of 
Advisory Board KNCV (organisasi TB) Denhaag Belanda.  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Dampak sistemik sangat terasa, terutama secara psikologis. Likuiditas bank 
mengering, cadangan devisa merosot tajam. Bunga kredit, KPR, investasi dan 
modal kerja meningkat terus. Rupiah anjlok, dari 9000an ke 12.000 per dollar. 
Bursa saham anjlok. Index dari level 2500 jatuh ke 1100. Semua saham unggulan 
babak belur. Lehman Brothers ditutup, nasabah panik, menarik uang dari 
bank-bank. Harga emas menjulang pengganti deposito di bank. Singapore dan 
negara lain segera mengeluarkan blanket-guarantee, menjamin semua dana nasabah 
di bank. Indonesia cuma sanggup menjamin 2 milyar per nasabah. Dana kabur semua.

Apakah krisis keuangan global tidak berdampak sistemik pada perekonomian 
Indonesia, dan perbankan nasional (Century)?

Demi menyelamatkan saham sebuah perusahaan tambang, Wapres saat itu rela 
melanggar aturan dengan memerintahkan men-suspend saham. Mengapa panik padahal 
harga saham naik turun hal biasa di bursa dunia? Kecuali 1, situasi krisis dan 
berdampak sistemik.

Ekspor andalan melemah, harga komoditas jatuh terus, termasuk batu bara
dan sawit (dari 2000 ke 400). Banyak perusahaan mulai melakukan PHK. Krisis 
1998 mulai membayang di depan mata.

Setelah kita lalui sekarang, banyak yang pura-pura tidak tahu ada krisis.
Hatta benar, mestinya kita beri penghargaan pada Boediono dan Sri.


Wass,

--- On Wed, 12/16/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote:

 From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, December 16, 2009, 9:28 PM
 Pak Bungaran memberi contoh masalah
 BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan Pemerintah harus
 mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T. 
 Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan
 terjadi lagi sehingga membail-out BC dengan Rp 6.7T
 mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis global di
 dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis
 global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp
 bank lain yang juga ditutup.

 Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC
 ditutup dan terjadi kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang
 akan dikatakan kepada Pak Boed dan SMI?  Jika sekiranya
 SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan
 RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus
 Marto, Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35
 orang untuk brainstorming?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik aries cathlea
Saya sependapat dengan pak Godlip dalam tulisannya dialenia pertama. Betul 
sekali jika mau memperkaya diri mereka dari dulu sudah melakukannya, mereka 
berdua (ibu Sri Mulayani dan Pak Boed) sudah bekerja secara profesional. 
Yang saya heran serta bingung mengapa banyak sekali orang yang tidak 
menyukai cara kerja mereka? Mungkin karena kejujuran serta ketegasannya 
terhadap korupsi mereka akan disingkirkan karena menjadi hambatan bagi 
oknum2 or kelompok yang merasa dirugikan? Ini semua hanya pemikiran saya 
yang sederhana saja.(yang buta politik)

- Original Message - 
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 17, 2009 9:11 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri 
Mulyani


 Silahkan saja diusut terus sampai tuntas. Dari 9 pelanggaran yang 
 disebutkan belum satu pun yang mengarah atau sengaja dilakukan SMI dan Pak 
 Boed. Kalaupun ada kebijakan yang salah itu disebabkan informasi yang 
 salah: garbage in garbage out.  Yang saya tidak setuju adalah adanya usaha 
 utk mengkriminalkan SMI dan Pak Boed padahal penyelidikannya saja belum 
 selesai.

 Saya tidak pernah mengatakan track record saya hebat, yang saya katakan 
 adalah track record Pak Boediono dan Sri Mulyani yang telah terbukti 
 bertahun-tahun dalam memajukan negara ini termasuk membenahi instansi yang 
 dipimpinnya. Kalau mereka mau korupsi sudah dari dulu2. Track record 
 mereka saya bandingkan dengan Bambang Susatyo dan anda yang memang belum 
 pernah saya tahu prestasinya. Anda mengatakan saya tidak apa-apanya dan 
 saya pun mengamininya. Jangan diputar balik.


 Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli, Renungan tentang Pansus Century ....

2009-12-18 Terurut Topik Punduit
Bung Yanuarselamat pagi.salam pembelajaran

terima kasih atas segala sumbangsih pikiran Anda yang telah diberikan ke Negara 
(orang Pemerintah mungkin Marah dan Tidak Suka, Pemerintah adalah bagian dari 
Negara, bukan sebaliknya).

Sesungguhnyalah, Negara masih sangat membutuhkan Tenaga dan Pikiran dari 
Anak-anak Muda seperti Bung Yanuar, entah mereka yang sedang berada untuk 
berkarya dan atau bertugas  di Departemen2 maupun BUMN2, apalagi Pertamina, 
yang punya nyali dan perhatian, sehingga tidak takut sebagai Peniup Peluit. 
Anak-anak muda cuma terlihat galak saat masih berstatus mahasiswa (alat tawar 
menawar posisi). Begitu masuk dan bekerja, musnahlah nyalinya. Yang muncul 
adalah kenekadan berkorupsi, menghalalkan segala cara demi kehidupan yang 
lebih makmur dan sejahtera.

Kalau tindakan lompat bunuh diri bisa menular di kalangan muda, mengapa jiwa 
menyatakan yang benar buat Negara tidak mampu menular? Adakah psikolog kondang 
boleh memberikan penjelasannya?

salam nyali meniup peluit menyatakan kebenaran




From: Yanuar Rizky rizky.elri...@gmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 16, 2009 9:30:52 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli,  Renungan 
tentang Pansus Century 

Banyak yg nanya soal nama saya yang disebut2x akan dipanggil pansus 
CenturyGate.. Jujur aja saya ya belum tau karena saya belum ada kontak..

Bagi saya, kalau dipanggil ya datang dan bicara apa yg saya yakini berdasarkan 
data analisis yg berdasar dan telah saya yakini sbg apa seharusnya.. 
Sebagaimana juga saya telah menulis dan diskusi panjang di milis ini dari 
sebelum krisisnya saat pasar naik (September 2007-Juni 2008) saya bahkan nulis 
ingatkan di Kompas 27 Desember 2007 dan saya menyatakan di milis tentang hal2x 
itu saat krisis terjadi, bahkan sampai hari ini saya masih membuat market 
alerting ke depannya.. Jadi, bagi saya ini ya keyakinan atas apa yang saya 
liat, analisa secara lama (www.elrizky.net/artikel.php) .. Tentu, dasarnya data 
yang saya olah..


Saya hanyalah anak muda Indonesia biasa saja yang berinteraksi secara biasa 
pula, di milis ini salah satunya (I do my part as a concerned citizen)... 
Sebagai anak muda tentu saya punya harapan dari apa yang saya lakukan, yaitu 
saya berharap bangsa ini menegakkan hukum sbg budaya tanggungjawab, menindak yg 
ngerampok uangnya DAN publik dpt ilmu tentang apa virus ekonomi (disfungsi 
intermediasi keuangan karena pasar yg koruptif, bagaimanapun pilar pasar 3 hal 
wajar, teratur dan efisien)

Itu saja, pro-kontra biasa, tapi mari kita selesaikan masalah dengan 
memetakannya dan dewasa dalam menyikapinya.. Semoga!

Salam pembelajaran,
-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky.net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky.net]





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik kicky
Bener banget pak Zulkifli.
Kakak kelas anak saya, tahun lalu dari IPS bisa diterima di kedokteran UI.
Hebat dan lucky him :)

Kicky send 10:28a

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Date: Tue, 15 Dec 2009 21:19:04
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

Dari dulu UI memang hebat. Alm. Mahar Marjono mempersilakan siswa lulusan 
sos/bud mengikuti Sipenmaru kedokteran. Hal-hal yang begini yang kita perlukan.


Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut!

2009-12-18 Terurut Topik P Giri Hatmoko
Yang lebih konyol lagi waktu Ruhut Sitompul minta sidang diskors untuk makan 
siang.
Waktu itu ketua sidang menanyakan ke BPK, apakah penjelasannya masih lama ? 
kalau bisa 30 menit, lebih baik dilanjutkan dulu, baru skors untuk makan siang.
Pejabat BPK menjawab insya allah, 30 menit akan selesai
eee, Bang Ruhut yang sopan, intelek, santun dan rendah hati 
mengatakan. Khan masih insya allah, berarti bisa mundur lagi, sudahlah kita 
skors sidang ini, daripada kita sakit maag


--- Pada Kam, 17/12/09, bakri arbie daya...@yahoo.com menulis:

Dari: bakri arbie daya...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, arbie bakri arbieba...@yahoo.com
Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 7:38 AM







 









  Yth Rekan milis,



Barangkali PANSUS perlu TOR (term of references) untuk bisa menyelesaikan 
masalah,sehingga tidak mudah terbawa kemana-mana.



Be SMART= Synergetic,selalu bersifat sinergi,semua anggota saling mendukung 
untuk mencapai hasil;Motivated/ motivasi dan niat luhur untuk mencapai 
hasil;Achievement- oriented/ tujuan dan hasilnya jelas;

Rapid/cepat tanggap,tidak mudah dibelokkan dari tujuan/hasil yang 
diinginkan,tidak buang waktu untuk hal yang tidak relevan;Technology 
powered/pakai teknologi yang makin canggih untuk mendapatkan info yang mantap 
dan soft power untuk mendapatkan hasil yang optimum.



Salam Hormat,

Bakri Arbie.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO

2009-12-18 Terurut Topik Dasman Djamaluddin
Oleh Dasman Djamaluddin 

Saya termasuk di antara undangan yang hadir dalam Seminar Draft Garis-Garis 
Besar Pengembangan Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Selasa, 15 Desember 2009 
lalu di Jakarta. Meski undangan terbatas, tetapi di dalam seminar tersebut 
muncul gagasan-gagasan menarik yang patut dikembangkan dan dilaksanakan demi 
generasi penerus bangsa yang cinta akan sejarah bangsanya sendiri. 

Ada dua gagasan pokok yang dapat saya tarik dari seminar tersebut. Pertama, 
betapa bangsa ini banyak yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri. 
Seakan-akan bangsa ini ingin melupakan sejarahnya dan lebih suka membaca 
sejarah-sejarah bangsa dari luar. Sebagai bukti banyak di antara peserta tidak 
mengetahui bahwa bangunan gedung yang berada di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta 
Pusat yang di depannya berdiri megah rumah Dubes Amerika Serikat itu adalah  
Rumah Maeda, seorang Admiral Angkatan Laut Jepang yang mengizinkan para pendiri 
bangsa merumuskan naskah proklamasi, cikal bakal dari kemerdekaan bangsa 
Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Tentang gambaran rumah Maeda ini pada malam 17 Agustus 1945, Burhanudin 
Muhammad Diah atau lebih sering namanya disingkat B.M.Diah yang hadir dalam 
persitiwa bersejarah penting malam 17 Agustus 1945 sebagai satu-satunya seorang 
wartawan, di dalam buku yang saya tulis pada tahun 1992, halaman  57 
/Butir-Butir Padi B.M.Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman, Diungkapkan 
kepada Dasman Djamaluddin (Jakarta: Pustaka Merdeka,1992), mengatakan: 

Kalau bolehlah saya katakan udara fajar di luar rumah kediaman Laksamana Maeda 
Angkatan Laut Jepang itu sangat cerah. Langit merona agak keputihan. Udara 
terang karena langit ditabur bintang. Dan orang berpuasa masih boleh makan 
sahur. Bung Hatta yang berada di tempat naskah proklamasi dibuat, telah memesan 
makanan untuk sahur. Hari itu kaum Muslimin sedang berada dalam waktu puasa 
yang telah berjalan beberapa hari. Saya keluar ke pekarangan rumah besar 
Laksamana Maeda yang memberikan, pejuang kemerdekaan bangsa dan negara 
Indonesia sebuah ruangan untuk mempersiapkan satu proklamasi kemerdekaan…Daerah 
kita itu orang asing yang menguasai. Kita tidak berhak untuk berkumpul dan 
bermusyawarah di mana saja kita kehendaki. Kita tidak merdeka. Kita tidak 
memiliki sesuatu kekuasaan. Rumah yang didiaminya (Rumah Maeda), suatu daerah 
extra-territorial (satu daerah bebas yang berdiri sendiri) bagi kami untuk 
melaksanakan suatu tindakan sejarah, ketika bangsa Indonesia harus menentukan 
sendiri hari depannya. 

Faktor kedua, menyoroti sejauh mana kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap 
benda-benda bernilai sejarah (museum). Mungkinkan bangsa ini diingatkan kembali 
agar Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah (Jas Merah)? Ketika kita melihat 
bangsa dan negara LAIN sangat menghargai sejarahnya, terbukti dengan berdirinya 
museum-museum megah yang sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara 
di mana didukung penuh pemerintahnya masing-masing, ada di mana pemerintah kita 
? 

Akhirnya seminar opini mengerucut kepada dua permasalahan pokok, di mana saya 
ikut mendukungnya: 

Pertama, banyak gagasan Bung Karno (Presiden Soekarno, Proklamator dan Presiden 
Pertama RI) di dalam rangka membuat bangunan-bangunan bersejarah tidak sesuai 
dengan  rencana semula penggagasnya. Contoh konkrit yang dikemukakan adalah 
menganai bangunan Monumen Nasional (Monas). 

Kedua,  menghimbau pemerintah agar rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 
dibangun kembali, sehingga generasi penerus bangsa bisa mengenal lebih dekat 
dan mendalam tentang sejarahnya sendiri. Bahkan saya berkomentar: MEMBANGUN 
KEMBALI RUMAH BUNG KARNO LEBIH BAIK DARI PADA MEMBANGUN PATUNG OBAMA DI 
MENTENG. Memang bangunan ini  sekitar tahun 60-an dibongkar atas perintah Bung 
Karno, sang pemilik. Peristiwa ini hingga kini masih menjadi misteri mengapa 
Bung Karno yang dikenal cinta budaya, cinta sejarah, cinta peninggalan sejarah 
itu justeru menghancurkan rumah yang amat bersejarah dan penuh kenangan itu. 
Dari suatu sumber menyatakan bahwa dalam Sidang Dewan Perancang Pembangunan 
Nasional (DEPERNAS), bulan Agustus 1960, Bung Karno mengatakan bahwa rumah 
proklamasi akan dibongkar dan di atasnya akan dibangun Gedung Pola. Sedangkan 
menurut Harian Merdeka (9 September 1993) ada oknum-oknum yang tidak masuk 
dalam sejarah proklamasi menginginkan rumah itu dibongkar. Nah, mana yang benar 
? Sebelum gedung ini dibongkar Henk Ngantung, Wakil Gubernur DKI waktu itu 
menghadap Bung Karno untuk memohon agar rumah TIDAK dibongkar. Dengan nada 
tinggi Bung Karno berkata: Apakah kamu juga yang termasuk mereka yang ingin 
memamerkan celana kolorku ? (http://dasmandj.blogspot.com) 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Januari 2010, China Serbu Indonesia

2009-12-18 Terurut Topik fadjar
Gimana mau mengendalikan barang2 China, wong mau free trade area (FTA) dengan 
China bea masuknya bisa 0%, yang terjadi malah bisa lebih gila lagi. Barang2 
China akan menguasai tanah air, pengusaha kita dikondisikan hanya sebagai 
pedagang saja, sementara produk dalam negeri semakin hancur.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, erdi kusumo xpandwo...@... 
wrote:

 Memang tidak bisa dipungkiri bahwa barang2 china sudah sangat merajalela di 
 negeri ini. Hampir di setiap toko dan pusat perbelanjaan ada barang dari 
 china.
 Cara yang bisa ditempuh untuk mengendalikan peredaran barang2 china di 
 pasaran yakni dengan meningkatkan pajak masuk barang impor tersebut sehingga 
 harga barang2 impor tersebut menjadi tinggi dan orang akan enggan untuk 
 membeli barang tersebut, selain itu juga diperlukan pengawasan yang ketat 
 dalam peredaran barang impor tersebut


[Forum-Pembaca-KOMPAS] FTA ASEAN-China kerugian kita melebihi korupsi dana Bank Century

2009-12-18 Terurut Topik fadjar
FTA ASEAN-CHINA
Penerimaan Bakal Hilang Rp 15 Triliun

Jakarta, Kompas - Perjanjian perdagangan bebas atau FTA, baik antarnegara ASEAN 
maupun FTA ASEAN dengan China, diperkirakan akan menghilangkan potensi 
penerimaan negara sekitar Rp 15 triliun pada tahun 2010. Itu dimungkinkan 
karena adanya penurunan tarif bea masuk untuk barang-barang yang diperdagangkan 
rata-rata 5 persen, yakni dari 5 persen menjadi nol.

Hingga saat ini saya masih menerima penerimaan dari bea masuk sekitar Rp 16 
triliun. Dengan adanya kesepakatan FTA, potensi penerimaan yang hilang bisa 
mencapai Rp 15 triliun, ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi 
di Jakarta, Rabu (16/12), seusai menghadiri rapat yang dipimpin Menteri 
Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Rapat dihadiri semua eselon I (direktur 
jenderal atau inspektur jenderal) di lingkungan Departemen Keuangan terkait 
dengan perkembangan terakhir ekonomi dan APBN.

Menurut Anwar, potensi kehilangan penerimaan itu terjadi karena banyaknya 
ketentuan FTA yang mulai aktif tahun 2010. Indonesia masih mempertahankan 
perlindungan khusus bagi perdagangan gula dan beras. Selebihnya sudah masuk FTA 
sehingga menjadi sumber hilangnya penerimaan negara dari kepabeanan.

Dengan demikian, tugas utama saya tinggal melakukan pengawasan. Hingga saat 
ini belum ada perubahan target penerimaan dalam APBN 2010 sehingga nanti 
mungkin akan dibahas dalam APBN-P (APBN Perubahan) 2010, ungkap Anwar.

Neraca perdagangan ASEAN dan China menunjukkan surplus 78 miliar dollar AS di 
pihak China. Neraca perdagangan untuk produk nonminyak dan gas antara Indonesia 
dan China per September 2009 juga mencatat defisit 3,157 miliar dollar AS di 
pihak Indonesia. Sepanjang tahun 2008, Indonesia mencatat defisit perdagangan 
7,160 miliar dollar AS.
Untuk produk migas, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 1,760 miliar 
dollar AS. Tahun 2008, Indonesia mencatat surplus perdagangan migas senilai 
3,55 miliar dollar AS.

Dengan berlakunya FTA ASEAN-China per 1 Januari 2010, banyak kalangan 
memastikan angka defisit perdagangan Indonesia ini kian membengkak.
Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito 
Abimanyu menegaskan, turunnya penerimaan kepabeanan tersebut merupakan 
konsekuensi yang harus ditanggung saat suatu negara bergabung dalam FTA. Namun, 
hilangnya sumber penerimaan tersebut akan diikuti semakin ringannya beban 
ongkos berusaha di dalam negeri dan semakin rendahnya harga barang baku impor.

Semuanya sudah diperhitungkan. Dampaknya nanti pada ekspor yang akan semakin 
meningkat, harga bahan baku impor semakin murah, dan industri di dalam negeri 
semakin berkembang, ujarnya.
Anwar menyebutkan, realisasi penerimaan bea masuk hingga 13 Desember 2009 
mencapai Rp 16,922 triliun atau 104,96 persen dari target APBN-P 2009, yakni Rp 
16,123 triliun. Adapun realisasi penerimaan cukai hingga periode yang sama 
telah mencapai Rp 51,965 triliun atau 95,27 persen dari target APBN-P 2009, 
yakni Rp 54,545 triliun.

Realisasi penerimaan bea keluar dilaporkan mencapai Rp 557,156 miliar. Ini jauh 
di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P 2009, yakni Rp 1,399 triliun.

Dengan demikian, target bea masuk sudah terlampaui, sedangkan cukai tinggal 
sedikit lagi. Penerimaan bea keluar memang ada kekurangan dari targetnya. 
Namun, total penerimaannya masih lebih baik, ungkapnya.(oin/MAS)

(Sumber: Kompas, Kamis, 17 Desember 2009) 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/0449455/penerimaan.bakal.hilang.rp.15.triliun





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja

2009-12-18 Terurut Topik kpust...@indosat.net.id
Lho, gimana to panitia konser ini? Koin terkumpul kok malah dipakai 
untuk pertunjukan? Bayar Rp. 50.000 untuk diserahkan ke bu Prita lagi? 
Bukankah memanfaatkan hasil pengumpulan koin saja belum tuntas, belum 
tahu akan diapakan karena gugatan perdata dicabut alias koin terkumpul 
tidak jadi digunakan untuk membayar denda, malah dipakai untuk konser, 
eh ditambah lagi dengan menarik Rp. 50.000 dari penonton konser. Mbok 
ya dipikir dengan bijak. Koin itu juga didapat dari sumbangan anak2 
bahkan di sekolah2 yang amat sederhana. 

Ada banyak kasus warga miskin yang tak terlayani di rumah sakit secara 
layak, butuh bantuan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Kalau tidak ada 
relawan yang sanggup mengelola koin tsb., mengapa tidak dititpkan ke 
yayasan seperti Sekar Mlatti, atau Dana Kemanusiaan Kompas, untuk 
menyalurkan koin tsb. khusus dalam kasus2 warga yang teraniaya di 
Rumah Sakit. Setidaknya kedua contoh organisasi ini sudah berpengalaman 
dan terpercaya dalam mengelola bantuan untuk rakyat yang amat 
membutuhkan.

Sebaiknya panitia konser (dari koin untuk Prita) mempertimbangkan lagi 
dengan bijak dan seksama menyangkut rencana mereka. Jangan sampai aksi 
kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial ini justru menjadi kontra 
produktif terhadap spirit juangnya. 

Salam,
anggi


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Berpesan agar Blogger Indonesia Berkarakter

2009-12-18 Terurut Topik William Wiguna (YAHOO)
Betul. Kita terlalu biasa membuat kalimat bersayap dan tidak jelas serta 
ikut2an. Membuat pernyataan seperti BISA tapi tidak tuntas apanya yang bisa 
atau siapa yang bisa. Pembelajaran akan attitude positif akan mengajarkan 
kita kemana kita BISA.

Salam Karakter.
Sent from my BlackBerry® smartphone



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik uge basar
Saya kira motivasinya sama yaitu mengeruk uang, yang paling mungkin adalah,, 
harus ada seseorang yang punya banyak uang di Babnk Century, daripada uangnya 
hilang bila Bank tsb ditutup, maka lebih baik merelakan uangnya sebagian 
daripada hilang semua. apalagi ada yang namanya Antaboga, bisa saja investor ke 
Antaboga diubah jadi simpanan di Bank Century, bukan kah Antaboga juga 
proyeknya Century.. Mungkin Anda punya idea lain?


--- On Thu, 12/17/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote:

From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 17, 2009, 8:56 AM

Setuju, bongkar saja kemana aliran dana tsb. Kalau kasus Bank Bali kan dari 
awal sudah jelas arah dan tujuan pencairan dananya? Bank Century agak beda 
Boss.  Tetapi betul daripada kita ribut2, buka saja aliran dananya, siapa yang 
menikmatinya.  Lalu siapa yang menikmati dana tsb., padahal bukan haknya 
diadili dan dihukum. Jangan belum ada bukti sudah dikriminalkan dan jangan 
dipolitisir, itu yang saya tidak setuju.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN-IELTS

2009-12-18 Terurut Topik reuben sihite
Menurut saya UN DITIADAKAN saja ! buat apa sih predikat lulus UN ? kalo mamang 
mau lanjut ke PERGURUAN TINGGI DALAM ato LUAR NEGERI kan tinggal ikut TES 
PERGURUAN TINGGI tersebut ! 
Lalu bagaimana tanda tamat belajar pada mekanisme UJIAN SEKOLAH MASING-MASING ! 
Lalu bagaimana jika sekolah cuma jadi tukang stempel ijasah ? Secara alamai 
masyarakat akan tahu dan sekolah tersebut akan dianggap sekolah ABAL-ABAL dan 
tidak akan dipilih orangtua siswa !
Lalu bagaiamana nasib pen ndidikan secara umum jika banyak yang abal-abal? 
Keadaan tersebut hanya sementara karena akan terjadi perbaikan mutu 
sekolah-sekolah swasta karena ingin bisa SECARA MINIMAL bersaing dengan sekolah 
negeri. Sementara sekolah swasta mapan seperti KANISIUS atau PENABUR atau IPEKA 
atau sekolah unggul lainnya tidak menjadikan UN sebagai target akhir. Target 
mereka adalah bisa tembus perguruan tinggi atau mempunyai karakter pemimpin di 
masyarkat atau dunia bisnis. 
UN kita ini hanya AJANG BISNIS  dan AJANG UNJUK KEKUASAAN DEPDIKNAS !
We are  forced consumers here ! Sadarlah !



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lilin Natal

2009-12-18 Terurut Topik MANG UCUP
Lilin dalam bahasa Inggris disebut Candle yang diserap dari bahasa Latin
Cardere yang berarti Kelap-kelip. Lilin sudah dikenal oleh bangsa Mesir
sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Orang Yahudi setiap Jumat sore 18 menit
sebelum matahari terbenam selalu menyalakan lilin untuk menyambut dimulainya
hari Sabat. Pada jaman Dinasti Sung (960-1279) mereka menggunakan lilin
sebagai jam waktu. Dengan cara jam-lilin yang diikat dengan logam berat.
Begitu lilin habis terbakar, benda berat itu terjatuh ke dalam wadah, yang
serentak menghasilkan bunyi nyaring dan keras. Lilin selain bisa digunakan
sebagai alat penerang bisa digunakan juga sebagai alat terapi (Candle
Healing).

Pada saat sekarang ini Lilin dan Natal sudah merupakan satu kesatuan yang
sukar untuk bisa dipisah lagi. Rasanya kalau kita merayakan Natal tanpa
adanya Lilin berarti ada sesuatu yang kurang. Maka tidaklah heran apabila
omset penjualan Lilin di Eropa 45% dilakukan pada saat menjelang Natal.
Sebenarnya tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang mengkaitkan antara
Lilin dan Natal. Budaya Lilin ini diambil dari sejak jaman Rumawi ketika
mereka merayakan pesta Saturnalia (penyembahan Dewa Saturn).

Bagi umat Kristen, lilin itu merupakan simbol dari kelahiran Yesus yang
membawakan terang ke dalam dunia ini. Yoh 1:5 Terang itu bercahaya di dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya dan (9a) Terang yang
sesungguhnya, yang menerangi setiap orang,… Disamping itu kehadiran malaikat
membawa kabar gembira bagi para gembala di padang di mana kemuliaan Tuhan
bersinar terang di tengah malam (Lukas 2:8-12) merupakan analogi terhadap
peran Yesus sebagai terang dunia.

Lilin dapat membawa terang untuk melawan kegelapan. Terang selalu menguasai
kegelapan dan tidak pernah ditelan oleh kegelapan, betapapun kecilnya terang
itu. Lilin itu ikhlas berkorban membakar dirinya sendiri agar dapat menjadi
terang. Tanpa pengorbanan, sulit menjadi terang. Lilin melambangkan
keberanian untuk memberikan terang. Dan mereka yang berada di dalam
kegelapan pada suatu saat pasti akan membutuhkan terang.

Umat Katolik sering menyalakan Lilin sambil berdoa. Lilin yang menyala
melambangkan suatu kurban, yang dilakukan sekaligus dengan mempersembahkan
doa dan menerima kehendak Tuhan. Sedangkan lilin liturgi misalnya untuk
Paskah minimum 51% bahan dasarnya harus dari lilin lebah. Menurut St.
Agustinus, lilin lebah merupakan lambang tubuh Kristus, lambang
kemanusiaan-Nya yang lahir dari seorang perawan (seperti lilin lebah yang
dihasilkan oleh lebah); sumbunya adalah jiwa Kristus; dan nyala api adalah
pikiran-Nya.

Lilin dalam dekorasi Advent Krans pada umumnya terdiri dari lima lilin.
Setiap minggu yang dilewati dinyalakan satu lilin, selama empat minggu
berturut-turut. Simbol warna lilin yang digunakan adalah tiga lilin warna
ungu sebagai lambang penyesalan dan pertobatan. Satu lilin merah
melambangkan sukacita. Sedangkan lilin besar yang ditengah berwarna putih
melambangkan Lilin Kristus. Lilin ini baru dinyalakan pada hari Natal.

Alkisah ada Empat Lilin yang sedang menyala dengan kelap-kelip kecil.
Apabila kita datang dengan menghampirinya secara perlahan, kita akan bisa
mendengar suara lilin itu berbicara dengan lembut. Lilin Pertama: “Aku
adalah Damai, hanya sayangnya tidak ada lagi membutuhkan sinarku. Aku merasa
lelah” Api lilin tersebut mulai mengecil dan akhirnya padam.

Lilin Kedua: “Aku adalah Kepercayaan, tetapi tidak ada lagi yang bisa
dipercaya. Aku merasa sedih dan kecewa” Setelah itu datanglah angin lembut
yang menghembus padam Lilin tersebut.

Setelah itu Lilin Ketiga pun turut berbicara: “Aku adalah Harapan. Tetapi
sekarang ini sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi. Mereka telah berubah
menjadi egoist. Dimana mereka lebih saling mementingkan diri sendiri
daripada sesamanya.” Akhirnya padam pulalah Lilin yang ketiga ini.

Setelah ketiga Lilin tersebut padam datanglah seorang anak kecil. “Kenapa
ketiga lilin ini padam?” Melihat itu ia merasa bersedih hati. Berserulah
Lilin yang ke empat: “Aku adalah Kasih, selama aku masih menyala. Aku dapat
membagikan api kasihku kepada mereka yang telah padam agar bisa menyala
kembali.”

Setelah itu diambilah lilin yang ke empat oleh anak tersebut untuk
menyalakan kembali, ketiga lilin yang telah padam. Dengan api kasih, kita
dapat menghidupkan kembali rasa damai, kepercayaan maupun harapan yang telah
padam. Agar mereka bisa menyala dan terang kembali. Tidak percaya? Cobalah,
karena Natal adalah waktu yang tepat untuk saling berbagi kasih dan
menyalakan kembali api yang telah padam.

Selamat Hari Natal untuk para pembaca dan rekan-rekan yang budiman.
Disamping itu dengan ini juga saya mohon maaf, apabila ada pembaca yang
merasa tersinggung ataupun merasa kurang nyaman pada saat membaca
oret-oretan saya. Artikel ini adalah tulisan Mang Ucup yang yang terakhir
untuk tahun 2009, sebab saya akan pergi berlibur dahulu untuk beberapa hari
yang mendatang ini. Sampai jumpa kembali di tahun 2010.

Mang Ucup
Email: 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SIARAN PERS - KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja

2009-12-18 Terurut Topik Lasma siregar
Tempo doeloe ada Consert for Bangladesh di New York, USA
yang diciptakan oleh George Harrison dan Ravi Shankar!
George dan Ravi adalah musikus (bukan poliTIKUS) yang sangat
terkenal di dunia waktu itu (1971).

Orang tak banyak tahu apa itu Bangladesh dan dimana lantas
apa persoalannya?

Tapi karena konser yang bagus ini (penonton 40.000 orang dan
mengumpulkan dana buat membantu rakyat Bangladesh sekitar
1/4 juta US dollar) dunia mendengar ratapan dan rintihan
rakyat Bangladesh yang lagi perang buat kemerdekaannya.

Mudah-mudahan konser KOIN UNTUK KEADILAN bisa membangkitan
semangat solidaritas dimana saja, siapa saja, yang berhasrat
agar keadilan selalu ada bersama kita!
All the best buat Prita!

Salam
Las
--- On Thu, 17/12/09, Mahdesi Iskandar mahd...@centrin.net.id wrote:


From: Mahdesi Iskandar mahd...@centrin.net.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SIARAN PERS - KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup 
Satu Prita Saja
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, 17 December, 2009, 3:11 AM


  



SIARAN PERS
Untuk disiarkan segera

KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja

Jakarta, 16 Desember 2009—

Sejumlah musisi besar dan pengamat musik tanah air bergabung dalam konser
amal tanggal 20 Desember 2009 yang bertempat di Hard Rock Café Jakarta,
dalam rangka merayakan Hari Kesetiakawanan Nasional yang jatuh pada
tanggal 20 Desember setiap tahunnya.

Ide konser ini tercetus tak lama setelah Prita Mulyasari divonis harus
membayar uang sejumlah Rp. 204.000.000, - kepada pihak Rumah Sakit Omni
International atas tuntutan pencemaran nama baik. Sebagai bentuk
kesetiakawanan dan solidaritas, maka dibentuklah tim panitia konser yang
terdiri dari jajaran pencinta dan pengamat musik Indonesia dan menamakan
diri sebagai KOIN UNTUK KEADILAN.

Konser Koin Untuk adalah bentuk rasa kesetiakawanan dan pernyataan sikap
untuk melawan ke tidakadilan agar tak ada lagi kasus semacam Prita yang
lainnya. Nama KOIN sendiri terinspirasi dari gerakan masyarakat untuk
mengumpulkan koin dalam rangka membantu Prita melunasi dendanya. KOIN juga
bisa diartikan bebas sebagai akronim dari ‘Kepedulian Orang Indonesia’.
Inilah simbol gerakan moral dari dunia hiburan tanah air untuk memberi
himbauan kepada pemerintah sekaligus menyebarkan inspirasi kepada kaum
muda bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum
dan kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budayanya.

Musisi dan tokoh hiburan yang akan tampil dan ikut andil dalam menyatakan
penolakan terhadap ketidakadilan ini adalah Slank, GIGI, Ari Lasso, Nidji,
Cokelat, Sheila on 7, Titi DJ, Ada Band, Andra  The Backbone, Padi, She,
Sherina, Audy, Drive, Seringai, Pee Weegaskins, Funky Kopral, Kunci,
Marvells, Drew, Saykoji, Ronaldisko, Endah N Rhesa, Black Star, Domino,
Ika Putri, Gruvi, J-Flow, dan Patent.

Konser akan digelar mulai pukul 15.00 – 21. 00 WIB. Masyarakat yang
berminat untuk datang dan menonton diharapkan untuk menyumbang sebesar Rp.
50.000,- sebagai tanda solidaritas. “Seluruh sumbangan masyarakat di
konser ini akan diberikan pada Prita sebagai simbol kesetiakawanan dan
bentuk kepedulian kita sesama bangsa Indonesia. Berikutnya, beliau yang
akan meneruskan ke pihak yang membutuhkan,” papar Adib Hidayat, Ketua
Panitia Konser Koin untuk Keadilan, “dan bukan dalam bentuk koin. Itu
hanya icon saja,” jelasnya lebih lanjut.

Meskipun gugatan terhadap Prita telah dibatalkan oleh pihak Rumah Sakit,
namun acara seperti ini penting untuk tetap diadakan agar suara masyarakat
tak dianggap remeh dan kejadian serupa tak lagi terjadi di masa mendatang.
Cukup satu Prita saja yang mengalami ketidakadilan.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Julisa Tambunan – 08129922410, julisa.tambunan@ gmail.com
Adib Hidayat – 08121940640, adib.hidayat@ gmail.com

-- 
YNWA!








  
__
See what's on at the movies in your area. Find out now: 
http://au.movies.yahoo.com/session-times/


[Forum-Pembaca-KOMPAS] PARADOX KEPRIBADIAN

2009-12-18 Terurut Topik HMT OPPUSUNGGU
PARADOX KEPRIBADIAN.

Setiap orang memperlihatkan kemungkinan pribadinya menjadi pahlawan atau 
pengkhianat bangsa, malaikat atau setan, jujur atau pembohong, keras atau 
lembut, jujur atau penipu, ya setiap orang memperlihatkan kepribadian paradox. 

Oleh karenanya, kita harus hati-hati menilai kepribadian seseorang. Dia bisa 
kelihatan keras seperti paku melaksanakan pimpinannya dalam pemerintahan, tapi 
paling lembut seperti burung merpati dalam memimpin hidup rumah tangganya. 
Namun, ke arah mana saja kepribadian seseorang itu berubah, yang kita harus 
catat adalah terjadinya perubahan itu sendiri dan kita seyogianya jangan 
terlalu cepat memberi penilaian, bila penilaian tsb didasarkan hanya pada salah 
satu saja dari kedua segi paradox tadi.

 

Apakah demonstrasi rakyat di waktu yl keliru atau benar menuntut supaya Kapolri 
membebaskan dari tahanan Bibit-Chandra, yang seturut hati nurani dan rasa 
kebenaran  serta keadilan rakyat, kedua tahanan tsb merupakan pimpinan yang 
jujur dan bebas dari korupsi? 

Kejujuran dan kebenaranlah satu-satunya takaran yang paling pokok bagi kita 
untuk menilai pembebasan Bibit-Chandra. Kejujuran dan kebenaran serta keadilan 
itulah yang ditekankan Mahfud MD dalam tayangannya yang memperagakan adanya 
Mafia Hukum mengkriminalisasi Bibit-Chandra, yang pada gilirannya dan akhirnya 
mempermalukan  Kapolri, Jaksa Agung, Team 8 dan Presiden SBY sendiri karena 
melibatkan mereka dalam berlangsungnya rekayasa mengkriminalisasikan 
Bibit-Chandra melalui Anggodo, Ary Muladi dan Yulianto. Jadi, jabatan tertinggi 
apapun yang dipegang seseorang, itu bukan merupakan garansi kepemimpinan mereka 
jujur dan benar: 'one cannot take for granted their leadership' . 

Demikian pula jabatan tinggi serta kesarjanaan paling hebat apapun yang 
dipegang Boediono dan Sri Mulyani, dalam rangka paradox kepribadian mereka 
masing-masing sebagai otoritas moneter, masih belum jaminan bahwa mereka 
menjalankan tugas secara benar dan adil. 

Kenyataan memperlihatkan bahwa sama seperti dalam penyelewengan para otoritas 
penegak hukum dari kebenaran dan keadilan dalam kasus Bibit-Chandra, demikian 
juga penanganan Bank Century oleh otoritas moneter Boediono dan Sri Mulyani 
ternyata menyeleweng dari teori dan prinsip ekonomi moneter dan mereka berdua 
tidak jujur-ilmiah, tapi justru menzalimi rakyat sehubungan dengan  
keterlibatan mereka dalam konspirasi Mafioso-Moneter.

 

Akhir-akhir ini photo-photo Sri Mulyani dan Budiono diinjak-injak dan dibakar 
oleh rakyat yang berdemonstrasi di mana-mana di tanah air. Apakah tindakan 
rakyat tsb salah dan keliru seolah-olah memfitnah Sri Mulyani dan Boediono? 
Bukan. Rakyat sama sekali bukan memfitnah atau menzalimi Boediono dan Sri 
Mulyani, tapi justru sebaliknya, rakyatlah yang merasa dizalimi -menurut nurani 
dan rasa keadilan rakyat dan menjadi alasan pokok bagi rakyat untuk membakar 
photo-photo Sri Mulyani dan Boediono. Rakyat dapat merasakan Boediono dan Sri 
Mulyani memperlihatkan kepribadian palsu belaka dalam menangani masalah Bank 
Century. Betapa tidak?

 

Skandal Bank Century (BC) Diciptakan Skandal Sri Mulyani dan Boediono.

 

Sri Mulyani dan Boediono, melakukan kebijaksanaan mem-bailout BC yang 
menyeleweng dari jabatan mereka sebagai otoritas moneter. Kebijaksanaan 
mem-bailout inilah yang merupakan skandal kunci dan menjadi sumber malapetaka 
skandal BC yang pada gilirannya menciptakan tindakan korupsi dana bailout yang 
diterima BC. Di sinilah letak paradox pribadi Sri Mulyani dan Boediono, apakah 
mereka jujur-ilmiah atau koruptor-intelektual .

Di Negara mana saja, apapun alasannya, tidak pernah Bank Sentral 
atau Menteri Keuangan   membailout bank swasta, apalagi bank gagal. Bank 
swasta di setiap negara merugi atau bangkrut,  melulu merupakan 
risiko dan tanggung jawab CEO (manajemen-bank), tanpa campur tangan   siapapun 
dari Pemerintah atau Bank Sentral. Manajemen bank swasta -sebagai entrepreneur- 
   independen dan bebas sebebas-bebasnya melakukan policy dalam 
bank-miliknya.

 

Sekiranya ada ketentuan dalam peraturan tertentu yang memberi Sri Mulyani 
wewenang untuk mem-bailout sebuah bank bermasalah, peraturan tsb otomatis cacat 
hukum luar biasa saja dan membuat bailout tadi batal demi hukum..

 

Uang bailout Rp 6.7 yang diberikan pada BC -menurut Sri Mulyani- dikumpulkan 
dari perbankan, namun tidak dijelaskan dalam bentuk apa dana tsb dikumpulkan.

Sri Mulyani menyebutkan alasan mem-bailout bahwa BC menghadapi masalah 
sistemik, yang -katanya - akan menciptakan kepanikan-rush untuk mencairkan 
deposito mereka oleh para nasabah dari 23 bank lainnya - yang katanya pula- 
menghadapi kesulitan likuiditas yang sama seperti BC.Padahal alasan tsb hanya 
dibuat-buat (concocted) saja, karena gejala sistemik tsb tidak pernah ada dalam 
kamus moneter. Lagi pula, tidak pernah kita dapati adanya dampak kesulitan bank 
yang satu terhadap beberapa bank lain. Semua bank berdiri sendiri-sendiri 
saling 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saatnya Presiden Menengahi

2009-12-18 Terurut Topik nano_taxpayer
Mengutip UU 28 thn 2007 pasal 34 KUP...

(1) Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu 
yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka 
jabatan atau pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan 
perundang-undangan perpajakan.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga terhadap tenaga 
ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk membantu dalam 
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 
(2a)Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) 
adalah: 
a.pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi ahli 
dalam sidang pengadilan; atau
b.pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan Menteri Keuangan untuk 
memberikan keterangan kepada pejabat lembaga negara atau instansi Pemerintah 
yang berwenang melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan negara.

(3)Untuk kepentingan negara, Menteri Keuangan berwenang memberi izin tertulis 
kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahli sebagaimana 
dimaksud pada ayat (2) supaya memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti 
tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuk.

(4)Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau 
perdata, atas permintaan Hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara 
Perdata, Menteri Keuangan dapat memberi izin tertulis kepada pejabat 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada 
ayat (2), untuk memberikan dan memperlihatkan bukti tertulis dan keterangan 
Wajib Pajak yang ada padanya.
 
(5)Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus menyebutkan nama 
tersangka atau nama tergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antara 
perkara pidana atau perdata yang bersangkutan dengan keterangan yang diminta.
 
Pernyataan Dirjen Pajak mempublikasikan kasus Perusahaan Grup Bakrie jika tidak 
mendapat ijin tertulis dari Menkeu apakah termasuk melanggar pasal 34?

Terima kasih atas pencerahannya



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indra J Piliang pi_li...@... 
wrote:

 Institusi pers juga didatangi utk kasus2 pajak. Andi Rahmat anggota Pansus 
 menyampaikan kpd saya. Para anggota Pansus juga disebut2 memiliki masalah 
 pajak. 
 
 Kalau sy sih memandangnya, sbg wajib pajak yg juga punya NPWP, sebaiknya para 
 pengemplang pajak itu diumumkan scr terbuka. Tdk satu pihak saja, apalagi 
 datang ke para pemilik media, sambil ngancam2: Nih, pajak perusahaan anda di 
 atas rp 20 Milyar. Mau negosiasi atau mau nagih pajak? 
 
 Kalau semua dibuka, kan tdk ada gosip. Kalau perlu, siarkan juga scr live. 
 
 IJP




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bincang di Woman Radio 93,4 FM;Profil Penulis Wanita NON FIKSI

2009-12-18 Terurut Topik Hartati Nurwijaya
Dear all yang baik,

Sabtu jam 5 sore jika ada waktu luang silahkan tune in di Woman radio 93,4 FM. 
Ada bincang-bincang seputar Penulis buku non fiksi, prospek menulis dan seputar 
profesi penulis buku. Juga tentang buku Bahaya Alkohol dan proses menulis 
sebuah buku non fiksi.

Tentu saja, bincang ini akan heboh jika Anda dapat berpartisipasi langsung di 
Woman Radio melalui sms dan telepon nantinya.

Hari : Sabtu, 19 Desember 2009
 Jam; 17.oo WIB (Jam 5 sore)

Thanks all.

Wassalam,
Hartati Nurwijaya in Megara Greece
http://bahaya-alkohol.blogspot.com




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh merambah hutan

2009-12-18 Terurut Topik sonar sihombing
Pak HP,
saya tidak bisa pastikan pertanyaan no.1. Karena koordinator rakyat pemilik 
tanah katanya bukan katolik. Pertanyaan 2-6 bikin saya jadi ketawa sendiri...! 
Tapi itulah perjuangan membela rakyat. Karena itu saya empati dengan seluruh 
upaya pastor itu.
 
ss 

--- On Tue, 12/15/09, PH pahalahutaba...@yahoo.com wrote:


From: PH pahalahutaba...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh 
merambah hutan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 15, 2009, 9:12 PM


 



Nanggap ah!

1. Birokrasi di Tapteng (daerah yang diperbincangkan !) tidak suka Katolik ?.
2. Bupati juga di dukung person berpengaruh di Jakarta ?
3. Pak Pastor tidak kirim 'upeti' kepda Muspida ?.
4. PT itu merupakan 'tabungan hari tua' Sang Bupati ?
5. Banyak pesero di PT itu merupakan 'orang kuat' Pemda atau Pusat ?
6. Mungkin para penegak hukum di Tapanuli Tengah sudah 'ditegakkan hukumnya' 
oleh manajemen PT itu ?

Tau ah, gelap .


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-18 Terurut Topik Doli Ulrich
Dari beberapa kejadian didunia perbankan, pada masa krisis-lah seringkali 
terungkap berbagai tindak kecurangan dan penyelewengan oleh para bankir2 nakal. 
kalau tidak terjadi krisis bank century, kita mgk tidak pernah tau RB sbg 
pemilik BC menggelapkan dana nasabah ratusan milyar. Seringkali kita 
menyalahkan krisis global sebagai kambing hitam, padahal akar persoalan kita 
adalah kecurangan para pengelola bank + lembaga pengawas (BI) .

doli.



- Original Message 
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 17, 2009 9:28:44 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan 
Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T.  Justru 
itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga 
membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis 
global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global 
mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga 
ditutup.

Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi 
kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan 
SMI?  Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan 
RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam 
Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] BPK Bohong! KK dan KSSK Ada Dalam UU PERPPU

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Sepertinya ada jalinan konspirasi untuk meng-kriminalkan Sri dan Boediono. 

Berikut kutipan dari www.kompas.com yang dapat membuka mata hati kita semua sbb 
ini:

Saya mempertanyakan pendapat BPK tentang legalitas KK dan KSSK. Menurut BPK 
harus ada UU dan SOP yang mengatur KK dan KSSK. Dasar argumentasi BPK apa? baik 
hukum maupun teori perundang-undangan BPK harus menjelaskan kepada masyarakat. 
Justru saya mempertanyakan posisi BPK apakah sebagai auditor atau pengacara? 
atau berperan seperti Susno yang kerjanya mencari-cari kesalahan orang dan 
merekayasa kasus?

Saya paham kenapa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpendapat kalau Komite 
Koordinasi (KK) tidak memiliki dasar hukum bekerja? Jawabannya adalah karena 
ini celah hukum untuk mencari kesalahan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank 
Indonesia.

Saya juga mengerti kenapa BPK berpendapat kalau Perppu Nomor 4 Tahun 2008 
tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sudah tidak berlaku sejak tanggal 18 
Desember 2008 (kalau tidak salah)? karena tanpa Perppu JPSK semua tindakan 
Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak berdasarkan hukum.

Tapi kenapa BPK lebih berat ke kedua masalah ini ya? Justru kesan yang muncul 
adalah delegitimasi peran Menteri Keuangan dan Gubernur BI dalam mengatasi 
krisis. Memangnya BPK berkeinginan, jika saat itu Menteri Keuangan dan Gubernur 
BI tidak mengambil peran di KK, pastinya akan disalahkan se-salah-salahnya oleh 
BPK maupun DPR. Karena dalam UU 24/2004 secara tegas mengatur KK yang terdiri 
dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI dan dalam Perppu juga mengatur KSSK yang 
terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Oleh karena itu menurut hemat 
saya alasan BPK tentang legalitas KK dan KSSK tidak bisa menempatkan kesalahan 
kepada Menteri Keuangan dan Gubernur BI saat itu. Kalau yang dipertanyakan BPK 
seperti itu, saya punya pendapat lain, yaitu:

Pertama, Presidenlah yang seharusnya dipersalahkan karena kenapa tidak 
mengeluarkan Keputusan Presiden untuk menetapkan Menkeu dan Gubernur BI duduk 
dalam KK dan KSSK.

Kedua seharusnya DPR dalam suasana yang genting saat krisis global melanda 
menyetujui Perppu JPSK dan memberikan ketegasan tentang nasib perppu tersebut. 
Perlu diingat bahwa dunia sedang krisis hebat.

Ketiga, DPR sebagai pengawas kinerja pemerintah seharusnya mempertanyakan 
kenapa legalitas itu tidak ada, padahal UU 24 Tahun 2004 Tentang LPS sudah 
diberlakukan sejak tahun 2004 dimana seharusnya Komisi di DPR mendorong 
keberadaan KK.

Keempat, KK dan KSSK adalah berbentuk komite, sifatnya koordinatif antar 
instansi pemerintah bukan lembaga baru. Berbeda dengan keberadaan komisi-komisi 
yang membutuhkan Keputusan Presiden dalam pengangkatan orang yang akan 
menjabat.Kalaupun belum ada SOP bukan berari KK dan KSSK tidak bisa bekerja.

Kelima, jika belajar dari kasus 1998, berapa ribu triliun uang rakyat dibawa 
lari oleh para Taipan ke luar negeri. Tapi Presiden, menteri dan DPR-nya saat 
itu tidak satupun yang dijebloskan ke dalam penjara dan tidak ada hak angket.

Sebagai saran saya kepada BPK, sebaiknya fokus saja pada audit keuangan apakah 
pengucuran dana baillout Bank Century telah sesuai dengan peruntukkannya. Juga 
saran saya kepada Pansus Angket DPR RI untuk tidak melanjutkan persoalan ini 
karena dalam tulisan saya sebelumnya bahwa kerja DPR adalah mengawasi kebijakan 
pemerintahan yang sedang berlangsung bukan kebijakan pemerintahan sebelumnya.

Jadi saya ingin mengatakan Boediono dan Sri Mulyani tidak bersalah.


Salam kebenaran,

Ghaliza

Blog Kompasiana |  17 Desember 2009  |  12:13


  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik efno_dfs
Ribut terus orang-orang penting di negeri ini, kami rakyat merasa tidak 
diperhatikan, kalau sudah begini boro2 memikirkan rakyat, yang ada saling 
membela diri dan merasa paling benar ,,,
salam,

NAnda NDH (Peternak)
http://3farm.wordpress.com/


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, liman PAP liman_...@... wrote:

 Iya, aliran dana ke mana-mana lebih penting. Penyelamatan Century lebih seru 
 disorot karena ada 6.7 t dibanding ngemplang pajak yang cuma 2.1 t.

 Apa kata dunia?

 Wass,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja

2009-12-18 Terurut Topik ksandhika
Setuju!!memang seharsunya gerakan ini tetap menjadi gerakan moral yg tdk 
komersial, apapun reasonnya...
Salam,
k_andhika


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT




-Original Message-
From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Date: Wed, 16 Dec 2009 16:50:21
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: 
Cukup Satu Prita Saja

Sungguh menggembirakan bahwa dukungan bagi Prita terus dilanjutkan, dan dengan 
diadakannya konser juga menunjukan betapa rakyat tetap ingin melawan hukum yang 
tidak berhati nurani.
Pada mulanya dukungan Prita yang sangat bagus untuk mengumpulkan koin tersebut, 
dampaknya sangat dahsyat keseluruh Indonesia, dan saya bangga bahwa masih 
banyak bangsa Indonesiia ini yang tetap menomor satukan GOTONG ROYONG. Karena 
itulah sifat rakyat kecil di Indonesia, tidak mementing kedudukan ataupun 
keuntungan politik, tetapi gotong royong untuk mendukung kebersihan hati nuran.
 
Saya pikir pada mulanya KONSER ini akan dihadiahkan kepada seluruh rakyat yang 
sudah ikut bekerja keras menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam mendukung kasus 
Prita, dan konser ini akan BEBAS BIAYA bagi SUKA RELAWAN yang sudah merelakan 
waktu dan tenaga dalam penghitungan dan pengiriman koin-koin untuk Prita 
tersebut, darimanapun dipelosok Indonesia in.
 
Tetapi konser ini asih meminta sumbangan lagi bagi penonton-nya. Dan biayanya 
TIDAK RECHAN/KOIN lagi tetapi UANG KERTAS sebanak Rp. 50,000, yang dikatakan 
untuk menyumbang ke Prita lagi. Padahal koin-koin yang dikumpulakn sudah 
melebihi dari Rp204 juta. berilah pertunjukan bagi para PEMULUNG yang sudah 
menyumbangkan uang koin-nya secara bebas. Jadi kerja suka rela tersebut, 
berkesinambungan dan mendapatkan hadiah bagi par pendukung Prita.
 
Saya meminta maaf jika pendapat saya ini kurang berkenan dihati para 
penyelenggara konser. Namun maksud saya, DUKUNGAN untuk Prita tersebut, jangan 
dikomersielkan ya?
 
Salam,
Yuli


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Doa Terindah

2009-12-18 Terurut Topik brsidharta
 Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/15/doa-terindah/ 
 
 ALKISAH ada seorang ibu yang gemar berdoa. Waktu doa senantiasa
 ditunggu-tunggu lantaran baginya berdoa itu menggembirakan hatinya. Ia
 mencintai Tuhan dengan segenap jiwa raganya. Ke manapun ia pergi, buku doa
 selalu dibawanya. Apabila waktu doa tiba dengan serta merta dan segera ia
 segera khusuk berdoa. 
 
 Pada suatu hari ia bekerja di ladangnya. Ketika jadwal doa petang tiba
 barulah ia sadar bahwa buku doanya ketinggalan. Ia merasa panik. Akan tetapi
 setelah berpikir sejenak, ia mendapat gagasan cerdas dan mulai berdoa. 
 
 “Ya Tuhan Maha Pengasih, ampunilah hamba-Mu karena lupa membawa buku doa,
 padahal tanpa buku doa itu aku tidak bisa berdoa dengan baik. Namun aku akan
 mengucapkan huruf a sampai z. Kemudian dengan suara lirih perlahan dan penuh
 penghayatan diejanya susunan abjat: a, b, c, d, e, …, z. Lantaran Engkau
 Maha Tahu ya Tuhan mohonlah kiranya menyusun sendiri huruf-huruf tadi
 menjadi untaian doa petang ini.” Sesudah berterima kasih ia pun mengucapkan
 amin. 
 
 Di surga, konon, Tuhan sangat gembira. “Wahai para malaikat,” seru Tuhan
 memanggil hamba-hamba surgawi itu, “Lihat, inilah doa terindah yang naik
 hari ini karena datang dari hati yang penuh cinta dan diungkapkan dengan
 cerdas dan kreatif.” 
 
 Semua malaikat turut senang dengan doa yang unik dan cerdas itu…. 
 
 *** 
 
 Cerita sufi di atas saya kutip dari karya Anthony De Mello, *Contact with
 God: Retreat Conferences* (Chicago: Loyola Press, 1991). Anthony De Mello,
 adalah seorang Romo Yesuit dan Direktur Institut Sidhana di Poona,
 India.Gayanya dalam menulis penuh dengan kekocakan, sindirian, dan satiris
 akan kehidupan keimanan seseorang (dalam hal ini keimanan Katolik). Namun
 demikian, cerita-ceritanya penuh dengan pesan moral tinggi. 
 
 Karya-karya Tony –demikian panggilan akrab Anthony De Mello– yang sudah
 diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, diantaranya: *Burung Berkicau* (*Song
 of the Bird*), *Berbasa Basi Sejenak 1  2* (*One Minute Nonsense*), 
 *Dipanggil
 untuk Mencinta* (*Call to Love*), *Doa Sang Katak 1  2* (*The Prayer of The
 Frog 1  2*), *Hidup di Hadirat Allah* (*Contact with God: Retreat
 Conferences*) dan lain-lain. 
 
 Apabila anda menghayati dan mencerna cerita di atas, sesungguhnya Tony De
 Mello tengah menyindir para pemeluk teguh agama (manapun). Bahwa banyak
 orang berdoa kepada Tuhan, namun hanya mengikuti proses ritual belaka. Tanpa
 seseorang menghayati makna terdalam akan doa yang dipanjatkannya itu. 
 
 Banyak pula orang berdoa, namun ia ngebut dalam doanya. Tidak ada kekhusukan
 didalamnya. Seakan-akan dengannya, Tuhan pasti akan mengabulkan doa
 tersebut. Sebuah sindiran yang mengena. Dan mudah-mudahan, kita tidak
 termasuk dalam golongan pendoa semacam itu. 
 
 * 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed] 
 
  
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tahun Depan Aku Akan Tobat…

2009-12-18 Terurut Topik firdaus cahyadi
Tahun Depan Aku Akan Tobat…




Malam kian larut. Lelaki itu tetap merenung di dalam kamarnya yang mewah. Dia 
adalah lelaki muda, pengusaha, mantan pejabat tinggi dan sekarang menjadi ketua 
umum partai besar.

Waktu berlalu. Jam menunjukan pukul 12.00 malam. Bunyi terompet bersahutan. 
Pertanda tahun telah berganti. “Mulai besok pagi aku akan tobat,” ujar lelaki 
muda itu dalam hati, “Tanggal 2 Januari aku akan segera menyerahkan diri ke 
kepolisian,”

**

2 Januari. Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. “Silahkan tangkap saya!” ujar 
lelaki muda itu kepada seorang polisi di kantor kepolisian negara. “Lho apa 
salah bapak?” Tanya polisi itu. “Jangan pura-pura tidak tahu,” jawab lelaki 
muda itu, “Beberapa tahun yang lalu perusahaan tambang milik group perusahaan 
keluarga saya telah menyebabkan bencana ekologi,”

“Akibat kecelakaan industri itu, ribuan warga harus mengungsi, menghirup udara 
beracun dan menggunakan air tercemar,” ungkap lalaki muda itu, “Dan pada saat 
saya menjadi pejabat tinggi, saya yang melobi agar pemerintah menyatakan bahwa 
kejadian itu adalah bencana alam bukan akibat kecelakaan industri. Dan sekarang 
saya merasa berdosa,”

“Tapi Pak, kepolisian telah menghentikan kasus itu dan negara telah mengganti 
rugi warga sekitar,” ujar Pak Polisi, “Jadi anda tidak perlu merasa berdosa, 
anda tetap bisa menjadi ketua partai politik tanpa harus dibebani oleh kasus 
itu,”

“Tidak! tangkap saya sekarang juga!” tegas lalaki muda itu, “Di tahun ini saya 
ingin bertobat!”

Akhirnya dengan terpaksa, polisi menangkap lelaki muda itu dan memasukannya 
dalam penjara.

**

“Happy ending!” ujarku sambil menutup novel yang barusan aku baca. Namun, 
tiba-tiba aku teringat sebuah kasus lingkungan hidup terbesar di negeri ini. 
Kasus itu adalah semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Entah mengapa 
tiba-tiba ingatanku tertuju ke kasus itu begitu membaca novel ini.

“Hmm, semoga pihak-pihak yang bertanggungjawab atas semburan lumpur di Sidoarjo 
juga membaca novel ini, sehingga mereka segera bertobat dan menyerahkan diri ke 
kepolisian setempat,” ujarku, “Semoga pula harapan ini tidak terlalu 
berlebihan,”

sumber: 
http://ekstra.kompasiana.com/group/fiksi/2009/12/17/tahun-depan-aku-akan-tobat/




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada Duri di Balik Century, Mengapa Tetap Diselamatkan? (repost)

2009-12-18 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
data dan fakta akan menunjukkan bahwa hipotesis penutupan bank centuri
akan berdampak sistemik adalah false.

  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 16, 2009 8:20 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada Duri di Balik Century, Mengapa Tetap 
Diselamatkan? (repost)



  sebagai bahan tambahan pak Sko , ini kutipan imil temanku Christiadi 
  yg sedang ambil doktoral bidang ekonomi di Amrik

  Asslm,wR,wB.

  Dari awal saya termasuk yg tidak percaya bahwa resesi kemarin yg 
  diawali di US akan berdampak besar di Indonesia, meski masyarakat 
  Indonesia yg masih phobi dg kris-mon gampang ditakut-takuti. Betapa 
  banyaknya saat itu beredar 'gosip' -- pake istilah keren lagi -- 
  bahwa akan terjadi kris-mon gelombang kedua ... gosip yg sebenarnya 
  malah memperburuk keadaan yg sebenarnya tidak terlalu buruk. The 
  fundamentals between now and then were completely different.

  Terlepas dari 'good intention'-nya pak Budiono -- if any -- saya 
  tidak percaya bahwa membiarkan Bank Century ambruk saat itu akan 
  'merusak' ekonomi Indonesia. Dampak ada, tapi not signifikan karena 
  semua bank yg lain masih sehat2 saja. Budiono musti bisa menunjukkan 
  bukti yg membantah pendapat main-stream bahwa yg menyelamatkan 
  Indonesia dari krisis sebenarnya bukanlah bail-out Bank Century, tapi 
  banyak hal2 lain yg lebih fundamental, utamanya adalah struktur 
  industri Indonesia yg tidak terlalu tergantung thd pasar 
  internasional, dan praktek2 lain dari BI dalam rangka meredam 
  kepanikan masyarakat.

  Bail out yg dilakukan di US, meski menuai protes, ada 
  justifikasinya. Ekonomi memang sudah sakit parah, dan at least 
  ratusan bank, terutama bank2 lokal maupun state, sudah banyak yg 
  (dibiarkan) gulung tikar saat itu. Kalau kemudian bank terbesar, 
  Bank of America, dibiarkan ambruk akan mengikis drastis kepercayaan 
  masyarakat thd kemampuan ekonomi untuk bangkit kembali 
  (investasi). Last but not least, dalam proses bail-out itupun, 
  prosesnya dilakukan secara transparan! Setahu saya, ini tidak 
  terjadi saat kita membail-out Bank Century. Wallahu a'lam.

  wassalam
  Chris



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Hehehe, dari pernyataan pendek ini saja saya sudah bisa memastikan bahwa Pak 
Zul ini sama sekali tak ngerti apa itu PMDK.  PMDK itu kaga pake kirim-kiriman, 
Pak. Semua siswa prestasinya ditelusuri sejak kelas satu, bukan cuma 
siswa-siswa tertentu saja. dari hasil penelusuran itu, universitas lalu memilih 
siswa-siswa mana saja yang mau ditawari masuk via jalur PMDK. Gitu lhooo, 
Pak.
 
Saya jadi mau ikutan Pak Satria Dharma nih untuk tanya kepada Anda? Anda ini 
bicara pake fakta atau naluri doang sih? Kalo mau dibilang pake fakta, lha kok 
fakta-nya keliru semua gini?
 
Tapi yang sangat menarik juga adalah keliatannya segudang persoalan kebobrokan 
pendidikan itu kok kejadiannya di daerahnya Pak Zul semua ya? Mungkin sebaiknya 
di daerah itu saja yang diharuskan ikut UN ya?
 
manneke

--- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:


From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 16, 2009, 6:22 AM


 



Anda mungkin tidak tahu, yang dikirim mengikuti PMDK itu ialah siswa-siswa yang 
dikatrol oleh gerombolan guru yang ber-KKN. Setidaknya itu yang terjadi di 
daerah saya.

Zul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Hehehehe, tahun 60-an kalo mau sekolah duduk digedebok pisang dan nulis pake 
papan kayu, serta kalo gerimis kelasnya bubar, ya tentu saja kaga apa-apa Pak, 
ASALKAN memang merata di seluruh pelosok tanah air waktu itu seperti itu semua 
situasinya. Tapi kalo ada sekolah-sekolah yang kulaifikasinya gurunya sudah 
bagus, fasilitas belajar-mengajarnya sudah kumplit, dan perpustakaannya mak 
nyus, sementara di tempat lain masih ada yang pake pelepah pisang dan buku 
bacaannya cuma dua biji, ya jelas dong gak bisa dua-duanya dituntut UN dengan 
standar sama.
 
Mbok bebaskan sedikit mindset Anda itu dari situasi tahun 60-an. Itu 
kejadiannya lebih dari 40 tahun lalu, Pak Zul.
 
Soal takut, memang siswa tidak dididik untuk takut UN kok. makanya berani 
dilawan. kalo takut sama UN, mereka pasti mengkeret dan ngangguk-ngangguk saja 
nurut kaya kebo dicucuk idungnya waktu dusuruh bikin UN. Faktanya, mereka tidak 
takut, malah ditolak kok, hehehe. Atau konsep takut pada tahun 1960-an itu 
juga beda ya dari zaman sekarang?
 
manneke


--- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:


From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:56 AM


 



Anda dan semua kita tahu bahwa
-meningkatkan kualitas dan kuantitas gurunya

- memberi fasilitas belajar yang layak

- memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah

- memperbaiki manajemen sekolah

- membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk 
belajar

- memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah

- mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini

- dll
merupakan sejumlah persyaratan untuk memajukan mutu lulusan sekolah. Mungkin 
yang Anda tidak tahu ialah sebelum 1969 seluruh rakyat Indonesia dari Sabang 
sampai Merauke berhasil 99% UN dengan kondisi:

- kualitas dan kuantitas gurunya (gurunya hanya lulusan setingkat di atas siswa 
yang diajar: guru SR lulusan SGB (setingkat SLTP)

- memberi fasilitas belajar yang layak (sekolah batang pisang paling banter 
gedek dan di Sumatera atap seng tanpa plafon yang membuat teman saya mengorek 
telernya yang mulai meleleh dan dikeringkan dengan  menggosok-gosokkan jari 
telunjuk, jempol, dan jari tengah di bawah lubang hidungnya; bayangkan . . . )

- memberikan buku-buku pelajaran dan bacaan yang berlimpah (cuma dua buku kami 
SR produk Jakarta: Bahasaku dan Sendi Hitungan, selebihnya buku produk lokal 
dengan kerta semutu kertas stensil yang kami sebut kertas ubi karena kalau 
ditulisi tinta cair akan blobor.)

- memperbaiki manajemen sekolah (dimanajemeni oleh guru godang (arti 
harfiahnya guru besar yang merupakan sebutan untuk kepsek lulusan SMP senior)

- membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk 
belajar (bangku panjang untuk berdua yang sudah reot dan penuh cakaran di 
daun mejanya)

- memberikan akses seluas-luasnya bagi anak tidak mampu untuk bisa bersekolah 
(dulu sekolah gratis, buku bacaan pinjaman dari sekolah, kadang-kadang dapat 
buku tulis gratisan dari Kementerian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan)

- mengembangkan kurikulum yang relevan dengan dunia masa kini

- dll
Anda lihat, dibanding dengan dulu hanya sekolah gratislah yang menjadi 
keunggulan masa-masa kami, selebihnya Anda nilai sendiri.

Dengan perbandingan itu, faktor terpenting ialah mutu guru. Masalahnya 
guru-guru sekarang yang lulusan SMA plus tidak setangguh dulu sehingga tidak 
mampu mendidik siswa yang berani bilang: UN, siapa takut? dan sekarang 
malah membuat segala macam alasan untuk meniadakan UN termasuk seperti yang 
Anda berikan di postingan ini. Belum lagi yang diajak beristogosah berjamaah, 
yang meneror anak didik.

OLEH KARENA ITU, PEMERINTAH HARUS TETAP BERUSAHA UNTUK MEMAKETKAN UN/KELULUSAN 
untuk mengasapi para guru yang molor dan merokok-rokok. Kalau tidak, kita lihat 
saja. Dulu PTPN bisa didirekturi oleh lulusan SPMA (setingkat SLTA), perlahan 
melorot ke S1 seiring dengan dihapuskannya UN pada 1969. Indonesia berduka!

Zul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Hehehe, lagi-lagi keliru. EBTANAS yang dipakai sebelum UN itu ujian nasional 
lho, Pak. Kepanjangannya aja Evaluasi Belajar Tahap Akhir NASIONAL. Jadi kurang 
UN apanya?
 
Repotnya, Anda ini tak ngerti seluk-beluk pendidikan, seperti UN, PMDK, EBTA 
dsb, tapi dengan begitu pedenya bikin pernyataan-pernyataan tentang itu semua, 
dan tidak mengherankan jika lalu keliru semua. Makanya persoalannya pun tak 
pernah jadi jernih dan selesai, lha membahasna saja tidak memakai pengertian 
yang betul kok.
 
manneke

--- On Wed, 12/16/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:


From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:24 AM


 



Paket UN/kelulusan merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH. ORANG YANG LULUS SEBELUM 
PENGHAPUSAN UN 1969 TELAH MENIKMATI BERKAH ITU. Teori-teori yang dilontarkan 
para pakar pendidikan sekarang ini tiada lain karena ketidak-tegaan mereka 
untuk membuang semua guru yang molor dan merokok-rokok. SETELAH PENGHAPUSAN UN 
1969, semuanya melorot: guru SD tidak bisa lagi lulusan SMP, dst. dan yang 
terparah, unggulan SMA di daerah hanya jadi jago kandang yang relatif berbeda 
jauh dari rekan-rekan di P. Jawa karena guru-guru sudah keenakan dengan ujian 
lokal dan 100% lulus.

Zul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PLTN Tetap Dibangun (status terakhir)

2009-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Sementara yang selalu dituduh jadi tukang bikin proposal buat cari duit adalah 
kelompok-kelompok anti-PLTN :)
 
Lha ini malah tanpa sungkan-sungkan mau pake duitnya orang asing. Lalu kalo 
PLTN-nya udah jadi, siapa yang peunya, Pak? Hahahahahaha.
 
manneke

--- On Wed, 12/16/09, Iwan Kurniawan pltn...@yahoo.com wrote:


From: Iwan Kurniawan pltn...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PLTN Tetap Dibangun (status terakhir)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, December 16, 2009, 12:09 AM


 



Pak Hussein,
 
 
Rupanya punya teman mau jual PLTN, wajar semangat sekali mau pakai PLTN.
 
Salam,
Iwan Kurniawan


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik manneke budiman
Lha yang suruh ngelepas juga siapa? Nilai UN itu mencerminkan level si anak 
ada di mana. Titik. Memang bukan buat menentukan untuk dilepas atau tidak 
dilepas. Kalo untuk menentukan lulus atau tidak, ya bukan pake UN. Bukankah itu 
yang diusulkan oleh teman-teman yang mengkritisi UN?
 
Saya sih setuju saja lulusan SMP sekarang disuruh jadi guru SD, sama kayak 
tahun 1960-an waktu pak Zul duduk di SR dulu. Tapi gimana kalo proyek 
percontohannya di daerah Bapak aja dulu? Atau lebih afdol lagi di bekas sekolah 
Bapak yang dulu? lalu, buku teksnya juga cukup dua saja, seperti yang Bapak 
dulu pakai waktu tahun 1960-an. Setuju?
 
Soal merokok sampe berasap-asap hingga perlu panggil branwir sih, menurut saya 
soal gampang. Tinggal Diknas aja bikin peraturan guru dilarang merokok selama 
dinas di sekolah. Jika masih merokok, akan ditindak keras. Nah, kenapa 
Diknas-ya tak mau ikut jejak gubernur DKi yang berani ngelarang orang jakarta 
ngerokok di tempat umum? Ayo dong Pak Zul, desak Diknasnya. kalo Diknas tak 
ngelarang, ya siapa yang bisa menyalahkan guru merokok? Ini persoalan sampingan 
yang tak ada korelasi langsung sama isu UN, tapi terus-menerus jadi distorsi 
dalam diskusi karena diulang-ulang, sementara fungsinya makin lama makin nggak 
jelas apa.
 
Kalo mau meningkatkan mutu guru, Pak, gurunya aja yang suruh ikut UN, jadi 
mutunya langsung terlihat. Jangan gurunya yang dituding ngawur, murid-muridnya 
yang harus nanggung akibatnya. Bapak kalo gini cara mikirnya, ngelamar kerjaan 
di perusahaan susah masuknya lho Pak. Soalnya hubungan sebab - akibat tidak 
nyambung. Hayo, apa mau ikut UN lagi yang versi 2009?
 
manneke

--- On Tue, 12/15/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:


From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, December 15, 2009, 11:42 PM


 



Terus, kalau SMA di tempat saya 99 persen bernilai 35 (dari seratus) dan mereka 
dilepas juga oleh sekolahnya, lalu apa guna UN model ini? Tetap saja gurunya 
molor dan merokok-rokok, yang korban siapa? UN yang dikaitkan dengan kelulusan 
adalah ibarat asap yang ditiupkan ke lubang tikus; tikusnya jadi melek dan 
berusaha untuk lari. Guru yang diasapi dengan UN/kelulusan mereka harus 
terkencing-kencing untuk belajar agar mutu mereka kembali ke mutu guru sebelum 
penghapusan UN pra-1969 yang mampu menghasilkan guru SR dari lulusan SGB 
(setingkat SLTP), lulusan SGA mengajar SMP, dan lulusan SMA (yang 
pintar-pintar) jadi guru bantu yang akhirnya guru menetap. Sekarang, 
buaaanyak guru bantu lestari yang merengek-rengek diangkat jadi guru tetap. 
Lulusan SGB mampu mengajari kami menghadapi UN dengan hanya bermodalkan buku 
Bahasaku dan Sendi Hitungan kumal warisan dari abang/kakak kami yang berbeda 
dengan buku-buku sekarang yang serba wah, tetapi takut sama
UN. Apakah mentalitas seperti ini yang harus dilestarikan?

Mengapa lulusan SMP tidak bisa jadi guru SD saat ini? Karena mereka 
dinina-bobokkan oleh nilai lokal/sekolah yang dimark-up agar ruang kelas I 
tersedia untuk menerima murid baru sehingga mereka dapat obyekan demi perut. 
Saya, bukan sombong, yang dalam beberapa hal bisa mengajadi guru SMA saya, 
ujian di USU hanya mampu memperoleh urutan ke-40 dalam stambuk (NIM kata anak 
sekarang). Apa itu artinya? SMA saya masih jauh ketinggalan dengan SMA yang ada 
di Medan dan kota-kota besar lainnya. Karena apa? Karena guru di SMA saya lebih 
banyak molor dan merokok-rokok daripada rekan mereka di Medan dan kota-kota 
besar lainnya di Sumut.

Jadi semoga pemerintah berhasil PK agar guru-guru yang sebagian besar molor dan 
merokok-rokok kocar-kacir cari buku dan belajar.

Kita belum bicara soal naskah buku pelajaran karangan guru-guru sekarang yang 
masih banyak buta ilmu dan kalau dilepas oleh editor yang molor dan 
merokok-rokok akan membodohi anak didik. Buku (modul) buatan pemerintah? Sami 
mawon. Menurut saya, dalam satu kasus, hanya karena tim (perhatikan kata tim 
universitas negeri terkemuka) pengarang tidak tahu rincian cara kerja suatu 
alat, alat yang seharusnya sejenis dibuat menjadi berlainan jenis.

Mari kita asapi para guru dengan UN/kelulusan agar mutu guru kembali ke tahun 
pra-1969.

Zul


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Angket Century itu Ilegal ??

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Dikutip dari www.kompas.com

Realita hari ini angket DPR telah berlaku untuk kasus Bank Century, dimana 
kasus ini terjadi pada periode pemerintah 2004-2009, masa dimana pemerintahan 
SBY-JK masih memerintah dan berkuasa. Belum ada pakar hukum tata negara yang 
membenarkan hak angket DPR boleh atau tidak boleh digunakan untuk kebijakan 
pemerintah masa lalu.

Beberapa peraturan antara lain dalam UUD 1945, UU Susduk MPR, DPR, DPD, DPRD 
dan Tata Tertib DPR tidak menyebutkan secara spesifik tentang rentang waktu 
penyelidikan kebijakan pemerintah dimasa lalu melalui hak angket. Ketiga 
ketentuan tersebut hanya mengatur tentang hak-hak yang melekat pada anggota 
dewan, diantaranya hak interpelasi, hak angket dan hak pendapat. Tidak diatur 
secara tegas hak-hak tersebut, apakah hanya digunakan pada pemerintahan yang 
sedang berjalan ataukah boleh untuk kebijakan masa lalu.

Merujuk pada yurisprudensi atau kebiasaan ketatanegaraan di Indonesia, belum 
pernah ada penggunaan hak angket untuk mengungkap kebijakan pemerintahan dimasa 
lalu. Saya menemukan, tidak ada Pansus Hak Angket DPR pada masa rejim orde baru 
untuk menyelidiki kebijakan-kebijakan pada masa Soekarno. Tidak ada Pansus Hak 
Angket DPR yang dilahirkan dari pemilu 1999 untuk menyelidiki kebijakan 
Soeharto dan Habibie dan tidak ada Pansus Hak Angket DPR tahun 2004 terhadap 
kebijakan Megawati Soekarno Putri. Pansus terjadi pada masa pemerintahan 
Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang hanya menyelidiki kebijakan Gus Dus pada saat 
itu, bukan menyelidiki kebijakan pemerintahan sebelumnya. Anggota DPR pada 
periode 2004-2009 pernah pula mengajukan Hak Angket kasus BBM pada masa 
kebijakan perminyakan SBY-JK dipertanyakan banyak pihak.

Atas dasar kebiasaan ketatanegaraan yang diurai diatas, maka ada kebiasaan 
bahwa objek hak angket hanya terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan 
pemerintah saat sedang berkuasa, tidak untuk kebijakan masa lalu. Dengan 
demikian apakah Hak Angket baillout Bank Century telah sesuai dengan kebiasaan 
ketatanegaraan? Jawabannya adalah belum karena:

Pertama, kasus Bank Century terjadi pada pemerintahan SBY-JK, dimana November 
2008 SBY-JK masih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Keputusan baillout Bank 
Century adalah final dari pemerintah SBY-JK dan tidak terjadi pada periode 
SBY-Boediono.

Kedua, DPR hasil pemilu 2004-2009 tidak mempermasalahkan baillout Bank Century, 
yang dapat diartikan sebagai sikap setuju dengan cara pemerintah. DPR hanya 
melakukan penolakan terhadap Perppu JPSK, yang hanya mempermasalahkan persoalan 
hubungan antar lembaga dalam perppu. Artinya pada periode ini DPR telah 
merespon.

Ketiga, DPR sekarang adalah orang-orang yang dipilih pada periode 2009-2014 
maka seharusnya DPR saat sekarang bekerja pada periodesasi Presiden dan wakil 
Presiden terpilih untuk 2009-2014.

Inilah realita ketatanegaraan di Indonesia, bagi siapapun wajib patuh dan 
tuntuk pada kebiasaan ini. Selama belum ada aturan yang mengatur lain maka 
secara teori kebiasaan ketatanegaraan berlaku untuk mengisi kekosongan hukum. 
Pansus Hak Angket jelas harus bekerja dengan ketentuan ini bukan bekerja atas 
dasar target kekuasaan untuk merebut kursi Wapres dan kursi Menkeu.

Pansus Hak Angket Baillout Bank Century kembalilah kepada jalan yang benar dan 
lurus sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan kita.


Salam kebenaran,

Ghaliza
Blog Kompasiana |  14 Desember 2009  |  18:20


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-18 Terurut Topik ingan apul sitepu
telalu banyak alasan bukan membuat masyarakat lebih memahami kebenaran
kebijakan,tetapi membuat masyarakat lebih curiga dan muak.
Smi telah menyatakan bahwa data BI tidak valid sehingga kebijakan yang
timbul pasti keliru.
keterbukaan pemerintah tentu jadi harapan masyarakat,mungkin masih
bisa ditoleransi,dari pada kelak harus ditelanjangi bulat bulat sudah
pasti tiada ampun. (contoh : jika berbelit belit dalam persidangan
akan menambah hukuman).

Pada 17 Desember 2009 09:28, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:
 Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan 
 Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T.  
 Justru itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga 
 membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi 
 krisis global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis 
 global mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang 
 juga ditutup.

 Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi 
 kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan 
 SMI?  Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong 
 dengan RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, 
 Marsillam Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi

2009-12-18 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Yak, tepat sekali. Apalagi soal tersebut datang dari kubu yang itu itu juga, 
yang berdampak pada kelangsungan situasi amburadul yang ada sudah puluhan 
tahun. Juga kalau yang bisa menengahi bahkan sudah ada yang mengatakan telah 
melanggar UUD 45
jadi apa itu tengah, apa itu dan siapa itu sisi sisi yang sedang berseteru? 
Sebagai sebuah masalah, layaknya tiba waktunya untuk semuanya bersama lengser 
keprabon saja kan?
 
AS 

--- On Thu, 12/17/09, bimo_nugr...@yahoo.com bimo_nugr...@yahoo.com wrote:


From: bimo_nugr...@yahoo.com bimo_nugr...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, December 17, 2009, 1:54 AM


Saya pikir SBY tak perlu menengahi. Kalau tiap soal macam Ical vs Ani harus 
ditengahi presiden, kapan SBY punya waktu untuk merealisasikan rencana presiden 
sendiri? Soal baku pukul elit gini, biasa dalam demokrasi, tidak punya dampak 
sistemik!-) Baik kita kembali ke fokus asal soal: Bank Century. Ke mana dana 
mengalir?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa Capres dan Wapres JK kalah ?

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Dikutip dari www.kompas.com, analisa seorang blogger sbb ini :

Setelah mengkaji lebih mendalam, ternyata Jusuf Kalla (JK) sang the Real 
President - kata Buya Ma’arif - yang pernah menjadi Wapres dari SBY mengalami 
sejumlah kekalahan. Berikut ini catatan saya tentang kekalahan JK selama 
menjadi Wapres, Ketum Golkar dan Wapres.

Saat menjadi Wapres, JK pernah digugat oleh masyarakat yang menjadi korban 
Ujian Nasional (UN). Tidak tanggung-tanggung putusan pengadilan sudah sampai 
tingkat MA dan hakim menyatakan pemerintah lalai memenuhi hak asasi manusia 
terutama hak atas pendidikan dan hak-hak anak. Kita tahu bahwa JK adalah orang 
yang paling ngotot dengan penyelenggaraan UN dan mati-matian mempertahankan UN 
meskipun sudah diprotes kanan kiri. Bahkan beberapa waktu yang lalu, JK, 
meskipun sudah tidak menjadi Wapres tetap memerintahkan Mendiknas untuk 
mengajukan PK. Busyet deh…inget Pak, sudah tidak memerintah…

Tanggal 30 November 2009 juga menjadi hari bersejarah dimana JK dihukum oleh 
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk membayar kerugian Panji Utomo sebesar 72 
juta rupiah. Panji Utomo adalah aktivis Forak yang dicemarkan nama baiknya oleh 
JK karena tuduhan tidak waras. Hakim FX Jiwo Santoso telah menyatakan JK 
melakukan perbuatan melawan hukum. Putusan pengadilan adalah kekalahan telak JK 
melawan Panji Utomo di pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kekalahan dalam Pilpres 2009 adalah telak, dimana kita semua tidak menyangka 
JK-WIN akan berada pada posisi ketiga dibawah SBY-Boediono dan Mega-Prabowo. 
Menurut analisa dari Akbar Tanjung, kekalahan JK pada pilpres karena JK tidak 
mendengarkan arus bawah. Seharusnya pimpinan Golkar DPD II didengar oleh JK. 
Berdasarkan data peroleh suara pada pemilu legislatif Partai Golkar sebanyak 39 
persen beralih ke pasangan SBY-Boediono termasuk juga Partai Hanura jumlah 
suaranya banyak beralih ke pasangan SBY-Boediono. Ini menunjukkan apa ya…

Kekalahan Partai Golkar dalam pemilu legislatif menunjukkan JK gagal mengangkat 
suara partai Golkar. Hasil pemilu legislatif 2004 mencapai 21,58% sedangkan 
pada pemilu legislatif 2009 suara Partai Golkar diperoleh berkisar 14%. Berbeda 
dengan keberhasilan Akbar Tanjung yang berhasil memposisikan Partai Golkar 
sebagai pemenang pemilu legislatif pada tahun 2004. Selamat ya Bang Akbarrr.

Kekalahan lain adalah saat calon yang diusung JK juga kalah dalam pertarungan 
pemilihan Ketua Umum Partai Golkar antara Surya Paloh dan Aburizal Bakrie. 
Suara 296 untuk Aburizal Bakrie sedangkan Surya Paloh mendapatkan 240 suara. JK 
mendukung Surya Paloh sedangkan Akbar Tanjung mendukung penuh Aburizal Bakrie.

Satu lagi kekalahan telak JK adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang 
diklaim sebagai kebijakan populis. Ternyata pemerintah telah menghapus program 
BLT karena dianggap program ini tidak mendidik. Sebelum pemerintah menghapus 
program BLT sudah banyak kalangan juga tidak setuju dengan program ini.

Rentetan kekalahan JK diatas jelas menunjukkan JK bukan The Real President 
tetapi justru sebaliknya. Kalau JK The Real Presiden tentu rakyat akan banyak 
memilihnya sebagai presiden. Tapi buktinya kan rakyat tidak memilih JK sebagai 
Presiden periode 2009-2014.

Ini the real information..!

Salam,

Ghaliza
Blog Kompasiana |  3 Desember 2009  |  11:14





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni: Perhatikan Juga Kepentingan Karyawan

2009-12-18 Terurut Topik djuni manondas
Rasanya banyak orang tidak akan berobat ke rsoi bukan hanya karena seruan 
boikot, tetapi mereka tahu bahwa berobat ke rsoi akan mendapatkan pelayanan 
arogansi. Jika tidak puas, sulit mendapatkan service dari pihak rsoi karena 
sudah merasa arogan, bisa mengintimidasi, jadi untuk apa mengharapkan pelayanan 
dari sebuah rs yang demikian?
 
DEM

--- On Mon, 14/12/09, Dewono Siswardiyanto mi...@dewonosiswardiyanto.net 
wrote:


From: Dewono Siswardiyanto mi...@dewonosiswardiyanto.net
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni: Perhatikan Juga Kepentingan 
Karyawan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, 14 December, 2009, 8:40 AM


Kadang kita kalau melakukan sesuatu, tidak ingat sampai ke situ. Bagaimana
nasib anak istri, bagaimana nasib karyawan, dan lain sebagainya. Tapi kalau
sudah terpojok, baru deh teringat.

Sebagai pelajaran bagi kita, sebelum bertindak, pikirkan nasib orang2 yang
bergantung dengan kita. Jangan sampai karena ulah kita, mereka yg tidak
secara langsung kena akibatnya.

Ini yang akhirnya terjadi pada RSOI. Setelah mendapat kecaman dari berbagai
pihak, hingga akhirnya diserukan aksi boikot, mereka 'berlindung' di balik
orang2 kecil juga. Siapa lagi kalau bukan karyawannya yg notabene kebanyakan
juga rakyat kecil.

Salam,
Dewono


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontes Century: Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie? Anda Pilih Siapa?

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Dikutip dari www.kompas.com

Salah satu yang menarik dari kasus Bail Out Bank Century ini adalah efek 
samping “Bakrie” yang dituding Ibu Menkeu -Sri Mulyani-, sebagai aktor pemicu 
dibalik pansus century di Senayan. Terakhir, Wimar Witoelar (WW) pun tampil 
sebagai moderator dalam jumpa pers di Kantor Menkeu kemarin. Ini juga tak kalah 
menariknya, karena WW juga pernah tampil menyoal SBY dalam hal penyelamatan 
Bakrie di bursa efek setahun lalu. WW pun memberi label “Orde Baru Sejati” 
kepada SBY:

Dengan menyelamatkan Bakrie, SBY kelihatan Orde Baru sejati. Tujuannya hanya 
mempertahankan kekuasaan, yang dipakai untuk melindungi pengusaha yang 
mendukungnya. Segitiga SBY-Bakrie-Kalla menggelinding menuju Pilpres 2009 dan 
WW juga mencap perusahaan Bakrie sebagai asosial.

Bakrie adalah pengusaha nasional tapi bukan nasionalis. Kebesaran usahanya dan 
statusnya sebagai orang terkaya dicapai melalui kolusi politik dengan SBY dan 
kolusi pasar dengan perusahaan luar negeri. Ketika krisis internasional 
menjatuhkan harga pasar Bakrie, dia lari minta perlindungan kepada Presiden. 
Sangat menyedihkan, bahwa orang-orang pandai di Indonesia membenarkan bantuan 
SBY kepada perusahaan yang antisosial ini. Sangat menyedihkan bahwa suara 
jernih Menko Sri Mulyani tidak didukung secara terbuka, hanya melalui 
bisik-bisik.

Tampilnya WW dalam kontes Century ini tentu saja bukan sesuatu yang luar biasa, 
WW pun juga sudah menegaskan sikap yang tertuang dalam blog terakhirnya 
Polarisasi SMI-Bakrie adalah Hujan di Hari Panas :

Polarisasi SMI-Bakrie adalah hujan di hari panas.Mudahmudahan hujan yang 
menyiramkan air penyejuk pada kita semua akan cepat mengakhiri kerusuhan yang 
dibuat-buat demi kepentingan politik dan harta.

Menjelang ujung tulisan, WW mengajak kita untuk berpatisipasi dalam kontes 
Century ini:

Perbedaan antara SMI dan Aburizal Bakrie mengembalikan perspektif kita pada 
pilihan sederhana dan murni. Tanpa mengubur masalah dalam penjelasan 
panjang-panjang, kita ramai-ramai dan sendiri-sendiri melakukan pilihan 
sendiri: SMI atau Bakrie?

Ibarat kontes “Indonesian Idol”, silahkan anda menentukan pilihan, Sri Mulyani 
atau Aburizal Bakrie? Silahkan text pilihan anda dengan SM atau AA, lalu kirim 
ke 9949, tapi jangan dengan kode GM ya!

Salam Kompasiana, Sapri.

Catatan:

9949 adalah alamat kotak pos yang dicanangkan SBY sebagai wadah pelaporan 
makelar  kasus, Cantumkan Kode GM sebagai singkatan dari Ganyang Mafia ke 
kekotak pos 9949 Jakarta 1

Sapri Pamulu, Ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Pernah berdomisili 
bekerja/belajar di Makassar, Jakarta dan Melbourne. Kini sedang di Brisbane 
untuk belajar dan meneliti aspek manajemen strategik tentang kapabilitas 
dinamis yang menentukan keunggulan bersaing perusahaan pada suatu sektor bisnis 
di Indonesia. Konon dalam perubahan pasar dan teknologi yang kian dinamis, 
keberhasilan perusahaan secara jangka panjang akan tergantung pada kapasitasnya 
dalam menyensor dan mengadaptasi perubahan, dan lalu mentransformasi dan 
mengkonfigurasikan sumber dayanya dengan cara yang unik dan berbeda dengan 
pesaingnya.





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Yanuar Rizki jd Tim Ahli, Renungan tentang Pansus Century ....

2009-12-18 Terurut Topik ingan apul sitepu
mereka berani ngomong (kwik dan drajat) tentu setelah mereka melihat
dengan jelas letak kelirunya. matanya lebih jeli !!! ngak mudah
dikadalin !!! mereka cepat,akurat,jelas,tegas,berani dan tidak mbebek.

Pada 16 Desember 2009 08:44, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com menulis:
 Yanuar walaupun punya kecurigaan tetapi relatip masih mau menunggu hasil 
 penyelidikan belum langsung memvonnis bersalah. Beda dari Kwik dan Drajat 
 Wibowo yang dari awal sudah yakin salah. Bagaimana mengharapkan mereka jadi 
 wasit?
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya Presiden Menengahi

2009-12-18 Terurut Topik ingan apul sitepu
sangat setuju !!! masa masalah perseteruan antar pribadi harus jadi
urusan pak Presiden ...bagus jadi wasit tinju saja deh

Pada 17 Desember 2009 07:54,  bimo_nugr...@yahoo.com menulis:
 Saya pikir SBY tak perlu menengahi. Kalau tiap soal macam Ical vs Ani harus 
 ditengahi presiden, kapan SBY punya waktu untuk merealisasikan rencana 
 presiden sendiri? Soal baku pukul elit gini, biasa dalam demokrasi, tidak 
 punya dampak sistemik!-) Baik kita kembali ke fokus asal soal: Bank Century. 
 Ke mana dana mengalir?

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jika Wapresnya JK, Dunia Ora Gemblung ?

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Dikutip dari www.kompas.com

Pecahnya SBY-JK telah membawa warna lain di kancah perpolitikan Indonesia, 
Pemilu yang lalu Golkar yang perolehan suaranya merosot tajam harus menghadapi 
SBY yang memperoleh keunggulan perolehan suara partainya. Ditambah lagi koalisi 
pendukung SBY yang solid, JK harus membuat strategi dalam memenangkan Pilpres. 
Manuver politik JK sudah terlihat sejak masa akhir jabatannya, menohok SBY 
lewat  Bank Century yang dipermasalahkan.

Doninasi Golkar pada waktu Orde Baru diakhiri krisis moneter di Indonesia, 
perbankan disuntik BLBI yang sampai sekarang tidak ada penyelesian, siapa yang 
harus bertanggung jawab ?. Tidak ada.  Suntikan dana untuk Bank Century tidak 
jauh berbeda alasannya dengan BLBI tetapi Rp 6,7 T jumlahnya tidak terlalu 
signifikan dibandingkan dengan BLBI yang tidak jelas pertanggungan jawabannya. 
Dalam hal BLBI semua bebas, golkar yang berkuasa tidak perlu bertanggung jawab, 
semua kesalahan dilempar pada Suharto.

Sekarang Golkar ingin didepan seperti pahlawan, BLBI yang lebih menyengsarakan 
negeri ini ditutup rapat, Bank Century yang jumlahnya tidak signifikan menjadi 
dosa besar SBY, SBY melanggar undang2, Boediono harus mundur, Sri Mulyani harus 
mundur. Publikpun ikut buka suara, SBY melanggar undang2, semua angkat bicara 
yang kurang meneliti latar belakang secara lengkap.

Barangkali kalau kita dapat berpikir secara proporsional, memahami dunia 
politik atau mekanisme dalam pengmbilan keputusan, penyelamatan negara dapat 
diambil dengan keputusan politik. Kita tidak mau kembali pada zaman represive, 
kita sudah lebih maju dalam berdemokrasi tetapi kita harus memanfaatkan 
demokrasi secara benar.

Begitu juga dalam Kompasiana, cerminan demokrasi sangat terlihat, terlihat dari 
ungkapan didalam artikel yang disampaikan. Namun, dengan adanya artikel yang 
membangun opini tidak proporsional dan tidak lengkap akan membelokkan makna 
berdemokrasi. Jika kondisi chaos akibat opini yang berkembang yang pada 
akhirnya membawa kerusuhan, tentunya militer akan turun menertibkan, ini yang 
tidak kita kehendaki.

Militer pada saat ini berdiam diri, tidak terlibat dalam politik, sebagai 
penjaga keutuhan negeri tentunya tidak tinggal diam jika terjadi kerusuhan. 
Masyarakat yang kritis dalam mengawasi jalannya pemerintah adalah masyarakat 
yang paham situasi dan kondisi, bukan masyarakat yang berpikir pragmatis.

Mbah Joko Sembung, adalah cerminan masyarakat yang keluar dari pakem, seorang 
jagoan yang kerjanya hanya memakai insting, insting mencari jodoh walaupun umur 
sudah uzur. Lihatlah diri kita, adakah manfaat yang telah kita perbuat dari 
pada mencela yang tidak jelas. Judul yang tidak nyambung, pikiran juga tidak 
nyambung.


Joko Sembung
Blog Kompasiana |  17 Desember 2009  |  15:09


  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Angket Century itu Ilegal ??

2009-12-18 Terurut Topik Indra J Piliang
Penulis blog ini selain tdk punya pengetahuan cukup, juga menyalahkan pakar. Yg 
lebih penting lagi adalah penulis bloq ini pemalasnya minta ampun. Sangat tdk 
pantas dijadikan referensi. 

Satu contoh kasus saja bisa membatalkan argumen menggebu tapi kosong ini: Hak 
Angket Penjualan Kapal Pertamina. Yg mengajukan DPR RI 2004-2009, yg diselidiki 
zaman Mega-Hamzah. Laksamana Sukardi yg paling disoroti sbg Meneg BUMN zaman 
Mega. 

Yg menulis blog ini pemalasnya minta ampun, bgmn yg memfwdnya? Tinggal anda 
search saja di google, bung. Semangat sih semangat, tp jgn lupa tengok kaca 
spion:))

IJP
-Original Message-
From: liman PAP liman_...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 01:28:29 
To: FP KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  

Dikutip dari www.kompas.com

Realita hari ini angket DPR telah berlaku untuk kasus Bank Century, dimana 
kasus ini terjadi pada periode pemerintah 2004-2009, masa dimana pemerintahan 
SBY-JK masih memerintah dan berkuasa. Belum ada pakar hukum tata negara yang 
membenarkan hak angket DPR boleh atau tidak boleh digunakan untuk kebijakan 
pemerintah masa lalu.

Beberapa peraturan antara lain dalam UUD 1945, UU Susduk MPR, DPR, DPD, DPRD 
dan Tata Tertib DPR tidak menyebutkan secara spesifik tentang rentang waktu 
penyelidikan kebijakan pemerintah dimasa lalu melalui hak angket. Ketiga 
ketentuan tersebut hanya mengatur tentang hak-hak yang melekat pada anggota 
dewan, diantaranya hak interpelasi, hak angket dan hak pendapat. Tidak diatur 
secara tegas hak-hak tersebut, apakah hanya digunakan pada pemerintahan yang 
sedang berjalan ataukah boleh untuk kebijakan masa lalu.

Merujuk pada yurisprudensi atau kebiasaan ketatanegaraan di Indonesia, belum 
pernah ada penggunaan hak angket untuk mengungkap kebijakan pemerintahan dimasa 
lalu. Saya menemukan, tidak ada Pansus Hak Angket DPR pada masa rejim orde baru 
untuk menyelidiki kebijakan-kebijakan pada masa Soekarno. Tidak ada Pansus Hak 
Angket DPR yang dilahirkan dari pemilu 1999 untuk menyelidiki kebijakan 
Soeharto dan Habibie dan tidak ada Pansus Hak Angket DPR tahun 2004 terhadap 
kebijakan Megawati Soekarno Putri. Pansus terjadi pada masa pemerintahan 
Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang hanya menyelidiki kebijakan Gus Dus pada saat 
itu, bukan menyelidiki kebijakan pemerintahan sebelumnya. Anggota DPR pada 
periode 2004-2009 pernah pula mengajukan Hak Angket kasus BBM pada masa 
kebijakan perminyakan SBY-JK dipertanyakan banyak pihak.

Atas dasar kebiasaan ketatanegaraan yang diurai diatas, maka ada kebiasaan 
bahwa objek hak angket hanya terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan 
pemerintah saat sedang berkuasa, tidak untuk kebijakan masa lalu. Dengan 
demikian apakah Hak Angket baillout Bank Century telah sesuai dengan kebiasaan 
ketatanegaraan? Jawabannya adalah belum karena:

Pertama, kasus Bank Century terjadi pada pemerintahan SBY-JK, dimana November 
2008 SBY-JK masih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Keputusan baillout Bank 
Century adalah final dari pemerintah SBY-JK dan tidak terjadi pada periode 
SBY-Boediono.

Kedua, DPR hasil pemilu 2004-2009 tidak mempermasalahkan baillout Bank Century, 
yang dapat diartikan sebagai sikap setuju dengan cara pemerintah. DPR hanya 
melakukan penolakan terhadap Perppu JPSK, yang hanya mempermasalahkan persoalan 
hubungan antar lembaga dalam perppu. Artinya pada periode ini DPR telah 
merespon.

Ketiga, DPR sekarang adalah orang-orang yang dipilih pada periode 2009-2014 
maka seharusnya DPR saat sekarang bekerja pada periodesasi Presiden dan wakil 
Presiden terpilih untuk 2009-2014.

Inilah realita ketatanegaraan di Indonesia, bagi siapapun wajib patuh dan 
tuntuk pada kebiasaan ini. Selama belum ada aturan yang mengatur lain maka 
secara teori kebiasaan ketatanegaraan berlaku untuk mengisi kekosongan hukum. 
Pansus Hak Angket jelas harus bekerja dengan ketentuan ini bukan bekerja atas 
dasar target kekuasaan untuk merebut kursi Wapres dan kursi Menkeu.

Pansus Hak Angket Baillout Bank Century kembalilah kepada jalan yang benar dan 
lurus sesuai dengan kebiasaan ketatanegaraan kita.


Salam kebenaran,

Ghaliza
Blog Kompasiana |  14 Desember 2009  |  18:20




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Jika Wapresnya JK, Dunia Ora Gemblung ?

2009-12-18 Terurut Topik Indra J Piliang
Ini lagi. Joko Sembung sudah koit di jaman Kumpeni juga disodorin ke sini. Apa 
kehabisan peluru bung Liman ini? Gak bisa mikir sendiri, ya? Jadi geregetan dgn 
penulis2 hantu spt ini. 

IJP


-Original Message-
From: liman PAP liman_...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 02:38:13 
To: FP KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Dikutip dari www.kompas.com

Pecahnya SBY-JK telah membawa warna lain di kancah perpolitikan Indonesia, 
Pemilu yang lalu Golkar yang perolehan suaranya merosot tajam harus menghadapi 
SBY yang memperoleh keunggulan perolehan suara partainya. Ditambah lagi koalisi 
pendukung SBY yang solid, JK harus membuat strategi dalam memenangkan Pilpres. 
Manuver politik JK sudah terlihat sejak masa akhir jabatannya, menohok SBY 
lewat  Bank Century yang dipermasalahkan.

Doninasi Golkar pada waktu Orde Baru diakhiri krisis moneter di Indonesia, 
perbankan disuntik BLBI yang sampai sekarang tidak ada penyelesian, siapa yang 
harus bertanggung jawab ?. Tidak ada.  Suntikan dana untuk Bank Century tidak 
jauh berbeda alasannya dengan BLBI tetapi Rp 6,7 T jumlahnya tidak terlalu 
signifikan dibandingkan dengan BLBI yang tidak jelas pertanggungan jawabannya. 
Dalam hal BLBI semua bebas, golkar yang berkuasa tidak perlu bertanggung jawab, 
semua kesalahan dilempar pada Suharto.

Sekarang Golkar ingin didepan seperti pahlawan, BLBI yang lebih menyengsarakan 
negeri ini ditutup rapat, Bank Century yang jumlahnya tidak signifikan menjadi 
dosa besar SBY, SBY melanggar undang2, Boediono harus mundur, Sri Mulyani harus 
mundur. Publikpun ikut buka suara, SBY melanggar undang2, semua angkat bicara 
yang kurang meneliti latar belakang secara lengkap.

Barangkali kalau kita dapat berpikir secara proporsional, memahami dunia 
politik atau mekanisme dalam pengmbilan keputusan, penyelamatan negara dapat 
diambil dengan keputusan politik. Kita tidak mau kembali pada zaman represive, 
kita sudah lebih maju dalam berdemokrasi tetapi kita harus memanfaatkan 
demokrasi secara benar.

Begitu juga dalam Kompasiana, cerminan demokrasi sangat terlihat, terlihat dari 
ungkapan didalam artikel yang disampaikan. Namun, dengan adanya artikel yang 
membangun opini tidak proporsional dan tidak lengkap akan membelokkan makna 
berdemokrasi. Jika kondisi chaos akibat opini yang berkembang yang pada 
akhirnya membawa kerusuhan, tentunya militer akan turun menertibkan, ini yang 
tidak kita kehendaki.

Militer pada saat ini berdiam diri, tidak terlibat dalam politik, sebagai 
penjaga keutuhan negeri tentunya tidak tinggal diam jika terjadi kerusuhan. 
Masyarakat yang kritis dalam mengawasi jalannya pemerintah adalah masyarakat 
yang paham situasi dan kondisi, bukan masyarakat yang berpikir pragmatis.

Mbah Joko Sembung, adalah cerminan masyarakat yang keluar dari pakem, seorang 
jagoan yang kerjanya hanya memakai insting, insting mencari jodoh walaupun umur 
sudah uzur. Lihatlah diri kita, adakah manfaat yang telah kita perbuat dari 
pada mencela yang tidak jelas. Judul yang tidak nyambung, pikiran juga tidak 
nyambung.


Joko Sembung
Blog Kompasiana |  17 Desember 2009  |  15:09





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik OEI APRINOVITA





Salam sejahtera putra putri NKRI,
Merokok itu merupakan kebiasaan yang sangat buruk dalam mencerminkan etika yang 
buruk bagi pemuda pemudi NKRI yang baru tumbuh yang harus dibentuk, dididik dan 
dipacu kekesempurnaannya dan keutuhannya sehingga menjadi pemimpin yang penuh 
tanggung jawab, berdedikasi, beretika dan bermutu yang dapat dipertanggung 
jawabkan secara lahiriah dan bathiniah. Jadi guru guru yang merokok, pemabuk 
dan abusive harus diberikan tindakan yang tegas.

Untuk masalah Ujian Nasional atau Ujian Negara seharusnya seluruh siswa siswi 
dan mahasiswa mahasiswi hrs siap krn ini merupakan kunci keberhasilan mutu 
pendidikan, moral dan tingkat pengetahuan serta kecerdasan bangsa NKRI. Tidak 
berati kalau sekolah di pedesaan jauh ketinggalan jika dibandingkan di 
perkotaan. Saya dan seluruh angkatan saya dan sekolah saya dari SD sampai 
perguruan tinggi dengan bangga saya katakan merupakan wadah pendidikan yang 
bertaraf internasional. Jadi kita yang di pedesaan jangan takut dan gentar 
mengikuti Ujian Nasional atau Ujian Negara karena kita bukan bangsa yang bodoh, 
malas belajar dan mutu pendidikan yang rendah.

Wass Wr Wb,
Aprinovita Nurfirdaus
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Date: Tue, 15 Dec 2009 21:24:37 -0800 (PST)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

Paket UN/kelulusan merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH. ORANG YANG LULUS SEBELUM 
PENGHAPUSAN UN 1969 TELAH MENIKMATI BERKAH ITU. Teori-teori yang dilontarkan 
para pakar pendidikan sekarang ini tiada lain karena ketidak-tegaan mereka 
untuk membuang semua guru yang molor dan merokok-rokok. SETELAH PENGHAPUSAN UN 
1969, semuanya melorot: guru SD tidak bisa lagi lulusan SMP, dst. dan yang 
terparah, unggulan SMA di daerah hanya jadi jago kandang yang relatif berbeda 
jauh dari rekan-rekan di P. Jawa karena guru-guru sudah keenakan dengan ujian 
lokal dan 100% lulus.

Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Pertimbangkan Gugat Bambang Soesatyo

2009-12-18 Terurut Topik Y.B. Riyanto
Lho, bukannya mestinya emang di penjara aja nunggunya Pak? Bukannya udah 
ketauan klo terjadi perampokan di BC sejak lama? JK yg dilapori saja sudah bisa 
berkesimpulan klo itu perampokan (dan terbukti di pengadilan) kok...rapat 
sepanjang malam hingga subuh tp kok tidak bisa menyimpulkan klo itu perampokan? 
Ada apa ya?

riyanto

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Wed, 16 Dec 2009 23:45:29 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Pertimbangkan Gugat Bambang 
Soesatyo

Nah mereka saja rapat semalam suntuk masa RT yang paling bertanggung jawab 
terhadap BC dan yang sedang menunggu nasibnya ditentukan nggak bisa nunggu? 
Sudah bagus nggak disuruh nunggu di penjara? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik Sulaeman_H.
Pendirian saya sudah jeals dan tidak perlu ditambah lagi atau
dikompori. Ujian nasional untuk penentuan kelulusan adalah sebuah
ketidak adilan.
SH

On 12/15/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:
 (Kalaulah mau benar-benar seratus persen murni

 saya yakin banyak yang akan tidak lulus dua atau tiga kali UN yang berarti

 2-3 tahun dia akan tersangut.)
 UN dulu diselenggarakan sebagai berikut: Siswa tetap ujian di sekolah
 masing-masing tetapi pengawas dan sekaligus akan menjadi penilai soal adalah
 guru-guru dari sekolah lain dan guru-guru di sekolah tersebut bertugas di
 sekolah lain. Apakah ini namanya UN ecek-ecekTeman-teman saya di SR yang
 tidak lulus 2 dari 35 orang, SMP 3 dari 6 kelas @ rata-rata 35 orang, SMA
 (Pas/pasl) 2 orang dari 2 kelas (@ 40 orang. Data membuktikan keyakinan Anda
 itu ngawur sengawur-ngawurnya.
 Guru SR saya (kecuali kepala sekolah) semuanya lulusan SGB (setingkat SMP),
 guru-guru SMP sebagian lulusan SGA dan sebagian kecil guru saya yang di SR
 mengikuti ujian khusus diangkat jadi guru SMP (kebetulan SR dan SMP saya
 letaknya bersebelahan, semuanya tentu telah lulus UN. Setelah UN dihapus?
 Guru SD harus lulus SGA (inflasi), guru SMP harus lulusan PGSLP (inflasi
 lagi). Apakah hal seperti ini yang akan dipertahankan terus, silakan
 hilangkan UN. Guru SMA saya cuma 3 orang Drs dari 20 orang, semuanya pasti
 sudah lulus UN pra-1969.
 Satu-satunya kesalahan UN ialah guru-guru tidak dapat lagi molor dan
 merokok-rokok. UN menjadi keharusan bagi kami siswa daerah yang kalau tidak
 para siswa di P. Jawa (khususnya) akan menguasai Indonesia dari Sabang
 sampai Merauke.(Sebab itu dari dulu para guru yang bijak selalu mererapkan
 distribusi normal

 untuk mengukur prestasi belajar siswa dan bukan nilai akhir ujian murni.)

 Distribusi normal?1) Kurva normal adalah obat tidur bagi guru. Dengan
 distribusi normal para guru molor semolor-molornya pun tidak menjadi masalah
 karena para siswa STM yang hanya mampu mengerjakan 1/3 + 3/4 = 4/7 akan
 menguasai kurva di tengah sumbu yang hasilnya 99,99 persen tamat belajar
 dengan mutu siswa seperti ini. Mau diapakan mereka yang mengisi BAGIAN
 TERBESAR kurva normal ini.
 2) Kurva normal adalah PEMBUNUH KEJAM BAGI MAHASISWA DAERAH. Sebagian besar
 perti di P. Jawa telah menggunakan sistem ini tetapi masih sebagian besar
 perti daerah masih menggunakan sistem 0-100. Akibatnya, IP mahasiswa P. Jawa
 akan  dari mahasiswa daerah (angkatan saya rata-rata 2,05) yang
 DIBUNUH OLEH  PERUSAHAAN BESAR YANG MEMPERSYARATKAN IP di atas 2,5 bahkan
 belakangan di atas 3 (kasus yang saya lihat, syarat untuk editor penerbit
 buku)! Saya termasuk mahasiswa yang lulus perwakilan (angkatan) yang
 rata-rata 5-7 orang dalam kuliah Termodinamika, yang tahun depannya
 teman-teman saya lulus bandang (hampir 85%) setelah dosennya digantikan oleh
 lulusan ITB karyawan Mobil Oil yang mewabahkan sistem kurva normal ke perti
 saya. Itulah kebaikan sistem kurva normal yang pernah saya lihat. Ditambah
 nilai kehadiran akan semakin banyak mahasiswa menyelesaikan masa kuliahnya
 dengan cepat. Hasilnya, coba tanya pengalaman masing-masing.
 (Tidaklah mungkin dan tidak juga ada

 yang sudi orang yang kualitas pendidikannya sangat tinggi akan lari

 kedaerah.)

 Kasihan dikau, sang katak di bawah tempurung!

 Ada proyek nasional di daerah saya. Perusahaan itu sejak awal-awal telah
 menawarkan beasiswa (kl. 100 orang) kepada mahasiswa-mahasiswa di perti
 terkemuka di P. Jawa. Ada kasus, satu trainee dari perti saya berkumpul
 dengan mereka ini ditambah 1 senior lulusan Jerman. Pada akhir masa trainee
 teman sealmamater saya justru mendapat nilai tertinggi; perusahaan melirik
 ke perti saya dan berempat berhasil menerobos masuk. Sejak itulah baru semua
 kekurangan trainee mereka rekrut dari Sumut dan Sumbar.
 Yang dari Jawa ada beberapa yang sesumbar: Ya, kami kebetulan dibutuhkan
 daerah ini? Memang, siapa yang mau ke daerah, tetapi perusahaanlah yang
 menarik mereka ke daerah. MENGAPA? Tanya saja ke rumput yang bergoyang.

 (Dari pengalaman saya mengamati anak yang kurang sukses atau bermasalah
 dalam

 prestasi belajar, percuma saja menahan akan didik untuk tidak lulus. Ditahan

 bertahun-tahunpun tidak menjadi anak ini lebih pintar. Biarlah dia lulus dan

 toh akhirnya dia akan terganjal pula di testing masuk kerja atau perguruan

 tinggi kalau dia tidak keras berusaha memperbaiki diri.)

 Dari pengalaman saya, dengan UN pra-1969 siswa lulusan SLTP bersyarat untuk
 mengajar di Sekolah Rakyat, dst. INFLASI SATU TINGKAT sejak guru dibiarkan
 molor dan merokok-rokok. Siswa yang diajar sekenanya oleh guru-guru yang
 molor dan merokok-rokok bisa menjadi tulang punggung perusahaan asing asal
 dipoles. Siswa bernilai jelek di ujian saringan perusahaan adalah hasil guru
 molor dan merokok-rokok. Alangkah ruginya siswa daerah yang diuji oleh
 mahasiswa dari P. Jawa. Di tempat saya hampir saja usulan mereka (untuk
 merekrut STM dari Jawa) diluluskan oleh perusahaan.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hidrogen; Sumber Energi Utama Masa Depan

2009-12-18 Terurut Topik Win Wan Nur
Pada masa kita hidup sekarang ini, sebagai manusia hidup kita begitu tergantung 
pada mesin. 

Sekarang saat anda membaca tulisan saya ini dan melihat ke sekeliling anda, 
saya bisa pastikan tidak satu pun yang di sekeliling anda itu yang benar-benar 
lepas dari ketergantungan terhadap mesin, baik langsung maupun tidak. Bangunan 
tempat kita berteduh, jalan yang kita leati, pohon yang ditanam di halaman 
bahkan Cicak yang berjalan di dinding pun berjalan di dinding dengan 
bahan-bahan yang dibuat dengan mesin.

Sekarang, nasi yang kita makan juga diproduksi dengan mesin, mulai dari 
pengolahan lahannya, pupuknya, proses pemisahan kulit dan bijinya semua 
dilakukan dengan mesin. Komputer yang kita pakai, AC yang mendinginkan ruangan 
kita, baju yang kita pakai, bahkan dua anak lelaki kembar saya yang masih dalam 
kandungan istri saya pun saya ketahui jenis kelaminnya menggunakan mesin. 

Mesin membuat jarak di muka bumi ini menjadi tidak lagi berarti. Berkat mesin 
kita dapat bertemu dengan orang di belahan manapun di planet ini dengan mudah, 
baik hanya secara virtual maupun fisik.

Sementara itu, mesin sendiri hanyalah ALAT. Mesin hanya bisa berjalan kalau ada 
ENERGI, tanpa energi tidak ada mesin, tidak ada mesin tidak ada peradaban 
modern. Karena itulah dalam peradaban modern ini ENERGI menjadi isu yang paling 
besar yang penguasaannya diperebutkan dengan ketat oleh semua negara, perebutan 
kuasa atas sumber energi ini tidak jarang sampai menimbulkan perang.

Selama bertahun-tahun belakangan ini, bahan bakar fosil yaris menjadi  
satu-satunya sumber energi di planet ini. Sehingga tidak heran kalau 
tahun-tahun belakangan ini pula kita pun menyaksikan bagaimana wajah dunia 
babak belur akibat perebutan kuasa atas sumber utama penghasil energi ini. 

Belakangan setelah penggunaan energi fosil dengan skala masif terutama dalam 
seabad terakhir ini, kita pun dihadapkan dengan berbagai masalah. Ketika 
dibakar untuk menghasilkan energi, bahan bakar fosil ini melepaskan karbon ke 
udara. Pelepasan karbon ini menyebabkan polusi dan merusak ozon, membuat bumi 
yang kita diami semakin panas. Meningkatnya produksi karbon hasil pembakaran 
bahan bakar fosil ini belakangan disinyalir telah menjebabkan fenomena 
pemanasan global (Global Warming). Meskipun fenomena pemanasan global masih 
didebat kesahihannya oleh beberapa ilmuwan, tapi tidak bisa tidak tetap saja 
fenomena ini menimbulkan kecemasan massif bagi warga dunia. 

Masalah dengan bahan bakar fosil ini tidak hanya sampai di situ. Masifnya 
konsumsi bahan bakar ini dalam seabad terakhir, membuat fakta menipisnya 
cadangan bahan bakar ini tidak bisa kita hindari. 

Sementara itu, ketika cadangan bahan bakar fosil semakin menipis, kebutuhan 
atas energi bukannya turun malah semakin hari semakin tinggi. Akibatnya sesuai 
prinsip ekonomi Suplai dan penawaran, maka tanpa bisa dihindari harga bahan 
bakar ini pun semakin hari semakin melambung tinggi. 

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, karena kalau sampai terjadi dan manusia 
belum menemukan alternatif lain sebagai sumber energi,  peradaban medern pun 
akan segera berakhir bersamaan dengan habisnya cadangan bahan bakar fosil. 

Karena alasan itulah, belakangan kita lihat mulai banyak usaha umat manusia 
untuk mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan dengan lebih maksimal. Sumber 
energi terbarukan itu bisa berupa tenaga matahari, angin, air, panas bumi, bio 
massa bahkan gelombang laut. 
 
Sejauh ini, meskipun beberapa sumber energi itu terbukti efektif dalam 
mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, tapi hampir semua sumber energi 
terbarukan itu tidak bisa menyaingi bahan bakar fosil dari segi kepraktisan. 
Bahan bakar fosil memiliki sifat yang mobil, gampang disimpan dan 
dipindah-pindahkan. Tidak statis seperti banyakan sumber energi terbarukan itu. 

Sebenarnya selain berbagai sumber energi terbarukan seperti yang saya sebut di 
atas, masih ada satu sumber energi lain yang sangat potensial menggantikan 
bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Sumber energi alternatif 
pengganti bahan bakar fosil ini bernama Hidrogen. Dibandingkan semua energi 
terbarukan seperti yang saya sebut di atas Hidrogen memiliki beberapa 
keunggulan antara lain ; bahan bakar hidrogen bersifat mobil seperti bahan 
bakar fosil yang kita kenal selama ini. Bedanya, tidak seperti bahan bakar 
fosil, pembakaran hidrogen tidak menyebabkan polusi karbon. 

Ketika terbakar, hidrogen melepaskan energi berupa panas dan menghasilkan air 
sebagai bahan buangan (2H2 + O2 — 2H2O). Sama sekali tidak mengeluarkan 
karbon. Jadi penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sangat membantu mengurangi 
polusi Karbon Mioksida dan juga Karbon Monoksida sehingga sekaligus mengurangi 
efek rumah kaca (meskipun pembakaran hidrogen juga menghasilkan polutan berupa 
Nitrogen Oksida dalam jumlah kecil).

Dibanding bahan bakar fosil yang umum kita gunakan selama ini, Bensin dan 
solar, pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar jauh lebih efektif dalam 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Membaca Politik SBY

2009-12-18 Terurut Topik Sulaeman_H.
Betul itu point yang saya mau kemukakan. Gus Dur lengser karena tidak
takut menghadapi resiko jabatannya akibat ucapannya atau pendiriannya
terlepas apakah itu benar atau salah. Itu lebih apresiatif ketimbang
orang yang clingak-clinguk ketika mau ngomong atau buat decision
menunggu apa kata banyak orang dulu dan baru dia ngomong itupun dengan
bahasa dan sikap yang tidak jelas dan dibuat ngambang supaya ada celah
untuk nanti mengelak kalau ternyata pernyataannya salah atau
ditentang. Kalau para pemimpinnya tidak berani tegas bersuara selalu
lirik kiri-kanan dulu karena plin-plan ingin melihat arus dulu dalam
mengemukakan pendiriannya maka niscaya negeri ini akan semakin penuh
ketidak-pastian padahan ada beberapa hal yang juga menghendaki
keputusan yang cepat tidak berlarut-larut.

Jadi saya mau membandingkan dua situasi yang extrim, yang satu Pesiden
yang gampang ngomong tanpa banyak berfikir apakah pendapatnya disukai
atau tidak yang lain  adalah yang kurang berani berpendirian harus
clingak-clinguk kiri-kanan berbulan-bulan melihat arus karena takut
kursinya dipertaruhkan dengan keputusannya. Tapi sebaliknya yang satu
tidak terlalu mempedulikan kursinya digoyang yang lain sangat sayang
terhadap kursinya.

Yang dimaui  adalah yang moderat berani membuat keputusan yang benar,
tegas dan tidak buang waktu tidak menunggu segalanya sudah kacau balau
baru turun kejalan. Jangan seperti cerita polisi dalam cerita-cerita
film Holywood yang biasanya baru turun ketempat kejadian setelah
kegaduhan sudah usai.
SH



On 12/15/09, Nugrasius - W73 nugras...@ptadaro.com wrote:

 Makanya Gusdur lengser sebelum masanya, karena ceplas ceplos kurang mikir...


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik Rizal Gueci
Saya awam tentang pendidikan. Tetapi akal sehat saya mengatakan bahwa dalam 
persaingan secara nasional, lembaga pencari bakat melihat lebih luas bakat 
bakat terpendam siswa yang tahan banting, pintar, emosi terkendali/tidak gugup 
dalam ujian, Hal ini karena mengingat siswa yang ujian sudah 18 dan 19 tahun, 
sudah dewasa dan bila perlu siap masuk bursa kerja dan karenanya penting bagi 
lembaga pencari bakat dan prestasi. Artinya mencari 100 diatara 1.000.000,- 
orang peserta UN, lebih baik dari mencari 100 diantara 1000 peserta. Secara 
pikiran sederhana saya pro UN.
Jangan berpedoman pada siswa yang rentan, kalau gak lulus terus frustasi 
(contoh ekstrim/minoritas), tapi berpedoman yang rata rata yang tahan banting, 
tahan daya beban dan intelek lagi, biar cuma SMA tapi bisa survive, walaupun 
nilainya sedang sedang aja.
 
Salam
Rizal

--- On Wed, 12/16/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote:


From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 12:53 AM


 



Pak Andidj,
 
Bagaimana Anda mau melakukan standarisasi ujian ketika sekolah-sekolah itu 
mutunya belum merata standarnya? Untuk mewujudkan pemerataan itu, adalah tugas 
Diknas memastikan bahwa, misalnya fasilitas lab yang dimiliki sebuah SMA di 
Sumedang dan di Merauke dan di Kebayoran Baru adalah setara; bahwa perpustakaan 
dan isinya yang terdapat di sekolah di Bekasi dan di Loa Janan dan di Kendari 
sama bobotnya; bahwa kualifikasi guru di sekolah di Rawamangun dan di Cilegon 
dan di Pare-Pare sama standarnya, dll dsb. Baru sesudah itu UN bisa diterapkan 
secara fair pada tingkat nasional, BUKAN sebelumnya. Inilah inti persoalannya.
 
Kenyataannya saat ini, ijazah SMA di Maumere memang tidak bisa disetarakan 
dengan ijazah SMA Lab School di Rawamangun, misalnya. Kenapa? ya karena 
berbagai macam perbedaan keadaan tadi, yang membuat kedua sekolah itu tak 
setara. Tugas siapa ini untuk memperkecil kesenjangan standar? Tugas Diknas. 
Caranya? Jelas bukan dengan UN, tapi dengan pembinaan dan pendampingan. Kalo 
itu sudah dilakukan, baru outputnya diuji dengan UN.
 
Yang keliru sekarang ini adalah bahwa sebuah alat yang seharusnya baru dipakai 
pada tahap akhir proses, sudah keburu dipakai pada tahap awal. Inilah yang 
dilawan oleh para penentang UN, bukan UN-nya sendiri per se.
 
manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

2009-12-18 Terurut Topik Wal Suparmo
 Salam,
Teringat kepada benda yang mencebur dari langit di laur Mamuju. Yang ternyata 
bukan meteor tetapi  rudal gagal dari negara mana? Bagaimana andaikata tidak 
jatuh di laut?Sampai sekarang persoalannya dianggap sepi padahal bisa dianggap 
agresi oleh negara asing.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Kam, 17/12/09, Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com menulis:


Dari: Ma'rufin Sudibyo maruf...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!





Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua 
(ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh 
kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang 
menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 
pukul 8:00 waktu lokal.

Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly 
alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang 
berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat 
tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah 
sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik 
sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar 
sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan 
secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak 
berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai 
sisa ledakan.

Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di 
lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol 
di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan) , namun pada ketinggian 
dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas 
horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar 
melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan 
sangat mudah dilihat.

Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan 
disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang.

Salam,

Ma'rufin


[Forum-Pembaca-KOMPAS] PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran

2009-12-18 Terurut Topik peduli buruh migran










PJTKI
Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran 

(en)
16 Desember 2009 - 17:22 WIB 

Kurniawan Tri Yunanto
VHRmedia, Jakarta – Perusahaan
jasa pengiriman tenaga kerja Indonesia diduga menghambat pembahasan
RUU Pekerja Rumah Tangga. Rancangan undang-undang ini gagal masuk
dalam program legislasi nasional (Prolegnas) tahun 2010.
 

Menurut Koordinator Aliansi Rakyat untuk
Ratifikasi Konvensi Migran 1990 (Arak 90), Thaufiek Zulbahary, agen
PJTKI menyusup ke DPR dan
mempengaruhi penyusunan prolegnas.
 

“Kami
mensinyalir ada beberapa pengusaha di belakang semua ini. Ada juga
anggota Dewan yang
mempunyai agen PJTKI,” kata Thaufiek, dalam diskusi memperingati
Hari Buruh Migran Internasional, Rabu (16/12).
 
Thaufiek mengatakan, desakan agar
pemerintah meratifikasi Konvensi Migran sudah dilakukan sejak tahun
1993. Saat itu publik melalui media massa menyuarakan pentingnya
perlindungan terhadap buruh migran dan pekerja rumah tangga.
 
Thaufiek kecewa terhadap sikap Menteri
Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, yang menganggap rativikasi Konvensi
Migran belum penting karena negara tujuan pengriman BMI juga belum
meratifikasi konvensi ini.
 
”Dalam kesempatan berikutnya, kami
akan mengungkap para anggota DPR yang menjadi pengusaha PJTKI. Kami
mencurigai ada di beberapa Komisi di DPR,” kata Thaufiek.
 
Menurut
Thaufiek, 42 negara telah
meratifikasi Konvensi Migran. Salah satunya Meksiko, negara yang
memiliki karakter mirip dengan Indonesia dan terbukti mampu
memberikan perlindungan terhadap warga negaranya.
 
“Indonesia justru menginginkan
amandemen UU Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja di Luar Negeri. Amandemen ini tidak akan efektif,
sebelum ada ratifikasi konvensi,” kata Ali Akbar Tanjung, Program
Officer Human Right Working Group (HRWG).
 
Berdasarkan data Depnakertrans tahun
2008, jumlah buruh migran Indonesia yang memiliki dokumen mencapai
900.129 orang. Mereka menyumbangkan devisi sekitar Rp 82,4 triliun
pertahun. (E1)


Silahkan
kunjungi website Peduli Buruh Migran:
peduliburuhmigran.blogspot.com



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : BPK Bohong! KK dan KSSK Ada Dalam UU PERPPU

2009-12-18 Terurut Topik Indra J Piliang
Penulis itu tdk paham apa yg dia tulis. BPK itu bukan bawahan Presiden dan DPR. 
BPK itu sederajat dg DPR dan Presiden, tmsk kategori lembaga negara. Bukan 
lembaga pemerintah. Beda dg BPKP, beda juga dengan auditor swasta. 

Lubang2 kesalahan dan kelalaian penanganan krisis 97-98 (atas dasar letter of 
intent dg IMF) telah byk ditutupi oleh pemerintah sebelumnya. Dlm 97-98, 
pangkuan tangan Michel Chamdessus-lah yg menjadi barometer. Apa2 IMF, apa2 
IMF. Knp IMF, pakai uang IMF lbh murah daripada pakai uang George Soros yg 
anti-IMF. 

Bank Century adalah bank swasta yg sedang mendapatkan pengawasan. Sedang di 
ICU. Herannya, pilihannya adalah dioperasi terus dan terus, sampai pendarahan 
di mana2. Bocorlah itu uang Rp. 6,7 T -- tdk seluruhnya--. BPK menyebut hampir 
Rp 1 T yg tdk dapat payung hukum. 

Burhanuddin Abdullah sudah menulis 4 buku di penjara Suka Miskin, Bandung. Tdk 
sesenpun uang Rp 100 M masuk kantongnya. Juga Aulia Pohan dan yg lain. Tp 
negara rugi, lalu ada yg diperkaya. Masuk prodeolah mrk. Juga Gub BI 
sebelumnya, Sjahril Sjabirin. 

Dulu, ada acara Pemegang Kunci yg pavorit betul. Kini, siapa pemegang kunci 
BC itu? Kalau bukan Boediono-Sri, siapa? Sebut saja. Knp harus takut, kalau gak 
salah. 





--- On Thu, 12/17/09, liman PAP liman_...@yahoo.com wrote:



Sepertinya ada jalinan konspirasi untuk meng-kriminalkan Sri dan Boediono. 

Berikut kutipan dari www.kompas.com yang dapat membuka mata hati kita semua sbb 
ini:

Saya mempertanyakan pendapat BPK tentang legalitas KK dan KSSK. Menurut BPK 
harus ada UU dan SOP yang mengatur KK dan KSSK. Dasar argumentasi BPK apa? baik 
hukum maupun teori perundang-undangan BPK harus menjelaskan kepada masyarakat. 
Justru saya mempertanyakan posisi BPK apakah sebagai auditor atau pengacara? 
atau berperan seperti Susno yang kerjanya mencari-cari kesalahan orang dan 
merekayasa kasus?

Saya paham kenapa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpendapat kalau Komite 
Koordinasi (KK) tidak memiliki dasar hukum bekerja? Jawabannya adalah karena 
ini celah hukum untuk mencari kesalahan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank 
Indonesia.

Saya juga mengerti kenapa BPK berpendapat kalau Perppu Nomor 4 Tahun 2008 
tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sudah tidak berlaku sejak tanggal 18 
Desember 2008 (kalau tidak salah)? karena tanpa Perppu JPSK semua tindakan 
Menteri Keuangan dan Gubernur BI tidak berdasarkan hukum.

Tapi kenapa BPK lebih berat ke kedua masalah ini ya? Justru kesan yang muncul 
adalah delegitimasi peran Menteri Keuangan dan Gubernur BI dalam mengatasi 
krisis. Memangnya BPK berkeinginan, jika saat itu Menteri Keuangan dan Gubernur 
BI tidak mengambil peran di KK, pastinya akan disalahkan se-salah-salahnya oleh 
BPK maupun DPR. Karena dalam UU 24/2004 secara tegas mengatur KK yang terdiri 
dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI dan dalam Perppu juga mengatur KSSK yang 
terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Oleh karena itu menurut hemat 
saya alasan BPK tentang legalitas KK dan KSSK tidak bisa menempatkan kesalahan 
kepada Menteri Keuangan dan Gubernur BI saat itu. Kalau yang dipertanyakan BPK 
seperti itu, saya punya pendapat lain, yaitu:

Pertama, Presidenlah yang seharusnya dipersalahkan karena kenapa tidak 
mengeluarkan Keputusan Presiden untuk menetapkan Menkeu dan Gubernur BI duduk 
dalam KK dan KSSK.

Kedua seharusnya DPR dalam suasana yang genting saat krisis global melanda 
menyetujui Perppu JPSK dan memberikan ketegasan tentang nasib perppu tersebut. 
Perlu diingat bahwa dunia sedang krisis hebat.

Ketiga, DPR sebagai pengawas kinerja pemerintah seharusnya mempertanyakan 
kenapa legalitas itu tidak ada, padahal UU 24 Tahun 2004 Tentang LPS sudah 
diberlakukan sejak tahun 2004 dimana seharusnya Komisi di DPR mendorong 
keberadaan KK.

Keempat, KK dan KSSK adalah berbentuk komite, sifatnya koordinatif antar 
instansi pemerintah bukan lembaga baru. Berbeda dengan keberadaan komisi-komisi 
yang membutuhkan Keputusan Presiden dalam pengangkatan orang yang akan 
menjabat.Kalaupun belum ada SOP bukan berari KK dan KSSK tidak bisa bekerja.

Kelima, jika belajar dari kasus 1998, berapa ribu triliun uang rakyat dibawa 
lari oleh para Taipan ke luar negeri. Tapi Presiden, menteri dan DPR-nya saat 
itu tidak satupun yang dijebloskan ke dalam penjara dan tidak ada hak angket.

Sebagai saran saya kepada BPK, sebaiknya fokus saja pada audit keuangan apakah 
pengucuran dana baillout Bank Century telah sesuai dengan peruntukkannya. Juga 
saran saya kepada Pansus Angket DPR RI untuk tidak melanjutkan persoalan ini 
karena dalam tulisan saya sebelumnya bahwa kerja DPR adalah mengawasi kebijakan 
pemerintahan yang sedang berlangsung bukan kebijakan pemerintahan sebelumnya.

Jadi saya ingin mengatakan Boediono dan Sri Mulyani tidak bersalah.


Salam kebenaran,

Ghaliza

Blog Kompasiana |  17 Desember 2009  |  12:13




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] selamat tahun baru

2009-12-18 Terurut Topik fahrizal thaher akip
ass ww..
selamat tahun baru 1 muharam 1431 H ,semoga rezeki, kesehatan , ibadah kita dll 
lebih baik dari pada tahun ytl.
terima kasih dan wassalam
fahrizal

sharing dari teman2 lainnya :
1.renungan akhir tahun.
ternyata sifat kita  dg sifat rasulullah saw  beda sedikit.
rasulullah sedikit tidurkita sedikit sedikit tidur.
rasulullah sedikit makan..kita sedikit sedikit makan
rasulullah sedikit marah..kita sedikit sedikit marah
rasulullah panjang amal ..kita panjang angan angan
rasulullah cinta kita sampai  mana cinta kita kepada rasul SAW
(dr A.Hasymi /FKUP 70)

2. Di Arsy ada menara dari cahaya dari cahaya.didalamnya ada orang2 yg wajahnya 
bercahaya.sehingga para nabi dan syuhada kagum kepada mereka.ketika ditanya 
oleh para sahabat rasulullah SAW menjawab :   mereka adalah orang2 yg saling 
mencintai karena Allah.saling bersahabaa krn Allah dan saling memaafkan karena 
Allah
semoga kita menjadi bagian dari mereka.( dr.h.hanny rono/fkup70/pdw73)




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri

2009-12-18 Terurut Topik Ibnu A Sartono
Bagus pak Aryanto saya setuju dan mendukung.saya salut atas ide cemerlang dan 
pemikiran yang cerdas dari wong Kebumen ini,mungkin beliau lupa sy pernah 
ketemu di Polda Metro waktu beliau masih Letkol





Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 16 Desember, 2009 05:37:21
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri

  
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Divisi Pembinaan Hukum atau Kadiv Binkum 
Polri, Inspektur Jenderal Aryanto Sutadi, menilai perlunya dibentuk suatu 
lembaga pengawas independen di tubuh Polri untuk mengawasi keberadaan dan 
pergerakan mafia hukum yang marak beredar di sana. Di Polri, itu (mafia hukum) 
banyak sekali. Harusnya dibuat saja lembaga pengawas polisi. Tapi sampai 
sekarang, Kapolri tidak berani membentuk lembaga pengawas itu. Belum ada satu 
pun Kapolri yang berani. Mungkin karena itu dapat membahayakan institusi, 
ungkapnya di Jakarta, Selasa (15/12/2009) .

Aryanto menambahkan, lembaga pengawas itu nantinya harus diisi oleh para 
anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang kredibel dan profesional. Aryanto 
beralasan hal itu harus dilakukan sebab kinerja pengawasan yang dimiliki Polri 
saat ini sangat lemah. Pengawasan harus ditingkatkan. Kalau ada pejabat yang 
salah, harus segera ditindak. Entah itu polisi, jaksa, atau yang lainnya, 
ujarnya.

Menurut Aryanto, mafia hukum di tubuh Polri tumbuh subur dalam beberapa bentuk, 
mulai dari salah tangkap, melepaskan tersangka tanpa dasar, penanganan kasus 
yang tidak benar menurut aturan, hingga memanipulasi data-data penyelidikan dan 
penyidikan. Masih banyak lagi yang lain. Mafia yang paling besar dan tinggi ya 
dalam membuat undang-undang, menganalisis, hingga melaksanakan UU untuk 
kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, ungkapnya.

Motif dari mafia hukum di tubuh Polri, menurutnya, juga beragam. Itu mulai dari 
iming-iming imbalan berupa uang, pangkat dan jabatan, hingga nepotisme keluarga 
dan primordial kesukuan. Biasanya itu disebabkan faktor-faktor, mulai dari 
faktor utama, faktor pemaju, hingga faktor pendorong, timpalnya.

Faktor utama adalah moral yang rendah dan mentalitas yang lemah. Untuk faktor 
pemaju, Aryanto menitikberatkan pada pengawasan yang lemah dan kondisi dari 
hukum atau UU yang dijadikan dasar operasional, yang dinilainya memiliki banyak 
celah dan multitafsir, hingga menyebabkan mafia hukum dapat leluasa masuk dan 
bermain di dalamnya.

Faktor pendorong terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Untuk 
internal disebabkan dana operasional para penegak hukum, terutama Polri, yang 
sangat tidak memadai. Gaji dan sarana yang masih rendah. Sedangkan faktor 
eksternal berangkat dari keiirian Polri dan penegak hukum lainnya terhadap 
lembaga lain, paparnya.

Aryanto memberi contoh dengan membandingkan dana operasional penanganan kasus 
besar di antara Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK. Di Polri hanya Rp 14,5 juta 
per kasus. Di Kejaksaan Agung Rp 15 juta, sedangkan di KPK Rp 80 juta. Jadi, 
pantas saja mafia hukum di KPK jauh lebih rendah dibandingkan dengan Polri, 
ujarnya.

Itu menjadi tekanan yang besar yang tidak dapat direm, timpalnya.

Contoh lain, ia mengungkapkan kesenjangan dana yang diperoleh para penasihat 
hukum terperkara dengan aparat kepolisian dalam penanganan sebuah kasus. 
Pengacara itu punya dana yang besar. Mereka bisa saja mendatangi klien dan 
meminta sejumlah dana untuk diberikan kepada aparat kepolisian agar kasus dapat 
dimanipulasi. Itu sudah termasuk mafia hukum, ujarnya.

Untuk itu, Aryanto mendorong agar suatu ketentuan peraturan perundangan baru 
dibuat untuk mengatur batas pembayaran dana operasional pengacara. Misal, 
hanya maksimal Rp 100 juta. Atau boleh di atas Rp 100 juta, tapi yang 50 
persennya diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu, tandasnya.

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/12/15/ 21200828/ mafia.hukum. 
marak.di. polri


 


  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sedikit kenangan buat Soe Hok Gie

2009-12-18 Terurut Topik Lasma siregar
16/12/1969, 40 tahun yang lalu Soe Hok Gie tewas di puncak
gunung Semeru.
Waktu begitu cepat berlalu dan beberapa hari lagi tahun 2009
juga akan berlalu.

Kita belum apa-apa, tiba-tiba bangun pagi tahunnya sudah jadi
tahun yang baru (2010).
Kemanakah Sang Waktu ini perginya?

Dalam sebuah puisi berjudul MANDALAWANGI - PANGRANGO
anatara lain Soe Hok Gie menulis :

Malam itu ketika dingin dan kebisuan
menyelimuti Mandalawangi
kau datang kembali dan bicara padaku
tentang kehampaan semua.

Hidup adalah soal keberanian menghadapi
yang tanda tanya.
Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar,
terimalah dan hadapilah.

Dan antara ransel-ransel kosong
dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas-batas hutanmu
melampaui batas-batas jurangmu.

Aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup

Jakarta 19/7/1966
---

Keberanian hidup? Yes, Gie!
Hidup hanya satu kali jadi jangan tanggung-tanggung deh!

Salam
Las


  
__
See what's on at the movies in your area. Find out now: 
http://au.movies.yahoo.com/session-times/


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berjuang Tanpa Batas (Refleksi Ibu Siti Musdah Mulia)

2009-12-18 Terurut Topik Hartoyo
Acara kali ini dinamakan Tasyukuran dan Refleksi: Prof.Dr.Siti Musdah
Mulia(51 tahun) , yang telah mendapatkan penghargaan sebagai Women of
the year 2009. Penghargaan ini diberikan oleh The International Prize for the 
women of the year yang dibentuk tahun 1998 oleh Regional of Aosta Velley
bekerjasama dengan pemerintahan Italy. Acara syukuran ini dilaksanakan
oleh Yayasan Paramadina 17 Desember 2009 di Plaza I Pondok Indah
Jakarta Selatan.

Acara syukuran kali ini semuanya atas inisiasi
Yayasan Paramadina dengan dukungan kerabat dari Ibu Musda. Mulai dari
persiapan sampai susunan acara. Sehingga ibu Musda sendiri tidak banyak
memberitahu kepada teman-teman sebagai bentuk maafnya. Acara dimulai
dengan makan bersama, pemutaran film tentang Ibu Musda, pemotongan
tumpeng, refleksi atau renungan dari Ibu Musda, testimoni dan diakhiri
oleh doa.

Sebelumnya Regional of Aosta Velley
sejak tahun 1998 telah memberikan penghargaan kepada 11 perempuan
diseluruh dunia yang telah mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan.
Penghargaan ini diberikan untuk tokoh perempuan yang diakui kiprah dan
kompetensi dalam profesinya yang telah memberikan sumbangan nyata dalam
upaya pemberdayaan perempuan.

Prof.Siti Musda Mulia juga
sebelumnya pernah mendapatkan penghargaan antara lain; GTZ Award
(Jerman), Tribute to the women Award, International women of courage
Award (USA,2007), Yap Thiam Hien Human Rig(2008). Selama ini kiprah
Siti Musda Mulia selain sebagai staff pengajar di Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah, ketua umum International Conference on Religion
and Peace(ICRP) juga sebagai aktivis pejuang kemanusiaan digarda depan.
Sudah banyak pemikiran-pemikirannya dituangkan dalam bentuk artikel
maupun buku-buku. Minimal sampai sekarang sudah ada sekitar 16 buah
buku dihasilkan dari pemikiran perempuan ini. Selain juga menulis
puluhan ensiklopedia berkaitan dengan Islam.

Kerja-kerja yang
dilakukan Ibu Musda Mulia selain sebagai seorang pemikir juga sebagai
aktivis yang getol mengkampanyekan pendidikan pluralisme dan
multikulturalisme bagi masyarakat. Ibu Musda Mulia menikah dengan Prof.
Ahmad Thib Raya dan telah dikaruniai dua orang putra, Albar dan Alham.

Seperti
yang terdapat dalam buku kecil yang dibagikan kepada para tamu, Ibu
Musda bekerja untuk kemanusiaan telah melewati batas-batas / sekat
kelompok dan primodialisme. Bukan hanya meyuarakan untuk hak-hak
kebebasan beragama tetapi juga memperjuangkan penghormatan hak bagi
kelompok homoseksual. Isu yang masih sangat kontroversi dikalangan
pemuka agama maupun masyarakat. Keberanian Ibu Musda menjadi ulama
perempuan yang terus mengkampanyekan bahwa kebebasan orientasi seksual
seseorang adalah bagian dari hak asasi manusia. Mendiskriminasikan
kelompok homoseksual, biseksual maupun waria justru telah mengingkari
ajaran Islam itu sendiri. Pendapat ini banyak mendapatkan tantangan
banyak pihak tetapi Ibu Musda Mulia menilai bahwa ini adalah
konsekuensi dari sebuah perjuangan.

Ibu Musda menegaskan bahwa
inilah tugas saya yang diamanatkan kepada Allah SWT untuk berbuat
kebaikan kepada manusia lainnya di muka bumi ini. Baik itu untuk
kelompok homoseksual, pekerja sex, ODHA, kelompok Ahmadiyah maupun
kelompok marginal lainnya.

Pada
acara itu dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai kelompok, mulai
dari keberagaman agama,suku sampai pada orientasi seksual. Pada acara
kali ini yang memberikan testimoni untuk ibu Musda bukan saja suaminya
tetapi juga dari pandangan kelompok lain seperti perempuan maupun
kelompok homoseksual. Ini menunjukkan bahwa ibu Musda berjuang tanpa
pernah melihat latar belakang seseorang. Manusia yang lemah menjadi
sebuah kewajiban untuk dibela.

Dari hasil wawancara dengan ibu
Musda ada keinginan dan cita-cita kedepan untuk membuat tafsir Alquran
yang menggunakan pandangan perempuan. Karena menurut Ibu Musda Mulia
tafsir Alquran yang ada sekarang ada masih sangat bercorak partriarki.
Perempuan masih dianggap manusia yang tidak setara haknya dengan
laki-laki. Sehingga tafsir yang saya cita-citakan adalah tafsir yang
menggunakan pengalaman perempuan sebagai basis dalam menafsirkan
teks-teks Alquran. Diharapkan kedepannya tafsir tersebut dapat
dijadikan bahan kajian bagi setiap orang yang peduli terhadap hak
perempuan dan kelompok marginal lainnya.

Tuduhan sebagai orang
yang meyimpang dari ajaran Islam sampai tuduhan kafir selalu ibu Musda
terima. Tetapi Ibu Musda meyikapinya dengan mengatakan bahwa mungkin
orang-orang tersebut tidak memahami dengan apa yang sedang saya
perjuangkan, ungkapnya. Menurut suaminya( Prof. Ahmad Thib Raya ) bahwa
Ibu Musda adalah orang yang selalu melaksanakan sholat tahajjud setiap
malam dan juga melaksanakan sholat duha pada pagi hari sebelum
berangkat kantor.

Pada penghargaan ini Ibu Musda mendapatkan
hadiah sebesar 50.000 euro yang diberikan dalam bentuk program kegiatan
untuk kemanusiaan oleh panitia. Dalam orasinya ibu Musda menceritakan
proses peyeleksian. Panitia mencari perempuan diseluruh dunia dari
berbagai latar 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sri Mulyani dan Boediono Dikriminalkan karena Bersih

2009-12-18 Terurut Topik Shinkawa
sama pak godlip .saya juga ngga dibayar dan tidak pernah meminta bayaran kepada 
siapapun,dalam kasus ibu sri dan pak bud ,emosi sih boleh tapi selama belum 
dinyatakan bersalah, ya jangan menyudutkan orang dulu .apalagi sampai 
dipojokkan secara keroyokan.




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu 
marnagan2...@... wrote:

 Yang jelas saya tidak dan tidak akan pernah meminta bayaran kepada siapapun. 
 Saya hanya ingin agar orang terutama yang ada di milis ini (kecuali yang 
 punya kepentingan tertentu) jangan terkecoh oleh usaha2 busuk yang tega2nya 
 mengkriminalkan orsag yang telah berjasa kepada negara ini khususnya dalam 
 membenahi instansi2 pemerintahan.  Dari dulu belum pernah ada seorang pun 
 yang berhasil membenahi Depkeu termasuk Pajak dan Bea Cukai. Jadi masuk akal 
 banyak yang dendam kepada Ibu SMI karena kepentingannya terganggu.

 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Aksi Antinuklir di depan Reaktor Riset Kartini, Yogyakarta - 12 Desember 2009

2009-12-18 Terurut Topik Pasti Liberti
Seperti MTPN versi anti nuklir yang menurut anda mudah dibentuk, demikian
juga Anda yang begitu mudahnya menuding MPTN versi anti-nuklir jadi kuda
tunggangan... hehehe

2009/12/17 Mohamad Ilmi Hussein tajungk...@gmail.com

 Rekan miliser

 Begitu mudahnya membentuk MPTN versi anti-nuklir, dengan 2 orang sudah bisa
 terbentuk tanpa ada prosedur yang dilalui, yang penting deklarasikan
 semaunya, terus berdemo ria,  dapat ini, dapat itu.  Selamat menjadi kuda
 tunggangan ya.

 Berbeda dengan Pemerintah yang akan membentuk MPTN yang asli harus melalui
 persetujuan berbagai pihak yang terkait, bagaimana mekanismenya, berapa
 orang yang akan duduk serta azas keterwakilan yang memang memerlukan
 pembahasan dan perdebatan panjang.

 Oh ya. latar belakang deklarasi cukup manis, tetapi begitu masuk deklarasi
 menolak... menolak. wah aneh. Tanyalah kepada ahli hukum tentang
 Concordance.

 M.I. Hussein
 Maju Terus Bersama PLTN


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seru... Gayus-Benny Adu Mulut!

2009-12-18 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Setuju Bung Arbie,
 
Dan jangan upa tetap STAY ON COURSE. Apa tujuan mulia sebenarnya dari PANSUS 
Bank Century tersebut, jangan sampai dipakai oleh PIHAK-PIHAK ataupun 
PARTAI tertentu dan DIBELOK-an untuk KEPENTINGAN mereka sendiri.
 
Sudah jelas berbau politik, maka dari itu ada yang dengan segala tenaga mau 
MEMBELOK-an dari jalan utama tujuan pansus tersebut.
 
Salam,
Yuli


--- On Wed, 12/16/09, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote:




Yth Rekan milis,

Barangkali PANSUS perlu TOR (term of references) untuk bisa menyelesaikan 
masalah,sehingga tidak mudah terbawa kemana-mana.

Be SMART= Synergetic,selalu bersifat sinergi,semua anggota saling mendukung 
untuk mencapai hasil;Motivated/ motivasi dan niat luhur untuk mencapai 
hasil;Achievement- oriented/ tujuan dan hasilnya jelas;
Rapid/cepat tanggap,tidak mudah dibelokkan dari tujuan/hasil yang 
diinginkan,tidak buang waktu untuk hal yang tidak relevan;Technology 
powered/pakai teknologi yang makin canggih untuk mendapatkan info yang mantap 
dan soft power untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri

2009-12-18 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Tapi kok anehnya KAPOLRI bilang sewaktu di TV beberapa hari yang lalu: Kami 
tidak mau menentukan keputusan karena dorongan opini rakyat.
Lha yang bisa merasakan kesengsaraan dan dampak dari sepak terjang badan hukum 
satu ini, kan rakyat semua, bukan?
Siapa yang terkena imbasnya oleh para MARKUS? Siapa yang menderita karena 
ditendangi dan digebuki tanpa ada bukti salah?? Berapa banyak rakyat yang 
dijerumuskan ke penjara, dan ternyata salah tangkap?? Jangan hanya bisa 
MENANGKAP RAKYAT YANG LEMAH dan Tidak sanggup Mendapatkan Bantuan Hukum, dong? 
Coba tangkap PARA KORUPTOR jika BERANI.
Tidak akan ada pendapatan tambahan kotor, jika menangkap koruptor, kan?!
 
Jadi Kepolisian ini minta digaji dengan uang rakyat (pajak-pajak kita) tetapi 
TIDAK MELAYANI dan MLINDUNGI rakyat? Apalagi mendengarkan OPINI RAKYAT??! 
Waduh...rupanya KEKUASAAN RAJA ya polisi di Indonesia ini? RAKYAT HANYALAH 
PELENGKAP PENDERITA saja.
 
Jadi DEMOKRASI itu.. bersembunyi DIBAWAH KETIAK SIAPA YA?
 
salam,
Yuli

--- On Tue, 12/15/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote:


From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mafia Hukum Marak di Polri
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 15, 2009, 11:49 PM


 



Mafia Hukum marak di Polri? Lantas bagaimana Polri (yang bukan Mafia)
menghadapi Polri (yang Mafia)?

Mencemaskan juga kalau Polri yang mestinya memberantas Mafia Hukum
malah jadi Mafianya.. ..
Mudah-mudahan SBY tak menganggap ini sebagai fitnah!

Salam
Las


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Patung Obama

2009-12-18 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Patung Barack Obama di Taman Menteng sekarang memunculkan protes keberatan dari 
sebagian masyarakat Indonesia terutama dari kalangan orang Betawi.
Menurut Barack Obama yang disampaikan kepada adiknya Maya dan akhirnya bocor ke 
pers di Amerika.Barack Obama mengatakan bahwa  dari seluruh penghidupan yang 
telah dialaminya, adalah penghidupannya yang di Indonesia yang paling sulit.
Pada waktu itu  ia boleh dikatakan ditelantarkan karena ibunya lebih sering 
berada di GAMA Yogya untuk keperluan rsearch dan  disertasinya. Dan  baby 
sister yang ada, tentu saja lebih banyak mengurus  adiknya sedang ayah tirinya 
sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Sering ia  terpaksa minta makan kepada keluarga PATTIASINA( yang adalah kolega 
ayah tirinya), apalagi anak perempuannya adalah kawan sekelas dan rumahnya 
didepan rumah Obama.Hal ini telah disampaikan secara pribadi  oleh Nyonya 
Pattiasina kepada saya sambil menambahkan bahwa ibu Obama memang tidak suka dan 
kurang bisa memasak.Dalam hatikecilnya Obama  malah sebenarnya ingin melupakan 
kehidupannya di Indonesia.
Tetapi secara formalitas ia tidak boleh mengatakan demikian, dan ia pernah 
mengatakan ingin  melihat kembali Indonesia , yang   telah 2 kali ia tunda 
meskipun telah berada di Singapura.
Saya berani memastikan bahwa pendirian patungnya di Taman Menteng, tidak dengan 
izin Barack Obama.
Wasalam,
Wal Suparmo.
 


  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Penartikan perkara Prita oleh RS Omni ditolak pnengadilan

2009-12-18 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Permintaan pencabutan atau penarikan kembali  perkara oleh RS OMNI terhadap 
Prita, telah ditolak oleh Pengadilan.
Dengan demikian maka, SECEPAT MUNGKIN, supaya tidak salah lagi hendaknya Prita 
menyerahkan uang denda 204 juta kepada RS OMNI.Dengan menyerahkan uang koin  
yang ada sekarang (AS IS ) dan biar RS OMNI yang menghitung sendiri kebenaran 
jumlahnya.Yang pokok adalah tanda terima.
Sedari semula saya mengira bahwa persoalannya sekarang beralih antara Prita dan 
Jaksa/Hakim yang memang mempunyai agenda  sendiri.
Wasalam,
Wal Suparmo


  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Apa susahnya sih mengatrol mutu dan nilai bagi kaum gerombolan? Mereka sudah 
buktikan pada pembocoran UN yang memang HARUS MEREKA LAKUKAN yang jika tidak 
tentu akan menyumpal ruang kelas mereka.

Mereka yang anti-UN membuat sekolah yang hampir 100% persen menjadi bukti 
kejahatan UN. Mereka tidak tahu, mungkin saja para siswa sekolah tersebut sudah 
secerdas (mungkin juga diarahkan oleh guru yang cerdas) kawan-kawan di 
almamaterku yang untuk menghadapi dosen killer perlu digoyang dengan tidak 
lulus bersama. Kasian nian dikau para anak mami . . . .

Zul

--- On Wed, 12/16/09, erdi kusumo xpandwo...@yahoo.co.id wrote:

From: erdi kusumo xpandwo...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 6:32 PM







  Wah, apa memang seperti itu?

Di tempat saya dahulu, yang mendapatkan PMDK memang siswa yang berkualitas dan 
nilainya memang bagus dari kelas 1 sampai kelas 3.

Jadi berarti memang berbeda di tiap daerah ya dalam penerapan seleksi penerima 
PMDK


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tifatul Berpesan agar Blogger Indonesia Berkarakter

2009-12-18 Terurut Topik ingan apul sitepu
dengan inisiatip RPPPenyadapan tentu semakin jelas karakternya.
Tindakanlah yang menggambarkan karakter seseorang,kalau omongan banyak
tipu muslihatnya.
Awas Srigala berbulu Domba.

Pada 17 Desember 2009 08:13, Nursalam AR nursalam...@gmail.com menulis:
 Persoalannya sama seperti kata kualitas. Contoh: Barangnya
 berkualitas sering ditafsirkan sebagai barang yang bermutu bagus.
 Padahal kan ada kualitas bagus dan kualitas buruk.

 Kembali ke esensi pernyataan Menkominfo, perkataan seperti itu apakah
 tidak seperti mendulang air terpercik ke muka sendiri? Ketika sebagian
 orang yang melihat perubahan sikapnya setelah jadi Menkominfo -- yang
 terkesan membebek kepada kekuasaan, dan bahkan berinisiatif membuat
 RPP Penyadapan yang melemahkan KPK. Padahal, sebagai aktivis PKS,
 Tifatul dulu dikenal keras dan vokal terhadap tindak korupsi di
 kalangan pejabat dan pemerintahan. Apakah karena saat itu belum masuk
 ke pemerintahan? Lha, jika seperti itu, karakter baikkah yang
 demikian/ Rasanya seperti menunjuk keburukan orang lain dengan satu
 telunjuk sementara empat jari lain mengarah pada diri sendiri.

 Btw, Pak Mentri, blogger itu ukurannya minimal sekali punya blog.
 Kalau Twitter atau Facebook mah bukan blogger atuh namanya. Netter sih
 iya..Duh, Menkomifo kok ga paham sih yang beginian...

 Tabik,

 NS
 -yang menginginkan Onno W.Purbo jadi Menkominfo --


[Forum-Pembaca-KOMPAS] NUMPANG TANYA PLTN

2009-12-18 Terurut Topik Paitun
Numpang tanya saya yang bodoh ini soal PLTN

Kalau PLTN yang dibangun di Jepara itu, yang katanya njeblugnya 1000:1 itu, 
andai njeblug beneran;
1. Karena jarak, apakah kawasan Kep. Karimun Jawa dapat terkena radiasi? 
demikian juga kawasan Simpang Lima Semarang dapat terkena radiasi.
2. Lebih-lebih apakah juga bisa sampai ke komplek BATAN di Jogja?
3. Bisakah diatur teknologinya kalau njeblug misalnya Petinggi dan karyawan 
BATAN dan kelurganya, kantor Gubernur Jateng kena duluan.
4. Apakah kalau tidak ada PLTN rakyat dirugikan? misal tidak bisa makan? 
mudah-mudahan kita masih bisa makan, sudah 350 tahun terbiasa menderita karena 
dulu dilatih VOC atawa kumpeni, sekarang ada VOC atawa kumpeni gaya baru, saya 
yakin rakyat masih bisa tahan menderita, sudah terlatih apalagi dapat 
bonus tambahan menderita pasca 350 tahun

Mohon penjelasan saya yang bodoh ini



  Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Penyelewengan, kalau terbukti ada, MEMANG HARUS DIHUKUM, tetapi dalam sebagian 
besar yang ikut dalam perbincangan ini juga MENYELEWENGKAN kenyataan: Uang yang 
dicurahkan pada BC itu bukan uang rakyat atau pajak yang dipungut dari rakyat, 
TETAPI UANG LPS YANG MERUPAKAN URUNAN DARI SELURUH BANK DI INDONESIA. Dalam 
berbincang saja sudah seleweng-seleweng, bagaimana jadinya??? Yang salah harus 
disalahkan tetapi data jangan disalah-salahkan untuk kepentingan berbincang. 
Itu namanya menipu yang artinya sama dengan yang dituduhkan kepada masalah BC 
ini.


Katakan, katakan sejujurnya . . .  / dst.


Oo, i do hape!

Zul




--- On Wed, 12/16/09, Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com wrote:

From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Apakah SBY terlibat skandal Century ?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 6:28 PM

Pak Bungaran memberi contoh masalah BLBI dan krisis th 98 yang mengakibatkan 
Pemerintah harus mengeluarkan dana recap sebesar lebih kurang Rp 600T.  Justru 
itulah yang mereka ingin hindari supaya jangan terjadi lagi sehingga 
membail-out BC dengan Rp 6.7T mengingat pada waktu kejadian itu terjadi krisis 
global di dunia. Kalau kejadiannya tidak bertepatan dengan krisis global 
mungkin dengan mudah dapat ditutup saja seperti bbrp bank lain yang juga 
ditutup.

Jika sekiranya kebijakan yang diambil pada saat itu BC ditutup dan terjadi 
kembali krisis spt th 98, kira2 apa yang akan dikatakan kepada Pak Boed dan 
SMI?  Jika sekiranya SMI dan Pak Boed dari awal sudah ada kong kali kong dengan 
RT, kira2 untuk apa dia mengundang para pakar termasuk Agus Marto, Marsillam 
Simanjuntak dll yang jumlahnya sekitar 35 orang untuk brainstorming?
Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salam untuk Nugraha Besoes dan Nurdin Halid

2009-12-18 Terurut Topik andfadilah
Pertengahan 80 an Timnas Kita masih berimbang ketika melawan Thailand ,saling
mengalahkan,kemudian di awal 90 an thailand sudah sangat sulit
dikalahkan,kemudian di pertengahan tahun 90 an vietnam muncul menjadi kekuatan
yang menakutkan Timnas,tidak jarang timnas dikalahkan oleh mereka,kemudian di
awal tahun 2000 an singapura mulai menekuk timnas kita,diikuti oleh
Myanmar.tahun ini Laos sudah mulai menghajar timnas.
Tinggal Malaysia saja yang belum menggarap Timnas.

Jadi bisa diambil kesimpulan kita dilewati oleh negara negara Asean satu
persatu.Myanmar,dan Laos bukanlah negara yang punya kultur sepakbola yang kuat.

Memang Kualitas persepakbolaan Menurun dibanding negara Asean.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Teguh Santoso tgh.s...@... wrote:

 Ada fenomena sangat aneh sehingga berfikirpun saya sudah tidak mampu melihat
 melalui berita TV yang memberitakan Tim PSSI dikalahkan Laos 0-2 dan
 dikalahkan Myanmar 1-3, serta hanya mampun imbang 2-2 melawan Singapura di
 penyisihan nomor sepakbola Sea Games Laos 2009.

 Itu adalah serangkaian kekalahan demi kekalahan yang dialami oleh Timnas
 Sepak Bola Indonesia. Ini pasti ada yang salah dalam tatakelola pembinaan,
 pembibitan dll, yang tentunya akan merujuk kepada pengurus PSSI.

 Ada nama pengurus, Nugraha Besoes yang sudah menjabat sejak saya SD di
 pertengahan 80 han sampai sekarang saya sudah beranak pinak. Dan tentunya
 Nugraha Besoes pun sudah semakin menjadi kakek-kakek. Kok ya masih betah
 saja ya menjadi pengurus PSSI bertahun-tahun tanpa Prestasi, atau lebih
 tepatnya kok gak malu?.

 Juga untuk Nurdin Halid, jika program2 pembinaan dan lain-lain sudah benar
 pasti hasilnya akan benar, jika hasilnya terus kalah, pasti sistemnya adalah
 salah

 salam prihatin Timnas PSSI
 teguh santoso


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik nur suhascaryo
jalan terus UN saya mengusulkan kepada mendiknas perubahan bagi wajib belajar 9 
tahun harus ada unas, karena kalau setelah lulus sma atau smk tdk wajib siswa 
kuliah jadi mereka tidak perlu unas cukup ujian sekolah saja, sehingga anggaran 
untuk pelaksanaan unas dapat dialokasikan untuk bantuan peningkatan sarana 
prasarana sekolah saja.

salam pendidikan

DR. Nur Suhascaryo, MSc.


--- On Wed, 12/16/09, - is nur - isnur_s...@yahoo.com wrote:

From: - is nur - isnur_s...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UN seperti IELTS/TOEFL
To: Milis FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 10:24 AM




  Mendiknas Terus Memaksakan Ujian Nasional,

dan Seorang Teman yang memang berkecimpung di Pendidikan mengadu, Bahwa 
Mendiknas sudah meminta Pakar-Pakar Hukum untuk menjelaskan Bahwa Ujian 
Nasional Tidak Di Larang.

menjadi Pertanyaan Besar, Mengapa?



Muhamad Isnur

Jakarta Legal Aid Institute (LBH Jakarta)

Jl. Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Pusat

(+62 21) 3145518 Fax (+62 21) 3912377

www.bantuanhukum. org



[Forum-Pembaca-KOMPAS] inteletual yang berjalan dengan hawa nafsu.

2009-12-18 Terurut Topik khairul wazri
bukan bermaksud untuk menyudutkan kaum intelektual, namun tidak dapat 
dipungkiri ada beberapa oknum intelektual. entah itu secara sadar atau tidak 
sadar telah ditunggangi oleh hawa nafsunya.
sebut saja namanya si fulan. fulan ini seringkali membuat dalil yang saya 
anggap keliru. satement yg di rilisnya selalu menyesakan dada. namun sesekali 
dia tampil manis dan mempesona.
sewaktu bapak jusuf kalla mencalonkan diri sebagai presiden dengan yakinnya 
fulan mengatakan kalau bapak jk jadi presiden akan terjadi konflik kepentingan 
dengan kelompok usahanya. padahal pak jk bukan pengusaha lagi.
suatu 


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tragedi 15 Menit di Gereja Santo Albertus

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
BEKASI, KOMPAS.com — Sebelum menghancurkan Gereja Santo Albertus di dalam 
Kompleks Harapan Indah, Kota Bekasi, massa yang terdiri dari ratusan orang 
terlebih dulu berkumpul di sekitar Patung Tiga Mojang yang letaknya sekitar 1,5 
km dari Gereja. Massa yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, serta anak-anak 
berkumpul sekitar 22.30 dan mulai bergerak pukul 22.45.

Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja St Albertus, Kristina Maria Rantetana, 
menceritakan hal itu kepada Kompas.com, Jumat (18/12/2009). Sebelum aksi 
perusakan terjadi, Kristina kebetulan melewati massa yang telah berkumpul di 
patung. Saat itu tidak ada kecurigaannya ketika melihat massa yang berkumpul.

Tidak ada yang orasi. Mereka semua riang, ketawa-ketawa. Enggak ada curiga 
sama sekali, cerita dia, Jumat.

Tidak lama kemudian, lanjut Kristina, massa bergerak dengan kendaraan 
masing-masing. Tentunya melewati Polsek Medan Satria yang jaraknya hanya 500 
meter dari Gereja. Saya ikutin terus massa. Mereka terus berhenti di sekitar 
Gereja. Tiba-tiba langsung turun dari kendaraan lalu melempari Gereja dengan 
batu, katanya.

Mereka teriak-teriak, 'Hancurkan..hancurkan' Ibu-ibu bawa anak-anak ikutan 
melempar. Terus mereka masuk ke dalam Gereja lalu mulai membakar. Saya langsung 
lapor ke Polsek. Beberapa polisi langsung ke Gereja tapi enggak sanggup hadapi 
massa, cerita dia.

Aksi amuk massa berhasil dihentikan sekitar pukul 24.00, setelah ratusan polisi 
dari Polres Metro Bekasi tiba di lokasi. Ketika Kompas.com mencoba meminta 
keterangan terkait peristiwa itu dari pihak Polsek Medan Satria, tidak ada satu 
pun petugas yang bersedia berkomentar. Ke Polres (Bekasi) aja, ucap salah 
satu petugas.

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/18/14222765/tragedi.15.menit.di.gereja.santo.albertus



[Forum-Pembaca-KOMPAS] lanjutan si fulan.

2009-12-18 Terurut Topik khairul wazri
suatu ketika si fulan sempat menangis karena cawapres sby dianggap neolib. 
apakah di negeri ini tidak boleh orang berbeda pendapat dengan si fulan. apakah 
tangisan si fulan dapat menepis anggapan neolib.
pada 


  Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pangkat adalah Amanah dari Institusi TNI

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
 JAKARTA, KOMPAS.com — Pangkat selalu mengiringi jabatan, bukanlah sekadar 
penghargaan atau pengakuan, melainkan lebih substantif. Pangkat merupakan 
amanah dari institusi TNI, bangsa, dan negara. Demikian yang dikatakan oleh 
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso saat memberikan wejangan dalam upacara 
Laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi TNI, di Ruang Hening Mabes TNI 
Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2009).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pangkat memiliki dimensi struktural 
sebagai lambang kepercayaan atas tugas dan kompetensi yang dipercayakan kepada 
personel. Sedangkan sebagai amanah, pangkat atau jabatan memiliki dimensi moral 
yang mencerminkan tanggung jawab yang lebih besar dan dalam lagi.

Pesan moral terpenting dari setiap amanah adalah tanggung jawab yang mesti 
ditunaikan dengan lunas baik kepada diri sendiri, keluarga dan organisasi TNI, 
maupun kepada bangsa, negara, dan lebih utama lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
Saya berharap kepada para jenderal, laksamana, dan marsekal mampu meningkatkan 
komitmen tugas dan pengabdian sesuai dengan tanggung jawab pangkat yang 
disandang. Lebih dari pada itu, dengan jabatan yang dipangku bisa menjadikan 
lebih solid, profesional serta dapat menyukseskan tugas pokok TNI, tambahnya.

Adapun 19 perwira tinggi (Pati) yang diterima laporan kenaikan pangkatnya oleh 
Panglima TNI terdiri dari 11 orang Pati TNI AD, 5 orang Pati TNI AL, dan 3 
orang Pati TNI AU.

Pelaporan kenaikan pangkat tersebut dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI George 
Toisutta, Kasau Marsdya TNI Imam Sufaat, Kasum TNI Laksdya TNI Y Didik Heru 
Purnomo, Wakasal Laksdya TNI Moekhlas Sidik, Irjen TNI Letjen TNI Liliek AS 
Sumaryo, SIP, Dansesko TNI Marsdya TNI Edy Harjoko, Kapuspen TNI Marsda TNI 
Sagom Tamboen, SIP, para Asisten Panglima TNI serta pejabat tinggi di 
lingkungan Mabes TNI dan masing-masing Angkatan.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/18/10404474/pangkat.adalah.amanah.dari.institusi.tni



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkominfo: Pemerintah sedang Digoyang Habis-habisan

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring 
mengajak masyarakat untuk berpikir rasional dan profesional dalam menghadapi 
dilema politik yang sedang berkembang dalam negeri saat ini.

Pemerintahan sekarang sedang digoyang habis-habisan oleh lawan politik yang 
belum mau mengakui kekalahannya pada Pemilu 2009 lalu, kata Tifatul Sembiring, 
saat menyampaikan kata sambutannya pada acara malam ramah tamah dengan kader 
PKS di Pontianak, Kamis malam.

Tifatul mencontohkan, seperti polemik Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) 
tentang Penyadapan yang hingga kini masih terjadi pro dan kontra. RPP 
Penyadapan bukan hanya saya yang menggagas, tetapi sudah satu tahun lalu 
dipersiapkan oleh KPK, katanya.

Ia mengatakan, dirinya baru satu setengah bulan menjadi Menkominfo. RPP 
Penyadapan dirancang untuk mengantisipasi saling sadap-menyadap antar empat 
instansi yang berwenang dalam hal itu, sepeti KPK, kepolisian, kejaksaan dan 
BIN.

Sehingga diharapkan tidak patut terjadi sadap-menyadap antar empat instansi 
tersebut. Saya melihat saat ini sudah menyimpang dan tidak profesional antar 
instansi tersebut dalam polemik RPP Penyadapan, ujarnya.

Ia menyarankan, polemik elite politik dalam negeri saat ini segera berhenti 
karena belajar dari pengalaman bangsa Indoensia harus membayar dengan mahal 
setiap polemik yang berujung melemahnya nilai tukar rupiah.

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/18/0058570/menkominfo.pemerintah.sedang.digoyang.habis-habisan



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Program Penciptaan Kerja Presiden Roosevelt,New Deal 1933.

2009-12-18 Terurut Topik bakri arbie

Yth Rekan milis,

Sekedar membaca bagaimana Amerika Serikat mengatasi pengangguran di tahun 
1930-an,Presiden Roosevelt yang dilantik ditahun 1933,mulai dengan Program New 
Deal.

Program ini menciptakan pekerjaan bagi jutaan penganggur,dengan membuat sarana 
untuk bendungan yang menghasilkan listrik dan sekaligus bisa membuat pengairan 
bagi petani dan peternak,jalan,pelabuhan,daerah kumuh dibangun dan 
dimanusiakan,pembuatan kapal perang/kapal induk,kanal untuk mengatasi 
banjir,sekolah dibangun dan ditingkatkan kwalitasnya.

Team dari New Deal disusun mulai dari perencanaan terpadu sehingga pemantauan 
agar semua berjalan dengan baik,dibawah beberapa menteri penting.

Untuk mendapatkan gambaran sekilas mohon klik www.googlebooks.com,
dan lihat majalah LIFE,edisi 4 Januari 1937,tentang Presiden Roosevelt dengan 
New Deal-nya.
Sudah tentu para ahli dan elit Indonesia,baik dari pemerintah,akademisi maupun 
pe-bisnis,bisa mempelajari nuansa dan tekad mereka untuk menyelamatkan Amerika 
Serikat sewaktu mengalami krisis ekonomi dikenal dengan masa malaise.
Pengangguran dimana-mana,infrastruktur tidak sempurna, saham pada 
jatuh,kriminal seperti Al Capone merajalela.

Untung ada orang-orang mempunyai karakter dan cerdas,yang merasa terpanggil 
untuk membangun Amerika untuk bangkit kembali dari keruntuhan ekonominya.
Kompak dan terpadu membangun bangsa.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.

Democracy is not merey a governmental system,but a way of life.





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/12/18/e174638/ironis.pwi.jaya.dan.pengelola.infotainment.gunakan.uu.ite.sikapi.luna..


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah kalangan mengaku sangat terkejut, menyesalkan, 
dan sekaligus mengecam tindakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya beserta 
sejumlah awak pekerja infotainment, yang menggunakan sejumlah pasal 
kontroversial dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan 
Transaksi Elektronik untuk mengadukan artis Luna Maya, terkait curhatnya di 
microblogging twitter.

Seperti diwartakan Kompas.com, Ketua PWI Jaya Kamsul Hasan mendampingi sejumlah 
kru infotainment melaporkan Luna Maya ke pihak kepolisian dengan sangkaan, 
salah satunya melanggar Pasal 27 ayat 3 UU ITE, menyusul pesan pribadi yang 
dituliskan kekasih Ariel Peterpan itu di akun Twitter, yang dianggap 
menghujat para pekerja infotainment.

Pasal serupa juga pernah digunakan dalam kasus perseteruan antara RS Omni 
Internasional Alam Sutera dengan seorang ibu rumah tangga, Prita Mulyasari, 
yang sampai sekarang masih terus berjalan dan memicu kontroversi besar-besaran 
serta memancing solidaritas dari kalangan masyarakat terhadap Prita.

Saya yakin mereka (pekerja infotainment dan PWI Jaya) sama sekali tidak paham 
bahayanya UU ITE itu. Seharusnya mereka tahu, sejak awal kami di Dewan Pers 
sudah menolak keras dan bahkan menyerukan ke pemerintah dan DPR kalau sejumlah 
pasal dalam UU ITE, seperti Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 45 ayat 1, adalah musuh 
kemerdekaan pers dan berekspresi, ujar Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara di 
Jakarta, Jumat (18/12/2009).

Menurut Leo, dengan pasal dan UU itu lah seorang ibu rumah tangga seperti Prita 
bisa langsung ditahan dan dituntut enam tahun penjara hanya karena menuliskan 
keluhannya atas pelayanan RS Omni Internasional Alam Sutera dan mengirimkannya 
lewat surat elektronik pribadi ke sejumlah rekannya.

Leo juga menambahkan, akun jejaring sosial seperti Twitter atau Facebook memang 
tidak termasuk dalam kategori media massa berbadan hukum. Akan tetapi jika 
mengacu pada Pasal 1 ayat 1 UU Pers disebutkan, pers merupakan hasil kegiatan 
jurnalistik yang menggunakan media cetak, elektronik, dan segala jenis saluran 
yang tersedia.

Secara substantif, walau tidak berbadan hukum, (produk tulisan) seperti di 
Twitter, Facebook, atau internet itu ada kaitannya dengan UU Pers. Oleh 
karenanya kemarin kita bela Prita Mulyasari. Seharusnya para pekerja 
infotainment itu kalau merasa dirugikan nara sumbernya, gunakan saja hak jawab 
atau kalau perlu ajukan ke Dewan Pers, ujar Leo.

Leo menegaskan, kalau tetap nekat menggunakan UU ITE dalam kasus itu, hal itu 
sama artinya baik pekerja infotainment maupun PWI Jaya setuju dan mendukung UU 
ITE, yang juga berarti mendukung upaya mengkriminalisasi pers sendiri. Hal 
seperti itu teramat ironis dan memprihatinkan.

Nanti pemerintah kan juga senang, ternyata ada wartawan infotainment setuju 
kebijakan yang bisa menjadi produk aturan yang represif bagi pers sendiri. Yang 
seperti itu malah jadi preseden di masa mendatang. Padahal kita berjuang agar 
dua pasal itu dicabut. Kami akan undang PWI Jaya supaya mereka paham apa itu 
kemerdekaan pers, ujar Leo. (DWA)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Santo Albertus Tetap Selenggarakan Misa Malam Natal

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengurus Gereja Santo Albertus di dalam Kompleks Harapan 
Indah Kota Bekasi tetap akan menyelenggarakan misa pada Malam Natal tanggal 24 
Desember nanti. Aksi pengrusakan gereja oleh seribuan orang pada Kamis malam 
tadi tidak mengubah rencana jadwal ibadah di gereja yang masih dalam proses 
pembangunan itu.

Kita tetap akan melaksanakan misa Malam Natal. Misa itu sudah kita rencanakan 
sejak awal, kata Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja Santo Albertus, 
Kristina Maria Rantetana, Jumat (18/12/2009).

Kristina menjelaskan, meski saat ini pembangunan gereja baru mencapai 60 persen 
sejak dimulai pada Mei 2008, pengurus gereja tetap akan menggelar ibadah 
perdana pada Malam Natal nanti. Malam Natal ibadah pertama kita. Setelah itu, 
ibadah akan terus dilakukan. Tanpa dinding di samping ngga apa-apa. Kita pake 
bangku plastik seadanya nanti, jelas dia.

Para pengurus gereja serta sekitar 5.000 umat tidak takut aksi pengrusakan akan 
terulang pada Natal nanti, karena pihak kepolisian telah berjanji akan 
mengamankan lokasi selama Natal. Tidak perlu takut. Kepolisian telah berjanji 
akan mengamankan. Kita percaya lah sama polisi, kata dia.

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/12/18/18043243/Gereja.Santo.Albertus.Tetap.Selenggarakan.Misa.Malam.Natal



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kotak Hitam Bank Century

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Iman Sugema
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/17/03560838/.kotak.hitam.bank.century




Membuka lembar demi lembar hasil audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan 
terhadap berbagai lembaga yang terlibat dalam kasus Bank Century ibarat membaca 
hasil analisis terhadap kotak hitam sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan. 
Berdasarkan kotak hitam tersebut, saya berkeyakinan bahwa mungkin Bank 
Indonesia salah baca situasi. Berikut uraiannya.

Cerita mengenai penjarahan oleh pemilik bank dan pihak-pihak terkait selama 
lima tahun terakhir bisa pembaca simak dalam laporan BPK. Singkatnya, melalui 
berbagai modus operandi, jumlah uang yang dijarah oleh pemilik bank, yakni 
komplotan HAW dan RAR, mencapai Rp 3,115 triliun serta oleh gerombolan RT 
mencapai Rp 2,753 triliun. Cerdasnya mereka, justru pemberian fasilitas 
pendanaan jangka pendek (FPJP) menciptakan kesempatan untuk menggondol uang 
lebih banyak.

Saya juga memiliki keyakinan, masalah likuiditas yang dihadapi Bank Century 
pada akhir Oktober 2008 bukan karena rush oleh nasabah. Jumlah dana nasabah 
pada bulan itu mencapai Rp 10,76 triliun yang lebih tinggi dibandingkan dengan 
posisi Januari yang mencapai Rp 10,64 triliun. Kesulitan likuiditas lebih 
disebabkan memburuknya kualitas aset. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan 
macetnya aset surat berharga valas sebesar 11 juta dollar AS.

Tidak ada rush

Pada 29 Oktober 2008, BI mengeluarkan PBI Nomor 10/26/PBI/2008 yang memberikan 
peluang penarikan FPJP bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas. 
Cerdasnya, sehari kemudian Bank Century mengajukan penarikan FPJP sebesar Rp 1 
triliun kepada BI. Kebetulan posisi rasio kecukupan modal (CAR) berada di bawah 
8 persen sehingga Bank Century tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan FPJP.

Sejak saat itu, mestinya BI sudah mencurigai bahwa dana talangan kemungkinan 
akan digerogoti oleh para pemilik bank, seperti yang terjadi dalam kasus BLBI 
sebelas tahun yang lalu. Menurut Akerlof (1998), yang juga merupakan pemenang 
Nobel Ekonomi, penyaluran dana talangan akan memicu upaya penjarahan oleh 
pengurus bank dalam skala yang lebih besar. Sayangnya, kemudian pada 14 
November melalui PBI Nomor 10/30/PBI/ 2008 BI melonggarkan syarat CAR menjadi 
positif sehingga Bank Century memenuhi syarat untuk mengunduh likuiditas dari 
bank sentral. Antara tanggal 14 sampai 18 November total uang yang disuntikkan 
BI sebesar Rp 689,4 miliar. Ini sama saja dengan menyerahkan kunci brankas 
penuh uang kepada maling.

Catatan BPK tidak menunjukkan adanya rush oleh nasabah sampai pertengahan 
November 2008 sehingga kesulitan likuiditas yang dialami Bank Century pada 
waktu itu patut diduga telah direkayasa oleh pemiliknya. Tujuannya adalah 
supaya FPJP segera keluar. Pada 3 November, surat berharga valas yang dikuasai 
HAW ternyata macet sebesar 45 juta dollar AS sehingga arus kas Bank Century 
tambah parah dan ini kemudian menyebabkan BI menetapkan bank itu dalam status 
pengawasan khusus sejak 6 November.

Anehnya, antara tanggal 6 sampai 13 November terjadi pencairan dana oleh pihak 
terkait sebanyak Rp 344 miliar. Karena penarikan itu, likuiditas bank tersebut 
makin buruk dan pada hari berikutnya BI memberikan FPJP tahap pertama. 
Penarikan oleh pihak terkait terus berlangsung sampai 21 November dan kali ini 
jumlah uang yang digondol sebesar Rp 273,8 miliar. Mestinya, dalam status 
pengawasan khusus penarikan seperti itu tidak dimungkinkan karena sama saja 
dengan memberi peluang terjadinya penjarahan.

Bukan sistemik

Kalau uraian di atas benar adanya, bisa dipastikan bahwa bank itu kekurangan 
likuiditas dan kemudian insolvent tidak ada kaitannya dengan krisis keuangan 
global ataupun karena hilangnya kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut. Ini 
menjadi penting untuk dipahami karena BI dalam analisis mengenai risiko 
sistemik menyebutkan bahwa ada 18 peer bank yang berpotensi untuk mengalami 
rush kalau Bank Century ditutup. Yang dimaksud dengan peer bank adalah bank 
yang mengalami penurunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana mereka beralih ke 
bank-bank yang dianggap aman (flight to safety).

Saya tak bisa memahami apa dasar dari analisis itu. Di antara 18 bank itu, pada 
bulan Oktober malahan ada 10 bank yang DPK-nya justru bertambah, bukan menurun 
seperti yang diperkirakan BI. Lagi pula, pengalaman pada tahun 1997 dan 1998, 
rush terjadi tanpa pilih-pilih bank. Bank kecil atau besar, bank yang kondisi 
keuangannya baik ataupun buruk, waktu itu sama-sama kena rush. Pengalaman di 
negara lain pun menunjukkan bahwa rush selalu tanpa pandang bulu. Systemic run 
biasanya tidak timbul akibat hilangnya kepercayaan terhadap salah satu bank, 
tetapi karena hilangnya kepercayaan terhadap ketahanan sistem perbankan.

Keanehan berikutnya dalam analisis sistemik yang dibuat BI adalah 
mengelompokkan lima BPD yang asetnya mirip dengan Bank Century sebagai kelompok 
bank yang juga berpotensi bermasalah kalau Bak Century ditutup. Di mata deposan 
pasti 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H

2009-12-18 Terurut Topik agnes
Slamat tahun baru juga.
Smoga masih tetap ada semangat baru :-)
Sent from my BlueBerry®
:-)

-Original Message-
From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 07:36:51 
To: FPKForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H

Kawan-kawan,

Selamat Tahun Baru 1431H
Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi
kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin

Selamat menikmati the  long week-end.

Jabat erat,
KK


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Press Release KONSER KOIN UNTUK KEADILAN: Cukup Satu Prita Saja

2009-12-18 Terurut Topik Mira
Salam Kenal 4all milisters,
Permisi..kalau boleh ikutan nimbrung dan pula ingin bertanya, bagaimanakah 
kelanjutan penanganan kasus Ibu Prita?

Sehubungan dengan pendapat Mbak Yuli cocok banget bahwa dukungan konser buat 
Prita supaya tidak di komersialkan...atau janganlah konser tsb ditujukan buat 
keuntungan golongan tertentu...

Sehubungan dengan kasus Ibu Prita yang kena vonis denda 204 juta..bukankah 
pihak rumah sakit sudah menarik kembali vonis dendanya?  Ataukah berita di 
koran yang baru lalu itu hanya berupa kabar angin sepoi-sepoi buat meredam 
kepedulian rakyatnya saja?

Karena memang vonis tsb tidaklah adil bila kasus medical malah dibebankan ke 
alamat sang korban, yaitu Ibu Prita...bahkan tuntutan bisa dilanjutkan melalui 
proses hukum peradilan..bahwasanya Rumah sakit OMNI seharusnya membayar ganti 
rugi atas kesalahan diagnose terhadap Ibu Prita, yang bukan sakit demam 
berdarah.

Juga, rakyat berhak mendapat kepercayaannya kembali atas rumah sakit OMNI, 
dengan cara menuntut departemen kesehatan supaya turun tangan melakukan 
inspeksi jaminan pemulihan kesehatan pasien melalui penelitian ulang pada 
kompetensi dari fungsi Rumah sakit OMNI atas peranannya melayani service 
kesehatan pasien sebagai konsumen orang2 yang sakit.

Pernah ada kasus yang sama dengan apa yang dialamai Ibu Prita di suatu rumah 
sakit di Hoorn - Belanda. Bedanya yang dialami di R.S belanda itu adalah bayi 
yang lahir, meninggal dunia akibat kesalahan mediche team secara keseluruhannya.
Silahkan click:
http://andijker.wordpress.com/2009/09/10/baby-overleden-door-fouten-ziekenhuis/

Salam,
MiRa
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno yuliati_s...@... 
wrote:

 Sungguh menggembirakan bahwa dukungan bagi Prita terus dilanjutkan, dan 
 dengan diadakannya konser juga menunjukan betapa rakyat tetap ingin melawan 
 hukum yang tidak berhati nurani.
 Pada mulanya dukungan Prita yang sangat bagus untuk mengumpulkan koin 
 tersebut, dampaknya sangat dahsyat keseluruh Indonesia, dan saya bangga bahwa 
 masih banyak bangsa Indonesiia ini yang tetap menomor satukan GOTONG ROYONG. 
 Karena itulah sifat rakyat kecil di Indonesia, tidak mementing kedudukan 
 ataupun keuntungan politik, tetapi gotong royong untuk mendukung kebersihan 
 hati nuran.
  
 Saya pikir pada mulanya KONSER ini akan dihadiahkan kepada seluruh rakyat 
 yang sudah ikut bekerja keras menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam 
 mendukung kasus Prita, dan konser ini akan BEBAS BIAYA bagi SUKA 
 RELAWAN yang sudah merelakan waktu dan tenaga dalam penghitungan dan 
 pengiriman koin-koin untuk Prita tersebut, darimanapun dipelosok Indonesia in.
  
 Tetapi konser ini asih meminta sumbangan lagi bagi penonton-nya. Dan biayanya 
 TIDAK RECHAN/KOIN lagi tetapi UANG KERTAS sebanak Rp. 50,000, yang dikatakan 
 untuk menyumbang ke Prita lagi. Padahal koin-koin yang dikumpulakn sudah 
 melebihi dari Rp204 juta. berilah pertunjukan bagi para PEMULUNG yang sudah 
 menyumbangkan uang koin-nya secara bebas. Jadi kerja suka rela tersebut, 
 berkesinambungan dan mendapatkan hadiah bagi par pendukung Prita.
  
 Saya meminta maaf jika pendapat saya ini kurang berkenan dihati para 
 penyelenggara konser. Namun maksud saya, DUKUNGAN untuk Prita tersebut, 
 jangan dikomersielkan ya?
  
 Salam,
 Yuli


[Forum-Pembaca-KOMPAS] 14 Hari dalam Jeruji Sabun dan Kacang Hijau

2009-12-18 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Siwi Yunita Cahyaningrum

Hukum telah berubah menjadi jaring laba-laba. Hanya menjerat yang kecil, tetapi 
tak kuasa meringkus yang besar dan berkuasa. Inilah yang dialami kakek berusia 
77 tahun dari Cirebon, Jawa Barat. Ini pula yang pada pengujung tahun ini terus 
terjadi di negeri ini: keadilan yang njomplang!

Demi menebus kesalahannya, mencuri dua sabun dan setengah kilogram kacang hijau 
di minimarket, Sardjo bin Raswad harus merasakan dinginnya sel tahanan selama 
14 hari. Dengan tubuh rentanya, ia harus menjalani sidang bolak-balik dari 
Tegal ke Cirebon untuk menebus kesalahannya.

Sardjo akhirnya bisa menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Sumber di Cirebon 
setelah dua kali sidang itu ditunda tanpa kehadirannya. Pada Kamis lalu, ia 
mencoba datang sendirian dari rumahnya di Blok Kemuren, RT 06 RW 01, Desa 
Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ke Pengadilan 
Negeri Sumber tanpa pendamping. Ia menggunakan angkutan umum. Namun, bukannya 
sampai di Cirebon, ia justru tersesat hingga ke Ciracas, Kuningan, yang 
jaraknya sekitar 20 kilometer dari tempat seharusnya ia disidang.

Jauhnya jarak rumah dan pengadilan membuat tubuh rentanya tak bisa berkompromi. 
Senin (14/12), ia jatuh sakit dan terpaksa harus beristirahat dan tak bisa 
menghadiri sidang. Akhirnya, kakek yang hidup sebatang kara itu dijemput oleh 
polisi dari rumahnya untuk diantar mengikuti sidang ke pengadilan ke Cirebon, 
Rabu.

Di depan hakim dan jaksa di pengadilan, Sardjo terus terang mengaku bersalah. 
Saya khilaf, Pak, pengin beli tetapi tak punya uang, aku Sardjo sambil 
menunduk.

Ia mengaku mengambil dua batang sabun dan setengah kilogram kacang hijau pada 
19 November lalu tanpa membayar di kasir sebuah minimarket di Desa Losari, 
Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.

Sardjo memang ingin membawakan oleh-oleh bagi mantan istri dan keluarganya yang 
tinggal di Indramayu.

Namun, belum sampai ia melangkah meninggalkan minimarket, salah seorang 
karyawan toko yang memergokinya mengambil barang tanpa membayar menggeledahnya. 
Nasib Kakek Sardjo pun akhirnya berakhir di kantor polisi.

Seseorang dari desanya, ujar sang kakek itu, mau menanggung biaya kerugian yang 
diderita minimarket tersebut. Uang yang harus dibayar 10 kali lipat dari nilai 
barang, yakni Rp 135.000. Namun, apa daya, proses hukum tetap jalan terus.

Selama menjalani pemeriksaan, kakek yang berpakaian lusuh itu terpaksa 
meringkuk di tahanan Kepolisian Sektor Losari selama lima hari. Setelah itu, ia 
dipindahkan ke Rumah Tahanan Cirebon dan ditahan selama sembilan hari.

Dasar yang membuat kakek tersebut ditahan, menurut Kepala Kepolisian Resor 
Cirebon Ajun Komisaris Besar Sufyan Syarif, adalah ketidakjelasan identitas 
sang kakek. Kartu tanda penduduk yang ia bawa tidak bisa meyakinkan penegak 
hukum bahwa ia memang warga Tegal yang bertempat tinggal jelas dan tetap.

Selain itu, kami sudah upayakan mediasi, tetapi kakek menolak. Di sisi lain 
memang ada tuntutan dari toko untuk melanjutkan kasus itu, kata Sufyan.

Linglung dan selalu menunduk, seperti itulah gambaran Sardjo saat hadir di meja 
hijau. Tanpa didampingi pengacara karena miskin dan buta hukum, ia berusaha 
menjelaskan satu per satu apa yang ia perbuat.

Akhirnya majelis hakim memvonisnya 12 hari masa percobaan dan membebaninya 
biaya perkara Rp 1.000. Bapak dihukum 12 hari percobaan. Pak Sardjo ora perlu 
ngaloki hukuman ning penjara, mergo pernah ditahan (Pak Sardjo tidak perlu 
menjalani hukuman di penjara karena pernah ditahan), kata hakim ketua, 
Sulasdiyanto, yang mencoba menerjemahkan putusan vonis dalam bahasa Jawa agar 
Sardjo mengerti.

Vonis itu pun dijawab Sardjo dengan anggukan dan perkataan lirih bahwa ia 
setuju.

Hukum telah bicara dengan memenjarakan kakek Sardjo selama 14 hari ketika masih 
disangka mencuri sabun dan kacang hijau. Namun, hukum buta terhadap para 
pencuri uang rakyat. Meski berstatus sama, mereka dibiarkan bebas, tak juga 
dipenjara.

Bandingkan dengan kasus lain di Cirebon ini. Sebanyak 10 anggota DPRD Cirebon 
periode 1999-2004, yang saat itu terlibat kasus korupsi yang terkenal dengan 
nama APBD Gate 2001, tak pernah masuk bui.

Bahkan, Mahkamah Agung akhirnya mengeluarkan keputusan untuk meloloskan 
pengajuan kasasi jaksa. Proses eksekusi tidak pernah dilakukan terhadap mereka, 
dengan alasan pertimbangan situasi dan kondisi daerah yang tak mendukung jika 
mereka ditahan: kalau 10 anggota DPRD ditahan, DPRD bisa kolaps. Para terdakwa 
pun akhirnya melenggang bebas karena memperoleh hasil peninjauan kembali yang 
membebaskan mereka dari tuduhan korupsi tahun 2007.

Kasus serupa terulang tahun 2004. Kasus dugaan penyelewengan dana 
APBD—melibatkan 16 anggota DPRD dan Wali Kota Cirebon periode 1999- 2004—dan 
dikenal dengan APBD Gate 2004 pun lolos dari pengadilan. Mereka awalnya 
dijerat hukum karena penggelembungan anggaran DPRD Rp 1,3 miliar.

Namun, Kejaksaan Negeri Cirebon pada pertengahan 2008 mengeluarkan surat 
perintah 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres: Kami Bukan Malaikat

2009-12-18 Terurut Topik Sulaeman_H.
Perumpamaan itu tidak bicara masalah derajat tapi bicara masalah sifat atau
tabiat.
SH


On 12/15/09, soedardjo batan soedardjoba...@yahoo.com wrote:



 Mohon koreksinya. Mana derajad yang tinggi antara manusia dan malaikat? Apa
 benar derajad manusia lebih tinggi dari malaikat?. Mohon maaf, hindarkan
 polemik SARA, sekedar untuk mengingatkan diri saya, yang terkadang saya
 direndahkan derajad saya bahwa saya bukan malaikat...
 Dardjo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bagian pertama dari dua tulisan: RASIONALITAS ABU-ABU

2009-12-18 Terurut Topik betaket
Artikel ini merupakan  bagian pertama dari dua tulisan yang diikhtiarkan
oleh Saudara Jack Yanda  Zaihifni Ishak.SH, MSc, PhD; seorang Pemerhati
Kebijakan   Hukum (LPSPKN)

Rasa keadilan publik mulai terusik. Ini karena dengan  mudah publik
mendapatkan gambaran perbandingan ketidakadilan, seperti kasus Ibu  Mina
(mencuri tiga biji coklat, jika dibandingkan dengan kasus  Anggodo (
kasus  penyuapan  PT Masaro) yang diperdengarkan di Mahkamah konstitusi
dan kasus Bank  Century yang konon melibatkan banyak petinggi negara.
Dari kasus-kasus itu,  publik mendapat  momentum cukup untuk menekan
Pemerintah untuk memperbaiki  sistim penegakan hukum dan pelayanan
publik. Tetapi nampaknya momentum tersebut  telah dimaknai dengan  ide
People Power, dengan agenda menurunkan  pemerintahan.

Lazimnya  di banyak  negara, momentum ini akan  dipergunakan dengan baik
untuk menyeimbangkan Tri Matra Kebijakan  Negara  (Pembangunan Ekonomi -
Politik - Hukum).  Reformasi menuju keseimbangan  (keadilan) antara
ekonomi-politik-hukum ini agar negara berjalan sesuai tujuan,  bukan
berjalan masing masing sebagai panglima dan  saling bertabrakan atau 
saling mengorbankan. Juga perlu adanya term of reference (TOR)  dari 
road map  penegakan hukum dan sistim pelayanan publik.  Ini
penting  karena perlindungan  hukum terhadap pembuat dan pelaksana
kebijakan, masyarakat sipil dalam arti luas  dan khususnya (pengusaha)
yang sebenarnya merupakan pilar ekonomi  utama yang  dibutuhkan sebagai
entrepreneur, tapi sering jadi korban dari hukum dan  politik.

Pengalaman Indonesia dan Malaysia nampaknya ada kesamaan,  karena kedua
negara pernah mengalami peristiwa kerusuhan. Di Malaysia, korban  dari
kerusuhan etnis menimpa keturunan (Tionghoa), tetapi isu perkauman itu
di  Malaysia cepat diantisipasi dengan mencegah isu SARA tersebut.
Pemerintah  Malaysia memahami masalah substansi timbulnya kerusuhan
adalah faktor kesempatan  dalam bidang ekonomi, politik, dan hukum. Dari
sini, mereka  memunculkan   konsep  jalan tengah ( Dasar Ekonomi Baru,
konsep ini justru berasal dari anak  bangsa sendiri yaitu Profesor Dr.
Soemitro Joyohadikusumo.  Pengalaman Malaysia   dengan  konsep  New
Economic Policy sudah berhasil mendudukkan  ketiga   bidang 
(Ekonomi-Politik-Hukum) ini secara proporsional yang output-nya adalah 
kepentingan negara.

Di Indonesia, kerusuhan Mei lalu, tidak mampu  mendorong perubahaan
sistem secara besar-besaran, kecuali jatuhnya Orde Baru,  banyak energi
terkuras karena hal-hal yang tidak substantive, sebaliknya justru, 
reformasi telah melahirkan generasi yang mudah marah, menghakimi  siapa 
saja  yang berbeda pendapat atau berbeda aliran. Setiap orang  merasa
berhak menjadi  hakim, di samping itu istilah mengadili dan menghakimi
sekarang ini sudah  berkonotasi  law enforcement  oleh pihak
yang kuat terhadap pihak yang lemah  (tidak punya bargaining).

Ada apa  dengan semua ini? Jika kita simak,  akan terlihat dengan jelas
isu utamasebenarnya tidaklah terwakilinya rasa  keadilan rakyat dan di
pihak  lainnya khawatir kebijakan penegakan hukum yang  diduga 
menyimpang dari format  road map penegakan hukum . Yang parahnya lagi,
nyatanya belum ada Term of Reference ( TOR )sampai saat ini dan tidak
adanya  konsitensi rule of law yang benar. Nah kalau kita
tidak hati-hati memetakan  maksud baik tersebut, maka kita akan
mendapatkan kembali kekuasaan otoriter  seperti  pada masa Orde Baru 
atau menuju  tirani masyarakat sipil.

Rule of Law
Apa yang dimaksud dengan konsisten dengan prinsip rule  of law
itu?

Pertama adalah Perlindungan terhadap Pembuat dan Pelaksana  Kebijakan :
Bahwa kebijakan tidaklah dapat diintervensi hukum lainnya, maksudnya 
para pembuat kebijakan tidaklah dapat dipidana sekenanya, maka perlu
dipertegas  kriteria  dan batasan siapa saja yang mesti dilindungi hukum
karena kebijakannya  (Presiden, wakil Presiden dan Para Menteri, ketua
lembaga tinggi Negara,  Pimpinan Bank sentral, Ketua badan misalnya
PPATK,Pemimpin Komisi misalnya  pimpinan KPK, Pimpinan Komisi Pimpinan
Yudisial, Pimpinan KPPU, Gubernur,  Walikota atau Bupati ,  Jaksa Agung,
Kepala Polri).

Kedua, Perlindungan  terhadap Birokrasi: Khusus untuk aparat Birokrasi
(Sekjen, Dirjen, direktur,  Sekda Propinsi, Sekretaris Daerah,
Sekretaris kota, Kepala Dinas, Kepala Biro)  tidaklah dapat serta merta
dikenakan pasal korupsi sebelum hukuman Administasi  Negara
diberlakukan, mengingat kerugian Negara adalah lebih penting dari
hukuman  pidana itu sendiri.

Ketiga, Perlindungan Staf Birokrasi terhadap  Perintah Atasannya:
Kkeadaan ini sering terjadi, karena bawahan sering ditekan,  maka
perlulah format perlindungan. Di Negara  maju, bawahan terebut adalah 
professional dan mereka outsourching dari organisasi pekerja
mandiri, dimana  atasan tidak dapat melakukan tindakan semena-mena,
serta perlu adanya lembaga  peradilan administrasi di bawah MK dengan
demikian menjadi jelas beda antara  pidana dan administrasi yang
ujungnya adalah menanamkan adanya kepastian  

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bagian kedua dari dua tulisan: RASIONALITAS PENEGAKAN HUKUM DILEMMA KEBIJAKAN

2009-12-18 Terurut Topik betaket
Artikel ini merupakan bagian kedua  dari dua tulisan yang diikhtiarkan
oleh Saudara Jack Yanda Zaihifni Ishak.SH,  MSc, PhD; seorang Pemerhati
Kebijakan  Hukum  (LPSPKN)

Penegakan hukum sangatlah penting, tetapi yang  lebih penting
adalah Subtansi Hukum itu sendiri, yakni; Penegakan Azas Keadilan  dalam
Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum terhadap Pengambil Kebijakan,
jika  sesuatu Kebijakan dapat diintervensi oleh penegak hukum, tentunya
terlalu banyak  pengambil kebijakan saat ini dapat dipenjarakan

Penahanan demi penahanan  telah dilakukan oleh Kejaksaan agung,
Kepolisian maupun KPK terhadap Politikus,  Pejabat, Mantan Pejabat
Negara dan Pengusaha dalam kasus-kasus dugaan penyuapan  dan
penyimpangan keuangan Negara. Mereka diperiksa dan ditahan dalam kaitan 
dengan jabatannya masa kini dan masa lalu.

Korban pertama Kebijakan  adalah Akbar Tanjung, ia ditahan dalam kasus
dugaan penyimpangan dana non  bujeter Bulog semasa menjabat Menteri
Sekretaris Negara (Mensekneg) di masa  pemerintahan Presiden BJ Habibie
(kemudian dinyatakan tidak bersalah di MA dan  putusan ini merupakan
Yurisprudensi pertama tentang kebijakan). Sedangkan korban  berikutnya
adalah Syahril Syabirin, Burhannudin Abdulah (mantan Gubernur BI) dan 
Aulia Pohan (deputy Gubernur BI).

Jika memandang kembali ke masa lalu,  pada masa pemerintahan Bung Karno,
Pak Harto dan B. J. Habibie, penangkapan dan  penahanan Pejabat Tinggi
Negara, karena kebijakan yang diambilnya semasa  bersangkutan menjabat
tidaklah pernah terjadi, apalagi sampai disidangkan di  pengadilan.

Barulah pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, nuansa  penegakan
hukum yang kontroversial itu dimulai dengan menekan mundur dan 
mengizinkan pemeriksaan oleh kejaksaan terhadap Jenderal Wiranto yang
pada saat  menjabat Menko Polkam atas dugaan pelanggaran hak asasi
manusia di Timor Timur  dan kasus HAM lainnya. Pemeriksaan, penahanan,
dan bahkan vonis juga terjadi  pada Gubernur Bank Indonesia Syahril
Sabirin. Dia juga dipaksa mundur dari  jabatannya dan ditahan.

Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri  proses penegakan hukum
tambah diintensifkan. Ketua DPR Akbar Tandjung ditahan.  Sedangkan
Syahril Sabirin dijatuhi hukuman penjara tiga tahun. Dari sisi ini, 
terkesan bahwa hukum telah ditegakkan dan tidak satu pun warga negara
yang  kebal  hukum.

Substansi hukum
Penegakan hukum sangat  penting. Tetapi, yang lebih penting adalah
subtansi hukum itu sendiri; Yakni  Penegakan Azas Keadilan dalam
kepastian hukum dan Perlindungan Hukum terhadap  Pengambil
Kebijakan. Penegakan hukum tanpa memedulikan substansi hukum akan 
berakibat hukum menjadi alat politik untuk saling menjatuhkan. Presiden
dan  menteri-menterinya apakah dapat di hukum karena kebijakan yang
mereka ambil?  Jika mereka dapat dihukum maka Presiden setiap saat dapat
jatuh dan diganti dan  anggota kabinet menjadi korban kebijakan?

Presiden Megawati Soekarnoputri  yang terus mengikuti perintah IMF, di
antaranya menaikkan harga bahan bakar  minyak atau menjual 51 % saham
BCA ke PT. Farallon, yang merugikan kepentingan  bangsa dapatkah dihukum
karena kebijakannya itu? Apakah Menteri Negara BUMN  dapat dihukum
karena menjual aset BUMN kepada pihak asing tanpa menunggu harga 
sahamnya tinggi?

Begitu juga dengan kebijakan pengentasan kemiskinan.  Dalam kondisi
rakyat rawan pangan karena hantaman krisis, Presiden BJ Habibie  dalam
rapat kabinet tanggal 15 Januari 1999 memutuskan untuk membantu rakyat 
miskin itu dengan mengeluarkan dana non bujeter Bulog sebesar lebih dari
Rp 40  miliar. Dalam sidang kabinet berikutnya 10 Februari 1999, Habibie
menunjuk  Mensesneg Akbar Tandjung untuk melaksanakan hasil rapat 
tersebut.

Menindak lanjuti perintah sidang kabinet itu, Mensesneg  menunjuk
Yayasan Raudatul Jannah yang diketuai Oadang Sukandar dan Winfried 
Simatupang sebagai kontraktor pelaksana penyalur bantuan sembako.
Belakangan di  antaranya karena tekanan publik Akbar dinyatakan sebagai
tersangka  penyalahgunaan dana nonbujeter dan ditahan Kejaksaan Agung.
Posisi Akbar ketika  itu sebagai Mensesneg. Awalnya bersama presiden,
Menseneg mengambil kebijakan  untuk membantu orang miskin. Namun Jika
terjadi penyalahgunaan dana nonbujeter  maka penyalahgunaan bukan pada
pengambil kebijakan melainkan pada pelaksana  teknis. Ketua Yayasan
Raudatul Jannah dan Winfried Simatupang sebagai kontraktor  penyalur
bantuan. Keduanya harus lebih dahulu diajukan ke  pengadilan.
Katakanlah, ada bukti Akbar melakukan penyelewengan, maka  yang diadili
adalah Akbar selaku pribadi, bukan Mensesneg karena posisi  Mensesneg
adalah pengambil kebijakan. Sebagai pembantu presiden, mekanisme 
pertanggungjawaban diambil alih oleh presiden yang disampaikan dalam
Sidang MPR.  Parlemen tidak bisa menganulir kebijakan yang diambil
pemerintah apalagi  melakukan intervensi, yang dapat dilakukan parlemen
adalah menolak atau menerima  pertanggungjawaban presiden, tetapi yang
menjadi masalah setelah perubahan UUD  45 Presiden bukan lagi Mandataris

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mie Aceh

2009-12-18 Terurut Topik Tengku Muhammad Dhani Iqbal
*Mie Aceh*
Oleh Diu Oktora

Mie Aceh dibuat dengan rempah-rempah yang khas dan termashyur. Inilah jenis
kuliner yang mampu menggedor imajinasi Anda pada makanan.

Di Banda Aceh, salah satu tempat “jempolan” yang menjual mie kepiting adalah
di kedai Mie Razali. Kedai yang terletak di Jalan Panglima Polim ini setiap
harinya ramai dikunjungi pembeli. Di sini orang tidak hanya memburu mie
kepiting, tetapi juga versi lain, seperti mie udang, daging, atau seafood.

Mie Aceh dapat dicicipi dengan dua cara, yakni digoreng atau direbus alias
menggunakan kuah. Untuk rasa, Anda bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas
atau tidak. Mie kepiting biasanya disantap ketika masih hangat, tentu dengan
tak melupakan emping dan acar bawang merah sebagai pendamping santapan.
Dengan menyantap mie kepiting, Anda akan merasakan rempah-rempah khas Aceh
secara kental. Rempah-rempah ini tidak hanya terasa di setiap helai mie,
tetapi juga saat Anda menyantap daging kepitingnya.

Selengkapnya klik *di sini http://wisataloka.com/boga/mie-aceh/*.


Salam,
TM. Dhani Iqbal


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H

2009-12-18 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Pak KK,
 
Amin, dan kami juga mengucapkan Selamat tahun Baru 1431H. Semoga kita semua 
diberi kesehatan dan ketentraman jiwa dalam menjalankan tugas-tugas keseharian, 
dan juga tetap bersyukur kepada kemurahan yang diberikan Allah.
 
Salam,
Yuli

--- On Thu, 12/17/09, Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com wrote:


From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 17, 2009, 7:36 PM


  



Kawan-kawan,

Selamat Tahun Baru 1431H
Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi
kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin

Selamat menikmati the long week-end.

Jabat erat,
KK

[Non-text portions of this message have been removed]









  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY : Boed-SMI tidak perlu non-aktif

2009-12-18 Terurut Topik liman PAP
Pernyataan Presiden, yang mencerminkan sikap seorang kenegarawaan, yang selalu 
berlandaskan pada UUD 45 dan peraturan resmi negara RI.

Intinya, Selama Wapres dan Menkeu sanggup memenuhi tugasnya, tidak perlu 
mundur. Belum ada yang terbukti bersalah.
Lagipula di dalam UU, tidak dikenal Wapres non-aktif. Dan Menkeu juga bukan 
dalam sidang peradilan, jadi tidak perlu non-aktif.

Mantap Pak SBY. Lebih mantap dari pidato kemaren tentang rekomendasi team 8!


Wass,

Liman


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H

2009-12-18 Terurut Topik OEI APRINOVITA
Salam sejahtera putra putri NKRI,
Seseorang
yang berhijrah adalah seseorang yang meninggalkan apa saja yang dilarang
Allah SWT, jadi bagi seluruh putra putri NKRI yang merayakan tahun baru
Hijriah, marilah kita membuka lembaran kehidupan baru yang penuh bertanggung 
jawab,
berdedikasi, beretika dan yang diridhoi Allah SWT sehingga kita dapat
bersinerji didalam memupuk hubungan vertical dan horizontal di tahun
yang baru ini.

Wass, Aprinovita Nurfirdaus






From: Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com
To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 7:36:51 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H


Kawan-kawan,

Selamat Tahun Baru 1431H
Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi
kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin

Selamat menikmati the  long week-end.

Jabat erat,
KK


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 1 Muharram 1431H

2009-12-18 Terurut Topik D.Budi Eman
Dear Pak KK, dan segenap sahabat di FPK yang merayakannya,

Selamat Tahun Baru 1431H.

Salam sejahtera bagi kita semua, dan semoga kita masih dapat berbagi dan
sharing dalam segala bidang bagi sesama kita yang membutuhkan.
Semoga kita semua masih dapat berfikir positif dan selamanya berprinsip
tangan diatas dibandingkan mental tangan dibawah.
Dan semoga Tuhan YME yang akan memberikan jalan serta kelancaran dalam
melaksanakan semuanya dalam dunia ini, dan menjalani dalam waktu yang masih
disediakanNya untuk kita.

Salam kompak selalu, dan salam untuk keluarga,

DBE/D.Budi Eman
 3 D : Dian,Ditya,Diarta



2009/12/18 Kusmayanto Kadiman kkadi...@gmail.com



 Kawan-kawan,

 Selamat Tahun Baru 1431H
 Semoga amal ibadah, budi baik dan sedekah kita memberi ketenangan jiwa bagi
 kita dalam menajalani hidup didunia dan menjadi bekal dialam kekal nanti.
 Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi kita. Amiiin

 Selamat menikmati the long week-end.

 Jabat erat,
 KK


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri Mulyani

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Kebutuhan pulsa itu adalah kebutuhan budaya desa: Cari dan makan kutu secara 
berjejer-jejer sambil bergunjing. Kebutuhan ini semakin besar demi pamer kepada 
sebelah menyebelah di dalam bis, angkot, tanpa memperhatikan keselamatan 
sendiri: menjadi incaran copet. Dan yang paling parah, pulsa dibutuhkan untuk 
memantabkan diri menjadi orang terjajah: bisa dijangkau oleh siapapun dan di 
mana pun.

Sama seperti kawan sebangsanya di desa, para mahasiswa pun lebih mementingkan 
pulsa daripada beli buku. Jadi dari segi perpulsaan, uong deso tidak kalah 
pintarnya dari mahasiswa di pekotaan. Suatu kemajuan bukan

Zul

--- On Wed, 12/16/09, Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id wrote:

From: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlawanan ala Srikandi Menkeu Sri  Mulyani
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 5:48 PM







 









  soal pulsa ini menarik



sudah harus diperhatikan di negara yg realtip miskin ini



dbaru rokok aja   yg diributkan.. ., padahal duit rakyat kecil

sebenarnya banyak di habiskan secara kurang manfaat  thd dua hal ini

..rokok...dan pulsa



apalagi yg regreg  an  itu..wah itu kan  judi terselubung atau

penipuan terang terangan



mesti pilihbeli telor  drpd pulsa ... kala duit terbatas..



kalau rokok bnisa ngecer sebatang.., maka puls abisa beli Rp.5.000

dan jangan jangan ada pulsa Rp.1.000



dan siapapun yg pernah jualan puls atentu tahu yg laku ya yg Rp.5.000

dan Rp.10.000 itu



HS



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Anda tidak membaca postingan saya secara menyeluruh. UN/kelulusan merupakan 
alat untuk mengasapi para guru tetapi saya juga menyebutkan UN/kelulusan akan 
menyumbat ruang kelas mereka yang terbatas sehingga ada kemungkinan sekolah 
mereka tidak bisa menerima murid baru. Bagaimana nasib sekolah yang tidak bisa 
menerima murid baru???

Anda juga tidak memperhatikan contoh katak dalam tempurung dalam postingan 
saya. Dengan guru yang molor, para siswa tidak menyadari bahwa rekan-rekan 
mereka di sekolah yang gurunya tidak molor telah meninggalkan mereka. Si 
katak ini baru sadar setelah berkompetisi di luar daerahnya. Terlambat, 
mereka telah lama dinina-bobokkan oleh guru yang molor.

Zaman saya, bimbingan belajar belum ada; yang ada hanya sebatas bimbel yang 
dilakukan beberapa pekan sebelum ujian masuk perti yang diselenggarakan oleh 
organisasi mahasiswa. Bagaimana kami yang di daerah? Karena ingin lulus dan 
sudah melihat akibat penghapusan UN bagi kami yang di daerah, terpaksa saya 
dan beberapa rekan membentuk biumbel sendiri dengan memanfaatkan guru yang 
memang sudah agak longgar waktunya menjelang pengumuman hasil ujian. Begitu 
pun, si katak tetap saja harus berjuang mati-matian mengerjakan soal ilmu 
alam modern yang TIDAK SEMPAT KAMI PELAJARI di sekolah dengan guru yang molor.

Dengan memahami paragraf terakhir ini, Anda (jika berpikiran jernih) akan 
melihat UN/kelulusan itu merupakan BERKAH BAGI SISWA DAERAH karena mereka 
disadarkan bahwa mereka telah ditaruh di bawah tempurung oleh guru-guru yang 
molor. Kesadaran ini akan membuat mereka lebih terpacu untuk bergiat belajar, 
kalau perlu membentuk kelompok belajar sehingga tidak ada waktu untuk tawuran. 
Sekedar informasi dan bukan pamer: Keinginan untuk menjadi insinyur mesin 
(karena terkagum-kagum dengan lukisan asap putih yang dibuat oleh roket 
(menurut pikiran si katak) di langit kota kami) semua penyelesaian soal 
Widagdo, dan soal-soal seluruh buku teks harus saya kerjakan. Kapan? Satu jam 
setelah pulang sekolah (14.00) hingga pukul 17.30 dan disambung lagi malam 
harinya. Kami juga melahap soal-soal ujian masuk perti yang dikirim oleh 
kakak-kakak kelas kami. Hanya karena sudah terlalu lama ditinggal si 
UN/kelulusanlah yang membuat banyak orang berpendapat si UNk itu
 membantai siswa. Tidak sodara-sodara bagi kami orang desa. Bagi kami guru 
selamanya harus diasapi agar kami mendapat bekal yang memadai untuk memasuki 
kancah kehidupan berikutnya. Kakak-kakak kelas kami telah membuktikan belajar 
di ruangan yang membuat teler teman kami meleleh tidak menghalangi mereka untuk 
memperoleh ilmu dari guru-guru yang lulusannya hanya setingkat di atas mereka. 
Mengapa bisa? Jawabannya tiada lain: Guru-guru mereka belum diberi kesempatan 
untuk molor dan merokok-rokok karena mereka harus membekali murid-murid mereka 
untuk menghadapi UNk. Mereka dibayar oleh murid? POMG (Persatuan Orang Tua 
Murid dan Guru) yang mengaruskan siswa memberi upeti kepada guru lahir pada 
1962 yaitu ketika saya masih kelas 3 SR; sebelumnya . . . gratuiit 
bahkan dapat buku pembagian dari Kementerian PP dan K. Kakak-kakak kelas kami 
tidak membutuhkan teori-teori prof Arief Rahman; besok UN, siapa taku

Atau inikah yang membedakan siswa desa dan siswa kota atau siswa si anak mami?
Antalah yuang . . . .

Zul



--- On Wed, 12/16/09, Satria D satriadharma2...@yahoo.com wrote:

From: Satria D satriadharma2...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: UN seperti IELTS/TOEFL
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:36 PM







 









  Pak Zul,

Jika Anda ingin 'mengasapi' guru-guru yang suka merokok-rokok dan molor, mohon 
jangan siswanya yang justru terkena akibatnya. Maksud saya, UN itu biar pun 
diterapkan seketat-ketatnya dan 100% siswanya tidak lulus juga TIDAK AKAN 
membuat para guru yang merokok-rokok dan molor tersebut berubah. Yang mau 
diperbaiki gurunya tapi yang kena akibatnya justru siswa. Gimana tuh...?!

Bagaimana kalau saya tawarkan UN KHUSUS UNTUK GURU. :-) jadi gurunya dulu yang 
diUN-kan dan kalau tidak lulus, silakan mereka 'diasapi' supaya tidak molor dan 
merokok-rokok lagi. :-)

Salam

Satria


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Membangun patung Obama memang sudah menjadi keharusan bagi bangsa bekas 
jajahan: Bersyahwat tinggi untuk tetap dekat dengan tuannya.

Dari beberapa bacaan, rumah Bung Karno dibongkar olehnya sendiri karena saat 
itu Bung Karno sedang mabuk citra diri sebagai salah seorang pemimpin Nefos, 
jadi semua harus gagah.

Bung Karno merencang Tugu Monas yang hampir seratus persen dapat disandingkan 
dengan yang ada di Independence Drive: tugu tanpa pedestal, kolam pantul tanpa 
lampu bernyanyi, dll.

Zul

--- On Wed, 12/16/09, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com wrote:

From: dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NIAT MEMBANGUN KEMBALI RUMAH BUNG KARNO
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:02 PM







 









  Oleh Dasman Djamaluddin

Saya termasuk di antara undangan yang hadir dalam Seminar Draft Garis-Garis 
Besar Pengembangan Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Selasa, 15 Desember 2009 
lalu di Jakarta. Meski undangan terbatas, tetapi di dalam seminar tersebut 
muncul gagasan-gagasan menarik yang patut dikembangkan dan dilaksanakan demi 
generasi penerus bangsa yang cinta akan sejarah bangsanya sendiri.

Ada dua gagasan pokok yang dapat saya tarik dari seminar tersebut. Pertama, 
betapa bangsa ini banyak yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri. 
Seakan-akan bangsa ini ingin melupakan sejarahnya dan lebih suka membaca 
sejarah-sejarah bangsa dari luar. Sebagai bukti banyak di antara peserta tidak 
mengetahui bahwa bangunan gedung yang berada di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta 
Pusat yang di depannya berdiri megah rumah Dubes Amerika Serikat itu adalah  
Rumah Maeda, seorang Admiral Angkatan Laut Jepang yang mengizinkan para pendiri 
bangsa merumuskan naskah proklamasi, cikal bakal dari kemerdekaan bangsa 
Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Tentang gambaran rumah Maeda ini pada malam 17 Agustus 1945, Burhanudin 
Muhammad Diah atau lebih sering namanya disingkat B.M.Diah yang hadir dalam 
persitiwa bersejarah penting malam 17 Agustus 1945 sebagai satu-satunya seorang 
wartawan, di dalam buku yang saya tulis pada tahun 1992, halaman  57 
/Butir-Butir Padi B.M.Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman, Diungkapkan 
kepada Dasman Djamaluddin (Jakarta: Pustaka Merdeka,1992) , mengatakan:

“Kalau bolehlah saya katakan udara fajar di luar rumah kediaman Laksamana Maeda 
Angkatan Laut Jepang itu sangat cerah. Langit merona agak keputihan. Udara 
terang karena langit ditabur bintang. Dan orang berpuasa masih boleh makan 
sahur. Bung Hatta yang berada di tempat naskah proklamasi dibuat, telah memesan 
makanan untuk sahur. Hari itu kaum Muslimin sedang berada dalam waktu puasa 
yang telah berjalan beberapa hari. Saya keluar ke pekarangan rumah besar 
Laksamana Maeda yang memberikan, pejuang kemerdekaan bangsa dan negara 
Indonesia sebuah ruangan untuk mempersiapkan satu proklamasi kemerdekaan…Daerah 
kita itu orang asing yang menguasai. Kita tidak berhak untuk berkumpul dan 
bermusyawarah di mana saja kita kehendaki. Kita tidak merdeka. Kita tidak 
memiliki sesuatu kekuasaan. Rumah yang didiaminya (Rumah Maeda), suatu daerah 
extra-territorial (satu daerah bebas yang berdiri sendiri) bagi kami untuk 
melaksanakan suatu tindakan sejarah, ketika bangsa

 Indonesia harus menentukan sendiri hari depannya.”

Faktor kedua, menyoroti sejauh mana kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap 
benda-benda bernilai sejarah (museum). Mungkinkan bangsa ini diingatkan kembali 
agar “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah (Jas Merah)”? Ketika kita melihat 
bangsa dan negara LAIN sangat menghargai sejarahnya, terbukti dengan berdirinya 
museum-museum megah yang sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara 
di mana didukung penuh pemerintahnya masing-masing, ada di mana pemerintah kita 
?

Akhirnya seminar opini mengerucut kepada dua permasalahan pokok, di mana saya 
ikut mendukungnya:

Pertama, banyak gagasan Bung Karno (Presiden Soekarno, Proklamator dan Presiden 
Pertama RI) di dalam rangka membuat bangunan-bangunan bersejarah tidak sesuai 
dengan  rencana semula penggagasnya. Contoh konkrit yang dikemukakan adalah 
menganai bangunan Monumen Nasional (Monas).

Kedua,  menghimbau pemerintah agar rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 
dibangun kembali, sehingga generasi penerus bangsa bisa mengenal lebih dekat 
dan mendalam tentang sejarahnya sendiri. Bahkan saya berkomentar: “MEMBANGUN 
KEMBALI RUMAH BUNG KARNO LEBIH BAIK DARI PADA MEMBANGUN PATUNG OBAMA DI 
MENTENG. Memang bangunan ini  sekitar tahun 60-an dibongkar atas perintah Bung 
Karno, sang pemilik. Peristiwa ini hingga kini masih menjadi misteri mengapa 
Bung Karno yang dikenal cinta budaya, cinta sejarah, cinta peninggalan sejarah 
itu justeru menghancurkan rumah yang amat bersejarah dan penuh kenangan itu. 
Dari suatu sumber menyatakan bahwa dalam Sidang Dewan Perancang Pembangunan 
Nasional (DEPERNAS), bulan Agustus 1960, Bung Karno mengatakan bahwa rumah 
proklamasi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono, Puntadewa atau Prabu Baka?

2009-12-18 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Ya, itulah yang menjadi kejengkelan orang luar Jawa: Emangnya bekas wilayah 
Hindia Belanda ini perluasan Mataram? Alangkah menghinanya pemerintah pusat 
yang membangun balai desa yang berarsitektur Jawa, kampung dijawakan menjadi 
desa, buku-buku pelajaran bahasa daerah harus dikeluarkan dari lemari sekolah 
untuk dijadikan pembungkus kacang, dll. yang masih banyak lagi untuk disebutkan 
di sini. Untunglah Allah Maha Mendengar, si  Raja Mataram itu akhirnya 
terohok-ohok juga. Syukur alhamdulillah.

Zul

--- On Wed, 12/16/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote:

From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono, Puntadewa atau Prabu Baka?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 16, 2009, 4:19 PM




  Wayang memang selalu ditayangkan sejak jaman Suharto, jika ada suatu 
masalah yang sedang dihadapi pemerintahan. Ingat sewaktu Keluarga Berencana 
dimana setiap keluarga hanya boleh mempunyai 2 orang anak saja? Sering 
ditayangkan wayang yang terkait dengan keluarga berencana, dan lakon lainnya 
yang menyangkut suasana politik pada saat itu.

 

Salam,

Yuli



  1   2   >