Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Bung Mohammad Sopan, Menurut saya, kebijakan Presiden itu keblinger. Seharusnya tindakan Presiden setelah terungkapnya rekaman upaya Kriminalisasi KPK ke Media Massa, maka yang pertama - tama dilakukan adalah : 1. Non Aktifkan seluruh pejabat Polri dan Kejagung yang namanya disebut dalam rekaman (kecuali SBY sebagai Presiden). 2. Bentuk Tim Independen untuk mengusust kasus tersebut. Dengan tidak dilakukannya langkah 1 dan 2 diatas, maka para Pejabat Polri dan juga Kejagung yang namanya disebut dalam rekaman penyadapan tersebut, melakukan penangkapan terhadap si penyadap, yaitu wakil Ketua KPK. Bila dalam Sidang MK nanti terbukti bahwa rekaman tersebut asli, maka posisi SBY bisa goyah dan terancam jatuh, baik oleh MPR maupun Reformasi Rakyat Jilid 2. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sab, 31/10/09, Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com menulis: Dari: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 31 Oktober, 2009, 1:46 AM Ini adalah pernyataan presiden saat konfrensi pers kemarin, 'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya melarang orang untuk tidak ditahan atau meminta seseorang dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya di kabinet, apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya' Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh polisi, jaksa, dan hakim, untuk memenjara atau membebaskan orang. Saya yakin kebijaksanaan presiden SBY akan mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra -Mohammad Sopan- Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Sebagaimana dimuat di Kompas hari ini. Kasus yang menimpa Bibit dan Chandra bukanlah kasus biasa. Ini bisa kita lihat dari dukungan masyarakat, LSM, sejumlah tokoh nasional dan aktivis HAM, serta media masa yang berdiri dibelakang pimpinan KPK Bibit dan Chandra. Semua dukungan spontan itu bisa terjadi, adalah karena adanya perasaan bersama masyarakat yang sudah frustasi terhadap sikap dan tindakan Presiden yang terkesan dan dirasa tidak lagi berdiri sepadan dengan nurani dan nalar publik atas apa-apa yang telah dilakukan Polri terkait kasus kriminalisasi pimpinan KPK ini. Sehingga sampai melukai/mengoyak rasa keadilan masyarakat. Dukungan moral para tokoh nasional ini, ibarat TNI yang membariskan Tank nya dihalaman Monas yang kemudian mengarahkan mocongnya ke Istana ketika Gus Dur ingin menerbitkan Dekrit Presiden. Ketika itu, TNI bersama nurani rakyat. Presiden, harusnya bisa memahami isyarat ini. Moncong moral da nurani tengah mengarah ke Istana. Harapan masyarakat pun pupus dan berubah menjadi spekulasi-spekulasi yang seharusnya tidak perlu ada dan juga menimbulkan keresahan dan ketakutan akan kelangsungan kehidupan berdemokrasi di negeri ini. Harapan masyarakat juga pupus karena komitmen yg diucapkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Masyarakat tidaklah sebodoh itu. Terlebih lagi sebelumnya beliau pernah mengungkapkan kekhawatirannya agar KPK jangan menjadi superbody, dan jangan menjebak koruptor. Entah apa ada kaitannya dengan perkembangan-perkembangan ini, dan juga kaitannya dengan kasus Century. Pastinya, semua hiruk pikuk ini berlangsung ditahun Pemilu yang proses dan hasilnya kontroversial pula. Inilah kenapa aksi solidaritas publik pun terbangun dengan sendirinya, karena terpanggil hati nurani. Entah, dan entah apa hulu dari semua ini. Kini, doa dan harapan selanjutnya adalah kepada MK. Semoga, MK dengan putusannya kelak bisa membuat terobosan hukum atas kemelut ini sehingga bisa menjadi terang dan membongkar sumber bau bangkai yang sangat menyengat ini. Keputusan MK ini, akan sangat dinanti masyarakat dan menentukan perjalanan bangsa kedepan. Wassalam, Roy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com Date: Sat, 31 Oct 2009 03:04:24 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... Menurut saya, ini murni kasus kriminal. Pertengahan tahun lalu, penyidik KPK mendatangi gedung dept kehutanan, manggala wanabakti jam 5 sore. Mereka awalnya ingin menyelidiki tentang penggunaan kawasan konservasi hutan di kepulauan Bintan untuk kegiatan industri. Setelah mengobok-obok, mereka malah menemukan kasus pengadaan HT ilegal oleh dept kehutanan bekerja sama dgn masaro, sbg supplier utama. Pengajuan alat komunikasi ini padahal sudah ditolak oleh komisi IV dpr ri, tetapi tetap diadakan. Banyak petinggi dept kehutanan yg dipanggil, ms kaban sampai 2x dipanggil, tidak ketingglan pejabat2 eselon dibawahnya. 2 hari kemudian giliran kantor Masaro yg disambangi penyidik KPK. Selanjutnya pemanggilan anggota DPR yg terlibat. Setelah rutin dipanggil, tiba2 kasus tersebut menghilang begitu saja. Tidak ada pemanggilan lg. penyidik KPK seolah-olah menghentikan kasus ini secara prematur. Penghentian ini sampai setahun, sampai Antasari mengungkitnya. Nah, pertanyaannyakenapa kasus yg dari awal ditemukan oleh KPK pertengahan tahun 2008, sampai dihentikan penyidikannya? Jika bukan karena Antasari berkicau, kasus tersebut mungkin tenggelam begitu saja. Apakah dana 6,7 milyar itu bohongan atau tidak? Itu tugas polisi, jaksa dan hakim untuk memutuskan. Bukab wewenang dn kuasa Presiden -Mohammad Sopan- Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Tinggal menunggu waktu saja, Pak. Kalau rakyat gerah, belum seberapa. Tapi kalau rakyat sudah kalap dan marah, karena dikibulin, apa jadinya entahlah. Belum seumur jagung pemerintahan SBY jilid 2, mendung dan gempa sudah di pelupuk mata. Apa bisa bertahan 5 tahun lagi? Best, IC Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Imam Wahyudi imam...@gmail.com Date: Fri, 30 Oct 2009 18:00:35 To: Forum-Pembaca-KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; jurnalperemp...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... Percuma aja boss, buat konferensi pers sampai berbusa-busa sekalipun, rakyat sudah TIDAK PERCAYA lagi. Gimana mau percaya, wong TOKEK nama Anggodo bebas melenggang kangkung, sementara Bibit-Chandra malah ditahan dengan alasan mengada-ada dan dipaksakan. Katanya mau memberantas korupsi, katanya ada di garda terdepan membela KPK, tapi faktanya di jaman dialah KPK diobok-obok ampe ancur lebur kayak sekarang ini...??? Apakah ini awal dari kehancuran rezim dia, wallahua'lam, tapi yang jelas bacalah Gerakan 1000.000 facebookers, di situ banyak sekali yang menyesal memilih dia. Regards, Imam = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Ini adalah pernyataan presiden saat konfrensi pers kemarin, 'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya melarang orang untuk tidak ditahan atau meminta seseorang dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya di kabinet, apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya' Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh polisi, jaksa, dan hakim, untuk memenjara atau membebaskan orang. Saya yakin kebijaksanaan presiden SBY akan mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra -Mohammad Sopan- Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Imam Wahyudi imam...@gmail.com Date: Fri, 30 Oct 2009 18:00:35 To: Forum-Pembaca-KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; jurnalperemp...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... Percuma aja boss, buat konferensi pers sampai berbusa-busa sekalipun, rakyat sudah TIDAK PERCAYA lagi. Gimana mau percaya, wong TOKEK nama Anggodo bebas melenggang kangkung, sementara Bibit-Chandra malah ditahan dengan alasan mengada-ada dan dipaksakan. Katanya mau memberantas korupsi, katanya ada di garda terdepan membela KPK, tapi faktanya di jaman dialah KPK diobok-obok ampe ancur lebur kayak sekarang ini...??? Apakah ini awal dari kehancuran rezim dia, wallahua'lam, tapi yang jelas bacalah Gerakan 1000.000 facebookers, di situ banyak sekali yang menyesal memilih dia. Regards, Imam [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Perlu penelusuran apakah terjadinya 'kriminalisasi' (jika memang ada) terhadap KPK, sumber / awalnya berasal dari (kasus) mana? Apakah bermula dari kasus yayasan BI (dimana ada besan petinggi yang ditangkap), kasus Century (dimana ada dugaan petinggi polisi terlibat) atau kasus Masaro (dimana petinggi Kejaksaan KPK terkait)? Jika dari 2 kasus terakhir, maka mungkin karena perebutan wewenang atau karena cicak 'kurang kerjaan' mau melawan buaya dan godzila, penyelesaian memang gampang; mutasi atau copot yang terlibat. Tapi jika karena kasus yang pertama, ya mesti nunggu Pilpres 2014 lagi. Yang pasti Antasari memang hebat dan 'kurang ajar', tidak ingin masuk penjara sia-sia; tipikal seorang oknum lembaga peradilan (yg menurut survey-survey merupakan salah satu lembaga terkorup selain Legislatif). Salahkan KPU, Golput dan 60% pemilih yang mencontreng teruskan ber-Boedi (berbohong,bahasa Palembang).. Hidup Fox, LSI dengan politik 1 putaran Pilpres nya. Menarik ditunggu laporan Tempo edisi Senin ini, apakah ada hal-hal baru untuk pembacanya; atau meminjam istilah bung Arya G, 'tidak ada yang baru' lagi. Salut untuk Kompas yang sudah timbul nyali-nya. Moga-moga semua media tidak kena 'budaya telepon' atau di unjuk rasa oleh laskar siluman. Wass, Liman --- On Fri, 10/30/09, Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com wrote: From: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, October 30, 2009, 9:46 PM Ini adalah pernyataan presiden saat konfrensi pers kemarin, 'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya melarang orang untuk tidak ditahan atau meminta seseorang dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya di kabinet, apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya' Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh polisi, jaksa, dan hakim, untuk memenjara atau membebaskan orang. Saya yakin kebijaksanaan presiden SBY akan mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra -Mohammad Sopan- Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Menurut saya, ini murni kasus kriminal. Pertengahan tahun lalu, penyidik KPK mendatangi gedung dept kehutanan, manggala wanabakti jam 5 sore. Mereka awalnya ingin menyelidiki tentang penggunaan kawasan konservasi hutan di kepulauan Bintan untuk kegiatan industri. Setelah mengobok-obok, mereka malah menemukan kasus pengadaan HT ilegal oleh dept kehutanan bekerja sama dgn masaro, sbg supplier utama. Pengajuan alat komunikasi ini padahal sudah ditolak oleh komisi IV dpr ri, tetapi tetap diadakan. Banyak petinggi dept kehutanan yg dipanggil, ms kaban sampai 2x dipanggil, tidak ketingglan pejabat2 eselon dibawahnya. 2 hari kemudian giliran kantor Masaro yg disambangi penyidik KPK. Selanjutnya pemanggilan anggota DPR yg terlibat. Setelah rutin dipanggil, tiba2 kasus tersebut menghilang begitu saja. Tidak ada pemanggilan lg. penyidik KPK seolah-olah menghentikan kasus ini secara prematur. Penghentian ini sampai setahun, sampai Antasari mengungkitnya. Nah, pertanyaannyakenapa kasus yg dari awal ditemukan oleh KPK pertengahan tahun 2008, sampai dihentikan penyidikannya? Jika bukan karena Antasari berkicau, kasus tersebut mungkin tenggelam begitu saja. Apakah dana 6,7 milyar itu bohongan atau tidak? Itu tugas polisi, jaksa dan hakim untuk memutuskan. Bukab wewenang dn kuasa Presiden -Mohammad Sopan- Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: liman PAP liman_...@yahoo.com Date: Fri, 30 Oct 2009 19:16:06 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS... Perlu penelusuran apakah terjadinya 'kriminalisasi' (jika memang ada) terhadap KPK, sumber / awalnya berasal dari (kasus) mana? Apakah bermula dari kasus yayasan BI (dimana ada besan petinggi yang ditangkap), kasus Century (dimana ada dugaan petinggi polisi terlibat) atau kasus Masaro (dimana petinggi Kejaksaan KPK terkait)? Jika dari 2 kasus terakhir, maka mungkin karena perebutan wewenang atau karena cicak 'kurang kerjaan' mau melawan buaya dan godzila, penyelesaian memang gampang; mutasi atau copot yang terlibat. Tapi jika karena kasus yang pertama, ya mesti nunggu Pilpres 2014 lagi. Yang pasti Antasari memang hebat dan 'kurang ajar', tidak ingin masuk penjara sia-sia; tipikal seorang oknum lembaga peradilan (yg menurut survey-survey merupakan salah satu lembaga terkorup selain Legislatif). Salahkan KPU, Golput dan 60% pemilih yang mencontreng teruskan ber-Boedi (berbohong,bahasa Palembang).. Hidup Fox, LSI dengan politik 1 putaran Pilpres nya. Menarik ditunggu laporan Tempo edisi Senin ini, apakah ada hal-hal baru untuk pembacanya; atau meminjam istilah bung Arya G, 'tidak ada yang baru' lagi. Salut untuk Kompas yang sudah timbul nyali-nya. Moga-moga semua media tidak kena 'budaya telepon' atau di unjuk rasa oleh laskar siluman. Wass, Liman = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/