Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-11-01 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Mohammad Sopan,
 
Menurut saya, kebijakan Presiden itu keblinger.
Seharusnya tindakan Presiden setelah terungkapnya rekaman upaya Kriminalisasi 
KPK ke Media Massa, maka yang pertama - tama dilakukan adalah :
1. Non Aktifkan seluruh pejabat Polri dan Kejagung yang namanya disebut dalam 
rekaman (kecuali SBY sebagai Presiden).
2. Bentuk Tim Independen untuk mengusust kasus tersebut.
 
Dengan tidak dilakukannya langkah 1 dan 2 diatas, maka para Pejabat Polri dan 
juga Kejagung yang namanya disebut dalam rekaman penyadapan tersebut, 
melakukan penangkapan terhadap si penyadap, yaitu wakil Ketua KPK.
Bila dalam Sidang MK nanti terbukti bahwa rekaman tersebut asli, maka posisi 
SBY bisa goyah dan terancam jatuh, baik oleh MPR maupun Reformasi Rakyat Jilid 
2.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sab, 31/10/09, Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com menulis:


Dari: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 31 Oktober, 2009, 1:46 AM


Ini adalah pernyataan presiden saat konfrensi pers kemarin,
'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya melarang orang untuk tidak 
ditahan atau meminta seseorang dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya 
di kabinet, apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan 
pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya'
Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh polisi, jaksa, dan 
hakim, untuk memenjara atau membebaskan orang. Saya yakin kebijaksanaan 
presiden SBY akan mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra

-Mohammad Sopan-

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-11-01 Terurut Topik royposting
Sebagaimana dimuat di Kompas hari ini. Kasus yang menimpa Bibit dan Chandra 
bukanlah kasus biasa. Ini bisa kita lihat dari dukungan masyarakat, LSM, 
sejumlah tokoh nasional dan aktivis HAM, serta media masa yang berdiri 
dibelakang pimpinan KPK Bibit dan Chandra.

Semua dukungan spontan itu bisa terjadi, adalah karena adanya perasaan bersama 
masyarakat yang sudah frustasi terhadap sikap dan tindakan Presiden yang 
terkesan dan dirasa tidak lagi berdiri sepadan dengan nurani dan nalar publik 
atas apa-apa yang telah dilakukan Polri terkait kasus kriminalisasi pimpinan 
KPK ini. Sehingga sampai melukai/mengoyak rasa keadilan masyarakat.

Dukungan moral para tokoh nasional ini, ibarat TNI yang membariskan Tank nya 
dihalaman Monas yang kemudian mengarahkan mocongnya ke Istana ketika Gus Dur 
ingin menerbitkan Dekrit Presiden. Ketika itu, TNI bersama nurani rakyat.

Presiden, harusnya bisa memahami isyarat ini. Moncong moral da nurani tengah 
mengarah ke Istana.

Harapan masyarakat pun pupus dan berubah  menjadi spekulasi-spekulasi yang 
seharusnya tidak perlu ada dan juga menimbulkan keresahan dan ketakutan akan 
kelangsungan kehidupan berdemokrasi di negeri ini. 
 
Harapan masyarakat juga pupus karena komitmen yg diucapkan tidak sesuai dengan 
kenyataannya. Masyarakat tidaklah sebodoh itu.

Terlebih lagi sebelumnya beliau pernah mengungkapkan kekhawatirannya agar KPK 
jangan menjadi superbody, dan jangan menjebak koruptor. 
Entah apa ada kaitannya dengan perkembangan-perkembangan ini, dan juga 
kaitannya dengan kasus Century.
Pastinya, semua hiruk pikuk ini berlangsung ditahun Pemilu yang proses dan 
hasilnya kontroversial pula.

Inilah kenapa aksi solidaritas publik pun terbangun dengan sendirinya, karena 
terpanggil hati nurani. 

Entah, dan entah apa hulu dari semua ini. 

Kini, doa dan harapan selanjutnya adalah kepada MK. Semoga, MK dengan 
putusannya kelak bisa membuat terobosan hukum atas kemelut ini sehingga bisa 
menjadi terang dan membongkar sumber bau bangkai yang sangat menyengat ini.

Keputusan MK ini, akan sangat dinanti masyarakat dan menentukan perjalanan 
bangsa kedepan.


Wassalam,
Roy


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com
Date: Sat, 31 Oct 2009 03:04:24 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

Menurut saya, ini murni kasus kriminal. 
Pertengahan tahun lalu, penyidik KPK mendatangi gedung dept kehutanan, manggala 
wanabakti jam 5 sore. Mereka awalnya ingin menyelidiki tentang penggunaan 
kawasan konservasi hutan di kepulauan Bintan untuk kegiatan industri. Setelah 
mengobok-obok, mereka malah menemukan kasus pengadaan HT ilegal oleh dept 
kehutanan bekerja sama dgn masaro, sbg supplier utama.
Pengajuan alat komunikasi ini padahal sudah ditolak oleh komisi IV dpr ri, 
tetapi tetap diadakan. Banyak petinggi dept kehutanan yg dipanggil, ms kaban 
sampai 2x dipanggil, tidak ketingglan pejabat2 eselon dibawahnya. 
2 hari kemudian giliran kantor Masaro yg disambangi penyidik KPK. Selanjutnya 
pemanggilan anggota DPR yg terlibat. Setelah rutin dipanggil, tiba2 kasus 
tersebut menghilang begitu saja. Tidak ada pemanggilan lg. penyidik KPK 
seolah-olah menghentikan kasus ini secara prematur. Penghentian ini sampai 
setahun, sampai Antasari mengungkitnya.

Nah, pertanyaannyakenapa kasus yg dari awal ditemukan oleh KPK pertengahan 
tahun 2008, sampai dihentikan penyidikannya? Jika bukan karena Antasari 
berkicau, kasus tersebut mungkin tenggelam begitu saja. Apakah dana 6,7 milyar 
itu bohongan atau tidak? Itu tugas polisi, jaksa dan hakim untuk memutuskan. 
Bukab wewenang dn kuasa Presiden

-Mohammad Sopan-

Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-11-01 Terurut Topik cahyo_fajar
Tinggal menunggu waktu saja, Pak. Kalau rakyat gerah, belum seberapa. Tapi 
kalau rakyat sudah kalap dan marah, karena dikibulin, apa jadinya entahlah. 

Belum seumur jagung pemerintahan SBY jilid 2, mendung dan gempa sudah di 
pelupuk mata. Apa bisa bertahan 5 tahun lagi?

Best,
IC
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Imam Wahyudi imam...@gmail.com
Date: Fri, 30 Oct 2009 18:00:35 
To: Forum-Pembaca-KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; 
jurnalperemp...@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

Percuma aja boss, buat konferensi pers sampai berbusa-busa sekalipun, rakyat
sudah TIDAK PERCAYA lagi. Gimana mau percaya, wong TOKEK nama Anggodo bebas
melenggang kangkung, sementara Bibit-Chandra malah ditahan dengan alasan
mengada-ada dan dipaksakan. Katanya mau memberantas korupsi, katanya ada di
garda terdepan membela KPK, tapi faktanya di jaman dialah KPK diobok-obok
ampe ancur lebur kayak sekarang ini...??? Apakah ini awal dari kehancuran
rezim dia, wallahua'lam, tapi yang jelas bacalah Gerakan 1000.000
facebookers, di situ banyak sekali yang menyesal memilih dia.

Regards,
Imam




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-10-30 Terurut Topik Mohammad Sopan
Ini adalah pernyataan presiden saat konfrensi pers kemarin, 
'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya melarang orang untuk tidak 
ditahan atau meminta seseorang dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya 
di kabinet, apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan 
pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya'
Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh polisi, jaksa, dan 
hakim, untuk memenjara atau membebaskan orang. Saya yakin kebijaksanaan 
presiden SBY akan mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra

-Mohammad Sopan-

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Imam Wahyudi imam...@gmail.com
Date: Fri, 30 Oct 2009 18:00:35 
To: Forum-Pembaca-KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; 
jurnalperemp...@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

Percuma aja boss, buat konferensi pers sampai berbusa-busa sekalipun, rakyat
sudah TIDAK PERCAYA lagi. Gimana mau percaya, wong TOKEK nama Anggodo bebas
melenggang kangkung, sementara Bibit-Chandra malah ditahan dengan alasan
mengada-ada dan dipaksakan. Katanya mau memberantas korupsi, katanya ada di
garda terdepan membela KPK, tapi faktanya di jaman dialah KPK diobok-obok
ampe ancur lebur kayak sekarang ini...??? Apakah ini awal dari kehancuran
rezim dia, wallahua'lam, tapi yang jelas bacalah Gerakan 1000.000
facebookers, di situ banyak sekali yang menyesal memilih dia.

Regards,
Imam


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-10-30 Terurut Topik liman PAP
Perlu penelusuran apakah terjadinya 'kriminalisasi' (jika memang ada) terhadap 
KPK, sumber / awalnya berasal dari (kasus) mana?

Apakah bermula dari kasus yayasan BI (dimana ada besan petinggi yang 
ditangkap), kasus Century (dimana ada dugaan petinggi polisi terlibat) atau 
kasus Masaro (dimana petinggi Kejaksaan  KPK terkait)?

Jika dari 2 kasus terakhir, maka mungkin karena perebutan wewenang atau karena 
cicak 'kurang kerjaan' mau melawan buaya dan godzila, penyelesaian memang 
gampang; mutasi atau copot yang terlibat. Tapi jika karena kasus yang pertama, 
ya mesti nunggu Pilpres 2014 lagi.

Yang pasti Antasari memang hebat dan 'kurang ajar', tidak ingin masuk penjara 
sia-sia; tipikal seorang oknum lembaga peradilan (yg menurut survey-survey 
merupakan salah satu lembaga terkorup selain Legislatif).

Salahkan KPU, Golput dan 60% pemilih yang mencontreng teruskan ber-Boedi 
(berbohong,bahasa Palembang).. Hidup Fox, LSI dengan politik 1 putaran 
Pilpres nya.

Menarik ditunggu laporan Tempo edisi Senin ini, apakah ada hal-hal baru untuk 
pembacanya; atau meminjam istilah bung Arya G, 'tidak ada yang baru' lagi. 
Salut untuk Kompas yang sudah timbul nyali-nya. Moga-moga semua media tidak 
kena 'budaya telepon' atau di unjuk rasa oleh laskar siluman.


Wass,

Liman
--- On Fri, 10/30/09, Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com wrote:

 From: Mohammad Sopan sopa...@yahoo.com
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Friday, October 30, 2009, 9:46 PM
 Ini adalah pernyataan presiden saat
 konfrensi pers kemarin,
 'tidak pernah-ini dicatat Tuhan Yang Maha Kuasa-saya
 melarang orang untuk tidak ditahan atau meminta seseorang
 dibebaskan, siapapun dia. Apakah pembantu saya di kabinet,
 apakah kader partai demokrat karena saya sebagai ketua dewan
 pembinanya, atau saudara dekat, kerabat saya'
 Lagipula, presiden bukan diktator, tidak bisa menyuruh
 polisi, jaksa, dan hakim, untuk memenjara atau membebaskan
 orang. Saya yakin kebijaksanaan presiden SBY akan
 mendatangkan keadilan bagi pak Bibit dan pak Chandra

 -Mohammad Sopan-

 Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

2009-10-30 Terurut Topik Mohammad Sopan
Menurut saya, ini murni kasus kriminal. 
Pertengahan tahun lalu, penyidik KPK mendatangi gedung dept kehutanan, manggala 
wanabakti jam 5 sore. Mereka awalnya ingin menyelidiki tentang penggunaan 
kawasan konservasi hutan di kepulauan Bintan untuk kegiatan industri. Setelah 
mengobok-obok, mereka malah menemukan kasus pengadaan HT ilegal oleh dept 
kehutanan bekerja sama dgn masaro, sbg supplier utama.
Pengajuan alat komunikasi ini padahal sudah ditolak oleh komisi IV dpr ri, 
tetapi tetap diadakan. Banyak petinggi dept kehutanan yg dipanggil, ms kaban 
sampai 2x dipanggil, tidak ketingglan pejabat2 eselon dibawahnya. 
2 hari kemudian giliran kantor Masaro yg disambangi penyidik KPK. Selanjutnya 
pemanggilan anggota DPR yg terlibat. Setelah rutin dipanggil, tiba2 kasus 
tersebut menghilang begitu saja. Tidak ada pemanggilan lg. penyidik KPK 
seolah-olah menghentikan kasus ini secara prematur. Penghentian ini sampai 
setahun, sampai Antasari mengungkitnya.

Nah, pertanyaannyakenapa kasus yg dari awal ditemukan oleh KPK pertengahan 
tahun 2008, sampai dihentikan penyidikannya? Jika bukan karena Antasari 
berkicau, kasus tersebut mungkin tenggelam begitu saja. Apakah dana 6,7 milyar 
itu bohongan atau tidak? Itu tugas polisi, jaksa dan hakim untuk memutuskan. 
Bukab wewenang dn kuasa Presiden

-Mohammad Sopan-

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: liman PAP liman_...@yahoo.com
Date: Fri, 30 Oct 2009 19:16:06 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PERCUMA AJA BOSS...

Perlu penelusuran apakah terjadinya 'kriminalisasi' (jika memang ada) terhadap 
KPK, sumber / awalnya berasal dari (kasus) mana?

Apakah bermula dari kasus yayasan BI (dimana ada besan petinggi yang 
ditangkap), kasus Century (dimana ada dugaan petinggi polisi terlibat) atau 
kasus Masaro (dimana petinggi Kejaksaan  KPK terkait)?

Jika dari 2 kasus terakhir, maka mungkin karena perebutan wewenang atau karena 
cicak 'kurang kerjaan' mau melawan buaya dan godzila, penyelesaian memang 
gampang; mutasi atau copot yang terlibat. Tapi jika karena kasus yang pertama, 
ya mesti nunggu Pilpres 2014 lagi.

Yang pasti Antasari memang hebat dan 'kurang ajar', tidak ingin masuk penjara 
sia-sia; tipikal seorang oknum lembaga peradilan (yg menurut survey-survey 
merupakan salah satu lembaga terkorup selain Legislatif).

Salahkan KPU, Golput dan 60% pemilih yang mencontreng teruskan ber-Boedi 
(berbohong,bahasa Palembang).. Hidup Fox, LSI dengan politik 1 putaran 
Pilpres nya.

Menarik ditunggu laporan Tempo edisi Senin ini, apakah ada hal-hal baru untuk 
pembacanya; atau meminjam istilah bung Arya G, 'tidak ada yang baru' lagi. 
Salut untuk Kompas yang sudah timbul nyali-nya. Moga-moga semua media tidak 
kena 'budaya telepon' atau di unjuk rasa oleh laskar siluman.


Wass,

Liman




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/