[GELORA45]

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
Kelanjutan Berita Duka (pemakan):
Pemakaman Bung Suprijadi Tomodihardjo yang telah meninggal dunia pada
tanggal 6 Oktober 2019, jam 23.00, di kota Koeln akan diselengggarakan:

pada hari Selasa, tanggal 15.Oktober 2019 jam 12.00

Tempat Pemakaman: Friedhof Porz, Alfred-Nobel-strasse - 51145 Koeln

Daeng

NB: Tempat Pemakaman bisa dicapai dengan kendaraan umum Bis nomer 154
turun di Halte-Stelle: Glashütten Strasse.


[GELORA45] Watch "The NBA backlash is not about freedom of expression" on YouTube

2019-10-09 Terurut Topik Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
https://youtu.be/FRLLW0BSa84


Fw: [GELORA45] Goh Chok Tong: Pembangunan Tiongkok Merupakan Keajaiban yang Belum Pernah Ada

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45] Kepada: GELORA_In 
Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 10.22.35 GMT+2Judul: 
[GELORA45] Goh Chok Tong: Pembangunan Tiongkok Merupakan Keajaiban yang Belum 
Pernah Ada
     
 

Goh Chok Tong: Pembangunan Tiongkok Merupakan Keajaiban yang Belum Pernah Ada
 http://indonesian.cri.cn/20191008/d96a723c-d8ed-d247-9411-cac141e7b344.html 
2019-10-08 10:51:23 

Menjelang genap 70 tahun berdirinya RRT, Menteri Senior, Mantan Perdana Menteri 
Singapura Goh Chok Tong menerima wawancara dari China Media Grup CMD. Ia telah 
menjawab pertanyaan wartawan mengenai prestasi pembangunan RRT selama 70 tahun 
sejak berdirinya RRT, hubungan Tiongkok-Singapura, inisiatif Sabuk dan Jalan 
serta pemahamannya mengenai komunitas senasib sepenanggungan manusia.
 

 
Ia mengatakan, selama 70 tahun ini, Tiongkok telah mencapai pertumbuhan dan 
perkembangan yang luar biasa. Tiongkok kini merupakan ekonomi modern dengan 
tenaga pendorong iptek dan inovasi, dan mementingkan pemerataan pendidikan. 
Empat puluh tahun yang lalu, PDB Tiongkok merupakan 2 persen dari volume 
ekonomi  dunia, namun kini, perbandingannya naik menjadi 16 persen. Ketika 
Tiongkok masuk menjadi anggota WTO pada tahun 2001, perdagangan komoditinya 
hanya merupakan 4 persen dari volume perdagangan global, namun kini angkanya 
menjadi sekitar tiga kali lipat. Pendapatan per kapita Tiongkok kini tercatat 
9.770  dolar Amerika, dan ini berarti bahwa Tiongkok telah berhasil terlepas 
dari kemiskinan.
 

 
 
 
Orang-orang sering mengatakan, Singapura menciptakan keajaiban ekonomi, namun 
ia berpendapat, keajaiban yang lebih besar dan menonjol yang belum pernah ada 
sebelumnya adalah bahwa dalam waktu satu generasi, Tiongkok berhasil membantu 
lebih dari 850 juta orang rakyat Tiongkok melepaskan diri dari kemiskinan.
 
Ia yakin, dengan meneropong masa depan, Tiongkok akan terus mencapai 
pertumbuhan, kekuatan negaranya akan semakin perkasa, dan akan memberikan 
sumbangan  yang lebih besar bagi kestabilan, kemakmuran dan pembangunan seluruh 
dunia.
 
 Mengenai perkembangan hubungan kedua negara ke depan, Goh Chok Tong 
menyatakan, pada tahun 2015, Singapura dan Tiongkok telah membentuk hubungan 
kemitraan kerja sama komprehensif yang maju bersama dengan zaman, dan menaikkan 
kerja sama bilateral ke sebuah jenjang yang baru. Tahun depan, akan dirayakan 
genap 30 tahun penggalangan hubungan diplomatik Singapura-Tiongkok.. Ia 
menyatakan keyakinannya bahwa pemimpin kedua negara sekarang dan ke depannya 
akan terus memperdalam persahabatan kedua negara agar hubungan kedua pihak 
menjadi lebih kokoh.
 
  Tentang partisipasi Singapura dalam pembangunan Sabuk dan Jalan, Goh Chok 
Tong menyatakan, ia berpendapat bahwa inisiatif Sabuk dan Jalan akan memainkan 
peranan positif dan memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur yang semakin 
bertumbuh di Asia dan kawasan lain, serta meningkatkan konektivitas di 
kawasannya. Asalkan pelaksanaan inisiatif Sabuk dan jalan berdasarkan pada 
teori ekonomi yang benar, maka akan dapat mengubah situasi Asia dan mendorong 
kerja sama dan pertumbuhan di kawasan.
 
  Di bawah inisiatif Sabuk dan Jalan, Singapura dan Tiongkok akan melakukan 
kerja sama di empat aspek yaitu konektivitas pembangunan infrastruktur, 
konektivitas keuangan, kerja sama pasar pihak ketiga serta jasa hukum dan 
profesional. Misalnya di bidang konektivitas keuangan, Singapura sebagai pusat 
moneter mendukung kebutuhan terkait Asia termasuk disediakannya jasa pendanaan 
dan pengelolaan risiko kepada banyak proyek inisiatif Sabuk dan Jalan. Menurut 
data yang disediakan pemerintah Tiongkok, dalam investasi negara-negara 
sepanjang Sabuk dan Jalan di Tiongkok, volume investasi Singapura merupakan 83 
persen, sedangkan dalam investasi Tiongkok di negara-negara sepanjang Sabuk dan 
Jalan, seperempat investasi dilakukan melalui Singapura..
  
 
|  | 不含病毒。www.avg.com  |

 

[GELORA45] UtangJerat Ekuador yang Kaya Minyak ke Lubang Krisis

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Apakah NKRI tidak terjerat utang? Jika terjerat apa akibatnya?


Dalam artikel disebut bahwa ex president Correa mengasingkan diri ke
Belgia. Beliau mengikuti isterinya yang adalah warga Belgia. Apakah
presiden NKRI harus mempunyai isteri warganergara NKRI?


https://www.cnbcindonesia.com/news/20191010081120-4-105796/utang-jerat-ekuador-yang-kaya-minyak-ke-lubang-krisis


*Utang Jerat Ekuador yang Kaya Minyak ke Lubang Krisis*

NEWS - Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia



10 October 2019 08:19

*1.** Utang Jerat Ekuador yang Kaya Minyak ke Lubang Krisis*



Foto: Demo Transportsi di Ekuador (AP Photo/Dolores Ochoa)

*Jakarta, CNBC Indonesia*- *Ekuador merupakan negara yang kaya minyak*
. Namun sayang, negara dengan 17
juta penduduk itu terlilit utang.

Alhasil pemerintah melakukan reformasi kebijakan, termasuk menaikkan bahan
bakar minyak (BBM). Ini memicu protes di seluruh negeri, bahkan terbesar
dalam satu dekade terakhir.

Lalu, bagaimana krisis ini bisa terjadi di negara kaya itu? Berikut
rangkumannya yang telah dihimpun CNBC Indonesia.


*Ketidakstabilan Politik*

Ekuador menjadi bagian Spanyol tahun 1822 dan menjadi republik independen
di tahun 1830. Pada tahun 1972-1979 negara ini berada di bawah kekuasaan
militer.

Memasuki tahun 1997 hingga 2005 ketidakstabilan politik terus terjadi di
negara ini. Bahkan dalam periode itu, tiga presiden digulingkan melalui
protes besar-besaran.

Di 2006, ekonom sayap kiri Rafael Correa menjadi pemimpin Ekuador. Ia
memimpin dengan kontrol ekonomi negara yang kuat.

Karena stabilitas yang ia buat, Correa terpilih lagi di dua periode
selanjutnya yakni 2009 dan 2013. Correa digantikan oleh wakilnya Lenin
Moreno di 2017.

Namun sayangnya, di 2018, Moreno dan Correa pecah kongsi akibat referendum
yang mendukung pemberlakuan batas jabatan presiden. Pembatasan ini membuat
Correa tidak bisa lagi menjadi presiden.

Ia kemudian menjadi buronan dengan tuduhan penculikan. Sejak 2017, Correa
mengasingkan diri di Belgia.


*2.** Pendapatan Negara Berkurang*



 Foto: Demo Ekuador (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

*Pendapatan Negara Berkurang*

Ekuador adalah eksportir pisang terbesar di dunia. Negara ini juga menjadi
produsen utama kopi dan kakao.

Saking kayanya, Ekuador memiliki 4 miliar barel cadangan minyak dan menjadi
anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Per Agustus 2019,
negara ini memproduksi minyak 500.000 barel per hari.

Namun, kesulitan keuangan membuat Ekuador harus meninggalkan OPEC di 2020.
Sebelumnya, Ekuador juga pernah meninggalkan OPEC di tahun 1992 karena
menolak menaikkan produksi minyak, tetapi kembali lagi di 2007.


Awalnya, eksploitasi minyak mentah telah mendorong pertumbuhan negara ini.
Tapi penurunan harga minyak dan pelemahan mata uang sucre terhadap dollar
AS menyebabkan pendapatan anjlok.

Belum lagi hutang Ekuador ke Dana Moneter Internasional (IMF) yang mencapai
US$ 4,2 miliar. Ini memaksa negara itu melakukan reformasi ekonomi selama
tiga tahun.

Sebagai bagian dari kesepakatan, pemerintah pun mengumumkan mengakhiri
subsidi BBM. Bahkan, menaikan harga BBM hingga 123%.

Ini membuat protes masif masyarakat di Ekuador. Moreano akhirnya
mengumumkan keadaan darurat pada 3 Oktober lalu.


[GELORA45] Fw: [nasional-list] PetaniSawit Terjebak dengan Kesalahan Masa Lalu

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 
11.46.05 GMT+2Judul: [nasional-list] PetaniSawit Terjebak dengan Kesalahan Masa 
Lalu
     

 



https://www.gatra.com/detail/news/449841/politik/petani-sawit-terjebak-dengan-kesalahan-masa-lalu





PetaniSawit Terjebak dengan Kesalahan Masa Lalu

Gatra.com | 09Oct 2019 15:47





Medan, Gatra.com -Persoalan lahan petani sawit yang disebut berada di kawasan 
hutandituding karena kesalahan masa lalu saat penetapan pemberlakuanpenetapan 
kawasan. Penetapan kawasan hutan pada waktu lampautidak melihat bentuk lahan 
yang ditetapkan namun hanya memenuhiketentuan 30% hutan disetiap daerah.

KetuaDewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit 
Indonesia(Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung mengharapkan pemerintahsegera 
membebaskan lahan pertanian warga yang dinyatakan masukkawasan hutan. Karena 
menurut Gulat penetapan itu dilakukan secarasporadis serta mengabaikan aspek 
kehidupan warga yang bersumber darilahan tersebut.

BacaJuga: RedamKarhutla Pemprov Riau Lakukan Pengadaan Alat Berat

"Kalaukita melihat waktu yang lampau tidak ada ketegasan hutan pada masaitu.. 
Sementara saat ini setelah dikelola menjadi sawit denganketergantungan ekonomi 
100 per 100 makan harus dibebaskan. Pemerintahharus mengeluarkan dari kawasan 
hutan, " jelasnya diMedan, Rabu (9/10).

Gulatmengatakan bahwa banyak petani membeli lahan tersebut sebelumditetapkan 
sebagai hutan. Sementara sudah dikelola dengan baik danberkontribusi untuk 
perekonomian masyarakat maupun negara.

BacaJuga: PetaniSawit, Petani Milenial

Gulatmencontohkan saat ini sedikitnya 56% lahan di Riau yang dikelolapetani 
dinyatakan masuk kawasan hutan. Jika dirinci 56% sekitar 1,4juta hektare. 
Apabila masing - masing petani mengelola 4 hektaremakan lebih dari 200 ribu 
petani berada di kawasan hutan.

"Itudi Riau, kalau Indonesia secara keseluruhan ada sekitar 38%. Angkaini cukup 
tinggi dan sangat mengkhawatirkan para petani. Terlebihsetelah ada regulasi 
penolakan pembelian hasil panen sawit dari lahanyang disebut kawasan hutan, " 
tambahnya.

BacaJuga: Apkasindo:Jangan Bikin Petani Sawit Kelinci Percobaanlah

Gulatmengharapkan pemerintah segera membebaskan lahan pertanian sawitwarga. 
Karena tidak ada kerugian negara dengan pembebasan lahantersebut. "Yang 
dibutuhkan untuk pembebasan lahan itu hanyaprinter dan bantal stempel. 
Ditetapkan dan dibebaskan, "katanya.

Senadadengannya, ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Sumut, GusDalhari 
Harahap mengatakan bahwa banyak aturan yang timpang tindih.Contohnya lahan 
warga yang sudah bersertifikat sekalipun ditetapkankementerian sebagai kawasan 
hutan. Padahal kawasan itu sudah dikelolasecara turun temurun.

BacaJuga: TekadMenyelamatkan Sawit Dari Bina Graha

Contohnyadi daerah Tapanuli bagian selatan yang dikelola sebagai lahansawit 
masuk sebagai kawasan hutan. "Termasuk lahan yang sudahbersertifikat. Padahal 
simbol negara disertifikat itu sama - samagaruda. Ini sangat memprihatinkan," 
Jelasnya.

Hallain yang menurut Harahap sangat memprihatinkan pemekaran wilayahtidak 
disertai perubahan kawasan. Contohnya di Tapanuli bagianselatan yang dulu satu 
kabupaten dan sekarang menjadi beberapakabupaten. Sementara penetapan hutan 
juga tidak dirubah. Bahkankantor kepala daerah masuk menjadi kawasan hutan.

BacaJuga: ApkasindoBerharap Citra Sawit Tetap Positif

"Berartipenetapan dengan sejumlah kebijakan diwaktu lalu dilakukan tidakbenar. 
Ketentuan 30% hutan membingungkan. Bahkan untuk memenuhi kuota30% kampung warga 
yang sudah ditempati jauh sebelum zaman kolonialjuga masuk, " tambahnya.

Reporter:Baringin Lumban Gaol






[GELORA45] Fw: [nasional-list] Duh!Luka Rupiah Kok Makin Menganga?

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 
14.00.22 GMT+2Judul: [nasional-list] Duh!Luka Rupiah Kok Makin Menganga?
     

 




Djangankhawatir, di jilid dua ada obat mujarabnya.

https://www.wartaekonomi.co.id/read250625/duh-luka-rupiah-kok-makin-menganga.html





Rabu,09 Oktober 2019 10:18 WIB

Duh!Luka Rupiah Kok Makin Menganga?





WEOnline, Jakarta -Dibayangioleh pesimisme pelaku pasar atas hasil pertemuan 
kedua negara ekonomiraksasa, yakni AS-China,pada Kamis dan Jumat, aset-aset 
berisiko dari negara berkembang(Asia) menjadi tidak menarik untuk dikoleksi. 
Alhasil, bukan hanyaindeks saham, melainkan juga mayoritas mata uang Asia kini 
rontokberjamaah.  

BacaJuga: SeranganNggak Ada Matinya Bos! Perang Dagang AS-China Makin Parah!

Melansirdari RTI, hanya ada dua mata uang Asia yang selamat dari dolarAS,yakni 
dolar Hongkong dan baht. Selain dua mata uang tersebut, tak adalagi mata uang 
Asia yang menguat, termasuk rupiah.

Sejakpembukaan pasar spot Rabu (9/10/2019), nilai tukar rupiah melemah0,07% ke 
level Rp14.160 per dolar AS. Pelemahan tersebut kianmelebar seiring berjalannya 
pasar. Terhitung hingga pukul 10.10 WIB,rupiah terdepresiasi 0,16% dan 
memboyong dolar AS ke level Rp14.177.

 

 Baca Juga
 
 

Terungkap!! Partai Ini Terang-terangan Dukung Irjen Firli Jadi Pimpinan KPK
  
Matahari Kembar di Lingkaran Jokowi, Siapa Dia?
  
Usai Disita dari Kuil di Thailand, Puluhan Harimau Mati Mendadak
  
Bicara di Sidang PBB, Benny Wenda Ajak Komisioner HAM PBB ke Papua
 

 

Kabarburuknya lagi, rupiah bukan saja dibuat keok oleh dolar AS, melainkanjuga 
oleh hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia(-0,35%), euro 
(-0,25%), dan poundsterling (-0,17%). 


BacaJuga: DolarAS Digocek, Rupiah Jadi Bintang Lapangan Pasar Spot!



Lebihdari itu, luka yang dialami rupiah semakin menganga tatkala mata 
uangGaruda itu menjema menjelma sebagai mata uang terlemah kedua di BenuaKuning 
setelah unggul terhadap ringgit (0,12%).

Adapunmata uang Asia lainnya, secara berjamaah menekan rupiah, yakni 
dolarHongkong (-0,17%), baht (-0,12%), dolar Taiwan (-0,11%), yuan(-0,10%), dan 
yen (-0,03%).
 


 

Tag: DolarAmerika Serikat (AS), Rupiah

Penulis/Editor: LestariNingsih

Foto: Antara/MRisyal Hidayat






[GELORA45] Fw: [nasional-list] InilahTiga Tokoh Penyelamat Demokrasi Indonesia

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 
15.59.10 GMT+2Judul: [nasional-list] InilahTiga Tokoh Penyelamat Demokrasi 
Indonesia
     

 








https://sp.beritasatu.com/nasional/inilah-tiga-tokoh-penyelamat-demokrasi-indonesia/579076/

InilahTiga Tokoh Penyelamat Demokrasi Indonesia

SuaraPembaruan

Rabu,09 Oktober 2019 – 15:33




Tokohpenyelamat demokrasi Indonesia

Jakarta,Beritasatu.com -Pemilu sukses diselenggarakan. Kedamaian terus terjaga. 
Silaturahimjuga berjalan harmonis. Dinamika demokrasi terus mengalir 
penuhnilai, walau ada beberapa gelombang aksi dan penolakan atas 
beberapakebijakan pemerintah yang tidak sejalan.

Berdasarkananalisis dan penelitian serta diskusi bersama pakar politik, 
ilmuan,dan intelektual selama tiga pekan di Jerman dan Eropa, John CaineCenter 
(JCC) yang dikomando Najib Salim Attamim menyimpulkan ada tigatokoh nasional 
yang dinilai sebagai sosok pembaru penyelamat sistemdemokrasi di Indonesia. 
Ketiganya adalah Presiden Jokowi, PrabowoSubianto, dan Megawati Soekarnoputri.

Tigatokoh tersebut memiliki kesamaan ideologi dan nasionalisme yangsangat 
kental. Partai-partai lain peserta Pemilu 2019, baik di dalamkoalisi maupun 
oposisi bukan berarti tidak memiliki kesamaan. 
“Akan tetapi, kami yakin, 
apabila tiga tokoh ini menyatu dan solid,sangat optimis akan mampu 
menyelesaikan aneka persoalan yang menimpabangsa Indonesia,” katanya.

SejakPemilu terselenggara dengan sukses dan damai, pelantikan wakil rakyat(DPR) 
sudah terealisasi, kini tinggal pelantikan Presiden Joko Widododan Wakil 
Presiden KH Ma’ruf Amin, yang diharapkan juga berjalanaman dan sukses 
dilaksanakan.

Namun,ritme perjalanan demokrasi penuh dengan khasanah bermakna. Hal itutidak 
terlepas dari peran dan strategi luar biasa yang dimainkan olehtiga tokoh 
nasional. Yakni Presiden Jokowi, Prabowo dan Megawati.

“Ketiganyajadi sosok pemeran utama bagaimana demokrasi itu penuh khasanah 
danmakna, bagaimana NKRI tetap berwibawa,” jelas Chairman John CaineCenter 
(JCC), Najib Salim Attamimi di Jakarta, Kamis (9/10/2019).

Analisispolitiknya, beber Najib, partai politik yang berkoalisi denganJokowi, 
itu banyak. Tapi kondisinya sangat berbeda dengan kondisiyang ada di internal 
PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang didukungoleh para tokoh umat Islam yang 
menonjol dan jadi panutan bagimayoritas umat Islam.

“Kekuatanpolitik ini terlihat mulai dibangun secara harmonis untuk 
membangunkekuatan dan menjaga maruah bangsa Indonesia,” katanya.

Selanjutnya,pada sisi ekonomi nasional dan internasional, gerakan dan 
strategidari tiga tokoh itu, akan mampu mencapai target yang diinginkan. 
Jikakoalisi ini betul-betul terbangun, akan menjadi kekuatan luar biasa.

“Targetekonomi akan terus melaju dengan cepat. Akan sangat berbeda 
dengankondisi saat ini,” terang Najib.

Najibjuga membeberkan, seperti penanganan kemiskinan, memang dimiliki olehsemua 
partai. Tapi akan terjadi lompatan dan terobosan luar biasajika kekuatan PDI 
Perjuangan dan Gerindra terbangun dengan solid danberkualitas.

Prabowotelah didukung oleh negara-negara di Eropa. Tidak ada partai lain 
diIndonesia yang memiliki kekuatan tersebut. Sementara, Presiden Jokowidan 
Megawati, memiliki hubungan baik dengan Tiongkok dan TimurTengah.

Jikahal itu dilakukan dengan maksimal, akan lebih baik dan kokoh disektor 
pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Bisa terjadi, ekonomiIndonesia akan menjadi 
negara rujukan di sektor ekonomi dan politiksecara global,” jelasnya.

Semuahal ini akan terjadi jika penggabungan konsep yang disetujui dandilakukan 
dengan maksimal dan demokratis. Nilai-nilai yang menjadiakar kekuatan NKRI akan 
terus terawat dan terjadi. NKRI tidak akantersandera dengan negara-negara asing.

“Karenakekuatan nasionalisme itu ada pada sosok Prabowo, Megawati danJokowi. 
Tapi bukan berarti tokoh dan partai-partai lainnya tidaknasionalis,” tegas 
Najib.

Selainitu, Najib berharap, dalam waktu singkat, tiga tokoh tersebut, 
segeramengambil kebijakan konkrit, bijak dan arif untuk kepentingan bangsadan 
negara. Dan tidak gampang digoyang oleh kekuatan lain, baik daridalam maupun 
luar negeri.

“Besarharapan kami dari John Caine Center, dengan analisis ini, tidak 
untukdijadikan satu polemik. Peran tiga tokoh pembaru penyelamat 
khasanahdemokrasi Indonesia ini, diharapkan malah menjadi spirit untukbersatu 
padu mendukung kekuatan yang tak terhingga demi kepentingansemua pihak, bukan 
hanya kepentingan kelompok,” harapnya.





Sumber: Suara Pembaruan










Fw: [GELORA45] Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan Presiden

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45] Kepada: GELORA_In 
Terkirim: Kamis, 10 Oktober 2019 06.22.14 GMT+2Judul: 
[GELORA45] Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan Presiden
     
 

ANALISIS
 
Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan Presiden
 CNN Indonesia | Kamis, 10/10/2019 10:14 WIB Bagikan :      Presiden Joko 
Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, 
Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) Jakarta, 
CNN Indonesia -- Wacana amendemen Undang-Undang Dasar atau UUD 1945 terus 
bergulir memasuki masa jabatan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 
2019-2024. Usulan mengubah masa jabatan presiden dalam amendemen tersebut 
dikhawatirkan hanya melanggengkan kekuasaan.
 
 Awalnya, rencana perubahan tersebut hanya sebatas menghidupkan kembali 
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Namun, Ketua Fraksi Partai NasDem di 
MPR Johnny G. Plate mengusulkan masa jabatan seorang presiden harus menjadi 
salah satu isu pembahasan bila amendemen tersebut jadi dilakukan.  
 
 Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar menilai perubahan 
masa jabatan yang disuarakan NasDem tersebut tidak mendesak dilakukan..
 
  
 "Semua mahfum kalau kekuasaan panjang, kekuasaan itu tidak terbatas bahkan, 
seperti yang ada di dalam UUD sebelumnya, itu akan membuat kepemimpinan menjadi 
absolut, menjadi kepemimpinan yang otoriter," kata Idil kepada 
CNNIndonesia.com, Rabu (9/10).
 
|   
Lihat juga:
  NasDem: Masa Jabatan Presiden Harus Dibahas di Amendemen UUD  |

 Ketentuan masa jabatan presiden dan wakil presiden diatur dalam Pasal 7 UUD 
1945 hasil amandemen.
 
 Pasal itu berbunyi, "Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima 
tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya 
untuk satu kali masa jabatan."
 
 Dengan demikian, merujuk Pasal 7 UUD 1945, presiden dan wakil presiden 
maksimal menjabat paling lama sepuluh tahun atau dua periode.
 
 Idil mengatakan aturan yang berlaku saat ini sudah ideal. Presiden dan wakil 
presiden dibatasi maksimal menjabat sepuluh tahun. Menurutnya, sudah semestinya 
dalam sebuah negara demokrasi kekuasaan presiden dibatasi.
 
|   
Lihat juga:
  Ketua MPR Pastikan Amendemen UUD 1945 Dibahas pada 2021  |

 Idil tak ingin kekuasaan presiden seperti yang terjadi era Soeharto atau Orde 
Baru, di mana masa jabatan presiden tak dibatasi, membuat sang jenderal 
berkuasa selama 30 tahun lebih.
 
 "Itu akan menjadi ancaman besar bagi demokrasi di Indonesia. (Masa jabatan 
presiden dibatasi) untuk membatasi ruang absolutisme kepemimpinan," ujarnya.
 
 
|   Suasana Sidang Paripurna ke-2 MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, 
Senayan, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)   |

 Idil menyatakan wacana mengubah masa jabatan ini juga pasti akan ditentang 
oleh rakyat. Menurutnya, rakyat pasti tak ingin masa jabatan presiden diubah, 
misal delapan tahun atau lima tahun dengan tiga kali pemilihan, karena 
ditakutkan memunculkan benih-benih otoritarian.
 
 "Saya pikir akan banyak perdebatan, terutama dari rakyat lah, yang akan 
menentang rencana itu, (karena) sebagai suatu bentuk upaya untuk melancarkan 
kekuasaan," tuturnya.
 
 "Tetapi mereka (elite politik) juga tidak ingin gambling, berhadapan langsung 
dengan rakyat. Karena ini urusannya dengan rakyat bukan dengan lembaga lain," 
kata Idil menambahkan.
 
 Hambat Regenerasi
 
 Senada, Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 
(LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai tak ada urgensi masa jabatan presiden dan 
wakil presiden harus diubah kembali di tengah rencana amendemen UUD 1945.
 
 Wasisto mengatakan masa jabatan lima tahun dan dapat kembali dipilih dalam 
satu kali masa jabatan sudah ideal untuk memimpin negara. Pembatasan masa 
jabatan ini juga agar seorang presiden bisa menghasilkan kerja nyata dalam 
jangka pendek dan menengah.
 
 "Kalau perpanjangan jabatan itu disetujui. Otomatis regenerasi kepemimpinan 
nasional dan suksesi kekuasaan akan terhambat," kata Wasisto kepada 
CNNIndonesia.com.
 
 
|   
Lihat juga:
  Bamsoet Tak Punya Target Amendemen UUD 1945  |

 
 Wasisto menyadari waktu lima tahun tak cukup bagi seorang presiden untuk 
melaksanakan janji-janji politiknya. Pasalnya dalam satu periode, kata Wasisto, 
presiden hanya memiliki waktu kerja ideal tiga setengah tahun, sisanya 
terpotong lobi-lobi politik dan kampanye Pilpres.
 
 Meskipun demikian, Wasisto mengatakan masa jabatan lima tahun dan boleh 
dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan sudah sangat rasional di semua 
negara demokratis. Menurutnya, tak perlu ada perubahan masa jabatan presiden 
dalam rencana amendemen UUD '45 yang tengah bergulir.
 
 "Lima tahun itu sudah cukup bagi presiden membuktikan kapasitasnya. Lebih dari 
itu akan muncul kejenuhan publik dan stagnasi politik," tuturnya.
 
 (fra/pmg)  
 
|  | 不含病毒。www.avg.com  |

 

[GELORA45] Fw: [nasional-list] Rangkaian Acara Penyambutan Resmi PM Belanda, Istana Bogor, 7 Oktober 2019

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 
18.54.04 GMT+2Judul: [nasional-list] Rangkaian Acara Penyambutan Resmi PM 
Belanda, Istana Bogor, 7 Oktober 2019
     

https://www.youtube.com/watch?v=ngZdIOMvfv0  


[GELORA45] Re: [nasional-list] Rangkaian Acara Penyambutan Resmi PM Belanda, Istana Bogor, 7 Oktober 2019

2019-10-09 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 

Pada Kamis, 10 Oktober 2019 06.28.19 GMT+2, Chalik Hamid 
 menulis:  
 
  

   - Pesan yang Diteruskan - Dari: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Terkirim: Rabu, 9 Oktober 2019 
18.54.04 GMT+2Judul: [nasional-list] Rangkaian Acara Penyambutan Resmi PM 
Belanda, Istana Bogor, 7 Oktober 2019
     

https://www.youtube.com/watch?v=ngZdIOMvfv0  
  

[GELORA45] Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan Presiden

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


   ANALISIS


 Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan Presiden

CNN Indonesia | Kamis, 10/10/2019 10:14 WIB
Bagikan :
Potensi Otoriter dalam Wacana Perubahan Masa Jabatan PresidenPresiden 
Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks 
Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana amendemen Undang-Undang Dasar atau *UUD 
1945 *terus bergulir memasuki 
masa jabatan Majelis Permusyawaratan Rakyat (*MPR 
*) periode 2019-2024. Usulan 
mengubah masa jabatan presiden dalam amendemen tersebut 
dikhawatirkan hanya melanggengkan kekuasaan.


Awalnya, rencana perubahan tersebut hanya sebatas menghidupkan kembali 
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Namun, Ketua Fraksi Partai 
NasDem di MPR Johnny G. Plate mengusulkan masa jabatan seorang presiden 
harus menjadi salah satu isu pembahasan bila amendemen tersebut jadi 
dilakukan.


Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar menilai 
perubahan masa jabatan yang disuarakan NasDem tersebut tidak mendesak 
dilakukan.



"Semua mahfum kalau kekuasaan panjang, kekuasaan itu tidak terbatas 
bahkan, seperti yang ada di dalam UUD sebelumnya, itu akan membuat 
kepemimpinan menjadi absolut, menjadi kepemimpinan yang otoriter," kata 
Idil kepada/CNNIndonesia.com/, Rabu (9/10).



 Lihat juga:

NasDem: Masa Jabatan Presiden Harus Dibahas di Amendemen UUD 



Ketentuan masa jabatan presiden dan wakil presiden diatur dalam Pasal 7 
UUD 1945 hasil amandemen.


Pasal itu berbunyi, "Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama 
lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang 
sama, hanya untuk satu kali masa jabatan."


Dengan demikian, merujuk Pasal 7 UUD 1945, presiden dan wakil presiden 
maksimal menjabat paling lama sepuluh tahun atau dua periode.


Idil mengatakan aturan yang berlaku saat ini sudah ideal. Presiden dan 
wakil presiden dibatasi maksimal menjabat sepuluh tahun. Menurutnya, 
sudah semestinya dalam sebuah negara demokrasi kekuasaan presiden dibatasi.



 Lihat juga:

Ketua MPR Pastikan Amendemen UUD 1945 Dibahas pada 2021 



Idil tak ingin kekuasaan presiden seperti yang terjadi era Soeharto atau 
Orde Baru, di mana masa jabatan presiden tak dibatasi, membuat sang 
jenderal berkuasa selama 30 tahun lebih.


"Itu akan menjadi ancaman besar bagi demokrasi di Indonesia. (Masa 
jabatan presidendibatasi) untuk membatasi ruang absolutisme 
kepemimpinan," ujarnya.


Perubahan Masa Jabatan Presiden dan Potensi OtoritarianismeSuasana 
Sidang Paripurna ke-2 MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, 
Senayan, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)


Idil menyatakan wacana mengubah masa jabatan ini juga pasti akan 
ditentang oleh rakyat. Menurutnya, rakyat pasti tak ingin masa jabatan 
presiden diubah, misal delapan tahun atau lima tahun dengan tiga kali 
pemilihan, karena ditakutkan memunculkan benih-benih otoritarian.


"Saya pikir akan banyak perdebatan, terutama dari rakyat lah, yang akan 
menentang rencana itu, (karena) sebagai suatu bentuk upaya untuk 
melancarkan kekuasaan," tuturnya.


"Tetapi mereka (elite politik) juga tidak ingin/gambling/, berhadapan 
langsung dengan rakyat. Karena ini urusannya dengan rakyat bukan dengan 
lembaga lain," kata Idil menambahkan.


*Hambat Regenerasi*

Senada, Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan 
Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai tak ada urgensi masa 
jabatan presiden dan wakil presiden harus diubah kembali di tengah 
rencana amendemen UUD 1945.


Wasisto mengatakan masa jabatan lima tahun dan dapat kembali dipilih 
dalam satu kali masa jabatan sudah ideal untuk memimpin negara. 
Pembatasan masa jabatan ini juga agar seorang presiden bisa menghasilkan 
kerja nyata dalam jangka pendek dan menengah.


"Kalau perpanjangan jabatan itu disetujui. Otomatis regenerasi 
kepemimpinan nasional dan suksesi kekuasaan akan terhambat," kata 
Wasisto kepada/CNNIndonesia.com/.



 Lihat juga:

Bamsoet Tak Punya Target Amendemen UUD 1945 




Wasisto menyadari waktu lima tahun tak cukup bagi seorang presiden untuk 
melaksanakan janji-janji politiknya. Pasalnya dalam satu periode, kata 
Wasisto, presiden hanya memiliki waktu kerja ideal tiga setengah tahun, 
sisanya terpotong lobi-lobi politik dan kampanye Pilpres.


Meskipun demikian, Wasisto mengatakan masa jabatan lima tahun dan boleh 
dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan sudah sangat rasional di 
semua negara demokratis. Menurutnya, tak 

[GELORA45] Arteria Dahlan dari Kemenag Bangsat hingga Emil Salim Sesat

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Arteria Dahlan dari Kemenag Bangsat hingga Emil Salim Sesat

CNN Indonesia | Kamis, 10/10/2019 10:28 WIB
Bagikan :
Arteria Dahlan dari Kemenag Bangsat hingga Emil Salim SesatArteria 
Dahlan. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok politikus PDI Perjuangan*Arteria Dahlan 
* kembali jadi 
perbincangan hangat netizen. Anggota *Komisi III DPR 
*itu dinilai bersikap 
temperamental saat diundang diskusi di acara Mata Najwa, kemarin.


Pascagelaran diskusi tersebut, Arteria mendadak viral. Sikapnya dinilai 
kurang lentur berdiskusi. Menyelak lawan bicara, hingga menunjuk lawan 
diskusi dengan umpatan negatif.


Misalnya, saat Arteria menunjuk Ahli Ekonomi yang juga guru besar 
ekonomi Professor Dr Emil Salim. Arteria menunjuk-nunjuk Profesor Emil 
Salim sembari mengatakan dengan nada tinggi Emil Salim profesor sesat.



Dilansir lama dpr.go.id, Arteria Dahlan merupakan politikus kelahiran 
Jakarta, 7 Juli 1975. Mengenyam pendidikan akhir di S2 Universitas 
Indonesia jurusan Ilmu Hukum Ketatanegaraan 2012-2014. S1 dia raih di 
kampus yang sama jurusan Universitas Indonesia pada 1999.



 Lihat juga:

Warganet Geram Sikap Tak Sopan Politisi PDIP Arteria Dahlan 



   
   Mata Najwa*✔*@MataNajwa
   
 ·5h 
   
   Replying to @MataNajwa
   

   Mata Najwa - Ragu-Ragu Perpu (Part
   3)http://bit.ly/MNPart3RaguRaguPerpu … 
   Sikap Partai Gerindra kini menimbulkan banyak pertanyaan, jadi
   setuju atau tidak dengan Perpu KPK? #MataNajwaRaguRaguPerpu
   


   Narasi.tv | Sikap Gerindra Soal Perpu KPK, Setuju atau Tidak

   Narasi.tv | Sikap Partai Gerindra kini menimbulkan banyak
   pertanyaan, jadi setuju atau tidak dengan Perpu KPK?

   narasi.tv
   

   
   Mata Najwa*✔*@MataNajwa
   

   Mata Najwa - Ragu-Ragu Perpu (Part
   4)http://bit.ly/MNPart4RaguRaguPerpu … 
   Perdebatan panas soal Perpu KPK antara Anggota DPR RI Fraksi PDI
   Perjuangan Arteria Dahlan vs Dosen Pascasarjana UI Emil Salim.
   #MataNajwaRaguRaguPerpu
   


   Narasi.tv | Arteria Dahlan VS Emil Salim Soal Perpu KPK

   Narasi.tv | Perdebatan panas soal Perpu KPK antara Anggota DPR RI
   Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan vs Dosen Pascasarjana UI Emil
   Salim.

   narasi.tv
   
   28 
   7:01 AM - Oct 10, 2019
   
   Twitter Ads info and privacy
   

22 people are talking about this


Sementara itu, karier organisasi, masih dalam laman DPR, Arteria 
tercatat sebagai dewan penasihat lembaga kajian keilmuan Fakultas Hukum 
Indonesia (1999-2015), Wasekjen Serikat Pengacara Indonesia (2005-2015), 
hingga menjadi Dewan Pembina di organisasi yang ia buat: Yayasan Arteria 
Dahlan.


Sementara itu, tak ada riwayat pergerakan yang tercatat di laman DPR 
mengenai profil Arteria. Kosong.


Kesan negatif publik bukan hanya ditangkap usai acara Mata Najwa. 
Setahun lalu, nama Arteria juga dibincangkan, ketika dalam rapat Komisi 
III, 28 Maret 2018, Arteria menyebut Kementerian Agama dengan makian 
'bangsat'. Sontak sikap Arteria membuat gaduh, hingga kecaman dari 
sejumlah pegawai Kemenag.


Saat itu, Komisi III tengah membahas persoalan umrah bodong. Arteria 
menyarankan kejaksaan tak hanya menginventarisasi travel umrah yang 
bodong, tapi juga melakukan penindakan. arteria tampak kesal kepada 
Kementerian Agama.



 Lihat juga:

Demokrat Tak Lihat Urgensi Jokowi Terbitkan Perppu KPK 



"Ini Kementerian Agama bangsat, Pak, semuanya, Pak!" tuding Arteria.

Namun sehari kemudian, Arteria meminta maaf, dan mengaku menggunakan 
kata-kata kasar itu itu lantaran geram dengan oknum di Kemenag.


"Kalau ada ketersinggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak 
Menteri dan teman-teman Kemenag," ujar Arteria.




Kini sikap temperamentalnya kembali ditampilkan di acara Mata Najwa. 
Namun tak ada permintaan maaf.


Menurut dia, sikap yang ia tunjukkan dalam perdebatan dengn Emil di 
perbincangan tersebut merupakan perjuangan ideologi karena insitusi DPR 

Re: [GELORA45] Kritik membangun ==> University Spinoffs : What, Why and How ?

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
1 + 1 = 1!
Bukti? Ini buktinya : kosong + kosong = kosong atau  0  +  0  = 0
hehehehehehehe

On Thu, Oct 10, 2019 at 2:58 AM ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com> wrote:

>
>
> Satu kritik membangun, yang tentunya PATUT direnungkan baik-baik oleh kita
> semua, ... sungguh saya sebagai moderator di GELORA45 ini tidak akan
> berhasil dengan baik membimbing diskusi yang terjadi, jika TIDAK
> mendapatkan dukungan SIKAP kawan-kawan sekalian!
>
> Mudah2an kita semua bisa lebih memperhatikan jalannya diskusi, ... tidak
> perlu memaksakan orang lain sependapat dan menyetujui apa yang diajukan,
> apalagi saling mengejek dan memaki hanya karena tidak menerima pendapatnya
> sendiri!
>
> Salam-damai,
>
> ChanCT
>
>
> 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 於 10/10/2019 0:11 寫道:
>
>
>
> Bener bung jeli!
>
> Bagi saya perbedaan pendapat itu normal.
>
> Yang tidak normal adalah ketika berdiskusi sampai berdebat panas
> sekalipun, gak ada argumennya.
>
> Setiap orang berhak punya opini. Silahkan ngomong. Tetapi ketika ada yg
> menyanggah ya silahkan disanggah lagi. persoalannya belakangan ini di milis
> ini, OON OON itu gak ngerti materi nya. Mereka2 ini menggunakan logika
> umum. Sedangkan substansi yg penting itu adalah knowledge nya. Gimana
> seseorang mau berdiskusi/berdebat ttg 1 + 1 = 2 kalau dia gak tahu bahwa 1
> + 1 itu = 2?
>
> Ya setelah mengetahui bahwa 1 + 1 = 2 dulu, barulah kalau mau
> berdiskusi/berdebat bahwa 1 + 1 itu belum tentu 2 bisa jadi 1.999
> bisa berjalan.
>
>
>
> Belum tahu bahwa 1 + 1 = 2 dulu, eh dia sudah ngotot dulu bahwa 1 + 1 = 5.
> Kan lucu jadinya? Kalau pendapatnya 1 + 1 = 2.1 mungkin masih masuk akal
> dan bisa kita tanya kenapa dia berpendapat 1 + 1 itu = 2.1 tetapi OON nya
> itu adalah langsung teriak: 1 + 1 = 5
>
>
>
> Nesare
>
>
>
>
>
> *From:* GELORA45@yahoogroups.com 
> 
> *Sent:* Wednesday, October 9, 2019 2:11 AM
> *To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
> 
> *Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
>
>
>
>
>
> Bung Nesare,
>
> Ya,sayang sekali milis Gelora sering dipakai hanya untuk debat kusir.
>
> Dan yang paling menjengkelkan kalau tidak menjawab materi yang
> dibicarakan, lalu
>
> dibelokkan ke persoalan lain, kalau tak sanggup menjawab.
>
> Yang menyolok, memberi stempel pada sesuatu kwalitatif begitu, tanpa
> argumentasi,
>
> tanpa didukung data kwantitatif.
>
> Kan harus ada perubahan kwantitatif dulu, yang begitu besar sehingga ada
> perubahan kwalitatif.
>
> Salam,
>
> KH
>
>
>
>
>
> Pada tanggal Sel, 8 Okt 2019 pukul 17.46 'nesare' nesa...@yahoo.com
> [GELORA45]  menulis:
>
>
>
> Terima kasih kembali atas ceritanya tentang Prof. Tjan Tjoe Som.
>
> Saya tidak tahu apakah Prof. Dahana mengajar di USA atau tidak.
>
> Yang saya ketahui dia minggat krn sedih dan marah melihat sikon Indonesia..
> Klimaksnya adalah waktu Ahok didakwa sbg penista agama.
>
> Dia langsung lari. Rumahnya belum terjual waktu lari. Itu saja yang saya
> ketahui. Setelah itu atau sekarang saya tidak tahu.
>
>
>
> Point saya menceritakan itu adalah: walaupun ada tetapi sudah tidak banyak
> dosen2 dan orang2 waras di Indonesia yang mangkel sedih marah dengan sikon
> Indonesia. Disini tantangannya. Ketika orang2 baek dan waras ini
> meninggalkan Indonesia, kan yang tertinggal adalah mereka2 yang tidak baek
> dan tidak waras. Seorang pengajar lulusan bandung sekolah di spanyol, dan
> belanda lalu ngajar di belanda akhirnya pulang Indonesia buka restoran.
> Financial freedom katanya sbg pemilik restoran memberikan kegembiraan buat
> dia.
>
>
>
> Ini adalah contoh2 yang mesti dipikirkan bahwa ada tantangan dalam
> kehidupan di Indonesia. Seyogyanyalah tantangan2 ini dijawab bersama dicari
> solusinya bersama dalam koridor berbangsa dan bernegara NKRI.
>
>
>
> Coba lihat di milis ini, semangat itu kan gak ada (walaupun tidak semua).
> Semangat yg kelihatan menonjol itu kan pameran mau jadi pahlawan HAM lah,
> demokrasi lah, pembela rakyat lah dlsbg.
>
>
>
> Sedangkan kita2 ini kan orang2 indonesia terlepas dari kewarganegaraan
> masing2 tetapi kecintaan atas hubungan dengan Indonesia itu kan tidak bisa
> dipungkiri?! Ini saja yang saya gak tahan melihat tingkah laku orang2 ini
> karena penginnya A, lalu menggunakan berbagai cara utk melegitimasi A itu..
> Mestinya kan bisa duduk2 dan kalau perlu gebrak2 meja ala aidit vs agus
> salim ttp pulang boncengan sepedaan barengan.
>
>
>
> Ini enggak terjadi dimilis kita ini. Ini sample kecil loh. Milis ini kecil
> sekali dibandingkan NKRI itu. Bayangkan mentalitas orang2 ini bak orang
> paling pinter sedunia dengan Bahasa yg indah2, tetapi mereka2 ini melupakan
> suatu masalah besar yg sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia yaitu: MASALAH
> KEBANGSAAN!!!
>
>
>
> Nesare
>
>
>
>
>
> *From:* GELORA45@yahoogroups.com 
> *Sent:* Monday, October 7, 2019 6:03 PM
> *To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
> *Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
>
>
>
>
>
> Bung 

[GELORA45] YaAmpun, Kok Bisa RI Turun Posisi ke-50 Sih? Pada Ngapain?

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Aneh? Biasa laporan rezim selalu hebat bin jempol. Ayo percaya pada yang
tercinta pemerintah NKRI pilihan rakyat. hehehehehe


https://www.cnbcindonesia.com/news/20191009190036-4-105715/ya-ampun-kok-bisa-ri-turun-posisi-ke-50-sih-pada-ngapain


*Competitiveness Report 2019* *Ya Ampun, Kok Bisa RI Turun Posisi ke-50
Sih? Pada Ngapain?*

NEWS - Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia



09 October 2019 19:06



*Jakarta, CNBC Indonesia - *World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar
peringkat negara paling kompetitif di dunia. Dalam laporan tersebut,
Singapura terpilih sebagai negara terkompetitif dalam The Global
Competitiveness Report 2019 lembaga itu.

*Singapura*  unggul di 103
indikator utama. Mulai dari inflasi, keterampilan digital, dan tarif
perdagangan pada 141 negara. Usia harapan hidup, Singapura pun berada di
peringkat nomor satu, dengan anak-anak yang baru lahir diperkirakan akan
hidup sampai usia 74 tahun.

Singapura juga berhasil menyingkirkan AS yang sebelumnya mendapat peringkat
teratas di 2018. Perang dagang dengan China, menjadi salah satu alasan
mengapa posisi AS turun

Yang mengejutkan, meski dilanda demonstrasi terus menerus, Hong Kong masih
dinilai kompetitif sebagai pusat bisnis. Bahkan wilayah ini masuk ke dalam
tiga besar dan menjadi satu-satunya kota dengan daya saing terbaik.

Berikut ini adalah peringkat 10 negara paling kompetitif di dunia :

1. Singapura
2. Amerika Serikat
3. Hong Kong
4. Belanda
5. Swiss
6. Jepang
7. Jerman
8. Swedia
9. Britania Raya
10. Denmark

Dalam keterangannya, WEF juga menegaskan bahwa perang dagang dan geopolitik
akan memicu ketidakpastian dan menekan pertumbuhan sebagian besar ekonomi
dunia. "Namun, beberapa pemain yang lebih baik tahun ini tampaknya mendapat
manfaat dari perseteruan perdagangan melalui pengalihan perdagangan," tulis
WEF

..
*Peringkat Indonesia Anjlok*

Indonesia berada di peringkat ke-50. Turun 5 peringkat ketimbang 2018 lalu.
Skor Indonesia berada di 64.6.

Indonesia berada di peringkat ke-4 di antara negara ASEAN lainnya.
Singapura (peringkat 1), Malaysia (peringkat 27), dan Thailand (peringkat
40).

Kekuatan Indonesia adalah dari sisi market size dan stabilitas makro
ekonomi dengan nilai masing-masing 82,4 dan 90.

Budaya bisnis Indonesia cukup dinamis, dan sistem keuangan juga stabil. WEF
menilai, tingkat adopsi teknologi Indonesia juga tinggi, sayangnya kualitas
akses tetap relatif rendah. Serta, yang menjadi catatan adalah kapasitas
inovasinya masih terbatas walaupun ada peningkatan.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui bahwa merosotnya
peringkat Indonesia itu karena regulasi soal perizinan investasi di
Indonesia terlalu rumit.

"Itu lebih karena regulasi yang terlalu rumit dan institusi yang disusun
pemerintah, terutama yang masih belum terlalu ramah investasi," ujar
Bambang saat ditemui di Hotel Fairmont, Rabu (9/10/2019).

Hal itu jelas, mengakibatkan daya tarik investor untuk berinvestasi di
Indonesia berkurang, karena sulitnya regulasi yang diterapkan di dalam
negeri.

Maka, menurut Bambang, tak heran bahwa peringkat Indonesia dalam soal
berdaya saing turun.

"[Regulasi yang rumit] membuat daya tarik orang untuk berinvestasi
berkurang, akibat dari kerumitan. Ditambah saingan kita juga semakin
agresif menawarkan kemudahan," kata dia melanjutkan.


[GELORA45] Andrew Yang on "The Portal", Episode #008: The Different Candidate the Media Wants You to Ignore.

2019-10-09 Terurut Topik jonathango...@yahoo.com [GELORA45]


 Klik link untuk lihat video:
 

 
 Andrew Yang on "The Portal", Episode #008: The  Andrew Yang on "The Portal", 
Episode #008: Andrew Yang on "The Portal", Episode #008: The Different 
Candidate the Media Wants You to Ignore. 
https://www.youtube.com/watch?v=Sa2f0r9W2Mg In this episode of the Portal, Eric 
checks in with his friend Andrew Yang to discuss the meteoric rise of his 
candidacy; one that represents an insurgency against a complacent political 
process that the media establishment doggedly tries to maintain. Andrew updates 
Eric on the state of his campaign and the status of the ideas the two had 
discussed as its foundation when it began. Eric presents Andrew with his new 
economic paradigm; moving from an 'is a [worker]' economy to a 'has a [worker]' 
economy. The two also discuss neurodiverse families as a neglected voting 
block, the still-strong but squelched-by-the-scientific-establishment STEM 
community in the US, and the need to talk fearlessly - and as a xenophile - 
about immigration as a wealth transfer gimmick.



[GELORA45] Menangkan persaingan, pengusaha tekstil butuh dukungan pemerintah

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Menangkan persaingan, pengusaha tekstil butuh dukungan pemerintah

Kamis, 10 Oktober 2019 09:24 WIB

Menangkan persaingan, pengusaha tekstil butuh dukungan pemerintah

Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Tengah periode 
2016-2019 Lilik Setiawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019). 
ANTARA/Aris Wasita.


Sekarang impor kan mulai kencang dan mulai tidak sehat
Solo (ANTARA) - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan 
kesiapannya untuk memenangkan persaingan di tingkat global dengan 
dukungan dari pemerintah.


"Saat ini sudah saatnya berkolaborasi, bergandengan tangan baik secara 
organisasi maupun perusahaan, di bawah API maupun sebagai 'stakeholder' 
dari negara agar bisa memenangkan persaingan di tingkat global," kata 
Wakil Ketua API Jawa Tengah periode2016-2019 Lilik 
Setiawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis.


Ia mengatakan untuk bisa memperkuat nilai tawar Indonesia sebagai negara 
produsen tekstil, minimal pemerintah melalui kementerian terkait bisaa 
membentuk dirjen khusus pertekstilan.


"Kita kan sekarang cuma Kasubdit, bagaimana bisa berunding dengan 
kementerian yang lain. Mungkin yang punya perjanjian kerja sama dengan 
negara lain Kementerian Perdagangan atau Kementerian Pertanian. Bahkan, 
kami sebetulnya ingin ada Kementerian Tekstil," katanya.


*Baca juga:Kemenperin targetkan 15 miliar dolar AS dari ekspor produk 
tekstil 
*


Selain itu, pihaknya menginginkan adanya "safeguard" atau tindakan 
pengamanan dalam perdagangan internasional untuk menjaga produk dalam 
negeri.


"Sekarang impor kan mulai kencang dan mulai tidak sehat. 'Safeguard' 
adalah satu hal yang sangat baik, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban 
kita kepada WTO (World Trade Organization) karena dengan adanya 
'safeguard' ini pasti banyak negara lain yang tidak suka," katanya.


Menurut dia, jika hal itu bisa terpenuhi maka akan lebih baik bagi 
produksi maupun pasar dalam negeri karena produk asal Indonesia bisa 
berputar di pasar Indonesia.


*Baca juga:Menteri Perdagangan: Pemerintah akan fokus dorong ekspor 
tekstil 
*


Dikatakannya, Indonesia harus waspada dengan kondisi perekonomian dalam 
negeri mengingat sudah ada beberapa negara lain yang mengalami resesi 
ekonomi. Bahkan, sudah di dua kuartal pertama tahun2019 ini 
pertumbuhan ekonominya tidak ada bahkan minus.


"Ini yang harus hati-hati, jangan terlena. Kalau Indonesia masih tumbuh 
positif. Untuk pertumbuhan tekstil di kuartal pertama masih surplus 1 
miliar dolar AS, artinya ada pertumbuhan sekitar 1,87 persen secara yoy 
(tahunan)," katanya.


Bahkan, pihaknya mencatat pada penutupan tahun2018 pendapatan 
dari ekspor tekstil sebesar 13 miliar dolar AS atau tumbuh dari 12,58 
miliar dolar AS di tahun2017 .


"Pertumbuhan pasar domestik juga menggembirakan, 13 miliar dolar AS 
juga," katanya.


*Baca juga:Indonesia bertekad jadikan industri tekstil lima besar dunia 
*


Pewarta: Aris Wasita
Editor: Faisal Yunianto



--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


Re: [GELORA45] kosong

2019-10-09 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Lagi-lagi cuma pemaksaan pendapat tanpa argumen. 
Kosong melompong. 
--- nesare1@... wrote:
       


Oh sekarang ente mau memprovokasi demo sekarang ini identik dengan kejatuhan 
Orba 1998 ya?

Ayo jangan malu2 kalau mau mengindentikkan Jokowi dengan Soeharto

Oh ya ngomong2 junjungan ente (walaupun malu2 nih yeah), si Prabowo sudah 
merapat tu ke Jokowi.

Oh ya begitu juga yang suka mengkritik Jokowi yaitu fahri hamza juga sudah 
mesra loh sama Jokowi. Biasalah orang lagi nganggur cari kerjaan hehehehe.

Nesare




From: ajeg 

Menjelang dimulainya lagi musim demo, Jokowi ke Singapura, sementara Wiranto, 
Panglima TNI, dan Kapolri ke Papua. Jakarta praktis "kosong".




Mahasiswa/i dan masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri. Jangan 
terjebak seperti rusuh 13-14 Mei '98 saat Wiranto "mengosongkan" ibukota.

  



#yiv8150575321 -- #yiv8150575321ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321ygrp-mkp #yiv8150575321hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp #yiv8150575321ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad 
{padding:0 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad p 
{margin:0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-sponsor 
#yiv8150575321ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321ygrp-sponsor #yiv8150575321ygrp-lc #yiv8150575321hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321ygrp-sponsor #yiv8150575321ygrp-lc .yiv8150575321ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8150575321
 #yiv8150575321activity span {font-weight:700;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span 
.yiv8150575321underline {text-decoration:underline;}#yiv8150575321 
.yiv8150575321attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv8150575321 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8150575321 
.yiv8150575321bold a {text-decoration:none;}#yiv8150575321 dd.yiv8150575321last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8150575321 dd.yiv8150575321last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8150575321 
dd.yiv8150575321last p span.yiv8150575321yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321attach-table 
{width:400px;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title a, #yiv8150575321 
div.yiv8150575321file-title a:active, #yiv8150575321 
div.yiv8150575321file-title a:hover, #yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a, 
#yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a:active, #yiv8150575321 
div.yiv8150575321photo-title a:hover, #yiv8150575321 
div.yiv8150575321photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8150575321 
div#yiv8150575321ygrp-mlmsg #yiv8150575321ygrp-msg p a 
span.yiv8150575321yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8150575321 
.yiv8150575321green {color:#628c2a;}#yiv8150575321 .yiv8150575321MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv8150575321 o {font-size:0;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321photos div {float:left;width:72px;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321photos div div {border:1px solid 
#66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8150575321
 #yiv8150575321reco-category {font-size:77%;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321reco-desc {font-size:77%;}#yiv8150575321 .yiv8150575321replbq 
{margin:4px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8150575321 
#yiv8150575321ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8150575321 

Re: [GELORA45] Kritik membangun ==> University Spinoffs : What, Why and How ?

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Satu kritik membangun, yang tentunya PATUT direnungkan baik-baik oleh 
kita semua, ... sungguh saya sebagai moderator di GELORA45 ini tidak 
akan berhasil dengan baik membimbing diskusi yang terjadi, jika TIDAK 
mendapatkan dukungan SIKAP kawan-kawan sekalian!


Mudah2an kita semua bisa lebih memperhatikan jalannya diskusi, ... tidak 
perlu memaksakan orang lain sependapat dan menyetujui apa yang diajukan, 
apalagi saling mengejek dan memaki hanya karena tidak menerima 
pendapatnya sendiri!


Salam-damai,

ChanCT


'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 於 10/10/2019 0:11 寫道:


Bener bung jeli!

Bagi saya perbedaan pendapat itu normal.

Yang tidak normal adalah ketika berdiskusi sampai berdebat panas 
sekalipun, gak ada argumennya.


Setiap orang berhak punya opini. Silahkan ngomong. Tetapi ketika ada 
yg menyanggah ya silahkan disanggah lagi. persoalannya belakangan ini 
di milis ini, OON OON itu gak ngerti materi nya. Mereka2 ini 
menggunakan logika umum. Sedangkan substansi yg penting itu adalah 
knowledge nya. Gimana seseorang mau berdiskusi/berdebat ttg 1 + 1 = 2 
kalau dia gak tahu bahwa 1 + 1 itu = 2?


Ya setelah mengetahui bahwa 1 + 1 = 2 dulu, barulah kalau mau 
berdiskusi/berdebat bahwa 1 + 1 itu belum tentu 2 bisa jadi 
1.999 bisa berjalan.


Belum tahu bahwa 1 + 1 = 2 dulu, eh dia sudah ngotot dulu bahwa 1 + 1 
= 5. Kan lucu jadinya? Kalau pendapatnya 1 + 1 = 2.1 mungkin masih 
masuk akal dan bisa kita tanya kenapa dia berpendapat 1 + 1 itu = 2.1 
tetapi OON nya itu adalah langsung teriak: 1 + 1 = 5


Nesare

*From:* GELORA45@yahoogroups.com 
*Sent:* Wednesday, October 9, 2019 2:11 AM
*To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
*Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

Bung Nesare,

Ya,sayang sekali milis Gelora sering dipakai hanya untuk debat kusir.

Dan yang paling menjengkelkan kalau tidak menjawab materi yang 
dibicarakan, lalu


dibelokkan ke persoalan lain, kalau tak sanggup menjawab.

Yang menyolok, memberi stempel pada sesuatu kwalitatif begitu, tanpa 
argumentasi,


tanpa didukung data kwantitatif.

Kan harus ada perubahan kwantitatif dulu, yang begitu besar sehingga 
ada perubahan kwalitatif.


Salam,

KH

Pada tanggal Sel, 8 Okt 2019 pukul 17.46 'nesare' nesa...@yahoo.com 
 [GELORA45] > menulis:


Terima kasih kembali atas ceritanya tentang Prof. Tjan Tjoe Som.

Saya tidak tahu apakah Prof. Dahana mengajar di USA atau tidak.

Yang saya ketahui dia minggat krn sedih dan marah melihat sikon
Indonesia. Klimaksnya adalah waktu Ahok didakwa sbg penista agama.

Dia langsung lari. Rumahnya belum terjual waktu lari. Itu saja
yang saya ketahui. Setelah itu atau sekarang saya tidak tahu.

Point saya menceritakan itu adalah: walaupun ada tetapi sudah
tidak banyak dosen2 dan orang2 waras di Indonesia yang mangkel
sedih marah dengan sikon Indonesia. Disini tantangannya. Ketika
orang2 baek dan waras ini meninggalkan Indonesia, kan yang
tertinggal adalah mereka2 yang tidak baek dan tidak waras. Seorang
pengajar lulusan bandung sekolah di spanyol, dan belanda lalu
ngajar di belanda akhirnya pulang Indonesia buka restoran.
Financial freedom katanya sbg pemilik restoran memberikan
kegembiraan buat dia.

Ini adalah contoh2 yang mesti dipikirkan bahwa ada tantangan dalam
kehidupan di Indonesia. Seyogyanyalah tantangan2 ini dijawab
bersama dicari solusinya bersama dalam koridor berbangsa dan
bernegara NKRI.

Coba lihat di milis ini, semangat itu kan gak ada (walaupun tidak
semua). Semangat yg kelihatan menonjol itu kan pameran mau jadi
pahlawan HAM lah, demokrasi lah, pembela rakyat lah dlsbg.

Sedangkan kita2 ini kan orang2 indonesia terlepas dari
kewarganegaraan masing2 tetapi kecintaan atas hubungan dengan
Indonesia itu kan tidak bisa dipungkiri?! Ini saja yang saya gak
tahan melihat tingkah laku orang2 ini karena penginnya A, lalu
menggunakan berbagai cara utk melegitimasi A itu. Mestinya kan
bisa duduk2 dan kalau perlu gebrak2 meja ala aidit vs agus salim
ttp pulang boncengan sepedaan barengan.

Ini enggak terjadi dimilis kita ini. Ini sample kecil loh. Milis
ini kecil sekali dibandingkan NKRI itu. Bayangkan mentalitas
orang2 ini bak orang paling pinter sedunia dengan Bahasa yg
indah2, tetapi mereka2 ini melupakan suatu masalah besar yg sedang
dihadapi oleh bangsa Indonesia yaitu: MASALAH KEBANGSAAN!!!

Nesare

*From:*GELORA45@yahoogroups.com 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Sent:* Monday, October 7, 2019 6:03 PM
*To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com 
[GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com>>
*Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

Bung Nesare,

Banyak terimakasih untuk penjelasannya.

Sayang kok sampai Prof. Dahana pindah mengajar ke 

Re: [GELORA45] Veronica Koman has spoken exclusively to SBS News about West Papua

2019-10-09 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Dianggap kuman berbahaya ?

Pada tanggal Kam, 10 Okt 2019 pukul 00.30 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> https://www.youtube.com/watch?v=-3EH5vSyll4
>
> 
>


[GELORA45] Kedatangan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain ke Kalimantan Ditolak Suku DAYAK

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=QNKCYx4JkEU


[GELORA45] Re: Rasisme adalah Masalah Indonesia, Bukan Orang Papua

2019-10-09 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Papua dan Indonesia tidak sama, Indonesia rasis sedang Papua tidak. Karena itu 
depak Papua dari NKRI.

---In GELORA45@yahoogroups.com,  wrote :

https://tirto.id/rasisme-adalah-masalah-indonesia-bukan-orang-papua-egA9 
 Rasisme adalah Masalah Indonesia, Bukan Orang Papua 20 Agustus 2019 Dibaca 
Normal 2 menit Ada bagian dalam diri saya yang tak menghendaki tulisan ini 
dibuat. Saya khawatir apa yang akan saya beberkan di sini betul-betul melukai 
orang Papua, sebagaimana saya merasa terluka dulu. Saya yakin sebagian pokok 
yang akan saya katakan sudah dipahami betul oleh orang Papua, seperti halnya 
yang saya ingat dari pengalaman tinggal di sebuah kota yang dihuni orang-orang 
non-Papua. Orang-orang Papua selalu dianggap "terbelakang" dan "pemabuk". Tak 
ada pembicaraan tentang sebab-sebab yang membuat orang Papua putus asa. Tak ada 
pembicaraan soal bagaimana negara ini—benda asing yang disodorkan secara paksa 
kepada kami ini—hanya bisa berjaya melalui pemiskinan orang Papua, perampasan 
tanah, penggusuran lapak mama-mama, serta gelombang pendatang yang kian besar. 
Yang paling buruk dari itu semua: mereka habis-habisan melucuti kemanusiaan 
orang Papua. Ada pandangan-pandangan tertentu terhadap orang Papua yang 
sebetulnya enggan saya sebutkan. Pandangan-pandangan ini berfokus pada 
"kekurangan" orang Papua: kurang tata krama, kurang pakaian, kurang "cantik" 
atau "tampan", minim sinyal internet, kurang fasih berbahasa Indonesia, hingga 
kurang "beradab".. Keyakinan semacam itu sangat familiar. Saking lazimnya 
dipelihara dan dipraktikkan pada zaman penjajahan Belanda. Indonesia hari ini 
mengulanginya: Percaya bahwa Papua serba kekurangan. Dari kepercayaan itu pula 
keberadaan Indonesia di Papua seolah bisa dibenarkan. Itu sebabnya “tertinggal” 
jadi lema favorit. Karena berangkat dari “ketertinggalan”, maka “pembangunan” 
adalah solusinya. Segala pandangan miring terhadap orang Papua ini kita kenali 
sejak para ilmuwan pasca-kolonial (khususnya Frantz Fanon) menamainya “tatapan 
kolonial” (colonial gaze). Saya tidak dibesarkan bersama media sosial sehingga 
ada masanya ketika saya tak memikirkan rasanya menjadi orang Papua di hadapan 
orang lain, orang-orang di luar Sentani. “Tatapan kolonial” tak pernah saya 
alami sebelum saya menginjakkan kaki di Jawa. Saya tak menyadari betapa 
"terbelakangnya" kami orang Papua. Koteka seolah menjadi bukti sahih betapa 
kami membutuhkan pakaian—atau lebih buruk lagi: kami harus diajarkan cara 
berpakaian. Tinggal di luar Papua juga membuat saya berhadapan dengan berbagai 
stereotip orang Papua. Hampir semuanya tak mengenakkan—dan bukan barang baru. 
Saya sudah mendengar bermacam stereotip itu diungkapkan dengan cara-cara lebih 
santun di Papua. Kami, misalnya, dianggap bodoh sampai terbukti sebaliknya. 
Atau alkoholik atau tukang bikin onar hingga terbukti sebaliknya. Selain itu 
ada kesadaran bahwa di luar Papua saya tak menjadi diri sendiri; di luar Papua 
saya adalah representasi masyarakat Papua. Entah bagaimana caranya seakan-akan 
saya bertanggungjawab atas perilaku orang Papua lainnya. Orang merasa nyaman 
menyampaikan pendapat pribadi tentang rupa-rupa masalah orang Papua. Saya sudah 
mendengar masalah-masalah ini sebelumnya. Tapi, karena kali ini saya pendatang, 
mereka tak merasa perlu bersopan santun ketika menunjuk satu per satu masalah 
itu. Anehnya, sebagai orang campuran, saya punya kehidupan lebih baik dari 
mayoritas orang Papua di Indonesia. Karena berkulit terang, yang saya dapati 
cuma remah-remah persoalan yang biasa dihadapi orang Papua berkulit gelap. Saya 
tak pernah dipanggil “monyet”. Kok bisa? Kulit saya lebih cerah. Sekumpulan 
orang Papua berkulit terang seperti saya takkan dipandang sebagai ancaman. Baca 
juga: Sejarah Pepera 1969: Upaya Lancung RI Merebut Papua? Saat sedang 
sendirian di Jakarta, misalnya, saya takkan dituduh "separatis pembuat onar." 
Dalam tatapan kolonial, orang seperti saya mungkin diusung sebagai "orang Papua 
yang pantas"; tak berkulit terlampau gelap (baca: tak kelihatan Papuanya), tak 
berisik, tak tajam tutur katanya, atau tak terlalu percaya diri. Berkat warna 
kulitlah saya terhindar dari hal-hal terburuk yang disodorkan rasisme Indonesia 
(kasus akhir pekan lalu telah membuktikannya). Saya kira orang dengan warna 
kulit seperti yang saya punya ini tidak akan ditangani dengan kekerasan 
sebagaimana yang dialami orang asli Papua. Tapi, warna kulit tak melindungi 
saya dari unsur-unsur rasisme lainnya. Saya mendudukkan Jawa sebagai ibu kota 
kolonialisme Indonesia. Cukup lama saya tinggal di Jawa sampai-sampai ada 
bagian dari diri saya yang menjelma sesuatu yang Fanon takutkan. Saya menjadi 
orang Papua yang menginternalisasi tatapan kolonial itu. Anggapan yang terus 
dijejalkan ke khalayak bahwa orang Papua belum sanggup memerintah bangsanya 
sendiri—ihwal yang menjadi alasan di balik semua stereotip di atas—kerap 
menghantui diri saya. Tentu, kita tahu Indonesia berpikir "orang Papua bodoh", 
"orang 

[GELORA45] Singaporean joke

2019-10-09 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=LgvCb9QsftY=RDd-livdJU6kk=4


[GELORA45] Veronica Koman has spoken exclusively to SBS News about West Papua

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=-3EH5vSyll4


[GELORA45] Pemakaman bung S. Tomodihardjo

2019-10-09 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]

Berikut saya lanjutkan pemberitahuan tentang waktu dan tempat pemakaman
almarhum Bung Suprijadi Tomodihardjo.

Salam.
Lusi.-



Susulan pemberitahuan:

Pemakaman Bung Suprijadi Tomodihardjo yang telah meninggal dunia pada
tanggal 6 Oktober 2019, jam 23.00, di kota Koeln akan diselengggarakan:

pada hari Selasa, tanggal 15.Oktober 2019 jam 12.00

Tempat Pemakaman: Friedhof Porz, Alfred-Nobel-strasse - 51145 Koeln

Daeng



NB: Tempat Pemakaman bisa dicapai dengan kendaraan umum Bis nomer 154
turun di Halte-Stelle: Glashütten Strasse.
 


[GELORA45] Rasisme adalah Masalah Indonesia, Bukan Orang Papua

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://tirto.id/rasisme-adalah-masalah-indonesia-bukan-orang-papua-egA9

* Rasisme adalah Masalah Indonesia, Bukan Orang Papua *
20 Agustus 2019 Dibaca Normal 2 menit Ada bagian dalam diri saya yang tak
menghendaki tulisan ini dibuat. Saya khawatir apa yang akan saya beberkan
di sini betul-betul melukai orang Papua, sebagaimana saya merasa terluka
dulu. Saya yakin sebagian pokok yang akan saya katakan sudah dipahami betul
oleh orang Papua, seperti halnya yang saya ingat dari pengalaman tinggal di
sebuah kota yang dihuni orang-orang non-Papua. Orang-orang Papua selalu
dianggap "terbelakang" dan "pemabuk". Tak ada pembicaraan tentang
sebab-sebab yang membuat orang Papua putus asa. Tak ada pembicaraan soal
bagaimana negara ini—benda asing yang disodorkan secara paksa kepada kami
ini—hanya bisa berjaya melalui pemiskinan orang Papua, perampasan tanah,
penggusuran lapak mama-mama, serta gelombang pendatang yang kian besar.
Yang paling buruk dari itu semua: mereka habis-habisan melucuti kemanusiaan
orang Papua. Ada pandangan-pandangan tertentu terhadap orang Papua yang
sebetulnya enggan saya sebutkan. Pandangan-pandangan ini berfokus pada
"kekurangan" orang Papua: kurang tata krama, kurang pakaian, kurang
"cantik" atau "tampan", minim sinyal internet, kurang fasih berbahasa
Indonesia, hingga kurang "beradab". Keyakinan semacam itu sangat familiar.
Saking lazimnya dipelihara dan dipraktikkan pada zaman penjajahan Belanda.
Indonesia hari ini mengulanginya: Percaya bahwa Papua serba kekurangan.
Dari kepercayaan itu pula keberadaan Indonesia di Papua seolah bisa
dibenarkan. Itu sebabnya “tertinggal” jadi lema favorit. Karena berangkat
dari “ketertinggalan”, maka “pembangunan” adalah solusinya. Segala
pandangan miring terhadap orang Papua ini kita kenali sejak para ilmuwan
pasca-kolonial (khususnya Frantz Fanon) menamainya “tatapan kolonial”
(colonial gaze). Saya tidak dibesarkan bersama media sosial sehingga ada
masanya ketika saya tak memikirkan rasanya menjadi orang Papua di hadapan
orang lain, orang-orang di luar Sentani. “Tatapan kolonial” tak pernah saya
alami sebelum saya menginjakkan kaki di Jawa. Saya tak menyadari betapa
"terbelakangnya" kami orang Papua. Koteka seolah menjadi bukti sahih betapa
kami membutuhkan pakaian—atau lebih buruk lagi: kami harus diajarkan cara
berpakaian. Tinggal di luar Papua juga membuat saya berhadapan dengan
berbagai stereotip orang Papua. Hampir semuanya tak mengenakkan—dan bukan
barang baru. Saya sudah mendengar bermacam stereotip itu diungkapkan dengan
cara-cara lebih santun di Papua. Kami, misalnya, dianggap bodoh sampai
terbukti sebaliknya. Atau alkoholik atau tukang bikin onar hingga terbukti
sebaliknya. Selain itu ada kesadaran bahwa di luar Papua saya tak menjadi
diri sendiri; di luar Papua saya adalah representasi masyarakat Papua.
Entah bagaimana caranya seakan-akan saya bertanggungjawab atas perilaku
orang Papua lainnya. Orang merasa nyaman menyampaikan pendapat pribadi
tentang rupa-rupa masalah orang Papua. Saya sudah mendengar masalah-masalah
ini sebelumnya. Tapi, karena kali ini saya pendatang, mereka tak merasa
perlu bersopan santun ketika menunjuk satu per satu masalah itu. Anehnya,
sebagai orang campuran, saya punya kehidupan lebih baik dari mayoritas
orang Papua di Indonesia. Karena berkulit terang, yang saya dapati cuma
remah-remah persoalan yang biasa dihadapi orang Papua berkulit gelap. Saya
tak pernah dipanggil “monyet”. Kok bisa? Kulit saya lebih cerah. Sekumpulan
orang Papua berkulit terang seperti saya takkan dipandang sebagai ancaman.
Baca juga: Sejarah Pepera 1969: Upaya Lancung RI Merebut Papua? Saat sedang
sendirian di Jakarta, misalnya, saya takkan dituduh "separatis pembuat
onar." Dalam tatapan kolonial, orang seperti saya mungkin diusung sebagai
"orang Papua yang pantas"; tak berkulit terlampau gelap (baca: tak
kelihatan Papuanya), tak berisik, tak tajam tutur katanya, atau tak terlalu
percaya diri. Berkat warna kulitlah saya terhindar dari hal-hal terburuk
yang disodorkan rasisme Indonesia (kasus akhir pekan lalu telah
membuktikannya). Saya kira orang dengan warna kulit seperti yang saya punya
ini tidak akan ditangani dengan kekerasan sebagaimana yang dialami orang
asli Papua. Tapi, warna kulit tak melindungi saya dari unsur-unsur rasisme
lainnya. Saya mendudukkan Jawa sebagai ibu kota kolonialisme Indonesia.
Cukup lama saya tinggal di Jawa sampai-sampai ada bagian dari diri saya
yang menjelma sesuatu yang Fanon takutkan. Saya menjadi orang Papua yang
menginternalisasi tatapan kolonial itu. Anggapan yang terus dijejalkan ke
khalayak bahwa orang Papua belum sanggup memerintah bangsanya sendiri—ihwal
yang menjadi alasan di balik semua stereotip di atas—kerap menghantui diri
saya. Tentu, kita tahu Indonesia berpikir "orang Papua bodoh", "orang Papua
terbelakang"—dan daerah yang "terbelakang" tak menghasilkan orang pintar.
Kami paham Indonesia tak peduli kesejahteraan orang Papua. Dengan mata
kepala kami telah menyaksikan kekerasan polisi dan 

[GELORA45] Rangkaian Acara Penyambutan Resmi PM Belanda, Istana Bogor, 7 Oktober 2019

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=ngZdIOMvfv0


RE: [GELORA45] kosong

2019-10-09 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Oh sekarang ente mau memprovokasi demo sekarang ini identik dengan kejatuhan 
Orba 1998 ya?

 

Ayo jangan malu2 kalau mau mengindentikkan Jokowi dengan Soeharto

 

Oh ya ngomong2 junjungan ente (walaupun malu2 nih yeah), si Prabowo sudah 
merapat tu ke Jokowi.

 

Oh ya begitu juga yang suka mengkritik Jokowi yaitu fahri hamza juga sudah 
mesra loh sama Jokowi. Biasalah orang lagi nganggur cari kerjaan hehehehe.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Wednesday, October 9, 2019 12:02 AM
To: GELORA45 
Subject: [GELORA45] kosong

 

  

Menjelang dimulainya lagi musim demo, Jokowi ke Singapura, sementara Wiranto, 
Panglima TNI, dan Kapolri ke Papua. Jakarta praktis "kosong".





Mahasiswa/i dan masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri. Jangan 
terjebak seperti rusuh 13-14 Mei '98 saat Wiranto "mengosongkan" ibukota.

 

 

 

 

 

 

 

 





RE: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

2019-10-09 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Bener bung jeli!

Bagi saya perbedaan pendapat itu normal.

Yang tidak normal adalah ketika berdiskusi sampai berdebat panas sekalipun, gak 
ada argumennya. 

Setiap orang berhak punya opini. Silahkan ngomong. Tetapi ketika ada yg 
menyanggah ya silahkan disanggah lagi. persoalannya belakangan ini di milis 
ini, OON OON itu gak ngerti materi nya. Mereka2 ini menggunakan logika umum. 
Sedangkan substansi yg penting itu adalah knowledge nya. Gimana seseorang mau 
berdiskusi/berdebat ttg 1 + 1 = 2 kalau dia gak tahu bahwa 1 + 1 itu = 2?

Ya setelah mengetahui bahwa 1 + 1 = 2 dulu, barulah kalau mau 
berdiskusi/berdebat bahwa 1 + 1 itu belum tentu 2 bisa jadi 1.999 bisa 
berjalan.

 

Belum tahu bahwa 1 + 1 = 2 dulu, eh dia sudah ngotot dulu bahwa 1 + 1 = 5. Kan 
lucu jadinya? Kalau pendapatnya 1 + 1 = 2.1 mungkin masih masuk akal dan bisa 
kita tanya kenapa dia berpendapat 1 + 1 itu = 2.1 tetapi OON nya itu adalah 
langsung teriak: 1 + 1 = 5

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Wednesday, October 9, 2019 2:11 AM
To: 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
Subject: Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

 

  

Bung Nesare,

Ya,sayang sekali milis Gelora sering dipakai hanya untuk debat kusir.

Dan yang paling menjengkelkan kalau tidak menjawab materi yang dibicarakan, lalu

dibelokkan ke persoalan lain, kalau tak sanggup menjawab.

Yang menyolok, memberi stempel pada sesuatu kwalitatif begitu, tanpa 
argumentasi,

tanpa didukung data kwantitatif.

Kan harus ada perubahan kwantitatif dulu, yang begitu besar sehingga ada 
perubahan kwalitatif.

Salam,

KH

 

 

Pada tanggal Sel, 8 Okt 2019 pukul 17.46 'nesare' nesa...@yahoo.com 
  [GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > menulis:

  

Terima kasih kembali atas ceritanya tentang Prof. Tjan Tjoe Som.

Saya tidak tahu apakah Prof. Dahana mengajar di USA atau tidak.

Yang saya ketahui dia minggat krn sedih dan marah melihat sikon Indonesia. 
Klimaksnya adalah waktu Ahok didakwa sbg penista agama.

Dia langsung lari. Rumahnya belum terjual waktu lari. Itu saja yang saya 
ketahui. Setelah itu atau sekarang saya tidak tahu.

 

Point saya menceritakan itu adalah: walaupun ada tetapi sudah tidak banyak 
dosen2 dan orang2 waras di Indonesia yang mangkel sedih marah dengan sikon 
Indonesia. Disini tantangannya. Ketika orang2 baek dan waras ini meninggalkan 
Indonesia, kan yang tertinggal adalah mereka2 yang tidak baek dan tidak waras. 
Seorang pengajar lulusan bandung sekolah di spanyol, dan belanda lalu ngajar di 
belanda akhirnya pulang Indonesia buka restoran. Financial freedom katanya sbg 
pemilik restoran memberikan kegembiraan buat dia.

 

Ini adalah contoh2 yang mesti dipikirkan bahwa ada tantangan dalam kehidupan di 
Indonesia. Seyogyanyalah tantangan2 ini dijawab bersama dicari solusinya 
bersama dalam koridor berbangsa dan bernegara NKRI.

 

Coba lihat di milis ini, semangat itu kan gak ada (walaupun tidak semua). 
Semangat yg kelihatan menonjol itu kan pameran mau jadi pahlawan HAM lah, 
demokrasi lah, pembela rakyat lah dlsbg.

 

Sedangkan kita2 ini kan orang2 indonesia terlepas dari kewarganegaraan masing2 
tetapi kecintaan atas hubungan dengan Indonesia itu kan tidak bisa dipungkiri?! 
Ini saja yang saya gak tahan melihat tingkah laku orang2 ini karena penginnya 
A, lalu menggunakan berbagai cara utk melegitimasi A itu. Mestinya kan bisa 
duduk2 dan kalau perlu gebrak2 meja ala aidit vs agus salim ttp pulang 
boncengan sepedaan barengan. 

 

Ini enggak terjadi dimilis kita ini. Ini sample kecil loh. Milis ini kecil 
sekali dibandingkan NKRI itu. Bayangkan mentalitas orang2 ini bak orang paling 
pinter sedunia dengan Bahasa yg indah2, tetapi mereka2 ini melupakan suatu 
masalah besar yg sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia yaitu: MASALAH 
KEBANGSAAN!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com   
mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 
Sent: Monday, October 7, 2019 6:03 PM
To: 'nesare' nesa...@yahoo.com   [GELORA45] 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >
Subject: Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

 

  

Bung Nesare,

Banyak terimakasih untuk penjelasannya.

Sayang kok sampai Prof. Dahana pindah mengajar ke USA . 

Bekas murid saya mengorganisir dulu seminar Cheng Ho bersama keraton Cirebon..

Antaranya tentang kisah Puteri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati.

Pembicaranya Prof. Dahana dan Dr. Tan Tah Sen dari Singapore.

Prof. Dahana itu dulu mahasiswanya Prof. Tjan Tjoe Som, yang dipecat

dari jabatannya sebagi kepala bagian Sinologi. Saudaranya Prof. Tjan Tjoe Siem

dari Javanologi tidak sampai dipecat.

Tjan Tjoe Som dipecat karena dia salah satu pendiri HSI bersama Drs. Jan Ave. 
Waktu Tjan Tjoe Som

meninggal dikubur di Pajang, di makam kerabat raja Mataram. Orang tuanya dulu

adalah pendukung pangeran Diponegoro, dan mereka beragama Islam.

Tjan Tjoe Siem keluar masuk istana 

[GELORA45] Stephen Colbert: God is Voting for Andrew Yang - YouTube

2019-10-09 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
Ha ha ha haKlik link untuk lihat video:
Stephen Colbert: God is Voting for Andrew Yang - YouTube
Stephen Colbert: God is Voting for Andrew Yang

| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Stephen Colbert: God is Voting for Andrew Yang

Matt shows you a clip of 'Late Show' host Stephen Colbert appearing to make up 
for his bad joke about 2020 Democ...
 |

 |

 |







[GELORA45] InilahTiga Tokoh Penyelamat Demokrasi Indonesia

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://sp.beritasatu.com/nasional/inilah-tiga-tokoh-penyelamat-demokrasi-indonesia/579076/
*Inilah Tiga Tokoh Penyelamat Demokrasi Indonesia* *Suara Pembaruan*


Rabu, 09 Oktober 2019 – 15:33



*Tokoh penyelamat demokrasi Indonesia*

*Jakarta, Beritasatu.com* - Pemilu sukses diselenggarakan. Kedamaian terus
terjaga. Silaturahim juga berjalan harmonis. Dinamika demokrasi terus
mengalir penuh nilai, walau ada beberapa gelombang aksi dan penolakan atas
beberapa kebijakan pemerintah yang tidak sejalan.

Berdasarkan analisis dan penelitian serta diskusi bersama pakar politik,
ilmuan, dan intelektual selama tiga pekan di Jerman dan Eropa, John Caine
Center (JCC) yang dikomando Najib Salim Attamim menyimpulkan ada tiga tokoh
nasional yang dinilai sebagai sosok pembaru penyelamat sistem demokrasi di
Indonesia. Ketiganya adalah Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan Megawati
Soekarnoputri.

Tiga tokoh tersebut memiliki kesamaan ideologi dan nasionalisme yang sangat
kental. Partai-partai lain peserta Pemilu 2019, baik di dalam koalisi
maupun oposisi bukan berarti tidak memiliki kesamaan. “Akan tetapi, kami
yakin, apabila tiga tokoh ini menyatu dan solid, sangat optimis akan mampu
menyelesaikan aneka persoalan yang menimpa bangsa Indonesia,” katanya.

Sejak Pemilu terselenggara dengan sukses dan damai, pelantikan wakil rakyat
(DPR) sudah terealisasi, kini tinggal pelantikan Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, yang diharapkan juga berjalan aman dan
sukses dilaksanakan.

Namun, ritme perjalanan demokrasi penuh dengan khasanah bermakna. Hal itu
tidak terlepas dari peran dan strategi luar biasa yang dimainkan oleh tiga
tokoh nasional. Yakni Presiden Jokowi, Prabowo dan Megawati.

“Ketiganya jadi sosok pemeran utama bagaimana demokrasi itu penuh khasanah
dan makna, bagaimana NKRI tetap berwibawa,” jelas Chairman John Caine
Center (JCC), Najib Salim Attamimi di Jakarta, Kamis (9/10/2019).

Analisis politiknya, beber Najib, partai politik yang berkoalisi dengan
Jokowi, itu banyak. Tapi kondisinya sangat berbeda dengan kondisi yang ada
di internal PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang didukung oleh para
tokoh umat Islam yang menonjol dan jadi panutan bagi mayoritas umat Islam.

“Kekuatan politik ini terlihat mulai dibangun secara harmonis untuk
membangun kekuatan dan menjaga maruah bangsa Indonesia,” katanya.

Selanjutnya, pada sisi ekonomi nasional dan internasional, gerakan dan
strategi dari tiga tokoh itu, akan mampu mencapai target yang diinginkan.
Jika koalisi ini betul-betul terbangun, akan menjadi kekuatan luar biasa.

“Target ekonomi akan terus melaju dengan cepat. Akan sangat berbeda dengan
kondisi saat ini,” terang Najib.

Najib juga membeberkan, seperti penanganan kemiskinan, memang dimiliki oleh
semua partai. Tapi akan terjadi lompatan dan terobosan luar biasa jika
kekuatan PDI Perjuangan dan Gerindra terbangun dengan solid dan berkualitas..

Prabowo telah didukung oleh negara-negara di Eropa. Tidak ada partai lain
di Indonesia yang memiliki kekuatan tersebut. Sementara, Presiden Jokowi
dan Megawati, memiliki hubungan baik dengan Tiongkok dan Timur Tengah.

Jika hal itu dilakukan dengan maksimal, akan lebih baik dan kokoh di sektor
pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Bisa terjadi, ekonomi Indonesia akan
menjadi negara rujukan di sektor ekonomi dan politik secara global,”
jelasnya.

Semua hal ini akan terjadi jika penggabungan konsep yang disetujui dan
dilakukan dengan maksimal dan demokratis. Nilai-nilai yang menjadi akar
kekuatan NKRI akan terus terawat dan terjadi. NKRI tidak akan tersandera
dengan negara-negara asing.

“Karena kekuatan nasionalisme itu ada pada sosok Prabowo, Megawati dan
Jokowi. Tapi bukan berarti tokoh dan partai-partai lainnya tidak
nasionalis,” tegas Najib.

Selain itu, Najib berharap, dalam waktu singkat, tiga tokoh tersebut,
segera mengambil kebijakan konkrit, bijak dan arif untuk kepentingan bangsa
dan negara. Dan tidak gampang digoyang oleh kekuatan lain, baik dari dalam
maupun luar negeri.

“Besar harapan kami dari John Caine Center, dengan analisis ini, tidak
untuk dijadikan satu polemik. Peran tiga tokoh pembaru penyelamat khasanah
demokrasi Indonesia ini, diharapkan malah menjadi spirit untuk bersatu padu
mendukung kekuatan yang tak terhingga demi kepentingan semua pihak, bukan
hanya kepentingan kelompok,” harapnya.



Sumber : Suara Pembaruan


[GELORA45] 50Persen Aset Nasional Dikuasai 1 Persen Orang Kaya

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Apa salahnya jika 50% aset nasional dikuasai 1% orang kaya?

Bukankah itu sesuai dengan politik ekonomi kerja-kerja jilid I,

 angka ini akan lebih diperbaiki dan diperindah pada jilid II ,

 waktu akan menceritakan kepada kita.



http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/8836/50_persen_aset_nasional_dikuasai_1_persen_orang_kaya_

*50 Persen Aset Nasional Dikuasai 1 Persen Orang Kaya*

Rabu , 09 Oktober 2019 | 19:01


AKARTA - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memberi
laporan akhir capaian kinerja mereka di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Oktober 2019. Dalam laporannya,
TNP2K mengatakan meski tingkat kemiskinan bisa ditekan sejak 2015, namun
kesenjangan masih menjadi pekerjaan rumah.

Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto, mengatakan tingkat kemiskinan
terus menurun dari 11,2 persen pada Maret 2015, menjadi 9,41 persen pada
Maret 2019. "Untuk pertama kalinya tingkat kemiskinan menjadi 1 digit
mengingat semakin kecil tingkat kemiskinan semakin sulit untuk
menurunkannya," kata Bambang seperti dikutip dari *tempo.co
*.

Meski begitu, Bambang mengatakan terdapat konsentrasi aset nasional pada
sebagian kecil kelompok terkaya di Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan
negara tertimpang keempat di dunia di bawah Rusia, India, dan Thailand.

"Satu persen orang di Indonesia menguasai 50 persen aset nasional. Jika
naikkan jadi 10 persen keluarga maka ini menguasai 70 persen. Artinya
sisanya 90 persen penduduk memperebutkan 30 persen sisanya. Itu yang perlu
dikoreksi," kata Bambang.

Bambang mengatakan dasar dari adanya ketimpangan ini adalah akses terhadap
kebutuhan dasar. Hal ini, kata dia, harus terus dibenahi. Selain itu,
sekolah, sanitasi, kesehatan, listrik, hinggga air bersih harus terus
dibangun untuk mengurangi kesenjangan.

Selanjutnya, Indonesia juga harus membenahi lapangan pekerjaan. Bambang
percaya lapangan pekerjaan harus diciptakan melalui investasi, juga
pembangunan infrastruktur.

"Secara makro, yang paling ampuh di negara lain adalah meningkatkan
efektivitas perpajakan. Pajak itu memang harus dilakukan secara efektif
sehingga fair orang yang harus membayar pajak membayar pajak dengan tingkat
yang fair juga," kata dia.


[GELORA45] Monyet Kau Menyebutku (Mama Papua) Karya Aktivis HAM

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=fOV7Vu8RsoA


[GELORA45] Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Mundur Enam Jam

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=wf6TGVc4rU4


[GELORA45] JokowiSupporter Kidnapped, Tortured Inside Jakarta Mosque

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Agaknya ada aliran baru yang mesjidnya bukan hanya tempat berdoa, tetapi
bisa juga untuk melakukan hal-hal lain.

https://jakartaglobe.id/context/jokowi-supporter-kidnapped-tortured-inside-jakarta-mosque



Ninoy Karundeng, right, speaks to journalists at Jakarta Police
headquarters on Monday, a week after he was reportedly kidnapped and
tortured at a mosque in Pejompongan, Central Jakarta. (Beritasatu
Photo/Bayu Marhaenjati)
*Jokowi Supporter Kidnapped, Tortured Inside Jakarta Mosque*

BY :BAYU MARHAENJATI

OCTOBER 07, 2019

*Jakarta.* A man known as a diehard supporter of President Joko
"Jokowi" Widodo testified to police that a group of men punched, kicked and
then threatened to kill him inside a Jakarta mosque last week.

With a dark bruise clearly visible around his left eye, Ninoy Karundeng
told reporters at the Jakarta Police headquarters on Monday of his ordeal
after he followed a group of protesters – who had been demonstrating at the
House of Representatives compound in Senayan on Sept. 30 – to an area
in Pejompongan, Central Jakarta.

"I was taking pictures when they started asking me questions. They found
out I was a supporter of Jokowi, that's when they started throwing
punches and I was dragged into a mosque," Ninoy said.

More people came into the Al Falah Mosque shortly and surrounded him.

"They interrogated me; I answered all their questions. But their response
was to throw more punches at me," Ninoy said.

He said he begged his captors to release him but they would not let him go.
Then a man showed up and threatened to kill him.

"The man, called 'Habib,' gave me an ultimatum. He said my time was short
and that soon my head would be smashed into pieces. He also interrogated me
and punched me," he said.

Ninoy said he had never met any of his attackers.

"There were dozens of them. At first, they asked me who I was, then they
searched my bag. They hit and dragged me into the mosque. They tortured
me outside and inside the mosque," he said.

The man called Habib told Ninoy he would be executed before the dawn prayer
and his body would be dumped at the demonstration site that day.

On Sept. 30, riots erupted

in several
places in Jakarta, most notably around the House compound following a week-long
rally

protesting
controversial revisions to the Corruption Eradication Commission (KPK) Law

..

Pejompongan is only around two kilometers away from the national
legislature building.

Aside from the Habib, members of a medical team who evacuated protesters to
the mosque to avoid the police's tear gas shots also threatened to kill
him, according to Ninoy.

The medical officers were the first to interrogate him and even checked out
his most recent social media posts, he said.

"They looked at my posts on social media after learning my real name.
They read my comments and my posts, and then they hit me again,” he said.

The mob released Ninoy from the mosque the following morning on Oct. 1.
Before he left, they destroyed his motorcycle.

The medical team ordered the delivery service GoBox to take him and his
motorcycle home.

*Eleven People Arrested*

Earlier on Monday, the Jakarta Police confirmed the arrest of 11 people in
connection to the kidnapping and torture of Ninoy.

Police first learned about the case after an amateur video emerged on
social media showing the torture and interrogation.

Jakarta Police spokesman Chief Comr. Argo Yuwono said Ninoy had already
lodged a criminal complaint with the police.

"Ninoy Karundeng lodged a complaint concerning his torture with the Jakarta
Police yesterday," Argo said.

The men arrested may face various charges from torture and issuing death
threats to hate speech and theft.

Among them was an employee of the mosque, who police said had sought advice
from Munarman, a key member of the hardline Muslim group Islamic Defenders
Front (FPI).

"He was present at the scene. He gave instructions to copy data from
[Ninoy's] laptop and report them to Munarman. He was then told [by
Munarman] to delete the CCTV recording [from the mosque] and not to give
all the data to police," Argo said.

Munarman, who is a lawyer, denied his involvement in the torture.

"I found out about the incident from online news and social media. A few
days after the incident, a staff member of the mosque sought my legal
advice. I asked him to send me the CCTV footage so I could assess the
situation – in the legal context," Munarman told Antara news agency..

National Police Chief General Tito Karnavian said earlier the student
protests against the KPK Law had been hijacked by other groups who
intend to create riots

[GELORA45] Duh!Luka Rupiah Kok Makin Menganga?

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Djangan khawatir, di jilid dua ada obat mujarabnya.

https://www.wartaekonomi.co.id/read250625/duh-luka-rupiah-kok-makin-menganga.html



Rabu, 09 Oktober 2019 10:18 WIB
*Duh! Luka Rupiah Kok Makin Menganga?*



*WE Online, Jakarta *
 -Dibayangi oleh pesimisme pelaku pasar atas hasil pertemuan kedua negara
ekonomi raksasa, yakni AS
-China
, pada Kamis
dan Jumat, aset-aset berisiko dari negara berkembang (Asia) menjadi tidak
menarik untuk dikoleksi. Alhasil, bukan hanya indeks saham, melainkan juga
mayoritas mata uang Asia kini rontok berjamaah.

*Baca Juga: **Serangan Nggak Ada Matinya Bos! Perang Dagang AS-China Makin
Parah!
*

Melansir dari RTI, hanya ada dua mata uang Asia yang selamat dari dolar AS
,
yakni dolar Hongkong dan baht. Selain dua mata uang tersebut, tak ada lagi
mata uang Asia yang menguat, termasuk rupiah.

Sejak pembukaan pasar spot Rabu (9/10/2019), nilai tukar rupiah
 melemah 0,07% ke level
Rp14.160 per dolar AS. Pelemahan tersebut kian melebar seiring berjalannya
pasar. Terhitung hingga pukul 10.10 WIB, rupiah terdepresiasi 0,16% dan
memboyong dolar AS ke level Rp14.177.

*Baca Juga*

*Terungkap!! Partai Ini Terang-terangan Dukung Irjen Firli Jadi Pimpinan
KPK*


*Matahari Kembar di Lingkaran Jokowi, Siapa Dia?*


*Usai Disita dari Kuil di Thailand, Puluhan Harimau Mati Mendadak*


*Bicara di Sidang PBB, Benny Wenda Ajak Komisioner HAM PBB ke Papua*



Kabar buruknya lagi, rupiah bukan saja dibuat keok oleh dolar AS, melainkan
juga oleh hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia (-0,35%),
euro (-0,25%), dan poundsterling (-0,17%).

*Baca Juga: **Dolar AS Digocek, Rupiah Jadi Bintang Lapangan Pasar Spot!
*

Lebih dari itu, luka yang dialami rupiah semakin menganga tatkala mata uang
Garuda itu menjema menjelma sebagai mata uang terlemah kedua di Benua
Kuning setelah unggul terhadap ringgit (0,12%).

Adapun mata uang Asia lainnya, secara berjamaah menekan rupiah, yakni dolar
Hongkong (-0,17%), baht (-0,12%), dolar Taiwan (-0,11%), yuan (-0,10%), dan
yen (-0,03%).



*Tag:* Dolar Amerika Serikat (AS)
,
Rupiah 

*Penulis/Editor:* Lestari Ningsih


*Foto:* Antara/M Risyal Hidayat


[GELORA45] Hati-Hati Dana Repatriasi Tax Amnesty Balik Lagi ke Luar Negeri

2019-10-09 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Jadi, sekitar Rp 140 triliun yang susah payah "ditangkap" pulang dengan tax 
amnesty itu sudah bisa "menghirup udara bebas" :) Keluar dari bank pemerintah 
dan bebas keluyuran ke mana pun termasuk parkir di Singapura lagi.  


-

Hati-Hati Dana Repatriasi Tax Amnesty Balik Lagi ke Luar Negeri

07 Oct 2019, 17:12 WIB - Oleh: Edi Suwiknyo
Bisnis.com, JAKARTA – Holding period dana repatriasi periode pertama dan kedua 
akan segera berakhir dalam kurun September–Desember 2019.

Tanpa tersobosan, di tengah kondisi domestik yang belum sepenuhnya stabil, 
karena masalah politik dan kepastian hukum, ratusan triliun aset dan dana 
repatriasi berpotensi lari ke luar negeri.

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga 
Saksama menyatakan sesuai mekanisme yang berlaku holding period untuk aset yang 
direpatriasi ke dalam negeri adalah 3 tahun sejak tanggal aset tersebut 
dialihkan ke Indonesia. Waktu itu, batas waktu repatriasi untuk periode 1 dan 
periode 2 adalah 31 Desember 2016.

“Jadi usainya holding period tergantung kapan peserta tax amnesty tersebut 
secara faktual [per tanggal] mengalihkan hartanya ke Indonesia,” kata Yoga 
kepada Bisnis.com, Senin (7/10/2019).

Data Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan realisasi repatrasi pada periode tax 
amnesty jilid 1–2 masing-masing senilai Rp130 triliun dan Rp10,5 triliun atau 
jika digabungkan senilai Rp140,5 triliun. Jumlah tersebut setara 95,7% dari 
total nilai repatriasi yang mencapai Rp146,7 triliun.

Dalam catatan Bisnis.com, skema soal holding period diatur dalam PMK 
No.141/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.16/2016 tentang 
Pengampunan Pajak. Dalam beleid tersebut pemerintah secara tegas menyebutkan 
bahwa angka waktu 3 tahun dihitung sejak wajib pajak menempatkan harta 
tambahannya di cabang bank persepsi yang berada di luar negeri dimaksud..

Artinya dengan maksimal waktu pengalihan untuk WP yang memanfaatkan periode 1 
atau 2 adalah 31 Desember 2016, maka untuk peride 1 dan 2 holding period 
maksimal berakhir pada 31 Desember 2019. Batasan tersebut bisa lebih cepat 
apabila proses repatriasi dilakukan WP lebih awal.

Sebagai contoh, seorang wajib pajak telah merepatriasi aset atau dana pada 
bulan September 2016, praktis masa holding period-nya akan berakhir 3 tahun 
setelah wajib pajak melakukan repatriasi atau tepatnya September 2019

Adapun menurut Yoga, dana atau aset hasil repatriasi yang telah melewati masa 
holding period sudah terbebas dari kewajiban untuk menginvestasikannya di dalam 
negeri. Selain itu, dari sisi perpajakan dana tersebut juga tidak lagi memiliki 
persoalan karena telah melewati mekanisme yang berlaku sewaktu pengampunan 
pajak berlangsung.

Kendati dana tersebut telah menjadi hak WP sepenuhnya, otoritas atau pemerintah 
tetap berharap bahwa dana-dana yang telah direpatriasikan tetap berada di dalam 
yurisdiksi Indonesia. Meskipun Yoga juga tak memungkiri jika bertahan atau 
tidaknya dana repatriasi sangat tergantung dengan kondisi investasi di dalam 
negeri.

“Instrumen investasi mungkin perlu diperdalam, juga investasi sektor riil 
memerlukan berbagai pembenahan seperti perizinan, kepemilikan tanah, 
ketenagakerjaan. Kita berharap aset tersebut stay di Indonesia untuk mendukung 
pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.

Editor: Achmad Aris





[GELORA45] Aneka ragam reaksi

2019-10-09 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Aneka ragam reaksi atas berbagai situasi oleh sementara personaliti.


1.:

Tak Lagi Jabat Menteri ESDM, Jonan Berencana Kembali ke Jalanan

Iwan Supriyatna | Achmad Fauzi
Rabu, 09 Oktober 2019 | 13:48 WIB

"Masa tugas saya sudah hampir berakhir, seminggu lagi,"

Suara.com - Dalam waktu kurang dari dua minggu lagi, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) akan kembali dilantik sebagai Presiden RI untuk periode
kedua. Dalam periode keduanya, Jokowi akan mengumumkan pemerintahan
baru termasuk mengumumkan kabinet menteri-menterinya.
Dengan masa pemerintahan yang tak lama lagi, para menteri Jokowi sudah
mulai bersiap untuk meninggalkan jabatannya.
Salah satunya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius
Jonan yang telah bersiap untuk mengakhiri masa jabatannya dengan
melakukan potong rambut.
"Saya waktu di holding room ditanya sama pak Iwan kenapa potong rambut.
Saya jawab dalam hati saja karena masa tugas saya sudah hampir
berakhir, seminggu lagi," kata Jonan saat sambutan dalam Pameran Hari
Listrik Nasional ke-74 (HLN ke-74) di Jakarta Convention Center (JCC),
Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Mantan Direktur Utama PT KAI ini pun sengaja memangkas rambutnya agar
terlihat muda dan segar selepas tak lagi menjabat sebagai Menteri ESDM.
"Kan nanti kembali ke jalanan lagi, supaya kelihatan lebih muda," tutur
dia.
Sebagai informasi, Jonan menjabat sebagai Menteri ESDM selama 3 tahun
dari tahun 2016. Sebelum, jabat Menteri ESDM, Jonan sempat menjabat
sebagai Menteri Perhubungan.



2.:

Ditantang Jadi Lawan Rocky Gerung, Budiman Sudjatmiko Menolak

Reza Gunadha | Husna Rahmayunita
Rabu, 09 Oktober 2019 | 14:26 WIB

"Sayangnya hidup saya gak (pernah & akan) saya habiskan untuk
menanggapi satu orang," kata Budiman Sudjatmiko.

Suara.com - Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menaggapi beragam
pertanyaan yang dilontarkan warganet melalui Twitter. Salah satunya
terkait saran, menjadi lawan Rocky Gerung.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh pengguna Twitter @AdeBiedzoar,
Selasa (8/10/2019).
Pria itu mengaku sebagai pendukung Jokowi tapi juga mengidolakan
Budiman Sudjatmiko dan Rocky Gerung, lantaran dua sosok tersebut
memiliki pemikiran hebat.
Ia lantas menyampaikan usulan agar Budiman Sudjatmiko menjadi seorang
YouTuber yang khusus membuat konten untuk menyerang pendapat Rocky
Gerung supaya seimbang.
"Mas Budiman, saya pendukung Jokowi, tapi saya mengagumi Rocky Gerung
dan anda, belum ada politisi di sekeliling Jokowi yang mampu menyaingi
cara pikirnya selain ada. Cuma saran bisa gak buat konten YouTube yang
hanya fokus membantah argumen-argumen Rocky agar ada penyeimbang cara
berpikir beliau," tulis @AdeBiedzar.
Mendapat saran tersebut, Budiman tertawa dan seketika menyatakan
penolakannya.
Ia mengaku tidak ingin menghabiskan waktu untuk meladeni seseorang.
Lebih lanjut, ia menegaskan memiliki prioritas lain yang jauh lebih
penting.
"Hehehe, sayangnya hidup saya gak (pernah & akan) saya habiskan untuk
menanggapi satu orang. Pada yang sekaliber Soeharto pun dulu. Saya
punya prioritas lain: 120 juta orang yang tinggal di desa 74.958 desa,"
balas Budiman Sudjatmiko, Rabu (9/10/2019).
Diketahui, Budiman Sudjatmiko gagal melenggang menjadi anggota DPR RI
periode 2019-2024.
Ia kalah suara dengan petahana Edhie Baskoro Yudhoyono dan Johan Budi
yang mendominasi daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur VII saat pemilihan
legislatif.



3a.:

Disindir Cuma Lulusan S1, Ruhut Sitompul Disekakmat Rocky Gerung

Reza Gunadha | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 07 Oktober 2019 | 13:11 WIB

Saya bukan DO (= drop out of university) dari fakultas. Saya men-DO-kan
mereka dari kurikulum saya. Itu bedanya," jelas Rocky Gerung.

Suara.com - Pengamat politik yang juga dikenal sebagai pemikir, Rocky
Gerung, beradu argumen dengan politikus Ruhut Sitompul saat bertemu di
gelar wicara QnA dengan tema "Dicari Warganet".
Dalam acara yang ditayangkan Metro TV pada Minggu (7/10/2019) malam
itu, Ruhut Sitompul menyinggung gelar akademik Rocky Gerung.
"Ngomong-ngomong kau dari tadi ngomong kepintaran. Boleh tahu, gelar
apa aja sih yang kau, apa... S1? Apa lagi?" sindirnya.
Rocky Gerung langsung tegas mengaku, "Enggak ada, enggak ada gelar
saya."
"Oh, enggak ada? Oh jadi kau es lilin dong?" tanya Ruhut Sitompul lagi,
sembari meledek.
"Enggak ada. Tapi saya ngajar sampai S3 itu," sahut Rocky Gerung.
Jawaban sekakmat tersebut langsung disoraki tepuk tangan penonton.
Sementara itu, Ruhut Sitompul bertanya, "Ha?"
"Tapi beliau ngajarnya sampai S3 Bang," ucap panelis di belakangnya,
Ketua DEMA UIN Jakarta Sultan Rivandi, membantu menjawab.
Namun rupanya bukan itu yang dipertanyakan Ruhut Sitompul. Ia tampak
tak menggubris bahwa Rocky Gerung mengajar mahasiswa S3 meskipun tak
memiliki banyak gelar.
"Enggak, enggak. Selesai enggak? Aku hanya mau tanya itu," tanyanya.
"Saya pernah terangkan di sini, saya kuliah di lima fakultas, dan
semuanya saya DO-kan. Cuma satu yang saya selesaikan. Saya bukan DO
dari fakultas. Saya men-DO-kan mereka dari kurikulum saya. Itu

[GELORA45] PetaniSawit Terjebak dengan Kesalahan Masa Lalu

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.gatra.com/detail/news/449841/politik/petani-sawit-terjebak-dengan-kesalahan-masa-lalu



*Petani Sawit Terjebak dengan Kesalahan Masa Lalu*

Gatra.com | 09 Oct 2019 15:47



*Medan, **Gatra.com * - Persoalan lahan petani sawit
yang disebut berada di kawasan hutan dituding karena kesalahan masa lalu
saat penetapan pemberlakuan penetapan kawasan. Penetapan kawasan hutan pada
waktu lampau tidak melihat bentuk lahan yang ditetapkan namun hanya
memenuhi ketentuan 30% hutan disetiap daerah.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia
(Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung mengharapkan pemerintah segera
membebaskan lahan pertanian warga yang dinyatakan masuk kawasan hutan.
Karena menurut Gulat penetapan itu dilakukan secara sporadis serta
mengabaikan aspek kehidupan warga yang bersumber dari lahan tersebut.

*Baca Juga: **Redam Karhutla Pemprov Riau Lakukan Pengadaan Alat Berat
*

"Kalau kita melihat waktu yang lampau tidak ada ketegasan hutan pada masa
itu. Sementara saat ini setelah dikelola menjadi sawit dengan
ketergantungan ekonomi 100 per 100 makan harus dibebaskan. Pemerintah h*a*rus
mengeluarkan dari kawasan hutan, " jelasnya di Medan, Rabu (9/10).

Gulat mengatakan bahwa banyak petani membeli lahan tersebut sebelum
ditetapkan sebagai hutan. Sementara sudah dikelola dengan baik dan
berkontribusi untuk perekonomian masyarakat maupun negara.

*Baca Juga: **Petani Sawit, Petani Milenial
*

Gulat mencontohkan saat ini sedikitnya 56% lahan di Riau yang dikelola
petani dinyatakan masuk kawasan hutan. Jika dirinci 56% sekitar 1,4 juta
hektare. Apabila masing - masing petani mengelola 4 hektare makan lebih
dari 200 ribu petani berada di kawasan hutan.

"Itu di Riau, kalau Indonesia secara keseluruhan ada sekitar 38%. Angka ini
cukup tinggi dan sangat mengkhawatirkan para petani. Terlebih setelah ada
regulasi penolakan pembelian hasil panen sawit dari lahan yang disebut
kawasan hutan, " tambahnya.

*Baca Juga: **Apkasindo: Jangan Bikin Petani Sawit Kelinci Percobaanlah
*

Gulat mengharapkan pemerintah segera membebaskan lahan pertanian sawit
warga. Karena tidak ada kerugian negara dengan pembebasan lahan tersebut.
"Yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan itu hanya printer dan bantal
stempel. Ditetapkan dan dibebaskan, " katanya.

Senada dengannya, ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Sumut, Gus
Dalhari Harahap mengatakan bahwa banyak aturan yang timpang tindih.
Contohnya lahan warga yang sudah bersertifikat sekalipun ditetapkan
kementerian sebagai kawasan hutan. Padahal kawasan itu sudah dikelola
secara turun temurun.

*Baca Juga: **Tekad Menyelamatkan Sawit Dari Bina Graha
*

Contohnya di daerah Tapanuli bagian selatan yang dikelola sebagai lahan
sawit masuk sebagai kawasan hutan. "Termasuk lahan yang sudah
bersertifikat. Padahal simbol negara disertifikat itu sama - sama garuda.
Ini sangat memprihatinkan," Jelasnya.

Hal lain yang menurut Harahap sangat memprihatinkan pemekaran wilayah tidak
disertai perubahan kawasan. Contohnya di Tapanuli bagian selatan yang dulu
satu kabupaten dan sekarang menjadi beberapa kabupaten. Sementara penetapan
hutan juga tidak dirubah. Bahkan kantor kepala daerah masuk menjadi kawasan
hutan.

*Baca Juga: **Apkasindo Berharap Citra Sawit Tetap Positif
*

"Berarti penetapan dengan sejumlah kebijakan diwaktu lalu dilakukan tidak
benar. Ketentuan 30% hutan membingungkan. Bahkan untuk memenuhi kuota 30%
kampung warga yang sudah ditempati jauh sebelum zaman kolonial juga masuk,
" tambahnya.

*Reporter: Baringin Lumban Gaol*


Fwd: Re: [GELORA45] Hongkong

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]




 轉寄郵件 
主旨: Re: [GELORA45] Hongkong
日期: Wed, 9 Oct 2019 08:44:59 +0800
從:  ChanCT 
到:  GELORA45@yahoogroups.com, nesare 



Sebagai tambahan informasi kerusuhan HK terakhir, yang mungkin menarik 
diperhatikan. Setelah Carrie Lam keluarkan Perintah "Larangan Gunakan 
Masker" saat demo, justru aksi-aksi menentang "Larangan Gunakan Masker" 
merebak bahkan mereka TETAP GUNAKAN MASKER melancarkan kekerasan lebih 
gila lagi dalam 4 hari terakhir ini! Hari Senin, Carrie Lam menegaskan 
perintah "Larangan Gunakan Masker" adalah ketentuan HUKUM yang bisa 
digunakan menghentikan kekerasan bagi warga HK yang seharusnya taat 
HUKUM! Sekalipun dalam kenyataan sementara orang masih saja 
melanggarnya, tidak berarti tidak guna! ... pada saatnya mereka akan 
terjerat dan kena sanksi hukum.


Sekalipun Selasa malam masih terjadi pengrusakan heibat, sampai 
melumpuhkan 54 stasiun MTR, puluhan cabang Bank Of China dan juga 
bank-bank milik Tiongkok lainnya dirusak, banyak restoran Maxim 
dibeberapa daerah menderita kerusakan berat, hanya karena putri boss 
grup Maxim, salah seorang wakil Wanita HK di PBB menyangkal artis HK yg 
sebelumnya menuntut PBB memberikan dukungan pada kerusuhan-HK yg merebak 
lebih 2 bulan.  Bahkan beberapa kedai-ngopi Starbuck juga kena labrak 
perusuh itu. Aneh juga, ... Kenapa? Rupanya ada bocoran, Starbuck juga 
sudah dimasuki modal pengusaha Tiongkok. Jadi lebih jelas lagi, sasaran 
mereka anti Tiongkok!


Menjadi lebih aneh, setelah Jimmy Lai, Lai Chee Ying boss Giordano, 
Harian Aple yg dikabarkan cukong aksi kekerasan di HK ini, di Harian 
Aple Selasa menyerukan aksi kekerasan dihentikan saja, belum saatnya 
berbenturan! Namun Selasa malam itu masih juga terjadi kekerasan 
pengrusakan lebih heibat dan gila lagi, ... apakah ini menandakan PUNCAK 
kerusuhan untuk menurun bahkan BERHENTI, ...?! Mudah2an begitu, ... Tapi 
beberapa hari ini terdengar berita bahwa mereka memang sudah TIDAK BISA 
kucurkan dana lagi untuk melancarkan aksi-aksi! Diantara mereka sudah 
mulai merampok, mencuri barang-barang dari toko2 yg diobrak-abrik itu, 
termasuk toko elektronik Hp banyak dicuri perusuh, melakukan PEMALAKAN 
dengan menghadang lalu-lintas, ... sampai menggedor rumah-rumah minta 
dukungan. Tentu diantara mereka yg melakukan kejahatan macam ini sudah 
puluhan yg tertangkap. Begitu berita tidak resmi yg terdengar, ... 
sebagai bahan pertimbangan saja.



'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 於 8/10/2019 23:59 寫道:


Persoalan hongkong itu tidak sesederhana orang2 pikir yaitu: mhsw 
mendukung demokrasi kebebasan berpikir dan kebebasan ini itu laennya; 
dan pemerintah otoriter RRT yang ingin menginduksi faham otoritarian 
di hongkong.


Bukan ini persoalannya!

Kebebasan ini itu sudah ada dihongkong dari dulu dan ini sudah 
ditolelir oleh RRT. Hongkong itu kasarnya adalah daerah istimewa. 
Inikan sdh janjinya waktu inggris melepaskan hongkong kembali ke 
pangkuan ibu pertiwinya RRT.


Persoalannya adalah dari dulunya memang sudah ada orang2 hongkong yg 
membenci RRT yg komunis. Mereka2 ini kan sdh bung beberkan falunqong 
dll diseluruh dunia mengibarkan bendera kebencian dalam bentuk meja2 
yg bertebaran di chinatown2 diseluruh USA dan dunia laennya. Ini sama 
kasusnya dengan orang papua, orang aceh, orang ambon yg memang dari 
sononya sdh ada yg anti NKRI.


Menjadi lebih kompleks ketika polisi dunia bermaen. Ribut2 dalam 
negeri itu mah normal2 saja. Tetapi ketika masuk infiltrasi 
kepentingan luar negeri, ini yang akan bikin chaos. Mestinya kalau 
masalah dalam negeri itu ditanggulangi orang dalam negeri itu sendiri 
dan tanpa campur asing, niscaya saya yakin akan lebih kedamaian 
disetiap negara yang ada diplanet ini.


Inteligen itulah front depan dalam mematai2 gerak gerik negara laen 
yang setiap saati bisa dimanfaatkan demi kepentingan asing ini.


Ini yg kurang dipahami oleh orang dalam suatu negara itu. Mereka sibuk 
bertengkar dan kalau sudah ada yg kewalahan atau kalah, lalu minta 
tolong bantuan asing. Ini kan sudah kelihatan terjadi diseluruh 
nusantara seperti ternate vs tidore. Begitu juga dgn Mongolia, 
Manchuria, RRT jaman dulu kan saling perang. Dieropa juga begitu. 
Frisian vs franks dgn role modelnya: redbad yg sampai sekarang hanya 
dianggap legend sedangkan 2 klerik agamanya menjadi santo sedangkan 
dulunya gak maen2 membunuh. Karena redbad dihapus dari sejarah oleh 
sejarahwan katholik ya akhirnya Redbad yg begitu hebat hanya dikenang 
sbg legend dst…. Ya begitulah dunia. History is belonged to winner. 
Lossers become legend.


Salam

Nesare

*From:* GELORA45@yahoogroups.com 
*Sent:* Monday, October 7, 2019 9:15 PM
*To:* GELORA45@yahoogroups.com; nesare 
*Subject:* Re: [GELORA45] Hongkong

SETJ, ... bung Nesare! Bagaimana mungkin CIA bisa sukarela 
mencabut diri dari HK! Wong selama puluhan tahun HK dijadikan sarang 
CIA, TIDAK ada negara didunia ini bisa begitu BEBAS membiarkan CIA 
bergerak melakukan segala kegiatannya,  Justru 

[GELORA45] Eskalasi Konsumsi Berikan Dorongan Kuat bagi Ekonomi Tiongkok

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Eskalasi Konsumsi Berikan Dorongan Kuat bagi Ekonomi Tiongkok

2019-10-09 10:36:26 
http://indonesian.cri.cn/20191009/7032b743-9377-b801-78ba-57a7969b3bc7.html


Berbagai data konsumsi pada liburan Hari Nasional yang baru saja berlalu 
di Tiongkok telah menciptakan rekor baru. Dari tanggal 1 hingga 7 
Oktober, volume omzet penjualan perusahaan retail dan katering meningkat 
8,5 persen dibandingkan masa yang sama tahun lalu, pendapatan pariwisata 
domestik tercatat sebesar 649,71 miliar yuan atau meningkat sebanyak 
8,47 persen, dan pendapatan box office film selama liburan Hari Nasional 
menerobos 5 miliar yuan. Konsumsi kini tengah terus menjadi tenaga 
pendorong yang paling penting bagi perkembangan ekonomi Tiongkok, dan 
telah menginjeksikan dinamika ke dalam momentum perkembangan stabil 
ekonomi Tiongkok.


Kemakmuran dan eskalasi berkontinu pasar konsumsi Tiongkok berhubungan 
erat dengan kemampuan dan keinginan konsumsi masyarakat yang terus 
meningkat, dan perbaikan produk dan mutu layanan perusahaan. Di satu 
pihak, dompet yang terus menebal meningkatkan keinginan konsumsi 
masyarakat. Pada paro pertama tahun ini, pendapatan perkapita penduduk 
Tiongkok tercatat sebesar 15,294 yuan, atau meningkat 6,5 persen dengan 
mengesampingkan faktor harga. Laju pertumbuhan ini setara dengan tahun 
2018. Di Tiongkok, kini terdapat kelompok pendapatan menengah sejumlah 
400 juta orang, dan perluasan mantap kelompok tersebut telah menyediakan 
dukungan yang kuat kepada konsumsi. Di satu pihak lain, untuk 
menyesuaikan diri dengan kebutuhan reformasi struktural sisi 
pensuplaian, perusahaan Tiongkok terus mengadakan perintisan dan 
inovasi. Perbandingan alokasi dana penelitian dan pengembangan 
perusahaan tahun 2018 dalam alokasi penelitian dan pengembangan seluruh 
masyarakat melampaui 70 persen, dengan tujuan untuk mendapatkan 
perhatian konsumen dengan produk dan layanan yang bermutu. Menurut data 
statistik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, berbeda dengan 
aksi pemborongan para wisatawan Tiongkok di luar negeri pada beberapa 
tahun yang lalu, pada liburan Hari Nasional tahun ini, fenomena 
pemborongan barang popular oleh wisatawan Tiongkok yang berkunjung di 
luar negeri jarang terjadi.


Selama beberapa tahun ini, pemerintah Tiongkok mengemukakan serangkaian 
kebijakan dan langkah untuk menjamin kestabilan operasi pasar konsumsi. 
Khususnya pada bulan Agustus tahun ini, pemerintah Tiongkok mengemukakan 
20 kebijakan dan langkah untuk meningkatkan keyakinan konsumsi dalam 
rangka mempercepat perkembangan sistem peredaran di pedesaan, 
mengembangkan potensi konsumsi otomotif, memperluas ruang konsumsi hari 
libur, mengeluarkan kombinasi pendorongan konsumsi untuk menyediakan 
jaminan bagi kemakmuran dan perkembangan pasar konsumsi.


Analis menunjukkan, konsumsi terus menjadi tenaga pendorong terbesar 
perkembangan ekonomi Tiongkok. Pada tahun 2018, konsumsi selama 5 tahun 
berturut-turut menjadi tenaga pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi. 
Pada paro pertama tahun ini, rasio kontribusi konsumsi terhadap 
pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 60,1 persen. Dalam latar belakang 
membesarnya tekanan depresi ekonomi dunia dewasa ini, serta 
proteksionisme perdagangan dan unilateralisme yang menjadi-jadi, 
kemakmuran berkelanjutan pasar konsumsi liburan Hari Nasional Tiongkok 
menunjukkan, konsumsi tengah menginjeksikan dorongan kuat bagi ekonomi 
Tiongkok, dan ini telah meningkatkan keyakinan ekonomi Tiongkok dalam 
menanggulangi dampak eksternal.




--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


[GELORA45] Goh Chok Tong: Pembangunan Tiongkok Merupakan Keajaiban yang Belum Pernah Ada

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Goh Chok Tong: Pembangunan Tiongkok Merupakan Keajaiban yang Belum
 Pernah Ada

http://indonesian.cri.cn/20191008/d96a723c-d8ed-d247-9411-cac141e7b344.html
2019-10-08 10:51:23

Menjelang genap 70 tahun berdirinya RRT, Menteri Senior, Mantan Perdana 
Menteri Singapura Goh Chok Tong menerima wawancara dari China Media Grup 
CMD. Ia telah menjawab pertanyaan wartawan mengenai prestasi pembangunan 
RRT selama 70 tahun sejak berdirinya RRT, hubungan Tiongkok-Singapura, 
inisiatif Sabuk dan Jalan serta pemahamannya mengenai komunitas senasib 
sepenanggungan manusia.


图片默认标题_fororder_1

Ia mengatakan, selama 70 tahun ini, Tiongkok telah mencapai pertumbuhan 
dan perkembangan yang luar biasa. Tiongkok kini merupakan ekonomi modern 
dengan tenaga pendorong iptek dan inovasi, dan mementingkan pemerataan 
pendidikan. Empat puluh tahun yang lalu, PDB Tiongkok merupakan 2 persen 
dari volume ekonomi dunia, namun kini, perbandingannya naik menjadi 16 
persen. Ketika Tiongkok masuk menjadi anggota WTO pada tahun 2001, 
perdagangan komoditinya hanya merupakan 4 persen dari volume perdagangan 
global, namun kini angkanya menjadi sekitar tiga kali lipat. Pendapatan 
per kapita Tiongkok kini tercatat 9.770 dolar Amerika, dan ini berarti 
bahwa Tiongkok telah berhasil terlepas dari kemiskinan.


图片默认标题_fororder_2

Orang-orang sering mengatakan, Singapura menciptakan keajaiban ekonomi, 
namun ia berpendapat, keajaiban yang lebih besar dan menonjol yang belum 
pernah ada sebelumnya adalah bahwa dalam waktu satu generasi, Tiongkok 
berhasil membantu lebih dari 850 juta orang rakyat Tiongkok melepaskan 
diri dari kemiskinan.


Ia yakin, dengan meneropong masa depan, Tiongkok akan terus mencapai 
pertumbuhan, kekuatan negaranya akan semakin perkasa, dan akan 
memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kestabilan, kemakmuran dan 
pembangunan seluruh dunia.


 Mengenai perkembangan hubungan kedua negara ke depan, Goh Chok Tong 
menyatakan, pada tahun 2015, Singapura dan Tiongkok telah membentuk 
hubungan kemitraan kerja sama komprehensif yang maju bersama dengan 
zaman, dan menaikkan kerja sama bilateral ke sebuah jenjang yang baru. 
Tahun depan, akan dirayakan genap 30 tahun penggalangan hubungan 
diplomatik Singapura-Tiongkok. Ia menyatakan keyakinannya bahwa pemimpin 
kedua negara sekarang dan ke depannya akan terus memperdalam 
persahabatan kedua negara agar hubungan kedua pihak menjadi lebih kokoh.


  Tentang partisipasi Singapura dalam pembangunan Sabuk dan Jalan, Goh 
Chok Tong menyatakan, ia berpendapat bahwa inisiatif Sabuk dan Jalan 
akan memainkan peranan positif dan memenuhi kebutuhan pembangunan 
infrastruktur yang semakin bertumbuh di Asia dan kawasan lain, serta 
meningkatkan konektivitas di kawasannya. Asalkan pelaksanaan inisiatif 
Sabuk dan jalan berdasarkan pada teori ekonomi yang benar, maka akan 
dapat mengubah situasi Asia dan mendorong kerja sama dan pertumbuhan di 
kawasan.


  Di bawah inisiatif Sabuk dan Jalan, Singapura dan Tiongkok akan 
melakukan kerja sama di empat aspek yaitu konektivitas pembangunan 
infrastruktur, konektivitas keuangan, kerja sama pasar pihak ketiga 
serta jasa hukum dan profesional. Misalnya di bidang konektivitas 
keuangan, Singapura sebagai pusat moneter mendukung kebutuhan terkait 
Asia termasuk disediakannya jasa pendanaan dan pengelolaan risiko kepada 
banyak proyek inisiatif Sabuk dan Jalan. Menurut data yang disediakan 
pemerintah Tiongkok, dalam investasi negara-negara sepanjang Sabuk dan 
Jalan di Tiongkok, volume investasi Singapura merupakan 83 persen, 
sedangkan dalam investasi Tiongkok di negara-negara sepanjang Sabuk dan 
Jalan, seperempat investasi dilakukan melalui Singapura.




--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


Re: [GELORA45] Papua Putih

2019-10-09 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Sunny,
Saya sudah lama tahu ada Papua Putih, Itu berkat tulisan Lisa Suroso,
asistente dari Benny Gatort Setiono,
almahum pendiri INTI dan ketua INTI Jakarta tentang PERANCIS, Peranakan
Cina Serui.
Sebenarnya waktu kecil, mungkin umur 12 tahun saya pernah dengar istilah
ini dari Pak Pon, yang mengepalai
anak buahnya pasang tegel di rumah nenek saya.
Pak Pon bilang pada saya ini orang Perancis. Waktu itu saya heran, lha kok
orang Perancis berbahasa Indonesia.
Mukanya putih dibandingkan orang2 di Jawa, tetapi tinggi besar. Baru
setelah baca tulisan, hasil penyelidikan Lisa
di Serui puluhan tahun kemudian, baru saya insaf, kalau yang dimaksud pak
Pon itu Perancis adalah Peranakan Cina Serui.
Lisa Suroso sekeluarga pindah ke Canada. Saya diberitahu teman. Sayang kami
waktu itu sudah siap2 balik Amserdam,
jadi tidak bisa menemui dia.
Orang Perancis ini ada yang jadi anggota DPR di Jakarta. Di daerahnya ada
yang jadi bupati.
Dulu mereka pakai dua nama, nama Papua dan nama Tionghoa. Sekarang mereka
pakai nama Papua, dan pakai nama
marga dari ibu, atau neneknya. Mereka masih punya hak atas tanah adat.
Banyaknya pernikahan antara orang dari
Tiongkok dengan wanita Papua, dimulai oleh seorang pedagang dari Tiongkok
dengan puteri seorang kepala adat.
Ini sedikit dari Google tentang Papua Putih, papua Rambut Lurus, Peranakan
Cina Serui :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa_Papua
Salam,
KH

Pada tanggal Rab, 9 Okt 2019 pukul 09.12 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> Bung Djie pernah tanya apakah ada orang Papua Putih? Ini contohnya :
> https://www.youtube.com/watch?v=HU9TbpMFMJA
>
> 
>


[GELORA45] Aku Papua

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://www.youtube.com/watch?v=oGxl8_KOXKE


[GELORA45] Papua Putih

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Bung Djie pernah tanya apakah ada orang Papua Putih? Ini contohnya :
https://www.youtube.com/watch?v=HU9TbpMFMJA


[GELORA45] Re: Menyemai masa depan di negeri jiran

2019-10-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
The Minimum Wages Order (Amendment) 2018 came into effect on Jan 1, 2019,
providing for a minimum wage set at RM1,100 per month or at RM5.29 per hour
for workers paid at the hourly rate. (
https://www.malaysiakini.com/news/458632 )

Gimana dengan negeri serumpun kita, Malaysia? Apakah upah minimum di sana
sama dengan di Indonesia? Rupanya gaji minimal yang diterima orang-orang
yang bekerja di Indonesia sebesar 1.050 ringgit Malaysia atau Rp 3,8 jutaan.

Kalau biaya hidup di Malaysia, bisa dibilang mirip-mirip dengan biaya hidup
 yang ada
di Indonesia. Namun, tetap lebih mahal biaya hidup di Malaysia.

Before the new order came into force, the Minimum Wages Order 2016 provided
for a minimum wage at RM1,000 per month in Peninsular Malaysia and RM920
per month in Sabah, Sarawak and Labuan. Udah jelas setinggi-tingginya upah
minimum di sini, paling tinggi besaran tertinggi dipegang Jakarta. Besaran
upah di Jakarta sekitar Rp 3,6 jutaan (
https://www.moneysmart.id/upah-minimum-negara-asia-tenggara-mana-paling-besar/
)


[GELORA45] Pengamat setuju penerapan sanksi peserta BPJS Kesehatan tunggak iuran

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Pengamat setuju penerapan sanksi peserta BPJS Kesehatan tunggak iuran

Rabu, 9 Oktober 2019 10:14 WIB

Pengamat setuju penerapan sanksi peserta BPJS Kesehatan tunggak iuran

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. ANTARA/Aji Cakti/aa.

...apabila kebijakan itu telah diterapkan pemerintah melalui sebuah 
peraturan yang tegas, maka otomatis masyarakat akan patuh..
Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio setuju 
terkait langkah pemerintah akan menerapkan sanksi bagiPeserta Bukan 
Penerima Upah (PBPU) 
yang 
menunggak pembayaran iuran BPJS Kesehatan.


"Untuk mendidik masyarakat supaya dia taat, harus ada sanksi," kata dia 
saat dihubungi di Jakarta, Rabu.


Menurut dia, peraturan atau kebijakan apa pun yang dibuat oleh 
pemerintah dalam hal ini BPJS Kesehatan, tidak akan berjalan efektif 
selama sanksi belum diterapkan.


Bahkan, kata dia, hampir semua negara beradab dan teratur saat ini 
semuanya juga menerapkan kebijakan sanksi bagi masyarakat yang tidak 
patuh terhadap kebijakan publik.


"Jadi intinya saya setuju," ujar dia.

*Baca juga:Pemerintah siapkan sanksi publik otomatis untuk penunggak 
BPJS 

Baca juga:Sanksi Administratif Penunggak BPJS Belum Diberlakukan 1 
Januari 2019 
*


Terkait efektif atau tidaknya wacana sanksi dari BPJS Kesehatan, Agus 
menilai hanya dapat dilihat dan dievaluasi setelah penerapan kebijakan 
kepada masyarakat dilakukan.


Ia menilai apabila kebijakan itu telah diterapkan pemerintah melalui 
sebuah peraturan yang tegas, maka otomatis masyarakat akan patuh untuk 
pembayaran premi BPJS Kesehatan.


Salah satu sanksi yang akan diterapkan pemerintah yaitu terganggunya 
layanan atau pengurusan paspor bagi peserta BPJS Kesehatan yang 
menunggak. Namun, Agus menilai hal itu merupakan risiko bagi penunggak .


"Makanya harus bayar. Apalagi kalau dia bisa ke luar negeri, kenapa 
iuran BPJS tidak bisa bayar," ujar dia.


Ia menambahkan apabila di kemudian hari kebijakan tersebut kurang 
efektif dan efisien, Agus menilai hanya perlu dilakukan evaluasi di 
bagian apa saja yang kurang pas.


Pemerintah kini tengah menyiapkan aturan yang secara otomatis bisa 
memberi sanksi terhadap penunggak iuran BPJS Kesehatan, seperti ketika 
membutuhkan pelayanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM), pembuatan 
paspor, izin mendirikan bangunan (IMB) dan lainnya.


Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan 
automasi sanksi layanan publik dimaksudkan untuk meningkatkan 
kolektabilitas iuran peserta BPJS Kesehatan dari segmen PBPU.


"Inpresnya sedang diinisiasi untuk sanksi pelayanan publik. Selama ini 
sanksi ada tapi hanya tekstual tanpa eksekusi, karena itu bukan 
wewenangnya BPJS," kata Fachmi.


*Baca juga:Pengamat : Ajakan naik transportasi umum tidak efektif 
kurangi polusi 

Baca juga:Pengamat minta implementasi 3 kartu baru dicegah dari 
kebocoran 
*


Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Arief Mujayatno



--
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com


[GELORA45] Menyemai masa depan di negeri jiran

2019-10-09 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


   Artikel 


 Menyemai masa depan di negeri jiran

Oleh Miko ElfishaRabu, 9 Oktober 2019 12:48 WIB

Menyemai masa depan di negeri jiran

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat membuka bursa kerja di Sumbar. 
(ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)


Padang (ANTARA) - Pagi itu dalam gerimis bulan September 2019, dua ratus 
perempuan muda dari berbagai daerah berkumpul di Ulak Karang, Padang. 
Ada semangat yang terpancar dari wajah-wajah itu. Semangat api kaum muda 
yang tak lekang oleh cuaca.


Mereka adalah lulusan dari sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di 
Sumbar. Jurusannya macam-macam. Latar belakangnya juga macam-macam. 
Namun mereka disatukan oleh satu frasa yang sama. Masa depan.


Tempat berkumpul itu adalah halaman kantor PT. Andalan Mitra Prestasi. 
Salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri di Padang. 
Ya, mereka akan diberangkatkan ke Malaysia. Bekerja memupuk mimpi masa 
depan di negeri Jiran itu.


Dulu istilahnya menjadi TKI, tenaga kerja Indonesia. Identik dengan 
tenaga kerja informal sebagai pembantu rumah tangga yang kemudian 
diperhalus istilahnya menjadi Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). 
Istilah yang berbeda, namun hakikatnya masih sama.


Sekarang istilah TKI tidak digunakan lagi. Diganti pula dengan PMI, 
pekerja migran Indonesia. Penggantian itu disesuaikan dengan Undang 
Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.


PMI mungkin terdengar lebih keren. Tapi, faktanya masih tetap identik 
dengan tenaga kerja informal, karena sebagian besar dari 3,65 juta 
pekerja Indonesia di luar negeri memang masih didominasi sektor 
informal. Sementara sektor formal masih saja "redup", setidaknya sejak 2014..


Sejumlah 200 perempuan muda asal Sumbar itu tidak akan bekerja di sektor 
informal. Mereka bekerja di sektor formal. Di Syarikat Hartalega SDN. 
BHD, Malaysia. Mereka dikontrak selama dua tahun dengan opsi 
perpanjangan hingga 10 tahun.


Gajinya lumayan. Direktur Utama PT. Andalan Mitra Prestasi, Tafyani 
Kasim menyebutkan sesuai kontrak kerja yang ditandatangani, pekerja 
formal asal Sumbar itu bisa mendapatkan gaji sekitar Rp6 juta di luar 
lembur. Dengan segala fasilitas yang diberikan perusahaan, mereka bisa 
menabung atau mengirim ke kampung halaman hingga Rp4 juta sebulan.


*Baca juga:Malaysia deportasi 71 pekerja migran bermasalah melalui 
Entikong 



Baca juga:Pekerja migran jadi petugas upacara HUT RI di Kuching Malaysia 
*



*Dua kali UMP*

Jumlah itu, nyaris dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumbar 2019 yang 
hanya Rp2.289.228 per bulan. Dengan begitu, peluang untuk memupuk modal 
untuk membuka usaha jika sudah kembali ke kampung halaman semakin besar.


Usaha itu sangat memungkinkan membuka peluang kerja pula bagi 
orang-orang terdekat dengannya. para/dunsanak/atau keluarga yang tamat 
sekolah namun tidak kunjung mendapatkan kerja.


Potensi besar menempatkan pekerja formal asal Sumbar yang bekerja di 
luar negeri, menjadi seorang investor./The real investor/yang 
menyisihkan pendapatannya untuk membangun kampung halaman. Nilai mereka 
semakin tinggi jika merujuk latar belakang keluarga yang rata-rata 
kurang mampu.


Investor itu kini tidak lagi hanya terbatas pada orang-orang kaya yang 
mencari untung mengandalkan modalnya, tetapi juga dari orang-orang 
miskin yang memeras keringat, memupuk mimpi di negeri seberang.


Tidak dapat dipungkiri, mereka yang menyekolahkan anak di SMK, rata-rata 
adalah orang kurang mampu. Orang yang tidak memiliki cukup biaya untuk 
memberikan sekolah tinggi bagi anak-anaknya. Orang yang hanya bisa 
bermimpi esok masih ada rezeki untuk sekadar melanjutkan hidup.


Kini, orang-orang yang biasa terpinggirkan itulah yang ternyata bisa 
menjadi tulang punggung bagi keluarga, bagi kampung halaman. Berdasarkan 
pengalaman, kata Tafyani Kasim, satu orang tenaga kerja formal di luar 
negeri bisa menghidupi empat orang di kampungnya, bahkan bisa 
berinvestasi juga dalam bentuk rumah maupun lahan pertanian.


Bekerja di luar negeri seolah menjelma menjadi lubang jarum bagi mereka 
untuk bisa lepas dari mimpi buruk kemiskinan. Memang hanya lubang jarum. 
Kecil, tetapi bukan berarti tidak mungkin.


Apalagi tahun 2019 kesempatan pekerja asal Sumbar untuk bekerja di luar 
negeri terutama di Malaysia terbuka sangat lebar karena Pemerintah 
Malaysia sedang merapikan sistem penerimaan tenaga kerja dari Bangladesh 
dan Nepal karena sejumlah persoalan diantaranya persoalan sosial.


Terlebih tenaga kerja Sumbar juga punya keunggulan daripada tenaga kerja 
lain untuk bekerja di luar negeri, terutama dari tenaga kerja dari 
Nepal, Bangladesh, Myanmar ataupun Vietnam. Keunggulan itu dari segi 
bahasa yang relatif masih saling dimengerti oleh dua belah pihak karena 

Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?

2019-10-09 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Nesare,
Ya,sayang sekali milis Gelora sering dipakai hanya untuk debat kusir.
Dan yang paling menjengkelkan kalau tidak menjawab materi yang dibicarakan,
lalu
dibelokkan ke persoalan lain, kalau tak sanggup menjawab.
Yang menyolok, memberi stempel pada sesuatu kwalitatif begitu, tanpa
argumentasi,
tanpa didukung data kwantitatif.
Kan harus ada perubahan kwantitatif dulu, yang begitu besar sehingga ada
perubahan kwalitatif.
Salam,
KH


Pada tanggal Sel, 8 Okt 2019 pukul 17.46 'nesare' nesa...@yahoo.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> Terima kasih kembali atas ceritanya tentang Prof. Tjan Tjoe Som.
>
> Saya tidak tahu apakah Prof. Dahana mengajar di USA atau tidak.
>
> Yang saya ketahui dia minggat krn sedih dan marah melihat sikon Indonesia..
> Klimaksnya adalah waktu Ahok didakwa sbg penista agama.
>
> Dia langsung lari. Rumahnya belum terjual waktu lari. Itu saja yang saya
> ketahui. Setelah itu atau sekarang saya tidak tahu.
>
>
>
> Point saya menceritakan itu adalah: walaupun ada tetapi sudah tidak banyak
> dosen2 dan orang2 waras di Indonesia yang mangkel sedih marah dengan sikon
> Indonesia. Disini tantangannya. Ketika orang2 baek dan waras ini
> meninggalkan Indonesia, kan yang tertinggal adalah mereka2 yang tidak baek
> dan tidak waras. Seorang pengajar lulusan bandung sekolah di spanyol, dan
> belanda lalu ngajar di belanda akhirnya pulang Indonesia buka restoran.
> Financial freedom katanya sbg pemilik restoran memberikan kegembiraan buat
> dia.
>
>
>
> Ini adalah contoh2 yang mesti dipikirkan bahwa ada tantangan dalam
> kehidupan di Indonesia. Seyogyanyalah tantangan2 ini dijawab bersama dicari
> solusinya bersama dalam koridor berbangsa dan bernegara NKRI.
>
>
>
> Coba lihat di milis ini, semangat itu kan gak ada (walaupun tidak semua).
> Semangat yg kelihatan menonjol itu kan pameran mau jadi pahlawan HAM lah,
> demokrasi lah, pembela rakyat lah dlsbg.
>
>
>
> Sedangkan kita2 ini kan orang2 indonesia terlepas dari kewarganegaraan
> masing2 tetapi kecintaan atas hubungan dengan Indonesia itu kan tidak bisa
> dipungkiri?! Ini saja yang saya gak tahan melihat tingkah laku orang2 ini
> karena penginnya A, lalu menggunakan berbagai cara utk melegitimasi A itu..
> Mestinya kan bisa duduk2 dan kalau perlu gebrak2 meja ala aidit vs agus
> salim ttp pulang boncengan sepedaan barengan.
>
>
>
> Ini enggak terjadi dimilis kita ini. Ini sample kecil loh. Milis ini kecil
> sekali dibandingkan NKRI itu. Bayangkan mentalitas orang2 ini bak orang
> paling pinter sedunia dengan Bahasa yg indah2, tetapi mereka2 ini melupakan
> suatu masalah besar yg sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia yaitu: MASALAH
> KEBANGSAAN!!!
>
>
>
> Nesare
>
>
>
>
>
> *From:* GELORA45@yahoogroups.com 
> *Sent:* Monday, October 7, 2019 6:03 PM
> *To:* 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
> *Subject:* Re: [GELORA45] University Spinoffs : What, Why and How ?
>
>
>
>
>
> Bung Nesare,
>
> Banyak terimakasih untuk penjelasannya.
>
> Sayang kok sampai Prof. Dahana pindah mengajar ke USA .
>
> Bekas murid saya mengorganisir dulu seminar Cheng Ho bersama keraton
> Cirebon..
>
> Antaranya tentang kisah Puteri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati.
>
> Pembicaranya Prof. Dahana dan Dr. Tan Tah Sen dari Singapore.
>
> Prof. Dahana itu dulu mahasiswanya Prof. Tjan Tjoe Som, yang dipecat
>
> dari jabatannya sebagi kepala bagian Sinologi. Saudaranya Prof. Tjan Tjoe
> Siem
>
> dari Javanologi tidak sampai dipecat.
>
> Tjan Tjoe Som dipecat karena dia salah satu pendiri HSI bersama Drs. Jan
> Ave. Waktu Tjan Tjoe Som
>
> meninggal dikubur di Pajang, di makam kerabat raja Mataram. Orang tuanya
> dulu
>
> adalah pendukung pangeran Diponegoro, dan mereka beragama Islam.
>
> Tjan Tjoe Siem keluar masuk istana Mangkunegoro sampai dikenalkan oleh
> Mangkunegoro
>
> pada seotang pendeta Kristen, yang kemudian mengurus supaya dia bisa
> belajar di Leiden.
>
> Tan Tah Sen, orang Singapore, dapat beasiswa dari Indonesia di zaman bung
> Karno. Dia
>
> ambil PhDnya di bawah Prof. Dahana dan Prof. Leirissa. tentang Cheng Ho
> and Islam in
>
> Southeast Asia. Ia jadi President, International Zheng He Society dan juga
> Direktur Cheng Ho Cultural Museum.
>
> Ia jadi Prof. di Nanyang Uniersity. Dia multilingual, lancar berbahasa
> Sanskrit, Arab, Melayu, Indonesia, Jawa
>
> (Kromo dan Kromo Inggil), Batak, Belanda, Inggris dan Mandarin (modern dan
> klassik).
>
> Orang dari Indonesia yang belajar di luar negeri banyak yang hebat. Ada
> satu teman punya 2 Phd Fisika dan kedokteran,
>
> gara2 tidak bisa balik Indonesia dan tidak mau asil. Jadi bisa tinggalnya
> di jerman dengan cara belajar terus jadi mahasiswa
>
> sambil kerja.
>
> Suatu hari dia menyembuhkan patient wanita kena kanker. Wanita itu sangat
> berterimakasih dan tanya apa yang dia bisa
>
> bantu kembali.
>
> Teman saya cerita kalau dia itu bisa tinggalnya di Jerman hanya karena
> universitas tanggung dan perlu pakai dia.
>
> Wanita itu bilang, nanti dia bilang pada suaminya yang punya jabatan
> tinggi. Luar