Re: [GELORA45] Fw: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden
Kalau e-mail saya tidak bisa masuk, selalu dapat peringatan apa penerima inboxnya penuh, atau hanya pemberitahuan saja belum bisa masuk, tetapi saya tidak perlu berbuat apa-apa, tunggu sampai bisa masuk. Ada 2 milis dengan problim seperti Gelora, sedangkan di satu milis lain selalu bisa langsung masuk. Apa karena pesan Yahoo dengan memory lebih besar ? Saya juga setelah ubah jadi Gmail tidak ada kesulitan terima file besar 2017-08-08 14:11 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] < GELORA45@yahoogroups.com>: > > > Bung Lusi yb, > > Saya masih yakin pihak YAHOO tidak kengangguran menseleksi setiap emkail > yang berseliweran didunia internet, khususnya gunakan jalur yahoo kita ini! > Kecuali pelempar bom-email > yg bikin kacau, bikin macet jalur internet, ... Apalagi email berbahasa > Indonesia, apa ada banyak orang Jerman fasih bhs. Indonesia untuk melacak > email-email di Yahoo? Saya yakin tidak. > > Kalau pertanyaan kenapa kiriman email bung dibilang TIDAK MASUK di > GELORA45? Ada perubahan cara kerja Yahoo yang perlu diperhatikan, > pengirim ke yahoogroups, kalau dahulu PASTI/SELALU bisa menerima kembali > dari grup, sekarang seringkali tidak untuk sipengirim. Jadi, untuk > mengetahui kiriman sudah diterima di GELORA45 atau belum, masuk saja ke: > *https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/info* > <https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/info> > > Salam, > ChanCT > > > *From:* 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] > *Sent:* Tuesday, August 8, 2017 7:23 PM > *To:* GELORA45@yahoogroups.com > *Subject:* [GELORA45] Fw: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet > werden > > > > Halo Bung Chan yb. > > Apa artikel-artikel yang bung Chan tulis kalau agak berbau politik > begitu juga kena semacam "seleksi" spt yang menimpa tulisan-tulisan yang > saya kirimkan pada akhir-akhir ini? Bentuknya yah spt tulisan berbahasa > Jerman di bawah yang saya sertakan ini. Pada hal komentar saya itu saya > buat menanggapi tulisannya bung Chan ttg "perang pemusnahan telor" > menjelang akhir minggu yang lalu itu. > > Hal ini saya kemukakakan, seandainya bung Chan tahu dimana biang > keroknya, tolong deh sampaikan pada admin-nya. Terus terang secara > prinsip apalagi pada zaman internet ini saya tidak setuju tabiat yang > semacam diskriminasi ini. Betul-betul memalukan. Pepatah kita > menyebutnya seperti terpercik ke muka sendiri. > > Salam dari negeri induk kapitalis dan terimakasih atas bantuan bung > Chan. > Lusi.- > > Beginn der weitergeleiteten Nachricht: > > Datum: Mon, 7 Aug 2017 11:25:20 +0200 (CEST) > Von: "Mail Delivery Subsystem" > An: > Betreff: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden > > *** DIES IST NUR EIN HINWEIS - SIE BRAUCHEN DIE MAIL NICHT NOCH EINMAL > ZU SENDEN. *** > > Die E-Mail wurde eingeliefert am Montag, 7. August 2017 10:25:12 +0200 > (CEST) von Host P5QL-E > (p200300E30BC2E2003499AACA5B98ED5E.dip0.t-ipconnect.de . > [IPv6:2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e]). > > From: "Lusi D." > Re: [GELORA45] Jerman khawatir > Belgia tahan data soal telur tercemar Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12 > +0200 X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu) > Organization: National List > > Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita > telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya > itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media > kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga > kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum > ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi > semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa > dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor. > > Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman > perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi > terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu > untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga > keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka. > Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar > urusan telor-menelor. > Salam taklim > > >
Re: [GELORA45] Fw: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden
Bung Lusi yb, Saya masih yakin pihak YAHOO tidak kengangguran menseleksi setiap emkail yang berseliweran didunia internet, khususnya gunakan jalur yahoo kita ini! Kecuali pelempar bom-email yg bikin kacau, bikin macet jalur internet, ... Apalagi email berbahasa Indonesia, apa ada banyak orang Jerman fasih bhs. Indonesia untuk melacak email-email di Yahoo? Saya yakin tidak. Kalau pertanyaan kenapa kiriman email bung dibilang TIDAK MASUK di GELORA45? Ada perubahan cara kerja Yahoo yang perlu diperhatikan, pengirim ke yahoogroups, kalau dahulu PASTI/SELALU bisa menerima kembali dari grup, sekarang seringkali tidak untuk sipengirim. Jadi, untuk mengetahui kiriman sudah diterima di GELORA45 atau belum, masuk saja ke: https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/info Salam, ChanCT From: 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] Sent: Tuesday, August 8, 2017 7:23 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: [GELORA45] Fw: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden Halo Bung Chan yb. Apa artikel-artikel yang bung Chan tulis kalau agak berbau politik begitu juga kena semacam "seleksi" spt yang menimpa tulisan-tulisan yang saya kirimkan pada akhir-akhir ini? Bentuknya yah spt tulisan berbahasa Jerman di bawah yang saya sertakan ini. Pada hal komentar saya itu saya buat menanggapi tulisannya bung Chan ttg "perang pemusnahan telor" menjelang akhir minggu yang lalu itu. Hal ini saya kemukakakan, seandainya bung Chan tahu dimana biang keroknya, tolong deh sampaikan pada admin-nya. Terus terang secara prinsip apalagi pada zaman internet ini saya tidak setuju tabiat yang semacam diskriminasi ini. Betul-betul memalukan. Pepatah kita menyebutnya seperti terpercik ke muka sendiri. Salam dari negeri induk kapitalis dan terimakasih atas bantuan bung Chan. Lusi.- Beginn der weitergeleiteten Nachricht: Datum: Mon, 7 Aug 2017 11:25:20 +0200 (CEST) Von: "Mail Delivery Subsystem" An: Betreff: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden *** DIES IST NUR EIN HINWEIS - SIE BRAUCHEN DIE MAIL NICHT NOCH EINMAL ZU SENDEN. *** Die E-Mail wurde eingeliefert am Montag, 7. August 2017 10:25:12 +0200 (CEST) von Host P5QL-E (p200300E30BC2E2003499AACA5B98ED5E.dip0.t-ipconnect.de . [IPv6:2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e]). From: "Lusi D." Re: [GELORA45] Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur tercemar Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12 +0200 X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu) Organization: National List Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor. Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka. Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar urusan telor-menelor. Salam taklim
[GELORA45] Fw: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden
Halo Bung Chan yb. Apa artikel-artikel yang bung Chan tulis kalau agak berbau politik begitu juga kena semacam "seleksi" spt yang menimpa tulisan-tulisan yang saya kirimkan pada akhir-akhir ini? Bentuknya yah spt tulisan berbahasa Jerman di bawah yang saya sertakan ini. Pada hal komentar saya itu saya buat menanggapi tulisannya bung Chan ttg "perang pemusnahan telor" menjelang akhir minggu yang lalu itu. Hal ini saya kemukakakan, seandainya bung Chan tahu dimana biang keroknya, tolong deh sampaikan pada admin-nya. Terus terang secara prinsip apalagi pada zaman internet ini saya tidak setuju tabiat yang semacam diskriminasi ini. Betul-betul memalukan. Pepatah kita menyebutnya seperti terpercik ke muka sendiri. Salam dari negeri induk kapitalis dan terimakasih atas bantuan bung Chan. Lusi.- Beginn der weitergeleiteten Nachricht: Datum: Mon, 7 Aug 2017 11:25:20 +0200 (CEST) Von: "Mail Delivery Subsystem" An: Betreff: Achtung: Die Mail konnte noch nicht versendet werden *** DIES IST NUR EIN HINWEIS - SIE BRAUCHEN DIE MAIL NICHT NOCH EINMAL ZU SENDEN. *** Die E-Mail wurde eingeliefert am Montag, 7. August 2017 10:25:12 +0200 (CEST) von Host P5QL-E (p200300E30BC2E2003499AACA5B98ED5E.dip0.t-ipconnect.de . [IPv6:2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e]). From: "Lusi D." Re: [GELORA45] Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur tercemar Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12 +0200 X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu) Organization: National List Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor. Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka. Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar urusan telor-menelor. Salam taklim Reporting-MTA: DNS; mo6-p00-ob.smtp.rzone.de Received-From-MTA: DNS; P5QL-E (2003:e3:bc2:e200:3499:aaca:5b98:ed5e) Arrival-Date: Mon, 7 Aug 2017 10:25:12 +0200 (CEST) Final-Recipient: RFC822; GELORA45@yahoogroups.com Action: delayed Status: 4.0.0 Remote-MTA: DNS; fo-mx-groups.mail.am0.yahoodns.net [98.138.113.36] Diagnostic-Code: SMTP; 451 mta1005.groups.mail.ne1.yahoo.com Resources te= mporarily=20 unavailable. Please try again later [#4.16.2]. Last-Attempt-Date: Mon, 7 Aug 2017 11:24:36 +0200 (CEST) Will-Retry-Until: Tue, 8 Aug 2017 10:25:20 +0200 (CEST) Final-Recipient: RFC822; nasional-list@yahoogroups.com Action: delayed Status: 4.0.0 Remote-MTA: DNS; fo-mx-groups.mail.am0.yahoodns.net [98.138.113.36] Diagnostic-Code: SMTP; 451 mta1005.groups.mail.ne1.yahoo.com Resources te= mporarily=20 unavailable. Please try again later [#4.16.2]. Last-Attempt-Date: Mon, 7 Aug 2017 11:24:36 +0200 (CEST) Will-Retry-Until: Tue, 8 Aug 2017 10:25:20 +0200 (CEST) --- Begin Message --- Lho mengherankan, kok bung Chan sempat-sempatnya melangsir berita telor-menelor di Eropa. Kalau saya punya kesan metode pemberitaannya itu seperti kejadian 11 September-an di New York itu. Semua media kayaknya berkewajiban menyiarkan sekaligus dan termasuk juga kambing-hitam penyebabnya sudah "diketahui" tapi korban akibatnya belum ditemukan. Dikatakan anak-anak dibawah umur yang akan diserang. Tapi semua makanan yang mengandung telor akan terkena imbasnya. Bisa dihitung berapa ribu jenis hidangan yang mengandung telor. Kecuali itu saya jadi ingat ada tradisi di Spanyol atau Italia jaman perkembangan kapitalisme dulu kalau hasil pertanian over-produksi terus diadakan "perayaan" lempar-lemparan tomat dan sebangsanya itu untuk mempertahankan harga pasarannya supaya tidak merosot hingga keuntungan si kapitalis masih seperti keinginan mereka. Yang jelas hari Senin ini di Jerman sudah tidak ada lagi berita gempar urusan telor-menelor. Salam taklim Am Mon, 7 Aug 2017 08:13:41 +0200 schrieb "Lusi D." : > Beginn der weitergeleiteten Nachricht: > > Datum: Sun, 6 Aug 2017 08:54:30 +0800 > Von: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" > An: "GELORA_In" > Betreff: [GELORA45] Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur > tercemar > > > Jerman khawatir Belgia tahan data soal telur tercemar > > Minggu, 6 Agustus 2017 06:47 WIB | 511 Views > > > Menteri Pertanian Jerman Christian Schmidt. (Reuters) > > > > “Menteri Pertanian Schmidt berharap akan mendapatkan > pemberitahuan ..." > > > > B