Re: [GELORA45] Fwd: Re: Narasi Usang Pidato Visi 'Investasi' Jokowi

2019-07-16 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kalau tak salah, Oey sudah coba melaksanakan sistm ini dikelompoknya.
Di Belanda saja perusahaan tidak mau keluari beaya, menerima pelajar yang
diongkosi semasa belajarnya. Orang yang sudah kerja di perusahaan ada yang
boleh ikuti kursus dari luar. Ada yang dibayar hingga 90% ongkos kursusnya,
dan baru diganti 100% kalau sudah lulus.
Di Dual sysem vocational raining, tahun pertama sedikit diongkosi, karena
lebih
banyak belajar teori di kursus/sekolah.
Makin lama, dari tahun ke 2 sampai ke empat, makin besar dapat uangnya,
karena
makin banyak praktijknya di perusahaan.

Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 09.47 ChanCT 
menulis:

> Atau, ... mungkin Oey YT harus perlukan pergi sekali lagi menghadap
> Menteri Pendidikan, Muhajir Effendy? Menjelaskan kepentingan pendidikan
> dengan metode Dual Vocational Training bagi muda-mudi anak bangsa ini,
> untuk mempercepat majunya industri dengan peningkatan SDM dan dengan
> demikian bisa bersaing menghadapi negara-negara lain, ...
>
>
> kh djie 於 16/7/2019 14:20 寫道:
>
> Pernah baca kalau Oey pernah ketemu menteri pendidikan saat itu, yang jadi
> gubernur Jakarta sekarang,
> waktu sama2 hadiri ceramah tentang pendidikan etika Di Zi Gui. Oey
> serahkan semua berkas tentang
> Dual Vocational Training Jerman pada Anies Baswedan.
> Beberapa minggu kemudian kok Jokowi omong tentang Dual Vocaional Training
> Jerman ini. Tetapi sampai
> sekarang tidak ada kelanjutannya. Apakah para pengusaha indusri belum
> lihat pentingnya punya tenaga
> berkwalitas tinggi? Dengan tenaga berkwalitas inggi, efficiency bisa naik
> cepat luar biasa.
>
> Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 07.21 kh djie 
> menulis:
>
>> Point ke tiga:
>>
>> * III). SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah
>> mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG
>> Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg
>> berlaku di German.  *
>> Pernah bebrapa tahun yang lalu disinggung Jokowi, teapi kemudian tidak
>> ada kelanjutannya. Kalau Ir. Teddy Rachmat, lulusan Mesin ITB, yang baru
>> dapat D. Honoris Causa melakukan pendidikan internal di berbagai
>> perusahaannya seperti di Astra, Triputera grup, Agribisnis dll.
>>
>>
>> Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 02.47 ChanCT sa...@netvigator.com
>> [GELORA45]  menulis:
>>
>>>
>>>
>>> Ini ada komentar seorang pengusaha yang cukup mendetail sehubungan
>>> investasi yang dikejar Jokowi, ... mudah-mudahan saja bisa menjadi
>>> perhatian tokoh-tokoh dinegeri ini untuk mendorong maju ekonomi nasional
>>> dan pembangunan SDM dinegeri ini dengan lebih baik!
>>>
>>>
>>> -
>>>
>>>
>>> 日期: Mon, 15 Jul 2019 17:21:25 +0700
>>> 從: Oei Jam Tjhioe jamju...@gmail.com
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Komentarku:
>>> **Ulasan oleh CNN Indo harus ekstra hati2 menilainya.
>>> ## Visi macro seyogiyanya dibarengi dgn Misi yg juga Macro pelaksanaan,
>>> tak perlu tunggu kabinet baru yg nantinya bakal mendetail.
>>>
>>> Visi:
>>> *I).* FDI sebagai pemercepat pembangunan dibutuhkan,   penekanan pada;
>>> akan menghajar penghalang,
>>>
>>> Padahal Misi yg kita butuhkan membedakan 3 Jenis FDI
>>>   * FDI  mengolah SDA
>>>   **FDI  hasil produk 90% utk pasar dalam negeri,
>>>*** FDI hasil produk 90% eksport
>>>
>>> Jenis FDI *,  Pemerintah harus memanfaatkan kekayaan alam sesuai utk
>>> kepentingan negara/rakyat sebesar besarnya,  semua kontrak karya yg lama,
>>> harus ditinjau ulang, kalau perlu di tender ulang utk menentukan pilihan
>>> pada yg paling menguntungkan negara.
>>>
>>> Jenis FDI **, karena pasar dalam negeri 90%, Pemerintah harus mengulang
>>> kembali peraturan investasi yg menguntungkan pembangunan bangsa -->
>>> kepemilikan saham 51% lokal 49% asing, dalam ketentuan, dicantumkan
>>> investasi pasar lokal kompensasi pada transfer of technology, dgn arah TKDN
>>> yg terencana menuju kemampuan mandiri, disamping transfer kemampuan
>>> knowleedge of product design, dan R engineering, material dan proses.
>>>
>>>   *** FDI produk 90% export, Pemerintah harus mengalah demi perkuat daya
>>> saing dgn negara berkembang lainnya utk menarik FDI berinvestasi... Dgn
>>> cara, berikan tax holiday jalau oerlu bersaing dgn negara lain, Tingkatkan
>>> HRD, supaya tersedia SDM yg dibutuhkan memiliki daya saing yg kuat baik
>>> produktifitas dan kualitas,  peraturan perburuhan yg mengatur hubungan
>>> harmonis antara majikan dan buruh, Berikan kesempatan kerja kepada buruh
>>> utk belajar berusaha dibidang FDI, utk suatu ketika mampu menggantikan FDI
>>> dgn PMDN-UKM  yg mandiri.
>>>
>>> *II).* Konsep yg lalu  NKRI harus bangkit sebagai negara MARITIM
>>> terbesar di dunia dgn 17,650 pulau disekitar Tropis, manfaatkan peluang utk
>>> 1). Electrifikasi sarana infra struktur, baik kendaraan kapal dan
>>> fasilitas pelabuhan memanfaatkan investasi Solar, Wind, dan ocean
>>> wave/stream  electric Energy Generation,  dan elektrifikasi kendaraan
>>> kapal, seoptimal mungkin. Mengurangi ketergantungan pada fossil fuel yg
>>> makin 

Re: [GELORA45] Fwd: Re: Narasi Usang Pidato Visi 'Investasi' Jokowi

2019-07-16 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Atau, ... mungkin Oey YT harus perlukan pergi sekali lagi menghadap 
Menteri Pendidikan, Muhajir Effendy? Menjelaskan kepentingan pendidikan 
dengan metode Dual Vocational Training bagi muda-mudi anak bangsa ini, 
untuk mempercepat majunya industri dengan peningkatan SDM dan dengan 
demikian bisa bersaing menghadapi negara-negara lain, ...



kh djie 於 16/7/2019 14:20 寫道:
Pernah baca kalau Oey pernah ketemu menteri pendidikan saat itu, yang 
jadi gubernur Jakarta sekarang,
waktu sama2 hadiri ceramah tentang pendidikan etika Di Zi Gui. Oey 
serahkan semua berkas tentang

Dual Vocational Training Jerman pada Anies Baswedan.
Beberapa minggu kemudian kok Jokowi omong tentang Dual Vocaional 
Training Jerman ini. Tetapi sampai
sekarang tidak ada kelanjutannya. Apakah para pengusaha indusri belum 
lihat pentingnya punya tenaga
berkwalitas tinggi? Dengan tenaga berkwalitas inggi, efficiency bisa 
naik cepat luar biasa.


Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 07.21 kh djie > menulis:


Point ke tiga:
/*
III). *SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah
mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi
PPVSG Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai
dgn sistem yg berlaku di German. /
Pernah bebrapa tahun yang lalu disinggung Jokowi, teapi kemudian
tidak ada kelanjutannya. Kalau Ir. Teddy Rachmat, lulusan Mesin
ITB, yang baru dapat D. Honoris Causa melakukan pendidikan
internal di berbagai perusahaannya seperti di Astra, Triputera
grup, Agribisnis dll.


Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 02.47 ChanCT
sa...@netvigator.com  [GELORA45]
mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> menulis:

Ini ada komentar seorang pengusaha yang cukup mendetail
sehubungan investasi yang dikejar Jokowi, ... mudah-mudahan
saja bisa menjadi perhatian tokoh-tokoh dinegeri ini untuk
mendorong maju ekonomi nasional dan pembangunan SDM dinegeri
ini dengan lebih baik!



-


日期: Mon, 15 Jul 2019 17:21:25 +0700
從:  Oei Jam Tjhioe jamju...@gmail.com










Komentarku:
**Ulasan oleh CNN Indo harus ekstra hati2 menilainya.
## Visi macro seyogiyanya dibarengi dgn Misi yg juga Macro
pelaksanaan, tak perlu tunggu kabinet baru yg nantinya bakal
mendetail.

Visi:
*I).* FDI sebagai pemercepat pembangunan dibutuhkan,
 penekanan pada; akan menghajar penghalang,

Padahal Misi yg kita butuhkan membedakan 3 Jenis FDI
  * FDI  mengolah SDA
  **FDI  hasil produk 90% utk pasar dalam negeri,
   *** FDI hasil produk 90% eksport

Jenis FDI *,  Pemerintah harus memanfaatkan kekayaan alam
sesuai utk kepentingan negara/rakyat sebesar besarnya,  semua
kontrak karya yg lama, harus ditinjau ulang, kalau perlu di
tender ulang utk menentukan pilihan pada yg paling
menguntungkan negara.

Jenis FDI **, karena pasar dalam negeri 90%, Pemerintah harus
mengulang kembali peraturan investasi yg menguntungkan
pembangunan bangsa --> kepemilikan saham 51% lokal 49% asing,
dalam ketentuan, dicantumkan  investasi pasar lokal kompensasi
pada transfer of technology, dgn arah TKDN yg terencana menuju
kemampuan mandiri, disamping transfer kemampuan knowleedge of
product design, dan R engineering, material dan proses.

  *** FDI produk 90% export, Pemerintah harus mengalah demi
perkuat daya saing dgn negara berkembang lainnya utk menarik
FDI berinvestasi... Dgn cara, berikan tax holiday jalau oerlu
bersaing dgn negara lain, Tingkatkan HRD, supaya tersedia SDM
yg dibutuhkan memiliki daya saing yg kuat baik produktifitas
dan kualitas,  peraturan perburuhan yg mengatur hubungan
harmonis antara majikan dan buruh, Berikan kesempatan kerja
kepada buruh utk belajar berusaha dibidang FDI, utk suatu
ketika mampu menggantikan FDI dgn PMDN-UKM  yg mandiri.

*II).* Konsep yg lalu  NKRI harus bangkit sebagai negara
MARITIM terbesar di dunia dgn 17,650 pulau disekitar Tropis,
manfaatkan peluang utk
1). Electrifikasi sarana infra struktur, baik kendaraan kapal
dan fasilitas pelabuhan memanfaatkan investasi Solar, Wind,
dan ocean wave/stream  electric Energy Generation,  dan
elektrifikasi kendaraan kapal, seoptimal mungkin. Mengurangi
ketergantungan pada fossil fuel yg makin mengecil.
2) Budidayakan hasil perikanan, dan objek turis yg amat kaya
terbentang di Nusa Tenggara.
3) Galakkan pertambangan di dasar dalam laut yg kaya di miliki
NKRI, terutama Nickel Cobalt dll.

*III). *SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi -->

Re: [GELORA45] Fwd: Re: Narasi Usang Pidato Visi 'Investasi' Jokowi

2019-07-16 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Pernah baca kalau Oey pernah ketemu menteri pendidikan saat itu, yang jadi
gubernur Jakarta sekarang,
waktu sama2 hadiri ceramah tentang pendidikan etika Di Zi Gui. Oey serahkan
semua berkas tentang
Dual Vocational Training Jerman pada Anies Baswedan.
Beberapa minggu kemudian kok Jokowi omong tentang Dual Vocaional Training
Jerman ini. Tetapi sampai
sekarang tidak ada kelanjutannya. Apakah para pengusaha indusri belum lihat
pentingnya punya tenaga
berkwalitas tinggi? Dengan tenaga berkwalitas inggi, efficiency bisa naik
cepat luar biasa.

Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 07.21 kh djie 
menulis:

> Point ke tiga:
>
> *III). SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah
> mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG
> Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg
> berlaku di German.  *
> Pernah bebrapa tahun yang lalu disinggung Jokowi, teapi kemudian tidak ada
> kelanjutannya. Kalau Ir. Teddy Rachmat, lulusan Mesin ITB, yang baru dapat
> D. Honoris Causa melakukan pendidikan internal di berbagai perusahaannya
> seperti di Astra, Triputera grup, Agribisnis dll.
>
>
> Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 02.47 ChanCT sa...@netvigator.com
> [GELORA45]  menulis:
>
>>
>>
>> Ini ada komentar seorang pengusaha yang cukup mendetail sehubungan
>> investasi yang dikejar Jokowi, ... mudah-mudahan saja bisa menjadi
>> perhatian tokoh-tokoh dinegeri ini untuk mendorong maju ekonomi nasional
>> dan pembangunan SDM dinegeri ini dengan lebih baik!
>>
>>
>> -
>>
>>
>> 日期: Mon, 15 Jul 2019 17:21:25 +0700
>> 從: Oei Jam Tjhioe jamju...@gmail.com
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Komentarku:
>> **Ulasan oleh CNN Indo harus ekstra hati2 menilainya.
>> ## Visi macro seyogiyanya dibarengi dgn Misi yg juga Macro pelaksanaan,
>> tak perlu tunggu kabinet baru yg nantinya bakal mendetail.
>>
>> Visi:
>> *I).* FDI sebagai pemercepat pembangunan dibutuhkan,   penekanan pada;
>> akan menghajar penghalang,
>>
>> Padahal Misi yg kita butuhkan membedakan 3 Jenis FDI
>>   * FDI  mengolah SDA
>>   **FDI  hasil produk 90% utk pasar dalam negeri,
>>*** FDI hasil produk 90% eksport
>>
>> Jenis FDI *,  Pemerintah harus memanfaatkan kekayaan alam sesuai utk
>> kepentingan negara/rakyat sebesar besarnya,  semua kontrak karya yg lama,
>> harus ditinjau ulang, kalau perlu di tender ulang utk menentukan pilihan
>> pada yg paling menguntungkan negara.
>>
>> Jenis FDI **, karena pasar dalam negeri 90%, Pemerintah harus mengulang
>> kembali peraturan investasi yg menguntungkan pembangunan bangsa -->
>> kepemilikan saham 51% lokal 49% asing, dalam ketentuan, dicantumkan
>> investasi pasar lokal kompensasi pada transfer of technology, dgn arah TKDN
>> yg terencana menuju kemampuan mandiri, disamping transfer kemampuan
>> knowleedge of product design, dan R engineering, material dan proses.
>>
>>   *** FDI produk 90% export, Pemerintah harus mengalah demi perkuat daya
>> saing dgn negara berkembang lainnya utk menarik FDI berinvestasi... Dgn
>> cara, berikan tax holiday jalau oerlu bersaing dgn negara lain, Tingkatkan
>> HRD, supaya tersedia SDM yg dibutuhkan memiliki daya saing yg kuat baik
>> produktifitas dan kualitas,  peraturan perburuhan yg mengatur hubungan
>> harmonis antara majikan dan buruh, Berikan kesempatan kerja kepada buruh
>> utk belajar berusaha dibidang FDI, utk suatu ketika mampu menggantikan FDI
>> dgn PMDN-UKM  yg mandiri.
>>
>> *II).* Konsep yg lalu  NKRI harus bangkit sebagai negara MARITIM
>> terbesar di dunia dgn 17,650 pulau disekitar Tropis, manfaatkan peluang utk
>> 1). Electrifikasi sarana infra struktur, baik kendaraan kapal dan
>> fasilitas pelabuhan memanfaatkan investasi Solar, Wind, dan ocean
>> wave/stream  electric Energy Generation,  dan elektrifikasi kendaraan
>> kapal, seoptimal mungkin. Mengurangi ketergantungan pada fossil fuel yg
>> makin mengecil.
>> 2) Budidayakan hasil perikanan, dan objek turis yg amat kaya terbentang
>> di Nusa Tenggara.
>> 3) Galakkan pertambangan di dasar dalam laut yg kaya di miliki NKRI,
>> terutama Nickel Cobalt dll.
>>
>> *III). *SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah
>> mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG
>> Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg
>> berlaku di German.
>>
>> *IV) *Ttg PANCASILA sebagai haluan negara,  perlu di gali kembali akar
>> asal mula oleh penganjur Bung Karno, mencontoh Tiga Sila  Negeri Rakyat
>> Tionghoa (disingkat Zhungguo alias Tiongkok) - San Min Zhu Yi 三民主义;Minzhu,
>> 民主 Demokrasi Rakyat, Minsheng, 民生 Kesejahteraan Rakyat, Minquan民权 Kekuasaan
>> Rakyat,
>>
>>  3 Sila kerakyatan sbg Sila utama  tujuan bernegara, demi Kerakyatan,
>> sedangkan sila KeTuhanan yg maha Esa, adalah Sila tambahan permintaan kaum
>> /kelompok beragama karena banyaknya penganut beeaneka ragam agama, utk
>> mempersatukan kebersamaan tujuan percaya pada satu Tuhan yg sama,  sehingga
>> tidak ada satupun agama yg dijadikan prioritas utama, 

Re: [GELORA45] Fwd: Re: Narasi Usang Pidato Visi 'Investasi' Jokowi

2019-07-15 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Point ke tiga:

*III). SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah mentalitas
konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG Pendidikan dan
Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg berlaku di
German.  *
Pernah bebrapa tahun yang lalu disinggung Jokowi, teapi kemudian tidak ada
kelanjutannya. Kalau Ir. Teddy Rachmat, lulusan Mesin ITB, yang baru dapat
D. Honoris Causa melakukan pendidikan internal di berbagai perusahaannya
seperti di Astra, Triputera grup, Agribisnis dll.


Pada tanggal Sel, 16 Jul 2019 pukul 02.47 ChanCT sa...@netvigator.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> Ini ada komentar seorang pengusaha yang cukup mendetail sehubungan
> investasi yang dikejar Jokowi, ... mudah-mudahan saja bisa menjadi
> perhatian tokoh-tokoh dinegeri ini untuk mendorong maju ekonomi nasional
> dan pembangunan SDM dinegeri ini dengan lebih baik!
>
>
> -
>
>
> 日期: Mon, 15 Jul 2019 17:21:25 +0700
> 從: Oei Jam Tjhioe jamju...@gmail.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Komentarku:
> **Ulasan oleh CNN Indo harus ekstra hati2 menilainya.
> ## Visi macro seyogiyanya dibarengi dgn Misi yg juga Macro pelaksanaan,
> tak perlu tunggu kabinet baru yg nantinya bakal mendetail.
>
> Visi:
> *I).* FDI sebagai pemercepat pembangunan dibutuhkan,   penekanan pada;
> akan menghajar penghalang,
>
> Padahal Misi yg kita butuhkan membedakan 3 Jenis FDI
>   * FDI  mengolah SDA
>   **FDI  hasil produk 90% utk pasar dalam negeri,
>*** FDI hasil produk 90% eksport
>
> Jenis FDI *,  Pemerintah harus memanfaatkan kekayaan alam sesuai utk
> kepentingan negara/rakyat sebesar besarnya,  semua kontrak karya yg lama,
> harus ditinjau ulang, kalau perlu di tender ulang utk menentukan pilihan
> pada yg paling menguntungkan negara.
>
> Jenis FDI **, karena pasar dalam negeri 90%, Pemerintah harus mengulang
> kembali peraturan investasi yg menguntungkan pembangunan bangsa -->
> kepemilikan saham 51% lokal 49% asing, dalam ketentuan, dicantumkan
> investasi pasar lokal kompensasi pada transfer of technology, dgn arah TKDN
> yg terencana menuju kemampuan mandiri, disamping transfer kemampuan
> knowleedge of product design, dan R engineering, material dan proses.
>
>   *** FDI produk 90% export, Pemerintah harus mengalah demi perkuat daya
> saing dgn negara berkembang lainnya utk menarik FDI berinvestasi... Dgn
> cara, berikan tax holiday jalau oerlu bersaing dgn negara lain, Tingkatkan
> HRD, supaya tersedia SDM yg dibutuhkan memiliki daya saing yg kuat baik
> produktifitas dan kualitas,  peraturan perburuhan yg mengatur hubungan
> harmonis antara majikan dan buruh, Berikan kesempatan kerja kepada buruh
> utk belajar berusaha dibidang FDI, utk suatu ketika mampu menggantikan FDI
> dgn PMDN-UKM  yg mandiri.
>
> *II).* Konsep yg lalu  NKRI harus bangkit sebagai negara MARITIM terbesar
> di dunia dgn 17,650 pulau disekitar Tropis, manfaatkan peluang utk
> 1). Electrifikasi sarana infra struktur, baik kendaraan kapal dan
> fasilitas pelabuhan memanfaatkan investasi Solar, Wind, dan ocean
> wave/stream  electric Energy Generation,  dan elektrifikasi kendaraan
> kapal, seoptimal mungkin. Mengurangi ketergantungan pada fossil fuel yg
> makin mengecil.
> 2) Budidayakan hasil perikanan, dan objek turis yg amat kaya terbentang di
> Nusa Tenggara.
> 3) Galakkan pertambangan di dasar dalam laut yg kaya di miliki NKRI,
> terutama Nickel Cobalt dll.
>
> *III). *SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah
> mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG
> Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg
> berlaku di German.
>
> *IV) *Ttg PANCASILA sebagai haluan negara,  perlu di gali kembali akar
> asal mula oleh penganjur Bung Karno, mencontoh Tiga Sila  Negeri Rakyat
> Tionghoa (disingkat Zhungguo alias Tiongkok) - San Min Zhu Yi 三民主义;Minzhu,
> 民主 Demokrasi Rakyat, Minsheng, 民生 Kesejahteraan Rakyat, Minquan民权 Kekuasaan
> Rakyat,
>
>  3 Sila kerakyatan sbg Sila utama  tujuan bernegara, demi Kerakyatan,
> sedangkan sila KeTuhanan yg maha Esa, adalah Sila tambahan permintaan kaum
> /kelompok beragama karena banyaknya penganut beeaneka ragam agama, utk
> mempersatukan kebersamaan tujuan percaya pada satu Tuhan yg sama,  sehingga
> tidak ada satupun agama yg dijadikan prioritas utama, kecuali satu Tuhan yg
> dipuja bersama yg Maha Esa! Agama menjadi pilihan pribadi masing2 boleh
> berbeda beda. Tapi Agama selayaknya tidak masuk urusan politik Negara yg
> mengabdi  pada publik Rakyat jelata. Sila pelengkap Negara kesatuan,
> dibutuhkan karena NKRI adalah gabungan negara bagian yg dulunya senasib di
> jajah oleh kolonialis Belanda.
>
> Dengan berpedoman pada Pancasila, maka jelas terlihat kelompok yg anti
> Pancasila adalah juga yg anti rakyat, dan kesatuan NKRI yg anti Rakyat.
>
> *V).* APBN harus memanfaatkan seoptimal mungkin pendapatan dari Pajak dan
> BUMN. Untuk pengembangan perekonomian negara,  Anggaran utk Departemen
> Agama, selayaknya di tiadakan, sesuai dengan pengertian baru kita 

[GELORA45] Fwd: Re: Narasi Usang Pidato Visi 'Investasi' Jokowi

2019-07-15 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Ini ada komentar seorang pengusaha yang cukup mendetail sehubungan 
investasi yang dikejar Jokowi, ... mudah-mudahan saja bisa menjadi 
perhatian tokoh-tokoh dinegeri ini untuk mendorong maju ekonomi nasional 
dan pembangunan SDM dinegeri ini dengan lebih baik!




-


日期: Mon, 15 Jul 2019 17:21:25 +0700
從:  Oei Jam Tjhioe jamju...@gmail.com









Komentarku:
**Ulasan oleh CNN Indo harus ekstra hati2 menilainya.
## Visi macro seyogiyanya dibarengi dgn Misi yg juga Macro pelaksanaan, 
tak perlu tunggu kabinet baru yg nantinya bakal mendetail.


Visi:
*I).* FDI sebagai pemercepat pembangunan dibutuhkan,  penekanan pada; 
akan menghajar penghalang,


Padahal Misi yg kita butuhkan membedakan 3 Jenis FDI
  * FDI mengolah SDA
  **FDI hasil produk 90% utk pasar dalam negeri,
   *** FDI hasil produk 90% eksport

Jenis FDI *,  Pemerintah harus memanfaatkan kekayaan alam sesuai utk 
kepentingan negara/rakyat sebesar besarnya,  semua kontrak karya yg 
lama, harus ditinjau ulang, kalau perlu di tender ulang utk menentukan 
pilihan pada yg paling menguntungkan negara.


Jenis FDI **, karena pasar dalam negeri 90%, Pemerintah harus mengulang 
kembali peraturan investasi yg menguntungkan pembangunan bangsa --> 
kepemilikan saham 51% lokal 49% asing, dalam ketentuan, dicantumkan  
investasi pasar lokal kompensasi pada transfer of technology, dgn arah 
TKDN yg terencana menuju kemampuan mandiri, disamping transfer kemampuan 
knowleedge of product design, dan R engineering, material dan proses.


  *** FDI produk 90% export, Pemerintah harus mengalah demi perkuat 
daya saing dgn negara berkembang lainnya utk menarik FDI berinvestasi... 
Dgn cara, berikan tax holiday jalau oerlu bersaing dgn negara lain, 
Tingkatkan HRD, supaya tersedia SDM yg dibutuhkan memiliki daya saing yg 
kuat baik produktifitas dan kualitas,  peraturan perburuhan yg mengatur 
hubungan harmonis antara majikan dan buruh, Berikan kesempatan kerja 
kepada buruh utk belajar berusaha dibidang FDI, utk suatu ketika mampu 
menggantikan FDI dgn PMDN-UKM  yg mandiri.


*II).* Konsep yg lalu  NKRI harus bangkit sebagai negara MARITIM 
terbesar di dunia dgn 17,650 pulau disekitar Tropis, manfaatkan peluang utk
1). Electrifikasi sarana infra struktur, baik kendaraan kapal dan 
fasilitas pelabuhan memanfaatkan investasi Solar, Wind, dan ocean 
wave/stream  electric Energy Generation,  dan elektrifikasi kendaraan 
kapal, seoptimal mungkin. Mengurangi ketergantungan pada fossil fuel yg 
makin mengecil.
2) Budidayakan hasil perikanan, dan objek turis yg amat kaya terbentang 
di Nusa Tenggara.
3) Galakkan pertambangan di dasar dalam laut yg kaya di miliki NKRI, 
terutama Nickel Cobalt dll.


*III). *SDM, janji yg lalu mengenai Pendidikan Vokasi --> merobah 
mentalitas konsumtif menuju produktif perlu di rombak menjadi PPVSG 
Pendidikan dan Pelatihan Vokasional  Sistem Ganda, sesuai dgn sistem yg 
berlaku di German.


*IV) *Ttg PANCASILA sebagai haluan negara,  perlu di gali kembali akar 
asal mula oleh penganjur Bung Karno, mencontoh Tiga Sila  Negeri Rakyat 
Tionghoa (disingkat Zhungguo alias Tiongkok) - San Min Zhu Yi 
三民主义;Minzhu, 民主 Demokrasi Rakyat, Minsheng, 民生 Kesejahteraan 
Rakyat, Minquan民权 Kekuasaan Rakyat,


 3 Sila kerakyatan sbg Sila utama  tujuan bernegara, demi Kerakyatan, 
sedangkan sila KeTuhanan yg maha Esa, adalah Sila tambahan permintaan 
kaum /kelompok beragama karena banyaknya penganut beeaneka ragam agama, 
utk mempersatukan kebersamaan tujuan percaya pada satu Tuhan yg sama,  
sehingga tidak ada satupun agama yg dijadikan prioritas utama, kecuali 
satu Tuhan yg dipuja bersama yg Maha Esa! Agama menjadi pilihan pribadi 
masing2 boleh berbeda beda. Tapi Agama selayaknya tidak masuk urusan 
politik Negara yg mengabdi  pada publik Rakyat jelata. Sila pelengkap 
Negara kesatuan, dibutuhkan karena NKRI adalah gabungan negara bagian yg 
dulunya senasib di jajah oleh kolonialis Belanda.


Dengan berpedoman pada Pancasila, maka jelas terlihat kelompok yg anti 
Pancasila adalah juga yg anti rakyat, dan kesatuan NKRI yg anti Rakyat.


*V).* APBN harus memanfaatkan seoptimal mungkin pendapatan dari Pajak 
dan BUMN. Untuk pengembangan perekonomian negara,  Anggaran utk 
Departemen Agama, selayaknya di tiadakan, sesuai dengan pengertian baru 
kita thd Pancasila,  beragama adalah pilihan pribadi utk berhubungan 
pada Tuhan melalui Agama pilihannya masing2, hal itu tidak menyangkut 
kepentingan publik Rakyat jelata.
Anggaran untuk Pendidikan Seyogiyanya terpusatkan utk meningkatkan 
kualitas dan kuantitas Wajib Belajar (SD hingga SMA) bagi setiap rakyat 
bangsa.  Anggaran utk PPVSG harus bisa dipenuhi oleh kontrak kerja 
sambil belajar PPVSG, Perusahaan, Pemagang (lulusan Wajib belajar),  
secara mandiri! Tanpa membebani APBN.
Berbagai subsidi, seyogiyanya dikurangi dengan peningkatan kemampuan utk 
mandiri rakyat.


*VI)* Infra Struktur, baik darat, Air dan Udara harus menuju 
electrifikasi, dan kereta cepat dgn rel