[GELORA45] Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif ; Pemutusan Hubungan dengan Tiongkok? Manipulasi “Bodoh” dari Politikus AS

2020-09-30 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 *Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif *Sebagai Produk Publik
 Bantu Dunia Tanggulangi Kesulitan

http://indonesian.cri.cn/20200930/2788d501-e2af-bffd-af03-eaab180056f2-2.html 


2020-09-30 09:35:50

Sejak wabah merebak, Tiongkok segera membentuk tim periset untuk memulai 
penelitian vaksin virus corona. Data WHO menunjukkan, di antara 182 
kandidat vaksin virus corona, terdapat 36 jenis vaksin sudah dimulai 
ujicoba klinis, 146 jenis vaksin masih berada dalam tahap persiapan. Di 
antara 25 vaksin buatan Tiongkok, terdapat 11 jenis vaksin dimulai 
ujicoba klinis, 4 jesni vaksin dimulai ujicoba fase ketiga, menduduki 40 
persen ujicoba vaksin di seluruh dunia.


Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi Kesulitan_fororder_timg (7) 
 



Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi Kesulitan_fororder_b3d16e747051459a989c7f2954eee6ad


Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi Kesulitan_fororder_timg (9)



 Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif


 Sebagai Produk Publik Bantu Dunia Tanggulangi Kesulitan

http://indonesian.cri.cn/20200930/2788d501-e2af-bffd-af03-eaab180056f2.html
2020-09-30 09:35:50

Pandemi Covid-19 sejauh ini kembali memburuk di banyak negara, sehingga 
mempengaruhi perkembangan ekonomi dan sosial dunia, penelitian vaksin 
telah menjadi hal yang sangat diperhatikan masyarakat internasional. 
Jumlah vaksin dan kecepatan penelitian vaksin buatan Tiongkok berada di 
barisan depan dunia. Keamanan dan kefektifan vaksin buatan Tiongkok 
telah dibuktikan dalam ujicoba klinis.


Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi 
Kesulitan_fororder_fcfaaf51f3deb48f01d19a0536b20b2e2ff578e1 
 



Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi Kesulitan_fororder_timg (10)



 Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik
 Bantu Dunia Tanggulangi Kesulitan

http://indonesian.cri.cn/20200930/2788d501-e2af-bffd-af03-eaab180056f2-3.html 


2020-09-30 09:35:50

Penelitian vaksin Tiongkok memang sangat cepat, tapi tidak pernah 
menghematkan proses apapun. Tiongkok berkeyakinan penuh terhadap 
keamanan vaksin, dan berharapan besar terhadap keefektifan vaksin. Hasil 
tahap awal dalam penelitian klinis vaksin buatan Tiongkok telah dirilis 
di Jurnal Lancet, hasil ujicoba vaksin buatan Tiongkok terhadap hewan 
juga dirilis di berbagai jurnal kedokteran terkenal dunia, ternyata 
vaksin buatan Tiongkok sangat aman dan efektif. Tanggal 22 Juli yang 
lalu, Tiongkok secara darurat meresmikan penyuntikan vaksin terhadap 
kelompok orang yang bekerja di daerah yang beresiko tinggi tertular 
virus corona. Di antara orang yang disuntik vaksin itu tidak ada seorang 
pun terinfeksi virus corona, hal itu juga membuktikan keefektifan vaksin 
buatan Tiongkok.


Tiongkok aktif membagikan hasil penelitian vaksin dengan seluruh dunia, 
dan menjalankan kerjasama dengan 40 lebih negara, sejauh ini uji coba 
klinis fase ketiga sudah dilakukan di Indonesia, Uni Emirat Arab, Rusia, 
Bangladesh. Puluhan ribu orang sudah disuntik vaksin secara ujicoba. 
Tingkat keamanan vaksin cukup bagus.


Vaksin Buatan Tiongkok Yang Aman dan Efektif Sebagai Produk Publik Bantu 
Dunia Tanggulangi Kesulitan_fororder_timg (12) 





 Pemutusan Hubungan dengan Tiongkok? Manipulasi “Bodoh” dari Politikus AS

http://indonesian.cri.cn/20200930/31fe9857-7383-96e9-b87c-5aad9cfbc317.html
2020-09-30 10:06:32

Baru-baru ini Harian The Financial Times Inggris memuat sebuah artikel 
yang ditulis jurnalis seniornya, James Kynge, dengan judulnya “AS 
Kemungkinan Besar Kalah (dalam ‘Perang Iptek’ melawan Tiongkok)”. Media 
tersebut menulis, masalah yang dihadapi Washington saat ini ialah 
penindasan terhadap perusahaan teknologi tinggi Tiongkok, baik dilihat 
dalam waktu pendek maupun jangka panjang, kemungkinan akan merugikan 
Amerika Serikat.


Selama ini para politikus AS terus mendorong “pemutusan hubungan iptek” 
dengan Tiongkok dan melakukan penggencetan maksimum terhadap perusahaan 
teknologi tinggi Tiongkok, terutama Huawei, TikTok dan WeChat. Akan 
tetapi, seperti apa yang ditunjukkan para analis, pihak AS tidak 
memperoleh keuntungan dari tingkah lakunya, sebaliknya justru ibarat 
membunuh diri sendiri.


Pertama, pemerintah AS yang terus mengancam dan menggencet rival 
persaingan negara lain sebenarnya telah menyampaikan pesan bahwa tekanan 
politik di pasarnya kian meningkat, atau dengan kata lain tidak layak 
untuk diinvestasi. Selain itu, atas “bantuan” pemerintah, produk AS 
sudah tersemat label mudah “terpolitisasi” dan hal ini tak pelak akan 

[GELORA45] Vaksin COVID-19 Rusia berfungsi selama dua tahun pada manusia

2020-08-20 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://www.antaranews.com/berita/1680142/vaksin-covid-19-rusia-berfungsi-selama-dua-tahun-pada-manusia




Vaksin COVID-19 Rusia berfungsi selama dua tahun pada manusia

Kamis, 20 Agustus 2020 22:49 WIB

Sampel vaksin melawan penyakit coronavirus (COVID-19) yang dikembangkan oleh 
Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, 
(6/8/2020). Foto di buat tanggal 6 Agustus 2020. ANTARA/REUTERS/HO-The Russian 
Direct Investment Fund (RDIF)/aa.
Jakarta (ANTARA) - Institut Riset Nasional Gamaleya yang mengembangkan vaksin 
COVID-19 di Rusia menyatakan bahwa vaksin buatannya bernama Sputnik V mempunyai 
masa perlindungan bagi tubuh manusia selama dua tahun, dan bisa saja lebih.

"Vaksin yang dihadirkan saat ini juga akan melindungi individu (yang divaksin) 
dari COVID-19, setidaknya, dalam jangka waktu dua tahun, dan mungkin saja lebih 
lama," ujar Direktur Gamaleya dr. Alexander Gintsburg dari Moskow, Rusia, dalam 
paparan media secara virtual yang diikuti ANTARA di Jakarta, Kamis malam.

Rusia mengembangkan Sputnik V dengan basis penelitian terhadap human adenovirus 
-- yang juga digunakan dalam pengembangan vaksin ebola di Republik Guinea. 
Respons imun pada vaksin ebola yang sudah terdaftar itu berlangsung selama dua 
tahun, dan inilah yang menjadi tolok ukur pada Sputnik V.

Vaksin Sputnik V adalah vaksin yang mempunyai dua komponen, yakni serotipe 
adenovirus 26 (Ad26) dan serotipe adenovirus 5 (Ad5), demikian dijelaskan lebih 
lanjut oleh dr. Denis Logunov, Wakil Direktur Kinerja Ilmiah Institut Gamaleya.

Logunov mengklaim bahwa serangkaian uji klinis telah dijalankan dengan 
menunjukkan hasil yang baik dan tanpa efek samping, atau terjadi efek samping 
namun tidak serius, sehingga otoritas kesehatan Rusia mengeluarkan izin untuk 
vaksin yang dikembangkan Gamaleya tersebut.

"Terlepas dari hal itu, sertifikat izin ini mewajibkan kami untuk menjalankan 
uji klinis lanjutan yang lebih luas, dan nampaknya kami mempunyai protokol 
besar untuk 40.000 orang peserta," kata Logunov.

Baca juga: Filipina mulai uji klinis vaksin COVID-19 Rusia pada Oktober

Baca juga: Meksiko akan uji vaksin Rusia tahap ketiga

Lebih dari 40.000 peserta itu akan menjalani uji klinis lanjutan, yang antara 
lain akan mengkaji kemanjuran, imunogenisitas (proses memicu respons imun), dan 
keamanan vaksin Sputnik V, di lebih dari 45 pusat kesehatan di Rusia.

Pada 11 Agustus lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia 
menjadi negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan regulasi terhadap 
vaksin COVID-19.

Namun, sejumlah kritik muncul dengan menyoroti kecepatan pemberian persetujuan 
tersebut, yakni kurang dari dua bulan setelah uji coba awal pada manusia, 
disertai keraguan bahwa Sputnik V telah melalui serangkaian pengujian yang 
diperlukan.

Baca juga: Peneliti: Vaksin Rusia tidak sesuai kaidah penelitian

Baca juga: Rusia produksi vaksin COVID-19 gelombang pertama

Baca juga: Indonesia dorong kerja sama kesehatan dengan Rusia, termasuk vaksin

Pewarta: Suwanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2020








Re: [GELORA45] Vaksin korona yang pertama kali disetujui disebut "Sputnik V" - 11 Agustus 2020

2020-08-11 Terurut Topik Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
 Vaccine ini belum di test Phase III percobaan pada manusia dalam jumlah banyak 
seperti yang diributkan Indonesia itu.

On Tuesday, August 11, 2020, 08:17:08 AM PDT, 'Lusi D.' lus...@rantar.de 
[GELORA45]  wrote:  
 
 Rusia

Sputnik shock 2.0? - 

Vaksin korona yang pertama kali disetujui disebut "Sputnik V" 
11 Agustus 2020 • 14:26

https://deutsch.rt.com/russland/105488-sputnik-schock-20-erstmals-zugelassener/

Internasional

Putin: Vaksin korona pertama di dunia secara resmi terdaftar di Rusia -
putrinya sendiri divaksinasi 08/11/2020 • 10:43 pagi

Di Rusia, vaksin untuk melawan virus corona baru telah didaftarkan
untuk pertama kalinya di seluruh dunia. Kepala negara Rusia Vladimir
Putin mengatakan ini pada pertemuan dengan pemerintah. "Salah satu
putri saya sudah divaksinasi," kata Putin.

“Setahu saya, vaksin penangkal infeksi baru virus corona baru pertama
kali didaftarkan di dunia pagi ini. Dalam konteks ini, saya ingin
meminta kepada Menteri Kesehatan Mikhail Muraschko untuk memberikan
informasi secara detail, meski saya tahu vaksin tersebut bekerja cukup
efektif dan membentuk kekebalan yang stabil, "kata kepala negara.
Vaksin yang baru dikembangkan disebut Sputnik V.

Menurut Putin, vaksin tersebut lolos semua tes yang diperlukan. Ia juga
mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi. "Dalam
pengertian ini, dia ikut serta dalam eksperimen," tambah Putin.
"Setelah vaksinasi pertama dia memiliki suhu tinggi 38 derajat, hari
berikutnya 37 derajat dan hanya itu".

Menurut Putin, vaksin tersebut lolos semua tes yang diperlukan. Ia juga
mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi. "Dalam
pengertian ini, dia ikut serta dalam eksperimen," tambah Putin.
"Setelah vaksinasi pertama dia memiliki suhu tinggi 38 derajat, hari
berikutnya 37 derajat dan hanya itu".

Menurut Muraschko, uji klinis dari vaksin yang dikembangkan di Rusia
kini telah selesai. Vaksin ini dikembangkan oleh Gamaleja State
Institute of Epidemiology and Microbiology di Moskow. Lembaga tersebut
mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka telah mengembangkan vaksin.
Menurut akun kami sendiri, tes tersebut berhasil. Vaksinasi
menghasilkan kekebalan terhadap penyakit COVID-19 - tanpa efek samping
negatif. Persiapan diujicobakan pada 50 tentara yang telah mengajukan
diri.

Wakil kepala pemerintahan Tatyana Golikova mengatakan, vaksinasi untuk
dokter akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September. Menurut
dia, vaksin tersebut akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari
2021. Menteri Kesehatan Muraschko telah menekankan bahwa vaksinasi akan
gratis dan sukarela.

Wakil kepala pemerintahan Tatyana Golikova mengatakan, vaksinasi untuk
dokter akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September. Menurut
dia, vaksin tersebut akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari
2021. Menteri Kesehatan Muraschko telah menekankan bahwa vaksinasi akan
gratis dan sukarela.

Namun, Vadim Tarasov, seorang ilmuwan top di Universitas Sechenov
Moskow, tempat uji coba dilakukan, mengatakan Rusia memiliki langkah
awal karena telah secara aktif meneliti virus dan penularannya selama
20 tahun terakhir.

Nikolai Briko, kepala ahli epidemiologi dari Kementerian Kesehatan
Rusia, meyakinkan bahwa Pusat Penelitian Gameleja memiliki basis
penelitian yang signifikan pada vaksin. "Vaksin ini tidak dikembangkan
dari bawah ke atas. Teknologi yang ada telah ditingkatkan. Semua
tahapan penelitian vaksin penting diikuti dan persyaratan internasional
diikuti."














Posted by: "Lusi D." 


Berita dan Tulisan yang disiarkan GELORA45-Group, sekadar untuk diketahui dan 
sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan, tidak berarti pasti mewakili pendapat 
dan pendirian GELORA45.

Untuk merubah status pengiriman berita/tulisan, kirim saja email kosong 
kealamat: Hanya saja ingat, status baru berubah setelah bung me-reply email 
konfirmasi dari yahoogroup!
No Mail        :  gelora45-nom...@yahoogroups.com
Normal        :  gelora45-nor...@yahoogroups.com
Daily Digest:  gelora45-dig...@yahoogroups.com (Diterima dalam SATU email dari 
sekian kumpulan email yg masuk di grup-milis)


Yahoo Groups Links





[GELORA45] Vaksin korona yang pertama kali disetujui disebut "Sputnik V" - 11 Agustus 2020

2020-08-11 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Rusia

Sputnik shock 2.0? - 

Vaksin korona yang pertama kali disetujui disebut "Sputnik V" 
11 Agustus 2020 • 14:26

https://deutsch.rt.com/russland/105488-sputnik-schock-20-erstmals-zugelassener/

Internasional

Putin: Vaksin korona pertama di dunia secara resmi terdaftar di Rusia -
putrinya sendiri divaksinasi 08/11/2020 • 10:43 pagi

Di Rusia, vaksin untuk melawan virus corona baru telah didaftarkan
untuk pertama kalinya di seluruh dunia. Kepala negara Rusia Vladimir
Putin mengatakan ini pada pertemuan dengan pemerintah. "Salah satu
putri saya sudah divaksinasi," kata Putin.

“Setahu saya, vaksin penangkal infeksi baru virus corona baru pertama
kali didaftarkan di dunia pagi ini. Dalam konteks ini, saya ingin
meminta kepada Menteri Kesehatan Mikhail Muraschko untuk memberikan
informasi secara detail, meski saya tahu vaksin tersebut bekerja cukup
efektif dan membentuk kekebalan yang stabil, "kata kepala negara.
Vaksin yang baru dikembangkan disebut Sputnik V.

Menurut Putin, vaksin tersebut lolos semua tes yang diperlukan. Ia juga
mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi. "Dalam
pengertian ini, dia ikut serta dalam eksperimen," tambah Putin.
"Setelah vaksinasi pertama dia memiliki suhu tinggi 38 derajat, hari
berikutnya 37 derajat dan hanya itu".

Menurut Putin, vaksin tersebut lolos semua tes yang diperlukan. Ia juga
mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi. "Dalam
pengertian ini, dia ikut serta dalam eksperimen," tambah Putin.
"Setelah vaksinasi pertama dia memiliki suhu tinggi 38 derajat, hari
berikutnya 37 derajat dan hanya itu".

Menurut Muraschko, uji klinis dari vaksin yang dikembangkan di Rusia
kini telah selesai. Vaksin ini dikembangkan oleh Gamaleja State
Institute of Epidemiology and Microbiology di Moskow. Lembaga tersebut
mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka telah mengembangkan vaksin.
Menurut akun kami sendiri, tes tersebut berhasil. Vaksinasi
menghasilkan kekebalan terhadap penyakit COVID-19 - tanpa efek samping
negatif. Persiapan diujicobakan pada 50 tentara yang telah mengajukan
diri.

Wakil kepala pemerintahan Tatyana Golikova mengatakan, vaksinasi untuk
dokter akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September. Menurut
dia, vaksin tersebut akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari
2021. Menteri Kesehatan Muraschko telah menekankan bahwa vaksinasi akan
gratis dan sukarela.

Wakil kepala pemerintahan Tatyana Golikova mengatakan, vaksinasi untuk
dokter akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September. Menurut
dia, vaksin tersebut akan tersedia untuk masyarakat umum mulai Januari
2021. Menteri Kesehatan Muraschko telah menekankan bahwa vaksinasi akan
gratis dan sukarela.

Namun, Vadim Tarasov, seorang ilmuwan top di Universitas Sechenov
Moskow, tempat uji coba dilakukan, mengatakan Rusia memiliki langkah
awal karena telah secara aktif meneliti virus dan penularannya selama
20 tahun terakhir.

Nikolai Briko, kepala ahli epidemiologi dari Kementerian Kesehatan
Rusia, meyakinkan bahwa Pusat Penelitian Gameleja memiliki basis
penelitian yang signifikan pada vaksin. "Vaksin ini tidak dikembangkan
dari bawah ke atas. Teknologi yang ada telah ditingkatkan. Semua
tahapan penelitian vaksin penting diikuti dan persyaratan internasional
diikuti."













[GELORA45] Vaksin Bandung [1 Attachment]

2020-07-25 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]

*Vaksin Bandung
*
Jum at legi 24 July 2020
Oleh : Dahlan Iskan

https://www.disway.id/thumbs/large/uploads/post/2020/07/23/vaksin-virus-corona-covid-19.jpg


Mengapa Tiongkok bisa begitu cepat menemukan vaksin anti-Covid-19?


Faktor utamanya adalah: virus itu sendiri ditemukan kali pertama di 
sana. Di kota Wuhan kan?



Itu membuat ilmuwan di sana bisa segera mendapatkan 'contoh' virusnya 
seperti apa. Virus itu lantas diteliti dari berbagai sudut. Jenisnya. 
Hidupnya. Cara berkembangnya dan seterusnya.



Jenisnya pun segera diketahui: jenis corona. Tapi ini bukan 
corona-corona yang sudah kita kenal. Ini corona baru. Karena itu disebut 
'novel corona'. Artinya: corona jenis baru. Lalu dinamakan Covid-19 
karena munculnya di akhir tahun 2019.



Itulah sebabnya vaksinasi corona biasa - -yang disuntikkan ke jemaah 
haji itu-- tidak bisa untuk corona jenis baru ini.



Masih ingatkah tulisan DI’s Way tentang lab di Shanghai yang ditutup 
pemerintah di awal munculnya Covid-19? Yang membuat Amerika marah itu? 
Yang Tiongkok dituduh menghancurkan bukti-bukti itu? (Baca juga: Tuduhan 
Konspirasi)



Penutupan itu semata-mata terkait dengan legalitas pembiakan virus. 
Jangan sampai virus ini diperdagangkan.



Akan banyak sekali yang tertarik membeli bibit virus itu. Baik untuk 
tujuan mulia, tujuan jahat maupun sekedar untuk mendapat uang receh.



Tentu bahaya sekali. Bibit virus itu bisa lepas. Lalu menyebar tak 
terkendali. Tiongkok menutup paksa lab di Shanghai itu.



Saya ingat pertemuan saya dengan beberapa peneliti di Indonesia. Mereka 
merasa sangat sulit mendapatkan ”virus Covid-19” untuk bisa segera ikut 
meneliti.



Bagaimana bisa melakukan penelitian kalau tidak punya bahan baku yang 
harus diteliti.



Tiongkok sudah punya bahan baku penelitian itu jauh-jauh hari. Nun sejak 
akhir Desember 2019. Setidaknya sejak awal Januari.



Bahkan ketika Covid-19 masuk Indonedia tiga bulan kemudian bukan berarti 
para peneliti bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku itu. Tidak 
sembarang orang bisa mendapat izin untuk mengambil virus itu dari lab 
yang memeriksa pasien.



Saya pernah rapat-rapat dengan para peneliti independen dari IPB. Yang 
dipimpin Gus Hakiem, ahli genetika mulekuler.



Gus Hakiem mengusulkan proposal itu dengan cara menyuntik ayam yang 
berumur 24 minggu. Tiap minggu. Selama sebulan. Suntikan itu berisi 
antigen (suspensi Covid-19 yang sudah dinonaktifkan).



Rapat-rapat kami dilakukan jarak jauh. Yang kami bicarakan adalah: 
memproduksi makanan tertentu yang anti Covid-19. Didasarkan pada dampak 
penyuntikan antigen tadi pada kuning telur ayam tersebut. Mereka sangat 
ahli. Lalu memiliki teori ilmiah versi mereka itu. Tapi rapat-rapat itu 
terhenti ketika tidak mungkin bisa mendapat ”contoh” virus itu dari lab 
yang ada.



Tentu bisa saja dengan cara curi-curi. Tapi kami tidak akan melakukan 
itu. Begitu besar risikonya. Akhirnya saya minta maaf tidak bisa 
meneruskannya.



Sebenarnya saya ingin sekali ahli-ahli dari IPB itu bisa mewujudkan 
teori mereka: imunisasi pasif melalui antibodi nutraceutical oral. Lewat 
teknologi yang mereka sebut immunoglobulin yolk (IgY).



Itu, ujar Dr Gus Hakiem, punya prinsip yang sama dengan penggunaan 
plasma konvalesen dari darah orang yang sudah sembuh Covid-19.


Tiongkok punya keunggulan bisa lebih dulu mendapatkan bahan baku berupa 
virus itu.



Yang Donald Trump marah adalah mengapa Tiongkok tidak segera mengirimkan 
”contoh” virus itu kepada mereka.



Tiongkok tentu membantahnya.


Dengan menyebarnya Covid-19 ke Eropa dan Amerika, peneliti Barat pun 
segera melakukan penelitian.



Dari segi waktu mereka juga berhasil dengan sangat cepat. Tidak kalah 
cepat dengan Tiongkok. Mungkin hanya berbeda tiga bulan.



Ahli dari Oxford University, Inggris, misalnya, minggu lalu juga sudah 
mengumumkan penemuan vaksin mereka. Hanya saja belum memasuki uji klinis 
tahap 3.



Faktor lain yang membuat Tiongkok begitu cepat adalah: persetujuan untuk 
melakukan uji coba tahap 1 yang sangat cepat. Rapatnya pun cukup secara 
online. Ahli seluruh negeri diikutkan dalam rapat itu. Lembaga-lembaga 
ilmiah dan yang terkait perizinan disertakan.



Bahasa mereka sama: bahasa ilmu pengetahuan. Rapat pun tidak harus 
melebar ke soal-soal, misalnya, apakah perlu minta petunjuk Karl Marx dulu.



Hanya dua jam rapat itu berlangsung. Persetujuan pun dikeluarkan. Secara 
online juga.. Tepat pukul 2 siang, rapat ditutup. Uji coba klinis tahap 
1 boleh dilakukan.



Ada dua lembaga penelitian yang diizinkan melakukan uji klinis tahap 1. 
Yang di Wuhan dan yang di Beijing. Masih ada empat lembaga lagi yang 
izinnya sedang diproses (saat itu).


Itulah uji coba klinis yang paling menakutkan. Mestinya. Tujuan uji coba 
tahap 1 adalah: untuk melihat apakah vaksin itu mengandung efek sampingan.



Karena itu di tahap ini relawannya harus tinggal di rumah sakit. Selama 
dua bulan. Agar setiap saat bisa dimonitor.



Kalau uji klinis tahap 1 itu, misalnya, 

[GELORA45] Vaksin Bandung

2020-07-25 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Vaksin Bandung

Jum at legi 24 July 2020
Oleh : Dahlan Iskan

Mengapa Tiongkok bisa begitu cepat menemukan vaksin anti-Covid-19?

Faktor utamanya adalah: virus itu sendiri ditemukan kali pertama di sana.
Di kota Wuhan kan?

Itu membuat ilmuwan di sana bisa segera mendapatkan 'contoh' virusnya
seperti apa. Virus itu lantas diteliti dari berbagai sudut. Jenisnya.
Hidupnya. Cara berkembangnya dan seterusnya.

Jenisnya pun segera diketahui: jenis corona. Tapi ini bukan corona-corona
yang sudah kita kenal. Ini corona baru. Karena itu disebut 'novel corona'.
Artinya: corona jenis baru. Lalu dinamakan Covid-19 karena munculnya di
akhir tahun 2019.

Itulah sebabnya vaksinasi corona biasa - -yang disuntikkan ke jemaah haji
itu-- tidak bisa untuk corona jenis baru ini.

Masih ingatkah tulisan DI’s Way tentang lab di Shanghai yang ditutup
pemerintah di awal munculnya Covid-19? Yang membuat Amerika marah itu? Yang
Tiongkok dituduh menghancurkan bukti-bukti itu? (Baca juga: Tuduhan
Konspirasi)

Penutupan itu semata-mata terkait dengan legalitas pembiakan virus. Jangan
sampai virus ini diperdagangkan.

Akan banyak sekali yang tertarik membeli bibit virus itu. Baik untuk tujuan
mulia, tujuan jahat maupun sekedar untuk mendapat uang receh.

Tentu bahaya sekali. Bibit virus itu bisa lepas. Lalu menyebar tak
terkendali. Tiongkok menutup paksa lab di Shanghai itu.

Saya ingat pertemuan saya dengan beberapa peneliti di Indonesia. Mereka
merasa sangat sulit mendapatkan ”virus Covid-19” untuk bisa segera ikut
meneliti.

Bagaimana bisa melakukan penelitian kalau tidak punya bahan baku yang harus
diteliti.

Tiongkok sudah punya bahan baku penelitian itu jauh-jauh hari. Nun sejak
akhir Desember 2019. Setidaknya sejak awal Januari.

Bahkan ketika Covid-19 masuk Indonedia tiga bulan kemudian bukan berarti
para peneliti bisa dengan mudah mendapatkan bahan baku itu. Tidak sembarang
orang bisa mendapat izin untuk mengambil virus itu dari lab yang memeriksa
pasien.

Saya pernah rapat-rapat dengan para peneliti independen dari IPB. Yang
dipimpin Gus Hakiem, ahli genetika mulekuler.

Gus Hakiem mengusulkan proposal itu dengan cara menyuntik ayam yang berumur
24 minggu. Tiap minggu. Selama sebulan. Suntikan itu berisi antigen
(suspensi Covid-19 yang sudah dinonaktifkan).

Rapat-rapat kami dilakukan jarak jauh. Yang kami bicarakan adalah:
memproduksi makanan tertentu yang anti Covid-19. Didasarkan pada dampak
penyuntikan antigen tadi pada kuning telur ayam tersebut. Mereka sangat
ahli. Lalu memiliki teori ilmiah versi mereka itu. Tapi rapat-rapat itu
terhenti ketika tidak mungkin bisa mendapat ”contoh” virus itu dari lab
yang ada.

Tentu bisa saja dengan cara curi-curi. Tapi kami tidak akan melakukan itu.
Begitu besar risikonya. Akhirnya saya minta maaf tidak bisa meneruskannya.

Sebenarnya saya ingin sekali ahli-ahli dari IPB itu bisa mewujudkan teori
mereka: imunisasi pasif melalui antibodi nutraceutical oral. Lewat
teknologi yang mereka sebut immunoglobulin yolk (IgY).

Itu, ujar Dr Gus Hakiem, punya prinsip yang sama dengan penggunaan plasma
konvalesen dari darah orang yang sudah sembuh Covid-19.

Tiongkok punya keunggulan bisa lebih dulu mendapatkan bahan baku berupa
virus itu.

Yang Donald Trump marah adalah mengapa Tiongkok tidak segera mengirimkan
”contoh” virus itu kepada mereka.

Tiongkok tentu membantahnya.

Dengan menyebarnya Covid-19 ke Eropa dan Amerika, peneliti Barat pun segera
melakukan penelitian.

Dari segi waktu mereka juga berhasil dengan sangat cepat. Tidak kalah cepat
dengan Tiongkok. Mungkin hanya berbeda tiga bulan.

Ahli dari Oxford University, Inggris, misalnya, minggu lalu juga sudah
mengumumkan penemuan vaksin mereka. Hanya saja belum memasuki uji klinis
tahap 3.

Faktor lain yang membuat Tiongkok begitu cepat adalah: persetujuan untuk
melakukan uji coba tahap 1 yang sangat cepat. Rapatnya pun cukup secara
online. Ahli seluruh negeri diikutkan dalam rapat itu. Lembaga-lembaga
ilmiah dan yang terkait perizinan disertakan.

Bahasa mereka sama: bahasa ilmu pengetahuan. Rapat pun tidak harus melebar
ke soal-soal, misalnya, apakah perlu minta petunjuk Karl Marx dulu.

Hanya dua jam rapat itu berlangsung. Persetujuan pun dikeluarkan. Secara
online juga. Tepat pukul 2 siang, rapat ditutup. Uji coba klinis tahap 1
boleh dilakukan.

Ada dua lembaga penelitian yang diizinkan melakukan uji klinis tahap 1.
Yang di Wuhan dan yang di Beijing. Masih ada empat lembaga lagi yang
izinnya sedang diproses (saat itu).

Itulah uji coba klinis yang paling menakutkan. Mestinya. Tujuan uji coba
tahap 1 adalah: untuk melihat apakah vaksin itu mengandung efek sampingan.

Karena itu di tahap ini relawannya harus tinggal di rumah sakit. Selama dua
bulan. Agar setiap saat bisa dimonitor.

Kalau uji klinis tahap 1 itu, misalnya, dilaksanakan di Indonesia bisa jadi
justru sudah gagal sebelum dilaksanakan. Efek samping itu akan dibahas
sampai kiamat.

Uji coba obat yang mudah diterima segala aliran di Indonesia adalah yang
punya efek depan 

[GELORA45] Vaksin COVID-19 akan diuji coba ke 10 ribu orang di Inggris

2020-05-22 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 


https://www.antaranews.com/berita/1509215/vaksin-covid-19-akan-diuji-coba-ke-10-ribu-orang-di-inggris


Vaksin COVID-19 akan diuji coba ke 10 ribu orang di Inggris

Jumat, 22 Mei 2020 22:11 WIB

Ilustrasi. Vaksin virus corona baru
Kecepatan menguji coba vaksin hingga memasuki tahap akhir uji klinis merupakan 
terobosan penelitian dari Oxford
Bangalore (ANTARA) - Oxford University dan AstraZeneca mengumpulkan kurang 
lebih 10.000 orang dewasa dan anak-anak di Inggris untuk uji coba vaksin 
COVID-19, satu hari setelah dua lembaga itu menerima bantuan dana sampai lebih 
dari 1,2 miliar dolar AS (Rp17,9 triliun) dari Amerika Serikat.

Sejumlah lembaga di Inggris telah menerima lembar pendaftaran dari 10.260 orang 
dewasa dan anak-anak untuk memeriksa seberapa baik sistem kekebalan manusia 
merespon vaksin yang diuji coba. Uji coba ke manusia atau uji klinis itu juga 
akan mengetahui seberapa aman penggunaan vaksin, kata pihak universitas.

Para peneliti mengutamakan tenaga kesehatan dan pekerja sektor publik untuk 
mendaftar pada uji coba vaksin itu guna mengetahui keampuhannya. Setidaknya, 
mereka berisiko tertular virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab 
COVID-19, saat menjalani kegiatan sehari-hari.

Uji coba tahap pertama telah dimulai sejak 23 April, melibatkan lebih dari 
1.000 relawan berusia 18 tahun sampai 55 tahun. Oxford University mengatakan 
uji coba tahap II dan III akan melibatkan warga berusia 56 tahun dan mereka 
yang lebih tua serta anak-anak berusia 5-12 tahun.

"Kecepatan menguji coba vaksin hingga memasuki tahap akhir uji klinis merupakan 
terobosan penelitian dari Oxford," kata pimpinan eksekutif AstraZeneca, Mene 
Pangalos.

AstraZeneca merupakan perusahaan multinasional bidang farmasi dan bio-farmasi 
yang berkedudukan di Cambridge, Inggris, serta memiliki tiga pusat riset di 
Cambridge; Gaithersburg, Maryland, Amerika Serikat; dan Mölndal di Swedia.

Walaupun demikian, hasil uji coba vaksin kemungkinan baru dapat dipublikasikan 
pada dua sampai enam bulan, kata Oxford University, Jumat.

AstraZeneca telah menjadikan Inggris dan AS sebagai mitra untuk memproduksi 
vaksin secara massal. Perusahaan itu akan langsung mengirim vaksin ke dua 
negara itu apabila vaksin itu disebut layak pakai dan aman digunakan.

Direktur Eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot, bulan lalu mengatakan hasil 
sementara tentang kemungkinan kemanjuran vaksin kemungkinan akan keluar sekitar 
Juni atau Juli.

Sejumlah relawan dalam kondisi sehat akan dipilih secara acak untuk disuntik 
vaksin jenis
ChAdOx1, juga dikenal sebagai AZD1222, vaksin yang biasanya dipakai untuk 
menangkal meningitis/radang selaput otak.

Para relawan tidak diberi tahu informasi terkait pengelompokkan uji vaksin agar 
tidak berpengaruh terhadap tingkah laku mereka. Para peserta uji coba 
kemungkinan akan mengalami efek samping ringan seperti sakit lengan dan sakit 
kepala setelah disuntik vaksin.

"Jika penularan tetap tinggi, kami mungkin mendapatkan data yang cukup dalam 
beberapa bulan guna mengetahui apakah vaksin ini bekerja, tetapi jika tingkat 
penularan turun, ini dapat menghabiskan waktu sampai enam bulan," kata Oxford 
University lewat pernyataan tertulis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendaftarkan delapan kandidat vaksin yang saat 
ini masih diuji coba ke pada manusia dalam laporannya pada 15 Mei 2020..

Selain AstraZeneca, perusahaan bioteknologi dan farmasi yang turut membuat 
vaksin di antaranya Moderna Inc, Inovio, mitra Pfizer Inc dan BioNTech serta 
CanSino dan Sinovac, perusahaan asal China.

1 Dolar AS = 14.907,55 Rupiah

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Inggris Johnson akan akhiri ketergantungan impor alat medis China
Baca juga: Pekerja kesehatan Inggris mulai uji coba hydroxychloroquine
Baca juga: Sistem pelacakan COVID-19 akan tetap siap kendati ada gangguan teknis
 

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
COPYRIGHT © ANTARA 2020






[GELORA45] Vaksin

2020-05-10 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Deep interview with Siti Fadilah Supari (ex. Menteri Kesehatan Indonesia)
https://www.youtube.com/watch?v=PfHVAMNypeg=youtu.be


[GELORA45] Vaksin Corona Sudah Berhasil Pada Kera, Setahap Lagi Manusia

2020-04-28 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://inet.detik.com/science/d-4995004/vaksin-corona-sudah-berhasil-pada-kera-setahap-lagi-manusia?tag_from=wp_cb_mostPopular_list


Vaksin Corona Sudah Berhasil Pada Kera, Setahap Lagi Manusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 28 Apr 2020 20:17 WIB
36 komentar
SHARE
URL telah disalin
Virus corona: Vaksin sudah tersedia bila ilmuwan melanjutkan penelitian vaksin 
untuk SARS dan MERS
Ilustrasi vaksin Corona. (Foto: BBC World)
Oxford -

Para ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris, menyebut bahwa mereka satu langkah 
lebih dekat mengembangkan vaksin COVID-19 untuk manusia. Sebabnya, vaksin yang 
mereka buat berhasil melindungi kera dari paparan virus Corona.

Dalam uji coba, sebanyak 6 ekor kera jenis rhesus disuntik dengan vaksin 
tersebut. Mereka sudah 4 minggu dalam keadaan sehat meskipun sengaja dipaparkan 
dengan COVID-19.

Walau tidak ada garansi akan sama ampuh di manusia, jelas hal ini merupakan 
pertanda baik. Selanjutnya, vaksin itu bakal diuji coba pada manusia pada akhir 
bulan depan untuk mengetahui seberapa aman dan efektif.
Baca juga:
Sembuh! 6 Pasien Positif Corona di RSUD Kebumen Sudah Boleh Pulang

"Kera rhesus ini kurang lebih adalah makhluk terdekat yang kita punya dengan 
manusia," kata pemimpin riset dari Oxford, Dr Vincent Munster.

Jika sukses dan disetujui oleh regulator, maka kemungkinan pada bulan September 
mendatang, diharapkan beberapa juta vaksin tersebut sudah dapat tersedia.

Perkembangan tersebut membuat Oxford University saat ini adalah salah satu yang 
tercepat menciptakan calon vaksin Corona. Uji coba pada manusia rencananya 
melibatkan lebih dari 6.000 relawan.

Sampai saat ini, dikutip detikINET dari Daily Mail, dilaporkan ada sekitar 100 
kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Hampir 
semuanya mencoba mengembangkannya secepat mungkin lantaran pandemi Corona 
merepotkan banyak negara.
Baca juga:
Bill Gates Optimistis Vaksin Akan Kalahkan Virus Corona

Salah satu yang menonjol misalnya perusahaan ReiThera asal Italia, Leukocare 
asal Jerman dan Univercelss dari Belgia bekerja bersama-sama membuat vaksin 
corona dan akan memulai trial dalam beberapa bulan. Konsorsium ini berjanji 
cepat memproduksi jutaan dosis jika upayanya berhasil.

"Kami akan memulai trial pada bulan Juli. Selain pengembangan vaksin Corona 
yang aman, penting untuk menggaransi produksi jutaan dosis dalam waktu cepat," 
kata Stefano Calloca, Choef Technology Officer ReiThera.


Simak Video "Vaksin Corona Diprediksi Rampung September Jika Penuhi Syarat Ini"

(fyk/fay)








[GELORA45] Vaksin Corona (Covid-19) dan Donald Trump

2020-03-29 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Sebuah analisa ttg Vaksin Corona (Covid-19) dan Donald Trump.



17/03/2020 Lohmenz Neinjelen 0 Comments amerika serikat, asabri,
coronavirus, covid-19, CureVac, donald trump, jerman, jiwasraya,
jokowi, korupsi, menteri luar negeri jerman, perusahaan bioteknologi,
vaksin corona

Gonjreng.com – Vaksin Corona (Covid-19) menjadi perdebatan antar dua
negara, yaitu Jerman dan Amerikat Serikat serta melibatkan Donald Trump.

Donald Trump selama ini dikenal sebagai sosok yang cukup kontroversial,
dan tidak disukai oleh sebagian rakyat Amerika Serikat sendiri. Tapi di
sisi lain sebagai pimpinan tertinggi sebuah negara besar, sepak
terjangnya akan sering dijadikan berita dan menjadi perhatian dunia. 

Sebuah perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, spesialis dalam
pengembangan obat kanker, terapi berbasis antibodi, dan penyakit
langka, termasuk vaksin profilaksis berpusat di Thuringia, Jerman.

Perusahaan yang baru didirikan pada 2020 ini memiliki dua pusat riset,
yaitu di Frankfurt dan Boston. 

Vaksin Corona (Covid-19) diperkirakan sebentar lagi akan ditemukan oleh
perusahaan bioteknologi CureVac tadi mengingat ada kabar Presiden
Amerika Serikat Donald Trump berniat untuk membeli hak patennya serta
mengajukan penawaran sebesar US$ 1 miliar. 

Virus corona saat ini tengah mengguncang dunia, dan negara maju
termasuk Amerika Serikat kewalahan menghadapi serangan virus maut itu.

Tak heran jika Indonesia pun kewalahan, dan Jokowi telah mengimbau agar
masyarakat beraktivitas di rumah saja (social distancing), tapi menurut
pendapat seorang Anggota Dewan dari Partai Demokrat, kebijakan
pragmatis pemerintahan Jokowi tidak fokus. 

Di satu sisi ingin menangani epidemi virus corona sebaiknya, tapi di
sisi lain tetap ingin menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. 

Sila baca juga: Kebijakan Anies Amburadul, Benarkah Seperti Itu?

CEO CureVac Daniel Menichella diberitakan telah melakukan pertemuan
dengan Donald Trump, Wakil Presiden AS Mike Pence, dan perwakilan
perusahaan farmasi di Washington, tapi pekan lalu mendadak CureVac
mengumumkan adanya pergantian CEO, dan Daniel Menichella pun tersingkir.

Cukup menarik hal yang berkait dengan vaksin Corona (Covid-19) yang
sedang diteliti perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac serta adanya
penawaran sebesar US$ 1 miliar dari pemerintah Amerika Serikat untuk
membeli hak patennya.

Pemerintah Jerman sendiri melalui pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman
Heiko Maas menegaskan hak cipta dan proses pengembangan vaksin Corona
(Covid-19) tidak dijual hanya demi kepentingan satu negara.

“Peneliti Jerman memiliki peran penting dalam pengembangan obat dan
vaksin. Kami tidak akan membiarkan orang lain mencari hasil dari
pengembangan ini secara eksklusif,” kata Menteri Luar Negeri Jerman
Heiko Maas seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat membantah tudingan negaranya
berencana ingin memonopoli paten pengembangan vaksin Corona tadi, juga
mengklaim pemerintahnya telah berbicara dengan lebih dari 25 perusahaan
yang mengaku dapat mengembangkan vaksin virus maut itu, dan sebagian
besar dari mereka telah menerima dana dari investor Amerika Serikat.

Setidaknya ada tiga hal yang cukup menarik terkait vaksin Corona
(Covid-19) ini.

Pertama, perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, baru didirikan pada
2020, artinya belum lama keberadaannya, tapi diperkirakan sebentar lagi
akan menemukan vaksin Corona.

Kedua, Donald Trump menawarkan US$ 1 miliar untuk memiliki hak paten
vaksin Corona tersebut, artinya reputasi perusahaan tersebut dihargai,
meski belum lama didirikan. Kesimpulan sederhananya, bukan lama atau
baru didirikan sebuah perusahaan agar bisa dihargai, tapi produk yang
dikeluarkan dari perusahaan tersebut.

Ketiga, Donald Trump selama ini dikenal sebagai sosok yang
kontroversial, tapi setidaknya peduli dengan nasib rakyatnya. Maka dari
itu, ada usahanya untuk mendapatkan hak paten virus corona (Covid-19)
dari perusahaan biokteknologi Jerman, CureVac tadi. 

Donald Trump pasti tahu, uang US$ 1 miliar yang ditawarkan untuk
mendapat hak paten virus corona itu berasal dari uang rakyat yang
diperoleh antara lain lewat pajak, tapi digunakan untuk kepentingan
rakyat juga, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau korupsi.

Kalau bicara korupsi, teringat kasus dugaan korupsi gila-gilaan atau
mega skandal yang disebut kasus Jiwasraya dan Asabri. 

Bagaimana kabarnya kasus tersebut di tengah hiruk pikuk epidemi virus
corona? 

Tenggelam, atau kurang mendapat perhatian masyarakat? Padahal potensi
uang negara yang hilang puluhan triliun rupiah, lebih dari penawaran
Donald Trump untuk memiliki paten vaksin Corona.

Pemerintah Amerika Serikat dan Jerman sedang berseteru terkait vaksin
Corona (Covid-19) yang diperkirakan tak lama lagi ditemukan oleh
perusahaan bioteknologi CureVac.

Jerman menolak jika vaksin Corona CureVac digunakan untuk kepentingan
satu negara saja, dan Amerika Serikat sudah membantah ingin melakukan
monopoli atas penemuan vaksin tersebut.

Damailah 

[GELORA45] Vaksin Covid-19 Rekombinan Tiongkok Diizinkan untuk Uji Klinis ; Interaksi Positif Perusahaan Modal Asing dengan Pasar Tiongkok Akan Terus Berlanjut

2020-03-18 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Vaksin Covid-19 Rekombinan Tiongkok Diizinkan untuk Uji Klinis

http://indonesian.cri.cn/20200318/f9dd82ef-3261-a61e-7540-f5647fcb3723.html
2020-03-18 13:01:20

图片默认标题_fororder_ym1

图片默认标题_fororder_ym2

Vaksin virus Corona rekombinan yang diteliti Akademisi Chen Wei dari 
Akademi Ilmu Kedokteran Militer Tiongkok telah diizinkan untuk 
mengadakan uji klinis pada hari Senin (16/03) malam lalu.


Sejak tiba di Wuhan pada tanggal 26 Januari lalu, tim peneliti yang 
dipimpin oleh Chen Wei bersama dengan perusahaan unggul setempat segera 
melakukan penelitian mengenai farmakologi, farmakodinamik dan 
toksikologi vaksin virus corona rekombinan berdasarkan pengalaman sukses 
mereka sebelumnya dalam penelitian vaksin Ebola. Mereka dengan cepat 
menyelesaikan desain, rekombinasi, dan produksi di bawah syarat Good 
Manufacturing Practice (GMP) serta tinjauan kontrol kualitas vaksin yang 
dilakukan oleh pihak ketiga. Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh 
tim Chen tersebut telah melewati tinjauan registrasi penelitian klinis 
dan disetujui untuk melakukan uji klinis pada Senin malam lalu.


Ketika menerima wawancara dari CMG, Chen Wei memperkenalkan bahwa pada 
vaksin tersebut telah dilakukan persiapan yang aman, efektif dan 
kualitas yang terkontrol sebelum diproduksi secara masif berdasarkan 
norma internasional dan peraturan dalam negeri.




 Interaksi Positif Perusahaan Modal Asing dengan Pasar Tiongkok Akan
 Terus Berlanjut

2020-03-18 12:24:07 
http://indonesian.cri.cn/20200318/ad52eb63-13fd-2f91-a1e8-239455995e14.html


Baru-baru ini, Kamar Dagang AS (CCUS) merilis Survei Iklim Bisnis 
Tiongkok atau/China Business Climate Survey/(BCS). Laporan menunjukkan, 
walaupun masih terdapat banyak masalah seperti wabah virus corona atau 
Covid-19, namun jika dilihat dari sudut jangka panjang, maka Tiongkok 
tetap akan dijadikan pasaran utama bagi mayoritas perusahaan AS di 
Tiongkok. Sebanyak 63 persen responden menyatakan berniat memperluas 
investasinya di Tiongkok pada tahun 2020.


图片默认标题_fororder_sp1

图片默认标题_fororder_sp3

Yang patut diperhatikan ialah, meskipun wabah corona masih terus 
berlanjut, perusahaan modal asing di Tiongkok tidak pernah menghentikan 
langkah ekspansinya. Saat ini, puncak wabah corona sudah berlalu, roda 
perkembangan ekonomi Tiongkok terus melintas dengan cepat seiring dengan 
pemulihan operasi perusahaan dan aktivitas sosial. Apalagi informasi 
positif terkait perusahaan modal asing terus bermunculan, sehingga 
semakin memperkuat keyakinan masyarakat terhadap ekonomi Tiongkok.


Perusahaan raksasa teknologi energi dan otomatisasi ABB, yang merupakan 
salah satu dari 500 perusahaan papan atas dunia adalah salah satu 
perusahaan modal asing yang penuh keyakinan terhadap pasar Tiongkok di 
masa depan. Wakil Presiden ABB di Tiongkok, Zhang Zhiqiang mengatakan, 
dengan berbekal fondasi yang kokoh dan kekuatan yang tangguh, ekonomi 
Tiongkok pasti akan dapat mengatasi tantangan akibat pandemi. ABB penuh 
keyakinan terhadap ekonomi Tiongkok. Analis berpendapat, ada dua unsur 
utama yang memberikan keyakinan kepada perusahaan modal asing.


图片默认标题_fororder_waiqi4

Dilihat dari sudut jangka pendek, upaya maksimum penanganan wabah yang 
dilakukan pemerintah Tiongkok telah mencapai hasil signifikan. Para 
pengusaha asing dengan mata kepalanya sendiri telah menyaksikan seperti 
apa wabah corona dicegah dan dikendalikan di Tiongkok, dan secara 
berangsur meningkatkan kesadarannya tentang pasar Tiongkok sebagai 
“pelabuhan yang aman”. Sementara itu, serangkaian kebijakan yang 
dilaksanakan pemerintah Tiongkok selama penanganan wabah corona telah 
menyediakan dukungan kuat kepada pemulihan produksi perusahaan modal 
asing. Menurut sumber Kementerian Perdagangan Tiongkok, terhitung hingga 
tanggal 12 Maret lalu, tingkat pemulihan produktivitas 60 persen 
perusahaan dari 10 ribu perusahaan modal asing utama yang berkiprah di 
Tiongkok telah mencapai 70 persen ke atas. Sedangkan pemulihan produksi 
perusahaan modal asing di sebagian daerah seperti di Shanghai sudah 
mencapai seratus persen.


图片默认标题_fororder_waiqi3

Dilihat dari jangka panjang, skala besar pasar Tiongkok juga ikut 
memberikan keyakinan kepada perusahaan asing. Seiring dengan 
meningkatnya taraf hidup rakyat, pasar konsumsi Tiongkok juga semakin 
luas, total penjualan ritel barang konsumsi sosial terus mengalami 
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, angka itu tercatat 
sebesar 41 triliun yuan RMB atau setara dengan 6 triliun dolar AS, 
secara nominal meningkat sebanyak 8 persen dibanding tahun 2018.


图片默认标题_fororder_waiqi2

Dapat diyakini bahwa interaksi seirama antara perusahaan modal asing 
dengan pasar Tiongkok akan terus berlanjut seiring dengan meredanya 
wabah virus corona jenis baru.