Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-11 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]


Masih ingat IGGI yang diketuai Jan Pronk? Nah, itulah wujud neo 
kolonialisme-imperialisme yang menyergap Indonesia di era kemerdekaan. Wujud 
evolusi dari VOC; EIC (Inggris); dan kongsi-kongsi dagang penjajah lainnya. 
Boleh telusuri jejak nekolim di Indonesia sejak IGGI ditendang Soeharto sampai 
nongolnya raja Belanda di depan Jokowi hari ini. Persis sekumpulan pemerkosa 
yang bolak-balik bergiliran.



--- roeslan12@... wrote:


REFLEKSI : Postingan saya yang sekarang ini adalah komentar  saya terhadap 
kesanggupan Belanda untuk ``membantu`` Indonesia. Dalam konteks ini saya ingin 
sejenak melihat kebelakang, yaitu melihat proses dimulainya penjajahan 
kolonoalisme Belanda di Indonesia, yang awalnya dimulai dari masuknya kongsi 
dagang monopoli rempah-rempah di Indonesia yang dilakukan VOC (Vereenigde 
Oostindische Compagnie) pada tahun 1602.. Akhirna kalau tak salah ingat pada 
tahun 1800-an VOC bangkrut karena mengalami kesukaran keuangan, gara-gara 
Korupsi, Jadi menurut pendapat saya singkatan nama VOC bisa saya artikan 
Vergaan Onder Corruptie. Dalam keadaan seperti itu maka Pemerintah Belanda saat 
itu besikap  untuk  menyelamatkan  VOC dengan cara mengambil alih perusahaan 
dagang  milik VOC menjadi perusahaan dagang rempah-rempah milik pemeritah 
Belanda saat itu, dan sejak itulah dimulainya penjajahan kolonialisme Belanda 
di Indonesia, ini menurut ingatan saya, kalau salah harap dikoreksi.

Menurut pengamatan saya, sikap pemerintah  Belanda saat ini, yang mau kasi 
``bantuan``kepada Indonesia, yang kini sedang mengalami krisis keuangan karena 
tetjadinya megakorupsi dan banyak utangnya,maka sikap pemerintah Belanda itu 
bisa disamakan dengan sikap pemerintah Belanda diera VOC dalam proses 
kehancuran VOC yang disebabkan adanya megakorupsi. Jadi maksud memerintah 
Belanda yang mau kasih ``bantuan`` pada Indonesia itu, mudah sekali dibaca, 
maksutnya, yaitu Pemerintah Belanda yang sekarang ini berkehendak unuk 
melakukan penjajahan model baru di Indonesia, dengan cara memompa (memberi 
kridit ``murah``) utang, agar supaya rezim neolib Jokowi tetap hidup, sehingga 
terbukalah jalan TOL bagi pintu masuk neokolonialisme Belanda di NKRI..

 

Roeslan.


Dikirim dari Yahoo Mail di Android 
 
  Pada Rab, 11 Mar 2020 pada 20:19, ajeg ajegil...@yahoo.com 
[GELORA45] menulis:       



Belanda bisa bantu dalam 4 tahun kemiskinan jadi nol persen?
--- djiekh@... wrote:


Belanda ya suka kasih "bantuan", karena mengharapkan kemudahanuntuk proyek2 
berikutnya.
Hebatnya kali ini sampai raja Belanda sendiri minta maaf ataskejadian lampau, 
bukan si perdana menteri, menteri luar negeriataupun dutabesarnya.Banyak 
mahasiswa dari Indonesia belajar di Belanda. Juga dosen2nya.Dan dosen2 yang 
sudah dapat PhDnya mengajar beberapa tahun di Belanda.Ada beberapa dari dosen 
ini sering datang diundang beri ceramah olehmasyarakat Indonesia.
Op wo 11 mrt. 2020 om 06:36 schreef ajeg :
   



Keadaan semakin memburuk. Menteri-menteri menjaga jarak, partai-partai 
pendukung melengos. Jokowi.. minta bantuan Raja Belanda... 





--- roeslan12@... wrote:

REFLEKSI :

NKRI BERADA DALAM CENGKERAMAN YANG SANGAT KUAT DARI

OLIGARKI EKONOMI YANG BEREDIOLOGI NEOLIBERALISME!!!

>>BISAKAH NKRI MENJDADI NEGARA MAJU???<<

Glittering Generatity : Kabinet Jokowi periode ke dua ini diberi nama Kabinet 
Indonesia Maju; menurut pengamatan saya;Presiden Jokowi selalu menghubungkan 
sesuatu dengan ``kata yang baik; dipakai untuk membuat kita menerima dan 
menyetujui sesuatu, tanpa memeriksa bukti-bukti``

Menurut pengamatan saya : Kabinet Indonesia Maju tidak akan bisa terjadi, yang 
akan terjadi adalah : KabinetIndonesia Mundur, karena kebijakan ekonomoi 
politiknya berputar balik mundur meniru kebijakan kapitalisme AS ditahun 1840, 
yang mengeluarkan Undang-undang Omnibus Law.

Tulisan ini berusaha untuk mengalisa akan terjadinya kegagalan Kabinet 
Indonesia Maju periode ke dua rezim neoliberal Jokowi, karena tidak didasarkan 
pada kenyataan realita soaial politik kita dewasa ini, yang dikepung oleh para 
koruptor kakap, yang berbudaya KKN, sedangakan kemampuan KPK telah 
dipreteli,sehingga terkesan bahwa KPK telah mati suri. Menurut pengamatan saya, 
apa yang dinamakan Kabinet Indonesia Maju, samasekali tidak akan bisa terjadi; 
Ucapan Kabinet Indonesia Maju, saya tnggapi sebagai ucapan yang bermuatan 
Glittering Generatity, yang beraroma kebohongan yang terselubung. Justru yang 
akan terjadi adalah Kabinet Indonesia mundur, yang akan mengantar terjadinya 
suatu persepsi bahwa : Indonesia Yang Merdeka sekarang ini, dapat dikatakan 
merupakan replika dari Indonesia yang Ter-Jajah pada zaman kolonial Belanda; 
Ini tercermin dalam dialektik hubungan Ekonomi di Indonesia sejak jaman 
kolonialisme Belanda sampai sekarang (era ``reformas``) pimpinan Presiden 
Jokowi, yang merefkelsikan dirinya dalam bentuk hubungan ekonomi yang 
ekploitatif.

Diera ``reformasi `` yang sudah berlangsung serang lebih selama 21 tahun ini, 
kita telah 

Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-11 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]


Belanda bisa bantu dalam 4 tahun kemiskinan jadi nol persen?
--- djiekh@... wrote:


Belanda ya suka kasih "bantuan", karena mengharapkan kemudahanuntuk proyek2 
berikutnya.
Hebatnya kali ini sampai raja Belanda sendiri minta maaf ataskejadian lampau, 
bukan si perdana menteri, menteri luar negeriataupun dutabesarnya.Banyak 
mahasiswa dari Indonesia belajar di Belanda. Juga dosen2nya.Dan dosen2 yang 
sudah dapat PhDnya mengajar beberapa tahun di Belanda.Ada beberapa dari dosen 
ini sering datang diundang beri ceramah olehmasyarakat Indonesia.
Op wo 11 mrt. 2020 om 06:36 schreef ajeg :
   



Keadaan semakin memburuk. Menteri-menteri menjaga jarak, partai-partai 
pendukung melengos. Jokowi.. minta bantuan Raja Belanda... 





--- roeslan12@... wrote:

REFLEKSI :

NKRI BERADA DALAM CENGKERAMAN YANG SANGAT KUAT DARI

OLIGARKI EKONOMI YANG BEREDIOLOGI NEOLIBERALISME!!!

>>BISAKAH NKRI MENJDADI NEGARA MAJU???<<

Glittering Generatity : Kabinet Jokowi periode ke dua ini diberi nama Kabinet 
Indonesia Maju; menurut pengamatan saya;Presiden Jokowi selalu menghubungkan 
sesuatu dengan ``kata yang baik; dipakai untuk membuat kita menerima dan 
menyetujui sesuatu, tanpa memeriksa bukti-bukti``

Menurut pengamatan saya : Kabinet Indonesia Maju tidak akan bisa terjadi, yang 
akan terjadi adalah : KabinetIndonesia Mundur, karena kebijakan ekonomoi 
politiknya berputar balik mundur meniru kebijakan kapitalisme AS ditahun 1840, 
yang mengeluarkan Undang-undang Omnibus Law.

Tulisan ini berusaha untuk mengalisa akan terjadinya kegagalan Kabinet 
Indonesia Maju periode ke dua rezim neoliberal Jokowi, karena tidak didasarkan 
pada kenyataan realita soaial politik kita dewasa ini, yang dikepung oleh para 
koruptor kakap, yang berbudaya KKN, sedangakan kemampuan KPK telah 
dipreteli,sehingga terkesan bahwa KPK telah mati suri. Menurut pengamatan saya, 
apa yang dinamakan Kabinet Indonesia Maju, samasekali tidak akan bisa terjadi; 
Ucapan Kabinet Indonesia Maju, saya tnggapi sebagai ucapan yang bermuatan 
Glittering Generatity, yang beraroma kebohongan yang terselubung. Justru yang 
akan terjadi adalah Kabinet Indonesia mundur, yang akan mengantar terjadinya 
suatu persepsi bahwa : Indonesia Yang Merdeka sekarang ini, dapat dikatakan 
merupakan replika dari Indonesia yang Ter-Jajah pada zaman kolonial Belanda; 
Ini tercermin dalam dialektik hubungan Ekonomi di Indonesia sejak jaman 
kolonialisme Belanda sampai sekarang (era ``reformas``) pimpinan Presiden 
Jokowi, yang merefkelsikan dirinya dalam bentuk hubungan ekonomi yang 
ekploitatif.

Diera ``reformasi `` yang sudah berlangsung serang lebih selama 21 tahun ini, 
kita telah menyaksikan bahwa kelompok oligarki ekonomi yang memaksakan ediologi 
neoliberalisme dapat berhasil, dan bisa melakukan cengkeraman yang sangat kuat 
dalam realita sosial politik kita . Fenomena ini tidak mempunyai arti yang 
signifikan; Karena fenomena ini hanya dimungkinkan oleh karena adanya 
intervensi negara, seperti korporatisme dan fasisme di tahun-tahun-tahun tiga 
puluhan (1930). Dalam konteks ini yang dimaksut intervensi negara adalah 
intervensi rezim Jokowi-Ma´ruf Amin, yangsecara langsung  mendorong kegiatan 
kelompok oligargi ekonomi yang adalah kelompok pendukung setia ideologi 
neoliberalisme; yang berusaha untuk menjadikan Indonesia yang Merdeka sekarang 
ini dapat dikatakan merupakan replika dari Indonesia Yang Terjajah pada zaman 
kolonialisme Belanda. Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaan ditahun 
1945, terus didesak untuk mundur dari tuntutan-tuntutan kultural Prokalasi 
Kemerdekaan nasional, yaitu kemerdekaan,demokrasi,emansipasi,harga diri dan 
jati diri sebagai bangsa yang mandiri didalam Negara Kesatun Republik Indonesia 
(NKRI); akan terus didesak masuk ke era periode krisis kapitalkisme AS sekitar 
tahun 1840,yang mendorong dikeluarkannya Undang-Undang OmnibusLaw, yang tentu 
saja akan sangat menguntungkan para pemilik modal besar AS saat itu; khususnya 
di Indonesia saat ini adalah isvestor-investor asing yang digambarkan sebagai 
para ``pencipta kerja``,yang menurut istilahnya orde baru disebut pemberi 
kerja, ini terecermin dalam Rancangan Undang-undang Ciptakerja, yang terus 
dipropagandakan dan dipaksakan, oleh rezim neoliberal Jokowi-Ma´ruf Amin 
melalui DPR RI.

Selain dari apa yang sudah saya utarakan diatas, maka menurut pengamatan saya, 
rezim NKRI adalah rezim penguasa yang telah mengadapsi ideologi neoliberalisme, 
ini tercermin dalam, kebijakannya yang menganut sistem ekonomi neoliberal; jadi 
tidaklah mengherankan jika di era kekuasaan rezim Jokowi sekarng ini terkesan 
kuat telah memberi peluang besar kepada kelompok oligarki ekonomi untuk 
melakukan cengkeramannya, dengan cara membuat konsep untuk meperoleh rente. 
Rente dalam konteks ini tidak bararti bunga yang harus dibayar atas pinjaman 
modal, tapi adalah terjemahan dari pengertian rent, yang digunakan dalam teori 
ekonomi, maka untuk mudahnya digunakan kata rente, untuk membedakan kata 

Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-11 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Belanda ya suka kasih "bantuan", karena mengharapkan kemudahan
untuk proyek2 berikutnya.
Hebatnya kali ini sampai raja Belanda sendiri minta maaf atas
kejadian lampau, bukan si perdana menteri, menteri luar negeri
ataupun dutabesarnya.
Banyak mahasiswa dari Indonesia belajar di Belanda. Juga dosen2nya.
Dan dosen2 yang sudah dapat PhDnya mengajar beberapa tahun di Belanda.
Ada beberapa dari dosen ini sering datang diundang beri ceramah oleh
masyarakat Indonesia.

Op wo 11 mrt. 2020 om 06:36 schreef ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Keadaan semakin memburuk. Menteri-menteri menjaga jarak, partai-partai
> pendukung melengos. Jokowi.. minta bantuan Raja Belanda... 
>
>
> *--- roeslan12@... wrote:*
>
> *REFLEKSI :*
>
>
>
> *NKRI BERADA DALAM CENGKERAMAN YANG SANGAT KUAT DARI*
>
> *OLIGARKI EKONOMI YANG BEREDIOLOGI NEOLIBERALISME!!!*
>
> *>>BISAKAH NKRI MENJDADI NEGARA MAJU???<<*
>
> *Glittering Generatity* : Kabinet Jokowi periode ke dua ini diberi nama 
> *Kabinet
> Indonesia Maju*; menurut pengamatan saya;Presiden Jokowi selalu
> menghubungkan sesuatu dengan *``kata yang baik; dipakai untuk membuat
> kita menerima dan menyetujui sesuatu, tanpa memeriksa bukti-bukti**``*
>
> *Menurut pengamatan saya : Kabinet Indonesia Maju tidak akan bisa terjadi,
> yang akan terjadi adalah : KabinetIndonesia Mundur, karena kebijakan
> ekonomoi politiknya berputar balik mundur meniru kebijakan kapitalisme AS
> ditahun 1840, yang men**g**eluarkan Undang-undang Omnibus Law.*
>
> Tulisan ini berusaha untuk mengalisa akan terjadinya kegagalan Kabinet
> Indonesia Maju periode ke dua rezim neoliberal Jokowi, karena tidak
> didasarkan pada kenyataan realita soaial politik kita dewasa ini, yang
> dikepung oleh para koruptor kakap, yang berbudaya KKN, sedangakan kemampuan
> KPK telah dipreteli,sehingga terkesan bahwa KPK telah mati suri. Menurut
> pengamatan saya, apa yang dinamakan *Kabinet Indonesia Maju*, samasekali
> tidak akan bisa terjadi; Ucapan *Kabinet Indonesia Maju*, saya tnggapi
> sebagai ucapan yang bermuatan *Glittering Generatity, *yang beraroma
> kebohongan yang terselubung. Justru yang akan terjadi adalah *Kabinet
> Indonesia mundur,* yang akan mengantar terjadinya suatu persepsi bahwa : 
> *Indonesia
> Yang Merdeka* sekarang ini, dapat dikatakan merupakan *replika *dari* 
> Indonesia
> yang Ter-Jajah pada zaman kolonial Belanda; *Ini tercermin dalam
> dialektik hubungan Ekonomi di Indonesia sejak jaman kolonialisme Belanda
> sampai sekarang (era ``reformas``) pimpinan Presiden Jokowi, yang
> merefkelsikan dirinya dalam bentuk *hubungan ekonomi yang ekploitatif.*
>
> Diera ``reformasi `` yang sudah berlangsung serang lebih selama 21 tahun
> ini, kita telah *menyaksikan* bahwa kelompok oligarki ekonomi yang
> memaksakan ediologi neoliberalisme dapat berhasil, dan bisa melakukan
> cengkeraman yang sangat kuat dalam realita sosial politik kita . Fenomena
> ini tidak mempunyai arti yang signifikan; Karena fenomena ini hanya
> dimungkinkan oleh karena adanya *intervensi negara**,* *seperti
> korporatisme dan fasisme di tahun-tahun-tahun tiga puluhan (1930). **Dalam
> konteks ini yang dimaksut intervensi negara adalah intervensi rezim
> Jokowi-Ma´ruf Amin, *yangsecara langsung  mendorong kegiatan kelompok
> oligargi ekonomi yang adalah kelompok pendukung setia ideologi
> neoliberalisme; yang berusaha untuk menjadikan Indonesia yang Merdeka
> sekarang ini dapat dikatakan merupakan *replika *dari *Indonesia Yang
> Terjajah* pada zaman kolonialisme Belanda. Indonesia yang telah
> memproklamirkan kemerdekaan ditahun 1945, terus didesak untuk *mundur
> dari* *tuntutan-tuntutan kultural Prokalasi Kemerdekaan nasional, yaitu
> kemerdekaan,demokrasi,emansipasi,harga diri dan jati diri sebagai bangsa
> yang mandiri didalam Negara Kesatun Republik Indonesia (NKRI*); *akan*
> *terus* *didesak masuk ke era periode krisis kapitalkisme AS sekitar
> tahun 1840,yang mendorong dikeluarkannya Undang-Undang Omnibus**Law**, *yang
> tentu saja akan sangat menguntungkan para *pemilik* *modal besar AS saat
> itu*; khususnya di Indonesia saat ini adalah *isvestor-investor asing* yang
> digambarkan sebagai para *``pencipta kerja``*,yang menurut istilahnya
> orde baru disebut *pemberi kerja*, ini terecermin dalam *Rancangan
> Undang-undang Ciptakerja, *yang terus dipropagandakan dan dipaksakan,
> oleh rezim neoliberal Jokowi-Ma´ruf Amin melalui DPR RI.
>
> Selain dari apa yang sudah saya utarakan diatas, maka menurut pengamatan
> saya, rezim NKRI adalah rezim penguasa yang telah mengadapsi ideologi
> neoliberalisme, ini tercermin dalam, kebijakannya yang menganut sistem
> ekonomi neoliberal; jadi tidaklah mengherankan jika di era kekuasaan rezim
> Jokowi sekarng ini terkesan kuat telah *memberi peluang* besar kepada
> kelompok oligarki ekonomi untuk melakukan *cengkeramannya,* dengan cara
> membuat konsep untuk meperoleh rente. Rente dalam konteks ini tidak bararti
> bunga yang harus dibayar atas pinjaman 

Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-10 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]


Keadaan semakin memburuk. Menteri-menteri menjaga jarak, partai-partai 
pendukung melengos. Jokowi.. minta bantuan Raja Belanda... 





--- roeslan12@... wrote:

REFLEKSI :

 

NKRI BERADA DALAM CENGKERAMAN YANG SANGAT KUAT DARI

OLIGARKI EKONOMI YANG BEREDIOLOGI NEOLIBERALISME!!!

>>BISAKAH NKRI MENJDADI NEGARA MAJU???<<

Glittering Generatity : Kabinet Jokowi periode ke dua ini diberi nama Kabinet 
Indonesia Maju; menurut pengamatan saya;Presiden Jokowi selalu menghubungkan 
sesuatu dengan ``kata yang baik; dipakai untuk membuat kita menerima dan 
menyetujui sesuatu, tanpa memeriksa bukti-bukti``

Menurut pengamatan saya : Kabinet Indonesia Maju tidak akan bisa terjadi, yang 
akan terjadi adalah : KabinetIndonesia Mundur, karena kebijakan ekonomoi 
politiknya berputar balik mundur meniru kebijakan kapitalisme AS ditahun 1840, 
yang mengeluarkan Undang-undang Omnibus Law.

Tulisan ini berusaha untuk mengalisa akan terjadinya kegagalan Kabinet 
Indonesia Maju periode ke dua rezim neoliberal Jokowi, karena tidak didasarkan 
pada kenyataan realita soaial politik kita dewasa ini, yang dikepung oleh para 
koruptor kakap, yang berbudaya KKN, sedangakan kemampuan KPK telah 
dipreteli,sehingga terkesan bahwa KPK telah mati suri. Menurut pengamatan saya, 
apa yang dinamakan Kabinet Indonesia Maju, samasekali tidak akan bisa terjadi; 
Ucapan Kabinet Indonesia Maju, saya tnggapi sebagai ucapan yang bermuatan 
Glittering Generatity, yang beraroma kebohongan yang terselubung. Justru yang 
akan terjadi adalah Kabinet Indonesia mundur, yang akan mengantar terjadinya 
suatu persepsi bahwa : Indonesia Yang Merdeka sekarang ini, dapat dikatakan 
merupakan replika dari Indonesia yang Ter-Jajah pada zaman kolonial Belanda; 
Ini tercermin dalam dialektik hubungan Ekonomi di Indonesia sejak jaman 
kolonialisme Belanda sampai sekarang (era ``reformas``) pimpinan Presiden 
Jokowi, yang merefkelsikan dirinya dalam bentuk hubungan ekonomi yang 
ekploitatif.

Diera ``reformasi `` yang sudah berlangsung serang lebih selama 21 tahun ini, 
kita telah menyaksikan bahwa kelompok oligarki ekonomi yang memaksakan ediologi 
neoliberalisme dapat berhasil, dan bisa melakukan cengkeraman yang sangat kuat 
dalam realita sosial politik kita . Fenomena ini tidak mempunyai arti yang 
signifikan; Karena fenomena ini hanya dimungkinkan oleh karena adanya 
intervensi negara, seperti korporatisme dan fasisme di tahun-tahun-tahun tiga 
puluhan (1930). Dalam konteks ini yang dimaksut intervensi negara adalah 
intervensi rezim Jokowi-Ma´ruf Amin, yangsecara langsung  mendorong kegiatan 
kelompok oligargi ekonomi yang adalah kelompok pendukung setia ideologi 
neoliberalisme; yang berusaha untuk menjadikan Indonesia yang Merdeka sekarang 
ini dapat dikatakan merupakan replika dari Indonesia Yang Terjajah pada zaman 
kolonialisme Belanda. Indonesia yang telah memproklamirkan kemerdekaan ditahun 
1945, terus didesak untuk mundur dari tuntutan-tuntutan kultural Prokalasi 
Kemerdekaan nasional, yaitu kemerdekaan,demokrasi,emansipasi,harga diri dan 
jati diri sebagai bangsa yang mandiri didalam Negara Kesatun Republik Indonesia 
(NKRI); akan terus didesak masuk ke era periode krisis kapitalkisme AS sekitar 
tahun 1840,yang mendorong dikeluarkannya Undang-Undang OmnibusLaw, yang tentu 
saja akan sangat menguntungkan para pemilik modal besar AS saat itu; khususnya 
di Indonesia saat ini adalah isvestor-investor asing yang digambarkan sebagai 
para ``pencipta kerja``,yang menurut istilahnya orde baru disebut pemberi 
kerja, ini terecermin dalam Rancangan Undang-undang Ciptakerja, yang terus 
dipropagandakan dan dipaksakan, oleh rezim neoliberal Jokowi-Ma´ruf Amin 
melalui DPR RI.

Selain dari apa yang sudah saya utarakan diatas, maka menurut pengamatan saya, 
rezim NKRI adalah rezim penguasa yang telah mengadapsi ideologi neoliberalisme, 
ini tercermin dalam, kebijakannya yang menganut sistem ekonomi neoliberal; jadi 
tidaklah mengherankan jika di era kekuasaan rezim Jokowi sekarng ini terkesan 
kuat telah memberi peluang besar kepada kelompok oligarki ekonomi untuk 
melakukan cengkeramannya, dengan cara membuat konsep untuk meperoleh rente. 
Rente dalam konteks ini tidak bararti bunga yang harus dibayar atas pinjaman 
modal, tapi adalah terjemahan dari pengertian rent, yang digunakan dalam teori 
ekonomi, maka untuk mudahnya digunakan kata rente, untuk membedakan kata bunga. 
 Dalam suatau buku yang ditulis oleh Profesor Anne Krüger, guru besar dalam 
ilmu ekonomi pada Universitas Minnesota, AS, yang berjudul ``The Political 
Economy of the Rent-Seeking Society``. Telah dikembangkan suatu konsep yang 
menarik yaitu konsep rent-seeking.

Konsep ini di NKRI sangat relevan, karena pemerintah dan aparatur 
negaranyabanyak yang telah terpapar virus budaya KKN, sehingga dengan mudah 
dapat dipengaruhi atau disuap oleh para pengusaha yang terkena suatu pembatasan 
pemerintah, sebagai contohmisalnya saja dalam hal penetapan tarif bea masuk 
atau kuota (pembatasan 

RE: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-09 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Lah iya bener sekali. Ini solusi cespleng ttp dgn asumsi loh.

Asumsinya: kalau ada duit.

Kalau gak ada duit, apanya yg mau dibagi?

Ini yg gak bisa dilihat oleh orang2 radikal kiri.

Sama butanya dgn yg ekstrimis kanan.

 

Kalau sudah ngomong duit, yg paling riil itu adalah: kapitalisme.

Persaingan memang ada/lebih menonjol dalam kapitalisme, ttp bukan berarti 
diideologi lain tidak ada persaingan. Ini salah kaprah. Diideologi apapun ada 
persaingan…ini dasarnya manusia yg memang berbeda dan tidak sama.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Monday, March 9, 2020 10:53 AM
To: Gelora45 ; Sunny ambon 
Subject: Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

 

  

Kalau ada 200.000 orang tidak berpenghasilan, tetapi semuanya

dapat tunjangan kemiskinan supaya dapat hidup layak, apa angka

kemiskinan tidak jadi nol?

 

Op ma 9 mrt. 2020 om 15:03 schreef Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
<mailto:ilmeseng...@gmail.com>  [GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >:

  

 

Bagaimana bisa mencapai nol prosen angka kemiskinan, kalau orang bekerja satu 
jam dalam satu minggu dikatagorikan bukan sebagai penganggur? Kalau bekerja 
satu jam seminggu dengan gaji Rp 1 atau 2 juta rupiah, tentu saja angka 
kemiskinan akan mungkin menjadi nol. 





Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-09 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kalau ada 200.000 orang tidak berpenghasilan, tetapi semuanya
dapat tunjangan kemiskinan supaya dapat hidup layak, apa angka
kemiskinan tidak jadi nol?

Op ma 9 mrt. 2020 om 15:03 schreef Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] :

>
>
>
> *Bagaimana bisa mencapai nol prosen angka kemiskinan, kalau orang bekerja
> satu jam dalam satu minggu dikatagorikan bukan sebagai penganggur? Kalau
> bekerja satu jam seminggu dengan gaji Rp 1 atau 2 juta rupiah, tentu saja
> angka kemiskinan akan mungkin menjadi nol. *
>
> 
>


Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-09 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Bagaimana bisa mencapai nol prosen angka kemiskinan, kalau orang bekerja
satu jam dalam satu minggu dikatagorikan bukan sebagai penganggur? Kalau
bekerja satu jam seminggu dengan gaji Rp 1 atau 2 juta rupiah, tentu saja
angka kemiskinan akan mungkin menjadi nol. *


Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-09 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]


Asal jeplak (pasang target nol persen) itu tanda-tanda kedunguan yang nyata..


--- bhjo@..  wrote:

       
Kalau bilang di 2024, 0 persen kemiskinan, sih baru nglindur atau baru ngibul.

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sun, Mar 8, 2020 at 9:40 PM, ajeg wrote:

Bagaimana bisa maju wong kerjanya asal jeplak melulu. Disanjung dungu, ngamuk. 




Dungu kan?


-

Nol Persen Kemiskinan Di 2024, Istana: Kalau Tak Tercapai Namanya Juga Target

https://rmol.id/amp/2020/03/07/424393/https-politik-rmol-id-read-2020-03-07-424393-nol-persen-kemiskinan-di-2024-istana-kalau-tak-tercapai-namanya-juga-target


  
#yiv3251912990 -- #yiv3251912990ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-mkp #yiv3251912990hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-mkp #yiv3251912990ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-mkp .yiv3251912990ad 
{padding:0 0;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-mkp .yiv3251912990ad p 
{margin:0;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-mkp .yiv3251912990ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-sponsor 
#yiv3251912990ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-sponsor #yiv3251912990ygrp-lc #yiv3251912990hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-sponsor #yiv3251912990ygrp-lc .yiv3251912990ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3251912990 #yiv3251912990actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3251912990
 #yiv3251912990activity span {font-weight:700;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv3251912990 #yiv3251912990activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3251912990 #yiv3251912990activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv3251912990 #yiv3251912990activity span 
.yiv3251912990underline {text-decoration:underline;}#yiv3251912990 
.yiv3251912990attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv3251912990 .yiv3251912990attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv3251912990 .yiv3251912990attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv3251912990 .yiv3251912990attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3251912990 .yiv3251912990attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv3251912990 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv3251912990 .yiv3251912990bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3251912990 
.yiv3251912990bold a {text-decoration:none;}#yiv3251912990 dd.yiv3251912990last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3251912990 dd.yiv3251912990last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3251912990 
dd.yiv3251912990last p span.yiv3251912990yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv3251912990 div.yiv3251912990attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv3251912990 div.yiv3251912990attach-table 
{width:400px;}#yiv3251912990 div.yiv3251912990file-title a, #yiv3251912990 
div.yiv3251912990file-title a:active, #yiv3251912990 
div.yiv3251912990file-title a:hover, #yiv3251912990 div.yiv3251912990file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv3251912990 div.yiv3251912990photo-title a, 
#yiv3251912990 div.yiv3251912990photo-title a:active, #yiv3251912990 
div.yiv3251912990photo-title a:hover, #yiv3251912990 
div.yiv3251912990photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3251912990 
div#yiv3251912990ygrp-mlmsg #yiv3251912990ygrp-msg p a 
span.yiv3251912990yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3251912990 
.yiv3251912990green {color:#628c2a;}#yiv3251912990 .yiv3251912990MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv3251912990 o {font-size:0;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990photos div {float:left;width:72px;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990photos div div {border:1px solid 
#66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3251912990
 #yiv3251912990reco-category {font-size:77%;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990reco-desc {font-size:77%;}#yiv3251912990 .yiv3251912990replbq 
{margin:4px;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3251912990 #yiv3251912990ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-mlmsg select, #yiv3251912990 input, #yiv3251912990 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3251912990 
#yiv3251912990ygrp-mlmsg pre, #yiv3251912990 code {font:115% 
monospace;}#yiv3251912990 

Re: [GELORA45] target Jokowi, 2024 Nol Persen kemiskinan

2020-03-08 Terurut Topik 'B.H. Jo' b...@yahoo.com [GELORA45]
Kalau bilang di 2024, 0 persen kemiskinan, sih baru nglindur atau baru ngibul.

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Sun, Mar 8, 2020 at 9:40 PM, ajeg ajegil...@yahoo.com 
[GELORA45] wrote:       



Bagaimana bisa maju wong kerjanya asal jeplak melulu. Disanjung dungu, ngamuk. 
Dungu kan?


-

Nol Persen Kemiskinan Di 2024, Istana: Kalau Tak Tercapai Namanya Juga Target

https://rmol.id/amp/2020/03/07/424393/https-politik-rmol-id-read-2020-03-07-424393-nol-persen-kemiskinan-di-2024-istana-kalau-tak-tercapai-namanya-juga-target

  #yiv1979799470 #yiv1979799470 -- #yiv1979799470ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-mkp #yiv1979799470hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mkp #yiv1979799470ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mkp .yiv1979799470ad 
{padding:0 0;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mkp .yiv1979799470ad p 
{margin:0;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mkp .yiv1979799470ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-sponsor 
#yiv1979799470ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-sponsor #yiv1979799470ygrp-lc #yiv1979799470hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-sponsor #yiv1979799470ygrp-lc .yiv1979799470ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1979799470 #yiv1979799470actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1979799470
 #yiv1979799470activity span {font-weight:700;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv1979799470 #yiv1979799470activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1979799470 #yiv1979799470activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv1979799470 #yiv1979799470activity span 
.yiv1979799470underline {text-decoration:underline;}#yiv1979799470 
.yiv1979799470attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv1979799470 .yiv1979799470attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv1979799470 .yiv1979799470attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv1979799470 .yiv1979799470attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1979799470 .yiv1979799470attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv1979799470 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv1979799470 .yiv1979799470bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1979799470 
.yiv1979799470bold a {text-decoration:none;}#yiv1979799470 dd.yiv1979799470last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1979799470 dd.yiv1979799470last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1979799470 
dd.yiv1979799470last p span.yiv1979799470yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv1979799470 div.yiv1979799470attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv1979799470 div.yiv1979799470attach-table 
{width:400px;}#yiv1979799470 div.yiv1979799470file-title a, #yiv1979799470 
div.yiv1979799470file-title a:active, #yiv1979799470 
div.yiv1979799470file-title a:hover, #yiv1979799470 div.yiv1979799470file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv1979799470 div.yiv1979799470photo-title a, 
#yiv1979799470 div.yiv1979799470photo-title a:active, #yiv1979799470 
div.yiv1979799470photo-title a:hover, #yiv1979799470 
div.yiv1979799470photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1979799470 
div#yiv1979799470ygrp-mlmsg #yiv1979799470ygrp-msg p a 
span.yiv1979799470yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1979799470 
.yiv1979799470green {color:#628c2a;}#yiv1979799470 .yiv1979799470MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv1979799470 o {font-size:0;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470photos div {float:left;width:72px;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470photos div div {border:1px solid 
#66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470photos div label 
{color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv1979799470
 #yiv1979799470reco-category {font-size:77%;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470reco-desc {font-size:77%;}#yiv1979799470 .yiv1979799470replbq 
{margin:4px;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-mlmsg select, #yiv1979799470 input, #yiv1979799470 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv1979799470 
#yiv1979799470ygrp-mlmsg pre, #yiv1979799470 code {font:115% 
monospace;}#yiv1979799470 #yiv1979799470ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv1979799470