Re: [iagi-net-l] Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003

2003-03-24 Terurut Topik M.Untung
Pada dasarnya saya setuju HAGI memberi door price. Bicarakan dengan
pengurus.
M. Untung
- Original Message -
From: Sigit Sukmono-centrin [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2003 2:00 PM
Subject: [iagi-net-l] Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003


 Sebagai informasi, sampai saat ini 23 seats DISC program ini telah
dibooking
 dengan komposisi sebagai berikut :
 - 5 peserta dari ITB
 - 5 peserta dari Pertamina Jakarta
 - 4 peserta dari CPI
 - 2 peserta dari Kondur
 - 1 peserta dari Elnusa
 - 1 peserta dari Jason
 - 1 peserta dari Westerngeco
 - 1 peserta dari Pertamina Sumbagsel
 - 1 peserta dari Pertamina NAD-Sumbagut
 - 1 peserta dari Conocophillips
 - 1 peserta dari Tallisman

 Ayo..ayo siapa lagi mau ikut ? Kalau pesertanya banyak akan saya usulkan
ke
 HAGI agar ada door-prizes yg menarik.


 Thanks,
 sgt



 - Original Message -
 From: Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 1:21 PM
 Subject: Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003


  wah ... kalau begini caranya,  mesti buru2 daftar
  sebagai peserta kursus DISC nya dong.
  Kursus reservoir characterization nya Pak Sigit kan
  selalu banyak peminatnya.
 
  fbs
 
  --- Sigit Sukmono-centrin [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
  
   Rekan-rekan,
  
   Bersama ini saya sampaikan agenda detil Program
   Kursus Seismic Reservoar 2003 yang diadakan oleh
   Unit Jasa Kepakaran (UJK) Fakultas Ilmu Kebumian dan
   Teknologi Mineral bekerja sama dengan Lab. Geofisika
   Reservoar-Dept. Teknik Geofisika, Institut Teknologi
   Bandung :
  
   Judul Kursus : Seismic Reservoir Characterization,
   Hydrocarbon Detection  Production Monitoring
   Tanggal : 21-25 April 2003
   Tempat : Sheraton Hotel - Bandung
  
   Agenda detil kursus terlampir dibawah. Pada hari
   terakhir (25 April), peserta bisa memilih program
   regular atau mengikuti (tanpa biaya tambahan)
   program 2003 SEG/EAGE Distinguished Short Course
   dengan topik Geostatistics for Seismic Data
   Integration in Earth Models dengan pengajar Dr.
   Olivier Dubrule.
  
   Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi saya
   di alamat dibawah ini.
  
   Semoga bermanfaat.
  
   Terima kasih  Salam,
   Sigit Sukmono
   Lab.of Reservoir Geophysics
   Dept. of Geophysical Engineering
   Institute of Technology Bandung
   Basic Science Center, 2nd Floor
   Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
   Ph/Fax.(+62) (0)22-2509167
   Mobile (+62) (0)811220756
   Email :[EMAIL PROTECTED];
   [EMAIL PROTECTED]
  
  
  
   
  
   COURSE AGENDA
  
  
  
   DAY-1
  
   Reservoir delineation and description using Seismic
   Inversion (AI)
  
   Theory : definition, convolutional model  seismic
   wavelet processing, recursive inversion, building
   geological model, model-based and sparse-spike
   inversion, using AI to derive reservoir properties
   (porosity, lithology, sand/shale ratio, etc),
   integrating AI with geological and engineering data
  
   Problem-set 1.1. Performing simple seismic inversion
   using handy-calculator
  
   Problem-set 1.2. Clastics reservoir delineation and
   description using seismic inversion
  
   Problem-set 1.3. Carbonate reservoir delineation and
   description using seismic inversion
  
   Problem-set 1.4. Thin reservoir delineation using
   seismic inversion
  
   Problem-set 1.5. Well delineation using integrated
   analysis of AI, geological and engineering data
  
  
  
   DAY-2
  
   Reservoir delineation and gas/fluid detection using
   Amplitude Attributes
  
   Theory on post stack amplitude-based attributes and
   their  uses :  reflection amplitude, composite
   amplitude, amplitude   ratio, RMS amplitude, skew in
   amplitude, kurtosis in amplitude,  etc.
  
   Problem-set 2.1. Amplitude attributes for
   stratigraphic analysis and development well
   delineation
  
   Problem-set 2.2. Amplitude attributes for thin
   facies mapping in a compartmentalized reservoir
  
   Problem-set 2.3. Amplitude attributes for
   delineating the DHI and development well -
   siliciclastic case Problem-set 2.4.  Amplitude
   attributes for delineating the DHI and development
   well - carbonate case
  
  
  
   DAY-3
  
   Reservoir delineation and gas/fluid detection using
   Complex Attributes
  
   Theory on complex attributes and their potential
   uses : reflection strength, instantaneous phase,
   instantaneous frequency, apparent polarity, response
   phase, response frequency, cos. of phase, etc.
  
   Problem-set 3.1 - 3.3. Integrated complex attributes
   for stratigraphic and DHI analysis (3 cases)
  
   Problem-set 3.4. Integrated complex attributes for
   thin sand reservoir delineation
  
   Problem-set 3.5. Integrated complex attributes for
   DHI and facies mapping
  
  
  
  
  
   DAY-4
  
   Gas/fluid detection and seismic lithologies analysis
   using AVO Attributes
  
   Theory : definition of AVO/AVA 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya 
abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya 
toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus 
ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak 
(seperti nyari Osama itu...)

Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang 
menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus 
mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan 
kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang 
kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? 

Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan 
menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana 
itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah 
membedakannya.:-)



salam,







Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 01:48 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik 
profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian 
minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti 
menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang 
menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk 
keperluan perang. Kan aneh?

Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: 
kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu 
menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang 
(nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi 
sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi 
fungsi palu geologi he-he-he). 

Salam,
BB



On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

 Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi 
untuk 
 membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
 Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
 yang bisa share...?
 
 salam,
 
 
 
 
 
 Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 10:35 AM
 Please respond to iagi-net
 
 
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
 Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
 Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
 military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
 
 http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
 
 Salam,
 ~imam
 
 On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
 
  Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
  mempunyai pengalaman aktual.
  Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
  memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. 
Kopassus
  pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
 yang
  waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
  keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
 itu
  merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
  keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. 
Saya
  kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
  
  - Original Message -
  From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
  
   Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
  sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
  keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
 itu -
  1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
 seorang
  anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk 
ke
  benteng Batavia.
   Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
  wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama 
Betawi
  dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
 orang
  Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
   Salam,
   Awang H. Satyana
   Eksplorasi BP Migas
Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film 
 ttg
  volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
   ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat 
lava)
  suatu
   gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
  ndlewer
   keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
 terceritakan
   berapa lama efek tsb berlangsung.
  
   Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat 
memblokir
   Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
   bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
 kota
   jadi aduhai. Harapannya 

RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja

2003-03-24 Terurut Topik Hasan Sidi
Kayaknya ada yang salah deh Vick. Dari beberapa offering letter yang
dikeluarkan Petronas (yang aku tahu), untuk 10-tahunan experience bisa
sampai US$ 5000 (bukan Ringgit). Memang ada yang dapat $4000-an. Memang
statusnya kontrak ... cross-check deh.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 1:53 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]
 lowongan kerja


 Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh ,
 tetapi yang aku
 konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa
 Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...
 Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam
 artian saving
 atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ...
 tentunya selain
 itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll)
 yg sulit di
 kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan  ...

 Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL
 sehingga meninggalkan Indonesia ? atau  Apakah Pertamina
 ngga bisa
 memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ?

 Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur
 memberitahukan ke aku bahwa
 tawarannya :
 - untuk pengalaman +/- 5 tahun.  sekitar 3500 RM/bulan ... kalau
 dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ...
 1 RM - Rp
 2500.
 - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ...
 - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta
 (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan
 housing dan sekolah
 di international school ... tentunya tetep haris nambah
 karena ngga 100%
 diganti  )

 Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa
 mengantongi 1000
 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ...
 -- only 10
 juta looh !!

 Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ?
 Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa
 tahu dapat
 mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak
 memberikan subsidi untuk pendidikan ini ..

 lamsalam.

 RDP




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja

2003-03-24 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen

mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin 
dollar dan jumlahnya berdolar-dolar...





Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 04:14 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: 
[iatmi_members]lowongan 
kerja


Mas Rovicky
kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede juga..saya 
kita didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja.

sgm
---

At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote:
Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang 
aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa 
Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...
Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving 
atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya 
selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll)  yg 
sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan  ...

Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL 
sehingga meninggalkan Indonesia ? atau  Apakah Pertamina ngga bisa 
memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ?

Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku 
bahwa tawarannya :
- untuk pengalaman +/- 5 tahun.  sekitar 3500 RM/bulan ... kalau 
dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 
2500.
- untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ...
- diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta
(Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan 
sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena 
ngga 100% diganti  )

Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 
1000 
USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 

juta looh !!

Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ?
Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat 
mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak 
memberikan subsidi untuk pendidikan ini ..

lamsalam.

RDP

From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: IAGI Net (E-mail) [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] FW: [iatmi_members] lowongan kerja
Date: Sat, 22 Mar 2003 15:55:21 -0800

dari milis tetangga...

  -Original Message-
  From: Angen Prakoso
  Sent: Sunday, March 23, 2003 7:46 AM
  To:   Herry Maulana
  Subject:  FW: [iatmi_members] lowongan kerja
 
 
 
  -Original Message-
  From: Arief Fanzuri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:13 PM
  To:   '[EMAIL PROTECTED]'
  Subject:  [iatmi_members] lowongan kerja
 
  Assalamu'alaikum, wr wb
 
  Bagi rekan-rekan yang berminat untuk bekerja di negeri seberang
  Silahkan membaca informasi pada attachment berikut.
 
  Salam,
  Bidang kesempatan kerja iatmi pusat
 



_
Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: 

Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja

2003-03-24 Terurut Topik SYARIFUDDIN Noor
Bang Sanggam,
'biasa'-nya itu kategori mana yahkalau GQ mungkin masih far below the 
standard kali ya8-)


rgds,






Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 03:14 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: 
[iatmi_members]lowongan 
kerja


Mas Rovicky
kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede juga..saya 
kita didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja.

sgm
---

At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote:
Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang 
aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa 
Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...
Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving 
atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya 
selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll)  yg 
sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan  ...

Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL 
sehingga meninggalkan Indonesia ? atau  Apakah Pertamina ngga bisa 
memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ?

Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku 
bahwa tawarannya :
- untuk pengalaman +/- 5 tahun.  sekitar 3500 RM/bulan ... kalau 
dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 
2500.
- untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ...
- diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta
(Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan 
sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena 
ngga 100% diganti  )

Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 
1000 
USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 

juta looh !!

Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ?
Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat 
mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak 
memberikan subsidi untuk pendidikan ini ..

lamsalam.

RDP

From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: IAGI Net (E-mail) [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] FW: [iatmi_members] lowongan kerja
Date: Sat, 22 Mar 2003 15:55:21 -0800

dari milis tetangga...

  -Original Message-
  From: Angen Prakoso
  Sent: Sunday, March 23, 2003 7:46 AM
  To:   Herry Maulana
  Subject:  FW: [iatmi_members] lowongan kerja
 
 
 
  -Original Message-
  From: Arief Fanzuri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:13 PM
  To:   '[EMAIL PROTECTED]'
  Subject:  [iatmi_members] lowongan kerja
 
  Assalamu'alaikum, wr wb
 
  Bagi rekan-rekan yang berminat untuk bekerja di negeri seberang
  Silahkan membaca informasi pada attachment berikut.
 
  Salam,
  Bidang kesempatan kerja iatmi pusat
 



_
Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja

2003-03-24 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
Bang Sanggam mungkin bisa sharing gimana liku-liku supaya yang dianggap 
luar biasa itu menjadi biasa saja ... dan kita ngga under estimate sama 
Pertmn.

Eniwei ...  Sebagai sebuah state company (walopun mungkin sudah dianggap 
private) gaji segitu di jiran sih emang mungkin 'biasa saja' ... mungkin 
Murphy berbeda ya ... tapi aku ga punya info nih 

Btw, ini imil temen dr temenku itu (aku tutp idnya ya :) beliau ini ~5 th 
experience tapi sudah S2 ... sepertinya dipersaingkan dengan dengan 
geoscience Afrika selatan,  piye  ? 

= start quote 
 Dear X , 
 
 Apologize for not replying sooner but we were away in South Africa to 
 interview more candidates there. 
 
 We are pleased to inform that the management has decided to offer you a 
 permenant post in PX as a Geoscientist. However our main concern is 
 the package we are offering is similar to the market in Malaysia. Please 

 note that we are in the midst of building a non - malaysian pool as 
 permenant staff in PXXX . 
 
 With your experience , we can only offer 2,700 RM per month ( take home 
) 
 and additional allowances which may amount to 1,000 RM . In addition the 

 you get additional international package i.e home leave package once a 
 year, international school for children and others like medical 
coverage. 
 
 Please inform us if you agree on the offer ? If not we will 
unfortunately 
 have to let you go . If the answer is yes, we will proceed with the 
 medical 
 check up and also the working permit. 
 
 Hope to hear favourable reply from you soon. 
 
 Thank you. 
 X 
= end quote ==
Jadi sepertinya Pertamina mungkin masih bisa bersaing, .  kalo berani 
memberi gajinya lebih dari itu ... 

Nah bagaimana dengan di UEA (Abudhabi based)
= iklan ini ada di web iagi dulu ===
Salary and Benefits for all positions : 

Salary range (tax-free) for UAE Dhs from 10,023 (Basic 8,023 + 
Supplementary Allowance 2,000) to 16,560 (Basic 14,260 + Supplementary 
Allowance 2,300) per month . 
( US$ 1 = Dhs 3.65 ) 
=

Jadi sekitar 24.5 juta - 40.5 juta (monthly).
Biaya hidup kayaknya mahal di AD ... makanya temen saya hanya bisa sisa 
~1000 USD (utk yg disana 4000 USD loh) atau biaya hidup ~3000 USD 
(tentunya initaraf hidupnya sudah meningkat looh).

Kira-kira Pertamina/ cq. Kontraktor-nya (KPS) apa juga mau bersaing nggak 
dengan yang ini ... ? namun supaya sebanding status pekerja tentunya untuk 
kontrak looh  kan ngga ngrepotin ngurusin pensiun dll.

Nah kalao begitu dibanding dg diatas 4-5000 USD/bulan tetapi di Indonesia 
piye, milih mana ?

 vick kau sendiri dulu brapa di Brunei ?

Nah ini yg sulit dijawab .. upst !! btw Aku kayaknya pernah posting deh 
...
OK dulu di Brunei yg seperti aku dapet sekitar 7-8000 USD/bulan ... plus 
perumahan (full furnish), plus kendaraan disewakan (tinggal pakai)... 
gimana, apa aku tolak kalo segitu ?

Aku sih maunya temen-temenku juga dapetin minimal segitu, kalo bisa ... 
sehingga kita (geoscientis ngIndo) juga diperhitungkan di dunia ... jangan 
mau donk kalo dikasih kecil ... 
Tentunya profesionalisme musti tetep dijaga loh :-)

apa aku kliru ? cmiiw ...

rdp
sulit ya sharing info soal gaji ... :-) gwe ajah yg usil ..

From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]


Mas Rovicky
kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede 
juga..saya kira didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja.

sgm
---

At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote:
Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi 
yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya 
beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...
Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian 
saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia 
... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, 
pengalaman dll)  yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga 
jelas kalau didiskusikan  ...

Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di 
KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau  Apakah Pertamina 
ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan 
perolehan itu ?

Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke 
aku bahwa tawarannya :
- untuk pengalaman +/- 5 tahun.  sekitar 3500 RM/bulan ... 
kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 
1 RM - Rp 2500.
- untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ...
- diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta
(Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing 
dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah 
karena ngga 100% diganti  )

Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa 
mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya 
sekolah ... -- only 10 juta looh !!

Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ?
Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu 
dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah 

RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?

2003-03-24 Terurut Topik Minarwan
Iya emang beda Mas.
Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran
seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut
informasi dari Bang Ujay).
Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan offer
permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari
Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM.
Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee.
Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja.
Gimana tertarik Mas?

min
-Original Message-
mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen

mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin 
dollar dan jumlahnya berdolar-dolar...


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) 
named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the 
intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 



Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan
mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang
mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya
tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian
mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan untuk
basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves
miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya
kaum petroleum geologist kan!?

ANSSM

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
 abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
 toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus
 ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak
 (seperti nyari Osama itu...)

 Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
 menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
 mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
 kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
 kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?

 Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
 menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
 itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
 membedakannya.:-)



 salam,







 Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 01:48 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
 membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
 profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
 minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
 menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
 menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
 keperluan perang. Kan aneh?

 Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
 Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
 kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
 menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
 (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
 sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
 fungsi palu geologi he-he-he).

 Salam,
 BB
 


 On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

  Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
 untuk
  membantu orang saling bunuh-bunuhan.
  Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
  yang bisa share...?
 
  salam,
 
 
 
 
 
  Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 10:35 AM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
  Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
  military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
 
  http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
 
  Salam,
  ~imam
 
  On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
 
   Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
   mempunyai pengalaman aktual.
   Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
   memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
 Kopassus
   pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
  yang
   waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
   keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan
  itu
   merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
   keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses.
 Saya
   kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
  
   - Original Message -
   From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   
Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
   sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
   

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Imam A. Sadisun
Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan 
persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang 
bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai 
berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks 
yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti 
rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?

Salam,
~imam


On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:

 Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan
 mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang
 mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
 dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya
 tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
 logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian
 mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
 tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
 baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
 walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
 sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan untuk
 basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves
 miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya
 kaum petroleum geologist kan!?
 
 ANSSM
 
 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
  abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
  toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus
  ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak
  (seperti nyari Osama itu...)
 
  Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
  menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
  mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
  kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
  kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
 
  Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
  menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
  itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
  membedakannya.:-)
 
 
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
 
  Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 01:48 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
  membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
  profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
  minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
  menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
  menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
  keperluan perang. Kan aneh?
 
  Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
  Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
  kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
  menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
  (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
  sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
  fungsi palu geologi he-he-he).
 
  Salam,
  BB
  
 
 
  On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
 
   Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
  untuk
   membantu orang saling bunuh-bunuhan.
   Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
   yang bisa share...?
  
   salam,
  
  
  
  
  
   Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
   24/03/2003 10:35 AM
   Please respond to iagi-net
  
  
   To: [EMAIL PROTECTED]
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
   Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
   military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
  
   http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
  
   Salam,
   ~imam
  
   On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
  
Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
mempunyai pengalaman aktual.
Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
  Kopassus
pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
   yang
waktu dikejar menghilang begitu saja 

RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?

2003-03-24 Terurut Topik Meong
wah terpaksa nongol nioh padahal lagi mau jadi pemerhati saja he5x

menurut informasi dari hrd petronas
dan peraturan negri jiran utk petronas, utk sistem kontrak minimal experience adalah 
10thn, kurang dari itu semuanya pake ringgit dan ga pake allowance2an...
untuk kontrak benefitnya pake rumah perbulan 4000rm, plus medical yang terbatas.. utk 
tiket pulang pergi saya tidak dapat informasi... gaji mulai 4000USD

sedangkan utk permanent mengikuti standard gaji petronas yang belum direvisi selama 10 
tahun lebih... jadi gaji petronas saat ini mengikuti standard gaji 10 tahun yang 
lalu...
yang agak2 lucu... job grade dan salary grade tidak sama, ada yang SGnya 20 tapi job 
gradenya 24 (kayak saya hehehe) dan untuk sampe ke level SG 24 butuh waktu more than 6 
tahun.. tapi pada saat SG24 maka JGnya juga udah naek lagi..
level job grade 24 itu dipersimpangan jalan antara technical/skill dan management... 
untuk naek dari satu grade ke grade lainnya butuh waktu 3 tahun normal

utk housing loan dapat 90xgaji
utk car loan dapet 6RM dan diwajibkan maksimal mobilnya berumur 5 tahun.
sementara benefit2 lainnya masih banyak tapi pada umumnya sama dengan indonesia.jatah 
cuti 15 hari utk karyawan baru dan naik menjadi 20 hari utk yang senior
level pekerjaan dibagi menjadi non executive, executive, senior executive, pengurus, 
manager, senior manager.. etc
saat ini yang asyik buat org2 yang ditempatkan di offshore rig dan daerah2 konflik 
atau bencana mereka dapat hardship allowance/day

untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG BEKERJA DI PETRONAS PUN SAAT INI 
PINDAH KE PERUSAHAAN LAINNYA.

best regards
ujay

--

On Mon, 24 Mar 2003 10:03:40  
 Minarwan wrote:
Iya emang beda Mas.
Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran
seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut
informasi dari Bang Ujay).
Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan offer
permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari
Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM.
Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee.
Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja.
Gimana tertarik Mas?

min
-Original Message-
mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen

mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin 
dollar dan jumlahnya berdolar-dolar...


***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) 
named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the 
intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 




_
Get 25MB, POP3, Spam Filtering with LYCOS MAIL PLUS for $19.95/year.
http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plusref=lmtplus

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?

2003-03-24 Terurut Topik Sena Reksalegora
Ngga salah memangrumput tetangga selalu lebih
hijau. 
-Sena
--- Meong [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG
 BEKERJA DI PETRONAS PUN SAAT INI PINDAH KE
 PERUSAHAAN LAINNYA.
 
 best regards
 ujay
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!
http://platinum.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?

2003-03-24 Terurut Topik PUTROHARI Rovicky
Nah kalo Ptmina sudah setara dengan PNas utk permanent employeenya ...
gimenong utk yg status kontrak yg experience 10 tahun plus ini  ?
Apa ya Pertamina berani bersaing juga, ...
kah ?

RDP
4000 USD+++ dan kerja untuk negeri sendiri ? . hmm  mimpi kali 
yee ... :-p





Meong [EMAIL PROTECTED]
25/03/2003 01:59 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?


wah terpaksa nongol nioh padahal lagi mau jadi pemerhati saja he5x

menurut informasi dari hrd petronas
dan peraturan negri jiran utk petronas, utk sistem kontrak minimal 
experience adalah 10thn, kurang dari itu semuanya pake ringgit dan ga pake 
allowance2an...
untuk kontrak benefitnya pake rumah perbulan 4000rm, plus medical yang 
terbatas.. utk tiket pulang pergi saya tidak dapat informasi... gaji mulai 
4000USD

sedangkan utk permanent mengikuti standard gaji petronas yang belum 
direvisi selama 10 tahun lebih... jadi gaji petronas saat ini mengikuti 
standard gaji 10 tahun yang lalu...
yang agak2 lucu... job grade dan salary grade tidak sama, ada yang SGnya 
20 tapi job gradenya 24 (kayak saya hehehe) dan untuk sampe ke level SG 24 
butuh waktu more than 6 tahun.. tapi pada saat SG24 maka JGnya juga udah 
naek lagi..
level job grade 24 itu dipersimpangan jalan antara technical/skill dan 
management... untuk naek dari satu grade ke grade lainnya butuh waktu 3 
tahun normal

utk housing loan dapat 90xgaji
utk car loan dapet 6RM dan diwajibkan maksimal mobilnya berumur 5 
tahun.
sementara benefit2 lainnya masih banyak tapi pada umumnya sama dengan 
indonesia.jatah cuti 15 hari utk karyawan baru dan naik menjadi 20 hari 
utk yang senior
level pekerjaan dibagi menjadi non executive, executive, senior executive, 
pengurus, manager, senior manager.. etc
saat ini yang asyik buat org2 yang ditempatkan di offshore rig dan daerah2 
konflik atau bencana mereka dapat hardship allowance/day

untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG BEKERJA DI PETRONAS PUN 
SAAT INI PINDAH KE PERUSAHAAN LAINNYA.

best regards
ujay

--

On Mon, 24 Mar 2003 10:03:40 
 Minarwan wrote:
Iya emang beda Mas.
Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran
seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut
informasi dari Bang Ujay).
Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan 
offer
permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari
Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM.
Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee.
Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja.
Gimana tertarik Mas?

min
-Original Message-



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja

2003-03-24 Terurut Topik Musakti, Oki
Kaya'nya masalahnya bukan soal Pertamina mampu atau tidak menyaingi
benefitnya Petronas. Kalau mampu-mampu an saya yakin pasti mampu. 

Secara relatif dibandingkan pendapatan dari 'general populace' atau GNP,
pendapatan dari geoscientist kita ada jauh di atas rata-rata.
kemungkinan besar ada di top quartile bahkan top 15%. Secara gaya hidup,
kita semua harus jujur mengkui bahwa secara sosio ekonomi kebanyakan
kita ada di kelompok menenengah atas maupun atas. Buktinya ya itu,
pernyataan bahwa gaji 10 juta sebulan adalah 'biasa-biasa aja...'
sementara UMR regional per TAHUN masih jauh dibawah itu. 

Saya nggak yakin posisi relatif yang sama dinikmati oleh teman-teman
yang 'nyangkul' di negeri orang, baik di Malaysia, Brunei apalagi di
Middle East dan negara-negara barat. Mungkin Oom Vicky dan teman-teman
yang lain bisa kasih penerangan soal gaya hidup apa yang bisa mereka
raih di negeri orang, relatif terhadap biaya dan gaya hidup masarakat
setempat.

Anyway, argumen diatas pernah dipakai oleh almarhum Arco waktu ada
tuntutan mengaitkan gaji pegawai lokal dengan US$ saat negara kita
sedang dihajar krismon. 
Kaya'nya ada yang salah dengan argumen itu, tapi mungkin ada benarnya
juga...???



Salam
Oki 
(Pendukung expatriatisasi profesional Indonesia)


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 24 March 2003 16:53
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]
lowongan kerja

Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang
aku 
konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa 
Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...
Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving

atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya
selain 
itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll)  yg sulit
di 
kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan  ...

Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL 
sehingga meninggalkan Indonesia ? atau  Apakah Pertamina ngga bisa 
memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ?

Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku
bahwa 
tawarannya :
- untuk pengalaman +/- 5 tahun.  sekitar 3500 RM/bulan ... kalau 
dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp

2500.
- untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ...
- diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta
(Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan
sekolah 
di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100%

diganti  )

Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi
1000 
USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only
10 
juta looh !!

Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ?
Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat

mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak 
memberikan subsidi untuk pendidikan ini ..

lamsalam.

RDP


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Witan O.A
Perang kan bukan cuma bunuh2-an tapi ada unsur membela diri 

Wass
Witan

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 24, 2003 10:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
untuk 
membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
yang bisa share...?

salam,





Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 10:35 AM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:

http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author

Salam,
~imam

On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:

 Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
 mempunyai pengalaman aktual.
 Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
 memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
Kopassus
 pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
yang
 waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
 keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
itu
 merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
 keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses.
Saya
 kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
 
 - Original Message -
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
 
  Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
 sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
 keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
itu -
 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
seorang
 anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk
ke
 benteng Batavia.
  Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
 wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama
Betawi
 dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
orang
 Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
  Salam,
  Awang H. Satyana
  Eksplorasi BP Migas
   Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film 
ttg
 volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
  ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat
lava)
 suatu
  gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
 ndlewer
  keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
terceritakan
  berapa lama efek tsb berlangsung.
 
  Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat
memblokir
  Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
  bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
kota
  jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di
kota. 
Nha
  dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai (bau
tahi) 
yg
  dlm logat jawa jadi mBetawi (he..he..he..., yg ini keabsahannya 
masih
  diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via
laut
  menghajar logistik mereka di Pantura, jadi mambet tahi di Batavia 
ndak
  lama ...
 
 
  - Original Message -
  From: Awang Satyana
  To:
  Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  
   Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
  kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul Ilmu

Bumi
  Militer, isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang,
mengulas 
juga
  kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, 
pegunungan,
  dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
 termasuk
  juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
 Malaysia
  (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah 
menggunakan
  minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun
1511,
 rakyat
  Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
  melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
 kapal-kapal
  Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
  membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di
sana
 hanya
  Rp 200 per liter..
   Awang H. Satyana
   Eksplorasi BP Migas
   PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya
  menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
   peperangan.
   Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
   mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu 
ikutan
   perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan 

Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja

2003-03-24 Terurut Topik Franciscus B Sinartio

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas
 looh , tetapi yang aku 
 konsen adalah potential brain drain akibat
 hengkangnya beberapa 
 Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ...

Vick,  nggak usah takut dgn hengkang nya geoscientist
Indonesia ke luar negeri.  Ini adalah proses seleksi
alamiah.  Sebagian setelah menimba intangible
experience (pinjam istilah mu) bisa balik ke
Indonesia dan berkarya di sini.  contoh nya yah Vicky
sendiri.  Saya kira Pertamina(+BKKA/BPPKA/BP-Migas)
dan perusahaan minyak yang lain sudah sadar akan
phenomena ini. jadi program temporary assignment di ln
dll sudah jalan sejak dulu, mungkin sebelum Vicky join
Hudbay.
Apa sekarang masih aktif proses ini ya ?

dan yang lebih penting lagi walaupun jauh di negeri
orang harus tetap aktif di milis IAGI untuk berdiskusi
ilmiah atau setengah ilmiah atau ...

rasanya sudah lama tidak baca email nya Aris Setiawan,
Teguh Prasetyo dll.


dari seseorang yang percaya masih banyak yang
terikat dengan pepatah yang kira -kira bunyi nya
begini lebih baik hidup dinegeri sendiri yang hujan
batu (bukan dari demonstran loh) walaupn hujan emas di
negeri orang)...(Pul   tolong perbaiki)

fbs
nb: kan rumput yang hijau dari halaman tetangga tidak
kelihatan se hijau kelihatannya kalau kita sudah di
halaman tsb.


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!
http://platinum.yahoo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Musakti, Oki
Setahu saya sih Dick Chenney (Wapres AS) udah resign dari Halliburton
Co.
Dulu di memang pernah jadi CEO nya , tapi saat dia mencalonkan diri jadi
running mate nya GWB, dia mengundurkan diri.

Gak tahu kalau dia masih ada kontak atau saham disana.

Yang jelas memang banyak personel Bush administration ini sangat erat
berhubungan dengan dunia minyak. Selain Bush sendiri (keluarga Bush
pernah atau masih punya perusahaan EP), Dick Chenney (pernah jadi CEO
Hall Co.), Condoleeza rice (pernah jadi executive puncak Exxon?, bahkan
konon ada supertanker dinamakan MV Condoleeza Rice), menteri energinya
(pemilik perusahaan EP juga) dll.

Makanya banyak kecurigaan bahwa perangnya Amerika di Afghan dan Irak itu
UUM (ujung-ujungnya minyak) juga.

Salam
Oki

-Original Message-
From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 25 March 2003 10:34
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

salam,

ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
mau 
masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi
dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan
satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para
tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic  mining engineering, dsb
yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta
bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup
bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!


- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Kang Andri,
 Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
 barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
 persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium
 dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
 geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
 memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
 dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
 tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
 terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau
 kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya

 Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war
  ini.

 salam,

 ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
 dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau
 masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
 mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
 diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.







 Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 06:00 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
 dan
 mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
 Yang
 mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
 dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
 diantaranya
 tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
 logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
 demikian
 mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
 tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
 baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
 walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
 sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
 untuk
 basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
 inves
 miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
 ya
 kaum petroleum geologist kan!?

 ANSSM

 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


  ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
  abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
  toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
 trus
  ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
 ditembak
  (seperti nyari Osama itu...)
 
  Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
  menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
  mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
  kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
  kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
 
  Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
  menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
  itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
  membedakannya.:-)
 
 
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
 
  Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 01:48 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
  membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
  profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
  minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
  menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
  menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
  keperluan 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Nah..Noor kalau persoalaannya seperti ini baru jelas deh..
Kalau dipikir-pikir memang kurang etis juga ya? Walaupun dari segi 
keprofesian mungkin merupakan suatu pencapaian yang bagus.
Mungkin perlu dipelajari bagaimana kode etik organisasi para 
fisikawan terhadap anggotanya yang aktif mempelajari nuklir, ketika 
temuannya dijadikan bom pemusnah masal.

Salam,
BB



On 25 Mar 2003, at 7:34, SYARIFUDDIN Noor wrote:

 Kang Andri,
 Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan 
 barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan 
 persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium 
 dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang 
 geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara 
 memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua 
 dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag 
 tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak 
 terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau 
 kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
 
 Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war 
  ini.
 
 salam,
 
 ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
 dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau 
 masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
 mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
 diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
 
 
 
 
 
 
 
 Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 06:00 PM
 Please respond to iagi-net
 
  
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
 Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri 
 dan
 mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. 
 Yang
 mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
 dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, 
 diantaranya
 tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
 logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan 
 demikian
 mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
 tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
 baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
 walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
 sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan 
 untuk
 basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam 
 inves
 miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan 
 ya
 kaum petroleum geologist kan!?
 
 ANSSM
 
 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
  abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
  toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng 
 trus
  ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk 
 ditembak
  (seperti nyari Osama itu...)
 
  Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
  menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
  mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
  kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
  kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
 
  Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
  menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
  itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
  membedakannya.:-)
 
 
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
 
  Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 01:48 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
  membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
  profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
  minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
  menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
  menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
  keperluan perang. Kan aneh?
 
  Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
  Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
  kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
  menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
  (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
  sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
  fungsi palu geologi 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Koesoema
Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan

- Original Message -
From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi
 dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
 temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca.
Dan
 satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
 militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara
para
 tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic  mining engineering, dsb
 yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah
minta
 bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
 Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup
 bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!


 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


  Kang Andri,
  Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
  barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
  persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang
uranium
  dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
  geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
  memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
  dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
  tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
  terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah
kalau
  kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
 
  Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman
Bush-war
   ini.
 
  salam,
 
  ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
  dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
mau
  masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
  mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
  diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
 
 
 
 
 
 
 
  Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 06:00 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
  dan
  mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
  Yang
  mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
pemerintah
  dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
  diantaranya
  tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
endapan
  logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
  demikian
  mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
  tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
  baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
  walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
  sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
  untuk
  basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
  inves
  miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
  ya
  kaum petroleum geologist kan!?
 
  ANSSM
 
  - Original Message -
  From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
   ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
ya
   abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
   toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
  trus
   ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
  ditembak
   (seperti nyari Osama itu...)
  
   Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
yang
   menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
   mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
dan
   kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
   kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
  
   Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
dengan
   menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
   itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
   membedakannya.:-)
  
  
  
   salam,
  
  
  
  
  
  
  
   Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
   24/03/2003 01:48 PM
   Please respond to iagi-net
  
  
   To: [EMAIL PROTECTED]
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Edy Gaffar
betul sekali pak, saya pernah ke timor timur tahun 1983 dan di kabupaten Baucau 
dan Los Palos ada gua kapur sepanjang 8 km panjangnya dan hebatnya bertingkat 
tiga, sehingga dijadikan hotel oleh fretilin, sehingga bila pasukan TNI 
menyisir mereka dengan operasi pagar betis, mereka menghilang akan tetapi tiba-
tiba dibelakang pasukan TNI muncuk fretilin sehingga bertahun-tahun tidak 
ketahuan dimana mereka munculnya, namun tidak ada di peta topografi ataupun 
peta geologi. Didalam hotel kapur itulah mereka bermarkas.
edi
 Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan
 
 - Original Message -
 From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan
 eksplorasi
  dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
  temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca.
 Dan
  satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
  militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara
 para
  tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic  mining engineering, dsb
  yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah
 minta
  bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
  Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah!
 Cukup
  bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!
 
 
  - Original Message -
  From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
   Kang Andri,
   Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
   barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
   persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang
 uranium
   dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
   geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
   memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
   dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
   tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
   terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah
 kalau
   kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
  
   Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman
 Bush-war
ini.
  
   salam,
  
   ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
   dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia
 mau
   masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
   mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
   diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
  
  
  
  
  
  
  
   Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
   24/03/2003 06:00 PM
   Please respond to iagi-net
  
  
   To: [EMAIL PROTECTED]
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
   dan
   mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
   Yang
   mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
 pemerintah
   dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
   diantaranya
   tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
 endapan
   logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
   demikian
   mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
   tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak
 pakai
   baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
   walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
   sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
   untuk
   basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
   inves
   miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri
 masukan
   ya
   kaum petroleum geologist kan!?
  
   ANSSM
  
   - Original Message -
   From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
 ya
abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
   trus
ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
   ditembak
(seperti nyari Osama itu...)
   
Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
 yang
menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
 dan

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang
menyerang kita!

- Original Message -
From: Imam A. Sadisun 
To: 
Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
 persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
 bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
 berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
 yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
 rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
 wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?

 Salam,
 ~imam


 On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:

  Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
dan
  mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
Yang
  mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
pemerintah
  dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
diantaranya
  tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
endapan
  logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
demikian
  mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
  tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
  baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
  walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
  sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
untuk
  basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
inves
  miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
ya
  kaum petroleum geologist kan!?
 
  ANSSM
 
  - Original Message -
  From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
   ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
ya
   abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
   toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
trus
   ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
ditembak
   (seperti nyari Osama itu...)
  
   Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
yang
   menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
   mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
dan
   kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
   kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
  
   Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
dengan
   menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
   itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
   membedakannya.:-)
  
  
  
   salam,
  
  
  
  
  
  
  
   Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
   24/03/2003 01:48 PM
   Please respond to iagi-net
  
  
   To: [EMAIL PROTECTED]
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
   membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
   profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
   minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
   menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
   menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
   keperluan perang. Kan aneh?
  
   Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
   Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
   kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
   menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
   (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
   sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
   fungsi palu geologi he-he-he).
  
   Salam,
   BB
   
  
  
   On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
  
Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
   untuk
membantu orang saling bunuh-bunuhan.
Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya),
ada
yang bisa share...?
   
salam,
   
   
   
   
   
Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 10:35 AM
Please respond to iagi-net
   
   
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
   
   
Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah
timur
Afghanistan. Dari 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

 Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
 bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
 jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
 Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
 rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang
 menyerang kita!
 
 - Original Message -
 From: Imam A. Sadisun 
 To: 
 Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
  persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
  bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
  berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
  yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
  rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
  wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
 
  Salam,
  ~imam
 
 
  On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
 
   Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
 dan
   mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
 Yang
   mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
 pemerintah
   dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
 diantaranya
   tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
 endapan
   logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
 demikian
   mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
   tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
   baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
   walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
   sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
 untuk
   basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
 inves
   miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
 ya
   kaum petroleum geologist kan!?
  
   ANSSM
  
   - Original Message -
   From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
 ya
abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
 trus
ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
 ditembak
(seperti nyari Osama itu...)
   
Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
 yang
menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
 dan
kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
   
Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
 dengan
menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
membedakannya.:-)
   
   
   
salam,
   
   
   
   
   
   
   
Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 01:48 PM
Please respond to iagi-net
   
   
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
   
   
Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian

RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Musakti, Oki
Repot-repot amat mas Bud,
Kalau mereka mau cukup dengan kasi instruksi ke IMF, Worldbank dan CGI.
Habis itu tinggal angkat telpon ke presiden RI dan bilang 'kami mau ini,
ini dan itu. otherwise...'
Selesai perkara

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 25 March 2003 15:27
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

 Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK!
Yang
 bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk
membuat
 jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit
dikendalikan!
 Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya
bukan
 rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee
yang
 menyerang kita!
 
 - Original Message -
 From: Imam A. Sadisun 
 To: 
 Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya
dapatkan
  persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
  bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
  berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa
textbooks
  yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai,
seperti
  rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration,
dll.,
  wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
 
  Salam,
  ~imam
 
 
  On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
 
   Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian
industri
 dan
   mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk
negara.
 Yang
   mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
 pemerintah
   dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
 diantaranya
   tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
 endapan
   logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
 demikian
   mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar
atau
   tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak
pakai
   baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh
AMRIK
   walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar
juga
   sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak
bukan
 untuk
   basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah
menanam
 inves
   miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri
masukan
 ya
   kaum petroleum geologist kan!?
  
   ANSSM
  
   - Original Message -
   From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari
minyak
 ya
abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake
loreng
 trus
ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
 ditembak
(seperti nyari Osama itu...)
   
Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh
bagian
 yang
menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist
harus
mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk
kemakmuran
 dan
kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk
perang
kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
   
Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh
adalah
 dengan
menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di
Iraq sana
itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
membedakannya.:-)
   
   
   
salam,
   
   
   
   
   
   
   
Budi Brahmantyo [EMAIL