Re: [iagi-net-l] Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003
Pada dasarnya saya setuju HAGI memberi door price. Bicarakan dengan pengurus. M. Untung - Original Message - From: Sigit Sukmono-centrin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 2:00 PM Subject: [iagi-net-l] Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003 Sebagai informasi, sampai saat ini 23 seats DISC program ini telah dibooking dengan komposisi sebagai berikut : - 5 peserta dari ITB - 5 peserta dari Pertamina Jakarta - 4 peserta dari CPI - 2 peserta dari Kondur - 1 peserta dari Elnusa - 1 peserta dari Jason - 1 peserta dari Westerngeco - 1 peserta dari Pertamina Sumbagsel - 1 peserta dari Pertamina NAD-Sumbagut - 1 peserta dari Conocophillips - 1 peserta dari Tallisman Ayo..ayo siapa lagi mau ikut ? Kalau pesertanya banyak akan saya usulkan ke HAGI agar ada door-prizes yg menarik. Thanks, sgt - Original Message - From: Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 1:21 PM Subject: Re: [fogri] Kursus Seismic Reservoir 21-25 April 2003 wah ... kalau begini caranya, mesti buru2 daftar sebagai peserta kursus DISC nya dong. Kursus reservoir characterization nya Pak Sigit kan selalu banyak peminatnya. fbs --- Sigit Sukmono-centrin [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan, Bersama ini saya sampaikan agenda detil Program Kursus Seismic Reservoar 2003 yang diadakan oleh Unit Jasa Kepakaran (UJK) Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral bekerja sama dengan Lab. Geofisika Reservoar-Dept. Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung : Judul Kursus : Seismic Reservoir Characterization, Hydrocarbon Detection Production Monitoring Tanggal : 21-25 April 2003 Tempat : Sheraton Hotel - Bandung Agenda detil kursus terlampir dibawah. Pada hari terakhir (25 April), peserta bisa memilih program regular atau mengikuti (tanpa biaya tambahan) program 2003 SEG/EAGE Distinguished Short Course dengan topik Geostatistics for Seismic Data Integration in Earth Models dengan pengajar Dr. Olivier Dubrule. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi saya di alamat dibawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih Salam, Sigit Sukmono Lab.of Reservoir Geophysics Dept. of Geophysical Engineering Institute of Technology Bandung Basic Science Center, 2nd Floor Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Ph/Fax.(+62) (0)22-2509167 Mobile (+62) (0)811220756 Email :[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] COURSE AGENDA DAY-1 Reservoir delineation and description using Seismic Inversion (AI) Theory : definition, convolutional model seismic wavelet processing, recursive inversion, building geological model, model-based and sparse-spike inversion, using AI to derive reservoir properties (porosity, lithology, sand/shale ratio, etc), integrating AI with geological and engineering data Problem-set 1.1. Performing simple seismic inversion using handy-calculator Problem-set 1.2. Clastics reservoir delineation and description using seismic inversion Problem-set 1.3. Carbonate reservoir delineation and description using seismic inversion Problem-set 1.4. Thin reservoir delineation using seismic inversion Problem-set 1.5. Well delineation using integrated analysis of AI, geological and engineering data DAY-2 Reservoir delineation and gas/fluid detection using Amplitude Attributes Theory on post stack amplitude-based attributes and their uses : reflection amplitude, composite amplitude, amplitude ratio, RMS amplitude, skew in amplitude, kurtosis in amplitude, etc. Problem-set 2.1. Amplitude attributes for stratigraphic analysis and development well delineation Problem-set 2.2. Amplitude attributes for thin facies mapping in a compartmentalized reservoir Problem-set 2.3. Amplitude attributes for delineating the DHI and development well - siliciclastic case Problem-set 2.4. Amplitude attributes for delineating the DHI and development well - carbonate case DAY-3 Reservoir delineation and gas/fluid detection using Complex Attributes Theory on complex attributes and their potential uses : reflection strength, instantaneous phase, instantaneous frequency, apparent polarity, response phase, response frequency, cos. of phase, etc. Problem-set 3.1 - 3.3. Integrated complex attributes for stratigraphic and DHI analysis (3 cases) Problem-set 3.4. Integrated complex attributes for thin sand reservoir delineation Problem-set 3.5. Integrated complex attributes for DHI and facies mapping DAY-4 Gas/fluid detection and seismic lithologies analysis using AVO Attributes Theory : definition of AVO/AVA
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu - 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke benteng Batavia. Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang, wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film ttg volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava) suatu gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava ndlewer keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan berapa lama efek tsb berlangsung. Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota jadi aduhai. Harapannya
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja
Kayaknya ada yang salah deh Vick. Dari beberapa offering letter yang dikeluarkan Petronas (yang aku tahu), untuk 10-tahunan experience bisa sampai US$ 5000 (bukan Ringgit). Memang ada yang dapat $4000-an. Memang statusnya kontrak ... cross-check deh. F. Hasan Sidi Jason Geosystems - Jakarta office Phone: +62 21 252.3785 Fax: +62 21 252.3784 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 1:53 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll) yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan ... Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau Apakah Pertamina ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ? Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku bahwa tawarannya : - untuk pengalaman +/- 5 tahun. sekitar 3500 RM/bulan ... kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 2500. - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ... - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100% diganti ) Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 juta looh !! Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ? Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak memberikan subsidi untuk pendidikan ini .. lamsalam. RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja
mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin dollar dan jumlahnya berdolar-dolar... Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 04:14 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongan kerja Mas Rovicky kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede juga..saya kita didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja. sgm --- At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote: Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll) yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan ... Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau Apakah Pertamina ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ? Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku bahwa tawarannya : - untuk pengalaman +/- 5 tahun. sekitar 3500 RM/bulan ... kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 2500. - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ... - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100% diganti ) Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 juta looh !! Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ? Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak memberikan subsidi untuk pendidikan ini .. lamsalam. RDP From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: IAGI Net (E-mail) [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] FW: [iatmi_members] lowongan kerja Date: Sat, 22 Mar 2003 15:55:21 -0800 dari milis tetangga... -Original Message- From: Angen Prakoso Sent: Sunday, March 23, 2003 7:46 AM To: Herry Maulana Subject: FW: [iatmi_members] lowongan kerja -Original Message- From: Arief Fanzuri [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:13 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iatmi_members] lowongan kerja Assalamu'alaikum, wr wb Bagi rekan-rekan yang berminat untuk bekerja di negeri seberang Silahkan membaca informasi pada attachment berikut. Salam, Bidang kesempatan kerja iatmi pusat _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja
Bang Sanggam, 'biasa'-nya itu kategori mana yahkalau GQ mungkin masih far below the standard kali ya8-) rgds, Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 03:14 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongan kerja Mas Rovicky kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede juga..saya kita didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja. sgm --- At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote: Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll) yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan ... Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau Apakah Pertamina ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ? Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku bahwa tawarannya : - untuk pengalaman +/- 5 tahun. sekitar 3500 RM/bulan ... kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 2500. - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ... - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100% diganti ) Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 juta looh !! Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ? Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak memberikan subsidi untuk pendidikan ini .. lamsalam. RDP From: Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: IAGI Net (E-mail) [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] FW: [iatmi_members] lowongan kerja Date: Sat, 22 Mar 2003 15:55:21 -0800 dari milis tetangga... -Original Message- From: Angen Prakoso Sent: Sunday, March 23, 2003 7:46 AM To: Herry Maulana Subject: FW: [iatmi_members] lowongan kerja -Original Message- From: Arief Fanzuri [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:13 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [iatmi_members] lowongan kerja Assalamu'alaikum, wr wb Bagi rekan-rekan yang berminat untuk bekerja di negeri seberang Silahkan membaca informasi pada attachment berikut. Salam, Bidang kesempatan kerja iatmi pusat _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members]lowongankerja
Bang Sanggam mungkin bisa sharing gimana liku-liku supaya yang dianggap luar biasa itu menjadi biasa saja ... dan kita ngga under estimate sama Pertmn. Eniwei ... Sebagai sebuah state company (walopun mungkin sudah dianggap private) gaji segitu di jiran sih emang mungkin 'biasa saja' ... mungkin Murphy berbeda ya ... tapi aku ga punya info nih Btw, ini imil temen dr temenku itu (aku tutp idnya ya :) beliau ini ~5 th experience tapi sudah S2 ... sepertinya dipersaingkan dengan dengan geoscience Afrika selatan, piye ? = start quote Dear X , Apologize for not replying sooner but we were away in South Africa to interview more candidates there. We are pleased to inform that the management has decided to offer you a permenant post in PX as a Geoscientist. However our main concern is the package we are offering is similar to the market in Malaysia. Please note that we are in the midst of building a non - malaysian pool as permenant staff in PXXX . With your experience , we can only offer 2,700 RM per month ( take home ) and additional allowances which may amount to 1,000 RM . In addition the you get additional international package i.e home leave package once a year, international school for children and others like medical coverage. Please inform us if you agree on the offer ? If not we will unfortunately have to let you go . If the answer is yes, we will proceed with the medical check up and also the working permit. Hope to hear favourable reply from you soon. Thank you. X = end quote == Jadi sepertinya Pertamina mungkin masih bisa bersaing, . kalo berani memberi gajinya lebih dari itu ... Nah bagaimana dengan di UEA (Abudhabi based) = iklan ini ada di web iagi dulu === Salary and Benefits for all positions : Salary range (tax-free) for UAE Dhs from 10,023 (Basic 8,023 + Supplementary Allowance 2,000) to 16,560 (Basic 14,260 + Supplementary Allowance 2,300) per month . ( US$ 1 = Dhs 3.65 ) = Jadi sekitar 24.5 juta - 40.5 juta (monthly). Biaya hidup kayaknya mahal di AD ... makanya temen saya hanya bisa sisa ~1000 USD (utk yg disana 4000 USD loh) atau biaya hidup ~3000 USD (tentunya initaraf hidupnya sudah meningkat looh). Kira-kira Pertamina/ cq. Kontraktor-nya (KPS) apa juga mau bersaing nggak dengan yang ini ... ? namun supaya sebanding status pekerja tentunya untuk kontrak looh kan ngga ngrepotin ngurusin pensiun dll. Nah kalao begitu dibanding dg diatas 4-5000 USD/bulan tetapi di Indonesia piye, milih mana ? vick kau sendiri dulu brapa di Brunei ? Nah ini yg sulit dijawab .. upst !! btw Aku kayaknya pernah posting deh ... OK dulu di Brunei yg seperti aku dapet sekitar 7-8000 USD/bulan ... plus perumahan (full furnish), plus kendaraan disewakan (tinggal pakai)... gimana, apa aku tolak kalo segitu ? Aku sih maunya temen-temenku juga dapetin minimal segitu, kalo bisa ... sehingga kita (geoscientis ngIndo) juga diperhitungkan di dunia ... jangan mau donk kalo dikasih kecil ... Tentunya profesionalisme musti tetep dijaga loh :-) apa aku kliru ? cmiiw ... rdp sulit ya sharing info soal gaji ... :-) gwe ajah yg usil .. From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] Mas Rovicky kalo data dari negri jiran itu bener...ya nggak terlalu gede juga..saya kira didlm negri sejumlah itu 'biasa' saja. sgm --- At 06:53 AM 3/24/2003 +, you wrote: Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll) yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan ... Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau Apakah Pertamina ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ? Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku bahwa tawarannya : - untuk pengalaman +/- 5 tahun. sekitar 3500 RM/bulan ... kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 2500. - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ... - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100% diganti ) Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 juta looh !! Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ? Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?
Iya emang beda Mas. Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut informasi dari Bang Ujay). Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan offer permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM. Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee. Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja. Gimana tertarik Mas? min -Original Message- mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin dollar dan jumlahnya berdolar-dolar... *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll., wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!? Salam, ~imam On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote: Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?
wah terpaksa nongol nioh padahal lagi mau jadi pemerhati saja he5x menurut informasi dari hrd petronas dan peraturan negri jiran utk petronas, utk sistem kontrak minimal experience adalah 10thn, kurang dari itu semuanya pake ringgit dan ga pake allowance2an... untuk kontrak benefitnya pake rumah perbulan 4000rm, plus medical yang terbatas.. utk tiket pulang pergi saya tidak dapat informasi... gaji mulai 4000USD sedangkan utk permanent mengikuti standard gaji petronas yang belum direvisi selama 10 tahun lebih... jadi gaji petronas saat ini mengikuti standard gaji 10 tahun yang lalu... yang agak2 lucu... job grade dan salary grade tidak sama, ada yang SGnya 20 tapi job gradenya 24 (kayak saya hehehe) dan untuk sampe ke level SG 24 butuh waktu more than 6 tahun.. tapi pada saat SG24 maka JGnya juga udah naek lagi.. level job grade 24 itu dipersimpangan jalan antara technical/skill dan management... untuk naek dari satu grade ke grade lainnya butuh waktu 3 tahun normal utk housing loan dapat 90xgaji utk car loan dapet 6RM dan diwajibkan maksimal mobilnya berumur 5 tahun. sementara benefit2 lainnya masih banyak tapi pada umumnya sama dengan indonesia.jatah cuti 15 hari utk karyawan baru dan naik menjadi 20 hari utk yang senior level pekerjaan dibagi menjadi non executive, executive, senior executive, pengurus, manager, senior manager.. etc saat ini yang asyik buat org2 yang ditempatkan di offshore rig dan daerah2 konflik atau bencana mereka dapat hardship allowance/day untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG BEKERJA DI PETRONAS PUN SAAT INI PINDAH KE PERUSAHAAN LAINNYA. best regards ujay -- On Mon, 24 Mar 2003 10:03:40 Minarwan wrote: Iya emang beda Mas. Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut informasi dari Bang Ujay). Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan offer permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM. Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee. Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja. Gimana tertarik Mas? min -Original Message- mungkin kita harus bedakan antara contracted dan permanen mungkin kalau permanen gajinya ringgit tapi kalau contracted mungkin dollar dan jumlahnya berdolar-dolar... *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 _ Get 25MB, POP3, Spam Filtering with LYCOS MAIL PLUS for $19.95/year. http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plusref=lmtplus - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?
Ngga salah memangrumput tetangga selalu lebih hijau. -Sena --- Meong [EMAIL PROTECTED] wrote: untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG BEKERJA DI PETRONAS PUN SAAT INI PINDAH KE PERUSAHAAN LAINNYA. best regards ujay __ Do you Yahoo!? Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop! http://platinum.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ?
Nah kalo Ptmina sudah setara dengan PNas utk permanent employeenya ... gimenong utk yg status kontrak yg experience 10 tahun plus ini ? Apa ya Pertamina berani bersaing juga, ... kah ? RDP 4000 USD+++ dan kerja untuk negeri sendiri ? . hmm mimpi kali yee ... :-p Meong [EMAIL PROTECTED] 25/03/2003 01:59 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? wah terpaksa nongol nioh padahal lagi mau jadi pemerhati saja he5x menurut informasi dari hrd petronas dan peraturan negri jiran utk petronas, utk sistem kontrak minimal experience adalah 10thn, kurang dari itu semuanya pake ringgit dan ga pake allowance2an... untuk kontrak benefitnya pake rumah perbulan 4000rm, plus medical yang terbatas.. utk tiket pulang pergi saya tidak dapat informasi... gaji mulai 4000USD sedangkan utk permanent mengikuti standard gaji petronas yang belum direvisi selama 10 tahun lebih... jadi gaji petronas saat ini mengikuti standard gaji 10 tahun yang lalu... yang agak2 lucu... job grade dan salary grade tidak sama, ada yang SGnya 20 tapi job gradenya 24 (kayak saya hehehe) dan untuk sampe ke level SG 24 butuh waktu more than 6 tahun.. tapi pada saat SG24 maka JGnya juga udah naek lagi.. level job grade 24 itu dipersimpangan jalan antara technical/skill dan management... untuk naek dari satu grade ke grade lainnya butuh waktu 3 tahun normal utk housing loan dapat 90xgaji utk car loan dapet 6RM dan diwajibkan maksimal mobilnya berumur 5 tahun. sementara benefit2 lainnya masih banyak tapi pada umumnya sama dengan indonesia.jatah cuti 15 hari utk karyawan baru dan naik menjadi 20 hari utk yang senior level pekerjaan dibagi menjadi non executive, executive, senior executive, pengurus, manager, senior manager.. etc saat ini yang asyik buat org2 yang ditempatkan di offshore rig dan daerah2 konflik atau bencana mereka dapat hardship allowance/day untuk informasi sajaBANYAK ORANG MALAYSIA YANG BEKERJA DI PETRONAS PUN SAAT INI PINDAH KE PERUSAHAAN LAINNYA. best regards ujay -- On Mon, 24 Mar 2003 10:03:40 Minarwan wrote: Iya emang beda Mas. Kalo permanent, tidak akan pernah sampe 2500 USD/bulan karena bayaran seperti itu adalah bayaran minimal untuk yang statusnya kontrak (menurut informasi dari Bang Ujay). Kalau bisa dipermanentkan, maka sebisa mungkin mereka akan memberikan offer permanent alias dianggap karyawan lokal Malaysia walopun sampeyan dari Afrika Selatan. Pelamar tanpa pengalaman, baru lulus S1 dihargai 2250 RM. Kalo lulus S2, hmm..mungkin sekitar 2400 RM kali yeee. Jadi tinggal dikalikan dengan Rp 2.300,00 aja. Gimana tertarik Mas? min -Original Message- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja
Kaya'nya masalahnya bukan soal Pertamina mampu atau tidak menyaingi benefitnya Petronas. Kalau mampu-mampu an saya yakin pasti mampu. Secara relatif dibandingkan pendapatan dari 'general populace' atau GNP, pendapatan dari geoscientist kita ada jauh di atas rata-rata. kemungkinan besar ada di top quartile bahkan top 15%. Secara gaya hidup, kita semua harus jujur mengkui bahwa secara sosio ekonomi kebanyakan kita ada di kelompok menenengah atas maupun atas. Buktinya ya itu, pernyataan bahwa gaji 10 juta sebulan adalah 'biasa-biasa aja...' sementara UMR regional per TAHUN masih jauh dibawah itu. Saya nggak yakin posisi relatif yang sama dinikmati oleh teman-teman yang 'nyangkul' di negeri orang, baik di Malaysia, Brunei apalagi di Middle East dan negara-negara barat. Mungkin Oom Vicky dan teman-teman yang lain bisa kasih penerangan soal gaya hidup apa yang bisa mereka raih di negeri orang, relatif terhadap biaya dan gaya hidup masarakat setempat. Anyway, argumen diatas pernah dipakai oleh almarhum Arco waktu ada tuntutan mengaitkan gaji pegawai lokal dengan US$ saat negara kita sedang dihajar krismon. Kaya'nya ada yang salah dengan argumen itu, tapi mungkin ada benarnya juga...??? Salam Oki (Pendukung expatriatisasi profesional Indonesia) -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 24 March 2003 16:53 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Ini tentunya dalam konteks duit sajah dulu deh ... dalam artian saving atau uang tabungan pertahun yg bisa dibawa ke Indonesia ... tentunya selain itu akan diperoleh intangible value (ilmu, pengalaman dll) yg sulit di kuantifikasi dan nanti malah ngga jelas kalau didiskusikan ... Berapa sih dapetnya (net income) engineer/geoscience Indonesia di KL sehingga meninggalkan Indonesia ? atau Apakah Pertamina ngga bisa memberi tawaran gaji yang setara yang bersaing dengan perolehan itu ? Aku denger dari beberapa temen yg aku rasa jujur memberitahukan ke aku bahwa tawarannya : - untuk pengalaman +/- 5 tahun. sekitar 3500 RM/bulan ... kalau dihitung di Indonesia ya kira kira kurang dari 10 juta !! ... 1 RM - Rp 2500. - untuk pengalaman 10 tahun .. ~4000-5000 Rm -- Rp 12.5 juta ... - diatas 10 tahun 6000 RM -- Rp 25 juta (Note : Fasilitas yg biasanya diberikan adalah : bantuan housing dan sekolah di international school ... tentunya tetep haris nambah karena ngga 100% diganti ) Menurut temen-temen di Abudhabi, pengalaman 15 tahun bisa mengantongi 1000 USD/bulan bersih !! setelah biaya hidup dan biaya sekolah ... -- only 10 juta looh !! Apakah Pertamina ngga bisa memberikan lebih dari itu ? Seandainya memungkinkan bisakah dishare likalikunya ... siapa tahu dapat mencegah terjadinya brain drain ... Indonesia sudah cukup banyak memberikan subsidi untuk pendidikan ini .. lamsalam. RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Perang kan bukan cuma bunuh2-an tapi ada unsur membela diri Wass Witan -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 10:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu - 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke benteng Batavia. Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang, wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film ttg volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava) suatu gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava ndlewer keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan berapa lama efek tsb berlangsung. Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai (bau tahi) yg dlm logat jawa jadi mBetawi (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut menghajar logistik mereka di Pantura, jadi mambet tahi di Batavia ndak lama ... - Original Message - From: Awang Satyana To: Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul Ilmu Bumi Militer, isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan, dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik, termasuk juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan Malaysia (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511, rakyat Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana hanya Rp 200 per liter.. Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah peperangan. Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan
Re: [iagi-net-l] Berapa berani bayar ? -- FW: [iatmi_members] lowongan kerja
--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorry bukan karena aku mau interview dengan Petronas looh , tetapi yang aku konsen adalah potential brain drain akibat hengkangnya beberapa Indonesian high flyer yg 'diculik' PNas ... Vick, nggak usah takut dgn hengkang nya geoscientist Indonesia ke luar negeri. Ini adalah proses seleksi alamiah. Sebagian setelah menimba intangible experience (pinjam istilah mu) bisa balik ke Indonesia dan berkarya di sini. contoh nya yah Vicky sendiri. Saya kira Pertamina(+BKKA/BPPKA/BP-Migas) dan perusahaan minyak yang lain sudah sadar akan phenomena ini. jadi program temporary assignment di ln dll sudah jalan sejak dulu, mungkin sebelum Vicky join Hudbay. Apa sekarang masih aktif proses ini ya ? dan yang lebih penting lagi walaupun jauh di negeri orang harus tetap aktif di milis IAGI untuk berdiskusi ilmiah atau setengah ilmiah atau ... rasanya sudah lama tidak baca email nya Aris Setiawan, Teguh Prasetyo dll. dari seseorang yang percaya masih banyak yang terikat dengan pepatah yang kira -kira bunyi nya begini lebih baik hidup dinegeri sendiri yang hujan batu (bukan dari demonstran loh) walaupn hujan emas di negeri orang)...(Pul tolong perbaiki) fbs nb: kan rumput yang hijau dari halaman tetangga tidak kelihatan se hijau kelihatannya kalau kita sudah di halaman tsb. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop! http://platinum.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Setahu saya sih Dick Chenney (Wapres AS) udah resign dari Halliburton Co. Dulu di memang pernah jadi CEO nya , tapi saat dia mencalonkan diri jadi running mate nya GWB, dia mengundurkan diri. Gak tahu kalau dia masih ada kontak atau saham disana. Yang jelas memang banyak personel Bush administration ini sangat erat berhubungan dengan dunia minyak. Selain Bush sendiri (keluarga Bush pernah atau masih punya perusahaan EP), Dick Chenney (pernah jadi CEO Hall Co.), Condoleeza rice (pernah jadi executive puncak Exxon?, bahkan konon ada supertanker dinamakan MV Condoleeza Rice), menteri energinya (pemilik perusahaan EP juga) dll. Makanya banyak kecurigaan bahwa perangnya Amerika di Afghan dan Irak itu UUM (ujung-ujungnya minyak) juga. Salam Oki -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 25 March 2003 10:34 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic mining engineering, dsb yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah! - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kang Andri, Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium dll itu.). Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war ini. salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 06:00 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Nah..Noor kalau persoalaannya seperti ini baru jelas deh.. Kalau dipikir-pikir memang kurang etis juga ya? Walaupun dari segi keprofesian mungkin merupakan suatu pencapaian yang bagus. Mungkin perlu dipelajari bagaimana kode etik organisasi para fisikawan terhadap anggotanya yang aktif mempelajari nuklir, ketika temuannya dijadikan bom pemusnah masal. Salam, BB On 25 Mar 2003, at 7:34, SYARIFUDDIN Noor wrote: Kang Andri, Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium dll itu.). Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war ini. salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 06:00 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan - Original Message - From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic mining engineering, dsb yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah! - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kang Andri, Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium dll itu.). Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war ini. salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 06:00 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
betul sekali pak, saya pernah ke timor timur tahun 1983 dan di kabupaten Baucau dan Los Palos ada gua kapur sepanjang 8 km panjangnya dan hebatnya bertingkat tiga, sehingga dijadikan hotel oleh fretilin, sehingga bila pasukan TNI menyisir mereka dengan operasi pagar betis, mereka menghilang akan tetapi tiba- tiba dibelakang pasukan TNI muncuk fretilin sehingga bertahun-tahun tidak ketahuan dimana mereka munculnya, namun tidak ada di peta topografi ataupun peta geologi. Didalam hotel kapur itulah mereka bermarkas. edi Mungkin saja di peta topografi gua-gua itu tidak terpetakan - Original Message - From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 9:23 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic mining engineering, dsb yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah! - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kang Andri, Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium dll itu.). Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war ini. salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 06:00 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan! Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang menyerang kita! - Original Message - From: Imam A. Sadisun To: Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll., wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!? Salam, ~imam On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote: Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan). Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di Wonosari atau Yogyakarta. Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk pergerakan ke utara. Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda atau Laut Andaman di utara Aceh. Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan berdoa. Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa mengalahkan pasukan kuat sekalipun. Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah? Salam, BB = On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote: Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan! Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang menyerang kita! - Original Message - From: Imam A. Sadisun To: Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll., wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!? Salam, ~imam On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote: Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
RE: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Repot-repot amat mas Bud, Kalau mereka mau cukup dengan kasi instruksi ke IMF, Worldbank dan CGI. Habis itu tinggal angkat telpon ke presiden RI dan bilang 'kami mau ini, ini dan itu. otherwise...' Selesai perkara -Original Message- From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 25 March 2003 15:27 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan). Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di Wonosari atau Yogyakarta. Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk pergerakan ke utara. Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda atau Laut Andaman di utara Aceh. Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan berdoa. Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa mengalahkan pasukan kuat sekalipun. Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah? Salam, BB = On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote: Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan! Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang menyerang kita! - Original Message - From: Imam A. Sadisun To: Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll., wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!? Salam, ~imam On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote: Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL