Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ?
Bisa ya kalau dipahami PLN sebagai pabrik ( listrik) kemudian produksinya ( listrik) tidak ada yang beli / berkurang pembelinya / dihemat.(ibaratnya produsen mobil dimana mobilnya tidak laku/ pembelinya dikit ) Namun yang terjadi pabrik tsb mendapatkan bahan bakunya ( BBM ) mahal , padahal harga jual produk olahannya ( listrik) tidak bisa dinaikan. Oleh karena itu dianjurkan untuk Jangan membeli berlebihan, biar tekor nya tidak besar. Apakah listrik ini murah atau mahal ? itung itungan sederhannya : lampu neon dirumah kita 20 W untuk menerangi halaman dan kita hidupkan dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi,, maka kita akan bayar ke PLN kira kira sbb : 20 W x 12 jam x 0.001 = 0.24 KWh dg harga jual PLN 1 KWh = Rp.600,-, maka yang harus kita keluarkan = Rp.144,- Nah hanya dengan uang tidak lebih dari 150 Rp, halaman rumah kita terang benderang semalam suntuk.Mungkin bagi yang tidak ada listrik suruh bayar 3 kali lipatnya pun mau.Apa masih kurang murah, padahal untuk membangkitkan 1 KWH listrik diperlukan kira kira 0.25 liter BBM. Ism ISM - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, July 21, 2005 8:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ? Kalau penghematan BBM itu diterjemahkan penghematan listrik, apakah PLN tidak akan mengalami kerugian lebih besar lagi? Sehingga BMUN ini harus disubsidi lagi? RPK - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 21, 2005 7:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ? Salut Mas Vicky, sudah ahli Geolistrik sekedar tambahan, di kita ini serba kebalik, dimana beban puncak pemakaian listrik justru di malam hari dimana listrik besar tsb hanya untuk kegiatan komsumtif sambil nunggu tidur, bahkan untuk begadangan. Berbeda di LN , di Jepang misalanya , data dari TEPCO ( PLN nya Tokyo) menunjukan bahwa beban puncak pemakaian listrik terbesar ada pada jam 8 pagi sampai jam 6 sore, yang hebatnya ternyata pada jam istirahat ( jam 12 an ) kondisi listriknya langsung drop dimana semua pemakaian listrik dihentikan karena semua istirahat.Kemudian tambahan lagi. listrik dari IPP itu bukan dari BBM , dari data ada 27 an IPP saat ini ( baik yg sudah jalan,ditunda, dll ) dimana 11 dari PLTP/Geothermal , 14 dari PLTU ( gas/batubara) dan hanya 1 dari PLTD (BBM) yaitu di pare pare , itupun hanya 6x10 MW, dan hanya 1 dari PLTA yaitu Asahan 180 MW.Seperti dikatakan tadi kalau BBM yang dipakai listrik Hanya 10 an % saja ( Solar/HSD, MFO), atau setara dengan 11 jutaan kilo liter ( data 2004 ini), sebetulnya tidak perlu dikawatirkan, karena penggantinya sudah siap, yaitu Gas, Batubara, maupun Geothermal, bahkan Nuklirpun sudah siap. sekarang ini kelihatannya bukannya krisis energi tapi lebih tepatnya krisis BBM, ISM Hemat Listrik Siapa targetnya ? By : rdp Inpres no 10 tahun 2005 baru saja di luncurkan dua pekan lalu. Penerjemahan inpres inipun menjadi sesuatu kegiatan yg populis dikalangan pejabat pemerintah serta pengusaha swasta. Hampir semua merasa telah melakukan penghematan, namun seandainya langkah yang diambil tidak tepat sasaran sangat mungkin yang akan terjadi adalah mengurangi kenikmatan atau bahkan secara tak sengaja menurunkan produktifitas. Tulisan sederhana ini akan mencoba melihat seberapa potensial yang efektif dari gembar-gembor hemat energi ini akan berdampak pada beban penyediaan listrik. Benarkah kebijakan tak berjas ke kantor akan berdampak optimum, benarkah menghilangkan siaran malam hari akan menurunkan beban listrik ? Ataukah semua itu hanya mencerminkan kepanikan rakyat dan pemerintah ketika sedikit gejolak dunia dengan meningkatnya harga minyak. Lantas apa yg bisa kita pelajari ? Untuk melihat hal ini, penulis mengamati pemakaian listrik pada`jaringan transmisi Jawa-Bali dipergunakan sebagai basis acuan. Gambar 1 memperlihatkan bahwa Jawa-Bali yg memiliki kapasitas terpasang sekita 19 ribu MW ini merupakan sumbangan 70 % dari daya listrik yg dihasilkan PLN sekitar 25 ribu MW. PLN sendiri menghasilkan dari daya 16ribu MW. Dari daya sekitar 16ribu MW ini yang akan kita lihat bagaimana perilaku pengguna listrik secara umum di Jawa. Menurut data dari Depertemen ESDM dalam hitungan setara dengan barel minyak sekitar 60rb SBM, maka energi listrik ini hanya kurang dari 10% dari kebutuhan energi total di Indonesia. Kebutuhan energi terbanyak tetap ada pada porsi BBM sebesar 60%. Namun energi listrik yang hanya 10% ini akan sangat mungkin berdampak pada perilaku masyarakat karena hampir semua masyarakat akan berinteraksi dengan listrik dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan masyarakat tentang hemat energi dengan menggunakan media tentang listrik sangat mungkin memberikan dampak yg lebih efektif dibandingkan dengan metode sosialisasi hemat energi dengan BBM yang hanya menyangkut masyarakat pengguna
RE: [iagi-net-l] AAPG Student Chapter UGM
FYI Anggota IAGI kan banyak yg mau berantas korupsi, mungkin tertarik bergabung dengan KPKsok atuh == TENTUKAN PILIHAN KARIR ANDA DAN TUNJUKKAN KONTRIBUSI NYATA ANDA DALAM MEMBERANTAS KORUPSI Komisi Pemberantasan Korupsi mengundang Anda untuk mengisi berbagai posisi jabatan manajerial, spesialis, dan administratif. Kirimkan Lamaran dan Daftar Riwayat Hidup ke PPM ASSESSMENT CENTER melalui e-mail: mailto: [EMAIL PROTECTED] dengan mencantumkan Kode Posisi pada Subject Line dan Nama Pendaftar sebagai Nama Attachment File selambat-lambatnya 31 Juli 2005. Formulir Daftar Riwayat Hidup dapat di-download di sini http://www.erp-recruitment.com Ketentuan : * Terbuka bagi umum dan pegawai negeri. * Seleksi dilakukan oleh Konsultan Independen * Pendaftar tidak diperkenankan datang ke KPK atau menghubungi Pejabat KPK. * Pendaftar yang mendatangi KPK atau menghubungi Pejabat KPK dinyatakan gugur. * Cara penyampaian Daftar Riwayat Hidup harus mengikuti ketentuan di atas * Penyampaian Daftar Riwayat Hidup dengan cara lain tidak diterima. * Hasil dari setiap tahapan seleksi akan diberitahukan melalui pos, e-mail atau website www.kpk.go.id dan www.erp-recruitment.com * Proses rekrutmen dan seleksi ini tidak dikenakan biaya apapun Persyaratan Umum * Mampu mengoperasikan Komputer (Aplikasi MS Office, Internet dan e-mail) * diutamakan lancar berbahasa Inggris lisan dan tulisan * Kode Posisi S01 s.d. S24, usia maksimal 40 tahun * Kode Posisi MO2 s.d. M06, usia minimal 30 tahun maksimal 40 tahun * Kode Posisi A01 s.d. A21, usia maksimal 40 tahun Rincian Posisi dan Persyaratan KPK memerlukan SDM Profesional untuk posisi : Penyelidik Unit Kerja : Bidang Penindakan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum (diutamakan Hukum Pidana), Akuntansi, usia maksimal 45 tahun - Memiliki pengalaman relevan, menguasai audit khusus/audit investigatif - Diutamakan memiliki sertifikat pelatihan anti korupsi, penyelidikan atau penyidikan Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kegiatan penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Analis / Penelaah / Auditor Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Akuntansi, Teknik - Memahami aturan hukum dan tindak pidana korupsi, diutamakan berpengalaman sebagai pemeriksa Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan penelitian terhadap modus-modus operandi dalam kaitannya dengan gratifikasi - Melakukan penelaahan laporan tentang dugaan penerimaan gratifikasi dan sejenisnya oleh Penyelenggara Negara - Melakukan identifikasi penerimaan gratifikasi dan sejenisnya Pemeriksa Gratifikasi Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Akuntansi, Teknik - Berpengalaman sebagai estimator di bidang tanah, bangunan dan mesin Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kegiatan investigasi dan pemeriksaan terhadap laporan tentang penerimaan gratifikasi oleh Penyelenggara Negara - Melaksanakan kegiatan pemeriksaan fisik barang-barang gratifikasi dan penilaian terhadap nilai uang dari gratifikasi non tunai Penelaah LHKPN Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 semua jurusan - Berpengalaman minimal 3 tahun di bidang audit investigatif, diutamakan CFE Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan pemantauan dan klarifikasi atas harta kekayaan Penyelenggara Negara - Melakukan analisis data untuk keperluan pemeriksaan dan verifikasi lapangan dan pemeriksaan khusus atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Penelaah Pengaduan Masyarakat Unit Kerja : Bidang PIPM Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Ekonomi Manajemen, Akuntansi - Berpengalaman minimal 3 tahun di bidang internal audit - Diutamakan CFE, memiliki pengalaman bekerja di KAP/APIP/Law Firm Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kajian atas pengaduan masyarakat sehubungan dengan dugaan tindak pidana korupsi oleh Penyelenggara Negara dan menyusun laporan hasil telaahan untuk disampaikan kepada Pimpinan KPK, instansi terkait dan pelapor - Melaksanakan pemrosesan pengaduan masyarakat yang menyangkut anggota/pegawai KPK dan pemeriksaan khusus terhadap indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang unit kerja dan pegawai di lingkungan KPK - Melimpahkan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana korupsi kepada Deputi Penindakan di KPK Auditor Internal Unit Kerja : Bidang PIPM Persyaratan Khusus : - S1 Hukum,
[iagi-net-l] Lowongan di KPK
Maaf.. subjectnya belum diganti -Original Message- From: O.K Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 21, 2005 6:06 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] AAPG Student Chapter UGM FYI Anggota IAGI kan banyak yg mau berantas korupsi, mungkin tertarik bergabung dengan KPKsok atuh == TENTUKAN PILIHAN KARIR ANDA DAN TUNJUKKAN KONTRIBUSI NYATA ANDA DALAM MEMBERANTAS KORUPSI Komisi Pemberantasan Korupsi mengundang Anda untuk mengisi berbagai posisi jabatan manajerial, spesialis, dan administratif. Kirimkan Lamaran dan Daftar Riwayat Hidup ke PPM ASSESSMENT CENTER melalui e-mail: mailto: [EMAIL PROTECTED] dengan mencantumkan Kode Posisi pada Subject Line dan Nama Pendaftar sebagai Nama Attachment File selambat-lambatnya 31 Juli 2005. Formulir Daftar Riwayat Hidup dapat di-download di sini http://www.erp-recruitment.com Ketentuan : * Terbuka bagi umum dan pegawai negeri. * Seleksi dilakukan oleh Konsultan Independen * Pendaftar tidak diperkenankan datang ke KPK atau menghubungi Pejabat KPK. * Pendaftar yang mendatangi KPK atau menghubungi Pejabat KPK dinyatakan gugur. * Cara penyampaian Daftar Riwayat Hidup harus mengikuti ketentuan di atas * Penyampaian Daftar Riwayat Hidup dengan cara lain tidak diterima. * Hasil dari setiap tahapan seleksi akan diberitahukan melalui pos, e-mail atau website www.kpk.go.id dan www.erp-recruitment.com * Proses rekrutmen dan seleksi ini tidak dikenakan biaya apapun Persyaratan Umum * Mampu mengoperasikan Komputer (Aplikasi MS Office, Internet dan e-mail) * diutamakan lancar berbahasa Inggris lisan dan tulisan * Kode Posisi S01 s.d. S24, usia maksimal 40 tahun * Kode Posisi MO2 s.d. M06, usia minimal 30 tahun maksimal 40 tahun * Kode Posisi A01 s.d. A21, usia maksimal 40 tahun Rincian Posisi dan Persyaratan KPK memerlukan SDM Profesional untuk posisi : Penyelidik Unit Kerja : Bidang Penindakan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum (diutamakan Hukum Pidana), Akuntansi, usia maksimal 45 tahun - Memiliki pengalaman relevan, menguasai audit khusus/audit investigatif - Diutamakan memiliki sertifikat pelatihan anti korupsi, penyelidikan atau penyidikan Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kegiatan penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Analis / Penelaah / Auditor Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Akuntansi, Teknik - Memahami aturan hukum dan tindak pidana korupsi, diutamakan berpengalaman sebagai pemeriksa Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan penelitian terhadap modus-modus operandi dalam kaitannya dengan gratifikasi - Melakukan penelaahan laporan tentang dugaan penerimaan gratifikasi dan sejenisnya oleh Penyelenggara Negara - Melakukan identifikasi penerimaan gratifikasi dan sejenisnya Pemeriksa Gratifikasi Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Akuntansi, Teknik - Berpengalaman sebagai estimator di bidang tanah, bangunan dan mesin Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kegiatan investigasi dan pemeriksaan terhadap laporan tentang penerimaan gratifikasi oleh Penyelenggara Negara - Melaksanakan kegiatan pemeriksaan fisik barang-barang gratifikasi dan penilaian terhadap nilai uang dari gratifikasi non tunai Penelaah LHKPN Unit Kerja : Bidang Pencegahan Persyaratan Khusus : - S1 semua jurusan - Berpengalaman minimal 3 tahun di bidang audit investigatif, diutamakan CFE Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan pemantauan dan klarifikasi atas harta kekayaan Penyelenggara Negara - Melakukan analisis data untuk keperluan pemeriksaan dan verifikasi lapangan dan pemeriksaan khusus atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Penelaah Pengaduan Masyarakat Unit Kerja : Bidang PIPM Persyaratan Khusus : - S1 Hukum, Ekonomi Manajemen, Akuntansi - Berpengalaman minimal 3 tahun di bidang internal audit - Diutamakan CFE, memiliki pengalaman bekerja di KAP/APIP/Law Firm Ringkasan Pekerjaan : - Melakukan kajian atas pengaduan masyarakat sehubungan dengan dugaan tindak pidana korupsi oleh Penyelenggara Negara dan menyusun laporan hasil telaahan untuk disampaikan kepada Pimpinan KPK, instansi terkait dan pelapor - Melaksanakan pemrosesan pengaduan masyarakat yang menyangkut anggota/pegawai KPK dan pemeriksaan khusus terhadap indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang unit kerja dan pegawai di lingkungan KPK -
Re: [iagi-net-l] Lowongan di KPK
Persyaratan Umum * Kode Posisi S01 s.d. S24, usia maksimal 40 tahun * Kode Posisi MO2 s.d. M06, usia minimal 30 tahun maksimal 40 tahun * Kode Posisi A01 s.d. A21, usia maksimal 40 tahun Ah kenapa usia diatas 40 ngga boleh ya ? Udah kontaminasi, atau kebanyakan mentalnya udah corrupt, kah ? Blaik !! RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ?
Saya heran kalau Indonesia itu oleh SBY dianggap negara yang paling boros energy (mungkin yang dimaksud paling murah, jadi paling boros) Ini dibawah ini data yang saya dapatkan mengenai per capita energy consumption per year: E.1c World Per Capita Total Primary Energy Consumption,1980-2003 (Million Btu) Region/Country Fipscd 1980 1990 2000 2003 Cambodia CB 0.2 0.8 0.6 0.6 Ethiopia ET 0.8 1.1 1.01.1 Bangladesh BG 1.4 2.3 3.6 4.2 Papua New Guinea PP 9.7 10.3 8.5 8.2 Vietnam VM 3.6 4.2 9.0 12.1 India IN 6.2 9.6 13.3 13.2 Philippines RP 11.9 11.916.5 15.7 Indonesia ID 7.5 12.319.4 21.5 China CH 17.523.430.4 34.9 Cuba CU 47.246.841.1 41.8 Thailand TH 10.9 23.0 42.3 49.7 Suriname NS 115.9 86.285.5 89.3 Malaysia MY 30.554.0 81.294.8 Hong Kong HK 53.888.7107.1 123.8 Kazakhstan KZ NA NA 123.0 135.4 United Kingdom UK 156.9 161.2 164.9 166.0 Japan JA 130.3149.0 175.7175.6 Saudi ArabiaSA 177.5 224.7 218.7 235.0 Australia AS 187.7217.9 254.1260.4 United States US 345.7339.3 350.7339.9 SingaporeSN 183.3265.1377.5 413.4 Qatar QA 931.8677.2 1,055.6 812.9 Indonesia masih jauh dibawah 100 million BTU di tahun 2003, kelihatannya negara2 maju semua di atas 100 million BTU Malaysia sudah mendekati dengan 94.8 million BTU, dan kita masih di bawah China (34.9), sedangkan Cuba yang tidak memiliki energy resources saja di atas Indonesia. India dan Filipina masih dibawah kita. Apakah bisa dikatakan Indonesia itu boros energi? Kalau Singapore (413.4) tanpa energy resources, dapat dikatakan ya boros, apalagi Qatar (812.9) yang paling boros energi di dunia Indonesia masih miskin dengan pemakaian energi, masih harus ditingkatkan untuk bisa dianggap negara maju. Perlu diketahui bahwa konsumsi energi per capita itu sering dipakai sebagai index peradaban, makin tinggi konsumsi energi per kapita, makin dianggap modern peradabannya. Tentu saja angka2 ini pukul rata, tentu banyak orang2 kaya di Jakarta yang konsumsi energinya mungkin di atas 1000 juta BTU, dan lebih banyak lagi di kampung2 di daerah mungkin kurang dari 1 juta BTU Wassalam RPK - Original Message - From: ismail [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, July 21, 2005 4:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ? Bisa ya kalau dipahami PLN sebagai pabrik ( listrik) kemudian produksinya ( listrik) tidak ada yang beli / berkurang pembelinya / dihemat.(ibaratnya produsen mobil dimana mobilnya tidak laku/ pembelinya dikit ) Namun yang terjadi pabrik tsb mendapatkan bahan bakunya ( BBM ) mahal , padahal harga jual produk olahannya ( listrik) tidak bisa dinaikan. Oleh karena itu dianjurkan untuk Jangan membeli berlebihan, biar tekor nya tidak besar. Apakah listrik ini murah atau mahal ? itung itungan sederhannya : lampu neon dirumah kita 20 W untuk menerangi halaman dan kita hidupkan dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi,, maka kita akan bayar ke PLN kira kira sbb : 20 W x 12 jam x 0.001 = 0.24 KWh dg harga jual PLN 1 KWh = Rp.600,-, maka yang harus kita keluarkan = Rp.144,- Nah hanya dengan uang tidak lebih dari 150 Rp, halaman rumah kita terang benderang semalam suntuk.Mungkin bagi yang tidak ada listrik suruh bayar 3 kali lipatnya pun mau.Apa masih kurang murah, padahal untuk membangkitkan 1 KWH listrik diperlukan kira kira 0.25 liter BBM. Ism ISM - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, July 21, 2005 8:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ? Kalau penghematan BBM itu diterjemahkan penghematan listrik, apakah PLN tidak akan mengalami kerugian lebih besar lagi? Sehingga BMUN ini harus disubsidi lagi? RPK - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 21, 2005 7:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ? Salut Mas Vicky, sudah ahli Geolistrik sekedar tambahan, di kita ini serba kebalik, dimana beban puncak pemakaian listrik justru di malam hari dimana listrik besar tsb hanya untuk kegiatan komsumtif sambil nunggu tidur, bahkan untuk begadangan. Berbeda di LN , di Jepang misalanya , data dari TEPCO ( PLN nya Tokyo) menunjukan bahwa beban puncak
Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ?
Wah, email dan pendapat Pak Koesoema ini sangat mampu menguak tabir sandiwara SBY. Sama seperti slogan Indonesia BBM termurah di dunia, ternyata untuk jenis2 tertentu masih ada yang lebih murah (Rovicky posted). Teruss..toh SBY kemaren2 juga menikahkan anaknya dgn sangat mewah dan terkesan boros energi. Jangan2 SBY lulusan sekolah akting, jadi jago bersandiwara. Seperti biasalah, kalian hidup yang hemat energi yah..dan itu buat kalian saja bukan buat SBY. On 7/21/05, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Cambodia CB 0.2 0.8 0.6 0.6 Ethiopia ET 0.8 1.1 1.01.1 Bangladesh BG 1.4 2.3 3.6 4.2 Papua New Guinea PP 9.7 10.3 8.5 8.2 Vietnam VM 3.6 4.2 9.0 12.1 India IN 6.2 9.6 13.3 13.2 Philippines RP 11.9 11.916.5 15.7 Indonesia ID 7.5 12.319.4 21.5 China CH 17.523.430.4 34.9 Cuba CU 47.246.841.1 41.8 Thailand TH 10.9 23.0 42.3 49.7 Suriname NS 115.9 86.285.5 89.3 Malaysia MY 30.554.0 81.294.8 Hong Kong HK 53.888.7107.1 123.8 Kazakhstan KZ NA NA 123.0 135.4 United Kingdom UK 156.9 161.2 164.9 166.0 Japan JA 130.3149.0 175.7175.6 Saudi ArabiaSA 177.5 224.7 218.7 235.0 Australia AS 187.7217.9 254.1260.4 United States US 345.7339.3 350.7339.9 SingaporeSN 183.3265.1377.5 413.4 Qatar QA 931.8677.2 1,055.6 812.9 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ?
On 7/21/05, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya heran kalau Indonesia itu oleh SBY dianggap negara yang paling boros energy (mungkin yang dimaksud paling murah, jadi paling boros) Ini dibawah ini data yang saya dapatkan mengenai per capita energy consumption per year: Ada tulisan bagus ttg ini rdp = Krisis dan Penghematan Energi – Perspektif Global Gita Stevani [Kolomnis Ekonomi Pena Indonesia] Penghematan bahan bakar adalah isu yang relevan dan mendesak, tidak hanya di Indonesia tapi secara global. Tingkat konsumsi minyak sekarang sedang secara cepat menuju tingkat yang tak tertanggungkan. Apa saja yang kita konsumsi atau pakai—rumah, seisinya, mobil dan jalan, baju yang kita pakai, dan makanan yang kita santap—memerlukan energi untuk memproduksi dan mengemasnya, untuk mendistribusikannya ke toko atau depan rumah kita, dan kemudian membuangnya ke tempat sampah. Energi yang dibutuhkan untuk mendukung ekonomi dan gaya hidup memberi kenyamanan dan keuntungan luar biasa. Tapi, juga menuntut biaya luar biasa dalam kesehatan, ekosistem dan bahkan keamanan. Konsumsi energi mempengaruhi segala hal, dari utang luar negeri hingga stabilitas Timur Tengah, dari udara yang kita hirup hingga air yang kita minum. Secara global kita menyaksikan bahwa efisiensi penggunaan energi meningkat dalam beberapa dasawarsa terakhir, artinya makin sedikit energi dibutuhkan untuk menghasilkan uang. Tapi, perkembangan bagus itu dikalahkan oleh peningkatan terus-menerus dalam laju konsumsi energi dunia. Konsumsi energi didorong oleh peningkatan jumlah penduduk. Namun , sementara penduduk dunia meningkat tiga kali lipat dari 1850 hingga 1970, peningkatan konsumsi energi naik lebih tajam dari itu: 12 kali lipat. Mengingat laju pertumbuhan penduduk lebih besar di negeri-negeri miskin, jelaslah bahwa peningkatan eksponensial dalam konsumsi energi terjadi di negeri-negeri kaya. Contoh ekstrem adalah Amerika Serikat, negeri yang paling rakus energi. Penggunaan minyak di Amerika selama satu dekade terakhir naik menjadi 2,7 juta barel per hari—lebih banyak dari yang dikonsumsi India dan Pakistan sekaligus, yang keduanya berisi total empat kali lipat penduduk Amerika. Secara total, rata-rata orang Amerika mengkonsumsi lima kali lebih banyak energi dari rata-rata warga dunia, 10 kali lebih dari rata-rata orang Cina, dan 20 kali lebih banyak dari rata-rata orang India. Cina adalah negeri yang sekarang pertumbuhan ekonominya paling cepat. Dengan trend itu, jika rata-rata orang Cina mengkonsumsi energi sama seperti orang Amerika, Cina membutuhkan 90 juta barel minyak per hari—sementara produksi minyak dunia pada 2001 hanya 11 juta barel saja setiap hari. Tekor. Kebutuhan minyak seperti itu tidak akan bisa ditanggung. Di samping mendorong pertumbuhan ekonomi, kita perlu ingat penggunaan minyak juga memiliki ongkosnya sendiri: merosotnya kualitas kesehatan manusia, kian buruknya ekosistem, dan bahkan instabilitas politik dunia. Isu penghematan energi memang isu yang relevan. Masalahnya, siapa yang harus berhemat. Di tingkat global, bukan negeri seperti Indonesia yang harus menghemat atau membatasi penggunaan bahan bakar. Konsumsi minyak per kapita di Indonesia jauh lebih kecil dari negeri-negeri lain. Namun, bukan berarti kita di Indonesia harus melupakan cara untuk menghemat energi. Seperti di tingkat global, ada kesenjangan besar dalam konsumsi energi di tingkat nasional, antara orang kaya dan orang miskin. Dan jika Indonesia harus menghemat, dengan mudah kita pun bisa mendefinisikan siapa yang harus menahan diri untuk konsumsi energi, yang jelas bukan orang-orang miskin. Melalui pajak dan subsidi, regulasi dan standar, dan investasi di infrastruktur, pemerintah mempengaruhi bagaimana, di mana, berapa banyak dan bentuk energi yang dipakai rakyat. Tapi, kita para konsumen bukanlah penonton pasif. Kita bisa berperan dalam penghematan energi. Pada akhirnya konsumen yang menentukan apa yang kita beli dan pakai, maka konsumen bisa mendorong perubahan. Kini, transportasi merupakan pemakan energi terbesar di dunia, sekitar 30% dari penggunaan energi dunia dan 95% konsumsi minyak dunia. Pendorong signifikan dari konsumsi energi untuk transportasi adalah ketergantungan besar pada mobilk pribadi. Sekitar 40,6 juta mobil penumpang dikeluarkan dari pabrik seluruh dunia pada 2002, lima kali lipat dari 1950-an. Mobil penumpang kini berjumlah 531 juta, tumbuh sekitar 11 juta setiap tahunnya. Sekitar seperempat mobil ada di Amerika, tempat mobil dan truk memakan 40% konsumsi minyak nasional dan menyumbang perubahan iklim dunia setara dampak seluruh aktivitas ekonomi Jepang. Jarak total yang dilalui orang Amerika melebihi semua negeri industri maju sekaligus. Sebagai kontras, banyak negara mulai peduli pada transportasi publik untuk membatasi pemakaian mobil pribadi. Di Jepang dan Eropa, banyak investasi dalam infrastruktur transportasi setelah Perang Dunia II terfokus pada kereta api dan sistem transit.
Re: [iagi-net-l] Fwd: Hemat Listrik Siapa targetnya ?
wah sayang brunei ndak masuk daftar, kalau masuk mungkin bisa 'mengalahkan' Qatar :) --pta On 7/21/05, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya heran kalau Indonesia itu oleh SBY dianggap negara yang paling boros energy (mungkin yang dimaksud paling murah, jadi paling boros) Ini dibawah ini data yang saya dapatkan mengenai per capita energy consumption per year: .. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Gaji geologiwan yunior
Masalah negosiasi ... Pa Oki jagonya... banyak pengalamannya :-) Dimana nih posisi sekarang ... masih di Dubai or Saudi? Selamat dan Sukses di tempat baru. Salam Iman -Original Message- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 21, 2005 2:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji geologiwan yunior Beragam, kebanyakan berdasarkan sektor usaha. Yang bisa masuk perusahaan minyak yang besar memang bisa dapat diatas 5 juta. Yang masuk perbankan, bisa2 cuma dapat 1,2 juta (bahkan didaerah ada yang 900 ribu sedikit diatas UMR yang 600 ribu an). Kembali ke pertanyaan awal pak Edi soal bagaimana menjawab pertanyaan soal berapa gaji yang diminta. Dari cerita dari orang yang kerjanya memang menginterview calon pegawai (serta pengalaman pribadi) , pertanyaan model begini memang agak tricky alias menjebak. Jawaban yang paling aman adalah yang semacam ' tentunya perusahaan ini punya standar gaji' atau 'bagaimana kalau kita tunda dulu diskusi soal gaji sampai tahap seleksi berikutnya' atau ' ini yang saya tawarkan, sekarang bapak mau tawar saya berapa' ... he he he sombong sekalian Kalau memang terus dipaksa menyebut angka dan kitasudah nggak bisa menghindar baru kita keluarkan jurus 'Saya dapat informasi bahwa teman saya dengan kualifikasi sejenis diperusahaan lain mendapat gaji sekian, jadi saya berharap mendapat sekitar itu'. Sekali lagi ini hanya kalau terpaksa nggak bisa berkelit lagi. Dalam 4 kali wawancara sebagai fresh grad ditambah beberapa kali interview mid-career, saya belum pernah sekalipun berada dalam situasi harus menyebut angka.jadi kelihatannya memang tidak harus dijawab Salam Oki OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepengatuhuan saya di bawah 10 jt pak, memang agak beragam 1 company dengan lainnya, tapi selisihnya tipis. Kalau bisa suruh usaha saja pak, tak usah kerja ke company...hanya usul sih. On 20/07/05, Eddy Subroto wrote: Teman-teman di IAGI, Sebagai pengajar saya sering ditanya geologiwan yang baru lulus dan sedang mencari pekerjaan. Salah satu pertanyaan yang umum (terutama di perusahaan swasta (nasional/asing) adalah berapa gaji yang diinginkan? Nah jika ada yang bertanya seperti itu, saya sukar menjawab karena saya tidak tahu pasaran gaji bagi geologiwan muda/yunior (fresh graduate). Jika ada teman yang mau menjawab, tetapi tidak enak di milis, silakan ke japri: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih atas perhatian Anda semua. Wasalam, Eddy Subroto Teknik Geologi ITB Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -- OK TAUFIK - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Start your day with Yahoo! - make it your home page - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] reuni UPN YK di Jakarta
Mohon maaf ikut numpang kirim informasi Fyi, ikut menyampaikan : Reuni UPN YK Semua Angkatan, semua Fakultas Hari/Tanggal : Jumat, 26 Agustus 2005 Waktu : 19.00 22.00 Tempat : Graha Pramita Gd. Granadi Jl. Rasuna Said Kuningan, Jakarta Biaya : Rp. 30.000 (Konsumsi+doorproze) Contac person : Elisabeth (FP82) [EMAIL PROTECTED] hp: 08159605298 Syaiful Bahri (TM85) - 0811996969 Mohon disebarkan juga ke anggota milis yang lainnya Regard's Bondan Brillianto Development Production Geologist PT. MedcoEP Indonesia - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
[iagi-net-l] Kisah Sepotong Batu Mirah Delima
Rekan-rekan IAGi yang budiman, Marilah kita tinggalkan sejenak topik hemat energi yang dalam minggu ini telah sedemikian banyak mengundang pendapat. Saya ajak rekan-rekan untuk menyimak suatu dunia yang jauh dari gunjang-ganjing kritik dan politik. Topiknya mengenai gemstone atau batumulia, batu permata atau batu aji (dibakukan oleh Dept. Energi dan Pertambangan dengan istilah batumulia). Isinya bukan yang rumit-rumit atau kuliah, melainkan pengalaman praktis yang semoga dapat menambah wawasan rekan-rekan IAGI. Bagi rekan-rekan yang interested, mari bergabung dalam Gemstone Lovers (penggemarnya di Indonesia lebih dari 50% dari penduduk dewasa). Dongeng pertama ini insyaallah akan disambung dengan dongeng-dongeng yang lain, baik dari saya ataupun dari teman-teman gemstone lovers yang lain ( disarankan dari pengalaman ). OK ?! KISAH SEPOTONG BATU MIRAH DELIMA Rekan-rekan IAGI, Pak Gunawan adalah seorang anggota Masyarakat Batumulia Indonesia yang juga pemilik sebuah toko emas dan permata di kawasan Pasar Baru Bandung. Pada suatu hari dia datang membawa sepotong batu berwarna merah daging yang terbungkus lapisan batuan tipis berwarna hijau tua. Beratnya sekitar 3 kg. Dari pengamatan secara quick look dan uji gemologi sederhana, dapat dipastikan bahwa batu Pak Gunawan adalah sejenis RUBY atau MIRAH DELIMA, sedangkan lapisan batuan tipis berwarna hijau yang menyelimuti bagian luar adalah mineral ZOISITE. Menurut Cursio Cipriani, 1986 , di dunia, kombinasi mirah delima dengan mineral zoisite hanya ditemukan di Tanzania (there is nothing like it in the mineral world). Rekan - rekan IAGI, Sekitar sebulan kemudian, Pak Gunawan datang lagi membawa mirah delimanya, tetapi kali ini sudah tidak utuh. Bagian bawahnya telah terpotong. Saya tanyakan kenapa sampai terpotong, Pak Gunawan menjelaskan bahwa mirah delimanya diperiksakan ke sebuah kantor di Bandung dimana selain dipotong, sertifikatnya menyatakan bukan mirah delima melainkan batuan ultra-basa (tidak spesifik menyebutkan zoisite). Bagian batuan yang berwarna merah ternyata tidak dijelaskan. Batuan ultra basa yang dimaksud adalah lapisan batuan tipis berwarna hijau yang prosentasenya kurang dari 1%. Melihat kenyataan ini, peminat mirah delima yaitu Pak Kasigawa, seorang pengusaha Jepang yang kenal saya, langsung meminta Pak Gunawan untuk memeriksakan ulang ke Pak Miko. Alhamdulillah, kali ini konsultasi yang saya berikan mendapatkan imbalan duit karena harus mengeluarkan sertifikat. Hasilnya tetap seperti pada kesimpulan pertama yaitu MIRAH DELIMA TANZANIA, hanya disebutkan bahwa telah dipotong. Menurut cerita Pak Gunawan, sepulangnya dari pemeriksaan quick look pertama, sebelum masuk ke tokonya, dia bertemu Pak Kasigawa yang sengaja mengunjunginya. Ketika ditanya tentang batu yang dibawa, Pak Gunawan menjelaskan bahwa batunya adalah mirah delima (ruby) dengan harga satu milyar rupiah. Perlu diketahui bahwa pada saat itu, mirah delima Tanzania memang masih sangat langka. Mendengar penjelasan Pak Gunawan, Pak Kasigawa yang pengusaha, langsung tertarik dan minta sertifikat. Tanpa pikir panjang, Pak Gunawan pergisebuah kantor di Bandung, menemui beberapa ahli geologi yang pekerjaan sehari-harinya memeriksa batuan granit dan sejenisnya. Karenanya tidak heran kalau mirah delima Pak Gunawan diperlakukan seperti batu granit, langsung dipotong dan dibuat sayatan tipis agar bisa diperiksa dengan mikroskop polarisasi. Akibat pemotongan tersebut, berat mirah delima berkurang sekitar 300 gram. Rekan-rekan IAGI, Sungguh kasihan nasib Pak Gunawan. Mirah delima punya orang lain yang harga penawarannya seratus juta rupiah, langsung ditawarkan ke Pak Kasigawa satu milyar rupiah. Keuntungan besar yang sudah dibayangkan ternyata berubah drastis menjadi musibah. Akibat dipotongnya mirah delima tersebut, Pak Kasigawa tak tertarik lagi bernegosiasi dan selain dari itu Pak Gunawan dipenalti oleh pemilik mirah delima sebanyak tiga puluh juta rupiah, suatu jumlah yang saat itu sama nilainya dengan harga sebuah mobil kijang baru. Dari kisah nyata di atas kiranya perlu diketahui oleh rekan-rekan IAGI bahwa testing batumulia secara prinsip tidak merusak. Testing kekerasan misalnya, goresan pensil kekerasan atau hardness pencil maksimum hanya meninggalkan goresan kecil di tempat yang tidak menyolok. Oleh karenanya, berhati-hatilah dalam memeriksakan batumulia agar anda tidak bernasib malang seperti Pak Gunawan. Sampai bertemu lagi di kisah lain. Untuk para peminat Gemstone Lovers, seandainya ada pertanyaan di bidang batumulia, jangan ragu-ragu menyampaikannya., insyaallah akan dicarikan jawabannya. Salam hangat , Mang Okim.
Re: [iagi-net-l] Info Asosiasi Pengeboran MIGAS Indonesia
Seingat saya ada , coba tanyakan ke Perusahaan Pemboran milik Grup Medco ( kantornya di Jl. Ampera). Si Abah. Mohon informasi tentang Asosiasi Pengeboran MIGAS Indonesia ? apakah ada atau tidak ? Terimakasih -lina- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Info Asosiasi Pengeboran MIGAS Indonesia
Terimakasih pak atas infonya -lina- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Juli 2005 11:46 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Info Asosiasi Pengeboran MIGAS Indonesia Seingat saya ada , coba tanyakan ke Perusahaan Pemboran milik Grup Medco ( kantornya di Jl. Ampera). Si Abah. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Kisah Sepotong Batu Mirah Delima
Pak Miko, Terima kasih telah berbagi pengetahuan. Masyarakat sangat tertarik dengan batumulia (lihat saja kalau ada tukang cincin di trotoar, pasti selalu laku dikerumuni orang) dan kalau mereka ingin tahu lebih banyak soal batumulia mereka akan menanyakan kepada ahli geologi, padahal tak semua ahli geologi itu tahu banyak tentang batumulia seperti Pak Miko. Maka, kalau Pak Miko berbagi pengetahuan, lumayan ada bekal buat menjawab pertanyaan orang-orang soal batumulia. Bagaimana kita menghargai sepotong batumulia itu, maka mirah delima Tanzania 3 kg bisa berharga Rp 100 juta dan bahkan berani ditawarkan Rp 1milyar ? Lalu, karena mirah delima itu variasi mineral korundum yang punya kekerasan Mohs 9,0 apakah ia waktu diuji hanya bisa digores dengan intan yang punya skala kekerasan Mohs 10,0 ? Dulu saya diajari kalau skala Mohs 1-2 bisa digores kuku, 1-3 bisa digores uang tembaga, 1-5 bisa digores pisau, 1-6 bisa digores kawat baja; apakah ini masih berlaku ? Tentang genesa mirah delima, ia berwarna merah katanya karena ada chromium-nya. Karena chromium itu penyusun chromite dan chromite itu berasosiasi dengan ofiolit, apakah langsung bisa kita katakan kalau mau mencari mirah delima cari saja dulu wilayah2 mineralisasi kromium di deposit ofiolit, misalnya Sulawesi Tengah-Tenggara ? Yang mirah delima Tanzania, karena zoisite itu mineral metamorfik kan kebetulan juga Sulawesi Tengah-Tenggara itu salah satu wilayah metamorfik terbesar di Indonesia (Toboli Complex). Siapa tahu kita bisa dapat mengkonsentrasi deposit mirah delima di situ. Hanya, apa yang biasa menjadi country rock mineralisasi mirah delima itu ? Punten, jadi banyak pertanyaan Mang Okim. salam, awang sujatmiko [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan IAGi yang budiman, Marilah kita tinggalkan sejenak topik hemat energi yang dalam minggu ini telah sedemikian banyak mengundang pendapat. Saya ajak rekan-rekan untuk menyimak suatu dunia yang jauh dari gunjang-ganjing kritik dan politik. Topiknya mengenai gemstone atau batumulia, batu permata atau batu aji (dibakukan oleh Dept. Energi dan Pertambangan dengan istilah batumulia). Isinya bukan yang rumit-rumit atau kuliah, melainkan pengalaman praktis yang semoga dapat menambah wawasan rekan-rekan IAGI. Bagi rekan-rekan yang interested, mari bergabung dalam Gemstone Lovers (penggemarnya di Indonesia lebih dari 50% dari penduduk dewasa). Dongeng pertama ini insyaallah akan disambung dengan dongeng-dongeng yang lain, baik dari saya ataupun dari teman-teman gemstone lovers yang lain ( disarankan dari pengalaman ). OK ?! KISAH SEPOTONG BATU MIRAH DELIMA Rekan-rekan IAGI, Pak Gunawan adalah seorang anggota Masyarakat Batumulia Indonesia yang juga pemilik sebuah toko emas dan permata di kawasan Pasar Baru Bandung. Pada suatu hari dia datang membawa sepotong batu berwarna merah daging yang terbungkus lapisan batuan tipis berwarna hijau tua. Beratnya sekitar 3 kg. Dari pengamatan secara quick look dan uji gemologi sederhana, dapat dipastikan bahwa batu Pak Gunawan adalah sejenis RUBY atau MIRAH DELIMA, sedangkan lapisan batuan tipis berwarna hijau yang menyelimuti bagian luar adalah mineral ZOISITE. Menurut Cursio Cipriani, 1986 , di dunia, kombinasi mirah delima dengan mineral zoisite hanya ditemukan di Tanzania (there is nothing like it in the mineral world). Rekan - rekan IAGI, Sekitar sebulan kemudian, Pak Gunawan datang lagi membawa mirah delimanya, tetapi kali ini sudah tidak utuh. Bagian bawahnya telah terpotong. Saya tanyakan kenapa sampai terpotong, Pak Gunawan menjelaskan bahwa mirah delimanya diperiksakan ke sebuah kantor di Bandung dimana selain dipotong, sertifikatnya menyatakan bukan mirah delima melainkan batuan ultra-basa (tidak spesifik menyebutkan zoisite). Bagian batuan yang berwarna merah ternyata tidak dijelaskan. Batuan ultra basa yang dimaksud adalah lapisan batuan tipis berwarna hijau yang prosentasenya kurang dari 1%. Melihat kenyataan ini, peminat mirah delima yaitu Pak Kasigawa, seorang pengusaha Jepang yang kenal saya, langsung meminta Pak Gunawan untuk memeriksakan ulang ke Pak Miko. Alhamdulillah, kali ini konsultasi yang saya berikan mendapatkan imbalan duit karena harus mengeluarkan sertifikat. Hasilnya tetap seperti pada kesimpulan pertama yaitu MIRAH DELIMA TANZANIA, hanya disebutkan bahwa telah dipotong. Menurut cerita Pak Gunawan, sepulangnya dari pemeriksaan quick look pertama, sebelum masuk ke tokonya, dia bertemu Pak Kasigawa yang sengaja mengunjunginya. Ketika ditanya tentang batu yang dibawa, Pak Gunawan menjelaskan bahwa batunya adalah mirah delima (ruby) dengan harga satu milyar rupiah. Perlu diketahui bahwa pada saat itu, mirah delima Tanzania memang masih sangat langka. Mendengar penjelasan Pak Gunawan, Pak Kasigawa yang pengusaha, langsung tertarik dan minta sertifikat. Tanpa pikir panjang, Pak Gunawan pergisebuah kantor di Bandung, menemui beberapa ahli geologi yang pekerjaan sehari-harinya