Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik Untung M
Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
  Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling 
Berseteru


  Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) 
tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut sebagai 
perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang apakah 
penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa 
bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

  1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya adalah 
seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah sosialisasi 
pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar workshop, 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.

  2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

  3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi 
yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) 
adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final 
well report, dsb, genuine geolograph dan real-time-chart data tidak pernah 
bisa diakses (dan diperiksa dan didiskusikan) oleh para ahli.

  4. Dari 18 pembicara yang tampil, hanya 4 pembicara yang dapat dianggap 
mempunyai kompetensi tentang masalah pemboran migas; dari 4 itupun hanya 2 yang 
mempunyai latar belakang geosains yang diasumsikan dapat mengekstrasi informasi 
geologi bawah permukaan dari data pemboran. Empat belas (14) pembicara lainnya 
kebanyakan mengandalkan data geologi-geofisika (yang punya dimensi lebih 
besar/regional dibanding dengan data pemboran) untuk membuat analisis dan 
sintesis tentang penyebab-pemicu semburan lumpur. Dengan demikian trend 
workshop lebih berat pada pembahasan geologi regional, tektonik, dimensi 
waktu yang besar, dan kurang menyentuh analisis rinci dan dimensi waktu yang 
lebih instant/pendek, termasuk kurang disentuhnya kemungkinan-kemungkinan 
pemicuan semburan oleh kejadian-kejadian selama pemboran.

   Silaturahmi sebagai jawaban dari perseteruan - seperti diusulkan oleh 
banyak email - mustinya dimaknai dan diimplementasikan sebagai sesuatu yang 
lebih mendasar dan ber-dimensi organisasi. Seperti kita lihat dalam dalam 15 
bulan terakhir kepengurusan baru PP-IAGI, organisasi kita ini hampir bisa 
dikatakan sebagai tidak pernah bersilaturahmi dengan ribuan anggotanya melalui 
Berita IAGI maupun Majalah Geologi 

[iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mohon dukungan

2007-03-08 Terurut Topik Zulkifli Lubis
Deal All

Kalau ngomongin bencana alam Gempa bumi, Tsunami, Tanah longsor, Banjir 
pastilah orang2nya geologi yang paham/tahu diantara orang2 yang paham/tahu. 
Tapi sayang begitu banyaknya ahli geologi didunia ini tidak mampu memaksimalkan 
pengetahuan manusia2 awam tentang geologi (bencana geologi.red). mungkin kita 
tahu yang namanya dibilang bencana jika ada korban jiwa dan kita juga tahu 
bahwa bencana alam (gempa bumi, tsunami) tidak bisa dicegah. manusia hanya bisa 
mengurangi korban jiwa. dan yang terjadi selama ini adalah rakyat indonesia 
tidak paham dan tidak tahu harus berbuat apa ketika terjadi bencana. terbukti 
ketika gempa dan tsunami di aceh ketika air surut, masyarakat malah keenakan 
mencari ikan di pinggir laut yang airnya surut

Dan,... kita sebagai orang geologi yang sedikit banyaknya ngerti masalah ini 
hendaklah meluangkan waktu untuk membantu masyarakat awan memahami tentang 
kondisi indonesia yang rawan bencana. tanggung jawab ini bukan hanya milik 
pemerintah tapi juga milik kita bersama.

Sebelumnya saya mohon maaf kepada bapak2 senior geologist,... saya tidak 
bermaksud menyinggung perasaan bapak2 hanya saja mengingatkan kalau tidak kita 
siapa lagi,...???

Mungkin yang kami (Mahasiswa Geologi ITM 02) lakukan selama ini belum maksimal. 
dimana kami melakukan sosialisasi ditingkatan remaja mesjid, dan rencananya 
kami akan sosialisai ke Sekolah-sekolah SMP, SMU dimedan). tetapi kami memiliki 
keterbatasan.  Dan kami memohon Bantuan kepada yang peduli  agar dapat membantu 
program kami. 

Salam Geologi 

Zulkifli
Mahasiswa Geologi ITM 02

- Pesan Asli 
Dari: Lambok Parulian [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Kamis, 8 Maret, 2007 9:18:44
Topik: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra


Pa Awang,
bagaimana dengan ngarai Sihanok, katanya merupakan wujud dari present day 
great Sumatra Fault. Apa buktinya? Berarti Gunung di sekitarnya seperti 
Gunung Marapi dan Gunung Singgalang berhubungan dengan Sesar Sumatra ini. 
Kalau hasil dari Sesar Mentawai berhubungan dengan gunung-gunung sebelah 
mana, Pak?

Mohon penjelasannya.

lambok

- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 08, 2007 8:44 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra


Andri,

Hampir semua gunungapi di Sumatra, termasuk gunungapi purba yang
menghasilkan kawah volkanik Maninjau, secara spatial sangat berhubungan
erat dengan Sesar Sumatra. Ada sebuah makalah dari Rock et al (1982)-
Permian to Recent volcanism in northern Sumatra, Indonesia : a
preliminary study of its distribution, chemistry, and peculiarities -
Bull. Of Volcanology, 45, p. 127-152, menunjukkan bahwa gunungapi2 yang
duduk di sepanjang jalur sesar ini punya karakter high-K calk-alkaline
series. (sementara yang dekat palung adalah tholeeitic, dan yang di
wilayah back-arc calk-alkaline; tapi bilangannya sedikit). Sehingga,
mereka berkesimpulan bahwa gunungapi2 di Sumatra di sepanjang jalur
Sesar Sumatra tak berhubungan dengan zone Benioff. Apalagi, kedalaman
zone Benioff di Sumatra sulit dilihat lagi bila lebih dalam dari 100 km.

Neogen-Recent Sumatra Fault banyak mengubah geometri danau2 volkanik
yang berkembang di sepanjang sesar ini. Misalnya Singkarak, danau ini
saat sebagai Ombilin Basin di masa Paleogen dimensinya jauh lebih luas,
tetapi kemudian menciut menjadi model wrench-driven-pull-apart basin
(sempit, panjang, dalam) pada Neogen-Recent.

Berdasarkan karakteristik volkanisme yang juga berhubungan dengan Sesar
Sumatra dan pengaktifan Sesar Sumatra pada Neogen, maka saya pikir Danau
Maninjau merupakan wrench driven-pull-apart basin lake.

Space of accommodation ala Jawa yang membentuk Bogor-North
Serayu-Kendeng-Madura Strait trough kemana sedimen Neogen yang
volkanoklastik diendapkan dalam waktu yang sangat cepat tak terbentuk di
Sumatra. Arah kompresi di Sumatra oblique, bukan frontal seperti di Jawa
yang menyebabkan semua sedimen di Bogor-Madura Strait tertekan kuat dan
menjadi antiklinorium. Deformasi Neogen di cekungan2 Sumatra kebanyakan
berhubungan dengan pergeseran mendatar dextral Sesar Sumatra. Memang ada
beberapa sedimen Neogen yang diendapkan mengkompensasi pengangkatan
Barisan, seperti Ketapang, Petani, dan Muara Enim, tetapi coba cek
burial history untuk mengetahui rate of sedimentation-nya, masih jauh di
bawah rate of sedimentation volkanoklastik yang mengisi Bogor-Madura
Strait trough. Artinya, secara sedimentasi dan tektonik, masih kurang
syarat 'elisional' basins yang akan memicu pertumbuhan mudvolcano di
cekungan2 Sumatra.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Andri Syafriya [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 07, 2007 3:03 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra


Pak Awang, saya ada pertanyaan dari penjelasan bapak

Pertama kalau Danau Maninjau merupakan wrench driven-pull-apart basin
lake, 

[iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

2007-03-08 Terurut Topik Muhammad Taufik
menarik juga...
Nofie Iman
A notable words of Nofie Iman, a business consultant, majoring at investment 
and strategic management issues.
Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas
February 28th, 2007 | Personal 
Indonesia punya banyak ladang minyak dan gas, baik yang sudah, sedang, maupun 
yang belum tereksplorasi dan tereksploitasi. Walau penemuan cadangan minyak di 
dunia menurun secara signifikan, konon, cadangan minyak di Indonesia masih 
cukup besar dan belum terjamah.
Menurut laporan IHS, salah satu perusahaan penyedia informasi di bidang energi 
dunia, “there were some important finds that opened up some new areas, 
bolstered nearby producing areas and provided more building blocks for the 
future.” Terlebih lagi, pemerintah membuka tender dan menawarkan banyak blok 
pada para bidder di tahun-tahun ini.
Tak pelak, potensi ini mengundang banyak perusahaan minyak dan gas (migas) 
asing untuk berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia. Ujung-ujungnya, 
lapangan pekerjaan buat sektor ini juga menjadi terbuka. Tapi sebenarnya, 
bagaimana sebetulnya salary dan benefit yang diperoleh untuk pekerjaan di 
sektor migas ini?
Chevron
Chevron adalah salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. Pusatnya ada di 
San Ramon, California. Selain migas, Chevron juga bermain di eksplorasi, 
produksi, refinery, pemasaran dan transportasi, pembangkit energi, sampai 
chemical product.
Perusahaan ini berdiri tahun 1879 di Pico Canyon, California. Pada 2001, 
Chevron merger dengan Texaco dan membentuk ChevronTexaco. Namun pada 9 Mei 
2005, ChevronTexaco melepas moniker Texaco dan kembali ke nama Chevron. Texaco 
tetap menjadi merek di bawah Chevron. Pada 19 Agustus 2005, Chevron bergabung 
dengan Unocal Corporation, sebuah gerakan yang membuat Chevron produsen 
terbesar energi geotermal di dunia.

Chevron terbilang cukup loyal terhadap karyawannya. Tabel di atas adalah 
berdasar PKB tahun 2006. Konon komponen tersebut sudah mencakup basic salary 
plus 21% regional allowance. Fresh graduate umumnya masuk di tingkat 18A.
China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
Adalah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar ketiga di Republik 
Rakyat China setelah CNPC dan Sinopec. Perusahaan ini punya hak eksklusif untuk 
melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah dan gas alam di lepas pantai 
China. CNOOC juga merupakan sebuah perusahaan milik negara yang mana 70% 
sahamnya dimikili oleh pemerintah Republik Rakyat China. Mereka juga terdaftar 
di NYSE dengan kode ticker CEO.
CNOOC hadir di Indonesia dengan nama CNOOC Southeast Sumatra Ltd sebagai salah 
satu perusahaan KKKS yang ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran 
minyak dan gas bumi di lepas pantai Laut Jawa, sekitar 90 km sebelah utara 
Teluk Jakarta, Indonesia.

Berdasar Peraturan Perusahaan 2006, gaji yang ditawarkan terlihat pada tabel di 
atas. Fresh graduate masuk ke CNOOC pada level 19.
ConocoPhillips
ConocoPhillips berpusat di Houston, Texas. Merupakan salah satu oil company 
besar yang memiliki lini bisnis terintegrasi — konon terbesar ketiga setelah 
Exxon dan Shell. ConocoPhillips lahir 30 Agustus 2002 sebagai produk merger 
antara Conoco Inc. dan Phillips Petroleum Company.
ConocoPhillips dikenal sebagai perusahaan dengan technological expertise untuk 
eksplorasi dan produksi di laut dalam, reservoir management and exploitation, 
3-D seismic technology, high-grade petroleum coke upgrading, dan teknologi 
sulfur removal yang begitu sophisticated.

Menurut Peraturan Perusahaan 2006, gaji untuk karyawan terlihat seperti pada 
tabel di atas. Gaji mereka cukup bersaing dengan struktur gaji Chevron. Fresh 
graduate biasanya masuk di level 12.
ENI
ENI berpusat di Italia dan bermain di sektor minyak dan gas alam. Juga punya 
usaha di engineering and construction, electricity generation, dan 
petrochemical. Sejujurnya, saya kurang tahu pasti tentang bisnis dan pencapaian 
mereka. Sepanjang yang saya tahu, mereka ENI di Eropa Selatan dan juga punya 
(sedikit) kepentingan dan investasi di Indonesia.

Dari sounding orang dalam, struktur gaji di ENI untuk tahun 2004-2006 adalah 
seperti terlihat pada tabel di atas. Fresh graduate biasanya masuk pada tingkat 
ke 8.
Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC)
Perusahaan minyak bentukan Kuwait Petroleum Corporation yang beroperasi di 
beberapa negara di luar Kuwait, seperti Mauritania dan Mesir. Di Indonesia, 
mereka punya project di Buton dan telah memiliki interest di Blok Seram 
Non-Bula sejak 1985.
Struktur gaji KUFPEC terlihat seperti tabel berikut. Fresh graduate masuk di 
level 9. Struktur gaji tersebut adalah yang berlaku untuk tahun 2004-2006.

Pertamina
Rasanya semua sudah cukup tahu bahwa Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas 
Bumi Negara (Pertamina) adalah satu-satunya BUMN yang bertugas mengelola 
penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.
Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli 
tersebut telah dihapuskan pemerintah pada sekitar tahun 

Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mohon dukungan

2007-03-08 Terurut Topik mohammad syaiful

yth. bang zulkifli dkk di itm,

yg sudah kalian lakukan sudah termasuk hebat, mengingat kalian masih
berstatus mahasiswa. sosialisasi geologi (bisa dibaca juga sbg:
pendidikan geologi utk masyarakat) bisa beragam-rupa, termasuk melalui
remaja masjid. jangan dikira kalian melakukannya sendirian, sebab saya
pun melakukannya via masjid pula (di bogor). hanya mungkin gaya
penyampaian di masjid, mungkin agak berbeda dengan gaya penyampaian di
bangku sekolah, berbeda pula dengan di tempat wisata (tanyakan kepada
mas yudi yg dulunya adalah seksi geowisata di pp-iagi).

yg kedua mengenai bantuan: bantuan apa yg dimaksud? kalo bantuan
pemikiran termasuk bimbingan, saya yakin bapak2/ibu2 di pengda sumut
akan bersedia membantu. atau maksud lain dari kata 'bantuan' tsb?

tetaplah semangat!

salam,
syaiful

On 3/8/07, Zulkifli Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote:


Deal All

Kalau ngomongin bencana alam Gempa bumi, Tsunami, Tanah longsor, Banjir
pastilah orang2nya geologi yang paham/tahu diantara orang2 yang paham/tahu.
Tapi sayang begitu banyaknya ahli geologi didunia ini tidak mampu
memaksimalkan pengetahuan manusia2 awam tentang geologi (bencana
geologi.red). mungkin kita tahu yang namanya dibilang bencana jika ada
korban jiwa dan kita juga tahu bahwa bencana alam (gempa bumi, tsunami)
tidak bisa dicegah. manusia hanya bisa mengurangi korban jiwa. dan yang
terjadi selama ini adalah rakyat indonesia tidak paham dan tidak tahu harus
berbuat apa ketika terjadi bencana. terbukti ketika gempa dan tsunami di
aceh ketika air surut, masyarakat malah keenakan mencari ikan di pinggir
laut yang airnya surut

Dan,... kita sebagai orang geologi yang sedikit banyaknya ngerti masalah ini
hendaklah meluangkan waktu untuk membantu masyarakat awan memahami tentang
kondisi indonesia yang rawan bencana. tanggung jawab ini bukan hanya milik
pemerintah tapi juga milik kita bersama.

Sebelumnya saya mohon maaf kepada bapak2 senior geologist,... saya tidak
bermaksud menyinggung perasaan bapak2 hanya saja mengingatkan kalau tidak
kita siapa lagi,...???

Mungkin yang kami (Mahasiswa Geologi ITM 02) lakukan selama ini belum
maksimal. dimana kami melakukan sosialisasi ditingkatan remaja mesjid, dan
rencananya kami akan sosialisai ke Sekolah-sekolah SMP, SMU dimedan). tetapi
kami memiliki keterbatasan.  Dan kami memohon Bantuan kepada yang peduli
agar dapat membantu program kami.

Salam Geologi

Zulkifli
Mahasiswa Geologi ITM 02
- Pesan Asli 


--
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]


Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi ini 
adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. Namanya 
juga International Geological Workshop.
RPK
  - Original Message - 
  From: Untung M 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Assalaam'ulaikum wr.wb.,
  Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
  Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
  M. Untung
- Original Message - 
From: Andang Bachtiar 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling 
Berseteru


Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) 
tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut sebagai 
perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang apakah 
penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa 
bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya adalah 
seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah sosialisasi 
pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar workshop, 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi 
yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) 
adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final 
well report, dsb, genuine geolograph dan real-time-chart data tidak pernah 
bisa diakses (dan diperiksa dan didiskusikan) oleh para ahli.

4. Dari 18 pembicara yang tampil, hanya 4 pembicara yang dapat dianggap 
mempunyai kompetensi tentang masalah pemboran migas; dari 4 itupun hanya 2 yang 
mempunyai latar belakang geosains yang diasumsikan dapat mengekstrasi informasi 
geologi bawah permukaan dari data pemboran. Empat belas (14) pembicara lainnya 
kebanyakan mengandalkan data geologi-geofisika (yang punya dimensi lebih 
besar/regional dibanding dengan data pemboran) untuk membuat analisis dan 
sintesis tentang penyebab-pemicu semburan lumpur. Dengan demikian trend 
workshop lebih berat pada pembahasan geologi regional, tektonik, dimensi 
waktu yang besar, dan kurang menyentuh analisis rinci dan dimensi waktu yang 
lebih instant/pendek, termasuk kurang disentuhnya 

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini 
menyatakan:
...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan lumpur 
panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang menjadi 
gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka seyogianya 
 gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam
Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin dapat 
dterima oleh fihak2 yang berseteru.
Wasalam
RPK

  - Original Message - 
  From: R.P. Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi 
ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
  Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. Namanya 
juga International Geological Workshop.
  RPK
- Original Message - 
From: Untung M 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
  Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof 
RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut 
sebagai perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang 
apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam 
(gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

  1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya adalah 
seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah sosialisasi 
pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar workshop, 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.

  2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

  3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan 
profesi yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) 
adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final 
well report, dsb, genuine geolograph dan 

[iagi-net-l] Re: Silaturahmi dan Polemik: LUSI

2007-03-08 Terurut Topik Yo Sumartojo
Rekan-rekan geoligiawan,

Ikut-ikutan unjuk rembug dari negeri Paman Sam; dibawah ini adalah kutipan dari 
Wilkipedia.
Salam,

Jojok Sumartojo
Marietta, Georgia, USA

 Natural disaster
From Wikipedia, the free encyclopedia

A natural disaster is the consequence of the combination of a natural hazard (a 
physical event e.g. volcanic eruption, earthquake, landslide) and human 
activities. Human vulnerability, caused by the lack of appropriate emergency 
management, leads to financial, structural, and human losses. The resulting 
loss depends on the capacity of the population to support or resist the 
disaster, their resilience [1]. This understanding is concentrated in the 
formulation: disasters occur when hazards meet vulnerability [2]. 

A natural hazard will hence never result in a natural disaster in areas without 
vulnerability, e.g. strong earthquakes in uninhabited areas. The term natural 
has consequently been disputed because the events simply are not hazards or 
disasters without human involvement [3]. The degree of potential loss can also 
depend on the nature of the hazard itself, ranging from wildfires, which 
threaten individual buildings, to impact events, which have the potential to 
end civilization.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_disaster#_note-2




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Kepengurusan IAGI dan Silaturahmi

2007-03-08 Terurut Topik sanggam hutabarat
Rekans
   
  Saya (mulai) prihatin dengan kenyataan yang dipaparkan Andang mengenai 
'macet'nya alat2 fundamental organisasi IAGI  sejak 15 bulan terakhir ini (MGI, 
Berita IAGI, turba ke PengDa..). Saya secara pribadi tahu pengurusan sekarang 
terdiri dari orang2 pintar dalam bidangnya maupun organisasi, punya visi yang 
tajam, luas jaringannya dan jago skill negosiasinya 
(birokrat-universitas-independen-swasta-bahkan internasional) dan mempunyai 
komitmen kuat dan tulus (paling tidak waktu awal2 terpilihnya?) untuk 
mempertahankan dan bahkan meningkatkan peranan dan kegunaan IAGI kedalam maupun 
keluar.  Sebenarnya kepengurusan sekarang ini menurut saya sudah sangat 
di'manja' dengan berita/situasi kompemporer baru2 ini dan kondisi sekarang di 
tanah air (Lusi, gempa, banjir, longsor dll). Artinya peluang/momentum yg 
diberikan secara gratis itu seharusnya dapat dimainkan dengan 'cantik' i.e. 
dikelola untuk lebih memunculkan diri ke permukaan keluar dan kedalam lebih 
percaya diri dan secara
 simultan ...ibarat 2 kali dayung 3-4 pulau terlampaui.
   
  Saya harap teman saya keliru bila dulu mengatakan: kepengurusan setelah era 
ADB akan mengalami kesulitan mempertahankan boro2 melebihi apa yang 
kepengurusan ADB telah lalukan. Saya tidak percaya itu (sampai saat ini paling 
tidak). Atau keadaan sebenarnya memang sudah 2 pulau tidak sengaja terlampaui, 
tapi dayung belum dipakai-pakai?! 
   
  Maaf bila ada yang kurang berkenan dgn kata2 saya ini. Semuanya untuk 
memotivasi pengurus bekerja lebih baik untuk kami anggota IAGI khususnya.
   
  Wassalam,
Sanggam Hutabarat
   
  --
Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote:
P {   MARGIN-TOP: 0px; MARGIN-BOTTOM: 0px  }Perseteruan internal 
di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) tentang Lumpur Sidoardjo 
bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut sebagai perbedaan pendapat 
ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang apakah penyebab-pemicu semburan 
tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa bumi) yang diluar kuasa 
pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi kejadian-nya dalam skala waktu 
manusia (bukan skala waktu geologi),.  tetapi lebih ke masalah 
pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, wisdom, dan etika 
ilmiah dalam hal-hal berikut:
   
  1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi 
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi 
yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya adalah 
seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah sosialisasi 
pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika 
pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya 
implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar workshop, 
dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang 
dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya.
   
  2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.
   
  3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi 
yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses 
analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak 
didiskusikannya secara rinci (spt topik2 sub-disiplin lainnya) tentang masalah 
data teknis real-time-chart / geolograph selama pemboran dan implikasinya pada 
kondisi geologi lubang bor dimana masalah tersebut sebenarnya adalah kompetensi 
dari para ahli wellsite-operation geology,... dan lebih parahnya, tidak seperti 
data primer geologi bawah permukaan dan permukaan yang berlimpah dan accessible 
bagi kebanyakan ahli (seismik, trace sesar di permukaan, data satelit, 
data-sampel lumpur dsb), tipe data pemboran yang tersedia (dan dipresentasikan) 
adalah data sekunder (bahkan tersier) berasal dari daily drilling report, final 
well report, dsb, genuine geolograph dan real-time-chart data tidak pernah 
bisa diakses (dan diperiksa dan didiskusikan) oleh para
 ahli.
   
  4. Dari 18 pembicara yang tampil, hanya 4 pembicara yang dapat dianggap 
mempunyai kompetensi tentang masalah pemboran migas; dari 4 itupun hanya 2 yang 
mempunyai latar belakang geosains yang diasumsikan dapat mengekstrasi informasi 
geologi bawah permukaan dari data pemboran. Empat belas (14) pembicara lainnya 
kebanyakan mengandalkan data geologi-geofisika (yang punya dimensi lebih 
besar/regional dibanding dengan data pemboran) untuk membuat analisis dan 
sintesis tentang penyebab-pemicu semburan lumpur. Dengan demikian trend 
workshop lebih berat pada pembahasan geologi regional, tektonik, dimensi 
waktu yang besar, dan kurang menyentuh analisis rinci dan 

RE: [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

2007-03-08 Terurut Topik Anandito, Muh Anung
Ini alamat blog nya

http://nofieiman.com/2007/02/gaji-di-perusahaan-minyak-dan-gas/#more-320



Salam,
Anung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 09, 2007 7:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

Pak Taufik,

Tabel dibawah tidak bisa dibaca
Apakah kami bisa mendapatkannya lewat japri ?.
Terima kasih,

salam
yuriza



 

 Muhammad Taufik

 [EMAIL PROTECTED]

 o.com.my
To 
   iagi-net@iagi.or.id

 03/08/2007 09:30
cc 
 PM

 
Subject 
   [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan

 Please respond to Minyak dan Gas

 [EMAIL PROTECTED]

   .id

 

 

 

 




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Need help, Electronic Bulletin APPG

2007-03-08 Terurut Topik Shofiyuddin

Barangkali ada yang punya digital version dari artikel di bawah ini. Thanks
untuk yang  mau kirim, via japri aja.

Terima kasih.

Shofi
===

*AAPG Bulletin*; September 1995; v. 79; no. 9; p. 1275-1300



Rock-fabric/petrophysical classification of carbonate pore space for
reservoir characterization

* *

*By F. Jerry Lucia ***
**


Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik miko
Yth. Pak Koesoema dan Mas Yo,

Rumusan yang diusulkan oleh Pak Koesoema sangat tepat  dan bijaksana , serta 
sangat sesuai dengan definisi tentang Natural Disaster yang disitir oleh Mas Yo 
dari ensiklopedi Wikipedia. Waktu datangnya email  sangat bertepatan dan pasti 
akan menggembirakan para pengusaha pemboran migas dan para  well-site 
geologists/ engineers yang selama ini  diciutkan nyalinya untuk mengekplorasi 
potensi migas di cekungan2 sedimen yang berisiko tinggi. Rumusan tersebut 
seharusnya segera disosialisasikan secara luas ke masyarakat.

Selamat Pak Koesoema, selamat Mas Yo.

Salam batumulia, mang Okim


- Original Message - 
  From: 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 10:18 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
  Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini 
menyatakan:
  ...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan lumpur 
panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang menjadi 
gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka seyogianya 
 gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam
  Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin 
dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
  Wasalam
  RPK

- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi 
ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. 
Namanya juga International Geological Workshop.
RPK
  - Original Message - 
  From: Untung M 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


  Assalaam'ulaikum wr.wb.,
  Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini. 
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya 
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya 
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh 
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang 
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari 
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai 
seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus dipakai 
sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang betul-betul 
matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical workshop. Demikan 
saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di dunia ini yang tidak 
dapat dpecahkan. 
  Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
  M. Untung
- Original Message - 
From: Andang Bachtiar 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi 
Saling Berseteru


Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof 
RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut 
sebagai perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang 
apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam 
(gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi 
kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  
tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, 
wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya 
implikasi hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim 
interaksi yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya 
adalah seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah 
sosialisasi pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - 
sistimatika pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang 
punya implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar 
workshop, dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session 
tersendiri, yang dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk 
melaksanakannya.

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan 
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung 
ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara 
tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara 
proporsional seperti yang lainnya.

3. Pemahaman yang parsial 

[iagi-net-l] Hidupkan Forum Ahli Kebumian utk LUSI

2007-03-08 Terurut Topik yrsnki


 Rekan rekan
 
    Saya kira pendapat
pak Koesoemadinata ini  bahwa semburan lumpur
   
yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun penyebabnya)ini telah
menjadi gunung    
 lumpur
yang sudah  sulit dikendalikan oleh manusia sudah merupakan
pendapat
    sebagian besar  masyarakat ahli
kebumian..
 Bukan hanya di Indonesia , akan
tetapi informasi dari Pak Yo dari AS juga memnunjukan
 pendapat yang sama.

 Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana
meyakinkan Pemerintah SBY agar secara

baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada tahapan saat ini
LUSI  sudah merupakan
 Bencana Alama
(Nasional) ?

 Tentu saja ini merupakan
kesulitan dalam mengkomunikasikan - nya kepada 
  masyarakat mengingat selama ini
masyarakat sudah terkomunikasikan bahwa 
  penyebab  terjadinya LUSI
adalah HANYA pemboran yang dilakukan oleh Lapindo.
   Saya garis bawahi HANYA.

  Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas
ahli kebumian lainnya diharapkan berperan,
  dan sebagaimana sering saya
sampaikan  Pendapat ini bukanlah pendapat  yang
  populer di-masyarakat.

  Kita  sebagai komunitas ilmiah harus
berani mengemukakan hal ini , terlepas posisi
  dari kedudukan profesional para 
pengurus-nya.

   Apakah tidak
sebaiknya Forum Ahli Ilmu Kebumian membuat surat terbuka kepada  
   Pemerintah untuk menyatakan
pendapatnya ?

   Bukankah
Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul pada KAIKNAS thn 1995 (17 tahun
   yang lalu?).

   Bagaimana kalau dihidupkan kembali
?

   Si-Abah

 
_


   Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti
tercantum di bawah ini.
 Saya kira alangkah bijaksananya kalau
rumusan akhir dari Workshop ini
 menyatakan:

...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari
semburan
 lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala
ini telah
 berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat
sehingga di luar kendali
 manusia, maka seyogianya  gejala ini
dinyatakan sebagai (murni) bencana
 alam
 Saya
kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin
 dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
 Wasalam
 RPK
 
   - Original Message -
 

From: R.P. Koesoemadinata
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
   Subject: Re:
[iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi

Saling Berseteru
 
 
   Saya kira workshop ini
hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa
 Lusi ini adalah
murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan
 pemboran.
   Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan
pemboran.
 Namanya juga International Geological Workshop.
   RPK
 - Original Message -

From: Untung M
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent:
Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli
 Geologi Saling
Berseteru
 
 
 Assalaam'ulaikum wr.wb.,
 Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di
milis
 ini. Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan
tetapi saya duga
 sepertinya hanya adu intektualitas saja.  Bukan
itu yang kita
 kehendaki. Rakyat maunya real work. Jadi
Just do it jangan hanya
 NATO. No action talk only.
Oleh karena itu bersilahturrahmi dengan
 mengadakan
Technical Workshop Undang seluruh geosaintis yang

dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari segala bidang 
 termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai
 seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus
 dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui
penggodokan
 yang betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh
setiap peserta
 technical workshop. Demikan saran saya. Semoga
dapat dilaksanakan. Ta'
 ada masalah di dunia ini yang tidak
dapat dpecahkan.
 Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
 M.
Untung
   - Original Message -
  
From: Andang Bachtiar
   To: iagi-net@iagi.or.id
 
 Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
   Subject:
[iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi

Saling Berseteru
 
 
  
Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka
dari
 Prof RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena
hal-biasa
 yang disebut sebagai perbedaan
pendapat ilmiah yang menyangkut
 hasil analisis
tentang apakah penyebab-pemicu semburan tersebut
 adalah pemboran
BJP-1 atau proses alam (gempa bumi) yang diluar
 kuasa
pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi kejadian-nya

dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),.  tetapi
 lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan
 bersikap, wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal
berikut:
 
   1. Menyimpulkan permasalahan
kontroversial saintifik yang punya
 implikasi
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi
 yang
minim interaksi yang digelar dengan stempel workshop tetapi
 pada kenyataannya adalah seminar atau lebih parahnya
menurut
 sebagian peserta adalah 

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Senada dengan uraian ini
Tanggal 5 September 2006 saya menuliskannya dalam sebuah tulisan
berjudul  Kecelakaan industri yang menjadi bencana alam yg
multidimensi
http://rovicky.wordpress.com/2006/09/05/kecelakaan-industri-yang-menjadi-bencana-alam-yg-multidimensi/

rdp

On 3/9/07, miko [EMAIL PROTECTED] wrote:



Yth. Pak Koesoema dan Mas Yo,

Rumusan yang diusulkan oleh Pak Koesoema sangat tepat  dan bijaksana , serta
sangat sesuai dengan definisi tentang Natural Disaster yang disitir oleh Mas
Yo dari ensiklopedi Wikipedia. Waktu datangnya email  sangat bertepatan dan
pasti akan menggembirakan para pengusaha pemboran migas dan para  well-site
geologists/ engineers yang selama ini  diciutkan nyalinya untuk
mengekplorasi potensi migas di cekungan2 sedimen yang berisiko tinggi.
Rumusan tersebut seharusnya segera disosialisasikan secara luas ke
masyarakat.

Selamat Pak Koesoema, selamat Mas Yo.

Salam batumulia, mang Okim


- Original Message -

From:
To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Thursday, March 08, 2007 10:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini
menyatakan:
...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan lumpur
panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang
menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka
seyogianya  gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam
Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin
dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
Wasalam
RPK


- Original Message -
From: R.P. Koesoemadinata
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa Lusi
ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran. Namanya
juga International Geological Workshop.
RPK

- Original Message -
From: Untung M
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini.
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar.
Selesai seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus
dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang
betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical
workshop. Demikan saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di
dunia ini yang tidak dapat dpecahkan.
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung

- Original Message -
From: Andang Bachtiar
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
Subject: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling
Berseteru


Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK)
tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut
sebagai perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang
apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses
alam (gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk
memprediksi kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu
geologi),.  tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah,
kematangan bersikap, wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi
yang minim interaksi yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada
kenyataannya adalah seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta
adalah sosialisasi pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika
- sistimatika pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah
yang punya implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar
workshop, dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session
tersendiri, yang dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk
melaksanakannya.

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih
cenderung ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga
hadir di acara tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi 

Re: [iagi-net-l] Hidupkan Forum Ahli Kebumian utk LUSI / data+keahlian

2007-03-08 Terurut Topik basuki puspoputro
Abah dan rekan-rekan,
   
  Saya kira pendapat/usulan Abah baik sekali. Agar didapatkan hasil yang 
optimal diperlukan setidaknya dua hal yaitu data dan keahlian. Analisa tanpa 
data hasilnya akan mengambang dan salah-salah bisa salah. Oleh karenanya 
diperlukan data asli dan boleh saja turunannya, termasuk tapi tidak terbatas 
pada data seismik, data geologi pemboran dan regional, data pemboran tentu 
termasuk segala rekaman lumpur, tekanan dll. Keahlian, maksudnya yang 
menganalisa data harus orang yang memiliki keahlian yang diakui oleh 
rekan-rekan. Data dianalisis oleh para ahli secara kontinyu dalam jangka waktu 
yang ditentukan. Hasil analisis kelompok ahli itu dipresentasikan kepada 
stakeholder untuk mendapatkan tambahan dan sanggahan. Dirapikan lagi hasilnya 
baru disampaikan kepada pemerintah. Kalau butuh biaya (processing, 
interpretasi, laboratorium dsb) dibiayai oleh IAGI-HAGI-IATMI-? atau dicarikan 
sponsor.
   
  Maaf, bukan menggurui karena anda sudah tahu ini semua, tetapi hanya 
mengingatkan. Yangkung yakin hasilnya akan berbobot, mantap, asal tidak 
ditunggangi kepentingan tertentu. Kata kunci: data, analysis, kebenaran 
   
  Yangkung

[EMAIL PROTECTED] wrote:
   Rekan rekan
 
Saya kira pendapat pak Koesoemadinata ini  bahwa semburan lumpur
yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun penyebabnya)ini telah menjadi 
gunung
 lumpur yang sudah  sulit dikendalikan oleh manusia sudah merupakan pendapat
sebagian besar  masyarakat ahli kebumian..
 Bukan hanya di Indonesia , akan tetapi informasi dari Pak Yo dari AS juga 
memnunjukan
 pendapat yang sama.

 Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana meyakinkan Pemerintah SBY agar 
secara
 baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada tahapan saat ini LUSI  sudah 
merupakan
 Bencana Alama (Nasional) ?

 Tentu saja ini merupakan kesulitan dalam mengkomunikasikan - nya kepada 
  masyarakat mengingat selama ini masyarakat sudah terkomunikasikan bahwa 
  penyebab  terjadinya LUSI adalah HANYA pemboran yang dilakukan oleh 
Lapindo.
   Saya garis bawahi HANYA.

  Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas ahli kebumian lainnya diharapkan 
berperan,
  dan sebagaimana sering saya sampaikan  Pendapat ini bukanlah pendapat  
yang
  populer di-masyarakat.

  Kita  sebagai komunitas ilmiah harus berani mengemukakan hal ini , 
terlepas posisi
  dari kedudukan profesional para  pengurus-nya.

   Apakah tidak sebaiknya Forum Ahli Ilmu Kebumian membuat surat terbuka 
kepada 
   Pemerintah untuk menyatakan pendapatnya ?

   Bukankah Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul pada KAIKNAS thn 1995 (17 
tahun
   yang lalu?).

   Bagaimana kalau dihidupkan kembali ?

   Si-Abah

  _


   Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
 Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini
 menyatakan:
 ...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan
 lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah
 berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali
 manusia, maka seyogianya gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana
 alam
 Saya kira pernyataan ini adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin
 dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
 Wasalam
 RPK
 
 - Original Message -
 
From: R.P. Koesoemadinata
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
 Saling Berseteru
 
 
 Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa
 Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan
 pemboran.
 Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran.
 Namanya juga International Geological Workshop.
 RPK
 - Original Message -
 
From: Untung M
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli
 Geologi Saling Berseteru
 
 
 Assalaam'ulaikum wr.wb.,
 Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis
 ini. Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga
 sepertinya hanya adu intektualitas saja. Bukan itu yang kita
 kehendaki. Rakyat maunya real work. Jadi Just do it jangan hanya
 NATO. No action talk only. Oleh karena itu bersilahturrahmi dengan
 mengadakan Technical Workshop Undang seluruh geosaintis yang
 dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari segala bidang 
 termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar. Selesai
 seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus
 dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan
 yang betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta
 technical workshop. Demikan saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta'
 ada masalah di dunia ini yang tidak dapat dpecahkan.
 

[iagi-net-l] Re: GEMS LOVERS : mohon informasi

2007-03-08 Terurut Topik miko
Yth Pak Budi,

Naah sekarang mang Okim baru tahu maksud Pak Budi. Kalau yang dicari kristal 
kuarsa untuk koleksi atau healing / penyembuhan; maka setahu mang Okim belum 
ada yang telah menambangnya secara resmi.

Walaupun mang Okim punya beragam koleksi quartz family minerals seperti 
kecubung kristal dari Alahan Panjang ( Sumbar, mungkin terkena gempa ), kuarsa 
kristal dari Cisolok dan Sareweh Banten, sitrin dan kecubung teh / smoky quartz 
dari Pangkalan Bun Kalteng, tetapi Mang Okim sendiri belum pernah mengunjungi 
lokasinya. Dari para suppliernya mang Okim mendapat penjelasan bahwa kristal2 
tersebut digali oleh masyarakat secara selektif, artinya mengejar urat2 atau 
rekahan2 di batuan dan tak ada izinnya secara resmi ( biasanya jumlahnya 
terbatas ).

Mengenai Ammonite, itu sejenis binatang laut nenek moyang dari Nautilus yang 
sering dibuat hiasan lampu.  Fosil tersebut  banyak ditemukan di Irja ( 
berwarna hitam mengandung urat-urat pirit ) dan Timor ( berwarna merah dengan 
urat-urat kalsit ).

Mengenai khasiatnya, sebaiknya Dr. Yatno deeh yang menjawabnya, demikian juga 
harganya ( ini bukan urusan komisi lho, beliau memang ahlinya ).

Sekian dulu ya, mang Okim sudah ditunggu untuk meresmikan sebuah Pondok Baca 
Rotary di kawasan lokalisasi .. di Surabaya ( heem, pasti akan lihat 
pemandangan yang berbeda niih ). 

Salam batumulia, mang Okim



- Original Message - 
  From: budi santoso 
  To: miko 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 9:12 PM
  Subject: Re: GEMS LOVERS : mohon informasi


  Yth. Mang Okim,
  Terima kasih utk informasinya. Saya mencari Kristal quartz utk koleksi dan 
utk healing.
  Jenis yang saya cari adalah yang masih natural/asli dan belum pernah dipoles 
sama sekali. (mungkin hanya dicuci/dibersihkan dari tanah aja). mengenai 
bentuknya bisa point/cluster/kombinasi yang penting utuh (bukan patahan / 
potongan). yang ada kandungan mineralnya pun oke (misal : 
citrine/amethyst/rutilate/tourmaline, dll)
  Saya akan coba cari informasi ke kantor dinas spt yang Mang Okim saranin.
  Apakah Mang Okim sendiri punya koleksi kristal quartz ?

  Kalo koleksi fosil ammonit yang spt Mang Okim sebutin, saya pingin tau 
beberapa hal :
  1. Fosil ammonit itu, asalnya dari apa ? (tumbuhan atau hewan).
  2. Khasiatnya / kegunaannya utk apa ?
  3. Berapa harganya ?

  Terima kasih utk perhatian dan informasinya.

  Salam batu terindah,
  Budi Santoso

  miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak Budi Santoso yth, 
 
Disampaikan di bawah ini, jawaban mang Okim : 
  1. Apakah di Indonesia terdapat daerah yang mengandung batu mineral 
Quartz Crystal ? Dimanakah lokasinya ?

  Kristal kuarsa terdapat di mana-mana. Jenis yang bagaimana yang Anda 
cari  dan untuk apa ? Apakah untuk koleksi, healing / 
  penyembuhan alternatif, atau industri ?

  2. Apakah ada larangan / prosedur / peraturan khusus untuk melakukan 
penambangan batu crystal quartz ? dimana bisa mendapatkan aturan tersebut ?

  Tak ada larangan menambangnya asal prosedurnya dipatuhi. Cobalah 
berkunjung ke Pemda  / Kabupaten setempat dan mintalah izin ke Dinas 
  Pertambangan atau Dinas yang ada Subdin Pertambangannya ( kristal 
kuarsa termasuk Golongan C / mineral industri ).

  3. Apakah saat ini sudah ada penambang resmi untuk batu crystal quartz 
ini ?

   Mang Okim tidak tahu, tetapi untuk keperluan industri  rasanya  ada 
(  Pak Supardan di Distam Jatim atau yang lain mungkin bisa menjawabnya )
  

  4. Di kedalaman berapakah biasanya batu crystal quartz ini biasanya di 
temukan ?

  Banyaknya di permukaan saja atau untuk yang primer digali tidak 
terlalu dalam seperti  kuarsa Sareweh dan Cisolok Banten, kuarsa ungu atau 
amethyst  
  Alahan Panjang, Sumbar, kuarsa kuning atau sitrin  Pangkalan Bun, 
Kalteng, etc .

  5. Berapa usia terbentuknya batu mineral crystal quartz tersebut ?

  Umur terbentuknya   dari Pra-Tersier sampai Plestosen ( sesuai dengan 
host-rocknya, baik batuan sedimen, beku atau metamorf ). Mang Okim punya
  koleksi fosil Ammonit dari Irian Jaya yang mengandung rongga berisi 
kristal kuarsa lepas , bening  seperti gelas ( koclak, konon khasiatnya 
huebat--he-he).

  Atas segala perhatian dan waktunya, saya sampaikan terima kasih ,  Salam, 
Budi Santoso

  Terima kasih kembali, 
  Salam batu mulia, mang Okim


--

  Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
  in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.




--
  Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast 
  with theYahoo! Search weather shortcut.

[iagi-net-l] [RE][iagi-net-l] Kepengurusan IAGI dan Silaturahmi

2007-03-08 Terurut Topik Nugroho Nugroho
   Sekedar urun rembug
Sebaiknya kitaberTabbayun kepada pengurus IAGI yg sekarang.
Dan menyampaikan keinginan atau apapun uneg2 kita secara langsung mungkin dengan membuat janji pertemuan secara tertutup.
Karena saya menganggap bahwa para IAGI adalah seperti saudara, jadi sebaik-baiknya nasehat atau apapun yg akan kita sampaikan adalahsecara langsung sehingga sama2 enak karenaapa yg ingin kita sampaikan dapat langsung, danorang yang menerima / mendengarapa2 yg kita inginkan jugalega hatikarena tidak banyak orang yang tahu dan InsyaAllahjustru malah dapat konsentrasi untuk memperbaiki kekurangannya.
Saya kira usaha yang pertama adalah hal itu yaitu sampaikan / klarifikasisecara langsung (pertemuan tertutup)
Karenamilis IAGI ini saya yakin diikuti juga non geologist termasuk wartawan.

Dan (meskipun saya tidak ikutan memilih pengurus dan saya juga sangat banyak pengurus IAGI yg tidak saya kenal) saya yakin (sampai saat ini dan InsyaAllah sampai kemudian nanti)mereka telah dengan tulus ikhlas bekerja menjadi pengurus, terlepas dengan segala kekurangannya.

Saya tidak ada niat apapun ataupun membela siapapun. Landasan saya cuma (karena saya Muslim) bahwa kita sebaiknya selalu Husnudzon dan ber Tabayun dengan langsung, agar tidak menimbulkan fitnah.

Wass
Nug





-[ Received Mail Content ]--
Subject : [iagi-net-l] Kepengurusan IAGI dan Silaturahmi
Date : Thu, 8 Mar 2007 20:39:00 + (GMT)
From : sanggam hutabarat [EMAIL PROTECTED]
To : iagi-net@iagi.or.id

Rekans 

Saya (mulai) prihatin dengan kenyataan yang dipaparkan Andang mengenai 'macet'nya alat2 fundamental organisasi IAGI sejak 15 bulan terakhir ini (MGI, Berita IAGI, turba ke PengDa..). Saya secara pribadi tahu pengurusan sekarang terdiri dari orang2 pintar dalam bidangnya maupun organisasi, punya visi yang tajam, luas jaringannya dan jago skill negosiasinya (birokrat-universitas-independen-swasta-bahkan internasional) dan mempunyai komitmen kuat dan tulus (paling tidak waktu awal2 terpilihnya?) untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan peranan dan kegunaan IAGI kedalam maupun keluar. Sebenarnya kepengurusan sekarang ini menurut saya sudah sangat di'manja' dengan berita/situasi kompemporer baru2 ini dan kondisi sekarang di tanah air (Lusi, gempa, banjir, longsor dll). Artinya peluang/momentum yg diberikan secara gratis itu seharusnya dapat dimainkan dengan 'cantik' i.e. dikelola untuk lebih memunculkan diri ke permukaan keluar dan kedalam lebih percaya diri dan secara 
simultan ...ibarat 2 kali dayung 3-4 pulau terlampaui. 

Saya harap teman saya keliru bila dulu mengatakan: kepengurusan setelah era ADB akan mengalami kesulitan mempertahankan boro2 melebihi apa yang kepengurusan ADB telah lalukan. Saya tidak percaya itu (sampai saat ini paling tidak). Atau keadaan sebenarnya memang sudah 2 pulau tidak sengaja terlampaui, tapi dayung belum dipakai-pakai?! 

Maaf bila ada yang kurang berkenan dgn kata2 saya ini. Semuanya untuk memotivasi pengurus bekerja lebih baik untuk kami anggota IAGI khususnya. 

Wassalam, 
Sanggam Hutabarat 

-- 
Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>wrote: 
P { MARGIN-TOP: 0px; MARGIN-BOTTOM: 0px } "Perseteruan" internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK) tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena "hal-biasa" yang disebut sebagai perbedaan "pendapat ilmiah" yang menyangkut hasil analisis tentang apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses alam (gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk memprediksi kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu geologi),. tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah, kematangan bersikap, "wisdom", dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut: 

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim interaksi yang digelar dengan stempel "workshop" tetapi pada kenyataannya adalah "seminar" atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah "sosialisasi pendapat sepihak" bisa dikatakan sebagai jauh dari etika - sistimatika pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah yang punya implikasi sepenting itu diperlukan "workshop" yang benar-benar "workshop", dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session tersendiri, yang dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk melaksanakannya. 

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih cenderung ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga hadir di acara tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan diskusi secara proporsional seperti yang lainnya. 

3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan profesi yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses analisis-sintesis permasalahan menjadi tidak optimal, seperti misalnya: tidak didiskusikannya secara rinci 

Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-08 Terurut Topik Supardan

Saya sangat setuju dengan pendapat bapak kita (Bp. RPK) yang terakhir ini.
Perdebatan mengenai penyebab terjadinya semburan lumpur, saya kira masih
butuh waktu panjang untuk diperoleh kesepakatan-kesepakatan dan semua pihak
tidak perlu memaksakan kesepakatan kelompoknya adalah yang paling benar.
Yang demikian itu pada akhirnya kan hanya menimbulkan peseteruan dan
perpecahan.

Setiap bencana (jenis apapun) tentu akan menghasilkan orang-orang miskin
baru. Tapi yang kita heran, setiap bencana ternyata juga meghasilkan
orang-orang kaya baru. Moga-moga teman-teman IAGI dan teman-teman geosains
pada umumnya serta pakar dari disiplin ilmu apapun di negeri tercinta ini
tidak memanfaatkan musibah untuk mendulang rupiah. Amien.

Pardan
Dinas ESDM Prop. Jatim.

On 3/8/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti tercantum di bawah ini.
Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan akhir dari Workshop ini
menyatakan:
...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai penyebab dari semburan
lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa gejala ini telah berkembang
menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat sehingga di luar kendali manusia, maka
seyogianya  gejala ini dinyatakan sebagai (murni) bencana alam
Saya kira pernyataan ini  adalah cukup bijaksana dan elegant yang mungkin
dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
Wasalam
RPK


- Original Message -
*From:* R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
*To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
*Subject:* Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk menghimpun pendapat bahwa
Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada hubungan dengan pemboran.
Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang melakukan pemboran.
Namanya juga International Geological Workshop.
RPK

- Original Message -
*From:* Untung M [EMAIL PROTECTED]
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Sent:* Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
*Subject:* Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Assalaam'ulaikum wr.wb.,
Saya senang sekali membaca pendapat geosaintis tentang LUSI di milis ini.
Banyak kandungan ilmiah dalam pendapat itu. Akan tetapi saya duga sepertinya
hanya adu intektualitas saja.  Bukan itu yang kita kehendaki. Rakyat maunya
real work. Jadi Just do it jangan hanya NATO. No action talk only. Oleh
karena itu bersilahturrahmi dengan mengadakan Technical Workshop Undang
seluruh geosaintis yang dianggap bisa memberi kontribusi yang berarti dari
segala bidang  termasuk orang-orang sosial. Ini bukan sekedar seminar.
Selesai seminar hilang tak ada bekas. Hasil technical workshop ini harus
dipakai sebagai pedoman kerja. Hasil ini sudah melalui penggodokan yang
betul-betul matang. Tentunya disetujui oleh setiap peserta technical
workshop. Demikan saran saya. Semoga dapat dilaksanakan. Ta' ada masalah di
dunia ini yang tidak dapat dpecahkan.
Wassalaam'ulaikum wr.wb.,
M. Untung

- Original Message -
*From:* Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED]
*To:* iagi-net@iagi.or.id
*Sent:* Wednesday, March 07, 2007 9:39 PM
*Subject:* [iagi-net-l] Silaturahmi === Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi
Saling Berseteru


Perseteruan internal di komunitas IAGI (re: Surat Terbuka dari Prof RPK)
tentang Lumpur Sidoardjo bukan sekedar karena hal-biasa yang disebut
sebagai perbedaan pendapat ilmiah yang menyangkut hasil analisis tentang
apakah penyebab-pemicu semburan tersebut adalah pemboran BJP-1 atau proses
alam (gempa bumi) yang diluar kuasa pengetahuan manusia saat ini untuk
memprediksi kejadian-nya dalam skala waktu manusia (bukan skala waktu
geologi),.  tetapi lebih ke masalah pengorganisasian pertemuan ilmiah,
kematangan bersikap, wisdom, dan etika ilmiah dalam hal-hal berikut:

1. Menyimpulkan permasalahan kontroversial saintifik yang punya implikasi
hukum-politik-bisnis semata-mata dari suatu acara diskusi yang minim
interaksi yang digelar dengan stempel workshop tetapi pada kenyataannya
adalah seminar atau lebih parahnya menurut sebagian peserta adalah
sosialisasi pendapat sepihak bisa dikatakan sebagai jauh dari etika -
sistimatika pengambilan kesimpulan ilmiah. Untuk menyimpulkan basis ilmiah
yang punya implikasi sepenting itu diperlukan workshop yang benar-benar
workshop, dimana setiap konsep diuji sampai tuntas dalam session-session
tersendiri, yang dalam hal ini mungkin dibutuhkan lebih dari 2 hari untuk
melaksanakannya.

2. Mekanisme penyelenggaraan workshop tidak secara seimbang menampilkan
presentasi dan diskusi tentang berbagai konsep-pendapat, tetapi lebih
cenderung ke salah satu konsep, padahal para ahli berbagi konsep lain juga
hadir di acara tersebut - tetapi tidak diberi kesempatan presentasi dan
diskusi secara proporsional seperti yang lainnya.

3. Pemahaman yang parsial tentang sub-sub-disiplin, kompetensi, dan
profesi yang terkait dengan geosains dalam industri migas, sehingga proses
analisis-sintesis 

Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

2007-03-08 Terurut Topik Dave . SAIB
Assalaamu'alaikum wr.wb.,

Uda-uda dan uni,

Ini saya sumbang

’Danau  Di Atas, panjang 6.3 km, lebar 2.8 km, permukaan airnya berada pada
ketinggian  1600m  di atas muka laut. Danau ini dangkal, bagian terdalamnya
hanya  44m.  Lalu,  danau  Di  Bawah, panjang 5.6 km, lebar 3 km, permukaan
airnya  berada  pada  ketinggian  1566m  di  atas muka laut. Danau Di Bawah
sangat  dalam,  bagian terdalam 886m kedalamannya. Jadi dasar danau Di Atas
sama tinggi dengan muka air danau Di Bawah.’

Wassalam,

D. Saib

noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote on 08/03/2007 02:20:37
PM:

 Uda Nur,
 Ada yang bilang karena muka airnya beda (?). Danau yang posisi di
 bawah muka airnya lebih tinggi dibanding danau yang posisinya di atas.
 Ada juga yang menjelaskan bahwa danau yang posisinya di atas
 dasarnya jauh lebih dalam alias berada di bawah dari dasar danau
 yang posisinya di bawah itu. wallahualam

 Tapi saya setuju dengan Uni Yuriza, alam Indonesia memang indah luar
 biasa...heran aja masih banyak yang senang liburan ke singapura he
 he  he  :-).


 tabik,

 - Original Message 
 From: Nur Darodjat [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 8, 2007 3:06:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

 Uda Noor,

 Disebut Danau Diatas karena kalau mau ke danau tersebut kita harus
 naik gunung dulu kan lumayan tinggi tuh kalau dari arah Solok.

 Sesudah sampai Danau Diatas, kita naik lagi dan dari bukit yang
 diatasnya Danau Diatas kita bisa melihat kearah bawah danau lagi,
 maka disebut Danau Dibawah.

 Jadi atas dan bawah disana menggunakan datum yang berbeda.

 nd


 From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 08, 2007 11:32 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

 kenapa disebut pendiem ?
 ini sama bingungnya dengan sebutan danau di atas (yang letaknya di
 bawah) dan danau di bawah (yang letaknya di atas)...

 Nsy
 - bukan asli padang , tapi pernah ke padang
 - Original Message 
 From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 8, 2007 12:02:29 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra
 Numpang komentar  sebagai orang Minang rasanya ingin meluruskan
 sedikit,
 Ngarai itu namanya Ngarai Sianok  bukan Sihanok apa lagi
Sihanouk..
 Anok artinya diem alias tidak ribut,  ngarai ini ada sungai kecilnya
 dibawah jadi nggak diam diam amat  heran juga kenapa dijuluki
sipendiem
 .
 Memang pemandangannya bagus, udaranya sejuk seperti di Lembang, kalau
musim
 libur banyak anak anak camping didasar ngarai itu  termasuk saya
waktu
 muda  terakhir kesana saya kurang suka karena kotor . Indonesia
 adalah negara yang cantik ...sayangnya penduduk kebanyakan, alam rusak
 untuk mengakomodasi penduduk .

 Ibu saya nelpon kemaren menyampaikan bahwa kampung kami hancur sekolah
SMP
 dibelakang 'rumah tuo' kami rubuh. Seperti yang terjadi disekitar Jogja,
di
 Padang Panjang juga sama, kampung kampung yang hancur mengikuti semacam
 kelurusan tertentu. Pada kelurusan tsb 80% bangunan runtuh .





  Lambok Parulian

  lambok.parulian@

  petrochina.co.id
To
 iagi-net@iagi.or.id 

  03/08/2007 10:18
cc
  AM


Subject
Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra

  Please respond to Tengah - Mud Volkano Sumatra

  [EMAIL PROTECTED]

.id













 Pa Awang,
 bagaimana dengan ngarai Sihanok, katanya merupakan wujud dari present day
 great Sumatra Fault. Apa buktinya? Berarti Gunung di sekitarnya seperti
 Gunung Marapi dan Gunung Singgalang berhubungan dengan Sesar Sumatra ini.
 Kalau hasil dari Sesar Mentawai berhubungan dengan gunung-gunung sebelah
 mana, Pak?

 Mohon penjelasannya.

 lambok

 - Original Message -
 From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To:  iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Thursday, March 08, 2007 8:44 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra


 Andri,

 Hampir semua gunungapi di Sumatra , termasuk gunungapi purba yang
 menghasilkan kawah volkanik Maninjau, secara spatial sangat berhubungan
 erat dengan Sesar Sumatra. Ada sebuah makalah dari Rock et al (1982)-
 Permian to Recent volcanism in northern Sumatra , Indonesia : a
 preliminary study of its distribution, chemistry, and peculiarities -
 Bull. Of Volcanology, 45, p. 127-152, menunjukkan bahwa gunungapi2 yang
 duduk di sepanjang jalur sesar ini punya karakter high-K calk-alkaline
 series. (sementara yang dekat palung adalah tholeeitic, dan yang di
 wilayah back-arc calk-alkaline; tapi bilangannya sedikit). Sehingga,
 mereka berkesimpulan bahwa gunungapi2 di Sumatra di sepanjang jalur
 Sesar Sumatra tak berhubungan dengan zone Benioff. Apalagi, kedalaman
 zone Benioff di 

Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

2007-03-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari

Wah berarti Danau Dibawah ini ketinggiannya lebih rendah ya ?

rdp
mlebune ngarep metu lawang mburi 

On 3/9/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalaamu'alaikum wr.wb.,

Uda-uda dan uni,

Ini saya sumbang

'Danau  Di Atas, panjang 6.3 km, lebar 2.8 km, permukaan airnya berada pada
ketinggian  1600m  di atas muka laut. Danau ini dangkal, bagian terdalamnya
hanya  44m.  Lalu,  danau  Di  Bawah, panjang 5.6 km, lebar 3 km, permukaan
airnya  berada  pada  ketinggian  1566m  di  atas muka laut. Danau Di Bawah
sangat  dalam,  bagian terdalam 886m kedalamannya. Jadi dasar danau Di Atas
sama tinggi dengan muka air danau Di Bawah.'

Wassalam,

D. Saib

noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote on 08/03/2007 02:20:37
PM:

 Uda Nur,
 Ada yang bilang karena muka airnya beda (?). Danau yang posisi di
 bawah muka airnya lebih tinggi dibanding danau yang posisinya di atas.
 Ada juga yang menjelaskan bahwa danau yang posisinya di atas
 dasarnya jauh lebih dalam alias berada di bawah dari dasar danau
 yang posisinya di bawah itu. wallahualam

 Tapi saya setuju dengan Uni Yuriza, alam Indonesia memang indah luar
 biasa...heran aja masih banyak yang senang liburan ke singapura he
 he  he  :-).


 tabik,

 - Original Message 
 From: Nur Darodjat [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 8, 2007 3:06:36 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

 Uda Noor,

 Disebut Danau Diatas karena kalau mau ke danau tersebut kita harus
 naik gunung dulu kan lumayan tinggi tuh kalau dari arah Solok.

 Sesudah sampai Danau Diatas, kita naik lagi dan dari bukit yang
 diatasnya Danau Diatas kita bisa melihat kearah bawah danau lagi,
 maka disebut Danau Dibawah.

 Jadi atas dan bawah disana menggunakan datum yang berbeda.

 nd


 From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 08, 2007 11:32 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

 kenapa disebut pendiem ?
 ini sama bingungnya dengan sebutan danau di atas (yang letaknya di
 bawah) dan danau di bawah (yang letaknya di atas)...

 Nsy
 - bukan asli padang , tapi pernah ke padang
 - Original Message 
 From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 8, 2007 12:02:29 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra
 Numpang komentar  sebagai orang Minang rasanya ingin meluruskan
 sedikit,
 Ngarai itu namanya Ngarai Sianok  bukan Sihanok apa lagi
Sihanouk..
 Anok artinya diem alias tidak ribut,  ngarai ini ada sungai kecilnya
 dibawah jadi nggak diam diam amat  heran juga kenapa dijuluki
sipendiem
 .
 Memang pemandangannya bagus, udaranya sejuk seperti di Lembang, kalau
musim
 libur banyak anak anak camping didasar ngarai itu  termasuk saya
waktu
 muda  terakhir kesana saya kurang suka karena kotor . Indonesia
 adalah negara yang cantik ...sayangnya penduduk kebanyakan, alam rusak
 untuk mengakomodasi penduduk .

 Ibu saya nelpon kemaren menyampaikan bahwa kampung kami hancur sekolah
SMP
 dibelakang 'rumah tuo' kami rubuh. Seperti yang terjadi disekitar Jogja,
di
 Padang Panjang juga sama, kampung kampung yang hancur mengikuti semacam
 kelurusan tertentu. Pada kelurusan tsb 80% bangunan runtuh .





  Lambok Parulian

  lambok.parulian@

  petrochina.co.id
To
 iagi-net@iagi.or.id 

  03/08/2007 10:18
cc
  AM


Subject
Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra

  Please respond to Tengah - Mud Volkano Sumatra

  [EMAIL PROTECTED]

.id













 Pa Awang,
 bagaimana dengan ngarai Sihanok, katanya merupakan wujud dari present day
 great Sumatra Fault. Apa buktinya? Berarti Gunung di sekitarnya seperti
 Gunung Marapi dan Gunung Singgalang berhubungan dengan Sesar Sumatra ini.
 Kalau hasil dari Sesar Mentawai berhubungan dengan gunung-gunung sebelah
 mana, Pak?

 Mohon penjelasannya.

 lambok

 - Original Message -
 From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To:  iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Thursday, March 08, 2007 8:44 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra


 Andri,

 Hampir semua gunungapi di Sumatra , termasuk gunungapi purba yang
 menghasilkan kawah volkanik Maninjau, secara spatial sangat berhubungan
 erat dengan Sesar Sumatra. Ada sebuah makalah dari Rock et al (1982)-
 Permian to Recent volcanism in northern Sumatra , Indonesia : a
 preliminary study of its distribution, chemistry, and peculiarities -
 Bull. Of Volcanology, 45, p. 127-152, menunjukkan bahwa gunungapi2 yang
 duduk di sepanjang jalur sesar ini punya karakter high-K calk-alkaline
 series. (sementara yang dekat palung adalah tholeeitic, dan yang di
 wilayah back-arc calk-alkaline; tapi bilangannya sedikit). Sehingga,
 

RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

2007-03-08 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Ya berarti mungkin dulu saat dinamai, ada altimeter. Yang lebih tinggi
di atas muka laut (1600 m) dinamailah Danau Diatas, (danau di atas
yang lebih rendah); yang lebih rendah (1566 mdpl) dinamailah Danau
Dibawah (danau di bawah yang lebih tinggi). Yang menarik, mengapa
kedalaman kedua danau begitu jauh berbeda, pasti gara-gara geologi juga.
Danau Dibawah dimensi dan kedalamannya khas pull-apart basin :
panjang-sempit-dalam. Harus dicari penjelasan geologi mengapa Danau
Diatas menjadi dangkal walaupun dimensi panjang-lebarnya memenuhi syarat
pull-apart basin.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 09, 2007 10:53 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

Wah berarti Danau Dibawah ini ketinggiannya lebih rendah ya ?

rdp
mlebune ngarep metu lawang mburi 

On 3/9/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalaamu'alaikum wr.wb.,

 Uda-uda dan uni,

 Ini saya sumbang

 'Danau  Di Atas, panjang 6.3 km, lebar 2.8 km, permukaan airnya berada
pada
 ketinggian  1600m  di atas muka laut. Danau ini dangkal, bagian
terdalamnya
 hanya  44m.  Lalu,  danau  Di  Bawah, panjang 5.6 km, lebar 3 km,
permukaan
 airnya  berada  pada  ketinggian  1566m  di  atas muka laut. Danau Di
Bawah
 sangat  dalam,  bagian terdalam 886m kedalamannya. Jadi dasar danau Di
Atas
 sama tinggi dengan muka air danau Di Bawah.'

 Wassalam,

 D. Saib

 noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote on 08/03/2007
02:20:37
 PM:

  Uda Nur,
  Ada yang bilang karena muka airnya beda (?). Danau yang posisi di
  bawah muka airnya lebih tinggi dibanding danau yang posisinya di
atas.
  Ada juga yang menjelaskan bahwa danau yang posisinya di atas
  dasarnya jauh lebih dalam alias berada di bawah dari dasar danau
  yang posisinya di bawah itu. wallahualam
 
  Tapi saya setuju dengan Uni Yuriza, alam Indonesia memang indah luar
  biasa...heran aja masih banyak yang senang liburan ke singapura he
  he  he  :-).
 
 
  tabik,

  - Original Message 
  From: Nur Darodjat [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 8, 2007 3:06:36 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra

  Uda Noor,
 
  Disebut Danau Diatas karena kalau mau ke danau tersebut kita harus
  naik gunung dulu kan lumayan tinggi tuh kalau dari arah Solok.
 
  Sesudah sampai Danau Diatas, kita naik lagi dan dari bukit yang
  diatasnya Danau Diatas kita bisa melihat kearah bawah danau lagi,
  maka disebut Danau Dibawah.
 
  Jadi atas dan bawah disana menggunakan datum yang berbeda.
 
  nd
 
 
  From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 08, 2007 11:32 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra
 
  kenapa disebut pendiem ?
  ini sama bingungnya dengan sebutan danau di atas (yang letaknya di
  bawah) dan danau di bawah (yang letaknya di atas)...
 
  Nsy
  - bukan asli padang , tapi pernah ke padang
  - Original Message 
  From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 8, 2007 12:02:29 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra
  Numpang komentar  sebagai orang Minang rasanya ingin meluruskan
  sedikit,
  Ngarai itu namanya Ngarai Sianok  bukan Sihanok apa lagi
 Sihanouk..
  Anok artinya diem alias tidak ribut,  ngarai ini ada sungai kecilnya
  dibawah jadi nggak diam diam amat  heran juga kenapa dijuluki
 sipendiem
  .
  Memang pemandangannya bagus, udaranya sejuk seperti di Lembang,
kalau
 musim
  libur banyak anak anak camping didasar ngarai itu  termasuk saya
 waktu
  muda  terakhir kesana saya kurang suka karena kotor .
Indonesia
  adalah negara yang cantik ...sayangnya penduduk kebanyakan, alam
rusak
  untuk mengakomodasi penduduk .
 
  Ibu saya nelpon kemaren menyampaikan bahwa kampung kami hancur
sekolah
 SMP
  dibelakang 'rumah tuo' kami rubuh. Seperti yang terjadi disekitar
Jogja,
 di
  Padang Panjang juga sama, kampung kampung yang hancur mengikuti
semacam
  kelurusan tertentu. Pada kelurusan tsb 80% bangunan runtuh .
 
 
 
 

   Lambok Parulian

   lambok.parulian@

   petrochina.co.id
 To
  iagi-net@iagi.or.id 

   03/08/2007 10:18
 cc
   AM

 
 Subject
 Re: [iagi-net-l] Gempa di
Sumatra

   Please respond to Tengah - Mud Volkano Sumatra

   [EMAIL PROTECTED]

 .id

 

 

 

 

 
 
 
 
  Pa Awang,
  bagaimana dengan ngarai Sihanok, katanya merupakan wujud dari
present day
  great Sumatra Fault. Apa buktinya? Berarti Gunung di sekitarnya
seperti
  Gunung Marapi dan Gunung Singgalang berhubungan dengan Sesar Sumatra
ini.
  Kalau hasil dari Sesar Mentawai berhubungan dengan gunung-gunung

Re: [iagi-net-l] Hidupkan Forum Ahli Kebumian utk LUSI / data+keahlian

2007-03-08 Terurut Topik Taufik Manan
Salam buat seluruh rekan seprofesi,

Dengan segala hormat pada para pakar bidang ini dan
yang berkompeten maka usul dari Yangkung dan Abah
perlu kita tindak lanjuti bersama.

Saya percaya semua pihak, termasuk IAGI dan HAGI,
sangat peduli untuk masalah ini sejak masalah ini
timbul, saat ini dan sampai masa depan. Soal kerja
sama IAGI dan HAGI sudah tidak perlu diragukan lagi
karena sudah sering kerja dan ber-konferensi secara
bersama.

Mari kita dukung semua langkah secara bersama dengan
mengikuti kaidah profesi yang benar dengan
mengutamakan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Salam IAGI dan HAGI

TAM
angoota keduanya yang juga pernah dibimbing Yangkung
dan menjadi anak buah Abah.

--- basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Abah dan rekan-rekan,

   Saya kira pendapat/usulan Abah baik sekali. Agar
 didapatkan hasil yang optimal diperlukan setidaknya
 dua hal yaitu data dan keahlian. Analisa tanpa data
 hasilnya akan mengambang dan salah-salah bisa salah.
 Oleh karenanya diperlukan data asli dan boleh saja
 turunannya, termasuk tapi tidak terbatas pada data
 seismik, data geologi pemboran dan regional, data
 pemboran tentu termasuk segala rekaman lumpur,
 tekanan dll. Keahlian, maksudnya yang menganalisa
 data harus orang yang memiliki keahlian yang diakui
 oleh rekan-rekan. Data dianalisis oleh para ahli
 secara kontinyu dalam jangka waktu yang ditentukan.
 Hasil analisis kelompok ahli itu dipresentasikan
 kepada stakeholder untuk mendapatkan tambahan dan
 sanggahan. Dirapikan lagi hasilnya baru disampaikan
 kepada pemerintah. Kalau butuh biaya (processing,
 interpretasi, laboratorium dsb) dibiayai oleh
 IAGI-HAGI-IATMI-? atau dicarikan sponsor.

   Maaf, bukan menggurui karena anda sudah tahu ini
 semua, tetapi hanya mengingatkan. Yangkung yakin
 hasilnya akan berbobot, mantap, asal tidak
 ditunggangi kepentingan tertentu. Kata kunci: data,
 analysis, kebenaran 

   Yangkung
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Rekan rekan
  
 Saya kira pendapat pak Koesoemadinata ini  bahwa
 semburan lumpur
 yang merupakan gejala alam  (terlepas apapun
 penyebabnya)ini telah menjadi gunung
  lumpur yang sudah  sulit dikendalikan oleh
 manusia sudah merupakan pendapat
 sebagian besar  masyarakat ahli kebumian..
  Bukan hanya di Indonesia , akan tetapi
 informasi dari Pak Yo dari AS juga memnunjukan
  pendapat yang sama.
 
  Persoalan-nya sekarang adalah bagaimana
 meyakinkan Pemerintah SBY agar secara
  baik  bisa dan berani menyatakan bahwa pada
 tahapan saat ini LUSI  sudah merupakan
  Bencana Alama (Nasional) ?
 
  Tentu saja ini merupakan kesulitan dalam
 mengkomunikasikan - nya kepada 
   masyarakat mengingat selama ini masyarakat
 sudah terkomunikasikan bahwa 
   penyebab  terjadinya LUSI adalah HANYA
 pemboran yang dilakukan oleh Lapindo.
Saya garis bawahi HANYA.
 
   Disinilah posisi IAGI/HAGI dan komunitas ahli
 kebumian lainnya diharapkan berperan,
   dan sebagaimana sering saya sampaikan 
 Pendapat ini bukanlah pendapat  yang
   populer di-masyarakat.
 
   Kita  sebagai komunitas ilmiah harus berani
 mengemukakan hal ini , terlepas posisi
   dari kedudukan profesional para  pengurus-nya.
 
Apakah tidak sebaiknya Forum Ahli Ilmu
 Kebumian membuat surat terbuka kepada 
Pemerintah untuk menyatakan pendapatnya ?
 
Bukankah Forum Ahli Kebumian pernah berkumpul
 pada KAIKNAS thn 1995 (17 tahun
yang lalu?).
 
Bagaimana kalau dihidupkan kembali ?
 
Si-Abah
 
  

_
 
 
Maaf, saya tidak bermaksud kasar seperti
 tercantum di bawah ini.
  Saya kira alangkah bijaksananya kalau rumusan
 akhir dari Workshop ini
  menyatakan:
  ...Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai
 penyebab dari semburan
  lumpur panas Sidoarjo ini, namun mengingat bahwa
 gejala ini telah
  berkembang menjadi gunungapi lumpur yang dahsyat
 sehingga di luar kendali
  manusia, maka seyogianya gejala ini dinyatakan
 sebagai (murni) bencana
  alam
  Saya kira pernyataan ini adalah cukup bijaksana
 dan elegant yang mungkin
  dapat dterima oleh fihak2 yang berseteru.
  Wasalam
  RPK
  
  - Original Message -
  
 From: R.P. Koesoemadinata
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 08, 2007 8:57 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re:
 [iagi-net-l] Ahli Geologi
  Saling Berseteru
  
  
  Saya kira workshop ini hanya bertujuan untuk
 menghimpun pendapat bahwa
  Lusi ini adalah murni bencana alam dan tidak ada
 hubungan dengan
  pemboran.
  Jadi hanya untuk membebaskan tanggung jawab yang
 melakukan pemboran.
  Namanya juga International Geological Workshop.
  RPK
  - Original Message -
  
 From: Untung M
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Silaturahmi === Re:
 [iagi-net-l] Ahli
  Geologi Saling Berseteru
  
  
  Assalaam'ulaikum wr.wb.,
  Saya senang 

[iagi-net-l] Hot News!!! BALI

2007-03-08 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra

Hot News!!!

CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

BALI...BALI...BALI.
Your Ticket to Bali.send your abstract.



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano Sumatra

2007-03-08 Terurut Topik Dave . SAIB
Uda Rovicky, (biar semua jadi orang Padang)

Naturally, danau Di Bawah ketinggiannya dari muka laut lebih rendah dan
danau Di Atas lebih tinggi.Jadi sebenarnya sudah duduk ditempatnya
masing-masing. Memang kesan pertama kalau kita datang berkunjung kesana
seolah-olah terbalik, Untuk ke danau Di Atas kita menurun dari jalan raya
ke Muara Labuh, langsung ke tepi danau. Untuk melihat danau Di Bawah, kita
mendaki dari jalan raya itu ke sebuah bukit (panorama), tapi melihat danau
jauh di bawah, di lembah. Sebenarnya ada danau kecil ketiga persis dekat
kepundan gunung Talang. Yang ini sangat 'nyata' sebagai kaldera yang sudah
mati dari gunung Talang. Saya menduga-duga kedua danau kembar itu juga
merupakan  bagian dari kawah gunung purba.

Wassalam,

D. Saib



   
 Rovicky Dwi  
 Putrohari
 [EMAIL PROTECTED]  To 
 miagi-net@iagi.or.id 
cc 
 09/03/2007 10:53  
 AMSubject 
   Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra   
   Tengah - Mud Volkano Sumatra   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
   .id
   
   
   




Wah berarti Danau Dibawah ini ketinggiannya lebih rendah ya ?

rdp
mlebune ngarep metu lawang mburi 

On 3/9/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalaamu'alaikum wr.wb.,

 Uda-uda dan uni,

 Ini saya sumbang

 'Danau  Di Atas, panjang 6.3 km, lebar 2.8 km, permukaan airnya berada
pada
 ketinggian  1600m  di atas muka laut. Danau ini dangkal, bagian
terdalamnya
 hanya  44m.  Lalu,  danau  Di  Bawah, panjang 5.6 km, lebar 3 km,
permukaan
 airnya  berada  pada  ketinggian  1566m  di  atas muka laut. Danau Di
Bawah
 sangat  dalam,  bagian terdalam 886m kedalamannya. Jadi dasar danau Di
Atas
 sama tinggi dengan muka air danau Di Bawah.'

 Wassalam,

 D. Saib

 noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote on 08/03/2007 02:20:37
 PM:

  Uda Nur,
  Ada yang bilang karena muka airnya beda (?). Danau yang posisi di
  bawah muka airnya lebih tinggi dibanding danau yang posisinya di atas.
  Ada juga yang menjelaskan bahwa danau yang posisinya di atas
  dasarnya jauh lebih dalam alias berada di bawah dari dasar danau
  yang posisinya di bawah itu. wallahualam
 
  Tapi saya setuju dengan Uni Yuriza, alam Indonesia memang indah luar
  biasa...heran aja masih banyak yang senang liburan ke singapura he
  he  he  :-).
 
 
  tabik,

  - Original Message 
  From: Nur Darodjat [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 8, 2007 3:06:36 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra

  Uda Noor,
 
  Disebut Danau Diatas karena kalau mau ke danau tersebut kita harus
  naik gunung dulu kan lumayan tinggi tuh kalau dari arah Solok.
 
  Sesudah sampai Danau Diatas, kita naik lagi dan dari bukit yang
  diatasnya Danau Diatas kita bisa melihat kearah bawah danau lagi,
  maka disebut Danau Dibawah.
 
  Jadi atas dan bawah disana menggunakan datum yang berbeda.
 
  nd
 
 
  From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 08, 2007 11:32 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra
 
  kenapa disebut pendiem ?
  ini sama bingungnya dengan sebutan danau di atas (yang letaknya di
  bawah) dan danau di bawah (yang letaknya di atas)...
 
  Nsy
  - bukan asli padang , tapi pernah ke padang
  - Original Message 
  From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 8, 2007 12:02:29 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah - Mud Volkano
Sumatra
  Numpang komentar  sebagai orang Minang rasanya ingin meluruskan
  sedikit,
  Ngarai itu namanya Ngarai Sianok  bukan Sihanok apa lagi
 Sihanouk..
  Anok artinya diem alias tidak ribut,  ngarai ini ada sungai kecilnya
  dibawah jadi nggak diam diam amat  heran juga kenapa dijuluki
 sipendiem
  .
  Memang pemandangannya bagus, udaranya sejuk seperti di Lembang, kalau
 musim
  libur banyak anak anak camping didasar ngarai itu  termasuk saya
 waktu
  muda  terakhir kesana saya kurang suka karena kotor . Indonesia
  

[iagi-net-l] Lindungi profesi geologi

2007-03-08 Terurut Topik Sunu Hadi Praptono
Salam sejahtera,

 

Kita ngomong langsung ke eksplorasi minyak saja lah.

 

Sebagian (besar) dari kita (geologist) yang bekerja di pertambangan dan
migas banyak berurusan dengan prospect generation, bagaimana meng-assess
suatu prospek hingga dapat mengundang investor untuk ngebor, atau
ditambang. Banyak resiko-resiko yang harus diperhitungkan supaya
kerugian bisa sekecil mungkin, atau keuntungan bisa diraih semaksimal
mungkin. Aktivitas prospek generation adalah aktivitas sangat-sangat
kreatif dan menuntut ketenangan batin agar bisa sebaik mungkin
produknya.

 

Juga para ahli lain, seperti ahli pemboran dan services yang terkait,
semua bersiap-siap dengan ilmu yang ada agar aktivitas eksplorasi dapt
mencapai targetnya dengan sukses besar.

 

Selain itu ada aktivitas lain, yaitu evaluasi hasil eksplorasi,
contohnya hasil pemboran, apakah itu dry holes atau discoveries. Apa
yang serba indah sebelum suatu prospect dibor menjadi kelihatan
belangnya semua setelah target-target itu ditembus. Dalam kasus dry
holes semua orang merasa jagoan dan mentertawakan para terdakwa yang
mengusulkan prospek itu. Karena memang semuanya jadi serba mudah karena
data sudah ada tersedia semua, ketahuan mana yang mustinya begini atau
begitu, tetapi tidak dilakukan, sehingga hasilnya meleset dari harapan.
Dalam pekerjaan evaluasi semua orang nampak pinter, dan ketahuan semua
kesalahan yang mustinya tidak dilakukan. (kalo aku jadi dia aku akan
lakukan begini, bukan begitu. Ah kok tolol sekali sih dia, semacam itu
lah komentarnya.

 

Cobalah tengok dampak accident BJP  dalam kegiatan MIGAS kita. Betapa
orang sekarang ngeri menandatangani drilling proposal, geofisisist dan
geologist jadi tidak nyaman bekerja (bikin peta dll.) karena dihantui
konsekuensi-konsekuensi hukum yang sama sekali tidak terbayangkan
sebelumnya. Salah bikin prediksi kedalaman bisa masuk penjara. Well site
geologist salah deskripsi, bisa masuk penjara. Padahal dia kuliah dan
ditambah pengalaman bertahun-tahun belajar mendeskripsi untuk keperluan
eksplorasi migas, bukan shale layer ini bakal jadi mud volcano atau
tidak. Belum lagi mud logging engineer, dan semua services yang lain. 

 

Siapa yang sangka akan berakibat sedahsyat itu ? Padahal, sebelumnya
akibat yang terjadi paling banter drill pipe kejepit, kalaupun blow out
juga paling beberapa hari. Pertanyaan paling penting lagi, kalo menilik
dimensinya, apa iya sih itu semua keluar dari lubang sekian inches dan
berbulan-bulan pula, jauh lebih besar dari volume reservoir yang
dipetakan, dengan produktivitas yang fenomenal pula. Andang mengatakan
ada hal-hal dalam aktivitas drilling yang salah, saya mau tanya apakah
Anda bermaksud menuduh bahwa si orang itu sengaja bikin gunung lumpur
dengan langkah yang dia/mereka tempuh ? Saya yakin para profesional yang
bekerja di rig mengambil keputusan-2 berdasarkan ilmunya sebagai
tindaknya terbaik agar mencapai hasil pemboran yang baik. Nggak pasang
casing juga ada perhitungannya yang bisa dipertanggungjawabkan, plus
pertimbangan-pertimbangan teknis historis dari pemboran di sumur ybs.
Tapi, bahwa tidak pasang casing adalah melanggar hukum, hukum yang mana?
Apa ada SOP bahwa sekian feet harus pasang casing ? Berapa banyak sumur
yang tidak dipasang casing di Indonesia ini ?

 

Namun, terlepas dari semua kontroversi yang muncul, secara umum yang
jelas dalam hal melindungi profesi memang kita kalah langkah dengan
mereka di negara maju. Dalam setiap software, setiap perkerjaan
services, log, processing, interpretasi dan lain-lain mereka selalu
mencantumkan disclaimer, yang menyatakan lepas tanggung jawab dari
akibat-akibat hasil pekerjaannya. Tujuannya melindungi para professional
yang terlibat dari tuntutan hukum, atas dampak tak diinginkan yang tidak
teramalkan sebelumnya.

 

Karena disclaimer ini tidak lazim dalam culture eksplorasi di Indonesia,
posisi kaum profesi geologi jadi terjepit, dihadapkan dengan resiko yang
sangat besar, yang sangat tidak sebanding dengan gaji yang diterima.
Menurut saya itulah yang sekarang dalam kasus semacam ini menjadi tugas
pokok IAGI sebagai organisasi profesi: melindungi keselamatan profesi
anggotanya. Kalau itu belum tercantum dalam AD ART ya harus segera
dicantumkan.

 

Terima kasih atas perhatiannya.

 

SHP.