[iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, dengan ancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat menilai secara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi Arief. Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya. Salam cinta Geo-Arkeologi, Mang Okim FB Mang Okim 16 September 2014 BENCANA ARKEOLOGI DI SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANG Beberapa foto bocoran dari dunia maya yang merekam kegiatan penelitian TIMNAS di Situs Megalitik Gunung Padang, membuat mang Okim tak kuasa menahan linangan air mata. Bagaimana tidak, peninggalan prasejarah yang telah diakui sebagai bangunan punden berundak terbesar di kawasan Asia Tenggara ini dan telah berstatus sebagai cagar budaya nasional (Gambar 1), tiba-tiba diperlakukan sebagai objek eksperimen geologi yang dengan seenaknya ditrenching, dibor, digali dan dikupas di banyak bagian, termasuk di lereng yang terjal (Gambar 2-5). Bagi siapapun yang melihat foto-foto tersebut pasti akan sepakat bahwa cepat atau lambat, bencana arkeologi yang mengancam kelestarian bangunan punden berundak kebanggaan bangsa Indonesia ini akan tiba, Mang Okim sungguh takjub bahwa dalam masalah Situs Gunung Padang ini , Presiden SBY sampai turun tangan langsung . Melalui Kep.Mendikbud, TIMNAS Penelitian Gunung Padang dibentuk menggantikan TTRM , dengan anggaran fantastis, 23 milyar rupiah. Targetnya sederhana antara lain untuk membuktikan bahwa di dalam perut Gunung Padang ada peninggalan budaya berupa piramida, pintu gerbang setinggi 18 meter, ruang kosong yang diduga menyimpan brankas, lapisan pasir ayakan untuk meredam gempa, industri metalurgi canggih, empat lapisan budaya, dan indikasi adanya reaktor listrik hidro di lapisan budaya terbawah (23.000 tahun yang lalu ). Temuan semen canggih dengan kandungan besi sampai 41 % tentunya termasuk yang perlu dibuktikan ( hipotesis fatal yang telah mang Okim sanggah di beberapa kesempatan, Gambar 6 ). Sebagai penutup, mang Okim sampaikan reaksi spontan dari seorang pakar arkeologi yang kemaren menyaksikan kegiatan TIMNAS : Saya sangat sedih melihat
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Saran saya pada Mang Okim,Datanglah sekarang ke Gunung Padang karena skr sudah ada data singkapan dari lapisan di bawah permukaannya dari beberapa kotak gali yang sudah dibuat dalam sebulan terakhir ini. Juga ada data singkapan dari satu tebing bekas longsor yg sekarang sudah dibersihkan dari tetumbuhan yg menutupinya. Jadi Mang Okim tidak perlu pusing lagi dgn data geofisika bawah permukaan dan data bor., langsung bisa lihat batuannya (dan juga 'semen' yg diributkan itu). Silahkan kami diberi pencerahan. Boleh juga sekalian ajak Pak Sutikno Bronto dan lainnya.Kita perlu data dan analisa bukan cuma cerita, apalagi gossip media massa.Salam,DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: SujatmikoSent: Selasa, 23 September 2014 18:35To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idCc: MGEISubject: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBYRekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat keMangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar IndonesianGemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okimmenyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNASdi Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar dikawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikeldi Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva Newsdan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter ,semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanyareactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari mediamaya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , danhasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, danG. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respondari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan danancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mangOkim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim bacakembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagianmana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karenaPak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuanbeliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikandivonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpadasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padangyang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampudibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEIdengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkankebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasacinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, jugasebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap paraProfesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun.Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak AndiArief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara "MenguakTabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan)" untuk berdiri dan menyanyikanlagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapatperingatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, denganancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat menilaisecara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi Arief.Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya. Salam cinta Geo-Arkeologi,Mang Okim FB Mang Okim 16 September 2014 BENCANA ARKEOLOGI DI SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANGBeberapa foto bocoran dari dunia maya yang merekam kegiatan penelitianTIMNAS di Situs Megalitik Gunung Padang, membuat mang Okim tak kuasa menahanlinangan air mata. Bagaimana tidak, peninggalan prasejarah yang telah diakuisebagai bangunan punden berundak terbesar di kawasan Asia Tenggara ini dantelah berstatus sebagai cagar budaya nasional (Gambar 1), tiba-tibadiperlakukan sebagai objek
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Ikut arus tanpa harus tenggelam. Ayo mas; kita main ke gn padang senyampang diizinkan dan akan dipandu oleh Danny Hilman. Salam.bdn. Pada 23 Sep 2014 18:35, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, dengan ancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat menilai secara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi Arief. Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya. Salam cinta Geo-Arkeologi, Mang Okim FB Mang Okim 16 September 2014 BENCANA ARKEOLOGI DI SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANG Beberapa foto bocoran dari dunia maya yang merekam kegiatan penelitian TIMNAS di Situs Megalitik Gunung Padang, membuat mang Okim tak kuasa menahan linangan air mata. Bagaimana tidak, peninggalan prasejarah yang telah diakui sebagai bangunan punden berundak terbesar di kawasan Asia Tenggara ini dan telah berstatus sebagai cagar budaya nasional (Gambar 1), tiba-tiba diperlakukan sebagai objek eksperimen geologi yang dengan seenaknya ditrenching, dibor, digali dan dikupas di banyak bagian, termasuk di lereng yang terjal (Gambar 2-5). Bagi siapapun yang melihat foto-foto tersebut pasti akan sepakat bahwa cepat atau lambat, bencana arkeologi yang mengancam kelestarian bangunan punden berundak kebanggaan bangsa Indonesia ini akan tiba, Mang Okim sungguh takjub bahwa dalam masalah Situs Gunung Padang ini , Presiden SBY sampai turun tangan langsung . Melalui Kep.Mendikbud, TIMNAS Penelitian Gunung Padang dibentuk menggantikan TTRM , dengan anggaran fantastis, 23 milyar rupiah. Targetnya sederhana antara lain untuk membuktikan bahwa di dalam perut Gunung Padang ada peninggalan budaya berupa piramida, pintu gerbang setinggi 18 meter, ruang kosong yang diduga menyimpan brankas, lapisan pasir ayakan untuk meredam gempa, industri metalurgi canggih, empat lapisan budaya, dan indikasi adanya reaktor listrik hidro di lapisan budaya terbawah (23.000 tahun yang lalu ). Temuan semen canggih dengan kandungan besi sampai 41 % tentunya termasuk
[iagi-net] test
test Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Mang Okim yang baik... Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos) TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya). Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati, memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/ perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan interpretasi masih sah-sah saja. Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota IAGI yg tertarik hadirtermasuk saya. Salam geoarkeologi... Daru (Eehsebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsbsilakan mang Okim..) Sent from my mobile device 2 On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, dengan ancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat menilai secara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi Arief. Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya. Salam cinta Geo-Arkeologi, Mang Okim FB Mang Okim 16 September 2014 BENCANA ARKEOLOGI DI SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANG Beberapa foto
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Ayoo ketemu dan berbagi ilmu di Gn.Padang; supaya dapat padang alias terang atawa pencerahan. Salam sejahtera, bdn. Saptu atau minggu ini? Pada 23 Sep 2014 22:42, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Mang Okim yang baik... Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos) TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya). Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati, memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/ perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan interpretasi masih sah-sah saja. Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota IAGI yg tertarik hadirtermasuk saya. Salam geoarkeologi... Daru (Eehsebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsbsilakan mang Okim..) Sent from my mobile device 2 On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, dengan ancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat menilai secara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi Arief. Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya. Salam cinta Geo-Arkeologi, Mang Okim
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Setuju dengan usulan pak Bandono Mari selesaikan masalah Gunung Padang di Gunung Padang Bukan di Media Sosial . Salam Hormat - Jabat erat Dandy NPA 4142 2014-09-24 7:04 GMT+08:00 Bandono Salim bandon...@gmail.com: Ayoo ketemu dan berbagi ilmu di Gn.Padang; supaya dapat padang alias terang atawa pencerahan. Salam sejahtera, bdn. Saptu atau minggu ini? Pada 23 Sep 2014 22:42, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Mang Okim yang baik... Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos) TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya). Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati, memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/ perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan interpretasi masih sah-sah saja. Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota IAGI yg tertarik hadirtermasuk saya. Salam geoarkeologi... Daru (Eehsebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsbsilakan mang Okim..) Sent from my mobile device 2 On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran, dengan ancaman
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Apalagi kalau pas Padang Mbulane. Diskusi pro kontra sepanjang masih dlm koridor ipteknya dg argumen masing masing itu bagus dpt memberikan pencerahan , kayaknya pro kontra Gn Padang ini kok mirip dg Pro kontra dulu jamanya Lusi , Bagi yg awam ini dpt menambah pengetahuanya Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 24 Sep 2014 06:04:55 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY Ayoo ketemu dan berbagi ilmu di Gn.Padang; supaya dapat padang alias terang atawa pencerahan. Salam sejahtera, bdn. Saptu atau minggu ini? Pada 23 Sep 2014 22:42, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Mang Okim yang baik... Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos) TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya). Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati, memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/ perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan interpretasi masih sah-sah saja. Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota IAGI yg tertarik hadirtermasuk saya. Salam geoarkeologi... Daru (Eehsebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsbsilakan mang Okim..) Sent from my mobile device 2 On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Terimakasih. Pada 24 Sep 2014 06:15, Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com menulis: Setuju dengan usulan pak Bandono Mari selesaikan masalah Gunung Padang di Gunung Padang Bukan di Media Sosial . Salam Hormat - Jabat erat Dandy NPA 4142 2014-09-24 7:04 GMT+08:00 Bandono Salim bandon...@gmail.com: Ayoo ketemu dan berbagi ilmu di Gn.Padang; supaya dapat padang alias terang atawa pencerahan. Salam sejahtera, bdn. Saptu atau minggu ini? Pada 23 Sep 2014 22:42, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com menulis: Mang Okim yang baik... Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos) TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya). Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati, memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/ perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan interpretasi masih sah-sah saja. Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota IAGI yg tertarik hadirtermasuk saya. Salam geoarkeologi... Daru (Eehsebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsbsilakan mang Okim..) Sent from my mobile device 2 On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan) untuk berdiri dan menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua
[iagi-net] Memberdayakan Migas
Memberdayakan Migas by : Aris Setyawan Indonesia dulu dikenal sebagai jawara di bidang sumberdaya minyak dan gas bumi. Bahkan ketika di akhir abad ke19 sudah dilakukan eksplorasi migas yang menemukan lapangan Telaga Said. Begitu pula dengan temuan-temuan lapangan migas di Kalimantan Timur. Memang yang menemukan dan memproduksi lapangan-lapangan tersebut adalah institusi swasta dari Belanda. Migas memang dianggap sebagai aset strategis. Maka begitulah ketika Jepang menyerbu Indonesia di tahun 1942, yamg pertama dikuasai adalah aset-aset lapangan minyak seperti di daerah Tarakan yang merupakan entry point pasukan Jepang. Dengan kekayaan migas di bawah permukaan, Indonesia juga berhasil mendatangkan investasi perusahaan-perusahaan multinasional utamanya di tahun 1970an sehingga menggairahkan dunia eksplorasi dan produksi migas. Indonesia mengalami kejayaan karena melimpahnya asupan petrodolar, dan bisa bergaya memberikan subsidi BBM untuk rakyatnya. *** Namun belakangan ini, industri migas kelihatannya tidak lagi dianggap sebagai industri strategis. Bahkan cenderung diperlakukan seperti sapi perah yang tidak pernah diurus tetapi harus mengeluarkan susu (penghasilan) ke pemerintah pusat mau pun daerah dan pelbagai komponen masyarakat lainnya. Hal ini tercermin dengan target lifting minyak sebagai penerimaan negara yang sekarang selalu dipatok pemerintah dan menjadi target yang harus dipenuhi oleh industri migas. Meski pun target lifting minyak dipatok tinggi, namun justru biayanya dibatasi dengan pembatasan cost recovery. Sebagai perumpamaan mungkin seperti bis antar kota Jakarta ke Surabaya namun cuma diberi jatah bensin lima puluh liter. Jika bensinnya kurang, bis rusak, mogok atau ada pungutan di jalan, maka semua itu ditanggung sopir. Belum lagi kebijakan perpajakan yang mengenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada setiap jengkal blok eksplorasi. Bahkan ketika upaya eksplorasi belum dilakukan, apalagi terdapat ketidakpastian yang tinggi terhadap keberadaan cadangan migas itu sendiri. Dan juga lahan yang sebenarnya akan dipakai hanya beberapa hektar untuk lokasi tapak sumur dan pembangunan fasilitasnya. Industri migas juga sekarang ini dianggap sama saja dengan industri lainnya, seperti tambang batubara atau pun industri perkebunan. Hal ini menimbulkan permasalahan tumpang tindih lahan antara ketiga industri tersebut. Dan biasanya karena industri migas relatif manja, mereka selalu kalah bersaing dalam kerasnya permasalahan tumpang tindih lahan. *** Padahal sejatinya industri migas tidak hanya sekadar penghasil lifting minyak untuk penerimaan negara saja. Yang kita en toch tidak tahu kemana saja uang itu mengalir. Namun ketersediaan migas harus disikapi secara strategis. Mengacu kepada Pasal 33 UUD 1945 adalah dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi gas bumi sedapat mungkin dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat sekitar dan juga dapat sebagai bahan baku industri petrokimia. Sudah cukuplah Indonesia mengasup gas bumi ke Jepang dan Korea sejak tahun 1970an sehingga mereka bisa berkembang menjadi macan asia. Begitu juga minyak bumi sebisa mungkin diolah sendiri dan ditumbuhkembangkan industri pengolahan minyak sehingga tidak hanya bergantung pada pabrik pengolahan yang sudah tua dan tidak efisien lagi. Tidak. Saya tidak mengacu kepada lapangan-lapangan kecil dan tidak ekonomis saja yang digunakan untuk keperluan domestik. Tetapi justru lapangan-lapangan migas besar harus memberikan kontribusi dan komitmennya untuk dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian industri migas bisa benar-benar menjadi industri strategis yang dibutuhkan dan dicintai rakyat banyak. (dikutip dari status FB Pak Aris) -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in
Re: [iagi-net] test
good koq -- *Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah --* On Tue, Sep 23, 2014 at 10:34 PM, sonny t pangestu - sonnytpange...@yahoo.com SRS0-V3LD=6Q=yahoo.com=sonnytpange...@iagi.or.id wrote: [image: Boxbe] https://www.boxbe.com/overview This message is eligible for Automatic Cleanup! (SRS0-V3LD=6Q=yahoo.com=sonnytpange...@iagi.or.id) Add cleanup rule https://www.boxbe.com/popup?url=https%3A%2F%2Fwww.boxbe.com%2Fcleanup%3Ftoken%3DxqJe3UCzgz4TfJUah9zxaziO9asOL4glgQgnClJKMhijO8%252BZliMuxOYVRIGUEVV7FiS40HZnK%252Bd0HhZdjQmuYOmlBZprNRBmnJzX%252B%252BG%252FxUhe4HsES9rJaPa7wYSSoAnvVYMejm6qswx%252B65leW40yNyKv8CNdxA5n9NWOnpUZYA0Vp8UT1Mpa32qETkom44FxbS4C%252BwCIyew%253D%26key%3Dda5Bp8ZHStTWFm0owDWQN55dqWTrCV40APjHrBCrMDg%253Dtc_serial=18691244429tc_rand=2030609793utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADDutm_content=001 | More info http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=18691244429tc_rand=2030609793utm_source=stfutm_medium=emailutm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADDutm_content=001 test Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Re: [ispg] Memberdayakan Migas
Tulisan yang bagus ,saya ingin menambahkan beberapa hal yang merupakan kendala dalam pelaksanaan operasi migas hulu , baik eksplorasi maupun eksploitasi.Izn izin ini adalah antara lain a.Izin lokasi dari Pemdab,Amdal/UKL/UPL dari Pemda dan Men KLH (ada amdal lainnya antara lain Ampdal Lalin dari Dis Hub Pemda) c.Hal /persetujan lokasi berhubungan dengan lahan dari BPN . IMB , Izin Site planning dari PemDA , izin jalan utk transportasi .d.Pembebasan tanah uk kegiatan baik dari intansi (Perhutani) , Pemilik lahan perorangan, perkebunan ). Pengalaman membuktikan bahwa langkah langkah diatas didasarkan atas UU,PP , PerMen maupun PerDa semuanya mempunyai alasan alasan yang sangat rasional dan bertujuan baik. Akan tetapi pada saat menjalani proses itu banyak kendala , waktu dan finansial yang diperlukan, yang sangat menghambat proses penyelesaian. Tidak heran apabila tingkat kegiatan migas (dan juga pabum) sangat rendah.Seluruh kegiatan didaerah mengutamakan tujuan untuk mendapatkan PAD maksimal dari kegiatan2 tb WALAUPUN aktifitas belum lagi dimulai. So, dari hal diatas pertanyaan besar BAGAIMANA bisa meningkatkan produksi , apabila PELAKsanaan seluruh perundangan/peraturan dilaksanakan dengan cara seperti ini.Terus terang bisa saya katakan , bahwa spirit untuk meningkatkan produksi migas dan menumbuhkan energi panbum sebagai konsekwensi logis dari krisis energi yang kita alam saat ini TIDAK disadari dengan positp oleh borokrat di PmDa. Menyedihkan memang , tapi itulah kenyataannya , reformasi birokrasi yang didengung dengungkan hanyala ANGIN LALU yang tidak bemakna. si Abah On Wednesday, September 24, 2014 7:14 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Memberdayakan Migasby : Aris Setyawan Indonesia dulu dikenal sebagai jawara di bidang sumberdaya minyak dan gas bumi. Bahkan ketika di akhir abad ke19 sudah dilakukan eksplorasi migas yang menemukan lapangan Telaga Said. Begitu pula dengan temuan-temuan lapangan migas di Kalimantan Timur. Memang yang menemukan dan memproduksi lapangan-lapangan tersebut adalah institusi swasta dari Belanda. Migas memang dianggap sebagai aset strategis. Maka begitulah ketika Jepang menyerbu Indonesia di tahun 1942, yamg pertama dikuasai adalah aset-aset lapangan minyak seperti di daerah Tarakan yang merupakan entry point pasukan Jepang. Dengan kekayaan migas di bawah permukaan, Indonesia juga berhasil mendatangkan investasi perusahaan-perusahaan multinasional utamanya di tahun 1970an sehingga menggairahkan dunia eksplorasi dan produksi migas. Indonesia mengalami kejayaan karena melimpahnya asupan petrodolar, dan bisa bergaya memberikan subsidi BBM untuk rakyatnya. *** Namun belakangan ini, industri migas kelihatannya tidak lagi dianggap sebagai industri strategis. Bahkan cenderung diperlakukan seperti sapi perah yang tidak pernah diurus tetapi harus mengeluarkan susu (penghasilan) ke pemerintah pusat mau pun daerah dan pelbagai komponen masyarakat lainnya. Hal ini tercermin dengan target lifting minyak sebagai penerimaan negara yang sekarang selalu dipatok pemerintah dan menjadi target yang harus dipenuhi oleh industri migas. Meski pun target lifting minyak dipatok tinggi, namun justru biayanya dibatasi dengan pembatasan cost recovery. Sebagai perumpamaan mungkin seperti bis antar kota Jakarta ke Surabaya namun cuma diberi jatah bensin lima puluh liter. Jika bensinnya kurang, bis rusak, mogok atau ada pungutan di jalan, maka semua itu ditanggung sopir. Belum lagi kebijakan perpajakan yang mengenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada setiap jengkal blok eksplorasi. Bahkan ketika upaya eksplorasi belum dilakukan, apalagi terdapat ketidakpastian yang tinggi terhadap keberadaan cadangan migas itu sendiri. Dan juga lahan yang sebenarnya akan dipakai hanya beberapa hektar untuk lokasi tapak sumur dan pembangunan fasilitasnya. Industri migas juga sekarang ini dianggap sama saja dengan industri lainnya, seperti tambang batubara atau pun industri perkebunan. Hal ini menimbulkan permasalahan tumpang tindih lahan antara ketiga industri tersebut. Dan biasanya karena industri migas relatif manja, mereka selalu kalah bersaing dalam kerasnya permasalahan tumpang tindih lahan. *** Padahal sejatinya industri migas tidak hanya sekadar penghasil lifting minyak untuk penerimaan negara saja. Yang kita en toch tidak tahu kemana saja uang itu mengalir. Namun ketersediaan migas harus disikapi secara strategis. Mengacu kepada Pasal 33 UUD 1945 adalah dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi gas bumi sedapat mungkin dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat sekitar dan juga dapat sebagai bahan baku industri petrokimia. Sudah cukuplah Indonesia mengasup gas bumi ke Jepang dan Korea sejak tahun 1970an sehingga mereka bisa berkembang menjadi macan asia. Begitu juga minyak bumi sebisa mungkin diolah sendiri dan ditumbuhkembangkan industri pengolahan minyak sehingga tidak hanya
[iagi-net] Pertamina Job Fair - Sekedar menyampaikan
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Memberdayakan Migas
Tertulis di Koran Tempo kemarin: bahwa negeri ini tidak punya cadangan bbm mencukupi. Semua impor. Sependek yang aku tau, artinya energi negeri ini sangat kurang. Dari btbara msh dikit; dari angin ombak dan mentari tidak memadai; apalagi dari nuklir. Hehe balik lagi saja dari kayu? Hutan sdh habis; sisa dari air; asal dijaga lingkungan penyimpan air; masih dpt dimanfaatkan. Energi; makanan; transportasi; bahan bangunan; semua impor. Waha tinggal ekspor teroris saja. Daripada ngerecokin dlm negri; atau buat tentara bayaran saja yaa? Dari pada konyol katanya belain sdr sefaham; mending dididik jadi mercenaries saja; jelas dapat uang; kata di pilem gajinya gedee. Salam . bdn Pada 24 Sep 2014 07:14, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Memberdayakan Migas by : Aris Setyawan Indonesia dulu dikenal sebagai jawara di bidang sumberdaya minyak dan gas bumi. Bahkan ketika di akhir abad ke19 sudah dilakukan eksplorasi migas yang menemukan lapangan Telaga Said. Begitu pula dengan temuan-temuan lapangan migas di Kalimantan Timur. Memang yang menemukan dan memproduksi lapangan-lapangan tersebut adalah institusi swasta dari Belanda. Migas memang dianggap sebagai aset strategis. Maka begitulah ketika Jepang menyerbu Indonesia di tahun 1942, yamg pertama dikuasai adalah aset-aset lapangan minyak seperti di daerah Tarakan yang merupakan entry point pasukan Jepang. Dengan kekayaan migas di bawah permukaan, Indonesia juga berhasil mendatangkan investasi perusahaan-perusahaan multinasional utamanya di tahun 1970an sehingga menggairahkan dunia eksplorasi dan produksi migas. Indonesia mengalami kejayaan karena melimpahnya asupan petrodolar, dan bisa bergaya memberikan subsidi BBM untuk rakyatnya. *** Namun belakangan ini, industri migas kelihatannya tidak lagi dianggap sebagai industri strategis. Bahkan cenderung diperlakukan seperti sapi perah yang tidak pernah diurus tetapi harus mengeluarkan susu (penghasilan) ke pemerintah pusat mau pun daerah dan pelbagai komponen masyarakat lainnya. Hal ini tercermin dengan target lifting minyak sebagai penerimaan negara yang sekarang selalu dipatok pemerintah dan menjadi target yang harus dipenuhi oleh industri migas. Meski pun target lifting minyak dipatok tinggi, namun justru biayanya dibatasi dengan pembatasan cost recovery. Sebagai perumpamaan mungkin seperti bis antar kota Jakarta ke Surabaya namun cuma diberi jatah bensin lima puluh liter. Jika bensinnya kurang, bis rusak, mogok atau ada pungutan di jalan, maka semua itu ditanggung sopir. Belum lagi kebijakan perpajakan yang mengenakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada setiap jengkal blok eksplorasi. Bahkan ketika upaya eksplorasi belum dilakukan, apalagi terdapat ketidakpastian yang tinggi terhadap keberadaan cadangan migas itu sendiri. Dan juga lahan yang sebenarnya akan dipakai hanya beberapa hektar untuk lokasi tapak sumur dan pembangunan fasilitasnya. Industri migas juga sekarang ini dianggap sama saja dengan industri lainnya, seperti tambang batubara atau pun industri perkebunan. Hal ini menimbulkan permasalahan tumpang tindih lahan antara ketiga industri tersebut. Dan biasanya karena industri migas relatif manja, mereka selalu kalah bersaing dalam kerasnya permasalahan tumpang tindih lahan. *** Padahal sejatinya industri migas tidak hanya sekadar penghasil lifting minyak untuk penerimaan negara saja. Yang kita en toch tidak tahu kemana saja uang itu mengalir. Namun ketersediaan migas harus disikapi secara strategis. Mengacu kepada Pasal 33 UUD 1945 adalah dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi gas bumi sedapat mungkin dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat sekitar dan juga dapat sebagai bahan baku industri petrokimia. Sudah cukuplah Indonesia mengasup gas bumi ke Jepang dan Korea sejak tahun 1970an sehingga mereka bisa berkembang menjadi macan asia. Begitu juga minyak bumi sebisa mungkin diolah sendiri dan ditumbuhkembangkan industri pengolahan minyak sehingga tidak hanya bergantung pada pabrik pengolahan yang sudah tua dan tidak efisien lagi. Tidak. Saya tidak mengacu kepada lapangan-lapangan kecil dan tidak ekonomis saja yang digunakan untuk keperluan domestik. Tetapi justru lapangan-lapangan migas besar harus memberikan kontribusi dan komitmennya untuk dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian industri migas bisa benar-benar menjadi industri strategis yang dibutuhkan dan dicintai rakyat banyak. (dikutip dari status FB Pak Aris) -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
Kapan euy ? Mau ikut liat. -Original Message- From: Sujatmiko m...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 24 Sep 2014 10:16:37 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'MGEI'economicgeol...@yahoogroups.com Subject: RE: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tawaran Kang Danny yang sangat simpatik. Harapan mang Okim, semoga dengan telah dibukanya beberapa bagian di Situs Gunung Padang, hipotesis rekan-rekan TTRM/TIMNAS tentang adanya beberapa tinggalan budaya penting di perut Gunung Padang ada yang terbukti. Mengenai kunjungan ke lapangan, insyaallah bisa diatur, khususnya setelah ada pers release tentang adanya temuan yang berkaitan dengan hipotesis rekan-rekan ( bukan sekedar koin, gerabah, atau kujang yang debatable ). Sekali lagi hatur nuhun Kang Danny atas goodwilnya ( mohon bantuan Pak Danny sebagai sesama anggota Rotary Indonesia , untuk membisikkan ke Pak Andi Arief bahwa nothing wrong dengan Rotary. Prinsip kita kan Service Above Self alias pengabdian/pelayanan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi ). Terima kasih Kang Danny atas pengertiannya. Wassalam, Mang Okim From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Danny Hilman Natawidjaja Sent: Tuesday, September 23, 2014 8:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI Subject: Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY Saran saya pada Mang Okim, Datanglah sekarang ke Gunung Padang karena skr sudah ada data singkapan dari lapisan di bawah permukaannya dari beberapa kotak gali yang sudah dibuat dalam sebulan terakhir ini. Juga ada data singkapan dari satu tebing bekas longsor yg sekarang sudah dibersihkan dari tetumbuhan yg menutupinya. Jadi Mang Okim tidak perlu pusing lagi dgn data geofisika bawah permukaan dan data bor., langsung bisa lihat batuannya (dan juga 'semen' yg diributkan itu). Silahkan kami diberi pencerahan. Boleh juga sekalian ajak Pak Sutikno Bronto dan lainnya. Kita perlu data dan analisa bukan cuma cerita, apalagi gossip media massa. Salam, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Sujatmiko Sent: Selasa, 23 September 2014 18:35 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI Subject: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman, Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter , semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ). Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca respon dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan dan ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah, mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama lebih dari 50 tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil penelitian G. Padang yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu dibuktikan ). Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara ( Sekneg 7 Februari