Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman Andri SSM - ITB]
- Original Message - Terimakasih Abah. BIF di Indonesia ditemukan secara kebetulan sekitar 10 tahun yang lalu. Sebelum ditemukan beberapa lokasi seperti di Tanggamus Lampung telah ditambang oleh masyarakat secara tradisionil untuk bijih mangan. Salah satu endapan BIF di Kendawangan Kalbar bahkan sudah ditambang selama 3 tahun hingga tahun 2006. Tambang besi ini yang juga ditemukan secara kebetulan dan bukan oleh geologist, kehabisan cadangan! Ketika saya diundang kesana untuk cari cadangan baru, nampaklah singkapan singkapan akibat penggalian tambang yang memperlihatkan tekstur dan strukturnya mirip BIF. Eksplorasi BIF sesungguhnya belum dilakukan, sementara itu kelesuan dalam industri mineral sudah banyak membelenggu para investor untuk mencari peluang baru dalam sumber daya mineral. Salam Andri From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi]
Layang-layang yang stabil dan mengudara bisa memuat beban sistem kamera yang lebih besar dari drone. Dengan demikian bisa membawa kamera SLR yang bagus beserta sistim kendalinya. Selain itu layang layang mampu terbang dgn ketinggian lebih dari 1000m dan tentu saja lebih murah. Kelemahan layang layang adalah tergantung kekuatan dan arah hembusan angin. Drone punya bbrp kelebihan al. portable, dpt diterbangkan kapan saja, sebagian dari kelas 8 turbin dapat membawa beban kamera. Kelemahan drone durasi terbang sangat terbatas (10-15 menit?), perlu dibantu pilot yang handal, mahal dan kini harus ada izin terbang dari asosiasi. Salam Andri Subandrio - Original Message - From: "R.P.Koesoemadinata"To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, December 2, 2015 12:33:26 PM Subject: Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi] Bagaimana keunggulannya dibandingkan dengan menggunakan 'drone'? RPK - Original Message - From: Biro Media dan IT - IAGI - ad...@iagi.or.id To: Iagi Net ; economicgeol...@yahoogroups.com ; f...@iagi.or.id Cc: andri...@gmail.com ; Gayuh Putranto Sent: Monday, November 30, 2015 9:32 AM Subject: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi] Assalamualaikum wrwb Dear IAGI-netters, berikut kiriman beberapa gambar dan narasi dari Andri SS Mubandi (ITB) tentang Inderaja dan Layangan Inderaja via Layangan Dengan teknologi satelit yang makin canggih, bisa diperoleh foto udara dg resolusi tinggi. Sebelumnya rupa bumi difoto dari balon udara dan pesawat udara. Namun utk pemotretan dg skala besar, selain balon udara bisa juga digunakan layang layang. Metode dikenal dg KAP atau Kite Aerial Photography. Sblm era foto digital, berbagai jenis kamera seperti SLR 35mm, medium hingga large format dinaikan bersama layangan dan dikendalikan menggunakan remote control dr bawah. Yang dihasilkan umumnya adalah foto foto lanskap. Percobaan perdana 20thn yl, numpak proyek mapping teman Pak Prihadi, menggunakan layangan parafoil dan filem SLR 35mm di selatan Yogya telah menghasilkan sebagian bentang karst di pantai Baron. Kini pada zaman digital dan gadget mungkin dipermudah dg menggunakan drone. Salam Dr. Andri Subandrio -- --- Biro Media dan IT Pengurus Pusat IAGI Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Re: [iagi-net] Mineral Radioaktif Indonesia
Terimakasih Pak Ketua IAGI dan MGEI atas info workshop ttg radioaktif yang sangat menarik ini. Mohon maaf, saya baru mengudara lagi. Sekedar info, awal awal penelitian saya, sekitar tahun 1990an banyak berkecimpung pada mineralisasi radioaktif, terutama U dan Th primer yang berkaitan dengan endapan hidrotermal. Sekitar awal tahun 1990an saya mendapatkan kesempatan berkerjasama dengan divisi eksplorasi BATAN dan mendapatkan lapangan di Sibolga Sumatra Utara. Penelitian ini saya perdalam dalam kerangka riset untuk S2 dan S3 dengan tema Evolusi Magmatik dan Mineralisasi U-Mo pada Kompleks Granitoid Sibolga. Publikasi perdana tentang mineralisasi pada granitoid ini ada pada prosiding IAGI tahun 1994, tahun 1997 di prosiding BPPT, 2007 di prosiding IAGI 26 dan terakhir 2010 di prosiding IAGI 39. Koleksi publikasi terkait yang terakhir adalah disertasi pada tahun 2012 dengan judul: Evolusi Magmatik Granitoid Type A dan Metalogenesis Bijih Molibdenum dan Uranium Kompleks Granitoid Sibolga - Sumatra Utara. Bila IAGI dan MGEI berminat untuk mengkoleksi tesis ini dalam bentuk PDF, kami mohon arahan jalur pengiriman via email karena besarnya M-byte file ini. Hari jumat siang besok saya akan membawakan seminar bada jumat (rutin diadakan di Prodi Teknik Geologi ITB setiap bada jumat mulai sekitar jam 13.00 an) dengan tema granit dan mineralisasi kompleks granitoid Sibolga. Monggo bagi yang berkenan hadir, disediakan juga nasi kotak utk lunch. Terimakasih Salam Andri Subandrio Demikian From: "S. (Daru) Prihatmoko"To: iagi-net@iagi.or.id Cc: "Mailist MGEI" Sent: Monday, November 2, 2015 10:30:50 PM Subject: [iagi-net] Mineral Radioaktif Indonesia Rekan-rekan IAGI netter…. Seperti telah diumumkan oleh Ketua MGEI (Arif Zardi) bbrp waktu lalu, IAGI-MGEI bersama BATAN akan mengadakan workshop tentang Pengelolaan Mineral Radioaktif pada 11 Nov 2015. Workshop ini dirancang untuk memperkenalkan pengelolaan dan pemanfaatan mineral radioaktif utamanya sebagai sumber energi (pro-kons –nya) serta potensi hazard-nya pada pengembangan PLTN. Bagaimana potensi sumber energi ini bagi rencana penyediaan listrik 35.000MW, juga akan dibahas di acara ini. Sebagai sumber energi alternatif mineral radioaktif perlu mendapatkan perhatian lebih termasuk pengelolaan PLTN yg terkait dengannya. Sebagai pemanasan sebelum workshop ada baiknya kita tengok serba-serbi mineral radioaktif ini. Bbrp tahun lalu (2011) saya pernah menuliskan di milist ini ulasan ttg uranium. Saya cari belum ketemu, tetapi untungnya ini pernah ditulis ulang di Dongeng Geologi-nya pak Rovicky di https://rovicky.wordpress.com/2011/07/20/bagaimana-uranium-terbentuk-dan-bersembunyi/#more-6984 (suwun pakde RDP). Para narasumber dari BATAN/ BAPETEN dan Universitas (UGM) akan berbagi cerita mengenai di antaranya sumber mineral radioaktif ini. Sementara itu pak Andang Bachtiar (DEN/ KEN) akan menyoroti topik ini dari sisi pengelolaan energinya… Silang sengkarut regulasi pengelolaan mineral radioaktif ini mestinya juga akan dibahas (terkait UU No. 4/ 2009 ttg Minerba dan UU No. 10/ 1997 ttg Ketenaga-nukliran). Satu hal menarik yg perlu didiskusikan adalah kedekatan mineral radioaktif ini dengan REE, yg tentu akan menjadi perhatian para explorer REE. Salam, Daru Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
[iagi-net] Legian Iron Ore Meeting
Ibu, Bapak dan sahabat sekalian peneliti dan pemerhati industri minerba, Sejak hari Rabu hingga Sabtu yang lalu 5-8 Nopember 2014 telah berlangsung pertemuan tahunan antara produsen dan konsumen besi di Legian Bali. Kebetulan saya diundang sebagai narasumber mewakili IAGI untuk presentasi mengenai Geologi Endapan Bijih Besi di Indonesia. Pertemuan ini menjadi menarik karena fokus pada satu komoditi besi, namun dibahas dari hulu hingga hilir. Hal ini bisa dilihat dari hadirin mulai dari petinggi Dirjen Minerba ESDM, Direktur Pemniaan dan Pengusahaan Mineral, Dirjen Pajak, Direktur Ekspor Produk Industri, Tekmira, Divisi Minerba BPPT, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Dirjen dari Kementrian Agraria dan Pertanahan, IAGI-MGEI, Perhapi, IMA, IISIA, PT Karakatau Steel, PT SILO, PT Bank Sumitomo, Para Bupati dari Halmahera-Tasikmalaya-Lumajang-Cianjur-Lumajang serta para direksi atau pialang atau investor bijih besi dari berbagai daerah. Walaupun hanya besi, diskusi menghangat, sehangat pantai Legian yang bermandikan mentari pagi. Hilirisasi ternyata masih panjang jalannya, selain itu cukup banyak aral melintang pada masalah kebijakan, tata guna lahan, rekayasa hingga perbankan. Perlu diketahui, walaupun Indonesia sudah punya pabrik baja besar sejak tahun 60 an, namun bahan bakunya 95% di import. Terungkap dalam diskusi 2 hari ini, bahwa pasar atau pialang mineral di tanah air hanya mengenal pasirbesi dan batubesi. Yang paling mengemuka dalam diskusi ini adalah endapan pasirbesi yang kini jadi primadona di pantai selatan Jawa, Sulawesi Utara, dan Halmahera. Selain itu eksploitasi bijih besi dari laterit di Pulau Sebuku banyak menarik perhatian dalam diskusi. Dengan Kebijakan baru dari kemetrian ESDM tentang larangan eksport bahan mentah, terungkap sebagian investor menyikapi dengan berhimpun untuk membangun industri smelter yang paling tidak bisa menghasilkan sponge iron. Namun tidak mudah juga karena terkendala infrastruktur bidang energi (listrik, batubara dan gas), belum tersedianya jalan dan pelabuhan yang layak juga jarak dengan pabrik baja dsb. Selain itu pabrik baja didalam negri mempunyai persayaratan khusus terhadap pasokan dan kadar besi yang sebagian tidak bisa dipenuhi oleh industri tambang pasirbesi. Dilema, ekspor tidak bisa, sementara pabrik dalam negri tidak bisa menerima! Terungkap juga bahwa pinjaman dari perbankan luar lebih mudah dan murah sukubunga nya di bandingkan dalam negri! Nah ini bisa mengancam juga nasionalisasi. Industri baja nasional terpaksa mengimport bijih besi dari negara-negara di Australia, Amerika, Afrika Barat dan India memang karena secara geologi memang memenuhi syarat beruapa cadangan yang besar hingga raksasa dan kadar yang tinggi (diatas 65% Fe). Secara geologi endapan besi dari negara-negara pengeksport ini memang berasosiasi dengan Archean Style Mineralization (ASM) yang berumur 1-2 Miliar tahun yang lalu. Endapan bijih besi tipe ASM ini disebut Banded Iron Formation (BIF) Bandingkan dengan Indonesia yang umur batuan umumnya paling tua 250 juta tahun. Endapan bijih besi BIF sekitar 8 tahun belakangan ini ditemukan di Sundaland seperti di Subullussalam Aceh, Tanggamus Lampung, Kendawangan dan Sanggau. Cukup kontroversial! Ada perisai Archean di Indonesia ? Namun yang penting adalah tantangan untuk memperkaya penelitian dan eksplorasi bijih besi serta industri baja di Indonesia. Iron is back bone for modern civilization! Salam Andri Subandrio Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net-l] Gas Seep in Ophilite Complex
Rekan-rekan yang budiman, Dalam penjelajahan di kompleks ofiolit dalam rangka prospeksi nikel laterit di Sulawesi Tengah, kami sempat terpukau oleh keindahan terumbu karang yang tumbuh pada batuan dasar ultrabasa. Terumbu karang ini berkembang pada kawasan teluk yang ketika kami disana lautnya tidak bergelombang, alias tenang. Bintang laut, ikan napoleon, nemo (ikan badut), koral, rumput laut, ganggang tampak begitu jelas dari perahu. Namun semakin mendekati pantai, kami banyak mendapati gelembung yang terus keluar diantara terumbu yang ternyata dapat diikuti hingga kedataran pantai. Menurut nelayan setempat gelembung-gelembung gas ini bisa dibakar! Di pantai nampak hamparan bebatuan ultrabasa yang diantaranya nampak jelas kontang dengan batugamping terumbu! Gelembung-gelembung gas ini terlihat pada cekungan-cekungan kecil diantara batuan ultrabasa yang terisi air, pada beberapa sudut hanya terdengar bunyi desis. Karena perlengkapan kami kurang, kami mencoba mencari batok kelapa dan bambu yang terdampar dipantai untuk menampung gas! Berhasil! Ternyata gas memang terbakar dan terus-menerus mengeluarkan api! Mungkinkah batuan ultrabasa bertindak sebagai reservoir rekahan ? Ataukah hanya penyalur saja ? Batuan magmatik ultrabasa ini berumur kamur (65-100 juta tahun yang lalu), umumnya berasosiasi dengan mantel (puluhan kilometer dari permukaan bumi) yang merupakan bagian paling dalam kerak samudra! Secara scientific daerah ini menarik untuk diteliti. Penduduk daerah Tojo Una-una hingga kini masih miskin energi listrik! Mungkinkah resapan gas dapat dipakai sebagai petunjuk untuk ekplorasi migas dikawasan ofilit ini ? Bila memang endapan migas di kompleks ini ada, siapa tahu bisa bermanfaat untuk menjadikan daerah yang cukup terpencil menjadi lebih hidup. Bagi IAGI netter, ada lampiran gambar! Bila tidak sampai bisa buka japri! Salam Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gas Seep in Ophilite Complex
Lokasinya ada dipantai utara Ampana Tete. Koordinatnya, maaf masih dalam proses pengolahan. Salam Andri Subandrio Rovicky Dwi Putrohari wrote: ini lokasinya dimana sih ? Lattitude Longitude ... supaya bisa ditengok di google :) RDP 2009/6/17 Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id Rekan-rekan yang budiman, Dalam penjelajahan di kompleks ofiolit dalam rangka prospeksi nikel laterit di Sulawesi Tengah, kami sempat terpukau oleh keindahan terumbu karang yang tumbuh pada batuan dasar ultrabasa. Terumbu karang ini berkembang pada kawasan teluk yang ketika kami disana lautnya tidak bergelombang, alias tenang. Bintang laut, ikan napoleon, nemo (ikan badut), koral, rumput laut, ganggang tampak begitu jelas dari perahu. Namun semakin mendekati pantai, kami banyak mendapati gelembung yang terus keluar diantara terumbu yang ternyata dapat diikuti hingga kedataran pantai. Menurut nelayan setempat gelembung-gelembung gas ini bisa dibakar! Di pantai nampak hamparan bebatuan ultrabasa yang diantaranya nampak jelas kontang dengan batugamping terumbu! Gelembung-gelembung gas ini terlihat pada cekungan-cekungan kecil diantara batuan ultrabasa yang terisi air, pada beberapa sudut hanya terdengar bunyi desis. Karena perlengkapan kami kurang, kami mencoba mencari batok kelapa dan bambu yang terdampar dipantai untuk menampung gas! Berhasil! Ternyata gas memang terbakar dan terus-menerus mengeluarkan api! Mungkinkah batuan ultrabasa bertindak sebagai reservoir rekahan ? Ataukah hanya penyalur saja ? Batuan magmatik ultrabasa ini berumur kamur (65-100 juta tahun yang lalu), umumnya berasosiasi dengan mantel (puluhan kilometer dari permukaan bumi) yang merupakan bagian paling dalam kerak samudra! Secara scientific daerah ini menarik untuk diteliti. Penduduk daerah Tojo Una-una hingga kini masih miskin energi listrik! Mungkinkah resapan gas dapat dipakai sebagai petunjuk untuk ekplorasi migas dikawasan ofilit ini ? Bila memang endapan migas di kompleks ini ada, siapa tahu bisa bermanfaat untuk menjadikan daerah yang cukup terpencil menjadi lebih hidup. Bagi IAGI netter, ada lampiran gambar! Bila tidak sampai bisa buka japri! Salam Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Ledakan di Tambang Batubara Sawah Lunto 30 org terjebak ?
Tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB ketika sedang mendengarkan lagu-lagu dari radio Prambors Bandung, ada breaking news yang mengabarkan terjadinya ledakan pada tambang batubara di Sawahlunto. Konon ada sekitar 30 orang terjebak didalamnya dan belum ditemukan! Berita ini sangat mengejutkan dan memprihantinkan! Adakah yang lebih tahu lebih rinci mengenai berita ini ? Salam Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry Kekar Kolom Lagadar
Pak Agus sahabat sekalian IAGI neter, Saya senang sekali membaca berita gembira tentang semangat bagi Konversi Situs Geologi, dan ditambah lagi upaya penyelamatan situs untuk pendidikan dan geowisata. Sebenarnya cukup banyak situs yang harus kita selamatkan misalnya Karst Citatah Gua Pawonnya yang kini berada diambang kehancuran, Cikotok mantan tambang emas jaman Belanda. Bekas lahan penambangan Quarry, juga tambang logam dan batubara sebenarnya bisa ditata apik menjadi tempat pendidikan dan wisata outdoor yang menarik. Di kawasan Ruhr Gebiet, Jerman, ada bekas pabrik baja sekelas Karakatau Steel (KS) yang berada disekitar tambang Batubara, telah disulap sedimian rupa menjadi wisata outdoor yang banyak pengunjungnya. Instalasi pabrik dan tambang dibiarkan seperti apa adanya dengan beberapa perapihan disana sini untuk keamanan dan keselamatan. Menara untuk lift tambang bahkan bisa dinikmati dari mall disekitarnya. Sedangkan cerobong-cerobong pabrik yang disusun oleh bebatuan yang menjulang tinggi dijadikan arena untuk panjat tebing, begitu dinding gawir pabrik. Kini disekitar Lagadar Cimahi, Bandung Barat terdapat Quarry andesit yang menyisakan singkapan kekar-kekar kolom yang luarbiasa! Panjang dinding yang melingkar sekitar 200 meter, tingginya mencapai 30 meteran. Kekar kolom dengan diameter bervariasi antara 30-40 cm, dan tinggi 0.5-2 m, sebagaian tegak, miring hingga rebah berdesakan membentuk gawir nan indah. Selain itu dibagian dasar terdapat kekar kolom yang berdiameter hingga 1 meteran juga kontak antara lava dan sedimen yang terlipat cukup tersingkap. Kebetulan sang pemilik Quarry berniat untuk menyisakan situs ini untuk areal wisata dan pendidikan, sehingga gawir kekar kolom ini tidak ditambang. Bagi yang yang ingin lihat beberapa situs bebatuan sekitar Bandung, dapat membaca buku Geowisata Bandung yang diterbitkan oleh P3G. Khusus yang berminat kekar kolom foto Lagadar dapat membuka Japri. Mungkin ada beberapa lokasi di sekitar Bandung Jakarta yang bisa dipertimbang untuk dijadikan situs atau di konservasi, seperti Quarry disekitar Jatiluhur, tambang emas Ciseuti di Purwakarta dan Bunikasih di Pangalengan (dekat Situ Cileunca). Salut bagi para penggagas dan penggarap konservasi situs geologi! Maju terus pantang mundur! Salam Andri SSM Hendratno Agus wrote: Ini hari, 11 Maret 2009 di Dit.Mineraba pabum ESDM berlangsung diskusi tentang Konservasi Situs Geologi Batubara dari site PT Arutmin Indonesia, dengan paparan dari Mas Sonny T.Pangestu (geofotographer, aktivis IAGI juga senior di Arutmin). Diskusi dipimpin pak MS.Marpaung (Direktur Teknik di Minerba, juga juga aktivis dan senior di IAGI atau PERHAPI). Kebanyakan yang hadir adalah akademisi dari Teknik Pertambangan dan Teknik Geologi kampus-kampus di Jawa, serta IAGI. Kebetulan saya hadir, dan berikut laporan pandangan mata : 1. Ide untuk memproteksi singkapan-singkapan geologi yang bernilai saintifik dan akademik yang tersingkap karena penggalian di wilayah kerja KK, PKP2B sudah mulai muncul dari kawan-kawan geologist di industri tersebut. Pemerintah (melalui Pak Marpaung) dan industri tambang pun mendorong memanfaatkan situs itu untuk pendidikan geosain. 2. Kawan-kawan Akademisi juga sangat mendukung sebagai sarana pendidikan kebumian yang related dengan dunia pertambangan. Bahkan pemerintah bisa jadi mewajibkan untuk memproteksi sebagian kecil untuk disisakan/ tidak dihabiskan oleh alat-alat berat. Pertanyaan muncul? Bagaimana jika dibawah singkapan geologi yang disituskan tersebut masih ada lapisan / body endapan yang ekonomis dan berkualitas untuk ditambang saja? 3. Isu-isu konservasi mineral di daerah site tambang-tambang besar, terus digulirkan dan dikelola oleh Pusat Sumberdaya Geologi Bandung, tentunya juga menyangkut konservasi singkapan geologi di daerah tambang. 4. Singkapan geologi batubara yang dikonservasi sudah ada contohnya di kawasan Sawahlunto. Saya sendiri pernah diajak rembugan dengan walikota Sawahlunto tahun 2006 untuk perencanaan pengembangan wisata tambang Sawahlunto dengan memanfaatkan semua bekas tambang dan infrastruktur di dalamnya, termasuk singkapan geologi batubaranya. Follow up oleh pemkot Sawahlunto, kagak tahu? 5. Konservasi Situs Geologi sebagaimana dicanangkan di Kawasan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Keppres, tentunya beda dengan Situs Geologi akibat dibukanya oleh penggalian. Tentu beda juga dengan kawasan lindung geologi, sebagaimana dimaksud dalam PP 24 tahun 2008 tentang tata ruang wilayah nasional. Sehingga dari sisi aturan, situs geologi yang terlihat setelah penggalian belum diatur dan belum ada conto. Tetapi dibelahan lokasi tambang besar di dunia, banyak sekali situs geologi/ singkapan geologi pada bekas tambang diawetkan dan dijadikan komoditas geowisata dengan intervensi legenda-legenda. 6. Situs Geologi sebagai produk geowisata juga sudah mulai diusung oleh IAGI, Badan Geologi, bisnisman (maksudnya seperti pak Miko
[iagi-net-l] Pitekantropus Ereksare Selamatkan Karst Citatah
Sahabat sekalian, Siapa yang tidak kenal dengan Pithecantropus Erectus Modjokertoensis, sang fosil manusia purba dari Modjokerto yang sangat terkenal di dunia! Penemuan fosil dari Jawa Timur merupakan rangkaian penelitian evolusi dan cikal bakal manusia di dunia. Di Indonesia fosil manusia purba yang terkenal dan banyak diteliti antara lain ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan akhir-akhir ini di Flores! Lho koq hanya di Jateng dan Jatim saja yang ada fosilnya ? Ma enya manusia pasundan purba teh eweeuh euy ? (masak manusia purba pasundan di Jabar tidak ditemukan ?). Delapan tahun yang lalu kelompok cilik, rada gelo, hobi jalan-jalan dan motret yang tediri dari anggota lepas (tanpa kartu anggota) dari berbagai bidang geologi, geografi, arsitek, seniman, scientist, pendaki gunung iseng-iseng mlaku-mlaku atau papah (sunda) ke kawasan Karst Citatah. Dalam perjalanan ini seorang diantara kita yang kebetulan paleontologist (ahli fosil purbakala) menemukan peralatan batu disungai yang tidak jauh dari Gua Pawon. Nah mulailah petualangan ala sherlock holmes dimulai! Bak ahli forensik, akhirnya ditemukan situs Gua Pawon. Kemudian tim geofisika yang juga bersama kami melakukan eksplorasi disekitar gua dan mendaptkan kemungkinan manusia dibawah tanah! Penggalian selanjutnya diserahkan pada Balai Arkeologi Jabar! Beberapa bulan kemudian penggalian memang sampai pada penemuan yang luar biasa! Manusia Purba Pasundan Keur Ngaringkuk! Meuren pas arek sare, pas ngaringkukpas maot..He..he punten..nya rada hereuy ..! Penelitian sang ujang atawa eneng purba teh dilanjutkan sampai menghasilkan S2 teman arkeologi di Balar Jabar. Umur sang manungsa purba pasundan teh sekitar 4000-5000 tahun yang lalu! Mungkin pas dengan adanya danau Bandung dan Tangkuban Prahu Purba! Mereun fosilna teuh baladna Sangkuriang ? He...he..pokokna Pasunda oge ayeuna boga jiga Pithecantropus Erec..sare...sanes Erectus..! Nah sahabat sekalian Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) bekerjasama dengan Museum Geologi Bandung kini sedang memamerkan hasil lomba foto Selamatkan Karst Citatah dan replika Manungsa Purba Pasundan beserta artefaknya di Museum Geologi di Jalan Diponegoro Bandung mulai tanggal 18-25 Februari 2009! Kemarin pameran ini dibuka oleh Dede Yusuf Wakil Gubernur Jawa Barat! Sahabat sekalian yang peduli Keep Bandung Beautiful Euy dan Peduli Karst Citatah yang kini diambang kehancuran bisa ngariung di museum sambil ningali jalmi sangkuriang nu ngaringkuk.. Wilujeng sumping atuh nyak.. Andri SSM PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: FW: [iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny
Maturnuwon Pak Bambang atas info untuk ramaikan metallogeny of sumatra. Salam Andri SSM bpri...@gc.itb.ac.id wrote: Kalau tidak salah CSIRO (LIPI-nya Australia) tahun 2004-an pernah melakukan kegiatan eksplorasi mencari aktivitas hidrotermal bawah-air di dasar Danau Toba, kerjasamanya dengan teman-teman P3G zaman pak Djadjang kemarin, ada publikasinya kah? Nuwun BPriadi Terima kasih reportase-nya Pak Andri. Terima kasih juga disampaikan kepada panitia acara Sumatera Metallogeny yang telah jungkir balik mempersiapkan acara dadakan ini: Pak Zardi, Bronto, Benyamin, Alison, Mary... juga Wulan yang walau ada di ujung utara Indonesia tapi kontribusinya sangat besar,... juga beberapa mahasiswa Tidak kalah penting adalah antusiasme para peserta diskusi yg bersedia datang di hari minggu (long weekend lagi) meramaikan dan berbagi idea. Diharapkan komentar dan masukan-nya lagi (juga dari anggota milist yang tidak sempat hadir di acara tsb). Acara ini diawali dengan mengumandangkan Indonesia Raya bersama-sama, dan dibuka oleh Sekjen IAGI (Pak Mohammad Syaiful). Beberapa catatan saya: 1. Karena persiapannya sangat mendadak, beberapa presenter mengundurkan diri pada jam-jam terakhir sebelum acara dimulai - terpaksalah ada 2 presenter cadangan maju ke depan (walau topic-nya agak melenceng dari tema besar) - ke depannya perlu persiapan lebih baik lagi. 2. Spt diangkat Pak Andri, acara ini perlu ditindak-lanjuti dengan event berikutnya (mungkin menerbitkan semacam Monograph) dengan mengundang/ melibatkan lebih banyak ahli metal Sumatera. Betul sekali, target eksplorasi di formasi pra-Tersier perlu ditengok dan pertimbangkan. 3. Topik baru perlu diangkat tidak hanya primary deposits tetapi untuk yg alluvial juga (Bang Yanri silakan dielaborasi). 4. Ada usulan juga - acara spt ini bisa digelar untuk pulau (magmatic arcs) yang lain ??? Salam - Daru -Original Message- From: Andri Slamet Subandrio [mailto:an...@gc.itb.ac.id] Sent: Tuesday, January 27, 2009 12:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny IAGI MGEI netter yang budiman, Tanggal merah 25 Januari 2009 bisa jadi akan menjadi sejarah bagi IAGI MGEI. Pada tanggal selawe nan merah itu seharusnya merupakan hari libur panjang (disambung dengan imlek tgl 26) bagi keluarga untuk saling kangen-kangenan dan rilex sejenak, namun partisipasi undangan seminar mendadak Sumatra Metallogeny di hotel Ciputra Grogol sungguh luar biasa. Seminar dadakan dihari minggu ini dihadiri sekitar 50 orangan dari berbagai perusahaan dan insititusi yang berkaitan dengan eksplorasi mineral. Suatu kehormatan juga mantan Dirjen Sumber Geologi dan Sumberdaya Mineral Prof. Dr. Adjat Sudrajat meluangkan liburannya pada seminar ini hingga selesai. Selain itu tampak teman-teman dari barat hingga timur Indonesia seperti wakil dari tambang tembaga dan emas dari Papua, NTB-NTT, Sulawesi, Martabe Sumatra, timah Bangka dsb. Seminar ini telah membuka wacana baru tentang mineralisasi dan metalogeni Sumatra yang sebelumnya hanya terdengar bagaikan rumor saja. Sebelum ditemukannya prospek di Martabe dan Dairi, hanya Rejang Lebong dan Bangka Belitung (Babel) saja yang dikenal. Misalnya batolith granite yang menjadi punggung utama Bukit Barisan hanya dikatergorikan sebagai other granite oleh para economic geologist yang meneliti Asia Tenggara! Berbeda dengan Babel yang sudah sejak lama dimasukan sebagai South-East Asian Tin Belt Granite yang membujur dari Phuket Thailand, Semenanjung Malaya hingga Bangka Belitung! Presentasi dari Pak Lucas, Jan Jan, dan Andri telah membuka wahana diskusi baru tentang prospek mineralisasi di Sumatra. Sedang Pak Indro Basuki menghadirkan sesuatu yang baru tentang chalenge of Economic Deposit in Golkar (Golongan Karbonat) dengan presentasi tentang mineralisasi Pb-Zn pada MVT di Peru. Kalau Barber sudah menghadirkan Geology of Sumatra (2005 ?), maka seyogjanya (boleh mimpi) kita sudah bisa menghimpun berbagai riset dan diskusi tentang mineralisasi Sumatra dan menjadikan suatu Monograph perdana MGEI yang mudah-mudahan bisa dikemas untuk skala internasional. Mungkin ini PR untuk Ketua Perdana MGEI Pak Sukmandaru, IAGI juga MGEI untuk mewujudkan impian ini. Seperti yang mencuat dalam diskusi ditanggal merah ini, perlunya kita melebarkan sayap untuk eksplorasi (new frontier? ) dalam Paleo Placer, BIF, dan Karbonat! Banyak PR nih untuk para begawan geologi ekonomi! Selamat bermimpi dan semoga sukses! Salam Sejahtera Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI
[iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny
IAGI MGEI netter yang budiman, Tanggal merah 25 Januari 2009 bisa jadi akan menjadi sejarah bagi IAGI MGEI. Pada tanggal selawe nan merah itu seharusnya merupakan hari libur panjang (disambung dengan imlek tgl 26) bagi keluarga untuk saling kangen-kangenan dan rilex sejenak, namun partisipasi undangan seminar mendadak Sumatra Metallogeny di hotel Ciputra Grogol sungguh luar biasa. Seminar dadakan dihari minggu ini dihadiri sekitar 50 orangan dari berbagai perusahaan dan insititusi yang berkaitan dengan eksplorasi mineral. Suatu kehormatan juga mantan Dirjen Sumber Geologi dan Sumberdaya Mineral Prof. Dr. Adjat Sudrajat meluangkan liburannya pada seminar ini hingga selesai. Selain itu tampak teman-teman dari barat hingga timur Indonesia seperti wakil dari tambang tembaga dan emas dari Papua, NTB-NTT, Sulawesi, Martabe Sumatra, timah Bangka dsb. Seminar ini telah membuka wacana baru tentang mineralisasi dan metalogeni Sumatra yang sebelumnya hanya terdengar bagaikan rumor saja. Sebelum ditemukannya prospek di Martabe dan Dairi, hanya Rejang Lebong dan Bangka Belitung (Babel) saja yang dikenal. Misalnya batolith granite yang menjadi punggung utama Bukit Barisan hanya dikatergorikan sebagai other granite oleh para economic geologist yang meneliti Asia Tenggara! Berbeda dengan Babel yang sudah sejak lama dimasukan sebagai South-East Asian Tin Belt Granite yang membujur dari Phuket Thailand, Semenanjung Malaya hingga Bangka Belitung! Presentasi dari Pak Lucas, Jan Jan, dan Andri telah membuka wahana diskusi baru tentang prospek mineralisasi di Sumatra. Sedang Pak Indro Basuki menghadirkan sesuatu yang baru tentang chalenge of Economic Deposit in Golkar (Golongan Karbonat) dengan presentasi tentang mineralisasi Pb-Zn pada MVT di Peru. Kalau Barber sudah menghadirkan Geology of Sumatra (2005 ?), maka seyogjanya (boleh mimpi) kita sudah bisa menghimpun berbagai riset dan diskusi tentang mineralisasi Sumatra dan menjadikan suatu Monograph perdana MGEI yang mudah-mudahan bisa dikemas untuk skala internasional. Mungkin ini PR untuk Ketua Perdana MGEI Pak Sukmandaru, IAGI juga MGEI untuk mewujudkan impian ini. Seperti yang mencuat dalam diskusi ditanggal merah ini, perlunya kita melebarkan sayap untuk eksplorasi (new frontier? ) dalam Paleo Placer, BIF, dan Karbonat! Banyak PR nih untuk para begawan geologi ekonomi! Selamat bermimpi dan semoga sukses! Salam Sejahtera Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] SOS Karst Citatah !
Penambangan memang bisa menyingkapkan, namun saat ini sudah keblalasen, banyak bukit dan outcrop yang sudah kritis dan hampir hilang. Outcrop yang masih ada umumnya karena pencapaiannya cukup sulit (dianggap tidak ekonomis) oleh para penambang. Singkapan yang relatif baik adalah diatas Pasir Pawon, sebelah rel di Tagog Apu, dan beberapa situs berupa dinding terjal atau balok sisa penambangan marmer menggunakan diamond wire. Singkapan fasies dan diagenesis di Citatah termasuk yang sangat ideal bagi pemodelan reservoir karbonat! Salam Andri SSM Amir Al Amin wrote: Pak Andri dan rekan2 milis, Dimana posisi outcrop Batugamping yang wajib dikunjungi di Citatah? (ancer2 nya). Yang mewakili facies dan litology Batugamping secara komplit. Apakah dengan penambangan ini, malah tersingkap outcrop yang lebih menarik, dr 5-10-15th yang lalu? Saya ingin berkunjung ke sana satu hari untuk belajar lagi outcrop Btgp. Terima kasih, On 1/13/09, Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id wrote: Rekan-rekan IAGI netter yang budiman, Siapa yang tidak kenal dengan kawasan perbukitan kapur Citatah Padalarang ? Sebelum tol Cipularang dibuka, bagi yang akan ke Jakarta dari Bandung atau sebaliknya via Puncak dan Cianjur, pasti akan melewati jalan yang membelah dinding-dinding terjal batugamping dan perbukitannnya. Bagi para penggemar turun-naik tebing, repling, speologi kawasan ini adalah taman firdaus yang menyediakan fenomena alam yang cukup lengkap. Selain itu batugamping Formasi Rajamandala yang bisa ditempuh sekitar 30 menit dgn mobil dari Bandung ini, telah berpuluh tahun menjadi arena ekskursi karbonat bagi para ahli geologi minyak nasional dan internasional. Prof. Koesoemadinata dan Mas Kristian telah mengawali kursus sedimentasi karbonat dan ekskursinya sejak tahun 70an! Citatah menjadi lebih ngetop lagi setelah ditemukannya situs manusia Purba di Gua Pawon oleh tim KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung) yang kemudian penggalian dan penelitiannya dilanjutkan Balai Arkeologi Nasional Jawa Barat! Walau tidak setua manusia Modjokertoensis, namun bagi negri Pasundan, situs Gua Pawon menjadi sangat penting, karena baru pertama kalinya ditemukan kerangka manusia purba dan utuh di Jawa Barat! Kini situs manusia purba Pasundan, Gua Pawon, taman batu Gunung Masigit, beberapa gawir sesar Rajamandala, singkapan-singkapan aneka fasies karbonat dan karst terancam kerusakan yang amat parah! Bisa jadi jadi dalam 10 tahun luluh lantak rata dengan tanah! Semuanya ini diakibatkan oleh penambangan dan pabrik kapur yang berada disekitar Padalarang! Seperti yang kami saksikan dilapangan dan yang diberitakan oleh majalah Tempo 29 Desember 2008 kondisi karst Citatah kini dalam keaadaan genting! Pemda Jabar pun tidak bergeming dan kemungkinan sudah terbius investor pabrik kapur! Sulitnya, kapur ditambang oleh rakyat dan dijual bebas pada pabrik yang membutuhkanya! Jadi pabrik memang tidak punya tambang dan hanya membeli dari pengumpul! Namun pabrik-pabrik kapur disekitar Citatah ini sangat mencemari lingkungan! Debu putih dan asap hitam yang keluar dari cerobong mencemari udara yang membuat sesak paru-paru, mengotori perairan juga debunya menutupi dedaunan tanaman dan atap perumahan disekitarnya! Selain itu kini di Citatah sudah banyak kehilangan mata air akibat penggundulan hutan dan penambangan karst! Perlu upaya bersama untuk menyelamatkan karst Citatah! Bagi para ahli kebumian, terutama sedimentolog karbonat, batugamping Formasi Rajamnadala ini sebaran fasies, lingkungan pengendapan, diagenesis dan tekstur yang sangat lengkap (maaf kecuali oolith)! Semua fasies versi Dunham dan Embry Klovan, Folk ada di Rajamandala! Juga lingkungan pengendapan serta diagenesis versi Bathrust, Longman maupun Scholle et al. aya didieu (ada disini)! Fenomena Karst juga lengkap dari mikro hingga gua bercodot (berkelelawar) wonten (ada)! Nah tunggu apa lagi Karst Ciatatah SOS! Perlu perhatian antar lembaga dan semua pihak untuk menyelamatkannya! SAVE KARST CITATAH NOW! Salam Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http
Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau - Zambian Copper Belt
Setuju Pak Budi, untuk mineralisasi copper sulfide di Zambia memang sangat khas! Konon air borne deposit yang mengalami mineralisasi. Yang perlu disimak juga, bahwa hidrotermal tidak selalu berkaitan dengan magmatisme dan volkanisme. Yang penting ada heat source ada reservoir ada cap rock! Nah heat source bisa dari metamorfosis dan gradien geothermal. MVT penghasil lead terbesar didunia pada formasi batugamping adalah contoh nyata tanpa campur tangan magma! Suwon AnssM budi santoso wrote: Dear all: Hanya menambahi saja: Zambian Copper Belt merupakan salah satu contoh spektakuler deposit tembaga sulfida bergenesa tak berhubungan (sama sekali?) dengan proses hydrothermal/magmatism . . spektakuler karena: dimensi beltnya (50km x 300km koridor) dan grade (3-5% Cu-sulfide; oxide up to 15%; dengan ketebalan bervariasi antara 5-40m ) sekaligus asosiasi mineralnya . . Cobalt . . . Saya pikir jika fenomena yang terjadi relatif dalam waktu 'singkat' ekskalasinya di 'danau' yang selama ini dikenal 'normal' kemungkinan paling mungkin adalah adanya campur tangan aktifitas tertentu (magmatism, hydrothermal etc) dalam kurun waktu yang juga 'tiba-tiba'. Salam sTJ From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 13, 2009 9:04:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau Pak Koesoemadinata yth, terimakasih atas masukannya yang sangat berharga. Kondisi euxinic dan kaya H2S memang tidak selalu berkaitan dengan kegiatan volkanik, walaupun sebagian besar danau-danau seperti Maninjau berasosiasi dengan lingkungan gunungapi. Pengayaan sulfida tanpa campur tangan aktifitas hidrotermal gunungapi dan menghasilkan mineralisasi Cu-Pb-Zn adalah endapan Kupferschiefer (Copper Shale) yang terdapat cekungan Perm di Eropa Tengah. Matinya ikan didanau memang akibat naiknya kosentrasi H2S yang bisa disebabkan kondisi euxinic atau aktifitas hidrotermal didasar danau. Salam Andri SSM R.P.Koesoemadinata wrote: Hanya mengingatkan saja bahwa terjadi pemunculan H2S di air Danau tidak selalu harus dihubungkan dengan magmatism atau hydothermal activity. Sejak saya kuliah diajarkan bahwa extremely reducing sedimentary environment diberbagai danau di dunia, bahkan di laut tertutup pun dapat terjadi euxinic basins (mungkin sekarang disebutnya anoxic), di mana zat organic membusuk menjadi sapropel, dan sewaktu-waktu mengeluarkan H2S yang membunuh organisme di dekat permukaan danau, sehingga menambah lagi supply zat organik yang membusuk, serta menghasilkan black shale facies yang khas dengan golden fossils-nya, karena cangkang fosil sudah diubah dengan pyrit. Salah satu contoh dari suatu euxinic basinsering disebut-sebut Laut Hitam (Black Sea). Hanya sekadar tambahan saja Wassalam RPK - Original Message - From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 13, 2009 8:45 AM Subject: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau IAGI Netter yang budiman, Menarik sekali info yang di rilis oleh Bung Setiabudi Djaelani. Ikan danau terkapar karena kemungkinan semburan sulfida dari dasar danau. Fenomena ini sebenarnya merupakan fenomena umum didaerah gunungapi, apalagi yang terkaya seperti Indonesia. Erupsi sulfida ini merupakan proses hidrotermal yang bisa terjadi didarat atau dibawah air. Proses ini merupakan paduan antara aspek rekahan, reservoir dan magmatisme. Rekahan merupakan bagian dari saluran yang menghubungkan air meteorik, air danau atau air laut dengan reservoir yang terpanaskan oleh magma dibawahnya. Disinahlah terjadi sirkulasi hidrotermal yang bisa mengeluarkan sulfida, sulfat, serta semburan ion-ion metal sepertu Cu, Au, Hg, As, Fe, Pb, Zn dsb kedasar danau atau laut. VMS (Volcanic Massive Sulfide) yang sudah sangat terkenal sebagai penghasil logam dasar (Cu-Pb-Zn) barit, dan gipsum juga didahului oleh semburan asap hitam (black smoker) atau putih didasar danau atau cekungan yang mengandung sulfida. Danau-danau di Sumatra berasosiasi dengan gunungapi juga patahan besar Semangko, dengan demikian fenomena semburan sulfida merupakan yang wajar namun perlu mendapat perhatian, karena mungkin saja ini menjadi pertanda bagi peningkatan aktifitas tektonik maupun vulkanik! Nah mungkin kita harus simak Smoke on The WaterFire in the sky..yang tejadi di Ring of Fire Archiepelago ? Ikan mendem (keracunan), bau telur busuk di danau siapa tahu bisa dijadikan indikator peningkatan aktifitas volkanik? Salam Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah
Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau
Sosialisasi memang tidak mudah, salah-salah bisa bikin panik. Mau tidak mau harus diteliti dulu air danau Maninjau dari berbagai aspek seperti lingkungan, inlet -outlet air dari dan ke danau, juga geologinya. Saya hanya pernah tahu ada sosialisasi geologi dari Geoteknologi LIPI tentang gempa dan tsunami Sumatra yang terdapat pada brosur dan poster yang dibagikan kepada masyarakat luas. Dalam poster ini terdapat gambar berwana berupa sketsa sederhana yang memperlihatkan Sesar geser Semangko yang mempunyai sobekan berupa danau Maninjau. Gambar ini sepertinya mensiratkan terjadinya danau Maninjau sebagai danau Volcano-Tectonic. Untuk penelitian awal air dibagian dalam, mungkin dipakai metoda CTD maupun grabing untuk sedimen dasar danau submarine camera. Ketiga metoda ini cukup baik digunakan untuk mencari zona black smocker dan indikator active hidrothermal vent di dasar laut sekitar G. Komba (Laut diutara Flores) dan Pacmanus di Lautan Pacific sekitar New Hebrides. Namun demikian prioritaskan dugaan dari pencemaran lingkungan (in let out let) air danau (karena ini yg mungkin paling murah dan tidak rumit). Konon sisa -sisa makanan ikan yang membusuk bisa juga menyebabkan ikan podo mendem seperti yang terjadi di Saguling. Sosialisasi untuk kasus ini sebaiknya bukan hanya dari kelompok geologi, tapi juga dari dept. perikanan dan pertanian serta kementrian lingkungan hidup. Adakah kemungkinan tambang emas (rakyat ?) atau industri yang berada di hulu sungai yang bermuara di danau Maninjau yang turut menyumbang racun via sungai ? Salam Andri SSM yanto R.Sumantri wrote: Rekan rekan Diskusi mengenai hal ini sangat menarik , saya memang ingin al ini dapat memberikan manfaat pada sipenderita yatu para pemilik ikan di Maninjau. Jadi ingin bertanya : Apakah sudah ada gerakan untuk menjawab pertanyaan Apa yang menyebabkan ikan mati itu ' ? Atau , dengan perkataan lain :Apakah diskusi kita di millis ini . gaungnya sampai ke fihak pemda atau dinas perikanan darat ? Kalau belum bagaimana kita menyampaikan-nya ? Mungkin melalui Peng Da , atau adakah rekan yang mengetahui , follow up dari peristiwa Maninjau ini ? Andri mungkin punya ? Terima kasih. Si Abah Catatan : Betapa kayanya S Citarum yah , Si Abah akhir Desember pernah berkesempatan mendapatkam ikan sungai di jembatan Rajamandala . Ikan mola (ikan sungai agak mirip ikan kakap putih) seberat 8,5 kg .Lumayan disop dan kealanya digulai . enak sekali. Sebenarnya kehadiran sulfur di alam biasa saja dan sederhana, namun sistem yang menghasilkan bisa dari berbagai sumber, termasuk dari pencemaran udara, air hujan hingga kotoran manusia. Tapi bila sulfur muncul dari danau-danau yang dalam yang dikelilingi oleh aktifitas volkanik, penyebab geologi bisa dipertimbangkan...tidak rumit koq.. Salam AnssM Saya sependapat dengan pak Koesoema , mungkin agak jauh kita mencari alasan penyebab matinya ikan kan ini diakibatkan aktifitas magamatism. Sdr Awang secara implisit telah mengemukakan bahwa tida selalu magamatim penyebabnya , dengan menyatakan perlunya membandingkan isotop S. Dari pengamatan saya , secara apriori berpendapat bahwa kematian ikan ini diakibatkan oleh terlewatinya daya dukung danau dalam mengurangi dampak kelebihan H2S sebagai produk dari kotoran ikan keramba.(ditambah polutan industri/rumah tangga) Hal ini sudah pernah terjadi juga di Saguling. Dengan demikian maka sangat perlu diteapkan maksimal ikan yang masih dapat ditolerir leh daya dukung danau baik dalam muism penghujan dan terutama pada musim kemarau, dimana influx air kecil dan aliran sungai sangat lambat. Jadi kalau bisa berfikiran sederhana mengapa harus berfikir comlicated heheh. Yanto R.Sumantri _ Saya hanya ingin mengingatkan saja bahwa keluarnya H2S itu tidak selalu harus berhubungan dengan magmatism dan hydrothermal activity. Pembusukan zat organik itu sering menghasilkan H2S. Terjadi di sedimentary environment yang tidak ada sirkulasi oxygen (anoxic), karena tertutup ambang dari laut terbuka. Bahkan manusia sebagai organism juga sewaktu-waktu mengeluarkan H2S, jadi tidak selalu harus berhubungan dengan magmatism, volcanism atau hydrothermal activity. Saya kira banyak di textbook membahas mengenai euxinic condition ini. Wassalam RPK On 1/14/2009, Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id wrote: Pak Koesoemadinata yth, terimakasih atas masukannya yang sangat berharga. Kondisi euxinic dan kaya H2S memang tidak selalu berkaitan
[iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau
IAGI Netter yang budiman, Menarik sekali info yang di rilis oleh Bung Setiabudi Djaelani. Ikan danau terkapar karena kemungkinan semburan sulfida dari dasar danau. Fenomena ini sebenarnya merupakan fenomena umum didaerah gunungapi, apalagi yang terkaya seperti Indonesia. Erupsi sulfida ini merupakan proses hidrotermal yang bisa terjadi didarat atau dibawah air. Proses ini merupakan paduan antara aspek rekahan, reservoir dan magmatisme. Rekahan merupakan bagian dari saluran yang menghubungkan air meteorik, air danau atau air laut dengan reservoir yang terpanaskan oleh magma dibawahnya. Disinahlah terjadi sirkulasi hidrotermal yang bisa mengeluarkan sulfida, sulfat, serta semburan ion-ion metal sepertu Cu, Au, Hg, As, Fe, Pb, Zn dsb kedasar danau atau laut. VMS (Volcanic Massive Sulfide) yang sudah sangat terkenal sebagai penghasil logam dasar (Cu-Pb-Zn) barit, dan gipsum juga didahului oleh semburan asap hitam (black smoker) atau putih didasar danau atau cekungan yang mengandung sulfida. Danau-danau di Sumatra berasosiasi dengan gunungapi juga patahan besar Semangko, dengan demikian fenomena semburan sulfida merupakan yang wajar namun perlu mendapat perhatian, karena mungkin saja ini menjadi pertanda bagi peningkatan aktifitas tektonik maupun vulkanik! Nah mungkin kita harus simak Smoke on The WaterFire in the sky..yang tejadi di Ring of Fire Archiepelago ? Ikan mendem (keracunan), bau telur busuk di danau siapa tahu bisa dijadikan indikator peningkatan aktifitas volkanik? Salam Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Mangan ora mangan ngebor
Bung Nataniel, Mangan yang ditambang di Karangnunggal, sebagian kecil diserap industri dalam negri, terutama untuk industri baterei dan cat. Industri baja kita belum banyak memanfaatkan steel alloy, termasuk mangan. Jadi dari dulu memang masih cenderung jual tanah air! Kebetulan Mn residual memang sedikit basah dan bertanah! Salam Andri SSM Andri, Permisi, mau bertanya. Agak interest masalah follow up-nya. Itu mangan yang ditambang rakyat dikemanakan ya? Apa dijual begitu saja ke penadah, atau dibeli oleh pabrik tertentu? Bijih mangan seperti ini telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30 tahun! Trims, Natan 2009/1/6 Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id: IAGI netter yang budiman, Mangan sangat berarti bagi kita. Mangan dalam bahasa jawa berarti makan, namun dalam bahasa kimia adalah unsur dengan simbol Mn. Saat ini mangat mempunyai arti penting bagi industri baja, kimia, pewarna, baterai juga lingkungan. Campuran zeolit dan mangan bisa dijadikan filter untuk menjernihkan air. Karena akhir-akhir ini demandnya meningkat, maka para investor memburu mineral untuk dieksplorasi. Penghasil mangan kelas dunia antara lain Nikopol Basin di Rusia, Afrika selatan, Gabon, India, Australia dan Brazil. Pada umumnya mineralisasi mangan primer berasosiasi dengan formasi batuan sedimen yang berumur tua, Precambrian - Archean dan tidak jarang bersamaan dengan Submarine Volcanic Hydrothermalism (SVH) dan Banded Iron Formation (BIF). Seperti pada BIF, mangan primer dapat berasosiasi dengan chert atau jaspilit atau red jasperoid. Fenomena oksida mangan (hausmanit, pirolusit, psilomelane) berselang seling dengan red jasper ternyata ditemukan di Karangnunggal (Tasikmalaya), Gunungkasih (Tanggamus) dan Kendawangan (Kalimantan Barat). Mineralisasi bisa terjadi dalam bentuk urat yang memotong atau sejajar (strattiform) dengan jasperoid. Bijih Mangan yang ekonomis pada umumnya terdapat pada endapan residual, yaitu mineralisasi hasil pengayaan supergen sekunder (supergen enrichment). Bijih mangan seperti ini telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30 tahun! Endapan Mn residual di selatan Tasik ini justru berada pada cekungan diantara perbukitan (intra-montain basin) yang dikelilingi oleh bukit yang mengandung mineralisasi primer mangan-jasperoid! Mineralisasi mangan disekitar Pringsewu, Tanggamus - Lampung, justru cukup unik, pirolusit berhimpun menjadi lensa-lensa tipis yang panjang-panjang dan sejajar dengan foliasi batuan gneiss! Mungkin inilah yang juga bikin kejutan! Mineralasi mangan yang berasosiasi dengan para-gneiss kuarsit yang bukan main kerasnya! 10-15 km kearah barat di sekitar kompleks Gunungkasih, mangan masih terdapat berselang-seling dengan jasperoid merah yang tidak begitu keras! Uji coba eksplorasi Mn detil sedang kami lakukan di Tanggamus. Setelah analisis geoscan pada beberapa lintasan usai, kami coba menempatkan titik pemboran pada lokasi yang mempunyai anomali yang signifikan. Pemboran perdana di sekitar kebun coklat, lumayan alot, sehari bisa hanya menghasilkan 50cm saja selama 8 jam beroperasi! Dan ini memang benar-benar petualangan hardrocker yang sedang nggolek mangan (nggolek=mencari) namun terpaksa lewat lapisan bongkah kuarsit gneis yang super keras! Namun karena anomali geoscan (yang diduga ada akumulasi Mn) dibawah pemukaan harus tetap diuji, maka terpaksa Mangan ora Mangan Ngebor... Salam AndriSSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list
[iagi-net-l] SOS Karst Citatah !
Rekan-rekan IAGI netter yang budiman, Siapa yang tidak kenal dengan kawasan perbukitan kapur Citatah Padalarang ? Sebelum tol Cipularang dibuka, bagi yang akan ke Jakarta dari Bandung atau sebaliknya via Puncak dan Cianjur, pasti akan melewati jalan yang membelah dinding-dinding terjal batugamping dan perbukitannnya. Bagi para penggemar turun-naik tebing, repling, speologi kawasan ini adalah taman firdaus yang menyediakan fenomena alam yang cukup lengkap. Selain itu batugamping Formasi Rajamandala yang bisa ditempuh sekitar 30 menit dgn mobil dari Bandung ini, telah berpuluh tahun menjadi arena ekskursi karbonat bagi para ahli geologi minyak nasional dan internasional. Prof. Koesoemadinata dan Mas Kristian telah mengawali kursus sedimentasi karbonat dan ekskursinya sejak tahun 70an! Citatah menjadi lebih ngetop lagi setelah ditemukannya situs manusia Purba di Gua Pawon oleh tim KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung) yang kemudian penggalian dan penelitiannya dilanjutkan Balai Arkeologi Nasional Jawa Barat! Walau tidak setua manusia Modjokertoensis, namun bagi negri Pasundan, situs Gua Pawon menjadi sangat penting, karena baru pertama kalinya ditemukan kerangka manusia purba dan utuh di Jawa Barat! Kini situs manusia purba Pasundan, Gua Pawon, taman batu Gunung Masigit, beberapa gawir sesar Rajamandala, singkapan-singkapan aneka fasies karbonat dan karst terancam kerusakan yang amat parah! Bisa jadi jadi dalam 10 tahun luluh lantak rata dengan tanah! Semuanya ini diakibatkan oleh penambangan dan pabrik kapur yang berada disekitar Padalarang! Seperti yang kami saksikan dilapangan dan yang diberitakan oleh majalah Tempo 29 Desember 2008 kondisi karst Citatah kini dalam keaadaan genting! Pemda Jabar pun tidak bergeming dan kemungkinan sudah terbius investor pabrik kapur! Sulitnya, kapur ditambang oleh rakyat dan dijual bebas pada pabrik yang membutuhkanya! Jadi pabrik memang tidak punya tambang dan hanya membeli dari pengumpul! Namun pabrik-pabrik kapur disekitar Citatah ini sangat mencemari lingkungan! Debu putih dan asap hitam yang keluar dari cerobong mencemari udara yang membuat sesak paru-paru, mengotori perairan juga debunya menutupi dedaunan tanaman dan atap perumahan disekitarnya! Selain itu kini di Citatah sudah banyak kehilangan mata air akibat penggundulan hutan dan penambangan karst! Perlu upaya bersama untuk menyelamatkan karst Citatah! Bagi para ahli kebumian, terutama sedimentolog karbonat, batugamping Formasi Rajamnadala ini sebaran fasies, lingkungan pengendapan, diagenesis dan tekstur yang sangat lengkap (maaf kecuali oolith)! Semua fasies versi Dunham dan Embry Klovan, Folk ada di Rajamandala! Juga lingkungan pengendapan serta diagenesis versi Bathrust, Longman maupun Scholle et al. aya didieu (ada disini)! Fenomena Karst juga lengkap dari mikro hingga gua bercodot (berkelelawar) wonten (ada)! Nah tunggu apa lagi Karst Ciatatah SOS! Perlu perhatian antar lembaga dan semua pihak untuk menyelamatkannya! SAVE KARST CITATAH NOW! Salam Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Mangan ora mangan ngebor
IAGI netter yang budiman, Mangan sangat berarti bagi kita. Mangan dalam bahasa jawa berarti makan, namun dalam bahasa kimia adalah unsur dengan simbol Mn. Saat ini mangat mempunyai arti penting bagi industri baja, kimia, pewarna, baterai juga lingkungan. Campuran zeolit dan mangan bisa dijadikan filter untuk menjernihkan air. Karena akhir-akhir ini demandnya meningkat, maka para investor memburu mineral untuk dieksplorasi. Penghasil mangan kelas dunia antara lain Nikopol Basin di Rusia, Afrika selatan, Gabon, India, Australia dan Brazil. Pada umumnya mineralisasi mangan primer berasosiasi dengan formasi batuan sedimen yang berumur tua, Precambrian - Archean dan tidak jarang bersamaan dengan Submarine Volcanic Hydrothermalism (SVH) dan Banded Iron Formation (BIF). Seperti pada BIF, mangan primer dapat berasosiasi dengan chert atau jaspilit atau red jasperoid. Fenomena oksida mangan (hausmanit, pirolusit, psilomelane) berselang seling dengan red jasper ternyata ditemukan di Karangnunggal (Tasikmalaya), Gunungkasih (Tanggamus) dan Kendawangan (Kalimantan Barat). Mineralisasi bisa terjadi dalam bentuk urat yang memotong atau sejajar (strattiform) dengan jasperoid. Bijih Mangan yang ekonomis pada umumnya terdapat pada endapan residual, yaitu mineralisasi hasil pengayaan supergen sekunder (supergen enrichment). Bijih mangan seperti ini telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30 tahun! Endapan Mn residual di selatan Tasik ini justru berada pada cekungan diantara perbukitan (intra-montain basin) yang dikelilingi oleh bukit yang mengandung mineralisasi primer mangan-jasperoid! Mineralisasi mangan disekitar Pringsewu, Tanggamus - Lampung, justru cukup unik, pirolusit berhimpun menjadi lensa-lensa tipis yang panjang-panjang dan sejajar dengan foliasi batuan gneiss! Mungkin inilah yang juga bikin kejutan! Mineralasi mangan yang berasosiasi dengan para-gneiss kuarsit yang bukan main kerasnya! 10-15 km kearah barat di sekitar kompleks Gunungkasih, mangan masih terdapat berselang-seling dengan jasperoid merah yang tidak begitu keras! Uji coba eksplorasi Mn detil sedang kami lakukan di Tanggamus. Setelah analisis geoscan pada beberapa lintasan usai, kami coba menempatkan titik pemboran pada lokasi yang mempunyai anomali yang signifikan. Pemboran perdana di sekitar kebun coklat, lumayan alot, sehari bisa hanya menghasilkan 50cm saja selama 8 jam beroperasi! Dan ini memang benar-benar petualangan hardrocker yang sedang nggolek mangan (nggolek=mencari) namun terpaksa lewat lapisan bongkah kuarsit gneis yang super keras! Namun karena anomali geoscan (yang diduga ada akumulasi Mn) dibawah pemukaan harus tetap diuji, maka terpaksa Mangan ora Mangan Ngebor... Salam AndriSSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Selamat atas Selamatnya Taman Jasper Tasikmalaya
Netter IAGI yang budiman, Berita dari Pikiran Rakyat tanggal 16 Oktober 2008, sangat melegakan! Paling tidak untuk sementara! Berkat kegigihan Mang Okim dkk sepeti Pak Budi Brahmantyo ITB juga Pak Yunus dari Museum Geologi sebagai provokator untuk menyelamatkan taman jasper Tasikmalaya akhirnya berhasil. Kini sudah ada Perda yang melarang untuk menambang dan mengeksploitasi Jasper yang sebelumnya bisa diekspor gelondongan (jual tanah air nih ye..). Semoga upaya pelestarian ini bisa berjalan langgeng dan memberikan dampak positif untuk konservasi daerah-daerah yang mempunyai keunikan geologi lainya. Salam Andri SSM serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Selamat Jalan Andhika Prasetya
Kemarin sore saya mendengar berita yang sangat mengejutkan. Sahabat kita Ir. Andhika Prasetya MsS telah meninggal dunia. Almarhum adalah alumni Geologi ITB 1987 yang mendalami dunia Fotografi. Setelah selesai di Geologi, almarhum menempuh master bidang seni grafis dan desain di prodi DKV - FRSD ITB dan akhirnya menjadi pengajar tetap bidang Fotografi di prodi yang sama. Almarhum banyak memberikan kontribusi pada pelatihan juga industri fotografi di Indonesia dan pernah menjadi juri dalam lomba foto geologi IAGI beberapa tahun yang di Bandung. Pada IAGI 37 yad di Bandung, Almarhum tercatat sebagai panitia juri Lomba Foto Geologi. Selamat Jalan Andhika, semoga karya-karya- dan pengabdianmu tetap dikenang oleh insan kebumian dan seniman fotografi dan amal-amal mu diterima oleh Tuhan YME. Salam Andri S. Subandrio M.