Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman Andri SSM - ITB]

2015-12-13 Terurut Topik Ir. Andri Slamet Subandrio


- Original Message -


Terimakasih Abah. BIF di Indonesia ditemukan secara kebetulan sekitar 10 tahun 
yang lalu. Sebelum ditemukan beberapa lokasi seperti di Tanggamus Lampung telah 
ditambang oleh masyarakat secara tradisionil untuk bijih mangan. Salah satu 
endapan BIF di Kendawangan Kalbar bahkan sudah ditambang selama 3 tahun hingga 
tahun 2006. Tambang besi ini yang juga ditemukan secara kebetulan dan bukan 
oleh geologist, kehabisan cadangan! Ketika saya diundang kesana untuk cari 
cadangan baru, nampaklah singkapan singkapan akibat penggalian tambang yang 
memperlihatkan tekstur dan strukturnya mirip BIF. Eksplorasi BIF sesungguhnya 
belum dilakukan, sementara itu kelesuan dalam industri mineral sudah banyak 
membelenggu para investor untuk mencari peluang baru dalam sumber daya mineral. 

Salam 

Andri 



From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi]

2015-12-01 Terurut Topik Ir. Andri Slamet Subandrio
Layang-layang yang stabil dan mengudara bisa memuat beban sistem kamera yang 
lebih besar dari drone. Dengan demikian bisa membawa kamera SLR yang bagus 
beserta sistim kendalinya. Selain itu layang layang mampu terbang dgn 
ketinggian lebih dari 1000m dan tentu saja lebih murah. Kelemahan layang layang 
adalah tergantung kekuatan dan arah hembusan angin. Drone punya bbrp kelebihan 
al. portable, dpt diterbangkan kapan saja, sebagian dari kelas 8 turbin dapat 
membawa beban kamera. Kelemahan drone durasi terbang sangat terbatas (10-15 
menit?), perlu dibantu pilot yang handal, mahal dan kini harus ada izin terbang 
dari asosiasi. 

Salam 

Andri Subandrio 

- Original Message -

From: "R.P.Koesoemadinata"  
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, December 2, 2015 12:33:26 PM 
Subject: Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi] 

Bagaimana keunggulannya dibandingkan dengan menggunakan 'drone'? 
RPK 



- Original Message - 
From: Biro Media dan IT - IAGI - ad...@iagi.or.id 
To: Iagi Net ; economicgeol...@yahoogroups.com ; f...@iagi.or.id 
Cc: andri...@gmail.com ; Gayuh Putranto 
Sent: Monday, November 30, 2015 9:32 AM 
Subject: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi] 



Assalamualaikum wrwb 

Dear IAGI-netters, berikut kiriman beberapa gambar dan narasi dari Andri SS 
Mubandi (ITB) tentang Inderaja dan Layangan 

 

Inderaja via Layangan 


Dengan teknologi satelit yang makin canggih, bisa diperoleh foto udara dg 
resolusi tinggi. Sebelumnya rupa bumi difoto dari balon udara dan pesawat 
udara. Namun utk pemotretan dg skala besar, selain balon udara bisa juga 
digunakan layang layang. Metode dikenal dg KAP atau Kite Aerial Photography. 
Sblm era foto digital, berbagai jenis kamera seperti SLR 35mm, medium hingga 
large format dinaikan bersama layangan dan dikendalikan menggunakan remote 
control dr bawah. Yang dihasilkan umumnya adalah foto foto lanskap. Percobaan 
perdana 20thn yl, numpak proyek mapping teman 
Pak Prihadi, menggunakan layangan parafoil dan filem SLR 35mm di selatan Yogya 
telah menghasilkan sebagian bentang karst di pantai Baron. Kini pada zaman 
digital dan gadget mungkin dipermudah dg menggunakan drone. 

Salam 
Dr. Andri Subandrio 




























-- 
---
Biro Media dan IT
Pengurus Pusat IAGI 

 

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact 
 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314 
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti 
 
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id 
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id 
 
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited 
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list. 
 




 

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact 
 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314 
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti 
 
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id 
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id 
 
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited 
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list. 
 





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Re: [iagi-net] Mineral Radioaktif Indonesia

2015-11-04 Terurut Topik Ir. Andri Slamet Subandrio
Terimakasih Pak Ketua IAGI dan MGEI atas info workshop ttg radioaktif yang 
sangat menarik ini. Mohon maaf, saya baru mengudara lagi. Sekedar info, awal 
awal penelitian saya, sekitar tahun 1990an banyak berkecimpung pada 
mineralisasi radioaktif, terutama U dan Th primer yang berkaitan dengan endapan 
hidrotermal. Sekitar awal tahun 1990an saya mendapatkan kesempatan berkerjasama 
dengan divisi eksplorasi BATAN dan mendapatkan lapangan di Sibolga Sumatra 
Utara. Penelitian ini saya perdalam dalam kerangka riset untuk S2 dan S3 dengan 
tema Evolusi Magmatik dan Mineralisasi U-Mo pada Kompleks Granitoid Sibolga. 
Publikasi perdana tentang mineralisasi pada granitoid ini ada pada prosiding 
IAGI tahun 1994, tahun 1997 di prosiding BPPT, 2007 di prosiding IAGI 26 dan 
terakhir 2010 di prosiding IAGI 39. Koleksi publikasi terkait yang terakhir 
adalah disertasi pada tahun 2012 dengan judul: Evolusi Magmatik Granitoid Type 
A dan Metalogenesis Bijih Molibdenum dan Uranium Kompleks Granitoid Sibolga - 
Sumatra Utara. Bila IAGI dan MGEI berminat untuk mengkoleksi tesis ini dalam 
bentuk PDF, kami mohon arahan jalur pengiriman via email karena besarnya M-byte 
file ini. Hari jumat siang besok saya akan membawakan seminar bada jumat (rutin 
diadakan di Prodi Teknik Geologi ITB setiap bada jumat mulai sekitar jam 13.00 
an) dengan tema granit dan mineralisasi kompleks granitoid Sibolga. Monggo bagi 
yang berkenan hadir, disediakan juga nasi kotak utk lunch. 

Terimakasih 

Salam 

Andri Subandrio 

Demikian 



From: "S. (Daru) Prihatmoko"  
To: iagi-net@iagi.or.id 
Cc: "Mailist MGEI"  
Sent: Monday, November 2, 2015 10:30:50 PM 
Subject: [iagi-net] Mineral Radioaktif Indonesia 

Rekan-rekan IAGI netter…. 

Seperti telah diumumkan oleh Ketua MGEI (Arif Zardi) bbrp waktu lalu, IAGI-MGEI 
bersama BATAN akan mengadakan workshop tentang Pengelolaan Mineral Radioaktif 
pada 11 Nov 2015. Workshop ini dirancang untuk memperkenalkan pengelolaan dan 
pemanfaatan mineral radioaktif utamanya sebagai sumber energi (pro-kons –nya) 
serta potensi hazard-nya pada pengembangan PLTN. Bagaimana potensi sumber 
energi ini bagi rencana penyediaan listrik 35.000MW, juga akan dibahas di acara 
ini. Sebagai sumber energi alternatif mineral radioaktif perlu mendapatkan 
perhatian lebih termasuk pengelolaan PLTN yg terkait dengannya. 

Sebagai pemanasan sebelum workshop ada baiknya kita tengok serba-serbi mineral 
radioaktif ini. Bbrp tahun lalu (2011) saya pernah menuliskan di milist ini 
ulasan ttg uranium. Saya cari belum ketemu, tetapi untungnya ini pernah ditulis 
ulang di Dongeng Geologi-nya pak Rovicky di 
https://rovicky.wordpress.com/2011/07/20/bagaimana-uranium-terbentuk-dan-bersembunyi/#more-6984
 (suwun pakde RDP). 

Para narasumber dari BATAN/ BAPETEN dan Universitas (UGM) akan berbagi cerita 
mengenai di antaranya sumber mineral radioaktif ini. Sementara itu pak Andang 
Bachtiar (DEN/ KEN) akan menyoroti topik ini dari sisi pengelolaan energinya… 
Silang sengkarut regulasi pengelolaan mineral radioaktif ini mestinya juga akan 
dibahas (terkait UU No. 4/ 2009 ttg Minerba dan UU No. 10/ 1997 ttg 
Ketenaga-nukliran). Satu hal menarik yg perlu didiskusikan adalah kedekatan 
mineral radioaktif ini dengan REE, yg tentu akan menjadi perhatian para 
explorer REE. 

Salam, 
Daru 



 

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact 
 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314 
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti 
 
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id 
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id 
 
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited 
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list. 
 







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. 

[iagi-net] Legian Iron Ore Meeting

2014-11-09 Terurut Topik Ir. Andri Slamet Subandrio
Ibu, Bapak dan sahabat sekalian peneliti dan pemerhati industri minerba,

Sejak hari Rabu hingga Sabtu yang lalu 5-8 Nopember 2014 telah berlangsung 
pertemuan tahunan antara produsen dan konsumen besi di Legian Bali. Kebetulan 
saya diundang sebagai narasumber mewakili IAGI untuk presentasi mengenai 
Geologi Endapan Bijih Besi di Indonesia. Pertemuan ini menjadi menarik karena 
fokus pada satu komoditi besi, namun dibahas dari hulu hingga hilir. Hal ini 
bisa dilihat dari hadirin mulai dari petinggi Dirjen Minerba ESDM, Direktur 
Pemniaan dan Pengusahaan Mineral, Dirjen Pajak, Direktur Ekspor Produk 
Industri, Tekmira, Divisi Minerba BPPT, Bank Indonesia, Bank Mandiri, Dirjen 
dari Kementrian Agraria dan Pertanahan, IAGI-MGEI, Perhapi, IMA, IISIA, PT 
Karakatau Steel, PT SILO, PT Bank Sumitomo, Para Bupati dari 
Halmahera-Tasikmalaya-Lumajang-Cianjur-Lumajang serta para direksi atau pialang 
atau investor bijih besi dari berbagai daerah. Walaupun hanya besi, diskusi 
menghangat, sehangat pantai Legian yang bermandikan mentari pagi. Hilirisasi 
ternyata masih panjang jalannya, selain itu cukup banyak aral melintang pada 
masalah kebijakan, tata guna lahan, rekayasa hingga perbankan. Perlu diketahui, 
walaupun Indonesia sudah punya pabrik baja besar sejak tahun 60 an, namun bahan 
bakunya 95% di import. Terungkap dalam diskusi 2 hari ini, bahwa pasar atau 
pialang mineral di tanah air hanya mengenal pasirbesi dan batubesi. Yang 
paling mengemuka dalam diskusi ini adalah endapan pasirbesi yang kini jadi 
primadona di pantai selatan Jawa, Sulawesi Utara, dan Halmahera. Selain itu 
eksploitasi bijih besi dari laterit di Pulau Sebuku banyak menarik perhatian 
dalam diskusi. Dengan Kebijakan baru dari kemetrian ESDM tentang larangan 
eksport bahan mentah, terungkap sebagian investor menyikapi dengan berhimpun 
untuk membangun industri smelter yang paling tidak bisa menghasilkan sponge 
iron. Namun tidak mudah juga karena terkendala infrastruktur bidang energi 
(listrik, batubara dan gas), belum tersedianya jalan dan pelabuhan yang layak 
juga jarak dengan pabrik baja dsb. Selain itu pabrik baja didalam negri 
mempunyai persayaratan khusus terhadap pasokan dan kadar besi yang sebagian 
tidak bisa dipenuhi oleh industri tambang pasirbesi. Dilema, ekspor tidak bisa, 
sementara pabrik dalam negri tidak bisa menerima! Terungkap juga bahwa pinjaman 
dari perbankan luar lebih mudah dan murah sukubunga nya di bandingkan dalam 
negri! Nah ini bisa mengancam juga nasionalisasi. Industri baja nasional 
terpaksa mengimport bijih besi dari negara-negara di Australia, Amerika, Afrika 
Barat dan India memang karena secara geologi memang memenuhi syarat beruapa 
cadangan yang besar hingga raksasa dan kadar yang tinggi (diatas 65% Fe). 
Secara geologi endapan besi dari negara-negara pengeksport ini memang 
berasosiasi dengan Archean Style Mineralization (ASM) yang berumur 1-2 Miliar 
tahun yang lalu. Endapan bijih besi tipe ASM ini disebut Banded Iron Formation 
(BIF) Bandingkan dengan Indonesia yang umur batuan umumnya paling tua 250 juta 
tahun. Endapan bijih besi BIF sekitar 8 tahun belakangan ini ditemukan di 
Sundaland seperti di Subullussalam Aceh, Tanggamus Lampung, Kendawangan dan 
Sanggau. Cukup kontroversial! Ada perisai Archean di Indonesia ? Namun yang 
penting adalah tantangan untuk memperkaya penelitian dan eksplorasi bijih besi 
serta industri baja di Indonesia. Iron is back bone for modern civilization!

Salam

Andri Subandrio

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



[iagi-net-l] Gas Seep in Ophilite Complex

2009-06-17 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Rekan-rekan yang budiman,

Dalam penjelajahan di kompleks ofiolit dalam rangka prospeksi nikel 
laterit di Sulawesi Tengah, kami sempat terpukau oleh keindahan terumbu 
karang yang tumbuh pada batuan dasar ultrabasa. Terumbu karang ini 
berkembang pada kawasan teluk yang ketika kami disana lautnya tidak 
bergelombang, alias tenang. Bintang laut, ikan napoleon, nemo (ikan 
badut), koral, rumput laut, ganggang tampak begitu jelas dari perahu. 
Namun semakin mendekati pantai, kami banyak mendapati gelembung yang 
terus keluar diantara terumbu yang ternyata dapat diikuti hingga 
kedataran pantai. Menurut nelayan setempat gelembung-gelembung gas ini 
bisa dibakar! Di pantai nampak hamparan bebatuan ultrabasa yang 
diantaranya nampak jelas kontang dengan batugamping terumbu! 
Gelembung-gelembung gas ini terlihat pada cekungan-cekungan kecil 
diantara batuan ultrabasa yang terisi air, pada beberapa sudut hanya 
terdengar bunyi desis. Karena perlengkapan kami kurang, kami mencoba 
mencari batok kelapa dan bambu yang terdampar dipantai untuk menampung 
gas! Berhasil! Ternyata gas memang terbakar dan terus-menerus 
mengeluarkan api! Mungkinkah batuan ultrabasa bertindak sebagai 
reservoir rekahan ? Ataukah hanya penyalur saja ? Batuan magmatik 
ultrabasa ini berumur kamur (65-100 juta tahun yang lalu), umumnya 
berasosiasi dengan mantel (puluhan kilometer dari permukaan bumi) yang 
merupakan bagian paling dalam kerak samudra! Secara scientific daerah 
ini menarik untuk diteliti.


Penduduk daerah Tojo Una-una hingga kini masih miskin energi listrik! 
Mungkinkah resapan gas dapat dipakai sebagai petunjuk untuk ekplorasi 
migas dikawasan ofilit ini ? Bila memang endapan migas di kompleks ini 
ada, siapa tahu bisa bermanfaat untuk menjadikan daerah yang cukup 
terpencil menjadi lebih hidup.


Bagi IAGI netter, ada lampiran gambar! Bila tidak sampai bisa buka japri!

Salam
Andri Subandrio


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Gas Seep in Ophilite Complex

2009-06-17 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Lokasinya ada dipantai utara Ampana Tete. Koordinatnya, maaf masih dalam 
proses pengolahan.


Salam
Andri Subandrio

Rovicky Dwi Putrohari wrote:

ini lokasinya dimana sih ?
Lattitude Longitude ... supaya bisa ditengok di google :)
RDP
2009/6/17 Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id

  

Rekan-rekan yang budiman,

Dalam penjelajahan di kompleks ofiolit dalam rangka prospeksi nikel laterit
di Sulawesi Tengah, kami sempat terpukau oleh keindahan terumbu karang yang
tumbuh pada batuan dasar ultrabasa. Terumbu karang ini berkembang pada
kawasan teluk yang ketika kami disana lautnya tidak bergelombang, alias
tenang. Bintang laut, ikan napoleon, nemo (ikan badut), koral, rumput laut,
ganggang tampak begitu jelas dari perahu. Namun semakin mendekati pantai,
kami banyak mendapati gelembung yang terus keluar diantara terumbu yang
ternyata dapat diikuti hingga kedataran pantai. Menurut nelayan setempat
gelembung-gelembung gas ini bisa dibakar! Di pantai nampak hamparan bebatuan
ultrabasa yang diantaranya nampak jelas kontang dengan batugamping terumbu!
Gelembung-gelembung gas ini terlihat pada cekungan-cekungan kecil diantara
batuan ultrabasa yang terisi air, pada beberapa sudut hanya terdengar bunyi
desis. Karena perlengkapan kami kurang, kami mencoba mencari batok kelapa
dan bambu yang terdampar dipantai untuk menampung gas! Berhasil! Ternyata
gas memang terbakar dan terus-menerus mengeluarkan api! Mungkinkah batuan
ultrabasa bertindak sebagai reservoir rekahan ? Ataukah hanya penyalur saja
? Batuan magmatik ultrabasa ini berumur kamur (65-100 juta tahun yang lalu),
umumnya berasosiasi dengan mantel (puluhan kilometer dari permukaan bumi)
yang merupakan bagian paling dalam kerak samudra! Secara scientific daerah
ini menarik untuk diteliti.

Penduduk daerah Tojo Una-una hingga kini masih miskin energi listrik!
Mungkinkah resapan gas dapat dipakai sebagai petunjuk untuk ekplorasi migas
dikawasan ofilit ini ? Bila memang endapan migas di kompleks ini ada, siapa
tahu bisa bermanfaat untuk menjadikan daerah yang cukup terpencil menjadi
lebih hidup.

Bagi IAGI netter, ada lampiran gambar! Bila tidak sampai bisa buka japri!

Salam
Andri Subandrio



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-






  




[iagi-net-l] Ledakan di Tambang Batubara Sawah Lunto 30 org terjebak ?

2009-06-16 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB ketika sedang mendengarkan lagu-lagu 
dari radio Prambors Bandung, ada breaking news yang mengabarkan 
terjadinya ledakan pada tambang batubara di Sawahlunto. Konon ada 
sekitar 30 orang terjebak didalamnya dan belum ditemukan! Berita ini 
sangat mengejutkan dan memprihantinkan! Adakah yang lebih tahu lebih 
rinci mengenai berita ini ?


Salam

Andri Subandrio


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry Kekar Kolom Lagadar

2009-03-11 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Pak Agus  sahabat sekalian IAGI neter,

Saya senang sekali membaca berita gembira tentang semangat bagi 
Konversi Situs Geologi, dan ditambah lagi upaya penyelamatan situs untuk 
pendidikan dan geowisata. Sebenarnya cukup banyak situs yang harus kita 
selamatkan misalnya Karst Citatah  Gua Pawonnya yang kini berada 
diambang kehancuran, Cikotok mantan tambang emas jaman Belanda. Bekas 
lahan penambangan Quarry, juga tambang logam dan batubara sebenarnya 
bisa ditata apik menjadi tempat pendidikan dan wisata outdoor yang 
menarik. Di kawasan Ruhr Gebiet, Jerman, ada bekas pabrik baja sekelas 
Karakatau Steel (KS) yang berada disekitar tambang Batubara, telah 
disulap sedimian rupa menjadi wisata outdoor yang banyak pengunjungnya. 
Instalasi pabrik dan tambang dibiarkan seperti apa adanya dengan 
beberapa perapihan disana sini untuk keamanan dan keselamatan. Menara 
untuk lift tambang bahkan bisa dinikmati dari mall disekitarnya. 
Sedangkan cerobong-cerobong  pabrik yang disusun oleh bebatuan yang 
menjulang tinggi dijadikan arena untuk panjat tebing, begitu dinding 
gawir pabrik. Kini disekitar Lagadar Cimahi, Bandung Barat terdapat 
Quarry andesit yang menyisakan singkapan kekar-kekar kolom yang 
luarbiasa! Panjang dinding  yang melingkar sekitar 200 meter, tingginya 
mencapai 30 meteran. Kekar kolom dengan diameter bervariasi antara 30-40 
cm, dan tinggi 0.5-2 m, sebagaian tegak, miring hingga rebah berdesakan 
membentuk gawir nan indah. Selain itu dibagian dasar terdapat kekar 
kolom yang berdiameter hingga 1 meteran juga kontak antara lava dan 
sedimen yang terlipat cukup tersingkap. Kebetulan sang pemilik Quarry 
berniat untuk menyisakan situs ini untuk areal wisata dan pendidikan, 
sehingga gawir kekar kolom ini tidak ditambang. Bagi yang yang ingin 
lihat beberapa situs bebatuan sekitar Bandung, dapat membaca buku 
Geowisata Bandung yang diterbitkan oleh P3G. Khusus yang berminat kekar 
kolom foto Lagadar dapat membuka Japri. Mungkin ada beberapa lokasi di 
sekitar Bandung Jakarta yang bisa dipertimbang untuk dijadikan situs 
atau di konservasi, seperti Quarry disekitar Jatiluhur, tambang emas 
Ciseuti di Purwakarta dan Bunikasih di Pangalengan (dekat Situ 
Cileunca). Salut bagi para penggagas dan penggarap konservasi situs 
geologi! Maju terus pantang mundur!


Salam

Andri SSM
Hendratno Agus wrote:

Ini hari, 11 Maret 2009 di Dit.Mineraba pabum ESDM berlangsung diskusi tentang 
Konservasi Situs Geologi Batubara dari site PT Arutmin Indonesia, dengan 
paparan dari Mas Sonny T.Pangestu (geofotographer, aktivis IAGI juga senior di 
Arutmin). Diskusi dipimpin pak MS.Marpaung (Direktur Teknik di Minerba, juga 
juga aktivis dan senior di IAGI atau PERHAPI). Kebanyakan yang hadir adalah 
akademisi dari Teknik Pertambangan dan Teknik Geologi kampus-kampus di Jawa, 
serta IAGI. Kebetulan saya hadir, dan berikut laporan pandangan mata :
1. Ide untuk memproteksi singkapan-singkapan geologi yang bernilai saintifik dan akademik yang tersingkap karena penggalian di wilayah kerja KK, PKP2B sudah mulai muncul dari kawan-kawan geologist di industri tersebut. Pemerintah (melalui Pak Marpaung) dan industri tambang pun mendorong memanfaatkan situs itu untuk pendidikan geosain. 
2. Kawan-kawan Akademisi juga sangat mendukung sebagai sarana pendidikan kebumian yang related dengan dunia pertambangan. Bahkan pemerintah bisa jadi mewajibkan untuk memproteksi sebagian kecil untuk disisakan/ tidak dihabiskan oleh alat-alat berat. Pertanyaan muncul? Bagaimana jika dibawah singkapan geologi yang disituskan tersebut masih ada lapisan / body endapan yang ekonomis dan berkualitas untuk ditambang saja?

3. Isu-isu konservasi mineral di daerah site tambang-tambang besar, terus 
digulirkan dan dikelola oleh Pusat Sumberdaya Geologi Bandung, tentunya juga 
menyangkut konservasi singkapan geologi di daerah tambang.
4. Singkapan geologi batubara yang dikonservasi sudah ada contohnya di kawasan 
Sawahlunto. Saya sendiri pernah diajak rembugan dengan walikota Sawahlunto 
tahun 2006 untuk perencanaan pengembangan wisata tambang Sawahlunto dengan 
memanfaatkan semua bekas tambang dan infrastruktur di dalamnya, termasuk 
singkapan geologi batubaranya. Follow up oleh pemkot Sawahlunto, kagak tahu?
5. Konservasi Situs Geologi sebagaimana dicanangkan di Kawasan Karangsambung sebagai Cagar Geologi Nasional dengan Keppres, tentunya beda dengan Situs Geologi akibat dibukanya oleh penggalian. Tentu beda juga dengan kawasan lindung geologi, sebagaimana dimaksud dalam PP 24 tahun 2008 tentang tata ruang wilayah nasional. Sehingga dari sisi aturan, situs geologi yang terlihat setelah penggalian belum diatur dan belum ada conto. Tetapi dibelahan lokasi tambang besar di dunia, banyak sekali situs geologi/ singkapan geologi pada bekas tambang diawetkan dan dijadikan komoditas geowisata dengan intervensi legenda-legenda. 
6. Situs Geologi sebagai produk geowisata juga sudah mulai diusung oleh IAGI, Badan Geologi, bisnisman (maksudnya seperti pak Miko 

[iagi-net-l] Pitekantropus Ereksare Selamatkan Karst Citatah

2009-02-19 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Sahabat sekalian,

Siapa yang tidak kenal dengan Pithecantropus Erectus Modjokertoensis, sang
fosil manusia purba dari Modjokerto yang sangat terkenal di dunia!
Penemuan fosil dari Jawa Timur merupakan rangkaian penelitian evolusi dan
cikal bakal manusia di dunia. Di Indonesia fosil manusia purba yang
terkenal dan banyak diteliti antara lain ditemukan di Jawa Tengah, Jawa
Timur dan akhir-akhir ini di Flores! Lho koq hanya di Jateng dan Jatim
saja yang ada fosilnya ? Ma enya manusia pasundan purba teh eweeuh euy ?
(masak manusia purba pasundan di Jabar tidak ditemukan ?). Delapan tahun
yang lalu kelompok cilik, rada gelo, hobi jalan-jalan dan motret yang
tediri dari anggota lepas (tanpa kartu anggota) dari berbagai bidang
geologi, geografi, arsitek, seniman, scientist, pendaki gunung iseng-iseng
mlaku-mlaku atau papah (sunda) ke kawasan Karst Citatah. Dalam
perjalanan ini seorang diantara kita yang kebetulan paleontologist (ahli
fosil  purbakala) menemukan peralatan batu disungai yang tidak jauh dari
Gua Pawon. Nah mulailah petualangan ala sherlock holmes dimulai! Bak
ahli forensik, akhirnya ditemukan situs Gua Pawon. Kemudian tim geofisika
yang juga bersama kami melakukan eksplorasi disekitar gua dan mendaptkan
kemungkinan manusia dibawah tanah! Penggalian selanjutnya diserahkan pada
Balai Arkeologi Jabar! Beberapa bulan kemudian penggalian memang sampai
pada penemuan yang luar biasa! Manusia Purba Pasundan Keur Ngaringkuk!
Meuren pas arek sare, pas ngaringkukpas maot..He..he punten..nya rada 
hereuy ..!
Penelitian sang ujang atawa eneng purba teh dilanjutkan sampai
menghasilkan S2 teman arkeologi di Balar Jabar. Umur sang manungsa purba
pasundan teh sekitar 4000-5000 tahun yang lalu! Mungkin pas dengan adanya
danau Bandung dan Tangkuban Prahu Purba! Mereun fosilna teuh baladna
Sangkuriang ? He...he..pokokna Pasunda oge ayeuna boga jiga Pithecantropus
Erec..sare...sanes Erectus..! Nah sahabat sekalian Kelompok Riset Cekungan
Bandung (KRCB) bekerjasama dengan Museum Geologi Bandung kini sedang
memamerkan hasil lomba foto Selamatkan Karst Citatah dan replika  Manungsa
Purba Pasundan beserta artefaknya di Museum Geologi di Jalan Diponegoro
Bandung mulai tanggal 18-25 Februari 2009! Kemarin pameran ini dibuka oleh
Dede Yusuf Wakil Gubernur Jawa Barat! Sahabat sekalian yang peduli  Keep
Bandung Beautiful Euy dan Peduli Karst Citatah yang kini diambang
kehancuran bisa ngariung di museum sambil ningali jalmi sangkuriang nu
ngaringkuk..


Wilujeng sumping atuh nyak..

Andri SSM



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: FW: [iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny

2009-01-27 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Maturnuwon Pak Bambang atas info untuk ramaikan metallogeny of sumatra.

Salam
Andri SSM

bpri...@gc.itb.ac.id wrote:

Kalau tidak salah CSIRO (LIPI-nya Australia) tahun 2004-an pernah
melakukan kegiatan eksplorasi mencari aktivitas hidrotermal bawah-air di
dasar Danau Toba, kerjasamanya dengan teman-teman P3G zaman pak Djadjang
kemarin, ada publikasinya kah?

Nuwun
BPriadi


  

Terima kasih reportase-nya Pak Andri.

Terima kasih juga disampaikan kepada panitia acara Sumatera Metallogeny
yang
telah jungkir balik mempersiapkan acara dadakan ini: Pak Zardi, Bronto,
Benyamin, Alison, Mary... juga Wulan yang walau ada di ujung utara
Indonesia
tapi kontribusinya sangat besar,... juga beberapa mahasiswa

Tidak kalah penting adalah antusiasme para peserta diskusi yg bersedia
datang di hari minggu (long weekend lagi) meramaikan dan berbagi idea.
Diharapkan komentar dan masukan-nya lagi (juga dari anggota milist yang
tidak sempat hadir di acara tsb).

Acara ini diawali dengan mengumandangkan Indonesia Raya bersama-sama, dan
dibuka oleh Sekjen IAGI (Pak Mohammad Syaiful).

Beberapa catatan saya:

1. Karena persiapannya sangat mendadak, beberapa presenter mengundurkan
diri
pada jam-jam terakhir sebelum acara dimulai - terpaksalah ada 2 presenter
cadangan maju ke depan (walau topic-nya agak melenceng dari tema besar) -
ke
depannya perlu persiapan lebih baik lagi.

2. Spt diangkat Pak Andri, acara ini perlu ditindak-lanjuti dengan event
berikutnya (mungkin menerbitkan semacam Monograph) dengan mengundang/
melibatkan lebih banyak ahli metal Sumatera. Betul sekali, target
eksplorasi
di formasi pra-Tersier perlu ditengok dan pertimbangkan.

3. Topik baru perlu diangkat tidak hanya primary deposits tetapi untuk yg
alluvial juga (Bang Yanri silakan dielaborasi).

4. Ada usulan juga - acara spt ini bisa digelar untuk pulau (magmatic
arcs)
yang lain ???

Salam - Daru

-Original Message-
From: Andri Slamet Subandrio [mailto:an...@gc.itb.ac.id]
Sent: Tuesday, January 27, 2009 12:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny

IAGI  MGEI netter yang budiman,

Tanggal merah 25 Januari 2009 bisa jadi akan menjadi sejarah bagi IAGI 
MGEI. Pada tanggal selawe nan merah itu seharusnya merupakan hari
libur panjang (disambung dengan imlek tgl 26) bagi keluarga untuk saling
kangen-kangenan dan rilex sejenak, namun partisipasi undangan seminar
mendadak Sumatra Metallogeny di hotel Ciputra Grogol sungguh luar biasa.
Seminar dadakan dihari minggu ini dihadiri sekitar 50 orangan dari
berbagai perusahaan dan insititusi yang berkaitan dengan eksplorasi
mineral. Suatu kehormatan juga mantan Dirjen Sumber Geologi dan
Sumberdaya Mineral Prof. Dr. Adjat Sudrajat meluangkan liburannya pada
seminar ini hingga selesai. Selain itu tampak teman-teman dari barat
hingga timur Indonesia seperti wakil dari tambang tembaga dan emas dari
Papua, NTB-NTT, Sulawesi, Martabe Sumatra, timah Bangka dsb. Seminar ini
telah membuka wacana baru tentang mineralisasi dan metalogeni
Sumatra yang sebelumnya hanya terdengar bagaikan rumor saja. Sebelum
ditemukannya prospek di Martabe dan Dairi, hanya Rejang Lebong dan
Bangka Belitung (Babel) saja yang dikenal. Misalnya batolith granite
yang menjadi punggung utama  Bukit Barisan hanya dikatergorikan sebagai
other granite oleh para  economic geologist yang meneliti Asia
Tenggara! Berbeda dengan Babel yang  sudah sejak lama  dimasukan sebagai
South-East Asian Tin Belt Granite yang membujur dari Phuket Thailand,
Semenanjung Malaya hingga Bangka Belitung! Presentasi dari Pak Lucas,
Jan Jan, dan Andri telah membuka wahana diskusi baru tentang prospek
mineralisasi di Sumatra. Sedang Pak Indro Basuki  menghadirkan sesuatu
yang baru tentang chalenge of Economic Deposit in Golkar
(Golongan Karbonat) dengan presentasi tentang mineralisasi Pb-Zn pada
MVT di Peru. Kalau Barber sudah menghadirkan Geology of Sumatra (2005
?), maka seyogjanya (boleh mimpi) kita sudah bisa menghimpun berbagai
riset dan diskusi tentang mineralisasi Sumatra dan menjadikan suatu
Monograph perdana MGEI yang mudah-mudahan bisa dikemas untuk skala
internasional. Mungkin ini PR untuk Ketua Perdana MGEI Pak Sukmandaru,
IAGI juga MGEI untuk mewujudkan impian ini. Seperti yang mencuat dalam
diskusi ditanggal merah ini, perlunya kita melebarkan sayap untuk
eksplorasi (new frontier? ) dalam Paleo Placer, BIF, dan Karbonat!
Banyak PR nih untuk para begawan geologi ekonomi! Selamat bermimpi dan
semoga sukses!

Salam Sejahtera

Andri SSM






serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...




serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI

[iagi-net-l] Monograph of Sumatra Metallogeny

2009-01-26 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

IAGI  MGEI netter yang budiman,

Tanggal merah 25 Januari 2009 bisa jadi akan menjadi sejarah bagi IAGI 
MGEI. Pada tanggal selawe nan merah itu seharusnya merupakan hari
libur panjang (disambung dengan imlek tgl 26) bagi keluarga untuk saling
kangen-kangenan dan rilex sejenak, namun partisipasi undangan seminar
mendadak Sumatra Metallogeny di hotel Ciputra Grogol sungguh luar biasa.
Seminar dadakan dihari minggu ini dihadiri sekitar 50 orangan dari
berbagai perusahaan dan insititusi yang berkaitan dengan eksplorasi
mineral. Suatu kehormatan juga mantan Dirjen Sumber Geologi dan
Sumberdaya Mineral Prof. Dr. Adjat Sudrajat meluangkan liburannya pada
seminar ini hingga selesai. Selain itu tampak teman-teman dari barat
hingga timur Indonesia seperti wakil dari tambang tembaga dan emas dari
Papua, NTB-NTT, Sulawesi, Martabe Sumatra, timah Bangka dsb. Seminar ini
telah membuka wacana baru tentang mineralisasi dan metalogeni
Sumatra yang sebelumnya hanya terdengar bagaikan rumor saja. Sebelum
ditemukannya prospek di Martabe dan Dairi, hanya Rejang Lebong dan
Bangka Belitung (Babel) saja yang dikenal. Misalnya batolith granite
yang menjadi punggung utama  Bukit Barisan hanya dikatergorikan sebagai
other granite oleh para  economic geologist yang meneliti Asia
Tenggara! Berbeda dengan Babel yang  sudah sejak lama  dimasukan sebagai
South-East Asian Tin Belt Granite yang membujur dari Phuket Thailand,
Semenanjung Malaya hingga Bangka Belitung! Presentasi dari Pak Lucas,
Jan Jan, dan Andri telah membuka wahana diskusi baru tentang prospek
mineralisasi di Sumatra. Sedang Pak Indro Basuki  menghadirkan sesuatu
yang baru tentang chalenge of Economic Deposit in Golkar
(Golongan Karbonat) dengan presentasi tentang mineralisasi Pb-Zn pada
MVT di Peru. Kalau Barber sudah menghadirkan Geology of Sumatra (2005
?), maka seyogjanya (boleh mimpi) kita sudah bisa menghimpun berbagai
riset dan diskusi tentang mineralisasi Sumatra dan menjadikan suatu
Monograph perdana MGEI yang mudah-mudahan bisa dikemas untuk skala
internasional. Mungkin ini PR untuk Ketua Perdana MGEI Pak Sukmandaru,
IAGI juga MGEI untuk mewujudkan impian ini. Seperti yang mencuat dalam
diskusi ditanggal merah ini, perlunya kita melebarkan sayap untuk
eksplorasi (new frontier? ) dalam Paleo Placer, BIF, dan Karbonat!
Banyak PR nih untuk para begawan geologi ekonomi! Selamat bermimpi dan
semoga sukses!

Salam Sejahtera

Andri SSM





serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] SOS Karst Citatah !

2009-01-18 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Penambangan memang bisa menyingkapkan, namun saat ini sudah 
keblalasen, banyak bukit dan outcrop yang sudah kritis dan hampir 
hilang. Outcrop yang masih ada umumnya karena pencapaiannya cukup 
sulit (dianggap tidak ekonomis) oleh para penambang. Singkapan yang 
relatif baik adalah diatas Pasir Pawon, sebelah rel di Tagog Apu, dan 
beberapa situs berupa dinding terjal atau balok sisa penambangan marmer 
menggunakan diamond wire. Singkapan fasies dan diagenesis di Citatah 
termasuk yang sangat ideal bagi pemodelan reservoir karbonat!


Salam

Andri SSM


Amir Al Amin wrote:

Pak Andri dan rekan2 milis,

Dimana posisi outcrop Batugamping yang wajib dikunjungi di Citatah? (ancer2
nya).
Yang mewakili facies dan litology Batugamping secara komplit.

Apakah dengan penambangan ini, malah tersingkap outcrop yang lebih menarik,
dr 5-10-15th yang lalu?

Saya ingin berkunjung ke sana satu hari untuk belajar lagi outcrop Btgp.


Terima kasih,


On 1/13/09, Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id wrote:
  

Rekan-rekan IAGI netter yang budiman,

Siapa yang tidak kenal dengan kawasan perbukitan kapur Citatah Padalarang ?
Sebelum tol Cipularang dibuka, bagi yang akan ke Jakarta dari Bandung atau
sebaliknya via Puncak dan Cianjur, pasti akan melewati jalan yang membelah
dinding-dinding terjal batugamping dan perbukitannnya. Bagi para penggemar
turun-naik tebing, repling, speologi kawasan ini adalah taman firdaus yang
menyediakan  fenomena alam yang cukup lengkap. Selain itu batugamping
Formasi Rajamandala yang bisa ditempuh sekitar 30 menit dgn mobil dari
Bandung ini, telah berpuluh tahun menjadi arena ekskursi karbonat bagi para
ahli geologi minyak nasional dan internasional. Prof. Koesoemadinata dan Mas
Kristian telah mengawali kursus sedimentasi karbonat dan ekskursinya sejak
tahun 70an! Citatah menjadi lebih ngetop lagi setelah ditemukannya situs
manusia Purba di Gua Pawon oleh tim KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung)
yang kemudian penggalian dan penelitiannya dilanjutkan Balai Arkeologi
Nasional Jawa Barat! Walau tidak setua manusia Modjokertoensis, namun bagi
negri Pasundan, situs Gua Pawon menjadi sangat penting, karena baru pertama
kalinya ditemukan kerangka manusia purba dan utuh di Jawa Barat! Kini situs
manusia purba Pasundan, Gua Pawon, taman batu Gunung Masigit, beberapa gawir
sesar Rajamandala, singkapan-singkapan aneka fasies karbonat  dan karst
terancam kerusakan yang amat parah! Bisa jadi jadi dalam 10 tahun luluh
lantak rata dengan tanah! Semuanya ini diakibatkan oleh penambangan dan
pabrik kapur yang berada disekitar Padalarang! Seperti yang kami saksikan
dilapangan dan yang diberitakan oleh majalah Tempo 29 Desember 2008 kondisi
karst Citatah kini dalam keaadaan genting! Pemda Jabar pun tidak bergeming
dan kemungkinan sudah terbius investor pabrik kapur! Sulitnya, kapur
ditambang oleh rakyat dan dijual bebas pada pabrik yang membutuhkanya! Jadi
pabrik memang tidak punya tambang dan hanya membeli dari pengumpul! Namun
pabrik-pabrik kapur disekitar Citatah ini sangat mencemari lingkungan! Debu
putih dan asap hitam yang keluar dari cerobong mencemari udara yang membuat
sesak paru-paru, mengotori perairan juga debunya menutupi dedaunan tanaman
dan atap perumahan disekitarnya! Selain itu  kini di Citatah sudah banyak
kehilangan mata air akibat penggundulan hutan dan penambangan karst! Perlu
upaya bersama untuk menyelamatkan karst Citatah! Bagi para ahli kebumian,
terutama sedimentolog karbonat, batugamping Formasi Rajamnadala ini sebaran
fasies, lingkungan pengendapan, diagenesis dan tekstur yang sangat lengkap
(maaf kecuali oolith)! Semua fasies versi Dunham dan Embry  Klovan, Folk
ada di Rajamandala! Juga lingkungan pengendapan serta diagenesis versi
Bathrust, Longman maupun Scholle et al. aya didieu (ada disini)! Fenomena
Karst juga lengkap dari mikro hingga gua bercodot (berkelelawar) wonten
(ada)! Nah tunggu apa lagi Karst Ciatatah SOS! Perlu perhatian antar
lembaga dan semua pihak untuk menyelamatkannya! SAVE KARST CITATAH NOW!

Salam

Andri SSM



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...


ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http

Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau - Zambian Copper Belt

2009-01-15 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Setuju Pak Budi, untuk mineralisasi copper sulfide di Zambia memang 
sangat khas! Konon air borne deposit yang mengalami mineralisasi. Yang 
perlu disimak juga, bahwa hidrotermal tidak selalu berkaitan dengan 
magmatisme dan volkanisme. Yang penting ada heat source ada reservoir 
ada cap rock! Nah heat source bisa dari metamorfosis dan gradien 
geothermal. MVT penghasil lead terbesar didunia pada formasi batugamping 
adalah contoh nyata tanpa campur tangan magma!


Suwon
AnssM
budi santoso wrote:

Dear all:

Hanya menambahi saja: Zambian Copper Belt merupakan salah satu contoh spektakuler 
deposit tembaga sulfida bergenesa tak berhubungan (sama sekali?) dengan proses 
hydrothermal/magmatism . .  spektakuler karena: dimensi beltnya (50km x 300km 
koridor) dan grade (3-5% Cu-sulfide; oxide up to 15%; dengan ketebalan bervariasi 
antara 5-40m ) sekaligus asosiasi mineralnya . . Cobalt . . .

Saya pikir jika fenomena yang terjadi relatif dalam waktu 'singkat' 
ekskalasinya di 'danau' yang selama ini dikenal 'normal' kemungkinan paling 
mungkin adalah adanya campur tangan aktifitas tertentu (magmatism, hydrothermal 
etc) dalam kurun waktu yang juga 'tiba-tiba'.

Salam
sTJ





From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 13, 2009 9:04:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau

Pak Koesoemadinata yth, terimakasih atas masukannya yang sangat berharga. 
Kondisi euxinic dan kaya H2S memang tidak selalu berkaitan dengan kegiatan 
volkanik, walaupun sebagian besar danau-danau seperti Maninjau berasosiasi 
dengan lingkungan gunungapi. Pengayaan sulfida tanpa campur tangan aktifitas 
hidrotermal gunungapi dan menghasilkan mineralisasi Cu-Pb-Zn adalah endapan 
Kupferschiefer (Copper Shale) yang terdapat cekungan Perm di Eropa Tengah. 
Matinya ikan didanau memang akibat naiknya kosentrasi H2S yang bisa disebabkan 
kondisi euxinic atau aktifitas hidrotermal didasar danau.

Salam
Andri  SSM

R.P.Koesoemadinata wrote:
  

Hanya mengingatkan saja bahwa terjadi pemunculan H2S di air Danau tidak selalu 
harus dihubungkan dengan magmatism atau hydothermal activity.
Sejak saya kuliah diajarkan bahwa extremely reducing sedimentary environment 
diberbagai danau di dunia, bahkan di laut tertutup pun dapat terjadi euxinic 
basins (mungkin sekarang disebutnya anoxic), di mana zat organic membusuk 
menjadi sapropel, dan sewaktu-waktu mengeluarkan H2S yang membunuh organisme di 
dekat permukaan danau, sehingga menambah lagi supply zat organik yang membusuk, 
serta menghasilkan black shale facies yang khas dengan golden fossils-nya, 
karena cangkang fosil sudah diubah dengan pyrit. Salah satu contoh dari suatu 
euxinic basinsering disebut-sebut Laut Hitam (Black Sea). Hanya sekadar 
tambahan saja
Wassalam
RPK
- Original Message - From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 13, 2009 8:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau




IAGI Netter yang budiman,

Menarik sekali info yang di rilis oleh Bung Setiabudi Djaelani. Ikan danau 
terkapar karena kemungkinan semburan sulfida dari dasar danau. Fenomena ini 
sebenarnya merupakan fenomena umum didaerah gunungapi, apalagi yang terkaya 
seperti Indonesia. Erupsi sulfida ini merupakan proses hidrotermal yang bisa 
terjadi didarat atau dibawah air. Proses ini merupakan paduan antara aspek 
rekahan, reservoir dan magmatisme. Rekahan merupakan bagian dari saluran yang 
menghubungkan air meteorik, air danau atau air laut dengan reservoir yang  
terpanaskan oleh magma dibawahnya. Disinahlah terjadi sirkulasi hidrotermal 
yang bisa mengeluarkan sulfida, sulfat, serta semburan ion-ion metal sepertu 
Cu, Au, Hg, As, Fe, Pb, Zn dsb kedasar danau atau laut. VMS (Volcanic Massive 
Sulfide) yang sudah sangat terkenal sebagai penghasil logam dasar (Cu-Pb-Zn) 
barit, dan gipsum juga didahului oleh semburan asap hitam (black smoker) atau 
putih didasar danau atau cekungan yang
  

 mengandung sulfida. Danau-danau di Sumatra berasosiasi dengan gunungapi juga patahan 
besar Semangko, dengan demikian fenomena semburan sulfida merupakan yang wajar namun 
perlu mendapat perhatian, karena mungkin saja ini menjadi pertanda bagi peningkatan 
aktifitas tektonik maupun vulkanik! Nah mungkin kita harus simak  Smoke on The 
WaterFire in  the sky..yang tejadi di Ring of Fire Archiepelago ? Ikan 
mendem (keracunan), bau telur busuk di danau  siapa tahu bisa dijadikan 
indikator peningkatan aktifitas volkanik?
  

Salam
Andri  SSM

 
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
 
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38

dg tuan-rumah

Re: [iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau

2009-01-15 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Sosialisasi memang tidak mudah, salah-salah bisa bikin panik. Mau tidak 
mau  harus diteliti dulu air danau Maninjau dari berbagai aspek seperti 
lingkungan, inlet -outlet air dari dan ke danau, juga geologinya. Saya 
hanya pernah tahu ada sosialisasi geologi dari Geoteknologi LIPI tentang 
gempa dan tsunami Sumatra yang terdapat pada brosur dan poster yang 
dibagikan kepada masyarakat luas. Dalam poster ini terdapat gambar 
berwana berupa sketsa sederhana yang memperlihatkan Sesar geser Semangko 
yang mempunyai sobekan berupa danau Maninjau. Gambar ini sepertinya 
mensiratkan terjadinya danau Maninjau sebagai danau Volcano-Tectonic.


Untuk penelitian awal air dibagian dalam, mungkin dipakai metoda CTD 
maupun grabing untuk sedimen dasar danau submarine camera. Ketiga 
metoda ini cukup baik digunakan untuk mencari zona black smocker dan 
indikator active hidrothermal vent di dasar laut sekitar G. Komba 
(Laut diutara Flores) dan Pacmanus di Lautan Pacific sekitar New 
Hebrides. Namun demikian prioritaskan dugaan dari pencemaran lingkungan 
(in let  out let) air danau (karena ini yg mungkin paling murah dan 
tidak rumit). Konon sisa -sisa makanan ikan yang membusuk bisa juga 
menyebabkan ikan podo mendem seperti yang terjadi di Saguling. 
Sosialisasi untuk kasus ini sebaiknya bukan hanya dari kelompok geologi, 
tapi juga dari dept. perikanan dan pertanian serta kementrian lingkungan 
hidup. Adakah kemungkinan tambang emas (rakyat ?)  atau industri yang 
berada di hulu sungai yang bermuara di danau Maninjau yang turut 
menyumbang racun via sungai ?


Salam
Andri SSM

yanto R.Sumantri wrote:

Rekan rekan

Diskusi mengenai hal ini sangat menarik , saya
memang ingin al ini dapat memberikan manfaat pada
sipenderita   yatu para pemilik ikan di Maninjau.
Jadi ingin bertanya : Apakah sudah ada gerakan untuk menjawab
pertanyaan Apa yang menyebabkan ikan mati itu ' ?
Atau ,
dengan perkataan lain :Apakah diskusi kita di millis ini . gaungnya
sampai ke fihak pemda atau dinas perikanan darat ? Kalau belum bagaimana
kita menyampaikan-nya ?
Mungkin melalui Peng Da , atau adakah 
rekan yang mengetahui , follow up dari peristiwa Maninjau ini ?


Andri mungkin punya ?
Terima kasih.

Si Abah

Catatan : Betapa kayanya S Citarum yah , Si Abah akhir Desember pernah
berkesempatan mendapatkam ikan sungai di jembatan Rajamandala . Ikan 
mola  (ikan sungai agak mirip ikan kakap putih) seberat 8,5 kg

.Lumayan disop dan kealanya digulai . enak sekali.

  


  Sebenarnya kehadiran sulfur di alam biasa saja dan
sederhana, namun sistem
  

yang menghasilkan bisa dari berbagai


sumber, termasuk dari pencemaran
  

udara, air hujan hingga kotoran


manusia. Tapi bila sulfur muncul dari
  

danau-danau yang dalam


yang dikelilingi oleh aktifitas volkanik, penyebab
  

geologi bisa


dipertimbangkan...tidak rumit koq..
  

Salam



AnssM
  

Saya sependapat dengan pak Koesoema ,
  

mungkin agak jauh kita
  

mencari alasan penyebab
  

matinya ikan kan ini diakibatkan aktifitas
  

magamatism.
Sdr Awang  secara implisit telah mengemukakan bahwa
tida selalu magamatim penyebabnya , dengan menyatakan
  

perlunya
  

membandingkan isotop S.
Dari
  

pengamatan saya , secara apriori
  

berpendapat bahwa kematian
  

ikan ini diakibatkan oleh terlewatinya daya
  

dukung danau
  

dalam mengurangi dampak kelebihan H2S sebagai produk dari
  
kotoran  ikan keramba.(ditambah polutan industri/rumah tangga)
  

Hal ini sudah pernah terjadi juga di Saguling.

  

Dengan demikian maka
  

sangat perlu diteapkan maksimal ikan
  

yang masih dapat ditolerir leh daya
  

dukung danau baik dalam
  

muism penghujan dan terutama pada musim kemarau,
  

dimana
  

influx air kecil dan aliran sungai sangat lambat.
  

Jadi
kalau bisa berfikiran sederhana mengapa
  

harus berfikir comlicated
  

heheh.


  

Yanto R.Sumantri
  
  

_
  

Saya hanya ingin
  

mengingatkan saja bahwa
  

keluarnya H2S itu tidak selalu
  

harus berhubungan dengan


magmatism dan
  

hydrothermal activity. Pembusukan
  

zat organik itu


sering menghasilkan H2S. Terjadi di sedimentary
  

environment yang


tidak ada sirkulasi oxygen
  

(anoxic), karena tertutup
  

ambang dari


laut
  

terbuka.
  

Bahkan manusia sebagai organism juga


sewaktu-waktu
  

mengeluarkan H2S, jadi
  

tidak


selalu harus berhubungan dengan
  
magmatism, volcanism 
  

atau
  

hydrothermal activity.
Saya


kira banyak di textbook membahas mengenai euxinic condition
  

ini.
  

Wassalam
  

RPK
On 1/14/2009, Andri Slamet


Subandrio an...@gc.itb.ac.id wrote:
  

Pak Koesoemadinata yth, terimakasih atas masukannya
  

yang
  

sangat
  

berharga. Kondisi euxinic
  

dan kaya H2S memang tidak
  

selalu berkaitan

[iagi-net-l] Smoke on The Water vs Erupsi Sulfida Dasar Danau

2009-01-12 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

IAGI Netter yang budiman,

Menarik sekali info yang di rilis oleh Bung Setiabudi Djaelani. Ikan 
danau terkapar karena kemungkinan semburan sulfida dari dasar danau. 
Fenomena ini sebenarnya merupakan fenomena umum didaerah gunungapi, 
apalagi yang terkaya seperti Indonesia. Erupsi sulfida ini merupakan 
proses hidrotermal yang bisa terjadi didarat atau dibawah air. Proses 
ini merupakan paduan antara aspek rekahan, reservoir dan magmatisme. 
Rekahan merupakan bagian dari saluran yang menghubungkan air meteorik, 
air danau atau air laut  dengan reservoir yang  terpanaskan oleh magma 
dibawahnya. Disinahlah terjadi sirkulasi hidrotermal yang bisa 
mengeluarkan sulfida, sulfat, serta semburan ion-ion metal sepertu Cu, 
Au, Hg, As, Fe, Pb, Zn dsb kedasar danau atau laut. VMS (Volcanic 
Massive Sulfide) yang sudah sangat terkenal sebagai penghasil logam 
dasar (Cu-Pb-Zn) barit, dan gipsum juga didahului oleh semburan asap 
hitam (black smoker) atau putih didasar danau atau cekungan yang 
mengandung sulfida. Danau-danau di Sumatra berasosiasi dengan gunungapi 
juga patahan besar Semangko, dengan demikian fenomena semburan sulfida 
merupakan yang wajar namun perlu mendapat perhatian, karena mungkin saja 
ini menjadi pertanda bagi peningkatan aktifitas tektonik maupun 
vulkanik! Nah mungkin kita harus simak  Smoke on The WaterFire in  
the sky..yang tejadi di Ring of Fire Archiepelago ? Ikan mendem 
(keracunan), bau telur busuk di danau  siapa tahu bisa dijadikan 
indikator peningkatan aktifitas volkanik?


Salam
Andri  SSM


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Mangan ora mangan ngebor

2009-01-12 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Bung Nataniel,

Mangan yang ditambang di Karangnunggal, sebagian kecil diserap industri 
dalam negri, terutama untuk industri baterei dan cat. Industri baja kita 
belum banyak memanfaatkan steel alloy, termasuk mangan. Jadi dari dulu 
memang masih cenderung jual tanah air! Kebetulan Mn residual memang 
sedikit basah dan bertanah!


Salam

Andri SSM

Andri,

Permisi, mau bertanya. Agak interest masalah follow up-nya. Itu mangan
yang ditambang rakyat dikemanakan ya? Apa dijual begitu saja ke
penadah, atau dibeli oleh pabrik tertentu? Bijih mangan seperti ini
telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30 tahun!

Trims,
Natan

2009/1/6 Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id:
  

IAGI netter yang budiman,

Mangan sangat berarti bagi kita. Mangan dalam bahasa jawa berarti makan,
namun dalam bahasa kimia adalah unsur dengan simbol Mn. Saat ini mangat
mempunyai arti penting bagi industri baja, kimia, pewarna, baterai juga
lingkungan. Campuran zeolit dan mangan bisa dijadikan filter untuk
menjernihkan air. Karena akhir-akhir ini demandnya meningkat, maka para
investor memburu mineral untuk dieksplorasi. Penghasil mangan kelas dunia
antara lain Nikopol Basin di Rusia, Afrika selatan, Gabon, India, Australia
dan Brazil. Pada umumnya mineralisasi mangan primer berasosiasi dengan
formasi batuan sedimen yang berumur tua, Precambrian - Archean dan tidak
jarang bersamaan dengan Submarine Volcanic Hydrothermalism (SVH) dan Banded
Iron Formation (BIF). Seperti pada BIF, mangan primer dapat berasosiasi
dengan chert atau jaspilit atau red jasperoid. Fenomena oksida mangan
(hausmanit, pirolusit, psilomelane) berselang seling dengan red jasper
ternyata ditemukan di Karangnunggal (Tasikmalaya), Gunungkasih (Tanggamus)
dan Kendawangan (Kalimantan Barat). Mineralisasi bisa terjadi dalam bentuk
urat yang memotong atau sejajar (strattiform) dengan jasperoid. Bijih Mangan
yang ekonomis pada umumnya terdapat pada endapan residual, yaitu
mineralisasi hasil pengayaan supergen sekunder (supergen enrichment). Bijih
mangan seperti ini telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30
tahun! Endapan Mn residual di selatan Tasik ini justru berada pada cekungan
diantara perbukitan (intra-montain basin) yang dikelilingi oleh bukit yang
mengandung mineralisasi primer mangan-jasperoid! Mineralisasi mangan
disekitar Pringsewu, Tanggamus - Lampung, justru cukup unik, pirolusit
berhimpun menjadi lensa-lensa tipis yang panjang-panjang dan sejajar dengan
foliasi batuan gneiss! Mungkin inilah yang juga bikin kejutan! Mineralasi
mangan yang berasosiasi dengan para-gneiss kuarsit yang bukan main kerasnya!
10-15 km kearah barat di sekitar kompleks Gunungkasih, mangan masih terdapat
berselang-seling dengan jasperoid merah yang tidak begitu keras!

Uji coba eksplorasi Mn detil sedang kami lakukan di Tanggamus. Setelah
analisis geoscan pada beberapa lintasan usai, kami coba menempatkan titik
pemboran pada lokasi yang mempunyai anomali yang signifikan. Pemboran
perdana di sekitar kebun coklat, lumayan alot, sehari bisa hanya
menghasilkan 50cm saja selama 8 jam beroperasi! Dan ini memang benar-benar
petualangan hardrocker yang sedang nggolek mangan (nggolek=mencari)
namun terpaksa lewat lapisan bongkah kuarsit gneis yang super keras! Namun
karena anomali geoscan (yang diduga ada akumulasi Mn) dibawah pemukaan harus
tetap diuji, maka terpaksa Mangan ora Mangan Ngebor...

Salam
AndriSSM


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list

[iagi-net-l] SOS Karst Citatah !

2009-01-12 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Rekan-rekan IAGI netter yang budiman,

Siapa yang tidak kenal dengan kawasan perbukitan kapur Citatah 
Padalarang ? Sebelum tol Cipularang dibuka, bagi yang akan ke Jakarta 
dari Bandung atau sebaliknya via Puncak dan Cianjur, pasti akan melewati 
jalan yang membelah dinding-dinding terjal batugamping dan 
perbukitannnya. Bagi para penggemar turun-naik tebing, repling, speologi 
kawasan ini adalah taman firdaus yang menyediakan  fenomena alam yang 
cukup lengkap. Selain itu batugamping Formasi Rajamandala yang bisa 
ditempuh sekitar 30 menit dgn mobil dari Bandung ini, telah berpuluh 
tahun menjadi arena ekskursi karbonat bagi para ahli geologi minyak 
nasional dan internasional. Prof. Koesoemadinata dan Mas Kristian telah 
mengawali kursus sedimentasi karbonat dan ekskursinya sejak tahun 70an! 
Citatah menjadi lebih ngetop lagi setelah ditemukannya situs manusia 
Purba di Gua Pawon oleh tim KRCB (Kelompok Riset Cekungan Bandung) yang 
kemudian penggalian dan penelitiannya dilanjutkan Balai Arkeologi 
Nasional Jawa Barat! Walau tidak setua manusia Modjokertoensis, namun 
bagi negri Pasundan, situs Gua Pawon menjadi sangat penting, karena baru 
pertama kalinya ditemukan kerangka manusia purba dan utuh di Jawa Barat! 
Kini situs manusia purba Pasundan, Gua Pawon, taman batu Gunung Masigit, 
beberapa gawir sesar Rajamandala, singkapan-singkapan aneka fasies 
karbonat  dan karst terancam kerusakan yang amat parah! Bisa jadi jadi 
dalam 10 tahun luluh lantak rata dengan tanah! Semuanya ini diakibatkan 
oleh penambangan dan pabrik kapur yang berada disekitar Padalarang! 
Seperti yang kami saksikan dilapangan dan yang diberitakan oleh majalah 
Tempo 29 Desember 2008 kondisi karst Citatah kini dalam keaadaan 
genting! Pemda Jabar pun tidak bergeming dan kemungkinan sudah terbius 
investor pabrik kapur! Sulitnya, kapur ditambang oleh rakyat dan dijual 
bebas pada pabrik yang membutuhkanya! Jadi pabrik memang tidak punya 
tambang dan hanya membeli dari pengumpul! Namun pabrik-pabrik kapur 
disekitar Citatah ini sangat mencemari lingkungan! Debu putih dan asap 
hitam yang keluar dari cerobong mencemari udara yang membuat sesak 
paru-paru, mengotori perairan juga debunya menutupi dedaunan tanaman dan 
atap perumahan disekitarnya! Selain itu  kini di Citatah sudah banyak 
kehilangan mata air akibat penggundulan hutan dan penambangan karst! 
Perlu upaya bersama untuk menyelamatkan karst Citatah! Bagi para ahli 
kebumian, terutama sedimentolog karbonat, batugamping Formasi 
Rajamnadala ini sebaran fasies, lingkungan pengendapan, diagenesis dan 
tekstur yang sangat lengkap (maaf kecuali oolith)! Semua fasies versi 
Dunham dan Embry  Klovan, Folk ada di Rajamandala! Juga lingkungan 
pengendapan serta diagenesis versi Bathrust, Longman maupun Scholle et 
al. aya didieu (ada disini)! Fenomena Karst juga lengkap dari mikro 
hingga gua bercodot (berkelelawar) wonten (ada)! Nah tunggu apa lagi 
Karst Ciatatah SOS! Perlu perhatian antar lembaga dan semua pihak 
untuk menyelamatkannya! SAVE KARST CITATAH NOW!


Salam

Andri SSM


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Mangan ora mangan ngebor

2009-01-05 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

IAGI netter yang budiman,

Mangan sangat berarti bagi kita. Mangan dalam bahasa jawa berarti makan, 
namun dalam bahasa kimia adalah unsur dengan simbol Mn. Saat ini mangat 
mempunyai arti penting bagi industri baja, kimia, pewarna, baterai juga 
lingkungan. Campuran zeolit dan mangan bisa dijadikan filter untuk 
menjernihkan air. Karena akhir-akhir ini demandnya meningkat, maka para 
investor memburu mineral untuk dieksplorasi. Penghasil mangan kelas 
dunia antara lain Nikopol Basin di Rusia, Afrika selatan, Gabon, India, 
Australia dan Brazil. Pada umumnya mineralisasi mangan primer 
berasosiasi dengan formasi batuan sedimen yang berumur tua, Precambrian 
- Archean dan tidak jarang bersamaan dengan Submarine Volcanic 
Hydrothermalism (SVH) dan Banded Iron Formation (BIF). Seperti pada BIF, 
mangan primer dapat berasosiasi dengan chert atau jaspilit atau red 
jasperoid. Fenomena oksida mangan (hausmanit, pirolusit, psilomelane) 
berselang seling dengan red jasper ternyata ditemukan di Karangnunggal 
(Tasikmalaya), Gunungkasih (Tanggamus) dan Kendawangan (Kalimantan 
Barat). Mineralisasi bisa terjadi dalam bentuk urat yang memotong atau 
sejajar (strattiform) dengan jasperoid. Bijih Mangan yang ekonomis pada 
umumnya terdapat pada endapan residual, yaitu mineralisasi hasil 
pengayaan supergen sekunder (supergen enrichment). Bijih mangan seperti 
ini telah menjadi tambang rakyat di Karangnunggal selama 30 tahun! 
Endapan Mn residual di selatan Tasik ini justru berada pada cekungan 
diantara perbukitan (intra-montain basin) yang dikelilingi oleh bukit 
yang mengandung mineralisasi primer mangan-jasperoid! Mineralisasi 
mangan disekitar Pringsewu, Tanggamus - Lampung, justru cukup unik, 
pirolusit berhimpun menjadi lensa-lensa tipis yang panjang-panjang dan 
sejajar dengan foliasi batuan gneiss! Mungkin inilah yang juga bikin 
kejutan! Mineralasi mangan yang berasosiasi dengan para-gneiss kuarsit 
yang bukan main kerasnya! 10-15 km kearah barat di sekitar kompleks 
Gunungkasih, mangan masih terdapat berselang-seling dengan jasperoid 
merah yang tidak begitu keras!


Uji coba eksplorasi Mn detil sedang kami lakukan di Tanggamus. Setelah 
analisis geoscan pada beberapa lintasan usai, kami coba menempatkan 
titik pemboran pada lokasi yang mempunyai anomali yang signifikan. 
Pemboran perdana di sekitar kebun coklat, lumayan alot, sehari bisa 
hanya menghasilkan 50cm saja selama 8 jam beroperasi! Dan ini memang 
benar-benar petualangan hardrocker yang sedang nggolek mangan 
(nggolek=mencari) namun terpaksa lewat lapisan bongkah kuarsit gneis 
yang super keras! Namun karena anomali geoscan (yang diduga ada 
akumulasi Mn) dibawah pemukaan harus tetap diuji, maka terpaksa Mangan 
ora Mangan Ngebor...


Salam
AndriSSM


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Selamat atas Selamatnya Taman Jasper Tasikmalaya

2008-10-18 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio

Netter IAGI yang budiman,

Berita dari Pikiran Rakyat tanggal 16 Oktober 2008, sangat melegakan! 
Paling tidak untuk sementara! Berkat kegigihan Mang Okim dkk sepeti Pak 
Budi Brahmantyo ITB juga Pak Yunus dari Museum Geologi sebagai 
provokator untuk menyelamatkan taman jasper Tasikmalaya akhirnya 
berhasil. Kini sudah ada Perda yang melarang untuk menambang dan 
mengeksploitasi Jasper yang sebelumnya bisa diekspor gelondongan (jual 
tanah air nih ye..). Semoga upaya pelestarian ini bisa berjalan langgeng 
dan memberikan dampak positif untuk konservasi daerah-daerah yang 
mempunyai keunikan geologi lainya.


Salam

Andri SSM


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Selamat Jalan Andhika Prasetya

2008-08-11 Terurut Topik Andri Slamet Subandrio
Kemarin sore saya mendengar berita yang sangat mengejutkan. Sahabat kita Ir. 
Andhika Prasetya MsS telah meninggal dunia. Almarhum adalah alumni Geologi ITB 
1987 yang mendalami dunia Fotografi. Setelah selesai di Geologi, almarhum 
menempuh master bidang seni grafis dan desain di prodi DKV - FRSD ITB dan 
akhirnya menjadi pengajar tetap bidang Fotografi di prodi yang sama. Almarhum 
banyak memberikan kontribusi pada pelatihan juga industri fotografi di 
Indonesia dan pernah menjadi juri dalam lomba foto geologi IAGI beberapa tahun 
yang di Bandung. Pada IAGI 37 yad di Bandung, Almarhum tercatat sebagai panitia 
juri Lomba Foto Geologi. Selamat Jalan Andhika, semoga karya-karya- dan 
pengabdianmu tetap dikenang oleh insan kebumian dan seniman fotografi  dan 
amal-amal mu diterima oleh Tuhan YME.

Salam

Andri S. Subandrio M.