Re: [iagi-net] Produksi minyak bumi sumur rakyat di Telaga Said

2014-06-20 Terurut Topik Waluyo Suhadi
Produksi sejenis ini banyak juga ditemui di lapangan tua lain disekitar wilayah 
tersebut. Minyak mentah biasanya di olah secara tradisional dan terutama untuk 
kapalmmotor para nelayan. Biasanya tidak ada ijin, dikelola secara kelompok /  
koperasi kecil. Mereka tidak begitu suka diwawancara.

Salam
Waluyo

Sent from my iPad

On 20 Jun 2014, at 11:45, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

 Pak Prof K ... kaya kelapa aja makin sepuh makin jadi
 Terima kasih pencerahannya pak Prof Koesuma
 
 Salam
 KjA
 
 
 On Fri, Jun 20, 2014 at 9:14 AM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
 wrote:
This message is eligible for Automatic Cleanup! (koeso...@melsa.net.id) 
 Add cleanup rule | More info 
 
 Saya melaksanakan field trip ke Telaga Said untuk melihat sumur minyak bumi 
 pertama diIndonesia. Ternyata lapangan tertua di Indonesia itu masih 
 berproduksi, walaupun oleh rakyat setempat, tetapi mengesankan. Berikut 
 laporannya:
  
 Produksi Sumur Rakyat di Telaga Said/Tunggal:
  
 Di daerah Telaga Tunggal di mana pertama kali minyak bumi dibor di Indonesia, 
 sekarang ternyata sedang diusahakan rakyat. Rakyat tidak mengambil minyakbumi 
 dari oil seeps (yang ternyata sudah pada hilang, mungkin terkubur) dan juga 
 bukan dari kepala sumur2 Belanda yang telah ditinggalkan , tetapi dari sumur 
 yang mereka bor sendiri.
 Sumur yang mereka bor dengan tangan  itu sampai kedalaman sekitar 120 m (sama 
 dengan kedalaman lapisan minyak yang pertama diproduksikan oleh Zijlker) dan 
 dapat diselesaikan dalam 3 hari, serta menggunakan pralon 10 cm sebagai 
 casing. Ternyata banyak sekali sumur disini, karena jarak antaranya adalah 
 hanya mungkin sekitar 10 m saja. Ternyata menurut pekerja di sana di seluruh 
 daerah Telaga Said itu ada sekitar 300 sumur yang di bor rakyat.
 Produksi dilakukan dengan menggunakan pipa timba (bailer) dengan panjang 
 sekitar 1,50 m dan diikat pada kabel baja dengan gulungan yang ditarik oleh 
 pompa motor bensin melalui tripod kayu dan dikerjakan satu orang
 Setiap kali menimba didapatkan sekitar 6 liter, dan sesudah 1 kali nimba 
 harus ditunggu sektar 3 jam untuk penimbaan berikutnya.
 Setiap orang penimba ini seharinya dapat sampai 1 jerry-can dari 1 sumur, dan 
 dia bisa mengerjakan  3 sumur dalam satu hari sambil menunggu  sumur yang 
 sebelumnya terisi lagi.
 Dia katakan dapat upah Rp. 15.000 untuk setiap jerry can, sehingga sehari 
 dapat sekitar Rp. 45.000 per hari. Minyak mentah yang dihasilkan biasanya ada 
 orang pengumpulnya yang juga membayarnya. Apakah minyak mentah itu di bawa ke 
 mana atau disuling di mana dia tidak tahu, tetapi dia yakin bahwa minyak 
 mentah itu tidak bisa langsung digunakan.
 Juga diketahui dia bahwa setiap sumur itu tidak  berlangsung selamanya, 
 biasanya dalam 1 tahun sudah kering tidak berproduksi lagi.
 Saya kita hal ini adalah menarik, karena sudah bukan lagi Tertiary Recovery 
 atau Enhanced Recovery, tetapi “the ultimate recovery”, produksi sampai tetes 
 minyak penghabisan.
 Jika dihitung maka produksinya per sumur per hari memang hanya 1 jerry-can 
 atau 20 liter., ata 1/8 barrel, dan kalau dikalikan dengan 300 sumur, ya 
 sekitar 38 barrel per hari. Ya lumayan memberik pekerjaan untuk sekitar 100 
 orang. Ini baru dari 1 lapangan tua, dan kita tahu beberapa banyak lapangan 
 tua yang dikerjakan rakyat di seluruh Indonesia.
 Namun dari segi keselamatan  tentu kita harus khawatir, apa lagi ada berita2 
 bahwa rakyat juga mecoba melakukan penyulingan, dan sering terjadi kecelakaan 
 dengan luka bakar sebagaimana dilaporkan oleh pihak rumah sakti daerah
 Wassalam
 RPK
 
 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 
 
 
 
 

Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih

2013-03-02 Terurut Topik waluyo . suhadi
Retired Not Expired 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 2 Mar 2013 13:51:28 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih

Old soldiers, but never die...

Sent from my deep heart

On Mar 2, 2013, at 12:31 PM, ikusum...@gmail.com wrote:

 Mas Rovicky,
 Poverep itu tidak ada pengurus resminya, yang ada relawan saja. Adapun 
 moderator milis ini Dr. Waluyo dan utk revisi RUU Migas dikoordinir oleh Pak 
 Zanial Achmad. Adapun utk mendukung Blok Mahakam agar diberikan ke BUMN Migas 
 belum ada relawan poverep yg mengajukan diri sebagai inisiator dan 
 koordinator. Kalau tidak berkeberan saya maunya Abah Yanto R. Sumantri atau 
 Gus Achmad Luthfi, namun belum ada kesediaan dari beliau2 ini. Gus Phie 
 adalah yg paling rajin mengisi milis poverep
 Sekian dulu penjelasannya Mas Rovicky, mudah2an berkenan
 
 Salam,
 
 MIK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sat, 2 Mar 2013 10:36:45 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
 
 Kalau boleh satu siapa saja tokoh dan pengurusnya ?
 
 Rdp
 
 On Saturday, March 2, 2013, wrote:
 
 POVEREP (POnggawa VEteRan Eksplorasi_Produksi)
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Yudie Iskandar yudieiskan...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sat, 2 Mar 2013 03:19:09
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
 Pagi pak,
 Kalau boleh tahu, kelompok Pertamina Poverep itu apa ya?
 Salam
 
 Yudie
 “_^
 
 -Original Message-
 From: ikusum...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sat, 2 Mar 2013 03:15:24
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Tata Kelola Migas Merah Putih
 Rekans IAGI,
 Ini saya copikan perihal tsb di atas dari milis sebelah (bukan tulisan 
 saya), mudah2an ada manfaatnya:
 
 TATA KELOLA MIGAS MERAH PUTIH
 
 Oleh Mantan Pertamina Kelompok Poverep
 
 Tata Kelola Migas Nasional yang Merah Putih, seperti apakah bentuknya? Dalam 
 pengelolaan migas nasional diseluruh negara pemilik cadangan migas, selalu 
 ada 3 unsur penting yang saling terkait dalam Tata Kelola Migas, yaitu 
 Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Badan Pemerintah sebagai Regulator dan 
 Perusahaan Negara sebagai Eksekutor.
 Didunia saat ini ada 2 model Tata Kelola Migas, ada yang menjalankan model 3 
 Pilar seperti Norwegia, Brasil, Aljazair, Meksiko, Nigeria, Indonesia. Ada 
 yang menjalankan model 2 Pilar seperti Malaysia, Angola, Saudi Arabia, 
 Rusia, Venezuela. Pengertian 2 Pilar adalah Pemegang Regulasi dirangkap oleh 
 Pemegang Policy atau oleh Pelaksana Bisnis.
 Norwegia dan Brasil merupakan contoh negara dengan Tata Kelola Migas dengan 
 model 3 Pilar terbaik, dan Malaysia serta Saudi Arabia juga merupakan contoh 
 negara dengan model 2 Pilar terbaik saat ini. Jadi apa yang menjadikan 
 terbaik diantara kedua model tersebut. Ternyata kesuksesan pelaksanaan model 
 3 Pilar ataupun 2 Pilar di negara tersebut diatas adalah support yang kuat 
 dari Pemerintah terhadap Perusahaan Negara sebagai Eksekutornya. KATA KUNCI 
 keberhasilan adalah SUPPORT KUAT dari PEMERINTAH.
 
 Bagaimanakah dengan Indonesia ?
 
 Saat ini Indonesia dengan UU Migas no 22 tahun 2001 menganut model 3 Pilar, 
 yaitu Pemerintah sebagai Pemegang Policy, Bpmigas sebagai Pemegang Regulasi 
 dan Pertamina sebagai Eksekutor. Berjalan baikkah model ini? Ternyata tidak 
 berjalan baik karena masing-masing masih belum bisa mengayuh biduk ke satu 
 tujuan. Dan puncak kegalauan dalam pelaksanaan model 3 Pilar ini terjadi 
 pada akhir tahun 2012 dengan keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi yang 
 menyatakan bahwa pasal tentang Bpmigas dan frasanya dinyatakan tidak sesuai 
 dengan Konstitusi, UUD 1945 Pasal 33.
 Dasar pertimbangan apakah yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi 
 tersebut? Pertimbangannya adalah penguasaan oleh negara dan dikuasai negara 
 dalam UUD 1945 Pasal 33 yang tidak dipenuhi oleh keberadaan Bpmigas.
 Kekayaan alam yang terkandung didalam wilayah hukum negara adalah milik 
 rakyat yang dimandatkan kepada negara untuk menguasainya guna dipergunakan 
 bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam UUD 1945, dikonstruksikan bahwa 
 rakyat secara kolektif memberi mandat kepada negara untuk mengadakan 
 kebijakan dan tindakan pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan 
 untuk tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Bpmigas hanya melakukan fungsi 
 pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA migas maka negara dalam 
 hal ini Pemerintah tidak dapat melakukan pengelolaan secara langsung atas 
 SDA migas pada kegiatan hulu. Selain itu model 

Re: [iagi-net] [economicgeology] Indonesia termasuk negara yg harus dihindari utk investasi pertambangan

2013-03-02 Terurut Topik waluyo . suhadi
Banyak hal mungkin dijadikan dasar kondisi investasi migas Indonesia, tapi saya 
kira yang utama adalah ketidak pastian hukum yang selalu menjadi konsiderasi 
utama para investor. Pemerintah indonesia tidak pernah menolak asing terutama 
untuk membuka lahan eksplorasi baru yang memerlukan biaya dan teknologi tinggi. 
Masalah resorces atau reserve, low grade n tonage mungkin ada benarnya, tapi 
ini bukan masalah utama. Yang lebih menjadi konsern calon invester adalah 
fiskal term, geo politik dan ekonomi. Sebagai contoh cadangan di lapangan 
minyak timur tengah dimensinya adalah bbo atau mega tcf, tapi karena fiskal 
term nya sangat melindungi pemerintah setempat, ya banyak investor yang measa 
melakukan kerja bakti. Wood side australia mempunyai 4 blok produksi di lybia 
cenderung untuk angkat kaki. Sementara di indonesia masalah cost recovery bak 
kue tart bagi para operator asing. ,
Belum selesai nih ... Keburu boarding ...
Waluyo
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 2 Mar 2013 19:35:40 
To: economicgeol...@yahoogroups.comeconomicgeol...@yahoogroups.com
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] [economicgeology] Indonesia termasuk negara yg harus 
dihindari utk
 investasi pertambangan

And the *places you should avoid at all costs* are Indonesia, Vietnam,
Venezuela, Democratic Republic of Congo (DRC), Kyrgyzstan, Zimbabwe,
Bolivia, Guatemala, Philippines, and Greece, concludes the survey.

End quotw 

Bila dilihat sebagai hal negatip ... Sebagai sebuah tindakan koreksi, perlu
kita lihat daftar negara-negara yg dihindari diatas, perlu diketahui apa
penyebab mereka menghindarinya, apakah karena tidak ada potensinya (low
grade low tonnage), apakah karena negara ini menolak investor asing
secara eksplosit, misal venezuella, ataukah negara ini termasuk negara
sulit karena ingin mandiri dab.

Bisa saja sebuah hal positip apabila memang karena sulitnya atau kerasnya
persaingan dengan investor lain, atau negeri yg terlalu diminati. Jadi
himbauan dihindari karena persaingannya, atau pertempurannya sudah massive.

Sebagai geolog, mungki kajian kita lebih tepat bila dilihat dari kondisi
geologi atau potensi yg teridentifikasi. Seberapa besar potensi terduga yg
sudah kita ketahui. Sudahkan pemerintah atau host country memiliki angka
sedemikian sehingga angka ini bisa dipakai untuk menentukan plicy dengan
benar ?

Mungkin rekan-rekan MGEI dapat menguraikannya.

Salam

Rdp


-- 
- Seorang manusia terlihat tinggi bila dia tidak merendahkan yang lain -



Re: [iagi-net] 7 TAHUN LALU HARI-HARI INI (CEPU MAHAKAM LAGI)

2013-02-26 Terurut Topik waluyo . suhadi
Setuju, perlu dibangun kekuatan bersama dari semua stake holder pemerhati 
energi migas untuk bangsa/ rakyat ,  untuk memberikan perlawanan secara 
smart. Kandungan migas di blok Mahakam harus dimanfaatkan sebesar besarnya 
bagi bangsa / rakyat Indonesia. Policy pengelolaan harus berpihak kepada 
manfaat sebesarnya bagi bangsa. Bukan policy dari sekolompok elite pemerintah 
atau dirut. Sungguh menjadi pertanyaan bahwa statement dirut Pertamina bisa 
berubah ubah, bahasa jawa nya esuk dele sore Tempe .

WS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 26 Feb 2013 11:23:45 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] 7 TAHUN LALU  HARI-HARI INI (CEPU  MAHAKAM LAGI)

MARI KITA CEGAH SAMA-SAMA KEBOHONGAN PUBLIK INI (BLOK MAHAKAM LAGI)

Andang Bachtiar – Dewan Penasehat IAGI

Peristiwa 7 tahun lalu – ketika pejabat Pertamina dipaksa bilang bahwa  
kita tidak mampu kelola Blok Cepu - akan berulang lagi beberapa saat  
nanti. Para pejabat PERTAMINA sudah mulai dipaksa untuk bicara ke  
rakyat bahwa Pertamina BELUM/TIDAK MAMPU mengelola Blok Mahakam,  
ditengah keinginan kuat masyarakat untuk tidak lagi membiarkan asset  
migas/energi kita dikuasai pihak asing setelah habis masa kontraknya.

Apakah kita akan membiarkan kebohongan2 itu diulangi lagi hanya dalam  
rangka kepentingan sekelompok / golongan tertentu yang sedang memegang  
tampuk kekuasaan untuk  mendapatkan “konsesi” tertentu dari orang2  
asing???

Jangan sampai  kita para professional IAGI, HAGI, atau IATMI terjebak  
seperti 7 tahun yang lalu ketika salah satu dari kita disuruh bicara  
terbuka juga bahwa “kita” tidak mampu secara professional, teknologi  
dan finansial mengelola blok Cepu – kali ini untuk Blok Mahakam!!  
Jangan sampai terulang lagi. Mari kita sadarkan sama2, kita awasi  
sama2, kita teriaki sama2.

Saya cuplikkan berita hari ini yg meng”quote” Karen Agustiawan Dirut  
Pertamina  yang “…sepakat dengan analogi Kepala Satuan Kerja Khusus  
Pelaksana Kegiatan Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini. yang menyebutkan  
pengelolaan blok Mahakam seperti makan bubur ayam, Pertamina  
diharuskan belajar makan blok Mahakam dari pinggir dan selanjutnya ke  
tengah.Kita coba dahulu berapa persen. Bila nanti sudah mampu, SKK  
migas juga akan memberikan 100 persen ke Pertamina,.. lengkapnya  
ikuti :  
http://www.merdeka.com/uang/pertamina-ogah-kelola-sendiri-blok-mahakam.html  
atau baca Koran Tempo hari ini yg menuliskan “PERTAMINA MENYERAH –  
Kementrian Energi menyarankan bagian Pertamina berkisar 30-40% saja.  
Disitu dituliskan bahwa Karen menyatakan: “Kami coba dulu beberapa  
persen. Bila nanti sudah mampu, SKK Migas juga akan member 100% ke  
Pertamina. Sesuai arahan Men BUMN  Presiden, Pertamina tidak hanya  
focus garap ladang minyak dalam negeri, tapi juga ekspansi LN. Jadi,  
portofolionya nanti kami bagi…” Kalau kita analisis gerak-gerik para  
pejabat Negara dan pemegang amanah atas kekayaan migas-energi negeri  
ini terkait dengan Blok Mahakam, terlihat jelas sekali bagaimana  
ngotot-nya Ka SKK Migas dan Menteri ESDM meng-goal-kan usaha  
kembalinya perusahaan asing pemegang kontrak lama untuk menguasai.

Berita hari ini tadi itu menyusul berita serupa kemarin Senin 25 Feb  
2013, tapi yang bicara adalah: Ari Sumarno, bekas Dirut Pertamina  
ketika Cepu diserahkan juga pengelolaannya ke pihak asing (Exxon  
Mobil) 2005-2006 yang lalu. Saya cuplikkan beritanya: “PT Pertamina  
(Persero) dinilai belum mampu mengelola Blok Mahakam tanpa bantuan  
operator lain. Pasalnya, dengan aset yang dimiliki saat ini, Pertamina  
belum juga mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi di lapangan  
milik mereka sendiri. Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno  
mengatakan Blok Mahakam merupakan lapangan migas yang secara teknis  
sulit dikelola lantaran terdiri dari dua jenis lapangan yaitu di darat  
(onshore) dan di laut (offshore). Dengan begitu, diperlukan teknologi  
yang lebih rumit dibanding lapangan migas di darat.Jadi direksi  
Pertamina jangan gegabah dan mudah mengatakan mampu mengoperasikannya  
sendiri. Tidak ada lapangannya yang teknis serumit itu atau volume  
produksinya sebesar itu, ujar Ari kepada wartawan di Jakarta Senin  
(25/2). Lengkapnya, ikuti:   
http://www.merdeka.com/uang/pertamina-dinilai-belum-mampu-kelola-blok-mahakam-sendiri.html

Untuk lebih melengkapi cermin masa lalu saya cuplikkan juga berita dr  
Jakarta Post MARET 2006 yang menyebutkan boss2 Pertamina ragu untuk  
mengoperasikan Blok Cepu, bahkan salah satu professional yang notabene  
anggota IAGI juga bicara di Metro TV bahwa “kita” tidak mampu  
mengelola Blok Cepu (belakangan setiap kali digugat oleh kawan2 dia  
selalu menyatakan: SAYA DIPAKSA, …sayang dia tidak mau membuat  
pernyataan terbuka tentang hal itu). Cuplikannya: ….” Meanwhile, in a  
Thursday talk show on Metro TV, the head of Pertamina's Cepu 

Re: [iagi-net-l] Rencana Konferensi AAAPG di RI 2015

2012-11-02 Terurut Topik waluyo . suhadi
Bertempur dengan India dan menang, selamat pak Eddy dan pk Andang. Biasanya 
dalam pertempuran ada kota atau venue yang di usulkan, Jakarta, Yogya atau mana 
ya? Jurus apa yang dipakai hingga bisa memenangkan promosi.  Pesertanya 
kebanyakan dari benua mana? Sekedar ingin tahu. ...

Salam
Waluyo Suhadi
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Date: Sat, 3 Nov 2012 02:30:16 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Rencana Konferensi AAAPG di RI 2015


Iya 2015 nanti sudah Indonesia Baru atau Baru Indonesia. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 3 Nov 2012 09:21:57 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Rencana Konferensi AAAPG di RI 2015
Terimakasih infonya Pak Eddy,
Ini satu kesempatan yg perlu direalisasikan. IAGI tentusaja sangat
menyambut baik.
Hanya sebagai informasi pada tahun 2015 IAGI dan HAGI juga sudah saling
berbisik-bisik untuk mengadakan peringatan 200 tahun Letusan Tambora. Yg
menurut tanggal terjadinya, kalau di pas kan, sekitar awal April 2015. Juga
kalau mengikuti jadwal GEOSEA, tahun 2015 juga merupakan tahun giliran
Indonesia sebagai penyelenggara kongres GEOSEA. pak ADB tentunya ingat
juga. Tapi saya akan mencoba mendekati Sekretariat Geosea utk
menyelenggarakannya tahun 2014, bersamaan dengan rencana KAIKNAS.

Untuk selanjutnya saya kira ISPG Indonesian Society of Petroleum
Geoscientist, saya kira dapat mulai kiprahnya untuk menyambut perhelatan
ini. Tentusaja IAGI tetap akan mensupport penuh sebagai induk organisasi
geologi di Indonesia.
Monggo Pak Eddy, Pak ADB dan kawan2 mempersiapkannya.

Salam sukses.

Rovicky.

On Saturday, November 3, 2012, Eddy Subroto wrote:

 Anggota IAGI yang terhormat,

 Saat ini saya dan Andang Bachtiar (ADB) sedang menghadiri Konferensi AAAPG
 (Assoc of Afro-Asian Petroleum Geochemistry) di Hangzhou, Cina. Tadi malam
 ada rapat pengurus dan kami mengajukan diri untuk dapat menjadi tuan rumah
 konferensi berikutnya sekitar Maret 2015 bertempur dengan India. Syukur
 kami menang.

 Untuk itu dengan rendah hati saya dan ADB mohon bantuan teman-teman baik
 yang di pemerintahan (BG, BPMIGAS, DitjenMigas, dll), di organisasi profesi
 (IAGI, IPA, HAGI, dll), maupun yang di perusahaan migas untuk membantu kami
 terutama sebagai sponsor penyelenggaraan dan penyumbang makalah.

 Rencana tempat juga mohon saran serius teman-teman. Kami menawarkan 3
 tempat, yaitu Jakarta sebagai tempat semua pemangku kepentingan berkantor,
 Bandung sebagai pusat pendidikan tempat saya berkantor dengan kemudahan
 bala bantuan mahasiswa, dan Bali sebagai daerah wisata.

 Sementara itu dulu berita awal dari saya, semoga ADB akan menambahi berita
 dari saya ini. Terima kasih atas perhatian Anda semua.

 Salam dari Hangzhou,
 EAS



-- 
*Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari*