Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Pak Awang dan sahabat IAGI netter, Apa yang diungkap oleh Pak Awang tentang Charles Hutchison (CH) memang benar. CH sangat banyak kontribusinya dalam penelitian geologi Asia Tenggara. Namun selain sebagai ahli tektonik CH juga seorang petrologist dan economic geologist yang piawai. Ada satu monograph dimana CH sebagai editor dan juga penulis tentang Geology of Tin Deposit of Circum Pacific yang banyak mengungkap tentang petrologi granit dan kaitannya dengan mineralisasi timah di Asia Tenggara. Almarhum CH juga ahli dalam mengemas berbagai data isotop batuan untuk merekostruksi magmatisme dan tektonik Asia Tenggara. Salam Andri Subandrio Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat > menuliskannya. > > Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti > pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison > banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan > tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa > disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW > Borneo. > > Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional > geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon > Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang > wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi > puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan. > > Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu > kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi > terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of > Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya > akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di > SE Asia. > > Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah > ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) > Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison > -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya > adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan > itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu. > > Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak > menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku > berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini > (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau > Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek > Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran > geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak > ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang > tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan > paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison > (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang > geologi dan tektonik SE Asia. > > Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang > diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi > penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison > luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, > petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik. > > Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. > Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga > yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE > Asia). > > Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi > sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya > tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, > karya-karyamu akan tetap abadi. > > Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 > September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia > (invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi > khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) > untuk mengenangnya. > > "His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting > legacy". > > Salam, > Awang > > > > PP-IAGI 2011-2014: > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. > Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman > abstrak 28 Februari 2012. > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, sen
Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Pak Awang Yth, Trimakasih, kedua tulisan ini sungguh sangat bagus dan berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Kalau tidak salah di kawasan kantor perkebunan teh di Pangalengan juga ada makam "orang penting", tetapi kondisinya jauh lebih bagus. Ada prasasti dengan tulisan bahasa Belanda yang kalau tidak salah kira-2 artinya telah istirahat dengan tenang Ngomong-2 kan tidak ada larangannya yha kalau kita memohon/ menghimbau beliau-2 yang berkantor di Gedung Sate untuk memberi perhatian/ perawatan pada makam di Lembang itu atau situs penting lainnya? Salam hangat, Sugeng - Original Message - From: "Awang Satyana" To: "IAGI" ; "Geo Unpad" ; "Forum HAGI" ; "Eksplorasi BPMIGAS" Sent: Wednesday, January 11, 2012 7:57 AM Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat menuliskannya. Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan. Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia. Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu. Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia. Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik. Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia). Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, karya-karyamu akan tetap abadi. Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia (invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) untuk mengenangnya. "His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting legacy". Salam, Awang PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
RE: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Catatan pribadi... Saya bertemu dengan Charles beberapa kali. Pertama-tama di Brunei, kami bertemu di University of Brunei Darussalam. Kemudian saya undang beliau untuk memberikan ceramah di Brunei Shell Petroleum mengenai South China Sea. Setelah itu gantian saya yang mengunjungi beliau di Kuala Lumpur, waktu saya memberikan ceramah di University of Malaya, tempat dia dulu mengajar. Sebagai kenang-kenangan dia beri saya bukunya "Geological Evolution of SE Asia". Sebenarnya saya sudah punya photocopy-nya, tapi karena dia kasih saya versi cetakan Geosoc of Malaysia yang asli, saya minta beliau untuk membubuhi tanda tangan di buku tersebut. Selepas ceramah yang saya berikan, dia menjamu saya ke club elit di KL, kalau tidak salah namanya Royal Selangor. Charles masih menyetir mobil dan bawa saya ke club itu. Di sana dia cerita-cerita mengenai pengalamannya dan juga mengenai kebudayaan Malaysia. Professor yang ramah dan rendah hati. Saya selalu ingat pertemuan-pertemuan dengan beliau itu. Salam, Herman -Original Message- From: mustotomoeh...@gmail.com [mailto:mustotomoeh...@gmail.com] Sent: Wednesday, January 11, 2012 2:29 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison Pak Awang, Terima kasih atas tulisan mengenai orang yg cukup berjasa dlm ilmu kebumian, dan kalau boleh usul bisa nggak tulisan2 pendek tsb di bundel dlm word file dan di share. Saya kira akan banyak manfaatnya bagi yg lain terutama saya yg kurang mbaca buku. Terima kasih ya. Salam MM Sent from BlackBerry® on 3 -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 11 Jan 2012 08:57:28 To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat menuliskannya. Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan. Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia. Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu. Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia. Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik. Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia). Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hu
Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Pak Awang, Terima kasih atas tulisan mengenai orang yg cukup berjasa dlm ilmu kebumian, dan kalau boleh usul bisa nggak tulisan2 pendek tsb di bundel dlm word file dan di share. Saya kira akan banyak manfaatnya bagi yg lain terutama saya yg kurang mbaca buku. Terima kasih ya. Salam MM Sent from BlackBerry® on 3 -Original Message- From: Awang Satyana Date: Wed, 11 Jan 2012 08:57:28 To: IAGI; Geo Unpad; Forum HAGI; Eksplorasi BPMIGAS Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat menuliskannya. Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan. Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia. Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu. Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia. Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik. Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia). Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, karya-karyamu akan tetap abadi. Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia (invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) untuk mengenangnya. "His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting legacy". Salam, Awang PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran
[iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat menuliskannya. Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan. Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia. Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu. Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia. Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik. Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia). Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, karya-karyamu akan tetap abadi. Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia (invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) untuk mengenangnya. "His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting legacy". Salam, Awang PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAG