Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

2012-01-13 Terurut Topik andri
Pak Awang dan sahabat IAGI netter,

Apa yang diungkap oleh Pak Awang tentang Charles Hutchison (CH) memang
benar. CH sangat banyak kontribusinya dalam penelitian geologi Asia
Tenggara. Namun selain sebagai ahli tektonik CH juga seorang petrologist
dan economic geologist yang piawai. Ada satu monograph dimana CH sebagai
editor dan juga penulis tentang Geology of Tin Deposit of Circum Pacific
yang banyak mengungkap tentang petrologi granit dan kaitannya dengan
mineralisasi timah di Asia Tenggara. Almarhum CH juga ahli dalam mengemas
berbagai data isotop batuan untuk merekostruksi magmatisme dan tektonik
Asia Tenggara.

Salam
Andri Subandrio

Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat
> menuliskannya.
>
> Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti
> pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison
> banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan
> tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa
> disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW
> Borneo.
>
> Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional
> geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon
> Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang
> wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi
> puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan.
>
> Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu
> kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi
> terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of
> Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya
> akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di
> SE Asia.
>
> Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah
> ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2)
> Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison
> -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya
> adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan
> itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu.
>
> Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak
> menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku
> berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini
> (1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau
> Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek
> Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran
> geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak
> ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang
> tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu  merupakan kumpulan
> paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison
> (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang
> geologi dan tektonik SE Asia.
>
> Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang
> diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi
> penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison
> luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik,
> petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik.
>
> Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya.
> Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga
> yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE
> Asia).
>
> Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi
> sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya
> tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison,
> karya-karyamu akan tetap abadi.
>
> Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19
> September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia
> (invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi
> khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles)
> untuk mengenangnya.
>
> "His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting
> legacy".
>
> Salam,
> Awang
>
>
> 
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> 
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, sen

Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

2012-01-11 Terurut Topik Sugeng Hartono

Pak Awang Yth,

Trimakasih, kedua tulisan ini sungguh sangat bagus dan berguna untuk 
menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Kalau tidak salah di kawasan kantor perkebunan teh di Pangalengan juga ada 
makam "orang penting", tetapi kondisinya jauh lebih bagus. Ada prasasti 
dengan tulisan bahasa Belanda yang kalau tidak salah kira-2 artinya telah 
istirahat dengan tenang
Ngomong-2 kan tidak ada larangannya yha kalau kita memohon/ menghimbau 
beliau-2 yang berkantor di Gedung Sate untuk memberi perhatian/ perawatan 
pada makam di Lembang itu atau situs penting lainnya?


Salam hangat,
Sugeng

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" 
To: "IAGI" ; "Geo Unpad" ; 
"Forum HAGI" ; "Eksplorasi BPMIGAS" 


Sent: Wednesday, January 11, 2012 7:57 AM
Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison


Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat 
menuliskannya.


Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti 
pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison 
banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan 
tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa 
disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW 
Borneo.


Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional 
geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon 
Press, Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang 
wilayah favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi 
puluhan tahun pekerjaannya di Kalimantan.


Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu 
kehilangan yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi 
terakhir Charles Hutchison adalah guru besar emeritus University of 
Malaya. Kehilangan yang besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya 
akan tetap abadi, masih akan menginspirasi para geologists yang bekerja di 
SE Asia.


Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah 
ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) 
Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) 
Hutchison -1989: Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison 
sesungguhnya adalah karya terakhir tentang tektonik Indonesia secara 
terintegrasi, dan itu ditulisnya lebih dari 30 tahun yang lalu.


Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak 
menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku 
berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini 
(1996), tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau 
Hutchison tulis, sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek 
Blundell itu adalah kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran 
geologi dan tektonik SE Asia secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak 
ada di dalamnya. Sama dengan Pak Katili pernah mengeluarkan buku tentang 
tektonik Indonesia pada tahun 1986, tetapi itu merupakan kumpulan 
paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof Tjia. Maka karya Hutchison 
(1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu alur pikir tentang 
geologi dan tektonik SE Asia.


Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang 
diaplikasikan untuk Indonesia, yang masih menginspirasi 
penelitian-penelitian selanjutnya. Apa yang menjadi perhatian Hutchison 
luas, ia banyak menulis tentang volkanologi, ofiolit, petrotektonik, 
petroleum geology, mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik.


Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. 
Tulisannya selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga 
yang akan segera tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE 
Asia).


Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi 
sepenuh waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya 
tulis buat generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, 
karya-karyamu akan tetap abadi.


Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 
September, akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia 
(invited papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi 
khusus jurnal internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) 
untuk mengenangnya.


"His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting 
legacy".


Salam,
Awang



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

RE: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

2012-01-11 Terurut Topik Herman.Darman
Catatan pribadi...

Saya bertemu dengan Charles beberapa kali. Pertama-tama di Brunei, kami bertemu 
di University of Brunei Darussalam. Kemudian saya undang beliau untuk 
memberikan ceramah di Brunei Shell Petroleum mengenai South China Sea. Setelah 
itu gantian saya yang mengunjungi beliau di Kuala Lumpur, waktu saya memberikan 
ceramah di University of Malaya, tempat dia dulu mengajar. Sebagai 
kenang-kenangan dia beri saya bukunya "Geological Evolution of SE Asia". 
Sebenarnya saya sudah punya photocopy-nya, tapi karena dia kasih saya versi 
cetakan Geosoc of Malaysia yang asli, saya minta beliau untuk membubuhi tanda 
tangan di buku tersebut. Selepas ceramah yang saya berikan, dia menjamu saya ke 
club elit di KL, kalau tidak salah namanya Royal Selangor. Charles masih 
menyetir mobil dan bawa saya ke club itu. Di sana dia cerita-cerita mengenai 
pengalamannya dan juga mengenai kebudayaan Malaysia.  

Professor yang ramah dan rendah hati. Saya selalu ingat pertemuan-pertemuan 
dengan beliau itu.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: mustotomoeh...@gmail.com [mailto:mustotomoeh...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, January 11, 2012 2:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

Pak Awang,
Terima kasih atas tulisan mengenai orang yg cukup berjasa dlm ilmu kebumian, 
dan kalau boleh usul bisa nggak tulisan2 pendek tsb di bundel dlm word file dan 
di share. Saya kira akan banyak manfaatnya bagi yg lain terutama saya yg kurang 
mbaca buku.
Terima kasih ya.
Salam 
MM
Sent from BlackBerry® on 3

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 11 Jan 2012 08:57:28 
To: IAGI; Geo Unpad; Forum 
HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat 
menuliskannya.

Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti 
pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison 
banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan 
tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa 
disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. 

Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional 
geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, 
Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah 
favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan 
tahun pekerjaannya di Kalimantan.

Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan 
yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles 
Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang 
besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan 
menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia.

Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah 
ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) 
Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: 
Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya 
terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya 
lebih dari 30 tahun yang lalu.

Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak 
menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku 
berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), 
tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, 
sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah 
kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia 
secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak 
Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, 
tetapi itu  merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof 
Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu 
alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia.

Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan 
untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. 
Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang 
volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, 
mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik.

Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya 
selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera 
tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia).

Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh 
waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat 
generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hu

Re: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

2012-01-10 Terurut Topik mustotomoehadi
Pak Awang,
Terima kasih atas tulisan mengenai orang yg cukup berjasa dlm ilmu kebumian, 
dan kalau boleh usul bisa nggak tulisan2 pendek tsb di bundel dlm word file dan 
di share. Saya kira akan banyak manfaatnya bagi yg lain terutama saya yg kurang 
mbaca buku.
Terima kasih ya.
Salam 
MM
Sent from BlackBerry® on 3

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Wed, 11 Jan 2012 08:57:28 
To: IAGI; Geo Unpad; Forum 
HAGI; Eksplorasi BPMIGAS
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison
Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat 
menuliskannya.

Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti 
pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison 
banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan 
tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa 
disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. 

Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional 
geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, 
Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah 
favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan 
tahun pekerjaannya di Kalimantan.

Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan 
yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles 
Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang 
besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan 
menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia.

Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah 
ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) 
Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: 
Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya 
terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya 
lebih dari 30 tahun yang lalu.

Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak 
menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku 
berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), 
tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, 
sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah 
kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia 
secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak 
Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, 
tetapi itu  merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof 
Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu 
alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia.

Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan 
untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. 
Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang 
volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, 
mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik.

Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya 
selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera 
tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia).

Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh 
waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat 
generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, karya-karyamu akan 
tetap abadi.

Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 September, 
akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia (invited 
papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi khusus jurnal 
internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) untuk mengenangnya.

"His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting legacy".

Salam,
Awang



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran 

[iagi-net-l] Mengenang Prof. Charles Hutchison

2012-01-10 Terurut Topik Awang Satyana
Ini tulisan yang ingin saya posting dari tahun lalu, tetapi belum sempat 
menuliskannya.

Semua yang pernah mengerjakan geologi regional Indonesia dan SE Asia pasti 
pernah berhubungan dengan karya-karya Charles Hutchison. Charles Hutchison 
banyak sekali, lebih dari 100, menulis paper tentang geologi regional dan 
tektonik SE Asia termasuk Indonesia. Dan secara detail, Hutchison bisa 
disebutkan memegang otoritas paling tinggi atas pengetahuan geologi NW Borneo. 

Enam buku telah ditulisnya, salah satunya banyak dipakai para regional 
geologists Indonesia, yaitu "Geological Evolution of SE Asia" (Clarendon Press, 
Oxford, 1989). Bukunya yang terakhir ditulisnya adalah tentang wilayah 
favoritnya, "Geology of North-West Borneo" (2009), hasil akumulasi puluhan 
tahun pekerjaannya di Kalimantan.

Tanggal 18 Oktober 2011, Charles Hutchison meninggal dunia, suatu kehilangan 
yang sangat besar bagi geologi dan tektonik SE Asia. Posisi terakhir Charles 
Hutchison adalah guru besar emeritus University of Malaya. Kehilangan yang 
besar untuk dunia geologi, tetapi karya tulisnya akan tetap abadi, masih akan 
menginspirasi para geologists yang bekerja di SE Asia.

Terdapat tiga Magnum Opus tentang geologi dan tektonik SE Asia yang pernah 
ditulis para tokohnya: (1) van Bemmelen -1949: Geology of Indonesia, (2) 
Hamilton -1979: Tectonics of the Indonesian Region, dan (3) Hutchison -1989: 
Geological Evolution of SE Asia. Maka karya Hutchison sesungguhnya adalah karya 
terakhir tentang tektonik Indonesia secara terintegrasi, dan itu ditulisnya 
lebih dari 30 tahun yang lalu.

Robert Hall dan banyak kolega serta mahasiswanya sejak tahun 1995 banyak 
menulis tentang geologi regional dan tektonik kawasan SE Asia. Satu buku 
berjudul "Tectonic Evolution of SE Asia" pernah dikeluarkan group ini (1996), 
tetapi itu bukan buku seperti yang van Bemmelen, Hamilton atau Hutchison tulis, 
sebab buku yang disunting oleh Robert Hall dan Derek Blundell itu adalah 
kumpulan paper tentang SE Asia, sehingga gambaran geologi dan tektonik SE Asia 
secara utuh berdasarkan satu alur pikir tidak ada di dalamnya. Sama dengan Pak 
Katili pernah mengeluarkan buku tentang tektonik Indonesia pada tahun 1986, 
tetapi itu  merupakan kumpulan paper2nya yang diberikan komentar oleh Prof 
Tjia. Maka karya Hutchison (1989) adalah karya terakhir yang utuh dalam satu 
alur pikir tentang geologi dan tektonik SE Asia.

Banyak karya2 Hutchison yang termasuk pertama di bidangnya yang diaplikasikan 
untuk Indonesia, yang masih menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya. 
Apa yang menjadi perhatian Hutchison luas, ia banyak menulis tentang 
volkanologi, ofiolit, petrotektonik, petroleum geology, 
mineralisasi/metalogenesis, rekonstruksi tektonik.

Saya cukup banyak mempelajari dan menggunakan karya-karya tulisnya. Tulisannya 
selalu orisinal, kaya akan detail dan komprehensif. Itu juga yang akan segera 
tampak begitu membaca bukunya (Geological Evolution of SE Asia).

Sulit menemukan orang-orang seperti Charles Hutchison yang berdedikasi sepenuh 
waktu kepada ilmu yang dicintainya dan meninggalkan banyak karya tulis buat 
generasi penerusnya. Selamat jalan Prof. Charles Hutchison, karya-karyamu akan 
tetap abadi.

Bila jadi, di Pertemuan AAPG Internasional nanti di Singapura 16-19 September, 
akan digelar paper-paper geologi dan tektonik regional SE Asia (invited 
papers), untuk mengenang Charles Hutchison, atau sebuah publikasi khusus jurnal 
internasional akan dipublikasi (dengan invited articles) untuk mengenangnya.

"His passing is a great loss for geology, but he has left a lasting legacy".

Salam,
Awang



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAG