RE: [iagi-net-l] == semburan di Lamaru == dry holes mountain front == Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-20 Terurut Topik Doddy Suryanto
Sam,

Ini ada berita hangat dari Lamaru..

Semburan lumpur beserta gas saat ngebor air..

 

-doddy-



BALIKPAPAN - Warga Jl Mulawarman Kelurahan Lamaru Gang Barokah RT 14
Balikpapan Timur heboh, menyusul terjadinya semburan gas bercampur
lumpur setinggi 8 meter, Rabu (20/11) kemarin. 

Semburan gas itu terjadi saat Surojo, penggali sumur bor berusaha
membuatkan sumber air tepat di samping rumah M Sukadi di Gang Barokat RT
14 No 7 pada pukul 14.00 Wita, Senin (17/11). Setelah mengebor selama
satu setengah hari dengan kedalaman 48 meter, Surojo menemukan sumber
mata air walaupun masih keruh. 

Pengeboran pun dihentikan, namun air tetap saja menyembur walaupun mesin
pompa air telah dimatikan. Dan pada pukul 00.15 Wita kemudian, dari
dalam pipa pengeboran menyembur gas bercampur lumpur setinggi 10 meter.
Sukadi pun bergegas melaporkannya ke Polsekta Balikpapan Timur. 

Polisi lalu mengevakuasi tempat kejadian dengan memberi batas police
line. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Sukadi yang bekerja
sebagai petani itu mengungsi ke rumah kerabatnya. Saya sementara
tinggal di rumah keluarga nggak jauh dari rumah, katanya saat ditemui
di depan rumahnya. 

Menurut Kapolsekta Balikpapan Timur Iptu Fitriadi, pihak PT Pertamina
telah memeriksa semburan gas itu, dan dinyatakan terdapat simpanan gas
sebanyak 10 persen. Menurut pihak Pertamina yang datang diperkirakan
semburan akan terjadi sampai siang, tapi sampai sekarang masih menyembur
walau sudah menurun 2 meter, kata Sukadi. 

Berdasarkan keterangan warga setempat, Fitriadi, salah satu perusahaan
asing pernah berusaha mencari minyak bumi di daerah Lamaru itu pada
tahun 1980an, tapi yang ditemukan hanya gas. 

Sejak penemuan itu, warga diimbau agar tidak melakukan pengeboran sumur
dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan. Sebenarnya saya sudah
berkali-kali ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), tapi sampai sekarang
belum dilayani juga. Di daerah sini susah sekali cari air bersih,
makanya saya ngebor. Tapi bukan dapat air, malah dapat gas, kata
Sukadi.(fir)

 

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 17 November, 2008 4:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] dry holes mountain front == Re: [iagi-net-l]
Ramai-ramai blok Semai

 

Dari sumur-sumur yang dianggap dry-holes tersebut, kemungkinan ada (bisa


lebih dr separohnya, loh) yang tidak dibor dan atau ditest / dievaluasi 

dengan benar, sehingga menampakkan kesan bahwa faktor geologi-lah yang 

menyebabkan kegagalan Conoco (dan sebagian Caltex di sekitar daerah 

tersebut). Seringkali yang terjadi adalah: pengeboran dilakukan highly 

over-balance, formasinya rusak (formation damage), yang dihasilkan dalam


test bukan air formasi tapi air invasi dari mud-filtrate (tapi tetap 

dianggap air formasi dalam laporannya), alat pengetest tersumbat (tool 

plugging), sand migration yang menurunkan permeability, dan beberapa
masalah 

engineering pemboran dan pengetes-an lainnya. Jadi, dry-holes bagi
Conoco, 

belum tentu dry-holes bagi SPE atau TMP atau POG atau KKE atau TBP atau
BMI 

atau nama-nama perusahaan nasional lainnya yang muncul sewindu
terakhir 

ini meramaikan eksplorasi hidrokarbon di daerah Mountain Front yang 

ditinggalkan oleh kumpeni-kumpeni besar sebelumnya. Dengan paradigma
baru, 

mata lebih awas, treshold ekonomi lebih rendah, para eksplorasionis di 

kumpeni2 nasional tersebut mencoba peruntungan mereka dengan melihat
ulang 

sumur-sumur dry holes di daerah Mountain Front (baik di Sumatra, maupun
di 

Kalimantan). Beberapa ada yang berhasil discovery, beberapa masih
berkutat 

studi, yang jelas kebanyakan sekarang ini sedang ketar-ketir dengan 

pendanaan karena krisis keuangan globalnya Amerika (bagaimanapun,
kumpeni2 

ini masih banyak terkait dengan model bisnis pinjam bank dan atau
lembaga 

keuangan, walaupun ada juga sejumlah duit ekuitinya).

 

Soal Mountain Front Sumatra Tengah dan kemungkinannya pernah menjadi 

Fore-land Basin, kebetulan mahasiswa S-1 saya dari ITM (Medan) membuat 

analisis paleo-batimetri dari Telisa outcrop sangat rinci di 3 lokasi
daerah 

Gunung Tua yang kalau dikorelasikan dengan Telisa di sumur-sumur sebelah


timurnya akan menampakkan PENDALAMAN yang signifikan dari timur ke
barat, 

yaitu dari inner-middle shelf (0-100 meter) menjadi sampai sedalam mid 

bathyal (1000-2000 meter). Di daerah belakang busur, salah satu penyebab


paleo-batimetri yang dalam ini adalah cekungan yang turun terus menerus 

dengan rate lebih besar di daerah mountain front dibandingkan dengan
daerah 

hinge-line/paparan, terutama karena selama pengendapan: thrust fault di 

Mountain Front ini sangat aktif sehingga membuat accomodation space
dibagian 

footwall-nya menjadi besar dan paleobatimetrinya jadi dalam. Telisa 

turbidite faciespun makin banyak dijumpai di singkapan2 dekat mountain


front dibandingkan dengan singkapan di bagian timurnya

[iagi-net-l] dry holes mountain front == Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dari sumur-sumur yang dianggap dry-holes tersebut, kemungkinan ada (bisa 
lebih dr separohnya, loh) yang tidak dibor dan atau ditest / dievaluasi 
dengan benar, sehingga menampakkan kesan bahwa faktor geologi-lah yang 
menyebabkan kegagalan Conoco (dan sebagian Caltex di sekitar daerah 
tersebut). Seringkali yang terjadi adalah: pengeboran dilakukan highly 
over-balance, formasinya rusak (formation damage), yang dihasilkan dalam 
test bukan air formasi tapi air invasi dari mud-filtrate (tapi tetap 
dianggap air formasi dalam laporannya), alat pengetest tersumbat (tool 
plugging), sand migration yang menurunkan permeability, dan beberapa masalah 
engineering pemboran dan pengetes-an lainnya. Jadi, dry-holes bagi Conoco, 
belum tentu dry-holes bagi SPE atau TMP atau POG atau KKE atau TBP atau BMI 
atau nama-nama perusahaan nasional lainnya yang muncul sewindu terakhir 
ini meramaikan eksplorasi hidrokarbon di daerah Mountain Front yang 
ditinggalkan oleh kumpeni-kumpeni besar sebelumnya. Dengan paradigma baru, 
mata lebih awas, treshold ekonomi lebih rendah, para eksplorasionis di 
kumpeni2 nasional tersebut mencoba peruntungan mereka dengan melihat ulang 
sumur-sumur dry holes di daerah Mountain Front (baik di Sumatra, maupun di 
Kalimantan). Beberapa ada yang berhasil discovery, beberapa masih berkutat 
studi, yang jelas kebanyakan sekarang ini sedang ketar-ketir dengan 
pendanaan karena krisis keuangan globalnya Amerika (bagaimanapun, kumpeni2 
ini masih banyak terkait dengan model bisnis pinjam bank dan atau lembaga 
keuangan, walaupun ada juga sejumlah duit ekuitinya).


Soal Mountain Front Sumatra Tengah dan kemungkinannya pernah menjadi 
Fore-land Basin, kebetulan mahasiswa S-1 saya dari ITM (Medan) membuat 
analisis paleo-batimetri dari Telisa outcrop sangat rinci di 3 lokasi daerah 
Gunung Tua yang kalau dikorelasikan dengan Telisa di sumur-sumur sebelah 
timurnya akan menampakkan PENDALAMAN yang signifikan dari timur ke barat, 
yaitu dari inner-middle shelf (0-100 meter) menjadi sampai sedalam mid 
bathyal (1000-2000 meter). Di daerah belakang busur, salah satu penyebab 
paleo-batimetri yang dalam ini adalah cekungan yang turun terus menerus 
dengan rate lebih besar di daerah mountain front dibandingkan dengan daerah 
hinge-line/paparan, terutama karena selama pengendapan: thrust fault di 
Mountain Front ini sangat aktif sehingga membuat accomodation space dibagian 
footwall-nya menjadi besar dan paleobatimetrinya jadi dalam. Telisa 
turbidite faciespun makin banyak dijumpai di singkapan2 dekat mountain 
front dibandingkan dengan singkapan di bagian timurnya atau di sumur2 
pemboran. Dengan demikian, paling tidak selama Miosen Bawah - Tengah, 
sebelum diinversi oleh naiknya Bukit Barisan, daerah Mountain front tersebut 
kemungkinan pernah menjadi Foreland Basin. Implikasi petroleum systemnya 
cukup signifikan.


Mountain Front di Kutai Barat Laut lebih menarik lagi. Di daerah Wahau - 
Berau pada umumnya dijumpai rembesan-rembesan minyak yang sangat ringan, 
bening, yang didapatkan di jalur-jalur patahan dan reservoir-reservoir 
Beriun yang breached (dekat ke permukaan tanah sehingga bocor). Masalah 
utama mereka pada umumnya sealing dan trap integrity, bukan reservoir, bukan 
pula kitchen. Discovery di ssalah satu sumur di daerah sebelah barat 
Sangatta tersebut tidak difollow-up oleh kumpeni sebelumnya karena dianggap 
tidak ekonomis dan reservoirnya ketat (tite). Kumpeni-kumpeni baru dan 
BPMigas tentunya) bisa saja melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda 
pula; apalgi jika ditelisik lagi bagaimana cara kumpeni-kumpeni besar Jadul 
itu mengebor dan mengetes reservoir. Air formasi dari endapan fluvial 
deltaic yang mereka dapatkan dan mereka pakai untuk meng'condemn salah satu 
reservoir beriun  itu sebagai WET dan tidak ekonomis itu ternyata punya 
salinitas 40.000 ppm yang tidak mungkin didapatkan dari connate water 
fluvial-deltaic deposit. Res-Eng reportnya juga sudah jelas-jelas 
menyatakan: reservoir damage dengan skin faktor yang sangat tinggi. 
Kemungkinan besar air yang mereka keluarkan itu adalah invasi dari lumpur. 
Sangat menarik. Masih banyak opportunity di Mountain Front kita.


Salam

ADB



- Original Message - 
From: Agus Suhirmanto [EMAIL PROTECTED]e)

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, November 17, 2008 1:40 PM
Subject: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai


Pak Awang,
Terima kasih atas penjelasannya. Sangat menarik terutama bagi kami yang 
belum genap 10 th berkutat di Eksplorasi Hidrokarbon. Karena ternyata ada 
pengalaman eksplorasi yang sangat agresif di daerah yang padahal cukup 
dekat dengan Rokan Block yang kaya akan HC, namun tidak memberikan hasil 
seperti yg diharapkan.


Salam,
agus





Dari: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad 
[EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS 
[EMAIL PROTECTED]

Terkirim: Senin, 17 November, 2008 11:27:48
Topik: RE: [iagi

Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pertimbangan pemenangan blok antara lain didasarkan kepada : (1) kemampuan 
teknis (yang tercermin dalam proposal pengajuan tender dan kemampuan teknis 
saat tanya jawab di depan tim penilai), (2) kemampuan finansial (yang tercermin 
dalam laporan-laporan keuangan hasil audit akuntan publik), (3) komitmen 
program pasti dan komitmen program lainnya (yang tercermin dalam program 
eksplorasi 10 tahun, terutama 3 tahun pertama), (4) bonus tanda-tangan, dan (5) 
bonus-bonus lainnya (misalnya bonus produksi).
 
Dalam pemenangan blok, apakah bobot bonus tanda tangan lebih besar daripada 
bobot program komitmen pasti ? Tidak juga, tetapi kadang-kadang iya, relatif. 
Kepentingan bonus tanda tangan adalah kepastiannya sebagai fresh money yang 
akan segera masuk APBN sebelum kontrak ditandatangani.
 
Tentu Pemerintah juga sudah memikirkan segala aspeknya soal siapa yang akan 
dimenangkan untuk Semai V ini, maka pengumuman tender blok-blok reguler menjadi 
mundur kemarin-kemarin ini karena kasus persaingan ketat para bidder untuk 
Semai V.
 
Karena Semai V adalah tender reguler, bukan direct offer, maka tak ada 
kesempatan right to match atau first right refusal seperti pada direct offer 
tender.
 
Harus diingat pula bahwa All prospects look good until drilled. Kita akan 
melihat apakah benar Semai V sekaya itu sehingga ramai diperebutkan. 
 
Saya tiba-tiba jadi ingat kasus ini, yang terjadi 28 tahun ke belakang. Tahun 
1980 saat itu, sebuah blok bernama Mahato Mandian di sebelah baratlaut Blok 
Rokan Caltex yang subur minyak itu dibuka Pemerintah. Orang-orang meyakini 
bahwa Blok Mahato Mandian adalah NW extension Rokan Block. Tetapi sebagian 
orang bahkan ada yang berpendapat bahwa justru Rokan Blok itu sebagai SE 
extension Mahato Mandian, Rokan Block hanya anak Mahato Mandian. Kalau anaknya 
saja sudah sedemikian subur, apalagi induknya. Begitulah, maka ramailah blok 
itu diperebutkan. Caltex dan Conoco bersaing ketat. Saking minatnya, Conoco 
memberikan bonus tanda tangan yang menggegerkan saat itu, US $ 60 juta dollar, 
pemecah record ! Lalu, Conoco mulai membor sumur. Sumur kesatu kering, kedua 
kering, ketiga kering, dan akhirnya diborlah 11 sumur eksplorasi, dan hasilnya 
kering semua, beberapa ada yang mengetes minyak, tapi betapa kecilnya. Maka 
tahun 1985, setelah empat tahun 
 dikerjakan, Blok Mahato Mandian dikembalikan. Sebagian besar sisa blok ini 
masih terbuka sampai sekarang, ada yang berminat ?
 
All prospects look good until drilled !
 
salam,
awang 
 

--- On Sat, 11/15/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Saturday, November 15, 2008, 1:11 PM

Kalau saja Pertamina dengan gagah berani dan PeDe mengajukan tender
sendirian (100%), saya yakin pemerintah (Team Migas) akan memberikan
previlage itu.

rdp

2008/11/15 oki musakti [EMAIL PROTECTED]:
 Apakah memang bobot signature bonus lebih besar dibanding komitmen kerja?

 Atau ada 'keraguan' dipihak evaluator akan kemampuan Pertamina
melaksanakan komitmen yang dibuatnya senidi...?


 Slam
 Oki

 Dari detik

http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/205021/1036637/4/kalah-lelang-blok-migas-pertamina-protes-departemen-esdm

 Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan
 atas kekalahannya dalam lelang pengelolaan ladang migas di Blok Semai
 V, Kawasan Indonesia Timur. Pertamina merasa sudah memberikan tawaran
 yang lebih baik ketimbang Hess yang akhirnya ditunjuk pemerintah
 menjadi pemenang.

 Demikian disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani
Noor dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2008).

 PT
 Pertamina (Persero) menyesalkan keputusan Departemen Energi dan Sumber
 Daya Mineral yang memilih pihak lain sebagai pengelola ladang migas di
 Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur, ujarnya.

 Dalam data
 siaran pers tersebut, terlihat total komitmen investasi untuk tiga
 tahun pertama yang diajukan Pertamina jauh di atas komitmen investasi
 yang ditawarkan Hess. Pertamina mengajukan komitmen US$ 267,26 juta
 sementara Hess hanya US$ 183 juta.

 Namun jika dilihat secara detil, komitmen bonus tandatangan (signing
bonus)
 yang diajukan Pertamina memang jauh lebih kecil ketimbang yang
 ditawarkan Hess. Pertamina hanya menawarkan bonus tandatangan US$ 15
 juta, sementara komitmen Hess mencapai US$ 40 juta.

 Pertamina
 memang tidak memberikan signing bonus sebesar pemenang tender. Akan
 tetapi Pertamina memberikan penawaran teknik yang jauh lebih baik dan
 dalam jangka panjang akan lebih memberikan keuntungan. Karena itulah,
 Pertamina seharusnya mendapatkan kesempatan right to match dalam proses
tender, yang tidak pernah diberikan Departemen ESDM kepada Pertamina,
tambahnya.

 Meski
 demikian, komitmen kerja yang ditawarkan Pertamina sebesar US$ 252,26
 juta jauh melampaui Hess yang hanya US$ 143 juta. Komitmen kerja inilah
 yang membuat total komitmen Pertamina masih di atas Hess.

 Wilayah

Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik Agus Suhirmanto
Pak Awang,
Menarik sekali cerita mengenai Blok Mahato Mandian di NW-nya Rokan Blok. Terus 
terang, beberapa tahun bekerja di Rokan, belum pernah ada yang cerita mengenai 
blok ini dan belum sempat mencari tahu. Kecuali memang ada sumur eksplorasi 
tua, kalau tidak salah Mahato#1 yang kering. Saya hanya ingin mengetahui 
mengenai geological plays-nya dan petroleum system di-blok ini yang kemungkinan 
mirip-mirip dengan Rokan. Dan sebenarnya apa penyebab dari kering-nya 
sumur-sumur yang di-bor oleh Conoco saat itu?
Saya lihat, lebih ke NW-N-nya Rokan ada Kisaran Blok. Menurut Pak Awang 
bagaimana kaitan secara geologi, Kisaran blok, Mahato mandian blok dan Rokan 
blok? Apakah Mahato Mandian masih satu sub-basin yang sama dengan Kisaran di 
Barumun sub-Basin?

Terima kasih Pak,
agus





Dari: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad [EMAIL 
PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 21:49:12
Topik: Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

Pertimbangan pemenangan blok antara lain didasarkan kepada : (1) kemampuan 
teknis (yang tercermin dalam proposal pengajuan tender dan kemampuan teknis 
saat tanya jawab di depan tim penilai), (2) kemampuan finansial (yang tercermin 
dalam laporan-laporan keuangan hasil audit akuntan publik), (3) komitmen 
program pasti dan komitmen program lainnya (yang tercermin dalam program 
eksplorasi 10 tahun, terutama 3 tahun pertama), (4) bonus tanda-tangan, dan (5) 
bonus-bonus lainnya (misalnya bonus produksi).
 
Dalam pemenangan blok, apakah bobot bonus tanda tangan lebih besar daripada 
bobot program komitmen pasti ? Tidak juga, tetapi kadang-kadang iya, relatif. 
Kepentingan bonus tanda tangan adalah kepastiannya sebagai fresh money yang 
akan segera masuk APBN sebelum kontrak ditandatangani.
 
Tentu Pemerintah juga sudah memikirkan segala aspeknya soal siapa yang akan 
dimenangkan untuk Semai V ini, maka pengumuman tender blok-blok reguler menjadi 
mundur kemarin-kemarin ini karena kasus persaingan ketat para bidder untuk 
Semai V.
 
Karena Semai V adalah tender reguler, bukan direct offer, maka tak ada 
kesempatan right to match atau first right refusal seperti pada direct offer 
tender.
 
Harus diingat pula bahwa All prospects look good until drilled. Kita akan 
melihat apakah benar Semai V sekaya itu sehingga ramai diperebutkan. 
 
Saya tiba-tiba jadi ingat kasus ini, yang terjadi 28 tahun ke belakang. Tahun 
1980 saat itu, sebuah blok bernama Mahato Mandian di sebelah baratlaut Blok 
Rokan Caltex yang subur minyak itu dibuka Pemerintah. Orang-orang meyakini 
bahwa Blok Mahato Mandian adalah NW extension Rokan Block. Tetapi sebagian 
orang bahkan ada yang berpendapat bahwa justru Rokan Blok itu sebagai SE 
extension Mahato Mandian, Rokan Block hanya anak Mahato Mandian. Kalau anaknya 
saja sudah sedemikian subur, apalagi induknya. Begitulah, maka ramailah blok 
itu diperebutkan. Caltex dan Conoco bersaing ketat. Saking minatnya, Conoco 
memberikan bonus tanda tangan yang menggegerkan saat itu, US $ 60 juta dollar, 
pemecah record ! Lalu, Conoco mulai membor sumur. Sumur kesatu kering, kedua 
kering, ketiga kering, dan akhirnya diborlah 11 sumur eksplorasi, dan hasilnya 
kering semua, beberapa ada yang mengetes minyak, tapi betapa kecilnya. Maka 
tahun 1985, setelah empat tahun 
dikerjakan, Blok Mahato Mandian dikembalikan. Sebagian besar sisa blok ini 
masih terbuka sampai sekarang, ada yang berminat ?
 
All prospects look good until drilled !
 
salam,
awang 
 

--- On Sat, 11/15/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Saturday, November 15, 2008, 1:11 PM

Kalau saja Pertamina dengan gagah berani dan PeDe mengajukan tender
sendirian (100%), saya yakin pemerintah (Team Migas) akan memberikan
previlage itu.

rdp

2008/11/15 oki musakti [EMAIL PROTECTED]:
 Apakah memang bobot signature bonus lebih besar dibanding komitmen kerja?

 Atau ada 'keraguan' dipihak evaluator akan kemampuan Pertamina
melaksanakan komitmen yang dibuatnya senidi...?


 Slam
 Oki

 Dari detik

http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/205021/1036637/4/kalah-lelang-blok-migas-pertamina-protes-departemen-esdm

 Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan
 atas kekalahannya dalam lelang pengelolaan ladang migas di Blok Semai
 V, Kawasan Indonesia Timur. Pertamina merasa sudah memberikan tawaran
 yang lebih baik ketimbang Hess yang akhirnya ditunjuk pemerintah
 menjadi pemenang.

 Demikian disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani
Noor dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2008).

 PT
 Pertamina (Persero) menyesalkan keputusan Departemen Energi dan Sumber
 Daya Mineral yang memilih pihak lain sebagai pengelola ladang migas di
 Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur, ujarnya.

 Dalam data
 siaran pers tersebut

Re: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik nyoto - ke-el
Waktu masih di Mobil Oil dulu, saya ingat pernah ngebor disekitar block
Rokan tsb, tapi saya lupa persisnya lokasi sumur2 MOI saat itu.  Yg jelas
block MOI waktu itu hanya berseberangan dengan blocknya CPI yg subur
(pinjam istilahnya pak Awang) minyak tsb, tapi semua sumur2 MOI juga kering
alias dry hole, padahal cuman berseberangan dg block nya CPI, yg dibatasi
dengan sungai Rokan, yg ternyata sebuah patahan besar.

Dan ternyata juga gara2 patahan besar tsb, blocknya MOI kering semua karena
ada reservoirnya yg outcroping tidak jauh dari situ, sehingga reservoir
terisi fresh water semua  minyaknya udah hilang semua.  Memang di sumur2
MOI banyak reservoir sandsnya yg cukup bagus dg resistivity log yg tinggi2
(kalau nggak salah sampai ratusan ohmm), tapi ternyata itu semua karena
adanya kandungan air tawar didalam reservoir tsb, jadi tingginya resistivity
log reading bukan karena adanya kandungan minyak ataupun gas.


wass,





2008/11/17 Agus Suhirmanto [EMAIL PROTECTED]

 Pak Awang,
 Menarik sekali cerita mengenai Blok Mahato Mandian di NW-nya Rokan Blok.
 Terus terang, beberapa tahun bekerja di Rokan, belum pernah ada yang cerita
 mengenai blok ini dan belum sempat mencari tahu. Kecuali memang ada sumur
 eksplorasi tua, kalau tidak salah Mahato#1 yang kering. Saya hanya ingin
 mengetahui mengenai geological plays-nya dan petroleum system di-blok ini
 yang kemungkinan mirip-mirip dengan Rokan. Dan sebenarnya apa penyebab dari
 kering-nya sumur-sumur yang di-bor oleh Conoco saat itu?
 Saya lihat, lebih ke NW-N-nya Rokan ada Kisaran Blok. Menurut Pak Awang
 bagaimana kaitan secara geologi, Kisaran blok, Mahato mandian blok dan Rokan
 blok? Apakah Mahato Mandian masih satu sub-basin yang sama dengan Kisaran di
 Barumun sub-Basin?

 Terima kasih Pak,
 agus




 
 Dari: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad 
 [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS 
 [EMAIL PROTECTED]
 Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 21:49:12
 Topik: Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

 Pertimbangan pemenangan blok antara lain didasarkan kepada : (1) kemampuan
 teknis (yang tercermin dalam proposal pengajuan tender dan kemampuan teknis
 saat tanya jawab di depan tim penilai), (2) kemampuan finansial (yang
 tercermin dalam laporan-laporan keuangan hasil audit akuntan publik), (3)
 komitmen program pasti dan komitmen program lainnya (yang tercermin dalam
 program eksplorasi 10 tahun, terutama 3 tahun pertama), (4) bonus
 tanda-tangan, dan (5) bonus-bonus lainnya (misalnya bonus produksi).

 Dalam pemenangan blok, apakah bobot bonus tanda tangan lebih besar daripada
 bobot program komitmen pasti ? Tidak juga, tetapi kadang-kadang iya,
 relatif. Kepentingan bonus tanda tangan adalah kepastiannya sebagai fresh
 money yang akan segera masuk APBN sebelum kontrak ditandatangani.

 Tentu Pemerintah juga sudah memikirkan segala aspeknya soal siapa yang akan
 dimenangkan untuk Semai V ini, maka pengumuman tender blok-blok reguler
 menjadi mundur kemarin-kemarin ini karena kasus persaingan ketat para bidder
 untuk Semai V.

 Karena Semai V adalah tender reguler, bukan direct offer, maka tak ada
 kesempatan right to match atau first right refusal seperti pada direct offer
 tender.

 Harus diingat pula bahwa All prospects look good until drilled. Kita akan
 melihat apakah benar Semai V sekaya itu sehingga ramai diperebutkan.

 Saya tiba-tiba jadi ingat kasus ini, yang terjadi 28 tahun ke belakang.
 Tahun 1980 saat itu, sebuah blok bernama Mahato Mandian di sebelah
 baratlaut Blok Rokan Caltex yang subur minyak itu dibuka Pemerintah.
 Orang-orang meyakini bahwa Blok Mahato Mandian adalah NW extension Rokan
 Block. Tetapi sebagian orang bahkan ada yang berpendapat bahwa justru Rokan
 Blok itu sebagai SE extension Mahato Mandian, Rokan Block hanya anak Mahato
 Mandian. Kalau anaknya saja sudah sedemikian subur, apalagi induknya.
 Begitulah, maka ramailah blok itu diperebutkan. Caltex dan Conoco bersaing
 ketat. Saking minatnya, Conoco memberikan bonus tanda tangan yang
 menggegerkan saat itu, US $ 60 juta dollar, pemecah record ! Lalu, Conoco
 mulai membor sumur. Sumur kesatu kering, kedua kering, ketiga kering, dan
 akhirnya diborlah 11 sumur eksplorasi, dan hasilnya kering semua, beberapa
 ada yang mengetes minyak, tapi betapa kecilnya. Maka tahun 1985, setelah
 empat tahun
 dikerjakan, Blok Mahato Mandian dikembalikan. Sebagian besar sisa blok ini
 masih terbuka sampai sekarang, ada yang berminat ?

 All prospects look good until drilled !

 salam,
 awang


 --- On Sat, 11/15/08, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Saturday, November 15, 2008, 1:11 PM

 Kalau saja Pertamina dengan gagah berani dan PeDe mengajukan tender
 sendirian (100%), saya yakin pemerintah (Team Migas) akan memberikan
 previlage itu.

 rdp

 2008

RE: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Agus,
 
Inilah sumur-sumur yang dibor Conoco di Mahato-Mandian, bahkan semuanya ada 12 
(setelah saya cek ulang, bukan 11 seperti yang saya tulis kemarin) : 
 
BATANG KAYU-1
BINANGA-1
GUNUNG TUA-1
LADAM-1
NENE-1
RUMAMBE-1
SOMBA-1
SOSA-1
SUHAT-1
TAMBUSAI-1
TRONTANG-1
UJUNG BATU-1
 
Sumur Mahato-1 bukan sumur di Blok Mahato-Mandian, tetapi itu sumur di Blok 
Siak yang dibor Caltex tahun 1971 (kering).
 
Kedua belas sumur itu dibor Conoco hanya dalam waktu dua tahun (1982-1983). 
Begitu tahu kedua belas sumurnya gagal, maka blok Mahato-Mandian segera 
dikembalikannya. Apa yang terjadi dengan bonus 60 juta USD ? Tentu sudah masuk 
kas negara.
 
Kegagalan utama Blok ini adalah tidak adanya reservoir atau buruknya kualitas 
reservoir ekivalen Sihapas Group dan tak adanya sejumlah graben kitchen sebaik 
Blok Rokan. 
 
Barumun Sub-Basin hanya depresi kecil di sistem Central Sumatra Basin yang 
besar, bukan di area yang prolific secara petroleum system, terutama masalah 
charging; sedangkan Blok Mahato Mandian terlalu ke arah marin saat Sihapas 
diendapkan, sebagian sebagai starved basin - tak cukup mendapat pasir Sihapas. 
Juga a series of kitchen grabens yang berkembang di Rokan tak berkembang di 
Mahato Mandian sebab bukan center of deformation saat Paleogen.
 
All prospects look good until drilled.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Agus Suhirmanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 17, 2008 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
 
Pak Awang,
Menarik sekali cerita mengenai Blok Mahato Mandian di NW-nya Rokan Blok. Terus 
terang, beberapa tahun bekerja di Rokan, belum pernah ada yang cerita mengenai 
blok ini dan belum sempat mencari tahu. Kecuali memang ada sumur eksplorasi 
tua, kalau tidak salah Mahato#1 yang kering. Saya hanya ingin mengetahui 
mengenai geological plays-nya dan petroleum system di-blok ini yang kemungkinan 
mirip-mirip dengan Rokan. Dan sebenarnya apa penyebab dari kering-nya 
sumur-sumur yang di-bor oleh Conoco saat itu?
Saya lihat, lebih ke NW-N-nya Rokan ada Kisaran Blok. Menurut Pak Awang 
bagaimana kaitan secara geologi, Kisaran blok, Mahato mandian blok dan Rokan 
blok? Apakah Mahato Mandian masih satu sub-basin yang sama dengan Kisaran di 
Barumun sub-Basin?
 
Terima kasih Pak,
agus


  

RE: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik Awang Satyana
Semua wilayah yang berlokasi di mountain front, paling tidak harus diwaspadai 
akan mengalami hal-hal di bawah ini : 
 
- kompleksitas struktur - jangan percaya bahwa deformasinya sederhana, justru 
sangat kompleks, apalagi kalau play-nya subthrust - bersiaplah bahwa target 
reservoir tak akan dicapai akibat repetisi beds di atas target yang 
berulang-ulang oleh thrusting, padahal TD sumur telah diperdalam beberapa kali.
 
- biodegradasi - bila target reservoir tersingkap di pegunungan di dekatnya, 
bersiaplah untuk minyak telah rusak akibat water washing atau biodegradasi, 
atau seperti yang Pak Nyoto ceritakan : fresh water mengusir dan memindahkan 
minyak dari perangkap
 
- minimal charging - bila ia jauh dari sistem graben sebagai kitchen. Bila 
kitchenny adalah sistem foredeep seperti foreland basin (contoh Barito, 
Salawati, Akimeugah, Iran -Zagros) justru bisa bagus, tetapi migrasinya tetap 
menjauhi mountain front, menuju ke platformnya; sebagian saja yang masuk ke 
area mountain front, itu pun kalau deformasi tak terlalu kompleks. Deformasi 
yang kompleks akan memperpendek jarak migrasi.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 17, 2008 9:46 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
 
Waktu masih di Mobil Oil dulu, saya ingat pernah ngebor disekitar block
Rokan tsb, tapi saya lupa persisnya lokasi sumur2 MOI saat itu.  Yg jelas
block MOI waktu itu hanya berseberangan dengan blocknya CPI yg subur
(pinjam istilahnya pak Awang) minyak tsb, tapi semua sumur2 MOI juga kering
alias dry hole, padahal cuman berseberangan dg block nya CPI, yg dibatasi
dengan sungai Rokan, yg ternyata sebuah patahan besar.
 
Dan ternyata juga gara2 patahan besar tsb, blocknya MOI kering semua karena
ada reservoirnya yg outcroping tidak jauh dari situ, sehingga reservoir
terisi fresh water semua  minyaknya udah hilang semua.  Memang di sumur2
MOI banyak reservoir sandsnya yg cukup bagus dg resistivity log yg tinggi2
(kalau nggak salah sampai ratusan ohmm), tapi ternyata itu semua karena
adanya kandungan air tawar didalam reservoir tsb, jadi tingginya resistivity
log reading bukan karena adanya kandungan minyak ataupun gas.
 
 
wass,


  

Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-16 Terurut Topik Agus Suhirmanto
Pak Awang,
Terima kasih atas penjelasannya. Sangat menarik terutama bagi kami yang belum 
genap 10 th berkutat di Eksplorasi Hidrokarbon. Karena ternyata ada pengalaman 
eksplorasi yang sangat agresif di daerah yang padahal cukup dekat dengan 
Rokan Block yang kaya akan HC, namun tidak memberikan hasil seperti yg 
diharapkan.

Salam,
agus





Dari: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Geo Unpad 
[EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Senin, 17 November, 2008 11:27:48
Topik: RE: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

Pak Agus,
 
Inilah sumur-sumur yang dibor Conoco di Mahato-Mandian, bahkan semuanya ada 12 
(setelah saya cek ulang, bukan 11 seperti yang saya tulis kemarin) : 
 
BATANG KAYU-1
BINANGA-1
GUNUNG TUA-1
LADAM-1
NENE-1
RUMAMBE-1
SOMBA-1
SOSA-1
SUHAT-1
TAMBUSAI-1
TRONTANG-1
UJUNG BATU-1
 
Sumur Mahato-1 bukan sumur di Blok Mahato-Mandian, tetapi itu sumur di Blok 
Siak yang dibor Caltex tahun 1971 (kering).
 
Kedua belas sumur itu dibor Conoco hanya dalam waktu dua tahun (1982-1983). 
Begitu tahu kedua belas sumurnya gagal, maka blok Mahato-Mandian segera 
dikembalikannya. Apa yang terjadi dengan bonus 60 juta USD ? Tentu sudah masuk 
kas negara.
 
Kegagalan utama Blok ini adalah tidak adanya reservoir atau buruknya kualitas 
reservoir ekivalen Sihapas Group dan tak adanya sejumlah graben kitchen sebaik 
Blok Rokan. 
 
Barumun Sub-Basin hanya depresi kecil di sistem Central Sumatra Basin yang 
besar, bukan di area yang prolific secara petroleum system, terutama masalah 
charging; sedangkan Blok Mahato Mandian terlalu ke arah marin saat Sihapas 
diendapkan, sebagian sebagai starved basin - tak cukup mendapat pasir Sihapas. 
Juga a series of kitchen grabens yang berkembang di Rokan tak berkembang di 
Mahato Mandian sebab bukan center of deformation saat Paleogen.
 
All prospects look good until drilled.
 
Salam,
awang
 
-Original Message-
From: Agus Suhirmanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 17, 2008 9:31 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
 
Pak Awang,
Menarik sekali cerita mengenai Blok Mahato Mandian di NW-nya Rokan Blok. Terus 
terang, beberapa tahun bekerja di Rokan, belum pernah ada yang cerita mengenai 
blok ini dan belum sempat mencari tahu. Kecuali memang ada sumur eksplorasi 
tua, kalau tidak salah Mahato#1 yang kering. Saya hanya ingin mengetahui 
mengenai geological plays-nya dan petroleum system di-blok ini yang kemungkinan 
mirip-mirip dengan Rokan. Dan sebenarnya apa penyebab dari kering-nya 
sumur-sumur yang di-bor oleh Conoco saat itu?
Saya lihat, lebih ke NW-N-nya Rokan ada Kisaran Blok. Menurut Pak Awang 
bagaimana kaitan secara geologi, Kisaran blok, Mahato mandian blok dan Rokan 
blok? Apakah Mahato Mandian masih satu sub-basin yang sama dengan Kisaran di 
Barumun sub-Basin?
 
Terima kasih Pak,
agus


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-14 Terurut Topik oki musakti
Apakah memang bobot signature bonus lebih besar dibanding komitmen kerja?

Atau ada 'keraguan' dipihak evaluator akan kemampuan Pertamina melaksanakan 
komitmen yang dibuatnya senidi...?


Slam
Oki

Dari detik
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/205021/1036637/4/kalah-lelang-blok-migas-pertamina-protes-departemen-esdm

Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan
atas kekalahannya dalam lelang pengelolaan ladang migas di Blok Semai
V, Kawasan Indonesia Timur. Pertamina merasa sudah memberikan tawaran
yang lebih baik ketimbang Hess yang akhirnya ditunjuk pemerintah
menjadi pemenang.

Demikian disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani Noor 
dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2008).

PT
Pertamina (Persero) menyesalkan keputusan Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral yang memilih pihak lain sebagai pengelola ladang migas di
Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur, ujarnya.

Dalam data
siaran pers tersebut, terlihat total komitmen investasi untuk tiga
tahun pertama yang diajukan Pertamina jauh di atas komitmen investasi
yang ditawarkan Hess. Pertamina mengajukan komitmen US$ 267,26 juta
sementara Hess hanya US$ 183 juta.

Namun jika dilihat secara detil, komitmen bonus tandatangan (signing bonus)
yang diajukan Pertamina memang jauh lebih kecil ketimbang yang
ditawarkan Hess. Pertamina hanya menawarkan bonus tandatangan US$ 15
juta, sementara komitmen Hess mencapai US$ 40 juta.

Pertamina
memang tidak memberikan signing bonus sebesar pemenang tender. Akan
tetapi Pertamina memberikan penawaran teknik yang jauh lebih baik dan
dalam jangka panjang akan lebih memberikan keuntungan. Karena itulah,
Pertamina seharusnya mendapatkan kesempatan right to match dalam proses tender, 
yang tidak pernah diberikan Departemen ESDM kepada Pertamina, tambahnya.

Meski
demikian, komitmen kerja yang ditawarkan Pertamina sebesar US$ 252,26
juta jauh melampaui Hess yang hanya US$ 143 juta. Komitmen kerja inilah
yang membuat total komitmen Pertamina masih di atas Hess.

Wilayah
laut dalam Blok Semai V merupakan wilayah ekplorasi yang paling
potensial secara geologis. Potensi gas di wilayah ini yang mencapai
lebih dari 8 miliar kaki kubik gas, termasuk potensi yang sangat besar
dalam klasifikasi temuan di Asia-Pasifik belakangan ini.

Sebagai
perusahaan migas yang dimiliki negara, Pertamina seyogyanya mendapat
kesempatan pengelolaan ladang migas Blok Semai V, untuk meningkatkan
potensi aktifitas dan keuntungan bisnis yang pada akhirnya
menguntungkan bagi negara, katanya.



  

Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau saja Pertamina dengan gagah berani dan PeDe mengajukan tender
sendirian (100%), saya yakin pemerintah (Team Migas) akan memberikan
previlage itu.

rdp

2008/11/15 oki musakti [EMAIL PROTECTED]:
 Apakah memang bobot signature bonus lebih besar dibanding komitmen kerja?

 Atau ada 'keraguan' dipihak evaluator akan kemampuan Pertamina melaksanakan 
 komitmen yang dibuatnya senidi...?


 Slam
 Oki

 Dari detik
 http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/205021/1036637/4/kalah-lelang-blok-migas-pertamina-protes-departemen-esdm

 Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan
 atas kekalahannya dalam lelang pengelolaan ladang migas di Blok Semai
 V, Kawasan Indonesia Timur. Pertamina merasa sudah memberikan tawaran
 yang lebih baik ketimbang Hess yang akhirnya ditunjuk pemerintah
 menjadi pemenang.

 Demikian disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani 
 Noor dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2008).

 PT
 Pertamina (Persero) menyesalkan keputusan Departemen Energi dan Sumber
 Daya Mineral yang memilih pihak lain sebagai pengelola ladang migas di
 Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur, ujarnya.

 Dalam data
 siaran pers tersebut, terlihat total komitmen investasi untuk tiga
 tahun pertama yang diajukan Pertamina jauh di atas komitmen investasi
 yang ditawarkan Hess. Pertamina mengajukan komitmen US$ 267,26 juta
 sementara Hess hanya US$ 183 juta.

 Namun jika dilihat secara detil, komitmen bonus tandatangan (signing bonus)
 yang diajukan Pertamina memang jauh lebih kecil ketimbang yang
 ditawarkan Hess. Pertamina hanya menawarkan bonus tandatangan US$ 15
 juta, sementara komitmen Hess mencapai US$ 40 juta.

 Pertamina
 memang tidak memberikan signing bonus sebesar pemenang tender. Akan
 tetapi Pertamina memberikan penawaran teknik yang jauh lebih baik dan
 dalam jangka panjang akan lebih memberikan keuntungan. Karena itulah,
 Pertamina seharusnya mendapatkan kesempatan right to match dalam proses 
 tender, yang tidak pernah diberikan Departemen ESDM kepada Pertamina, 
 tambahnya.

 Meski
 demikian, komitmen kerja yang ditawarkan Pertamina sebesar US$ 252,26
 juta jauh melampaui Hess yang hanya US$ 143 juta. Komitmen kerja inilah
 yang membuat total komitmen Pertamina masih di atas Hess.

 Wilayah
 laut dalam Blok Semai V merupakan wilayah ekplorasi yang paling
 potensial secara geologis. Potensi gas di wilayah ini yang mencapai
 lebih dari 8 miliar kaki kubik gas, termasuk potensi yang sangat besar
 dalam klasifikasi temuan di Asia-Pasifik belakangan ini.

 Sebagai
 perusahaan migas yang dimiliki negara, Pertamina seyogyanya mendapat
 kesempatan pengelolaan ladang migas Blok Semai V, untuk meningkatkan
 potensi aktifitas dan keuntungan bisnis yang pada akhirnya
 menguntungkan bagi negara, katanya.







-- 
Dongeng hari ini :
http://rovicky.wordpress.com/2008/11/14/dulu-orang-malaysia-ngga-seperti-orang-indonesia-saat-ini/


serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-